KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf ·...

12
KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TESIS BAYU IKA PERDANA 1520922068 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA FAKULTAS HUKUM PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM 2018

Transcript of KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf ·...

Page 1: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN

OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

TESIS

BAYU IKA PERDANA

1520922068

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

FAKULTAS HUKUM

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM

2018

Page 2: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN

OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Magister Hukum

BAYU IKA PERDANA

1520922068

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

FAKULTAS HUKUM

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM

2018

Page 3: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan,

semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar.

Nama : Bayu Ika Perdana

NRP : 1520922068

Fakultas : Hukum

Program Studi : Magister Ilmu Hukum

Bilamana di kemudian hari ditemukan keidaksesuain dengan pernyataan

saya ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan hukum

yang berlaku.

Jakarta, 20 Februari 2018

Yang Menyatakan

Bayu Ika Perdana

Page 4: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TESIS

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI

Sebagai civitas akademik UPN “VETERAN” Jakarta, saya yang bertandatangan

dibawah ini:

Nama : Bayu Ika Perdana

NRP : 1520922068

Fakultas : Hukum

Program Studi : Magister Ilmu Hukum

Konsentrasi : Hukum Pidana

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya dengan ini menyatakan

menyetujui untuk memberikan kepada UPN “VETERAN” Jakarta Hak Bebas

Royalti Non- eksklusif atas karya ilmiah saya yang berjudul :

KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN

OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Beserta perangkat yang ada. Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekslusif ini

UPN “VETERAN” Jakarta berhak menyimpan dan mempublikasikan Tesis saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai

pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 20 Februari 2018

Yang Menyatakan

Bayu Ika Perdana

Page 5: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

iv

PENGESAHAN

Tesis diajukan oleh:

Nama : Bayu Ika Perdana

NRP : 1520922068

Program Studi : Magister Ilmu Hukum

Judul Tesis : KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN

PENGADILAN OLEH KOMISI PEMBERANTASAN

KORUPSI

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Penguji dan Pembimbing serta telah

diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

Magister Hukum pada Program Studi Magister IlmuHukum, Program Pasca

Sarjana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

Dr. Erni Agustina, SH, Sp.N

Ketua Penguji

Dr. Moh. Hatta, SH, M.Kn

Penguji I/ Pembimbing

Dr. Arrisman, SH, MH

Penguji II/ Pembimbing

Dwi Desi Yayi Tarina, S.H., M.H

Dekan

Dr. Erni Agustina, S.H., Sp.N .

Ketua Program Studi

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 20 Februari 2018

Page 6: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

v

KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN

OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

BAYU IKA PERDANA

ABSTRAK

Putusan pengadilan merupakan output atau produk dari sebuah lembaga peradilan.

Putusan pengadilan memiliki peran yang penting dalam penegakan hukum dan

keadilan di Indonesia. Dalam perkara pidana, putusan berisi tentang bersalah

tidaknya seorang terdakwa. Putusan juga berisi mengenai tindakan terhadap

barang bukti yang digunakan selama proses persidangan. Keadilan tersebut akan

benar-benar terwujud apabila putusan ini dilaksanakan (dieksekusi). Kewenangan

eksekusi putusan pengadilan pidana merupakan kewenangan jaksa jika merujuk

hukum acara pidana yang berlaku (KUHAP). Namun, ketika Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) juga berwenang sebagai eksekutor terhadap

putusan pengadilan pidana (korupsi) menjadi persoalan. Tujuan dari penelitian ini

adalah 1. Untuk menganalisis kewenangan eksekusi putusan pengadilan pidana

menurut hukum acara pidana (KUHAP) dan Undang-Undang No.30 Tahun 2002

tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 2. Untuk menganalisis

Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai kewenangan eksekutorial terhadap

putusan pengadilan Tipikor. Dengan metode penelitia yuridis normatif diketahui

bahwa 1. Kewenangan eksekusi putusan pengadilan pidana menurut hukum

acara pidana (KUHAP) adalah merupakan kewenangan kejaksaan, berdasarkan

pada pasal 270 KUHAP menentukan bahwa pelaksanaan putusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2)

