KETANGGUHAN BERSINERGI - petrosea.com · as a national company with international capabilities....

120
KETANGGUHAN BERSINERGI STRENGTH IN SYNERGY LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013

Transcript of KETANGGUHAN BERSINERGI - petrosea.com · as a national company with international capabilities....

KETANGGUHAN BERSINERGISTRENGTH IN SYNERGY

LAPORAN TAHUNAN 2013ANNUAL REPORT 2013

KETERANGAN SAMPUL

Melalui keempat nilai-nilai dasarnya (K3L, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Sumber Daya Manusia dan

Manajemen Mutu), Petrosea sukses membangun setiap pilar bisnisnya (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen

Proyek dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya, selain

juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

COVER NOTE

Building on its four main values (HSE, CSR, People, and Quality Assurance), Petrosea has successfully strengthened

each of its business pillars (Mining, Engineering & Project Management and POSB) and enhanced its reputation as

one of the leading companies in the industry while also contributing towards national economic growth.

DAFTAR IS ICONTENTS

34LAPORAN PRESIDEN DIREKTURPRESIDENT DIRECTOR’S REPORT

40KAJIAN OPERASIONALOPERATIONAL REVIEW

22TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

214DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

30LAPORAN PRESIDEN KOMISARISPRESIDENT COMMISSIONER’S REPORT

100TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

136LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASICONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

04PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

80ANALISA DAN DISKUSI MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

90TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

VISI DAN MISI

VISION AND MISSION

PROFIL PERUSAHAAN

COMPANY PROFILE

PERISTIWA PENTING

EVENT HIGHLIGHTS

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI

AWARDS AND CERTIFICATIONS

01

VISI VISION

MISI MISSION

MENJADI PERUSAHAAN BERSTANDAR

INTERNASIONAL YANG MENYEDIAKAN

SOLUSI TERPADU DAN TERBAIK DI SEKTOR

PERTAMBANGAN.

TO BECOME A WORLD-CLASS COMPANY,

RECOGNIZED FOR BEING AN EXCELLENT

INTEGRATED MINING SOLUTIONS PROVIDER.

MENYEDIAKAN SOLUSI PERTAMBANGAN YANG

OPTIMAL BAGI SEKTOR INDUSTRI BATUBARA

DAN SUMBER DAYA MINERAL LAINNYA.

TO DELIVER OPTIMAL MINING SOLUTIONS

FOR COAL AND OTHER MINERAL RESOURCES

SECTORS.

• Berstandar internasional: mampu

mempertahankan pangsa pasar lebih dari 10% di

sektor usaha kontrak pertambangan batubara di

Indonesia dan menawarkan saham yang menarik

dengan kapitalisasi menengah di Bursa Efek

Indonesia.

• Penyedia solusi terpadu di sektor

pertambangan: menyelenggarakan layanan

terpadu dan berkesinambungan, mulai dari

studi kelayakan hingga pengiriman produk

ke pelabuhan; menunjang kegiatan klien; dan

memberikan pelayanan bernilai tambah yang

tentunya akan menghasilkan pendapatan yang

berkelanjutan bagi pemegang saham.

• Terbaik: dengan dukungan personel yang bekerja

dengan motivasi tinggi, serta ditunjang sistem

yang andal, kualitas pekerjaan yang tepat waktu,

dan senantiasa menerapkan standar keselamatan

kerja yang tinggi untuk meniadakan risiko

bahaya.

• Optimal: dari sisi nilai bagi pemegang saham,

keuntungan yang diperoleh klien, manfaat yang

diberikan perusahaan kepada karyawan maupun

kontribusi bagi semua pemangku kepentingan,

termasuk masyarakat dan pemerintah daerah.

• World Class: sustainable double-digit market share

in the Indonesian coal contracting sector and an

attractive mid cap stock on the Indonesia Stock

Exchange.

• Integrated mining solutions provider: by delivering

seamless integrated services from feasibility study

to port delivery, unlocking value for our clients,

delivering value added services which in turn

generate sustainable returns to shareholders.

• Excellence: through highly motivated people,

reliable systems, quality and timeliness in

everything we do and safety at all times, striving

for zero harm.

• Optimal: in terms of return to shareholders,

in value for clients, in benefits for employees,

in contribution to all stakeholders, including

communities and local government.

Sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Manajemen

Mutu selama 13 tahun terakhir telah kami

dapatkan. Dalam pelaksanaan setiap proyek,

aspek kesehatan dan keselamatan kerja serta

lingkungan hidup selalu menjadi prioritas

utama. Kami diberikan akreditasi OHSAS

18001:2007 untuk Manajemen Kesehatan &

Keselamatan Kerja dan ISO 14001:2004 untuk

Manajemen Lingkungan.

Saat ini, dengan bekal keberhasilan

Perusahaan menyelesaikan sejumlah

tantangan proyek infrastruktur, Perusahaan

mampu mempertahankan pengalaman

internasional dan juga menunjukkan

kemampuan lokal yang tinggi. Perusahaan

kami unik karena merupakan perusahaan

nasional di sektor sumber daya alam vital

yang menawarkan peluang amat besar

untuk tumbuh. Perusahaan juga mengalami

perubahan, dari perusahaan dengan fokus

utama di sektor minyak dan gas bumi

menjadi kontraktor jasa pertambangan. Dan

seiring perkembangan, kami mempekerjakan

personel dengan berbagai latar belakang

ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan

sehingga kemampuan mereka bersama-

sama menjadikan kami sebagai perusahaan

nasional unggulan dengan kemampuan

internasional.

We have maintained ISO 9001 certification

in Quality Management System over the last

13 years. Health, Safety and Environmental

aspects in all projects are given top priority,

we hold the accreditation of OHSAS 18001:2007

for Health and Safety Management and ISO

14001:2004 for Environmental Management.

Today, thanks to the heritage of completing

challenging projects at various times in

our history, we have been able to retain

considerable international experience while

also demonstrating highly skilled local

expertise. The Company is unique: in our

status as a national company, in a key resource

sector, enjoying considerable opportunities

this confers. Also in our evolution, from a

primary focus in the oil and gas sector, to

building a solid body of expertise in coal mine

contracting. And on the way we have created

an enviable blend of disciplines and skills in

our people who together make us stand out

as a national company with international

capabilities.

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

PENDAHULUAN

PT Petrosea Tbk. (“Perusahaan”) merupakan

satu-satunya perusahaan nasional yang

menyediakan jasa pertambangan lengkap

di sektor industri batubara, minyak dan gas

bumi di Indonesia. Keunggulan kami adalah

pada kemampuan untuk menyediakan jasa

pertambangan terpadu: pit-to-port maupun

life-of-mine service.

Tim manajemen Perusahaan memberikan

kontuinitas, pengetahuan yang luas di

bidang pertambangan batubara, minyak dan

gas, serta track record yang sangat baik di

bidang keselamatan kerja dan rekayasa, yang

didukung keahlian dari dalam maupun luar

negeri.

Kami telah melakukan berbagai kemajuan

signifikan dengan berinvestasi dalam sistem

manajemen peralatan maupun kemampuan

karyawan untuk mendiversifikasi sumber

pendapatan kami. Ini akan memastikan kami

siap memasuki fase pertumbuhan berikutnya.

PROFIL PERUSAHAAN

Petrosea kini

Sebagai salah satu kontraktor jasa

pertambangan batubara terkemuka di

Indonesia, daya saing Perusahaan terletak

pada kemampuannya menyediakan solusi

pertambangan lengkap, dengan didukung oleh

layanan di bidang rekayasa dan manajemen

proyek serta logistik.

Faktor penunjang yang integral bagi

keberhasilan Perusahaan adalah kemampuan

untuk memberikan pelayanan dengan standar

internasional dan konsisten dari POSB

(Petrosea Offshore Supply Base).

INTRODUCTION

PT Petrosea Tbk. (“Company”) represents

the only national company with full service

mining solutions serving the coal, oil and

natural gas sectors in Indonesia. Our ability to

deliver an integrated pit-to-port and life-of-

mine service across both key energy sectors

makes us unique.

The Company’s management team provides

continuity, extensive knowledge in the

sectors of coal, oil and gas, and a track record

for excellence in safety and engineering,

built on considerable local and international

expertise.

We have made significant progress investing

in capital equipment systems and skills

towards greater diversification of our earnings

base. This will ensure we are well prepared for

the next growth phase.

COMPANY PROFILE

Petrosea today

As one of Indonesia’s leading coal mining

contractors, we offer a competitive advantage

through our ability to provide complete

mining solutions, engineering and project

management, and logistics support.

Integral to our success has been our ability to

offer international standards and consistent

service from our POSB (Petrosea Offshore

Supply Base).

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

8 9PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Lokasi

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jakarta

dan kami memiliki kantor perwakilan di

Balikpapan dan Tanjung Batu, Kalimantan

Timur.

Pemegang Saham

Perusahaan adalah perusahaan rekayasa,

konstruksi dan pertambangan pertama yang

tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa

Efek Indonesia) pada tahun 1990. Di bulan

Februari 2012, untuk mematuhi peraturan

Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya

dikenal sebagai ”Bapepam-LK”) mengenai

Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT

Indika Energy Tbk. telah menjual sahamnya

sebesar 28,75% dari total saham dikeluarkan

Perusahaan kepada masyarakat. Saat ini, PT

Indika Energy Tbk. merupakan pemegang

saham mayoritas, memegang 69,80%

kepemilikan saham di Perusahaan.

Location

The Company’s headquarters is located in

Jakarta and we maintain a representative

office in Balikpapan and Tanjung Batu, East

Kalimantan.

Shareholders

The Company was the first engineering,

construction and mining company listed on

the Jakarta Stock Exchange (now Indonesia

Stock Exchange) in 1990. In February 2012,

to comply with regulations from Otoritas

Jasa Keuangan (“OJK”) (previously known as

“Bapepam-LK”) regarding a Public Company

Take Over, PT Indika Energy Tbk. has refloated

its 28.75 % of the total Company issued shares

to the public. PT Indika Energy Tbk. now being

a controlling shareholder holds 69.80 % share

ownership in the Company.

Perusahaan didirikan pada tahun 1972

berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.

75 tanggal 21 Februari 1972 yang dibuat di

hadapan Djojo Muljadi S.H., Notaris di Jakarta,

yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dengan surat keputusan

No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 November 1972,

telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di

Pengadilan Negeri Jakarta No. 3236 tanggal 7

Desember 1972 dan diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal

9 Februari 1973, Tambahan Berita Negara

Republik Indonesia No. 96.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, yaitu Perubahan

Anggaran Dasar terakhir sebagaimana

dimuat dalam akta No. 37 tanggal 29 Maret

2012 dibuat dihadapan Andalia Farida, SH,

MH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan

perubahan anggaran dasarnya telah diterima

dan dicatat dalam database Sisminbakum

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-25606

tanggal 13 Juni 2012, telah didaftarkan dalam

Daftar Perseroan No. AHU-0063532.AH.01.09.

tahun 2012 tanggal 13 Juli 2012 dan Perubahan

susunan Direksi dan Dewan Komisaris

berdasarkan akta No. 5 tanggal 6 Mei 2013, yang

dibuat di hadapan Andalia Farida, S.H., M.H.,

Notaris di Jakarta, telah diterima dan dicatat

dalam database Sistem Administrasi Badan

Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia sebagaimana

Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan

Anggaran Dasar dari Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.

AHU-AH.01.10-23133 tanggal 11 Juni 2013, telah

didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU

-0054665.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 11

Juni 2013.

The Company was established in 1972 with

deed No. 75 dated 21 February 1972 drawn

up before Djojo Muljadi S.H., Notary in Jakarta

which had been approved by the Ministry

of Justice of the Republic of Indonesia

through its decree No. Y.A.5/51/17 dated 30

November 1972, registered on the Companies

Registration of Jakarta District Court No. 3236

dated 7 December 1972, and was published in

the State Gazette of The Republic of Indonesia

No. 12 dated 9 February 1973, Supplement of

the State Gazette of The Republic of Indonesia

No. 96.

Company’s Articles of Associations have been

amended several times and lastly with deed

No. 37 dated 29 March 2012, drawn up before

Andalia Farida, SH, MH, Notary in Jakarta,

it was received and recorded in database

Sisminbakum of the Ministry of Law and

Human Rights of the Republic of Indonesia

No. AHU-AH.01.10-25606 dated 13 July 2012, it

was registered in the Company Registration

No. AHU-0063532.AH.01.09.year 2012 dated

13 July 2012, and the latest composition

of the Board of Directors and Board of

Commissioners is based on deed No. 5 dated

6 May 2013, drawn up before Andalia Farida,

Bachelor of Law, Master of Notary, Notary in

Jakarta, has been received and recorded in

the database of Administration System of

Legal Entity of the Ministry of Law and Human

Rights of the Republic of Indonesia as stated

in Letter of Notification Acceptance of the

Amendment of Articles of Association from

Ministry of Law and Human Rights of the

Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-23133

dated 11 June 2013, registered in Company

Registration No. AHU-0054665.AH.01.09.Year

2013 dated 11 June 2013.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

10 11PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

As per December 31st, 2013

Jumlah SahamAmount of Shares

Nilai Saham Total Total Share Value

4,034,420,000

Rp 201,721,000,000

1,008,605,000

Rp 50,430,250,000

Modal Dasar Authorised Capital

Modal ditempatkan dan disetorSubscribed and paid up capital

PERMODALANCAPITAL

First listed on the Jakarta

Stock Exchange and

Surabaya Stock Exchange

(now Indonesia Stock

Exchange) in May 21st,

1990 with a total of

4,500,000 shares offered

at Rp 1,000.- issue price

per share (IDX: PTRO).

A stock split was

undertaken by The

Company on May 4th,

1998, followed with a

bonus shares corporate

action with the ratio of

9:10 on May 27th, 1998,

increasing the number

of total shares issued to

102,600,000 shares.

The Company’s Corporate

Action of bonus shares

with a 1:1 ratio was issued

on November 28th, 1994,

increasing the number

of outstanding shares to

18,000,000 shares.

The Company deducted

its issued capital/paid-up

capital from buyback in

accordance to the result

from the General Meeting

of Shareholders on January

25th, 2006 and Capital

Market Supervisory Board

and Financial Institution

(“Bapepam-LK”) regulation

No. XI.B.2 and law of

Republic of Indonesia No.

