KHUTBAH JUMAT - Perbanyak Istighfar
-
Upload
mochammad-joko-edyanto -
Category
Documents
-
view
69 -
download
0
Transcript of KHUTBAH JUMAT - Perbanyak Istighfar
PERBANYAK ISTIGHFAR
ر� الل�ه� ت�غ�ف س�أ�
Khutbah Jumat Al Hudha Tegalasri, Jumat Pahing, 17 Muharram 1437 H
Salah satu jenis dzikir yang sangat dianjurkan untuk diperbanyak dan dikerjakan secara rutin adalah istighfar. Istighfar adalah meminta ampunan kepada Allah dengan mengucapkan doa atau dzikir yang menunjukkan pengakuan atas dosa yang kita perbuat, dengan harapan Allah akan memaafkan dan mengampuni dosa tersebut.
Keutamaan istighfar antara lain dijelaskan dalam sebuah hadits berikut ini, oe
س�ول� الله� : ق�ال� ر� �اس� ق�ال� �ن� ع�ب �د� الله� ب ع�ن� ع�ب�غ�ف�ار� ج�ع�ل� ت س� �ز�م� اال� : ” م�ن� ل �م� ل �ه� و�س� �ي ص�ل�ى الله� ع�لج*ا، �ل/ ض�يق� م�خ�ر� ج*ا، و�م�ن� ك �ل/ ه�م2 ف�ر� �ه� م�ن� ك الله� ل
�س�ب� “ �ح�ت �ث� ال� ي ق�ه� م�ن� ح�ي ز� و�ر�Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu Majah no. 3819, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 6421 dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kubra no. 10665)Makna hadits:
– Barangsiapa yang senantiasa beristighfar: Barangsiapa yang senantiasa beristighfar dalam segala kondisi atau meminta ampunan Allah setiap kali melakukan kemaksiatan atau menghadapi musibah.– niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya: Allah akan menghilangkan segala kesedihan dan kegalauan yang menyempitkan jiwanya, dan menggantikannya dengan kelapangan dada dan kebahagiaan.– jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya: Allah akan memberikan solusi dan jalan keluar atas segala kesempitan dan problematika kehidupan yang sedang ia alami.– dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka: Allah memberinya rizki dengan cara yang tidak pernah ia duga dan pikirkan sebelumnya. (Syamsul Haq ‘Azhim Abadi, ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, 4/267)Para ulama menyatakan bahwa sanad hadits di atas lemah karena kelemahan seorang perawi bernama Hakam bin Mush’ab. Meski demikian makna hadits di atas adalah benar dan dikuatkan oleh ayat-ayat Al-Qur’an dan banyak hadits shahih.
Imam Mulla Ali Al-Qari Al-Harawi (wafat tahun 1014 H) menyatakan bahwa hadits di atas bersumber dari firman Allah Ta’ala:
ج*ا ) �ه� م�خ�ر� �ج�ع�ل� ل �ه� ي �ق� الل �ت ق�ه� م�ن�2و�م�ن� ي ز� �ر� ( و�ي�ه� ب �ه� ف�ه�و� ح�س� �ل� ع�ل�ى الل �و�ك �ت �س�ب� و�م�ن� ي �ح�ت �ث� ال� ي ح�ي
KHUTBAH JUMAT MASJID AL HUDHA TEGALASRI -----------------------------1
ا ) ي�ء� ق�د�ر* �ل/ ش� �ك �ه� ل م�ر�ه� ق�د� ج�ع�ل� الل� �غ� أ �ال �ه� ب �ن� الل إ
3)“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikannya untuknya jalan keluar dan Allah akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa berserah diri kepada Allahs emata niscaya Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya. Dan Allah telah menetapkan ketentuan atas segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq [65]: 2-3) Makna hadits di atas juga ditegaskan oleh firman Allah melalui lisan nabi Hud ‘alaihis salam:
ل� س� �ر� �ه� ي �ي �ل �وا إ �وب �م� ت �م� ث �ك ب وا ر� �غ�ف�ر� ت � اس� �ا ق�و�م و�ي�م� و�ال� �ك �ل�ى ق�و�ت �م� ق�و�ة* إ �ز�د�ك ا و�ي ار* �م� م�د�ر� �ك �ي م�اء� ع�ل الس�
�و�ا م�ج�ر�م�ين� �و�ل �ت ت“Wahai kaumku, mintalah ampunan Rabb kalian kemudian bertaubatlah kalian kepada-Nya, niscaya Dia mengirimkan dari langit hujan yang deras kepada kalian dan menambahkan kekuatan atas kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan menjadi orang-orang yang banyak berbuat dosa.” (QS. Hud [11]: 52)Juga firman Allah melalui lisan nabi Nuh ‘alaihis salam:
ا ) �ان� غ�ف�ار* �ه� ك �ن �م� إ �ك ب وا ر� �غ�ف�ر� ت س�ل�10ف�ق�ل�ت� اس� �ر� ( يا ) ار* �م� م�د�ر� �ك �ي م�اء� ع�ل م�و�ال�11الس�
� �أ �م� ب �م�د�د�ك ( و�يا ) �ه�ار* ن
� �م� أ �ك �ج�ع�ل� ل �ات� و�ي ن �م� ج� �ك �ج�ع�ل� ل �ين� و�ي �ن (12و�بMaka aku katakan kepada kaumku: “Mintalah ampunan Rabb kalian karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan dari langit hujan yang deras kepada kalian, mengaruniakan kepada kalian limpahan harta dan anak-anak, menjadikan untuk kalian kebun-kebun dan menjadikan untuk kalian sungai-sungai.” (QS. Nuh [71]: 10-12)Salah satu ciri hamba-hamba Allah yang shalih dan meraih surga adalah banyak beristighfar, terlebih pada sepertiga malam yang terakhir, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran [3]: 17 dan Adz-Dzariyat [51]: 18. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sendiri telah member tauladan kepada umatnya dengan beristighfar minimal sebanyak 70 kali dalam sehari semalam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mencontohkan pada umatnya untuk memperbanyak istighfar (bacaan:astaghfirullah). Karena manusia tidaklah luput dari kesalahan dan dosa, sehingga istighfar dan taubat mesti dijaga setiap saat.Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
�ر� �ث ك� � أ �و�م �ي �ه� ف�ى ال �ي �ل �وب� إ �ت �ه� و�أ �غ�ف�ر� الل ت �س� /ى أل �ن �ه� إ و�الل
ة* �ع�ين� م�ر� ب م�ن� س�“Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari no. 6307).
KHUTBAH JUMAT MASJID AL HUDHA TEGALASRI -----------------------------2
Dari Al Aghorr Al Muzanni, yang merupakan sahabat Nabi, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
� �و�م �ي �ه� ف�ى ال �غ�ف�ر� الل ت �س� /ى أل �ن �ى و�إ �ب �غ�ان� ع�ل�ى ق�ل �ي �ه� ل �ن إة� �ة� م�ر� م�ائ
“Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.” )HR. Muslim no. 2702(.Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan bahwa makna hadits di atas, yaitu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan malas beliau membacanya seperti itu. Artinya, beliau rutin terus mengamalkan dzikir istighfar setiap harinya. Lihat Syarh Shahih Muslim karya Imam Nawawi, 17: 22.Beberapa faedah dari hadits di atas:1. Hadits di atas memotivasi supaya memperbanyak taubat dan istighfar.
2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah makhluk terbaik di sisi Allah dan dosanya yang telah lalu dan akan datang telah diampuni, namun beliau masih beristighfar sebanyak 70 kali dalam rangka pengajaran kepada umatnya dan supaya meninggikan derajat beliau di sisi Allah.
