Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Kota Hijau
-
Upload
pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp -
Category
Documents
-
view
74 -
download
1
description
Transcript of Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Kota Hijau
Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Kota Hijau
Jakarta, 3 September 2014
Green Community
• Partisipasi warga dalam pembangunan kota hijau
• Salah satu dari 8 atribut Kota Hijau
• Persyaratan dari P2KH : tim swakelola mengumpulkan sedikitnya 3 komunitas hijau
Komunitas Hijau
• Komunitas hijau adalah kelompok warga yang berkomunitas berdasarkan hobi/minat bersama dan memiliki kepedulian pada lingkungan maupun sosial budaya. Contoh : Pramuka, Pecinta Tanaman, Klub Motor, Parkour, Klub Fotografi, dll
• Komunitas dapat menjadi mitra yang baik, karena sudah eksis dan lebih mudah diterima sesama warga/komunitas lain
Forum Komunitas Hijau
• Terdiri dari minimal 3 komunitas hijau di kota/kabupaten, agar terjadi keberagaman dan kerjasama antar kelompok warga
• Berbentuk forum, koordinasi yang sifatnya cair, sehingga masing2 komunitas hijau tetap eksis
• Menjadi mitra dengan Pemda setempat, lewat tim swakelola P2KH
FKH dalam P2KH
• P2KH tidak membentuk kelompok warga baru, namun bekerja sama dengan komunitas komunitas yang sudah eksis.
• Komunitas yang ada, diajak untuk lebih peduli pada masalah yang lebih luas, yaitu persoalan kota/kabupaten
• Lewat FKH, komunitas komunitas yang ada, diajak untuk saling kerjasama, saling sinergi.
FKH dalam P2KH
• Lewat FKH, sebagai sesama warga mendapat pemahaman Kota Hijau, tata ruang dan ruang terbuka hijau/taman
• Mendorong partisipasi warga dalam salah satu atribut Kota Hijau, seperti sampah, air , transportasi dll
Prinsip prinsip FKH
• Sukarela, relawan di gerakan kota hijau, tidak dibayar dan tidak mencari keuntungan materi dari P2KH
• Independen , FKH bukan menjadi bawahan dari SKPD/tim swakelola, tapi mitra.
• Mandiri, keberadaan FKH didorong untuk dapat terus eksis, selepas dari P2KH
• Bertindak hijau, dalam setiap kegiatan FKH, diharapkan menjadi teladan
Tahapan FKH
Tahun IIIPenguatan FKH di Publik
Tahun IIKonsolidasi FKH
Tahun IVPenyapihan FKH untuk mandiri
Pasca P2KHFKH mitra independen Pemerintah
Kegiatan FKH di Tahun Kedua
• Pembentukan FKH
• Sosialisasi Kota Hijau
• Pembuatan Peta Komunitas Hijau
• Aksi Komunitas Hijau
Kegiatan FKH di Tahun Ketiga dan Keempat
• Aksi Komunitas Hijau
• Festival Hijau
• FGD Aspirasi dan Visi
Pembentukan FKH
• Dibentuk oleh tim swakelola, dibantu Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat.
• Minimal terdiri 3 komunitas hijau, lebih banyak lebih baik
• Komunitas yang bergabung adalah komunitas yang sudah eksis setidaknya 1 tahun.
• FKH sifatnya cair, namun dapat diformalkan dengan SK Bupati/Walikota sesuai dengan konteks daerah.
Sosialisasi Kota Hijau
• Dilakukan tim swakelola dan FKH• Karena yang membagikan ilmu, bukan
hanya tim swakelola tapi juga FKH yang bagian dari warga itu sendiri, sehingga lebih mudah diterima
• Sosialisasi ini juga mendorong FKH untuk belajar dan memahami Kota Hijau
• Umumnya dilakukan di sekolah, kelompok warga
Peta Komunitas Hijau
• Peta dibuat oleh FKH • Peta komunitas hijau ini bukan peta
profesional tapi metode untuk mengenal dan memahami lingkungannya.
• Dilakukan dengan survei lapangan dan diskusi antar anggota komunitas.
• Komunitas menjadi mengenal tata ruang kota/kabupaten
• Antar komunitas diharapkan ada kerjasama dan saling pengertian
Aksi Komunitas Hijau
• FKH boleh menentukan bentuk kegiatan apa pun, asal terkait dengan satu atau lebih dari 8 atribut Kota Hijau
• FKH menyusun proposal kegiatan dan mendapat persetujuan dari Tim Pendamping
• Kegiatan ini memberi kepercayaan pada FKH untuk menentukan apa yang menjadi kebutuhan lokal.
• Umumnya berupa lokalatih, lomba, kampanye dalam atribut green waste, green water, green transportation
Festival Hijau
• Berupa kegiatan kesenian di taman kota/RTH. • Kesenian adalah kegiatan yang mudah diterima
publik, sekaligus edukasi pemanfaatan taman/RTH
• FKH menentukan sendiri bentuk kegiatan kesenian seperti apa, sesuai konteks lokal.
• FKH membuat proposal dan disetujui Tim Pendamping.
• Umumnya adalah musik/lagu, tari dan baca puisi
FGD Aspirasi dan Visi
• Merupakan FGD merumuskan "mimpi"/visi warga pada kota/kabupaten pada 20 tahun ke depan, terkait kota hijau
• Peserta adalah kelompok kelompok warga yang ada di kota/kabupaten dengan difasilitasi oleh FKH
• Visi ini disampaikan oleh FKH kepada Pimpinan Daerah, sebagai bentuk aspirasi.
Dampak
• FKH memahami pentingnya RTH/ruang terbuka hijau
• FKH mulai mengenal RTRW dan ingin sumbang saran
• Ide, sumbang saran, kritik tentang pembangunan kota/kabupaten mulai diberikan kepada SKPD/dinas
Dampak
• Di luar kegiatan P2KH, FKH yang tahun ketiga, mulai mengadakan kegiatan mandiri, entah swadaya, sponsorship, CSR maupun APBD
• FKH mulai memanfaatkan taman kota untuk berbagai kegiatan
• Keberadaan FKH bergaung dengan diliput oleh beberapa media lokal
Terima kasih