40 Year 2007 regarding

Limited Liability Company.

The issued capital/paid-up

capital after deducted with

treasury stock with the

amount of 1,739,500 shares

is 100,860,500 shares or

equivalent to

Rp 50,430,250,000.-.

In February 2012, the

Company changed the

par value from Rp 500

to Rp 50 per share, thus

increasing the number of

issued and paid up capital

from 100,860,500 shares to

1,008,605,000 shares.

Pencatatan saham

Perusahaan pertama kali

di Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya (kini

Bursa Efek Indonesia)

pada 21 Mei 1990 dengan

jumlah saham sebanyak

4.500.000 saham dengan

nilai nominal Rp 1.000,-

per saham (IDX:PTRO).

Pada tanggal 4 Mei 1998,

Perusahaan melakukan

aksi korporasi pemecahan

nilai saham dan diikuti

dengan melakukan saham

bonus pada tanggal 27

Mei 1998 dengan rasio

9:10 sehingga menaikkan

jumlah saham yang

ditempatkan menjadi

102.600.000 saham.

Pada tanggal 28 November

1994, Perusahaan melakukan

aksi korporasi Saham Bonus

dengan rasio 1:1 sehingga

jumlah saham beredar naik

menjadi 18.000.000 saham.

Perusahaan melakukan

aksi korporasi pengurangan

modal ditempatkan/

modal disetor dari hasil

Buyback yang telah

disetujui pada Rapat Umum

Pemegang Saham tanggal

25 Januari 2006 dengan

mengikuti peraturan Badan

Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan

(”Bapepam- LK”) No. XI.B.2

dan UU No. 40 tahun

2007 tentang Perseroan

Terbatas. Sehingga modal

ditempatkan/modal disetor

Perusahaan setelah

dikurangi dengan saham

beredar yang diperoleh

kembali (Treasury Stock)

sejumlah 1.739.500 saham

menjadi 100.860.500 saham

atau sama dengan

Rp 50.430.250.000,-.

Pada bulan Februari 2012,

Perusahaan melakukan

pemecahan nilai nominal

saham dari semula sebesar

Rp 500 menjadi sebesar

Rp 50 per saham pada bulan

Februari 2012, sehingga

jumlah modal ditempatkan

dan disetor meningkat dari

100.860.500 lembar saham

menjadi 1.008.605.000

lembar saham.

1990 1994 1998 2010 2012

KRONOLOGIS SAHAMSHARES CHRONOLOGICAL

PERJALANAN PETROSEAMILESTONES

1972

1984

1990

2012

2009

Saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan PTRO, dan nama Perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk.

Pada bulan Februari, untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) mengenai Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual kembali sahamnya sebesar 28,75% kepada masyarakat. Sehingga pada akhir tahun tersebut kepemilikan saham PT Indika Energy Tbk. pada Perusahaan adalah sebesar 69,80%.

PT Indika Energy Tbk. mengakuisisi Perusahaan dan pada akhir tahun ini saham Indika Energy di Perusahaan mencapai 98,55%.

PT Indika Energy Tbk. acquired Company and owned 98.55% of Company’s shares by year end.

Perusahaan didirikan di Jakarta, Indonesia dengan nama PT Petrosea International Indonesia.

Incorporated in Jakarta, Indonesia as PT Petrosea International Indonesia.

Listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (now Indonesia Stock Exchange) as PTRO, with the Company name changed to PT Petrosea Tbk.

In February, to comply with Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) regulations (previously known as Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) regarding a Public Company Take Over, PT Indika Energy Tbk. re-floated 28.75% of its shares to the public. At the end of the year PT Indika Energy Tbk. holds 69.80% share ownership in the Company.

Perusahaan di akuisisi oleh Clough Limited.

Acquired by Clough Limited.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

12 13PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

PT INDIKA ENERGY Tbk.

69,80%

1) Dikendalikan oleh Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro dan keluarga sebesar 40,5% dan Bapak Agus Lasmono sebesar 59,5%.

Controlled by Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro and family 40.5% and Bapak Agus Lasmono 59.5%.

2) Pada tanggal 24 Maret 2014, kepemilikan seluruh saham pada PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) telah dialihkan kepada PT Tanah Alam Makmur (TAM).

On March 24th, 2014, the Company’s shares at TKCM has been transferred all to TAM.

PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS

PUBLIKPUBLIC

47%

PT TIRTA KENCANA

CAHAYA MANDIRI 2)

STRUKTUR PERUSAHAANCOMPANY STRUCTURE

99,80%

PT POSB

INFRASTRUCTURE

KALIMANTAN

50%

PT SANTAN BATUBARA

PT INDIKA

MITRA

ENERGI 1)

63,47%

PANDRI

PRABONO

MOELYO

4,44%

EDDY

JUNAEDY

DANU

1,57%

WADYONO

SULIANTORO

1,52%

PUBLIK

29%

PT INDIKA

MITRA

HOLDIKO

0,00%

(10 shares)

30,20%

PT PETROSEA Tbk.

99,80%

PT PETROSEA

KALIMANTAN

KEPEMIL IKAN SAHAM OLEH DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSISHARE OWNERSHIP BY BOARD OF COMMISIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Dewan Komisaris dan Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham di dalam PerseroanThe Board of Commisioners and Board of Directors has no share ownership in the Company

As per December 31st, 2013

* Shareholders with 5% or more shares ownership

As per December 31st, 2013

PEMEGANG SAHAM YANG MEMIL IK I 5% ATAU LEBIH KEPEMIL IKAN SAHAMSHAREHOLDERS WITH 5% OR MORE SHARE OWNERSHIP

Pemegang SahamShareholders

Jumlah SahamAmount of Shares

%

704,014,200 69.80%*

79,859,500 7.92%*

224,731,300 22.28%

1,008,605,000 100%

PT INDIKA ENERGY Tbk.

Lho Kheng Hong

PublikPublic

Total

PEMEGANG SAHAM DENGAN KEPEMIL IKAN SAHAM MASING-MASING KURANG DARI 5% SHAREHOLDERS WITH LESS THAN 5% SHARES OWNERSHIP

Pemegang SahamShareholders

Jumlah SahamAmount of Shares

%

78,689,193

1,177,000

7.80%

0.00%

68,400

39,800

0.01%

0.60%

10.99%

2,933,300

6,027,453

0.29%

1.44%

22.28%

7,063,000

14,510,000

110,796,754

3,426,400

224,731,300

0.12%

0.70%

0.34%

Perorangan Domestik /Individual Domestic

Asuransi /Insurance

Yayasan / Foundation

Perseroan Terbatas /Limited Liabil ity Companies

Karyawan / Employee

Bank / Bank

Dana Pensiun /Pension Funds

Reksadana / Mutual Funds

Perorangan - Asing / Individual - Foreign

Badan Usaha Asing / Business Entity Foreign

Total

SUSUNAN PEMEGANG SAHAMLIST OF SHAREHOLDERS

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

14 15PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

MEI / MAY

The Annual and Extraordinary

General Meeting of Shareholders

and Public Expose

POSB Obtains GREEN PROPER

RatingRapat Umum Pemegang

Saham Tahunan dan Luar

Biasa serta Paparan Publik

POSB Dianugerahi

PROPER HIJAU

On May 6th, 2013 Petrosea

held its Annual and

Extraordinary General

Meeting of Shareholders and

a Public Expose.

Pada tanggal 6 Mei 2013,

Petrosea mengadakan

Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan (RUPST)

dan Luar Biasa (RUPSLB)

yang dilanjutkan dengan

Paparan Publik.

On May 23rd, 2013 POSB

was given a 83.4% score

by Badan Lingkungan Hidup

(BLH) at East Kalimantan

or Environmental Agency,

thus awarding POSB with

the GREEN PROPER rating.

The award was given

by the Governor of East

Kalimantan during the

“PROPER Inauguration

Night” which was held in

conjunction with “World

Environment Day” on June

12th, 2013 in Samarinda.

PROPER (Program

Penilaian Peringkat

Kinerja Perusahaan) is

a government program,

specifically the Ministry

of Environment, that

assess and rates each

company’s compliance to

environmental regulations,

including CSR activities

with the surrounding

community.

Pada tanggal 23 Mei

2013, POSB diberikan

nilai 83.4% oleh Badan

Lingkungan Hidup (BLH)

provinsi Kalimantan Timur

dan dianugerahi peringkat

PROPER HIJAU. Penyerahan

anugerah PROPER

dilakukan oleh Gubernur

Kalimantan Timur pada

“Malam Penganugerahan

PROPER” bersamaan dengan

peringatan “Hari Lingkungan

Hidup Sedunia” pada tanggal

12 Juni 2013 di Samarinda.

PROPER (Program

Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan) merupakan

program Pemerintah,

khususnya Kementerian

Lingkungan Hidup (KLH)

untuk menilai tingkat

kepatuhan dan keseriusan

perusahaan dalam mengelola

lingkungan sesuai peraturan

perundang-undangan yang

berlaku, termasuk tanggung

jawab perusahaan terhadap

masyarakat sekitar (CSR).

MARET / MARCH APRIL / APRIL

POSB secured a contract to

be the shipyard of choice

for Shelf Drilling to carry out

their 5 year inspections as

well as the Out of Service

Project on the Parameswara

rig. The rig arrived at POSB

on the March 15th, 2013.

POSB memenangkan kontrak

dari Shelf Drilling selama 5

tahun untuk inspeksi Out of

Service Project di anjungan

Parameswara. Anjungan

tersebut tiba di POSB pada

tanggal 15 Maret 2013.

On April 15th, 2013 Petrosea

signed a contract for a vast

engineering, procurement

and construction project

with PT Indonesia Pratama

to construct a 69 Km coal

haul from Senyiur Port

to Tabang coal mine at

Kutai Kartanegara, East

Kalimantan.

On April 22nd, 2013 Petrosea

signed a contract with PT

Indonesia Bulk Terminal

(IBT) for engineering and

construction work at Pulau

Laut coal terminal, South

Kalimantan.

Pada tanggal 15 April 2013,

Petrosea menandatangani

perjanjian kontrak proyek

besar di bidang rekayasa,

pengadaan dan konstruksi

dengan PT Indonesia

Pratama untuk proyek

rekayasa jalan pengangkutan

batubara sepanjang 69 Km

dari Pelabuhan Senyiur ke

tambang batubara Tabang

di Kutai Kartanegara,

Kalimantan Timur.

Pada tanggal 22 April 2013,

Petrosea menandatangani

perjanjian dengan PT

Indonesia Bulk Terminal (IBT)

untuk pekerjaan rekayasa

dan konstruksi di terminal

batubara Pulau Laut,

Kalimantan Selatan.

Proyek POSB

PARAMESWARA OoS

POSB PARAMESWARA

OoS Project

Engineering & Project

Management engaged to

construct the ABN Workshop

Extension and Facilities

Project. The scope includes

Engineering, Procurement

and Construction (EPC)

for Workshop Extension

(6 bays), Mine Office,

Mezzanine Office, new lube

station, new HV wash pad,

waste & hazardous storage

and fuel station. This project

commenced on March 22nd,

2013.

Rekayasa & Manajemen

Proyek terlibat dalam Proyek

Pembangunan Workshop dan

Fasilitas ABN. Ruang lingkup

pembangunan meliputi,

Engineering, Procurement

and Construction (EPC)

untuk Workshop Extension

(6 bays), Mine Office,

Mezzanine Office, new

lube station, new HV wash

pad, penyimpanan limbah

berbahaya dan stasiun

bahan bakar. Proyek ini

dimulai pada tanggal 22

Maret 2013.

Proyek Pembangunan

Workshop dan Fasilitas ABN

ABN Workshop Extension and

Facilities Project

Penandatanganan Kontrak

Rekayasa, Pengadaan

dan Konstruksi - Proyek

Tabang

Penandatanganan

Proyek IBT

Signing of Engineering,

Procurement and

Construction Contract –

Tabang Project

Signing of IBT Project

PERISTIWA PENTING 2O13EVENT HIGHLIGHTS 2O13

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

16 17PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

NOVEMBER / NOVEMBER

Pada 29 November 2013,

Proyek Adimitra Baratama

Nusantara (ABN) meraih

penghargaan PRATAMA

(Perunggu) untuk kategori

Pengelolaan Keselamatan

Pertambangan. Penghargaan

ini diserahkan oleh Direktur

Jenderal Mineral dan

Batubara, Kementerian

Energi dan Sumber Daya

Mineral (ESDM), Dr.Ir. Thamrin

Sihite, ME.

Proyek ABN Meraih

Penghargaan PRATAMA

ABN Project Receives

PRATAMA Award

On November 29th, 2013 the

ABN Project was awarded the

PRATAMA Award (Bronze) in

Mining Safety Management

category. The Award was

presented by Dr. Ir. Thamrin

Sihite, ME from the Director

General of Mineral and Coal,

Ministry of Energy and

Mineral Resources.

GBP Project Achieves

1 Million Man Hours LTI Free

Main Workshop (Asset TGB)

Achieves 3 Million Man

Hours LTI Free

At the end of November 2013,

the Gunung Bayan Pratama

(GBP) project achieved a

safety milestone with 1

Million Man Hours Lost Time

Injury (LTI) Free.

On November 30th, 2013 the

Asset Management – Main

Workshop, Tanjung Batu

team successfully achieved

the safety milestone of 3

Million Man Hours over eight

(8) years Lost Time Injury

(LTI) Free.

Pada akhir bulan

November 2013, proyek

Gunung Bayan Pratama

(GBP) berhasil Mencapai

1 Juta Jam Kerja tanpa

mengalami kecelakaan

yang mengakibatkan hari

kerja hilang.

Pada 30 November 2013,

tim Asset Management –

Main Workshop, Tanjung

Batu berhasil mencapai

3 Juta Jam Kerja dalam

lebih dari delapan (8)

tahun tanpa mengalami

kecelakaan yang

mengakibatkan hari kerja

hilang.

