Keterampilan Pramuka

157

Click here to load reader

Transcript of Keterampilan Pramuka

Page 1: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

1 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

1. BERKEMAH

Berkemah mempunyai arti yaitu hidup di luar rumah dalam

beberapa waktu, dengan menggunakan tenda dan alat-alat

yang sederhana serta cara dan tujuan yang benar. Bagi

masyarakat pedesaan, berkemah dilakukan dalam rangka

mengolah tanah untuk ditanami berbagai tanaman yang

bermanfaat bagi kehidupannya. Berkemah bukan saja

dilakukan dengan cara menetap di satu tempat, juga dalam

bentuk berpindah-pindah. Perlengkapan berkemahnya pun

sangat sederhana, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang

ada di alam sekitarnya, seperti membuat gubuk

(bivak/shelter) dari rumput alang-alang, daun-daunan,

jerami dan sebagainya.

Berkemah atau camping saat ini semakin meluas, dan sudah

menjadi semacam gaya hidup bagi masyarakat perkotaan

untuk menghilangkan kejenuhan selama bekerja. Dan bagi

anak-anak remaja, setiap masa liburan panjang, berkemah

dilakukan untuk mengisi liburan, tidak terkecuali anggota

Gerakan Pramuka maupun organisasi pecinta alam yang

tumbuh subur dikalangan generasi muda.

Bagi sebagian masyarakat, berkemah dilakukan hanya

sekedar mengisi liburan sekaligus berekreasi untuk

menenangkan fikiran serta kejenuhan. Tapi bagi Anggota

Gerakan Pramuka atau para Pecinta Alam, berkemah

mempunyai tujuan dan manfaat yang lebih luas.

TUJUAN

Berkemah atau Camping mempunyai tujuan, antara lain:

1. meningkatkan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. mengembangkan kepercayaan kepada diri sendiri

3. mengembangkan kepribadian dan kewiraswastaan.

4. meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan

5. rekreasi yang sehat

6. bakti sosial kepada rnasyarakat sekitarnya

Page 2: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

2 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

7. mengumpulkan data dan informasi untuk penggunaan

lebih lanjut.

MANFAAT

Manfaat berkemah jika dilakukan secara baik dan teratur,

antara lain:

a. mempertebal Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

b. mengembangkan jiwa demokrasi, gotong royong,

kerjasama dan setia kawan

c. mengembangkan sifat kepemimpinan dan ketrampilan

manajerial

d. mengembangkan ketrampilan dan pengetahuan

e. mengembangkan rasa cinta alam dan lingkungan hidup

f. mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri

g. mengembangkan sifat disiplin

h. mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan

kesehatan

i. mengembangkan rasa cinta tanah air dan membina

kesatuan bangsa

j. mengembangkan kemampuan bergaul dengan

masyarakat dan orang lain.

k. merupakan kegiatan rekreasi yang sehat, bermanfaat

dan murah meningkatkan kemampuan berfikir

l. menumbuhkan sikap peduli pada masyarakat sekitar,

dan lain-lain.

MACAM-MACAM BERKEMAH

Ada beberapa macam berkemah ditinjau dari tujuan dan

sasaran yang ingin dicapai, dibedakan antara:

1. Perkemahan Bakti,contoh Perkemahan Wirakarya,

Kemah Kerja dll.

2. Perkemahan ilmiah, yaitu untuk penelitian, pengumpulan

data dan informasi.

3. Perkemahan Rekreasi

4. Perkemahan Pendidikan, untuk melatih watak,

ketrampilan, pengetahuan dan berorganisasi.

5. Perkemahan mengenal daerah lain.

Page 3: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

3 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Ditinjau dari lamanya waktu yang dipergunakan untuk

berkemah, adalah:

1. Perkemahan sehari (Pagi berangkat, sore pulang)

2. Perkemahan tetap (beberapa hari berkemah menetap di

suatu tempat).

3. Perkemahan Safari (berpindah-pindah tempat).

4. Mengembara

5. Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami).

SASARAN DAN MOTIVASI

Sebelum mengadakan perkemahan, harus ditentukan

terlebih dahulu sasaran dan motivasi secara terperinci.

Sasaran dalam perkemahan harus diketahui oleh setiap

peserta maupun panitia penyelenggara. Sebab sasaran dan

motivasi ini akan menyangkut masalah jumlah peserta,

biaya, lamanya waktu perkemahan, peralatan dan

perlengkapan yang harus dibawa, alat transportasi dan lain-

lain.

PERENCANAAN

Agar perkemahan itu mencapai hasil yang baik, dibuat

perencanaan yang baik. Untuk membuat rencana yang baik,

dibutuhkan data-data yang lengkap tentang tempat atau

lokasi perkemahan yang akan digunakan. Sebab itu, perlu

diadakan peninjauan langsung di lapangan.

Untuk mendapatkan data-data yang lengkap, peninjauan

meliputi:

a. keadaan medan tempat berkemah (termasuk air untuk

masak dan mandi)

b. kesehatan dan sarananya

c. keamanan (gangguan binatang buas, alam dan manusia)

d. pemilik arena perkemahan

e tempat berbelanja yang terdekat (pasar, warung, dll)

f. hubungan dengan aparat pemerintah setempat

g. kemungkinan acara kegiatan dan bakti masyarakat yang

dapat dilaksanakan

Page 4: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

4 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

h. alat transportasi yang dipergunakan untuk mencapai

lokasi, serta biayanya

i. tempat-tempat dan obyek-obyek yang dapat dikunjungi,

dan lain-lain.

Dari data-data yang diperoleh, kemudian disusun suatu

perencanaan yang meliputi:

a. Waktu yang akan dipergunakan:

1. lamanya perkemahan

2. kapan berangkat

3. kapan kembali

4. kapan menyelesaikan laporan dan

pertanggungjawaban.

b. tempat untuk berkemah

c. biaya berkemah

d. untuk mencapai lokasi perkemahan, apakah dengan jalan

kaki atau mempergunakan kendaraan. Kendaraan apa

yang akan dipakai, milik siapa, dan jika menyewa berapa

biayanya, dll.

e. peserta perkemahan

1. jumlahnya

2. syarat-syaratnya

f. pimpinan perkemahan, panitia penyelenggara dan

pembagian tugas

g. peraiatan yang diperlukan dari mulai persiapan,

pelaksanaan hingga selesainya perkemahan, dan lain

sebagainya.

TEMPAT PERKEMAHAN

Tempat perkemahan yang ideal merupakan persyaratan

utama agar perkemahan berhasil dengan baik. Tempat

perkemahan yang baik adalah:

1. Mempunyai pemandangan yang indah dan ada tempat

yang baik untuk upacara dan kegiatan.

Page 5: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

5 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

2. Aman dari gangguan manusia yang tidak bertanggung

jawab (pencuri/kenakalan) dan dari gangguan binatang

(binatang buas, beracun dll).

3. Tersedianya air bersih untuk memasak, mandi dan cuci.

4 Pandangan sekeliling tidak terhalang.

5. Medan tempat perkamahan tidak tergenang air (letaknya

miring).

6. Tempatnya mudah dicapai.

PERSIAPAN SEBELUM BERKEMAH

Persiapan yang baik menjelang keberangkatan berkemah,

merupakan bagian penting dari suskes atau tidaknya

perkemahan. Persiapan itu meliputi:

a. Mental

Persiapan mental para peserta sangat dibutuhkan untuk

mengatasi kesulitan dan masalah-masalah yang akan

timbul selama perkemahan berlangsung.

b. Fisik

Menyangkut kesehatan para peserta. Untuk itu peserta,

jika perlu mempunyai surat keterangan dokter agar

dapat diketahui makananmakanan apa saja yang boleh

atau tidak dikonsumsi. Untuk itu, obat-obatan harus

selalu tersedia dalam perkemahan.

c. Peralatan/ Perlengkapan

Diusahakan untuk membawa peralatan/perlengkapan

seringan mungkin. Untuk itu setiap peserta harus

menyiapkan peralatan/ perlengkapan:

1. pribadi/perorangan

2. regu/kelompok/pasukan

3. gugusdepan/rombongan/Kwarran/Kwarcab

d. Bahan Makanan

Bahan makanan yang penting dan dibutuhkan untuk

kegiatan berkemah selama beberapa hari, meliputi:

Page 6: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

6 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

1. Beras

Kebutuhan beras atau nasi yang akan dimakan

cukup banyak karena peserta harus makan tiga kali

sehari.

Untuk setiap anak atau orang dengan berat badan

50 kg, dalam satu hari membutuhkan beras atau

nasi sebanyak 750 gram (3 cangkir beras). Jadi

setiap peserta dapat memperkirakan berapa liter

beras yang diperlukan selama perkemahan.

2. Ikan Kering

Pilih ikan yang benar-benar kering. Bila perlu,

dikeringkan lagi diterik matahari sebelum berangkat

berkemah. Banyak macam ikan kering, tapi yang

cocok adalah ikan teri dan ikan asin.

3. Minyak Goreng

Bawa sebotol minyak goreng. Memang banyak

pilihan tapi yang paling murah adalah minyak

kelapa.

4. Kopi, Teh dan Gula

Kopi atau teh biasanya dirninum dua kali sehari, pagi

dan sore. Air teh biasa dapat diminum sesudah

makan. Untuk itu penggunaan gula harus dihemat

dan diatur agar jangan sampai habis sebelum

perkemahan berakhir.

Takaran untuk gula setiap orang/anak perhari adalah

100 gram dan kopi 25 gram, sedangkan teh tidak

begitu banyak kebutuhannya.

5. Garam

Penggunaan garam tergantung pada selera rasa

masakan. Selain untuk memasak, garam juga

dibutuhkan untuk mencegah binatang seperti ular

dengan menaburkan disekeliling tenda.

Page 7: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

7 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

6. Cabai, Bawang Merah, Bawang Putih dan Jahe

Cabai sangat dibutuhkan untuk membuat sambal

sebagai penambah selera makan. Sedangkan

bawang merah, bawang putih dan jahe untuk

penyedap masakan.

7. Bahan Makanan Pengganti atau Tambahan

Banyak bahan makanan pengganti atau sebagai

tambahan yang mutu gizinya sebanding. Misalnya

beras dapat diganti dengan mie (supermie, indomie

dsb.) atau roti kering, terutama untuk sarapan pagi.

Kedua bahan makanan pengganti atau tambahan itu

cukup ringan untuk dibawa.

Ikan kering dapat diganti dengan udang kering,

cumi-cumi kering atau dendeng sapi. Makanan ini

selain enak rasanya, jelas harganya jauh lebih

mahal.

Untuk bumbu masak jangan lupa membawa merica,

kecap, terasi dan jeruk nipis. Selanjutnya untuk

lauk-pauk lainnya, bawa juga kacang tanah, emping,

telur, kentang, wortel, kacang panjang, kol dan

mentimun.

Meskipun di tempat berkemah dapat diperoleh bermacam-

macam bahan makanan, namun hal itu tidak boleh terlalu

diandalkan. Jadi lebih baik membawa perbekalan yang

dibutuhkan daripada harus mencari di lokasi perkemahan,

karena belum tentu kebutuhan yang diharapkan tersedia

disana.

Page 8: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

8 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

2. PENGEPAKAN PERALATAN

Persiapan menjelang keberangkatan berkemah merupakan

bagian penting dari berhasil atau tidaknya suatu

perkemahan. Salah satu persiapan yang perlu menjadi

perhatian bagi para peserta adalah persiapan

peralatan/perlengkapan berkemah. Prinsip yang harus

dipegang oleh setiap peserta perkemahan dalam menyiapkan

peralatan perlengkapan adalah membawa peralatan

seringan, sedikit, selengkap dan sepraktis mungkin. Untuk

itu perlengkapan berkemah perlu diperinci dan dicatat dalam

buku inventaris, baik perlengkapan milik sendiri maupun

yang dipinjam.

Peralatan atau perlengkapan yang akan dibawa terdiri dari:

1. Perlengkapan Pribadi/Perorangan:

a. Ransel; gunakan ransel dari bahan yang kuat, ringan

dan tidak mudah basah jika terkena hujan serta

sesuaikan dengan lamanya berkemah.

b. Pakaian Perjalanan; gunakan pakaian perjalanan dari

bahan yang kuat dan mempunyai kantong banyak.

Jangan membawa pakaian perjalanan dari bahan jean

karena selain berat, jika basah akan lama keringnya.

Baju dan celana perjalanan sebaiknya jangan yang

terlalu ketat atau terlalu longgar. Dianjurkan

membawa baju lengan panjang untuk menghindari

tangan atau lengan dari goresan duri ketika

menerobos belukar.

c. Pakaian Tidur; selain training pack bawa juga kain

sarung, selain untuk penahan dingin dapat digunakan

untuk sholat/ sembahyang.

d. Jaket Tebal; sebaiknya dari bahan nilon berlapis kain

dan mempunyai ponco dilehernya.

e. Kantung Tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras);

sangat berguna untuk penahan dingin.

f. Pakaian Cadangan; bawa secukupnya dan masukkan

dalam kantong plastik.

Page 9: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

9 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

g. Peralatan Makan; berupa piring, sendok, garpu, gelas

atau mug, tempat air atau peples.

h. Peralatan Mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi,

sandal, handuk.

i. Sepatu; pakailah sepatu yang menutupi hingga mata

kaki dan sepatu yang baik adalah yang terbuat dari

kulit.

j. Kaos Kaki; bawa beberapa pasang dan simpan dalam

kantong palstik.

k. Sarung Tangan; selain berguna untuk melindungi

tangan sewaktu menebas belukar, juga dapat

digunakan untuk penahan dingin.

l. Topi; bawalah topi yang terbuat dari kain dan bertepi

lebar.

m. Senter; jangan lupa untuk membawa bateray

cadangan. Selain untuk penerangan dapat berguna

untuk memberi isyarat jarak jauh.

n. Peluit; sangat berguna untuk alat komunikasi.

o. Korek Api; selain korek api gas, korek api kayu juga

perlu disiapkan. Untuk itu, sebaiknya disimpan dalam

tabung plastik bekas film berikut kertas pemantiknya.

p. Ponco; sangat berguna untuk jas hujan, tenda

darurat/bivak, alas tidur, tandu darurat serta

penampung air hujan. Jika tidak ada ponco, bawalah

plastik agak tebal seukuran taplak meja makan.

q. Obat-obatan Pribadi; jangan lupa untuk membawa

obat-obatan pribadi untuk pencegahan.

Untuk berkemah di pegunungan dan berkemah di tepi

laut/pantai, jenis pakaian yang dibawa harus berbeda.

Jika berkemah ditepi laut/pantai, sebaiknya membawa

pakaian yang praktis dan ticlak terlalu merepotkan

seperti kaos oblong, celana pendek dan pakaian renang.

2. Perlengkapan Regu/Kelompok/Pasukan

Yang perlu dipersiapkan dan dibawa berupa:

a. Tenda Regu/Kelompok lengkap dengan tali dan

pasaknya

Page 10: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

10 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

b. Bendera Regu/Kelompok

c. Bendera Semaphore untuk alat komunikasi

d. Cangkul atau singkup kecil yang mudah dilipat

e. Golok atau pisau, kampak

f. Tongkat

g. Alat dapur berupa kompor, panci, wajan, tempat nasi,

ember

h. Lentera atau lampu badai

i. Lilin

j. Kompas

k. Peta lokasi (jika ada)

I. Payung lipat

m. Alat tidur dari plastik kedap air

n. Tali secukupnya

o. Kotak P3K, berisi obat sakit perut, sakit kepala, obat

luka, dll.

JENIS DAN BENTUK RANSEL

Peralatan atau perlengkapan pribadi yang akan dibawa

berkemah harus dimasukkan kedalam ransel, disusun

sedemikian rupa agar teratur dan mudah diambil jika

dibutuhkan. Pemilihan jenis ransel yang akan dibawa,

tergantung dari bentuk dan lamanya waktu berkemah.

Jenis-jenis dan bentuk ransel serta penggunaannya, dapat

dibedakan:

1. Ransel Tanpa Rangka

Bentuknya kecil dan tidak mempunyai rangka, yang hanya

dapat memuat sedikit perlengkapan pribadi. Digunakan

untuk berkemah yang waktunya tidak lama, yaitu sehari

atau dua hari misalnya Persami.

Page 11: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

11 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

2. Ransel Memakai Rangka Segi-tiga

Digunakan untuk perkemahan menetap yang waktunya

cukup lama. Ransel yang menggunakan rangka dari pipa-

pipa alumunium, merupakan ransel yang baik. Rangka ini

menjaga agar bawaan atau ransel tidak melekat ke

punggung. Sebab selama berjalan, punggung akan basah

berkeringat, dan hal tersebut dapat membuat bawaan

dalam ransel ikut basah juga. Karena itu jika membeli

ransel, cobalah dahulu ke punggung.

Sebuah ransel yang baik dan mahal serta cocok untuk

orang yang bertubuh tinggi, belum tentu cocok untuk

orang yang bertubuh pendek. Jangan membeli ransel

hanya karena melihat warna-warninya, sebab warna yang

indah menyala serta bentuknya indah belum tentu enak

dipakainya.

3. Ransel Memakai Rangka Segi-empat

Penggunaannya sama dengan ransel memakai rangka

segi-tiga, bedanya ransel jenis ini lebih banyak memuat

peralatan/ perfengkapan dan lebih padat, karena hampir

semua peralatan/ perlengkapan dapat disusun dalam satu

pengepakan.

Page 12: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

12 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Tata cara mengepak peralatan berkemah:

a. Letakkan lapisan plastik di dalam ransel sebelum pakaian

dimasukkan.

Maksudnya agar pakaian tidak basah oleh rembesan

keringat atau air hujan.

b. Peralatan atau pakaian yang segera diperlukan di tempat

perkemahan (misalnya pakaian seragam), harus

diletakkan paling atas. Sedangkan pakaian yang tidak

segera digunakan seperti pakaian tidur dan pakaian

pengganti, ditempatkan dibagian bawah.

c. Tempatkan peralatan lainnya pada kantong-kantong kecil

yang tersedia pada ransel sesuai dengan kebutuhan atau

keperluannya untuk memudahkan mengambilnya.

d. Barang-barang penting seperti dompet, buku catatan,

camera photo dan bahan makanan, sebelum dimasukkan

perlu dibungkus dengan plastik terlebih dahulu.

Contoh pengepakan peralatan pribadi pada sebuah

ransel.

Page 13: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

13 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

PENGEPAKAN SEBUAH RANSEL

A. Pakaian hujan - mantel atau jas hujan yang menutupi

hingga bahuTempat air - alas tidur - tenda.

B. Peralatan makan - tempat minum, piring, sendok,

cangkir/mug.

C. Pakaian tambahan - sweater, kaos dsb.

Pakaian cadangan - pakaian dalam, kaos kaki dsb.

D. Perlengkapan tidur - kantong tidur, baju tidur dsb.

E. Tempat untuk senter, korek (pemantik) api dsb.

F. Peralatan peta - kompas, buku, pulpen dsb.

Page 14: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

14 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

3. MENDIRIKAN TENDA

Tempat perkemahan yang ideal adalah yang tidak jauh dari

sumber air yaitu sungai atau danau. Dekat sumber air

memudahkan untuk mengambil air guna keperluan

memasak, mandi dan mencuci. Tetapi usahakanlah

mendirikan tenda sedikit jauh dari tepi sungai atau danau,

karena air sungai sewaktu-waktu dapat meluap jika turun

hujan di hulu sungai. Juga hindari mendirikan tenda dekat

dengan jalan setapak agar tidak mengganggu lalu-lalang

penduduk atau orang lain, yang mungkin akan berkemah di

tempat tersebut.

