Kewirausahaan Minyak Bekatul

22
Page 0 of 20 TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER SISTEM TEKNOLOGI BENEFISIASI “Minyak Bekatul” NAMA DOSEN Dr. Himawan Tri Bayu Murti Petrus, S.T., M.Eng. Di kerjakan oleh: M. Wawan Junaidi Usman 12/340131/PTK/08346 MAGISTER TEKNIK SISTEM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014

Transcript of Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 1: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 0 of 20

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

SISTEM TEKNOLOGI BENEFISIASI

“Minyak Bekatul”

NAMA DOSEN

Dr. Himawan Tri Bayu Murti Petrus, S.T., M.Eng.

Di kerjakan oleh:

M. Wawan Junaidi Usman

12/340131/PTK/08346

MAGISTER TEKNIK SISTEM FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014

Page 2: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 1 of 20

1. Latar Belakang Masalah

Minyak goreng merupakan salah satu bahan pangan yang banyak

dikonsumsi masyarakat. Hingga saat ini minyak goreng yang umum digunakan

di Indonesia adalah minyak kelapa dan kelapa sawit. Selain minyak tersebut,

masih banyak minyak nabati lainnya yang berpotensi untuk dikembangkan

karena manfaat dan ketersediaannya di Indonesia. Salah satu minyak nabati

yang bermanfaat dan bahan bakunya tersedia banyak di Indonesia adalah

minyak bekatul.

Bekatul merupakan limbah dari penggilingan padi yang selama ini hanya

dimanfaatkan sebagai pakan ternak unggas. Indonesia merupakan negara

agraris di mana salah satu komoditas utamanya adalah padi. Menurut BPS pada

tahun 2012, produksi gabah kering giling di Indonesia mencapai 69,045 juta

ton.

Tabel 1.Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman Padi Seluruh Provinsi

Provinsi Jenis Tahun Luas

Panen(Ha)

Produktivitas

(Ku/Ha) Produksi(Ton)

Indonesia Padi 2012 13.443.443,00 51,36 69.045.141,00

Aceh Padi 2012 387.803,00 46,12 1.788.738,00

Sumatera

Utara Padi 2012 765.099,00 48,56 3.715.514,00

Sumatera

barat Padi 2012 476.422,00 49,71 2.368.390,00

Riau Padi 2012 144.015,00 35,56 512.152,00

Jambi Padi 2012 149.369,00 41,85 625.164,00

Sumatera

Selatan Padi 2012 769.725,00 42,81 3.295.247,00

Bengkulu Padi 2012 144.448,00 40,29 581.911,00

Lampung Padi 2012 641.876,00 48,19 3.093.422,00

Bangka

Belitung Padi 2012 8.057,00 28,52 22.976,00

Kepulauan

Riau Padi 2012 382,00 34,63 1.323,00

DKI Jakarta Padi 2012 1.897,00 58,22 11.044,00

Jawa Barat Padi 2012 1.918.799,00 58,74 11.271.861,00

Jawa

Tengah Padi 2012 1.773.558,00 57,70 10.232.934,00

DI

Yogyakarta Padi 2012 152.912,00 61,88 946.224,00

Jawa Timur Padi 2012 1.975.719,00 61,74 12.198.707,00

Page 3: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 2 of 20

Sumber : http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php tahun 2013

2. Karakteristik bekatul

Bekatul adalah lapisan luar dari beras yang terlepas saat proses

penggilingan padi. Menurut FAO dalam Houston (1972), bekatul adalah hasil

samping dari penggilingan padi yang sebenarnya merupakan selaput inti biji

padi. Bekatul terdiri atas lapisan pericarp, seed coat, nucellus, dan aleurone.

Proses penggilingan padi menjadi beras menghasilkan beras sebanyak 60-65%.

Bekatul yang diperoleh dari penggilingan padi adalah 8-12%. Menurut catatan

Pusat Penelitian dan Pengembangan pertanian Bogor dalam Nursalim dan

Provinsi Jenis Tahun Luas

Panen(Ha)

Produktivitas

(Ku/Ha) Produksi(Ton)

