Kewajiban Dan Ekuitas

17
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (IASB FRAMEWORK & EKUITAS) MAKALAH Disusun oleh : Silvia Oktavianti Inneke Universitas Kristen Maranatha

Transcript of Kewajiban Dan Ekuitas

Page 1: Kewajiban Dan Ekuitas

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

(IASB FRAMEWORK & EKUITAS)

MAKALAH

Disusun oleh :

Silvia

Oktavianti

Inneke

Universitas Kristen Maranatha

Program Profesi Akuntansi

Bandung

2010

Page 2: Kewajiban Dan Ekuitas

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (IASB FRAMEWORK & EKUITAS)

KEWAJIBAN

Kewajiban adalah “kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi masa depan

yang timbul dari keharusan saat ini dari suatu entitas untuk mentransfer aktiva

atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai akibat

transaksi atau kejadian yang telah lalu.

Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek atau pos harus

mempunyai karakteristik sebagai berikut:

Menjadi pengorbanan sumber ekonomik yang cukup pasti di masa depan

(probable future sacrifices of economic benefits).

Menjadi kewajiban saat ini atau perioda ini (present obligation) untuk

menyerahkan kas, barang, atau jasa di masa datang.

Terjadi karena transaksi masa lalu.

Dasar pengukuran kewajiban yang paling objektif adalah kos tunai atau kos

tunai implisit. Karena kewajiban merupakan cerminan dari aset, maka

pengukurannya juga mengikuti pengukuran aset. Secara umum, kewajiban

disajikan dalam neraca berdasarkan urutan kelancarannya sejalan dengan aset.

PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas

sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo. PSAK No. 1

menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi kriteria sebagai

kewajiban jangka pendek diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

Kriteria tersebut adalah (a) diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu

siklus normal operasi perusahaan, atau (b) jatuh tempo dalam jangka waktu dua

belas bulan dari tanggal neraca.

Kewajiban diurutkan berdasarkan jatuh temponya yaitu:

a. Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar adalah hutang yang akan dibayar (atau jasa yang akan

diberikan) dalam tahun atau siklus operasi berikutnya. Pelunasan kewajiban

Page 3: Kewajiban Dan Ekuitas

lancar membutuhkan aktiva lancar (biasanya kas). Untuk menilai kewajiban

lancar pada neraca ialah dengan cara mengabaikan present value dan

dilaporkan pada nilai nominal. Contoh meliputi:

1. Hutang usaha

2. Wesel bayar jangka pendek.

3. Bagian lancar hutang jangka panjang.

4. Hutang dividen (dicatat pada saat diumumkan oleh perusahaan):

Dividen……………………………………xxx

Hutang Dividen………………………..xxx

5. Pendapatan diterima dimuka (dicatat dalam akun kewajiban sampai barang

/jasa diberikan).

6. Pajak penjualan (dicatat secara terpisah dan tercermin sebagai akun

kewajiban sampai dibayarkan ke kantor pajak).

7. Hutang pajak penghasilan perusahaan.

8. Hutang pajak penghasilan karyawan (dicatat terpisah dari upah / gaji dan

tercermin sebagai akun kewajiban sampai disetorkan ke kantor pajak.

9. Accrued Liabilities : akru biaya dan kewajiban pada akhir periode

berjalan, dan biasanya dibayarkan beberapa waktu kemudian di periode

berikutnya. Contoh meliputi hutang gaji, hutang bunga, hutang sewa,

hutang premi asuransi, dll.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang baru akan dibayar setelah lebih

dari satu tahun, namun kewajiban berbunga jangka panjang tetap akan jatuh

tempo dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal neraca apabila:

Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua

belas bulan

Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan

pendanaan jangka panjang, dan

Page 4: Kewajiban Dan Ekuitas

Maksud diatas didukung dengan perjanjian pembiayaan kembali atau

penjadwalan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporan

keuangan disetujui.

Contoh:

Wesel bayar: jumlah yang terhutang kepada bank atau kreditor lainnya

dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Hutang hipotek: jumlah yang terhutang kepada perusahaan hipotek dengan

jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Hutang obligasi: jumlah yang terhutang kepada investor yang memiliki

investasi obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, dimana pembayaran

pokok dan bunganya berjangka waktu lebih dari satu tahun.

