Ketuban Pecah Dini

22
Laporan Kasus KETUBAN PECAH DINI KETUBAN PECAH DINI Definisi Ada bermacam-macam definisi mengenai ketuban pecah dini. Ada teori yang mengatakan bahwa yang disebut pecah dini bila pecahnya ketuban beberapa jam sebelum inpartu misalnya, 2,4, dan 6jam. Ada juga mengatakan bahwa ketuban pecah dini adalah ketuban pecah sebelum inpartu yaitu bila permukaan pada primi kurang dari 3 jari dan pada multipara kurang dari 5 jari. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I dan kala II persalinan. Bisa juga belum pecah sampai saat mengedan sehingga kadang kalau perlu dipecahkan (amniotomi). Etiologi Etiologi ketiban pecah dini belum diketahui jelas sampai sekarang. Anatomi dan Fisiolgi Air Ketuban Di dalam ruang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion dan khorion terdapat liquor amnii (air ketuban). Volume air ketuban pada hamil cukup bulan 1000-1500 ml, warna putih agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis, dan manis. Asal air ketuban adalah dari fetal urine, trandusi dari darah ibu, sekresi dari epitel amnion dan teori lain mengemukakan air ketuban berasal dari plasenta. T. Yunizar 05171015 Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. Aceh KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI 1

Transcript of Ketuban Pecah Dini

Page 1: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

KETUBAN PECAH DINI

Definisi

Ada bermacam-macam definisi mengenai ketuban pecah dini.

Ada teori yang mengatakan bahwa yang disebut pecah dini bila

pecahnya ketuban beberapa jam sebelum inpartu misalnya, 2,4,

dan 6jam. Ada juga mengatakan bahwa ketuban pecah dini adalah

ketuban pecah sebelum inpartu yaitu bila permukaan pada primi

kurang dari 3 jari dan pada multipara kurang dari 5 jari. Normalnya

selaput ketuban pecah pada akhir kala I dan kala II persalinan. Bisa

juga belum pecah sampai saat mengedan sehingga kadang kalau

perlu dipecahkan (amniotomi).

Etiologi

Etiologi ketiban pecah dini belum diketahui jelas sampai

sekarang.

Anatomi dan Fisiolgi Air Ketuban

Di dalam ruang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari

lapisan amnion dan khorion terdapat liquor amnii (air ketuban).

Volume air ketuban pada hamil cukup bulan 1000-1500 ml, warna

putih agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis, dan

manis.

Asal air ketuban adalah dari fetal urine, trandusi dari darah

ibu, sekresi dari epitel amnion dan teori lain mengemukakan air

ketuban berasal dari plasenta.

Beberapa fungsi dari air ketuban ini adalah;

1. Melindungi janin bergerak terhadap trauma dari luar

2. Memungkinkan janin bergerak dengan bebas.

3. Melindungi suhu tubuh janin.

4. Meratakan tekanan di dalam uterus pada saat partus,

sehingga cerviks membuka.

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

1

Page 2: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

5. Membersihkan jalan lahir dan mempengaruhi keadaan di

dalam vagina.

Pengaruh Ketuban Pecah Dini

KPD berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan. Jarak

antara pecahnya ketuban dari persalinan disebut Periode Laten =

LP= Lag Period. Makin muda umur kehamilan makin memanjang

Lpnya, sedangkan lamanya persalinan lebih pendek dari biasa, yaitu

pada primi 10 jam dan multi 6 jam

Pengaruh terhadap janin :

a. Infeksi intrauterin (amnionitis, vaskulitis)

b. Meningkatkan mortalitas dan morbiditas perinatal

Pengaruh terhadap ibu :

a. Infeksi intrapartum, apalagi bila terlalu sering diperiksa dalam

b. Infeksi puerperalis (nifas)

c. Peritonitis

d. Septikemia

e. Dry-labor

f. Meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas pada ibu.

Patogenesis

Taylor dkk, telah menyelidiki ketuban pecah dini ternyata ada

hubungan dengan hal-hal sebagai berikut:

a. Adanya hipermotalitas seperti rahim yang sudah lama terjadi

sebelum ketuban pecah. Penyakit-penyakit seperti

pielonefritis, sistitis, dan vaginitis terdapat bersama-sama

dengan motilitas rahim.

b. Selaput ketuban selalu tipis.

c. Infeksi (amnionitis atau korioamnitis)

d. Faktor-faktor lain : multipara, malformasi, serviks incompetent

(serviks tipis/ kurang dari 93 mm).

e. Ketuban pecah dini (KPD artificial)

Cara menentukannya adalah dengan :T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

2

Page 3: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

a. Memeriksa adanya cairan yang berisi mekoneum, verniks

caseosa, rambut lanugo atau bila terjadi infeksi akan berbau

b. Inspekulo : melihat apakah memang air ketuban keluar dari

kanalis servikalis dan apakah ada bagian yang sudah pecah

c. Gunakan kertas lakmus :

- Bila biru (basa) air ketuban

- Bila merah (asam) urin

d. Pemeriksaan pH forniks posterior : pada KPD biasanya pH

bersifat basa (air ketuban)

e. Pemeriksaan histopatologi air ketuban

f. Aborization dan sitologi air ketuban.

Gambar 1. Ketuban Gambar 1. Ketuban Pecah

Gambar 2. Inkompetensi leher Rahim

Manifestasi Klinis

Bila terjadi air ketuban pecah dini, dapat ditemukan hal-hal

seperti berikut ini :

a. Keluar air ketuban warna putih keruh, jernih, kuning, hijau,

atau kecoklatan sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.

b. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi.

c. Janin mudah diraba.

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

3

Page 4: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

d. Pada pemeriksaan dalam selaput ketuban tidak ada lagi, air

ketuban sudah kering.

e. Inspekulo: tampak air mengalir atau selaput ketuban tidak

ada dan air ketuban sudah kering.

f. Dengan pemeriksaan USG dapat dilihat indeks cairan amnion

berkurang dan pemeriksaan leukosit darah lebih 15.000/mm3

bila terjadi infeksi.

Diagnosa

Diagnosis KPD ditegakkan dengan cara :

1. Anamnesa

Penderita merasa basah pada vagina, atau mengeluarkan

cairan yang banyak secara tiba- tiba dari jalan lahir. Cairan yang

berbau kahas, dan juga perlu diperhatikan warna keluarnya cairan

tersebut, his belum teratur atau belum ada, dan belum ada

pengeluaran lendir darah.

2. Inspeksi

Tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban baru pecah

dan jumlah air ketuban masih banyak, pemeriksaan ini akan lebih

jelas.

3. Pemeriksaan dengan spekulum

Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD akan tampak keluar

cairan dari orifisium uteri eksternum ( OUE), kalau belum juga

tampak keluar, fundus uteri ditekan, penderita diminta batuk,

mengedan atau mengadakan manuver valsava, atau bagian

terendah digoyangkan, akan tampak keluar cairan dari ostium uteri

dan terkumpul pada fornik anterior.

4. Pemeriksaan Dalam

Didapat cairan di dalam vagina dan selaput ketuban sudah

tidak ada lagi. Mengenai pemeriksaan dalam vagina dengan tocher

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

4

Page 5: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

perlu dipertimbangkan, pada kehamilan yang kurang bulan yang

belum dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam,

karena pada waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan

mengakumulasi segmen bawah rahim dengan flora vagina yang

normal. Mikroorganisme tersebut bisa dengan cepat menjadi

patogen. Pemeriksaan dalam vagina hanya dilakukan kalau KPD

sudah dalam persalinan atau dilakukan induksi persalinan dan

batasi sesedikit mungkin.

5. Pemeriksaan Laboraturium

Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna,

konsentrasi, bau, dan pH nya. Cairan yang keluar dari vagina ini

kecuali air ketuban mungkin juga urine atau sektet vagina. Sekret

vagina ibu hamil pH : 4-5, dengan kertas nitrazin tidak berubah

warna, tetap kuning.

Tes Lakmus ( tes Nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah

menjadi biru menunjukkan adanya air ketuban (alkalis). pH air

ketuban 7-7,5. Darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes

yang positif palsu.

Mikroskopik ( tes pakis), dengan meneteskan air ketuban pada

gelas objek dan dibiarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik

menunjukkan gambaran daun pakis.

Pemeriksaan Ultrasonografi (USG), untuk melihat jumlah cairan

ketuban dalam kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan

yang sedikit. Namun sering terjadi kesalahan pada penderita

oligohidromnion.

Penatalaksanaan

Terapi konservatif ( diharapkan ketuban menutup)

1. Istirahat total

2. Sedative : fenobarbital ( luminal) 3 x 30mg/hari

3. Minum 2 liter ( 10 gelas )/hari

4. Antibiotik : Amoksisilin 3 x 500mg (5 hari)

5. Dexametason 3 x 5mg/hari (2 hari) mematangkan paru

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

5

Page 6: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

6. Bila dalam 3 x 24 jam air ketuban tidak keluar mobilisasi

7. Bila terjadi infeksi ( leukosit > 15.000,suhu > 38 oC, air

Ketuban keruh ) akhiri kehamilan.

Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm ( < 37 minggu )

a. Penderita perlu dirawat dirumah sakit, ditidurkan dalam posisi

trendelenburg

b. Obat-obatan uteronelaksen atau tocolitic agent dapat

diberikan untuk menunda proses persalinan

c. Pemberian kortikosteroid pada penderita KPD kehamilan

kurang bulan agar tercapainya pematangan paru

d. Pemberian kortikosteroid antenatal pada preterm KPD telah

dilaporkan secara pasti dapat menurunkan kejadian RDS

( Respiratory Distress Syndrome)

The National Institutes of Health (NIH) telah merekomendasikan

penggunaan kortikosteroid pada KPD preterm untuk kehamilan 30-

32 minggu yang tidak ada infeksi intraamnion. Sediaan terdiri atas :

Betametason 2 dosis masing-masing 12 mg i.m tiap 24 jam

Dexametason 4 dosis masing-masing 6 mg tiap 12 jam

e. Jika maturitas paru sudah matang, dilakukan induksi partus

setelah observasi 24 jam.

f.Bila induksi partus gagal, dilakukan SC

g. Sementara PP 1,2 juta UI perhari, kalau perlu diberikan

antibiotic oral seperti Amoksisilin 3 x 500mg

h. Vitamin C dosis tinggi

i. Spasmolitik/ tokolitik, plasento_tropik.

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

6

Page 7: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm ( > 37 minggu )

a. Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi

pada ibu

b. Induksi persalinan segera diberikan atau ditunggu sampai 6-

8 jam dengan alasan penderita akan menjadi inpartu dengan

sendirinya.

Induksi dilakukan dengan memperhatikan Bishop Score :

a. Jika > 5 dapat dilakukan iduksi

b. Jika < 5 dilakukan pematangan serviks

c. Jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan SC

Jadi pada ketuban pecah dini penyelesaian persalinan biasa :

Partus spontan

Ekstraksi vakum

Embriotomi bila anak sudah meninggal

Seksio caesarea bila ada induksi obstetrik.

Komplikasi

Pada anak :

1. IUFD dan IPFD

2. Asfiksia

3. Prematuritas

Pada ibu :

1. Partus lama dan partus kering

2. Infeksi intrapartum (korioamnionitis) dengan tanda-tanda

takikardia, nyeri tekan uterus, suhu > 380C, air ketuban

perulen dan berbau busuk, leukosit > 15000/mm3

3. Prolaps tali pusat (tali pusat menumbung)

4. Atonia uteri

5. Perdarahan postpartum atau infeksi nifas

Prognosis

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

7

Page 8: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

Ditentukan oleh cara penatalaksanaan dan komplikasi-

komplikasi yang mungkin timbul serta umur dari kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mochtar, Rustam: Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Obstetri

Patologi edisi 2 Jakarta. EGC: 1998.

2. Manjoer Arif, dkk: Kapita Selekta. jilid 1 edisi I. Jakarta. Media

FK UI 2 hal: 376-378: 2001.

3. Winkijasastro, Hanifa: Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawihardjo: 1999.

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

8

Page 9: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

4. Ketuban Pecah Dini, available at ;

http://<< catatan_kecil/Ketuban_Pecah_Dini/September

8,2009

5. KPD ; http;//o.gravatar.com/avatar/ee3572a133ao.html

6. Ketuban Pecah Dini, available at ;

http://medlinux.blogspot.com/2009/02/

ketuban_pecah_dini_kpd .

html

7. Ketuban Pecah Dini, available at;

http://www.klikdokter.com/illness/detail/134.html

STATUS PASIEN

ANAMNESE PASIEN

Pasien Suami

No MR : 00 79 96

Nama : Maslina br. Sitepu Tampil

Sembiring

Umur : 29 tahun 34 tahun

Agama : Islam Islam

Suku : Karo Karo

Pendidikan : S1 S1

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

9

Page 10: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

Pekerjaan : PNS Wiraswasta

Alamat : Kuala Kuala

Datang ke RSU Dr. Djoelham Binjai tanggal 27 Mei 2010 jam 09.30

WIB.

Gravida : 2 Paritas : 1 Abortus : 0

RIWAYAT PERSALINAN

Anak I : Perempuan, Aterm, 3 thn.

ANAMNESA PENYAKIT

Keluhan Utama : Keluar cairan dari jalan lahir

Telaah :

Hal ini dialami Os ± 1 hari yang lalu, cairan berwarna putih

keruh, berbau amis dan adanya bercak darah sejak pukul

20.00 WIB, pasien merasakan air yang keluar semakin banyak

sampai 3 x ganti doek. Dan air yang keluar bercampur darah.

Riwayat jatuh (-)

Riwayat trauma (-)

Riwayat memasukkan benda ke dalam vagina (-).

RPT : tidak jelas

RPO : tidak jelas

HPHT : ? – 7 - 2009

TTP : ? – 4 -2010

STATUS PRESENT

Vital sign

Sensorium : compos mentis anemia : (-)

TD : 120/80 mmHg sianosis : (-)

HR : 80 x/I icterus : (-)

RR : 24 x/I dyspnoe : (-)

T : 36,5 0 C edema : (-)

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

10

Page 11: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

STATUS LOKALISATA

Kepala

Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-)

Hidung : Simetris

Mulut : Cyanosis(-)

Leher : Pembesaran kelenjar getah

bening(-),struma(-)

Thoraks

Inspeksi : simetris kanan=kiri

Palpasi : stem fremitus kanan=kiri

Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru

Aukultasi: suara pernapasan vesikuler

Suara tambahan (-)

Abdomen

Inspeksi : perut membesar

Palpasi : Leopold I : TFU 3 jari di bawah processus

xyphoidesus

Leopold II : Punggung janin sebelah kiri

Leopold III: Bagian terbawah janin kepala

Leopold IV : Sudah masuk PAP

Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan

Auskultasi : Peristaltik (+)

Denyut jantung janin (+) 152 x/i

His (-).

PEMERIKSAAN OBSTETRI/GINEKOLOGI

Inspekulo : air ketuban (+)

Warna : putih keruh

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

11

Page 12: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

Bau : amis

Palpasi :

Leopold I : tinggi fundus uteri 3 jari di bawah processus

xyphoideus Leopold II : punggung janin sebelah kiri

Leopold III : bagian terbawah janin kepala

Leopold IV : sudah masuk PAP

Auskultasi : denyut jantung janin (+) 152 x/i

Vaginal Toucher : 2 cm, portio tebal, ketuban sudah pecah.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

Darah rutin : Golongan darah (B)

HB : 12,3 gr/dL

Leukosit : 14.000 mm3

USG : Janin tunggal, Letak kepala, Gerak (+), Plasenta Fundal, Air

Ketuban Sedikit, Kehamilan 38-39 minggu. Anjuran SC

Elektif

RESUME

Keluhan Utama : Keluar cairan dari jalan lahir

Telaah :

Hal ini dialami Os ± 1 hari yang lalu, cairan berwarna putih

keruh, berbau amis dan adanya bercak darah sejak pukul

20.00 WIB, pasien merasakan air yang keluar semakin banyak

sampai 3 x ganti doek. Dan air yang keluar bercampur darah.

Riwayat jatuh (-)

Riwayat trauma (-)

Riwayat memasukkan benda ke dalam vagina (-).

RPT : tidak jelas

RPO : tidak jelas

HPHT : ? – 6 - 2009

TTP : ? – 3 -2010

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

12

Page 13: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

STATUS PRESENT

Sensorium : compos mentis anemia : (-)

TD: 120/80 mmHg sianosis : (-)

HR: 80 x/I icterus : (-)

RR: 24 x/I dyspnoe : (-)

T : 36,5 0 C edema : (-)

PEMERIKSAAN OBSTETRI/GINEKOLOGI

Inspekulo : air ketuban (+)

Warna : putih keruh

Bau : amis

Palpasi :

Leopold I : tinggi fundus uteri 3 jari di bawah processus

xyphoideus Leopold II : punggung janin sebelah kiri

Leopold III : bagian terbawah janin kepala

Leopold IV : sudah masuk PAP

Auskultasi : denyut jantung janin (+) 152 x/i

Vaginal Toucher : 2 cm, portio tebal, ketuban sudah pecah

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

Darah rutin : Golongan darah (B)

HB : 12,3 gr/dL

Leukosit : 14.000 mm3

USG : Janin tunggal, Letak kepala, Gerak (+), Plasenta Fundal, Air

Ketuban Sedikit. Anjuran SC Elektif

DIAGNOSA SEMENTARA

SG + KDR ( 38 – 39 minggu ) + LK + AH + KPD

RENCANA TINDAKAN

Sectio Caesaria

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

13

Page 14: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

Persiapan sebelum operasi :

IVFD RL 30 gtt/i

O2 2 liter

Inj. Cefotaxim 1 gr

Pasang kateter

Cukur

SIO ( Surat Izin Operasi)

LAPORAN OPERASI POST SECTIO CAESARIA

Dilakukan incisi pada abdomen

Dilakukan incisi pada SBR (Segmen Bawah Rahim)

Dengan mengeluarkan kepala, lahir bayi Laki- Laki, BB 4000

gr, Apgar Score 8/9

Plasenta lahir lengkap

Dilakukan penjahitan pada uterus

Evaluasi perdarahan : tidak ada perdarahan

Dinding perut dijahit lapis demi lapis.

KEADAAN PASIEN POST OPERASI : Baik

Therapy post operasi : Puasa

IVFD D5% : RL 30 gtt/i

Inj. Cefotaxim 1 gr/ 12 jam

Inj. Gentamycin 80 mg/ 8 jam

Inj. Kalnex 1 amp/ 8 jam

Kaltropen supp/ 8 jam

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

14

Page 15: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

FOLLOW UP

Follow up Post Operasi hari I ( 28 Mei 2010)

KU : Lemah, Nyeri bagian perut

TD : 120/90 mmHg

HR : 80 x/i

RR : 20 x/i

T : 36 0C

Platus : Ada

BAB : Belum Ada

P/V : ( + )

TFU : 3 jari dibawah pusat

Therapy :

IVFD Rl 20 gtt/i

Inj. Cefotaxim 1 gr/ 12 jam

Inj. Gentamycin 80 mg/ 8 jam

Inj. Kalnex 1 amp/ 8 jam

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

15

Page 16: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

Kaltropen supp/ 8 jam

Diet : MII

Follow up Post Operasi hari II ( 29 Mei 2010)

KU : Baik, Nyeri bagian perut

TD : 120/80 mmHg

HR : 80 x/i

RR : 24 x/i

T : 36 0C

Platus : Ada

BAB : Belum Ada

P/V : ( + )

TFU : 3 jari dibawah pusat

Therapy :

IVFD Rl 20 gtt/i

Ciprofloxacin 3 x 500 mg

As.Mefenamat 3 x 500 mg

Metronidazol 3 x 500 mg

Viferon 1 x 1

Diet : MB

Follow up Post Operasi hari III ( 30 Mei 2010)

KU : Baik

TD : 120/80 mmHg

HR : 80 x/i

RR : 24 x/i

T : 36,2 0C

Platus : Ada

BAB : Ada

P/V : ( + )

TFU : 3 jari dibawah pusat

Therapy :

IVFD Rl di aff

Ciprofloxacin 3 x 500 mg

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

16

Page 17: Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKETUBAN PECAH DINI

As.Mefenamat 3 x 500 mg

Metronidazol 3 x 500 mg

Viferon 1 x 1

Diet : MB

Follow up Post Operasi hari IV ( 1 Juni 2010)

KU : Baik

TD : 130/80 mmHg

HR : 80 x/i

RR : 22 x/i

T : 36,5 0C

Platus : Ada

BAB : Ada

P/V : ( + )

TFU : 3 jari dibawah pusat

Therapy :

IVFD Rl di aff

Ciprofloxacin 3 x 500 mg

As.Mefenamat 3 x 500 mg

Metronidazol 3 x 500 mg

Viferon 1 x 1

Pasien diperbolehkan pulang

T. Yunizar 05171015Fakultas Kedokteran Abulyatama_B. AcehKKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

17