Kiki Kasus Nefrolitiasis

29
LAPORAN PENDAHULUAN NEFROLITHIASIS A. DEFINISI Nefrolitiasis adalah adanya batu pada atau kalkulus dalam velvis renal, pembentukan deposit mineral yang kebanyakan adalah kalsium oksalat dan kalsium phospat meskipun juga yang lain urid acid dan kristal, juga membentuk kalkulus ( batu ginjal ). B. ETIOLOGI Batu terbentuk dari traktus urinarius ketika konsentrasi subtansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat.Batu juga dapat terbentuk ketika terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi dalam urine. Kondisi lain yang mempengaruhi laju pembentukan batu mencakup pH urin dan status cairan pasien (batu cenderung terjadi pada pasien dehidrasi). Banyak faktor yang sering menjadi predisposisi timbulnya batu : 1. Faktor Endogen a. Faktor genetik familial pada hiper sistinuria Suatu kelainan herediter yang resesif autosomal dari pengangkutan asam amino di membran batas sikat tubuli proksimal. b. Faktor hiperkalsiuria primer dan hiper oksaluria primer. 2. Faktor eksogen a. Infeksi

description

nefrolitiasis

Transcript of Kiki Kasus Nefrolitiasis

Page 1: Kiki Kasus Nefrolitiasis

LAPORAN PENDAHULUAN

NEFROLITHIASIS

A.    DEFINISI

Nefrolitiasis adalah adanya batu pada atau kalkulus dalam velvis renal, pembentukan

deposit mineral yang kebanyakan adalah kalsium oksalat dan kalsium phospat meskipun juga

yang lain urid acid dan kristal, juga membentuk kalkulus ( batu ginjal ).

B.     ETIOLOGI

Batu terbentuk dari traktus urinarius ketika konsentrasi subtansi tertentu seperti

kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat.Batu juga dapat terbentuk ketika

terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi

dalam urine. Kondisi lain yang mempengaruhi laju pembentukan batu mencakup pH urin dan

status cairan pasien (batu cenderung terjadi pada pasien dehidrasi).

Banyak faktor yang sering menjadi predisposisi timbulnya batu :

1. Faktor Endogen

a. Faktor genetik familial pada hiper sistinuria

Suatu kelainan herediter yang resesif autosomal dari pengangkutan asam amino di membran

batas sikat tubuli proksimal.

b. Faktor hiperkalsiuria primer dan hiper oksaluria primer.

2. Faktor eksogen

a. Infeksi

Infeksi oleh bakteri yang memecahkan ureum dan membentuk amonium akan mengubah pH

uriun menjadi alkali dan akan mengendapkan garam-garam fosfat sehinggga akan

mempercepat pembentukan batu yang telah ada.

b. Obstruksi dan statis urin

Mempermudah terjadinya infeksi

c. Jenis kelamin

Lebih banyak ditemukan pada laki-laki

d. Ras

e. Keturunan

Page 2: Kiki Kasus Nefrolitiasis

f. Air minum

g. Pekerjaan

h. Makanan

i. Suhu

C. PATOFISIOLOGI

Batu dapat ditemukan disetiap bagian ginjal sampai kekandung kemih dan ukuran

bervariasi dari defosit granuler yang kecil, yang disebut pasir atau kerikil, sampai batu

sebesar kandung kemih yang berwarna oranye. Factor tertentu yang mempengaruhi

pembentukan batu, mencakup infeksi, statis urine, periode immobilitas. Factor-faktor yang

mencetuskan peningkatan konsentrasi kalsium dalam darah dan urine, menyebabkan

pembentukan batu kalsium.

Sebagian besar batu saluran kemih adalah idiopatik dan dapat bersifat simptomatik

ataupun asimptomatik .

Teori terbentuknya batu antara lain :

1. Teori inti matriks

a. Terbentuknya batu saluran kemih memerlukan adanya substansi organik sebagai inti

b. Terdiri dari muko polisakarida dan muko protein A yang mempermudah kristalisasi dan

agregasi substansi pembentuk batu.

2. Teori Supersaturasi

Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti : sistin , Xantin, asam urat

dan Kalsium.