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam mendirikan tenda:

1. Kemiringan Medan

Pada waktu musim penghujan, kemiringan medan tempat

berkemah harus lebih diperhatikan. Pilihlah tempat yang

tinggi, dengan begitu air akan mengalir ke bawah agar

tidak menggenangi tenda dan alas tidur serta

perlengkapan lainnya. Apabila tenda didirikan agak di

bawah dari tenda lain, buatlah parit kecil dan parit utama

sehingga air mengalir lancar. Jika lapangan perkemahan

berumput air akan cepat meresap dan dihisap oleh akar

rumput, sehingga tidak perlu lagi membuat parit. Hanya

saja tenda harus dialas dengan plastik lebar agar air tidak

membasahi ransel dan perlengkapan lainnya yang

terletak di bawah.

Hindari tanah rendah yang dasarnya melengkung, karena

jika turun hujan air akan menggenang. Lagi pula, dasar

lembah amat dingin diwaktu malam hari karena angin

malam terjebak ditempat itu. Bila mendirikan tenda di

tepi danau atau sungai atau laut, pilihlah tempat yang

agak tinggi untuk menghidari jika sewaktu-waktu air

sungai atau danau atau laut naik. Jangan pula berkemah

di puncak bukit yang terbuka untuk menghindari angin

dan sambaran petir.

Page 15: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

15 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

2. Pelindung Angin

Untuk menghindari tenda dari angin yang kencang, tenda

dapat didirikan diantara pepohonan, semak, pagar atau

tebing. Angin yang datang akan diperlambat/dihambat

oleh helai daun atau terhalang oleh dinding tebing. Sebab

itu sebelum mendirikan tenda, harus diketahui arah angin

agar dapat ditentukan letak dan bentuk pelindung.

Pepohonan juga bermanfaat untuk tempat berteduh dari

panas matahari, karena itu pilih pohon yang cukup kuat,

tidak mudah tumbang bila terkena hujan atau tertiup

angin kencang.

3. Faktor Keamanan

Tempat ideal untuk mendirikan tenda adalah yang jauh

dari jalan raya atau di bibir/tepi ngarai. Sebab jika lalai,

dapat terpeleset ke dalam ngarai atau bila bebatuan di

tepi ngarai lepas/runtuh dapat menyebabkan tenda dan

penghuninya terperosok ke bawah. Begitu juga, jangan

mendirikan tenda yang berada dijalan lalu-lalang hewan,

sebab hewan akan tertarik dengan warna-warni tenda.

4. Lapang atau Luas

Pilihlah ruang yang lapang/luas untuk mendirikan tenda.

Hindari mendirikan tenda bertumpuk-tumpuk atau

jaraknya terlalu dekat. Selain mengurangi kenyamanan,

juga suasananya tampak kacau, kotor dan sumpek.

Sewaktu melihat lokasi perkemahan, susun rencana

mendirikan tenda dan tempat meletakkan perlengkapan

lain.

5. Jenis Tanah

Jenis tanah berpasir dan berkerikil merupakan tempat

yang ideal untuk mendirikan tenda. Tanah jenis ini akan

mudah menyerap air dan tidak tergenang.

Jangan mendirikan tenda di atas tanah liat, karena jika

hujan gerimis saja, bisa menjadi sangat licin, lembab dan

air menggenang dimana-mana. Tanah yang ditumbuhi

rumput gelagah juga tidak baik, karena akan selalu basah

walau hanya karena embun. Dan biasanya di bawah

Page 16: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

16 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

rumput ini, hidup serangga-serangga penggigit seperti

semut merah, kutu hitam dan sebagainya.

Susunan Tenda dan Peralatannya

MACAM-MACAM TENDA

Ada banyak macam tenda, corak, model serta tipenya.

Penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan rnaupun

kemampuan.

Jenis atau macam tenda yang perlu diketahui:

a. Tenda Berkerangka (Frame Tents)

Jenis tenda ini selain harganya mahal, model ini hampir

dapat memenuhi semua kebutuhan regu. Hanya saja,

cara mendirikannya tidak praktis karena harus sesuai

dengan petunjuk-petunjuk dari pabrik pembuat. Tenda

jenis ini cocok untuk perkemahan keluarga.

A. Tenda Tidur B. Tempat Topi atau dasi C. Tenda Barang D. Tenda Makan E. Rak piring F. Tenda dapur G. Tempat sampah basah H. Tempat sampah kering I. Pintu belakang J. Tiang jemuran K. Pagar keliling L. Pintu gapura M. Rak sepatu N. Dekorasi, bendera regu O. Tiang bendera Merah

Putih

Page 17: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

17 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

b. Tenda Regu (Ridge Tents)

Digunakan untuk satu regu atau pasukan. Harganya tidak

terlalu mahal hanya saja ruang gerak penghuninya

sangat terbatas. Sangat baik untuk perkemahan

menetap.

c. Tenda Ringan (Lightweihgt Tents)

Tenda jenis ini benar-benar ringan dan mudah dibawanya

karena tidak banyak menyita tempat. Sangat cocok untuk

berkemah tidak menetap dan di daerah pegunungan

maupun di dataran tenda

TIANG DAN PASAK TENDA

Banyak jenis dan macam tiang serta pasak yang dapat

digunakan untuk mendirikan sebuah tenda. Setiap tenda

harus mempunyai tiang tenda, dapat terbuat dari besi,

alumunium ataupun jika keadaan darurat tongkat pramuka

pun dapat digunakan.

Bentuk tiang tenda dapat berupa tiang panjang yang tidak

dapat dilipat atau dapat juga terdiri dari beberapa bagian

yang disambung menjadi sebuah tiang. Atau juga yang lebih

praktis berupa tiang tenda yang mempunyai sarang (Nesting

Pole), karena tiang tersebut dapat diperkecil hanya dengan

menekan setiap bagian.

Page 18: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

18 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Sedangkan untuk pasak tenda, juga terdapat beberapa

model tergantung selera. Ada yang terbuat dari besi, kayu

maupun plastik serta dilengkapi dengan peralatan lainnya

yang disesuaikan dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi

pada saat perkemahan. Jika pun tidak mempunyai pasak,

ranting pohon yang kuat dapat juga dijadikan pasak. Semua

itu tergantung dari kreatifitas para anggota pramuka maupun

pecinta alam.

Jenis Tiang dan Pasak Tenda:

CARA MENDIRIKAN TENDA

Mendirikan tenda tidak semudah yang dibayang setiap orang.

Perlu banyak latihan agar dapat dengan mudah dan cepat

dalam mendirikan tenda. Untuk mendirikan tenda yang

dilakukan banyak orang (minimal 4 orang), akan dengan

mudah dilakukan. Tetapi bagaimana jika tenaga yang

tersedia hanya satu atau dua orang? Hal ini memerlukan

pengetahuan dan pengalaman serta ada cara-cara praktis

dalam mendirikan tenda.

Page 19: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

19 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

MENDIRlKAN TENDA RINGAN DlLAKUKAN SATU ORANG

1. Letakkan tenda sedemikian rupa sehingga membentuk

bujur sangkar.

2. Pintu depan dan belakang tenda dibuka agar

memudahkan pemasangan tiang tenda.

3. Ikat ujung tenda bagian atas yang berlobang (tempat

tiang tenda). Atur sedemikian rupa agar panjang tali

pada tiang tenda sama panjang. Kemudian ujung tali

ikatkan pada pasak dan kondisi seimbang/sama

panjangnya.

4. Masukkan tiang tenda pada lubang dan dirikan.

5. Rapikan tenda agar jangan kendur, yaitu dengan

memindahkan pasak atau mengencangkan tali pada

pasak pada kedua ujung tiang sehingga tenda benar-

benar tegang.

6. Lobang-lobang pada setiang ujung tenda diikat

sedemikian rupa, kemudian ikatkan pada pasak hingga

benar-benar tegang.

Page 20: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

20 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

MENDIRIKAN TENDA DENGAN DUA TIANG

1. Letakkan tenda sedemikian rupa sehingga membentuk

bujur sangkar.

2. Pintu depan dan belakang tenda dibuka untuk

memudahkan pemasangan tiang tenda.

3. Masukkan tiang tenda pada lubang diujung tenda dan ikat

ujungnya, kemudian sisa tali tiang tenda ikatkan pada

pasak. Penempatan pasak diatur sedemikian rupa,

terutama jaraknya disesuaikan dengan panjang tali yang

tersisa.

Lakukan sekali lagi pada tiang yang satunya lagi,

sehingga tenda benar-benar dapat berdiri tegak.

4. Rapikan tenda jangan sampai kendur dengan mengingat

setiap lobang-lobang pada tepi tenda yang diikatkan pada

pasak sehingga tenda menjadi tegang.

MENDIRIKAN TENDA KECIL DILAKUKAN SATU ORANG

1. Letakkan tenda dalam posisi dilipat dengan bentuk segi

empat.

2. Siapkanlpasanglah tiang tenda baik untuk tiang berdiri

maupun untuk yang ditengah tenda. Kemudian letakkan

tepat pada bagian tengah tenda.

3. Ikatlah pada setiap lobang tenda kemudian ikatkan pada

pasak.

4. Masukkan tiang tenda tepat ditengah tenda sehingga

ujung tiang tenda rnasuk kedalam lobang di ujung atas

tenda. Ikat kedua ujung tiang tenda.

Page 21: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

21 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

5. Tariklah kedua ujung tali tiang tenda agar tenda berdiri,

lalu ikatkan kedua ujung tali tersebut pada pasak agar

tenda dapat benarbenar berdiri.

6. Rapihkan ikatan pada lobang tenda yang satunya dan

ikati:an pada pasak hingga tenda benar-benar tegang.

SIMPUL ATAU IKATAN PADA TENDA

Untuk mendirikan tenda diperlukan pengetahuan mengenai

simpul atau ikatan yang digunakan. Yang perlu diperhatikan

adalah gunakan simpul atau ikatan pada tenda yang mudah

mengikat dan melepaskannya. Simpul atau ikatan pada

tenda dapat terdiri dari dua hingga empat rnacam simpul,

tergantung dari situasi dan kondisi cuaca pada waktu

berkemah.

Simpul atau Ikatan yang biasa digunakan sewaktu

mendirikan tenda, yaitu:

1. Simpul atau Ikatan Pangkal

Digunakan untuk mengikat ujung tiang tenda atau pasak

yang berlobang.

2. Simpul atau Ikatan Tiang

Digunakan untuk mengikat ujung tiang tenda atau pasak

yang berlobang.

Page 22: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

22 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

3. Simpul atau Ikatan Nelayan

Digunakan untuk mengikat pada lobang diujung pojok

tenda.

4. Simpul atau Ikatan Jangkar

Digunakan untuk mengikat lobang dipinggir tenda agar

kencang atau tegang.

Untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang datang secara

mendadak, ikatan tali pada tenda-tenda yang dipasang

haruslah:

1. Ikatan pada pasak tenda harus mudah dibuka dan

dipasang kembali

2. Penggunaan simpul pangkal tidak cocok, karena itu

3. Pergunakan tali wangsul.

Selokan Sekeliling Tenda

1. Galilah selokan di sekeliling tenda jika berkemah pada

musim penghujan.

2. Tanah galian ditumpuk di dalam,sehingga tidak perlu

menggali terlalu dalam.

3. Jika perlu taburkan garam pada sekeliling selokan untuk

mencegah ular masuk tenda.

Gapura dan Pagar Batas Regu

1. Pintu Gapura berfungsi sebagai pintu pekarangan, sebab

itu:

a. ketuklah pintu bila berkunjung ke tenda

kelompok/Regu lain

b. cantumkan nama Regu, Nama Pintu, Wakil dan

Anggota Regu pada Pintu Gapura

2. Pagar batas merupakan batas tanggung jawab setiap

kelompok/ Regu, untuk itu:

Page 23: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

23 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

a. keluar/masuk perkemahan harus melalui pintu gapura

b. arena di dalam batas pagar harus dibersihkan

sehingga sampah tidak menumpuk.

TATA TERTIB DALAM PERKEMAHAN

Agar selama berlangsungnya perkemahan berjalan lancar,

perlu disusun tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua

peserta perkemahan.

1. Pakaian

a. Pakailah pakaian yang sopan bila meninggalkan batas

perkemahan, begitu juga pada waktu makan dan

tidur.

b. Pakailah tanda peserta pada tempat, agar mudah

dikenali.

c. Berpakaian seragam yang rapih dan benar.

2. Alat-alat

a. Kembalikan alat-alat yang telah digunakan pada

tempatnya semula

b. Bersihkan peralatan memasak setelah digunakan

3. Tenda

a. Tiap Regu membersihkan arena tendanya masing-

masing

b. Pagi had satu sisi tenda dibuka agar sinar matahari

dapat masuk menyinari lantai tenda.

c. Isi tenda dikeluarkan dan dijemur tiap pagi.

4. Ibadah

a. Pelaksanaan ibadah sebaiknya selalu dilakukan

dengan berjamaah dan dilakukan tepat pada

waktunya.

b. Menghormati kepercayaan/agama rekan lain.

Page 24: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

24 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

5. Kegiatan

a. Pergunakan sistim satuan terpisah, yaitu peserta

putera tidak diperkenankan berada di arena peserta

puteri dan sebaliknya.

b. Buatlah batas-batas yang jelas, dimana kedua peserta

itu boleh bergerak leluasa.

PENUTUPAN PERKEMAHAN

Setiap kali diadakan kegiatan perkemahan selalu diakhiri

dengan acara penutupan. Yang perlu diperhatikan seusai

pelaksanaan kegiatan perkemahan, ingatkan peserta untuk:

1. membersihkan semua sampah dan kotoran (operasi

semut), meratakan kembali bekas-bekas galian, jangan

tampak bekas perkemahan

2. simpan peralatan perkemahan dalam keadaan bersih dan

kering

3. ucapkan terima kasih pada pemerintah setempat,

masyarakat dan para tokoh masyarakat

4. kembalikan peralatan yang dipinjam disertai ucapan

terima kasih

5. Buat evaluasi pelaksanaan perkemahan untuk perbaikan-

perbaikan pelaksanaan dimasa mendatang.

EVALUASI

Setiap kali mengadakan suatu acara kegiatan perkemahan

perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui sampai sejauh

mana keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan perkemahan

tersebut, agar dari perkemahan itu didapat pengalaman dan

pengetahuan untuk perkemahan mendatang.

Evaluasi itu meliputi seluruh aspek kegiatan perkemahan

yaitu sejak persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian

perkemahan. Evaluasi diadakan oleh peserta dan

penyelenggara, agar diketahui kelebihan dan kekurangan

kita dalam menyelenggarakan perkemahan, sehingga kita

bisa mengadakan perbaikan-perbaikan untuk pelaksanaan

perkemahan dimasa datang.

Page 25: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

25 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

KESIMPULAN

Berhasilnya suatu perkemahan tidak berjalan sendiri-sendiri.

Suksesnya suatu perkemahan dapat dilihat dari segi

perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan

pengendalian yang dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Pengelolaan perkemahan yang baik tergantung dari mental

dan moral serta ketrampilan, baik dari peserta maupun

penyelenggara. Sebab itu pengetahuan dan ketrampilan

tentang perkemahan harus dipelajari, dimengerti, dimiliki,

dan dihayati terlebih dahulu oleh para peserta dan pelaksana

sebelum perkemahan dilaksanakan.

Page 26: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

26 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

4. TANDA-TANDA ALAM

Dalam mengadakan suatu perkemahan, kita juga perlu

mengetahui dan mempelajari berbagai tanda-tanda alam

yang sangat berguna untuk mengetahui perubahan cuaca.

Beberapa tanda-tanda alam yang perlu kita ketahui adalah:

1. KABUT

Bila terdapat kabut tipis dan merata yang membumbung

tinggi ke atas, berarti kurangnya uap air di udara dan itu

menandakan cuaca akan selalu baik. Cuaca yang terang

benderang di pagi hari bertanda buruk pada hari itu,

apabila kemarinnya turun hujan. Sedangkan langit yang

ditutupi awan kemudian mulai terang pada pagi hari,

menandakan cuaca baik.

Jika ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda

cuaca baik, sedangkan di gunung-gunung menandakan

akan turunnya hujan. Udara sejuk dan ada embun di pagi

hari, menunjukkan bahwa cuaca baik tapi panas dan

kering, biasanya hujan akan turun di siang hari.

2. AWAN

Jika langit diliputi awan tebal dan gelap menandakan

akan turun hujan yang deras.

3. MATAHARI

Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi

garis-garis awan yang kehitaman, bertanda akan ada

hujan, tapi jika berwarna bersih dan terang cuaca

bertanda baik.

Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang

terang bertanda cuaca baik, jika warna merah dicampuri

garis kekuning-kuningan bertanda akan hujan lebat.

Jika matahari terbenam dengan warna kekuning-

kuningan/orange bertanda akan ada hujan, tetapi bila

dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan

bertanda cuaca baik. Warna merah pada matahari

terbenam berarti akan terjadi angin yang cukup kencang.

Page 27: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

27 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

4. BINTANG

Apabila pada malam hari di langit cahaya bintang terang

sekali maka sudah dipastikan bahwa pada malam itu

cuaca akan cerah, sedang bila cahayanya nampak suram

bertanda cuaca kurang baik/buruk.

5. B U L A N

Bulan terlihat terang dan bersinar cerah menandakan

cuaca akan baik, tapi bila bulan diliputi awan gefap di

sekelilingnya, berarti hujan akan turun. Sedangkan jika

ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan

menandakan tidak ada ketentuan cuaca pada malam itu.

6. B I N A T A N G

Keadaan atau perubahan cuaca, juga bisa kita amati dari

tingkah laku binatang.

Jika kita perhatikan, naluri binatang yang berhubungan

dengan cuaca akan membuat kita tercengang dan

semakin menunjukkan pada kita betapa besar karya

Tuhan Yang Maha Esa yang mengatur mahluk hidup

dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Tanda-tanda cuaca yang berhubungan dengan

binatang antara lain:

1. Laba-Laba

Labah-labah akan bersembunyi bila cuaca akan buruk

dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik

2. Semut

Semut akan tetap berada dalam liangnya bila cuaca akan

buruk, tetapi mereka akan keluar dari liangnya dan

berjalan mondar-mandir bila cuaca akan tetap baik.

3. Lebah/Tawon

Pada cuaca baik, lebah/tawon akan berterbangan jauh

dari sarangnya. Hal ini bisa kita perhatikan dengan

melihat kosong atau tidaknya sarang lebah.

Page 28: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

28 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

4. Lalat

Apabila akan turun hujan, lalat akan tetap hinggap di

tembok/ dinding, sedangkan pada cuaca cerah lalat akan

berterbangan kian kemari.

5. Nyamuk

Nyamuk apabila di pagi hari mengganggu atau menggigit

kita, menandakan akan turunnya hujan. Sedangkan jika

pada waktu matahari terbenam/magrib, nyamuk

berterbangan kesana kemari dan secara berkelompok

menadakan cuaca cerah/baik. Tetapi jika selalu

berterbangan di tempat yang gelap di dalam bayang-

bayang, bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.

6. Cacing

Apabila cacing pada malam hari menimbun tanah

berbutir-butir di kebun, berarti akan datang hujan. Tetapi

bila cacing keluar dari liangnya menandakan hujan akan

turun lama.

