KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

download KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

of 26

Transcript of KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    1/26

    1. Lapisan Rangkap Listrik

    Permukaan logam yang kontak dengan larutan elektrolit akan memiliki muatan listrik melalui 4cara:

    o diberi perbedaan potensial listrik dari luar.

    o absorbsi ion pada permukaan logam atau permukaan koloidnya.

    o adanya perpindahan elektron antara konduktor logam dengan elektrolitnya.

    o pada, misel, makromolekul biologi dan membran, muatan listrik diperoleh akibat

    ionisasi dari gugus fungsional seperti karboksilat, fosfat atau amina.

    Daerah antarmuka yang terletak dilarutan dikenal sebagai daerah lapis ganda elektrolit

    electrolyte double layer region sedangkan daerah antarmuka pada daerah padat/logam dikenal

    sebagai daerah muatan-ruang space-charge region. Rentang daerah pada logam lebih tipis.

    Gambar 1.1. Illustrasi skematik antarmuka elektroda-larutan

    3.1 Lapisan Ganda Rangkap Listrik.

    Bila permukaan logam yang bermuatan listrik kontak dengan larutan elektrolit, permukaantersebut akan menarik muatan yang berlawanan dan menolak muatan yang sejenis. Akibatnya

    akan terbentuk lapisan ganda muatan listrik, yaitu lapisan pada permukaan logam dan lapisan

    pada permukaan dekat logam yang memiliki muatan yang berbeda. Struktur elektronik ini

    dikenal sebagai Lapis-ganda Rangkap Listrik Ganda (LRL) atauElectric Double Layer(EDL)

    Beberapa model Lapisan-ganda Rangkap Listrik dikemukakan oleh Helmhotz, Gouy-Chapman,

    Stern, Garaham dan Bockris

    Model Helmhozt, beda potensial antara titik tertentu di LRL dgn fasa ruah adalah linear,

    semakin jauh dari elektroda semakin kecil hingga mencapai nol.

    Gouy Chapman, memperhitungkan adanya gerakan termal dari ion-ion.

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    2/26

    Stren, gabungan dari Helmholzt dan Guy-Chapman;

    Gambar 1.2. Beberapa model lapis rangkap listrik.

    Gambar 1.3. Generall representation of the double layer formed at the

    metal-electrolyte interface.(http://www.springer.com/cda/content/document/cda_downloaddocument/9783

    540422297c1.pdf?SGWID=0-0-45-93943-p1396491)

    2

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    3/26

    3.2 Lapis ganda listrik : Tegangan permukaan, kerapatan muatan dan kapasitas

    Daerah antarmuka pada suatu larutan adalah daerah yang memiliki harga potensial listrik, ,yang berbeda dibandingkan dengan fasa ruahnya.

    Terdapat penataan muatan positif dan negatif dimulai dari permukaan elektroda hingga ke fasa

    ruah.

    Kapasitas lapis ganda adalah konstanta perbandingan antara potensial yang diberikan dengan

    muatan terhadap spesi dalam daerah antarmuka. Besarnya kapasitas lapis ganda pada berbagai

    potensial dapat dilakukan dengan teknik impendasi atau pengukuran elektrokapilaritas. Metoda

    ini diperkenalkan oleh Lippmann.

    Gambar 1.4. Skematis alat pengukuran tegangan permukaan air raksa

    dengan metoda Lippmann.

    3

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    4/26

    Gambar 1.5. Example of the influence of an electric field on a liquid

    structure. The water flowing from the tap in a bathroom is

    deviated by the electric field produced by a plastic hair-brush electrostatically charged by friction on a sweater.(http://www.isis-ulp.org/lbc/Group/www/JC/thesis/node3.html)

    Gambar 1.6. The electrowetting effect. The contact angle of a conducting

    drop on an insulated conducting substrate is modulated

    by an applied voltage. (http://www.isis-ulp.org/lbc/Group/www/JC/thesis/node3.html)

    Prinsip utama dalam pengukuran ini adalah kolom kapiler yang diisi dengan air raksa hingga

    tinggi h di beri beda potensial akan berada pada ketinggian yang sama. Pada kondisi ini tegangan

    permukaan akan diimbangi dengan gaya gravitasi, sehingga:

    2 rccos = rc2Hg h g (1.1)

    dengan rc = jari-jari kapiler; = sudut kontak; = tegangan permukaan; Hg = rapat massa airraksa.

    Aluran terhadapEdikenal sebagai kurva elektrokapiler. (Lihat Gambar1.7.a).