3. Teori Presipitasi – kristalisasi

a. Terjadi pH urin yang mempengaruhi solubilitas substansi dalam urin.

b. Urin yang bersipat asam akan mengendap sistin, Xantin dan asam urat

c. Urin yang bersifat alkali akan mengendap garam fospat

4. Teori berkurangnya faktor penghambat.

D. MANIFESTASI KLINIK

Keluhan yang sering ditemukan adalah sebagai berikut :

1. Hematuria

2. Piuria

3.Polakisuria/fregnancy

4.Urgency

5.Nyeri pinggang menjalar ke daerah pingggul, bersifat terus menerus pada daerah pinggang.

6. Kolik ginjal yang terjadi tiba-tiba dan menghilang secara perlahan-lahan.

Page 3: Kiki Kasus Nefrolitiasis

7. Rasa nyeri pada daerah pinggang, menjalar ke perut tengah bawah, selanjutnya ke arah

penis atau vulva.

8. Anorexia, muntah dan perut kembung

9. Hasil pemeriksaan laboratorium, dinyatakan urine tidak ditemukan adanya batu leukosit

meningkat.

Batu yang terjebak diureter menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa, akut,

kolik, yang menyebar kepaha dan genitalia.Pasien merasa selalu ingin berkemih, namun

hanya sedikit urin yang keluar dan biasanya mengandung darah akibat aksi abrasive

batu.Batu yang terjebak dikandung kemih biasanya menyebabkan gejala iritasi dan

berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria.

E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Diagnosis ditegakkan dengan studi ginjal, ureter, kandung kemih (GUK), uregrafi

intravena, atau pielografi retrograde. Uji kimia darahdan urine 24 jam untuk mengukur kadar

kalsium, asam urat, kreatinin, natrium, pH, dan volume total merupkan bagian dari upaya

diagnostic. Riwayat diet dan medikasi serta riwayat adanya batu ginjal dalam keluarga

didapatkan untuk mengidentifikasi factor yang mencetuskan terbentuknya batu pada pasien.

F. PENATALAKSANAAN

1. Terapik medik dan simtomatik

a. Terapik medik => mengeluarkan batu ginjal atau melarutkan batu

b. Pengobatan Simtomatik = > mengusahakan agar nyeri khususnya koli ginjal yang terjadi

menghilang dengan pemberian simpatolitik selain itu dapat diberikan minum berlebihan

disertai diuretikum bendofluezida 5 – 10 mg/hr.

2. Terapi mekanik

E S W L = > Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy

3. Terapi pembedahan

Jika tidak tersedia alat litotriptor

Tujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk menghilangkan batu, menentukan jenis

batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi, dan mengurangi obstruksi yang

terjadi.

G. KOMPLIKASI

Page 4: Kiki Kasus Nefrolitiasis

Batu yang terlelak pada piala ginjal atau ureter dapat memberikan komplikasi

obstruksi baik sebagian atau total.

Hal tersebut diatas dipengaruhi oleh :

1. Sempurnanya obstruksi

2. Lamanya obstruksi

3.Lokasi obstruksi

4. Ada tidaknya infeksi

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan terjadinya infeksi pada obstruksi antara

lain :

1. Statis urin meningkatkan pertumbuhan bakteri sehingga mendorong pertumbuhan

organisme maupun pembentukan kristal khususnya magnesium amonium fosfat atau struvita

2. Meningkatkan tekanan intra luminal menyebabkan pertumbuhan mukosa saluran kemih

berkurangnya, sehingga menurunkan daya tahan tubuh.

3. Kerusakan jaringan dapat menimbulkan penurunan daya tahan tubuh

H.  PENCEGAHAN

Untuk mencegah terbentuknya kembali batu saluran kemih perlu disiplin yang tinggi

dalam melaksanakan perawatan dan pengobatan. Maka perlu adanya pencegahan atau

program sepanjang hidup, seperti :

1. Masalah yang mendasari untuk mempermudah terbentuknya batu saluran kemih harus

dikoreksi

2. Infeksi harus dihindari atau pengobatan secara intensif untuk semua jenis type batu

I.       DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan meningkatnya kontraksi ureter, trauma

jaringan, terbentuknya edema.

2. Gangguan Pola eliminasi buang air kecil berhubungan dengan iritasi ginjal/ureter,

obstruksi mekanik, implamasi, stimulasi kandung kencing oleh batu.

3. Resiko mengalami defisit cairan berhubungan dengan neusea, muntah.

4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan impormasi yg salah.