7. Lintah

Untuk mengetahui suatu keadaan cuaca dengan

menggunakan lintah, kita dapat buat Barometer dari

seekor lintah yang diletakan di dalam gelas berisi air.

Jika Lintah melekat pada gelas di atas permukaan air

maka bertanda cuaca akan tetap baik. Sedangkan bila

!intah terus berdiam di dasar gelas, menandakan cuaca

akan buruk dalam waktu yang lama. Tapi jika Lintah

melekat erat-erat di gelas sedangkan ekornya digerak-

gerakan sekeras-kerasnya, maka akan datang badai

topan.

8. Siput

Pada cuaca yang baik, Siput akan merayap dengan

tenang, sedangkan bila cuaca buruk Siput akan merayap

dengan cepat.

Page 29: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

29 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

9. Ikan

Ikan akan melompat-lompat di atas permukaan air jika

cuaca akan buruk / hujan.

10. Katak

Katak/kodok akan berdiam di dalam air bila cuaca akan

buruk, tetapi bila cuaca akan baik Katak akan duduk-

duduk di tepi kolam Sedangkan jika pada malam hari di

musim kemarau dimana cuacanya baik tetapi katak tidak

menyanyi, menandakan akan datangnya cuaca buruk.

11. Ayam

Ayam akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya

kehujanan menandakan hujan tidak akan berlangsung

lama, sedangkan jika berteduh hujan akan berlangsung

lama. Jika ayam selalu mencakarcakar tanah berarti

hujan akan datang.

12. Bebek/Angsa

Bebek/Angsa akan nampak tidak tenang dan selalu

menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan

buruk.

13. Burung Kepinis

Burung Kepinis akan terbang tinggi sekali jika cuaca akan

baik, karena serangga makanannya juga terbang tinggi.

Tetapi bila terbangnya rendah menandakan cuaca akan

buruk.

Pada pagi hari dengan cuaca buruk, Burung Kepinis akan

tinggal diam dalam sarangnya.

14. Kambing

Apabila kita mencium bau badan kambing dari jarak yang

lebih jauh dari biasanya, menandakan akan turun hujan.

15. Kelelawar

Kelelawar akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan

baik pada malam hari tetapi bila berdiam di dalam goa

maka cuaca akan buruk.

Page 30: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

30 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

16. Asap

Apabila asap api naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali

maka cuaca akan tetap baik. Tetapi apabila asap naiknya

mendatar dengan tanah rendah cuaca akan buruk.

17. Burung Gagak

Jika hujan akan turun, burung Gagak akan terbang

berputar-putar di atas sarangnya.

Tanda-tanda lain jika cuaca akan buruk:

1. Kucing akan duduk membelakangi api, sambil mengusap-

ngusap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi

dengan mulutnya.

2. Bila Anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulang.

3. Burung-burung membasahi bulu-bulunya dengan

paruhnya.

4. Bila bau bunga tercium semerbak sekali.

5. Burung-burung laut terbang menuju daratan.

MEMBUAT API

Orang Indian Amerika adalah ahli pembuat api. Ada empat

macam api yang digunakan untuk keperluan yang berbeda,

yaitu:

1. Api Permusyawaratan yang dinyalahkan di dalam kemah

teepee (tenda khas suku Indian), yang digunakan untuk

bermusyawarah diantara pemimpin Indian.

2. Api Persahabatan yang digunakan untuk menghangatkan

badan

3. Api Tanda yang digunakan untuk memberikan tanda-

tanda dengan menggunakan asap.

4. Api Masak yang hanya berupa bara arang yang panas

untuk memasak atau memanggang.

Page 31: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

31 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

5. API UNGGUN

Dalam kegiatan kepramukaan, kebiasaan suku Indian dalam

menggunakan api juga diterapkan. Selain untuk

menghangatkan badan, mengusir. serangan binatang berbisa

atau tempat bergembira mempererat tali persaudaraan.

Karena itu dalam kegiatan kepramukaan dikenal dengan api

unggun, yang biasanya dilaksanakan pada setiap akhir

malam perkemahan.

Cara membuat api unggun juga tidak sembarangan, ada

metode dan caranya. Sebelum memasang tumpukan balok

dan ranting kayu, yang pertama harus dilakukan adalah

mencari tempat yang kering. Singkirkan semua rumput,

daun daun kering, pohon paku, semak-semak sekelilingnya

untuk menghidari kebakaran yang lebih meluas.

Ada Beberapa Macam Bentuk Susunan Kayu Untuk Membuat

Api Unggun:

1. Bentuk Piramida Segi-Tiga

Kayu disusun segi-tiga sama sisi, makin keatas makin

kecil/lancip. Di tengah-tengah susunan kayu diberi

bahan yang mudah terbakar seperti rumput kering dan

ranting-ranting kayu.

2. Bentuk Piramida Bujur Sangkar

Susunan kayu dibentuk bujur sangkar, disusun ke atas

semakin kecil. Di tengah-tengah diberi bahan yang

mudah terbakar seperti rumput kering dan ranting-

ranting kayu.

3. Bentuk Pagoda Tegak

Kayu basah dan kering ditegakkan. Di tengah-tengah

diberi patok dan bahan yang mudah terbakar.

4. Bentuk Pagoda Roboh atau Bintang

Susunan kayu dibentuk berupa jari-jari roda dimana

ujung kayu bertemu tengah. Digunakan untuk

menyalakan kayu yang bentuknya bermacam-macam.

Page 32: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

32 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

5. Bentuk Kursi

Dua buah kayu basah dipancangkan dan kayu-kayu lain

disusun menurut bentuk kursi.

Bentuk-bentuk susunan kayu pada api unggun tersebut

dimaksudkan untuk mempermudah menyalakan api dan

menjaganya agar tidak mudah padam. Agar kayu mudah

terbakar, perlu diperhatikan:

1. jenis kayu yang digunakan

2. kekeringan kayu

3. unsur ramuan kayu, misalnya kayu yang dibelah-belah

menjadi belahan kecil, tatal, rumput kering, balok dan

sebagainya.

PENGHALANG ANGIN

Bagi anggota pramuka, kegiatan api unggun selalu menarik

untuk diikuti. Karena dalam kegiatan api unggun dapat

diperoleh baberapa manfaat, yaitu:

1. mempererat persaudaraan

2. memupuk kerjasama atau gotong royong

3. menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri

4. membuat suasana menjadi riang gembira

5. mengembangkan bakat

6. memupuk disiplin bagi pelaku maupun penonton.

Page 33: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

33 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Agar api dapat menyala dengan baik, ada tiga unsur pokok

yang harus diperhatikan, yaitu:

1. udara

2. panas

3. bahan bakar

Sebelum menyalakan api, yang harus diperhatikan adalah

tempat dimana api akan dinyalakan, yaitu tempat tersebut

harus kering dan mendapat udara yang cukup. Jika tempat

tersebut tidak berangin kencang, dapat dibuat api di tempat

yang terbuka. Tetapi jika angin berhembus dengan kencang,

perlu dibuat perlindungan atau penghalang dari arah

datangnya angin.

Beberapa model bentuk pelindung atau penghalang angin,

berupa:

1. Tameng kayu yaitu susunan balok kayu atau tongkat

pramuka

2. menggali tanah yang cukup dalam

3. menyusun batu di sekeliling kayu.

Selain untuk digunakan kegiatan atau sekedar

menghangatkan badan, api unggun dapat juga dimanfaatkan

untuk memasak atau mengahangatkan makanan.

Page 34: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

34 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

MENYALAKAN API

Ada dua macam cara menyalakan api, yaitu dengan

menggunakan korek api dan tanpa menggunakan korek api.

Untuk menyalakan api dengan menggunakan korek api tidak

akan menjadi masalah. Yang terpenting tersedia bahan yang

mudah terbakar untuk penyalaan awal, misalnya dengan

menggunakan minyak tanah, oli, bensin atau spiritus.

Jika tidak membawa salah satu bahan bakar tersebut, dapat

digunakan bahan yang mudah terbakar seperti kayu kering,

rumput kering, daun kering, kulit kayu kering, ranting kayu

kecil atau buat serpihan-serpihan kecil kayu.

Agar kayu tetap kering, simpan di tempat yang terlindung

dari hujan maupun embun pagi. Ada baiknya selama api

menyala, letakkan kayukayu yang tidak dibakar pada tepi

yang terkena panas agar supaya tetap kering.

Bagaimana jika kita lupa membawa korek api? Hal tersebut

baru merupakan masalah bagi penyalaan awal. Tapi bagi

seorang anggota pramuka yang tidak mengenal menyerah

dan mudah putus asa, ada banyak beberapa cara untuk

menyalakan api. Caranya memang tidak mudah dan perlu

kerja keras dan jika dibiasakan dalam setiap melakukan

kegiatan perkemahan, hal tersebut menjadi ketrampilan

yang sangat berharga.

Untuk mendapatkan api tanpa harus menggunakan korek

api, dapat digunakan dengan cara:

1. Lensa Cembung atau Suryakanta, yang diarahkan ke

matahari dengan bahan yang mudah terbakar.

2. Batu Api dengan penggeseknya, yang akan menimbulkan

loncatan api.

3. Gesekan batang kayu yang keras pada kayu yang lunak

secara terus menerus hingga menimbulkan panas. Jika

berhasil, kayu lunak itu akan terhakar. Cara tersebut

Page 35: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

35 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

biasanya dilakukan oleh suku asli Australia, Oborigin,

untuk mendapatkan api.

4. Bagi suku asli Kalimantan, digunakan cara dengan

menggesekgesek sebuah balok kayu lunak dengan seutas

rotan yang lemas, sehingga menimbulkan panas yang

menyebabkan pembakaran.

Agar api yang timbul dapat dengan mudah membakar kayu,

sediakan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti daun

kering, bubuk kayu ataupun kertas yang dilanjutkan dengan

membakar ranting kering agar membesar. Kemudian

dilanjutkan dengan membakar kayu yang lebih besar.

Page 36: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

36 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

6. SIMPUL DAN IKATAN

Dalam kegiatan perkemahan, unsur tali temali sangat

dominan. Tapi kita sering mencampur adukan antara tali,

simpul dan ikatan. Sebenarnya hal tersebut amatlah

berbeda. Karena, tali adalah bendanya, simpul adalah

menyatukan atau menyambung antara dua buah tali,

sedangkan ikatan adalah mengikatkan tali dengan benda lain

seperti kayu atau bambu.

MEMELIHARA TALI

1. Simpan tali pada tempat yang kering, agar tidak cepat

lapuk.

2 Simpan di tempat tertentu, yang mudah diambilnya.

3. Apabila basah, segera keringkan di panas matahari.

4. Gulung tali dengan rapih dan mudah dilepas (jangan

sampai melintir).

SAMBUNGAN TALI

Untuk membuat sambungan tali pada dasarnya hanya terdiri

dari empat macam, yaitu:

MACAM-MACAM SIMPUL TALI

1. Simpul Ujung Tali atau Gulungan Sederhana (Simple

Coil)

Gunanya : Simpul ini digunakan pada akhir

gulungan/pintalan tali agar pintalan tali tidak lepas.

Page 37: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

37 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

2. Simpul Pangkal atau Ikatan Cengkih (Clove Hitch)

Gunanya : sebagai permulaan ikatan. Simpul ini cukup

sederhana dan digunakan untuk mengikat tali pada tiang

dan pasak tenda.

3. Simpul Mati

Gunanya : Digunakan untuk menyambung dua utas tali

yang sama besarnya dan merupakan simpul pada tandu.

4. Simpul Erat atau Tambat atau Ikatan Balok (Timber

Hitch)

Gunanya : Untuk memulai suatu ikatan. Simpul ini

mempunyai sifat menjerat, dan digunakan

untuk menyeret atau menarik balok.

5. Simpul Anyam

Gunanya : Untuk menyambung dua Was tali yang tidak

sama besar dalam kondisi kering.

6. Simpul Anyam Berganda

Gunanya : Untuk menyambung dua Was tali dalam

keadaan basah atau kering dan tidak sama besar.

Page 38: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

38 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

7. Simpul Tiang atau Simpul Tali Membungkuk (Bow Line

Knot)

Gunanya : Sifat simpul ini tidak menjerat, seringkali

disebut "raja dari segala simpul" karena

kegunaannya banyak sekali. Gunanya untuk

mengikat suatu benda hidup atau leher

binatang, agar yang diikat tidak terjerat dan

masih dapat bergerak bebas. Juga baik

digunakan untuk mengikat ujung tiang tenda

atau pasak yang berlobang.

8 Simpul Tarik

Gunanya : Untuk menambatkan tali pengikat binatang

pada sebuah tiang/pohon dan untuk turun ke

jurang atau dari atas pohon.

9. Simpul Tiang Berganda

Gunanya : Untuk mengangkat atau menurunkan benda

atau manusia.

10. Simpul Kursi.

Gunanya : Untuk mengangkat dan menurunkan benda

atau manusia.

Page 39: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

39 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

11. Simpul Penarik atau Kupu-kupu atau Alteleri

(ButterfIy/Altelery Knot)

Gunanya : Sebagai pegangan untuk menarik benda yang

besar dan berat. Juga digunakan sebagai

pengaman atau penyambung pada tali bila

pada tali ada yang rusak.

12. Simpul Kembar

Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali yang sama

besar dan dalam kondisi basah atau licin.

13. Simpul Erat

Gunanya : Untuk memendekkan tali tanpa harus

memotong.

14. Simpul Lasso

Gunanya : Untuk menjerat binatang.

15. Simpul Gulung

Gunanya : Untuk diikatkan pada tali penarik agar orang

lain dapat membantu menarik.

16. Simpul Nelayan/Pemukat

Gunanya : Untuk menarik balok kayu yang besar

Page 40: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

40 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

17. Simpul Tangga Tali atau Simpul Angka Delapan.

Gunanya : Untuk membuat tangga tali.

18. Simpul Jangkar atau Simpul Prusik (Prusik Knot)

Gunanya : Membuat tandu darurat atau mengikat ember

atau timba. Sifat simpul ini menjepit bila

mendapat beban atau tekanan, serta mudah

digeser bila tidak mendapat tekanan atau

beban.

19. Simpul Hidup

Gunanya : Untuk mengikat tiang.

20. Simpul Tetap

Gunanya : Untuk mengikat tiang lebih lama.

21. Simpul Hidup Berganda

Gunanya : Untuk mengikat tiang atau mengangkat

balok.

22. Simpul Guling

Gunanya : Untuk mengikat tiang

23. Ikatan Palang

Page 41: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

41 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

24. Ikatan Silang

25. Ikatan Sambungan Sejajar.

26. Ikatan Sambungan Silang

Page 42: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

42 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

7. ALAT PERAGA PERKEMAHAN

1. MENARA PANDANG SEGITIGA BERTEMU SUDUT

A. Kebutuhan Bambu:

a. Bambu besar : 6 potong (ukuran 6 M)

b. Bambu sedang : 3 potong (ukuran 240 Cm

dan 2 M)

3 potong (ukuran 170 Cm)

1 Belah ( ukuran

160,150,140,130,120,110,1

00,90,80, 70, 60, 50 Cm).

c. Bambu kecil : 10 potong (ukuran 50 Cm).

B. Kebutuhan Tali:

a. 23 Gulung (ukuran panjang 6 M)

b. 6 Gulung (ukuran panjang 2 M)

c. 2 Gulung (ukuran panjang 12 M)

d. 2 Gulung (ukuran panjang 15 M)

Page 43: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

43 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

2. MENARA PANDANG KAKI EMPAT

A. Kebutuhan Bambu :

a. Bambu besar : 8 potong (ukuran 3 M)

b. Bambu sedang : 4 potong (ukuran 2 M)

11 potong (ukuran 150 Cm)

4 potong (ukuran 60 Cm)

20 belah (ukuran 180 Cm)

c. Bambu kecil : 14 potong (ukuran 50 Cm)

B. Kebutuhan Tali:

a. 42 Gulung (ukuran panjang 6 M)

b 2 Gulung (ukuran panjang 15 M)

c. 2 Gulung (ukuran panjang 12 M)

Page 44: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

44 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

3. MENARA PANDANG SEGITIGA PIRAMID

A. Kebutuhan Bambu:

a. Bambu besar : 3 potong (ukuran 5,5 M)

b. Bambu sedang : 3 potong (ukuran 2 m)

3 potong (ukuran 115

Cm)

1 belah (ukuran 150, 140,130,120, 110,100,90,

80,70,60 Cm)

c. Bambu kecil : 10 potong (ukuran 50

Cm)

B. Kebutuhan Tali:

a. 12 Gulung (ukuran panjang 6 M)

b 1 Gulung (ukuran panjang 8 M)

c. 2 Gulung (ukuran panjang 12 M)

d. 2 Gulung (ukuran panjang 15 M)

Page 45: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

45 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

4. MENARA PANDANG KAKI EMPAT BERSIJDUT DUA

A. Kebutuhan Bambu:

a. Bambu besar : 4 potong (ukuran 5 M)

2 potong (ukuran 2 M)

b. Bambu sedang : 2 potong (ukuran 125 Cm)

4 potong (ukuran 2 M)

20 belah (ukuran 125 Cm)

c. Bambu kecil : 10 potong (ukuran 50 Cm)

B. Kebutuhan Tali:

a. 18 Gulung (ukuran panjang 6 M)

b 2 Gulung (ukuran panjang 12 M)

c. 2 Gulung (ukuran panjang 15 M)

5. JEMBATAN KAKI DELAPAN BERSUDUT DUA

A. Kebutuhan Bambu :

a. Bambu besar : 4 potong (ukuran 5 M)

4 potong (ukuran 4 M)

b. Bambu sedang : 2 potong (ukuran 3 M)

6 potong (ukuran 2 M)

7 potong (ukuran 150 Cm)

60 belah (ukuran 150 Cm).

B. Kebutuhan Tali:

a. 26 Gulung (ukuran panjang 6 M)

b 6 Gulung (ukuran panjang 15 M)

Page 46: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

46 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

6. JEMBATAN TARIK

A. Kebutuhan Bambu:

a. Bambu belah : 2 potong (ukuran 250 Cm)

2 potong (ukuran 160 Cm)

b. Bambu sedang : 4 potong (ukuran 3 M)

5 potong (ukuran 1 M)

2 potong (ukuran 2 M)

1 potong (ukuran 160 Cm)

20 belah (ukuran 120 Cm)

c. Bambu kecil : 14 potong (ukuran 50 Cm).

B. Kebutuhan Tali:

a. 21 Gulung (ukuran panjang 6 M)

b 1 Gulung (ukuran panjang 7 M)

c. 2 Gulung (ukuran panjang 15 M)

Page 47: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

47 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

7. JEMBATAN TALI

A. Kebutuhan Bambu:

a. Bambu besar : 4 potong (ukuran 3 M)

b. Bambu sedang : 2 potong (ukuran 60 Cm)

2 potong (ukuran 1 M)

B. Kebutuhan Tali :

a. 1 Gulung tambang "dadung kecil" (ukuran

panjang 8 M)

b. 14 Gulung (ukuran panjang 5 M)

c. 2 Gulung (ukuran panjang 4 M)

d. 2 Gulung (ukuran panjang 10 M)

8. JEMBATAN BAMBU SATU

A. Kebutuhan Bambu:

a. Bambu besar : 4 potong (ukuran 3 M)

1 potong (ukuran 250 Cm)

b. Bambu sedang : 2 potong (ukuran 100

Cm, 60 Cm, 3 M)

B. Kebutuhan Tali:

a. 16 Gulung (ukuran panjang 6 M)

b 2 Gulung (ukuran panjang 4 M)

Page 48: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

48 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

8. RAK PERLENGKAPAN

Salah satu ciri khas dalam kegiatan perkemahan pramuka

adalah tata cara penyusunan tenda dan berbagai tempat rak

penyimpanan peralatan atau perlengkapan. Hal ini

dimaksudkan agar tempat mereka berkemah seperti

layaknya sebuah rumah yang terdiri dari tempat untuk tidur,

gudang peralatan, dapur, tempat makan dan sebagainya.

