Pemanfaatan Tepung Bekatul Rendah Lemak Pada Pembuatan Keripik Simulasi
Kewirausahaan Minyak Bekatul
-
Upload
m-wawan-junaidi-usman -
Category
Documents
-
view
119 -
download
0
Transcript of Kewirausahaan Minyak Bekatul
Page 0 of 20
TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
SISTEM TEKNOLOGI BENEFISIASI
“Minyak Bekatul”
NAMA DOSEN
Dr. Himawan Tri Bayu Murti Petrus, S.T., M.Eng.
Di kerjakan oleh:
M. Wawan Junaidi Usman
12/340131/PTK/08346
MAGISTER TEKNIK SISTEM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2014
Page 1 of 20
1. Latar Belakang Masalah
Minyak goreng merupakan salah satu bahan pangan yang banyak
dikonsumsi masyarakat. Hingga saat ini minyak goreng yang umum digunakan
di Indonesia adalah minyak kelapa dan kelapa sawit. Selain minyak tersebut,
masih banyak minyak nabati lainnya yang berpotensi untuk dikembangkan
karena manfaat dan ketersediaannya di Indonesia. Salah satu minyak nabati
yang bermanfaat dan bahan bakunya tersedia banyak di Indonesia adalah
minyak bekatul.
Bekatul merupakan limbah dari penggilingan padi yang selama ini hanya
dimanfaatkan sebagai pakan ternak unggas. Indonesia merupakan negara
agraris di mana salah satu komoditas utamanya adalah padi. Menurut BPS pada
tahun 2012, produksi gabah kering giling di Indonesia mencapai 69,045 juta
ton.
Tabel 1.Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman Padi Seluruh Provinsi
Provinsi Jenis Tahun Luas
Panen(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha) Produksi(Ton)
Indonesia Padi 2012 13.443.443,00 51,36 69.045.141,00
Aceh Padi 2012 387.803,00 46,12 1.788.738,00
Sumatera
Utara Padi 2012 765.099,00 48,56 3.715.514,00
Sumatera
barat Padi 2012 476.422,00 49,71 2.368.390,00
Riau Padi 2012 144.015,00 35,56 512.152,00
Jambi Padi 2012 149.369,00 41,85 625.164,00
Sumatera
Selatan Padi 2012 769.725,00 42,81 3.295.247,00
Bengkulu Padi 2012 144.448,00 40,29 581.911,00
Lampung Padi 2012 641.876,00 48,19 3.093.422,00
Bangka
Belitung Padi 2012 8.057,00 28,52 22.976,00
Kepulauan
Riau Padi 2012 382,00 34,63 1.323,00
DKI Jakarta Padi 2012 1.897,00 58,22 11.044,00
Jawa Barat Padi 2012 1.918.799,00 58,74 11.271.861,00
Jawa
Tengah Padi 2012 1.773.558,00 57,70 10.232.934,00
DI
Yogyakarta Padi 2012 152.912,00 61,88 946.224,00
Jawa Timur Padi 2012 1.975.719,00 61,74 12.198.707,00
Page 2 of 20
Sumber : http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php tahun 2013
2. Karakteristik bekatul
Bekatul adalah lapisan luar dari beras yang terlepas saat proses
penggilingan padi. Menurut FAO dalam Houston (1972), bekatul adalah hasil
samping dari penggilingan padi yang sebenarnya merupakan selaput inti biji
padi. Bekatul terdiri atas lapisan pericarp, seed coat, nucellus, dan aleurone.
Proses penggilingan padi menjadi beras menghasilkan beras sebanyak 60-65%.
