Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

21
KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 Disusun Oleh: Kelompok I (Kelas X.1) Ketua : Hendra Lesmana Sekretaris : Wiwit Utami Pembicara : Annisa Aprillisda Moderator : Gia Yuliatista PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DINAS PENDIDIKAN

Transcript of Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Page 1: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM

KEHIDUPAN BERBANGSA DAN

BERNEGARA

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada semester 2

Tahun Pelajaran 2011/2012

Disusun Oleh:

Kelompok I (Kelas X.1)

Ketua : Hendra Lesmana

Sekretaris : Wiwit Utami

Pembicara : Annisa Aprillisda

Moderator : Gia Yuliatista

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 CIAMIS

Jalam K.H.Ahmad Dahlan No. 2 Tlp. (0265)771709 Ciamis 46216

Page 2: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

LEMBAR PENGESAHAN:

Disusun Oleh:

Kelompok I (Kelas X.1)

Ketua : Hendra Lesmana

Sekretaris : Wiwit Utami

Pembicara : Annisa Aprillisda

Moderator : Gia Yuliatista

Mengetahui

Ciamis, …. Januari 2011,

Wali Kelas Guru Mata Pelajara P.Kn.

PURNAMA SA, S.Pd. CECENG PURNAMA, S.Pd.

NIP: 196010301983021002 NIP: 195902221983031004

Page 3: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Kata Pengantar

Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT,

karena tanpa Rahmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan

baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak

CECENG PURNAMA, S.Pd. selaku Guru Pendidikan kewarganegaraan yang

membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan

terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal

mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Keterbukaan dan Keadilan Dalam

Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat

kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari

teman-teman maupun Bapak Guru. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Ciamis, Januari 2012

Penyusun

Page 4: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Daftar Isi

Lembar

Judul……………………………………………………………………… i

Lembar Pengesahan……………………………………………………………….

ii

Kata

Pengantar…………………………………………………………………….iii

Daftar Isi…………………………………………………………………………..

iv

BAB I PENDAHULUAN

………………………………………………………….

BAB II

Page 5: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

BAB I

PENDAHULUAN

Era keterbukaan atau lebih dikenal dengan globalisasi, merupakan resulatante

(akibat/hasil) dari sedemikian banyak perkembangan pemikiran menyeluruh baik ilmu

pengetahuan maupun teknologi dalam paruh kedua abad ke 20. Hal ini telah mendorong

dilakukannya serangkaian penyesuaian serta perkembangan kelambagaan serta tatanannya

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar dengan cepat mampu menyesuaikan diri.

Rangkaian penyesuaian yang diperlukan bukan hanya menyangkut kebijaksanaan

penyelenggaraan negara, strategi serta tata kerja pemerintahan, tetapi juga orientasi tata

nilai serta aspek kelembagaan masyarakat dan bangsa itu sendiri (aspek politik, ekonomi,

sosial-budaya, hukum, pertahanan dan keamanan).

Memasuki era keterbukaan, mengharuskan kita secara arif agar mampu merumuskan

dan mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam berinteraksi

terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jati diri bangsa, serta menyegarkan

dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita. Sudah saatnya makna nasionalisme

dan patriotisme yang memiliki dimensi dan cakupan yang makin kompleks, memerlukan

langkah-langkah arif dan bijaksana agar kita makin dapat mendekatkan wujud cita-cita

Proklamasi yang tercantum di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Secara psikologis, tumbuhnya sikap keterbukaan berkaitan erat dengan jaminan

keadilan. Keterbukaan merupakan sikap jujur, rendah hati dan adil serta mua menerima

pandapat orang lain. Sedangkan keadilan merupakan pengakuan dan perlakuan yang

seimbang antara hak dan kewajiban. Dengan demikian penerapan jaminan keadilan perlu

dilandasi oleh sikap jujur rendah hati dan tindakan yang tidak berat sebelah.

Sebagai manusia kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan mengabaikan

kewajiban, karena hal yang demikian dapat mengarah pada pemerasan dan memperbudak

oran lain. Sebaliknya jika hanya menjalankan kewajiban dan mengabaikan apa yang

menjadi hak kita, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas oleh orang lain.