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK mengatur bahwa KPK

berwenang juga mengambil alih penyidikan atau penuntutan terhadap pelaku

tindak pidana korupsi yang sedang dilakukan oleh kejaksaan. Disisi lain kejaksaan

juga mempunyai kewenangan sebagai eksekutor terhadap penanganan perkara

tindak pidana korupsi yang ditangani oleh KPK, dilihat dari hal tersebut maka

KPK dengan kejaksaan akan selalu mempunyai hubungan koordinasi, baik dalam

penanganan perkara korupsi maupun dalam hal eksekusi terhadap perkara yang

ditangani oleh KPK, tetapi dengan adanya dualisme kewenangan tersebut maka

hubungan kejaksaan dengan KPK cenderung tidak berjalan harmonis. 2. Komisi

Pemberantasan Korupsi tidak mempunyai kewenangan eksekutorial terhadap

putusan pengadilan tipikor hal ini berdasarkan pada KUHAP pasal 270 jaksa

dapat melaksanakan putusan pengadilan (eksekusi) setelah menerima salinan

putusan dari panitera pengadilan. Sedangkan fungsi Jaksa di KPK adalah

melakukan penuntutan sebagai mana di amanatkan undang-undang dan tunduk

pada undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Kata Kunci : Eksekusi, Kewenangan, Putusan

Page 7: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

vi

AUTHORITY OF COURT DECISION EXECUTION BY

CORRUPTION ERADICATION COMMISSION

BAYU IKA PERDANA

ABSTRACT

The court ruling is the output or product of a judicial institution. Court decisions

have an important role in law enforcement and justice in Indonesia. In a criminal

case, the verdict contains the guilt of a defendant. The verdict also contains action

against the evidence used during the proceedings. Justice will be realized if this

decision is executed (executed). The authority of the execution of a criminal court

decision shall be the authority of the prosecutor if it refers to the applicable

criminal procedure law (KUHAP). However, when the Corruption Eradication

Commission (KPK) is also authorized as the executor of a criminal court ruling

(corruption) to be a problem. The purpose of this research is 1. To analyze the

authority of execution of criminal court decision according to criminal procedure

law (KUHAP) and Law No.30 Year 2002 about Corruption Eradication

Commission. 2. To analyze the Corruption Eradication Commission has executive

authority over the decision of the Corruption Court. With the normative juridical

research method it is known that 1. The authority of execution of criminal court

decision according to criminal procedure law (KUHAP) is the authority of the

prosecutor office, based on Article 270 of the Criminal Procedure Code which

determines that the execution of judicial decisions that have legal force shall be

carried out by the Prosecutor. Article 8 paragraph (2) of Law Number 30 Year

2002 concerning the KPK stipulates that the KPK has the authority to also take

over the investigation or prosecution of the perpetrators of corruption perpetrated

by the public prosecutor. On the other hand, the prosecutor's office also has the

authority as the executor of the handling of corruption cases handled by the

Corruption Eradication Commission (KPK). As a result, KPK with the AGO will

always have a coordination relationship, both in handling corruption cases and in

the case of execution of cases handled by the KPK, with the dualism of such

authority, the prosecutor's relationship with KPK tends not to run harmoniously.

2. The Corruption Eradication Commission does not have the executorial

authority against the Corruption Court's decision based on Article 270 of the

Criminal Procedure Code. The prosecutor can carry out the court decision

(execution) after receiving a copy of the decision from the court clerk. While the

function of Prosecutors at in the KPK is to prosecute as where in the mandate of

the law and subject to the law Number 30 Year 2002 on the Commission.

Keywords : Execution, Authority, Judgment

Page 8: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis

menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis, untuk itu penulis

mengharapkan segala kritik dan saran untuk memperbaiki, menyempurnakan tesis

yang berjudul :

“KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI

PEMBERANTASAN KORUPSI”

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih dengan

ketulusan hati kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini

dengan memberikan bantuan moril dan dorongan semangat. kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Eddy S. Siradj. MSc,. Eng selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.

2. Ibu Dwi Desi Yayi Tarina, SH, MH selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ Jakarta.

3. Ibu DR. Erni Agustina, SH, Sp.N, selaku Ketua Program Pendidikan Magister

Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

4. Dr. Moh. Hatt, SH, M. Kn, selaku PembimbingI.

5. DR. Arrisman, SH,. MH selaku Pembimbing II.

6. Dosen Penguji, Para Dosen, Para Staf dan seluruh Pihak yang telah membantu

sejak awal perkuliahan sampai dengan perbaikan Tesis.

7. Seluruh rekan-rekan penulis baik di Teman – teman di Kejaksaan maupun di

kampus Universitas Pembangunan Nasional- UPN "Veteran" Jakarta.