    Fluks massa untuk percobaan ini adalah

    m1 = rc

    2Hgh

    (1.2)

    dengan adalah waktu hidup tetes (drop lifetime).

    Substitusi persamaan 1.2 ke dalam persamaan 1.1 akan memberikan

    2 rc = m1g t (1.3)

    Aluran terhadap E akan memberikan Gambar1.7.a. Sedangkan konversi menjadi kapasitasdiperoleh dengan penurunan ganda terhadap perbedaan potensial, , antara logam/elektroda,

    M dengan larutan, S . Turunan pertama akan memberikan muatan pada permukaan yangdikenal sebagai persamaan Lippmann

    4

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    5/26

    =M=S (1.4)

    dengan M = muatan pada logam (charge on metal) dan S = muatan pada larutan. DanM+ S=0 .

    Gambar 1.7. Aluran skematik pada daerah rangkap. (a) tegangan permukaan vs

    potensial) (b) kerapatan muatan elektroda vs potensial (c ) kapasitas

    diferensial terhadap potensial.

    Bila diambil potensial pembanding sembarang dan potensial yang berhubungan dengan potensialpembanding tersebut adalah E maka ( ) ~(E) dan

    E

    =M (1.5)

    Persamaan Lippmann merupakan persamaan differensial dari elektrokapilaritas menunjukkan

    bahwa muatan Mbernilai nol saat kemiringan kurva elektrokapilaritas adalah nol. Potensialdititik ini disebut sebagai titik muatan nol, EZ .

    Turunan kedua dari kurva elektrokapilaritas akan memberikan nilai kapasitas diferensial, yaitu

    kapasitas diferensial , Cd , dan kapasitas integral Ci :

    5

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    6/26

    Cd= ME

    (1.6)

    Kapasitas integral diperoleh dari

    Ci =

    MEEz (1.7)

    =

    Ez

    E

    Cd dE

    Ez

    E

    dE(1.8)

    3.3 Medan Listrik dan Kapasitas listrik (Electric fields and capacitance)

    Bila pada dua buah konduktor yang dipisahkan satu sama lain diberikan potensial listrik, maka

    akan terbentuk suatu medan listrik pada daerah yang memisahkan kedua konduktor tersebut.

    Walau medan listrik ini sulit untuk dibayangkan adanya. Medan ini sama dengan medan magnet

    yang sifatnya tidak terlihat namun pengaruhnya dapat dirasakan.

    Pada medan listrik terdapat 2 hal yang penting yaitu : Kekuatan medan (fieldforce) dan fluks

    medan (fieldflux).

    Field Force = kekuatan dari medan pada jarak tertentu. ( the amount of push that a field exerts

    over a certain distance)

    Field Flux = jumlah total atau pengaruh medan dalam ruang (the total quantity, or effect, of the

    field through space).

    Analogi dengan gaya listrik VOLTAGE (push) dan CURRENT (flow)

    Gambar 1.8. Medan listrik yang muncul saat 2 buah konduktor diberi

    suatu potensial.

    Secara matematika, akan berlaku hubungan Hukum Ohm untuk kapasitor:

    i=Cdv

    dt

    6

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    7/26

    dengan ibesarnya arus yang melalui suatu kapasitor; Cadalah capasitansi dalam Farad;dv

    dt

    adalah perubahan potensial persatuan waktu.

    Faktor yang mempengaruhi kapasitansi:

    Luas

    Jarak

    Jenis Material dielektrik

    Besarnya kapasitas untuks suatu konduktor mengikuti rumus

    C=Ad

    dengan Cadalah kapasitansi dalam Farad; permisivitas (absolut); A luas permukaan platdalam m2; djarak antara plat dalam m.

    Material Relative permittivity (dielectric constant)

    ============================================================

    Vacuum ------------------------- 1.0000

    Air ---------------------------- 1.0006

    PTFE, FEP ("Teflon") ----------- 2.0

    Polypropylene ------------------ 2.20 to 2.28

    ABS resin ---------------------- 2.4 to 3.2

    Polystyrene -------------------- 2.45 to 4.0

    Waxed paper -------------------- 2.5

    Transformer oil ---------------- 2.5 to 4

    Hard Rubber -------------------- 2.5 to 4.80

    Wood (Oak) --------------------- 3.3

    Silicones ---------------------- 3.4 to 4.3

    Bakelite ----------------------- 3.5 to 6.0

    Quartz, fused ------------------ 3.8

    7

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    8/26

    Wood (Maple) ------------------- 4.4

    Glass -------------------------- 4.9 to 7.5

    Castor oil --------------------- 5.0

    Wood (Birch) ------------------- 5.2

    Mica, muscovite ---------------- 5.0 to 8.7

    Glass-bonded mica -------------- 6.3 to 9.3

    Porcelain, Steatite ------------ 6.5

    Alumina ------------------------ 8.0 to 10.0

    Distilled water ---------------- 80.0

    Barium-strontium-titanite ------ 7500

    Kapasitor serial dan parallel

    Kapasitor dalam disusun secara seriCtotal=

    1

    1

    c1+

    1

    c2+

    1

    c3+ ....