Contoh; seorang karyawan yang hanya menuntut hak kenaikan upah tanpa diimbangi

peningkatan kualitas kerjanya tentu dianggap sebagai pemeras. Sebaliknya seorang majikan

yang terus menerus memeras tenaga pegawainya tanpa memperhatikan kenaikan upah dan

peningkatan kesejahteraan pekerjanya, maka cenderung disebut telah memperbudak orang

lain.

Page 6: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

BAB II

PENTINGNYA KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM

KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

1. Pengertian Keterbukaan

Keterbukaan merupakan perwujudan dari sikap jujur, rendah hati, adil, mau

menerima pendapat, kritik dari orang lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

keterbukaan adalah hal terbuka, perasaan toleransi dan hati-hati serta merupakan

landasan untuk berkomunikasi. Dengan demikian dapat dipahami pula bahwa yang

dimaksud dengan keterbukaan adalah suatu sikap dan perilaku terbuka dari individu

dalam beraktivitas.

Keterbukaan berasal dari kata dasar “terbuka”. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, terbuka berarti tidak tertutupi,tersingkap. Jadi, Keterbukaan adalah suatu

keadaan yang tidak tertutupi,tidak ditutupi,keadaan yang tidak rahasia sehingga semua

pihak mempunyai hak untuk mengetahuinya.

Keterbukaan berarti kesadaran untuk menjelaskan suatu hal tanpa rahasia. Dalam

kehidupan, Keterbukaan selalu berhubungan dengan media informasi dan berita.

Keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selalu berhubungan dengan

pernyataan dan kebijakan publik.

Keterbukaan sering diartikan dengan transparan. Pemerintah yang demokratis

merupakan pemerintah yang tranparan.keterbukaan dalam berbangsa dan bernegaraa

dapat diwujudkan dalam penyelenggaraan Negara. Semua hal yang berhak diketahui

masyarakat harus dijelaskan secara terbuka oleh pemerintah.

Semua masalah dalam berbangsa dan bernegara hendaknya ditelusuri kembali pada

akar masalahnya. Semua masalah yang muncul sering diakibatkan tidak adanya

komunikasi yang sehat atau miscommunication.

2. Sikap Terbuka dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Keterbukaan sebagai warga negara penting dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Keterbukaan sebagai warga negara diwujudkan dalam bentuk kebebasan

berpendapat, berpartisipasi, mencari, dan mendapatkan informasi yang berkaitan

dengan kehidupan bernegara. Selain itu, kesediaan menerima pendapat dan menghargai

pendapat orang lain adalah wujud keterbukaan warga negara. Selain warga negara,

keterbukaan juga perlu ada pada pemerintah selaku penyelenggara negara. Tanpa

Page 7: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

keterbukaan, segala sesuatu yang ada dibelakang menjadi kabur dan tidak jelas. Dalam

keadaan serba kabur, peluang penyimpangan norma, peraturan, atau prosedur yang

berlaku menjadi sangat terbuka sehingga mudah mendorong perbuatan yang tidak

bertanggung jawab. Ketertutupan mengakibatkan ketidakmampuan mencegah berbagai

patologi sosial, ekonomi, politik, dan korupsi, serta nepotisme. Selain itu, ketertutupan

juga mengakibatkan matinya peluang untuk mengembangkan daya kreatif dan

kemampuan bersaing secara terbuka dan adil, terjadinya kebijakan-kebijakan publik

yang tidak peka terhadap aspirasi masyarakat, penyalahgunaan kekuasaan secara luas,

dan ketidakmampuan rakyat melakukan pengawasan dan pengendalian secara efektif.

Kesemuanya itu menimbulkan perasaan ketidakberdayaan dan ketidakadilan yang

mendalam. Akhirnya, berakibat menimbulkan ketidakpuasan sosial.