J. INTERVENSI DAN RASIONAL DARI TIAP DIAGNOSA

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan meningkatnya kontraksi ureter, trauma

jaringan, terbentuknya edema.

Tujuan : kebutuhan rasa nyaman terpenuhi

Kriteria hasil : rasa nyeri teratasi, nyeri berkurang sampai, menunjukkan fostur rileks

Page 5: Kiki Kasus Nefrolitiasis

INTERVENSI RASIONAL

a)Catat lokasi lamanya intensitas, dan

penyebarannya

b)Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya

melaporkan kestaff terhadap perubahan

kejadian/karakteristik nyeri

c)Berikan tindakan nyaman, contoh pijatan

punggung dan lingkungan istirahat.

d)Berikan obat anti nyeri

a) membantu mengevaluasi tempat obstruksi

dan kemajuan gerakan kalkulus

b) memberikan kesempatan terhadap

pemberian analgesi sesuai waktu

c) Meningkatkan relaksasi, menurungkan

tegangan otot dan meningkatkan koping.

d) untuk menurungkan rasa nyeri

2. Gangguan Pola eliminasi buang air kecil berhubungan dengan iritasi ginjal/ureter,

obstruksi mekanik, implamasi, stimulasi kandung kencing oleh batu.

Tujuan : gangguan pola eliminasi teratasi

Kriteria hasil : pola eliminasi :BAK lancer, warna urine kuning jernih.

INTERVENSI RASIONAL

a)Awasi pemasukan dan pengeluaran serta

karakteristik urine

b)Tentukan pola berkemih pasien dan

perhatikan variasi

c)Dorong meningkatkan pemmasukan cairan

d)Awasi pemeriksaan laboratorium

a)memberikan informasi tentang fungsi ginjal

dan adanya komplikasi

b) kalkulus dapat menyebabkan eksitabilitas

saraf, yang menyebabkan sensasi kebutuhan

berkemih segera.

c) peningkatan hidrasi dapat membilas

bakteri, darah, dan debris dan dapat

membantu lewatnya batu

d) peninggian BUN, kreatinin, dan elektrolit

mengindikasikan disfungsi ginjal.

3. Resiko mengalami defisit cairan berhubungan dengan neusea, muntah.

Tujuan : tidak terjadi deficit cairan

Kriteria hasil : mual/muntah hilang, volume cairan terpenuhi.

INTERVENSI RASIONAL

a)Awasi pemasukan dan pengeluaran cairan a) membandingkan keluaran aktual dan yang

Page 6: Kiki Kasus Nefrolitiasis

b)Catat insiden muntah

c)Tingkatkan pemasukan cairan 3-4 liter/hari

dalam toleransi jantung

d)Awasi tanda vital

e)Berikan cairan IV

diantisipasi membanu dalam evaluasi adanya

kerusakan ginjal

b) Mual/muntah secara umum berhubungan

dengan kolik ginjal

c) mempertahankan keseimbangan cairan

untuk homeostasis

d) indikator hidrasi/volume sirkulasi dan

kebutuhan intervensi

e) mempertahankan volume sirkulasi

meningkatkan fungsi ginjal

4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan

dengan kurang terpajang atau mengingat, salah interpretasi informasi.

Tujuan : pengetahuan klien tentang penyakit baik

Kriteria hasil : klien akan membuka diri meminta informasi

INTERVENSI RASIONAL

a)Kaji ulang proses pemnyakit dan harapan

masa depan

b)Tekankan pentingnya pemasukan cairan

c)Diaskusikan program pengobatan

a) memberikan pengetahuan dasar dimana

pasien dapat membuat pilihan berdasarkan

informasi

b) pembilasan sistem ginjal menurungkan

kesempatan statis ginjal dan pembentukan

batu

c) obat-obatan diberikan untuk mengasamkan

atau mengalkalikan urine

K.    DAFTAR PUSTAKA

http : //ismails.kep.wordpress.com//2008/11/17/asuhan-keperawatan-klien-nefrolithiasis

