KETERANGAN PERS - Kementerian Keuangan RInilai ekspor dan nilai imporyang...

2
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA GEDUNG DJUANDA I LANTAI3, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK pas 21 TELEPON (021) 3814324 FAKSIMILE (021) 3500847; SITUS www.kemenkeu.go.id KETERANGAN PERS National Interest Account (NIA) Sebagai Alternatif Kebijakan Strategis Ekspor Yang Terintegrasi Dalam Rangka Mendukung Program Ekspor Nasional Kondisi neraca perdagangan Indonesia setahun terakhir menunjukkan tren negatif berkelanjutan. Pada Q2 - 2013 tercatat neraca perdagangan Indonesia negatif dengan defisit ekspor sebesar US$3,7 miliar. Sementara itu, pelemahan nilai tukar rupiah makin memperdalam defisit neraca perdagangan sebagai akibat dari selisih nilai ekspor dan nilai impor yang makin lebar. Menghadapi kondisi ini, semua pihak yang mempunyai peran dalam kegiatan ekspor nasional harus bersama-sama melakukan tindakan konkrit untuk menahan jatuhnya ekspor nasional secara terus- menerus. Salah satu aspek dalam perdagangan internasional yang perlu mendapat perhatian adalah aspek trade finance berupa pembiayaan, penjaminan dan asuransi ekspor. Meskipun ketiga hal tersebut telah dilakukan oleh bank-bank BUMN, bank swasta nasional, bank swasta asing dan lembaga asuransi dan penjaminan, akan tetapi kebutuhan eksportir masih lebih besar daripada kapasitas trade finance yang tersedia. Kebutuhan pembiayaan oleh UMKM ekspor yang tidak didukung oleh collateral yang memadai dan pembukuan standar, menjadi kendala credit inclusion untuk menopang kebutuhan modal kerja dan modal investasi. Di samping itu, kebutuhan penjaminan dan asuransi untuk ekspansi ke pasar non tradisional terkendala tingginya risiko politik dan keamanan. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesian Eximbank adalah institusi yang dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2009 untuk mendorong peningkatan ekspor dari aspek pembiayaan, penjaminan dan asuransi ekspor. Penugasan umum yang diamanatkan Pemerintah pada LPEI adalah fungsi 1

Transcript of KETERANGAN PERS - Kementerian Keuangan RInilai ekspor dan nilai imporyang...

Page 1: KETERANGAN PERS - Kementerian Keuangan RInilai ekspor dan nilai imporyang makinlebar.Menghadapikondisi ini, semua pihak yang mempunyai peran dalam kegiatan ekspor nasional harus bersama-sama

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

GEDUNG DJUANDA I LANTAI3, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK pas 21TELEPON (021) 3814324 FAKSIMILE (021) 3500847; SITUS www.kemenkeu.go.id

KETERANGAN PERS

National Interest Account (NIA) Sebagai Alternatif Kebijakan StrategisEkspor Yang Terintegrasi Dalam Rangka Mendukung Program

Ekspor Nasional

Kondisi neraca perdagangan Indonesia setahun terakhir menunjukkan tren

negatif berkelanjutan. Pada Q2 - 2013 tercatat neraca perdagangan Indonesia negatif

dengan defisit ekspor sebesar US$3,7 miliar. Sementara itu, pelemahan nilai tukar

rupiah makin memperdalam defisit neraca perdagangan sebagai akibat dari selisih

nilai ekspor dan nilai impor yang makin lebar. Menghadapi kondisi ini, semua pihak

yang mempunyai peran dalam kegiatan ekspor nasional harus bersama-sama

melakukan tindakan konkrit untuk menahan jatuhnya ekspor nasional secara terus-

menerus.

Salah satu aspek dalam perdagangan internasional yang perlu mendapat

perhatian adalah aspek trade finance berupa pembiayaan, penjaminan dan asuransi

ekspor. Meskipun ketiga hal tersebut telah dilakukan oleh bank-bank BUMN, bank

swasta nasional, bank swasta asing dan lembaga asuransi dan penjaminan, akan tetapi

kebutuhan eksportir masih lebih besar daripada kapasitas trade finance yang tersedia.

Kebutuhan pembiayaan oleh UMKM ekspor yang tidak didukung oleh collateral yang

memadai dan pembukuan standar, menjadi kendala credit inclusion untuk menopang

kebutuhan modal kerja dan modal investasi. Di samping itu, kebutuhan penjaminan dan

asuransi untuk ekspansi ke pasar non tradisional terkendala tingginya risiko politik dan

keamanan.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesian Eximbank

adalah institusi yang dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2009 untuk

mendorong peningkatan ekspor dari aspek pembiayaan, penjaminan dan asuransi

ekspor. Penugasan umum yang diamanatkan Pemerintah pada LPEI adalah fungsi

1

Page 2: KETERANGAN PERS - Kementerian Keuangan RInilai ekspor dan nilai imporyang makinlebar.Menghadapikondisi ini, semua pihak yang mempunyai peran dalam kegiatan ekspor nasional harus bersama-sama

fiskal untuk fill the market gap, ketika perbankan, LKBB dan lembaga asuransi tidak

dapat menjalankan fungsi ini karena pertimbangan komersial.

Selain itu, LPEI juga mengemban penugasan khusus berupa program National

Interest Account (NIA) yang merupakan kebijakan Pemerintah yang bersifat non viable

secara komersial akan tetapi Pemerintah menganggap perlu untuk kepentingan ekspor

nasional. Melalui program NIA, Pemerintah menetapkan suatu proyekltransaksi khusus

untuk mendorong peningkatan ekspor yang merupakan kebijakan strategis lintas

sektoral dari beberapa Kementerian/Lembaga terkait. NIA seyogyanya merupakan

proyek flagship yang memberikan stimulus pada program ekspor Nasional dengan

mempertimbangkan core competitiveness, multiplier effect ekonomi dan channelling

produk unggulan Indonesia di pasar ekspor.

Agar penugasan khusus NIA dapat berjalan efektif, idealnya memenuhi criteria

berikut: (i) diputuskan secara kolegial oleh beberapa kementerian/lembaga terkait; (ii)

tidak dapat dibiayai secara komersiil (high risk); (iii) mempunyai prospek

pengembangan ekspor jangka panjang; (iv) mendorong peningkatan value added dan

daya saing produk Indonesia, (v) ditetapkan secara spesifik dan terukur (clear define);

serta (vi) dilaksanakan dalam suatu periode waktu tertentu (terbatas).

Jakarta, 10 September 2013

Informasi lebih lanjut:Pusat Pengelolaan Risiko FiskalBadan Kebijakan FiskalKementerian KeuanganGedung R.M. Notohamiprodjo Lantai 4JI. Dr. Wahidin Raya No.1Telp. (021) 3812338Fax. (021) 3452571 -

2