Kewirausahaan Fix

34
KEWIRAUSAHAAN USUL PERENCANAAN USAHA MAHASISWA PRODUKSI TELUR ASIN DI KECAMATAN PURWOKERTO UTARA DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) SEBAGAI PENGHILANG BAU AMIS KETUA PELAKSANA Nurosid DOSEN PEMBIMBING Drs. Uki Dwiputranto, Grad. Dip. Sc., MSc.

Transcript of Kewirausahaan Fix

Page 1: Kewirausahaan Fix

KEWIRAUSAHAAN

USUL PERENCANAAN USAHA MAHASISWA

PRODUKSI TELUR ASIN DI KECAMATAN PURWOKERTO UTARA

DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica)

SEBAGAI PENGHILANG BAU AMIS

KETUA PELAKSANANurosid

DOSEN PEMBIMBINGDrs. Uki Dwiputranto, Grad. Dip. Sc., MSc.

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

2007

Page 2: Kewirausahaan Fix

LEMBAR PENGESAHAN

USUL PERENCANAAN USAHA MAHASISWA

1. Informasi Program :

Jenis Kegiatan yang Diusulkan

Program Pengembangan Budaya

Kewirausahaan

Jenis output yang akan dihasilkan*)

Barang

Telur Asin Tanpa bau amis

Jasa

*) Beri tanda √ di depan jenis

produk yang dihasilkan

2. Judul Kegiatan/Tema : Produksi Telur Asin dengan Penambahan

Ekstrak Kunyit (Curcuma longa) Sebagai

Penghilang Bau Amis

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a.Nama : Nurosid

b. NIM : B1J004085

c.Universitas : Universitas Jenderal Soedirman

d. Fakultas : Biologi

e.Alamat Rumah/Telp : 0281640561

4. Pembimbing Kegiatan

a. Nama : Drs. Uki Dwiputranto, Grad. Dip. Sc., MSc

b. NIP : 131635649

c. Jabatan/Golongan : Lektor/ III c

d. Universitas : Jenderal Soedirman

e. Fakultas : Biologi

f. Alamat Kantor/Telp/Fax/E-mail : Jl. Dr. Soeparno No. 63

Karangwangkal Purwokerto utara

g. Alamat Rumah/Telp/Fax/E-mail : Jl. Madrani 2 B Grendeng Purwokerto

utara/ 08164289199/[email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang

Page 3: Kewirausahaan Fix

6. Biaya Kegiatan

a. Diknas Jawa Tengah : Rp.5000.000,00

b. Iuran Kelompok : Rp. 300.000,00

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : bulan Juli sampai November 2007

Purwokerto, 28 Maret 2007

Pembimbing Kegiatan Ketua Pelaksana

Kegiatan

Drs. Uki Dwiputranto, Grad. Dip. Sc., MSc NUROSID

NIP. 131635649 NIM. B1J004085

Mengetahui,

Pembantu Rektor III Mengetahui PDIII

Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Biologi

Drs. Kusbiyanto, M.Si. Drs. Slamet Santoso, SP. MS

NIP. 131405822 NIP. 131417945

Page 4: Kewirausahaan Fix

PRODUKSI TELUR ASIN DI KECAMATAN PURWOKERTO UTARA

DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica)

SEBAGAI PENGHILANG BAU AMIS

I. PENDAHULUAN

Produksi telur asin di Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas

tersebar di beberapa Kelurahan antara lain Kelurahan Pabuaran, Karangwangkal,

Sumampir, Bancar Kembar, dan Grendeng. Di Purwokerto Utara, usaha ini cukup

potensial untuk dikembangkan mengingat beberapa faktor yang dimilikinya antara

lain besarnya jumlah bebek petelur 697 ekor pada tahun 2004 (BPS Purwokerto

Utara, 2005), dan terbukanya peluang konsumen karena sebagian besar populasi

penduduk di wilayah adalah mahasiswa dan warung-warung makan yang tersedia

cukup banyak.

Ditinjau dari faktor pendukungnya, produksi telur asin di Kecamatan Purwokerto

Utara, terutama di tempat kelurahan tersebut sudah sangat sesuai. Faktor–faktor

tersebut meliputi besarnya peluang konsumen terutama mahasiswa Unsoed yaitu

sebesar 24.915 jiwa berdasarkan data sekunder tahun 2006, dan masyarakat

Purwokerto Utara sebesar 46.595 jiwa (BPS Purwokerto utara, 2005), Warung

makan ± 700 buah atau bahkan lebih, dan adanya ternak bebek.

Seperti diketahui telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang

memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu, telur

mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai

lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya.

Telur mengandung protein 13,4%, lemak 12%, vitamin, dan mineral yang terdapat

pada bagian kuningnya (Suprapti, 2002). Kuning telur juga mengandung asam

amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh, dan sedikit mineral seperti: besi,

fosfor, kalsium, dan vitamin B kompleks. Jumlah protein sebagian besar atau

sekitar 50% terdapat pada kuning telur (Esti dan Sediadi, 2000).

Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur

mengandung 5 jenis protein seperti albumin, ovoglobulin, mucin dan sedikit

karbohidrat (Suprapti, 2002). Namun demikian, telur memiliki sifat mudah rusak,

Page 5: Kewirausahaan Fix

baik kerusakan alami, kimiawi maupun infeksi mikroorganisme melalui pori-pori

cangkang telur. Melihat fakta tersebut usaha pengawetan sangat penting untuk

mempertahankan kualitas telur.

Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang daripada direbus

matang atau dimakan mentah (Esti dan Sediadi, 2000). Telur yang digoreng

kering juga kurang baik, karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti

mutu protein akan menurun. Berkaitan dengan kualitas, Esti dan Sediadi (2000)

menyatakan bahwa telur ditentukan oleh: 1) kualitas bagian dalam (kekentalan

putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik

darah pada putih atau kuning telur), dan 2) kualitas bagian luar (bentuk dan warna

kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan cangkang telur).

Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu

di ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi kerusakan yang nampak dari luar

dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah. Kerusakan pertama

berupa kerusakan alami (pecah dan retak). Kerusakan lain adalah akibat udara

dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah karena

keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur

encer sehingga kesegaran telur merosot.

Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur,

yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur

terutama disebabkan oleh kotoran yang melekat pada cangkang telur. Namun yang

dimaksud untuk membersihkan cangkang telur ternyata hanya akan mempercepat

kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet daripada yang

telah dicuci. Selain itu, penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu

penyimpanan dan kelembapan ruang penyimpanan.

Upaya yang mudah dilakukan untuk mengawetkan telur adalah dengan

menggunakan penggaraman. Cara ini biasanya disebut sebagai telur asin. Telur

asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi garam.

Dengan cara ini, telur yang diasinkan akan bersifat stabil, dapat disimpan tanpa

mengalami perusakan, rasa amis akan berkurang, tanpa baubusuk, dan rasanya

enak.

Page 6: Kewirausahaan Fix

Secara umum produsen telur asin di Kecamatan Purwokerto Utara telah mengenal

teknik pembuatan telur asin. Untuk membuat telur itu terasa asin, mereka

membungkus telur segar dengan adonan serbuk bata dan garam, yang kemudian

disimpan selama 12-15 hari. Namun, satu hal yang sampai saat ini menjadi

kendala bagi produsen-produsen telur asin di Kecamatan Purwokerto Utara sedikit

kurang disukai oleh sebagian besar masyarakat khususnya kalangan mahasiswa

karena bau amis pada telur asin tersebut masih ada. Selain itu juga waktu

pemrosesan pembuatan telur asin yang cukup lama menjadi salah satu kendala

untuk memenuhi permintaan pasar. Untuk memperpendek waktu pemasaran, ada

satu hal penting yang harus mendapat perhatian cukup yaitu upaya menipiskan

cangkang telurnya.

Cangkang telur merupakan lapisan terluar penutup telur. Tebal tipisnya cangkang

telur menentukan lama tidaknya pada saat pemrosesan pembuatan telur asin.

Untuk mengatasi kendala lama tidaknya pemrosesan pembuatan telur adalah

dengan cara menipiskan cangkang telur. Cara ini juga belum dilakukan oleh

produsen telur asin di kecamatan Purwokerto utara. Berdasarkan data informasi

sekunder yang diperoleh dari produsen telur di Majenang kabupaten Cilacap, telur

yang ditipiskan permukaan cangkangnya, lama pemrosesan pembuatan telur asin

hanya membutuhkan waktu 6-8 hari. Alat yang akan digunakan untuk menipiskan

permukaan cangkang telur asin ini adalah dengan amplas.

Sementara untuk menghilangkan bau amis perlu dicari suatu bahan baku untuk

menghilangkannya. Bahan yang akan digunakan tentunya memilki beberapa

kriteria. Di antara kriteria yang dimiliki yaitu aman dikonsumsi bagi manusia,

bersifat alami, dan tidak menimbulkan efek pada manusia. Bahan baku yang akan

digunakan sebagai penghilang bau amis sebenarnya telah sering digunakan untuk

menghilangkan bau amis seperti pada daging ikan. Bahan yang akan digunakan

untuk menghilangkan bau amis adalah dengan kunyit.

Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman obat potensial

(Rahardjo dan Rostiana, 2005). Selain sebagai bahan baku obat, ia juga dipakai

sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami. Bagian kunyit yang sering

digunakan adalah rimpangnya. Kunyit sangat bermanfaat sebagai antikoagulan,

Page 7: Kewirausahaan Fix

diare, rematik, anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti

tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai

pembersih darah. Menurut Didinkaem (2007), kunyit sebenarnya telah digunakan

sebagai bumbu dapur, yaitu untuk menghilangkan bau amis pada daging daging

kambing atau sapi, daging ikan, dan daging ayam.

Kunyit sampai saat ini belum dimanfaatkan oleh produsen telur asin

di Purwokerto Utara untuk menghilangkan bau amis pada telur produksinya.

Berdasarkan survei di beberapa produsen telur asin, belum ada satu perusahaan

telur asin pun di wilayah ini yang menghilangkan bau amisnya. Padahal jika bau

amisnya dapat dihilangkan, kualitas telur asin akan meningkat. Untuk itu, kunyit

yang diketahui mampu untuk menghilangkan bau amis pada daging ikan dan

daging ayam, dapat diaplikasikan pula untuk menghilangkan bau amis pada telur

asin. Bahkan menurut Didinkaem (2007), kunyit dapat digunakan sebagai

pengawet alami karena mengandung senyawa kurkumin, desmetoksikumin, dan

bisdesmetoksikurkumin yang diketahui sebagai antibakteri.

Penambahan kunyit untuk menghilangkan bau amis pada telur mudah dilakukan.

Langkah paling awal adalah dengan mengekstrak rimpang kunyit dengan cara

memarut atau memblender rimpang kunyit dengan penambahan air secukupnya

hingga diperoleh tekstur seperti bubur. Kemudian kunyit yang telah halus diperas

untuk diambil larutannya. Larutan inilah yang selanjutnya digunakan untuk

menghilangkan bau amis telur asin. Setelah itu larutan kunyit ini digunakan untuk

merendam telur yang sebelumnya telah diasinkan terlebih dahulu. Lama

perendaman sekitar 6-8 jam. Setelah perendaman telur tersebut direbus selama 2

jam.

Dari pendahuluan di atas dapat di identifikasi beberapa masalah tersebut di atas,

maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Produksi telur asin di kecamatan Purwokerto utara masih berbau amis.

2. Penambahan ekstrak kunyit untuk menghilangkan bau amis telur asin di

kecamatan Purwokerto belum pernah dilakukan.

3. Produksi telur asin menjadi salah satu peluang usaha bagi kader karang taruna

dan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman.

Page 8: Kewirausahaan Fix

Kewirausahaan mahasiswa ini diadakan dengan tujuan yang hendak dicapai

sebagai berikut :

1. Produksi telur asin tanpa bau amis di kecamatan Purwokerto utara.

2. Menghilangkan bau amis telur asin dengan menambahkan ekstrak kunyit.

3. Membuka peluang usaha baru bagi kalangan kader karang taruna dan

mahsiswa Universitas Jenderal Soedirman.

II. ANALISIS PRODUK

Jenis produk yang akan dihasilkan dari kewirausahaan kami adalah telur asin

tanpa bau amis. Karakteristik permukaan cangkang telur asin ini sedikit berbeda

dengan telur asin yang lain. Jika permukaan cangkang telur telur asin pada

umumnya berwarna biru, namun permukaan cangkang telur asin ini berwarna biru

kekuningan. Warna kuning yang terdapat pada permukaan cangkang telur asin

karena zat warna alami (berupa kurkuminoid) dari kunyit. Telur asin ini lebih

unggul dibandingakan dengan telur asin yang lain, terutama dengan telur asin di

kecamatan Purwokerto utara. Diantara keunggulannya adalah bau dari telur asin

dari produk ini tidak amis. Bau amis pada telur asin ini akan segera dinetralisir

oleh senyawa yang terdapat dalam ekstrak kunyit. Dengan tanpa bau amis pada

telur asin, jumlah yang menyukai telur akan meningkat. Dengan meningkatnya

jumlah yang menyukai, sehingga jumlah produksi pun akan meningkat.

Keunggulan lain yang diperoleh dari produksi telur asin ini adalah waktu yang

dibutuhkan tidak terlalu lama. Jika proses produksi telur asin yang terdapat di

Kecamatan Purwokerto utara saat ini membutuhkan waktu antara 12-15 hari,

produksi telur asin produk ini hanya membutuhkan waktu antara 6-8 hari.

Tentunya hal ini akan menjadi keuntungan peluang usaha yang besar, karena

dapat memperpendek waktu proses pembuatan telur asin mencapai 50%.

Sebelumnya produsen hanya dapat memproduksi dua kali dalam satu bulan,

dengan menipiskan permukaan cangkang telur maka produksi telur asin dapat

meningkat menjadi 4 kali produksi dalam satu bulan.

Telur yang akan digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan telur asin mudah

diperoleh dan harganya murah. Telur dapat langsung dibeli dari peternak bebek di

Page 9: Kewirausahaan Fix

desa-desa yang ada di kecamatan Purwokerto utara. Harga telur relatif murah dan

terjangkau bila membeli langsung dari peternak bebek. Harga satu butir telur dari

peternak bebek sebesar Rp. 600,00 yang berukuran kecil dan Rp. 800,00 yang

berukuran besar. Kunyit juga mudah diperoleh dari petani di desa-desa setempat

dengan harga yang relatif murah. Jika kita hendak langsung membeli kunyit dari

petani harga untuk 1 kg kunyit sebesar Rp. 2000,00. Begitu pula garam dapur

yang akan digunakan untuk pembuatan telur asin harganya cukup terjangkau,

yaitu Rp. 1000,00 per kg. Tidak lain halnya dengan bubuk bata merah mudah di

dapat dari desa setempat.

III. ANALISIS PASAR

Konsumen yang banyak menyukai telur asin sebagian besar di kecamatan

Purwokerto uatara adalah mahasiswa. Kesukaan mahasiswa terhadap telur asin

disamping rasanya yang lezat juga harganya cocok untuk kalangan mahasiswa.

Disamping mahasiswa, masyarakat juga sebenarnya menyukai telur asin. Namun,

tingkat konsumsi lebih cukup banyak mahasiswa. Telur asin dapat dikonsumsi

langsung tanpa harus menggunakan nasi, karena disamping protein yang cukup

tinggi juga rasa asin sebagai bumbu dan bahkan bau amis yang tidak ada akan

menambah kesukaan tersendiri bagi konsumen. Telur asin merupakan salah satu

makanan yang praktis siap saji, dan dapat dikonsumsi masyarakat level bawah

maupun atas.

Konsumen yang menjadi target pemasaran telur asin adalah masyarakat di

kecamatan Purwokerto utara. Sasarannya penjualan telur asin adalah warung-

warung makan yang menjual nasi rames di Kelurahan Grendeng, Karang

Wangkal, Bancar Kembar, Pabuaran, dan Sumampir yang merupakan kelurahan

paling banyak mahasiswa yang kost di Kelurahan tersebut kuliah di Universitas

Jenderal Soedirman. Penjualan juga akan dilakukan di pasar-pasar di Kecamatan

Purwokerto Utara, seperti di pasar Glempang dan pasar Wage.

Persaingan yang terjadi pada penjualan telur asin tidak terlalu ketat. Hal ini karena

jumlah produsen telur asin di Purwokerto utara belum begitu banyak. Bahkan

produksi telur asin tidak bau amis belum ada di wilayah tersebut. Berdasarkan

survei di beberapa produsen telur asin di Kecamatan Purwokerto utara jumlah

Page 10: Kewirausahaan Fix

produksi telur asin rata-rata 150 butir setiap hari, sehingga memberi peluang besar

bagi produk telur asin yang kami produksi. Media promosi yang akan digunakan

untuk mengenalkan produk telur asin tanpa bau amis adalah menggunakan brosur-

brosur yang disebarluaskan di warung-warung makan dan pasar-pasar di

Kecamatan Purwokerto Utara. Brosur-brosur juga akan disebarluaskan di

Kampus-kampus untuk mensosialisasikan produk telur asin tanpa bau amis,

sehingga akan lebih cepat diketahui oleh konsumen.

Target yang akan dicapai untuk penjualan selama satu tahun adalah 75 % warung

makan di sekitar Purwokerto Utara dapat disuplai oleh produk telur asin tanpa

bau amis. Sehingga masih tetap memberi peluang kepada produsen lain untuk

mensuplai langganan warung makan di keacamatan Purwokerto Utara. Strategi

pemasaran yang akan diterapkan adalah dengan pelatihan kepada 8 kader karang

taruna dan 8 mahasiswa untuk perluasan usaha melalui sosialisai lewat brosur-

brosur, promosi makan telur gratis, penjualan ke warung makan, penyebaran

quisioner kepada responden konsumsi telur asin tak berbau amis, dan evaluasi.

Keuntungan dari produksi telur asin ini salah satunya adalah untuk memberi

peluang perluasan usaha untuk kalangan mahasiswa. Karena selain dari tim

pelaksana yang akan melaksanakan program ini, dari Tim akan melakukan

perluasan usaha untuk kalangan mahasiswa lain. Mahasiswa yang akan dilibatkan

untuk perluasan usaha ini berjumlah 8-16 orang. Strategi yang akan dilakukan

adalah dengan mengadakan pelatihan usaha baik kepada mahasiswa maupun

masyarakat sekitar terutama kader Karang Taruna dan mahasiswa tentang

bagaimana cara membuat telur asin yang tanpa bau amis, tidak memerlukan

waktu yang lama dan teknik pemasarannya.

IV. ANALISIS PRODUKSI

Bahan baku yang akan digunakan adalah telur bebek yang akan dibeli dari

peternak bebek di desa-desa Kecamatan Purwokerto Utara. Jumlah telur yang

akan digunakan untuk produksi telur asin 1100 butir setiap kali produksi. Satu

bulan rencana akan melakukan 4 kali produksi. Bahan penolong yang digunakan

adalah rimpang kunyit, garam dan serbuk bata merah. Kunyit yang akan

digunakan setiap satu bulan adalah 36 kg. Garam yang akan digunakan 156 kg

Page 11: Kewirausahaan Fix

untuk 4 kali produksi. Serbuk bata merah yang akan digunakan sebanyak 25 kg.

Peralatan yang akan digunakan adalah amplas berjumlah 15 lembar 4 untuk kali

produksi, blender 1 unit, baskom 4 unit, pisau dapur 5 unit, stempel 1 unit, tinta 1

botol, kertas bekas 1 kg, dandang 2 unit, kompor 2 unit, kemasan 400 unit.

Pasokan bahan baku pembuatan telur asin seperti telur bebek berasal dari peternak

telur, kunyit didapat dari petani kunyit atau pasar-pasar terdekat. Pasokan bubuk

bata merah dari Kelurahan Karangwangkal di Kecamatan Purwokerto Utara.

Garam dapat dibeli di pasar-pasar terdekat.

Proses produksi telur asin tanpa amis adalah sebagai berikut:

Persiapan Bahan dan Peralatan

Sebelum pembuatan telur asin dilakukan, semua alat dan bahan yang diperlukan

dipersiapkan dan diletakan di tempat yang dekat agar mudah terjangkau.

Penipisan Permukaan Cangkang Telur

Telur itik yang telah dipersiapkan direncanakan sebanyak 1100 butir. Telur

dibersihkan kotorannya jika masih ada yang menempel dipermukaan cangkang.

Kemudian permukaan cangkang telur di gosok dengan menggunakan amplas.

Caranya dengan menggosokkan amplas pada permukaan cangkang telur sambil

memutar telur agar cangkang telur tipis di semua bagian. Setelah benar-benar

tipis, telur-telur tersebut ditaruh di baskom.

Pembuatan Adonan Pasta Bata Merah

Adonan pasta bata merah dibuat dengan cara mencampur bubuk bata merah dan

garam ke dalam baskom dan diaduk dengan menambahkan air secukupnya.

Adonan pasta ini tidak terlalu encer karena digunakan untuk membungkus telur

yang akan dibuat. Garam, air dan bubuk bata merah diaduk hingga benar-benar

tercampur rata, dan siap untuk digunakan untuk membungkus telur yang telah

diamplas sebelumnya.

Pembuatan Ekstrak kunyit

Kunyit yang akan digunakan untuk merendam telur asin diekstraksi terlebih

dahulu. Kunyit yang akan diekstraksi diambil bagian rimpangnya, bebas dari

hama dan kerusakan lain. Direncanakan akan mengekstraksi kunyit sebanyak

Page 12: Kewirausahaan Fix

5 kg. Kunyit bersihkan dari kotoran yang masih menempel pada kulit rimpang,

kemudian di cuci dengan air bersih yang mengalir. Rimpang kunyit yang telah

dicuci bersih kemudian dipotong menjadi bagian kecil-kecil untuk diblender.

Hasil potongan diblender sampai halus dengan menambahkan air bersih

secukupnya sampai didapat tekstur seperti bubur. Setelah itu, bubur ditaruh ke

dalam baskom yang telah disediakan sebelumnya untuk kemudian disaring

dengan kain saring. Hasil penyaringan ini berupa ekstrak kunyit yang berupa

larutan. Ekstrak kunyit ini yang selanjutnya digunakan untuk merendam telur asin.

Pembuatan Telur Asin

Telur yang telah diamplas dibungkus dengan adonan pasta bata merah yang telah

diberi garam sebelumnya, satu–satu secara merata di seluruh permukaan telur,

kira-kira setebal 2~5 mm. Simpan telur ke dalam baskom selama 6 hari. Agar

telur tidak pecah, telur simpan di tempat yang bersih dan terbuka. Setelah 6 hari

telur dibersihkan dari adonan pasta tersebut untuk kemudian direndam dengan

ekstrak kunyit selama 8 jam. Setelah direndam, telur dicuci kembali dengan air

bersih untuk menghilangkan warna kuning pada permukaan cangkang telur asin

baru kemudian telur di rebus dengan cara mengukus telur asin menggunakan

sarangan. Tujuan dari pengukusan telur asin ini supaya air yang terserap pada

telur saat direbus tidak banyak, sehingga telur asin ini akan lebih awet. Waktu

yang dibutuhkan untuk merebus telur asin selama 2 jam. Setelah itu telur asin itu

matang kemudian diangkat dan ditaruh di atas kertas koran agar air yang ada di

permukaan cangkang cepat kering. Telur asin yang telah kering kemudian di

stempel “telur asin tanpa amis” buatan asli mahasiswa Unsoed. Telur asin

kemudian siap untuk dipasarkan. Bagan produksi telur asin tanpa bau amis dapat

dilihat pada lampiran 1.

Rencana produksi telur asin tanpa amis selama 1 tahun sebanyak 36 kali, dengan

produksi setiap bulan 4 kali. Satu kali produksinya mencapai 1100 butir telur asin

tanpa amis. Sehingga dalam satu tahun jumlah produksinya sebanyak 39.600 butir

telur. Dari hasil produksi selama satu tahun diharapkan mampu menghasilkan

keuntungan sebesar Rp 14. 402.587,00 dari modal awal sebesar Rp 5.300.000,00.

Untuk meningkatkan perluasan usaha dan pemasaran di Kecamatan Purwokerto

Utara, dilakukan pelatihan tentang pembuatan telur tanpa amis dan strategi

Page 13: Kewirausahaan Fix

pemasarannya. Pelatihan ini sasarannya adalah kader karang taruna di Purwokerto

Utara dan mahasiswa Unsoed. Anggaran biaya yang diperlukan untuk pelatihan

ini sebesar Rp 300.000,00. Adapun pelaksanaan yang akan direncanakan pada

bulan kedua dari produksi awal.

V. Analisis Keuangan A. Modal Awal

Modal awal yang dibutuhkan dalam pembuatan telur asin tanpa bau amis sebesar

Rp. 5.300.000,00

1. Pembelian peralatanUraian Spesifikasi Jumlah

produksi/bulanHarga

Satuan (Rp)Biaya (Rp)

Dandang 2 - 200.000,00 400.000,00

Amplas 5 4 1.500,00 30.000,00

Kompor 2 - 40.000,00 80.000,00

Baskom besar 4 - 20.000,00 80.000,00

Blender 1 - 150.000,00 150.000,00

Pisau dapur 5 - 2.000,00 10.000,00

Stampel 1 - 20.000,00 20.000,00

Tinta 1 - 8.000,00 8.000,00

Kemasan 4 - 1.000,00 4.000,00

Brosur+Famflet 1000 - 100,00 100.000,00

Kertas bekas 1 - 1000,00 1.000,00

Total 883.000,00

2. Pembelian Bahan dan Upah KerjaUraian Spesifikasi Jumlah

produksi/bulanHarga Satuan

(Rp)Biaya (Rp)

Telur 1100 butir 4 800,00 3.520.000,00

Kunyit 9 kg 4 2.000,00 72.000,00

Garam 39 kg 4 1.000,00 156.000,00

Serbuk bata merah

- - 15.000,00 15.000,00

Minyak tanah 3,5 lt 4 2.500,00 35.000,00

Upah Kerja 5 orang 4 15.000,00 300.000,00

Total 4.098.000,00

Page 14: Kewirausahaan Fix

3. Pengeluaran Lain-lain - Transportasi untuk 4 kali produksi Rp. 150.000,00

- Dana tidak terduga Rp. 169.000,00 +

Total Rp. 319.000,00

4. Total pengeluaran

- Total pengeluaran pembelian peralatan Rp. 883.000,00

- Total pengeluaran lain-lain Rp. 319.000,00

- Total pengeluaran pembelian bahan dan upah kerja RP. 4.098.000,00 +

Total Rp. 5.300.000,00

B. Harga Pokok Penjualan

Harga telur asin tanpa bau amis ditetapkan sebesar Rp. 1.300,00 per butir. Harga

tersebut disesuaikan dengan harga pasar telur asin biasa.

C. Hasil Penjualan

Hasil penjualan telur asin tanpa bau amis sebanyak 4400 butir adalah:

Rp 1.300,00 x 4400 = Rp 5.720.000,00

D. Keuntungan

1. Keuntungan bulan pertama

Keuntungan yang dapat diperoleh dari hasil penjualan telur asin tanpa bau amis

adalah sebagai berikut:

Keuntungan = Hasil penjualan – Biaya akhir

= Rp 5.720.000,00 – Rp 5.300.000,00

= Rp. 420.000,00

Keuntungan jika dihitung dalam persen = Keuntungan Produksi x 100% Biaya produksi

= Rp. 420.000,00 x 100% Rp. 5.300.000,00

= 7,9 %Catatan :

Untuk teknis peralatan diperkirakan 1 Tahun sehingga penyusutan peralatan per

bulan adalah Rp. 883.000,00 : 12 = Rp 73.583,00

Dari penyusutan tersebut maka keuntungan yang diperoleh pada bulan berikutnya

yaitu = Laba kotor – (pembelian bahan dan upah kerja+ transportasi +penyusutan)

= Rp. 5.720 000,00 – (Rp. 4.098.000,00 + Rp 150.000,00 + Rp. 73.583,00)

Page 15: Kewirausahaan Fix

= Rp. 5.720.000,00 – Rp. 4.421.583,00

= Rp. 1.298.417,00

Keuntungan jika dihitung dalam persen = Keuntungan Produksi x 100% Biaya produksi

= Rp. 1.298.417,00 x 100%

Rp. 4.248.000,00

= 30,56 %Keuntungan kotor 1 Tahun = Keuntungan bulan pertama + sebelas bulan terakhir

= Rp. 420.000,00 + (11 x Rp. 1.298.417,00)

= Rp. 420.000,00 + Rp. 14.282.587,00

= Rp. 14.702.587,00

Perluasan usaha perlu dilakukan kepada masyarakat khususnya kader-kader

karang taruna dan mahasiswa, dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan

kewirausahaan. Pelatihan ini dapat dilakukan pada bulan kedua dengan anggaran

biaya Rp. 300.000,00 sehingga laba bersih yang diperoleh selama 1 Tahun yaitu:

Laba bersih = Laba kotor 1 Tahun – Biaya pelatihan

= Rp. 14.702.587,00 - Rp. 300.000,00

= Rp. 14. 402.587,00

VI. Personalia dan Jadwal Kegiatan

1. Ketua Tim

- Nama : Nurosid

- NIM : B1J004085

- Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi Lingkungan

- Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

2. Anggota Pelaksana I

- Nama : Kustini

- NIM : B1J004114

- Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi Lingkungan

- Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

3. Anggota Pelaksana II

- Nama : Thea Yustitia S.

- NIM : B1J005030

- Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi Lingkungan

Page 16: Kewirausahaan Fix

- Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

4. Anggota Pelaksana III

- Nama : Didi Rahmanto

- NIM : B1J005110

- Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi Lingkungan

- Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

5. Anggota Pelaksana IV

- Nama : Indra Permana

- NIM : B1J005131

- Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi Lingkungan

- Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

6. Kompetensi SDM yang Dibutuhkan : 5 orang

7. Organisasi : UKMI Fakultas Biologi Bidang Kewirausahaan

8. Jadwal Kegiatan

NoJenis

Kegiatan

Bln

Juni Juli Agustus September Oktober November

Mgg

1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

2. Pelaksanaan usaha

3. Laporan sementara

4. Penyusunan Laporan

Akhir

Page 17: Kewirausahaan Fix

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2005. Kecamatan Purwokwerto Utara dalam Angka 2005. BPS, Purwokerto Utara.

Didinkaem. 2007. Kunyit, Si Kuning yang Kaya Manfaat. Bina Muslim. www.halalguide.info.

Esti dan A. Sediadi. 2000. Telur Asin. TTG Budidaya Pertanian. http://www.ristek.go.id.

Rahardjo, M dan O. Rostiana.2005.Budidaya Tanaman Kunyit.Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika. IPB, Bogor.

Suprapti, M. L. 2002. Pengawetan Telur : Telur Asin, Tepung telur, dan Telur Beku. Kanisius, Yogyakarta.

Page 18: Kewirausahaan Fix

Lampiran 1

Bagan Produksi Telur Asin Tanpa Bau Amis

GaramTelur bebek dari peternak

Dipilih, dicuci, diamplas

Bubuk bata merah

Air

Adonan pengasin diaduk

Diaduk

Adonan pasta

Dibungkus dengan pasta

Disimpan dalam baskom

Dibersihkan dari pasta

Dicuci

Direndam dalam larutan kunyit

Direbus Telur asin tanpa amis

6-8 hari

8 jam

2 jam

Page 19: Kewirausahaan Fix

Lampiran 2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama dan Biodata Ketua serta Anggota

1. Ketua pelaksana

a) Nama lengkap : Nurosid

b) NIM : B1J004085

c) Tempat tanggal lahir : Banding Agung, 02 Juni 1983

d) Alamat : Banding Agung RT 01/01 Kec. Suoh

Lampung Barat

e) Pendidikan

Sekolah Dasar/lulus : SD Negeri II Tuguratu Suoh /1996

Sekolah Menengah Pertama/lulus : MTS Tuguratu Suoh/1999

Sekolah Menengah Atas/lulus : SMA N I Kedungreja Cilacap/2004

f) Organisasi

1. Pengurus Ekternal Unit Penelitian Ilmiah Fakultas Biologi Unsoed tahun

2005.

2. Pengurus Humas Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Fakultas Biologi

Unsoed 2007.

g) Karya Ilmiah

1. Potensi Biji Rambutan (Nephelium lappaceum) sebagai Minuman Penurun

Penderita Diabetes Mellitus (LKTI tingkat Nasional di UNS 2005).

2. Potensi Virgin Papilionaceae Oil (VPO) sebagai Alternatif Antivirus Flu

Burung pada Ternak dan Manusia ( LKTM Universitas 2006)

3. Peranan Phycocyanin Gracilaria verrucosa sebagai Pewarna Alami pada

Tepung Tapioka. (Usulan Penelitian ke Indo Food 2007)

4. Potensi Pati Talas (Colocasia esculenta) sebagai Bahan Baku Bioetanol

Alternatif Pengganti Bensin untuk Pasokan Energi Masa Depan yang

Ramah Lingkungan (Essay ke PT Ford Motor Indonesia 2007)

5. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tepung Tapioka sebagai Gula Kristal

Fruktosa (PKMP DIKTI 2007).

Page 20: Kewirausahaan Fix

h) Pertemuan Ilmiah

1. Diklat pembekalan Materi Karya tulis Ilmiah di Fakultas Biologi Unsoed

tahun 2004

2. LKMTD dan LKMM di Fakultas Biologi Unsoed tahun 2004/2005.

3. Pelatihan PKM Usulan Penulisan Proposal Pengabdian Kepada

Masyarakat di LPM Unsoed tahun 2007

i) Penghargaan ilmiah:

1. Juara II LKTM Tingkat Fakultas Biologi Univeritas Jenderal Soedirman

Tahun 2006

2. Juara III LKTM tingkat Univerita Jenderal Soedirman Tahun 2006

2. Anggota pelaksana 1

a) Nama lengkap : Thea Yustitia S.

b) NIM : B1J005030

c) Tempat tanggal lahir : Ciamis, 8 September 1986

d) Alamat : Jl. Cimaragas No.12 RT 01/01 Ciamis

e) Pendidikan

Sekolah Dasar/lulus : SD Situbatu III /2000

Sekolah Menengah Pertama/lulus : SMP Negeri 1 Pataruman/2002

Sekolah Menengah Atas/lulus : SMA Negeri 1 Banjar/2005

f) Organisasi : Staf KWU UKMI Fakultas Biologi

Unsoed 2007

g) Karya Ilmiah :

- Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tepung Tapioka sebagai Gula

Kristal Fruktosa (PKMP DIKTI 2007).

- Pengembangan Bahan Baku Bioetanol Nabati Indigenous sebagai

Sumber Energi Terbaharui (Essay ke Ford Motor Indonesia 2007)

h) Pertemuan Ilmiah :-

3. Anggota pelaksana 2

a) Nama lengkap : INDRA PERMANA

b) NIM : B1J005131

c) Tempat tanggal lahir : Ciamis, 12 April 1987

d) Alamat : Sukahaji Ciamis Jawa Barat

Page 21: Kewirausahaan Fix

e) Pendidikan

Sekolah Dasar/lulus : SDN I Sukahaji/2000

Sekolah Menengah Pertama/lulus : SMP Negeri 1 Cihaurbeuti/2002

Sekolah Menengah Atas/lulus : SMA Negeri 1 Cihaurbeuti /2005

f) Organisasi :

- Staf Kaderisasi UKMI Fakultas Biologi Unsoed 2007

- Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Fakultas Biologi UNSOED

(2006).

- Anggota Departemen Penelitian Unit Penelitian Ilmiah (UPI) Fakultas Biologi

UNSOED (2006).

g) Karya Ilmiah :

- Potensi Kacang-kacangan (Suku Papilionaceae) sebagai Bahan Baku

Biokerosin Alternatif Pengganti Minyak Tanah.

3. Anggota pelaksana 3

a) Nama lengkap : DIDI RAHMANTO

b) NIM : B1J005110

c) Tempat tanggal lahir : Cilacap, 15 Mei 1987

d) Alamat : Desa Citepus Rt 03/04 Kec.

Jeruklegi Cilacap Kode pos 53252

e) Pendidikan

Sekolah Dasar/lulus : SDN Citepus 02/2000

Sekolah Menengah Pertama/lulus : SMP Negeri 1 Wangon/2002

Sekolah Menengah Atas/lulus : SMA Negeri Jatilawang/2005

f) Organisasi :

- Staff Bidang Humas Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)

Fakultas Biologi UNSOED Periode 2007

- Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Fakultas Biologi

UNSOED (2006).

g) Karya Ilmiah : -

Page 22: Kewirausahaan Fix

4. Anggota pelaksana 4

Nama Lengkap : KUSTINI

NIM : B1J004114

Tempat/Tgl. Lahir : Cirebon, 17 April 1986

Asal PTN : Fakultas Biologi UNSOED

Agama : Islam

Karya Ilmiah

1. Potensi Ekstrak Biji Rambutan (Nephelium lappaceum L.) sebagai Minuman

Penurun Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus

Pertemuan Ilmiah

1. Diklat Pembekalan Materi Karya Tulis Ilmiah Fakultas Peternakan Unsoed

Tahun 2005.

2. Seminar Hasil Penelitian Fakultas Biologi Unsoed tahun 2005.

3. Latihan Kepemimpinan dan Menegerial Tingkat Dasar (LKMTD) tahun 2004

dan Latihan Kepemimpinan dan Menegerial Tingkat Menengah (LKMM)

tahun 2005 Fakultas Biologi Unsoed.