Page 7: Kiki Kasus Nefrolitiasis

ASUHAN KEPERAWATAN PDA TN. D

DENGAN DIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

NEFROLITHIASIS

DI RUANG WIJAYA KUSUMA, RSU KOTA BANJAR

A. PENGKAJIAN

1. Identitas

a. Identitas Klien

Nama : Tn. D

Umur : 42 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta

Suku/ Bangsa : Sunda/ Indonesia

Ruang/ Kamar : Wijaya Kusuma/ IIIB

Tgl. Masuk : 15 Desember 2011

Tgl. Pengkajian : 19 Desember 2011

No.Med Rec : 179188

Diagnosa Medis : Nefrolithiasis

Alamat : Dsn. Kiarapayung - Rt. 26 Rw. 08 - Ds. Puloherang -

Kec. Lakbok – Kab. Ciamis

b. Identitas Penanggungjawab

Nama : Ny. N

Umur : 39 tahun

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT

Hub. Dengan Klien : Suami

Alamat : Dsn. Kiarapayung - Rt. 26 Rw. 08 - Ds. Puloherang –

Kec. Lakbok – Kab. Ciamis

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Page 8: Kiki Kasus Nefrolitiasis

Klien mengeluh nyeri dibagian pinggang

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada saat di kaji tanggal 19 Deember 2011 klien mengeluh nyeri di bagian pinggang dengan

skala nyeri 2 (nyeri dengan tidak nyaman). Nyeri di perberat dengan tidak lancarnya buang

air kecil (BAK), saat miksi kadang kesulitan/ merasa sakit. BAK yang keluar sedikit-sedikit

dengan warna urine kuning agak keruh. Klien merasa nyaman dengan posisi semi powler.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu

Sebelumnya klien pernah menderita penyakit yang sama, namun tidak sampai

menunjukan reaksi yang hebat seperti sekarang, klien belum pernah mengalami operasi dan

dirawat di RS seperti sekarang.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga klien tidak ada ada yang menderita penyakit yang sama seperti yang

dideritanya dan tidak ada yang menderita penyakit menular atau penyakit keturunan.

3. Keadaan Umum

1. Penampilan : Lemas

2. Kesadaran :

      Kualitas : Compos mentis

      Kuantitas (GCS) : E = 4; M= 5; V=6; GCS =15 ;

      Fungsi Kortikal : Mampu berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang.

3. Tinggi Badan : 162 cm

Berat Badan : 59 kg

4. Tanda Tanda Vital

      TD : 110/70 mmHg

      Nadi : 80x/menit

      Respirasi : 20x/menit

      Suhu : 37OC

4. Pemeriksaan Fisik

1. Kepala dan Rambut : Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, warna rambut hitam,

tidak ada benjolan dan keluhan nyeri.

2.      Mata : Bentuk simetris, fungfsi penglihatan baik, konjungtiva an anemis, sklera an

ikterik, bentuk pupil bulat isocor, lapang pandang baik, klien tidak menggunakan alat bantu

penglihatan.

Page 9: Kiki Kasus Nefrolitiasis

3.      Hidung : Fungsi enciuman baik, mampu membedakan bau, bentuk

hidung simetris, keadaan cukup bersih, tidak ada alat terpasang, tidak ada keluhan.

4.      Telinga : Bentuk simetris, fungsi pendengaran baik, keadaan cukup

bersih,tidak terdapat serumen, tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak ada keluhan.

5.      Mulut : Mukosa bibir kering, kondisi gigi dan lidah agak kotor, fumgsi

menelan baik, fungsi pengecapan baik.

6.      Leher : Pergerakan baik, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar

getah bening, tidak ada peninggian JVP, tidak ada keluhan.

7.      Dada : Bentuk simetris, pergerakan dada baik, tidak terdapat Ronchi/ whezing,

frekuensi 20x/menit, keluhan tidak ada, pola nafas teratur.

8.      Abdomen : Bising usus 10x/menit, BAB (+), nyeri di bagian pinggang.

9.      Punggung dan Bokong : Tidak ada lesi maupun decubitus.

10.  Ekstremitas

o   Ekstremitas Atas : Bentuk dan ukuran simetris, pergrakan bebas tanpa ada nyeri,

namun terbatas karena pada tangan kanan terpasang infuse, tidak ada oedema.

o   Ekstremitas Bawah : Bentuk dan ukuran simetris, kadang terjadi keterbatasan gerak karena

adanya nyeri pinggang.

o   Kekuatan Otot : 5 5

4 4

11.  Genetalia : Tidak ada oedema, varises, perdarahan, kebersihan kurang

12.  Integumen : Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, suhu 37 0 celcius,

tidak ada oedema, tidak ada kelainan warna maupun lesi.