Proyek GBP Mencapai

1 Juta Jam Kerja tanpa

Kecelakaan Kerja

Workshop Utama (Asset

TGB) Mencapai 3 Juta Jam

Kerja tanpa Kecelakaan

Kerja

POSB Tandatangan

Kontrak Dengan Chevron

POSB Sign Contract With

Chevron

SEPTEMBER / SEPTEMBER OKTOBER / OCTOBER

Petrosea signed a contract

with Chevron Indonesia

Company (CICo) for the

Indonesia Deepwater

Development (IDD) project,

utilizing Petrosea Offshore

Supply Base (POSB) as their

offshore logistics support and

services.

The five year contract, with

an additional five year option,

gives POSB further recognition

as a major oil and gas offshore

supply base facility in South

East Asia.

Petrosea menandatangani

kontrak kerjasama dengan

Chevron Indonesia Company

(CICo) untuk proyek Indonesia

Deepwater Development (IDD),

yang menggunakan Petrosea

Offshore Supply Base (POSB)

sebagai pendukung jasa dan

logistik.

Kontrak kerjasama lima tahun

ini, dengan opsi tambahan

lima tahun, juga akan

mengangkat nama POSB

sebagai pangkalan logistik

lepas pantai ternama di Asia

Tenggara.

Pada 10 September 2013,

POSB Operasional, Konstruksi

Sipil dan Administrasi Kantor

mencapai lebih dari 2 juta

jam kerja tanpa kecelakaan

kerja yang mengakibatkan

hari kerja hilang.

Pada 24 September 2013

Proyek Santan Batubara (SBB)

Separi berhasil mencapai 4

Juta Jam Kerja dalam lebih

dari dua (2) tahun tanpa

mengalami kecelakaan yang

mengakibatkan hari kerja

hilang.

POSB Mencapai 2

Juta Jam Kerja tanpa

Kecelakaan Kerja

SBB Mencapai 4 Juta Jam

Kerja tanpa Kecelakaan

Kerja

On September 10th, 2013 POSB

Operations, Civil Construction

and Office Administration

completed more than 2 Million

Man Hours Lost Time Injury

(LTI) Free.

On September 24th, 2013

the Santan Batu Bara (SBB)

Separi Project successfully

achieved the safety

milestone of 4 Million Man

hours over two (2) years Lost

Time Injury (LTI) Free.

POSB Achieves 2 Million

Man Hours LTI Free

SBB Separi Project

Achieves 4 Million Man

Hours LTI Free

ABN Project Achieves 10

Million Man Hours LTI Free

IBT Project Taking-

Over

On October 17th, 2013 the

Adimitra Baratama Nusantara

(ABN) Project team

successfully achieved the

safety milestone of 10 Million

Man Hours over 2,5 years

with Lost Time Injury (LTI)

Free. Upon achieving this

incredible milestone, the ABN

Project received a formal

recognition award from the

President Director of PT Toba

Bara Sejahtera, Justarina S.M

Naiborhu.

The IBT Crane Replacement

and Wharf Works Project

achieved completion after

the replacement of all four

cranes. IBT issued the

Taking-Over Certificate on

October 31st, 2013.

This project was completed

Lost Time Injury (LTI) Free

and six (6) weeks ahead of

schedule.

Pada 17 Oktober 2013 tim

Proyek Adimitra Baratama

Nusantara (ABN) berhasil

mencapai 10 Juta Jam Kerja

dalam lebih dari 2,5 tahun

tanpa mengalami kecelakaan

kerja yang mengakibatkan

hari kerja hilang. Atas

pencapaian ini, Proyek ABN

berhasil meraih penghargaan

dari Direktur Utama PT Toba

Bara Sejahtera, Justarina S.M

Naiborhu.

Proyek IBT Crane

Replacement and Wharf

Works telah diselesaikan

dengan mengganti empat

crane. IBT mengeluarkan

Sertifikat Pengambilalihan

pada 31 Oktober 2013.

Penyelesaian proyek

ini dicapai tanpa

mengalami kecelakaan

yang mengakibatkan hari

kerja hilang, dan berhasil

diselesaikan enam (6)

minggu lebih cepat dari

jadwal.

Proyek ABN Mencapai

10 juta Jam Kerja Tanpa

Kecelakaan Kerja

Penyelesaian

Proyek IBT

PERISTIWA PENTING 2O13EVENT HIGHLIGHTS 2O13

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

18 19PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk

Proyek Kideco dari Kementerian

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia pada tanggal 22

April 2013 atas pencapaian 2.427.723

Jam Kerja tanpa kecelakaan yang

mengakibatkan hari kerja hilang.

Zero Accident Award for the Kideco

Project from the Ministry of Manpower

and Transmigration of the Republic of

Indonesia on April 22nd, 2013 for the

achievement of 2,427,723 Man Hours

Lost Time Injury (LTI) Free.

Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk

Proyek ABN dari Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia pada tanggal 22 April

2013 atas pencapaian 7.385.028

Jam Kerja tanpa kecelakaan yang

mengakibatkan hari kerja hilang.

Zero Accident Award for the ABN

Project from the Ministry of Manpower

and Transmigration of the Republic of

Indonesia on April 22nd, 2013 for the

achievement of 7,385,028 Man Hours

Lost Time Injury (LTI) Free.

Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk

Proyek ABN dari Klien (PT Adimitra

Baratama Nusantara) pada tanggal

17 Oktober 2013 atas pencapaian 10

Juta Jam Kerja tanpa kecelakaan yang

mengakibatkan hari kerja hilang.

Zero Accident Award for the ABN

Project from the Client (PT Adimitra

Baratama Nusantara) on Oktober 17th,

2013 for the achievement of 10 Million

Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.

Penghargaan PROPERDA HIJAU untuk

POSB dari Gubernur Kalimantan Timur

pada tanggal 12 Juni 2013.

PROPERDA Award (Green Rating)

for POSB from the Governor of East

Kalimantan on June 12th, 2013.

ZERO ACCIDENT AWARD – KIDECO PROJECT

ZERO ACCIDENT AWARD – ABN PROJECT

PROPERDA AWARD – POSB

ZERO ACCIDENT AWARD – ABN PROJECT

PRATAMA AWARD – ABN PROJECT

Penghargaan PRATAMA (PERUNGGU)

kategori Pengelolaan Keselamatan

Pertambangan untuk Proyek ABN

dari Direktorat Jenderal Mineral dan

Batubara, Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral pada tanggal

29 November 2013.

PRATAMA Award (BRONZE) in Mining

Safety Management for the ABN

Project from the Directorate General

of Mineral and Coal, Ministry of

Energy and Mineral Resources on

November 29th, 2013.

PENGHARGAAN DAN SERTIF IKASIAWARDS AND CERTIF ICATIONS

Sertifikasi Standar Internasional

untuk Sistem Manajemen

Lingkungan.

Berlaku sejak 20 Mei 2012 hingga

20 Mei 2015.

International Standard Certification

for Environmental Management

System.

Valid from May 20th, 2012 - May 20th,

2015.

ISO 14001:2004 CERTIFICATION

Sertifikasi Standar Internasional

untuk Sistem Manajemen Kesehatan

dan Keselamatan Kerja.

Berlaku sejak 25 Januari 2013 hingga

25 Januari 2016.

International Standard Certification

for Health and Safety Management

System.

Valid from January 25th, 2013 -

January 25th, 2016.

OHSAS 18001:2007 CERTIFICATION

Sertifikasi Standar Internasional

untuk Sistem Manajemen Kualitas.

Berlaku sejak 13 April 2012 hingga 13

April 2015.

International Standard Certification

for Quality Management System

Standard.

Valid from April 13th, 2012 - April 13th,

2015.

ISO 9001:2008 CERTIFICATION

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

20 21PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

02

STATISTIK 5 TAHUN TERAKHIR

FIVE YEARS HISTORICAL STATISTICS

PENDAPATAN USAHA (DALAM RIBUAN DOLLAR AS)

OPERATING REVENUE (IN THOUSAND USD)

BAGAN PENDAPATAN USAHA PER LINI BISNIS 2012

CHART OF OPERATING REVENUE PER BUSINESS LINE FOR 2012

INFORMASI SAHAM

SHARE INFORMATION

TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

PENDAPATAN USAHAOPERATING REVENUE

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILANPROFIT BEFORE INCOME TAX

JUM

LAH

(D

ALA

M R

IBU

AN

US

D)

| T

OTA

L (I

N T

HO

US

AN

D U

SD

)

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

0

27,

59

6

4,5

64

51,

59

3

66

,26

7

63

,56

5

JUM

LAH

(D

ALA

M R

IBU

AN

US

D)

| T

OTA

L (I

N T

HO

US

AN

D U

SD

)

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

02009 20092010 20102011 20112012 20122013 2013

36

0,0

96

171,

82

6

186

,94

9

26

3,7

69

38

5,4

92

LABA BERSIHNET INCOME

JUMLAH (DALAM RIBUAN USD) | TOTAL (IN THOUSAND USD)

2009

2010

2011

2012

2013

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

17,308

1,590

42,254

52,643

49,122

STATISTIK 5 TAHUN TERAKHIRFIVE YEARS HISTORICAL STATISTICS

20132009Unit 2010 2011 2012Description

SINGKATANABREVIATIONS

Rb / Th : Ribuan / Thousand

Jt / Mn : Juta / Million

USD / USD : Dolar Amerika Serikat / United States Dollars

% : Persen / Percentage

TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

Pendapatan usaha / Operating revenue

Laba kotor / Gross profit

Laba usaha / Operating income

Laba sebelum pajak penghasilan /

Profit before income tax

Laba bersih / Net income

Jumlah laba komprehensif /

Total comprehensive income

Rasio laba bersih atas pendapatan usaha /

Ratio of net income to operating revenue

Pembayaran dividen / Dividend paid

Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor

penuh / Number of share issued and paid up

Jumlah saham yang diperoleh kembali /

Number of treasury stocks

Laba bersih per saham / Net income per share

Modal kerja bersih / Net working capital

Jumlah aset / Total assets

Pembelanjaan modal / Capital expenditure

Penyusutan / Depreciation

Jumlah liabilitas / Total liabilities

Jumlah ekuitas / Total equity

Rasio laba bersih atas jumlah aset /

Ratio of net income to total assets

Rasio laba bersih atas ekuitas /

Ratio of net income to equity

Rasio lancar / Current ratio

Rasio jumlah liabilitas atas ekuitas /

Ratio of total liabilities to equity

Rasio jumlah liabilitas atas aset /

Ratio of total liabilities to total assets

Rb USD / Th USD

Rb USD / Th USD

Rb USD / Th USD

Rb USD / Th USD

Rb USD / Th USD

Rb USD / Th USD

%

Rb USD / Th USD

Jt / Mn

Jt / Mn

USD

Rb USD / Th USD

Rb USD / Th USD

Rb USD / Th USD

Rb USD / Th USD

Rb USD / Th USD

Rb USD / Th USD

%

%

Rasio / Ratio

%

%

263,769

76,327

52,388

66,267

52,643

52,642

19.96

14,085

1,008.61

-

0.0522

(7,280)

377,298

155,462

37,965

218,066

159,232

13.95

33.06

0.94

136.95

57.80

186,949

55,266

38,296

51,593

42,254

42,254

22.60

1,590

100.86

-

0.4189

2,423

222,512

60,264

26,324

101,837

120,675

18.99

35.01

1.04

84.39

45.77

171,826

55,399

39,497

4,564

1,590

1,590

0.93

-

100.86

-

0.0158

20,900

194,509

47,085

21,947

114,498

80,011

0.82

1.99

1.34

143.10

58.87

385,492

112,728

80,101

63,565

49,122

49,115

12.74

21,057

1,008.61

-

0.0487

39,716

529,742

148,746

53,976

342,452

187,290

9.27

26.23

1.32

182.85

64.65

360,096

90,629

62,116

27,596

17,308

17,286

4.81

7,000

1,008.61

-

0.0172

67,28 4

509,242

31,608

62,386

311,666

197,576

3.40

8.76

1.55

157.74

61.20

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

24 25PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

2013

2012

HARGA SAHAMSHARE PRICE

HARGA SAHAMSHARE PRICE

VOLUME PERDAGANGAN SAHAMSHARE TRADE VOLUME

VOLUME PERDAGANGAN SAHAMSHARE TRADE VOLUME

2,500

2,000

1,500

1,000

500

45,000

40,000

35,000

30,000

25,000

20,000

15,000

10,000

5,000

Q1 Q2 Q3 Q4

Q1 Q2 Q3 Q4 P

RIC

EP

RIC

E

CLOSE

HIGH

LOW

1,890

2,100

1,350

1,200

1,930

1,130

1,160

1,320

970

1,150

1,450

1,130

CLOSE

HIGH

LOW

4,275

45,500

3,950

3,275

4,700

3,125

1,510

3,650

1,400

1,320

1,540

930

INFORMASI SAHAMSHARE INFORMATION

Q4

Q3

Q2

Q1 141,026,500

2,979,500

287,563,000

424,553,500

Q4

Q3

Q2

Q1

200,000,000

100,000,000

400,000,000

200,000,000

600,000,000

300,000,000

800,000,000

400,000,000

1,000,000,000

500,000,000

99,609,500

202,272,500

296,573,000

964,736,500

PENDAPATAN USAHA PER LINI BISNISOPERATING REVENUE PER BUSINESS LINE

2009 2010 2011 2012 2013 %Business Line 5 Year Average

9.20 % 86.71 %Pertambangan

Mining

4.09 %Jasa bidang

Minyak & Gas BumiOil & Gas Services

Rekayasa & Manajemen ProyekEngineering & Project

Management

PENDAPATAN USAHA (DALAM RIBUAN DOLLAR AS)OPERATING REVENUE ( IN THOUSAND USD)

BAGAN PENDAPATAN USAHA PER L IN I B ISNIS TAHUN 2013CHART OF OPERATING REVENUE PER BUSINESS L INE FOR 2013

Mining

Others

Engineering & Project Management

360,096

136,913 157,529 233,018 356,759 87.45%312,243 86.71

Oil & Gas Services

13,759 5,162 12,831 2,265 3.56%14,735 4.09

20,615 24,094 17,920 26,468 8.93%33,118 9.20

539 164 - - 0.06%-

171,826 186,949 263,769 385,492 100%Total 100%

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

26 27PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Direktur

Director

ADRIANSTEWART

A.

Direktur Tidak Terafiliasi

Non-Affiliated Director

JOHANES ISPURNAWAN

E.