3. Keterbukaan dalam Pembangunan Nasional.

Keterbukaan merupakan sikap jujur, rendah hati, dan adil, menerima pendapat

orang lain. Dalam pembangunan nasional yang dilaksanakan di Inonesia sebagaimana

yang diamanatkan UUD 1945 diperlukan sikap keterbukaan. Oleh karena itu,

pembangunan nasional yang dijalankan harus benar-benar diusahakan untuk

mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dan bukan kesejahteraan

perseorangan/sekelompok orang. Agar pembangunan nasional benar-benar ditujukan

untuk peningkatan kesejahteraan rakyat maka perencanaan dan pelaksanaannya harus

berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan dan berkeadilan sosial. Hal ini berarti

pelaksanaan pembangunan nasional harus senantian dilandasi oleh nilai-nilai yang

terdapat didalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 8: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

BAB III

PENGERTIAN KEADILAN

1. Pengertian Keadilan

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata keadilan yang berasal dari kata

dasar “adil”, mempunyai arti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan yang tidak berat

sebelah. Sehingga keadilan mengandung pengertian sebagai suatu hal yang tidak berat

sebelah atau tidak memihak dan tidak sewenang-wenang.

Sedangkan di dalam Ensiklopedi Indonesia, disebutkan bahwa kata “adil” (bahasa

Arab ; ‘adl) mengandung pengertian sebagai berikut :

Tidak berat sebelah atau tidak memihak ke salah satu pihak.

Memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus

diperolehnya.

Mengetahui hak dan kewajiban, mengerti mana yang benar dan mana yang salah,

bertindak jujur dan tepat menurut peraturan atau syarat dan rukun yang telah

ditetapkan. Tidak sewenang-wenang dan maksiat atau berbuat dosa.

Orang yang berbuat adil, kebalikan dari fasiq (orang yang tidak mengerjakan

perintah).

Pengertian kata “adil” yang lebih menekankan pada “tindakan yang tidak

berdasarkan kesewenang-wenangan”, maka sesungguhnya pada setiap diri manusia

telah melekat sumber kebenaran yang disebut hati nurani. Tuhanlah yang menuntun hati

nurani setiap manusia beriman agar sanggup berbuat adil sesuai dengan salah satu sifat-

Nya yang Maha Adil. Kata “keadilan” dapat juga diartikan sebagai suatu tindakan yang

tidak berdasarkan kesewenang-wenangan; atau tindakan yang didasarkan kepada

norma-norma (norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, maupun norma

hukum).

Berikut ini beberapa pengertian keadilan menurut para ahli.

Aristoteles

Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan menusia, kelayakan yang di maksud

adalah titik tengah antara kedua ujung ekstrim, tidak berat sebelah dan tidak

memihak. Menurut Aristoteles terdapat 5 (lima) jenis keadilan, yaitu:

No Keadilan Uraian / Keterangan Contoh

1. Keadilan

Komutatif

Yaitu, perlakuan terhadap

seseorang dengan tidak me-lihat

Seseorang yang telah melakukan

kesalahan/pelanggaran tanpa me-

Page 9: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

jasa-jasa yang telah

diberikannya.

mandang kedudukannya, dia tetap

dihukum sesuai dengan kesalahan/

pelanggaran yang dibuatnya.

2. Keadilan

Ditributif

Yaitu, perlakuan terhadap

seseorang sesuai dengan jasa

–jasa yang telah diberikan-

nya.

Beberapa orang pegawai suatu

perusahaan memperoleh gaji yang

berbeda, berdasarkan masa kerja,

golongan, kepangkatan, jenjang

pendidikan, atau tingkat kesulitan

pekerjaannya.

3. Keadilan

Kodrat Alam

Yaitu, memberi sesuatu

sesuai dengan yang diberi-

kan oleh orang lain kepada

kita.

Seseorang yang menjawab salam

yang diucapkan orang lain dikatakan

adil karena telah menerima salam dari

orang tersebut.

4. Keadilan

Konvensional.

Yaitu, jika seorang warga

negara telah menaati pera-

turan perundang-undangan

yang telah dikeluarkan.

Penggunaan sabuk pengaman bagi

pengendara mobil dan helm bagi

pengendara motor.

5. Keadilan

Perbaikan

Yaitu, jika seseorang telah

berusaha memulihkan nama

baik orang lain yang telah

tercermar.

Tindakan klarifikasi terhadap kesala-

han yang telah dilakukan seseorang.

Plato

Keadilan di proyeksikan pada diri manusia sehingga orang yang dikatakan adil

adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

Dalam pandangan Plato, keadilan dapat dibedakan atas :

Keadilan moral, yaitu suatu perbuatan yang dapat dikatakan adil secara moral

apabila telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang (selaras) antara

hak dan kewajibannya.