    Kapasitor disusun secara paralel ctotal

    =c1

    c2

    c3

    ...

    3.4 Model Helmholtz (1879)

    Model ini memodelkan ada keteraturan dalam penataan muatan positif dan negatif pada kedua sisi

    dari antarmuka elektroda.

    Model ini mirip dengan menggambarkan keadaan suatu kapasitor plat paralel dengan permukaan

    elektroda sebagai salah satu plat dan sisi plat lain terbentuk dari ion-ion yang menempel pada

    permukaan elektroda.

    8

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    9/26

    Gambar 1.9. Lapis rangkap listrik yang mirip dengan kapasitor

    elektrik yang terbentuk dari 2 plat yang berbeda muatan

    yang dipisahkan dengan jarak tertentu. Model ini mirip

    dengan model LRL Helmholzt.

    Gambar 1.10. Model Helmholtz untuk lapis rangkap listrik. (a) penataan ion secara kaku. (b)

    Variasi potensial elektrostatik sebagai fungsi dari jarak (c) variasi Cd terhadap potensial yang di

    berikan.

    Besarnya harga kapasitas (capacity) adalah

    Cd , H=r0xH

    (1.9)

    dengan xH merupakan jarak antara titik terdekat dari muatan, dan r adalah permisivitas relatif(relativepermittivity) dan 0 = permisivitas vakum (permittivityofvacuum).

    Nilai rbiasanya adalah 6-7, sehingga Cd , H=10F cm-2 .

    9

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    10/26

    Turunnya potensial dari M ke Sbersifat linier, dan Cd , Hbukan merupakan fungsi potensialyang diterapkan pada elektroda

    Kekurangan dari model Helmholtz adalah.pada model ini interaksi ion-ion yang terletak lebih jauh

    tidak diperhitungkan dan faktor konsentrasi tidak ikut diperhitungkan juga.

    3.5 Model Gouy-Chapman (1910-1913).

    Model ini dikembangkan secara terpisah oleh Gouy dan Chapman dengan memperhatikan

    besarnya potensial yang diberikan pada elektroda dan konsentrasi dari larutan.

    Pada model ini lapisan rangkap listrik tidak akan kompak/padat seperti pada LRL Helmholtz,

    tetapi ion bebas bergerak, lapisan ini dikenal sebagai lapis rangkap baur (diffuse double layer).

    Tebal lapis rangkap ini juga tidak kompak namun mempunyai ketebalan yang bervariasi. Lihat

    Gambar1.11.a

    Gambar 1.11. Lapis rangkap listrik model Gouy-Chapman. (a)

    Penataan ion pada permukaan berlangsung dengan

    model difusi. (b) Variasi potensial elektrostatik terhadap

    jarak.(c) Variasi Cd terhadap jarak,

    Pada model ini distribusi dari spesi ion terhadap jarak dari permukaan elektroda akan mengikuti

    hukum distribusi Boltzmann

    n i=n i0exp[zi e kB T ] (1.10)

    dengan =S dan n i0

    merupakan konsentrasi numerik dari ion i dalam fasa ruah.

    Dengan membagi larutan menjadi ketebalan dx maka pada jarakx dari permukaan elektroda

    kerapatan muatan (charge density) untuk semua ion i adalah :

    (x)=i

    n izi e (1.11)

    10

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    11/26

    =i

    ni0zi eexp[zi e kB T ] (1.12)

    Besarnya potensial listrik pada suatu titik dalam suatu larutan merupakan fungsi dari jumlah rapat

    muatan total (net charge density) pada titik tersebut, hubungan antara keduanya diberikan oleh

    persamaan Poisson :

    2 = 0

    2 adalah operator yang jika digunakan koordinat kartesian memiliki nilai :

    2= 2

    x2+

    2

    y2+

    2

    z2

    Sehingga untuk koordinat kartesian dan bidang planar persamaan Poisson yang menghubungkan

    antara potensial dengan distribusi muatan adalah

    2

    (x)x2 = (x) r0

    (1.13)