Direktur

Director

MOCHAMAD KURNIA ARIAWAN

B.

Direktur

Director

ALEXEI JEROME GARCIA JOVELLANA

F.

Wakil Presiden Direktur

Vice President Director

SUDIRMAN SAIDC.

Direktur

Director

GREGORY JOSEPH ANDERSON

G.

Presiden Direktur

President Director

EDDY JUNAEDY DANU

D.

SUSUNAN DIREKSIBOARDS OF DIRECTORS

A DB EC F G

SUSUNAN DEWAN KOMISARISBOARDS OF COMMISSIONERS

Komisaris Independen

Independent

Commissioner

SRIYANTOA.

Presiden Komisaris

President

Commissioner

RICHARD BRUCE NESS

E.

Komisaris

Commissioner

PANDRI PRABONO-MOELYO

B.

Komisaris Independen

Independent

Commissioner

SIMON F. SEMBIRING

F.

Komisaris

Commissioner

M. ARSJAD RASJID P.M.

C.

Komisaris Independen

Independent

Commissioner

ALBERT STEVEN BUDISUSETIJA

G.

Wakil Presiden Komisaris

Vice President

Commissioner

WISHNU WARDHANA

D.

A DB EC F G

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

28 29PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Sepanjang tahun 2013, harga dan permintaan

dari pasar ekspor utama terus dirasakan

menurun pada sektor batubara di Indonesia.

Dampak siklus penurunan dirasakan oleh

semua kontraktor maupun pemilik tambang

batubara, dan Petrosea pun tidak terlepas

mengalami penurunan penjualan dan

profitabilitas. Namun demikian, sebagaimana

pernah kami sampaikan dan kami jelaskan

kembali dalam laporan ini, klien Petrosea

merupakan perusahaan papan atas di sektor

batubara dengan prospek usaha jangka

panjang mereka yang sangat baik dan

perencanaan tambang yang matang. Pada

dua proyek pertambangan kami, tercatat

pertumbuhan volume yang cukup tinggi untuk

menutupi penurunan volume pada proyek

pertambangan kami lainnya. Di samping itu

masih ada alternatif lain untuk meningkatkan

pendapatan. Kami akan terus menyediakan

jasa bagi perusahaan batubara yang

telah menjadi klien, dengan menggunakan

Indonesia’s coal sector faced a continued

bear market and weak price levels throughout

2013. The cyclical downturn has impacted

all coal contractors and mine owners alike

and Petrosea has not escaped the general

decline in sales and profitability. However

as we have stated in the past and repeat

in this report, Petrosea clients are top tier

leaders in the sector with excellent long-term

prospects and sound mine planning. In two of

our mining projects, we saw healthy volume

growth to potentially offset drops in some of

our mining projects. In addition we are not

without alternative avenues of growth. To

continue to serve the existing coal portfolio,

leveraging improved cost management to take

advantage of any upturns in coal prices. While

responding to excellent growth prospects

in oil and gas from our strategic supply

base near the Makassar Strait. Engineering

and Project Management expertise offers

further positive prospects in infrastructure

Dalam kondisi yang dinamis dan menantang saat ini, Petrosea telah mengambil tindakan khusus untuk menjaga serta menjalankan langkah-langkah efisiensi di seluruh lini Perusahaan. Pendekatan strategis kami tidak berubah, namun kami telah menemukan cara baru untuk mengoptimalkan kapasitas kami sambil terus menelusuri segala peluang yang dapat memperkuat fondasi jangka panjang kami di jasa pertambangan serta peluang baru di sektor minyak dan gas bumi dan infrastruktur di Indonesia.

RICHARD BRUCE NESS

Presiden KomisarisPresident Commissioner

LAPORAN PRESIDEN KOMISARISPRESIDENT COMMISSIONER’S REPORT

During these dynamic and challenging times, Petrosea has been

prudently taking specific steps to safeguard and sustain company-wide

efficiency measures. Our strategic approach has not changed, but

we have new found focus on optimizing our existing capacities while

continuing to explore all opportunities that can solidify our long term

foundation in contract mining and any new emerging opportunities in

oil and gas and EPM sector within Indonesia.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

30 31PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Selain itu, saya sampaikan bahwa Eddy

Junaedy Danu yang memiliki pengalaman

yang luas di bidang minyak dan gas bumi

serta bidang rekayasa, telah ditunjuk menjadi

Presiden Direktur, dan Sudirman Said sebagai

Wakil Presiden Direktur PT Petrosea Tbk. Eddy

Junaedy Danu saat ini dipercaya menjadi salah

seorang Direktur di PT Indika Energy Tbk.,

sementara Sudirman Said pernah memegang

sejumlah posisi senior di Indika Energy Group,

dan kini kembali menjadi anggota Direksi

Petrosea setelah sebelumnya menjabat

sebagai Direktur Sumber Daya Manusia

Perusahaan dari tahun 2009 hingga 2010.

Penujukan mereka membuktikan komitmen

untuk memperkuat sinergi antara Petrosea

dengan Indika Energy Group dan bersama

mengembangkan berbagai peluang baru yang

manfaatnya dapat dirasakan oleh Perusahaan

dan para pemegang saham nantinya.

TINJAUAN KE DEPAN

Dengan mempertimbangkan langkah

reorganisasi yang telah dilakukan secara

signifikan, ditandai dengan masuknya

anggota Direksi maupun Dewan Komisaris

yang baru dan sangat berpengalaman, saya

yakin Petrosea siap menghadapi tantangan

di masa mendatang dan memiliki potensi luar

biasa yang dapat diwujudkan. Perusahaan

berkemampuan untuk mendapat peluang baru

dan menyelenggarakan jasa untuk sejumlah

perusahaan besar. Di sisi lain, Perusahaan

juga berpeluang besar memasuki bidang

usaha lain di luar bisnis batubara.

I am also pleased to report the appointments

of Eddy Junaedy Danu who has a vast wealth

of experience in the field of oil and gas and

engineering services as President Director

and Sudirman Said as Vice President Director

in PT Petrosea Tbk. Eddy Junaedy also serves

as a Director of PT Indika Energy Tbk., while

Sudirman Said has held a number of senior

positions in the Indika Energy Group and

returns to Petrosea as the Board of Director

having served the Company as Human Capital

Director from 2009 to 2010.

These key appointments demonstrate the

commitment to build further synergy between

Petrosea and the Indika Energy Group in jointly

developing new opportunities for the benefit

of the Company and its shareholders.

OUTLOOK

Taking account the significant reorganisation

and the strengthening of both Board of

Directors and Board of Commissioners

with new senior and highly experienced

management, I believe Petrosea is well

equipped for the future with considerable

potential to be realised. The company has the

platform to explore new opportunities, draw

on a good quality customer base with sound

mine plans, and has substantial upside in its

non-contract mining businesses.

RICHARD BRUCE NESS

Presiden Komisaris

President Commissioner

manajemen biaya yang lebih baik agar siap

mengambil peluang saat harga batubara

membaik. Sementara itu, kami menanggapi

prospek pertumbuhan yang menjanjikan

di usaha migas melalui fasilitas pangkalan

logistik kami yang berlokasi strategis di dekat

Selat Makasar. Dengan kemampuan menangani

proyek rekayasa dan manajemen proyek,

Perusahaan juga memanfaatkan peluang di

berbagai proyek pembangunan infrastruktur

yang menjadi prioritas utama pemerintah

untuk memacu tingkat pertumbuhan ekonomi

yang lebih tinggi.

LANGKAH PRAKTIS

Direksi Perusahaan telah melakukan

reorganisasi secara efektif pada tahun

sebelumnya, dengan berhasil melakukan

sejumlah perbaikan dalam hal manajemen

biaya, pemanfaatan aset dan alokasi modal.

Utang dapat dikendalikan dan neraca

dapat dijaga tetap konservatif, sehingga

Perusahaan mampu memanfaatkan setiap

peluang untuk tumbuh. Petrosea akan terus

meningkatkan produktivitas, sistem baru

akan diimplementasikan dan tenaga terampil

akan ditambah di tahun mendatang. Dengan

kata lain, Perusahaan telah menerapkan

strategi yang tepat untuk pengelolaan

pertumbuhan yang menurun pada usaha

jasa pertambangan, sementara Perusahaan

memiliki kapasitas untuk melakukan ekspansi

ke sektor usaha lain.

PERUBAHAN PIMPINAN

Saya ucapkan selamat bergabung kepada

Wishnu Wardhana yang ditunjuk menjadi

Wakil Presiden Komisaris Perusahaan. Beliau

saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur

di PT Indika Energy Tbk,, pemegang saham

mayoritas Petrosea. Saya ucapkan selamat

datang juga kepada M. Arsjad Rasjid P.M.,

Wakil Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk.

yang diangkat menjadi Komisaris Perusahaan,

dan kepada Albert Steven Budisusetija, yang

bergabung sebagai Komisaris Independen.

development, a high priority if Indonesia is

to attain the higher economic growth rates

desired.

PRACTICAL MEASURES

The Board of Directors of the Company has

undertaken an effective reorganisation

during the past year and achieved substantial

improvements in cost management, asset

utilisation and capital allocation. Debt has

been well controlled and a conservative

balance sheet allows the company to

maximise growth opportunities as they

arise. Higher productivity will continue to be

pursued and the investment in new systems

and additional skills will be realised in the

year ahead. In summary, the Company has

firm strategies to manage lower growth levels

in mine contracting, while having the capacity

to expand to other business opportunities.

LEADERSHIP CHANGES

I welcome Wishnu Wardhana as Vice President

Commissioner of the Company, also serving

as President Director of PT Indika Energy Tbk.,

the majority shareholder in Petrosea, and M.

Arsjad Rasjid P.M. as Commissioner of the

Company, currently Vice President Director

of PT Indika Energy Tbk., together with Albert

Steven Budisusetija who has joined as

Independent Commissioner.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

32 33PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Presiden DirekturPresident Director

EDDY JUNAEDY DANU

LAPORAN PRESIDEN DIREKTURPRESIDENT DIRECTOR’S REPORT

SIAP MENGHADAPI MASA DEPAN

Petrosea teguh dan fokus pada tujuan jangka

panjang di tengah-tengah kondisi bisnis yang

terus berubah. Pada 2013, Perusahaan lebih

memperkuat inti organisasi untuk memberikan

landasan yang kokoh dalam mendorong

efisiensi dan kesiapan strategis untuk peluang

bisnis baru, baik dalam bidang kontrak

pertambangan dan non pertambangan. Pada

tahun 2013, pendapatan turun 6,6% menjadi

US$ 360,1 juta dan laba bersih lebih rendah

65% menjadi US$ 17,3 juta dibanding tahun

2012 dimana pendapatan adalah sebesar US$

385,5 juta dan laba bersih sebesar US$ 49,1

juta. Penurunan ini disebabkan oleh volume

pengupasan tanah penutup yang lebih

rendah; kerugian pada Santan Batubara dan

beban bunga yang lebih tinggi yang berasal

dari pembebanan bunga penuh 12 bulan untuk

belanja modal yang dilakukan di 2012 dan

pelaksanaan pengelolaan kewajiban Grup

Perusahaan, dimana Perusahaan melakukan

pembayaran lebih awal atas pinjaman

sebesar US$ 110 juta dengan bunga 9,85% per

tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2016

digantikan pinjaman dengan bunga sebesar

7,165% per tahun untuk jangka waktu 10 tahun.

POSITIONED FOR THE FUTURE

Petrosea has remained steadfast and focused

on its long-term objectives, amidst an ever

changing business landscape. In 2013,

the Company has further strengthened its

organization core to provide a solid platform in

promoting efficiency and strategic readiness

for new business opportunities, both in the

contract mining and non-contract mining. In

2013, there was a 6.6% reduction in revenues

to US$ 360.1 million and 65% reduction on

net profit to US$ 17.3 million, compared to

US$ 385.5 million and US$ 49.1 million in 2012

respectively. Lower net income were due to

lower overburden volume; net loss from Santan

Batubara and higher interest expenses which

were derived from the 12 months interest

charge from previously purchased capital

expenditure in 2012 and the group-wide

liability exercise where the Company prepaid

the US$ 110 million loan with 9.85% interest

per annum which was due in 2016 and replace

it with 7.165% interest per annum loan with

period of 10 years. In the longterm this will

provide us with much reduced interest in the

next 10 years. Management also demonstrated

efforts in reducing direct costs and the

Melewati tahun 2O13 yang menantang memberikan Petrosea wawasan berharga dan saat ini telah siap menghadapi kompleksitas industri dan bisnis serupa sehingga kami dapat mempertahankan aspirasi jangka menengah kami.

Overcoming a challenging 2O13, provided Petrosea with valuable

insights and is now firmly equipped in facing similar industry/business

complexities that would help sustain our midterm aspirations.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

34 35PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

mempertimbangkan dampak utilisasi

seminimal mungkin. Dengan beberapa klien,

kami telah menandatangani perpanjangan

kontrak yang dapat memungkinkan

perusahaan meningkatkan pendapatan

seiring dengan kenaikan harga batubara.

TANGGUH BERKAT PERENCANAAN MATANG

Kedua, yang masih terkait dengan faktor

di atas, kami mengoptimalkan kegiatan

operasional untuk lebih tangguh. Karena masih

relatif baru dan terawat, peralatan beroperasi

dengan kapasitas optimal. Berkat komunikasi

yang baik dengan perusahaan pemasok

peralatan dan fasilitas, proses pengadaan

dapat direncanakan lebih baik. Kami mendapat

harga lebih kompetitif dan menerima barang

tepat waktu sehingga lebih fleksibel dan

efektif mengelola rantai pasokan. Modal dijaga

kecukupannya untuk membiayai perawatan

alat agar armada selalu siap difungsikan.

Upaya menekan biaya yang kami tempuh

berhasil mengurangi biaya operasional dan

biaya umum. Menyusul langkah reorganisasi,

struktur pelaporan internal kini lebih

ramping dan proses pengambilan keputusan

semakin baik. Infrastruktur manajemen

internal perusahaan ditingkatkan dengan

program aplikasi dan sistem perencanaan

sumber daya perusahaan yang direncanakan

diimplementasikan pada awal 2014 untuk

mempertahankan daya saing perusahaan.

Untuk meningkatkan produktivitas dan

kelangsungan usaha, potensi sumber daya

manusia perusahaan ditingkatkan, termasuk

mengirimkan beberapa mekanik mengikuti

pelatihan di luar negeri pada tahun 2013.

Dengan keahlian karyawan yang meningkat,

kami dapat memaksimalkan kapasitas teknisi

mesin untuk urusan pemeliharaan, dan kami

pun dapat menekan biaya.

DIVERSIFIKASI PENDAPATAN

Untuk memiliki alur diversifikasi pendapatan

yang lebih banyak jika harga komoditi masih

lemah, kami mengembangkan usaha diluar

jasa pertambangan. Pelanggan kami di

going forward that will enable us to increase

revenues in line with any upside in coal prices.

RESILIENCE FROM SOUND PLANNING

Secondly, a related point, we have optimized

our current operations to give us more

resilience. We have achieved high levels of

capacity utilisation from a relatively young

and well-maintained fleet. By reaching out to

equipment and facilities vendors we secured

improvements in procurement planning,

equipment pricing and delivery, giving us

flexibility and strength in managing our

supply chain. This is part of our supply chain

transformation. Capital has been conserved

with the primary focus on maintenance

expenditure to assure operational reliability

and a cost management drive has trimmed

operational and general overheads. The

internal reorganization has streamlined our

internal reporting structure and enhanced

decision-making. We have invested in our

internal business management infrastructure

with the introduction of enterprise resource

planning systems and software due to go live

early in 2014, which will contribute to ensuring

we maintain our competitive edge. Alongside

this, with future productivity and continuity in

mind we have invested in building our human

capital. A good illustration among a range of

measures, is overseas training for mechanics

undertaken in 2013, which will extend our

internal capability and generate further

cost reductions in the future since we will

maximize our mechanic capacity for routine

maintenance.

EARNINGS DIVERSIFICATION

To have a more diversified income streams

should commodity price remain soft, we are

expanding our non mining contract business.

In oil and gas services, based on established

Dalam jangka panjang, hal tersebut akan

memberikan Petrosea biaya bunga yang lebih

rendah untuk 10 tahun mendatang. Meski

demikian, Manajemen berhasil menekan beban

langsung dan tingkat utang. Perusahaan

juga mampu meningkatkan pendapatan dari

usaha jasa pertambangan minyak dan gas

lepas pantai, serta dari unit usaha rekayasa

dan manajemen proyek. Siklus penurunan

yang berimbas pada seluruh sektor batubara

berhasil diatasi dengan baik oleh Petrosea,

dan Perusahaan memanfaatkan keahlian

yang menjadi andalannya dan memposisikan

diri untuk dapat meningkatkan potensi

pendapatan di masa depan. Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan terakhir menyetujui

untuk membayarkan dividen sebesar US$ 7

juta dari laba Perusahaan tahun 2012 dan

telah dibagikan pada bulan Agustus 2013.

PERUBAHAN STRATEGIS DAN STRUKTUR

Kami telah menyelesaikan re-organisasi

internal untuk menekan biaya, meningkatkan

produktivitas di seluruh proyek lokasi

tambang, mempertahankan modal serta

meningkatkan diversifikasi sumber

pendapatan. Kami tetap mempertahankan

jasa pertambangan sebagai bisnis utama.

Unit-unit usaha lain yaitu Jasa Minyak dan

Gas Bumi dan Rekayasa & Manajemen Proyek

lebih ditingkatkan sebagai unit-unit usaha

bisnis strategis yang merupakan penghasil

keuntungan.

KLIEN KAMI PERUSAHAAN TAMBANG YANG

BERKUALITAS

Kami mempertahankan kontrak jangka

panjang dengan perusahaan tambang

yang berkualitas. Ketika kondisi kurang

menguntungkan, kami bekerja erat dengan

klien untuk mengoptimalkan kapasitas dan

efisiensi perencanaan dan pengoperasian

tambang. Bersama dengan klien kami, kami

saling meningkatkan efisiensi dengan bekerja

bersama untuk menciptakan rencana kerja

dan produksi yang tepat. Penempatan ulang

armada pada proyek dilakukan dengan

company’s level of indebtedness effectively.

At the same time we have boosted revenues

from our oil and gas offshore services

and engineering and project management

businesses. Petrosea has weathered the

cyclical downturn impacting the entire coal

sector and leveraged core areas of expertise,

positioning us to capitalise on significant

earnings potential ahead. At the last annual

shareholders’ meeting we were pleased to

obtain approval to continue payments of

dividends, with a distribution in August 2013

of US$ 7 million from 2012 earnings.

STRATEGIC AND STRUCTURE CHANGES

We have completed an internal reorganization

to address costs, enhance productivity

across mining site, conserve capital and

promote more diversified earning base. We

are still very much engaged in maintaining a

significant share in coal mining contract. Other

business lines namely Oil and Gas Services

and Engineering & Project Management are

now increased as strategic business units

will be considered as profit centers.

A QUALITY PORTFOLIO

We have maintained long-terms contracts

with established mining owners. During the

down-cycle we have worked closely with

them to optimize capacity and efficiency

in mine planning and operations. Together

with our mining clients, we are mutually

driving up efficiency and working together

towards workable mine plans and production

programs. Fleets has been redeployed with

minimum impact on utilization. On a selected

basis, we have agreed to commercial terms

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

36 37PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

TATA KELOLA

Setiap komite yang menangani urusan

tata kelola di bawah Dewan Komisaris

melaksanakan kajian dan evaluasi sebagai

bentuk pengawasan atas kinerja perusahaan

mewakili semua pemegang saham. Komite

mengadakan rapat rutin sepanjang 2013

bersama anggota Dewan Komisaris dan Direksi

serta Anggota Komite Audit Independen

dan Tata Kelola Perusahaan. Tidak ada

penyimpangan yang material yang perlu

dilaporkan.

PERUBAHAN KOMPOSISI KEANGGOTAAN

DIREKSI

Bersama saya, pada tahun 2013, bergabung tim

yang kompeten ke jajaran Direksi Perusahaan,

yakni Sudirman Said, Wakil Presiden Direktur;

Mochamad Kurnia Ariawan, Direktur; Adrian

Stewart, Direktur; dan Alexei Jerome Garcia

Jovellana, Direktur. Mereka sebelumnya

dipercaya mengisi berbagai posisi di

perusahaan tambang dan perusahaan terkait,

termasuk di Petrosea sendiri dan di Indika

Energy Group.

UCAPAN TERIMA KASIH

Perkenankan saya, atas nama Direksi, untuk

mengucapkan terima kasih kepada karyawan

Perusahaan atas kerja keras mereka, kepada

mitra usaha dan pemegang saham atas

dukungan mereka, dan kepada semua pihak

yang berkepentingan saat keadaan yang

penuh tantangan ini. Kami akan bekerja sebaik

mungkin dengan penuh keyakinan.

GOVERNANCE

A full programme of checks and reviews was

undertaken by each of the key governance

committees reporting to the Board of

Commissioners in its capacity to oversee

company performance on behalf of all

shareholders with regular meetings during

the year incorporating members of both

boards and the Independent Audit and Good

Corporate Governance Committees. There

were no material irregularities to report.

CHANGES TO THE BOARD OF DIRECTORS

Joining me on the Board of Directors in 2013 is

a well-qualified team including Vice President

Director, Sudirman Said, and Directors

Mochamad Kurnia Ariawan, Adrian Stewart and

Alexei Jerome Garcia Jovellana who together

bring a wealth of knowledge to the Board from

careers in mining and related businesses,

past service in Petrosea itself and the Indika

Energy Group.

APPRECIATION

On behalf of the Board of Directors, I take this

opportunity to extend our appreciation for the

effort of our employees, for the support of our

business partners and shareholders, and all

stakeholders in these challenging times as

we look forward with confidence.

EDDY JUNAEDY DANU

Presiden Direktur

President Director

sektor minyak dan gas bumi diharapkan

terus berkembang dan pelanggan yang telah

melewati tahap eksplorasi pengeboran sumur

minyak dan gas bumi, dan memasuki tahap

pengembangan akan membutuhkan jasa kami

di waktu mendatang. Seiring dengan upaya

Indonesia untuk mencari jalan keluar dari

masalah terus menurunnya produksi minyak

dan gas karena impor bahan bakar tidak

mungkin dibiarkan berlanjut, maka eksplorasi

dan pengembangan ladang minyak dan gas

bumi yang dipercepat akan menjadi peluang

usaha yang menjanjikan bagi Petrosea.

Perusahaan bermaksud menata ulang

sasaran unit usaha Rekayasa dan Manajemen

Proyek untuk memusatkan sasaran kepada

insfrastruktur dan pekerjaan sipil. Kami

dapat mengambil manfaat dari keahlian dan

pengalaman kami di bidang pengembangan

infratruktur yang saat ini menjadi salah satu

prioritas dalam pembangunan di Indonesia.

Rekam jejak kami yang panjang di bidang

pekerjaan sipil, termasuk pembangunan

pelabuhan, jalan dan jembatan di wilayah

terpencil menjadi dasar yang kuat bagi bidang

Rekayasa dan Manajemen Proyek dengan

sasaran yang baru.

MANAJEMEN RISIKO DAN REPUTASI

Kami terus mempertahankan strategi yang

tegas dan minim risiko untuk aspek penting.

Perusahaan secara cermat menjaga cadangan

kas dan arus kas yang sehat.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,

kami mempunyai kontrak dengan mitra kerja

yang bereputasi baik. Di tahun 2013, kinerja

dibidang keselamatan, yang merupakan

elemen penting bagi Petrosea untuk kontrak

pertambangan dan proyek-proyek jasa di

masa datang, terus menerus ditingkatkan.

customers alone, we saw significant growth

and our services which expected to be in

greater demand as oil & gas customers move

from exploratory to extensive development

drilling in the year ahead. As Indonesia moves

to address the progressive decline in oil and

gas output in the face of an unsustainable

fuel import bill, Petrosea is well placed to gain

new business from accelerated exploration

and field development.

We would like to re-focus our Engineering and

Project Management (EPM) to focus primarily

on infrastructure and civil works. We are

able to draw on our expertise and experience

on infrastructure development, one of

Indonesia’s priority for growth. Our long track

record of civil works, including ports, roads

and bridge construction in remote areas gives

us a firm platform in EPM re-new sector focus.

RISK AND REPUTATION MANAGEMENT

We have continued to maintain a robust and

risk-averse strategy for the Company in all

vital aspects. We are prudently leveraged

with sound cash reserves and healthy cash

flow.

As indicated earlier, our contracts are well-

known business partners. In 2013, our safety

record, a vital element that qualifies Petrosea

for future mining contract and services

projects, improves continuously.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

38 39PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

03

KAJIAN OPERASIONALOPERATIONAL REVIEW

PETA OPERASIONAL

OPERATIONAL MAP

JASA PERTAMBANGAN

MINING SERVICES

REKAYASA & MANAJEMEN PROYEK

ENGINEERING & PROJECT MANAGEMENT

PANGKALAN LOGISTIK LEPAS PANTAI

PETROSEA OFFSHORE SUPPLY BASE

PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS

JOINTLY CONTROLLED ENTITY

PAST MAJOR PROJECTS (FOR THE LAST 5 YEARS) CLIENT LOCATION

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M

PT Sanga Coal Indonesia

Rio Tinto Exploration Pte Ltd.

ABB Newmont

Vector Engineering Inc.

PT Indominco Mandiri

Dalmia Cement Bharat Ltd.

PT BHP Billiton

PT Gunung Bayan Pratama Coal

PT Kideco Jaya Agung

PT Mitra Energi Agung

Internal Project

PT Tekno Orbit Persada

PT Bumi Modern Sejahtera

East Kalimantan

Kendari, South East Sulawesi

Sumbawa, West Nusa Tenggara

Halmahera, North Maluku

Bontang, East Kalimantan

East Kalimantan

Puruk Cahu, Central Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

Tanjung Batu, East Kalimantan

Muara Wahau, East Kalimantan

North Maluku

Sanga Sanga Mining

S.E. Route and Port Investigation Study

ABB Batu Hijau GMD Replacement

P.F.S. Solway Aquila Nickel Department

Bontang Coal Terminal Expansion (Ph 1 & 2)

DCBL Aries K.P Due Diligence

Bumbun Exploration Camp Construction

GBP Camp & Genset Replacement

Kideco Workshop Construction

MEA Sangkulirang DFS Mine Infrastructure

POSB Jetty Repair

BFS Kutai Timur Coal Chain Development

PFS Infrastructure Services - Sulawesi Nickel Ore Export Project

B

D

M

CURRENT MAJOR PROJECTS CLIENT LOCATION YEAR

1

2

3

4

MINING & MINE SERVICES

GBP Overburden Removal

Santan Batubara Overburden Removal

ABN Overburden Removal

Kideco Waste Removal & Coal Production

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

2009 – 2017

2009 – 2016

2009 - 2018

2011 - 2015

PT Gunung Bayan Pratama Coal

PT Santan Batubara

PT Adimitra Baratama Nusantara

PT Kideco Jaya Agung

10

11

SERVICES

Petrosea Offshore Supply Base (POSB)

TKCM Water Treatment Plant

East Kalimantan

Tangerang, Banten

2009 - On Going

2009 - On Going

Total, ENI, Chevron, Niko Resources,

Halliburton, Miswaco, Others

PDAM Tangerang

5

6

7

8

9

ENGINEERING & PROJECT MANAGEMENT

Orica PMC

MTU Mine Infrastructure Development – Engineering Service

Construction of Coal Haul Road 69 km

Crane Replacement and Wharf Works

ABN Workshop Facilities Extension

East Kalimantan

Central Kalimantan

East Kalimantan

South Kalimantan

East Kalimantan

2009 - On Going

2012-2013

2013 - On Going

2013 - On Going

2013

Orica KNI

PT Multi Tambangjaya Utama

PT Indonesia Pratama (Bayan Group)

PT Indonesia Bulk Terminal (IBT)

Internal Project

PETA OPERASIONALOPERATIONAL MAP

C

11

A

H

K

L

I

J

E

5

10

8

72

31

4

9

6

F

G

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

42 43PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

stabil pada kisaran saat ini hingga 12 bulan

ke depan. Namun demikian, kondisi yang

mendukung, dalam hal ini laju pertumbuhan

negara-negara di kawasan Asia yang menjadi

pasar sasaran kita (jumlah penduduk Cina,

India, dan Indonesia adalah 42% dari populasi

dunia) ditambah dengan meningkatnya

penghasilan bersih masyarakat Indonesia dan

naiknya konsumsi listrik, membuat investasi

besar-besaran di bidang energi perlu

dilakukan dalam jangka menengah. Sektor

industri batubara di Indonesia siap untuk

menyambut pertumbuhan tersebut.

in the form of regional demographic growth

in the markets we serve (China, India, and

Indonesia alone represent 42% of world

population), rising domestic disposable

incomes and electricity consumption will

require substantial investment in energy in

the medium term. Indonesia’s coal sector is

well placed to respond.

Petrosea has a a modern fleet and has a strong posit ion

based on a portfol io of qual ity customers with substantial

reserves.

Petrosea memil iki peralatan modern yang siap melayani kl ien yang berkualitas dan memil iki cadangan dalam jumlah besar.

T INJAUAN USAHAOPERATIONAL REVIEW

MENGATASI PERUBAHAN KONDISI PASAR

Dalam pelaksanaan kontrak jasa

pertambangan sepanjang tahun 2013, volume

pengupasan tanah penutup Petrosea turun

10% dibanding tahun 2012 menjadi 141 juta

bank cubic metres (bcm), namun produksi

batubara meningkat 22% menjadi 12,1 juta

ton di tahun 2013. Setelah sempat membaik

pada pertengahan Maret, harga batubara

kembali melemah sepanjang tahun 2013

akibat kelebihan pasokan batubara yang

berkelanjutan untuk seaborne coal market.

Hal ini berpengaruh pada semua kegiatan

pertambangan di seluruh Indonesia. Melihat

ekspektasi pasar, harga diperkirakan relatif

MANAGING FOR THE CHANGE IN MARKET

CONDITIONS

The volume of overburden removal by

Petrosea mining contracting operations

in 2013 was 10% lower compared to 2012,

at 141 million bank cubic metres (bcm),

notwithstanding the achievement of higher

coal production, up by 22% at 12.1 million

tonnes in 2013. After a short rally in mid

March, coal prices continued to trend lower

through out the year due to an oversupply in

the seaborne coal market which affected all

mining operations across Indonesia. Market

expectations suggest relatively little price

movement from current levels for the next

12 months, however strong fundamentals

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

44 45PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Persaingan antar-perusahaan untuk

mendapatkan tenaga ahli masih berlangsung,

dan untuk menyikapinya, kami tetap

menyelenggarakan pelatihan dan program

pengembangan keterampilan, selain terus

mempertahankan kinerja perusahaan di

bidang keselamatan kerja. Kesejahteraan

karyawan dan peluang mengembangkan

karier bagi mereka terus mendapat perhatian

agar perusahaan dapat merekrut dan

mempertahankan karyawan terbaiknya.

Competition for skilled personnel persists and

we maintained our commitment to training

and skills development while continued to

operate with a sustained track record of

safety. We also reaffirmed the importance of

employee welfare and career development

opportunities to ensure we continue to attract

and retain the best people.

LEBIH BANYAK SUMBER PENERIMAAN DAN

PENDAPATAN

Pada tahun 2013, kontribusi kontrak

pertambangan batubara terhadap total

pendapatan mencapai 87% atau sebanyak

US$ 312 juta, 12% lebih rendah dibanding

periode sebelumnya. Pendapatan selebihnya

berasal dari usaha jasa yang naik 25%

menjadi US$ 33,1 juta dan dari usaha rekayasa

& manajemen proyek yang melonjak hingga 5

kali lipat menjadi US$ 14,7 juta.

KINERJA USAHA KONTRAK PERTAMBANGAN

BATUBARA

Sebagai salah satu dari enam perusahaan

kontraktor pertambangan batubara terbesar

di Indonesia, dilihat dari volume pengupasan

tanah penutup, kami terus menawarkan

solusi tambang, tenaga kerja dengan keahlian

khusus dan berpengalaman. Kapasitas

produksi rata-rata mencapai 169 juta bcm per

tahun, angka yang menurut kami memadai

untuk mempertahankan produktivitas secara

optimal. Sekalipun volume pengupasan tanah

penutup menurun, tingkat produksi di dua

lokasi tambang mencapai angka tertinggi.

Perusahaan melanjutkan pemanfaatan

teknologi sistem manajemen armada yang

telah dimulai tahun 2012 di Proyek Gunung

Bayan. Modal sebagian besar dibelanjakan

untuk perawatan, dan penambahan sejumlah

peralatan baru, termasuk simulator pelatihan

menjadi tiga (3) unit di tahun 2013 untuk

mencukupi kebutuhan di semua lokasi proyek

pada tahun 2013.

A BROADER REVENUE AND EARNINGS BASE

In 2013, Mining contributed 87% of total

revenues at US$ 312 million, 12% lower

compared to last year. Of the remainder,

services revenues escalated by 25% to US$

33.1 million and EPM revenues fold up by five

times to US$ 14.7 million.

COAL CONTRACTING PERFORMANCE

We are among the six largest coal-mining

contractors in Indonesia, based on overburden

removal volumes, and continued offering

our mining solutions, specialized manpower

and considerable experience. Annual rated

capacity was about 169 million bcm, a

level we believe appropriate for optimum

productivity. While overall overburden volume

decreased we achieved a new record in two

mine sites. Rollout of the fleet management

system technology, successfully proven in

2012 in Gunung Bayan Project, continued.

The bulk of capital expenditure was related

to maintenance, with some new equipment,

including new training simulators to become

three (3) in 2013, thus ensuring all our sites

are properly supported.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

46 47PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

PROYEK TAMBANG SANTAN BATUBARASANTAN BATUBARA COAL MINE PROJECT

Total coal extracted from the Separi mine

during 2013 was 1.5 million tonnes against

2.2 mt previous year. Overburden removed

totalled 18.6 million bcm, compared with 27.1

million bcm in 2012. The results for the Uskap

mine were 287,000 tonnes coal compared to

500,000 tonnes produced a year earlier and

5 million bcm overburden, slightly lower than

the level in 2012 at 5.6 million bcm. Both mine

performances were below target, reflecting

declining coal prices.

Jumlah batubara yang digali dari tambang

Separi pada tahun 2013 mencapai 1,5 juta ton,

turun dibanding setahun sebelumnya yang

mencapai 2,2 juta ton. Volume pengupasan

tanah penutup tercatat sebanyak 18,6 juta

bcm dibandingkan tahun 2012: 27,1 juta

bcm. Produksi batubara di tambang Uskap

dilaporkan sebanyak 287.000 ton, turun dari

500.000 ton setahun sebelumnya, sementara

volume pengupasan tanah penutup mencapai

5 juta bcm, menurun sedikit dibanding volume

tahun 2012 yang sebanyak 5,6 juta bcm.

Kedua tambang tidak berproduksi sesuai

target akibat turunnya harga batubara.

JASA PERTAMBANGANMINING SERVICES

PROYEK TAMBANG BATUBARA GUNUNG BAYANGUNUNG BAYAN COAL MINE PROJECT

Menyusul turunnya harga batubara

GBP, kami sepakat mengurangi volume

produksi di Gunung Bayan Project (GBP)

dan memindahkan peralatan ke tambang

Kideco guna menekan belanja modal. Sesuai

dengan permintaan klien, volume volume

pengupasan tanah penutup turun dari 55 juta

bcm menjadi 36,6 juta bcm untuk tahun 2013.

Dengan dipasangnya sistem manajemen

armada atau Fleet Management System

(FMS), produktivitas dan optimasi armada di

GBP meningkat tajam. Kami yakin kegiatan

operasional saat ini dapat terus berjalan. GBP

merupakan proyek kami yang berjalan paling

lama, yaitu sejak tahun 1999, dengan kontrak

produksi sebanyak 447 juta bcm.

In response to GBP reduced coal price

levels, we agreed to reduce volume at GBP

while redeploying fleet capacity to the

Kideco mine, thereby saving on the capital

expenditures otherwise required to meet an

enlarged commitment. As requested by the

client, fleet capacity was reduced from 55

million bcm to a target of 36.6 million bcm

of overburden for 2013. The installation of

the Fleet Management System (FMS) at GBP

was fully completed, producing significant

improvements in productivity and fleet

optimisation. We believe the current level

of operations to be sustainable. This is our

longest running mining project dating back

to 1999, with a total contract quantity of 447

million bcm on completion.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

48 49PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

PROYEK TAMBANG BATUBARA KIDECOKIDECO COAL MINE PROJECT

We continued to make good progress at

Kideco. Contract operations, including

infrastructure development, new workshop

facilities, offices and camp accommodation

had been completed in 2012, and production

in 2013 reached 7.1 million tonnes of coal and

35.2 million BCM of overburden an increase in

both overburden and coal production levels

from a year ago. In 2013, the contract was

amended that each year Petrosea to deliver

33 million tonnes BCM of overburden and 7.1

million tonnes of coal for the remaining period

of contract.

Kami terus melakukan peningkatan di proyek

Kideco, untuk mengantisipasi kenaikan,

baik pada volume pengupasan tanah dan

tingkat produksi batubara sejak tahun lalu.

Kegiatan penunjang produksi, termasuk

penyediaan infrastruktur dan pembangunan

bengkel berikut fasilitasnya, kantor dan camp

selesai pada tahun 2012. Produksi tahun

2013 mencapai 7,1 juta ton batubara dan

35,2 juta bcm pengupasan tanah penutup.

Di tahun 2013, kontrak tersebut telah diubah

dimana Petrosea akan mengerjakan 33 juta

ton pengupasan tanah penutup dan 7,1 juta

ton batubara setiap tahun selama sisa masa

kontrak.

Produksi meningkat 7% pada tahun 2013

menjadi 3,2 juta ton batubara, sedangkan

volume pengupasan tanah penutup naik

sedikit menjadi 46,1 juta bcm. Kami melakukan

penyesuaian, sehingga target produksi

pengupasan tanah penutup yang baru untuk

proyek ini menjadi 4,5 juta ton batubara dan

57 juta bcm.

Nilai kontrak penggalian 41,25 juta ton

batubara dan pengupasan tanah penutup

565,8 juta bcm mencapai US$ 878 juta.

Proyek ABN mencetak prestasi luar biasa

pada tahun 2013, yaitu 10,7 juta jam kerja

tanpa kecelakaan yang menyebabkan hari

kerja hilang.

Production increased by 7% in 2013 to 3.2

million tonnes of coal with overburden

handling at 46.1 million bcm, being marginally

higher. Further adjustments have been made

and new targets of 4.5 million tonnes of coal

and 57 million bcm of overburden have been

set.

The total contract covers 41.25 million tons of

coal and 565.8 million bcm of overburden at

a base contract value of US$ 878 million. The

ABN project reached a significant milestone

during 2013, with the achievement of 10.7

million hours without Lost Time Injury (LTI).

PROYEK TAMBANG BATUBARA ABNABN COAL MINE PROJECT

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

50 51PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

PROYEK ABN

Kami juga telah menyelesaikan pekerjaan

EPC (rekayasa, pengadaan dan konstruksi)

untuk ABN, khususnya perluasan workshop,

pembangunan kantor baru dan pengadaan

fasilitas, termasuk pematangan tanah, serta

penyediaan fasilitas pendukung.

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN UNTUK

PENGANGKUTAN BATUBARA

Perusahaan mendapat kontrak dari PT

Indonesia Pratama (Bayan Group) untuk

membangun jalan untuk pengangkutan

batubara sepanjang lebih dari 69

kilometer yang menghubungkan fasilitas

pertambangan batubara di tambang Tabang

dengan Pelabuhan Senyiur. Pekerjaan yang

dilaksanakan mencakup peningkatan kualitas

jalan lama dan pembangunan ruas jalan

baru serta pembangunan lima jembatan di

sepanjang rute tersebut. Proyek diharapkan

selesai pertengahan tahun 2014.

ABN PROJECT

We also completed Engineering, Procurement

and Construction (EPC) work for ABN, primarily

a workshop capacity extension, a new office

and other facilities including earthwork and

supporting facilities.

COAL HAUL ROAD CONSTRUCTION PROJECT

The company was awarded a contract by

PT Indonesia Pratama (Bayan Group) to

construct a coal haul road over 69 kilometres

connecting intermediate crushing facilities

at Tabang mine and Senyiur Port. This project

included upgrading existing road as well as

new road construction, and the development

of five bridges along the corridor. It is due for

completion by midyear in 2014.

REKAYASA & MANAJEMEN PROYEKENGINEERING & PROJECT MANAGEMENT

DESAIN TEKNIK, KONSTRUKSI DAN JASA

PENUNJANG LAIN

Pada tahun 2013 pekerjaan desain teknik,

konstruksi dan jasa penunjang lain bertambah,

baik dari sisi jumlah maupun jenis pekerjaan/

jasa.

TERKAIT BATUBARA

PROYEK MTU

Kami telah menyelesaikan pekerjaan rekayasa

desain dan pelaksanaan survei untuk proyek

pembaruan, modifikasi dan peningkatan

kapasitas infrastruktur tambang milik PT

Multi Tambangjaya Utama (MTU) di Kalimantan

Tengah, pada triwulan pertama.

ENGINEERING DESIGN, CONSTRUCTION,

AND OTHER SUPPORTING SERVICES

In 2013, we significantly expanded both the

number and scope of engineering design

projects, construction and other supporting

services.

COAL RELATED

MTU PROJECT

Work was completed on detailed engineering

design and survey support for upgrading,

enhancing capacity and debottlenecking of

mine infrastructure for PT Multi Tambangjaya

Utama (MTU) at their coal mine in Central

Kalimantan, during the first quarter.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

52 53PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

PROYEK PENGGANTIAN CRANE DAN

FASILITAS DERMAGA IBT

Pada bulan April 2013, PT Indonesia Bulk

Terminal (IBT) memberikan kontrak kepada

Petrosea untuk menjadi pelaksana proyek

penggantian crane di terminal batubara

Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Proyek

ini merupakan pekerjaan EPC (rekayasa,

pengadaan dan konstruksi) yang meliputi

pemindahan dan penggantian empat unit

barge unloading crane, pembangunan enam

unit breasting dolphin, penggantian serta

modifikasi fender piles, dan semua pekerjaan

sipil maupun struktur terkait. Sampai dengan

Oktober 2013, penggantian keempat crane

telah selesai enam minggu lebih cepat

dari jadwal, tanpa ada kecelakaan yang

mengakibatkan hilangnya waktu kerja. Proyek

diharapkan rampung pada akhir triwulan

pertama 2014.