Banten Padi 2012 362.636,00 51,45 1.865.893,00

Bali Padi 2012 149.000,00 58,09 865.553,00

Nusa

Tenggara

Barat

Padi 2012 425.448,00 49,69 2.114.231,00

Nusa

Tenggara

Timur

Padi 2012 200.094,00 34,91 698.566,00

Kalimantan

Barat Padi 2012 427.798,00 30,39 1.300.100,00

Kalimantan

Tengah Padi 2012 251.787,00 30,01 755.507,00

Kalimantan

Selatan Padi 2012 496.082,00 42,05 2.086.221,00

Kalimantan

Timur Padi 2012 140.689,00 39,34 553.440,00

Sulawesi

Utara Padi 2012 126.931,00 48,46 615.062,00

Sulawesi

Tengah Padi 2012 229.080,00 44,71 1.024.316,00

Sulawesi

Selatan Padi 2012 981.164,00 51,04 5.008.143,00

Sulawesi

Tenggara Padi 2012 124.511,00 41,47 516.291,00

Gorontalo Padi 2012 51.164,00 47,96 245.357,00

Sulawesi

Barat Padi 2012 83.796,00 49,24 412.620,00

Maluku Padi 2012 20.489,00 41,13 84.271,00

Maluku

Utara Padi 2012 17.794,00 36,91 65.686,00

Papua Barat Padi 2012 7.750,00 39,03 30.245,00

Papua Padi 2012 37.149,00 37,16 138.032,00

Page 4: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 3 of 20

Razali (2007), kegiatan penyosohan beras dapat mengikis 7,5% dari bobot

beras awal berupa bekatul yang memiliki kadar selulosa dan hemiselulosa yang

paling tinggi dibandingkan dengan beras. Bekatul merupakan dedak yang

paling halus dengan komponen utamanya dalah endosperm. Penampang bujur

biji gabah dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Penampang membujur biji gabah

Menurut David (2008), dedak dihasilkan pada proses penyosohan

pertama, sedangkan bekatul pada proses penyosohan kedua. Proses penyosohan

merupakan proses penghilangan dedak dan bekatul dari bagian endosperma

beras. Menurut Damardjati (1988) proses penggilingan padi menghasilkan

bekatul sebesar 13,51%. Tujuan penyosohan untuk menghasilkan beras yang

lebih putih dan bersih. Makin tinggi derajat sosoh, semakin putih dan bersih

penampakan beras, tapi semakin miskin zat gizi. Pada penyosohan beras

dihasilkan dua jenis hasil samping, yaitu dedak dan bekatul.

3. Komposisi Kimia dan Kegunaan Bekatul

Bekatul mengandung air, protein, lemak, abu, serat kasar dan selulosa.

Komposisi kimia bekatul beragam tergantung pada varietas, proses

penggilingan, kondisi lingkungan, penyebaran kandungan kimia dalam butir

padi, ketebalan lapisan luar, ukuran dan bentuk butiran padi, ketahanan butir

Page 5: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 4 of 20

terhadap kerusakan dan metode analisa zat gizi yang digunakan. Jenis padi dan

lokasi berpengaruh signifikan terhadap komposisi zat gizi bekatul (Houston

1972). Kisaran kandungan zat gizi makro dan mikro serta komponen kimia

lainnya pada bekatul disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2 Komposisi kimia bekatul menurut beberapa penelitian

Karbohidrat yang terdapat pada bekatul berupa selulosa, hemiselulosa

dan pati. Kandungan pati yang terdapat pada bekatul diperoleh dari bagian

endosperma yang terbawa pada proses penyosohan (Hargrove 1994).

Damayanthi et al. (2007) menambahkan, kandungan pati tersebut akan

meningkat dengan semakin banyaknya tahap penyosohan yang dilakukan.

Selain zat gizi makro, bekatul juga mengandung zat gizi mikro seperti vitamin

dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bekatul antara lain karoten (4,2

μg/g), thiamin (10,1-27,9 μg/g), riboflavin (1,7-3,4 μg/g), niacin (236-590

μg/g), piridoksin (10,3-32,1 μg/g), asam pantotenat (27,7-71,3 μg/g), biotin

(0,16- 0,60 μg/g), inositol (4,62-9,27 μg/g), kolin (1,28-1,70 μg/g), asam folat

(0,5-1,46 μg/g), vitamin B12 (0,005 μg/g) dan tokoferol (149,2 μg/g) (Houston

1972).

Bekatul adalah sumber vitamin B kompleks dan tokoferol, tetapi rendah

vitamin A dan vitamin C. Sebagian besar vitamin yang ada dalam padi terdapat

pada bagian aleuron dan lembaga. Hal ini menjadikan bekatul sebagai bahan

yang kaya akan kandungan vitamin. Vitamin B kompleks dan vitamin E

(tokoferol) banyak ditemukan di dalam bekatul (220-320 ppm), sedangkan

Page 6: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 5 of 20

vitamin A (0.9-1.6 ppm) dan vitamin C hanya sedikit jumlahnya (Barber dan

Barber 1980). Bekatul mengandung komponen antioksidan lebih dari 100 jenis,

di antaranya gamma oryzanol (2200-3000 ppm), tokoferol dan tokotrienol

(220-320 ppm), fitosterol (2230-4400 ppm), karotenoid (0.9-1.6 ppm), vitamin

B (tiamin, 22- 31 ppm) (Helal 2005). Tokoferol (vitamin E) berperan sebagai

antioksidan dengan mencegah kerusakan dinding sel sehingga mampu

mencegah hemolisis (kerapuhan) sel darah merah. Oryzanol merupakan fraksi

tidak tersabunkan dari minyak bekatul yang dapat membantu sirkulasi darah

dan memicu sekresi hormon (Kahlon et al. 1994).

Bakatul mempunyai sifat fungsional penurun kolesterol yang disebut

efek hipokolesterolemik. Mekanisme yang mendasari penurunan kolesterol

adalah kemampuan serat menyerap lipid pada jalur saluran pencernaan dan

peningkatan ekskresi asam empedu (Kahlon et al. 1994). Selain itu, bekatul

mampu menurunkan tekanan darah melalui penghambatan kerja enzim

angiotensin I-converting enzyme (ACE), suatu enzim yang bertanggung jawab

terhadap peningkatan tekanan darah (Ardiansyah 2004). Bekatul juga

mengandung zat anti-gizi dan enzim yang sangat merugikan. Zat anti-gizi

dapat menghambat metabolisme tubuh, sedangkan keberadaan enzim

menyebabkan ketengikan bekatul. Zat anti-gizi di dalam bekatul meliputi fitin,

tripsin inhibitor, dan hemaglutinin. Zat anti-gizi tersebut mempunyai aktivitas

yang rendah dan dapat diinaktifkan melalui pemanasan. Fitin yang terdapat

pada lapisan aleuron merupakan garam fitin-fosfor sebanyak 2.3-2.6%,

sedangkan fitinnya sebesar 1.8%. Tripsin inhibitor berupa protein albumin

yang larut dalam air, tetapi tidak menghambat kimotripsin, pepsin dan papain.

Hemaglutinin adalah zat yang mampu mengaglutinisasi sel-sel darah merah

tipe A, B, AB, dan O (Juliano 1985).

Kandungan lemak dalam bekatul cukup tinggi. Minyak bekatul

mengandung asam-asam lemak tidak jenuh mencapai 80% (Ciptadi dan

Nasution 1979). Kandungan lemak yang tinggi menyebabkan mudahnya

terjadinya ketengikan dalam beberapa jam setelah penggilingan. Ketengikan ini

disebabkan karena hidrolisis oleh enzim lipase pada lapisan biji dan melintang

Page 7: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 6 of 20

pada gabah serta ketengikan oksidatif. Enzim lipase dapat menghidrolisis

lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Jika enzim lipase tidak diinaktifkan

maka asam lemak bebas akan meningkat satu persen setiap jam pada suhu

kamar (Luh 1980). Enzim lipoksigenase mengoksidasi asam lemak bebas

menjadi peroksida kemudian menjadi keton dan aldehid. Ketengikan akan

mempengaruhi penerimaan bekatul sebagai bahan makanan. Kandungan

protein dalam bekatul dapat mencapai 15,4% (Houston 1972). Protein dedak

padi mempunyai asam amino esensial yang lengkap sehingga mempunyai nilai

gizi yang tinggi. Nilai gizi protein dedak ternyata tidak berbeda jauh dengan

nilai gizi protein pada kacang kedelai (Ciptadi dan Nasution 1979). Komposisi

asam amino esensial bekatul lebih baik dibandingkan tepungterigu. Komposisi

asam amino esensial bekatul disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3 Komposisi Asam Amino Bekatul, Tepung Terigu dan Beras (g/16 g N)

Bekatul mempunyai kandungan serat kasar yang tinggi mencapai 20,9%.

Kandungan serat pangan pada bekatul dapat mencapai empat kali lipat serat

kasarnya. Serat pangan sebagian besar terdiri atas karbohidrat antara lain

selulosa, hemiselulosa, pektin dan lignin. Serat ini tidak dapat dihidrolisa oleh

enzim pencernaan. Bahan yang mengandung banyak serat akan mempercepat

transit time sisa makanan di dalam usus sehingga menjadi lebih pendek. Selain

itu serat pangan juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Bahan pangan

yang mempunyai serat yang tinggi juga cenderung mempunyai indeks glikemik

yang rendah. Indeks glikemik adalah tingkatan pangan menurut efeknya

Page 8: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 7 of 20

terhadap peningkatan kada gula darah. Pangan dengan indeks glikemik yang

tinggi cepat menaikkan kadar gula darah (Rimbawan dan Siagian 2004). Serat

dalam bentuk utuh bertindak sebagai penghambat fisik pada pencernaan

sehingga indeks glikemik cenderung rendah. Serat dapat memperlambat laju

makanan pada saluran pencernaan dan menghambat pergerakan enzim

sehingga proses pencernaan menjadi lambat. Dengan demikian respon glukosa

darah juga lambat. Bekatul mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan.

Penelitian pada binatang dan manusia, bekatul dan fraksi bekatul menunjukkan

potensi efek penurunan level kolesterol. Beberapa senyawa yang mempunyai

aktivitas menurunkan kadar koleseterol antara lain orizanol, hemiselulosa,

fraksi serat, protein dan komponen lemak tidak jenuh ganda dan tunggal

(Saunder dalam Malekian F et.al 2000).

4. Pemanfaatan Bekatul

Penggunaan bekatul sangat bervariasi, mulai dari bahan bakar sampai

bahan makanan, termasuk pupuk, pharmaceutical, sabun dan makanan.

Minyak bekatul kasar dapat digunakan sebagai bahan baku untuk

menghasilkan asam olet dan asam stearat dan sabun (Salvador B dan Carmen

BB 1980). Pemanfaatan bekatul antara lain sebagai bahan bakar, makanan,

pupuk, obatobatan, sabun dan pakan (Barber S dan Barber CB 1980). Selain

itu, bekatul juga dapat digunakan untuk minyak salad, bahan baku kosmetik

dan suplemen kesehatan (Nursalim dan Razali 2007).

Bekatul itu sendiri, kaya vitamin B15 dan mampu meningkatkan daya

metabolisme tubuh. Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, China juga

negara-negara di Eropa sudah lebih dahulu menggunakan minyak bekatul sejak

tahun 2000an. Termasuk juga negara lain seperti Malaysia, Singapura dan

India. Selain itu, bekatul juga mengandung berbagai antioksidan yaitu γ–

oryzanol, tocopherol, dan tocotrienol. Antioksidan ini bermanfaat bagi

kesehatan, di antaranya adalah dapat menurunkan kadar kolesterol VLDL

(Very Low Density Lipid) serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (High

Density Lipid) dalam darah. Di Indonesia, penggunaan minyak goreng sehat

semakin berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat.

Page 9: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 8 of 20

Penggunaan rice bran oil atau biasa disebut minyak bekatul sebagai

minyak goreng terkait dengan titik asapnya yang tinggi, yaitu sekitar 254oC

dan citarasa yang khas. Minyak goreng dengan titik asap tinggi lebih aman

karena tidak akan mengubah lemak baik menjadi lemak jahat saat proses

penggorengan. Perubahan lemak baik menjadi lemak jahat inilah yang

berkontribusi terhadap risiko peningkatan kolesterol akibat gorengan.

Gambar 2. Minyak bekatul

Melihat banyaknya manfaat dari minyak bekatul, maka usaha pembuatan

minyak bekatul berpotensi dikembangkan mengingat tingginya kesadaran

masyarakat Indonesia untuk hidup sehat. Ketersediaan bekatul yang merupakan

limbah dari penggilingan padi melimpah di Indonesia juga menjadi alasan

bahwa minyak bekatul berpotensi dikembangkan di Indonesia.

5. Lokasi Pendirian Usaha

Usaha minyak bekatul dari bekatul ini akan didirikan di Brebes, Jawa Tengah.

Alasan pemilihan Brebes sebagai tempat pengembangan usaha minyak bekatul

ini adalah karena Brebes merupakan produsen padi giling yang cukup besar di

Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Produksi gabah kering giling di

Kabupaten Brebes hingga akhir Desember 2012 mencapai 500.000 ton. Selain

karena bahan baku yang melimpah kota Brebes terkenal akan kulinernya

khususnya telor asin dan Bawang merah. sehingga dalam pemasaran produk

akan mudah mengingat minyak bekatul merupakan terobosan baru di bidang

kuliner sehat.

Page 10: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 9 of 20

6. Penyediaan Bahan Baku

Minyak bekatul dibuat dengan bahan baku bekatul yang merupakan hasil

samping dari penggilingan padi. Selama ini limbah hasil penggilingan padi

hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak tanpa diolah menjadi produk bernilai

ekonomis tinggi. Bahan baku bekatul diperoleh dari beberapa penggilingan

padi yang ada di Brebes dan sekitarnya untuk diolah menjadi minyak bekatul.

