KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK...

86
KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK MENURUT ABDULLAH NASIH ‘ULWAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) Jenjang Pendidikan Strata Satu (S-1) Oleh Ina Siti Julaeha 109011000143 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK...

Page 1: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK

MENURUT ABDULLAH NASIH ‘ULWAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Jenjang Pendidikan Strata Satu (S-1)

Oleh

Ina Siti Julaeha

109011000143

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK

MENURUT ABDULLAH NASIH ‘ULWAN

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Syarat-syarat “Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam”

(S. Pd. I)

Oleh:

INA SITI JULAEHA

NIM: 109011000143

Di bawah bimbingan

A. Irfan Mufid M.A

NIP: 1958070719877031005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 3: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Keteladanan Orang Tua dalam Mendidik Anak menurut

Abdullah Nasih ‘Ulwan disusun oleh Ina Siti Julaeha, Nim 109011000143,

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk

diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh

fakultas.

Jakarta, 5 Mei 2014

Yang mengesahkan,

Dosen Pembimbing

Ahmad Irfan Mufid M.A

NIP. 1974-3182003121002

Page 4: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

iv

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ina Siti Julaeha

NIM : 109011000143

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Alamat : Jl. raya ketimpal, RT/RW 03/09 Kp.Bunut, desa. Cilamaya

Wetan, kec-Cilamaya, Kab. Karawang.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul “KETELADANAN ORANG TUA DALAM

MENDIDIK ANAK MENURUT ABDULLAH NASIH ‘ULWAN” adalah benar

hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing : A. Irfan Mufid M.A

NIP : 195807071987031005

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan karya

sendiri.

Jakarta, 25 April 2013

Yang Menyatakan

Ina Siti Julaeha

NIM. 109011000231

Page 5: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran
Page 6: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

vi

ABSTRAK

Ina Siti Julaeha (NIM: 109011000143). Keteladanan Orang Tua dalam mendidik

Anak menurut Abdullah Nashih ‘Ulwan.

Kata kunci : Keteladanan Orang Tua, Mendidik Anak menurut Abdullah Nashih ‘Ulwan

Pendidikan Islam dalam keluarga merupakan proses pembentukan kepribadian

Islam pada anak. Diperlukan peran dan tanggung jawab orang tua sebagai pendidik

utama dalam mendidik anak dengan baik. Selain itu, adanya keteladanan pendidik

merupakan salah satu cara berpengaruh dalam pada diri anak.

Orang tua adalah sebagai pendidik pertama generasi, namun belum dirasakan

sepenuhnya bagi mayoritas keluarga muslim saat ini. Oleh karena itu, sangat penting

untuk mengoptimalkan kembali peran orang tua dalam keluarga agar tidak terjadi krisis

keteldanan. Skripsi ini mengupas gagasan Abdullah Nashih ‘Ulwan mengenai peran

penting keteladanan orang tua dalam mendidik anak. Penulis menjadikan rujukan

pemikiran terhadap Abdullah Nashih ‘Ulwan, Penelitian ini menjawab permasalahan,

bagaimana konsep keteladanan orang tua dalam mendidik anak muenurut Abdullah

Nashih ‘Ulwan?

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengggunakan pendekatan Analysis

Content (isi), sehingga hasil penelitiannya tidak berupa angka-angka melainkan berupa

interpretasi dan kata-kata. Pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan

teknik kajian litelatur dengan menjadikan kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Dr.

Abdulullah Nashih ‘Ulwan sebagai data primer, dan literalut-litelatur yang berkaitan

dengan obyek penelitian ini sebagai data sekundernya. Kemudian data-data yang

terkumpul dianalisa dengan menggunakan content analysis yakni, dengan cara

memilah-milah data yang terkumpul untuk dianalisa isinya sesuai dengan yang

dibutuhkan sehingga dapat diambil suatu kesimpulan.

Penelitian ini membuktikan sebagai berikut: 1). Keteladanan dalam pendidikan

adalah metode/cara yang efektif dalam mempersiapkan anak dari segi Akhlak, mental

dan sosial. Keteladanan yang diajarkan meliputi aspek ibadah, syariat dan akhlak.

Abdullah Nashih ‘Ulwan mengingatkan para pendidik beberapa contoh Nabi

Muhammad SAW dalam mendidik. Pertama, pendidik menunjukkan kejujuran. Kedua,

pendidik harus menunjukkan keadilan kepada anak sebagai teladan yang baik. Ketiga,

pendidik harus menunjukkan kasih sayang kepada anak. Keempat, pendidik memiliki

sikap lemah lembut dan berpegang pada manhaj Islam dalam beretika sehari-hari. 2).

Abdullah Nashih ‘Ulwan memandang bahwa orang tua adaah peletak awal

pembentukam kepribadian Islam melalui keteladanan yang dilakukan di dalam

lingkungan keluarga. Baik buruknya anak ditentukan dari pengaruh sikap yang

dicontohkan orang tua kepadanya. Orang tua sebagai pendidik pertama harus

memberikan keteladanan dengan mengajarkan sekaligus mengamalkan ajaran

Rasulullah SAW dan kesalihan para sahabat sebagai peletak keteladanan terbaik

sepanjang masa.

Page 7: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-

Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta

salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga

dan sahabatnya.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat “Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Dalam penyusunan, penulis menggunakan

judul “Keteladanan Orang Tua dalam Mendidik Anak menurut Abdullah Nashih

‘Ulwan. Skripsi ini mendeskripsikan urgensi keteladanan orang tua sebagai

metode efektif dalam mendidikan anak di lingkungan keluarga.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini. adapun ucapan terima kasih, penulis

sampaikan kepada yang terhormat:

1. Nurlena Rifa’i, Pd. D, selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Jakarta.

2. Dr.Abdul Majid Khon, M. Ag, selaku ketua jurusan PAI Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta.

3. Marhamah Saleh, MA, selaku sekretaris jurusan PAI Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta.

4. Ahmad Irfan Mufid MA, selaku dosen pembimbing penulis, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta.

5. Drs. Ghufron Ihsan MA, selaku dosen penguji I skripsi penulis Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta.

6. Drs. Djunaidatul Munnawaroh MA, selaku dosen penguji II skripsi penulis

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta.

7. Yang tercinta kedua orang tua yang melalui doa dan keridhoan merekalah

menjadi penggerak langkah dalam mencapai keberkahan ilmu.

Page 8: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

viii

8. Sahabat rekan-rekan seperjuangan PAI angkatan 2009

9. Ananda-ananda tersayang siswa-siswi santri Bait Qur’any At-Tafkir

Legoso

10. Seluruh sahabat dakwah MHTI chapter kampus Ciputat, Ukhti Sari

Yulianti S.Pd. I, ukhti Wini Mulyani S. Kom, ukhti Hanfah dan Ukhti

Wiwi. Dan seluruh sahabat satu almamater jurusan PAI yakni ukhti Siti

Aminah S.Pd. I dan Ukhti Zakiyah S.Pd.I. Terima kasih atas segala

dukungan dan saran serta hangatnya ukhuwah yang terjalin dalam

kebersamaan menapaki indahnya perjuangan. Semoga Allah meridhoi dan

selalu dalam keistiqomahan di jalan-Nya.

Dengan segala kebaikan ini, penyusun berharap cukuplah Allah

SWT, yang akan membalas segala kebaikan yang telah tercurahkan.

Sebab, Allah sajalah sebagai pemberi balasan terbaik. Penyusun

menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca.

Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi

penyusun sendiri dan pembaca pada umumnya. Segala kekhilafan,

kekurangan dan kekeliruan semata-mata hanya keterbatasan penyusun

selaku manusia dan hanya Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu.

Jakarta, 5 Mei 2014

Penyusun

Ina Siti Julaeha

109011000143

Page 9: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................... iii

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH ......................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 9

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 9

D. Rumusan Masalah ............................................................................ 9

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................. 11

A. Keteladanan Orang Tua dalam Pendidikan Anak ........................... 12

1. Pengertian Keteladanan ............................................................ 12

2. Dasar Keteladanan .................................................................... 17

3. Macam-macam Keteladanan ..................................................... 20

4. Pengertian Orang Tua ............................................................... 23

5. Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ................................... 23

6. Tanggung Jawab Orang Tua dalam Keluarga ........................... 28

7. Urgensi Keletadanan Orang Tua .............................................. 31

8. Tujuan Keluarga Muslim .......................................................... 35

9. Nilai Edukatif Keteladanan dalam Pendidikan Islam ............... 36

B. Kajian Relevan ................................................................................ 39

Page 10: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

x

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 41

A. Waktu Penelitian .............................................................................. 41

B. Metode penelitian ............................................................................. 41

1. Jenis Penelitian ........................................................................... 41

2. Pendekatan Peneiltian ................................................................ 42

3. Sumber Data ............................................................................... 42

4. Teknik Analisa ........................................................................... 43

C. Prosedur Penelitian........................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................... 45

A. Deskripsi Data ................................................................................ 45

1. Biografi Penulis .......................................................................... 45

2. Latar Belakang Pendidikan Abdullah Nashih ‘Ulwan ............... 46

3. Karya-karya Abdullha Nashih ‘Ulwan ....................................... 47

4. Pengalaman Abdullha Nashih ‘Ulwan ....................................... 48

B. Keteladanan orang tua dalam mendidik anak menurut Adullah

Nashih ‘Ulwan .................................................................................. 50

1. Macam-macam Keteladanan ...................................................... 52

a. Keteladanan dalam Beribadah ................................................ 52

b. Keteladanan dalam Berakhlak ................................................ 54

c. Keteladanan dalam Bersiasat .................................................. 56

d. Keteladanan Memegang Prinsip ............................................. 57

2. Bahaya tidak adanya keteladanan orang tua dalam pendidikan

anak meurut Abdullah Nashih ‘Ulwan ....................................... 63

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 67

A. Kesimpulan ....................................................................................... 67

B. Implikasi Penelitian .......................................................................... 68

C. Saran ................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 71

Page 11: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pendidikan Islam mengalami permasalahan besar, yakni

tujuan pembentukam kepribadian muslim belum tercapai optimall. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah minimnya pelaksanaan

pendidikan Islam dalam keluarga, terutama dalam menampilkan teladan yang

baik dari orang tua terhadap anaknya. Pada akhirmya keluarga muslim

saat ini kehilangan gambaran ideal dari proses pendidikan di rumah.

Peran orang tua sebagai pendidik utama dalam mengarahkan anak

melakukan proses sosial pertama di lingkungan keluarga hilang tergerus

dengan perkembangan zaman. Dengan berbagai alasan kesibukan orang tua

tidak selalu mendampingi perkembangan anak. Apalagi memberikan

pendidikan khusus dengan memberikan teladan baik kepada anak-anaknya

secara intens. Ayah dan ibunya hanya terfokus pada pemenuhan kebutuhan

materi dan menyerahkan proses pendidikan kepada orang lain. Seperti dengan

menyekolahkan di sekolah elit, mencukupkan memberikan les privat, dan

memberikan kebebasan dalam menggunakan sarana berupa alat teknologi dan

komunikasi tanpa pengawasan. Adanya pembinaan dan pengarahan orang tua

di dalam rumah hanya sebatas perintah dan larangan. Tidak diiringi dengan

memberikan contoh kesolehan dalam mengamalkan kebaikan yang diajarkan

kepada anak.

Page 12: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

2

Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai

ideal yang terbaik dalam pribadi yang diinginkan.1 Sehingga buah dari

perolehan ilmu adalah pengamalan dalam kehidupan. Pendidikan Islam adalah

usaha sadar manusia yang mempunyai pengetahuan lebih mengenai tuntutan

yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada orang yang di didik dalam rangka

mengubahnya menjadi lebih baik, lebih bernilai dan meraih kebahagiaan dunia

dan akhirat.2 Diperkuat dengan pendapat Al-Attas tujuan pendidikan Islam

adalah mengakui kekusaan Allah sehingga menjalankan ketaatan secara benar

dalam kehidupannya.

Terjadi pengikisan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak.

Kebanyakan orang tua yang terlalu sibuk dengan aktivitas di luar rumah

sehingga mengabaikan tugas mendidik anak dengan baik dalam lingkungan

keluarga. Orang tua merasa cukup memberikan tanggung jawab sepenuhnya

kepada sekolah. Padahal waktu di sekolah hanya 7 jam. Sedangkan sisanya

sekitar 17 jam dilakukan dilingkungan rumah. Hal ini berarti 75 % pendidikan

dihabiskan di lingkungan rumah.3 Dalam hal ini, 75 % pendidikan adalah

tanggung jawab orang tua. Tetapi orang tua belum sepenuhnya menyadari

peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Sehingga jika anak terlibat

dalam masalah kenakalan karena kurangnya perhatian orang tua dalam

mendidiknya, maka yang sering disalahkan adalah pihak sekolah. Padahal

guru di rumah yaitu orang tua adalah pendidik yang paling utama bagi anak.

Menjaga keluarga untuk taat pada Allah dan terhindar dari neraka

merupakan peran dan tanggung jawab orang tua, sebagaimana firman Allah

SWT:

1M Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1996), hal 113

2Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1997), cet. Ke-5,

h. 8

3www.http. Dul Rohim, “Pendidikan Anak dalam Keteladanan, di akses 27 April

2014

Page 13: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

3

….

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka. …(QS. At-Tahrim : 6)

Pendidikan dapat mengubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari

yang tidak baik menjadi baik. Begitu pentingnya pendidikan dalam Islam

sehingga merupakan kewajiban perorangan.4

Dalam konsep pendidikan Islam proses pengembangan pemikiran,

penataan perilaku, pengaturan emosi, hubungan peranan manusia dengan

dunia ini, serta bagaimana manusia mampu memanfaatkan dunia sehingga

mampu meraih kehidupan sekaligus mengupayakan perwujudannya. Seluruh

aspek tersebut telah tergambar secara integrative dalam sebuah akidah Islam

yang wajib diimani agar dalam diri manusia tertanam perasaan yang

mendorong pada perilaku normative yang mangecu pada syariat Islam.

Perilaku yang dimaksud adalah penghambaan manusia berdasarkan

pemrhaman atas tujuan penciptaan manusia itu sendiri.5

Tidak ada perealisasian syariat Islam kecuali melalui penempatan diri,

generasi muda, dan masyarakat dengan landasan iman dan tunduk kepada

Allah. Untuk itu pendidikan Islam meruapakan amanat yang harus dikenalkan

oleh suatu generasi berikutnya. Terutama dari orang tua atau pendidik kepada

anak didik. Dan keburukanlah yang akan menimpa orang yang mengkhianati

amanat itu. Dalam hal ini peran penting seorang pendiik adalah tidak hanya

sebagai penyampai materi pelajaran (tranfer of knowledge), tetapi juga sebagai

pembimbing dalam memberikan keteladan (uswah) yang baik (transfer of

values). Atau dalam Islam dikenal dengan istilah “al-„ilmu lil „amal”. Tujuan

4Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, (Bandung:PT. Rosda Karya , 2008), cet ke -2, h.1

5Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat,

(Jakarta: Gema Insani, 2004), cet ke-4, h. 34

Page 14: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

4

seseorang belajar dan berpendidikan adalah untuk direalisasikan dalam

kehidupan.

Anak-anak, pada hakikatnya adalah generasi masa depan, pada

pundaknyalah penentuan masa depan, dan di antara kewajiban bagi para

pendidiknya saat ini, adalah menanamkan berbagai tanggung jawab dalam

mengemban kepemimpinan secara sukses.6\

Tujuan pendidikan Islam menghantarkan manusia pada perilaku dan

perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah. Artinya manusia

tidak merasa keberatan atas ketetapan Allah dan rasul-Nya.7

Islam merupakan syariat Allah bagi manusia. Dengan bekal syariat itu

manusia beribadah. Agar manusia mampu memikul dan merealisasikan

amanah besar itu, syariat itu membutuhkan pengamalan, pengembangan, dan

pembinaan. Pengembangan dan pembinaan itulah yang dimaksud dengan

pendidikan Islam.8

Sebagaimana firman Allah swt dalam al-Qur‟an:

Artinya . dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.(Q.S. Ad-Dzariyat : 56)

Dalam menjalankan kewajiban pendidikan maka proses itu berisi

tugas, dan setiap tugas harus dilaksanakan, suatu tugas selesai dilaksanakan

setelah tujuan yang dituju telah tercapai. Agar tujuan itu dapat dicapai dengan,

6Muhammad At-Thiyat Al-Abrasyi, Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam,

(Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996). cet ke-1, h. 81

7Ibid, h. 26

8Ibid, h. 24

Page 15: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

5

cepat, meyakinkan dan tepat, perlu ada suatu cara yang serasi. Cara itulah

yang ditempuh untuk sampai pada tujuan. 9

Pada dasarnya suri teladan yang baik memiliki dampak yang besar

pada kepribadian anak.10

Tidak mungkin anak belajar menahan emosi, jika ia

melihat orang tuanya marah-marah dan emosional. Seperti halnya tidak

mungkin pula anak belajar kasih sayang, kalau ia melihat orang tuanya

bersikap keras. Anak akan tumbuh dnegn kebaikan, terdidik dalam akhlak

terpuji, jika ia mendapatkan teladan dari kedua orang tuanya. Sebaliknya ia

akan menyimpang dari kebaikan dan biasa berbuat dosa, jika sering melihat

orang tuanya memberi contoh perbuatan dosa.11

Tidak dipungkiri peran orang tua sangat diperhatikan anak bahkan

diikutinya sebagai sebuah percontohan nyata yang ada dihadapannya.

Demikian besarnya kepercayaan anak, tentu kepercayaan yang demikian besar

ini akan mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kepribadian anak

didik secara keseluruhan12

Pendidik tidak dapat bertindak secara alamiah saja agar tindakan

pendidikan dapat dilakukan lebih efektif dan efesien, maka disinilah teladan

merupakan salah satu pedoman bertindak. Pada dasarnya secara psikologis

anak memang senang meniru, tidak saja yang baik, yang jelek pun ditirunya.13

Dari sinilah keteladanan menjadi faktor yang sangat berpengaruh pada

baik buruknya anak. Jika pendidik adalah seorang yang jujur terpercaya,

maka anak pun akan tumbuh dalam kejujuran dan sikap amanah. Namun jika

9Zakiyah Darajat, dkk, Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet

ke-5, h. 2

10

Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid. Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik

Anak.

(Yogyakarta. Pro-U Media. 2010) . cetakan ke-5. hal. 139

11

Abdullah Nasih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, (Solo:Insa Kamil, 2013),

cet ke-2, h. 538

12

Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: PT.