Bekatul yang diperoleh dari penggilingan padi adalah 8-12%. Menurut catatan
Pusat Penelitian dan Pengembangan pertanian Bogor dalam Nursalim dan
Provinsi Jenis Tahun Luas
Panen(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha) Produksi(Ton)
Banten Padi 2012 362.636,00 51,45 1.865.893,00
Bali Padi 2012 149.000,00 58,09 865.553,00
Nusa
Tenggara
Barat
Padi 2012 425.448,00 49,69 2.114.231,00
Nusa
Tenggara
Timur
Padi 2012 200.094,00 34,91 698.566,00
Kalimantan
Barat Padi 2012 427.798,00 30,39 1.300.100,00
Kalimantan
Tengah Padi 2012 251.787,00 30,01 755.507,00
Kalimantan
Selatan Padi 2012 496.082,00 42,05 2.086.221,00
Kalimantan
Timur Padi 2012 140.689,00 39,34 553.440,00
Sulawesi
Utara Padi 2012 126.931,00 48,46 615.062,00
Sulawesi
Tengah Padi 2012 229.080,00 44,71 1.024.316,00
Sulawesi
Selatan Padi 2012 981.164,00 51,04 5.008.143,00
Sulawesi
Tenggara Padi 2012 124.511,00 41,47 516.291,00
Gorontalo Padi 2012 51.164,00 47,96 245.357,00
Sulawesi
Barat Padi 2012 83.796,00 49,24 412.620,00
Maluku Padi 2012 20.489,00 41,13 84.271,00
Maluku
Utara Padi 2012 17.794,00 36,91 65.686,00
Papua Barat Padi 2012 7.750,00 39,03 30.245,00
Papua Padi 2012 37.149,00 37,16 138.032,00
Page 3 of 20
Razali (2007), kegiatan penyosohan beras dapat mengikis 7,5% dari bobot
beras awal berupa bekatul yang memiliki kadar selulosa dan hemiselulosa yang
paling tinggi dibandingkan dengan beras. Bekatul merupakan dedak yang
paling halus dengan komponen utamanya dalah endosperm. Penampang bujur
biji gabah dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Penampang membujur biji gabah
Menurut David (2008), dedak dihasilkan pada proses penyosohan
pertama, sedangkan bekatul pada proses penyosohan kedua. Proses penyosohan
merupakan proses penghilangan dedak dan bekatul dari bagian endosperma
beras. Menurut Damardjati (1988) proses penggilingan padi menghasilkan
bekatul sebesar 13,51%. Tujuan penyosohan untuk menghasilkan beras yang
lebih putih dan bersih. Makin tinggi derajat sosoh, semakin putih dan bersih
penampakan beras, tapi semakin miskin zat gizi. Pada penyosohan beras
dihasilkan dua jenis hasil samping, yaitu dedak dan bekatul.
3. Komposisi Kimia dan Kegunaan Bekatul
Bekatul mengandung air, protein, lemak, abu, serat kasar dan selulosa.
Komposisi kimia bekatul beragam tergantung pada varietas, proses
penggilingan, kondisi lingkungan, penyebaran kandungan kimia dalam butir
padi, ketebalan lapisan luar, ukuran dan bentuk butiran padi, ketahanan butir
Page 4 of 20
terhadap kerusakan dan metode analisa zat gizi yang digunakan. Jenis padi dan
lokasi berpengaruh signifikan terhadap komposisi zat gizi bekatul (Houston
1972). Kisaran kandungan zat gizi makro dan mikro serta komponen kimia
lainnya pada bekatul disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2 Komposisi kimia bekatul menurut beberapa penelitian
Karbohidrat yang terdapat pada bekatul berupa selulosa, hemiselulosa
dan pati. Kandungan pati yang terdapat pada bekatul diperoleh dari bagian
endosperma yang terbawa pada proses penyosohan (Hargrove 1994).
Damayanthi et al. (2007) menambahkan, kandungan pati tersebut akan
meningkat dengan semakin banyaknya tahap penyosohan yang dilakukan.
Selain zat gizi makro, bekatul juga mengandung zat gizi mikro seperti vitamin
dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bekatul antara lain karoten (4,2
μg/g), thiamin (10,1-27,9 μg/g), riboflavin (1,7-3,4 μg/g), niacin (236-590
μg/g), piridoksin (10,3-32,1 μg/g), asam pantotenat (27,7-71,3 μg/g), biotin
(0,16- 0,60 μg/g), inositol (4,62-9,27 μg/g), kolin (1,28-1,70 μg/g), asam folat
(0,5-1,46 μg/g), vitamin B12 (0,005 μg/g) dan tokoferol (149,2 μg/g) (Houston
1972).
Bekatul adalah sumber vitamin B kompleks dan tokoferol, tetapi rendah
vitamin A dan vitamin C. Sebagian besar vitamin yang ada dalam padi terdapat
pada bagian aleuron dan lembaga. Hal ini menjadikan bekatul sebagai bahan
yang kaya akan kandungan vitamin. Vitamin B kompleks dan vitamin E
(tokoferol) banyak ditemukan di dalam bekatul (220-320 ppm), sedangkan
Page 5 of 20
vitamin A (0.9-1.6 ppm) dan vitamin C hanya sedikit jumlahnya (Barber dan
Barber 1980). Bekatul mengandung komponen antioksidan lebih dari 100 jenis,
di antaranya gamma oryzanol (2200-3000 ppm), tokoferol dan tokotrienol
(220-320 ppm), fitosterol (2230-4400 ppm), karotenoid (0.9-1.6 ppm), vitamin
B (tiamin, 22- 31 ppm) (Helal 2005). Tokoferol (vitamin E) berperan sebagai
antioksidan dengan mencegah kerusakan dinding sel sehingga mampu
mencegah hemolisis (kerapuhan) sel darah merah. Oryzanol merupakan fraksi
tidak tersabunkan dari minyak bekatul yang dapat membantu sirkulasi darah
dan memicu sekresi hormon (Kahlon et al. 1994).