Untuk itu dalam setiap perkemahan, para peserta harus

menyusun tempat berkemahnya sedemikian rupa, agar

terasa nyaman dan penghuninya menjadi betah. Untuk itu

agar peralatan atau perlengkapan berkemah rapih, perlu

dibuat beberapa rak penyimpanan. Pembuatan rak tersebut

selain digunakan untuk mempraktekan ketrampilan tali

temali, juga agar susunan tempat perkemahan terasa segar

dan nyaman

Beberapa peralatan dapur

Page 49: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

49 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

9. S U R V I V A L

BIVAK ATAU SHELTER

Bivak atau Shelter merupakan jenis tenda yang sangat

sederhana, dan sangat berguna untuk tempat istirahat serta

berteduh dari sengatan panas maupun air hujan dan dapat

dimanfaatkan untuk tempat bermalam.

Bahan untuk membuat Bivak atau Shelter dapat berupa:

1. Bahan dari alam, berupa:

a. Pohon yang utuh maupun tumbang

b. Daun-daunan

c. Gua atau lubang

2. Bahan yang dibawa atau dipersiapkan, berupa :

a. Ponco, jas hujan dan lembaran plastik kedap air

b. Tali nilon atau sejenisnya

c. Pisau atau golok.

Yang perlu diperhatikan sewaktu membuat bivak atau

shelter:

1. Pilihlah lokasi yang baik, yaitu tanahnya datar. Jika tidak

rata, ratakan dahulu.

2. Tempatnya kering.

3. Terhindar/terlindung dari hembusan angin kencang.

4. Bukan menjadi jalan air jika hujan.

5. Tempatnya tidak mudah longsor atau terkena longsor.

6. Terhindar dari pohon besar yang kemungkinan mudah

tumbang.

Page 50: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

50 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

MENCARI AIR (WATER SURVIVAL)

Air merupakan faktor penting sebab manusia akan lemah bila

kekurangan air. Seperti diketahui 75 % kandungan tubuh

manusia berupa air. Air merupakan sumber kehidupan bagi

manusia. Hampir semua aktifitas manusia meyebabkan

berkurangnya cairan tubuh. Mulai bernafas hingga

melakukan pekerjaan, cairan air dari dalam tubuh akan terus

berkurang. Untuk menanggulanginya, manusia harus banyak

minum untuk mengganti cairan tubuh yang

menguap/menghilang.

Bagi seorang pengembara, seperti Pramuka yang melakukan

kegiatan pengembaraan jika persediaan air yang dibawa

mulai menipis atau bahkan habis, yang perlu dilakukan

adalah menjaga kondisi tubuh agar tidak mengeluarkan

cairan secara berlebihan.

Beberapa cara mengatasi keadaan tersebut adalah

dengan:

a. bernafas melalui hidung secara teratur;

b. mengurangi berbicara;

c. mengurangi aktifitas/gerakan yang berlebihan;

d. banyak beristirahat;

e. tidak merokok dan minuman berakohol;

f. berteduh di tempat yang rindang;

g. tidak makan makanan kering ataupun berlendir.

Pada saat kehabisan persediaan air, teliti media sekeliling

dengan cermat. Untuk mengetahui ditempat tersebut

terdapat air, dapat diketahui dengan melihat kondisi hutan,

jenis tanaman, bentuk pemilikan bumi/ tanah, serta binatang

yang hidup.

Dalam hutan tropis seperti di Indonesia, air dapat dibedakan

antara air yang perlu dimurnikan dan yang langsung dapat

diminum.

Page 51: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

51 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Air yang langsung dapat diminum berupa:

a. tampungan air hujan;

b. air dari dalam tanaman.

Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :

a. air yang tergenang;

Periksalah dahulu apakah airnya bening atau keruh.

Kalaupun bening, jangan langsung diminum, cobalah

dahulu dengan jari tangan untuk mengetahui apakah

airnya terasa panas, menimbulkan gatal atau lainnya.

Untuk mengetesnya, jangan ragu mencium apakah

berbau atau tidak.

b. air dari sungai;

c. air dari menggali tanah atau pasir.

Beberapa cara untuk mendapat air:

1. Dari tanaman/pohon seperti pisang, rotan, bambu muda

kantung semen, enau, nipah, umbi-umbian, akar-akaran,

pakis, kaktus, kelapa.

2. Mengumpulkan embun pagi dengan menggunakan sapu

tangan bersih. Caranya, resapkan pada tumbuhan yang

berembun lalu peras kedalam tempat minum.

3. Tanah batu

a. tanah kapur labih banyak mata airnya, sebab kapur

mudah dilarutkan sehingga terbentuk saluran air;

b. sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan

berpori;

c. pada daerah berbatu granit. Carilah bukit berumput

hijau, kemudian galilah.

4. Tanah gembur, di tanah gembur air mudah didapat.

Carilah daerah lembah, karena permukaan air dekat

dengan permukaan tanah.

5. Kondensasi Tanah-Pohon atau Penyulingan Air.

Page 52: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

52 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Hampir semua tanaman memerlukan air untuk tumbuh,

sebab itu semua jenis tanaman pasti mengandung air

walaupun sedikit. Begitu juga dengan tanah yang

menyimpan air, walaupun berupa tanah lembab. Melalui

proses kondensasi yaitu dengan adanya perbedaan suhu

antara tanah dengan pohon, kita dapat memperoleh air

murni yang merupakan hasil proses kondensasi atau

penyulingan secara alamiah.

Untuk melakukan penyulingan air meialui proses

kondensasi, diperlukan alat yang sangat sederhana,

yaitu plastik dan tali pengikat.

Cara penyulingan :

a. Carilah pohon yang sehat dan bersih, lalu carilah dahan

ranting yang mudah dicapai dan masukkan plastik

(jangan bocor) kemudian ikat dengan tali atau benda

apa saja. Keadaan tersebut akan menyebabkan

terjadinya proses penguapan dari daun yang dapat

menghasilkan air minum (lihat gambar 1).

b. Carilah pohon yang bersih dan tumbuhnya di atas tanah

yang tidak berbau. Galilah tanah sehingga membentuk

cekungan, tapi jangan terlalu dalam dari tempat pohon

tumbuh. Masukkan plastik dan atur sedemikian rupa

agar air tertampung dengan baik. Lalu ikat ujungnya

(hingga menutupi seluruh tanaman) dan gantung pada

batang kayu yang disangga dengan baik. Cara ini akan

menyebabkan terjadinya penguapan yang menghasilkan

air (lihat gambar 2).

Page 53: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

53 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

MENCARI MAKANAN TAMBAHAN

Dalam berkemah selain membawa perlengkapan berkemah,

juga bahan makanan kering yang mudah dibawa dan tidak

memerlukan tempat khusus. Misalnya beras, ikan asin, mie

instant, garam, kecap dan sebainya. Yang menjadi

pertanyaan adalah, bagaimana kita dapat memenuhi bahan

makan tambahan yang tidak dapat dibawa karena

memerlukan kekhususan seperti sayur mayur, daging atau

ikan basah? Jika di lokasi berkemah tidak jauh dengan pasar,

hal tersebut tidak akan menjadi masalah yang harus

dipikirkan. Tapi bagi seorang pramuka/pecinta alam, hal

tersebut tidak perlu dirisaukan, karena banyak cara untuk

mendapatkan bahan makanan tambahan.

Sayur-Mayur

Untuk keperluan sayur mayur, bisa didapatkan melalui

tumbuhtumbuhan seperti daun, buah, biji, bunga, isi batang

dan umbi-umbian serta jamur.

Tumbuh-tumbuhan tersebut ada yang dapat dikonsumsi dan

ada yang tidak bahkan beracun. Sebab itu perlu hati-hati

sekali dalam memilih daun-daunan ataupun bahan makanan

tambhan yang diambil dari alam. Cara termudah untuk

mengetahui bahwa daun itu beracun atau tidak, dengan

melakukan pengamatan yang cermat. Misalnya semua daun-

daunan yang dikonsumsi oleh binatang memamah biak pada

dasarnya juga dapat dikonsumsi manusia. Hanya yang perlu

diketahui, pencernaan hewan lebih kuat daripada manusia,

karena itu untuk lebih amannya sebaiknya dikonsumsi daun

yang muda.

Beberapa jenis tanaman yang dapat dikonsumsi manusia

misalnya daun pakis, umbi kayu, umbi rambat, talas, jantung

pisang, rebung dan sebagainya.

Bagi anggota pramuka/pecinta alam yang perlu dihindari

adalah daun yang tidak dikenal. Juga buah-buahan yang

terlalu keras, banyak getahnya, daunnya tua, layu atau

hampir mati.

Page 54: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

54 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Pada waktu memasak/merebus daun-daunan tersebut,

jangan lupa masukkan garam selain sebagai penyedap

masakan, garam berfungsi sebagai penawar racun. Selain

sebagai penawar racun,garam juga berguna untuk

menghindari kejang otot, kram dan cepat lelah.

Menjerat

Untuk memperoleh tambahan protein, hewan adalah

penyedia protein yang paling besar dalam tubuh manusia.

Semua jenis binatang hampir dapat dimakan, termasuk

serangga dan cacing. Tapi yang paling baik adalah jenis

memamah biak yang masih muda dan sehat terutama jenis

betina karena dagingnya lunak. Tapi untuk mendapatkan

binatang buruan tidaklah mudah, diperlukan ketrampilan

khusus misalnya memburu atau menjerat.

Ada dua jenis jerat yang paling pokok yaitu jerat yang tidak

mematikan dan jerat yang mematikan. Karena itu sebelum

membuat jerat, perlu diketahui jenis binatang apa yang mau

ditangkap dan tempat binatang biasa lewat. Lalu kenalilah

langsung kebiasaan binatang tersebut misalnya melalui

bekas makanan yang ditinggalkan, jejak dan kotorannya.

Setelah tahu binatang apa yang akan ditangkap, siapkan

jerat, sesuai kebutuhan. Lebih baik membuat jerat yang

tidak mematikan, karena jika membuat jerat yang

mematikan juga akan berbahaya bagi manusia. Kalaupun

jerat yang dipasang tidak membuahkan hasil, tidak perlu

kecewa. Paling tidak apa yang telah diperbuat semakin

meningkatkan ketrampilan kita . Sebab sumber protein tidak

hanya pada binatang memamah biak, pada hewan air akan

banyak diperoleh sumber protein.

Page 55: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

55 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Memancing :

Salah satu cara untuk memperoleh bahan makanan protein

yaitu dengan memancing ikan. Hal ini dapat dilakukan jika

ditempat kita berkemah terdapat sumber kehidupan bintang

air atau ikan seperti sungai atau laut. Karena itu dalam

berkemah juga lupakan mata kail, benang atau snur sebagai

salah peralatan survival. Untuk pancingannya dan

pengapungnya bisa diperoleh di alam. Jika tidak mau repot-

repot mencari pancingan dan pengapungnya, dapat disiapkan

sebelum berangkat menuju perkemahan dan alat pancing ini

tidak merepotkan jika dibawa dan tidak memerlukan tempat

khusus/memakan tempat.

Untuk membuat pancing yang murah hanya dibutuhkan

bahan-bahan berupa :

a. kaleng bekas minuman ringan seperti sprite, coca cola

atau fanta;

b. selotif kuat/lakban;

c. pengapung dari gabus/bobber;

d. benang atau snur sekitar 12 meter;

e. spool (kili-kili atau gelondongan);

f. mata kail;

g. sinker (batu ladung atau timah pemberat kaitl);

h. gabus atau prop botol.

Page 56: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

56 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Cara membuatnya :

Masukkan potongan gabus atau prop botol dalam lubang

kaleng, tapi jangan sampai masuk ke dalam. Gunanya

sebagai pengaman mata kail. Lekatkan ujung benang atau

snur dengan selotif/lakban, lalu lilitkan secara terarur dari

atas ke bawah, jangan sampai kusut.

Ikat mata kail dengan menggunakan simpul gulung (clinch

knot). Ikatkan batu ladung/timah pemberat sekitar 5 cm dari

mata kail dengan menggunakan simpul overhand loop knot.

Siapkan juga pengapung yang akan mengapung bergerak-

gerak jika umpan termakan ikan.

Ada beberapa jenis pengapung yang terbuat dari gabus,

kayu atau plastik. Jenis plastik yang sering dipakai. Tekan

bagian bawah pengapung (plunger) maka bagian

melengkung tempat kaitan akan terlihat. Maka pancingan

pun siap digunakan untuk memancing.

Page 57: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

57 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

10. TANDA-TANDA JEJAK

Tanda jejak ialah tanda untuk menunjukkan sesuatu, dapat

berupa arah, jalan dan sebagainya.

Untuk membuat tanda jejak dapat digunakan batu, kayu,

ranting, goresan, rumput dan sebaiknya.

Page 58: Keterampilan Pramuka
Page 59: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

59 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Page 60: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

60 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

12. PETA PITA

Peta Pita merupakan laporan perjalanan suatu

pengembaraan, yang dibuat pada waktu mulai berangkat

hingga ke tempat tujuan. Dalam membuat Peta Pita tidak

diperlukan uraian yang panjang, tetapi yang diperlukan

BUKTI bahwa kita telah menggunakan panca indra mata kita

dengan sebaik-baiknya serta mencurahkan perhatian kepada

hal-hal penting dan berguna dalam perjalanan

pengembaraan tersebut.

Alat-alat yang dibutuhkan dalam membuat Peta Pita :

1. Kompas.

2. Meja Jalan

3. Alat Tulis

4. Penggaris

5. Pencatat waktu/Jam Tangan

6. Kertas untuk membuat Peta Pita

Cara membuat Peta Pita :

1. Pertama kali buat di halaman kertas:

a. Anak panah menunjukkan arah UTARA.

b. Jalan yang akan dilalui (memanjang dari bawah ke

atas)

2. Berdirilah dipermulaan jalan yang akan dilalui, dengan

meja jalan menghadap ke arah jalan di hadapan kita.

3. Mulailah berjalan, dengan memperhatikan bentuk-bentuk

bangunan dan benda-benda yang penting berupa TANDA

PETA. Jika perlu berhenti sejenak untuk menggambar

Tanda Peta atau mencari sasaran bidik (arah yang

dilalui).

4. Bila sampai pada belokan, buatlah garis pembatas pada

kertas Peta Pita sebagai tanda bahwa perjalanan kita

telah berganti arah.

5. Cantumkan jarak yang telah ditempuh pada kolom jarak,

mulai permulaan berangkat sampai belokan pertama.

6. Teruskan perjalanan mulai belokan pertama sampai

belokan selanjutnya dengan cara yang sama seperti di

atas.

Page 61: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

61 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

7. Setelah sampai di tempat tujuan, Peta Pita dapat

dipotong-potong pada bagian kolom Peta Pita, hingga

kita akan mendapatkan PETA PERJALANAN yang telah

kita tempuh tapi belum disesuaikan, dengan jarak yang

sebenarnya.

8. Dengan telah dibuatnya peta perjalanan, maka akhir

pembuatan peta pita adalah membuat perbandingan

antara Peta Pita dengan jarak sebenarnya. Maka

selesailah pembuatan peta pita.

PERLU DIINGAT

1. Pada halaman pertama dari buku laporan itu harus ditulis

:

a. Kepada siapa laporan itu ditujukan

b. Siapa yang membuat (nama, jabatan, regu, gugus

depan)

c. Tanggal pembuatan (waktu

berkelana/pengembaraan)

d. Keadaan cuaca pada saat pengembaraan tersebut

(garis besarnya saja)

2. Meja jalan harus selalu menghadap arah perjalanan

3. membuatnya dari BAWAH ke ATAS

4. Gambar Peta Pita adalah berupa TANDA PETA

5. Bahwa laporan itu kelak harus dapat dipergunakan oleh

orang lain, maka pembuatan Peta Pita harus jelas dan

benar.

6. Tiap belokan harus dibuat tanda pemisah (garis datar)

Page 62: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

62 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Kertas Kerja Peta Pita

Page 63: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

63 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

13. PETA LAPANGAN

Alat-alat yang diperlukan untuk membuat Peta Lapangan :

1. Penggaris kayu/plastik

2. Kertas gambar

3. Pensil dan karet penghapus

4. Kompas

5. Meja jalan

6. Tongkat regu berukuran

Cara menggunakan peralatan :

Penggaris kayu/palstik pada kedua ujungnya dipasang paku

dalam posisi tegak tepat ditengah-tengahnya. Gunanya

untuk membidik sasaran. Kompas diletakkan agak ke pinggir

penggaris, dilekatkan dengan karet gelang.

Bila kita menggunakan Kompas yang sederhana, cara

membuatnya :

1. Buat gambar arah anak panah di sudut kanan atas

gambar sebagai arah Utara.

2. Letakkan kertas gambar di atas meja jalan, dan lekatkan

dengan menggunakan paku payung agar tidak berubah

tempatnya (bergerak). Hadapkan arah panah Kompas

menunjukkan arah Utara-Selatan.

3. Buat titik pertama pada kerta, usahakan agar lapangan

yang dibuat dapat terlukis seluruhnya.

Page 64: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

64 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

4. Letakkan penggaris dengan pedoman di atas kertas

dengan mendatar. Bidiklah dari tempat kita berdiri

melalui Paku pada penggaris ke arah benda tertentu di

sudut lain dari lapangan tersebut. Lihat derajat Kompas,

sehingga dapat diketahui berapa derajat benda itu dari

tempat kita berdiri. Kemudian tariklah garis dari titik

permulaan tadi sepanjang perkiraan kita.

5. Ukuran jarak dari tempat kita berdiri ke tampat benda

itu. Ukurlah dengan menggunakan tongkat regu yang

mempunyai ukuran, lalu bandingkan dengan ukuran di

kertas gambar (diperkecil).

6. Untuk memeriksa benar tidaknya jurusan yang kita buat

dari titik permulaan ke titik kedua, maka hendaknya dari

titik kedua itu kita bidik lagi ke titik permulaan tadi.

Karena itu meja jalan dengan kertas gambar jangan

sampai berubah.

7. Lanjutkan pekerjaan tadi untuk titik-titik selanjutnya.

8. Jika garis-garis pokok telah selesai dibuat, maka

mulailah dengan penyempurnaan peta lapangan tadi.

Misalnya membuat garis-garis batas, jalan, sungai,

kebun, dan segala sesuatu yang ada di lingkungan

perkemahan.

9. Setelah selesai maka biasanya kita cantumkan :

A. (1) Nama daerah tempat peta lapangan itu dibuat.

(2) Waktu pembuatan

(3) Skala perbandingan.

B. (1) Nama Pembuat

(2) Nama regu dan Gugusdepan

(3) Tempat, tanggal dan tanda tangan pembuat.

CONTOH SEBUAH PETA LAPANGAN

Sebuah lukisan dari arena perkemahan yang akan dibuat peta lapangannya

Page 65: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

65 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Peta Lapangan yang benar :

Peta lapangan yang telah selesai

pembuatan garis-garis pokoknya

Keterangan : 1. Skala = 1 : 1.000 2. Daerah = Cadika,

Gowa 3. Waktu = 31 Des 2005 4. Oleh = Fitri. R.K. 5. Regu = Melati 6. Gudep = 21.06.02.252

Page 66: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

66 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

14. PANORAMA

Arti : Panorama adalah suatu Sketsa dan Pemandangan

yang nampaknya sesuai dengan kenyataan dan cukup

jelas untuk dikenal oleh orang lain.

Alat dan Perlengkapan membuat Panorama :

1. Karton berlubang segi empat panjang

2. Kertas gambar putih

3. Pensil/aiat tulis lainnya

4. Penggaris

5. Penghapus pensil

6. Meja jalan, Kompas.

Cara Membuatnya :

1. Berdirilah menghadap obyek yang akan dibuat, kira-kira

100 hingga tidak terhingga, makin jauh makin baik.

Karton berlubang yang diberi tali, dipengang di muka.

Gigitlah tali agar jangan berubah jaraknya dan usahakan

obyek yang akan buat ada dalam lubang segi empat

karton tersebut.

2. Gambarlah pemandangan yang kita lihat melalui lubang

karton ke dalam kerta gambar. Perhatikan perbandingan

antara obyek dengan gambar di lubang karton. Gambar

yang kita buat hanyalah berupa garis tepinya (bentuk

obyek).

3. Setelah obyek kita rekam dalam bentuk gambar

seluruhnya, maka buatlah garis-garis untuk

membedakan antara yang jauh dan yang dekat.

Page 67: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

67 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

4 Kemudian berilah keterangan tentang benda-benda yang

ada. Misalnya, sawah, pepohonan, hutan, desa, sungai

dan sebagainya di bawah gambar Porama tadi.

5. Sebagai tambahan, kita cantumkan keterangan tentang :

I. a. Gambar Pemandangan

b. Tempat dibuat

c. Waktu pembuatan

d. Arah mata angin

e. Keadaan cuaca

II. a. Nama Pembuat

b. Regu

c. Gugus depan

d. Tempat, tanggal dan tanda tangan pembuat.

6. Maka selesailah gambar Panorama yang dibuat.

CONTOH GAMBAR PANORAMA

Keterangan : A. Gambar : Waduk Jeneberang B. Tempat : Bili-bili C. Waktu : 5 Oktober 2005 D. Jam : 08.15 Wita E. Cuaca : Cerah. Pembuat : 1. Nama : Fitri Rachmawati 2. Regu : Melati 3. Gudep : 21.06.02.252

Sungguminasa, 5 Oktober 2005

Fitri Rachmawati

Page 68: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

68 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Keterangan Gambar: a. Rerumputan b. Waduk c. Semak dan pepohonan d. Bukit e. Bukit Kapur f. Pegunungan

Page 69: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

69 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

15. RASI BINTANG

1. Rasi Bintang Salip/Pari/Layang-layang

Untuk menentukan arah Selatan caranya, hubungkan

Bintang pada puncak dan kaki rasi. Terfihat pada bulan

Maret sampai Agustus.

2. Rasi Bintang BidukIPedati/Beruang Besar

Untuk mendapatkan arah Utara, perhatikan dua buah

bintang yang terdapat di depan rasi. Jika kita tarik garis

khayal, maka kita akan dapat mengetahui Utara. Terlihat

pada bulan Maret hingga Juli.

3. Rasi Bintang Orion/Raja

Rasi Orion digambarkan sebagai seorang Pemburu.

Dapat diketahui dari deretan 3 buah bintang yang

digambarkan sebagai ikat pinggang dan satu deretan

dengan 3 buah bintang lagi yang menjurus ke bawah

Page 70: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

70 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

seperti sebilah Pedang. Arah yang ditunjukkan: selatan.

Terlihat pada bulan Desember sampai Maret.

Page 71: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

71 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

16. SANDI-SANDI

Berbagai macam bentuk Sandi dengan Kunci pemecahan

perlu kita ketahui, khususnya bagi anggota Pramuka

Penggalang yang dalam setiap kegiatannya tidak lepas dari

memecahkan Sandi yang ditugaskan oleh Kakak Pembina.

1. SANDI IRIAN

Kuncinya : Dibaca secara terbalik/dari arah belakang.

Contoh : AKUMARP AMRAD ASAD NAD AYTAS IRT.

Artinya : TRI SATYA DAN DASA DARMA PRAMUKA.

2. SANDI PAKU

Kuncinya :

Contoh : . . . / . . / . - / - - . / . -

Sandinya :

Artinya S I A G A

3. SANDI RUMPUT

Page 72: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

72 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

4. SANDI ABJAD

Kuncinya : A = Z Z = A (dapat dirubah)

A B C D E F G H I J K L M

z y x w v u t s r q p o n

N O P Q R S T U V W X Y Z

m l k j i h g f e d c b a

Contoh : ZWV RINZ HFIBZMI

ADE IRMA SURYANI

5. SANDI ANGKA

Kuncinya : P = 15 (dapat dirubah)

A B C D E F G H I J K L M

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

N O P Q R S T U V W X Y Z

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

Contoh : 6.4.17.0.10.0.13 15.17.0.12.20.10.0

Artinya : G E R A K A N P R A M U K A

6. SANDI KATA Kuncinya : BUN (dapat dirubah)

Contoh : BUNAR JUBUN NABUN

Artinya : A R J U N A

7. SANDI PEDOMAN

Kuncinya : dari PUSAT bumi BERKELILING menuju

kutub UTARA melalui arah TIMUR terus ke

kutub SELATAN akhirnya ke arah BARAT

(kunci dapat dirubah).

Page 73: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

73 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

M

A

K

P

�$�����+�����*�����8�������B���������$�����$�����-�����$

S

N

A

D

Artinya : PASUKAN GAJAH MADA.

8. SANDI ANGKA BERGANDA

Kuncinya : A = 1 = 27 Z = 26 = 52

A = 1 = 2

7

J = 1

0

= 3

6

S = 1

9

= 4

5

B = 2 = 2

8

K = 1

1

= 3

7

T = 2

0

= 4

6

C = 3 = 2

9

L = 1

2

= 3

8

U = 2

1

= 4

7

D = 4 = 3

0

M = 1

3

= 3

9

V = 2

2

= 4

8

E = 5 = 3

1

N = 1

4

= 4

0

W = 2

3

= 4

9

F = 6 = 3

2

O = 1

5

= 4

1

X = 2

4

= 5

0

G = 7 = 3

3

P = 1

6

= 4

2

Y = 2

5

= 5

1

H = 8 = 3

4

Q = 1

7

= 4

3

Z = 2

6

= 5

2

I = 9 = 3

5

R = 1

8

= 4

4

Contoh : 42.1.20.46.9.13.21.44.27

Artinya : P A T T I M U R A

Page 74: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

74 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

9. SANDI ANGKA BERTINGKAT

Kuncinya : A + Z = 60 ( A = 5 Z

= 55 )

Contoh : 21.31.11.33.31.13.41.21.5.

Artinya : I N D O N E S I A

10. SANDI DEMOKRASI

Kuncinya : ooo D E M O K R A S I

1 2 3 4 5 6 7 8 9

ooo Tidak ada dlam kunci, tuls biasa

oo Angka tulis huruf

o Huruf tulis angka

Contoh : 12W7N 526J7 17267H

DEWAN KERJA DAERAH

11. SANDI BINTANG

Kuncinya :

A B C D E F G H I J K L M N O

5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33

P Q R S T U V W X Y Z

35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55

Page 75: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

75 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

12. SANDI SEMAPHORE ANGKA

Kuncinya : Angka-angka Semaphore

Contoh : 24.26.1.16.35.14.1 7.1.26.35.4.1

Artinya : P R A M U K A G A R U D A

13. SANDI SEMAPHORE SUDUT

Kuncinya : Perhatikan Sudut-sudut yang dibentuk

oleh kedua tangan (bendera

semaphore).

14. SANDI BALOK (1)

Kuncinya :

Contoh :

Artinya : S I A GA MULA

Page 76: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

76 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

15. SANDI BALOK (2)

Kuncinya :

Contoh :

Artinya : S I AG A B A N T U

16. SANDI KORDINAT

Kuncinya : SIAGA BANTU ( dapat dirubah )

Contoh : SN. SB. GT. SU. AT

Artinya : K A S U R

17. SANDI DATAR

Kuncinya : 10 D ( 10 huruf depan dirubah )

Contoh : KIRR PKR UBA WR ARAA

SUJ

ADH KADHU KA RAGA

MAKSOY

TEEN UEH JTA

Cara menyusunnya :

K I R R P K R U B A

W R A A R A A S U J

A D H K A D H U K A

R A G A M A K S O Y

T E E N U E H I T A

z S I A G A

B a b c d e

A f g h i j

N k l m n o

T p q r s t

U u v w x y

Page 77: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

77 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Artinya : KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA

DAERAH IBUKOTA JAYA

18. SANDI GAMBAR

Kuncinya : Harus menghafal gambar-gambar

seperti di bawah ini.

Artinya : G A R U D A

19. SANDI HURUF DEPAN

Kuncinya : Ambil huruf awal dari kata

Contoh : Bagaikan Anjing Duduk Usia Tidur

Artinya : BADUT

20. SANDI HURUF KECIL

Kuncinya : Ambil huruf kecil dari setiap kata yang

dibuat

Contoh : AkUPuN daPAT laRI uNTUK BERtAUT

Artinya : KUDA LAUT

Page 78: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

78 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

M U S Y A W U G H A R A G U S D E P A K A J N A R T A P U S 2 5 3 4 T A - 4 3 5 3 -

21. SANDI ALJABAR

Kuncinya : ABXY

Contoh : 2Y – A ( 4X + B7 ) : A

Artinya : W A R N A

22. SANDI JAM

Kuncinya : 08.30 (dapat dirubah)

Contoh : 17.30 15.00 14.30 11.00 13.00 08.00

17.30

Artinya : T O N G K A T

23. SANDI ULAR (1)

Kuncinya :

Contoh :

1 2 3 4 5 6 7

A

a b c d e f g

B h i j k l m n

X o p q r s t u

Y v w x y z . .

Page 79: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

79 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

P P R A K A E B H L S N E U A U G N T M K I D P A A B E R S N A R O I

Artinya : MUSYAWARAH GUGUSDEPAN JAKARTA

PUSAT 4352 – 4353.

24. SANDI SANDI ULAR(2)

Kuncinya :

Contoh :

Artinya : PASUKAN PENGIBAR BENDERA HUT

PROKLAMASI

Page 80: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

80 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

17. MENAKSIR

Menaksir adalah memperkirakan (mengira-ngira) tinggi suatu

pohon, lebar sebuah sungai, arus sungai, jarak perjalanan,

keadaan cuaca dan mengukur berat suatu benda.

Mengukur suatu tidak dengan perkiraan atau dengan

menyebut sebuah bilangan. Perkiraan yang kita buat

haruslah didasarkan pada suatu perhitungan dan pada

sebuah bilangan yang sudah diketahui. Untuk itu, kita harus

mengetahui ukuran diri kita sendiri dengan cara mengetahui:

1. ukuran jempol

2. panjang dari ujung jempol hingga ujung telunjuk

3. panjang dari ujung jempol hingga ujung kelingking

4. lebar tangan

5. panjang dari pergelangan tangan hingga siku

6. panjang telapak kaki

7. panjang tangan direntangkan

8. panjang langkah kaki

9. tinggi badan

10. berat badan

Ukuran badan yang sudah kita ketahui, catat dalam buku

dan hafalkan di luar kepala. Lebih baik lagi jika kita

mempunyai tongkat yang panjangnya 1,6 M.

TATA CARA MENAKSIR

1. Menaksir diri sendiri.

a. sendi yang paling ujung Jari Tengah atau Jempol

1 inci

b. jarak antara jempol dengan telunjuk

8 inci

c. jarak antara jempol dengan kelingking

9 inci

d. dari pergelangan tangan ke siku, dan juga panjang

kaki 10 inci

Page 81: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

81 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

e. dari siku-siku ke ujung telunjuk (disebut cubit)

17 inci

f. dari tengah-tengah tempurung lutut ke tanah

18 inci

g. kedua tangan lurus ke samping dari ujung jari

sampai keujung jari lainnya disebut "vadem" sama

dengan tinggi badan Kita.

h. denyut darah pada perelangan tangan (pols) kira-

kira 75 kali permenit.

2. Menaksir Jarak (Perjalanan)

a. satu langkah biasa -+ 2 1/4 kaki

b. setiap 120 langkah -+ 100 yard

c. langkah berjalan cepat lebih pendek dari langkah

berjalan perlahan

d. menghitung jarak dapat dihitung dengan kecepatan

suara, yaitu kecepatan suara sama dengan jumlah

hari dalam setahun (365 hari)

e. menaksir jarak perjalanan dapat dipergunakan

waktu lamanya berjalan yaitu setiap 4 mil = 1 jam

f. Menaksir jarak dengan pandangan :

1) pada jarak 50 yard mulut dan mata nampak

2) pada jarak 100 yard mata seperti titik

3) pada jarak 200 yard kancing dan bagian dari

atribut pakaian masih nampak kelihatan.

4) pada jarak 300 yard raut muka dapat terlihat

5) pada jarak 500 yard warna seragam dapat

diketahui

6) untuk jarak yang lebih dari tersebut di atas,

carilah titik tengahnya dari benda tersebut.

3. Menaksir Cuaca

a. merah pada waktu malam = cuaca baik

b. merah pada waktu pagi akan = turun hujan

c. kuning pada waktu matahari terbenam = cuaca

berangin

d. kuning pucat pada waktu matahari terbenam =

berarti hujan

e. embun dari kabut pagi hari = cuaca bagus

Page 82: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

82 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

f. matahari terbit dari awan yang rendah = cuaca baik

g. matahari terbit dari awan yang tinggi = cuaca

berangin

h. awan halus = cuaca bagus

i. awan halus terbatas terang = cuaca berangin

j. awan bergigi = cuaca berangin kuat

k. ngin sebelum hujan = cuaca baik

l. hujan sebelum angin = ingat talam dan tali

4. Menaksir Lebar

Menaksir Lebar dengan Rumus : AB = 2 (DE)

Menaksir Lebar dengan Rumus : EF = DF

Page 83: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

83 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Masih banyak cara lain untuk mengukur lebar sungai

dengan mempergunakan perbandingan-perbandingan

ilmu ukur. Misalnya, kalau sungai itu tidak terlalu lebar,

lemparkan sebuah batu yang diikat pada seutas tali,

sekarang tariklah batu itu, hingga terletak di tepi sungai

yang diseberang. Berilah tanda tali yang ada ditangan

kita yang terletak di tepi sungai itu. Jarak dari tanda

hingga ke batu merupakan lebar sungai yang hendak

diukur.

Jagalah supaya tali lurus dan jangan sampai miring

letaknya.

5. Menaksir Tinggi

Menaksir Tinggi dengan Rumus : AB : AD = BC : DE

Keterangan : AB : Jarak penaksir dengan tongkat BD : Jarak tongkat dengan pohon AD : AB + BD BC : Panjang tongkat DE : Tinggi Pohon

Page 84: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

84 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

6. Menaksir Deras Arus

L

Menaksir Deras Arus dengan Rumus : V = x 1 cm/detik

T

Cara Kerja :

1. Letakkan tongkat di air seperti terlihat pada gambar

di atas. Setelah tongkat tenang, lemparkan ke air

sebatang ranting (harus terapung) atau benda

lainnya agak jauh di depan titik (X).

Page 85: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

85 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

2. Saat ranting mencapai titik (X) mulailah menghitung

waktu yang akan ditempuh sampai titik (Y). Saat

mencapai titik (Y) lihatlah berapa waktu tempuh

ranting itu dari X ke Y, maka kita dapatkan (T).

3. Masukkan panjang tongkat dan watu tempuh ke

dalam rumus di atas, maka kita akan dapatkan

perkiraan besarnya Deras Arus Sungai tersebut.

7. Menaksir Dalam Sungai

a. Dengan mempergunakan perbandingan llmu Ukur.

Ambil sepotong bambu atau lainnya. Kita berdiri di

tepi sungai dan masukkan bambu ke dalam air,

hingga membentuk sudut 45° dengan dasar sungai.

Panjang sebuah sisi segitiga itu adalah dalamnya

sungai.

Persamaan :

b. Dengan mempergunakan Seutas Tali.

Kita berdiri di tepi sungai dengan memegang

sebatang bambu. Di ujung bambu kita sangkutkan

seutas tali dan pada ujung tali kita gantungkan

sebuah batu.

Peganglah bambu itu di atas permukaan air dan

luncurkan batu itu ke dalam air. Jika batu itu sudah

sampai dasar sungai, maka bagian yang basah dari

tali tersebut akan menjadi dalamnya sungai.

Kerjakanlah pengukuran ini pada beberapa tempat,

agar mendapatkan rata-rata dalamnya sungai.

Page 86: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

87 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

18. MORSE

Sebelum ditemukan Morse oleh Samuel Finley Breese Morse

pada tahun 1832, sudah banyak cara yang dilakukan oleh

manusia untuk menyampaikan berita dengan cepat dari satu

tempat ke tempat lain. Cara pertama dilakukan oleh

Homerus Ilias yang menggunakan api yang berasap, yang

disusun menurut kode-kode berita seperti yang dilakukan

oleh suku Indian Amerika.

Selanjutnya ditemukan alat tilgram yang menggunakan

ketukan-ketukan suara yang diatur panjang dan pendek

untuk mengirim berita. Juga dipergunakan isyarat cahaya

untuk mengirimkan berita yang dimengerti oleh markonis-

markonis seluruh dunia.

Pada tahun 1832 Morse merancang sebuah alat Telegraf

yang pertama, dan pada tahun 1844 terjadilah hubungan

telegraf yang pertama kali di dunia antara kota Baltimore

dengan Washinton, tepatnya pada tanggal 27 Mei 1844.

Kode-kode Morse untuk mengirim berita sederhana sekali

yaitu berupa alfabet Morse yang mudah dimengerti dan

dipelajari.

Page 87: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

88 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Page 88: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

89 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

CARA BERSEMBOYAN MORSE BENDERA

Alat untuk menyampaikan isyarat Morse adalah :

1. Dengan Peluit (Bunyi Pendek dan Panjang)

2. Dengan Bendera (Kibaran pendek dan kibaran Panjang)

3. Dengan Api/Cahaya Lampu (Nyala Pendek dan Panjang)

4. Dengan Asap (Gumpalan Kecil dan Gumpalan Besar)

5. Dengan Alat Telegraf (Tulisan Titik dan Garis)

6. Cermin denqan bantuan cahaya Matahari (Sebentar dan

lama).

Yang perlu diingat :

Pada waktu memberi isyarat Morse perlu diperhatikan antara

perbedaan TITIK dan GARIS, yaitu 1 : 3

Misalnya untuk titik 1 (satu) detik, maka untuk Garis adalah

3 (tiga) detik.

Page 89: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

90 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Semua huruf yang dimulai dengan titik ( . ) carilah disebelah

kiri. semua huruf yang dimulai dengan strip (-) carilah

disebelah kanan Cara mencarinya dari kotak di atas turun

lurus ke bawah.

Page 90: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

91 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

19. SEMAPHORE

Page 91: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

92 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Yang perlu diketahui dalam mengirim dan menerima

Semaphore :

1. Berita Minta diulang = I. M. I

2. Berita Mulai/ perhatian = U.R

3. Siap menerima berita = K

4. K e l i r u = E (8 kali)

5. Berita selesai = A. R. A. R.

6. Dapat menerima dengan baik = R

7. Tunggu/belum siap = Q

8. Geser ke Kanan = M. K

9. Geser ke kiri = M. L

10. Mengerti = C

11. Tanda Angka = -

12. Tanda Huruf = J

Page 92: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

93 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

20. KOMPAS

Kompas adalah sebuah alat yang berbentuk bulat untuk

menetapkan/ menunjukkan arah mata angin. Seorang

pengembara dan ahli berkemah, harus mengetahui benar

tentang Kompas. Dengan bersemboyan pada Kompas, ia

akan dapat mengikuti jalan yang tertera dalam Peta, maka ia

tidak akan tersesat dalam perjalanan/pengembaraan.

Bagian-bagian penting dari Kompas:

1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka

derajat dan huruf mata anqin.

2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik

sasaran.

3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat

Kompas.

4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara

Magnet.

5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45° yang dapat

diputar.

6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang

Kompas saat membidik

Page 93: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

95 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

RUMUS BACK AZIMUTH/BACK READING

1. Apabila sasaran kurang dari 180° = di tambah 180°

0 180° = X + 180°

2. Apabila sasaran lebih dari 180° = di kurang 180°

180° 360° = X - 180°

Contoh: Sasaran balik dari

a. 30° adalah = 30° + 180° = 210°

b. 240° -"- = 240° - 180° = 60°

c. 451 34' 20" -"- = 225° 34' 20"

d. 178° 54' 14 -"- = 001 ° 05' 45"

Page 94: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

96 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

MATA ANGIN

U Utara 0° atau 360°

UTL Utara Timur Laut 22° 30°

TL Timur Laut 45°

TTL Timur Timur Laut 67° 30°

T Timur 90° TMG Timur Menenggara 112° 30° TG Tenggara 135°

SMG Selatan Menenggara 157° 30°

S Selatan 180°

SBD Selatan Barat Daya 202° 30°

BD Barat Daya 225° BBD Barat Daya 247° 30'

B Timur 270°

BBL Barat-Barat Laut 290° 30°

BL Barat Laut 315°

UBL Utara Barat Laut 337° 30'

Benda-benda lain yang dapat digunakan untuk menentukan

arah Mata Angin:

1. Matahari, terbit di Timur dan terbenam di Barat

2. Masjid, sebagai kiblat menghadap Barat Laut

3. Bintang, Rasi-rasi bintang pada malam hari.

4. Kuburan Islam, batu nisan membujur dan Utara-Selatan.

5. Silet, jika diapungkan di atas air.

Page 95: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

97 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

21. MEMBACA PETA

1. PETA

Peta adalah gambar permukaan bumi atau bagian-

bagian dari permukaan dalam bidang datar yang

diperkecil menurut Skala atau Kedar tertentu.

2. SKALA

Skala atau Kedar adalah perbandingan jarak rata-rata

antara dua titik pada peta itu dengan dua titik dimedan

yang serupa atau sebenarnya.

Skala 1: 50.000 berarti I (satu) Cm di peta sama dengan

50.000 Cm di medan atau di tempat sebenarnya.

Perlu diingat bahwa Skala itu bukanlah perbandingan

luas di peta dengan luas di medan. Jadi peta yang

Skalanya 1: 50.000 itu bukan berarti lebar jalan, lebar

sungai, luas pekarangan dan sebagainya yang harus

diperkecil 1/50.000-nya.

Peta yang baik untuk kegiatan Pramuka atau pecinta

mendaki gunung adalah peta yang berskala 1: 50.000

yakni peta topografi yang dibuat oleh Jawatan Topografi

atau Departemen PUTL atau yang dimiliki ABRI. Karena

peta topografi yang berskala 1: 50.000 itu dibuat dengan

sangat teliti.

3. KETINGGIAN

Ada dua macam ketinggian yang kita kenal, yaitu:

a. Ketinggian Sebenamya (K.S):

yaitu ketinggian yang diukur dari permukaan air laut

Bila tinggi gunung adalah 3.000 M,maka tinggi

gunung tersebut 3.000 M dari atas permukaan air

laut.

b. Ketinggian Nisbi (K.N):

yaitu ketinggian yang tidak diukur dari permukaan

air laut. Misalnya tinggi Gedung Kwarda DKI Jakarta,

di JI. Diponegoro No. 26 adalah 15 M, maka

Page 96: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

98 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

pengukuran tinggi Gedung Kwarda itu adalah dari

pondasinya, bukan dari permukaan air laut.

4. GARIS KETINGGIAN (G.K)

Garis Ketinggian adalah garis yang berbelok-belok tak

teratur dan tertutup, yang merupakan persambungan

yang sama tingginya (tinggi sebenarnya) dihitung dari

permukaan air laut. Pada Peta Topografi ABRI, G.K ini

diberi warna coklat. Dengan mempelajari garis-garis

ketinggian itu, dapat kita peiajari ketidak rataan suatu

daerah atau dapat kita bayangkan keadaan suatu medan

yang sebenarnya.

Macam-macam G.K :

a. G.K yang dinyatakan dengan garis tipis

b. G.K yang dinyatakan dengan garis tebal (dinyatakan

dengan yang ke 10, 20, 30 dan seterusnya).

c. G.K yang dinyatakan dengan garis yang terputus-

putus (merupakan G.K penolong yang tingginya

setengah dari G.K. biasa).

Sifat-sifat G.K. :

Ketiga macam G.K tersebut di atas mempunyai sifat-sifat

tertentu. Dengan mempelajari/memperhatikan sifat

tersebut, kita dapat "membaca" keadaan medan pada

peta.

Sifat-sifat G.K tersebut sebagai berikut :

a. G.K pertama telah memiliki ketinggian, yaitu

separuh dari bilangan angka ribuan pada Skala,

dinyatakan dengan ukuran Meter.

Contoh : Skala peta misalnya 1 : 50.000, maka

G.K yang pertama adalah 1/2 x 50 M = 25 M.

G.K yang kedua adalah 2 x 25 M = 50 M.

G.K yang ke-10 = 250 M, yang ke-40 = 1.000 M,

dan seterusnya.

b. G.K yang pertama mengelilingi G.K yang kedua,

yang kedua mengelilingi yang ketiga, demikian

seterusnya.

Page 97: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

99 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

c. G.K yang ke-10, 20, 30, 40 dan seterusnya dibuat

garis dengan garis tebal.

d. G.K Penolong (dinyatakan dengan garis terputus-

putus) menyatakan ketinggian separuh dari

ketinggian biasa.

Contoh : Skala peta 1 : 40.000, maka

Tinggi G.K penolong adalah 1/2 x 40 M : 2 - 10 M.

e. G.K yang mendekati puncak adalah G.K yang

menjorok ke dalam, merupakan suatu Lembah

(bagian yang rendah), berbentuk huruf V.

f. G.K yang menjorok keluar atau menjauhi puncak

merupakan Punggung Gunung berbentuk huruf U.

5. TITIK KETINGGIAN (T.K)

Titik Ketinggian (T.K) adalah titik yang telah diukur

tingginya (oleh Jawatan Kadaster) dalam sebutan Meter.

T.K ini dilapangan dinyatakan dengan "Patok Beton"

yang ditanam tepat seperti tertera dalam Peta. Dengan

memperhatikan G.K dan TK kita dapat mengetahui

tingginya suatu titik di Peta.

Page 98: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

100 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

6. BENTUK TANJAKAN

Sangatlah penting sekali "membaca peta" antara lain

dapat mengetahui bentuk tanjakan. Pendaki gunung

pasti akan menghindari medan yang berat dan

membahayakan. Untuk dapat mengetahui bentuk

tanjakan, perlu dipelajari beberapa G.K yang berurutan,

seperti dibawah ini.

Keterangan :

A-E = Tanjakan Terjal (Tanda-tandanya : jarak beberapa

G.K sama dekatnya / pendek-pendek)

B-E = Tanjakan Cembung (Tanda-tandanya : jarak

antara beberapa G.K tidak sama, makin ke puncak

makin besar jaraknya).

C-E = Tanjakan Landai (Tanda-tandanya : jarak antara

beberapa G.K lebar dan tidak sama besarnya).

Page 99: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

101 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

D-E = Tanjakan cekung (Tanda-tandanya : jarak antara

beberapa G.K tidak sama, makin ke puncak makin kecil).

Latihan memecahkan soal Skala, G.K, TX dan Tanjakan:

a. Serombongan ambalan Penegak Dr. Soetomo

mengadakan pendakian suatu gunung yang tingginya

1.600 M. Mereka menggunakan peta berskala 1:40.000

dan memutuskan berkemah di gunung itu dengan

memasang tenda yang tersebar. Sangga Pedoman

mendirikan tenda pada titik G.K ke-25. Sangga Perintis

berkemah pada G.K ke-20 dan Sangga Penerus

mendirikan tenda pada G.K ke-19.

Pertanyaan : Berapa tinggi dari permukaan air laut

tenda-tenda Sangga tersebut.

b. Seorang pendamping Penegak memberi penjelasan

kepada dua orang Penegak Bantara yang akan

mengadakan penjelajahan sebagai berikut :

"Adik-adik, surat jalan untuk adik-adik kakak simpan di

T.K Quartier yang tingginya 275 M, T.K itu bernomor

Register 226".

Pertanyaan : Bagaimana tanda T.K itu digambar Peta?

c. Fitri Rachmawat, Pemimpin Regu Melati mengirim berita

sebagai berikut :

"Yanti jatuh sakit di T. 24 harap segera kirim petugas

PPPK. 2910

Pertanyaan : Apa arti tanda peta itu?

d. Kak Salam, Pembina Penggalang memimpin perkemahan

dengan penempatan regu-regu sebagai berikut :

1). Regu Elang berada di GK yang ke-10, tingginya 400

M

2). Regu Melati dibawah Pimpinan Kak Hamsina berada

di G.K ke-9, tingginya 350 M.

3). Regu Gagak di bawah pimpinan Kak Jasmin berada

di GK ke.-12

Page 100: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

102 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

4). Regu Teratai di bawah pimpinan Kak Jannah

berkemah di G.K ke-7.

Pertanyaan :

a) Berapa tinggi Tenda Regu Gagak dan Regu Teratai

dari permukaan air laut?

b) Berapa Skala Peta yang mereka gunakan?

e. Perhatikan gambar di bawah ini.

Pertanyaan :

a) Berapa Skala Petanya?

b) Berapa tinggi kemah A dan B dari permukaan air

laut?

c) Buatlah garis yang menunjukkan mereka

mengadakan pendakian?

7. ARAH UTARA

Semua orang tahu bahwa dunia itu bulat, karena itu kita

tidak mungkin membuat gambar dunia atau bagian-

bagian dari dunia menjadi peta yang berbentuk datar,

tanpa merubah arah/bentuk. letak dari bagian-bagian

yang bulat itu. Sebab itu arah dan letak pada peta perlu

ada koreksi. Akibatnya maka kita mengenal 3 (tiga)

macam arah yaitu :

a. Utara Sebenarnya (U.S) yaitu garis-garis yang

menghubungkan titik-titik pada luas bumi dengan

kutub Utara.

Page 101: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

103 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

b. Utara Peta (U.P) yaitu arah yang ditunjukkan oleh

garis-garis tegak lurus dari jaring peta dari bawah ke

atas.

c. Utara Magnetis (U.M) yaitu arah 0° atau 360° yang

ditunjuk oleh jarum Kompas.

Pada Peta Topografi Tanda utara tersebut ditandai

dengan gambar:

8. IKHTILAF

(DEKLINASI/DEDLINATION/AFWIJKING)

Telah diterangkan seperti tersebut di atas, bahwa tidak

mungkin membuat gambar dunia atau bagian-bagian

dari dunia menjadi peta yang berbentuk datar, tanpa

merubah arah/bentuk/letak dari bagian-bagian yang

bulat itu.

Karena itu U.S tidak sama dengan UP atau U.M.

Perbedaan derajat itu disebut IKHTILAF atau AFWIJKING.

Dengan demikian kita mengenal 3 (tiga) macam

IKHTILAF, yaitu:

a. IKHTILAF U.S-U.P. disebut juga IKHTILAF PETA

(GRIO DECLINATION)

Adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah garis

yang ditarik dari suatu titik yang masing-masing

menuju ke UP dan U.S. Ikhtilaf U.S-U.P ini kadang-

kadang Timur kadang-kadang Barat. Disebut

"Ikhtilaf U.S.-U.P Timur" jika berada disebelah Timur

atau disebutlah "Kanan" dari U.S.

Disebut "Ikhtilaf U.S-U.P Barat" jika UP berada

disebelah Barat atau sebelah "Kiri" U.S.

Page 102: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

104 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Dalam menentukan Timur atau Barat selalu U.S

menjadi patokan.

Contoh :

b. IKHTILAF U.S-U.M ATAU IKHTILAF MAGNETIS

(MAGNETIS, DECLINATION)

Adalah sudut yang dibuat oleh dua buah garis,

ditarik dari satu titik masing-masing ke U.S dan ks

U.M.

lkhtilaf U.S.-U.M disebut "Timur" jika U.M berada

disebelah Timur/Kanan dari U.S.

Dalam menentukan Timur/Barat, U.S selalu menjadi

patokan. Dalam waktu berlainan perubahan lkhtilaf

U.S-U.M ini disebut dengan "Variasi Magnetis".

Variasi Magnetis ini dapat berakibat

"menambah/Increas" atau dapat pula

"mengurangi/Decrease".

Contoh :

c. IKHTILAF UP-UM atau VARIASI MAGNETIS

Adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis yang

ditarik dari satu titik, masing-masing menuju UP dan

U.M.

lkhtilaf U.P-U.M disebut "Barat" jika U.M berada

disebelah Barat/Kiri dari U.P. lkhtilaf U.P-U.M

dikatakan "Timur" jika U.M berada disebelah

TimurlKanan dari UP

Page 103: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

105 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Dalam mencari lkhtilaf U.P-U.M, UP selaiu menjadi

patokan

Contoh :

9. AZIMUTH/SUDUT

Azimuth atau Sudut dihitung menurut jarum jam, artinya

semakin ke kanan semakin besar sudutnya, sedangkan

semakin ke kiri semakin kecil sudutnya. Semua sudut

selalu mengambil patokan arah Utara, dan karena itu

dikenal 3 macam arah Utara. Maka kita mengenal pula 3

macam Azimuth/sudut, yaitu :

a. Azimuth Sebenarnya/Sudut Sebenarnya.

Adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah garis,

ditarik dari satu titik, masing-masing menuju US dan

ke SASARAN (SAS). Menghitung Azimuth

Sebenarnya tanpa pertolongan Peta dan Kompas

adaiah tidak mungkin.

Contoh :

b. Azimuth Peta/Sudut Peta.

Adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah garis

ditarik dari satu titik, satu garis menuju UP dan satu

garis menuju ke SASARAN di peta itu.

Page 104: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

106 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Contoh :

c. Azimuth Magnetis/Sudut Kompal

Adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah garis,

ditarik dari satu titik, masing-masing menuju ke

0/360 dan ke SASARAN di medan.

10. POTONG KOMPAS

Potong Kompas adalah perjalanan dari satu tempat ke

tempat lain melalui jalan yang terdekat, dengan

pertolongan sudut Kompas. Langkah-langkah yang harus

dipersiapkan bila melakukan Potong Kompas adalah

sebagai berikut :

a. Menyiapkan Peta Topografi, sebuah Penggaris dan

sebuah Prolektor/Pengukur Sudut/Busur Derajat.

b. Mempelajari Peta Topografi, yaitu untuk menentukan

titik berangkat dan titik tujuan (di peta).

c. Dari titik berangkat ke titik tujuan (di peta) ditarik

garis tipis dengan pertolongan penggaris dan pensil

(agar mudah dihapus). Selanjutnya dengan

pertolongan Busur Derajat dihitung sudut petanya.

Page 105: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

107 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Kini sudut petanya sudah diketahui.

Merubah sudut peta menjadi sudut Kompas,

caranya:

1) Jika Ikhtilaf U.P-U.M itu Timur, maka sudut

Kompas adalah SUDUT PETA DIKURANGI

IKHTILAF U.P-U.M.

2). Jika Ikhtilaf U.P-U.M itu Barat, maka sudut

Kompas adalah SUDUT PETA DITAMBAH

IKHTILAF U.P-U.M. Sekarang sudut kompas

telah diketahui.

Dengan perlengkapan Hiking berangkatlah

menuju ke "Titik Berangkat" di lapangan yang

tadi telah ditunjuk di dalam peta.

Dari "Titik Berangkat" dengan berpedoman pada

sudut Kompas tersebut ke "Sasaran", incarlah suatu

titik yang mudah dikenal di medan. Misalnya Pohon

terkenal, Batu Besar, tonggak, Kuburan dan

sebagainya.

Selanjutnya pergilah ke titik tersebut dengan

sebanyak mungkin menghindari rintangan-rintangan

alam (tanaman rakyat, rawa, bangunan dan lain-

lain).

Demikian seterusnya dari satu titik ke titik

berikutnya.

Menghitung Sudut Kompas menjadi Sudut Peta.

Sesuatu titik jauh di sana diincar dengan

menggunakan Kompas, dengan demikian sudut

kompasnya diketahui. Jika sudut kompas itu akan

dirubah menjadi sudut peta, caranya sebagai

berikut:

1) Jika Ikhtilaf U.P-U.M itu "Timur" maka sudut

petanya adalah : SUDUT KOMPAS DITAMBAH

IKHTILAF U.PU.M.

2) Jika Ikhtilaf U.P-U.M itu "Barat" maka sudut

petanya adalah : SUDUT KOMPAS DIKURANGI

IKHTILAF U.PU.M.

Page 106: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

108 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

11. RESECTION

Adalah menentukan letak suatu titik di peta, yaitu

dimana kita berada. Resection dapat dilakukan bila kita

tersesat dalam perjalanan penjelajahan.

Ada 2 (dua) cara melakukan Resection :

a. Resection dengan menggunakan Kompas.

1) Peta tidak perlu diorientasikan (tidak

diorientasikan).

2) Pilihlah medan (dengan melihat dari tempat kita

berdiri) dua titik atau lebih yang mudah dikenal

kembali dan yang mudah ditemukan dipeta. Titik

tersebut sedapat mungkin merupakan sudut 30°

s.d 150° dilihat dari tempat berdiri.

3) Incarlah titik-titik tadi dengan Kompas dan

catatlah sudut-sudut kompasnya.

4) Hitunglah BACK AZIMUTH (Sudut Belakang) dari

sudutyang kita catat tadi, cara menghitung

BACK AZIMUTH, adalah sebagai berikut :

- Jika sudut Kompas itu besarnya kurang dari

180° maka BACK AZIMUTH-nya adalah :

SUDUT KOMPAS DITAMBAH 180°

- Jika sudut Kompas besarnya lebihu dari 180

maka BACK AZIMUTH-nya adalah : SUDUT

KOMPAS DIKURANGI 180°

5) Setelah Back Azimuth itu kita dapatkan lalu

rubah menjadi SUDUT PETA dengan

memperhitungkan Ikhtilaf U.P-U.M.

6) Dengan menggunakan busur derajat sudut-

sudut peta tadi digambar di atas peta, sebagai

titik pangkal adalah titiktitik tanda tersebut pada

(b).