5. Pola Aktivitas

No Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit

1 Nutrisi dan cairan

Nutrisi :

Jenis

Frekuensi

Tambahan

Pantangan

Nasi

3x/ hari

Sayur, lauk pauk

Tidak ada

Nasi

3x/ hari

Sayur, lauk pauk

Tidak ada

Page 10: Kiki Kasus Nefrolitiasis

Cairan :

Jenis

Frekuensi

Jumlah

Keluhan

Air putih

+/- 6 – 8 gelas/ hari

+/- 1200-1600 cc/hari

-tidak ada

Air putih

+/- 6 – 7 gelas/ hari

+/-1200-1600 cc/hari

-tidak ada

2 Istirahat dan tidur

Tidur siang

Tidur malam

+/- 2 jam

+/- 6 – 8 jam

+/- 1 jam

+/- 5 jam

3 Eliminasi

BAK :

Frekuensi

Warna

Keluhan

BAB :

Frekuensi

Konsistensi

Warna

Keluhan

+/- 4 – 5 x/ hari

Kuning jernih

Susah BAK

2x/ hari

Padat

Kuning khas feses

Tidak ada

+/- 3 – 4 x/hari

Keruh

BAK kurang lancar,

terjadi nyeri saat miksi,

saat miksi keluar

sedikit-sedikit

1x/ hari

Padat

Kuning khas feses

Tidak ada

4 Personal hygiene

Mandi

Gosok gigi

Cuci rambut

Ganti pakaian

Gunting kuku

2x/ hari

3x/ hari

3x/ minggu

2x/ hari

1x/ minggu

1x/ hari (di seka)

1x/ hari

Belum pernah

1x/ hari

Belum pernah

5. Data Penunjang

a. Data Sosial

Hubungan kilen dengan keluarga baik, terbukti dengan adanya keluarga yang merawat begitu

perhatian, menjaga dan banyak kerabat yang berkunjung menjenguknya.

b. Data Ekonomi

Page 11: Kiki Kasus Nefrolitiasis

Kondisi ekonomi keluarga klien termasuk cukup

c. Data Spiritual

Klien beragama islam, taat beribadah, klien selalu berdo’a akan kesembuhannya.

d. Data Psikologi

Klien selalu bertanya kepada perawat/ dokter tentang penyakitnya karena merasa cemas dan

belum mengetahui/ informasi tentang penyakitnya.

e. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

1 Hematologi

Hemoglobin

Leukosit

Trombosit

Hematokrit

Eritrosit

14,2

9,1

307

39,1

4,80

g/dl

10^3/UL

10^3/UL

%

Juta/UL

P : 12-16; L : 14-16

4-11

150-350

P : 35-45; L : 40-50

3,8-5,8

2 Kimia Klinik

Ureum

Kreatinin

Asam Urat

26,0

1,59

6,6

mg/dl

mg/dl

mg/dl

10-50

0,7-1,36

3,5-7,2

3 Urine

Kimia Urine

Warna

Kejernihan

pH

Berat Jenis

Protein

Reduksi

Urobilinogen

Bilirubin

Nitrit

Keton

Mikroskopis

Kuning

Keruh

5,0

1,015

(++)

Neg (-)

(+)/ Normal

Neg (-)

Neg (-)

Neg (-)

Kuning

Jernih

4,6-8,0

1,005-8,0

Negatif

Negatif

0,1-1,0

Negatif

Negatif

Negatif

Page 12: Kiki Kasus Nefrolitiasis

Urine

Leukosit

Eritrosit

Sel epitel

Silinder

Kristal

Bakteri

Penuh

Banyak

3-5

Negatif

Negatif

Negatif

0-5

0-3

5-15

Negatif

Negatif

Negatif

f. . Hasil Pemeriksaan Rotgen

         IVP (Pielografi)

Bayangan batu bawah kanan dan pyelum kiri

Fase ekskresi kedua ginjal tmpak pada menit ke-5

7. Therapy

Inf : RL 20 gtt/ Menit

Ceftriaxone : 2x 2 gr

Page 13: Kiki Kasus Nefrolitiasis

8 .Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1 DS :

      Klien mengeluh nyeri

pinggang, nyeri semakin

terasa saat miksi keluar

sedikit-sedikit.