Contoh; seorang karyawan yang menuntut kenaikan upah dengan diimbangi

peningkatan kuaitas kerjanya.

Keadilan prosedural.

Suatu perbuatan dikatakan adil secara prosedural jika seseorang telah mampu

melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah ditetapkan.

Page 10: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Contoh; siswa yang berprestasi, dimana dalam pencapaian prestasi tersebut,

diawali dengan belajar keras, dan tidak mencontek saat ujian.

Socrates

Bahwa keadilan terrcipta bilamana setiap warga negara sudah merasakan bahwa

pemerintah telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Kong Fu Tju

Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, ayah sebagai ayah, bila raja sebagai

raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.

Thomas Hobbes

Keadilan adalah suatu perbuatan yang didasarkan pada perjanjian yang telah

disepakati.

Notonagoro

Keadilan hukum “legalitas” adalah suatu keadaan yang didasarkan pada ketentuan

hukum yang berlaku.

Panitia Ad-hoc MPRS 1966

Keadilan dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu;

1) Keadilan idividual.

Yaitu keadilan yang bergantung pada kehendak baik atau kehendak buruk

masing-masing individu.

2) Keadilan sosial

Yaitu keadilan yang pelaksanaannya tergantung pada struktur yang terdapat

dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan ideologi. Dalam pancasila

setiap orang di Indonesia akan mendapat perilaku yang adil dalam bidang

hukum, politik, ekonomi dan kebudayaan.

Page 11: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

BAB IV

Keterbukaan dan Jaminan Keadilan Dalam Kehidupan

Berbangsa dan Bernegara

A. Keterbukaan Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sudah saatnya ditumbuhkan

sikap keterbukaan dalam rangka memberikan jaminan pemerataan terhadap hasil-hasil

pembangunan. Sikap keterbukaan sangat diperlukan dalam upaya pelaksanaan

pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak dan bukan

kesejahteraan sekelompok orang.

Pelaksanaan pembangunan nasional harus dilandasi oleh nilai-nilai yang tercermin

dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip keadilan sosial yang

melandasi pelaksaan pembangunan nasional di Indonesia adalah sebagai berikut.

Asas Adil dan Merata, yaitu mengandung arti bahwa pembangunan nasional yang

diselenggarakan itu pada dasarnya merupakan usaha bersama yang harus merata

disemua lapisan masyarakat Indonesia dan di seluruh tanah air. Setiap warga negara

berhak memperoleh kesempatan berperan dan menikmati hasil-hasilnya secara adil

sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada

bangsa dan negara.

Asas keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam peri kehidupan, yaitu berarti

bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai

kepentingan. Kepentingan tersebut adalah kepentingan dunia dan akhirat, materiil dan

spiritual.

a. Ciri-ciri Keterbukaan

Sikap keterbukaan, merupakan prasyarat dalam menciptakan pemerintahan yang

bersih dan transparan. Keterbukaan juga merupakan sikap yang dibutuhkan dalam

harmonisasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan

penjelasan tersebut, maka dapat dilihat tentang ciri-ciri keterbukaan sebagai berikut.

1) Terbuka (transparan) dalam proses maupun pelaksanaan kebijakan publik.

2) Menjadi dasar atau pedoman dalam dialog maupun berkomunikasi.

3) Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan dirinya maupun yang

dilakukan orang lain.

Page 12: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

4) Tidak merahasiakan sesuatu yang berdampak pada kecurigaan orang lain.

5) Bersikap hati-hati dan selektif (check and recheck) dalam menerima dan mengolah

informasi dari manapun sumbernya.

6) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain.

7) Mau mengakui kelemahan atau kekurangan dirinya atas segala yang dilakukan.

8) Sangat menyadari tentang keberagaman dalam berbagai bidang kehidupan.

9) Mau bekerja sama dan menghargai orang lain.

10) Mau dan mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang terjadi.

B. Sikap Terbuka Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Sikap terbuka, adalah suatu sikap berupa kesediaan seseorang untuk mau menerima

terhadap hal-hal yang berbeda dengan kondisi dirinya. Dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara sikap terbuka diperlukan terutama dalam hal menjaga keutuhan bangsa,

mempererat hubungan toleransi serta untuk menghindari konflik. Karena dengan sikap

terbuka yang ditunjukkan, maka setiap orang mau mengakui dan menerima

keberagaman sehingga melahirkan sikap toleran terhadap orang lain.

Dalam kehidupan bernegara, pemerintah dan pejabat publik harus juga mampu

untuk bersikap terbuka dalam mengatur negara. Jika pemerintah dan pejabat publik

mau dan mampu melaksanakan dengan prinsip keterbukaan atau transparansi, hal ini

dapat meningkatkan kepercayaan rakyat untuk berpartisipasi dalam membangun bangsa

dan negara. Dan akan lebih baik lagi, jika pemerintah dan pejabat publik mampu

mewujudkan “Clean Government” atau pemerintah yang bersih, tentu saja akan

semakin menambah kepercayaan masyarakat secara luas.

Untuk merwujudkan sikap terbuka atau transparan tersebut, diperlukan kondisi-

kondisi sebagai berikut.

Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa sebagai sumber etika

dan moral untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, serta perbuatan

yang bertentangan dengan hukum dan hak asasi manusia.

Terwujudnya sila Persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga dari Pancasila

sebagai landasan untuk mempersatukan bangsa.

Terwujudnya penyelenggara negara yang mampu memahami dan mengelola

kemajemukan bangsa secara baik dan adil sehingga dapat terwujud toleransi,

kerukunan sosial, kebersamaan dan kesetaraan berbangsa.

Page 13: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Terwujudnya demokrasi yang menjamin hak dan kewajiban masyarakat untuk

terlibat dalam proses pengambilan keputusan politik secara bebas dan bertanggung

jawab sehingga menumbuhkan kesadaran untuk memantapkan persatuan bangsa.

Pulihnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara dan antara sesama

masyarakat sehingga dapat menjadi landasan untuk kerukunan dalam hidup

bernegara.

C. Jaminan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masalah keadilan menjadi masalah penting

dalam rangka memberikan jaminan rasa aman dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari,

hak asasi manusia dan memperkukuh persatuan dan kesataun bangsa. Keterbukaan dalam

pengertian sikap dan perilaku yang dilakukan pemerintah dan pejabat pulbik dewasa ini,

merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari dengan cara apapun dan oleh negara

manapun terkait dengan derasnya arus informasi dalam berbagai bidang kehidupan.

Keterbukaan arus informasi di bidang hukum, telah menjadi bahan pemikiran bagi setiap

negara untuk dapat melaksanakan jaminan keadilan bagi warga negara sejalan dengan

tuntutan supremasi hukum , demokratisasi dan hak-hak asasi manusia.

Perbuatan adil, tidak hanya merupakan idaman manusia, tetapi juga diperintah Tuhan

apapun agamanya. Bila suatu negara – terutama pemerintah, pejabat publik dan aparat

penegak hukumnya -- mampu memperlakukan warganya dengan “adil” dalam segala

bidang, niscaya kepedulian (sense of belonging) dan rasa tanggung jawab (sense of

responsbility) warga negara dalam rangka membangun negara serta memperkukuh

persatuan dan kesatuan dapat terwujud.

Keadilan pada umumnya relatif sulit diperoleh. Untuk memperoleh keadilan biasanya

diperlukan pihak ketiga sebagai penegak, dengan harapan pihak tersebut dapat bertindak

adil terhadap pokok-pokok yang berselisih. Oleh karena itu pihak ketiga tersebut harus

netral, tidak boleh menguntungkan salah satu pihak. Jadi adanya pihak ketiga dalam rangka

menghindari konfrontatif antara yang sedang berselisih.

Page 14: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

KESIMPULAN

Jadi, Keterbukaan dan Keadilan sangatlah penting dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara. Dengan adanya keterbukaan dan keadilan, rakyat merasa dihargai

dan merasadiakui keberadaanya. Sedangkan bila tidak adanya keterbukaan dan

keadilan, maka rakyat akan merasa didiskriminasi dan merasa tidak mendapatkan

hal yang sama dalam bernegara.

Page 15: Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

DAFTAR PUSTAKA