BPK Gunung Mulia, 1995), h. 109.

13

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), hal.142

Page 16: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

6

pendidik adalah seorang yang pendusta dan khianat maka ana juga akan

tumbuh dalam kebiasaan dusta dan tidak bisa dipercaya. 14

Memang anak memiliki potensi yang besar untuk menjadi baik, namun

sebesar apapun potensi tersebut, anak tidak akan begitu saja mengikuti

prinsip-prinsip kebaikan selama ia belum melihat pendidiknya berada di

puncak ketinggian akhlak dan memberikan contoh yang baik. Mudah bagi

pendidik untuk memberikkan satu pelajaran kepada anak, namun sangat sulit

bagi anak untuk mengikutinya ketika ia melihat orang yang memberikan

pelajaran tersebut tidak mempraktikkan apa yang diajarkannya.15

Potensi besar yang ada dalam diri anak, juga dipengaruhi dengan

keberadaan pendidikan di sekitarnya jika ia berada dalam pembinaan oran tua

dan lingkungan yang baik sesuai dengan dasar ajaran Islam maka ia akan

tumbuh dan terbentuk dengan pribadi mulia. Terlebih jika orang dewasa yang

berada di dekatnya dalam hal ini adalah orang tua menempatkan peran dan

tugas pendidiknya dengan kesadaran penuh disertai dengan kasih sayang dan

keikhlasan memberikan teladan terbaik bagi anak. Maka untuk mewujudkan

kepribadian Islam bukanlah hanya sekedar angan-angan belaka. Oleh karena

itu begitu pentingnya keteladanan orang tua sebagai figur utama yang

menemani masa-masa perkembangan jiwa anak, maka dibutuhkan realisasi

yang nyata dalam aktivitas sehari-hari.

Untuk menggambarkan begitu pentingnya peran pendidik dalam

mengajarkan kebaikan dan membiasakan keteladanan yang kepada anak yang

berada dalam pengawasannya. Maka Al-Ghazali, dalam kitab Ihya

„Ulumuddin” sendiri telah menyejajarkan para pendidik dengan deretan para

nabi, sebagaimana ditulis:

“Makhluk Allah yang paling utama di atas bumi adalah manusia yang

paling utama adalah hatinya. Sedangkan seorang pendidik sibuk

14

Abdullah Nasih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, (Solo: Insan Kamil, 2013),

hal. 516

15

Abdullah Nasih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, …, h.116

Page 17: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

7

memperbaiki, membersihkan, menyempurnakan dan mengarahkan

hati agar selalu dekat kepada Allah. Maka mengajarkan ilmu adalah

ibadah dan pemenuhan khalifah Allah, bahkan merupakan tugas

kekhilafahan Allah yang paling utama.”

Pendidikan di dalam keluarga pada hakikatnya merupakan proses

pendidikan sepanjang hayat. Pembinaan dan pengembangan kepribadian

penguasaan dasar-dasar tsaqofah Islam dilakukan melalui pengalaman hidup

sehari-hari dan dipengaruhi oleh sumber belajar yang ada di keluarga terutama

orang tua.16

Oleh karena itu upaya mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan

dalam keluarga meruapakan bagian penting dari kesuksesan terwujudnya

kepribadian Islam.

Dalam Islam meyakini bahwa sesungguhnya sunnah Rasulullah SAW

merupakan hakim bagi setiap sesuatu.sehingga sebuah keharusan manusia

untuk menjadi Rasulullah teladan dalam hidupnya. Megikuti sesuatu yang

dibawa Nabi merupakan bukti kecintaan kepada Allah.17

Artinya : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,

ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.S Ali Imran : 31).

Dengan latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik untuk

membahas lebih jauh tentang " Keteladanan Orang Tua dalam Mendidik

Anak menurut Dr. Abdullah Nasih ‘Ulwan”

16Ismail Yusanto, dkk. Menggagas Pendidikan Islami, (Bogor: Al-Azhar Press,

2011), h. 78

17

Abdullah Al-Mushlih, Shalah As Shawi, Pokok-pokok Ajaran Islam yang Wajib

diketahui Setiap Muslim, (Jakarta: Darul Haq, 2013), cet ke-2, h. 47

Page 18: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

8

Penulis memilih judul ini karena terdorong oleh tanggung jawab

sebagai bagian dari umat Rasulullah. Menjadikan metode yang digunakan

beliau dalam mendidik generasi terbaik di masanya sebagai jalan untuk

mewujudkan cita-cita pendidikan. Bukan hanya sekedar mengajarakan tetapi

memberikan percontohan. Tidak sebatas mentransfer keilmuan yang luas,

namun di sempurnakan dengan hadirnya uswah/teladan terbaik dari pendidik

untuk dijadikan pemahaman kuat dan membekas bagi anak-anak didiknya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Minimnya peran dan tangggung jawab orang tua dalam mendidik

generasi.

2. Keteladanan orang tua dalam proses pendidikan anak belum

terealisasi dengan baik.

3. Konsep keteladanan orang tua dalam mendidik anak menurut

Abdullah Nashih Ulwan.

C. Pembatasan Masalah

Dari uraian identifikasi di atas, untuk memperjelas pembahasan

skripsi ini, maka penulis fokus membahas mengenai keteladanan orang

tua dalam mendidik anak menurut Abdullah Nashih Ulwan

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: Bagaimana

konsep keteladanan orang tua dalam mendidik anak menurut Abdullah

Nasih „Ulwan ?

E. Tujuan Penelitian

Page 19: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

9

Secara sederhana, tujuan merupakan target yang diharapkan akan

tercapai setelah melakukan pekerjaan. Adapun tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini dilihat dari permasalahan yang ada adalah

- Untuk megetahui urgensi peran dan tanggung jawab orang tua dalam

memberikan pendidikan anak di lingkungan keluarga.

- Untuk mengetahui keteladanan orang tua dalam mendidik anak

menurut Abdullah Nashih „Ulwan

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun

praktis, antara lain:

a. Manfaat Teoritis:

1) Menjadikan rujukan bagi para pendidik sebuah konsep integral yaitu

ilmu dan amal dalam mengajarkan kesempurnaan ilmu kepada

anaknya

2) Menambah pengetahuan/wawasan bagi penulis khususnya dan bagi

para pembaca umumnya.

3) Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya di

bidang pendidikan Islam.

b. Manfaat praktis

1) Pertimbangan bagi orang tua, dan guru di sekolah. Sebagai upaya

menanamkan keteladanan untuk membentuk pribadi yang ideal

sesuai Islam, agar tidak rusak tergerus oleh arus globalisasi yang

semakin pesat.

2) Memberikan masukan bagi pendidik, terutama orang tua dan

lingkungan keluarga agar dapat memberikan keteladan kepada anak

sesuai konsep Islam sehingga seorang anak tumbuh berkepribadian

yang lurus

3). Bagi masyarakat secara umum, bahwa pendidikan memerlukan jalan

untuk mensuksekan proses belajar. Dengan adanya lingkungan

Page 20: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

10

masyakat yang mencerminkan teladan baik akan menjaga diri anak

setelah ia memperoleh teladan di rumahnya.

4). Negara, berperan besar dengan adanya kebijakan dan keputusan

dalam memberikan aturan untuk mendidik warganya. Media masa

yang disuguhkan untuk mendidik, sebagai media dakwah dan

persuasiv. Sebab suksesnya keteladanan orang tua dalam keluarga

dan masyarakat ditentukan oleh negara. Karena itu dalam Islam

negara adalah pelindung dan penjaga keimanan umat.

Page 21: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Keteladanan Orang Tua dalam Mendidik Anak

1. Pengertian keteladanan

Dari segi bahasa, “keteladanan” kata dasarnya adalah “teladan” yang

artinya contoh, sesuatu yang patut ditiru karena baik, tentang kelakuan, perbuatan

dan perkataan. Kemudian kata “teladan” diberi imbuhan dengan awalan “ke” dan

akhiran “an”, sehingga menjadi kata “keteladanan” yang berarti hal-hal yang

memberikan teladan atau contoh yang patut ditiru.1

Dalam bahasa Arab teladan berasal dari kata al- Qudwah. Menurut Yahya

Jala, al-Qudwah berarti al-Uswah, yaitu ikutan, mengikuti seperti yang diikuti.2

Dalam Al-Quran kata teladan diibaratkan dengan kata-kata uswah yang

kemudian dilekatkan dengan kata hasanah, sehingga menjadi padanan kata

uswatun hasanah yang berarti teladan yang baik. Dalam Al-Quran kata uswah

juga selain dilekatkan kepada Rasulullah SAW juga sering kali dilekatkan kepada

Nabi Ibrahim a.s. Untuk mempertegas keteladanan Rasulullah SAW Al-Quran

selanjutnya menjelaskan akhlak Rasulullah SAW yang tersebar dalam berbagai

ayat dalam Al-Quran.

Keteladanan menurut Heri Jauhari Muchtar , “keteladanan adalah metode

pendidikan dengan cara memberikan contoh yang baik kepada peserta didik. Baik

dalam ucapan maupun dalam perbuatan 3

Adapun metode keteladanan menurut Abdullah Nashih „Ulwan merupakan

metode efektif bagi pendidikan anak dan mengasah kreativitas diri seorang

pendidik.4 Selain itu beliau memperkuat pendapatnya dengan argumentasi dari

1 S. Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h.

1456. 2A. Zainal Abidin, Mepmeprkembangkan dan Mempertahankan Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 96

3Heri jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005), cet.1, h. 224

4Abu Muhammad Iqbal, Pemikiran Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2015), h. 200

Page 22: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

12

Charles Scaefer keteladanan terdapat isyarat-isyarat non-verbal yang berarti dan

menyediakan suatu contoh yang jelas ditiru.

Menurut Nur Uhbiyanti dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam

menuliskan bahwa metode yang cukup besar pengaruhnya dalam mendidik anak

adalah metode pemberian contoh dan teladan.5

Jadi keteladanan adalah mendidik anak dengan cara memberikan contoh

yang baik (uswah hasanah) agar dijadikan panutan baik dalam berkata, bersikap

dan dalam semua hal yang mengandung kebaikan. Sehingga pendidikan Islam

yang diajarkan mempengaruhi anak untuk meniru kebaikan yang diajarkan.

Selain itu, keteladan akan memunculkan kepribadian yang peka dalam

menjalankan ketaatan. Hal ini disebabkan anak melihat orang-orang yang

sekitarnya adalah pribadi yang dikagumi dan diidolakan. Anak tidak akan

terpengaruh dengan tokoh fiktif yang dihadirkan oleh media televisi, karena ayah

dan ibunyalah menjadi panutan anak dalam kesolehan. Dengan demikian proses

pendidikan akan berjalan dengan penuh makna jika kedisiplinan dalam ibadah

misalnya, akan terlihat dari orang tuanya yang bersegera salat saat mendengar

adzan. Ayahnya segera bergegas pergi ke mesjid untuk melaksanakan solat

berjamaah. Ibu segera menghentikan segala aktivitas untuk menunaikan

kewajiban dengan penuh kerelaan. Hal ini akan menjadikan anak begitu antusias

meniru kebiasaan tersebut, terlebih jika pendidikan keteladanan ini diberlakukan

sejak anak usia dini. Sebab anak akan memiliki kemampuan untuk mencerap

pemahaman lebih kuat dan membekas. Sehingga orang tua diharapkan untuk

selalu memberikan apresiasi positif kepada anak, baik melalui pujian maupun

melalui teladan yang baik.

Keteladanan dalam pendidikan adalah metode yang paling menyakinkan

keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk akhlak pada diri anak.

Hal ini dikarenakan pendidikan keteladanan merupakan metode mudah dalam

pandangan anak, yang akan ditiru dalam tindakannya, bahkan akan terpatri dalam

jiwa dan perasaannya dan tercermin dalam ucapan dan perbuatannya.6

5 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung:Pustaka Setia, 1999), hal. 117

6Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2004), cet. V, h. 174

Page 23: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

13

Pendidikan Islam memiliki metode yang khas dalam menerapkan konsep

ideal yang diajarkan dalam proses pendidikannya. Ajarannya bersumber dari

kekuatan dalil yakni al-Qur‟an dan as-Sunnah. Sebab proses pendidikan yang

dilakukan bertujuan untuk terwujudnya suatu ketaatan dalam diri seorang muslim

terhadap aturan Islam.

Melalui keteladanan anak akan belajar dari perbuatan yang berkesan di

dalam diri anak. Sehingga ia akan cenderung mengingat sesuatu yang

mempengaruhi jiwanya. Anak akan mudah melupakan yang didengarkannya dan

dilihatnya. Namun tidak dengan sesuatu yang berkesan di hatinya. Oleh karena itu

keteladanan adalah metode utama dalam pendidikan. Sehingga bagi orang tua

yang menginginkan anaknya terbaik, maka ia harus menjadikan yang terbaik

terlebih dahulu.7

Dalam pendidikan Islam, metode keteladan ini lebih banyak diberikan

dalam berbagai bentuk tindakan. Alasannya, keimanan seseorang disebut berhasil

guna, jika diikuti dengan praktek (pengamalan) baik dalam kegiatan „ubudiyah‟

maupun dalam muamalah diantara manusia.8 Sehingga buah dari ilmu adalah

pengamalan keshalihan.

Anak-anak memiliki konsep tentang dunia di mana ia hidup dan

bertumbuh terdiri dari ide-ide yang diasosiasikannnya dengan obyek orang dan

kegiatan-kegiatan yang terdapat di sekitarnya.9Sehingga anak-anak cenderung

menjadikan keadaan sekitar menjadi bahan belajar. Peristiwa yang dialami,

perkataan yang didengar, dan sikap yang ia terima dari orang-orang yang ada di

sekitarnya akan tercermin dalam kepribadiannya.

Dengan demikian, mendidik dengan memberikan contoh adalah salah satu

cara yang paling banyak meninggalkan kesan.10

Karena teladan ini menjadi

7Saiful falah, Parents Power “Membangun karakter Anak melalui Pendidikan Keluarga,

(Jakarta: epublika, 2014), h. 246

8Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:CV Pustaka Setia,

2001), cet. II, h. 182

9 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta: BUmi Aksara,

2011), cet ke-5, h. 44

10

Ibrhim Amini, Agar Tak Salah Mendidik, (Jakarta: Al-Huda, 2006), cet. 1, h. 307

Page 24: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

14

magnet yang menarik perhatian untuk diikuti oleh anak disebabkan ia melihat

figur yang menjadi sumber utama yang mengajarkan kebaikan.

Keteladanan merupakan cara utama di samping cara yang lainnya dalam

pendidikan Islam, yang dapat dijadikan sebagai media pendidikan, yang dapat

secara efektif membentuk kepribadian anak didiknya menjadi manusia yang

berakhlak mulia. Keteladanan sering juga disebut dengan suri teladan. Dalam Al-

Qur‟an telah digambarkan dengan kata uswah yang diberi sifat di belakangnya,

seperti hasanah yang berarti baik, sehingga terdapat ungkapan uswatun hasanah

yang berarti suri teladan yang baik.11

Pendidikan Islam adalah pendidikan yang dipahami dan dikembangkan

dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya

yaitu al-Qur‟an dan as-Sunnah. Karena itu pendidikan Islam berupa pemikiran

dan teori pendidikan yang dibangun dari sumber-sumber tersebut.12

Selain dengan

dua sumber yakni al-Qur‟an dan as-Sunnah, juga mengikuti pendapat ulama,

warisan sejarah Islam.13

Adanya keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang sangat

berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk

aspek moral, spirit, dan etos sosial anak. Hal ini karena pendidik adalah figur

terbaik dalam pandangan anak, yang tindak tanduk, sopan santunnya, disadari

atau tidak akan ditiru anak.

Pendapat Al-Ghazali, dalam kitab Ihya „Ulumuddin” sendiri telah

menyejajarkan para pendidik dengan deretan para nabi, sebagaimana ditulis:

“Makhluk Allah yang paling utama di atas bumi adalah manusia yang

paling utama adalah hatinya. Sedangkan seorang pendidik sibuk

memperbaiki, membersihkan, menyempurnakan dan mengarahkan hati

agar selalu dekat kepada Allah. Maka mengajarkan ilmu adalah ibadah

dan pemenuhan khalifah Allah, bahkan merupakan tugas kekhilafahan

Allah yang paling utama.”

11 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 95

12

Al-Maghribi bin as-Said al-Maghribi, Beginilah seharusnya Mendidik Anak, (Jakarta:

Darul Haq, 2007), cet ke-5, h. 131

13

Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 95

Page 25: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

15

Dalam kaitannnya dengan metode keteladanan dalam mendidik,

Abdurrahman An-Nahlawi menjelaskan macam-macam metode lain yang

digunakan dalam pendidikan Islam sebagai berikut:

1) Metode dialog Qur‟ani dan Nabawi

Metode dialog adalah pembicaaran antara dua belah pihak atau lebih yang

dilakukan melalui Tanya jawab dan di dalamnya terdapat kesatuan topik dan

tujuan pembicaraan oleh pendidik kepada anak didik. Dialog merupakan jembatan

yang menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang lain. bentuk dialog

yang terdapat dalam al-Qur‟an dan as-Sunnah sangat variatif. Namun, bentuk

yang paling penting adalah dialog khitabi (seruan Allah) dan ta‟abbudi

(penghambaan terhadap Allah), dialog deskriptif, dialog naratif, dialog

argumentatif, serta dialog nabawiyah.

2) Metode melalui kisah-kisah Qur‟ani dan Nabawi

Metode kisah adalah metode pendidikan Islam dengan cara menyampaikan

kisah-kisah al-Qur‟an dan nabawi oleh pendidik dengan tujuan untuk membiaskan

dampak psikologi dan edukasi yang baik, dan konstan, dan cenderung mendalam.

Pendidikan dengan kisah dapat memggiring anak didik pada kehangatan perasaan,

kehidupan, da kedinamisan jiwa yang mendorong manusia untuk mengubah

perilaku dan mempernbaharui tekadnya selaras dengan tuntutan, pengarahan,

penyimpulan, dan pelajaran yang dapat diambil dari kisah terssebut.

3) Mendidik melalui perumpamaan

Mendidik melalui perumpamaan adalah media pendidikan Islam yang

mnjelaskan dan menhyikapkan hakikat sesuatu sifat sesuatu dan keadaan sesuatu

yang tidak dijelaskan. Penyingkapan yang paling dalam ialah pendeskripsian

makna-makna logis melalui gambar konkrit atau sebaliknya.

4) Mendidik melalui keteladanan

Mendidik melalui keteladanan adalah proses pendidikan denga

memberikan figur teladan di hadapan anak didik.kurikulum pendidikan yang

sempurna telah dibuat dengan rancangan yang jelas bagi perkembangan manusia

melalui sistematisasi bakat, psikologis, emosi, mental, dan potensi manusia.

Namuntidak dipungkiri jika timbul masalah bahwa kurikulum seperti itu masih

Page 26: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

16

memerlukan pola pendidikan yang realististis yang dicontohkanoleh seornag

pendidik melaui perilaku dan metode pendidikan yang diperlihatkan kepada anak

didik dambil tetap berpegang pada landasa, metode, dan tujuan kurikulum

pendidikan Islam.

5) Mendidik melalui Praktik dan perbuatan

Mendidik melalui Praktik dan perbuatan adalah metode pendidikan Islam

yang dihadirkan melalui adanya tuntutan untuk mengarahkan segala perilaku,

naluri, dan pola kehidupan menuju perwujudan etika dan syariat ilahiah secara

nyata. Dalam hal ini pendidikan sebagai sarana untuk mewujudkan syariat ilahiah

yang ideal ke dalam perilaku praktis yang memadukan perwujudan runtutan

manusia.

6) Mendidik melalui pemberian Ibrah dan nasihat

Mendidik melalui pemberian Ibrah dan nasihat adalah pendidikan yang

disampaikan dengan memberikan gambaran peristiwa dan kisah dalam al-Qur‟an

dengan tujuan unyuk mengambill pelajaran dari suatu peristiwa yang dikabarkan

dalam al-Qur‟an. Hal ini dimaksudkan agar manusia mengantarkan dirinya dari

suatu pengetahuan yang terlihat menuju sesuatu yang tidak terlihat, atau jelas

merenung da berpikir. Adapan melalui Penyampaian nasehat dalam proses

pendidikan diakukan agar melembutkan hati dan mendorong untuk beramal. 7).

7). Mendidik melalui targhib dan tarhib

Mendidik melalui targhib dan tarhib adalah model mendidik dengan

memberikan janji kesenangan dan ancaman bagi anak dalam menjalankan proses

pendidikan. Targhib adalah janji yang dosertai bujukan dan rayuan untuk

menunda kenikmatan, kelezatan dan kemaslahatan. Namun penundaan itu bersifat

pasti, baik, dan murni serta dilakukan melalui amal saleh atau pencegahan diri

dari yang membahayakan. Sedangkan tarhib adalah metode pendidikan Islam

dilakukan dengan cara memberikan ancaman atau intimidasi melalui hukuman

yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan atau perbuatan yang

telah dilarang Allah.14

14 Abdurrahman An-Nahlawi,Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan Maysarakat, … ,

h. 205

Page 27: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

17

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penerapan metode targhib

dan tarhib adalah sebagai berikut :

a) Jangan menghukum ketika marah, karena pemberian hukuman ketika

marah akan lebih bersifat emosional yang dipengaruhi nafsu shaithaniyah.

Penyampaian nasehat dalam proses pendidikan diakukan agar

melembutkan hati dan mendorong untuk beramal

b) Jangan sampai menyakiti perasaan dan harga diri anak atau orang yang

kita hukum

c) Jangan sampai merendahkan derajat dan martabat orang yang

bersangkutan, misalnya dengan menghina atau mencaci di depan orang

lain. 15

2. Dasar keteladanan

Manusia pada dasarnya diberikan kemampuan untuk meniru dan

mengikuti dalam bertingkahlaku. Terlebih bagi anak yang masih memerlukan

arahan dan petunjuk dalam berbuat sesuatu. Anak akan melihat dan mengamati

segala bentuk sikap yang dia temui.

Dalam ajaran Islam Allah swt, sebagai peletak manhaj langit sekaligus

sebagai mukjizat bagi hamba-hamba piliahan-Nya. Seorang Rasul yang diutus

untuk menyampaikan risalah langit kepada umay haruslah disifati dengan

kesempurnaan jiwa, akhlak dan akal yang tinggi. Sehingga orang-orang dapat

menjadikannya rujukan, mengikutinya, belajar, dan mencontohmya dalam

kemuliaan dan ketinggian akhlak. Karenanya Allah mengutus Nabi Muhammad

saw untuk menjadi teladan yang baik sepanjang sejarah untuk muslimin dan

seluruh umat manusia.16

Allah swt berfirman:

15Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,, 2005), h.

21

16

Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, (Solo: Insan Kamil, 2013), cet

ke-2, h. 516

Page 28: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

18

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.(Q.S. al-Ahzab : 21)

Allah swt telah meletakkkan pada pribadi Muhammad saw gambaran

sempurna tentang manhaj / metode Islam. Hal ini bertujuan agar beliau menjadi

gambaran hidup yang kekal dengan keagungan dan kesempurnaan akhlak untuk

generasi-generasi setelahnya.17

Penjelasan mengenai ayat di atas adalah bukti yang jelas bahwa Rasulullah

Saw sebagai pendidik memberikan teladan yang nyata kepada sahabatnya pada

perang Ahzab. Dalam perang Ahzab Rasulullah SAW, memberikan contoh

keteguhan dan kekuatan dalam kebaikan. Rasul menggali parit dengan pacul lalu

mengangkut debu dan tanah dengan alat pikul. 18

Demikian teladan yang diajarkan Rasulullah, maka dapat dipastikan

adanya kekuatan yang muncul dalam jiwa para sahabat melihat kesungguhan

rasul-Nya. Keadaan yang membawa semangat juang tinggi yang akan

berpengaruh ke dalam jiwa-jiwa kaum muslimin. Kekuatan keimanan yang akan

mewarnai jiwa umat Islam akan pentingnya menggelorakan semangat, rela

berkorban, yakin dan memiliki jiwa perkasa.

Dalam hal ini Rasulullah sebagai pemimpin dan pendidik memberikan

contoh dalam perbuatan nyata bukan hanya berbentuk perintah kepada para

sahabatnya dalam bersungguh-sungguh menggali parit sebagai benteng

pertahanan kaum muslimin. Oleh karena itu suah seharusnya pendidik

mencontohkan ssikap nyata dalam menjalankan kebaikan. Bukan sebaliknya

17 Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, …, h. 517

18

Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2003), jilid ke 9, h.240

Page 29: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

19

memberikan perintah dan intruksi belaka. Tidak diiringi dengan sikap langsung

dan bersegera dalam menjalankannya. Sebab bisa beraujung pada kemalasan dan

sikap acuh anak saat mendengar kebaikan. Dikarenakan orang tuanya sebagai

pendidik tidak mengamalkan secara langsung dengan perbuatan.

Adanya pendidikan Islam yang bersumber dari al-Qur‟an dan Sunnah

Rasulullah saw, metode keteladanan tentunya didasarkan kepada kedua sumber

tersebut. Dalam al-Qur‟an keteladanan diistilahkan dengan kata “uswah”, kata ini

terulang sebanyak tiga kali dalam dua surat, yaitu:

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

dan Dia banyak menyebut Allah. (Q.S Al-Ahzab : 21)

…..

Artinya: Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan

orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: ,,,.

(Q.S Al-Mumtahanah : 4)

Artinya: Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik

bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan

Page 30: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

20

pada) hari kemudian. dan Barangsiapa yang berpaling, Maka Sesungguhnya Allah Dia-

lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Q.S al-Mumtahanah : 6)

Ketiga ayat tersebut memperlihatkan bahwa kata “uswah” selalu

digandengkan dengan sesuatu yang positif “hasanah” dan digambarkan mengenai

suasanan yang menyenangkan.

Rasulullah SAW, sebagai pembawa risalah Islam juga sebagai teladan

yang baik bagi umatnya. Beliau dalam berbagai kesempatan selalu terlebih dahulu

mempraktekkan semua ajaran yang disampaikan Allah SWT, sebelum

menyampaikan kepada umatnya. Sehingga tidak ada celah bagi orang-orang yang

tidak senang untuk membantah dan menuduh bahwa Rasulullah saw, hanya

pandai bicara. Praktek “uswah” ternyata menjadi pemikat, umat yang menjauhi

semua larangan yang disampaikan dan mengamalkan semua tuntutan yang

diperintahkan oleh Rasulullah saw, seperti melaksanakan salat, puasa, nikah dan

lain-lain.19

3. Macam-macam Pemberian Keteladanan

Abdurrahman an-Nahlawi telah mengemukakan bahwa pola pengaruh

keteladanan berpindah kepada peniru melalui beberapa bentuk, dan yang paling

penting ada dua hal, yaitu pemberian pengaruh keteladanan langsung yang tak

disengaja, dan pemberian pengaruh keteladanan langsung yang disengaja.

a. Pemberian pengaruh secara spontan

Abdurrahman an-Nahlawi di sini menjelaskan bahwa pengaruh yang

tersirat dari sebuah keteladanan akan menentukan sejauhmana seseorang memiliki

sifat yang mampu mendorong orang lain untuk meniru dirinya, baik dalam

keunggulan ilmu pengetahuan, kepemimpinan, atau ketulusan dan sebagainya.

Dalam kondisi yang demikian, terjadi secara langsung tanpa disengaja.

Dan ini berarti bahwa setiap orang yang ingin dijadikan panutan oleh orang lain

harus senantiasa mengontrol perilakunya, dan menyadari bahwa dia akan diminta

19Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Balai

Pustakam 1995), cet 1 h. 117-119

Page 31: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

21

pertanggungjawaban di hadapan Allah atas segala tindak-tanduk yang diikuti atau

ditiru oleh orang-orang yang mengaguminya.20

.

b. Keteladanan secara sengaja

Pemberian Pengaruh Keteladanan langsung yang disengaja, Misalnya;

seorang pendidik menyampaikan model bacaan yang diikuti oleh anak didiknya.

Seorang imam membaguskan shalatnya untuk mengajarkan shalat yang sempurna.

Ketika berjihad, seorang panglima tampil di depan barisan untuk menyebarkan

ruh keberanian, pengorbananm dan tampil ke garis depan dalam diri para tentara21

Rasulullah telah menggunakan teknik keteladanan langsung ini dalam

berbagai kesempatan. Ketika Rasulullah mengajarkan shalat kepada kaum

Muslim, beliau naik ke tempat yang tinggi sehingga bisa terlihat oleh semua

orang. Kemudian Rasulullah bersabda:

Artinya : Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku

Bahkan bisa dikatakan, seluruh kehidupan Rasulullah SAW adalah

penjelasan terhadap syariah Islam. Maka ketika Aisyah ra. Ingin menerangkan

akhlak Rasulullah SAW, dengan ungkapan terbaiknya“Akhlaknya adalah al-

Qur‟an”22

Berbagai contoh praktis keteladanan dalam perilaku-perilaku mulia yang

diterapkan kepada anak-anak, dalam kehidupan dan pertumbuhannya diantaranya

sebagai berikut:

a. Mendidiknya agar terbiasa berwudhu setiap kali bangun tidur, dan bukan

hanya mencuci muka saja.

b. Mendidiknya agar terbiasa tidur segera setelah shalat isya. Tidak boleh

dibiarkan terlambat tidur agar anak bisa bangun tepat waktu shalat shubuh.

c. Mendidiknya agar terbiasa menerima tamu.

20 Abdurrahman an-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat,

(Jakarta: Gema Insanim 2004) , cet ke-4,h. 265

21

Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat ,…, h. 266

22

M.Rawwas Qal‟ah ji, Biografi Nabi SAW “Menyibak Tabir Kepribadian Rasul

Muhammad SAW”, (Dahran: Mahabbah Pustaka, 1986), h.168

Page 32: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

22

d. Melatihnya agar bisa berbelanja berbagai kebutuhan rumahnya.

e. Membiasakannya untuk berjamaah shalat di mesjid tepat pada waktunya.

f. Bila memiliki anak perempuan, maka harus dibiasakan untuk memakai

hijab.

g. Membiasakan untuk melakukan puasa sunnah.

h. Membiasakan untuk makan dan minum dengan tangan kanan.23

Dalam memberikan keteladanan dalam proses pendidikan anak,

maka sepatutnya pendidik memperhatikan kelebihan dan kekarangan

metode pendidikan ini. Agar dalam penerapannya dijalnkan dengan

pertimbangan yang baik. Sehingga orang tua akan sangat berhati-hati

dalam memberikan percontohan dala kehidupan sehari-hari. Karena

tingkah lakunya dilihat dan diperhatikan anak.

Diantara kelebihan metode keteladanan, adalah:24

1) Akan memudahkan anak didik dalam menerapkan ilmu yang

dipelajarinya.

2) Agar memudahkan pendidik dalam mengevaluasi hasil berlajarnya.

3) Agar tujuan pendidikan lebih terarah dan tercapai dengan baik.

4) Bila keteladanan dalam lingkungan sekolah, keluarga dan

masyarakat baik, maka akan tercipta situasi yang baik bagi anak.

5) Terciptanya hubungan harmonis antara pendidik dan peserta didik.

6) Secara tidak langsng pendidik dapat menerapkan ilmu yang

diajarkannya.

7) Mendorong pendidik untuk selalu berbuat baik karena akan

dicontoh.

adapun kekurangan metode keteladanan adalah: Pertama, jika figur

yang dicontoh tidak baik, akan cenderung untuk mengikuti tidak

baik. Kedua, jika teori tanpa praktek akan menimbulkan

verbalisme.

23 Muhammad sa‟id Mursi, Melahirkan Anak Masya Allah, ( Jakarta: Cendikia, 2001), cet

ke-1, h. 142

24

Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, …, h. 122

Page 33: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

23

4. Pengertian Orang Tua

Orang tua adalah ayah dan ibu kandung, atau orang yang dianggap tua atau

dituakan (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya), atau orang-orang yang dihormati

dan disegani. Dalam Islam orang tua ditempatkan pada posisi tertinggi

sehubungan dengan kasih sayang dan ketulusan oleh anak-anak mereka. Di

beberapa ayat dalam al-Qur‟an menempatkan kasih sayang pada orang tua

langsung setelah keimanan kepada Allah.25

Adapun fungsi orang tua dalam keluarga menurut Zakiyah Darajat diantaranya:

1. Pendidik yang harus memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan

terhdap anggota keluarga yang lain dalam kehidupannya.

2. Pemimpin keluarga yang harus mengatur kehidupan anggota.

3. Contoh yang merupakan tipe ideal di dalam kehidupan dunia.

4. Penanggung jawab di dalam kehidupan baik yang bersifat fisik dan

material maupun mental spiritual keseluruhan anggota keluarga.26

Jadi keteladanan orang tua dalam mendidik anak adalah memberikan

contoh yang baik (uswah hasanah) melalui peran orang tua sebagai pendidik

utama dalam keluarga dalam mengajarkan kebaikan. Sehingga bisa dijadikan

contoh yang akan ditiru dan diikuti anak sebagai cara yang efektif dalam

membentuk kepribadian anak.

5. Peran orang tua dalam mendidik anak

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama. Utama karena

pengaruh mereka amat mendasar dalam perkembangan kepribadian anaknya.

Pertama karena orang tua adalah orang pertama dan paling banyak melakukan

kontak dengan anaknya. Jika dilihat dari ajaran Islam, anak adalah amanat dari

Allah SWT yang akan dimintai pertanggungjawabannya. sebagaimana di dalam

al-Qur‟an ialah ayat yang menjelaskan agar setiap orang menjaga dirinya dan

anggota keluarganya dari siksa neraka.27

25 Abuddin Nata, Pendidikan dalam Perspektif Hadis, (Jakarta: UIN Press, 2005), cet ke-

1, h.233

26

Zakiyah Darajat dkk, Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Bulan Bintang,

1987), h.183

27

Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaha Rosda

Karya, 1997), cet ke-3, h. 135

Page 34: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

24

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan

apa yang diperintahkan. (Q.S At-Tahrim : 6)

Oleh karena itu tugas mulia yang dijalankan oleh orang tua dalam upaya

membentuk kerpribadian anak menuju kedewasaaan dengan bekal dasar yang kuat

dalam diri anak merupakan hal terpenting. Sehingga dasar yang telah terbentuk

yakni pendidikan Islam merupakan dasar utama yang menjadikan anak akan teguh

dalam menjalani kehidupan serta menjaga diri dari kebinasaan dunia dan terhindar

dari siksa neraka.

Sedangkan dalam ayat lain Allah SWT berfirman :

Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,

agar kamu bersyukur.(Q.S Al-Nahl : 78)

Dalam ayat tersebut Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia yang

terlahir dalam keadaan dengan tidak mengetahui apapun. Diawali dengan ayat-

Page 35: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

25

ayat sebelumnya berkenaan mengenai bukti-bukti kekuasaan-Nya. Besarnya

nikmat dan keluasan ilmu Allah SWT. Kemudian di ayat ini Allah SWT,

memberikan berbagai nikmat yang diberikan kepada manusia, yang juga termasuk

dari nuansa rahasia-rahasia Allah yang tersembunyi. Misalnya nikmat tempat

tinggal, ketenangan dan keteduhan di rumah-rumah dan lain-lain.28

Atas dasar inilah maka orang tua merupakan pendidik pertama yang akan

mengajarkan sekaligus memberikan pengarahan dan teladan baik. Agar anak

memiliki lingkungan keluarga yang mendidiknya mengenal Islam. Meneladani

keshalihan kepada anak akan memiliki pengaruh yang besar. Orang tua memiliki

kewajiban mengajarkan keutamaan menjalankan syariat dan memupuk

keimanannya agar terpancar kepribadian yang mulia dihadapan anak. Sebab

keteladanan orang tuanya pengaruh yang dominan dalam jiwa anak.

Sebagaimana dalam hadis dapat kita cermati sabda nabi SAW, yang berbunyi

Artinya : “Tidak seorang pun dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah suci) maka

kedua orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, atau Nasrani, dan Majusi.

(H.R Muslim)

Anak akan melihat, mendengar dan mengamati sikap orang tuanya. Sebab

secara lansung anak sejak lahir berinteraksi dekat bersama ayat dan ibunya.

Apapun sikap yang ditujukan orang tuanyalah yang akan menjadi gambaran anak

dalam berbuat.

Secara umum orang tua mempunyai tiga peranan terhadap anak:

1. Merawat fisik anak, agar anak tumbuh kembang dengan baik.

2. Proses sosialisasi anak, agar anak belajar menyesuaikan diri terhadap

lingkungan.

3. Kesejahteraan psikologis dan emosional anak.29

Dalam hal ini maka peran orang tua memberikan keteladanan merupakan

sebuah bekal penting atas pendidikan anak. Sehingga pada saat anak tumbuh di

28 Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zhiilalil Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2003), jilid 7, h. 199

29

Lubis Salam, Keluarga Sakinah, (Surabaya: Terbit Terang,t,th), h. 76

Page 36: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

26

lingkungan masyarakat ia dapat beradaptasi dan diterima oleh lingkungan

sekitarnya. Baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

Pada dasarnya, perilaku anak akan terlihat pada kelakuan orang tuanya.

Jika orang tua memperlakukan anak-anak dengan baik dalam syariat Allah,

mereka akan menjadi anak berbakti kepada orang tuanya. Sebaliknya jika orang

tuanya salah dalam mendidik anak-anaknya, maka janganlah berharap anak-anak

akan berbakti kepadanya.30

Misalnya anak yang diajarkan dengan kedisiplinan menjalankan syariat

Allah seperti shalat, menutup aurat, sopan santun dalam ucapan maupun

perbuatan dan menjaga pergaualannya secara Islami. Maka anak akan terbentuk

menjadi pribadi yang takut menjalankan keburukan dan dekat pada ketaatan

kepada Allah SWT. Sebaliknya jika orang tuanya mencontohkan kemalasan

ibadah, sikap angkuh, perkataan yang buruk dan sikap yang melanggar syariat

Islam. Maka anak secara langsung akan mengikuti keburukan yang diperlihatkan

oleh pendidiknya dalam hal ini ayah dan ibunya.

Jika dalam menjalankan aktiviitas sehari-hari di dalam rumah sikap yang

dicerminkan ayah dan ibunya adalah berkata kasar dan bersikap buruk. Hal

demikian pula yang akan ditiru oleh anak-anaknya. Orang tua yang mampu

mmberikan keteladanaan ketaatan dan kebaikan dalam perbuatan dan perkataan

akan menjadi inspirasi kesolihan bagi anaknya. Meskipun tidak bisa dipungkiri,

anak akan menemui tantangan lain yakni berupa media sosial dan lingkungan.

Namun setidaknya anak sudah dibekali kebaikan sehingga akan menjadi modal

awal ia bersosialisasi dengan lingkungannya. Idealnya seorang pendidik keluarga

yakni dalam hal ini adalah orang tua, selain mampu memberikan keteladanan,

juga tetap mengawasi dan memberikan pengarahan terhadap segala macam

aktivitas anaknya. Tidak memberikan kebebasan sepenuhnya sebab bagaimana

pun anak tetap membutuhkan bimbingan dari orang tuanya.

Banyak alasan mengapa pendidikan agama di rumah tangga adalah paling

penting. Alasan pertama, pendidikan di tiga tempat pendidikan

30M.Thalib, 40 Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak, (Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 1993), cet ke-6, h. 65

Page 37: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

27

lainnya(masyarakat, rumah ibadah, sekolah) frekuensinya rendah. Pendidikan di

masyarakat hanya berlangsung beberapa jam saja setiap minggu, di rumah ibadah

seperti di mesjid juga hanya sebentar, terlebih di sekolah hanya dua jam pelajaran

setiap minggu. Alasan kedua, inti pendidikan Islam ialah penanaman iman.

Penanaman iman itu hanya mungkin dilakukan secara maksimal dalam kehidupan

sehari-hari dan hanya mungkin dilakukan di rumah.31

Orang tua yang saleh merupakan contoh suri teladan yang baik bagi

perkembangan jiwa anak yang sedang tumbuh, karena pengaruh mereka sangat

besar sekali dalam pendidikan anak. Apabila orang tua sudah berperilaku dan

berakhlak baik, taat pada Allah, menjalankan syariat Islam, dan berjuang

sepenuhnya di jalan Allah serta memiliki jiwa sosial, maka dalam diri anak pun

akan mulai terbentuk dan tumbuh dalam ketaatan pula dan megikuti apa yang

telah dicontohkan orang tuanya dalam perilaku sehari-hari. Seperti disebutkan

dalam al-Qur‟an32

Artinya :”(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang

lain. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”( Q.S Ali-Imran ; 34)

Anak akan selalu melihat apa yang tengah dilakukan kedua orang tuanya.

Dan secara perlahan mulai meniru dan berlaku seperti mereka. Hingga jika

mereka mendapatkan kedua orang tuanya berlaku jujur, maka hal itu akan

membentuk mereka untuk menjadi orang yang jujur pula. Rasulullah

menganjurkan agar ornag tua hndaklah menjadi suri tauladan dalam berakhlak

yang benar di tengah pergaulan mereka dengan anak-anak. Seorang anak akan

memperhatikan sikap orang tuanya. Hal ini terjadi pada seorang anak sahabat

Nabi Saw, yaitu Abdullah Ibnu Abi Bakrah. Ia senantiasa memperhatikan doa-doa

31 M.Thalib, 40 Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak, …, h.134

32

M. Nur Abdul Hafizh, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, (Bandung: al-Bayan, 2000),

cet ke- 5, h. 65

Page 38: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

28

ayahnya. Kemudian ia bertanya tentang doa itu, maka ayahnya pun menjawab dan

memberikan penjelasan terhadap apa yang dia lakukan. Wahai ayah, aku

mendengar setiap pagi engkau berdoa: “Ya Allah, lindungilah aku dan

pendengaranku, ya Allah lindungilah aku dan penglihatanku dan tiada Tuhan

kecuali Engkau.”. Kemudian Ayah mengulanginya setiap pagi dan petang. Dalam

hal ini maka orang tua ditutut untuk menerapkan segala perintah Allah dan sunnah

Rasulullah, baik akhlak maupun perbuatannya.33

Dengan memberikan tampilan cara memuliakan anak, maka anak akan

dapat memahami apa yang dimaksud orang tuanya. Tampilan dari orang tua

tersebut akan menjadi sumber teladan. Sumber ini merupakan sumber utama bagi

anak untuk mendapatkan keteladanan. Merekalah yang pertama kali menanmkan

nilai-nilai pada sang anak. Apabila orang tua menginginkan sang anak tumbuh

dalam kejujuran, amanah, menjauhi dari perbuatan yang tidak diridhoi agama,

kasih sayang, maka hendaknya mereka memberikan teladan yang baik dari diri

mereka sendiri.34

6. Tanggung Jawab orang tua dalam keluarga

Menurut Hasan Ayub keluarga ialah suatu kumpulan manusia dalam

kelompok kecil yang terdiri atas suami, istri dan anak. Terwujudnya masyarakat

Islam dimulai dari keberadaan keluarga yang menerapkan aturan Islam seutuhnya

melalui pembinaan dan penataan keluarga melalui pendekatan nilai-nilai Islam

secara terus-menerus dalam kehidupan keluarga.35

Proses pendidikan Islam merupakan proses membina generasi Islam agar

dapat terikat dengan syariat Allah SWT dan rasul-Nya. Maka dibutuhkan langkah

yang nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam upata menginternailsasikan konsep

Islam dalam tatanan praktek. Agar dapat diikuti dan dijadikan uswatun hasanan/

contoh yang baik bagi anak. Selain membutuhkan figur yang berperan melakukan

33 Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, (Malng: UIN Malang Press, 2008), h.

291

34

Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, ter. Saifullah

Kamalie dan Hery Noer Ali (Bandung: As-syifa‟, 1988), h. 5

35

Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, ( Bandung: Rosda

Karya, 2012), h.213

Page 39: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

29

pengajaran dan pendidikan ini, maka sebuah kewajiban bagi seorang pendidik

untuk mengemban tanggung jawabnya dengn baik.

Adanya peran keluarga adalah basis awal pengembangan pendidikan bagi

anak. Islam memandang bahwa orang tua memiliki tanggung jawab dalam

mengantarkan anak-anaknya untuk bekal kehidupan baik kehidupan duniawi

maupun ukhrowi. Dalam keluarga anak adalah orang pertama yang masuk sebagai

peserta didik. Oleh karena itu dalam berinteraksi orang tua harus mampu

menampilkan pola perilaku yang positif, karena dapat menstimulus anak.

Terutama dalam etika bicara, bertingkah laku dan sebagainya. Karena anak akan

mensugesti, meniru dan mendemonstrasikan apa yang dilihat. Maka orang tua

harus menjalankan ajaran agama dengan baik dan benar, yang dimulai dari

kehidupn interaksional dalam keluarga.36

Keberadaan orang tua sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak jiwa

sosial dan mental anak. Perkataan dan kebiasaan orang tua akan mejadi bahan

pembelajaran yang akan benar-benar diamati dan dititu

Seorang anak dilahirkan dalam keadaan berkekurangan dan

kebergantungan di dalam segala hal. Karena itu apabila orang tua tidak

melaksanakan tanggung jawabnya pasti anak tidak bisa hidup dengan arahan yang

baik. Dengan demikian orang tua tidak bisa mengelak dari tanggung jawab ini. 37

Imam Al-Ghozali mengatakan, “Anak adalah amanat di tangan kedua

orang tuanya. Hatinya yang suci adalah mutiara yang masih mentah. Mutiara ini

dapat condong kepada segala sesuatu. Apabila dibiasakan dan diajarkan dengan

kebaikan, maka dia akan tumbuh dalam kebaikan itu. Dampaknya kedua orang

tuanya akan hidup berbahagia di dunia dan di akhirat.

Oleh karena itu Rasulullah SAW, melimpahkan tanggung jawab pendidikan

anak kepada kedua orang tua sebagai tanggung jawab yang sempurna. Dari Ibnu

Umar ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :

36 Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, …, h. 220-221

37

Syahminan Zaini, Prinsip-prinsip Dasar konsepsi Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam

Mulia, 1986), h.133

Page 40: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

30

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai

pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan

diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin

dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah

pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai

pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu

adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung

jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut.\" Aku menduga Ibnu 'Umar

menyebutkan: "Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta bapaknya, dan

akan dimintai pertanggung jawaban atasnya. Setiap kalian adalah pemimpin dan

setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya

."(HR. Bukhari)”.38

Menurut Jalaluddin Usman Said menyebutkan tanggung jawab keluarga

terhadap anaknya adalah: Pertama, mencegah kemungkaran dan selalu

mengkontruksikan hal-hal yang baik. Kedua, memberikan arahan dan binaan,

untuk selalu berbuat baik. Ketiga, beriman dan bertakwa kepada Allah swt. 39

Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya bukan hanya sebatas

memenuhi kebutuhan secara materi, dengan memfasilitasi anak dengan segala

kebutuhan makan, berpakaian dan memberikan saran dan prasarana pendidikan

yang canggih. Namun hal yang terpenting adalah kesadaran orang tua dalam

menunaikan amanah Allah SWT dengan sungguh-sungguh yakni mendidik anak

sesuai konsep pendidikan Islam. Menjadikan akidah Islam sebagai sumber ajaran,

dan prinsip dalam menentukan kebaikan dan keburukan. Serta memberikan

pembiasaan sikap sesuai dengan ajaran Islam yang berlandaskan pada aturan

Allah SWT dan teladan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

38Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik Anak,

(Yogyakarta:Pro-U Media, 2009), h. 46-47

39

Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, …, h. 206

Page 41: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

31

7. Urgensi keteladanan orang tua dalam mendidik anak

Pentingnya penggunaan keteladanan (uswah) dalam pendidikan Islam pada

prinsipnya didasarkan pada pendekatan normatif dan psikologi manusia yang

sejak lahir memiliki fitrah ingin meniru (gharizah). Gharizh adalah hasrat yang

mendorong anak, orang lemah dan orang yang dipimpin untuk meniru perilaku

orang dewasa, orang kuat, dan pemimpin.40

Pengetahuan yang melekat pada jiwa manusia bila tidak deproleh melalui

praktek, semakin lama semakin berkurang intensitasnya. Dalam penelitian dapat

diketahui berbagai pengaruh cara belajar-mengajar sebagai berikut:

1). Belajar dengan mendengarkan hanya berhasil diserap oleh anak didik

sebesar 15 % dari materi pelajaran.

2). Belajar dengan menggunakan mata (visualisasi) dapat mengahasilkan 55 %

dari bahan yang disajikan.

3). Belajar dengan praktek menghasilkan bahan apersepsi sampai 90 % dari

bahan yang diajarkan.41

Hal itulah menurut pandangan Islam bahwa keteladanan dalam pendidikan

Islam dapat memberikan kontribusi nilai-nilai pendidikan yang luhur terhadap

pembentukan kepribadian anak didik, ini berkaitan erat dengan pembinaan iman

dan akhlak. Dalam proses pendidikan Islam yang dilaksanakan oleh Rasulullah

Saw. sendiri bahwa metode ini lebih banyak diberikan fokus (penekanan) dalam

berbagai kesempatan, karena makna keimanan seseorang yang bersifat teoritis,

baru berhasil guna jika diikuti dengan praktik (pengamalan)-nya, baik dalam

kegiatan „ubudiyah maupun dalam mu‟amalah di antara manusia.42

Setiap pendidik hendaknya melakukan evaluasi terhadap perilakunya,

karena perbuatan baik bagi anak-anak adalah yang dikerjakan oleh pendidik, Dan

begitu sebaliknya perbuatan jelek bagi anak adalah yang ditinggalkan oleh

40 Abdurrahman an-Nahlawi,, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, ...,

h. 368

41

Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:Pustaka Setia,

2007), h.183

42

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), h. 212.

Page 42: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

32

pendidiknya. Sebab anak amat dekat dengan perilaku yang masih ikut-ikutan.

Sebab ia sedang berproses menjadi orang dewasa Maka sikap baik orang tua dan

guru di depan anak-anak merupakan pendidikan yang paling utama. Anak akan

belajar secara langsung kepada orang dewasa yang berada di sekitarnya.

Oleh karena itu, pendidik harus menyadari bahwa di samping mengajar

dan membimbing dalam rangka pembentukan kepribadian anak didik dengan

nasihat dan pembelajaran. Serta diringi juga memberikan pendidikan yang

mempengaruhi jiwanya melalui keteladanan. Karena kepribadian, sikap dan cara

hidup pendidik, akan memberikan kesan sehingga berpengaruh kepada perilaku

anak-anaknya.

Dalam pengertian umum, anak didik adalah setiap orang yang menerima

pengaruh dari seorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan

pendidikan. Sedang dalam arti sempit anak didik ialah anak yang diserahkan

kepada tanggung jawab pendidiknya.

Karena itulah, anak didik memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

1. Belum memiliki pribadi dewasa sehingga masih menjadi tanggung jawab

pendidik.

2. Masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya, sehingga

masih menjadi tanggung jawab pendidik.

3. Sebagai manusia memiliki sifat-sifat dasar yang sedang ia kembangkan

secara terpadu, menyangkut kebutuhan biologis, rohani, sosial,intelegensi,

emosi, kemampuan berbicara, perbedaan individu dan sebagainya.43

Perkembangan agama pada masa anak, terjadi melalui pengalaman

hidupnya sejak kecil, dalam keluarga, di sekolah dan dalam masyarakat. Semakin

banyak pengalaman yang sesuai dengan ajaran agama, dan semakin banyak unsur

agama, maka sikap, tindakan, kelakuan dan caranya menghadapi hidup akan

sesuai dengan ajaran agama. Hendaknya setiap pendidik menyadari bahwa dalam

pembinaan pribadi anak sangat diperlukan pembiasaan yang cocok dan sesuai

dengan perkembangan jiwanya. Karena pembiasaan orang tua di rumah akan

43Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997),

h. 23

Page 43: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

33

membentuk sikap tertentu pada anak, secara perlahan akan membentuk pola sikap

yang khas sehingga membentuk kepribadianya.

Memang anak memiliki potensi yang besar untuk menjadi baik, namun

sebesar apapun potensi tersebut, anak tidak akan begitu saja mengikuti prinsip-

prinsip kebaikan selama ia belum melihat pendidiknya berada di puncak

ketinggian akhlak dan memberikan contoh yang baik. Mudah bagi pendidik untuk

memberikkan satu pelajaran kepada anak, namun sangat sulit bagi anak untuk

mengikutinya ketika ia melihat orang yang memberikan pelajaran tersebut tidak

mempraktikkan apa yang diajarkannya.44

Potensi besar yang ada dalam diri anak dipengaruhi dengan keberadaan

pendidikan di sekitarnya. Apabila seorang anak berada dalam pembinaan oran tua

dan lingkungan yang baik sesuai dengan dasar ajaran Islam maka ia akan tumbuh

dan terbentuk dengan pribadi mulia. Selain itu orang tua pun telah mampu

menempatkan peran dan tugasnya dengan kesadaran penuh disertai dengan kasih

sayang dan keikhlasan. Maka upaya mewujudkan kepribadian Islam pada anak

akan berhasil terbentuk. Oleh karena itu, pentingnya keteladanan orang tua

sebagai figur utama yang menemani masa-masa perkembangan jiwa anak, maka

dibutuhkan realisasi yang nyata dalam aktivitas sehari-hari.

Pendidikan di dalam keluarga pada hakikatnya merupakan proses

pendidikan sepanjang hayat. Pembinaan dan pengembangan kepribadian,

penguasaan dasar-dasar tsaqofah Islam dilakukan melalui pengalaman hidup

sehari-hari dan dipengaruhi oleh sumber belajar yang ada di keluarga terutama

orang tua.45

Oleh karena itu upaya mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan

dalam keluarga merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kesuksesan

terwujudnya kepribadian Islam yang menjadi tujuan pelaksanaan pendidikan

Islam dalam membina generasi muslim.

Ajaran Islam meyakini bahwa sesungguhnya sunnah Rasulullah SAW

merupakan hakim bagi setiap sesuatu.sehingga sebuah keharusan manusia untuk

44 Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,…, h.116

45

Ismail Yusanto, dkk. Menggagas Pendidikan Islami, (Bogor: Al-Azhar Press, 2011), h.

78

Page 44: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

34

menjadi Rasulullah teladan dalam hidupnya. Megikuti sesuatu yang dibawa Nabi

merupakan bukti kecintaan kepada Allah.46

Artinya : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,

ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu."

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.S Ali Imran : 31).

Di rumah, ayah dan ibu bisa mengajarkan dan menanamkan dasar-dasar

keagamaan kepada anak-anaknya, termasuk di dalamnya dasar-dasar

kehidupan.47

Seorang pendidik harus memiliki pengaruh besar dalam menjadikan

pribadinya patut untuk dicontoh oleh anak didiknya. Sebab, tingkah laku, cara

berbuat, dan berbicara akan ditiru oleh anak. Dengan teladan ini, lahirlah gejala

identifikasi positif, yakni penyamaan diri dengan orang yang ditiru. Identifikasi

positif itu penting sekali dalam pembentukan kepribadian. Karena itulah teladan

merupakan alat pendidikan yang utama, sebab terikat erat dalam pergaulan. Hal

yang perlu diperhatikan adalah tingkah laku yang harus ditiru dan sebaliknya.

Teladan dimaksudkan untuk membiasakan anak didik dalam mencapai tujuan

yang diinginkan.48

Sebagai pendidik, maka seharusnya rang tua selalu berevaluasi diri pada

saat ia mengetahui anaknya berbuat keburukan. Sudah semestinya orang tua

merenungi kesalahan yang dilakukan anaknya. Kemungkinan kesalahan tersebut

berasal dari hilangnya keteladanan orang tua dalam mendidik dan membina anak

46Abdullah Al-Mushlih, Shalah Assh Shawi, Pokok-pokok Ajaran Islam yang Wajib

diketahui Setiap Muslim, (Jakarta: Darul Haq, 2013), cet ke-2, h. 47

47

Muhammad At-Thiyah Al-Abrasyi, Beberapa Pemikran Pendidikan Islam,

(Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996), cet ke-1, h. 82

48

Muhammad At-Thiyah Al-Abrasyi, Beberapa Pemikran Pendidikan Islam,…, h. 29

Page 45: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

35

di rumah. Atau justru keburukan yang diperbuat anaknya merupakan buah dari

kebiasaan buruknya. Orang tua sebagai pendidik utama yang memiliki hubungan

biologis yang dekat dengan anak, maka sikap orang tua meliputi ayah dan ibu

menjadi inspirasi bagi anak dalam bersikap. Sikap dan kepribadian orang tua akan

akan mampu mensuasanakan anak dalam mengambil sebuah keputusan bersikap

baik atau buruk. Sebab tidak bisa dipungkiri karakteristik anak akan mengikuti

dan cenderung dibentuk dari sikap kebiasaan orang-orang di sekitanya. Anak akan

tumbuh menjadi pribadi yang teguh pada prinsip dan bersikap santun, apabila ia

memperoleh percontohan mulia dari orang tuanya. Maka dari itu ntuk dapat

mewujudkan tujuan pendidikan Islam, maka keteladanan adalah sebuah

keharusan. Agar tujuan terbentuknya kepribadian Islam dan terbinanya ketakwaan

secara totalitas kepada ajaran Islam mampu diwujudkan. Maka sebuah kewajiban

yang tidak bisa dihilangkan dalam proses pendidikan Islam yakni dengan melalui

keteladanan orang tua dalam mendidik anaknya dengan segala kebaikan di

lingkungan keluarga.

6. Tujuan keluarga muslim

Keluarga muslim adalah benteng utama tempat anak-anak dibesarkan

melalui pendidikan Islam. Adapun yang dimaksud keluarga muslim adalah

keluarga yang mendasarkan aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai

dengan syariat Islam. Berdasarkan pedoman al-Qur‟an dan as-Sunnah, oleh

karena itu tujuan terbentuknya keluarga muslim adalah:

1) Mendirikan Syariat Allah SWT dalam segala permasalahan rumah tangga,

artinya tujuan berkeluarga adalah mendirikan rumah tangga muslim yang

mendasarkan kehidupannya pada terwujudnya penghambaan kepada Allah

SWT. Dengan sangat mudah, anak-anak akan meniru kebiasaan orang

tuanya dan terbiasa untuk hidup Islami.

2) Mewujudkan ketentraman dan ketenangan psikologis

3) Mewujudkan sunnah Rasulullah saw, dengan melahirkan anak-anak yang

saleh.

4) Memenuhi kebutuhan cinta kasih sayang

Page 46: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

36

5) Menjaga fitrah anak agar anak-anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan.49

Terwujudnya masyarakat Islam dimulai dari keberadaan keluarga yang

menerapkan aturan Islam seutuhnya melalui pembinaan dan penataan keluargga

dengan pendekatan nilai-nilai Islam secara terus-menerus dalam kehidupan

keluarga. 50

Dengan demikian orang tua sebagai pendidik, memiliki kewajiban

melakukan dua langkah berikut: Pertama, membiasakan anak untuk mengingat

kebenaran dan nikmat Allah, serta mencari dalil dalam mengesakan Allah melalui

tanda-tanda kekuasan-Nya. Kedua, membiasakan anak untuk mewaspadai

penyimpangan-penyimpangan yang kerap membiasakan dampak negatif terhadap

diri anak. Misalnya, menonton film, berita-berita dusat atau gejala-gejala lain

yang tersalurkan melalui media informasi. 51

Tujuan ideal Pendidikan Islam yaitu terbentuknya keluarga muslim ini

memerlukan proses yang serius dari usaha orang tua dalam menjalankan amanah

mulia ini dengan baik. Jika keluarga muslim mampu menjalankan fungsi dan

tujuan dari pendidikan Islam, maka akan mampu menjadi benteng utama pada

anak dalam menghadapi perilaku menyimpang dan tantangan dalam pergaulan di

masyarakat.

9. Niilai edukatif keteladanan dalam pendidikan Islam

Tinjauan dari sudut ilmiah menunjukkan bahwa, pada dasarnya keteladanan

memiliki sejumlah asas kependidikan berkut ini :

a. Pendidikan Islam merupakan konsep yang senantiasa menyeru pada jalan

Allah SWT. Orang tua dituntut untuk menjadi teladan di hadapan anak-

anaknya,. Bersegera berkorban, dan menjauhkan diri dari hal-hal yang

hina. Artinya setiap anak akan meneladani pendidikan dan benar-benar

akan puas terhadap ajaran yang diberikan kepadanya sehingga perilaku

49 Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam dalam Keluarga, Sekolah dan

Masyarakat, …, h. 139-145

50

Atang Abd. Hakim dan jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung: Rosda

Karya, 2012), h. 213

51

Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam dalam Keluarga, Sekolah dan

Masyarakat, …, h. 145

Page 47: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

37

ideal yang diharapkan dari setiap anak merupakan tuntutan realistis dan

dapat diaplikasikan. Orang tua harus memiliki figur teladan dalam

keluarga sehingga sejak kecil dia terarah oleh konsep–konep Islam

b. Islam telah menjadikan kepribadian Rasulullah SAW, sebagai teladan

abadi dan actual bagi pendidik dan generasi muda sehingga setiap kali

melihat, membaca riwayat beliau akan semakin bertambah kecintaan dan

keinginan untuk meneladani beliau. Islam menyajikan keteladanan ini

agar manusia menerapkan suri teladan kepada dirinya sendiri.

Demikianlah Islam senatiassa terlihat dan tergambar jelas sehingga tidak

beralih menjadi imajinasi kecintaan spiritual tanpa dampak nyata. Maka

untuk memudahkan transfer keteladanan ialah peniruan yang menjadi

karakteristik manusia.

Jika dilihat dasar dari psikologis keteladanan keberadaan figur

teladan bersumber dari kecenderungan meniru yang sudah menjadi

karakter manusia. Peniruan bersumber dari kondisi mental seseorang

yang senantiasa merasa bahwa dirinya berada dalam perasaan yang sama

dengan kelompok lain sehingga peniruan ini berawal dari sebuah

kecenderungan. Naluri ketundukan punbisa dikategorikan sebagai

pendorong untuk meniru. Pada dasarnya penirua ini berpusat pada tiga

unsur berikut:

1) Kesenangan untuk meniru dan mengikuti. Lebih jelas hal ini

terjadi pada anak-anak dan remaja. Mereka terdorong oleh

keinginan samar tanpa disadari membawa mereka pada peniruan

gaya bicara, cara bergerak, cara bergaul, atau perilaku-perilaku

lain dari orang yang mereka kagumi. Masalah yang akan timbul

saat hal yang ditiru adalah bukan hanya yang posotif. Pada

gilirannya mereka meniru perilaku-perilaku buruk. Dalam hal ini

al-Qur‟an telah memberikan peringatan kepada orang tua,

terutama ayah untuk berusaha memelihara kedudukannya sebagai

sosok teladan bagi anak-anaknya, sebagai dijelaskan dalam

firman Allah :

Page 48: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

38

Artinya : Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami,

anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai

penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang

bertakwa. (Q.S Al-Furqon : 74)

2) Kesiapan untuk meniru, setiap periode usia manusa memilki

kesiapan dan potensi yang terbatas untuk periode tersebut. Islam

mengenakan kewajiban shalat pada anak yang usianya belum

mencapai tujuh tahun dengan tetap menganjurkan kepada orang

tua untuk mengajak anaknya meniru gerakan shalat. Namun,

orang tua tetap memperhitungkan kesiapan dan potensi ketika

anak-anak meniru seseorang. Biasanya kesiapan untuk meniru

muncul ketika manusia tegah mengalami berbagai krisis,

kepedihan sosial, dan kepedihan lainnya. Dari sinilah maka

kedudukan dan peran orang yang lebih kuat akan berpengaruh

dan ditiru oleh oleh orang yang lemah. Rasulullah SAW telah

mengingatkan kita untuk mewaspadai hal-hal negatif yang

terkandung dalam sikap meniru,terutama jika tujuan peniruan itu

tiak jelas, sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut :

“sesungguhnya kalian akan megikuti tradisi orang

sebelum kalian, sejengkal-sejengkal dan sehasta demi sehasta.”

3) Peniruan terkadang memiliki tujuan yang sudah diketahui oleh si

peniru atau bisa jadi tujuan itu tidak ada. Peniruan lebih condong

pada kehidupan yang difensif yaitu kecenderungan

mempertahankan dunia individual karena seolah-olah dia berada

di bawah bayang individu yang kuat dan perkasa, yang membuat

Page 49: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

39

orang lemah menirunya. Kegiatan meniru ini akan mengingkat

menjadi kegiatan berpikir yang memadukan kesadaran,

keterkaitan, dan peniruannya meningkat. Dalam pendidikan

Islam, peniruan yang berkesadaran ini meningkat menjadi ittiba

yang jenisnya akan terus meningkat bila disertai petuntuk atau

pengetahuan tentang tujuan dan cara peniruan.52

Sehubungan

konsep ini, Allah SWT telah berfirman :

Artinya : Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang

yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,

Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". ( Q. S

Yusuf : 108 ).

B. Hasil penelitian yang relevan

Berdasarkan penelusuran penulis terhadap karya ilmiah skripsi, tesis,

disertasi di perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bahwa yang membahas

tentang metode pendidikan Islam melalui keteladanan orang tua menurut

Abdullah Nasih „Ulwan belum penulis temukan, namun terdapat beberapa skripsi

yang menulis tentang Urgensi keteladanan dalam Pendidikan Islam, yaitu skripsi

saudari Mia Huzama (2012), Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI), yang berjudul “Urgensi Metode Keteladanan dalam Pendidikan Islam”. Dia

menjelaskan bahwa keteladanan mempunyai kedudukan yang sangat penting

karena anak didik akan menilai dan meniru. Sejatinya manusia memerlukan

52Abdurrahman, Pendidikan Islam dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat, …, h.

263

Page 50: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

40

tokoh teladan dalam hidupnya. Oleh karena itu orang tua harus memahami

dampak buruk dari hilangnya keteladanan dalam mendidik anak. Dalam al-Qur‟an

ditegaskan dalam surah as-Shaf ayat 2-3 bahwa perilaku seorang pendidik harus

sejalan dengan apa yang ia katakana.

Skripsi saudara Yuli Setiawati (2012), Fakultas Tarbiyah, Jurusan

Pendidikan Agama Islam (PAI), yang berjudul “Pengaruh Keteladanan Guru PAI

terhadap Pembentukan Karakter Siswa Di SDIT Al-Iman Jakarta Timur”. Dia

menyimpulkan dari hasil penelitiannya tersebut bahwa interpretasi data didapat

indeks korelasi sebesar 0, 73 yang besarnya berkisar antara 0,70 – 0,90 termasuk

dalam kategori adanya pengaruh yang sangat kuat. Denga demikian berarti

terdapat pengaruh yang kuat anatara keteladanan guru PAI dengan pembentukan

kaakter siswa.

Skripsi saudari Ita Humairo (2012), Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI), yang berjudul “Konsep Pendidikan Akhlak Persfektif

Abdullah Nashih „Ulwan”. Dia menjelaskan bahwa konsep akhlak kepada Allah

dan makhluk-Nya hendanya berlandasakan keimanan dan sejalan dengan ajaran-

ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur‟an dan as-Sunnah. Pada dasar

pembentukan akhlak menurut Abdullah Nasih „Ulwan menyebutkan bahwa

keimanan kepada Allah yang berkaitan dengan ketauhidan atau kepercayaan

terhadap Tuhan, telah menjadi dasar pendidikan akhlak. Secara khusus Konsep

pendidikan akhlak terhadap Allah SWT meliputi: keikhlasan ketakwaan dan

penyabar.

Perbedaan penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian di

atas adalah penulis ingin memaparkan bagaimana urgensitas keteladanan orang

tua dalam mendidik anak menurut Abdullah Nashih Ulwan. Agar orang tua

sebagai pendidik memahami benar peran dan tanggung jawabnya dalam

memberikan keteladanan yang akan berpengaruh kepada tingkah laku anak-

anaknya.

Page 51: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2014 sampai dengan April

2014. Adapun penelitian dilakukan dengan mengumpulkan sumber referensi yang

terkait dengan judul skipsi. Dengan melalui proses jangka waktu kurang lebih 4

bulan.

B. Metode penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode penelitian

kepustakaan (Library Research) yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk

mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi

yang terdapat di perpustakaan. Seperti bukum majalah, dokumen, catatan dan

kisah-kisah sejarah dan lain-lain. Dengan melalui dua langkah, pertama, tahap

inverntarisasi bahan penelitian dengan cara menghimpun selelngkap-lengkapnya

bahan informasi. Kedua, tahap pengelompokan, yakni tahap pemilihan informasi

sesuai dengan kategorisasi yang dibutuhkan.1

Adapun data dan informasi yang terhimpun dalam skripsi ini bersifat

kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

1 Cik Hasan Bisri, Model penelitian Agama dan Dinamika Sosial , (Jakarta: PT. Grafindo

Persada, 2002), cet ke-1, h. 63

Page 52: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

43

penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur

analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.2

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan filosofis yaitu

mengadakan deteksi dengan pertanyaan filosofis yang telah mendpatkan jawaban-

jawaban dari para ahli sepanjang sejarah. Di samping itu dengan mengajukan

mendasar secara filosofis.3 Pertanyaan-pertanyaan filosofis itu semisal:

Bagaimana konsep metode metode dalam pendidikan Islam. Bagaimana konsep

keteladanan orang tua dalam mendidik anak menurut Abdullah Nashih ‘Ulwan.

3. Sumber data

Sumber data dalam penelitian adalah sumber dari mana data dapat di

peroleh. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder.

a. Sumber data primer yaitu: diperoleh dari buku-buku, bahan cetak atau

karya grafis berupa jurnal, majalah, koran, pelbagai jenis laposumber

informasi langsung dan mempunyai wewenang dan bertanggung jawab

terhadap pengumpulan dan penyimpanan data atau yang sering disebut

tangan pertama. Dalam hal ini data primer yang digunakan adalah Pertama

Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nashih ‘Ulwan..4

b. Sumber data sekunder yaitu : Sumber data informasi yang secara tidak

langsung mempunyai wewenang dan tanggun jawab terhadap informasi

yang ada padanya.5 Dalam hal ini adalah data-data yang bersumber dari

penulis itu sendiri mauapun karya-karya lain yang berkaitan dengan

penelitian tersebut sebagai tambahan data primer. Dalam hal ini penulisan

menggunakan sumber sekunder yang berasal dari buku Pendidikan Anak di

Rumah, di Sekolah dan di Masyarakat karya Dr. Abdurrahman An-

2 Lexy J. Lexy Moleong, Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 6

3Abuddin Nata, Metode Studi Islam, (Jakarta: Raja Grapindi Persada, 1999), h. 42

4 Abuddin Nata, Metode Studi Islam, …, h. 6

5M. Ali, Penelitian kependidikan: Prosedur dan Strategi, (Bandung: Aksara, 1987), h.42

Page 53: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

43

Nahlawi, buku Propehetic Parenting Cara Nabi Mendidik Anak karya

Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid. Buku Cara Nabi Menyiapkan

Generasi karya Syeikh Jamal Abdurrahman.

Prosedur pengumpulan dan pengolahan data terdiri dari :

Pertama, mengumpulkan data penelitian dari berbagai sumber, dalam penelitian

ini dilakukan dengan dua cara, yaitu pengumpulan data melalui kajian pustaka.

Dalam kajian pustaka sumber data yang dikumpulkam dikelompokkan menjadi

dua jenis, sumber data primer dan sumber data sekunder.

Sumber data Primer, yaitu buku-buku karya orang lain yang dijadikan

objek studi yang berkaitan dengan pokok pembahasan buku Dr. Abdullah Nashih

‘Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Solo: Insan Kamil Press, 2013

Adapun sumber data sekunder, yaitu buku penunjang, majalah, Koran atau

sejenisnya yang masih ada keterkaitannya dengan pembahasan dalam penelitian

ini.

Kedua, data-data yang telah terkumpul kemudian digabungkan dan

dilakukan kajian mendalam terhadap data-data tersebut dengan menyeleksi dan

menganalisanya.

Ketiga, Menggunakan hasil analisis data terhadap seluruh data yang

terseleksi dalam bentuk deskripsi.

Keempat, setelah data-data terkumpul dilakukan tahapan seleksi dan

selanjutnya disajikan, maka langkah yang terakhir adalah menarik kesimpulan

atau verifikasi.

4. Teknik Analisa Data

Analisa data menggunakan metode analisis isi ( Conten Analysis) yang

pada dasarnya merupakan suatu teknik sitematika untuk meganalisis isi pesan dan

mengola pesan, atau suatu alat untuk komunikator yang terpilih.6 Dengan kata lain

metode ini ialah: teknik penelitian untul membuat inferensi-inferensi yang dapat

ditiru dan sahih data dengan memperhatikan konteknya.7 Dengan metode analisis

6Amirul Hadi, Metode penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h. 175

7Burhan bungin, Metodologi penelitian Kualitatotif, (Jakarta: Raja Grapindo Persada,

2003), h. 172-173

Page 54: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

43

isi tersebut , tidka hanya sampai pada pengumpulan data tetapi meliputi analisis

dan interpretasi.

Dalam pembahasan selanjutnya di analisis dengan meggunakan metode

berpikir deduktif yaitiu cara atau jalan yang dipakai untuk mendapatkan

pengetahuan ilmiah dengan bertitik tolak pada pengamatan atas hal-hal atau

masalah yang bersifat umum kemudian kesimpulan yang bersifat khusu.8

C.Prosedur penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif analisis, metode yang dilakukan adalah :

1. Teknik mengumpukan data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari literature

yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dengan mengumoulkan

data-data melalui bahan bacaan dengan bersumber pada buku-buku primer

dan buku-buku sekunder yang berkaitan degan masalah yang dibahas.

2. Teknik pengolahan data

Setelah data-data terkumpul lengkap, berikutnya yang penulis lakukan

adalah membaca, mempelajari, meneliti, menyeleksi, dan

mengklasifikasikan data-data yang mendukung pokok bahasan, untuk

selanjutnya penulis analisis, kemudian disimpulkan dalam satu pembahasan

yang utuh.

3. Analisa data

Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif

analisis, yaitu memaparkan masalah-masalah sebagaimana adanya, disertai

argument-argumen. Kemudian menguraikan susunan pembahasan kepadda

bagian yang signifikan, setelah di analisis, dipaparkan kembali unsur-unsur

tersebut untuk mencapai suatu kesimpulan.

4. Teknik penulisan

Dalam penulisan skipsi ini mengikuti pedoman penulisan karya ilmiah

UIN Syarif Hidayatullah tahun 2013 . Di lengkapi dengan buku panduan

penulisan karya ilmiah lainnya

8Sudarta, Metode penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grapindo Persda, 1996), h. 57-58

Page 55: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

45

BAB IV

Hasil Penelitian

A. Deskripsi Data

1. Biografi Abdullah Nashih ‘Ulwan

Abdullah Nasih „Ulwan adalah seorang ulama, faqih, dai dan pendidik. Ia

dilahirkan di desa Qadhi Askar di kota Halab Suriah pada tahun 1347 H/ 1920 M,

di sebuah keluarga yang taat beragama, yang sudah terkenal dengan ketakwaan

dan keshalehannya. Nasabnya sampai kepada Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib.

Ia menamatkan sekolah dasarnya di desanya. Setelah lulus sekolah dasar, ayahnya

menyekolahkannya ke sekolah Khusruwiyyah untuk belajar ilmu-ilmu syari‟ah,

pada tahun 1943 M. ia belajar kepada guru-guru besar seperti, Syaikh Raghib Ath-

Thabbakh, Ahmad Asy-Syama‟, dan Ahmad „IzzuddinAl-Bayanuni. Di sana ia

pun bertemu dengan dr. Musthafa As-Siba‟i.

Ia mendapatkan ijazah sekolah menengah atas syariah pada tahun 1949 M.

lalu ia meneruskan studinya di Universitas Al-Azhar Asy-Syarif dan

menyelesaikan S1-nya di Fakultas Ushuluddin pada Tahun1952 M. kemudian

pada tahun 1854 M, ia menyelesaikan S2-nya. Lalu kembali ke Halab dan bekerja

sebagai pengajar materi pendidikan Islam di sekolah menengah atas di sana. Lalu

ia pergi ke Yordania dan tingga di sana. Kemudian pergi ke Arab Saudi dan

bekerja sebagai pengajar di Universitas Al-Malik „Abdul Aziz. Di sanalah ia

menyelesaikan S3-nya dan mendapatkan gelar Doktor dalam bidang Fikih dan

dakwah.1

1Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, (Solo, Insan Kamil, 2013),

h.905

Page 56: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

46

Pada tahun 1979 Abdullah Nashih „Ulwan meninggalkan Suriah menuju

ke Jordan, di sana beliau tetap menjalankan dakwahnya dan pada tahun 1980

beliau meninggalkan Jordan ke Jeddah Arab Saudi setelah mendapatkan tawaran

sebagai dosen di Fakultas Pengajaran Islam di Universitas Abdul Aziz dan

beliau menjadi dosen di sana. Beliau berhasil memperoleh ijazah Doktor di

Universitas Al-Sand Pakistan pada tahun 1982 dengan desertasi “Fiqh Dakwah

wa Daiyah”. Setelah pulang menghadiri pengkumpulan di Pakistan beliau

merasa sakit di bagian dada, lalu dokter mengatakan bahwa ia mengalami

penyakit di bagian hati dan paru-paru, lalu beliau dirawat di rumah sakit.

Abdullah Nashih Ulwan meninggal pada tanggal 29 Agustus 1987 M

bertempatan dengan tanggal 5 Muharram 1408 H pada hari Sabtu jam 09.30 pagi

di rumah sakit Universitas Malik Abdul Aziz Jeddah Arab Saudi dalam usia 59

tahun. Jenazahnya di bawa ke Masjidil Haram untuk dishalati dan dikebumikan

di Makkah.2

2. Latar Belakang Pendidikan Abdullah Nashih ‘Ulwan

Abdullah Nashih Ulwan telah belajar di bebarapa sekolah diantaranya

a. Sekolah Dasar dan sekolah lanjutan pertama di Halab selesai tahun

1964

b. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas jurusan Ilmu Syari‟ah dan

Pengetahuan di Halab selesai tahun 1949.

c. Universitas al-Azar di Mesir mengambil fakultas Ushuluddin dapat

terselesaikan pada tahun 1952.

d. Di al-Azhar, Abdullah Nashih Ulwan melanjutkan S-2 dan lulus

pada tahun 1954 dan menerima Ijazah Spesialis Pendidikan setara

dengan Master of Arts (M.A)3

2Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad fil Islam, terj. Saifullah Kamali dan Hery

Noer Ali, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, Semarang: asy-Syifa‟, Jilid II, t.th., hlm. 542 3 Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiayatul Aula Fil Islam, Juz 2, Darussalam Lithoba‟i Wa

Nasyiri Wa Tawazi, Beirut, t,th., hlm. 1119-1120

Page 57: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

47

3. Karya-karya Abdullah Nashih ‘Ulwan

Karya yang berkisar pada masalah dakwah dan pendidikan :

a. Al-Takafulul al- Ijtima`i Fil- Islam(Asuransi sosial dalam Islam ).

b. Ta`addudu al-Zaujat Fil-Islam.

c. Shalahuddin al-Ayyubi.(Shalahuddin al-Ayyubi)

d. Hatta Ya`lama al-Syabab. (Sampai pemuda mengetahui)

e. Tarbiyatul Aulad Fil-Islam.(Pendidikan Anak dala Islam)

Karya yang menyangkut kajian Islam (studi Islam) :

a. Ila Kulli Abin Ghayyur Yu`min billah.

b. Fadha`ilul al-Shiyam wa ahkamuhu.

c. Hukmu al-Ta`min Fil-Islam.

d. Ahkamul al-Zakat (4 madzhab).

e. Syubhat wa Rudud Haulal al -Aqidah wa Ashlul al-Insan.

f. Aqabatul al -Zawaj wa thuruqu Mu`alajatiha `ala Dhanil al- Islam.

g. Mas`uliyatul al-Tarbiyah al-Jinsiyyah.

h. Ila Waratsatil al-Anbiya`.

i.Hukmu al-Ta’lim Fil Islam.

j. Takwinu al-Syakh Syiyyah al-Insaniyyah fi Nazharil al-Islam.

k. Adabul al-Khitbah wa al-Zilaf wa haququl al-Zaujain.

l. Ma`alimul al-Hadharah al-Islamiyyah wa Atsaruha fil al-Nahdhah

al-Aurubiyyah.

m. Nizhamul al-Rizqi fil al-Islam.

n. Hurriyatul al-I`tiqad Fil al-Syari`ah al-Islamiyyah.

o. Al-Islam Syari`atul al-Zaman wa al-Makan.

Page 58: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

48

p. Al-Qaumiyyah fi Mizanil al-Islam4

4. Pengalaman Abdullah Nashih ‘Ulwan

Abdullah Nashih Ulwan dalam hal ini berpengalaman sebagai

tenagapengajar untuk materi pendidikan di sekolah-sekolah lanjutan atas di Halab

yaitu pada tahun 1954 dan dia aktif menjadi seorang da‟i yang gigih dalam

berdakwah.Abdullah Nasih Ulwan merupakan pemerhati masalah pendidikan

terutama pendidikan remaja dan dakwah Islam.Sebagai seorang ulama dan

cendikiawan muslim, beliau telah banyak menulis buku, termasuk penulis yang

produktif, untuk masalah-masalah dakwah, syariah dan bidang tarbiyah. Sebagi

spesialisnya ia dikenal sebagai seorang penulis yang selalu memperbanyak fakta-

fakta Islami, baik yang terdapat dalam al-Quran, As- Sunnah dan atsar-astar para

salaf yang saleh terutama dalam bukunya yang berjudul Tarbiyatul Aulad Fil

Islam. Hal ini sesuai dengan pendapat Syeh Wahbi Sulaiman al-Ghajawi al-

Albani yang berkata bahwa dia adalah seorang beri man yang pandai dan

hidup.Abdullah Nasih Ulwan terkenal dikalangan masyarakatnya sebagai seorang

yang berbudi luhur, menjalin hubungan baik antara sesama masyarakat dan selalu

menjalankan hikmat masyarakat apabila ia berpegang teguh, karena dia

dibesarkan dalam keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan

akhlak Islam dalam pergaulan dan hubungan antar sesama.5

5. Keadaan Sosial

Abdullah Nashih Ulwan mendasarkan segala ide dan pemikirannya pada

al-Qur'an dan hadits Rasulullah, kemudian memberikan ilustrasi penjelasannya

pada apa yang diperbuat Rasulullah, para sahabatnya dan para salaf yang shahih.

Sebagai seorang penganut Sunni dan aktifitas dalam organisasi Ihwanul

Muslimin, hampir-hampir dia tidak mengambil referensi para pemikir Barat

kecuali dalam keadaan tertentu, pemikiran tersebut dipengaruhi oleh pemikiran

4 Abdullah Nashih Ulwan, , Pendidikan Anak dalam Islam, ( Solo:Insan Kamil Press,

2013), h.905- 906

5http://www.referensimakalah.com/2013/03/biografi-abdullah-nasih-ulwan. (diakses 9

April 2014)

Page 59: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

49

jama‟ah. Ikhwanul muslimin, diman ia sebagai aktivis dalam organisasi tersebut.

Pada waktu itu berkembang aliran Alawi yang ada di Suriah.Aliran tersebut pada

sistem keagamaan dan kepercayaan, pesta dan adat istiadat telah dipengaruhi oleh

agama Kristen, hal ini disebabkan karena Suriah pernah dijajah oleh nergara-

negara Barat, dimana pemeluk agama Kristen telah hidup berabad-abad di Suriah.

Namun demikian, Abdullah

Nashih Ulwan tidak terpengaruh oleh aliran tersebut, justru pemikirannya

banyak dipengaruhi oleh pemikiran ihwanul muslimin, yang dapat dari Mesir. Ia

hidup pada masa Suriah berada pada di bawah kekuasaan asing sampai tahun

1947.

Pada masa pemerintahan di bawah rezim Sunni dan pemerintahan kaum

Alawi setelah tahun 1966.Ia adalah seorang yang berani dalam menyatakan

kebenaran, tidak takut atau gentar kepada siapapun dalam menyatakan kebenaran

sekalipun pada pemerintah. Semasa di Suriah, ia telah menegur beberapa sistem

yang diamalkan oleh pemerintah pada masa ituyang telah terkontaminasi oleh

ajaran Barat yang pernah menjajahnya.

Abdullah Nasihh Ulwan adalah tokoh muslim yang aktiv mengeluarkan

ide-idenya melalui karya-karyanya yang sangat menarik. Beliau hidup pada masa

suriah di bawah kekuasaan asing sampai 1947.Pribadinya adalah berani membela

kebenaran, tidak takut kepada siapa pun termasuk pemerintah. Semasa di suriah ia

telah menegur beberapa sistem yang dilaksanakan oleh pemerintah pada masa itu

yang telah terkontaminasi oleh ajaran Barat yang telah menjajahnya. Beliau juga

selalu menyeru masyarakat pada sistem Islam.Hal inilah yang menyebabkan

terpaksa meninggalkan suriah menuju Jordan. Pada tahun 1979, di sana beliau

tetap berdakwah. Pada 1980 beliau meninggalkan Jordan menuju Jeddah, setelah

mendapat tawaran dosen disana.6

6Abu Muhammad Iqbal, Pemikiran Pendidikan Islam: Gagasan-Gagasan besar Para

Ilmuwan Muslim, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 203

Page 60: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

50

B. Keteladanan orang tua dalam mendidik anak menurut Abdullah Nashih

‘Ulwan

Pendidikan anak dalam Islam adalah sebuah proses menjadi manusia

muslim. Dengan bekal tersebut pada saat dewasa ia akan mampu

mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mereaslisasikan tugas dan

fungsinya sebagai khalifah Allah SWT, baik kepada Tuhannya, dirinya dan

hubungan dengan sesamanya. Pendidikan yang dimaksud selalu berdasarkan

kepada ajaran al-Qur‟an dan al-Hadis.7Pendidikan Islam memiliki metode yang

khas dalam menerapkan konsep ideal yang diajarkan dalam pembinaannya sebab

bersumber dari kekuatan dalil yakni al-Qur‟an dan as-Sunnah. Sebab proses

pendidikan yang dilakukan adalah bertujuan untuk mewujudkan ketaatan dalam

diri seorang muslim terhadap aturan Islam. Menjaddikan aturam Islam menjadi

kaidah dan panduan dalam bertingkah laku.

Dalam melakukan proses pendidikan memang memerlukan usaha yang

keras agar dapat berhasil dengan baik. Pendidikan ini meliputi pendidikan iman,

fisik, dan intelektual.Pendidikan iman merupakan pembentukan dasar bagi jiwa

anak, dan pendidikan fisik sebagai persiapan moral unuk membentuk akhlak dan

kebiasaa, sedangkan pendidikan intelektual berguna untuk penyadaran dan

pembudayaan.8

Beragama proses pendidikan yang diajarkan pun tidak akan mampu

berjalan dengan baik, apabila orang tua tidak menjadi figur yang baik bagi anak-

anaknya. Sehingga konsep pendidikan sebaik apapun akan terasa kosong. Sebab

anak membutuhkan orang dewasa yang akan membina dan mengarahkan tidak

hanya sebatas ucapan namun diiringi dengan tingkah laku yang nyata.

Orang tua memberikan tampilan teladan dan memuliakan anak dengan

keluhuran akhlak. Anak akan melihat orang tua sebagai sumber keteladanan.

Keberadaan mereka menjadi pendidik pertama yang menanamkan nilai-nilai

7Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press,

2002), cet. 1, h. 40-41

8Abdullah Nashih Ulwan, Membangun Kepribadian Anak, terjemah Khalilullah Ahmas

Masjkur Hakim, (Bandung: Rosdakarya, 1992), cetakan ke-2 edisi revisi, h. 54

Page 61: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

51

keislaman pada anak.9Karena itu, nilai-nilai keislaman tersebut akan dapat

tertanam dalam diri anak jika ayah dan ibunya mampu menjalankan perannya

dengan baik. Sebab segala sikap orang tua yang ditampilkan dalam kehidupan

sehari-hari akan menjadi informsi awal dalam proses pendidikannya sebelum ia

masuk usia sekolah.

Tanggung jawab pendidikan yang diemban oleh orang tua sangat berat.

Sebab ayah dan ibu harus membangun karakter anak dari nol. Oleh karena itu

orang tua harus menanamkan nilai-nilai pada jiwa anak secara khusus, sehingga

ketika dewasa, anak mampu menunaikan tugasnya tanpa ragu-ragu dan putus

asa.10

Sebab orang tuanya telah mendidiknya menjadi pribadi yang dikelilingi

kebaikan. Sehingga akan menjadi karakter awal yang mempengaruhi

perkembangan sosialnya kelak di lingkungan masyarakat.

Menurut Abdullah Nashih „Ulwan keteladanan dalam pendidikan adalah

cara yang paling efektif dan berhasil dalam mempersiapkan anak dari segi akhlak,

membentuk mental, dan sosialnya. Hal ini karena pendidik adalah panutan atau

idola dalam pandangan anak dan contoh baik bagi kecenderungan mereka yang

masih meniru.11

Dengan memberikan teladan yang baik, maka akan

menumbuhkan keinginan bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya.

Karena pada dasarnya adanya contoh ucapan, perbuatan dan tingkah laku yang

baik dalam hal apapun, hal itu merupakan suatu amaliyah yang paling utama dan

berkesan.Baik dalam mendidik anak maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu keteladanan merupakan unsur yang tidak bisa terlepas dari

pendidikan Islam. Sebab sejatinya Allah SWT, sang pendidik sejati manusia telah

memberikan teladan dan contoh yakni Rasulullah SAW. Agar risalah dan

ajarannya diikuti oleh umatnya dalam segala aspek kehidupan baik berubungan

dengan Allah, sesama dan dengan dirinya sendiri.Sehingga ajaran Islam yang

9 Abu Muhamad Iqbal, Pemikiran Pendidikan Islam “Gagasan-gagasan Besar Para Ilmuan

Muslim, …, h. 237

10Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Sosial Anak , terjemah Khalilullah Ahmas

Masjkur Hakim, (Bandung: Rosdakarya, 1992), cetakan ke-1, h.31

11 Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, …, h. 516

Page 62: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

52

agung mudah terlaksana dengan melihat contoh nyata keberadaaan rasul sebagai

uswah utama bagi kehidupan.

Orang tua adalah pendidik utama bagi anak-anaknya.Dengan hal itu maka

orang tua memiliki kewajiban menghadirkan teladan baik dalam kehidupan

sehari-hari.Seperti membentuk akidah yang kuat, mencontohkan kejujuran dan

bijaksana dalam bertindak.Sehingga ajaran Islam dalam pendidikan tidak hanya

sekedar tumpukan teori yang tertulis dalam tumpukan buku-buku.keberadaannya

cukup untuk difahami saja tanpa diamalkan. Akan tetapi orang tua adalah

pendidik pertama yang mengamalkan kebaikan ilmu yang dimiliki dengan

menghadirkan figur kebaikan bagi anak

Maka dari itu, Islam telah menggariskan satu integrasi yang tepat antara

aspek teori dan praktek dalam kehidupan nyata yakni dengan menghadirkan

seorang pengajar sekaligus mendidik keshalihan dalam wujud keteladanan.

1. Macam-macam keteladanan

Pendidikan anak dalam Islam adalah hal yang sangat penting terlebih dalam

lingkungan keluarga. Karena dalam pengasuhan dan bimbingan orang tua

anak akan memulai belajar, meniru dan menangamati perilaku orang-orang

dewasa di sekitarnya untuk dijadikan panutan bagi dirinya. Sebab pada

awalnya anak belum terbentuk kemandirian berpikir dan bersikap sehingga ia

tumbuh dewasa.

Menurut Dr. Nashih „Ulwan dalam bukunya Pendidikan Anak dalam

Islam menenyebutkan macam-macam keteladanan seorang pendidik yang

disandarkan pada Rasulullah sebagai teladan dalam segala aspek kehidupan

diantara keteladanan dalam ibadah, akhlak, kedermawanan, zuhud, tawadhu,

pemaaf dan kemurahan hati, kecerdasan bersiasat, kekuatan fisik, siasat yang

cerdik, keteguhan memegang prinsip, berikut penjelasannya:12

a. Keteladanan ibadah

Teladan Nabi dalam bidang ibadah diriwayatkan dari al-Mughirah

bin Syu‟bah bahwa rasulullah melakukan shalat malam sampai kaki

beliau bengkak. Ketika dikatakan kepada beliau, “ bukankah Allah

12 Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, …, h. 518

Page 63: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

53

telah megampunimu,apa yang telah lalu dan akan datang” beliau

menjawab:

“Apakah aku tidak boleh menjadi seorang hamba yang bersyukur”

(H.R Al-Bukhari dan Muslim)

.

Diriwayatkan dari „Alqamah, “Aku bertanya kepada

„Aisyah ra, apakah Nabi mengkhususkan hari (untuk menambah

ibadah padanya)?”Aisyah menjawab, “Tidak, amal beliau selalu

berlanjut (terus-menerus).Dan siapakah di antara kalian yang mampu

seperti Rasulullah SAW lakukan?” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Demikian hati Rasulullah selalu terkait dengan Allah,

beliau sangat menyenangi ibadah dan munajat. Bangun di malam hari

untuk shalat, beliau menempati kedudukan tertinggi dalam ibadah dan

melakukan semua perintah Allah berupa tahajud, ibadah, tasbih,

dzikir dan doa. Menghiasi diri dengan amalan-amalan sunah

sebagaimana firman Allah SWT dalam surah .13

Artinya : Dan pada sebahagian malam hari

bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan

bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat

yang Terpuji. (Al-Isra : 79)

Maka dalam hal keteladanan orang tua sebagai pembiasan

bagi anak dalam melakukan ibadah. Sebab anak akan selalu

memperhatikan orang tuanya, dan cenderung mengikuti aktivitas

orang-orang dewasa di sekitarnya.

13 Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, …, h. 519-520

Page 64: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

54

b. Keteladanan dalam berakhlak

Keteladanan Rasulullah dalam berakhlak berhubungan

dengan semua akhlak beliau yang mulia sebagai berikut:

1) Keteladanan dalam kedermawanan dapat terlihat dari

pribadi Rasulullah SAW yang selalu memberi tanpa

takut miskin.

2) Keteladanan dalam sifat zuhud, Abdullah bin Mas‟ud ra

berkata, “Aku masuk menemui Rasulullah saat beliau

tengah tidur di atas selembar tikar yang membekas di

badan beliau yang mulia.

Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Aisyah berkata, “ Rasulullah

tidak pernah merasakan kenyangnya sepotong roti gandum selama tiga

hari berturut-turut sejak beliau datang ke Madinah sampai beliau

meninggal dunia. Rasulullah selalu melaksanakan apa yang Allah

kehendaki.

Keteladanan seorang pendidik yang diajarkan oleh Rasulullah

dalam sifat zuhud bukanlah berarti beliau miskin dan tidak memiliki

makanan.Seandainya beliau ingin hidup mewah, bergelimang

kesenangan duniam beliau bisa melakukannya.Dunia itu pasti datang

tunduk patuh kepadanya. Namun sebaliknya beliau menghendaki

kehidupan yang zuhud dan menahan diri, karena beberapa tujuan

berikut :

a) Mengajarkan makna tolong menolong dengan sepenuh

hati dan mementingkan orang lain

b) Rasulullah menginginkan bahwa generasi setelahnya

megikuti kehidupan yang sederhana

c) Rasulullah mengajarkan kepada orang-orang munafik,

kafir dan yang memusuhi Islam bahwa beliau mengajak

manusia bukan untuk menumpuk harta, melainkan

hanyalah membawa pahala dari Allah semata.

Page 65: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

55

3). Keteladanan dalam sifat tawadhu, semua orang yang

sezaman dengan Rasulullah bahwa beliau selalu yang

memulai salam kepada para sahabatnya, dan selalu

menghadapkan seluruh tubhnya kepada orang yang

berbicara kepadanya.sebagaimana firman Allah dalam surat

As-Syu‟ara : 215

Artinya : Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang

mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman.

4). Keteladanan dalam sifat pemaaf dan kemurahan hati,

Rasulullah telah mencapai tingkat tertinggi dari sifat pemaaf dan

kemurahan hatinya. Maka beliau menghadapi sifat kasar orang-

orang Arab. Kemurahan Rasulullah salam memperlakukan orang-

orang yang memusuhi beliau setelah beliau mendapatkan

kemenangan, cukup kita lihat dari perlakuan beliau terhadap

penduduk mekah yang sangat menyakiti beliau, menindasanya

sampai mengusir beliau dari negerinya sendiri, menuduh telah

megatakan kebohongan dan kepalsuan bahkan berniat membunuh

Rasul. Namun kemurahan beliau nampak saat penaklukan kota

Mekah, saat pasukan kaum muslimin sudah memenuhi Mekah,

sifat pemaaf dan pemurah Rasul meliputi seluruh penduduk negeri

itu. Padahal kebiasaaan para pemimpin di muka bumi ini adalah

membunuh musuh-musuh yang sudah merugikannnya.Namun yang

dilakukan Rasulullah adalah mengumpulkan mereka keamanan

dengan mengatakan “pergilah, kalian semua bebas”. Bagamiana

mungkin beliau tidak mencapai derajat tertinggi dari sifat

kemurahan hati, sedangkan Allah telah menurunkan ayat-Nya :

Page 66: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

56

Artinya : jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang

mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-

orang yang bodoh.(al-A‟raf : 199)

c. Keteladanan dalam bersiasat

Keteladanan Rasulullah dalam kecerdasannya dalam bersiasat, beliau

menjadi teladan dalam siasatnya yang cerdik untuk semua kalangan,

baik mereka yang beriman kepadanya dan yang tidak.

Seandainya Nabi SAW tidak disifati dengan kecerdasan dan

siasat yang baik yang Allah anugerahkan kepada beliaum pastilah

beliau tidak mampi untuk menegakkan negara Islam di Madinah, dan

juga tidak akan mamppu membuat semenanjung Arab datang kepada

beliau untuk menunjukkan kecintaan dan loyalitas mereka.

Bagaimana mungkin beliau tidak menjadi teladan yang baik dalam

bersiasat dan berinteraksi, sedangkan beliau menjadi pelaksana dari

Tuhannya untuk bersiasat dan berinteraksi dengan sempurna.

Perhatikanlah perintah Allah kepada Nabi SAW berikut ini :

Page 67: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

57

Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati

kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.karena itu

ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian

apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal

kepada-Nya. (Q.S Ali- Imran : 159)

d. Keteladan memegang prinsip

Keteladan Rasulullah memegang prinsip, karena memang sifat

tersebut adalah salah satu akhlak yang mulia. Dalam keteguhan

hatinya menghadapi pamannya yang akan menyerahkan kepada

Quraisy dan menelantarkannya. Beliau mengatakan sebagai

pengemban risalah Islam yang abadi untuk menunjukkan kepada

dunia , bagaimana harusnya teguh memegang keyakinan.

“Demi Allah wahai pamanku, seandainya mereka meletakkan matahari di

tangan kananku, dan bulan di tangan kiriku, aku tidak akan pernah

meninggalkan dakwah ini, Aku tidak akan meninggalkan sampai Allah

menjadikannya menang atau aku binasa karenanya.”14

Kemudian beliau berdiri sambil menangis tersedu-sedu. Melihat

tekadnya yang kuat dan keteguhannya di jalan dakwah sampai tidak

peduli apapun yang terjadi, sang paman berkata, “pergilah wahai anak

saudaraku, kataknlah apa yang ingin engkau katakana, Demi Allah,

aku tidak akan pernah menyerahkanmu selamanya.

Ujian yang berat dalam menyampaikan risalah Allah di muka bumi ini

tidak menjadikan beliau lemah dan mudah berputus asa melainkan dengan

keteguhan prinsip beliau melalui setiap badai ujian yang melanda

kehidupannya.Oleh karenanya inilah merupakan kebanggaan generasi-generasi

14Abdullah Nasih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, …, hal. 518

Page 68: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

58

setelahnya merasa mulia karenanya. Tentu saja beliau memiliki sifat teguh dalam

memegang keyakinan, karena Allah menurunkan ayat :

Artinya :Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai

keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu

meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat

azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak

tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu

pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang

fasik.(Q. S Al-Ahqaf : 35)

Dan dalam sebuah ayat lain Allah menegaskan bahwa :

Artinya : Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga,

Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-

orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan

Page 69: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

59

kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)

sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:

"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya

pertolongan Allah itu Amat dekat. (Q. S Al-Baqarah : 214)

Itulah sifat Nabi SAW dalam limpahan keagungan dan kemuliaan

perangainya, Sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya : Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti

yang agung.(Q. S. Al-Qolam : 4)

Jika Allah telah mengistimewakan Nabi SAW dengan akhlak yang agung

dan menjadikannya sebagai teladan yang baik, maka secara alami semua hati tentu

akan tertarik kepada beliau. Tidak aneh jika semua orang mendapati pada diri

Nabi SAW semua contoh dan teladan yang baik dalam segala bidang kehidupan,

mulai diri keagamaan, keduniaan, dan kehidupan sosial. Karenanyamereka yang

hidup sezaman denga beliau dan bersama-sama dengan Rasulullah adalah orang

yang paling kuat kecintaannya dan keimanannya terhadap beliau. Sebagai hasil dri

kecintaannya kepada Nabi SAW sampai-sampai mereka lebih mencintai beliau

daripada diri mereka sendiri.Para sahabat adalah orang-orang yang hebat dan

mulia, cukuplah dengan ayat ini membuat mereka menjadi mulia :

Page 70: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

60

Artinya : Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang

bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi

berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud

mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak

pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka

dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman

yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat

lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu

menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak

menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang

mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang

besar. (Q.S Al-Fath : 29)

Inilah contoh keteladanan Rasulullah yang menjadi gambaran bagi para

pendidik yang berjuang untuk membina dan memberikan pengaruh besar bagi

perkembangan kepribadian anak didik.15

Generasi muslim di setiap zaman dan tempat harus memandang para

sahabat Rasulullah ini sebagai teladan yang baik dalam ibadah, akhlak, keberanian

dan keteguhan, tekad yang kuat, saling mengasihi, mendahulukan ang lain, dan

jihad untuk meraih syahid. Generasi muslim di setiap masa tetap menjadikan

mereka sebagai sumber inspirasi dalam menjalankan kehidupan.

Melalui keteladanan yang merasuk pada diri para sahabat Rasulullah dan

generasi yang mengikuti mereka, Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia. Sejarah

telah mencatat dengan penuh kebanggaan bahwa Islamsampai ke semua bangsa-

15

I Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, …, h.520-528

Page 71: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

61

bangsa melalui para pedagang muslim dan para da‟i yang menunjukkan gambaran

kejujuranm dan sifat amanah mereka. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa sisi

akhlak yang terlihat dengan keteladanan yang baik adalah faktor terbesar yang

member pengaruh terhadap hati dan jiwa.Oleh karenanya generasi Islam hari ini

seharusnya memahami hakikat ini dan memberika teladan yang baik bagi yang

lainnya.

Demikian agung dan mulianya kepribadian Rasulullah SAW, sehingga

menjadi sebuah keteladanan penting dalam pendidikan Islam.Kesempurnaannya

dalam meralisisasikan ajaran Islam meliputi segala aspek harus dapat

terapllikasikan dengan baik dalam dunia pendidikan kita hari ini. Termasuk dalam

memberikan keteladanan ibadah, keteladanan akhlak, kekuatan fisik, bersiasat

dan teguh dalam memegang prinsip akidah.

Dari pembahasan ini, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan Islam

adalah yang bersumber dari al-Qur‟an dan as-Sunnah, maka sebuah kewajiban

manusia untuk menjadikan tuntutan Allah dan Rasul-Nya.Sebab akidah Islam

adalah pandangan yang menyeluruhan yang meliputi manusia, kehidupan dan

alam semesta.Hal ini menjadi landasan dasar dari setiap perbuatan yang dilakukan

oleh manusia.Atas perintah Allah swt dan larangan-Nya.

Atas dasar keimanan pada rasul, ajakan untuk tunduk dan meneladani

ajaran rasulullah saw sebagai komitmen seorang muslim. Mengikuti dengan

penuh kesadaran mengenai apa saja yang diperintahkan rasul kepadanya maka

akan dijalankan. Begitu pula sebaliknya apa saja yang dilarang maka akan

ditinggalkan.

Sebagai pendidik utama, orang tua harus mampu menjadikan anak sebagai

pribadi yang soleh dengan cara memberikan teladan kesolehan. Anak akan

tumbuh menjadi generasi yang memiliki idealisme kuat, dalam menjaga syariat.

Hukum syara yang akan dijadikan anak dalam melakukan perbuatan atau

meninggalkannya.

Keteladanan yang baik sudah menjadi keharusan demi berhasilnya

pendidikan dan menyebarkan ide kebaikan.Contoh dan panutan yang baik, sudah

menjadi keharusan untuk menarik hati, serta akhlak yang utama sudah menjadi

Page 72: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

62

keharusan untuk menjadi sumber inspirasi kebaikan bagi masyarakat dan

meninggalkan pengaruh yang lebih baik bagi generasi berikutnya.

Berikut ini beberapa contoh tuntunan Nabi SAW dalam mengingatkan

pendidik untuk memberikan teladan yang baik

a. Pendidik menunjukkan kejujuran dalam bersikap

b. Pendidik menunjukkan sikap adil kepada anak, artinya pendidik

akan menjadi orang yang pertama menjalankan hukum syara

sebagai bentuk pemberian keteladan kepada anak.

c. Memberikan kasih sayang kepada anak dalam kehidupan sehari-

hari, menampakkannya saat melakukan kewajiban dakwah dan

tarbiyah mereka, agar anak tumbuh dengan akhlak yang baik dan

terdidik dalam kemuliaan 16

Ketika anak mendapatkan kedua orang tua dan gurunya memberi contoh

yang baik dalam segala hal, maka anak pun secara tidak langsung merekam

prinsip-prinsip kebaikan yang diajarkan dan terpatri pada dirinya akhlak Islam

yang mulia.Ketika orang tua menghendaki anaknya sedikit demi sedikit memiliki

akhlak jujur, amanah, „iffah, kasih sayang, dan menjauhi yang batil, maka mereka

harus memberikan teladan terlebih dahulu dalam melakukan kebaikan dan

menjauhi kejeleka, menghiasi diri dengan akhlak terpuji dan membersihkan diri

dari akhlak yang buruk.Juga memberi teladan dalam mengikuti kebenaran dan

menjauhi kebatilan.

Sehingga melalui pembinaan dalam keluarga diharapkan akan lahir anak-

anak yang memiliki kepribadian yang baik dengan pola metode pendidikan yang

benar menurut Islam, salah satunya melalui peran keteladanan orang tua.

Orang `tua tidak hanya cukup memberi teladan yang baik saja kepada

anak, namun mereka pun berkewajiban membuat anak terikat dengan sang

pemilik teladan baik, Rasulullah yaitu, dengan mengajarkan anak tentang kisah-

kisah peperangan beliau, sirahnya yang agung, akhlaknya yang mulia, sebagai

pengamalan sabda Rasulullah

16 Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, …, h.533-536

Page 73: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

63

Kewajiban orang tua pun mengikat hati anak-anak dengan keteladanan

para sahabat Rasulullah SAW, generasi terdahulu yang shalih, dan generasi yang

mengikuti kebaikan mereka.

….

Artinya: mereka Itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk

oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk mereka. …. (Q. S Al‟An‟am : 90)

Agar terpatri pada diri anak sifat-sifat mulia dan kesempurnaan, dan

tumbuh dalam keberanian dan sikap berkorban. Sehingga ketika ia sudah dewasa,

ia tidk mengenal pemimpin, teldan, dan panutan yang melainkan Muhammad

SAW. Orang tua pun berkewajiban untuk mengikat hati anak-anaknya dengan

keteladanan para sahabat Rasulullah generasi terdahulu yang shalih, dan generasi

yang mengikuti kebaikan mereka.17

2. Bahaya tidak adanya keteladanan orang tua dalam pendidikan anak menurut

Abdullah Nasih „Ulwan

Anak yang melihat orang tuanya berbohong, tidak mungkin akan belajar

kejujuran. Sebagaimana juga anak yang melihat orang tuanya menipu, tidak

mungkin akan belajar amanah. Anak yang melihat orang tuanya melalaikan

akhlak mulia, tidak mungkin belajar akhlak mulia.Dan anak yang mendegar dari

orang tuanya kata-kata kotor dan celaan, tidak mungkin dapat belajar bicara yang

sopan dan lembut. Berkaitan dengan hal ini maka sangat penting dalam

memberikan keletadan kepada anak dengan tingkah laku yang mulia.

Mengabaikan peran ini akan mendatangkan keburukan di kemudian hari. Sebab

anak akan kehilangan percontohan baik yang seharusnya diikuti. Demikian juga

sebaliknya jika anak tumbuh dalam kebaikan, terdidik dalam akhlak terpuji, jika

17

Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, …,h. 538-539

Page 74: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

64

ia mendapatkan teladan dari orang tuanya akan mampu menghindari kebiasaan

tercela.

Al-Qur‟an telah mengingatkan para pendidik yang perbuatannya berlainan

dengan ucapannya. Allah swt telah mengingatkan tentang kebencian besar

dihadapan-Nya bagi orang yang mengajarkan kebaikan namun tidak

mengamalkannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah as-Shaff ayat 2-

3

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu

mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di

sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

(Q.S As-Shaff :2-3)

Hendaknya para oang tua dan pendidik semua mengetahui bahwa

pendidikan dengan keteladanan yang baik adalah cara efektif untuk meluruskan

penyimpangan anak .bahkan ini adalah asas untuk meningkatkan akhlak yang baik

dan etika sosial.18

Sebagai pendidik maka sudah semestinya orang tua memperhatikan

dengan hati-hati mengenai sikap dan ucapannya. Sebab segala sikap akan diikuti

oleh anak meskipun hal tersebut adalah sesuatu yang keliru. Karena hadirnya

kehidupan orang dewasa di sekitar anak akan mempengaruhi bagaimana cara anak

berucap dan bersikap.

Mengabaikan peran penting sebagai peletak dasar kebaikan melalui

keteladanan merupakan perbuatan yang dibenci Allah SWT. Dalam hal ini

18 Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, …, h. 542

Page 75: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

65

keteladanan orang tua adalah sebuah kewajiban yang harus tertunaikan dengan

baik. Sebab ketiadaan keteladanan ini mengakibatkan dampak buruk yang besar

bagi anak, terlebih saat seorang pendidik tidak memahami urgensi metode

keteladanan. Banyak alasan yang akan menjadi dalih bagi anak untuk tidak

mematuhi perintah yang di tujukan kepada anak. Maka dari itu keteladanan orang

tua dalam mendidik anak merupakan keharusan. Dikarenakan keberadaan

keteladanan sangat berperan besar dalam mempengaruhi jiwa anak serta akan

menumbuhkan sikap percaya kepada pendidik sebab dengan keteladanan

terwujudkan sikap kejujuran. Kejujuran dalam mengatakan kebenaran yang

senantiasa diiringi dengan perilaku yang nyata.

Tidak ada alasan yang tepat bagi seorang muslim jika dalam mendidik

generasi penerus hanya terbatas pada ceramah-ceramah dan nasihat saja. Sebab

keshalihan pendidik pada umumnya dan orang tua sebagai peletak dasar

pendidikan Islam akan tertular kepada anak jika secara nyata menghadirkan sikap

teldanan yang baik. Sikap yang seharuskan ditunjukan orang tua adalah sikap

yang penuh dengan tanggung jawab menjalankan kebaikan secara optimal dalam

menjalankan ajaran Islam. Meskipun pada dasarnya orang tua dan semua pendidik

sangat memungkinkan berbuat kesalahan. Hal terpenting yang harus dilakukan

apabila orang tua sebagai pendidik melakukan kesahan adalah meminta maaf dan

mengakui bahwa ha tersebut salan. Dengan pengakuan ini tidak akan menjatuhkan

harga diri orang tua dihadapan anak. Melainkan anak akan sangat menghormati

kejujuran dan kerendahan hati dari para pendidiknya baik orang tua ataupun guru

pada umumnya.

Oleh karena itu, jika orang tua menjalankan perannya maka pendidikan

Islam mampu tersuasanakan dengan baik dari lingkungan keluarga yang

merupakan pilar utama dan pertama dalam membina kepribadian anak yang kelak

menjadi bagian dari masyarakat. Sehingga diharapkan kelak saat anak hidup

bermasyarakat ia akan mampu menularkan kebaikan yang telah ia peroleh dari

kedua teladan baik orang tuanya. Dengan demikian, maka akan terbangun sebuah

kultur masyarakat tidak banyak bicara yang tidak ada bukti nyata perbuatannya.

Masyarakat akan terbangun kesadaran bahwa setiap muslim akan bertanggung

Page 76: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

66

jawab mengenai dirinya kepada Allah SWT. Sehingga masing-masing individu

akan berlomba-lomba untuk memberikan kebaikan dan membagikan dan

menyebarkannya kepada seluruh alam.

Page 77: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian keteladanan Orang tua menurut

Abdullah Nashih ‘Ulwan adalah bahwa pendidikan keluarga tidak bisa

terlepas dari peran orang tua sebagai pendidik utama. Orang tua

berkewajiban mendidik anak-anaknya dengan memberikan teladan yang

baik sebagai usaha membentuk kepribadian Islam pada anak. Berikut ini

akan dijelaskan kesimpulan dari penelitian Keteladanan Orang tua dalam

mendidik Anak menurut Abdullah Nashih ‘Ulwan secara rinci sebagai

berikut:

1. Dalam proses pendidikan memerlukan sebuah keteladanan, sebab anak

akan melihat tingkah laku para pendidiknya. Metode keteladanan

dalam pendidikan sangat efektif dalam mendidik anak dan mengasah

kreativitas diri seorang pendidik. Sedangkan orang tua adalah pendidik

pertama dan utama bagi anak-anaknya. Baik buruk orang tuanya akan

sangat berpengaruh pada anak. Oleh karena itu, keteladanan dalam

pendidikan adalah cara yang paling efektif dan berhasil dalam

mempersiapkan anak dari segi akhlak, membentuk mental, dan

sosialnya.

2. Abdullah Nashih ‘Ulwan memandang bahwa orang tua adalah peletak

awal pembentukam kepribadian Islam melalui keteladanan yang

dilakukan di dalam lingkungan keluarga. Baik buruknya anak

ditentukan dari pengaruh sikap yang dicontohkan orang tua kepadanya.

Page 78: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

Orang tua sebagai pendidik pertama harus memberikan keteladanan

yang baik. Disamping mengajarkan sekaligus mengamalkan ajaran

Rasulullah SAW dan kesalihan para sahabat sebagai peletak

keteladanan terbaik sepanjang masa

3. Macam-macam keteladanan seorang pendidik yang disandarkan pada

Rasulullah sebagai teladan dalam segala aspek kehidupan diantara

keteladanan dalam ibadah, akhlak, kedermawanan, zuhud, tawadhu,

pemaaf dan kemurahan hati, kecerdasan bersiasat, kekuatan fisik,

siasat yang cerdik, keteguhan memegang prinsip.

4. Contoh tuntunan Nabi SAW dalam mengingatkan pendidik untuk

memberikan teladan yang baik dalam mendidik anak menurut

Abdullah Nashih ‘Ulwan

a. Pendidik menunjukkan kejujuran dalam bersikap

b. Pendidik menunjukkan sikap adil kepada anak

c. Memberikan kasih sayang kepada anak dalam kehidupan sehari-

hari

B. Implikasi

Implikasi dari penelitian ini adalah dengan menjadikan keteladanan

orang tua sebagai metode pendidikan Islam yang tidak bisa ditinggalkan.

Dalam melakukan proses pendidikan orang tua sebagai figur utama yang

berpengaruh. Sebab sebaik apapun pendidik dalam menguasai konsep

pendidikan Islam, akan sulit berpengaruh pada anak jika dalam penerapan

kehidupan nyata tidak teraplikasikan. Maka tujuan pendidikan Islam yang

ideal tidak akan pernah terwujudkan.. Sebab metode keteladanan ini

merupakan metode yang diajarkan Rasulullah insan mulia sepanjang

zaman. Beliau mengajarkan dengan pengajaran terbaik yakni menampilkan

uswatun hasanah dalam kesehariannya. Karena itu, dalam sejarah

Rasulullah SAW telah terbukti berhasil mendidik para sahabatnya dengan

menghadirkan contoh terbaik, sehingga para sahabat mampu menjadi

generasi terbaik sepanjang sejarah.

Page 79: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

C. Saran

1. Untuk Orang tua, sebagai pendidik utama dan pertama dalam keluarga

hendaknya memiliki konsep matang dalam mendidik anak agar sesuai

dengan aturan Islam. Yakni berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah

serta keteladanan sahabat Rasulullah. Dan hal yang sangat penting

adalah memberikan teladan mulia kepada anak-anaknya. Orang tua

tidak hanya mencukupkan diri mengarahkan tanpa memberikan

percontohan yang baik kepada anak.Atau bahkan orang tua bersikap

acuh, dengan memberikan anak kebebasan dan keleluasaan dalam

segala hal. Inilah contoh yang keliru dari cara berpikir para pendidik.

Anak akan tetap membutuhkan pengarahan dan bimbingan serta figur

yang baik dari kedua orang tuanya. Sebab tingkah laku dan sikap

orang tua menjadi sumber yang akan diikuti oleh anak-anaknya.

Keshalihan anak tertular dari keshalihan orang tuanya. Dan

terbentuknya keshalihan pada anak menjadi pondasi kuat dalam

interaksinya dengn lingkungan. Anak akan memilikiprinsip kebaikan

yang harus ia jaga dalam bergaul. Dan tidak akan terpengaruh dengan

fenomena buruk yang akan ia hadapi diluar rumahnya. Baik dalam hal

buruknya pergaulan di sekolah, dampak negatif media masa, atau

benturan krisis keteladanan yang ada di lingkungan ia berada.

2. Untuk guru di sekolah, Keberhasilan keteladanan para pendidik di

sekolah tempat anak menimba ilmu pun harus memiliki landasan ideal.

Yakni teladan yang diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW,

para sahabat dan tabiiin yang mulia. Sebab sejatinya peran guru adalah

untuk digugu dan ditiru oleh siswanya. Dan guru adalah sosok yang

menginspirasi anak-anak didiknya.

3. Untuk negara, yakni dalam hal ini adalah tugas pemerintah dalam hal

ini sangat memberikan dukungan besar dalam mengembangkan

budaya keteladanan baik dalam istansi, lembaga dan sekolah. Sebab

seberapa besarnya pengaruh keluarga dan sekolah, tetaplah negara

memiliki peran pentingsebagai pemegang kebijakan besar. Mengatur

Page 80: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

dan mengarahkan masyarakat untuk membudayakan sikap teladan

yang baik dari para pemimpin, birokrat dan teknokratnya. Sebab

masyarakat akan bersikap sebagaimana para pemimpinnya. Jika

menghadirkan sikap jujur dan bijaksana, maka masyarakat akan

mengikuti kultur yang dibentuk pemimpin mereka. Dan sistem aturan

hidup yang baik, hanya akan terpancar dari akidah Islam. Sebab Allah

SWT yang menjadi sang pengatur hidup dalam segala aspek.

Mengetahui benar aturan yang tepat bagi makhluk-Nya. Dengan hal

inilah maka akan tercapai tujuan pendidikan Islam. Maka keshalihan

individu, masyarakat dan negara akan dapat terintegrasi dengan baik.

Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulis pun berharap semoga tulisan ini dapat mendatangkan

manfaat dan kebaikannya akan terealisasi dalam kehidupan sehari-

hari.Sehingga dapat meningkatkan kualitas diri bagi penulis secara

akademisk dalam dunia pendidikan anak di dalam Islam secara khusus dan

pembaca memberikan manfaat besar untuk para pembaca.

Page 81: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

71

Daftar Pustaka

Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, ter. Saifullah

Kamalie dan Hery Noer Ali, Bandung: As-syifa’, 1988.

Abidin, A. Zainal, Memperkembangkan dan Mempertahankan Pendidikan Islam di

Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.

Al-Abrasyi, Muhammad At-Thiyah. Beberapa Pemikran Pendidikan Islam,

Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996.

Al-Maghribi, Al-Maghribi bin as-Said . Beginilah seharusnya Mendidik Anak,

Jakarta: Darul Haq, 2007.

Al-Mushlih, Abdullah dan Ash-Shawi, Shalah. Pokok-pokok Ajaran Islam yang

Wajib diketahui Setiap Muslim, Jakarta: Darul Haq, 2013.

Amini, Ibrhim . Agar Tak Salah Mendidik, Jakarta: Al-Huda, 2006.

An-Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan

Masyarakat, Jakarta: Gema Insani, 2004.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Balai

Pustaka 1995.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat

Press, 2002.

Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam: suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 1998.

Bisri, Cik Hasan. Model penelitian Agama dan Dinamika Sosial, Jakarta: PT.

Grafindo Persada, 2002.

Bungin, Burhan. Metodologi penelitian Kualitatotif, Jakarta: Raja Grapindo

Persada, 2003.

Daradjat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi

Aksara, 2011.

_____________ dkk, Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Page 82: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

72

______________ dkk, Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Jakarta: Bulan

Bintang, 1987.

Edy. Ayah Edy Punya Cerita “ Kumpulan kisah Inspirasi Parenting yang Wajib

diketahui Orang Tua, Jakarta: PT Mizan Publika, 2013.

Falah, Saiful . Parents Power “Membangun karakter Anak melalui Pendidikan

Keluarga, Jakarta: Republika, 2014.

Gunarsa, Singgih D. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: PT.

BPK Gunung Mulia, 1995.

Hadi, Amirul. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1998.

Hafizh, M. Nur Abdul . Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Bandung: al-Bayan,

2000.

Hakim, Atang Abd. dan Mubarok, Jaih. Metodologi Studi Islam, Bandung: Rosda

Karya, 2012.

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1997.

http://www.referensimakalah.com/2013/03/biografi-abdullah-nasih-ulwan. Diakses

9 April 2014.

Ihsan, Hamdani dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung:Pustaka

Setia, 2007.

Iqbal, Abu Muhammad. Pemikiran Pendidikan Islam: Gagasan-Gagasan besar

Para Ilmuwan Muslim, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Jauhari, Heri. Fikih Pendidikan, Bandung:PT. Rosda Karya , 2008..

M Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

M. Ali, Penelitian Kependidikan: Prosedur dan Strategi, Bandung: Aksara, 1987.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010.

Muchtar, Heri jauhari . Fikih Pendidikan, Bandung: PT. Rosdakarya, 2005..

Muchtar, Heri Jauhari. Fikih Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,, 2005.

Mursi, Muhammad Sa’id. Melahirkan Anak Masya Allah, Jakarta: Cendikia, 2001.

Nata, Abuddin . Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Nata, Abuddin. Pendidikan dalam Perspektif Hadis, Jakarta: UIN Press, 2005.

Page 83: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

73

____________ Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

____________ Metode Studi Islam, Jakarta: Raja Grapindi Persada, 1999.

Qal’ah ji, M.Rawwas. Biografi Nabi SAW “Menyibak Tabir Kepribadian Rasul

Muhammad SAW”, Dahran: Mahabbah Pustaka, 1986.

Qutb, Sayyid . Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Jakarta: Gema Insani, 2003.

___________. Tafsir Fi Zhiilalil Qur’an, Jakarta: Gema Insani, 2003.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2004), cet. V.

S. Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

1996.

Salam, Lubis. Keluarga Sakinah, Surabaya: Terbit Terang,t,th.

Sudarta, Metode penelitian Filsafat, Jakarta: Raja Grapindo Persda, 1996.

Suwaid, Muhammad Nur Abdul Hafizh. Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik

Anak, Yogyakarta:Pro-U Media, 2009.

Tafsir, Ahmad . Ilmu Pendidikan Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011.

Tafsir, Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT. Remaha

Rosda Karya, 1997.

Thalib, M. 40 Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak, Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 1993.

Uhbiyati, Nur . Ilmu Pendidikan Islam, Bandung:Pustaka Setia, 1999.

Ulwan, Abdullah Nashih. Membangun Kepribadian Anak, terjemah Khalilullah

Ahmas Masjkur Hakim, Bandung: Rosdakarya, 1992.

____________________. Pendidikan Sosial Anak , terjemah Khalilullah Ahmas

Masjkur Hakim, Bandung: Rosdakarya, 1992..

____________________. Tarbiayatul Aula Fil Islam, Juz 2, Darussalam Lithoba’i

Wa Nasyiri Wa Tawazi, Beirut, t,th.

____________________. Pendidikan Anak dalam Islam, Solo:Insan Kamil, 2013.

www.http. Dul Rohim, “Pendidikan Anak dalam Keteladanan, di akses 27 April

2014

Yasin, Fatah. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, Malng: UIN Malang Press,

2008.

Page 84: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

74

Yusanto, Ismail dkk. Menggagas Pendidikan Islami, Bogor: Al-Azhar Press,

2011.

Zaini, Syahminan. Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, Jakarta:

Kalam Mulia, 1986.

Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta:Bumi Aksara, 1997.

Page 85: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Ina Siti Julaeha

Tempat\ & Tanggal lahir : Karawang, 24 Mei 1991

Pekerjaan formal : Pengajar di MI Bait Qur’any Ciputat-Tangsel

Alamat : Kp. Bunut, rt/rw 03/09 desa Cilamaya Wetan, kec.

Cilamaya-kab. Karawang, Jawa Barat

Riwayat Pendidikan Formal:

1. SDN Tegal Waru 1 lulus tahun 2003

2. Mts N Cilamaya lulus tahun 2006

3. MA Cilamaya lulus tahun 2009

Pendidikan Non Formal:

1. Pondok Pesantren Darul Aitam Krasak-Cilamaya (3 tahun)

2. Pondok Pesantren Ashiddiqiyah cab 3 Karawang (1 tahun)

Kursus dan Pelatihan:

1. Pelatihan tahsin al-Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Ciputat (santri

(tidak mukim ) selama 1,5 tahun)

2. Training UTHB (Umat Terbaik Hidup Berkah) pada tahun 2011

3. Training metode menghafal semudah menggerakkan jari Bait Qur’any di

tahun 2013

4. Training metode Bilqis (Bimbingan Qur’an Intensif) di tahun 2013

Riwayat Pekerjaan Formal:

1. Guru TPQ Bait Qur’any di tahun 2011-2014

2. Guru MI Bait Qur’any di tahun 2014-sekarang

Page 86: KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33751/1/skripsi... · Peran Orang Tua dalam Mendidik anak ... saat ini kehilangan gambaran

3. Guru Mts Bait Qur’any di tahun 2014-2015

Pengalaman :

1. Pembina santri di Pondok Pesantren Darul Aitam Karawang di tahun 2005

2. Anggota pengurus OSPA bagian bahasa di pesantren Ashiddiqiyah Karawang

di tahun 2007

3. Aktivis dakwah HTI chapter kampus Ciputat 2009 - sekarang

4. Ketua LISMA (Lingkar Studi Mahasiswa) di Fakultas Tarbiyah 2010

5. Kajian ta’lim ibu-ibu di sekitar tempat tinggal (kosan) di Semanggi 2 –

Ciputat

6. Ta’lim mingguan di masyarakat sekitar dusun Sedap Malam - Ciputat

7. Pelatihan dan praktek formal mengajar di sekolah pada semester 8 tahun

2013 PPKT di SMK Triguna Ciputat –Tangsel