7. Alat Proses

Alat utama yang digunakan dalam proses pembuatan minyak bekatul dari

bekatul menjadi minyak adalah :

a. Oven

Oven digunakan untuk memanaskan bekatul yang sudah diayak untuk

mendeaktivasi enzim lipase yang menyebabkan ketengikan dalam minyak

bekatul. Pemanasan dengan oven dilakukan pada temperatur 1200C dengan

kapasitas 160 liter atau 0,16 meter kubik.

Gambar 3. Oven Bekatul

b. Rotary Ekstraktor

Rotary ekstraktor digunakan untuk mengekstrak minyak bekatul dengan

menggunakan pelarut n-Heksan dengan prinsip perkolasi untuk

mendapatkan minyak bekatul kasar.

Page 11: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 10 of 20

Gambar 4. Rotary Extractor

c. Filter

Filter banyak digunakan dalam proses pemurnian untuk mengubah minyak

bekatul kasar menjadi minyak pangan (edible oil). Filter press digunakan

untuk mengilangkan kotoran-kotoran yang ikut terlarut dalam minyak.

Gambar 5. Filter Minyak

8. Deskripsi Proses

Minyak bekatul ini dibuat dari bekatul dengan menggunakan extraction solvent.

Bekatul sebelum masuk ke ekstraktor dilakukan pretreatment yaitu pemanasan.

Page 12: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 11 of 20

Pemanasan dengan menggunakan oven bertujuan untuk mendeaktivasi enzim

lipase yang ada dalam bekatul yang menyebabkan ketengikan juga untuk

memudahkan dalam pengambilan minyak. Pemanasan dilakukan pada suhu

1200C. Minyak bekatul yang sudah dipretreatment masuk ke dalam rotary

ekstraktor untuk diekstrak dengan menggunakan pelarut n-Heksana. Setelah

diperoleh minyak bekatul kasar, minyak bekatul mengalami proses pemurnian.

Kapasitas yang diinginkan adalah 1000 botol perbulan maka untuk perhitungan

kapasitas harian adalah sebagai berikut:

Kapasitas per bulan : 1.000 Bungkus = 1.000 kg Minyak Bekatul

Kapasitas harian jika dalam satu bulan adalah 25 hari dan dalam sehari 6 jam

kerja operasional maka kapasitas hariannya = 40 kg minyak bekatul perhari

Dan kapasitas perjam menjadi 6,66667 kg minyak perjam.

Gambar 6. Skema proses pembuatan minyak bekatul

Kotoran yang tidak terlarut dalam minyak dapat dibuang dengan

menggunakan filtrasi. Sedangkan yang terlarut dalam minyak dapat dibuang

dengan beberapa teknik antara lain deodorisasi, winterisasi, solidifikasi, dan

hidrogenasi.

Oven

Oil Extractor

Pemurnian

Pengemasan

Minyak Bekatul

Bekatul

Page 13: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 12 of 20

Perhitungan kapasitas mesin dimulai dari kapasitas produksi sampai

kapasitas bahan baku sebagai berikut:

Bahan Baku yang harus disediakan dalam sehari adalah 70kg x 6 = 420 kg.

Tabel 4 Kebutuhan Mesin, Listrik dan pekerja untuk Proses Produksi

No Nama

Alat

Kapasitas

Produksi

Alat Yang Ada dipasaran Alat Yang Dibutuhkan Pekerja yang

diperlukan Kapasitas Listrik

(Watt)

Harga

satuan Jumlah

Listrik

Total

Total

Harga

1 Oven 140 liter 52 Liter 1.600 1.230.000 3 4.8000 3.690.000 1

2 Oil

Extractor 70 kg 75 Kg 4.103 17.500.000 1 4.103 17.500.000 1

3 Oil

Refining 8 kg 50 Liter - 4.000.000 1 - 4.000.000 1

4 Pengemas 8 kg 72 Unit 500 3.490.000 1 500 3.490.000 1

Total Kebutuhan 5 9.403 28.680.000 4

Kapasitas Produksi

6,66667 kg

Kapasitas Pengemas

7 kg

Kapasitas Refined

7 kg minyak + sisa kotoran = +- 8 kg

Kapasitas Oil Extractor

7 kg minyak = 10 % bahan baku, jadi = 70 kg

Kapasitas Oven

70 kg dengan density 0,5 = 140 liter

Page 14: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 13 of 20

Perhitungan Kebutuhan Listrik pproses produksi.