7) Titik potong/Silang yang kita buat di peta tadi

adalah titik atau tempat di mana kita berdiri.

Page 107: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

109 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Keterangan Gambar Nomor : 004

: Sudut Kompas dari A (tempat kita bediri) ke B (gunung).

: Sudut Kompas dari A ke C (mesjid)

A : Tempat kita mengincar dengan Kompas dimedan

(BELUM DIKETAHUI LETAKNYA DI PETA).

B : Puncak gunung (yang letaknya juga di peta).

C : Mesjid (yang terdapat pula di peta).

= Setelah diketahui sudut AB dan AC lalu dibuat

BACK AZIMUTH-nya dan diperhitungkan

Ikhtilaf U.P-U.M menjadi sudut (ba) dan

sudut (ca) di peta.

= Periksalah gambar GAMBAR NOMOR : 005

Peta Topografi

d. Recection tanpa Kompas.

1) Peta tidak perlu dicocokkan letaknya.

2) Carilah di medan, dimana kita berdiri/berada, 3

buah titik yang dapat dikenal kembali di peta.

Titik-titik tersebut kita namakan titik A, B dan C.

Dan di peta kita namakan titik a, b dan c. Titik

A, B dan C harus merupakan sudut antara 30

s/d 150.

Page 108: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

110 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

3) Ambilah sehelai plastik, tusuklah sebuah jarum

ditengah-tengah plastik tersebut, plastik kita

letakkan di atas landasan yang rata di tanah.

Tempat tusukan jarum tadi kita namakan titik Q

(titik sembarang di tengah-tengah plastik).

4) Dengan penggaris incarlah dari titik Q berturut-

turut ke titik A, B, dan C dan buatlah yang

menunjukkan garis AQ, BQ dan CQ (titik Q

sebagai patokan).

5) Pindahkan plastik ke atas peta dan geser-

geserlah sedemikian rupa sehingga garis AQ, BQ

dan CQ bersinggungan dengan titik a, b, dan c

di peta.

6) Setelah itu kita tusukan jarum pada titik Q di

peta sehingga peta tidak dapat terlepas.

7. Titik Q di peta adalah tempat kita berdiri

GAMBAR NOMOR : 005

Page 109: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

111 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

12. INTERSECTION

Adalah menentukan suatu titik di peta yang kita kenal.

Ada 2 (dua) cara Intersection, yaitu :

a. Intersection dengan menggunakan Kompas.

1) Peta tidak perlu dicocokkan letaknya lebih

dahulu.

2) Dari titik (A) di medan yang mudah ditemukan

kembaG di peta sebagai titik (a), kita incar ke

titik (C) yang harus ditentukan letaknya. Sudut

kompas dari (A) ke (C) dapat dibaca di Kompas.

3) Kita lakukan pekerjaan yang serupa di titik (B)

(di peta menjadi titik b).

4) Kedua sudut kompas itu (dari A dan dari B) kita

rubah menjadi sudut peta dengan

memperhitungkan Ikhtilaf U.PU.M, lalu kita

rubah menjadi Back Azimuth dan kita gambar di

peta dengan pertolongan busur derajat.

5) Titik potong dari sudut (ac) dan (bc) adalah titik

c (tempat yang dicari).

b. intersection tanpa menggunakan kompas,

1) Peta harus dicocokkan lebih dahulu. caranya :

letakkan peta di medan begitu rupa sehingga

GAMBAR NOMOR 006

Page 110: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

112 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

beberapa tanda di peta sama letaknya dengan

keadaan sesungguhnya di medan.

2) Pergilah ke titik (A) di medan yang mudah

ditemukan kembali di peta sebagai titik (a).

3) Taruhlah peta di tanah dan cocokkan letak peta

itu dan tusuklah sebuah jarum di titik (a).

4) Taruhlah penggaris melalui jarum itu dan

tariklah garis lurus dari titik (a) di peta menuju

titik (C) di medan (C adalah tempat yang kita

cari).

5) Pergilah ke titik (B) - sebelah kanan/kiri dari titik

A - dan ulangi pekerjaan serupa tersebut, (c)

dan (d) menuju titik (C).

6) Titik potong kedua garis tersebut adalah titik (C)

yang dicari.

13. MENENTUKAN TITIK PADA PETA TOPOGRAFI.

Dalam INTERSECTION dan RESECTION telah kita ketahui

cara menentukan suatu titik di peta topografi. Jika letak

suatu titik di peta tadi akan kita beritakan kepada orang

lain, kita perlu mengetahui metode pemberitaannya.

Bayangkan kalau kita akan memberitakan letak titik tadi

pada orang lain dengan cara tertulis atau pertelepon,

maka akan terasa sulitnya cara menyatakan maksud

kita, tanpa metode yang tertentu.

Cara menentukan suatu titik pada peta topografi itu ada

3 (tiga cara), yaitu :

a. Dengan 4 angka

b. Dengan 6 angka

c. Dengan 8 angka.

a. Menentukan titik pada Peta Topografi dengan 4

Angka.

Tiap-tiap lembaran peta topografi terdapat garis-

garis koordinat dengan angka-angka, mulai angka 1

berturut-turut dari BERAT/

Page 111: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

113 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

KIRI ke TIMUR/KANAN dan dari BAWAH/SELATAN ke

ATAS/ UTARA.

Pada ujung atas bagian kanan dari tiap-tiap

lembaran peta terdapat nomor lembaran petanya.

Menentukan titik dengan 4 Angka dilakukan dengan

menunjuk 2 angka terakhir dari KIRI lalu 2 angka

terakhir dari BAWAH.

Lihat Contoh Gambar ini.

Titik A berada di koordinat 1104

dan titik B berada di koordinat 1203.

b. Menentukan Titik pada Peta Topografi dengan

6 Angka.

Kita tahu bahwa dengan cara 4 angka adalah kurang

sempurna, sebab 4 angka itu menunjukkan satu

bujur sangkar yang kenyataannya di medan luasnya

adalah 1 Kmz. Kita perlu suatu cara menunjukkan

yang lebih teliti, ialah dengan cara 6 angka.

Caranya, kita bagi bujur sangkar dimana titik itu

berada menjadi 10 bujur sangkar kecil-kecil yang

sama besarnya, selanjutnya:

1) Sebutkan nomor LEMBARAN PETANYA,

2) Dua angka terakhir dari garis kiri titik itu.

3) Jarak antara titik itu dan garis kiri dari titik itu

dinyatakan dengan puluhan.

4) Dua angka terakhir dari garis bawah titik itu.

Page 112: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

114 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

5) Jarak antara titik itu dan garis bawah dinyatakan

dengan puluhan.

Lihat Contoh Gambar ini.

Titik X berada di koordinat 113046 dan

titik Y berada di koordinat 120040.

c. Menentukan Titik pada Peta Topografi dengan

8 Angka.

1) Sebutkan nomor lembaran petanya.

2) Dua angka terakhir dari garis kiri dari titik itu

3) Jarak antara titik itu dan garis kiri dinyatakan

dengan perseratusan.

4) Dua angka terakhir dari garis Selatan titik itu.

5) Jarak antara titik itu dengan garis Selatan

dinyatakan dengan perseratusan.

14. TANDA-TANDA PETA

Tanda-tanda peta dibedakan menurut

a. Warna dan

b. Bentuk.

a. Tanda-tanda Peta menurut Warnanya.

1) Merah : Kontruksi dari Batu, Jalan-jalan.

2) Biru : Kontruksi dari Besi, air, sawah.

3) Hitam : Kontruksi dari Kayu, Bambu dan tanaman

4) Hijau : Daerah yang didiami dan bertumbuh-tumbuhan.

5) Coklat : Ketinggian dan kedalaman dari permukaan bumi

6) Kuning : Batas-batas perkebunan, jalan-jalan.

Page 113: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

115 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

b. Tanda-tanda Peta Menurut Bentuk

Tanda-tanda peta untuk bagian-bagian dan benda-

benda mempunyai denah, seperti jembatan,

bangunan dan lain-lain digambar dengan arah letak

yang tepat. Sedangkan tandatanda peta untuk

bagian medan yang berdenah (Misalnya tiang, batas,

pohon) digambarkan dengan arah letak ke UTARA

PETA.

Perhatikan gambar di bawah ini.

Page 114: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

116 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

22. PENGETAHUAN P.P.G.D

A. Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD).

Adalah tindakan yang cepat dan tepat atas dasar prinsip

tertentu dengan cara yang baku dalam mengatasi suatu

kecelakaan sebelum korban dikirim ke Rumah Sakit.

Kecelakaan adalah suatu kejadian diluar kemampuan

manusia disebabkan oleh kekuatan luar, terjadi dalam

sekejap dan dapat menimbulkan kerusakan, baik jasmani

maupun jiwa.

Pertolongan tingkat pertama yang tercakup dalam

pertolongan gawat darurat bertujuan:

1. Mencegah maut.

2. Mencegah penurunan kondisi badan.

3. Penunjang upaya penyembuhan.

Pada saat memberikan pertolongan, yang perlu

diperhatikan :

1. Keadaan tempat dimana kecelakaan terjadi.

2. Jalur sarana komunikasi yang tersedia

3. Jalur sarana pengangkutan.

4. Obat-obatan yang diperlukan termasuk alat-alat.

Prinsip pokok dari pelaksanaan PPGD ialah :

a. Melaksanakan tindakan yang diarahkan pada

penyelamatan terhadap korban.

b. Melaksanakan tindakan sesuai keadaan yang diderita

korban.

c. Bila diperlukan, laksanakan Pernafasan buatan,

pendarahan dihentikan dan kesadaran diupayakan.

Untuk melaksanakan pertolongan yang cepat dan tepat

serta bermutu, tidak selalu memerlukan alat/obat yang

mahal dan serba sulit untuk dipakai.

Page 115: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

117 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Harus diusayakan bekerja dengan bahan yang ada, dan

jangan dilupakan beberapa bahan dan obat-obatan

tradisionil yang bermanfaat.

Obat-obatan yang diperlukan / persediaan harus seefisien

mungkin dan minimal harus ada :

- Obat pencuci luka.

- Alkohol, sabun lifeboy.

- Amoniak.

Alat-alat minimal yang harus tersedia :

1. Pembalut cepat nomor, 1, 2 dan 3 masing-masing 5

bungkus.

2. Perban 3 cm dan 5 cm sebanyak 10 rol.

3. Mitella 4 lembar.

4. Gunting 1 buah.

5. Bidai 1 set.

6. Pinset 2 buah.

7. Peniti 12 buah.

Dalam pelaksanaan pertolongan prinsip yang perlu

dipegang teguh yaitu “berfikir sebelum melangkah

dan melangkah sesuai dengan rencana”

B. RESUSITASI

Tindakan atau pertolongan untuk mengembalikan fungsi

pernafasan dan fungsi jantung yang terganggu guna

melangsungkan hidup penderita.

Gangguan fungsi pernafasan

Didapatkan : Saluran pernafasan yang tersumbat.

Tindakan : Buka jalan nafas.

Cara :

Page 116: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

118 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Hati-hati : - Penderita yang tidak sadar dalam posisi

duduk akan tersumbat oleh lidahnya

sendiri.

- Penderita dengan luka berat di daerah

punggung dan daerah leher.

- Mengeluarkan penderita yang tidak sadar

dari dalam mobil.

Menilai dan memeriksa pernafasan.

Bernafas : - Melihat, dada korban bergerak.

- Mendengar, menghirup dan menghembus

kan nafas.

- Merasa, udara pernafasan dihembuskan ke

punggung tangan atau pipi.

Jalan Nafas tersumbat : - Korban tidak sadar dan terbaring

terlentang dengan posisi kepala normal, mengakibatkan lidah dapat tertarik ke dalam.

- Jangan meletakkan sesuatu di bawah kepala karena hanya akan memperburuk keadaan.

Jalan Nafas terbuka : - Letakkan satu tangan dibawah leher

korban dan angkat keatas. Dorong kepalanya kebelakang dengan tangan yang lain diatas dahinya.

- Pada posisi diatas, lidah tertarik keatas, jalan nafas akan terbuka.

Page 117: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

119 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

TINDAKAN PADA KEADAAN GAWAT DARURAT.

1. Tentukan apakah korban tidak sadar.

Tidak mungkin membangunkan korban yang tidak

sadar dengan menyentuh atau memanggilnya.

2. Buka Jalan Nafas.

Angkat kepala korban yang tidak sadar keatas dengan

meletakkan satu tangan dibawah lehernya dan dorong

kepalanya ke belakang dengan tangan yang lain di

atas dahinya (pada orang dewasa). Pertahankan

supaya kepala tetap pada posisi ini.

3. Tindakan selanjutnya tergantung pada keadaan

korban itu sendiri.

Korban bernafas cukup.

Tindakan : Letakkan korban dalam posisi miring

(menyamping), dan posisi leher dan kepala

tetap dipertahankan seperti no.2 diatas.

Korban tidak bernafas atau pernafasan tidak cukup.

- keadaannya parah .

Page 118: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

120 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Tindakan : Pernafasan Buatan.

Mula–mula pernafasan buatan dilakukan

3-5 kali cepat dan dalam. Kemudian

segera raba denyut nadi karotis (daerah

leher bagian samping).

4. Denyut nadi karotis teraba, pernafasan buatan

diteruskan sampai terjadi pernafasan spontan atau

diambil alih oleh yang lebih ahli.

Denyut nadi karotis tidak teraba, terdapat gangguan

fungsi jantung yang disebut henti jantung dan harus

dilakukan pernafasan buatan dan kompresi jantung

luar.

PERNAFASAN BUATAN

Korban tidak sadar

Pernafasan : Tidak ada/

lemah/tidak teratur

Pernafasan

buatan segera

dimulai

MULUT KE MULUT

- Angkat kepala korban kebelakang untuk membuka

jalan nafas. Tutup rapat lubang hidung korban dengan

jari-jari anda dan tarik nafas dalam-dalam. - Tempelkan dan ketatkan bibir anda disekeliling mulut

korban. Tiupkan udara ke dalam paru-parunya dan

perhatikan dada korban. Bila dada korban naik, berarti udara telah mencapai paru-paru.

- Lepaskan bibir anda supaya terjadi pengeluaran udara

secara pasif dari paru-paru. Perhatikan dada korban akan mengecil. Ambillah nafas sebelum anda

meniupkan udara ke dalam paru-paru korban lagi.

- Secara teratur tiupkan udara ke dalam paru-paru korban dengan frekwensi/kecepatan pernafasan

normal. Teruskan sampai korban mulai bernafas atau

anda digantikan oleh orang lain yang menguasai pernafasan buatan.

Page 119: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

121 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

MULUT KE MASKER

Bila ada muntahan atau perdarahan dari luka-luka di

muka atau di tenggorokan, banyak orang tidak mau

melakukan pernafasan mulut ke mulut. Masker akan

sangat berguna, karena menghindarkan kontak langsung

ke mulut. Selain itu udara akan masuk melalui mulut

maupun hidung. Tapi jangan membuang waktu mencari-

cari masker yang tidak tersedia dengan segera.

PERNAFASAN UNTUK BAYI

Tiupkan sedikit udara dalam waktu yang cepat.

- Mulut ke mulut dan hidung :tutup hidung dan mulut

korban dengan mulut anda.

Bagaimana Cara Menggunakan Masker:

- Angkat kepala korban ke belakang, letakkan

masker sehingga menutupi mulut dan hidung.

Ujung bulat dari masker terletak di depan dan

yang berujung di atas hidung.

- Gunakan kedua tangan untuk menjadi posisi

masker, usahakan menjaga agar jalan nafas

terbuka. Tekan masker pada muka dengan

kedua ibu jari di atas kedua masker. Dorong

rahang bawah korban ke depan dengan ujung-

ujung jari anda di bawah tulang rahang tepat

sedikit dibawah daun telinga. Jaga supaya

kepala korban tetap terangkat ke belakang

(ekstensi).

- Tiupkan udara melalui lubang masker.

- Lepas mulut anda dari masker ambillah nafas

sementara ke luar dari paru-paru korban.

Page 120: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

122 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

- Mulut ke masker :pakai masker yang khusus untuk

bayi.

Bersihkan mulut dan tenggorokan

Bila dada tidak berkembang ketika anda meniupkan

udara melalui mulut korban, sementara kepala korban

benar-benar terangkat ke belakang, berarti udara tidak

mencapai paru-paru korban. Ini biasanya disebabkan oleh

benda asing yang menyumbat jalan nafas.

Benda-benda asing yang dapat terlihat seperti muntah,

darah, gigi yang tanggal dan sebagainya, harus

dikeluarkan dari mulut dan kerongkongannya. Miringkan

korban dan buka mulutnya, sisipkan jari tengah dan

telunjuk dan tarik ke luar benda-benda asing gerak

menyapu.

C. GANGGUAN FUNGSI JANTUNG

HENTI JANTUNG

Cara mengenal adanya henti jantung:

1. Tidak sadar

2. Tidak terabanya nadi karotis

3. Henti nafas

4. Tampak seperti mati

5. Orang-orangan mata melebar

6. Warna kulit pucat sampai kelabu

Jika nomor 1 dan 2 positif maka pasti terdapat henti

jantung

KOMPRESI JANTUNG LUAR :

- Pada orang dewasa: korban diletakkan di tempat yang

keras dan rata, pangkal telapak tangan anda

Page 121: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

123 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

ditindihkan satu sama lain dan diletakkandua jari di

atas ujung tulang dada korban. Ditekan sedalam 3-5

cm ke arah tulang belakang korban dengan kecepatan

60 kali per menit.

TEKNIK KOMBINASI KOMPRESI JANTUNG LUAR DENGAN

PERNAFASAN BUATAN.

- Dengan satu penolong: Setiap 15 kali kompresi

jantung luar, diikuti 2 kali pernafasan buatan .

- Pada anak-anak: korban diletakkan di

tempat yang yang keras dan rata,

sebelah dari pangkal telapak tangan

diletakkan di pertengahan tulang dada.

Ditekan sedalam 2-3 cm ke arah tulang

belakang dengan kecepatan ± 100 kali

per menit.

- Pada bayi: korban diletakkan di kedua

telapak tangan, kedua ibu jari di

pertengahan tulang dada. Kedua ibu jari

tersebut ditekan ke arah tulang belakang

1-2 cm sebanyak 100-200 kali per

menit.

- Cara lain: penekanan dilakukan dengan

ujung jari telunjuk dan jari tangan.

Page 122: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

124 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

- Dengan dua penolong: Setiap 5 kali kompresi

jantung luar, diikuti 1 kali pernafasan buatan. Di sini

kompresi tidak terputus-putus.

- Dengan satu penolong, sewaktu memberikan

pernafasan buatan kompresi jantung luar terhenti.

Sedangkan dengan dua penolong: pernafasan buatan

diberikan/diselipkan diantara kompresi ke-5 dan ke-6.

Teknik kombinasi ini dinyatakan berhasil kalu ada tanda-

tanda: nadi karotis mulai berdenyut, pernafasan mulai

spontan dan kulit yang tadinya berwarna keabu-abuan

mulai menjadi merah. Bila denyut kerotis sudah timbul

teratur, maka kompresi dapat dihentikan tetapi

pernafasan buatan tetap diteruskan sampai timbul nafas

spontan.

Bila orang-orangan tetap lebar, warna kulit tetap pucat

kelabnu dan resusitasi sudah berlangsung 85-30 menit,

maka resusitasi dihentikan.

