Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

16
TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PETERNAKAN AYAM PEDAGING NAMA : SELVI RISKA DEWI KELAS : 2 IK A MANAJEMEN INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PANGKALPINANG 2014

Transcript of Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

Page 1: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PETERNAKAN AYAM PEDAGING

NAMA : SELVI RISKA DEWI

KELAS : 2 IK A

MANAJEMEN INFORMATIKA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PANGKALPINANG

2014

Page 2: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja

yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini

sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi

individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan

yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan

inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.

Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain

menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-

usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam pedaging karena banyak orang

yang membutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan ini banyak peternak ayam pedaging yang bersaing

untuk menyuplai akan kebutuhan daging tersebut.

Faktor yang paling menentukan dalam usaha peternakan terutama peternakan ayam ada tiga hal yaitu

pembibitan (breeding), makanan ternak/pakan (feeding) dan pengelolaan usaha peternakan

(management). Khusus dalam penyediaan bibit ayam, peternak diusahakan untuk dapat memilih bibit

yang berkuallitas. Tujuan penyediaan bibit yang berkualitas adalah agar hasil panen dapat maksimal.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh peternak terutama mengenai produktifitas, kondisi dan

kesehatan.

B. Tujuan

Tujuan dari usaha peternakan ayam pedaging adalah:

1. Dapat melakukan usaha ayam potong/pedaging dengan baik dan memberikan manfaat yang besar

2. Dapat memasarkan daging ayam dengan baik

3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya

4. Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran

C. Kajian Teoritis

Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam potong/pedaging, namun kurang

sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat mereka akan mendirikan usaha

mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar berusaha, tidak mengetahui bagaimana membina serta

mengembangkan usaha, dan juga mereka kurang sukses karena mereka tidak memiliki sikap-sikap

berkewirausahaan yang baik dan tangguh. Oleh karena itu sebelum melaksanakan suatu usaha baru perlu

mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya

Page 3: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan (waekness), kesempatan (opportunities), dan ancaman

(threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan

sukses. Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas:

A. Strength:

1. Beternak ayam potong/pedaging tidak begitu sulit

2. Resiko rugi/gagal kecil dengan modal yang relative kecil

3. Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak

B. Weakness:

1. Bila anak ayam terserang penyakit atau stress sulit untuk dipulihkan

2. Sulit mendapatkan anak ayam yang sehat dengan kualitas unggul

3. Adanya wabah penyakit dapat dengan mudah menular ke unggas lainnya

C. Opportunities:

1. Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan

2. Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat

3. Memberikan keuntungan yang cukup besar

D. Threat:

1. Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing

2. Persaingan dalam pemasaran semakin ketat

Page 4: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

BAB II

DESKRIPSI USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING

A. Sejarah Singkat

Ayam pedaging merupakan ayam yang sangat banyak dibutuhkan pada saat ini karena memiliki rasa

yang has lain dari ayam ras dan memiliki kekenyalan daging yang lebih alot dibandingkan dengan ayam

ras lainnya.

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari

bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging

ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang

kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit

keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai

kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat

dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai

wilayah Indonesia.

B. Jenis

Berbagai macam jenis ras ayam pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu bingung

dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis ras yang beredar memiliki daya produktifitas relative

sama. Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali.

Dalam menentukan pilihan ras apa yang akan dipelihara. Adapun jenis ras ayam pedaging yang banyak

beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri,

Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish,

Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP

707.

Jenis ras ayam yang dipasarkan pada usaha peternakan ini adalah jenis ayam pedaging bisa disebut

juga dengan ayam sayur (Hypeco-Broiler ) dengan berat badan mencapai 3kg.

C. Alamat Usaha

Usaha bidang peternakan ayam pedaging/potong ini terletak di desa Kalisat Rt 01/01, Mrisen,

Juwiring, Klaten.

D. Manfaat

Adapun beberapa manfaat berwirausaha peternakan ayam pedaging, diantaranya:

1. Penyediaan kebutuhan protein hewani

2. Pendidikan dan latihan ketrampilan dibidang usaha

3. Tabungan hari tua

4. Mencukupi kebutuhan keluarga

Page 5: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

E. Pedoman Teknis Budidaya

1. Penyiapan sarana dan peralatan

a) Perkandangan

Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha peternakan ayam pedaging, meliputi:

Temperatur berkisar antara 32–35 derajat celcius

Kelembapan berkisar antara 60-70%

Konstruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang pentig kuat, bersih, dan tahan

lama

Tata letak kandang agar mendapatkan sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin

kencang

Model kandang ayam disesuaikan dengan umur ayam. Untuk anak ayam umur 2 minggu sampai

1 bulan memakai kandang box, untuk ayam berumur 1-3 bulan memakai kandang box yang lebih

besar, dan untuk ayam yang lebih dewasa menggunakan kandang postal

b) Litter (alas lantai)

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak

ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran

dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan

panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

c) Brooder

Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas

di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru

menetas.

d) Tempat makan dan minum

Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,plastik, almunium atau apa

saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat.

e) Alat-alat rutin

Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam, meliputi: suntikan, gunting operasi, pisau potong

operasi kecil, dan lain-lain.

Pembibitan ternak yang dipelihara harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:

Ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya

Pertumbuhan dan perkembangannya normal

Ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya

Tidak ada lekatan tinja di duburnya

Page 6: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

2. Pemilihan bibit dan calon induk

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit DOC (Day Old Chicken) ayam umur sehari,

meliputi:

a) Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat

b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya

c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya

d) Anak ayam memiliki nafsu makan yang baik

e) Ukuran badan normal

f) Bulu bersih dan kelihatan mengkilat,

g) Hidung bersih

h) Mata tajam dan bersih

i) Lubang kotoran (anus) bersih

3. Perawatan bibit dan calon induk

Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara

khusus dan diberikan pengobatan sesuai dengan petunjuk

a. Pemberian pakan dan minum

Pemberian pakan

Untuk pemberian pakan dan minum ayam ras broiler ada 2 fase, yaitu fase starter dimulai umur

0-4 minggu dan fase finisher umur 4-6 minggu. Pada usia 0-4 minggu diberi pakan BR1 dan

paada usia 5-6 minggu di beri pakan BR2, biaya pakan dari bibit sampai panen setiap ekor

menghabiskan dana sebesar Rp 15.000

Tabel pemberian minum ayam.

Fase Starter

Umur 1-7 hari 1,8 lt/hari/100 ekor

Umur 8-14 hari 3,1 lt/hari/100 ekor

Umur 15-21 hari 4,5 lt/hari/100 ekor

Umur 22-29 hari 7,7 lt/hari/100 ekor

Fase Finisher

Umur 30-36 hari 9,5 lt/hari/ 100 ekor

Umur 37-43 hari 10 lt/hari/100 ekor

Page 7: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan tiap 100 ekor pada fase starter adalah 122,6 liter. Pada

fase starter pemberian air minum hendaknya diberi tambahan gula dan obat stress kedalam air

minumnya, pemberian air gula diberikan 5x dari awal hingga tahap panen.

b. Pemeliharaan kandang

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan

penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan

preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada

label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka

bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek

apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya

guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

c. Hama dan penyakit

Penyakit:

a) Berak darah (coccidiosis)

Gejala:

Tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil

kedinginan.

Penanganan:

Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering, pemberian obat Tetra Chloine

Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau

sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

b) Tetelo

Gejala:

Ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap

terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu

kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.

Penanganan:

Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit

tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang, memisahkan ayam yang sakit.

Hama:

a) Tungau (kutuan)

Gejala:

Page 8: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

Ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan

turun, pucat dan kurus.

Penanganan:

Anitasi lingkungan kandang ayam yang baik, pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat,

dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air

kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang

encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan

menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.

4. Panen

Hasil panen dari peternakan ayam pedaging ini dibedakan menjadi dua, yakni hasil utama dan hasil

tambahan. Hasil utama dari ternak ayam pedaging adalah daging ayam. Sedangkan hasil tambahan

dari ternak ayam pedaging adalah kotoran ayam yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.

BAB III

RENCANA PRODUKSI dan PEMASARAN

A. Sarana dan Prasarana

Page 9: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

Lokasi tempat usaha ini cukup strategis dan jauh dari pemungkiman masyarakat sehingga jauh dari

kebisinggan sehingga tidak menyebabkan ayam ini steres, sebab apabila apabila ayam ini mengalami

streres maka ayam akan banyak yang mati. Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam pedaging

meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%,

penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar

mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang

baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi

udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan

sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.Untuk kontruksi

kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya

perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum,

tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.

B. Rincian Biaya Produksi

Setelah melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha, maka usaha dapat dimulai dengan

kalkulasi anggaran sebagai berikut:

Rincian Dana

Pembuatan Kandang

Tanah milik sendiri 2000M

Kandang ukuran 20X10m (3kandang)

Bambu 500 batang/kanadang (@Rp5000) Rp 2.500.000 X3 = Rp 7.500.000;

Genting 7000buah/kandang (Rp400/1000biji) Rp 2.800.000 X 3 = Rp 8.400.000;

Paku usuk 20kg/ kandang (Rp12000/kg ) Rp 240.000 X 3 = Rp 720.000;

Paku reng 20kg/ kandang (Rp12.000/kg) Rp 240.000 X 3 = Rp 720.000;

Pasir 1rit/kandang untuk tiang (Rp500.000/rit) Rp 500.000X3 = Rp 1.500.000;

Semen 30sak/ kandang utk tiang (@Rp40.000) Rp 1.200.000 X 3 = R3.6000.000;

Spilt / koral 2:3 / kandang (Rp125.000) Rp 875.000X3 = Rp 2.625.000;

Pasir 2rit untuk pembuatan lantai (@500.000/rit) Rp 1.000.000 x 3 = Rp 3.000.000;

Semen 20 untuk pembuatan lantai(@40.000) Rp 800.000 x 3 = Rp 2.400.000;

Rp33.465.000

Biaya tukang bangunan 25 hari

Page 10: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

Tukang 3org (@50.000/hr) Rp 3.750.000 = Rp 3.750.000;

Laden 8org (@30.000/hr) Rp 6.000.000 = Rp 6.000.000;

Rp 9.750.000

Peralatan Kandang

Tempat pakan 100biji (@25.000) Rp 2.500.000 x 3 = Rp 7.500.000;

Tempat minum 36biji otomatis (@60.000) Rp 2.160.000 x 3 = Rp 6.480.000;

Gasolet 3biji (@1000.000) Rp 3.000.000 x 3 = Rp 9.000.000;

Sekop Rp 50.000 x 3 = Rp 150.000;

Tabung gas ukran 50kg (@700.000) Rp 700.000 x 3 = Rp 2.100.000;

Ember Rp 40.000 x 6 = Rp 240.000;

Thermometer 1 @5000 Rp 5.000 x 3 = Rp 15.000;

Burder penyekat DOC 42M (15.000/m) Rp 630.000 x 3 = Rp 1.800.000;

Gas1kwintal (@750000) Rp 750.000 x 3 = Rp 2.250.000;

Sekam padi alas kandang 24krg (@8500) Rp 204.000 x 3 = Rp 612.000;

Rp30.147.000

Instalasi listrik

Kabel 2rol (@300.000) Rp 600.000 x 3 = Rp 1.800.000;

Lampu 10watt 12lmp (@10.000) Rp 120.000 x 3 = Rp 360.000;

Stop kontak 4 broko (@10.000) Rp 40.000 x 3 = Rp 120.000;

Rp 2.280.000;

Instalansi air

Pralon 12bj 1/4int (@16.000) Rp 192.000 x 3 = Rp 578.000;

Kran /kandang 2 buah (@15.000) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;

Rp 668.000;

Intalasi gas

Selang 20m (12.000/mtr) Rp 240.000 x 3 = Rp 720.000;

Rp 720.000;

Bibit Ayam

Page 11: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

Bibit DOC max (@5000) x 2000ayam Rp 10.000.000 x 3 = R30.000.000;

Bibit DOC Min (@3500) x 2000ayam Rp 7.000.000 x 3 = R21.000.000;

Pakan dan obat-obatan

BR-1 (0-4minggu) /kg 6000

BR-2 (5-6minggu) /kg 5000

Sampe 40 hari membutuhkan @15.000 x 2000 Rp 30.000.000 x 3 = Rp 90.000.000;

Rp 90.000.000;

Vitamin

4 hari Vaksin tetes mata ( Rp30.000/2000ekor) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;

21 hari Vaksin diminumkan (Rp30.000/2000ekor) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;

Vitamin lainnya (fotivif) (@250.000/kg) Rp 250.000 x 3 = Rp 750.000;

Gula jawa 5kg/2000ekor x 5 (Rp 13.000/kg) Rp 325.000 x 3 = Rp

975.000;

Rp 1.905.000;

Tenaga kerja 3org utk 3 kandang @700.000 Rp 2.100.000 = Rp 2.100.000;

Rp 2.100.000;

Biaya Listrik

Pemakaian listrik /bln @150.000 Rp 150.000 x 3 = Rp 450.000;

Rp 450.000;

Modal awal pembuatan kandang

o Pembuatan Kandang Rp25.065.000;

o Lantai (semen + pasir) Rp 5.400.000;

Page 12: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

o Biaya tukang bangunan Rp 9.750.000;

o Peralatan Kandang Rp30.147.000;

o Instalasi listrik Rp 2.280.000;

o Instalasi air Rp 668.000;

o Intalasi gas Rp 720.000;

o Bibit Ayam harga @5000 Rp 30.000.000;

o Bibit Ayam harga @3500 - Rp21.000.000;

o Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000;

o Vitamin Rp 1.905.000;

o Tenaga kerja 3org Rp 2.100.000;

o Biaya Listrik Rp 450.000;

Rp 198.485.000;

Jadi modal awal pembangunan ternak ayam jika harga bibit ayam @5000 adalah sebesar Rp

198.485.000

Jadi modal awal pembangunan ternak ayam jika harga bibit ayam @3500 adalah sebesar Rp

189.485.000;

Jumlah Pendapatan

Harga jual ayam /kg

Berat ayam siap panen max 2kg

Max 14.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp 56.000.000 x 3 = Rp168.000.000;

Min 13.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp.52.000.000 x 3 = Rp156.000.000;

Masukan Tambahan

Nilai jual pupuk kandang 20krg (2000/krg) Rp 40.000 x 3 = Rp 120.000;

Jumlah Pendapatan

Jumlah pendapatan di peroleh dari hasil panen ayam serta hasil pupuk kandang yang di jual

Harga jual /kg

Page 13: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

o Max 14.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp168.000.000;

o Min 13.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp156.000.000;

Nilai jual pupuk kandang 20krg (2000/krg) Rp 120.000;

o Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg Rp 14.000 Rp 168.000.000;

o Penjualan pupuk kandang Rp 120.000;

Rp 168.120.000;

• Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg 13.000 Rp 156.000.000;

• Penjualan pupuk kandang Rp 120.000;

Rp 156.120.000;

Keuntungan

Rincian Jumlah pendapatan

o Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg Rp 14.000 Rp 168.120.000;

• Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg 13.000 Rp 156.120.000;

Rincian Jumlah operasional

o Bibit Ayam @5000 Rp 30.000.000;

o Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000;

o Vitamin Rp 1.905.000;

o Tenaga kerja 3org Rp 2.100.000;

o Biaya Listrik Rp 450.000;

Rp 124.455.000;

o Jika harga bibit ayam @3500 Rp 21.000.000

o Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000;

o Vitamin Rp 1.905.000;

o Tenaga kerja 3org Rp 2.100.000;

Page 14: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

o Biaya Listrik Rp 450.000;

Rp 115.455.000;

Menghitung Keuntungan (Jumlah Pendapatan – Jumlah operasional )

• Pendapatan – operasional

Rp 168.120.000 - Rp 124.455.000 = Rp 43.665.000;

Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @5000 adalah

sebesar Rp 43.665.000.

• Pendapatan – operasional

Rp 168.120.000 - Rp 115.455.000 = Rp 52.665.000

Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @3500 adalah

sebesar Rp 52.665.000

• Pendapatan – operasional

Rp 156.120.000 - Rp 124.455.000 = Rp 31.665.000

Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 13.000.000 dan harga bibit @5000 adalah

sebesar Rp 31.665.000

• Pendapatan – operasional

Rp 156.120.000 - Rp 115.455.000 = Rp 40.665.000;

Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @3500 adalah

sebesar Rp 40.665.000;

C. Kendala

Setiap usaha pasti memiliki kendala, begitu juga dengan usaha peternakan ayam, kendala yang

dihadapi adalah semakin banyaknya persaingan peternakan ayam, tidak hanya semakin banyak pesaing

tetapi hama dan penyakit yang menyebabkan ayam mati juga menjadi kendala yang tidak bisa di pandang

sebelah mata oleh para pengusaha peternakan ayam.

D. Antisipasi Persoalan

Beternak ayam pedaging/potong memiliki prospek yang cukup cerah pada masa sekarang ini, dilihat

dari kebutuhan akan daging di Berbagai wilayah yang cukup besar.

Peluang untuk beternak ayam pedaging/potong ini memang menggiurkan akan tetapi didalam

berusaha, kita harus tetap mengantisipasi persoalan-persoalan yang muncul dalam pemeliharaan dan

Page 15: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

pemasaran. Melihat persaingan yang terus meningkat didalam pemasaran, maka untuk mengantisipasi

persoalan yang akan timbul, perlu adanya peningkatan pemeliharaan untuk menghasilkan daging yang

segar, sehat dan bebas dari hama dan penyakit serta siap untuk dipasarkan. Yaitu dengan cara vaksinasi

pada ayam dan rutin dalam pembersihan kandang.

E. Teknik Pemasaran

Pemasaran produk usaha ternak ayam pedaging merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan

usaha di bidang peternakan tersebut. Dalam usaha kali ini hasil panen peternakan disalurkan dengan

sistem kemitraan cabang kabupaten Klaten. Dimana hasil panen tersebut telah memiliki pasarnya sendiri

yang mana pengusaha bekerjasama dengan PT. POHKPAN untuk menyalurkan hasil panen ayamnya.

Bibit ayam pedaging Bentuk kandang ayam

Alas lantai dari kulit padi/sekam Tempat pakan dan minum ayam

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Melihat dari permintaan yang masih belum terpenuhi akan ayam potong saat ini maka

pengembangannya sangat menguntungkan bagi peternak maka dari itu peternakan ayam potong sangat

Page 16: Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging

bagus untuk dikembangkan, dan melihat dari segi kemudahan dalam mengembangkan dan mudah dalam

pemeliharaan ternak ayam potong ini dapat diternakkan secara intensif oleh peternakan rakyat yang

selama ini hanya sebagai usaha sambilan saja.

B. Saran

1. Sebaiknya beternak ayam potong dilakukan secara intensif agar mendapatkan hasil yang maksimal

bukan hanya sebagi usaha sambilan bagi peternak dipedesaan.

2. Untuk peternak yang ada dipedesaan yang telah memiliki ternak ayam potong sebaiknya

dikandangkan bukan dilepas begitu saja untuk menghindari penyakit pada ternak dan manusia.

C. Daftar Pustaka

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN (PROPOSAL PETERNAKAN AYAM

PEDAGING)

TEKNIK INFORMATIKA (FAKULTAS KOMUNIKASI dan INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA Tahun 2010)