    Dengan menggabungkan 1.12 dengan 1.13 maka akan diperoleh persamaan Poisson-Boltzmann

    2 (x)

    x2=

    e

    r0

    i

    ni0zi exp

    zi ekB T

    (1.14)

    Persamaan ini sama dengan perlakuan interaksi ion pada larutan elektrolit encer yang diberikan

    oleh Debye-Huckel, dengan x sebagai ion pusat . Pada kasus Debye-Huckel, ion pusat adalah

    kecil dan bernilai kecil maka akan dapat dibuat pendekatan (e /kBT)21, dan dengan

    menggunakan suku pertama dari ekspansi ekponensial.

    Untuk suatu elektroda yang memiliki dimensi yang jauh lebih besar dibandingkan ion, pendekatan

    linear tidak bisa diterapkan.

    Untuk menyelesaikan 1.14 maka digunakan sifat dari turunan,

    2 (x)

    x2=

    1

    2

    (x )

    2

    (1.15)

    Dengan cara ini maka persamaan Poisson-Boltzmann dapat disusun ulang menjadi

    (

    x )

    2

    = 2e

    r0

    i

    ni0zi exp

    zi c

    kB T

    d (1.16)

    Integrasi dilakukan dengan menggunakan kondisi batas berikut:

    x=0 = , 0x 0 ( /x)=0

    (1.17)

    akan diperoleh,

    (x )2

    =2kB T

    r0

    i

    ni0 [exp(zi e kBT )1] (1.18)

    Untuk elektrolitz:z

    11

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    12/26

    x

    =8 k T ni

    0

    r0

    1 /2

    sinh(z e 2 kT ) (1.19)Persamaan 1.19 dapat diintegrasi jika ditulis dalam bentuk

    , 0

    [d

    sinh( z e 2kB T)]=

    (8kBT ni

    0

    r0 )1 /2

    0x dx

    (1.20)

    Hasil integrasinya adalah

    2kb T

    z eln[ tanh(z e /4 kB T)tanh(z e ,0/4 kB T)]=(

    8kB T ni0

    r0 )1 /2

    x (1.21)

    Yang dapat disusun ulang menjadi

    [tanh (z e /4 kBT)

    tanh (z e ,0 /4 kBT)]=exp[x /xDL] (1.22)dengan xDL adalah jarak karakteristik dari tebal lapis difusi

    xDL=(r0 kBT2 ni0z2 e2)1/ 2

    (1.23)

    Untuk air (r=78)pada 298 K, xDL=3.0410-8

    z-1

    c-1/2

    cm

    Besarnya nilai Cd diperoleh dari 1.19. Kerapatan muatan (charge density) dari lapisan bauradalah

    M=r0 x x=0

    =(8k Tr0 ni0)1/2 sinh

    z e , 02kB T

    setelah dilakukan dideferensiasi

    Cd , GC =M

    ,0

    = ( 2z2e

    2r0 ni0

    kB T )1/ 2

    cosh(z e , 02 kBT ) Nilai cosh memberikan kenaikkan pada variasi dalam kapasitas dengan bentuk potensial yang

    terlihat pada Gambar1.11. Puncak minimum dari kurva di indentifikasi sebagai titik muatan nol,Ez dan bentuk kurva akan simetri sekitar Ez

    Untuk larutan encer pada suhu 2980 K

    Cd , GC = 228z c1 / 2

    cosh (19.5z ,0)F cm2

    12

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    13/26

    Model ini lebih baik dibandingkan dengan model kapasitor plat paralel, namun model ini hanya

    berlaku untuk hargaEyang dekat ke Ez. Harus diingat bahwa pada permukaan konsentrasi

    adalah tinggi.

    3.6 Kelemahan teori Gouy-Chapman.

    Dari Persamaan 1.11 dapat disusun ulang menjadini

    ni0

    =expzi e

    kT, Bila dikonversi ke satuan

    molar dan e /k=F/R maka persamaan Boltmann ini menjadi

    Ci

    Ci0=exp

    ziF

    RT(1.12)

    Pada kasus larutan NaCl 1 M yang mengalami kontak dengan permukaan yang memiliki

    potensial a =0.1V . Maka berdasarkan persamaan 1.11, konsenstrasi ion klorida pada

    permukaan (di luar lapisan Helmholtz) akan sebesar 49M !! Kira-kira 30 ion klorida pernanometer kubik.