Bakatul mempunyai sifat fungsional penurun kolesterol yang disebut
efek hipokolesterolemik. Mekanisme yang mendasari penurunan kolesterol
adalah kemampuan serat menyerap lipid pada jalur saluran pencernaan dan
peningkatan ekskresi asam empedu (Kahlon et al. 1994). Selain itu, bekatul
mampu menurunkan tekanan darah melalui penghambatan kerja enzim
angiotensin I-converting enzyme (ACE), suatu enzim yang bertanggung jawab
terhadap peningkatan tekanan darah (Ardiansyah 2004). Bekatul juga
mengandung zat anti-gizi dan enzim yang sangat merugikan. Zat anti-gizi
dapat menghambat metabolisme tubuh, sedangkan keberadaan enzim
menyebabkan ketengikan bekatul. Zat anti-gizi di dalam bekatul meliputi fitin,
tripsin inhibitor, dan hemaglutinin. Zat anti-gizi tersebut mempunyai aktivitas
yang rendah dan dapat diinaktifkan melalui pemanasan. Fitin yang terdapat
pada lapisan aleuron merupakan garam fitin-fosfor sebanyak 2.3-2.6%,
sedangkan fitinnya sebesar 1.8%. Tripsin inhibitor berupa protein albumin
yang larut dalam air, tetapi tidak menghambat kimotripsin, pepsin dan papain.
Hemaglutinin adalah zat yang mampu mengaglutinisasi sel-sel darah merah
tipe A, B, AB, dan O (Juliano 1985).
Kandungan lemak dalam bekatul cukup tinggi. Minyak bekatul
mengandung asam-asam lemak tidak jenuh mencapai 80% (Ciptadi dan
Nasution 1979). Kandungan lemak yang tinggi menyebabkan mudahnya
terjadinya ketengikan dalam beberapa jam setelah penggilingan. Ketengikan ini
disebabkan karena hidrolisis oleh enzim lipase pada lapisan biji dan melintang
Page 6 of 20
pada gabah serta ketengikan oksidatif. Enzim lipase dapat menghidrolisis
lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Jika enzim lipase tidak diinaktifkan
maka asam lemak bebas akan meningkat satu persen setiap jam pada suhu
kamar (Luh 1980). Enzim lipoksigenase mengoksidasi asam lemak bebas
menjadi peroksida kemudian menjadi keton dan aldehid. Ketengikan akan
mempengaruhi penerimaan bekatul sebagai bahan makanan. Kandungan
protein dalam bekatul dapat mencapai 15,4% (Houston 1972). Protein dedak
padi mempunyai asam amino esensial yang lengkap sehingga mempunyai nilai
gizi yang tinggi. Nilai gizi protein dedak ternyata tidak berbeda jauh dengan
nilai gizi protein pada kacang kedelai (Ciptadi dan Nasution 1979). Komposisi
asam amino esensial bekatul lebih baik dibandingkan tepungterigu. Komposisi
asam amino esensial bekatul disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3 Komposisi Asam Amino Bekatul, Tepung Terigu dan Beras (g/16 g N)
Bekatul mempunyai kandungan serat kasar yang tinggi mencapai 20,9%.
Kandungan serat pangan pada bekatul dapat mencapai empat kali lipat serat
kasarnya. Serat pangan sebagian besar terdiri atas karbohidrat antara lain
selulosa, hemiselulosa, pektin dan lignin. Serat ini tidak dapat dihidrolisa oleh
enzim pencernaan. Bahan yang mengandung banyak serat akan mempercepat
transit time sisa makanan di dalam usus sehingga menjadi lebih pendek. Selain
itu serat pangan juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Bahan pangan
yang mempunyai serat yang tinggi juga cenderung mempunyai indeks glikemik
yang rendah. Indeks glikemik adalah tingkatan pangan menurut efeknya
Page 7 of 20
terhadap peningkatan kada gula darah. Pangan dengan indeks glikemik yang
tinggi cepat menaikkan kadar gula darah (Rimbawan dan Siagian 2004). Serat
dalam bentuk utuh bertindak sebagai penghambat fisik pada pencernaan
sehingga indeks glikemik cenderung rendah. Serat dapat memperlambat laju
makanan pada saluran pencernaan dan menghambat pergerakan enzim
sehingga proses pencernaan menjadi lambat. Dengan demikian respon glukosa
darah juga lambat. Bekatul mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan.