Kebutuhan Listrik perjam kerja = 9.403 watt

Kebutuhan Listrik perhari kerja = 9.403 watt x 6 jam Kerja = 56.418 watt

Kebutuhan Listrik perbulan kerja = 56.418 watt x 25 hari kerja =

1.410.450 watt

Jadi kebutuhan listrik tiap bulan = 1.410 Kilo Watt = 1.500 Kilo Watt

9. Teknik Penjualan

Teknik penjualan yang dilakukan unttuk memasarkan produk:

1. Survei pasar

Dengan melakukan survei langsung ke lapangan, sehingga bisa diketahui

trend seperti apa yang saat ini sedang diminati para konsumen. Dari hasil

survey tersebut, didapatkan bahwa gaya hidup hidup sehat mulai

digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini sangat mendukung

berkembangnya produk ini karena minyak bekatul merupakan minyak

nabati yang sehat karena mengandung vitamin B15 dan mampu

meningkatkan daya metabolisme tubuh. Selain vitamin B15 minyak bekatul

juga mengandung berbagai antioksidan yaitu γ –oryzanol, tocopherol, dan

tocotrienol. Antioksidan ini bermanfaat bagi kesehatan, di antaranya adalah

dapat menurunkan kadar kolesterol VLDL (Very Low Density Lipid) serta

meningkatkan kadar kolesterol HDL (High Density Lipid) dalam darah.

2. Pemasaran

Usaha pemasaran yang dilakukan meliputi :

a. Manfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pasar

Pemanfaatan teknologi merupakan strategi yang cukup penting di tengah

perkembangan era digital seperti sekarang ini. Dukungan teknologi yang

serba canggih dan media informasi yang semakin luas jangkauannya

menjadi peluang untuk bisa menjaring konsumen sebanyak-banyaknya.

Beberapa strategi yang bisa anda jalankan dengan bantuan teknologi

antara lain membuat website untuk memasarkan produk atau jasa,

membuat forum untuk memperluas jaringan bisnis, membuat database

hasil riset pasar, dan lain sebagainya.

Page 15: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 14 of 20

b. Skill SDM di bidang pemasaran

Tak bisa kita pungkiri bahwa sejitu apapun strategi pemasaran yang kita

ciptakan, tentu tidak akan pernah berhasil tanpa dukungan sumber daya

manusia (SDM) yang benar-benar handal dan memiliki skill dalam

bidang tersebut.

10. Sasaran Penjualan

Bekatul yang merupakan hasil samping penggilingan padi dapat diolah menjadi

bahan makanan bernilai ekonomis tinggi dan juga menyehatkan yaitu minyak

bekatul. Sektor yang menjanjikan pemanfaatan minyak bekatul ini adalah

sektor pangan dan juga kesehatan. Minyak bekatul dapat digunakan sebagai

pengganti minyak sawit dan juga minyak kelapa karena kandungan vitamin

B12 dan juga senyawa-senyawa antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh.

Sasaran dalam penjualan minyak bekatul adalah industri-industri pangan dan

juga ibu-ibu rumah tangga. Selain itu sasaran penjualan adalah penderita

kolesterol tinggi. Minyak bekatul dapat dijadikan terapi diet rendah kolesterol.

Artinya yang peduli akan kesehatan akan menjadi prioritas utama dalam

pemasaran produk minyak bekatul.

11. Transportasi

Dalam pengadaan bahan baku dan pemasaran kami menggunakan jalur

transportasi darat yaitu Truk. Sifat dari bekatul yang berbentuk padat dan

mudah dalam pengangkutannya maka jalur darat menjadi pilihan dalam

transportasi bahan baku dari industri penggilingan padi ke pabrik.

Pengangkutan produk Minyak bekatul untuk dipasarkan menggunakan jalur

darat karena minyak bekatul yang dikemas secara rapi lebih efisien untuk

didistribusikan melalui jalur darat.

12. Analisa Ekonomi

Modal dalam pelaksanaan usaha ini didapatkan dari pinjaman bank. Minyak

bekatul berbahan bekatul jika dilihat dari segi ekonomi memiliki prospek yang

cerah. Berikut adalah daftar biaya Investasi awal dan biaya operasional

pembuatan minyak bekatul dalam jangka waktu satu bulan operasi selama 30

hari:

Page 16: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 15 of 20

Tabel 5 biaya bangunan dan pembelian alat produksi minyak bekatul:

Nama Alat Jumlah Harga Satuan(Rp) Total (Rp)

Bangunan 1 100.000.000 100.000.000

Oven 3 1.230.000 3.690.000

Oil extractor 1 17.500.000 17.500.000

Filter Minyak 1 4.000.000 4.000.000

Alat pengemas Plastik 1 3.490.000 3.490.000

Biaya Transportasi 1 7.500.000 7.500.000

Tambah Daya Listrik 1 10.000.000 10.000.000

lain-lain 1 3.820.000 3.820.000

Total Biaya 150.000.000

Tabel 6 Biaya Operasional produksi minyak bekatul satu bulan = 25 hari kerja

Transaksi Jumlah/hari Harga (Rp) Biaya/Hari (Rp) Biaya/Bulan

(Rp)

Bahan baku

Bekatul

400 kg

2000 / kg

800.000

20.000.000

Pengemas

Plastik

40

1.500/Bungkus

60.000

1.500.000

Utilitas

Listrik Proses

Listrik penerangan

Bensin

57 KW

5 KW

10 liter

2.000/KWh

2.000/KWh

6.500

57.000

5.000

65.000

2.855.000

125.000

1.625.000

Gaji 4 Operator

1 Pengangkut

1 marketing

900.000

900.000

1.200.000

- 3.600.000

900.000

1.200.000

Total Biaya 31.800.000

UMR Brebes : Rp 859.000,-

Total Biaya : Rp. 31.800.000,-

Penjualan : Rp. 40.000,- / botol dalam sebulan bisa menjual 900 botol

: Rp. 36.000.000,-

Laba : Rp. 4.200.000,-/bulan

Waktu Impas = Biaya Total Investasi : Laba Tiapa Bulan

= Rp 150.000.000,- : Rp 4.200.000,-

= 36 bulan ( ROI = 2,78 % perbulan)

Dari analisa diatas maka akan didapat Pay Back Period selama 36 bulan

Page 17: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 16 of 20

Jika Penjualan dalam sebulan tejual semua 1200 botol

: Rp. 48.000.000,-

Laba : Rp. 16.200.000,-/bulan

Waktu Impas = Biaya Total Investasi : Laba Tiapa Bulan

= Rp 150.000.000,- : Rp 16.200.000,-

= 9 bulan ( ROI = 11,08 % perbulan)

Dari analisa diatas maka akan didapat Pay Back Period selama 9 bulan

13. Kesimpulan

Dengan adanya hasil perhitungan diatas, modal dan biaya produksi yang relatif

kecil dan profit yang relatif besar maka dapat disimpulkan bahwa usaha ini

sangat layak untuk dapat dijalankan dan dikembangkan baik dalam bentuk

usaha rumah tangga maupun usaha menengah. Bentuk konsep bisnis dapat

lebih digali lagi, baik untuk proses produksi, kemasan, maupun pemasarannya

dapat lebih di tingkatkan maupun dikembangkan lagi sesuai dengan kreatifitas

pelaku usaha tersebut. Dan dengan adanya usaha minyak bekatul tersebut maka

dapat diperoleh berbagi macam manfaat antara lain:

1. Peningkatan ekonomi rakyat

2. Pengembangan produk yang sehat

3. Semakin beragamnya pilihan alternatif minyak goreng bagi kesehatan

5. Peningkatan pengetahuan bagi masyarakat akan manfaat bekatul

6. Adanya keinginan untuk bisa mengolah bekatul yang bernilai tinggi.

Saran Pengelolaan usaha sebaiknya dilakukan pimpinan usaha dengan lebih

memperhatikan aspek teknik dan ekonomi agar usaha ini dapat berkembang

dan bertahan dimasa yang akan datang. Dari segi teknik sebaiknya pimpinan

usaha mencari alternatif lain dalam persediaan bahan baku, agar proses

produksi lancar dan teratur serta membuat kesepakatan jaminan atas kualitas

dari bahan baku tersebut. Dari segi ekonomi, pimpinan usaha membuat catatan

keuangan yang lebih rinci, agar dapat dilihat secara jelas tingkat perkembangan

usaha. mendistribusikan produk Usaha Kecil secara luas untuk menambah

daerah pemasaran serta menambah media periklanan untuk meningkatkan

volume penjualan

Page 18: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 17 of 20

Page 19: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 18 of 20

Daftar Pustaka

Ebook Artikel bekatul, Kumpulan Tulisan dan Artikel Bekatul dari Berbagai

Media Versi 1.0

Gumelar G, Bening G, 2012, Perencanaan usaha minyak bekatul,

Universitas Sebelas Maret Surakarta

http://www.aqua-calc.com/page/density-table/substance/rice-blank-bran-coma-and-blank-crude

http://www.bhinneka.com/products/sku00513099/oxone_giant_oven__ox-899rc_.aspx

http://ramesiamesin.com/continuous-sealer/ http://rumahmesin.com/alat-dan-mesin-minyak-goreng-kelapa/ IPB, BAB II Tinjauan Pustaka_ I11afa, diakses 4 juni 2013 jam 17.34.

Rizqie Auliana, M.Kes, April 2011 Dalam Kegiatan Dharma Wanita, FT UNY

Sukma LN, Zackiyah, Gumilar, 2010, Pengkayaan asam lemak tak jenuh pada

bekatul dengan cara fermentasi padatmenggunakan Aspirgillus terreus.

Jurnal sains dan teknologi kimia, bandung.

Page 20: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 19 of 20

Lampiran

Keputusan (SK) Gubernur Jateng Nomor : 561.4/58 Tahun 2012 tentang Upah Minimum

Kabupaten/Kota (UMK) 2013

1. UMR 2013 DKI Jakarta Tahun 2013 sebesar Rp 2.400.000,

2. UMR 2013 Kalimantan Barat Tahun 2013 sebesar 1.060.000,

3. UMR 2013 Kalimantan Selatan Tahun 2013 sebesar 1.337.500,

4. UMR 2013 Kalimantan Tengah Tahun 2013 sebesar 1.553.127

5. UMR 2013 Kalimantan Timur Tahun 2013 sebesar 1.762.073,

6. UMR 2013 Nangroe Aceh Darussalam tahun 2013 sebesar 1.550.000,

7. UMR 2013 Sumatera Utara Tahun 2013 sebesar 1.305.000,

8. UMR 2013 Sumatera Barat Tahun 2013 sebesar 1.350.000,

9. UMR 2013 Kepulauan Riau Tahun 2013 sebesar 1.365.087,

10. UMR 2013 Jambi Tahun 2013 sebesar 1.300.000,

11. UMR 2013 Bangka Belitung Tahun 2013 sebesar 1.265.000,

12. UMR 2013 Bengkulu Tahun 2013 sebesar 1.200.000,

13. UMR 2013 Sulawesi Tenggara Tahun 2013 sebesar 1.125.207,

14. UMR 2013 Sulawesi Selatan Tahun 2013 sebesar 1.440.000,

15. UMR 2013 Propinsi Papua Tahun 2013 sebesar 1.710.000.

16. UMR 2013 Semarang : Rp 1.209.100

17. UMR 2013 Kabupaten Demak : Rp 995.000

18. UMR 2013 Kabupaten Kudus : Rp 990.000

19. UMR 2013 Kabupaten Jepara : Rp 875.000

20. UMR 2013 Kabupaten Pati : Rp 927.600

21. UMR 2013 Kabupaten Rembang : Rp 896.000

22. UMR 2013 Kabupaten Boyolali : Rp 895.000

23. UMR 2013 Kota Surakarta : Rp 915.900

24. UMR 2013 Kabupaten Sukoharjo : Rp 902.000

25. UMR 2013 Kabupaten Sragen : Rp 864.000

26. UMR 2013 Kabupaten Karanganyar : Rp 896.500

27. UMR 2013 Kabupaten Wonogiri : Rp 830.000

28. UMR 2013 Kabupaten Klaten : Rp 871.500

29. UMR 2013 Kabupaten Kendal : Rp 953.100

30. UMR 2013 Kabupaten Semarang : Rp 1.051.000

31. UMR 2013 Kota Salatiga : Rp 974.000

32. UMR 2013 Kabupaten Grobogan : Rp 842.000

33. UMR 2013 Kabupaten Blora : Rp 932.000

34. UMR 2013 Kota Magelang : Rp 901.500

35. UMR 2013 Kabupaten Magelang: Rp 942.000

36. UMR 2013 Kabupaten Purworejo: Rp 849.000

37. UMR 2013 Kabupaten Temanggung : Rp 940.000

38. UMR 2013 Kabupaten Wonosobo : Rp 880.000

39. UMR 2013 Kabupaten Kebumen : Rp 835.000

40. UMR 2013 Kabupaten Banyumas : Rp 877.500

41. UMR 2013 Kabupaten Purbalingga : Rp 896.500

Page 21: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 20 of 20

42. UMR 2013 Kabupaten Batang : Rp 970.000

43. UMR 2013 Kota Pekalongan : Rp 980.000

44. UMR 2013 Kabupaten Pekalongan : Rp 962.000

45. UMR 2013 Kabupaten Pemalang : Rp 908.000

46. UMR 2013 Kota Tegal : Rp 860.000

47. UMR 2013 Kabupaten Tegal : Rp 850.000

48. UMR 2013 Kabupaten Brebes : Rp 859.000

49. UMR 2013 Cilacap Kota: Rp 986.000

Page 22: Kewirausahaan Minyak Bekatul

Page 21 of 20