Beberapa alasan pendanaan dengan obligasi dibandingkan dengan

penerbitan saham:

1. Pemilik perusahaan saat ini tetap memegang kendali atas

perusahaan

2. Bunga adalah beban yang dapat mengurangi pendapatan kena

pajak, sedangkan deviden tidak

3. Tingkat suku bunga yang berlaku mungkn lebih menguntungkan

relatif terhadap harga pasar untuk saham

4. Beban yang dikurangkan dari laba untuk membayar bunga kepada

pemberi pinjaman dapat lebih rendah dibandingkan dengan jumlah

deviden yang diharapkan oleh pemegang saham.

Sifat Obligasi

o Seringkali memiliki nilai nominal (face value), nilai nominal (par

value), nilai jatuh tempo ( maturity value).

o Surat kontrak obligasi

o Dapat dijual ke investor atau melalui penjamin emisi (full

commitment basis atau best effort basis à kasus obligasi IBM,

penjamin emisi rugi $ 50 juta karena naiknya suku bunga bank)

Page 5: Kewajiban Dan Ekuitas

Harga Pasar Obligasi

Harga Pasar obligasi ditentukan diantaranya oleh tingkat bunga

yang ditetapkan atau tingkat bunga kontrak.

Tingkat bunga kontrak tidak selalu sama dengan tingkat bunga

pasar, akibatnya obligasi akan mengalami : premi (bunga diatas

tingkat bunga pasar) atau diskonto (bunga dibawah tingkat bunga

pasar).

Premi atau diskonto adalah jumlah yang diperlukan untuk

menyesuaikan tingkat bunga yang ditetapkan dengan tingkat bunga

pasar yang berlaku atau hasil dari obligasi itu.

Tingkat bunga ditetapkan yang telah disesuaikan dengan premi

atau diskon merupakan tingkat pengembalian aktual dari obligasi

dan dikenal dengan tingkat bunga pasar, ingkat bunga hasil atau

tingkat bunga efektif.

Harga pasar obligasi pada tanggal berapapun dapat ditentukan

dengan cara mendiskontokan menentukan nilai sekarang dari) nilai

jatuh tempo dan pembayaran bunga yang tersisa dengan tingkat

bunga pasar

Contoh:

Suatu obligasi dengan jangka waktu 10 tahun dan bunga 8% serta nilai

nominal $ 100.000 akan dijual pada tanggal penerbitannya. Tingkat bunga

efektif 10%, dimajemukkan setengah tahunan. Berapa harga pasar obligasi

tersebut:

Nilai sekarang dari utang pokok:

PV $ 100.000, N = 20, I = 5% = 37.869

Nilai sekarang dari utang pokok:

PMT $ 4000, N = 20, I = 5% = 49.849

Total nilai sekarang 87.538

Page 6: Kewajiban Dan Ekuitas

Kewajiban Kontinjensi

Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya

menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih

pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan

atau

Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu tetapi tidak

diakui karena :

Tidak terdapat kemungkinan besar (not probable) perusahaan

mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis

(selanjutnya disebut sebagai”sumber daya’) untuk menyelesaikan

kewajibannya atau

Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.

Kewajiban kontinjensi jumlah pastinya baru diketahui setelah terjadinya aktivitas

di masa depan dan dapat berkembang kea rah yang tidak diperkirakan semula,

oleh karena itu, kewaqjiban kontinjensi harus terus-menerus dikaji ulang untuk

menentukan apakah tingkat kemungkinan arus keluar sumber daya bertambah

sehingga menjadi kemungkinan besar (probable). Contoh meliputi:

Garansi

o Catat estimasi biaya dan kewajiban ketika produk dijual (matching

concept):

Biaya garansi xxx

Estimasi kewajiban garansi xxx

o Ketika biaya terjadi (biasanya di perioda berikutnya). Membiayakan

pengeluaran pada kewajiban garansi:

Estimasi kewajiban garansi xxx

Kas, dll xxx

Hadiah Promosi.

Tuntutan hukum.

Page 7: Kewajiban Dan Ekuitas

Kewajiban diestimasi dan kewajiban lainnya:

Kewajiban diestimasi : kewajiban yang waktu yang jumlahnya belum pasti

Kewajiban diestimasi harus diakui apabila ketiga kondisi berikut ini dipenuhi:

(a) Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun

bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu,

(b) Besar kemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebut

mengakibatkan arus keluar sumber daya dan

(c) Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban dapat dibuat.

Perbedaan antara kewajiban diestimasi dan kewajiban lainnya:

kewajiban diestimasi terdapat ketidakpastian mengenai waktu atau jumlah

yang harus dikeluarkan pada masa datang untuk menyelesaikan kewajiban

diestimasi tersebut, Sebaliknya

(a) utang dagang adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang

telah diterima atau dipasok dan telah ditagih melalui faktur atau secara

formal sudah disepakati dengan pemasok.

(b) akrual adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah

diterima atau dipasok, tetapi belum dibayar, ditagih atau secara formal

disepakati dengan pemasok, termasuk jumlah yang masih harus

dibayar kepada pegawai (derajat ketidakpastian rendah).

akrual sering dilaporkan sebagai bagian dari utang dagang atau utang

lainya, sedangkan kewajiban diestimasi dilaporkan secara terpisah.

Hubungan antara kewajiban diestimasi dan kewajiban kontinjensi (PSAK)

o Secara umum, semua kewajiban diestimasi bersifat kontinjensi karena

tidak pasti dalam jumlah atau waktu. Tetapi dalam pernyataan ini istilah

kontijensi digunakan untuk kewajiban dan aktiva yang tidak diakui karena

keberadaannya baru dapat dipastikan dengan terjadi atau tidak terjadinya

satu peristiwa atau lebih yang tidak pasti pada masa datang dan tidak

sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan. Disamping itu istilah

kontinjensi digunakan untuk kewajiban yang tidak memenuhi kriteria

pengakuan.

Page 8: Kewajiban Dan Ekuitas

(a) Kewajiban diestimasi diakui sebagai kewajiban (dengan asumsi dapat

dibuat estimasi andal) karena kewajiban diestimasi tersebut merupakan

kewajiban masa kini dan kemungkinan besar (probable)

mengakibatkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan

kewajiban tersebut.

(b) Kewajiban kontijensi tidak diakui sebagai kewajiban karena kewajiban

kontijensi tersebut merupakan salah satu dari berikut ini :

(i) Kewajiban potensial karena belum pasti apakah perusahaan

memiliki kewajiban kini yang akan menimbulkan arus keluar

sumber daya, atau

(ii) Kewajiban kini yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam

Pernyataan (PSAK), (karena tidak bersifat kemungkinan bahwa

penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar

sumber daya atau karena estimasi yang andal mengenai jumlah

kewajiban tidak dapat dibuat).

Kewajiban Diestimasi dan Kewajiban Kontinjensi

Apabila sebagai akibat dari kejadian masa lampau, timbul kemungkinan perusahaan akan mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis dalam rangka menyelesaikan: (a) kewajiban masa kini atau (b) kemungkinan kewajiban yang keberadaanya akan menjadi pasti, hanya dengan terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa yang belum pasti di masa depan, yang (peristiwa itu) tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan.Apabila terdapat kewajiban kini yang kemungkinan besar akan mengakibatkan perusahaan mengeluarkan sumber daya.

Apabila terdapat kemungkinan kewajiban atau kewajiban kini yang kemungkinan, tetapi tampaknya tidak, akan mengakibatkan perusahaan mengeluarkan sumber daya.

Apabila terdapat kemungkinan kewajiban atau kewajiban kini sangat kecil kemungkinannya perusahaan mengeluarkan sumber daya.

Kewajiban disetimasi diakui oleh perusahaan

Dilakukan pengungkapan mengenai kewajiban diestimasi tersebut.

Kewajiban diestimasi tidak diakui

Dilakukan pengungkapan mengenai kewajiban kontinjensi tersebut.

Kewajiban disetimasi tidak diakui

Tidak diperlukan pengungkapan.