    Tolakkan antar ion pada struktur seperti diatas akan jauh lebih besar dari gaya tarik elektrostatik

    yang ada. Sehingga pada kasus ini pendekatan yang dilakukan tidak tepat, karena saat kita

    melakukan pendekatan interaksi elektrostatik antar ion di larutan permukaan di

    perhitungkan tetapi interaksi antar ion di larutan di lupakan.

    Pendekatan yang dilakukan akurat untuk larutan encer namun tidak untuk larutan yang pekat.

    Asumsi bahwa kerapatan muatan bersifat fungsi yang kontinu dari jarak ke permukaanadalah tidak 100% pada tingkar makroskopik. Tapi pendekatan ini dibenarkan jika fungsi waktu

    juga ikut diperhitungkan, yaitu karena adanya gerakkan termal dari ion.

    Penggunaan konstanta dielektrik larutan untuk gaya-gaya elektrostatik jarak pendek tidak pas,

    karena pada jarak pendek momen dipol air terorientasi di sekitar ion atau pada permukaan

    bermuatan, sehingga sifat-sifat dielektrik di dekat permukaan tentunya berbeda dengan yang di

    dalam larutan dalam/ruah (bulk).

    Pendekatan Gouy-Chapman ini sebaiknya di gunakan untuk mengamati sifat kualitatif atau semi

    kuantitatif dari sistem lapisan listrik ganda bukan aspek kuantitatifnya. Karena pendekatan

    kualitatifnya adalah akurat.

    3.7 Model Stern (1924)

    Model Stern menggabungkan model Helmholtz untuk potensial yang memiliki besar yang jauh

    dari Ezdan model Gouy-Chapman untuk nilai potensial yang dekat dengan Ez .

    Lapis rangkap listrik yang kompak/padat terbentuk oleh lapisan ion pada lapis pertama yang dekat

    dengan elektroda dan kemudian diikuti dengan lapisan yang baur hingga fasa ruah dari larutan.

    13

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    14/26

    Gambar 1.13. Model lapis rangkap lisrik menurut Stern. (a) Pengaturan

    ion yang kompak dan diikuti dengan lapis yang baur. (b)

    Variasi potensial elektrostatik terhadap jarak dari

    elektroda. (c ) Variasi Cd dengan potensial.

    Secara fisik pada potensial yang jauh dari Ezelektroda menarik ion-ion dengan kuat sehingga ion

    tersebut terikat secara kuat, sedangkan pada potensial yang dekat dengan Ez ion tersusun secara

    baur.

    Dalam bentuk matematika model ini mirip dengan dua buah kapasitor yang disusun secara seri,

    sehingga.

    1

    Cd=

    1

    cH+

    1

    CGC(1.24)

    =xH

    r0+

    1

    (2r0 z2 e2 ni0 /kBT)1/2

    cosh (z e , 0/2 kbT)(1.14)

    Bidang yang memisahkan antara kedua zone (Helmholtz vs Gouy-Chapman) disebut sebagai

    Outer Helmholzt Plane (OHP).

    3.8 Model Grahame (1947)

    Pada model ini ditambahkan faktor adsorpsi spesifik. Gambar1.15

    14

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    15/26

    Gambar 1.15. Model Grahame untuk lapis rangkap listrik (untuk

    elektroda merkuri).

    Adsorpsi spesifik : ion adsorpsi spesifik yang kehilangan solvasinya yang mendekati permukaan

    elektroda. Ion ini dapat memiliki muatan yang sama maupun berlawanan dari elektroda.

    3.9 Model Bockris, Devanathan dan Muller (1963)

    Pada model ini faktor pelarut yang bersifat polar (dipolar), misal seperti air. Pada pelarut yang

    bersifat polar ini interaksi antara elektroda dengan dipolnya harus juga ikut diperhitungkan.

    Hal ini sangat penting, meningat bahwa konsentrasi pelarut adalah jauh lebih besar dari

    konsentrasi zat terlarut. Sebagai contoh air murni memiliki konsentrasi 55.5 mol dm -3.

    Gambar 1.16. Model Lapis Rangkap Listrik Bockris dkk.

    15

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    16/26

    3.10 Adsorpsi Spesifik

    Berdasarkan model lapis rangkap listrik Grahame adsorpsi spesifik adalah adsorpsi ion pada

    permukaan elektroda setelah ion tersebut kehilangan sebagian atau seluruh proses solvasinya.

    Muatan ion yang teradsorpi dapat sama dengan muatan elektroda namun bisa juga berbeda.

    Menurut IUPAC, Solvasi adalah interaksi antara zat terlarut dengan pelarut yang akanmeningkatkan kestabilan zat terlarut dalam larutannya.

    Gambar 1.17. Gambar solvasi ion natrium dalam air.

    Adanya adsorpsi spesifik diperlihatkan oleh karakteristik kurva elektrokapilaritas untuk elektroda

    merkuri dapat berbeda bila elektrolit yang digunakan berbeda pada konsentrasi yang sama.

    Gambar 1.18. Kurva elektrokapilaritas untuk merkuri yang kontak dengan

    berbagai jenis elektrolit.

    Dari kurva pada Gambar1.18 terlihat bahwa untuk Na-Halida dan K-halida perbedaan mulai

    muncul pada nilai potensial positif untuk EZ , dan ini diduga karena interaksi yang terjadi adalah

    dengan anionnya. Pengaruhnya bertambah besar bila jari-jari anion bertambah kecil.

    Besarnya adsorpsi spesifik juga berkorelasi dengan konsentrasi elektrolit, seperti halnya akan

    terjadi perubahan pada titik nol muatan yang dikarenakan oleh spesisfik adsorpsi dari muatan. Hal

    ini dikenal sebagai efek Esin-Markov, yang besarnya adalah;

    16

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    17/26

    =1

    RT

    (EZ)

    ln a M=

    (EZ)

    M(1.25)

    Turunan ini bernilai nol bila adsorpsi spesifik tidak ada. Untuk adsorpsi anion, dengan rapat

    muatan yang konstan, titik muatan nol bergeser ke arah negatif sehingga terjadi kesetimbangan

    kembali akibat adanya adsorpsi. Untuk kation, EZ bergerak ke arah yang positif. Dalam larutanyang encer, adsorsi spesifik hanya terjadi untuk daerah yang dekat pada EZ .

    Percobaan menunjukkan bahwa adsorpsi spesifik lebih sering terjadi pada anion dibandingkan

    pada kation. Hal ini dapat difahami melalui model antarmuka permukaan. Karena kisi logam

    merupakan kisi kation dalam lautan elektron yang bergerak dengan bebas, sehingga akan lebih

    menarik anion yang berada dalam larutan.

    Besarnya adsorpsi bergantung pada konsentrasi elektrolit. Besarnya area penutupan untuk suatu

    permukaan oleh adsorpsi spesifik dapat diungkapkan sebagai lapisan monolayer isoterm adsorpsi.

    Terdapat 3 jenis isoterm adsorpsi yaitu;

    Isoterm Langmuir. Dianggap tidak terjadi interaksi antara spesi yang teradsorpsi, permukaan merupakan permukaan

    yang licin/halus sehingga dapat terjadi kejenuhan pada permukaan.

    Jika adalah fraksi yang menutupi permukaan maka,

    1=i a i ,

    Dengan 1 adalah koefisien proporsionalisasi dan i , adalah aktifitas spesi ke-i pada fasa

    ruah.

    Gambar 1.19. Kurva isoterm Langmuir

    Isoterm Temkin

    Pada isoterm Temkin energi adsorpsi merupakan fungsi dari area tertutup yang bernilai,

    i =RT

    2gln (i ai , )

    Dengan i adalah spesi i yang berlebih, dangadalah parameter interaksi energi antara spesiteradsorpsi yang nilai nya bergantung pada area yang tertutup.

    17

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    18/26

    Gambar 1.20. Kurva Isoterm Temkin

    Isoterm Frumkin

    Interaksi pada isoterm Frumkin mengikuti persamaan;

    i a i , = i

    siexp

    2g iRT

    Atau

    i =RT

    2g(i a i , ) ln

    si i

    Dengan s adalah maximum surface excess. g adalah parameter interaksi, bila bernilaipositif maka terjadi gaya atraktif sedangkan negatif adalah gaya tolakkan. Bila g=0 dan

    i /s= maka akan diperoleh isoterm Langmuir. Sedangkan isoterm Temkin dapat diperolehbila i /s=0.5

    Gambar 1.1. Kurva Isoterm Frumkin.

    Adsorpsi dapat dipelajari dengan berbagai macam metoda elektrokimia, termasuk didalamnya

    kinetika dari adsorpsinya.

    18

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    19/26

    3.11 Elektroda logam padat

    Merkuri tidak bersifat seperti elektroda padat yang umum. Merkuri bersifat cair sehingga atom

    merkuri selalu bergerak. Lebih-lebih atom yang terletak pada permukaan elektroda yang kontak

    dengan larutan.

