KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf ·...
Transcript of KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf ·...
KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN
OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
TESIS
BAYU IKA PERDANA
1520922068
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM
2018
KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN
OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Magister Hukum
BAYU IKA PERDANA
1520922068
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM
2018
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Tesis ini adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan,
semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar.
Nama : Bayu Ika Perdana
NRP : 1520922068
Fakultas : Hukum
Program Studi : Magister Ilmu Hukum
Bilamana di kemudian hari ditemukan keidaksesuain dengan pernyataan
saya ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
Jakarta, 20 Februari 2018
Yang Menyatakan
Bayu Ika Perdana
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TESIS
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI
Sebagai civitas akademik UPN “VETERAN” Jakarta, saya yang bertandatangan
dibawah ini:
Nama : Bayu Ika Perdana
NRP : 1520922068
Fakultas : Hukum
Program Studi : Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi : Hukum Pidana
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya dengan ini menyatakan
menyetujui untuk memberikan kepada UPN “VETERAN” Jakarta Hak Bebas
Royalti Non- eksklusif atas karya ilmiah saya yang berjudul :
KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN
OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
Beserta perangkat yang ada. Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekslusif ini
UPN “VETERAN” Jakarta berhak menyimpan dan mempublikasikan Tesis saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 20 Februari 2018
Yang Menyatakan
Bayu Ika Perdana
iv
PENGESAHAN
Tesis diajukan oleh:
Nama : Bayu Ika Perdana
NRP : 1520922068
Program Studi : Magister Ilmu Hukum
Judul Tesis : KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN
PENGADILAN OLEH KOMISI PEMBERANTASAN
KORUPSI
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Penguji dan Pembimbing serta telah
diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Magister Hukum pada Program Studi Magister IlmuHukum, Program Pasca
Sarjana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
Dr. Erni Agustina, SH, Sp.N
Ketua Penguji
Dr. Moh. Hatta, SH, M.Kn
Penguji I/ Pembimbing
Dr. Arrisman, SH, MH
Penguji II/ Pembimbing
Dwi Desi Yayi Tarina, S.H., M.H
Dekan
Dr. Erni Agustina, S.H., Sp.N .
Ketua Program Studi
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 20 Februari 2018
v
KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN
OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
BAYU IKA PERDANA
ABSTRAK
Putusan pengadilan merupakan output atau produk dari sebuah lembaga peradilan.
Putusan pengadilan memiliki peran yang penting dalam penegakan hukum dan
keadilan di Indonesia. Dalam perkara pidana, putusan berisi tentang bersalah
tidaknya seorang terdakwa. Putusan juga berisi mengenai tindakan terhadap
barang bukti yang digunakan selama proses persidangan. Keadilan tersebut akan
benar-benar terwujud apabila putusan ini dilaksanakan (dieksekusi). Kewenangan
eksekusi putusan pengadilan pidana merupakan kewenangan jaksa jika merujuk
hukum acara pidana yang berlaku (KUHAP). Namun, ketika Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) juga berwenang sebagai eksekutor terhadap
putusan pengadilan pidana (korupsi) menjadi persoalan. Tujuan dari penelitian ini
adalah 1. Untuk menganalisis kewenangan eksekusi putusan pengadilan pidana
menurut hukum acara pidana (KUHAP) dan Undang-Undang No.30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 2. Untuk menganalisis
Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai kewenangan eksekutorial terhadap
putusan pengadilan Tipikor. Dengan metode penelitia yuridis normatif diketahui
bahwa 1. Kewenangan eksekusi putusan pengadilan pidana menurut hukum
acara pidana (KUHAP) adalah merupakan kewenangan kejaksaan, berdasarkan
pada pasal 270 KUHAP menentukan bahwa pelaksanaan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK mengatur bahwa KPK
berwenang juga mengambil alih penyidikan atau penuntutan terhadap pelaku
tindak pidana korupsi yang sedang dilakukan oleh kejaksaan. Disisi lain kejaksaan
juga mempunyai kewenangan sebagai eksekutor terhadap penanganan perkara
tindak pidana korupsi yang ditangani oleh KPK, dilihat dari hal tersebut maka
KPK dengan kejaksaan akan selalu mempunyai hubungan koordinasi, baik dalam
penanganan perkara korupsi maupun dalam hal eksekusi terhadap perkara yang
ditangani oleh KPK, tetapi dengan adanya dualisme kewenangan tersebut maka
hubungan kejaksaan dengan KPK cenderung tidak berjalan harmonis. 2. Komisi
Pemberantasan Korupsi tidak mempunyai kewenangan eksekutorial terhadap
putusan pengadilan tipikor hal ini berdasarkan pada KUHAP pasal 270 jaksa
dapat melaksanakan putusan pengadilan (eksekusi) setelah menerima salinan
putusan dari panitera pengadilan. Sedangkan fungsi Jaksa di KPK adalah
melakukan penuntutan sebagai mana di amanatkan undang-undang dan tunduk
pada undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.