8. Seluruh rekan-rekan Advokat, Polisi, Jaksa dan pihak-pihak yang tidak bias

saya sebutkan satu persatu.

Page 9: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

viii

9. Yang terutama penulis ucapkan terima kasih yang mendalam pada keluarga

tercinta yang selalu memberikan semangat, doa serta perhatian.

Akhir kata, penulis berharap semoga tesis dapat memberikan manfaat bagi

penulis khususnya dan bagi yang membaca pada umumnya.

.

Jakarta, 20 Februari 2018

Bayu Ika Perdana

Page 10: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

I.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

I.2. Perumusan Masalah ..................................................................................... 9

I.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9

I.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9

I.5. Kerangka Teori dan Konsep ........................................................................ 10

I.5.1. Kerangka Teori ........................................................................................ 10

I.5.2. Kerangka Konsep ..................................................................................... 17

I.6. Sistematika Penulisan .................................................................................. 18

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 21

II.1.Kewenangan ................................................................................................

II.1.1. Pengertian Kewenangan .......................................................................... 21

II.1.2. Jenis-Jenis Kewenangan .......................................................................... 24

II.2.Putusan Hakim ............................................................................................ 24

II.2.1. Pengertian Putusan Hakim ...................................................................... 26

II.2.2. Susunan dan Isi putusan .......................................................................... 27

II.2.3. Macam-macam Putusan Hakim ............................................................... 28

II.2.4. Kekuatan Putusan Hakim ........................................................................ 29

II.2.5. Sifat Putusan ............................................................................................ 31

II.2.6.Putusan Pengadilan pada Perkara Pidana ................................................. 32

II.2.7.Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Pidana ......................... 34

Page 11: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

x

II.3. Eksekusi Putusan Pengadilan ..................................................................... 43

II.3.1. Konsep Dasar Eksekusi Putusan Pengadilan ........................................... 43

II.3.2. Macam-Macam Bentuk Eksekusi ............................................................ 49

II.3.3. Biaya Perkara........................................................................................... 53

II.3.4. Pengawasan dan Pengamatan Pelaksanaan Putusan................................ 54

II.3.5. Hapusnya Hak Eksekusi Pada Umumnya ............................................... 57

II.3.6. Putusan Yang Dapat Dijalankan Terlebih Dahulu .................................. 58

II.3.7.Eksekusi Atas Perintah Dan Dibawah Pimpinan

Ketua Pengadilan Negeri.................................................................................... 62

II.3.8.Putusan Tidak Dijalankan Secara Sukarela ............................................. 65

II.3.9.Proses Pelaksanaan Putusan (Ekskusi) ..................................................... 66

II.4.Pemberantasan Korupsi ............................................................................... 71

II.4.1. Pengertian Komisi Pemberantasan Korupsi ............................................ 73

II.4.2. Bentuk Korupsi Dalam Undang-Undang No. 20

Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ........................... 79

II.5.Komisi Pemberantasan Korupsi .................................................................. 81

II.5.1. Pengertian Komisi Pemberantasan Korupsi ............................................ 81

II.5.2. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Komisi Pemberantasan Korupsi ..... 82

II.5.3. Visi dan Misi Komisi Pemberantasan Korupsi ....................................... 82

II.5.4. Landasan Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi ................................. 84

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 86

III.1. Tipe Penelitian ......................................................................................... 86

III.2. Sifat Penelitian ......................................................................................... 87

III.3. Sumber Data .............................................................................................. 87

III.4. Metode Pengumpul Data .......................................................................... 88

III.5. Metode Analisis data ................................................................................ 88

BAB IV. KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN

PIDANA ......................................................................................... 90

IV.1. Kewenangan Eksekusi Putusan Pengadilan Pidana ................................. 90

IV.1.1. Menurut Hukum Acara Pidana (KUHAP) ............................................ 90

Page 12: KEWENANGAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN OLEH KOMISI ...repository.upnvj.ac.id/5160/2/AWAL.pdf · telah mempunyai kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa. Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang

xi

IV.1.2. Menurut Undang-Undang No.30 Tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi .................................................. 97

IV.2.Kewenangan Eksekutorial Komisi Pemberantasan Korupsi Terhadap Putusan

Pengadilan Tipikor ................................................................................. 101

BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 106

V.1. Kesimpulan ........................................................................... 106

V.2. Saran ..................................................................................... 07

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP