Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

43
ANALISIS MONITORING PADA ENAM MEDIA ONLINE NASIONAL PERIODE 20-26 FEBRUARI 2014 WWW.IMMCNEWS.COM 1

description

Pemberitaan isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat secara tajam pada tanggal 21 Februari 2014 atau sehari setelah isu tersebut pertama kali disampaikan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Peningkatan pemberitaan terhadap isu penyadapan ini disebabkan banyaknya pihak yang menanggapi isu tersebut mulai dari kalangan partai politik hingga pengamat dan akademisi. Terlebih, media begitu aktif mengawal isu tersebut yang terlihat dari besarnya pemberitaan media selama periode monitoring dilakukan. Media yang cukup aktif memberitakan isu penyadapan terhadap Jokowi adalah Detik.com (30 %), Merdeka.com (21 %) dan Kompas.com (19 %).

Transcript of Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

Page 1: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

A N A L I S I S M O N I T O R I N G

P A D A E N A M M E D I A O N L I N E N A S I O N A L

P E R I O D E 2 0 - 2 6 F E B R U A R I 2 0 1 4

W W W . I M M C N E W S . C O M 1

Page 2: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pemberitaan isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat secara tajam pada tanggal 21 Februari 2014

atau sehari setelah isu tersebut pertama kali disampaikan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Peningkatan pemberitaan terhadap isu penyadapan ini disebabkan banyaknya pihak yang menanggapi isu tersebut mulai dari kalangan partai politik hingga pengamat dan akademisi. Terlebih, media begitu aktif mengawal isu tersebut yang terlihat dari besarnya pemberitaan media selama periode monitoring dilakukan. Media yang cukup aktif memberitakan isu penyadapan terhadap Jokowi adalah Detik.com (30 %), Merdeka.com (21 %) dan Kompas.com (19 %).

Publik Terbelah Soal Penyadapan

Keyakinan publik tentang ada atau tidaknya penyadapan tersebut sama besarnya. 50 % publik percaya bahwa Jokowi memang disadap karena adanya persaingan politik menjelang pemilu 2014. Jokowi merupakan capres potensial yang cukup diperhitungkan dalam pemilu 2014 hingga wajar disadap oleh lawan politiknya. Sedangkan 50 % publik tidak yakin adanya penyadapan tersebut dan menganggap isu tersebut hanya upaya pencitraan dan pengalihan isu yang dilakukan oleh PDIP dan Jokowi.

Jokowi cukup banyak mendapatkan tone negatif baik dari media, kalangan partai politik maupun pengamat dan akademisi. Tone negatif bagi Jokowi dari media sebesar 18 %. Sementara tone positif hanya sebesar 12 %. Selebihnya, yaitu sebesar 70 % adalah tone netral. Detik.com memberikan tone netral sebesar 67 %, Negatif (26 %) dan Positif (7 %). Kompas.com memberikan tone Netral sebesar 82 % dan Negatif (18 %). Merdeka.com memberikan tone netral sebesar 65 %, Negatif (15 %) dan Positif (20 %). Metrotvnews.com memberikan tone Netral sebesar 89 % dan Positif (11 %). Okezone.com memberikan tone netral sebesar 67 % dan tone Negatif (33 %). Sedangkan Viva.co.id memberikan tone Netral sebesar 66 % dan Positif (31 %) serta tone negatif sebesar 3 %. Besarnya tone negatif yang diberikan oleh media menunjukkan media masih mempertanyakan isu penyadapan terhadap Jokowi.

W W W . I M M C N E W S . C O M 2

Page 3: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kalangan Parpol Paling Skeptis

Sementara kalangan parpol juga lebih banyak mendapat tone negatif bagi Jokowi. Tone negatif bagi Jokowi dari

kalangan partai politik mencapai 67 %. Sedangkan tone positif hanya 5 %, sementara tone netral sebesar 28

%. Hasil monitoring ini menunjukkan bahwa sikap partai politik terbelah menjadi 3 (tiga) kelompok dalam

menyikapi isu penyadapan terhadap Jokowi ini. Pertama, Partai yang mengecam dan mempertanyakan

penyadapan Jokowi. Kelompok ini menilai Jokowi dan PDIP hanya sedang berusaha membangun pencitraan

untuk mendapatkan simpati publik dengan menempatkan diri sebagai pihak yang sedang teraniaya.

Kelompok ini bahkan menuding isu penyadapan ini hanya isu yang sudah direkayasa sedemikian rupa. Partai

Demokrat berada dalam kelompok ini. Kedua, adalah kelompok yang menantang Jokowi dan PDIP untuk

membuka isu tersebut secara terang benderang. PDIP didesak untuk melaporkan hal tersebut kepada

penegak hukum, bahkan menantang PDIP untuk menginisiasi hak angket di DPR. Bagi kelompok, jika hal

tersebut tidak dibuka secara terang benderang, maka kecurigaan publik bahwa isu ini hanya alat pencitraan

dan pengalihan isu bisa dibenarkan. Untuk itu, PDIP harus membuktikan bahwa penyadapan tersebut benar-

benar terjadi. Partai yang masuk dalam kelompok ini adalah PKS dan PAN serta Golkar. Ketiga, adalah

kelompok yang menilai bahwa upaya penyadapan ini cermin dari ketidakdewasaan dalam berpolitik. Jika

penyadapan ini benar-benar terjadi maka ini bukti politik yang sedang berjalan adalah politik yang tidak

sehat. Partai Nasdem masuk dalam kelompok ini.

Bagi kalangan pengamat dan akademisi, isu penyadapan terhadap Jokowi sebagaimana yang disampaikan oleh

PDIP juga patut dipertanyakan. Hal ini karena keengganan PDIP dan Jokowi untuk melaporkan dugaan

penyadapan tersebut kepada penegak hukum. Keengganan PDIP dan Jokowi ini banyak ditafsirkan oleh

pengamat dan akademisi bahwa isu penyadapan Jokowi ini hanya sebagai pengalihan isu karena PDIP

sedang banyak disorot media terkait isu pengunduran diri Walikota Surabaya, Tri Rismaharini akibat konflik

dengan pengurus PDIP Jawa Timur. Hal ini lah yang menjadikan pengamat lebih banyak memberikan tone

negatif bagi Jokowi yaitu sebesar 46 %, sementara tone positif hanya 12 % dan tone netral sebesar 42 %.

W W W . I M M C N E W S . C O M 3

Page 4: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sementara, kalangan pemerintah baik itu Polri maupun BIN lebih banyak bersifat netral menanggapi isu

tersebut. Tone bagi Jokowi dari pemerintah lebih besar netral yaitu sebesar 80 % dan negatif 20 %. Pihak

kepolisian lebih banyak menanggapi soal tidak adanya laporan penyadapan baik yang disampaikan oleh

PDIP maupun Jokowi. Sementara pihak BIN lebih cenderung memberikan bantahan bahwa BIN bukanlah

pihak yang melakukan penyadapan dan menyatakan tidak ada kepentingan BIN untuk menyadap Jokowi.

Sikap PDIP yang banyak diberitakan media adalah pernyataan bahwa penyadapan tersebut memang terjadi

dan sudah diketahui oleh Jokowi. Namun, mereka tetap tidak bersedia melaporkan hal tersebut kepada

penegak hukum karena menganggap penegak hukum juga sudah mengetahui hal tersebut. Senada

dengan PDIP, Jokowi juga membenarkan adanya penyadapan tersebut namun memilih untuk tidak

melaporkan hal tersebut kepada polisi. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Jokowi menyatakan sudah

mengetahui siapa yang menyadapnya.

Soal siapa yang menyadap Jokowi, media juga lebih banyak berspekulasi. Hal ini ditandai dengan temuan

bahwa penyadapan Jokowi lebih banyak diindentifikasi sebagai kelompok profesional. Meski kalangan

profesional dianggap sebagai pihak yang paling mungkin melakukan penyadapan terhadap Jokowi, namun

alat yang digunakan lebih banyak diberitakan sebagai alat yang konvensional dan banyak beredar

dipasaran. Hal ini menjadi kontra produktif dengan dugaan siapa yang menyadap.

PDIP Tidak Siap Mengelola Isu

PDIP sebagai pihak yang pertama kali menyampaikan isu ini, seperti tidak mempersiapkan isu ini dengan

baik. Hal ini ditandai dengan tidak adanya konsistensi terhadap informasi yang disampaikan baik siapa

yang pertama kali menemukan alat sadap serta kapan pertama kali Jokowi disadap.

W W W . I M M C N E W S . C O M 4

Page 5: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

DAFTAR ISI

1. Daftar Isi ................................................ 5

2. Metodologi ............................................ 6

3. Coverage Media ..................................... 7

4. Tone ....................................................... 11

5. Isu .......................................................... 24

6. Quote .................................................... 32

7. Kesimpulan dan Implikasi .................. 41

W W W . I M M C N E W S . C O M 5

Page 6: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

METODOLOGI

Monitoring ini dilakukan terhadap 6 media online berskala nasional. Metode yang digunakan

adalah purposive sampling dengan menganalisa semua artikel yang berkaitan dengan dugaan

penyadapan terhadap Jokowi. Adapun media online yang di monitoring adalah:

W W W . I M M C N E W S . C O M 6

Media Jumlah

Berita

Detik.com 57

Kompas.com 36

Merdeka.com 40

Metrotvnews.com 9

Okezone.com 15

Viva.co.id 32

Total 189

Page 7: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

COVERAGE DYNAMIC

Pemberitaan tentang isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat pada tanggal 21 Februari

2014 yang dipicu oleh banyaknya pihak yang menanggapi isu penyadapan tersebut.

W W W . I M M C N E W S . C O M 7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

20/02/2014 21/02/2014 22/02/2014 23/02/2014 24/02/2014 25/02/2014 26/02/2014

Page 8: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

SHARE MEDIA

Detik.com merupakan media yang cukup banyak memberitakan isu penyadapan terhadap

Jokowi.

W W W . I M M C N E W S . C O M 8

30%

19% 21%

5%

8%

17%

Detik.com

Kompas.com

Merdeka.com

Metrotvnews.com

Okezone.com

Viva.co.id

Page 9: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

PENEMPATAN “JOKOWI”

Meski isu utamanya tentang penyadapan, Jokowi cukup banyak dijadikan sebagai judul berita

oleh media.

W W W . I M M C N E W S . C O M 9

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

In Title In News

Page 10: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TEMUAN 1: COVERAGE MEDIA

1. Isu penyadapan terhadap Jokowi cukup menarik perhatian media. Hal ini

ditunjukkan dengan begitu cepatnya isu ini meningkat. Coverage pemberitaan

media memperlihatkan, isu ini mengalami peningkatan pemberitaan pada

tanggal 21 Februari 2014 atau sehari setelah isu ini pertama kali disampaikan.

2. Isu ini semakin menarik karena terkait dengan Jokowi yang dalam satu terakhir

menjadi magnet pemberitaan media. Banyaknya penempatan Jokowi sebagai

judul berita menunjukkan bahwa media cukup tertarik dengan isu ini karena

faktor Jokowi.

W W W . I M M C N E W S . C O M 10

Page 11: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TONE MEDIA TERHADAP JOKOWI

Media lebih banyak memberikan tone netral kepada Jokowi yaitu 70 %. Namun, tone negatif

(18%) lebih besar dibanding tone positif (12%)

W W W . I M M C N E W S . C O M 11

0

20

40

60

80

100

120

140

Positif Negatif Netral

Page 12: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TONE JOKOWI BY MEDIA

Detik.com memberikan tone netral sebesar 67%, Negatif (26%) dan Positif (7%). Sedangkan

Kompas memberikan tone Netral sebesar 82% dan Negatif (18%).

W W W . I M M C N E W S . C O M 12

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Positif Negatif Netral

Detik.com

0

5

10

15

20

25

30

Positif Negatif Netral

Kompas.com

Page 13: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TONE JOKOWI BY MEDIA

Merdeka.com memberikan tone netral sebesar 65%, Negatif (15%) dan Positif (20%).

Sedangkan Metrotvnews.com memberikan tone Netral sebesar 89% dan Positif (11%).

W W W . I M M C N E W S . C O M 13

0

5

10

15

20

25

30

Positif Negatif Netral

Merdeka.com

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Positif Negatif Netral

Metrotvnews.com

Page 14: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TONE JOKOWI BY MEDIA

Okezone.com memberikan tone netral sebesar 67% dan tone Negatif (33%). Sedangkan

Viva.co.id memberikan tone Netral sebesar 66% dan Positif (31%) serta tone negatif

sebesar 3%

W W W . I M M C N E W S . C O M 14

0

2

4

6

8

10

12

Positif Negatif Netral

Okezone.com

0

5

10

15

20

25

Positif Negatif Netral

Viva.co.id

Page 15: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

RESPON PARPOL

Internal PDIP terlihat cukup aktif mengomentari isu ini baik menyampaikan informasi atau

menanggapi komentar dari pihak lain. Partai lain yang cukup menanggapi isu ini adalah

Partai Demokrat.

W W W . I M M C N E W S . C O M 15

0 20 40 60 80 100 120

PKS

PDIP

Demokrat

Golkar

PAN

PPP

PKB

Hanura

Gerindra

PKPI

Nasdem

PBB

Page 16: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

RESPON PARTAI LAIN DAN TONE

TERHADAP JOKOWI

Partai lain menilai isu ini hanyalah cara PDIP dan Jokowi untuk mencari simpati publik dan pencitraan. Dengan demikian tone negatif lebih banyak diberikan kepada Jokowi yaitu sebesar 67%. Sedangkan tone Positif hanya sebesar (5%) dan tone Netral (28%).

W W W . I M M C N E W S . C O M 16

0 5 10 15

Menantang PDIP Untuk

Mengungkap

Inisiasi Hak Angket Atas

Penyadapan

Pengalihan Isu yang Diciptakan

Mencari Simpati/Perhatian

Seolah Teraniaya (Pencitraan)

Isu yang Direkayasa

Cermin Kompetisi/Kedewasaan

Politik yang Tidak Sehat

0

5

10

15

20

25

30

Positif Negatif Netral

Page 17: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TONE JOKOWI BY PARPOL

Hampir semua parpol yang menanggapi isu ini lebih banyak memberikan tone negatif bagi

Jokowi. Hanya Golkar yang terlihat lebih netral.

W W W . I M M C N E W S . C O M 17

0

2

4

Positif Negatif Netral

PKS

0

5

10

15

20

Positif Negatif Netral

Demokrat

0

1

2

Positif Negatif Netral

Golkar

0

5

Positif Negatif Netral

PAN

0

1

2

3

4

5

Positif Negatif Netral

Nasdem

Page 18: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

RESPON PDIP ATAS

PENYADAPAN JOKOWI

PDIP lebih banyak mencoba menyakinkan publik bahwa penyadapan tersebut benar-benar

terjadi namun Jokowi tidak mau mengungkapkan kepada publik. Hal ini juga sejalan

dengan tone yang diberikan kepada Jokowi yang lebih dominan Netral dan Positif.

W W W . I M M C N E W S . C O M 18

0 5 10 15 20 25

Ngapain Lapor? Polisi saja Sudah

Tahu, Kok

Jokowi Sebenarnya tdk Mau

Mengungkapkan

Bukan Pencitraan

Bukan Omong Kosong, Benar-

Benar Terjadi

Penyadapan itu Janggal, Kenapa

Kepada Jokowi?

Penyadapan Ini Keterlaluan

Pihak PDI-P Sempat Mengacak

Lokasi Alat Sadap tsb.

Disadap, Nikmati Saja

Sebaiknya Lapor Pihak Berwajib

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Positif Negatif Netral

Page 19: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

BAGAIMANA RESPON PEMERINTAH ? (BIN/POLISI/KPK/KEMENTERIAN/PEMPROV)

Polisi lebih banyak menanggapi soal tidak dilaporkannya penyadapan terhadap Jokowi. Sementara BIN lebih banyak membantah bahwa penyadapan tidak dilakukan oleh institusinya. Hal ini juga sejalan dengan tone yang lebih banyak memberikan tone netral dan negatif.

W W W . I M M C N E W S . C O M 19

0 2 4 6 8 10 12

Rawan Sadap, Parpol Perlu Batasi

Info Penting

Membantah Penyadapan

Dikaitkan Dgn Intelijen Negara

Polisi Belum Terima Laporan, Tapi

sdh Berkoordinasi

Pelaku Bisa Saja Org di Luar

Fungsi Intelijen Resmi

Untuk Apa Negara Menyadap

Jokowi?

Identitas dan Keberadaan Pelaku

sudah Diketahui

0

5

10

15

20

25

30

Positif Negatif Netral

Page 20: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

RESPON PENGAMAT/AKADEMISI/LSM?

Kalangan pengamat dan akademisi juga mempertanyakan isu penyadapan tersebut karena

PDIP tidak mau melaporkan kepada Polisi. Tone yang diberikan kepada Jokowi lebih

banyak Negatif dibanding Positif.

W W W . I M M C N E W S . C O M 20

0 2 4 6 8

Kepolisian Mesti Mengusut Meski

Jokowi Tdk Lapor

Kontraproduktif Bagi Jokowi,

Warga Tidak Butuh Isu Sadap

Pengalihan Isu yg Diciptakan

Mencari Simpati/Perhatian

Seolah Teraniya (Pencitraan)

Isu yang Direkayasa

Mencurigakan Kalau Tidak Lapor

Polisi

0

2

4

6

8

10

12

Positif Negatif Netral

Page 21: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

BAGAIMANA RESPON JOKOWI?

Jokowi lebih banyak menanggapi santai isu penyadapan tersebut dan memilih tidak

melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.

W W W . I M M C N E W S . C O M 21

0 5 10 15 20 25 30 35

Membenarkan Temuan Alat Sadap

Menanggapi Enteng Soal Penyadapan

Tidak Tahu Target Penyadapan Thd Dirinya

Memilih Tidak Melaporkan Ke Polisi

Percakapan yang Terekam Tidak Berbahaya/Rahasia

Saya Biasa Saja, Tapi Teman separtai yang Marah

Tahu Siapa Yang Menyadapnya

Tidak Mau Berandai-andai Siapa Yang Melakukan Penyadapan

Page 22: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TEMUAN 2: TONE

1. Secara umum, tone pemberitaan media lebih dominan netral terhadap Jokowi.

Namun, tone negatif lebih besar dibanding tone positif. Hal ini menunjukkan media

juga mempertanyakan isu penyadapan terhadap Jokowi, apakah benar-benar terjadi

atau hanya sekedar sensasi.

2. Begitu juga tone bagi Jokowi yang berasal dari kalangan Partai Politik dan

Pengamat/akademisi. Kalangan partai politik memberikan tone negatif yang cukup

besar bagi Jokowi karena menilai isu ini hanya bagian dari upaya Jokowi dan PDIP

untuk mendapatkan simpati publik. Kalangan partai politik menuding PDIP dan

Jokowi ingin mengesankan diri sebagai pihak yang teraniaya lewat isu penyadapan.

3. Sedangkan kalangan pengamat juga memberikan tone negatif lebih besar kepada

Jokowi karena menilai isu ini hanya merupakan alat untuk meraih simpati publik.

Apalagi Jokowi dan PDIP dinilai tidak bersedia melaporkan hal tersebut kepada

penegak hukum yang membuat dugaan bahwa isu ini hanya sekedar sensasi dan

pencitraan cukup kuat bagi kalangan pengamat dan akademisi.

W W W . I M M C N E W S . C O M 22

Page 23: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TEMUAN 2: TONE

4. Menanggapi banyaknya tudingan dari berbagai kalangan bahwa isu

penyadapan ini hanya cara PDIP dan Jokowi untuk mendapatkan simpati

publik, PDIP mencoba meyakinkan publik dengan menyatakan bahwa isu ini

bukan omong kosong. Penyadapan benar-benar terjadi. PDIP menyatakan

Jokowi sudah mengetahui bahwa dirinya disadap namun tidak bersedia

menyampaikannya kepada publik.

5. Sementara kalangan pemerintah lebih banyak membantah tudingan bahwa

mereka yang melakukan penyadapan. Pihak kepolisian menyatakan tidak ada

laporan penyadapan yang disampaikan oleh PDIP dan Jokowi. Sedangkan BIN

lebih banyak menyatakan bahwa mereka tidak pernah menyadap Jokowi.

6. Sedangkan Jokowi lebih memilih tidak melaporkan penyadapan yang dilakukan

terhadapnya karena menilai tidak ada yang perlu disadap dari dirinya.

W W W . I M M C N E W S . C O M 23

Page 24: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

APA MOTIF PENYADAPAN?

Motif penyadapan yang banyak diberitakan media adalah karena kepentingan Politik

mengingat Jokowi saat ini adalah capres terkuat pada Pemilu 2014

W W W . I M M C N E W S . C O M 24

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Kepentingan Politik, Jokowi Kompetitor Kuat Pilpres 2014

Memantau Manuver Politik Jokowi di Pilpres 2014

Sabotase

Mencari Kelemahan Lawan Politik

Page 25: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

SARAN ORANG-ORANG KE JOKOWI

Saran yang banyak disampaikan oleh berbagai kalangan kepada Jokowi adalah melaporkan

penyadapan tersebut kepada polisi sehingga tidak terkesan sedang mengalihkan isu

atau pencitraan.

W W W . I M M C N E W S . C O M 25

0 0.5 1 1.5 2 2.5

Lapor ke Polisi Biar tidak Dikesankan Pengalihan Isu

Jangan Cuma Cerita Ke Media

Lebih Hati-hati Berbicara

Page 26: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

SIAPA YANG SADAP JOKOWI?

Pihak yang paling banyak dituduh sebagai pelaku kejahatan adalah kelompok profesional

dan lawan politik.

W W W . I M M C N E W S . C O M 26

0 1 2 3 4 5 6

BIN

Orang Dalam

Lawan Politik

Asing

Kelompok Profesional

Rezim Pejabat Lama di Pemprov Jakarta

Page 27: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TENTANG ALAT SADAP JOKOWI

Tentang alat sadap yang digunakan, media lebih banyak memberitakan alat tersebut

merupakan alat sadap konvensional yang banyak dijual di pasaran.

W W W . I M M C N E W S . C O M 27

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Canggih

Kuno/Konvensional

Dijual Bebas di Pasaran

Dapat Merekam Gambar & Suara

Page 28: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

PRO KONTRA JOKOWI DISADAP

Pihak yang pro dan kontra dengan isu penyadapan ini cukup berimbang. Kalangan yang yakin penyadapan ini adalah beralasan bahwa ini adalah persaingan politik. Sedangkan yang tidak yakin menuding ini hanya upaya pencitraan.

W W W . I M M C N E W S . C O M 28

5

19

13

11

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Capres Potensial Persaingan Politik Upaya Pencitraan Pengalihan Isu

Yakin, Karena.. Gak Yakin, Karena..

24 24

0

5

10

15

20

25

30

Yakin Tidak Yakin

Page 29: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

KONSISTENSI BERITA

PDIP seperti tidak yakin dengan isu penyadapan tersebut karena adanya upaya meralat

informasi yang disampaikan sebelumnya baik dari sisi pihak yang menemukan maupun

waktu penemuan.

W W W . I M M C N E W S . C O M 29

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Sebelumnya: Tim PDIP Setelah Ralat: Tim Pengawal

Jokowi

Sebelumnya: Desember 2013 Setelah Ralat: Oktober 2012

Yang Menemukan Waktu Penemuan

Page 30: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TEMUAN 3: ISU

1. Motif penyadapan yang paling banyak diberitakan media adalah karena

didasari oleh kepentingan politik menjelang pemilu. Jokowi dinilai sebagai

salah satu capres terkuat sehingga perlu didapatkan informasi tentang Jokowi.

2. Soal siapa yang menyadap Jokowi, media juga lebih banyak berspekulasi. Hal

ini ditandai dengan temuan bahwa penyadapan Jokowi lebih banyak

diindentifikasi sebagai kelompok profesional.

3. Meski kalangan profesional dianggap sebagai pihak yang paling mungkin

melakukan penyadapan terhadap Jokowi, namun alat yang digunakan lebih

banyak diberitakan sebagai alat yang konvensional dan banyak beredar

dipasaran. Hal ini menjadi kontra produktif dengan dugaan siapa yang

menyadap.

W W W . I M M C N E W S . C O M 30

Page 31: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TEMUAN 3: ISU

4. Publik terpecah soal apakah penyadapan tersebut benar-benar ada atau tidak.

50 % menyatakan penyadapan itu ada dengan alasan yang paling dominana

adalah Jokowi adalah capres terkuat dan penyadapan ini dilakukan untuk

kepentingan politik. Sedangkan 50 % lainnya tidak yakin dengan penyadapan

tersebut dan menilai isu ini disampaikan hanya untuk melakukan pencitraan

dan untuk mendapatkan simpati publik.

5. Publik lebih banyak menyarankan kepada Jokowi dan PDIP agar dugaan

penyadapan tersebut dilaporkan kepada penegak hukum sehingga tidak

terkesan sedang melakukan pencitraan atau mendapatkan simpati publik.

6. PDIP sebagai pihak yang pertama kali menyampaikan isu ini, seperti tidak

mempersiapkan isu ini dengan baik. Hal ini ditandai dengan tidak adanya

konsistensi terhadap informasi yang disampaikan baik siapa yang pertama kali

menemukan alat sadap serta kapan pertama kali Jokowi disadap.

W W W . I M M C N E W S . C O M 31

Page 32: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

QUOTE JOKOWI

Jokowi lebih banyak disebut dalam pemberitaan media dibanding memberikan tanggapan.

W W W . I M M C N E W S . C O M 32

28%

72%

Aktif

Pasif

Page 33: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

QUOTE PARPOL AKTIF

Internal PDIP cukup aktif mendorong isu penyadapan tersebut ke media. Sedangkan partai

lain lebih banyak memberikan tanggapan.

W W W . I M M C N E W S . C O M 33

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Demokrat

Golkar

PDIP

PKB

PPP

PKS

PAN

Hanura

Gerindra

Nasdem

PBB

PKPI

Page 34: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

QUOTE PARPOL PASIF

PDIP merupakan partai yang banyak disebut dalam pemberitaan media.

W W W . I M M C N E W S . C O M 34

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Demokrat

Golkar

PDIP

PKB

PPP

PKS

PAN

Hanura

Gerindra

Nasdem

PBB

PKPI

Page 35: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

QUOTE NON PARPOL AKTIF

Kalangan pengamat dan akademisi merupakan pihak diluar parpol yang cukup aktif

menanggapi isu penyadapan Jokowi

W W W . I M M C N E W S . C O M 35

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Militer / TNI

Kepolisian

BIN

Bawaslu

Pemerintah (Provinsi)

Pemerintah (Pusat)

LSM

Mahasiswa

Intelektual / akademisi

Pengusaha

Tokoh agama / masyarakat

Masyarakat umum

Lainnya

Page 36: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

QUOTE NON PARPOL PASIF

Pemerintah merupakan pihak non parpol yang cukup banyak disebut dalam pemberitaan

media.

W W W . I M M C N E W S . C O M 36

0 0.5 1 1.5 2 2.5

Militer / TNI

Kepolisian

BIN

Bawaslu

Pemerintah (Provinsi)

Pemerintah (Pusat)

LSM

Mahasiswa

Intelektual / akademisi

Pengusaha

Tokoh agama / masyarakat

Masyarakat umum

Lainnya

Page 37: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

PERSON PARPOL QUOTE AKTIF

Tjahjo Kumolo menjadi person yang paling aktif menanggapi isu penyadapan Jokowi.

W W W . I M M C N E W S . C O M 37

0 5 10 15 20 25 30 35

Ramadan Pohan

Tjahjo Kumolo

Sidarto Danusubroto

TB Hasanuddin

Pramono Anung

Puan Maharani

Surya Paloh

Ruhut Sitompul

Marzuki Alie

Fahri Hamzah

Page 38: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

PERSON PARPOL QUOTE PASIF

Tjahjo Kumolo dan Megawati Soekarno Putri menjadi person parpol yang paling sering

disebut dalam pemberitaan media.

W W W . I M M C N E W S . C O M 38

0 5 10 15 20 25 30

Megawati Soekarnoputri

Tjahjo Kumolo

Sidarto Danusubroto

Susilo Bambang Yudhoyono

Ruhut Sitompul

Page 39: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

PERSON NON PARPOL QUOTE AKTIF

Marciano Norman merupakan person non parpol yang cukup aktif menanggapi isu penyadapan Jokowi

W W W . I M M C N E W S . C O M 39

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Marciano Norman

Agus Rianto

Basuki Tjahaja Purnama

Heru Budi Hartono

Neta S Pane

Rikwanto

Budiman

Andrianto

Andrinof Chaniago

Toto Izul Fatah

Page 40: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

TEMUAN 4: QOUTE

1. Pengurus dan Kader PDIP cukup aktif mengawal isu penyadapan Jokowi. Tjahjo

Kumolo dan TB Hasanuddin merupakan pengurus PDIP yang aktif menanggapi

isu tersebut.

2. Sedangkan Partai Demokrat merupakan partai yang paling banyak

mempertanyakan isu penyadapan Jokowi yang disampaikan oleh PDIP.

Ramadhan Pohan dan Ruhut Sitompul merupakan dua pengurus Partai

Demokrat yang cukup aktif memberikan tanggapan kepada media.

3. Sementara dari kalangan non Parpol, Kepala BIN, Marciano Norman menjadi

pihak yang paling aktif memberikan pernyataan kepada media.

4. Sedangkan Jokowi memang terlihat tidak terlalu aktif memberikan pernyataan

kepada media. Jokowi justru menjadi pihak yang paling banyak disebut dalam

pemberitaan media.

W W W . I M M C N E W S . C O M 40

Page 41: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

KESIMPULAN

Kesimpulan:

Isu penyadapan terhadap Jokowi lebih banyak ditanggapi negatif oleh berbagai

kalangan

Implikasi:

Isu ini justru membuat simpati publik terhadap Jokowi dan PDIP menurun.

W W W . I M M C N E W S . C O M 41

Page 42: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

KESIMPULAN

Kesimpulan:

PDIP terkesan kurang siap dalam menyampaikan isu penyadapan ini.

Implikasi:

Internal PDIP tidak satu suara menyikapi kritikan dan tanggapan yang disampaikan

oleh publik.

W W W . I M M C N E W S . C O M 42

Page 43: Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

KESIMPULAN

Kesimpulan:

PDIP dan Jokowi diminta untuk melaporkan kasus penyadapan tersebut kepada

penegak hukum

Implikasi:

Hal ini untuk mengurangi kecurigaan publik bahwa PDIP dan Jokowi sedang

melakukan pencitraan dan berusaha mendapat simpati publik

W W W . I M M C N E W S . C O M 43