KF

5
Daya Hantar Elektrolit Elektrolit adalah zat-zat yang dapat menghasilkan ion-ion dalam larutan sehingga dapat menghantarkan listrik. Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif) dan anoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub positif). Ion bergerak kearah tertentu, ion (+) bergerak menuju katoda sedangkan ion (–) menuju anoda. Michael Faraday mengemukakan massa zat yang terlibat dalam reaksi pada elektroda berbanding lurus dengan jumlah listrik yang mengalir pada larutan elektrolit. Hukum Faraday : W = e.I.t F W = massa zat yang dihasilkan e = berat ekivalen = Ar atau Mr e I = arus listrik (A) t = waktu (s) F = tetapan Faraday = 96500 C 1 Faraday = 96500 C berasal dari : Q (1e) = 1,602 x 10 -19 C 1 mol e = 6,02 x 10 -23 elektron maka: Q (1 mol e) = 1,602 x 10 -19 C/e (6,02 x 10 -23 e/mol) = 96500 C/mol

description

kimia fisika

Transcript of KF

Daya Hantar ElektrolitElektrolit adalah zat-zat yang dapat menghasilkan ion-ion dalam larutan sehingga dapat menghantarkan listrik. Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif) dan anoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub positif). Ion bergerak kearah tertentu, ion (+) bergerak menuju katoda sedangkan ion () menuju anoda.Michael Faraday mengemukakan massa zat yang terlibat dalam reaksi pada elektroda berbanding lurus dengan jumlah listrik yang mengalir pada larutan elektrolit. Hukum Faraday :

W = massa zat yang dihasilkan e = berat ekivalen = Ar atau Mr eI = arus listrik (A)t = waktu (s)F = tetapan Faraday = 96500 C 1 Faraday = 96500 C berasal dari :Q (1e) = 1,602 x 10-19 C 1 mol e = 6,02 x 10-23 elektron maka:Q (1 mol e) = 1,602 x 10-19 C/e (6,02 x 10-23 e/mol) = 96500 C/mol = 1 F/mol Konsep dari daya hantar yaitu Suatu sistem yang dapat mengalirkan listrik (kawat atau larutan elektrolit) akan memiliki tahanan (R)R = l A Hantaran (L) merupakan kebalikan dari tahanan (R = 1/L)L = A L = hantaran (satuan: siemens, S = -1) l = hantaran jenis (-1 m -1) l = jarak antara kedua elektroda (m)A = luas elektroda (m2)Ukuran kemampuan mengangkut listrik dari sejumlah tertentu elektrolit, disebut hantaran molar (m ). Hantaran molar (m) merupakan fungsi dari konsentrasi, jenis elektrolit.

Bilangan AngkutArus listrik dihantarkan oleh larutan melalui perpindahan ion-ion positif dan negatif dalam larutan. Akan tetapi fraksi dari arus total yang dibawa oleh masing- masing ion tidaklah sama. Misalnya dalam larutan encer magnesium sufat, ion magnesium membawa 0,38 dari total arus listrik, sementara ion sulfat membawa sisanya yakni 0, 62 bagian dari total arus listrik. Demikian pula dalam larutan asam nitrat encer, ion nitrat hanya membawa 0,16 kelebihan dari arus total, sementara ion hydrogen 0,84. Ion sulfat dan ion hydrogen dalam dua larutan di atas membawa fraksi arus total yang lebih besar dibandingkan dengan pasangan ionya dalam masing-masing larutan tersebut karena ion-ion tersebut bergarak lebih cepat dari ion-ion yang lain. Jika kedua ion dalam larutan bergerak dengan kecepatan yang sama, maka masing-masing ion akan membawa jumlah listrik yang sama pada waktu tertentu. Akan tetapi jika kecepatan ion-ion ini tidak sama, maka dalam periode tertentu, ion yang lebih cepat akan membawa fraksi arus yang lebih besar. Fraksi dari arus total yang dibawa oleh masing-masing ion dalam larutan disebut juga dengan bilangan angkut (ti).t+ = I+ / It- = I- / I dimana t+ + t- = 1Elektrolit yang dipelajari dimasukkan ke dalam alat sebagai lapisan atas, sementara lapisan bawahnya merupakan larutan suatu garam dengan anion yang sama dan kaionnya harus mempunyai mobilitas yang lebih kecil dari kation elektrolit yang dipelajari. Sebagai contoh jika larutan KCl yang akan dipelajari, digunakan sebagai lapisan atas dan lapisan bawahnya biasanya menggunakan larutan CdCl. Mobilitas Cd lebih kecil daripada K. saat arus dialirkan anion, Cl bergerak turun ke anoda, sementara Cd dan Kbergerak naik ke katoda. Saat ion K naik tempatnya digantikan oleh Cd , karena itu perbatasan antara kedua larutan juga bergerak naik. Dengan mengetahui volume yang dilewati perbatasan yang bergerak tadi untuk sejumlah listrik yang dilewatkan ke dalam sel dapat dihitung bilangan angkut K. Misalnya volume yang dilewati gerakan perbatasan adalah dari a ke b, jumlah listrik yang dialirkan saat pergerakan pindah dari a ke b tersebut sebesar Q. (dapat ditentukan dari coulometer). Jika konsentrasi larutan KCl adalah C, maka konsentrasi Kjuga C, berarti K yang berpindah dari a ke b adalah sebesar V x C. Dengan mengetahui jumlah mol K yang pindah dapat dihitung jumlah muatan yang diangkutnya, dengan demikian maka dapat ditentukan daya angkut elektrolit.Ada dua cara untuk menentukan bilangan angkut yaitu:a) Penentuan bilangan angkut dengan cara hittorf Penentuan ini didasarkan pada perubahan konsentrasi elektrolit di sekitar elektroda-elektroda yang disebabkan oleh aliran listrik melalui elektrolit. Prinsip cara ini adalah dengan membagi sel ke dalam tiga bagian yakni daerah anoda, tengah, dan katoda. b) Penentuan bilangan angkut dengan cara pergerakan batas (moving boundary)Penentuan ini didasarkan pada penambahan konsentrasi larutan di sekitar elektrodanya, maka cara gerakan batas didasarkan pada pergerakan ion-ion ketika beda potensial diterapkan.