Penelitian pada binatang dan manusia, bekatul dan fraksi bekatul menunjukkan
potensi efek penurunan level kolesterol. Beberapa senyawa yang mempunyai
aktivitas menurunkan kadar koleseterol antara lain orizanol, hemiselulosa,
fraksi serat, protein dan komponen lemak tidak jenuh ganda dan tunggal
(Saunder dalam Malekian F et.al 2000).
4. Pemanfaatan Bekatul
Penggunaan bekatul sangat bervariasi, mulai dari bahan bakar sampai
bahan makanan, termasuk pupuk, pharmaceutical, sabun dan makanan.
Minyak bekatul kasar dapat digunakan sebagai bahan baku untuk
menghasilkan asam olet dan asam stearat dan sabun (Salvador B dan Carmen
BB 1980). Pemanfaatan bekatul antara lain sebagai bahan bakar, makanan,
pupuk, obatobatan, sabun dan pakan (Barber S dan Barber CB 1980). Selain
itu, bekatul juga dapat digunakan untuk minyak salad, bahan baku kosmetik
dan suplemen kesehatan (Nursalim dan Razali 2007).
Bekatul itu sendiri, kaya vitamin B15 dan mampu meningkatkan daya
metabolisme tubuh. Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, China juga
negara-negara di Eropa sudah lebih dahulu menggunakan minyak bekatul sejak
tahun 2000an. Termasuk juga negara lain seperti Malaysia, Singapura dan
India. Selain itu, bekatul juga mengandung berbagai antioksidan yaitu γ–
oryzanol, tocopherol, dan tocotrienol. Antioksidan ini bermanfaat bagi
kesehatan, di antaranya adalah dapat menurunkan kadar kolesterol VLDL
(Very Low Density Lipid) serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (High
Density Lipid) dalam darah. Di Indonesia, penggunaan minyak goreng sehat
semakin berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat.
Page 8 of 20
Penggunaan rice bran oil atau biasa disebut minyak bekatul sebagai
minyak goreng terkait dengan titik asapnya yang tinggi, yaitu sekitar 254oC
dan citarasa yang khas. Minyak goreng dengan titik asap tinggi lebih aman
karena tidak akan mengubah lemak baik menjadi lemak jahat saat proses
penggorengan. Perubahan lemak baik menjadi lemak jahat inilah yang
berkontribusi terhadap risiko peningkatan kolesterol akibat gorengan.
Gambar 2. Minyak bekatul
Melihat banyaknya manfaat dari minyak bekatul, maka usaha pembuatan
minyak bekatul berpotensi dikembangkan mengingat tingginya kesadaran
masyarakat Indonesia untuk hidup sehat. Ketersediaan bekatul yang merupakan
limbah dari penggilingan padi melimpah di Indonesia juga menjadi alasan
bahwa minyak bekatul berpotensi dikembangkan di Indonesia.
5. Lokasi Pendirian Usaha
Usaha minyak bekatul dari bekatul ini akan didirikan di Brebes, Jawa Tengah.
Alasan pemilihan Brebes sebagai tempat pengembangan usaha minyak bekatul
ini adalah karena Brebes merupakan produsen padi giling yang cukup besar di
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Produksi gabah kering giling di
Kabupaten Brebes hingga akhir Desember 2012 mencapai 500.000 ton. Selain
karena bahan baku yang melimpah kota Brebes terkenal akan kulinernya
khususnya telor asin dan Bawang merah. sehingga dalam pemasaran produk
akan mudah mengingat minyak bekatul merupakan terobosan baru di bidang
kuliner sehat.
Page 9 of 20
6. Penyediaan Bahan Baku
Minyak bekatul dibuat dengan bahan baku bekatul yang merupakan hasil
samping dari penggilingan padi. Selama ini limbah hasil penggilingan padi
hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak tanpa diolah menjadi produk bernilai
ekonomis tinggi. Bahan baku bekatul diperoleh dari beberapa penggilingan
padi yang ada di Brebes dan sekitarnya untuk diolah menjadi minyak bekatul.