PROYEK LAIN

Kontrak penyelenggaraan jasa konsultasi dan

pemeliharaan pabrik amonium nitrat milik PT

Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Kalimantan

Timur diperpanjang pada tahun 2013.

PENGEMBANGAN POSB

Pada bulan Desember melalui divisi Rekayasa

dan Manajemen Proyek, perusahaan mulai

melakukan uji tuntas dalam rangka persiapan

proyek pengembangan pangkalan logistik

lepas pantai -- Petrosea Offshore Supply Base

(POSB) dan area sekitarnya. Kajian mencakup

penyelidikan tanah, persiapan lahan dan

studi hydro-oceanography terkait pembuatan

desain konsep pembangunan fasilitas

dermaga. Proyek berjalan sesuai jadwal, dan

akan selesai pada pertengahan tahun 2014.

IBT CRANE REPLACEMENT AND WHARF

WORKS PROJECT

In April 2013, PT Indonesia Bulk Terminal (IBT)

Coal Terminal awarded Petrosea a contract

to replace a series of cranes at the Pulau

Laut bulk port facility, South Kalimantan. The

project included full EPC scope for removal

and replacement of four barge unloading

cranes, construction of six breasting dolphins,

replacement and upgrading of fender piles

and all related civil and structural works.

By October 2013, all four cranes had been

replaced, six weeks ahead of schedule and

with zero lost time injuries and the project is

due to complete by the end of the first quarter

2014.

OTHER PROJECTS

Operational and maintenance consultant

contract for an ammonium nitrate facility

owned by PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) in

East Kalimantan was further extended in 2013.

POSB EXPANSION

In December, through our Engineering and

Project Management division the Company

commenced a due diligence study for the

expansion of Petrosea Offshore Supply

Base (POSB) and other nearby area. This

project comprises of soil investigation, land

preparation and a hydro-oceanography study

to develop conceptual designs for marine

facilities. This work is scheduled for delivery

in the first half 2014.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

54

12 months, as both commence development

drilling for their respective Production Sharing

Contracs (PCS).

The major refurbishment of the GSF

Parameswara Shelf Drilling jack up rig provided

a good example of execution of our strategy

to provide customers with a more complete

supply base solution. This new service, plus

new electronic vessel tracking and monitoring

systems, improved work planning and cost

controls contributed to improved margins in

this business sector.

INDIKA ENERGY GROUP SYNERGY

OPPORTUNITY FOR POSB

In September 2013, Petrosea entered into a

cooperation agreement with Indika Logistic

and Support Services (ILSS). Representing

Petrosea, POSB will explore opportunities

with ILSS to expand shore base operations to

other regions of Indonesia.

karena kedua perusahaan telah memulai

kegiatan pengeboran pengembangan untuk

proyek Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)

mereka.

Renovasi skala besar fasilitas GSF

Parameswara Shelf Drilling jack up rig,

merupakan contoh pelaksanaan strategi kami

untuk memenuhi kebutuhan klien dengan

solusi jasa logistik yang lengkap. Jasa

ini, ditunjang dengan peralatan elektronik

pendataan yang baru dan sistem pemantauan

kapal, perencanaan kerja yang lebih matang

dan kontrol biaya, menghasilkan perbaikan

margin pada sektor bisnis ini.

PELUANG SINERGI DENGAN INDIKA ENERGY

GROUP UNTUK POSB

Pada bulan September 2013, Petrosea

menandatangani perjanjian kerja sama

dengan Indika Logistic and Support Services

(ILSS). Mewakili Petrosea, POSB akan bekerja

sama dengan ILSS menjajaki kemungkinan

mengembangkan pangkalan logistik lepas

pantai di wilayah lain di Indonesia.

PANGKALAN LOGISTIK LEPAS PANTAIPETROSEA OFFSHORE SUPPLY BASE

The Petrosea Offshore Supply Base capitalised

on sound growth in exploration and

development drilling in Indonesia’s oil and gas

sector during 2013. POSB maintained its solid

track record, contributing to strong revenue

growth up 25% totalling US$ 33.1 million

(which also includes engineering design and

water treatment services, alongside POSB

supply base facilities).

Vessel berthing frequency and tonnage in

2013, increased by over 20% compared to

2012, resulting in over 500,000 metric tons

of materials being transferred over the quay.

Exploration activity remained strong with six

oil and gas companies using the POSB shore

base to support deep water drilling programs

in the region.

POSB secured number of contract extensions

during the year, plus two new long-term

contracts for the provision of supply base

services; with ENI and Chevron Indonesia

Company (CICo) for Indonesia Deepwater

Development (IDD) project. respectively.

Activity is expected to escalate over the next

Pangkalan logistik lepas pantai, Petrosea

Offshore Supply Base (POSB), diuntungkan

dengan maraknya kegiatan pengeboran

eksplorasi maupun pengeboran

pengembangan di sektor migas di Indonesia

sepanjang 2013 lalu. Kinerja POSB pada tahun

lalu sangat memuaskan: penerimaan dari

usaha jasa (termasuk pembuatan desain

teknik dan pengolahan air selain jasa logistik)

naik 25% menjadi US$ 33,1 juta.

Frekuensi sandar kapal dan total muatan yang

dikapalkan meningkat 20% lebih dibanding

tahun 2012; jumlah material yang dipindahkan

melalui dermaga mencapai lebih dari 500.000

ton. Kegiatan eksplorasi tidak berkurang; ada

enam perusahaan migas yang memanfaatkan

pangkalan untuk kegiatan pengeboran laut

dalam di daerah sekitar.

Beberapa kontrak POSB diperpanjang pada

tahun 2013. Selain itu, perusahaan mendapat

dua kontrak baru pengadaan jasa logistik,

masing-masing dari ENI dan Chevron Indonesia

Company (CICo) untuk proyek Indonesia

Deepwater Development (IDD). Dalam 12 bulan

ke depan, kegiatan diperkirakan meningkat

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

56 57PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Petrosea holds 47% equity interest in a joint

venture company PT. Tirta Kencana Cahaya

Mandiri (TKCM), which, through a co-operation

agreement with water utility Perusahaan

Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (PDAM

TKR), is engaged in rehabilitation, upgrading,

operation and transfer (RUOT) of the Cikokol

Water Treatment Plant. TKCM is obligated

to take control and upgrade the capacity of

the existing water treatment plant from 950

liters to 1,275 liters per second, operate and

maintain the plant for a 15-year period until

November 2019.

In 2013 TKCM successfully pumped 39.7

million m3 of drinking water to PDAM TKR,

making a total of 339.2 million m3 of treated

water since November 2004.

The Company has signed the sale of shares

deed in March 24th, 2014, to transfer its all

shares in PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri to

PT Tanah Alam Makmur. The proceeds from the

sale of TKCM shares will be used to finance

the Company’s working capital requirement.

Petrosea menguasai 47% saham PT Tirta

Kencana Cahaya Mandiri (TKCM), perusahaan

patungan yang dibentuk berdasarkan

perjanjian kerja sama dengan Perusahaan

Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (PDAM

TKR). TKCM menangani proyek perbaikan,

peningkatan kapasitas, pengoperasian dan

pengalihan (RUOT - rehabilitation, upgrading,

operation and transfer) pada Instalasi

Pengolahan Air Minum Cikokol. Sesuai

perjanjian, TKCM wajib mengambil alih untuk

selanjutnya memperbesar kapasitas unit

pengolahan air tersebut dari 950 liter menjadi

1.275 liter per detik, kemudian mengoperasikan

sekaligus merawat fasilitas tersebut selama

15 tahun hingga November 2019.

Sepanjang 2013, volume air minum yang

diproduksi TKCM untuk PDAM TKR mencapai

39,7 juta m3. Dengan demikian, sejak

November 2004, air yang berhasil diolah

tercatat sebanyak 339,2 juta m3.

Pada tanggal 24 Maret 2014, Perseroan

telah melepaskan kepemilikan seluruh

sahamnya dalam PT Tirta Kencana Cahaya

Mandiri kepada PT Tanah Alam Makmur. Hasil

penjualan tersebut akan digunakan Perseroan

untuk pembiayaan modal kerja Perusahaan.

PT TIRTA KENCANA CAHAYA MANDIRI

ENTITAS DENGAN KEPEMIL IKAN SAHAM BERSAMAJOINTLY CONTROLLED ENTITY

Petrosea owns a 50% equity interest in PT

Santan Batubara (SBB) a coal producer with

a 24,930-hectare concession area in Kutai

Kartanegara Regency and Bontang City, East

Kalimantan, together with PT Harum Energy

Tbk. At prevailing price levels in 2013, the mine

operated at a loss of US$ 4.2 million based

upon Petrosea’s 50% equity interest. The

reserve value of the SBB asset is considerable

and we are examining alternative development

strategies in order to realise its full economic

potential, conserving the value of this high

quality coal while evaluating further cost

efficiency measures to ensure we are able to

maximise the benefit of higher prices in the

medium term.

Perusahaan memiliki 50% saham di PT Santan

Batubara (SBB), produsen batubara dengan

luas konsesi 24.930 hektar di Kabupaten Kutai

Kartanegara dan Kota Bontang, Kalimantan

Timur, bersama dengan PT Harum Energy Tbk.

Pada tahun 2013, tambang SBB membukukan

kerugian sebesar US$ 4,2 juta yang harus

ditanggung Petrosea sebagai pemilik 50%

saham SBB. Aset SBB memiliki nilai yang amat

tinggi, dan kami akan fokus untuk menggali

potensinya semaksimal mungkin. Batubara

yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga

kepemilikan saham layak dipertahankan. Kami

akan mengevaluasi sejumlah langkah yang

akan diambil untuk menekan biaya agar dalam

jangka menengah nanti keuntungan yang

dapat diraih setelah harga membaik dapat

dimaksimalkan.

PT SANTAN BATUBARA

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

58 59PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

minimise the Total Cost of Ownership (TCO) for

major categories such as tires, lubes, Ground

Engaging Tools (GET), chassis, etc.

Outcomes from these two initiatives are

expected to reduce the Company Group

annual category spends while maintaining

ordered quantity levels at the same time to

improve lead time to delivery.

category management, target bukan hanya

mendapatkan harga terbaik namun juga

menekan Total Cost of Ownership (TCO) untuk

kategori pokok seperti ban, pelumas, Ground

Engaging Tools (GET), sasis, dan sebagainya.

Jika kedua prakarsa strategi tersebut berjalan

baik, pengeluaran tahunan grup Perusahaan

diharapkan dapat diturunkan, dan pada saat

yang sama menjaga tingkat pemesanan dan

juga meningkatkan waktu pengiriman.

MANAJEMEN SUPPLY CHAINSUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Supply Chain Management (SCM)

Petrosea is going through an SCM

transformation process, starting in October

2013, by restructuring and redesigning its

business processes, organization structure

and SCM strategy. This was done in an effort

to develop a Supply Chain Best Practices

Framework and provide an integrated

structure to define, measure and improve

end-to-end supply chain processes for all

entities, including suppliers, producers,

distributors and end users.

Logistics Management

The process chain within the materials

management function is being improved by

aligning, integrating and enhancing all real-

time data processing, from demand planning,

inventory management, procurement

management to warehouse management. The

key performance indicator for each unit has

been aligned with the group target in order

to improve the Supply Services and Ending

Inventory Levels.

Procurement & Contract Management

We continue to improve our sourcing strategy

by implementing Collaborative Strategic

Sourcing and Category Management strategy.

Through Collaborative Strategic Sourcing,

we expect to leverage buying power by

rationalizing spending from our supply base

and collaborating with the Group by category.

We have targeted the Preferred Vendor

Agreement (PVA) to increase from 30% to 80%

of total annual spending by end of 2014. In

addition, in category management, the target

is not only to get the best price but also to

Supply Chain Management (SCM)

Sejak bulan Oktober 2013, proses transformasi

SCM di Petrosea mulai dilaksanakan dengan

penataan dan perancangan kembali proses

bisnis, struktur organisasi dan strategi SCM

sehingga terbentuk Kerangka Acuan Prosedur

Pengelolaan Rantai Pasokan yang fungsinya

menetapkan, mengukur dan memperbaiki

proses rantai pasokan dari hulu hingga hilir

untuk seluruh jaringan, termasuk pemasok,

produsen, distributor dan pengguna jasa dari

berbagai kalangan.

Manajemen Logistik

Pembenahan rantai proses di bawah unit

pengelolaan bahan dilakukan dengan

menyelaraskan, mengintegrasikan dan

meningkatkan kegiatan olah data secara

real time di seluruh jaringan, mulai dari

perencanaan permintaan, pengelolaan

persediaan, pengelolaan pengadaan hingga

pengelolaan gudang. Indikator pencapaian

kinerja utama untuk masing-masing unit

disesuaikan dengan target grup agar Supply

Services dan Ending Inventory Levels dapat

ditingkatkan.

Pengadaan & Pengelolaan Kontrak

Kami terus berupaya memperbaiki strategi

pengadaan dengan menerapkan metode

Collaborative Strategic Sourcing dan Category

Management Strategy.

Melalui Collaborative Strategic Sourcing

diharapkan dapat meningkatkan daya

beli melalui dilakukannya rasionalisasi

pengeluaran pada pangkalan logistik dan

kolaborasi bersama grup Perusahaan

terkait sesuai kategori. Preferred Vendor

Agreement (PVA) kami targetkan naik dari 30%

menjadi 80% jumlah pengeluaran tahunan

pada akhir tahun 2014. Selain itu, untuk

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

60 61PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

New Approach of Performance Measurement

Establishing lagging & leading Indicator

measurements has enabled AMG to gain

clearer understanding on actual performance

and timely issues management.