DO :

      Klien tampak lemah,

      Klien meringis

kesakitan, dengan skala

nyeri 2

 

0 1 2

3 4 5

(Nyeri dengan tidak

nyaman)

      Warna urine keruh

Peningkatan frekuensi atau

dorongan kontraksi ureter

Luka sayatan

Sel rusak

Mediator bradikenen

cerotamin

Stimulasi reseptor

nyeri

Nyeri

2 DS :

      Klien mengeluh BAK

tidak lancar dan terasa

sakit saat miksi.

DO :

      BAK keluar sedikit-

sedikit,

      Warna urine:

“keruh”.

Stimulasi kandung kemih

oleh batu

Iritasi ginjal/ureter

Sakit saat miksi

Gangguan pola eliminasi

BAK

II.DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan frekuensi atau dorongan kontraksi ureter

2.      Gangguan pola eliminasi BAK b/d Stimulasi kandung kemih oleh batu ginjal/ ureter

Page 14: Kiki Kasus Nefrolitiasis

 

C. Rencana Keperawatan

RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Tn. D

Tgl. Masuk : 15 Desember 2011

Umur : 42 Tahun

No.Med Rec: 179188

Jenis Kelamin : Laki-laki

Diagnosa : Nefrolithiasis

No

Tanggal/

Jam

Diagnosa Keperawatan

PrencanaanTujuan dan Kriteria

HasilIntervensi

1 19/12/11

Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan frekuensi atau dorongan kontraksi ureter ditandai dengan :

DS :      Klien mengeluh

nyeri pinggang, nyeri semakin terasa saat mengalami batuk.DO :

      Klien tampak lemah,

      Klien meringis kesakitan, dengan skala nyeri 2

  0 1

2 3 4 5(Nyeri dengan tidak nyaman)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam rasa nyaman teratasi dengan kriteria hasil :

      Nyeri pinggang berkurang, atau bahkan hilang.

2 19/12/11

Gangguan pola eliminasi BAK b/d Stimulasi kandung kemih oleh batu ginjal/ ureter yang

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam gangguan pola eliminasi teratasi dengan kriteria hasil :

Page 15: Kiki Kasus Nefrolitiasis

ditandai dengan : DS :

      Klien mengeluh BAK tidak lancar dan terasa sakit saat miksi.DO :

      BAK keluar sedikit-sedikit,

      Warna urine kuning dengan kejernihan : “keruh”.

      Pola eliminasi BAK lancar,

      Warna urine kuning.

3 Mual, muntah b/d therapy obat yang diberikan (parmasetika) yang ditandai dengan : DS :

      Klien mengeluh pait dimulut setelah di beri therapy,

      Klien mengatakan muntah, terjadi setelah diberi therapy IV (ceftriaxone)DO :

      Mual, muntah (+)      Adanya sensasi

menelan pada klien      Adanya

peningkatan salivasi.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam, mual dan muntah teratasi dengan kriteria hasil :

      Mual dan muntah hilang.

D.Implementasi Keperawatan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Tn. D

Tgl. Masuk : 15 Desember 2011

Umur : 42 Tahun

No.Med Rec: 179188

Jenis Kelamin : Laki-laki

Diagnosa : Nefrolithiasis

No

Tanggal/ Jam

No. Dx

Implementasi Hasil/ Respon Paraf

Page 16: Kiki Kasus Nefrolitiasis

E. Catatan Perkembangan (Evaluasi)

CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)

Nama : Tn. D

Tgl. Masuk : 15 Desember 2011

Umur : 42 Tahun

No.Med Rec: 179188

Jenis Kelamin : Laki-laki

Diagnosa : Nefrolithiasis

No

Tanggal/ Jam

No. Dx Perkembangan Pasien (Evaluasi)

Pelaksana

 

III. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Tn. D

Tgl. Masuk : 15 Desember 2011

Umur : 42 Tahun

No.Med Rec : 179188

Jenis Kelamin : Laki-laki

Diagnosa : Nefrolithiasis

No Tanggal/

Jam

Diagnosa Keperawatan

Prencanaan

Tujuan dan Kriteria

Hasil

Intervensi

1 19/12/2011 Gangguan rasa nyaman

nyeri b/d peningkatan

Dalam 3 x 24 jam rasa

nyaman teratasi dengan

1.Lakukan penilaian terhadap

nyeri, lokasi, karakteristik

Page 17: Kiki Kasus Nefrolitiasis

frekuensi atau dorongan

kontraksi ureter

ditandai dengan :

DS :