3. Terus memperbanyak taubat dan istighfar akan menghapuskan dosa dan kesalahan yang bisa jadi dilakukan tanpa sengaja.
4. Bilangan istighfar dalam yang disebutkan dalam kedua hadits di atas tidak menunjukkan angka tersebut sebagai batasan dalam istighfar, namun yang dimaksud adalah banyaknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beristighfar.
REDAKSI ISTIGHFAR
Pilihlah redaksi istighfar yang ada tuntunannya dalam al-Qur’an ataupun hadits Nabishallallahu’alaihiwasallam dan hindarilah redaksi-redaksi yang tidak ada tuntunannya.
1. Di antara redaksi istighfar yang ada haditsnya:
ر� الل�ه� ت�غ�ف س�أ�
Astaghfirullâh. HR. Muslim. [3]
�ال� ه�و� �ه� إ �ل �ذ�ي ال� إ �ع�ظ�يم� ال �ه� ال �غ�ف�ر� الل ت س�� أ
�ه �ي �ل �وب� إ �ت �وم� و�أ �ق�ي �ح�ي� ال الAstaghfirullôhal ‘azhîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu ilaih.
HR. Tirmidzi dan dinilai sahih oleh al-Albani.[4]
KHUTBAH JUMAT MASJID AL HUDHA TEGALASRI -----------------------------3
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Penghulu Istighfar ialah kamu berkata:
“Allahumma anta rabbi laa ilaha illa anta kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa
wa’dika mastatho’tu a’udzubika min syarri ma shona’tu abu-u laka bini’matika ‘alaiyya wa
abu-u bidzanbi faghfirli fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illa anta (Ya Allah, Engkau
adalah Rabbku. Tiada ilaha selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku, dan aku adalah
hambaMu dan aku selalu berusaha menepati ikrar dan janjiku kepadaMu dengan segenap
kekuatan yang aku miliki. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatanku. Aku
mengakui betapa besar nikmat-nikmatMu yang tercurah kepadaku; dan aku tahu dan sadar
betapa banyak dosa yang telah aku lakukan. Karenanya, ampunilah aku. Tidak ada yang
dapat mengampuni dosa selain Engkau).” Barangsiapa yang membaca doa ini di sore hari
dan dia betul-betul meyakini ucapannya, lalu dia meninggal dunia pada malam harinya,
maka dia termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang membaca doa ini di pagi hari dan
dia betul-betul meyakini ucapannya, lalu dia meninggal dunia pada siang harinya, maka dia
termasuk penghuni surga.” (HR Bukhary 5831)
Redaksi terakhir ini kata Nabi shallallahu’alaihiwasallam merupakan sayyidul istighfar atau redaksi istighfar yang paling istimewa. Menurut beliau, fadhilahnya: barangsiapa mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu meninggal di sore harinya maka ia akan dimasukkan ke surga. Begitu pula jika diucapkan di malam hari dengan meyakini maknanya, lalu ia meninggal di pagi harinya maka ia akan dimasukkan ke surga.
Maka sudah selayaknya bagi kita untuk menjadikan istighfar sebagai bagian penting dalam hidup kita sehari-hari. Wallahu a’lam bish-shawab.
KHUTBAH JUMAT MASJID AL HUDHA TEGALASRI -----------------------------4
(muhib almajdi/arrahmah.com)
Referensi:Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1433 H.Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhish Sholihin, Dr. Musthofa Al Bugho, dll, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1432 H, hal. 20.ARRAHMAN.COMhttp://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/sayyidul-istighfar-penghulu-istighfar.htm#.VjKTlR1qOs4—@ Pesantren Darush Sholihin, Warak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, Jum’at pagi, 12 Sya’ban 1434 Hwww.rumaysho.comSee more at: http://www.arrahmah.com/read/2013/02/01/26428-keutamaan-memperbanyak-istighfar.html#sthash.XNJtX2rf.dpuf
KHUTBAH JUMAT MASJID AL HUDHA TEGALASRI -----------------------------5