Bila orang-orangan mata mengecil, warna kulit menjadi

kemerah-merahan, tetapi denyut karotis belum teraba,

maka kompresi jantung dan pernafasan buatan tetap

diteruskan dan bawa korban ke Rumah Sakit secepatnya.

D. MENGHENTIKAN PENDARAHAN.

Cara:

1. Menekan dengan jari tangan

2. Penekanan dengan kain bersih/sapu tangan pada luka

3. Balut tekan

4. Tomiket – hanya pada keadaan tertentu

Page 123: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

125 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

1. MENEKAN DENGAN JARI TANGAN

Pembuluh darah yang dekat pada permukaan kulit

ditekan dengan jari.

Dengan menekan pembuluh darah antara jari dan

tulang, maka pendarahan akan berhenti.

Pada 1 sisi badan manusia terdapat 6 titik pembuluh

darah yang dapat ditekan dengan jari.

2. PENEKANAN DENGAN KAIN BERSIH/SAPU TANGAN

- Sapu tangan yang sudah disetrika dan belum

dipakai, lipatan bagian dalam dianggap bersih.

- Letakkan bagian yang bersih tersebut diatas luka

dan tekanlah.

- Pendarahan dapat berhenti dan pencemaran oleh

kumah-kuman dapat dihindarkan.

Page 124: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

126 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

3. BALUT TEKAN

4. TORNIKET

Pemasangan torniket hanya

pada keadaan tertentu, yaitu

bila anggota badan atas

(tangan) atau anggota badan

bawah (kaki) terputus.

- Tutup ujung tungkai

yang putus dengan kain

bersih.

- Bagian tangan/kaki yang

putus dimasukkan

kedalam kantong plastik

yang berisi es dan dibawa

bersama-sama ke Rumah

Sakit.

Page 125: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

127 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

E. SYOK / SHOCK

Tanda-tandanya 1. Kulit : - pucat.

- dingin

- basah.

2. Gelisah

3. Haus

4. Hitungan denyut nadi lebih dari 100

kali.

5. Nafas cepat.

6. Orang-orangan mata (pupil) melebar.

Tindakan :

- Tidurkan penderita terlentang dengan kaki lebih tinggi

dari pada kepala.

- Kendorkan pakaian penderita.

- Badan ditutupi dengan selimut.

- Jangan beri minum.

F. BALUT.

Tujuan: Mencegah atau menghindari terjadinya memar

karena pencemaran kuman suatu luka.

Alat: - Kain segitiga.

- Perban.

- Balut cepat

KAIN SEGITIGA:

Cara menutup luka pada tangan

Page 126: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

128 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

.

Cara menutup luka di dada dengan 2 kain segitiga

Cara menutup luka pada kaki

Cara menutup luka pada daerah telinga dan pada dagu.

Cara menutup luka pada daerah mata.

Cara menutup luka pada daerah hidung dan dagu.

Cara menutup luka untuk daerah kepala

Page 127: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

129 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Cara menutup luka pada tangan

Cara menutup luka pada tungkai bawah.

Page 128: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

130 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

PERBAN

Cara menutup luka pada jari tangan.

Cara membalut luka pada tangan dan kaki

Cara membalut dengan tehnik “angka-8”

Page 129: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

131 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

G. BIDAI.

Alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan

(fiksasi) tulang yang patah.

Tujuan : Mencegah pergerakan tulang yang patah.

Syarat : - Bidai harus dapat mempertahankan

kedudukan 2 sendi tulang di dekat tulang

yang patah.

- Tidak boleh terlalu kencang/ketat, karena

akan merusak jaringan tubuh.

Alat : - Anggota badan sendiri.

- Papan, bambu, dahan.

- Karton, majalah, kain.

- Bantal, guling, selimut.

- “Air Splint”

- “Vacum matras”.

Fiksasi dengan kain segitiga untuk cerai berai sendi-sendi bahu.

Kain segitiga sebagai alat untuk menggendong anggota badan atas (tangan) jika terjadi luka

Cara memasang bidai pada lengan atas

Page 130: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

132 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Bidai untuk lengan bawah atau pergelangan tangan

3 buah kain segitiga yang dilipat untuk fiksasi tulang iga yang patah

Bidai untuk jari tangan yang patah.

Bidai untuk patah tulang tungkai bawah.

Bidai untuk patah tulang sendi lutut.

Bidai untuk fiksasi patah tulang pinggul.

Page 131: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

133 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Bidai untuk patah tulang bawah.

Cara untuk fiksasi patah tulang punggung.

Page 132: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

134 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

H. TRANSPORTASI.

Memindahkan penderita gawat darurat dari satu tempat

ke tempat yang lain.

Syarat : - Keadaan stabil

- Jalan nafas dijamin terbuka/bebas.

- Monitor (Pengawasan ketat) dari : -

Jantung.

-

Nadi.

-

Paru-paru

Alat : 1. Tenaga manusia : 1 orang, 2 orang, 3

orang atau 4 orang.

2. Tandu : Khusus, Papan, Bambu/dahan,

Matras.

3. Kendaraan : Darat, laut, udara.

SATU ORANG

Terutama untuk anggota pemadam kebakaran kalau menolong penderita yang tidak sadar di dalam gedung yang terbakar atau yang melewati jalan/lorong sempit.

Penderita tidak terdapat patah tulang punggung

Page 133: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

135 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

DUA ORANG

- Kedua tangan penderita pada bahu penolong yang

berdiri di kanan dan kiri.

- Posisi setengah duduk pada keempat tangan

penolong.

- Dapat juga menggunakan kursi.

Posisi penderita terakhir untuk dibawa

Penderita Posisi tengkurap

Page 134: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

136 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

TIGA ORANG

EMPAT ORANG

Tiga Penolong saling berhadapan dan berpegangan tangan dibawah penderita.

Tiga orang penolong pada satu sisi dari korban.

Empat penolong saling berhadapan dan berpegangan tangan dibawah penderita.

Page 135: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

137 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

ENAM ORANG

Cara mengangkat penderita dengan menggunakan kain sprei. Terutama kalau ada kecurigaan adanya patah tulang punggung

Posisi penolong pada waktu berjalan sambil membawa tandu yang berisi korban

Page 136: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

138 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

23. ABA-ABA DENGAN ISYARAT TANGAN

1. Berkumpul : Kedua belah tangan direntangkan

kesamping, telapak tangan menghadap

kebawah, kemudian disilangkan di

depan dada (bersidakap berulang-ulang

kali.

2.

3. Bubar/berpencar : Kedua belah tangan disilangkan

kedepan dada (bersidakap), kemudian

direntangkan kesamping berulang kali,

telapak tangan pada saat direntangkan

menghadap kebawah.

4. Maju jalan : Tangan kanan diacungkan keatas lurus,

jari-jari rapat dan telapak tangan

menghadap kedepan, kemudian di

ayunkan kedepan sebatas bahu.

5. L a r i : Salah satu tangan dikepal kemudian

diacungkan lurus keatas dan kebawah.

6. Berhenti : Tangan diacungkan keatas, jari-jari

rapat dan telapak tangan menghadap

kedepan.

7. Balik Kanan : Tangan diputar-putar diatas kepala

membentuk lingkaran.

Page 137: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

139 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

8. Berjongkok : Kedua belah tangan diletakkan di

depan, telapak tangan menghadap

kebawah, lalu diayunkan dari atas

kebawah beberapa kali.

9. Bangun/berdiri : Sama seperti nomor 7 hanya saja

telapak tangan menghadap keatas dan

diayunkan dari bawah keatas.

10. Berbaring/tiarap : Tangan diacungkan keatas lurus,

jari-jari rapat, telapak tangan

menghadap kebawah, lantas diayunkan

kebawah sampai mengenai paha.

Page 138: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

140 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

24. BENTUK BARISAN DENGAN ISYARAT TANGAN

1. Lingkaran Besar

Kedua ujung telapak tangan dipertemukan di atas

kepala dan membuat gerakan melingkar dengan

kedua tangan disekeliling badan.

2. Lingkaran Kecil

Kedua ujung jari telunjuk dan ibu jari dipertemukan di

atas kepala.

3. Setengah Lingkaran

Kedua lengan digerakkan di samping badan kedepan

(dari kiri kekanan dan dari kanan kekiri) dimuka

badan.

4. Angkare

Kedua siku mengepal dan ditegakkan ke atas sebatas

bahu.

Page 139: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

141 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

5. Berderet/Bersaf

Kedua lengan direntangkan lurus ke samping setinggi

bahu.

6. Kolone terbuka

Kedua tangan dikepalkan menghadap kedalam dan

ditegakkan disamping badan setinggi bahu.

7. Kolone tertutup

Kedua tangan dikepalkan dan ditegakkan didepan

dada setinggi bahu

8. Selat/kanon

Kedua tangan lurus kedepan, telapak tangan terbuka

berhadapan.

9. Selat Balik

Kedua tangan lurus kedepan, telapak tangan terbuka

bertolak belakang.

Page 140: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

142 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

10. Roda

Kedua tangan mengepal disilangkan di depan dada.

11. Perlombaan

Kedua tangan mengepal lurus kedepan.

12. Anak panah

Kedua ujung jari tangan dipertemukan di depan dada

atau diatas kepala, telapak tangan menghadap

kebawah.

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.

Khalifah 'Umar

Page 141: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

143 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Page 142: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

144 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Page 143: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

145 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

INDONESIA RAYA

Ciptaan : WR. Supratman

Indonesia Tanah Airku

Tanah Tumpah Darahku

Disanalah Aku berdiri

Jadi Pandu Ibuku

Indonesia Kebangsaanku

Bangsa dan Tanah Airku

Marilah Kita berseru

Indonesia Bersatu

Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku

Bangsaku, Rakyatku, semuanya

Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya

Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya Merdeka – merdeka

Tanahku, Negeriku yang kucinta

Indonesia Raya Merdeka – merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya Merdeka – merdeka

Tanahku, Negeriku yang kucinta

Indonesia Raya Merdeka – merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Page 144: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

146 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Page 145: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

147 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Bertemu Lagi

Ciptaan : H. Mutahar

Disinilah Disini Kita Bertemu lagi Disinilah Disini Kita Bertemu lagi Salam! Salam! Salam! Salam! Salam!....

Apa Guna Keluh Kesah

Apa Guna Keluh Kesah

Pramuka Tak Pernah bersusah

Apa Guna Keluh Kesah

Api Unggun Api Unggun sudah menyala...

Api Unggun sudah menyala...

Api Api Api Api Api Api..

Api Kita Sudah Menyala

(lagu daerah Papua)

Page 146: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

148 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Rajin terampil dan gembira

Senantiasa Praja Muda Karana

Sopan dan tak kenal rasa sombong

Bersahaja setia suka menolong

Ya ya ya ya itulah Pramuka }

Pramuka Sejati } 2x

Sejati kata dan Prilakunya }

Ayo kawan ayo kawan berkumpul Berkumpul bersenang-senang semuanya Jangan segan, jangan segan bersama Bersama bernyanyi bergembira Tepuk tangan, tepuk tangan, tepuk tangan bergembira Sekali lagi, sekali lagi, tepuk tangan kita semua bergembira

Tepuk Tangan

Mari kawan tepuk tangan

Tanda setuju Tra lala lala lala

Selingkaran diiringi lagu-lagu merdu

Tra lala lala lala

Jangan suka topang dagu

Pura-pura dungu

Itu sifat paling jelek

Janganlah di tiru

Page 147: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

149 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Nyanyikanlah

Nyanyikan, nyanyikanlah

Lagu-lagu merdu

Gembira, gembiralah, apa yang ditunggu

Berlenggang, berlengganglah, jangan malu-malu

Gembira Tanda sehat, Hidup ceria slalu

Ulang Tahun

Ini hari ne ine

Ini hari ne ine

Ini hari ulang tahun e kita e

Ini upacara ne

Ini upacara ne

Upacara ne ulang tahun e kita e

Mari ke Rimba

Mari ke rimba, mari ke rimba

Untuk bersuka ria

Ya ya ya ya ya ya rimba diganti kota

Sekarang baru-baru kita berada di rimba 2x

Masuk Pramuka

Hatiku gembira karena masuk Pramuka

Pramuka Indonesia

Berdasarkan Pancasila

Akan kuturuti apa kata Pembina

Akan kupatuhi apa kata-katanya

Page 148: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

150 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Tak Kenal Rintangan

Pramuka tak kenal rintangan

Meski jalan penuh halangan

Kan hilang di dalam hati yang riang

Pramuka tak kenal rintangan

Tak ada gunung terlalu tinggi

Buat kami daki di tengah malam

Tak ada jurang terlalu dalam

Buat kami turuni di malam kelam

Hutan rimba, hutan rimba

Padang lalang, padang lalang

Dusun sunyi jalanan jauh

Panas terik, hujan berangin

Maju terus, jalan terus

Pantang patah-pantang patah

Hati kami-hati kami

Karena telitinya

Pasukan Penggalang jalanlah

Terhapus duka semua

Kecil-kecil

Kecil-kecil itu Siaga

Besar-besar itu Penggalang

Lebih besar itu Penegak

Semuanya Pramuka

Page 149: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

151 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Selamat datang kakak 2x Selamat datang kami ucapkan Ya ya ya ya 2x Terimalah salam dari kami Yang ingin maju bersama-sama

Berkemah

Di tengah-tengah hutan

Di bawah langit biru

Tenda terpancang di tiup sang bayu

Api menjilat-jilat

Terangi rimba raya

Membawa kelana dalam impian

Dengarlah-dengarlah sayup-sayup

Suara nan merdu memecah malam

Jauhlah dari kampung turuti kata hati

Guna bakti pada bunda pertiwi

Takkan dapat kulukiskan

Takkan dapat kugambarkan

Takkan dapat kulupakan

Hanya dapat kukenangkan

}2x

}2x

Page 150: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

152 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Page 151: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

153 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

ISTILAH-ISTILAH KEPRAMUKAAN

Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

Dwi Satya

Dwi Darma

Trisatya (G, T, D)

Dasadarma

Bendera Nasional

Lagu Kebangsaan

Bendera Pramuka

Anggaran Dasar

Anggaran Rumah Tangga

Siaga (Putera)

Siaga (Puteri)

Penggalang (putera)

Penggalang (Puteri)

Penegak (Putera)

Penegak (Puteri)

Pandega (Putera)

Pandega (Puteri)

Calon Siaga

Calon Penggalang

Calon Penegak

Calon Pandega

Barung

Pemimpin Barung

Regu

Pemimpin Regu

Sangga

Pemimpin Sangga

Perindukan

Pasukan

Ambalan

Cub Promise,

Brownie Promise

Cub Law, Brownie Law

Scout Promise,

Girl Guide Promise

Scout Law, Girl Guide Law

National Flag

The National Anthem

Scout Flag

Scout Constitution

Scout by Law

Cub

Brownie

Scout, Boy Scout

Girl Scout, Girl Guide

Rover

Ranger

Senior Rover

Senior Ranger

Tenderpad

Tenderfoot

Rover Candidate/

Ranger Candidate

Senior Rover/

Candidate Ranger

Six

Sixer

Patrol

Patrol Leader

Gang

Gang Leader

Pack

Troop

Crew

Page 152: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

154 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

Siaga Garuda

Penggalang Garuda

Penegak Garuda

Siaga Mula

Siaga Bantu

Siaga Tata

Penggalang Ramu

Penggalang Rakit

Penggalang Terap

Penegak Bantara

Penegak Laksana

Pembina Siaga

Pembantu Pembina Siaga

Pembina Penggalang

Pembantu Pembina G

Pembina Penegak

Pembina Gudep

Pelatih

Pelatih Biasa

Andalan

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Pelindung

Pramuka Utama

Gerakan Pramuka

Lambang Pramuka

Emblem

Tunas Kelapa

Gugusdepan

Satuan Karya (SAKA)

Kwartir Ranting

Kwartir Cabang

Kwartir Daerah

Kwartir Nasional

Biro Kepanduan sedunia

Majelis Pembimbing

Eagle Cub, Eagle Brownie

Eagle Scout, Eagle Guide

Eagle Rover, Eagle Ranger

Third Class Cub

Second Class Cub

First Class Cub

Third Class Scout

Second Class Scout

First Class Scout

Second Class Rover/Ronger

First Class Rover/Ranger

Pack Leader

Assistant Pack Leader

Scout Master, Troop Leader

Assistant Scout Master

Unit Leader

Groups Leader

Leader, Trainer

Instructur

Commisioner

Chairman

Vice Chairman

Secretary

Patron

Chief Scout

Pramuka Movement

Pramuka/scout Symbol

Emblem

The Sprouting Coconut

Groups

Special Troop, Special Task

Sub-District Headquarters

District Headquarters

Provincial Headquarters

National Headquarters

World Scout Bureau (WSB)

Sponsoring Committee

Rover Council

Page 153: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

155 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

SKU (TKU)

SKK (TKK)

Dewan Kerja Penegak

Pelantikan

Pesta Siaga

Jambore

Lomba Tingkat

Raimuna

Perkemahan Wirakarya

Jambore Udara

Permainan Keluar

Penjelajahan

Pengembaraan

Perintisan

Lintas Alam

Mendaki Gunung

Pendakian

Berlayar

Mendayung

Halang Rintang

Gladi Tangguh

Berkemah

Salam Pramuka

Tepuk Pramuka

Api Unggun

Mencari Jejak

Peta Pita

Mengenal cuaca

PPPK

Tali-temali (simpul)

Menaksir

Bumi Perkemahan

Membaca Peta

Keadaan Darurat

Kesegaran Jasmani

Merit System Badges

Advancement Badges

Special Proficiency Badges

Investiture

Cub Bazaar, Cub Party

Jamboree

Scout’s Rally

Rover’s Moot

Rover’s Camp Service

Jamboree On The Air (JOTA)

Wide Games

Exploring

Hiking

Pioneering

Cross Country

Mount Climbing

Mountaineering

Sailing

Rowing/Canoeing

Obstacle Training (OS)

Survival Training

Camping

Scout Salute

Scout Clap

Campfire

Tracking, Trailing,Pathfinding

Ribbon Map

Weathering

First Aid

Knotting

Estimation

Camping Ground,

Camp Site

Map Reading, Mapping

Emergency

Fitness

Page 154: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

156 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808

Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

Baret

Peci

Setangan Leher

Pita leher

Ring

Seragam

Ikat Pinggang

Kaos kaki

Sepatu

Peluit

Tali Peluit

Pisau

Tali

Tongkat

Tas PPPK

Perlengkapan PPPK

Buku Catatan

Tenda

Pasak Tenda

Pacul

Sekop

Ransel

Kapak

Gergaji

Alat Penggalai

Sapu Lidi

Rak

Lampu Tenda

Tungku

Kayu Bakar

Kantung Tidur

Lilin

Korek Api

Kaca Pembesar

Jarum

Kail

Obor

Beret

Cap

Neckershief

Tie

Ring Woggle

Uniform

Belt

Stocking

Shoes, Boots

Whistle

Whistle Cord

Knife

Rope

Pole, Stick

First-Aid Bag

First-Aid Kit

Note Book

Tent, Rideg, Camp

Standard

Hoe, Squeeze,Press

Shovel

Backpack, Rucksack

Knopsack

Axe

Saw

Digger

Rake

Camping Gadgets

Lantern

Stoves

Firewood

Sleeping Bag

Candle

Matches

Magnifying Glass

Needle

Fish Hook

Torch

Page 155: Keterampilan Pramuka

KETERAMPILAN DASAR KEPRAMUKAAN

157 GUGUS DEPAN SEHATI GOWA 807 - 808