7. Alat Proses
Alat utama yang digunakan dalam proses pembuatan minyak bekatul dari
bekatul menjadi minyak adalah :
a. Oven
Oven digunakan untuk memanaskan bekatul yang sudah diayak untuk
mendeaktivasi enzim lipase yang menyebabkan ketengikan dalam minyak
bekatul. Pemanasan dengan oven dilakukan pada temperatur 1200C dengan
kapasitas 160 liter atau 0,16 meter kubik.
Gambar 3. Oven Bekatul
b. Rotary Ekstraktor
Rotary ekstraktor digunakan untuk mengekstrak minyak bekatul dengan
menggunakan pelarut n-Heksan dengan prinsip perkolasi untuk
mendapatkan minyak bekatul kasar.
Page 10 of 20
Gambar 4. Rotary Extractor
c. Filter
Filter banyak digunakan dalam proses pemurnian untuk mengubah minyak
bekatul kasar menjadi minyak pangan (edible oil). Filter press digunakan
untuk mengilangkan kotoran-kotoran yang ikut terlarut dalam minyak.
Gambar 5. Filter Minyak
8. Deskripsi Proses
Minyak bekatul ini dibuat dari bekatul dengan menggunakan extraction solvent.
Bekatul sebelum masuk ke ekstraktor dilakukan pretreatment yaitu pemanasan.
Page 11 of 20
Pemanasan dengan menggunakan oven bertujuan untuk mendeaktivasi enzim
lipase yang ada dalam bekatul yang menyebabkan ketengikan juga untuk
memudahkan dalam pengambilan minyak. Pemanasan dilakukan pada suhu
1200C. Minyak bekatul yang sudah dipretreatment masuk ke dalam rotary
ekstraktor untuk diekstrak dengan menggunakan pelarut n-Heksana. Setelah
diperoleh minyak bekatul kasar, minyak bekatul mengalami proses pemurnian.
Kapasitas yang diinginkan adalah 1000 botol perbulan maka untuk perhitungan
kapasitas harian adalah sebagai berikut:
Kapasitas per bulan : 1.000 Bungkus = 1.000 kg Minyak Bekatul
Kapasitas harian jika dalam satu bulan adalah 25 hari dan dalam sehari 6 jam
kerja operasional maka kapasitas hariannya = 40 kg minyak bekatul perhari
Dan kapasitas perjam menjadi 6,66667 kg minyak perjam.
Gambar 6. Skema proses pembuatan minyak bekatul
Kotoran yang tidak terlarut dalam minyak dapat dibuang dengan
menggunakan filtrasi. Sedangkan yang terlarut dalam minyak dapat dibuang
dengan beberapa teknik antara lain deodorisasi, winterisasi, solidifikasi, dan
hidrogenasi.
Oven
Oil Extractor
Pemurnian
Pengemasan
Minyak Bekatul
Bekatul
Page 12 of 20
Perhitungan kapasitas mesin dimulai dari kapasitas produksi sampai
kapasitas bahan baku sebagai berikut:
Bahan Baku yang harus disediakan dalam sehari adalah 70kg x 6 = 420 kg.
Tabel 4 Kebutuhan Mesin, Listrik dan pekerja untuk Proses Produksi
No Nama
Alat
Kapasitas
Produksi
Alat Yang Ada dipasaran Alat Yang Dibutuhkan Pekerja yang
diperlukan Kapasitas Listrik
(Watt)
Harga
satuan Jumlah
Listrik
Total
Total
Harga
1 Oven 140 liter 52 Liter 1.600 1.230.000 3 4.8000 3.690.000 1
2 Oil
Extractor 70 kg 75 Kg 4.103 17.500.000 1 4.103 17.500.000 1
3 Oil
Refining 8 kg 50 Liter - 4.000.000 1 - 4.000.000 1
4 Pengemas 8 kg 72 Unit 500 3.490.000 1 500 3.490.000 1
Total Kebutuhan 5 9.403 28.680.000 4
Kapasitas Produksi
6,66667 kg
Kapasitas Pengemas
7 kg
Kapasitas Refined
7 kg minyak + sisa kotoran = +- 8 kg
Kapasitas Oil Extractor
7 kg minyak = 10 % bahan baku, jadi = 70 kg
Kapasitas Oven
70 kg dengan density 0,5 = 140 liter
Page 13 of 20
Perhitungan Kebutuhan Listrik pproses produksi.