Kata Kunci : Eksekusi, Kewenangan, Putusan
vi
AUTHORITY OF COURT DECISION EXECUTION BY
CORRUPTION ERADICATION COMMISSION
BAYU IKA PERDANA
ABSTRACT
The court ruling is the output or product of a judicial institution. Court decisions
have an important role in law enforcement and justice in Indonesia. In a criminal
case, the verdict contains the guilt of a defendant. The verdict also contains action
against the evidence used during the proceedings. Justice will be realized if this
decision is executed (executed). The authority of the execution of a criminal court
decision shall be the authority of the prosecutor if it refers to the applicable
criminal procedure law (KUHAP). However, when the Corruption Eradication
Commission (KPK) is also authorized as the executor of a criminal court ruling
(corruption) to be a problem. The purpose of this research is 1. To analyze the
authority of execution of criminal court decision according to criminal procedure
law (KUHAP) and Law No.30 Year 2002 about Corruption Eradication
Commission. 2. To analyze the Corruption Eradication Commission has executive
authority over the decision of the Corruption Court. With the normative juridical
research method it is known that 1. The authority of execution of criminal court
decision according to criminal procedure law (KUHAP) is the authority of the
prosecutor office, based on Article 270 of the Criminal Procedure Code which
determines that the execution of judicial decisions that have legal force shall be
carried out by the Prosecutor. Article 8 paragraph (2) of Law Number 30 Year
2002 concerning the KPK stipulates that the KPK has the authority to also take
over the investigation or prosecution of the perpetrators of corruption perpetrated
by the public prosecutor. On the other hand, the prosecutor's office also has the
authority as the executor of the handling of corruption cases handled by the
Corruption Eradication Commission (KPK). As a result, KPK with the AGO will
always have a coordination relationship, both in handling corruption cases and in
the case of execution of cases handled by the KPK, with the dualism of such
authority, the prosecutor's relationship with KPK tends not to run harmoniously.
2. The Corruption Eradication Commission does not have the executorial
authority against the Corruption Court's decision based on Article 270 of the
Criminal Procedure Code. The prosecutor can carry out the court decision
(execution) after receiving a copy of the decision from the court clerk. While the
function of Prosecutors at in the KPK is to prosecute as where in the mandate of
the law and subject to the law Number 30 Year 2002 on the Commission.
Keywords : Execution, Authority, Judgment
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis
menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis, untuk itu penulis
mengharapkan segala kritik dan saran untuk memperbaiki, menyempurnakan tesis
yang berjudul :
“KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI”
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih dengan
ketulusan hati kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini
dengan memberikan bantuan moril dan dorongan semangat. kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Eddy S. Siradj. MSc,. Eng selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.
2. Ibu Dwi Desi Yayi Tarina, SH, MH selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ Jakarta.
3. Ibu DR. Erni Agustina, SH, Sp.N, selaku Ketua Program Pendidikan Magister
Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
4. Dr. Moh. Hatt, SH, M. Kn, selaku PembimbingI.
5. DR. Arrisman, SH,. MH selaku Pembimbing II.
6. Dosen Penguji, Para Dosen, Para Staf dan seluruh Pihak yang telah membantu
sejak awal perkuliahan sampai dengan perbaikan Tesis.
7. Seluruh rekan-rekan penulis baik di Teman – teman di Kejaksaan maupun di
kampus Universitas Pembangunan Nasional- UPN "Veteran" Jakarta.
8. Seluruh rekan-rekan Advokat, Polisi, Jaksa dan pihak-pihak yang tidak bias
saya sebutkan satu persatu.
viii
9. Yang terutama penulis ucapkan terima kasih yang mendalam pada keluarga
tercinta yang selalu memberikan semangat, doa serta perhatian.
Akhir kata, penulis berharap semoga tesis dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi yang membaca pada umumnya.
.
Jakarta, 20 Februari 2018
Bayu Ika Perdana
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
I.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
I.2. Perumusan Masalah ..................................................................................... 9
I.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
I.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
I.5. Kerangka Teori dan Konsep ........................................................................ 10
I.5.1. Kerangka Teori ........................................................................................ 10
I.5.2. Kerangka Konsep ..................................................................................... 17
I.6. Sistematika Penulisan .................................................................................. 18
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 21
II.1.Kewenangan ................................................................................................
II.1.1. Pengertian Kewenangan .......................................................................... 21
II.1.2. Jenis-Jenis Kewenangan .......................................................................... 24
II.2.Putusan Hakim ............................................................................................ 24
II.2.1. Pengertian Putusan Hakim ...................................................................... 26
II.2.2. Susunan dan Isi putusan .......................................................................... 27
II.2.3. Macam-macam Putusan Hakim ............................................................... 28
II.2.4. Kekuatan Putusan Hakim ........................................................................ 29
II.2.5. Sifat Putusan ............................................................................................ 31
II.2.6.Putusan Pengadilan pada Perkara Pidana ................................................. 32
II.2.7.Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Pidana ......................... 34
x
II.3. Eksekusi Putusan Pengadilan ..................................................................... 43
II.3.1. Konsep Dasar Eksekusi Putusan Pengadilan ........................................... 43
II.3.2. Macam-Macam Bentuk Eksekusi ............................................................ 49
II.3.3. Biaya Perkara........................................................................................... 53
II.3.4. Pengawasan dan Pengamatan Pelaksanaan Putusan................................ 54
II.3.5. Hapusnya Hak Eksekusi Pada Umumnya ............................................... 57
II.3.6. Putusan Yang Dapat Dijalankan Terlebih Dahulu .................................. 58
II.3.7.Eksekusi Atas Perintah Dan Dibawah Pimpinan
Ketua Pengadilan Negeri.................................................................................... 62
II.3.8.Putusan Tidak Dijalankan Secara Sukarela ............................................. 65
II.3.9.Proses Pelaksanaan Putusan (Ekskusi) ..................................................... 66
II.4.Pemberantasan Korupsi ............................................................................... 71
II.4.1. Pengertian Komisi Pemberantasan Korupsi ............................................ 73
II.4.2. Bentuk Korupsi Dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ........................... 79
II.5.Komisi Pemberantasan Korupsi .................................................................. 81
II.5.1. Pengertian Komisi Pemberantasan Korupsi ............................................ 81
II.5.2. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Komisi Pemberantasan Korupsi ..... 82
II.5.3. Visi dan Misi Komisi Pemberantasan Korupsi ....................................... 82
II.5.4. Landasan Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi ................................. 84
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 86
III.1. Tipe Penelitian ......................................................................................... 86
III.2. Sifat Penelitian ......................................................................................... 87
III.3. Sumber Data .............................................................................................. 87
III.4. Metode Pengumpul Data .......................................................................... 88
III.5. Metode Analisis data ................................................................................ 88
BAB IV. KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN
PIDANA ......................................................................................... 90
IV.1. Kewenangan Eksekusi Putusan Pengadilan Pidana ................................. 90
IV.1.1. Menurut Hukum Acara Pidana (KUHAP) ............................................ 90
xi
IV.1.2. Menurut Undang-Undang No.30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi .................................................. 97
IV.2.Kewenangan Eksekutorial Komisi Pemberantasan Korupsi Terhadap Putusan
Pengadilan Tipikor ................................................................................. 101
BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 106
V.1. Kesimpulan ........................................................................... 106
V.2. Saran ..................................................................................... 07
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP