KHUTBAH JUMAT Meneladani Abu Bakar

download KHUTBAH JUMAT Meneladani Abu Bakar

of 7

Transcript of KHUTBAH JUMAT Meneladani Abu Bakar

  • 8/9/2019 KHUTBAH JUMAT Meneladani Abu Bakar

    1/7

    KHUTBAH JUMAT

    MENELADANI KEPEMIMPINAN KHALIFAH

    ABU BAKAR ASH-SHIDDIQوستعين   !" ه  #$ !"$% &' (

    وست  *23ه وع  *+ , #$./ 01و( 45 ,ه  2 7سن . و: ; ,ي  $.!67 8.9ن .

    ?@ #5 ,و  $  '  ?@ #$%C  وه #$% C' ( $( C &7 4+7   $'& 6 % G ! ' "ه 7 4+7و  $ 5*+

      #$% %1J'% %1 ن  ,5$'% .457 .5   $1;)و&1!# س   O ت7و C' ( , ' J1!J Cو  J.J  '  

     &%*!6 TVWOX#Y

  • 8/9/2019 KHUTBAH JUMAT Meneladani Abu Bakar

    2/7

    @ $1;)و  #$% ij5 ,و OX/1 0 OX$ k%le% .! G  m6 %]G 1@ ].@n-nTWي

      #$% k. ت c [5"$% op7 &' q@  ع / .' 7و Yي *  #6 #$% r# ' p  _ ! ' "

  • 8/9/2019 KHUTBAH JUMAT Meneladani Abu Bakar

    3/7

     Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

    Sekitar hari lagi, tepatnya pada tanggal / ktber /0, negara kita telah akan resmi

    melantik pemimpin yang baru. &emimpin yang lahir dari sistem demkrasi ini. 1ang nantinya

    akan memimpin negara kita 2 tahun mendatang. Berkaitan dengan hal itulah, pada

    kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khutbah jum#at yang berkaitan dengan hal itu,

    yakni meneladani kepemimpian khali!ah Abu Bakar Ash-Shiddi3, khali!ah pertama yang

    menggantikan 4asulullah SA5 pas"a beliau wa!at.

     Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

    646SAN kepemimpinan atau imamah dalam 7slam merupakan salah satu kewajiban agama

    di antara kewajiban lainnya, sebab agama tidak mungkin tegak tanpa memiliki pemimpin.

    8al ini erat kaitannya dengan !itrah kejadian manusia, di mana setiap pribadi satu dengan

    yang lainnya saling membutuhkan hingga melahirkan hubungan interaksi di antara merekadalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara.

    Sal pentingnya pemimpin menurut ajaran 7slam didasarkan pada sejumlah ayat Al-9uran

    dan hadis, antara lain disebutkan$ “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan

    taatilah Rasul-Nya dan orang-orang yang memegang kekuasaan di antara kamu.” (9S. An-

     Nisa$ 2:).

    Dalam sebuah hadis disebutkan$ “Apabila berangkat dalam perjalanan tiga orang maka

    hendaklah mengangkat salah seorang dari mereka menjadi pemimpin.” (84. Abu Dawud).

    Demikianlah, Allah dan 4asul-Nya telah menegaskan betapa pentingnya keberadaan serang

     pemimpin dalam suatu urusan. Bahkan disebutkan tiga rang saja yang akan melaksanakan

    suatu tugas bersama dan untuk tujuan yang sama, hendaklah mengangkat salah satu di

    antaranya sebagai pemimpin. Dengan adanya serang pemimpin, bila terjadi suatu

     perselisihan pendapat yang tidak bisa dipertemukan lagi, maka keputusannya di tangan

    serang pemimpin.

    Di hadis yang lain 4asulullah Saw bersabda$ “etiap kalian adalah pemimpin, dan setiap

     pemimpin itu bertanggung ja!ab atas yang dipimpinnya.” (84. Bukhari-Muslim).

    8anya, tingkatan kepemimpinan itu saja yang berbeda. Ada yang memimpin dalam lingkup

    terke"il seperti keluarga hingga yang paling besar seperti negara. Namun, di le;el mana pun

    seserang memimpin, pasti ingin menjadi pemimpin yang sukses dan ditaati.

    &emimpin yang sukses adalah yang mampu memberikan perubahan yang lebih baik kepada

    yang dipimpinnya. &erubahan yang dimaksud tidak hanya yang bersentuhan dengan perkara

    duniawi.

  • 8/9/2019 KHUTBAH JUMAT Meneladani Abu Bakar

    4/7

    7slam lalu mengajarkan tentang prinsip-prinsip kepemimpinan yang islami. &aling tidak ada

    dua hal penting. &ertama, bertakwa kepada Allah Swt. =etakwaan serang pemimpin besar

    sekali man!aatnya dalam mengaymi masyarakat. =epemimpinan yang dilandasi dengan

    dasar takwa akan lahir suatu sistem masyarakat yang tidak mengenal diskriminasi di antara

    mereka, sebab pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya lebih merupakan sebagai pengabdian kepada masyarakat sekaligus dalam rangka beribadah kepada Allah Swt.

    =edua, menjadikan kepemimpinan sebagai amanah. Dalam 7slam sesungguhnya

    kepemimpinan itu adalah amanah dari Allah Swt, sehingga tidak saja harus

    dipertanggungjawabkan di dunia tetapi juga di akhirat kelak.

    Dalam surat al-An#am 0>2 dinyatakan$ “"an "ialah yang menjadikankanmu penguasa

    #pemimpin$ bumi dan sebagian kamu ditinggikan %uhan beberapa derajat dari yang lain

    karena %uhan hendak menguji kamu tentang apa yang diberikan-Nya kepada kamu.”

    Allah Swt juga ber!irman dalam surah An-Nisa? 2@$ “esungguhnya Allah menyuruh kamu

    menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.”

    4asulullah pun sudah menjelaskan$ “esungguhnya kepemimpinan itu adalah amanat dan

     pada hari akhirat kepemimpinan itu adalah rasa malu dan penyesalan, ke&uali orang yang

    mengambilnya dengan ha' serta melaksanakan tugas ke!ajibannya.” (84. Muslim).

    Mengingat kepemimpinan itu adalah amanat, maka untuk menduduki jabatan pimpinan

    haruslah rang yang terpilih dalam suatu !rum yang mempunyai kewenangan tunggal dan

    yang lebih mampu dari yang lainnya, baik dari segi kepribadiannya maupun dari segi

    ke"akapannya.

    Menurut 7slam, sangatlah tidak etis dan tidak bermral rang yang meminta-minta jabatan

    atau meminta psisi pimpinan. 4asulullah Saw sangat tidak suka terhadap hal ini, karena

     pemimpin yang memperleh psisinya dengan "ara sema"am itu sangat sulit

    dipertanggungjawabkan kemungkinan berhasilnya dalam memimpin.

    Suatu ketika 4asulullah menasihati sahabat Abu Bakar r.a.$ “Hai Abu (akar, urusan

    kedudukan itu adalah untuk orang yang tidak menginginkannya, bukan untuk orang-orang

     yang menonjol-nonjolkan diri dan memburunya. )a adalah bagi orang yang memandangke&il urusan itu dan bukan bagi orang yang mengulur-ulurkan kepalanya untuk itu.”

    4asulullah memberikan nasihat kepada kita agar dalam memilih serang pemimpin adalah

    rang yang ahli dan tepat, sebagaimana sabdanya$ “Apabila amanat itu telah disia-siakan,

    maka tunggulah saat #kehan&urannya$. ahabat bertanya* (agaimana menyia-nyiakannya+

     a!ab Rasulullah* Apabila suatu jabatan diserahkan kepada orang-orang yang bukan

    ahlinya, maka tunggulah saat kehan&urannya.” (84. Bukhari).

    antas, bagaimanakah sikap kita seandainya diberi kesempatan menjadi pemimpin Ada hal

    menarik yang patut kita "nth pada diri Abu Bakar r.a ketika diangkat menjadi serang

    khali!ah menggantikan 4asulullah SA5. Segera setelah dibaiat Abu Bakar berpidat$ “Hai

  • 8/9/2019 KHUTBAH JUMAT Meneladani Abu Bakar

    5/7

    umat, aku telah diangkat untuk memerintahmu. ebenarnya aku terpaksa menerimanya. Aku

    bukanlah orang yang terpandai dan termulia dari kamu. (ila aku benar dukunglah bersama-

     sama, tetapi jika aku menyimpang dari tugasku, betulkanlah bersama-sama. ujur dan lurus

    adalah amanat, sedang bohong dan dusta adalah penghianatan.

    =aum yang lemah diantara kamu adalah kuat dalam pandanganku hingga haknya

    diperlehnya. Crang yang kuat dari kalanganmu adalah lemah dihadapanku hingga aku rebut

    hak itu dari padanya. &erjuangan dan jihad itu sekali-kali janganlah ditinggalkan. =aum yang

    meninggalkan jihad itu akan dipukul kehinaan. &atuhlah kepadaku selama aku mematuhi

    Allah dan 4asul-Nya. Dikala aku mendurhakai Allah dan 4asul-Nya, kamu tidak wajib patuh

    lagi kepadaku.*

    Selanjutnya dalam kehidupan sehari-hari, Abu Bakar sebagai serang khali!ah atau pemimpin

    negara, dengan men"nth 4asulullah Saw, tetap dalam kesederhanaan. Antara Abu Bakar

    dan rakyat tak ada tabir dan dinding pagar pembatas. 4umahnya bleh dikunjungi setiapwaktu dan terbuka bagi rakyat. 7a bisa ditemui di mana saja. &akaian, makanan, dan

     penghidupannya sangatlah bersahaja.

    Alkisah, suatu hari Abu Bakar keluar ke &asar Madinah memakai baju dari kulit kambing.

    =etika kejadian itu dilihat keluarganya, mereka buru-buru datang kepada Abu Bakar dan

     berkata$ “Hai khaliah, engkau sungguh-sungguh membuat malu kami di mata kaum

    muhajirin, Anshar, dan orang Arab.” alu Abu (akar menja!ab* “Apakah kamu bermaksud

    agar aku menjadi seorang Raja yang angkuh di /aman ahiliyah dan angkuh di /aman

     )slam+”

    =etika Abu Bakar hendak meninggal, ia berkata kepada putrinya Aisyah$ “Hai Aisyah, unta

     yang kita minum susunya, juga bejana tempat kita men&elupkan pakaian, serta baju 'athiah

     yang saya pakai, semuanya hanya dapat kita gunakan selama saya berkuasa. "an bila aku

    meninggal, seluruhnya harus dikembalikan kepada 0mar.” Maka ketika Abu bakar

    meninggal, Aisyah mengembalikan semua barang tersebut kepada 6mar bin =haththab.

    =isah yang lainnya, tatkala serang wanita kampung bernama 6naisar berkata$ “Hai Abu

     (akar, apakah engkau masih dapat menolong kami memerah susu kambing seperti sebelum

    menjadi khaliah+” a!ab Abu (akar* “)nsya Allah aku akan tetap bersedia menolongkamu.” Demikianlah ssk Abu Bakar sebagai kepala negara yang telah berhasil

    menaklukkan dua kerajaan besar (Syiria dan &ersia) masih menyediakan waktu untuk

    memeraskan susu kambing untuk para wanita sekampungnya.