Page 9: Kewajiban Dan Ekuitas

Kewajiban konstruktif : kewajiban yang timbul berdasarkan praktik baku

masa lalu, kebijakan yang telah dipublikasi atau pernyataan baru yang cukup

spesifik, sehingga perusahaan telah memberikan indikasi kepada pihak lain

bahwa perusahaan akan menerima tanggung jawab tertentu dan mengakibatkan

perusahaan menimbulkan ekspektasi kuat dan sah kepada pihak lain bahwa

perusahaan akan melaksanakan tanggung jawab tersebut.

Kewajiban hukum : kewajiban yang timbul dari suatu kontrak legislasi

atau peraturan perundang-undangan atau pelaksanaan produk hukum lainnya.

Konsekuensi ekonomis dari pelaporan kewajiban ialah:

Pemegang saham dan investor

o Beban bunga menjadi pengurang pajak, namun semakin banyak hutang

berarti semakin besar risiko bagi pemegang saham.

o Hak pemilik ekuitas berada dibawah kreditor.

Kreditor

o Pembatasan Covenants terkait limit hutang.

Manajemen

o Ingin meminimalkan hutang pada neraca.

o Seringkali mencari “off-balance sheet financing”.

o Hutang yang lebih sedikit pada saat ini meningkatkan kemungkinan

untuk meminjam di masa depan.

Page 10: Kewajiban Dan Ekuitas

EKUITAS

Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua

kewajiban. Ekuitas diurutkan berdasarkan sumbernya, diantaranya:

Modal disetor; diperoleh ketika pemilik (pemegang saham) perusahaan

menyetorkan uang dan aktiva lainnya kepada perusahaan. Komponen

modal disetor meliputi:

Saham preferen:

Keunggulan yaitu diprioritaskan dari saham biasa dalam hal terjadi

likuidasi, dividen tetap, dapat memiliki beragam variasi dividen,

diprioritaskan dari saham biasa dalam hal pembagian dividen.

Kelemahannya yaitu prioritas dalam hutang dalam hal terjadi likuidasi,

dividen dapat ditunda pembayarannya, tidak memiliki hak suara.

Saham biasa: bagian saham yang diterbitkan untuk mencerminkan

kepemilikan. Keunggulannya yaitu memiliki hak suara dalam hak

pemilihan dewan direksi, ataupun pemilihan aktivitas manajeman yang

signifikan, serta memiliki hak atas sisa laba (setelah saham preferen).

Kelemahannya yaitu prioritas terakhir dalam hal terjadi likuidasi, dan

tidak ada jaminan return.

Treasury stock: terjadi ketika perusahaan membeli kembalu saham

biasa yang telah diterbitkan sebelumnya. Alasan pembelian kembali:

- Ingin diberikan kepada pegawai sebagai kompensasi.

- Ingin dimiliki sebagai treasury stock (atau hendak dihapus) untuk

meningkatkan harga pasar dan EPS.

- Mengurangi total pembayaran dividen dengan tetap

mempertahankan jumlah dividen yang dibayarkan per saham.

- Mencegah usaha ambil alih dengan mengurangi proporsi saham

yang tersedia untuk dibeli.

- Memberikan kas kembali kepada pemegang saham.

Page 11: Kewajiban Dan Ekuitas

Laba Ditahan: mencerminkan kelebihan laba yang diinvestasikan kembali

dalam perusahaan setelah pembayaran dividen kepada pemegang saham, hal

ini mencerminkan ekuitas yang dihasilkan perusahaan untuk pemegang saham.

HUTANG VS EKUITAS

Kontrak hukum formal Tanggal jatuh tempo yang tetap Pembayaran bunga secara tetap dan

berkala Mendapat prioritas dalam hal

terjadi kebangkrutan Tidak memiliki suara dalam

manajemen Beban bunga menjadi pengurang

pajak

Tidak memiliki tanggal jatuh tempo Mendapat dividen Hak atas aset bersifat residual Saham biasa memiliki hak suara Pembayaran dividen tidak

mengurangi pajak Pajak dikenakan atas penghasilan

dan dividen