Kebutuhan Listrik perjam kerja = 9.403 watt
Kebutuhan Listrik perhari kerja = 9.403 watt x 6 jam Kerja = 56.418 watt
Kebutuhan Listrik perbulan kerja = 56.418 watt x 25 hari kerja =
1.410.450 watt
Jadi kebutuhan listrik tiap bulan = 1.410 Kilo Watt = 1.500 Kilo Watt
9. Teknik Penjualan
Teknik penjualan yang dilakukan unttuk memasarkan produk:
1. Survei pasar
Dengan melakukan survei langsung ke lapangan, sehingga bisa diketahui
trend seperti apa yang saat ini sedang diminati para konsumen. Dari hasil
survey tersebut, didapatkan bahwa gaya hidup hidup sehat mulai
digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini sangat mendukung
berkembangnya produk ini karena minyak bekatul merupakan minyak
nabati yang sehat karena mengandung vitamin B15 dan mampu
meningkatkan daya metabolisme tubuh. Selain vitamin B15 minyak bekatul
juga mengandung berbagai antioksidan yaitu γ –oryzanol, tocopherol, dan
tocotrienol. Antioksidan ini bermanfaat bagi kesehatan, di antaranya adalah
dapat menurunkan kadar kolesterol VLDL (Very Low Density Lipid) serta
meningkatkan kadar kolesterol HDL (High Density Lipid) dalam darah.
2. Pemasaran
Usaha pemasaran yang dilakukan meliputi :
a. Manfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pasar
Pemanfaatan teknologi merupakan strategi yang cukup penting di tengah
perkembangan era digital seperti sekarang ini. Dukungan teknologi yang
serba canggih dan media informasi yang semakin luas jangkauannya
menjadi peluang untuk bisa menjaring konsumen sebanyak-banyaknya.
Beberapa strategi yang bisa anda jalankan dengan bantuan teknologi
antara lain membuat website untuk memasarkan produk atau jasa,
membuat forum untuk memperluas jaringan bisnis, membuat database
hasil riset pasar, dan lain sebagainya.
Page 14 of 20
b. Skill SDM di bidang pemasaran
Tak bisa kita pungkiri bahwa sejitu apapun strategi pemasaran yang kita
ciptakan, tentu tidak akan pernah berhasil tanpa dukungan sumber daya
manusia (SDM) yang benar-benar handal dan memiliki skill dalam
bidang tersebut.
10. Sasaran Penjualan
Bekatul yang merupakan hasil samping penggilingan padi dapat diolah menjadi
bahan makanan bernilai ekonomis tinggi dan juga menyehatkan yaitu minyak
bekatul. Sektor yang menjanjikan pemanfaatan minyak bekatul ini adalah
sektor pangan dan juga kesehatan. Minyak bekatul dapat digunakan sebagai
pengganti minyak sawit dan juga minyak kelapa karena kandungan vitamin
B12 dan juga senyawa-senyawa antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh.
Sasaran dalam penjualan minyak bekatul adalah industri-industri pangan dan
juga ibu-ibu rumah tangga. Selain itu sasaran penjualan adalah penderita
kolesterol tinggi. Minyak bekatul dapat dijadikan terapi diet rendah kolesterol.
Artinya yang peduli akan kesehatan akan menjadi prioritas utama dalam
pemasaran produk minyak bekatul.
11. Transportasi
Dalam pengadaan bahan baku dan pemasaran kami menggunakan jalur
transportasi darat yaitu Truk. Sifat dari bekatul yang berbentuk padat dan
mudah dalam pengangkutannya maka jalur darat menjadi pilihan dalam
transportasi bahan baku dari industri penggilingan padi ke pabrik.
Pengangkutan produk Minyak bekatul untuk dipasarkan menggunakan jalur
darat karena minyak bekatul yang dikemas secara rapi lebih efisien untuk
didistribusikan melalui jalur darat.
12. Analisa Ekonomi
Modal dalam pelaksanaan usaha ini didapatkan dari pinjaman bank. Minyak
bekatul berbahan bekatul jika dilihat dari segi ekonomi memiliki prospek yang
cerah. Berikut adalah daftar biaya Investasi awal dan biaya operasional
pembuatan minyak bekatul dalam jangka waktu satu bulan operasi selama 30
hari:
Page 15 of 20
Tabel 5 biaya bangunan dan pembelian alat produksi minyak bekatul:
Nama Alat Jumlah Harga Satuan(Rp) Total (Rp)
Bangunan 1 100.000.000 100.000.000
Oven 3 1.230.000 3.690.000
Oil extractor 1 17.500.000 17.500.000
Filter Minyak 1 4.000.000 4.000.000
Alat pengemas Plastik 1 3.490.000 3.490.000
Biaya Transportasi 1 7.500.000 7.500.000
Tambah Daya Listrik 1 10.000.000 10.000.000
lain-lain 1 3.820.000 3.820.000
Total Biaya 150.000.000
Tabel 6 Biaya Operasional produksi minyak bekatul satu bulan = 25 hari kerja
Transaksi Jumlah/hari Harga (Rp) Biaya/Hari (Rp) Biaya/Bulan
(Rp)
Bahan baku
Bekatul
400 kg
2000 / kg
800.000
20.000.000
Pengemas
Plastik
40
1.500/Bungkus
60.000
1.500.000
Utilitas
Listrik Proses
Listrik penerangan
Bensin
57 KW
5 KW
10 liter
2.000/KWh
2.000/KWh
6.500
57.000
5.000
65.000
2.855.000
125.000
1.625.000
Gaji 4 Operator
1 Pengangkut
1 marketing
900.000
900.000
1.200.000
- 3.600.000
900.000
1.200.000
Total Biaya 31.800.000
UMR Brebes : Rp 859.000,-
Total Biaya : Rp. 31.800.000,-
Penjualan : Rp. 40.000,- / botol dalam sebulan bisa menjual 900 botol
: Rp. 36.000.000,-
Laba : Rp. 4.200.000,-/bulan
Waktu Impas = Biaya Total Investasi : Laba Tiapa Bulan
= Rp 150.000.000,- : Rp 4.200.000,-
= 36 bulan ( ROI = 2,78 % perbulan)
Dari analisa diatas maka akan didapat Pay Back Period selama 36 bulan
Page 16 of 20
Jika Penjualan dalam sebulan tejual semua 1200 botol
: Rp. 48.000.000,-
Laba : Rp. 16.200.000,-/bulan
Waktu Impas = Biaya Total Investasi : Laba Tiapa Bulan
= Rp 150.000.000,- : Rp 16.200.000,-
= 9 bulan ( ROI = 11,08 % perbulan)
Dari analisa diatas maka akan didapat Pay Back Period selama 9 bulan
13. Kesimpulan
Dengan adanya hasil perhitungan diatas, modal dan biaya produksi yang relatif
kecil dan profit yang relatif besar maka dapat disimpulkan bahwa usaha ini
sangat layak untuk dapat dijalankan dan dikembangkan baik dalam bentuk
usaha rumah tangga maupun usaha menengah. Bentuk konsep bisnis dapat
lebih digali lagi, baik untuk proses produksi, kemasan, maupun pemasarannya
dapat lebih di tingkatkan maupun dikembangkan lagi sesuai dengan kreatifitas
pelaku usaha tersebut. Dan dengan adanya usaha minyak bekatul tersebut maka
dapat diperoleh berbagi macam manfaat antara lain:
1. Peningkatan ekonomi rakyat
2. Pengembangan produk yang sehat
3. Semakin beragamnya pilihan alternatif minyak goreng bagi kesehatan
5. Peningkatan pengetahuan bagi masyarakat akan manfaat bekatul
6. Adanya keinginan untuk bisa mengolah bekatul yang bernilai tinggi.
Saran Pengelolaan usaha sebaiknya dilakukan pimpinan usaha dengan lebih
memperhatikan aspek teknik dan ekonomi agar usaha ini dapat berkembang
dan bertahan dimasa yang akan datang. Dari segi teknik sebaiknya pimpinan
usaha mencari alternatif lain dalam persediaan bahan baku, agar proses
produksi lancar dan teratur serta membuat kesepakatan jaminan atas kualitas
dari bahan baku tersebut. Dari segi ekonomi, pimpinan usaha membuat catatan
keuangan yang lebih rinci, agar dapat dilihat secara jelas tingkat perkembangan
usaha. mendistribusikan produk Usaha Kecil secara luas untuk menambah
daerah pemasaran serta menambah media periklanan untuk meningkatkan
volume penjualan
Page 17 of 20
Page 18 of 20
Daftar Pustaka
Ebook Artikel bekatul, Kumpulan Tulisan dan Artikel Bekatul dari Berbagai
Media Versi 1.0
Gumelar G, Bening G, 2012, Perencanaan usaha minyak bekatul,
Universitas Sebelas Maret Surakarta
http://www.aqua-calc.com/page/density-table/substance/rice-blank-bran-coma-and-blank-crude
http://www.bhinneka.com/products/sku00513099/oxone_giant_oven__ox-899rc_.aspx
http://ramesiamesin.com/continuous-sealer/ http://rumahmesin.com/alat-dan-mesin-minyak-goreng-kelapa/ IPB, BAB II Tinjauan Pustaka_ I11afa, diakses 4 juni 2013 jam 17.34.