    Sekarang, bagaimana dengan kita Apakah kita juga harus men"nth apa adanya sikap dan

    kepribadian Abu Bakar tersebut. Tentu tidak demikian, karena situasi dan kndisi sejarah

    sangatlah jauh berbeda dengan aman khali!ah Abu Bakar. Namun demikian, paling tidak kita

    harus men"nth kesederhanaannya sebagai serang pemimpin, tak sewenang-wenang, jauh

    dari gaya hidup mewah, tiada angkuh dan tidak smbng.

  • 8/9/2019 KHUTBAH JUMAT Meneladani Abu Bakar

    6/7

    Akhirnya, marilah kita berusaha meman!aatkan hari-hari yang penuh dengan keutamaan

    untuk menambah dan meningkatkan amal shalih kita. Begitu pula kita man!aatkan waktu

    yang ada untuk memperbanyak dikir kepada Allah Subhanahu wa Ta#ala. Sehingga kita akan

    menjadi rang yang mendapatkan kelapangan hati, senantiasa takut kepada-Nya dan terjaga

    dari gangguan setan, serta !aedah lainnya dari amalan berdikir kepada Allah Subhanahu waTa#ala.

    O|| ي m ع $% &*||$% w||@ O||X$و w||$  #$% x)./ *c : ||$%و 8.||5}% ,|| و 2 عن  wو)' @ .!/ Oc.5ي%$" Xي  J .|| 1f7 Oس ||! ع  &1و ||;7ت 23* %$#||  ~ _ || 0  : ||c ,|| , ي !# س !$% *•. س $و OX$و w$O ي * ' $% )123$% 1> '( @.; ت  *23وه

    K€‚ƒ„€ K…†„

    ‡.J:./ .  *7 , ي !$. ع $% k: ) #$ !"$%; ‡.J:% ,6 . .4 و O ي  تس !$% ˆ%*pC' ( $( C &7 4+7و O ي "‰$% k."p7 *  $% #!$% $ 5*+ C  وه #$%

    '& 6 % G ! ' "ه و(;$1   7 4+7و O ي * ' $%

    w تن'س / OX ي #6 .fو , ي !$% Š?$% ‹# ' /و; 'ن  #6 #$% r# ' p ,5+%* ' $% a.2#Œ$% tي  و 6 %1 ' #J ,5$'% /."p7ن  $ r#6وO4 ع J ,و , ي !# س !#$ %$ :  ,5و/ '  13#ه

  • 8/9/2019 KHUTBAH JUMAT Meneladani Abu Bakar

    7/7

    .! G _& )$ ,5 : $% d15 rو; ' # J Oس # ي / qس . ع / .' 7 %* Gي bc

     $1;)و x6 r#6 O# : ;و  : p O ' 4# ' $% و !\7 /."p7عي ,  $ r#6و  _ ! ' "w/7 ,5+%* ' $% a.2#Œ$% ,6 O ' 4# ' $% )%و i ي !\ ,6و w Ž / * _ Xو *!6و &.!b6و#6 

     r$( &_ '  t/."hو%$ 'ت ./ عي ,  q/ O4$س .  $% d?;{% l ' 67 O ' 4# ' $% ,5 : $% d15 , ي c*!$%و x* : $% ' و%$! س #! ي , و07 x=.6 *h %و ,5 : $% a%67 *:=و %17 g#p7 O ' 4# ' $% ,5: 1!$%

     *2% O ' 4# ' $% &_ .X  : c w@ , ي !# س !$%$#! س #! ي , و%$! س #!. 8و%$!‘ ني ,   '( 8%1e%و O4 ن  a. ي e% 8. ن ‘!$%و w@ . ن J . ن /' ) 8%16 ' $% ~ ي ‰ i u ;! ي

     t Gو fن .   t Gو@  ^*Y}% wسن  %$  ي .  سن ' $% k%6ن .( *c0% #$% =.6 و% %$# r#6 %$ ع  mي  #‰$% Oي  Oc*c5 و%+ *Xوه  ع !  Oc=l5و$ *c7 #$% *cو%$# 5ع # hJ . Oنع 1&