    Elektroda logam padat memiliki struktur yang jelas, dapat berupa suatu polikristalin ataumonokristalin. Pada elektroda logam padat proses konduktansi merupakan proses elektronik yang

    utama. Konduktansi terjadi karena terdapat elektron valensi yang dapat bergerak bebas pada

    daerah yang dikenal sebagai daerah tingkat Fermi, EF. Dengan adanya elektron yang bergerak

    pada tingkat Fermi ini, maka distribusi elektonik dari atom menjadi meningkat.

    Untuk suatu logam, tingkat kehunian dari tingkat elektronik yang dekat pada EF diberikan dalam

    ungkapan

    f=1

    1+ exp(EEf)

    kB

    T

    (1.26)

    Dengan f merupakan kebolehjadian tingkat kehunian dari tingkat energiEdan kB merupakan

    konstanta Boltzman, f=0.50 saat E=EF.

    Energi Fermi adalah potensial kimia dari elektron pada elektroda logam. Jika E=EF+ kB T makaf=0.27 dan jika E=EFkB T maka f=0.73 .

    Gambar1.21 menggambarkan aluran dari persamaan 1.26; dan pada suhu nol kerapatan elektron

    pada daerah Fermi turun dengan tajam, tapi pada suhu yang lebih tinggi kebolehjadian

    penempatan ini menjadi lebih baur/kabur.

    Gambar 1.21. Kerapatan elektron yang menempati daerah fermi pada

    logam.

    Untuk logam hanya elektron dengan energi kBT dari EF dapat berpindah tempat.

    Struktur antarmuka dari suatu elektroda logam tergantung pada berbagai faktor. Jarak antar atom

    sangat bergantung pada bentuk kristalografi dan besarnya energi interaksinya.

    Antara kristal pada suatu meteri poli-kristalin tredapat 'patahan' dalam struktur yang

    memunculkan defek satu dimensi maupun dua dimensi seperti 'screw dislocation'.

    Variasi elektrostatik sebagai fungsi jarak ditunjukkan pada Gambar1.22 dan 1.23

    19

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    20/26

    Gambar 1.22. Variasi potensial elektrostatik sebagai fungsi elektroda

    metalik untuk model klasik.

    Gambar 1.23. Variasi potensial elektrostatik sebagai fungsi elektroda

    materi untuk model jellium.

    Gambar 1.24. Variasi potensial terhadap jarak untuk elektroda logam

    yang dipisahkan dari larutan elektrolit tanpa

    memodifikasi muatan. Adalah besarnya potensial saatdistribusi muatan relatif terhadap elektroda dan larutan.

    20

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    21/26

    Model ini berkorelasi dengan model kimia, dan menggambarkan keadaan bahwa elektron pada

    elektroda padat akan berpenetasi di daerah yang sempit pada area larutan. Hal ini terjadi karena

    adanya sifat gelombang dari elekron.

    Pada model ini Potensial Galvani atau potensial listrik dalam, , berkaitan dengan EF dan

    Potensial Volta, potensial listrik luar, , adalah merupakan potensial di luar distribusi elektronik

    dari elektroda, kira-kira terletah diluar IHP, 105 cm dari permukaan. Selisih antar kedua

    potensial ini dikenal sebagai potensial permukaan, .

    3.12 Elektroda semikonduktor, daerah ruang-muatan (space-change region)

    Pada elektroda semikonduktor, tingkat elektronik yang dapat di gunakan lebih terbatas. Pada

    semikonduktor terdapat pemisahan antara pita valensi yang terisi dengan pita kondutansi yang

    kosong. Bila besarnya pemisahan ini lebih dari 3 V. maka benda tersebut dikatakan sebagai

    isolator.

    Promosi elektron dari valensi ke kondukansi akan mengakibatkan timbulnya lubang/hole(kekurangan elektron), area yang ini akan bermuatan positif. Lubang/hole ini dapat yang dapat

    bergerak melalui kristal. Akibatnya konduktansi terjadi karena terdapat pergerakkan elektron pada

    pita konduktansi dan pergerakkan lubang pada pita valensi.

    Gambar 1.25. Model pita untuk suatu semikonduktor. Pada model ini

    pita valensi akan terisi secara penuh oleh elektron dan

    pita konduktansi akan kosong. Konduktansi terjadi

    karena adanya elektron yang dipromosikan dari Ev ke

    Ec .

    Promosi elektron pada semikonduktor dari pita valensi ke pita hantaran dapat terjadi akibat

    eksitasi secara termal atau foton.

