Kiasan Dasar Pramuka
-
Upload
wildan-mustofa -
Category
Documents
-
view
85 -
download
10
description
Transcript of Kiasan Dasar Pramuka
KIASAN DASAR
Kiasan Dasar adalah alam pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang disanjung
dan didambakan. Kiasan Dasar dalam Gerakan Paramuka diambil dari romantika sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kiasan ini mengambil hal-hal yang terkait dengan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia, baik pada masa lalu maupun perjuangan pembangunan
pada masa sekarang.
Kiasan Dasar, digunakan sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan kepramukaan.
Penggunaannya dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan
perkembangan peserta didik sehingga sehingga akan mendorong kreatifitas dan keikutsertaan
peserta didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan. Juga difungsikan untuk
menumbuhkan rasa cinta tanah air karena dilaksanakan berdasarkan sejarah dan budaya bangsa
Indonesia.
Romantika Perjuangan Bangsa Indonesia
Pada masa lalu perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan, sehingga mengalami
banyak kegagalan dan secara bergantian negara kita dapat dijajah oleh bangsa asing. Perjuangan
dan pemberontakan bangsa Indonesia muncul di mana-mana, tetapi hasilnya percuma saja, karena
belum adanya persatuan dan kesatuan bangsa.
Kiasan Dasar Pramuka dari Romantika Perjuangan Bangsa
Romantika sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah mendasari kepramukaan di Indonesia.
Termasuk dalam penggunaan berbagai istilah di kepramukaan. Berikut ini adalah contoh kiasan
dasar jenjang keanggotaan dalam Gerakan Pramuka yang didasarkan pada periodesasi perjuangan
bangsa Indonesia.
Jenjang keanggotaan pramuka paling awal dinamakan SIAGA. Siaga merupakan anggota
pramuka berusia 7 - 10 tahun. Kelahiran Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 menjadi
tonggak Kebangkitan Nasional. Ini pun menandai dimulailah perjuangan baru, perjuangan
MENYIAGAKAN rakyat.
Jenjang keanggotaan pramuka setelah siaga adalah Penggalang, yaitu usia 11 - 15 tahun
dinamakan PENGGALANG. Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi
salah satu tonggak sejarah dalam upaya PENGGALANGAN persatuan dan kesatuan bangsa
yang dipelopori oleh para pemuda-pemudi di seluruh Indonesia.
Jenjang keanggotaan pramuka selanjutnya adalah Penegak, yaitu pramuka berusia 16-20
tahun. Penegak sendiri diambil dari kata "Tegak" dimana perjuangan bangsa Indonesia
akhirnya membawa hasil dengan TEGAKNYA Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal
17 Agustus 1945.
Jenjang keanggotaan selanjutnya adalah Pandega, yaitu pramuka dengan usia 21-25 tahun.
Tegaknya Negara Republik Indonesia harus dilanjutkan dengan perjuangan dalam mengelola
atau MEMANDEGANI negara Indonesia di bidang pembangunan.
Pembina Pramuka adalah pramuka dewasa usia 25 tahun lebih yang terlibat aktif di
Gugusdepan sebagai pendidik dan pembimbing adik-adik anggota muda pramuka.
Pembangunan fisik maupun non fisik perlu terus di-BINA dan dikembangkan dalam rangka
mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemajuan dan kemakmuran.
Penggolongan dan tingkatan Tanda Kecakapan Umum dalam Gerakan Pramuka pun dapat
dilandasi dengan kiasan dasar. Dengan berdasarkan masa perjuangan bangsa Indonesia itu,
tingkatan Kecakapan Umum Pramuka dapat dinyatakan:
Tingkatan SKU Pramuka Siaga terdiri atas Mula, Bantu, dan Tata; DIMULAI dengan
pembangunan yang membutuhkan BANTUAN dan kesadaran yang tinggi dan membutuhkan
PENATAAN yang baik.
Tingkatan SKU Pramuka Penggalang terdiri atas Ramu, Rakit, dan Terap; pembangunan
diawali dengan MERAMU (bahan) yang ada, kemudian kita RAKIT (susun) setelah itu baru
kita TERAPKAN (praktekan).
Tingkatan SKU Pramuka Penegak terdiri atas Bantara dan Laksana; pembangunan tersebut
kemudian membutuhkan BANTARA-bantara (ajudan, pengawas, kader) pembangunan yang
kuat, baik, terampil dan bermoral yang sanggup MELAKSANAKAN pembangunan bangsa.
Tingkatan SKU Pramuka pandega; setelah pembangunan itu berhasil maka perlu yang
MEMANDEGANI (mengelola, memanage) pembangunan tersebut.
Itulah contoh penerapan kiasan dasar pramuka yang diambilkan dari romantika sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Pelaksanaan kiasan dasar haruslah menantang, menyenangkan, dan
menarik bagi peserta didik namun juga harus memperhatikan usia, tradisi, dan kondisi psikologis
anggota pramuka tersebut.
PENGERTIAN
Kiasan dasar kepramukaan yaitu gambaran yang mengesankan dan menyenangkan yang
digunakan dalam penyelanggaraan kegiatan kepramukaan tersebut.
SUMBER KIASAN DASAR
Sumber kiasan dasar pramuka ada dua yaitu sejarah perjuangan Indonesia dan budaya bangsa
Indonesia.
PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan diantaranya:
1. Pramuka usia 7-10 tahun (SIAGA), kiasan dari perjuangan Budi Utomo untuk mensiagakan rakyat.
2. Pramuka usia 11-15 tahun (PENGGALANG), kiasan dari perjuangan pemuda
untuk menggalang persatuan
3. Pramuka usia 16-20 tahun (PENEGAK), kiasan dari pendirian Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4. Pramuka usia 21-25 tahun (PANDEGA), kiasan dari setelah merdeka kita
mempadegani Indonesia
Berikut contoh kiasan dasar dalam pramuka :
1. Untuk tingkat siaga : hal-hal yang menarik dan fantastis, untuk
mengembangkan imajinasi anggota
2. Untuk tingkat penggalang : hal yang berkaitan dengan kepahlawanan dan
perjuangan, seperti bersikap pantang menyerah.
3. Untuk tingkat penegak : hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan, seperti
aktif di organisasi, ikut melaksanakan kegiatan kerja bakti.
4. Untuk tingkat pandega : hal yang berkaitan dengan simulasi jabatan
kepemimpinan, dengan mengikuti kegiatan pramuka maka secara otomatis
kita akan belajar menjadi pemimpin.
CARA PELAKSANAAN
Kiasan dasar harus dilaksanakan secara menantang, menyenangkan, dan
menarik namun juga harus memperhatikan kondisi dari anggota pramuka tersebut.
FUNGSI
Fungsi dari kiasan dasar yaitu untuk agar peserta pramuka lebih kreatif dalam
hal apapun dan untuk mengembangkan imajinasi peserta pramuka.
Pelaksanaan kiasan dasar ini juga berfungsi untuk menumbuhkan rasa cinta
tanah air karena dilaksanakan berdasarkan sejarah dan budaya bangsa Indonesia.