      Klien mengeluh nyeri

pinggang, nyeri semakin

terasa saat miksi keluar

sedikit-sedikit

DO :

      Klien tampak lemah,

      Klien meringis

kesakitan, dengan skala

nyeri 2

 

0 1 2

3 4 5

(Nyeri dengan tidak

nyaman)

      Warna urine keruh

kriteria hasil :

      Nyeri pinggang

berkurang, atau bahkan

hilang.

dan faktor-faktor yang

dapat menambah nyeri

2.Amati isyarat non verbal

tentang kegelisaan

3.Fasilitasi linkungan

nyaman

4.Berikan obat anti sakit

5.Bantu pasien menemukan

posisi nyaman

6.      Berikan massage di

punggung

2 19/12/11 Gangguan pola eliminasi

BAK b/d Stimulasi

kandung kemih oleh

batu ginjal/ ureter yang

ditandai dengan :

DS :

      Klien mengeluh BAK

tidak lancar dan terasa

sakit saat miksi.

DO :

      BAK keluar sedikit-

sedikit,

      Warna urine kuning

Dalam 2 x 24 jam

gangguan pola eliminasi

teratasi dengan kriteria

hasil :

      Pola eliminasi BAK

lancar,

      Warna urine kuning.

Page 18: Kiki Kasus Nefrolitiasis

dengan kejernihan :

“keruh”.

3 Mual, muntah b/d therapy

obat yang diberikan

(parmasetika) yang

ditandai dengan :

DS :

      Klien mengeluh pait

dimulut setelah di beri

therapy,

      Klien mengatakan

muntah, terjadi setelah

diberi therapy IV

(ceftriaxone)

DO :

      Mual, muntah (+)

      Adanya sensasi

menelan pada klien

      Adanya peningkatan

salivasi.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 1 x 24 jam,

mual dan muntah teratasi

dengan kriteria hasil :

      Mual dan muntah

hilang.

Page 19: Kiki Kasus Nefrolitiasis

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Tn. D

Tgl. Masuk : 15 Desember 2011

Umur : 42 Tahun

No.Med Rec : 179188

Jenis Kelamin : Laki-laki

Diagnosa : Nefrolithiasis

No Tanggal/

Jam

Diagnosa

Keperawatan

Implementasi Hasil/ Respon Paraf

1. 19/11/2011 Gangguan

rasa nyaman

nyeri b/d

peningkatan

frekuensi

atau

dorongan

kontraksi

ureter

1. Melakukan

penilaian terhadap

nyeri, lokasi,

karakteristik dan

faktor-faktor yang

menambah nyeri

2. Memberikan

posisi tidur yang

nyaman dan

membantu klien

menemukan

posisi yang

nyaman (semi

powler)

3. Melakukan

masase punggung

4. Mengajari

keluarga untuk

melakukan

Hasil :

-Skala nyeri 2

(nyeri dengan

tidak nyaman).

-Lokasi nyeri :

bagian

pinggang

-Penyebaran :

nyeri bagian

pinggang dan

terkadang nyeri

ke bagian

abdomen.

-Faktor yang

menambah

nyeri : saat

miksi urine

yang keluar

sedikit-sedikit.

Respon Klien :

-Klien merasa

lebih nyaman

Page 20: Kiki Kasus Nefrolitiasis

masase punggung

5.      Menganjurkan memakai

balsem/minyak untuk

menghangatkan dan

mengurangi nyeri

V. CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)

Nama : Tn. D

Tgl. Masuk : 15 Desember 2011

Umur : 42 Tahun

No.Med Rec : 179188

Jenis Kelamin : Laki-laki

Diagnosa : Nefrolithiasis

No Tanggal/

Jam

No. Dx Perkembangan Pasien (Evaluasi) Pelaksana

1. 21/11/2011 DX. 1 S :

Klien mengatakan masih mengeluh

nyeri pada daerah pinggang dan

pada saat berkemih namun

berkurang.

O :

Klien tampak lemah,

Klien meringis kesakitan, dengan

skala nyeri1

Page 21: Kiki Kasus Nefrolitiasis

  0 1 2

3 4 5

(Nyeri tanpa gangguan) Nadi: 92

x/m

A :

Masalah teratasi sebagian

Nyeri masih terjadi

P :

Rencana tindakan 1,2,3,4 dan 5

dilanjutkan.

2. 21/11/2011 DX. 2