    21

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    22/26

    Letak tingkat energi Fermi adalah ditengah tengah gap-pita. Besarnya adalah

    EF(Ev+ Ec)

    2=Ev+

    Eg

    2

    Dengan syarat bahwa besarnya EF diperoleh dari probabilitas kehuniannya mencapai 0.5.

    Dengan ungkapan dalam energi band gap, Eg, dengan mensubsitusi E=EC , dan EgkTbanyaknya elektronyang dapat tereksitasi adalah.

    n expEg2kb T

    Tabel 1.1 Bandgap energy, Eg, dan panjang gelombang g dari beberapa semikonduktor .

    Keadaan elektronik lain yang akan ada pada sebuah permukaan semikonduktor adalah karena

    teradsorpsinya suatu spesi atau terjadi reorganisasi permukaan. Keadaan ini juga dapat membuat

    terjadi transfer elektron antara elektroda dengan larutan.

    Bila semikonduktor merupakan padatan ionik. Maka konduktansi dapat merupakan konduktansi

    elektronik atau ionik. Konduktansi ionik terbentuk karena adanya defek pada kristal yang dapat

    mengalami pergerakkan. Jenis defek yang bersifat sepertin ini adalah Defek Frenkel dan Defek

    Schotty.

    Untuk memudahkan dalam pengamatan, dan karena mayoritas semikonduktor bersifat tidak ionik

    maka yang diperhatikan adalah faktor konduktor elektronik. Karena elektron sulit bergerak pada semikonduktor, saat keadaan steady state tercapai, akan

    tercipta daerah variasi potensial yang terletak pada space charge region. Pada suatu

    semikonduktor intrinsik (kristal yang murni), hal ini tidak banyak bermanfaat.

    22

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    23/26

    Gambar 1.26 Daerah space-change region pada suatu semikonduktor.

    Lebih umum dipakai semikonduktor yang di kotori (doped), proses doping ini dilakukan secara

    eksternal.

    Pada semikonduktor tipe-n, doping ini dilakukan dengan cara memasukkan atom yang ukurannya

    sama dengan atom dalam kisinya namun memiliki elektron yang lebih banyak. Misalnya silikon

    di doping dengan menggunakan fosfor atau arsenik

    Dengan cara ini maka atom akan menempati posisi kristal dan akan mensupply elektron yang

    dapat bergerak melalui kisi kristal. Energi dari elektron ini lebih kecil sedikit dari Ec .

    Konduktansi elektronik dapat dilakukan dengan cara eksitasi termal dari pita yang tidak murni ke

    pita konduktansi.

    Pada semikonduktor tipe-p, maka proses doping dilakukan dengan memasukkan atom yang

    memiliki defisiensi elektron dibandingkan dengan atom semikonduktornya. Energi atom ini lebih

    tinggi sedikit dari Ev , lubang konduktansi pada pita valensi terjadi akibat promosi elektron dari

    Ev ke pita yg kosong.

    Dengan cara doping, sangat mungkin untuk merubah suatu senyawa padat yang bersifat insulator

    (karena bandgap lebar), menjadi suatu konduktor. Dalam elektrokimia proses doping ini

    dilakukan dengan cara membuat EF dekat ke Ec (tipe-n), atau dekat ke Ev (tipe-p)

    23

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    24/26

    Gambar 1.27. Semikonduktor: (a) tipe-n; (b) tipe-p. Modus konduktansi

    elektron ditunjukkan oleh arah anak panah.

    24

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    25/26

    Grafik 1.28 Jenis daerah -space charge region pada semikonduktor

    tipe-n, tergantung pada potensial yang di kenakan pada

    potensial pita Ufb, U adalah potensial (V) dan Ecsur

    adalah potensial yang berhubungan Ec dekat ke

    permukaan.

    25

  • 7/29/2019 KI5245 2010 Elektrokimia Lec02_Part01 LapisRangkapListrik

    26/26

    Gambar 1.29.

    Karena daerah space-charge region, hampir semua drop potensial dapat terjadi. Sehinggakapasitasnya dapat dicari, Csc , dan darinya dapat dihitung Efb dengan menggunakan persamaan

    Mott-Schotty.

    Csc2=

    2

    er0ND [(UUfb)kB T

    e ]dengan ND adalah kerapatan dari atom donor.

    Setelah Efb diketahui, dapat dihitung Ev dan Ec dari persamaan

    Ev=Efb+ kB TlnND

    Nvsemikonduktor tipe p

    Ec=Efb+ kB T lnND

    Ncsemikonduktor tipe n

    26