KI Alrinal

32
1 KARYA ILMIAH PENETRALAN TINGKAT KEASAMAN TANAH DENGAN SERBUK CANGKANG KERANG Oleh: Nama : Alrinal Oktafiandi Kelas : XII IA 1

description

ss

Transcript of KI Alrinal

Page 1: KI Alrinal

1

KARYA ILMIAH

PENETRALAN TINGKAT KEASAMAN TANAH DENGAN SERBUK CANGKANG KERANG

Oleh:

Nama : Alrinal Oktafiandi

Kelas : XII IA 1

DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 2KABUPATEN TEBO

Page 2: KI Alrinal

2

LEMBAR PENGESAHAN

            Karya ilmiah penulis yang berjudul “PENETRALAN TINGKAT KEASAMAN

TANAH DENGAN SERBUK CANGKANG KERANG ” telah disetujui untuk

 

Tanggal Persetujuan:      Oktober 2012

 

Guru Pembina materi                                                             Guru Pembina tekhnik

 

 

       

    Nip.                                                                                            Nip.

 

Mengetahui

Kepala SMA NEGERI 2 KAB. TEBO

 

 

 

EDI WIDODO

Nip.

Page 3: KI Alrinal

3

KATA PENGANTAR

            Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik, karya ilmiah ini berisi tentang

hasil penelitian penulis yang berjuduj “PENETRALAN TINGKAT

KEASAMAN TANAH DENGAN SERBUK CANGKANG KERANG”.

            Penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan karya

ilmiah ini ,akan tetapi banyak hambatan dan kendala yang penulis hadapi, karya

ilmiah ini tentunya tidak akan selesai tanpa bantuan dari segala pihak yang telah

bersusah-payah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini .oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.    Edi Widodo  ,selaku kepala SMA NEGERI 2 TEBO, yang telah

memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan penulisan

karya ilmiah ini .

2.      selaku guru pembimbing tekhnik yang telah membantu penulis dalam

tehknik pembuatan karya ilmiah ini.

3.      Dwi S.pd , selaku guru pembimbing tehknik sekaligus pembimbing

mata pelajaran keterampilan yang telah memberikan bimbingan dan

motivasi kepada penulis dalam penelitian dan penulisan kaarya ilmiah 

ini.

4.     ,selaku guru pembimbing materi (kimia) yang telah membantu

penelitian karya ilmiah ini .

5.      Perpustakaan SMA NEGERI 2 TEBO yang senantiasa memberikan

pinjaman buku untuk penyelesaian karya ilmiah ini.

6.      Orang tua penulis yang telah memberikan bantuan baik moril maupun

materil serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini .

Page 4: KI Alrinal

4

7.      Teman-teman penulis yang telah memberikan dorongan untuk

menyelesaikan karya ilmiah ini.

8.      Semua pihak yang telah membantu penulis,yang tidak dapat penulis

ungkapkan dengan kata satu-persatu.

Karya ilmiah ini disusun untuk.

Tidak ada gading yang tak retak ,demikianlah pepatah

mengatakan.demikian juga kiranya karya ilmiah ini tentu masih banyak

kekurangan nya hal ini dikarenakan mengingat kemampuan penulis yang

masih pelajar sangat minus dalam pengalaman dan pengetahuan oleh karena

itu,penulis mengharapkan ktitik dan saran dari pembaca demi sempurnanya

karya ilmiah yang akan datang.

Akhirnya, mudah-mudahan karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua

generasi muda yang akan datang khususnya, dan bagi seluruh komponen

bangsa Indonesia umumnya.

 

 

                                                                        Rimbo Bujang, 20 September 2012

 

 

                                                                                      penulis

Page 5: KI Alrinal

5

ABSTRAK

Kerang merupakan salah satu jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh

masyarakat. Seperti yang kita ketahui bahwa didalam cangkang kerang

terkandung zat kapur (CaCO3), dengan menerapkan teori asam basa yaitu zat

yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan dicampurkan dengan zt yang

bersifat basa.

Dijambi ini tanah yang dominan tersebar  adalah tanah asam, banyak para

petani mengeluh akibat banyak nya disekitar lahan mereka tanah yang

bersifat asam , padahal kita semua tahu bahwa hanya beberapa tanaman saja

yang dapat tumbuh subur di tanah asam kemudian dari pada itu rata-rata

tumbuhan dapat tumbuh subur pada kisaran Ph 5-9 . berdasarkan latar

belakang ini penulis termotivasi untuk mengadakan penilitian terhadap bahan

alami yang dapat digunakan sebagai alternative penetral dengan bahan alam

yang kami jadikan objek penelitian sebagai penetral tanah adalah serbuk

kerang laut.

Setelah kami lakukan penelitian dengan menggunakan  kerang laut

sebagai sample percobaan ,diperoleh data bahwa tanah yang di campur

dengan serbuk kerang laut akan mampu menetral kan ph tanah yang terlalu

asam menjadi netral (6-7). Sedangkan tanah yang tidak sama sekali diberikan

serbuk kerang tadi masih menyimpan  kandungan asam yang kuat.

Berdasarkan penelitian tersebut ,maka bahwa diketahui bahwa serbuk

kerang laut dapat digunakan sebagai alternative penetral tanah yang memiliki

tingkat kandungan asam yang tinggi

Page 6: KI Alrinal

6

DAFTAR ISI

 

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

ABSTRAK .................................................................................................................iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................v

BAB I    PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................2

1.4 Hipotesis ...........................................................................................2

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................2

1.6 Batasan Masalah ...............................................................................3

BAB II             KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian tentang Tanah ...........................................................................4

2.2 Kajian tentang Kerang ...........................................................................5

BAB III            METODE PENELITIAN

3.1 Operasional Penelitian ...........................................................................7

3.2 Metode dan rancangan penelitian ...............................................................7

Page 7: KI Alrinal

7

3.3 Instrumen Penelitian ............................................................................7

3.4 Prosedur Penelitian ........................................................................................7

                       

BAB IV           HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

BAB V             PENUTUP

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................11

5.2 Saran ..............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR BIODATA PENULIS

.

Page 8: KI Alrinal

8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa tempat didunia ini mengalami kerusakan yang sama

akibat endapan asam. Endapan asam akan mempengaruhi tanah, air,

mahluk hidup, dan tanam-tanaman. berdasarkan proses ionisasi bahwa

tingkat keasaman suatu zat tidak bergantung pada jenis asamnya,tetapi

ditentukan oleh banyak sedikitnya ion hydrogen yang terdapat dalam zat

yang terkadung tersebut.tingkat atau derajat keasaman suatu zat akan

bertambah besar jika konsentrasi ion hydrogen dalam zat tersebut

semakin besar.

Tanah merupakan suatu media yang digunakan untuk bercocok

tanam. Tanah tersusun atas unsur-unsur yang berbeda dan memiliki

tingkat keasaman yang berbeda satu sama lain. Tingkat keasaman tanah

sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, khususnya tanaman

jangka pendek. Mayoritas tanaman jangka pendek hanya dapat tumbuh

dan berkembang pada tanah yang bersifat netral (PH=7).

Daerah bercurah hujan tinggi merupakan daerah yang

berkemungkinan besar memiliki tanah yang bersifat asam, sebagai contoh

didaerah Rimbo Bujang . yang menyebabkan masyarakat setempat

kesulitan untuk bercocok tanam, hal inilah yang memotivasi penulis

untuk melakukan penelitian.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar

wilayahnya terdiri atas lautan, yang tentunya kaya akan sumber daya

alam yang begitu besar, salah satu hasil laut kita adalah kerang.

Sepanjang pengetahuan penulis kerang memiliki cangkang yang keras.

Page 9: KI Alrinal

9

Cangkang tersebut tersusun atas zat kapur(CaCo3) yang bersifat basa.

Dengan menerapkan konsep asam basa penulis ingin mencoba untuk

menggunakan cangkang kerang dalam bentuk serbuk yang bersifat basa

ini untuk menetralkan tanah yang bersifat asam.

Cangkang kerang merupakan sisa atau buangan manusia. Sampai

saat ini kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa cangkang kerang

tidak dapat digunakan untuk sesuatu hal yang bermanfaat, oleh karena itu

penulis menggunakan cangkang kerang sebagai penetral tingkat

keasaman tanah. Hal ini bertujuan agar tanah asam dapat dinetralkan

sehingga dapat digunakan sebagai lahan pertanian yang cukup subur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka secara garis besar

ada dua masalah yang kami rumuskan, yaitu:

1.2.1 Apakah serbuk cangkang kerang mampu menetralkan tingkat

keasaman tanah.

1.2.2 Bagaimana perbandingan perubahan tingkat keasaman tanah jika

tanah tersebut dicampur dengan serbuk cangkang kerang dengan

jumlah yang berbeda.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang kami lakukan adalah ingin mengetahui

pengaruh pemberian serbuk cangkang kerang  terhadap tingkat

keasaman tanah.

 

Page 10: KI Alrinal

10

1.4 Hipotesis

Pemberian serbuk cangkang kerang dapat menetralkan tingkat

keasaman tanah.

 

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi dunia pertanian:

Dapat mengatasi permasalahan petani dalam hal tanah yang

terlalu asam.

1.6 Batasan Masalah

Kami membatasi penelitian ini pada hal-hal berikut:

1.6.1 Dalam penelitian ini kami membuktikan bahwa serbuk

cangkang kerang yang dicampur dengan tanah asam dapat

meningkatkan keasaman tanah.

1.6.2 Kami tidak menghiraukan jenis kerang yang digunakan.

1.6.3 Tanah yang kami gunakan sampel dalam penelitian ini hanya

tanah asam di Rimbo Bujang.

Page 11: KI Alrinal

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanah

Tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling

atas permukaan bumi. Lalu apa bedanya tanah dengan lahan? Selama ini

orang awam beranggapan tanah sama pengertiannya dengan lahan.

Padahal menurut konsep Geografi tanah dengan lahan memiliki

perbedaan yang mendasar.

Tanah dalam Bahasa Inggris disebut soil, menurut Dokuchaev: tanah

adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar,

dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi.

Sedangkan lahan Bahasa Inggrisnya disebut land, lahan merupakan

lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya

terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Yang

dimaksud dengan lingkungan fisis meliputi relief atau topografi, tanah,

air, iklim. Sedangkan lingkungan biotik meliputi tumbuhan, hewan, dan

manusia.

2.1.1 Tanah Gambut atau Tanah Organik

Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik seperti dari

hutan rawa atau rumput rawa, dengan ciri dan sifat: tidak terjadi

deferensiasi horizon secara jelas, ketebalan lebih dari 0.5 meter,

warna coklat hingga kehitaman, tekstur debu lempung, tidak

berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, kandungan organik

lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20%

Page 12: KI Alrinal

12

untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0),

kandungan unsur hara rendah.

Berdasarkan penyebaran topografinya, tanah gambut

dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. Gambut ombrogen: terletak di dataran pantai berawa,

mempunyai ketebalan 0.5 – 16 meter, terbentuk dari sisa

tumbuhan hutan dan rumput rawa, hampir selalu tergenang air,

bersifat sangat asam. Contoh penyebarannya di daerah dataran

pantai Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya (Papua);

b. Gambut topogen: terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara

rawa-rawa di daerah dataran rendah dengan di pegunungan,

berasal dari sisa tumbuhan rawa, ketebalan 0.5 – 6 meter,

bersifat agak asam, kandungan unsur hara relatif lebih tinggi.

Contoh penyebarannya di Rawa Pening (Jawa Tengah), Rawa

Lakbok (Ciamis, Jawa Barat), dan Segara Anakan (Cilacap, Jawa

Tengah); dan

c. Gambut pegunungan: terbentuk di daerah topografi pegunungan,

berasal dari sisa tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang

(vegetasi spagnum). Contoh penyebarannya di Dataran Tinggi

Dieng.

Berdasarkan susunan kimianya tanah gambut dibedakan

menjadi:

a) gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O2 serta unsur

haranya lebih tinggi;

b) gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2 , miskin unsur hara,

biasanya selalu tergenang air; dan

c) mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.

Page 13: KI Alrinal

13

2.2Kerang

Phylum molluska sudah ada sejak zaman kambrian,kira-kira 450

juta tahun yang lalu. Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan fosil

molluska yang berasal dari zaman kambria. Phylum hewani ini

merupakan golongan kedua terbesar didunia hewan (regnum animalia ).

Semuanya tersebar,baik didarat(teresterial),maupun diair(akuatik).

Penyebaran hewan ini sangat luas ,baik geografis maupun geologis.

Dikenal lebih dari 100.000 spesies yang masih hidup dan mungkin lebih

besar lagi jumlah fosilnya(AE.VINES DAN N.REES,hal.1394).

Hewan yang termasuk philum molluska memiliki tubuh lunak,tidak

beruas-ruas(segmen),dengan ciri tubuh bagian atas (anterior) adalah

kepala (caput),sisi bawah(ventral)berfungsi sebagaikaki musculer. Dan

massa visceranya terdapat pada sisi atas (dorsal). Molluska berasal dari

kata’’molls’’yang artinya lunak,kalau ditinjau dari keadaan yang

primitif,tubuh molluska menunjukan simetris bilateral (dimana bagian

sebelah kiri merupakan bayangan dari sebelah kanan ). Dan sebagian

besar tubuh hewan molluska yang lunak dilindungi oleh cangkang

(exoskleton) yang keras. Cangkang(exoskleton)yang melindungi tubuh

hewan molluska terbuat dari kalsium karbonat (CA CO3) atau zat kapur.

Tubuh utama molluska diselimuti oleh lipatan kulit yang disebut

cavumm valli(paru). Hewan-hewan molluska telah memiliki sistem

organ yang lengkap.

2.1.1 Fisiologi Anatomi

Cangkang adalah rangka luar pada kerang. Cangkang ini

dibentuk oleh sl-sel kulit (epitel mantel) yang mengeluarkan secreta

(RADIOPOET:50 hal 354).

Page 14: KI Alrinal

14

Cangkang terdiri dari 3 lapisan dari luar kedalam, adalah :

1) Periostracum ,yang berwarna hitam,terbuat dari bahan tanduk

yang disebut cocchiolin.

2) Prismatic ,yang tersusun dari kristal-kristal kalsium

karbonat(zat kapur yang berbentuk prisma )

3) Lapisan nacreas (mutiara) ,juga terdiri dari kristal-kristal kalsium

karbonat (zat kapur yang berbentuk prisma tetapi susunannya

lebih rapat.

Engsel cangkang dibentuk oleh jaringan ikat yang disebut

ligamentum. Kedua cangkang dapat membuka dan menutup ,

karena adanya dua otot adductor ,satu terletak di bagian anterior

dan satunya lagi terdapat di bagian posterior.

Page 15: KI Alrinal

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Operasional Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 16 - 20 September 2012. Yang dilaksanakan kediaman penulis.

3.2 Metode Dan Rancangan Penelitian

            Dalam penilitian ini kami menggunakan metode eksperimen.

3.3 Instrumen Penelitian

            Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Alat dan bahan

            3.3.1 Alat-alat penelitian :

                        1. wadah 5 buah

                        2. indikator universal/ph meter 1 buah

                        3. kertas penanda 5 helai

                        4. timbangan 1 buah

                        5. sikat 1 buah

            3.3.2 Bahan penelitian :

                        1. cangkang kerang 100 gram

                        2. tanah asam 100 gram

                        3. air 1 liter

Page 16: KI Alrinal

16

3.4 Prosedur Penelitian

            3.4.1 Menyiapkan tanah asam

1. Lima buah wadah diletakkan secara sejajar    dengan jarak

lebih kurang 5 cm

2. Wadah tersebut diisi dengan tanah asam masing- masing 400

gram( diukur dengan menggunakan timbangan)

            3.4.2 Mmenyiapkan serbuk kerang

1. Cangkang kerang dipisahkan dari dagingnya.

2. Cangkang kerang yang sudah dipisahkan dibersihkan dengan

sikat sampai bersih

3. Cangkang kerang yang sudah dibersihkan ditumbuk sampai

halus

3.4.3 Menggabungkan antara tanah asam dengan serbuk kerang

cangkang kerang

cangkang kerang yang telah ditumbuk halus tersebut

dimasukkan kedalam wadah (1 sampai 4) yang telah berisi tanah

sampel (tanah asam ). lalu ditambah air masing – masing 200 ml

dan diaduk  rata, satu wadah(v) hanya diisi dengan dengan air dan

tanah tanpa serbuk cangkang kerang.

Untuk memperoleh data perbandingan, penulis membagi

serbuk cangkang kerang dengan jumlah yang berbeda dalam setiap

kantong plastic yang telah berisi tanah. Adapun jumlah (berat)

serbuk cangkang kerang yang dimasukkan ke setiap wadah yang

telah berisi tanah adalah sebagai berikut :

1.      wadah I berisi 10 gram serbuk cangkang kerang

2.      wadah II berisi 20 gram serbuk cangkag kerang

3.      wadah III berisi 30 gram serbuk cangkan kerang

Page 17: KI Alrinal

17

4.      wadah IV berisi 40 gram serbuk cangkang kerang

5.      wadah V tidak berisi serbuk cangkang kerang

Agar tidak terjadi kesalahan setiap wadah diberi kertas

penanda pada saat penelitian. Penulis akan melakukan pengamatan

dalam dua tahap yaitu sesaat setelah pencampurn dan 3 hari

berikutnya.

Page 18: KI Alrinal

18

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian yang kami lakukan berlangsung selama tiga hari, adapun

hasil dari penelitian adalah sebagai berikut :

Data awal

Berat tanah setiap sampel : 100 gram

Tingkat keasaman air : netral

Volume air setiap sampel : 200 ml

Data yang didapatkan sebelum dan setelah pencampuran :

 

Data hasil penelitian

Sampel Berat sampel

(gram)

 

Volume air

(ml)

Berat

serbuk

kerang

(gram)

PH awal

(tanah+air)

PH setelah

tiga hari

I 100 200 10

II 100 200 20

III 100 200 30

IV 100 200 40

V 100 200 -

 

 

Page 19: KI Alrinal

19

Dari table 4.1 penulis dapat membuktikan bahwa serbuk cangkang

kerang dapat digunakan sebagai alternative penetral tingkat keasaman tanah.

berdasarkan table diatas ,kita dapat mengetahui bahwa tanah yang

diberikan lebih banyak serbuk kerang tadi tingkat keasamannya perlahan-

lahan naik menjadi netral.itu semua karena adannya unsur CaCo3 yang

berada pada cangkang serbuk kerang tadi.sedangkan yang tidak sama sekali

diberikan tadi ph nya tetap (tidak berubah)sama sekali.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: KI Alrinal

20

BAB V

PENUTUP

5.1  Kesimpulan

Dari data hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan

bahwa pemberian serbuk cangkang kerang pada tanah yang yangkerang

bersifat asam dapat meningkatkan ph sehingga menjadi netral, tergantung

jumlah serbuk cangkang kerang yang dicampurkan.

5.2 Saran

Karena keterbatasan waktu, pengetahuan, serta fasilitas yang

digunakan, maka kami menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut

dengan jangka waktu relative lebih lama hal ini bertujuan agar didalam

campuran tanah asam dan serbuk cangkang kerang ter sebut terjadi

penyerapan yang sempurna.

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: KI Alrinal

21

 

DAFTAR PUSTAKA

http/www.google.com

pustekkom@2005

http://ditjenbun.deptan.go.id/benihbun/benih Powered by Joomla! Generated: 9 Sep, 2012, 13:05 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: KI Alrinal

22

DAFTAR BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Alrinal Oktafiandi              

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 5 Oktober 1995

Jenis Kelamin : Laki-laki

Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 TEBO

Kelas : XII IPA 1

Alamat Lengkap Sekolah :

Alamat : Jl Sultan Taha , Wirotho Agung, Rimbo

Bujang

Hobi : Basket

Cita-Cita : Dokter

Bidang Ilmu Yang Digemari : Kimia , Matematika dan TIK

Nama Orang Tua                                  : a. Ayah : Alam

b. Ibu : Masniwati

Pekerjaan Orang Tua                           : a. Ayah : Pedagang

b. Ibu : Ibu rumah tangga