Rizqie Auliana, M.Kes, April 2011 Dalam Kegiatan Dharma Wanita, FT UNY
Sukma LN, Zackiyah, Gumilar, 2010, Pengkayaan asam lemak tak jenuh pada
bekatul dengan cara fermentasi padatmenggunakan Aspirgillus terreus.
Jurnal sains dan teknologi kimia, bandung.
Page 19 of 20
Lampiran
Keputusan (SK) Gubernur Jateng Nomor : 561.4/58 Tahun 2012 tentang Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK) 2013
1. UMR 2013 DKI Jakarta Tahun 2013 sebesar Rp 2.400.000,
2. UMR 2013 Kalimantan Barat Tahun 2013 sebesar 1.060.000,
3. UMR 2013 Kalimantan Selatan Tahun 2013 sebesar 1.337.500,
4. UMR 2013 Kalimantan Tengah Tahun 2013 sebesar 1.553.127
5. UMR 2013 Kalimantan Timur Tahun 2013 sebesar 1.762.073,
6. UMR 2013 Nangroe Aceh Darussalam tahun 2013 sebesar 1.550.000,
7. UMR 2013 Sumatera Utara Tahun 2013 sebesar 1.305.000,
8. UMR 2013 Sumatera Barat Tahun 2013 sebesar 1.350.000,
9. UMR 2013 Kepulauan Riau Tahun 2013 sebesar 1.365.087,
10. UMR 2013 Jambi Tahun 2013 sebesar 1.300.000,
11. UMR 2013 Bangka Belitung Tahun 2013 sebesar 1.265.000,
12. UMR 2013 Bengkulu Tahun 2013 sebesar 1.200.000,
13. UMR 2013 Sulawesi Tenggara Tahun 2013 sebesar 1.125.207,
14. UMR 2013 Sulawesi Selatan Tahun 2013 sebesar 1.440.000,
15. UMR 2013 Propinsi Papua Tahun 2013 sebesar 1.710.000.
16. UMR 2013 Semarang : Rp 1.209.100
17. UMR 2013 Kabupaten Demak : Rp 995.000
18. UMR 2013 Kabupaten Kudus : Rp 990.000
19. UMR 2013 Kabupaten Jepara : Rp 875.000
20. UMR 2013 Kabupaten Pati : Rp 927.600
21. UMR 2013 Kabupaten Rembang : Rp 896.000
22. UMR 2013 Kabupaten Boyolali : Rp 895.000
23. UMR 2013 Kota Surakarta : Rp 915.900
24. UMR 2013 Kabupaten Sukoharjo : Rp 902.000
25. UMR 2013 Kabupaten Sragen : Rp 864.000
26. UMR 2013 Kabupaten Karanganyar : Rp 896.500
27. UMR 2013 Kabupaten Wonogiri : Rp 830.000
28. UMR 2013 Kabupaten Klaten : Rp 871.500
29. UMR 2013 Kabupaten Kendal : Rp 953.100
30. UMR 2013 Kabupaten Semarang : Rp 1.051.000
31. UMR 2013 Kota Salatiga : Rp 974.000
32. UMR 2013 Kabupaten Grobogan : Rp 842.000
33. UMR 2013 Kabupaten Blora : Rp 932.000
34. UMR 2013 Kota Magelang : Rp 901.500
35. UMR 2013 Kabupaten Magelang: Rp 942.000
36. UMR 2013 Kabupaten Purworejo: Rp 849.000
37. UMR 2013 Kabupaten Temanggung : Rp 940.000
38. UMR 2013 Kabupaten Wonosobo : Rp 880.000
39. UMR 2013 Kabupaten Kebumen : Rp 835.000
40. UMR 2013 Kabupaten Banyumas : Rp 877.500
41. UMR 2013 Kabupaten Purbalingga : Rp 896.500
Page 20 of 20
42. UMR 2013 Kabupaten Batang : Rp 970.000
43. UMR 2013 Kota Pekalongan : Rp 980.000
44. UMR 2013 Kabupaten Pekalongan : Rp 962.000
45. UMR 2013 Kabupaten Pemalang : Rp 908.000
46. UMR 2013 Kota Tegal : Rp 860.000
47. UMR 2013 Kabupaten Tegal : Rp 850.000
48. UMR 2013 Kabupaten Brebes : Rp 859.000
49. UMR 2013 Cilacap Kota: Rp 986.000
Page 21 of 20