Asset Life Cycle & Maintenance Strategy

Review

A life cycle & maintenance strategy review of

major asset fleets was conducted, helping us

to achieve more accurate cost management

using in-depth analysis of historical asset

performance, including the costs to maximise

reliability and competitive.

System Improvements

A number of improvements to existing systems

will be integrated into the implementation

in conjunction with Enterprise Resource

Planning (ERP) System, Applications and

Products (SAP) in mid-2014.

Cost Awareness

The financial results of the AMG have

continued to improve, to be 12% below

budget YTD is testament to the hard work

put in by all over the last 12 months to

improve structure, systems/reporting

development and implementation (providing

support and visibility), training, strategy and

budget management. Most importantly the

willingness of the site teams to take on board

the responsibility for costs, to focus and

understand the push for efficiency.

Metode Baru Evaluasi Kinerja

Dengan mendirikan indikator utama dan

indikator proses, AMG dapat memastikan

bagaimana kinerja aset sesungguhnya dan

menentukan secara cepat langkah korektif

yang diperlukan.

Kajian Strategi Perawatan & Daur Hidup Aset

AMG telah melaksanakan evaluasi strategi

pemeliharaan dan daur hidup aset, yang

membantu kami mengelola manajemen biaya

yang lebih akurat melalui analisa mendalam

tentang data kinerja dan biaya aset, untuk

menjamin aset selalu siap dioperasikan dan

memiliki kemampuan daya saing.

Perbaikan Sistem

Beberapa inisiatif peningkatan kinerja sistem

yang ada, akan diintegrasikan bersamaan

dengan implementasi Enterprise Resource

Planning (ERP) System, Applications and

Products (SAP) pada pertengahan 2014.

Efisiensi Biaya

Kinerja keuangan AMG terus membaik; biaya

yang dikeluarkan terhitung sejak awal tahun

hingga sekarang jumlahnya 12% lebih kecil

dibanding anggaran. Ini tercapai berkat kerja

keras seluruh tim selama 12 bulan terakhir

untuk memperbaiki struktur, pembuatan dan

implementasi sistem/laporan, pelatihan,

strategi dan pengelolaan anggaran. Yang

terpenting, tim di lokasi bersedia melakukan

efisiensi biaya, menjalankannya dengan

sungguh-sungguh dan mengerti mengapa

efisiensi diperlukan.

MANAJEMEN ASETASSET MANAGEMENT

In 2013, the Asset Management Group (AMG)

completed a number of key business plan

initiatives as well as a review and upgrade of its

management systems.

Set up Internal Assessment Process

Internal assessment programmes covering

key management issues were completed

across all operational projects, in order to

establish benchmarks. The goal in 2014 is

migrate to world recognised ISO - 55001

standards.

Supply Chain Transformation (SCT) Project

Planning and maintenance execution

improvements were undertaken through

a Supply Chain Transformation Project to

improve equipment readiness. By the fourth

quarter of 2013, remarkable improvements

have been achieved through integration

between supply chain and AMG. Follow up

work will continue in 2014 to enhance system

capability and integration.

Internal Resource Capability Enhancement

Technician Competency Assessments and

training programmes were undertaken

under our Supervisor Development Program

(SDP) and better identification of technical/

soft training needs across all levels. Thirty

technician from AMG were sent for 3 months

intensive mechanic technical training in the

Philippines.

Pada tahun 2013, grup Aset Manajemen

(AMG) telah melaksanakan beberapa kegiatan

yang tercantum dalam rencana usaha, dan

melakukan evaluasi serta menyempurnakan

sistem manajemen.

Menetapkan Proses Telaah Internal

AMG telah melaksanakan kajian internal atas

sejumlah persoalan manajemen di semua

proyek kerja dengan tujuan menetapkan acuan

pembanding. Pada tahun 2014, perusahaan

bermaksud menerapkan standar ISO - 55001

yang diakui dunia.

Proyek Supply Chain Transformation (SCT)

Untuk menjamin peralatan selalu siap

difungsikan, proses perencanaan dan

pemeliharaan disempurnakan di bawah proyek

transformasi rantai pasokan atau Supply

Chain Transformation Project. Pada triwulan

keempat 2013, proses semakin baik setelah

grup rantai pasokan diintegrasikan dengan

AMG. Proyek akan dilanjutkan pada tahun 2014

dengan meningkatkan kemampuan sistem

dan integrasi.

Peningkatan Kemampuan Sumber Daya

Internal

Telaah untuk mengetahui tingkat kemampuan

teknisi dan program pelatihan dilakukan

melalui Supervisor Development Program

(SDP) dan pelaksanaan yang lebih baik dalam

kajian kebutuhan pelatihan kemampuan

teknis/individu untuk semua jajaran.

Sebanyak 30 teknisi di AMG diikutsertakan

dalam kursus Teknik Mekanik intensif selama

3 bulan di Filipina.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

62 63PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Pada tahun 2013, tidak ada kecelakaan yang

mengakibatkan korban jiwa. Jam kerja tanpa

kecelakaan meningkat, dan perusahaan

kembali menerima penghargaan dari

Kemenakertrans, Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian

Lingkungan Hidup (KLH).

In 2013, we achieved zero fatalities, increased

the number of man-hours LTI Free and gained

further recognition from the Ministry of

Manpower and Transmigration, the Ministry

of Energy and Mineral Resources, and the

Ministry of Environment.

Tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan

kerja yang aman menunjang produktivitas.

Perusahaan pada tahun 2013 berupaya

membina budaya kerja yang sungguh-

sungguh memperhatikan kesehatan dan

keselamatan kerja dalam semua kegiatan

usaha. Dengan demikian karyawan dapat

produktif bekerja di lingkungan yang sehat dan

aman sesuai program yang dicanangkan oleh

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Kemenakertrans).

Menekan serendah-rendahnya tingkat risiko

kecelakaan yang bisa menimpa semua

pemangku kepentingan tetap menjadi prioritas

utama perusahaan. Kami terus mengingatkan

semua karyawan dan subkontraktor bahwa

mereka harus mematuhi dan melaksanakan

aturan perusahaan tentang K3L setiap hari.

A safe working environment is essential to

support productivity. In 2013, we focused on

building a culture concerning occupational

health and safety for all business activities.

Hence, our employees are able to work in a

healthy and safe working environment, in line

with the announced intentions of the Ministry

of Manpower and Transmigration.

Zero harm to all our stakeholders remains

our number one priority. During the year, we

emphasized to all staff and subcontractors

the importance of following and implementing

the Company’s HSE rules day-to-day.

The implementat ion of best pract ices in Hea l th , Safety

and Env i ronment (HSE) pr inc ip les is undertaken not on ly to

comply wi th preva i l ing laws and regu lat ions , but a lso as

a commitment to our corporate reputat ion , the welfare of

our employees and a l l s takeho lders .

Penerapan pr ins ip Kese lamatan, Kesehatan Ker ja dan L ingkungan (K3L ) bukan semata-mata bag ian dar i pe laksanaan peraturan perundang-undangan tetap i juga demi men jaga reputas i perusahaan, men ingkatkan kese jahteraan karyawan dan semua pemangku kepent ingan perusahaan.

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJADAN L INGKUNGAN (K3L)HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT (HSE)

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

64 65PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

• Status Proper Hijau diberikan kepada

Proyek POSB oleh Badan Lingkungan

Hidup Daerah Kalimantan Timur pada

tanggal 12 Juni 2013.

• Penghargaan Kecelakaan Nihil diterima

perusahaan dari kliennya, PT Adimitra

Baratama Nusantara (ABN), untuk Proyek

Petrosea ABN pada tanggal 17 Oktober

2013 karena mampu mencatatkan 10

juta jam kerja tanpa kecelakaan yang

mengakibatkan hari kerja hilang.

• Penghargaan Pratama (Perunggu)

diberikan untuk Proyek Petrosea ABN

pada tanggal 2 Desember 2013 oleh

Kementerian ESDM.

Untuk memastikan apakah sistem K3L telah

dilaksanakan dengan semestinya, standar

dan prosedur diaudit oleh tenaga ahli Petrosea

sendiri, sedangkan audit eksternal dilakukan

dua kali setahun oleh SGS untuk OHSAS 18001 –

Sistem Pengelolaan K3, dan untuk ISO 14001 –

Sistem Pengelolaan Lingkungan. Pemeriksaan

dilakukan terhadap semua lokasi proyek dan

kantor pusat di Jakarta.

• GreenProperawardforPOSBProjectfrom

the Environment Agency Province (BLH)

East Kalimantan Province on June 12th,

2013.

• Zero Accident award for Petrosea ABN

project from the client ABN on October

17th, 2013 for achievement of 10 million

man hours LTI Free.

• Pratama–BronzeawardforPetroseaABN

project on December 2nd, 2013 from the

Ministry of Energy and Mineral Resources.

Towards proper assurance of our HSE system

implementation, internal audits are conducted

by qualified Petrosea personnel, external

audits are carried out twice a year by SGS

for OHSAS 18001 – HSE Management System

and ISO 14001 – Environment Management

System for every project and at our Jakarta

head office.

Prestasi 2013

1. Memperbaiki sistem pengelolaan K3L

dengan menambah dan menyempurnakan

kebijakan, standar maupun prosedur

kerja baku.

2. Menerapkan Perilaku Berbasis

Keselamatan (BBS) di semua lokasi kerja.

3. Mengadakan pelatihan K3L yang wajib

diikuti semua personel agar mereka

paham bagaimana sistem yang dijalankan

perusahaan dan aplikasinya.

4. Mendorong pengawas (supervisor) lebih

giat dan sungguh-sungguh melaksanakan

tugas pengawasan.

5. Meningkatkan kualitas maupun

pelaksanaan kegiatan K3L di semua unit

kerja.

Penghargaan 2013

• Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero

Accident) diberikan oleh Kemenakertrans

untuk Proyek Petrosea Kideco pada

tanggal 22 April 2013 atas prestasi tim

membukukan 2.427.723 jam kerja tanpa

kecelakaan yang mengakibatkan hari

kerja hilang.

• Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero

Accident) diberikan oleh Kemenakertrans

untuk Proyek Petrosea ABN pada

tanggal 22 April 2013 atas prestasi tim

membukukan 7.385.028 jam kerja tanpa

kecelakaan yang mengakibatkan hari

kerja hilang.

2013 key points

1. Continued enhancement of the HSE

management system with additions and

amendments to existing policy, standards

and standard operating procedures.

2. Implemented Behavior Based Safety

(BBS) in all workplaces.

3. Established mandatory HSE training

sessions with all workers to ensure

proper understanding of our systems and

application.

4. Encouraged supervisors to redouble

efforts on adequate supervision.

5. Improved quality and implementation of

HSE programmes throughout operations.

Recognition in 2013

• ZeroAccidentaward forPetroseaKideco

project from the Ministry of Manpower

and Transmigration on April 22nd, 2013 for

achievement of 2,427,723 man hours Lost

Time Injury (LTI) Free.

• Zero Accident award for Petrosea ABN

project from the Ministry of Manpower

and Transmigration on April 22nd, 2013 for

achievement of 7,385,028 man hours LTI

Free.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

66 67PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Petrosea memiliki suatu sistem yang

dapat diandalkan yang berisikan prosedur-

prosedur, kebijakan-kebijakan dan proses

bisnis yang berfokus pada pencapaian

tujuan manajemen mutu dan ini disebut

sebagai Sistem Manajemen Mutu Petrosea.

Sistem ini bertujuan untuk menyediakan

rangkaian proses bisnis serta perangkat

yang komprehensif untuk mendukung

rancangan dan dokumentasi dari perbaikan

berkesinambungan terhadap efektivitas dan

efisiensi kinerja operasi demi memenuhi

kepuasan pelanggan dan profitabilitas.

Sistem Manajemen ini dapat diakses oleh

seluruh karyawan di semua lokasi kerja

melalui jaringan intranet perusahaan.

Audit Mutu Internal terhadap Sistem

Manajemen Mutu Petrosea dilaksanakan

secara rutin di semua unit usaha dan fungsi

pendukung untuk memperkuat pengendalian

internal, dan untuk memberikan masukan

serta rekomendasi pada lingkungan internal

yang dibangun oleh para pimpinan untuk

kesatuan tujuan dan arah perusahaan.

Petrosea telah mempertahankan sertifikat

standar mutu internasional ISO 9001:2008

selama lebih dari 13 tahun untuk cakupan

manajemen proyek, operasi usaha tambang,

perancangan, pembangunan dan instalasi

terhadap proyek rekayasa multidisiplin dan

jasa pasokan bagi lepas pantai termasuk

penanganan kargo dan jasa logistik pada

sektor migas, mineral dan tambang,

infrastruktur serta industri manufaktur.

Sertifikat ISO ini diberikan oleh badan

sertifikasi independen SGS UK Ltd yang juga

melaksanakan audit pengawasan sebanyak

2 kali setahun. Sertifikasi ini berlaku sampai

dengan 13 Maret 2015. Tidak ada tindakan

korektif material yang dikeluarkan oleh SGS UK

Ltd dari sejak Petrosea menerima sertifikasi

ini di tahun 2000.

Petrosea has a reliable system containing

sets of procedures, policies and business

processes which is focused on achieving

quality objectives and it is called Petrosea

Quality Management System. The system

aims to provide comprehensive business

processes and tools to support the design

and documentation of continual improvement

on the effectiveness and efficiency of the

operating performance in order to meet

customer satisfaction and profitability.

The management system is accessible to

employees at all Petrosea operations via our

company Intranet.

Internal Quality Audit of the Petrosea Quality

Management System is implemented routinely

in all business units and support functions to

strengthen internal controls and to provide

feedback and recommendation on the internal

environment built by leaders for unity of

purpose and direction of the company.

Petrosea has been maintaining international

quality standard certificate ISO 9001:2008 for

more than 13 years with the scope of project

management, business operations mining,

design, construction and installation of the

project and multidisciplinary engineering

services for offshore supply including cargo

handling and logistics services to the oil

and gas, minerals and mining, infrastructure

as well as manufacturing industries. This

ISO certification is supplied by independent

certification body SGS UK Ltd which also

conducts biannual surveillance audits. The

current certification is valid until March 13th,

2015. No major corrective action has been

issued by SGS UK Ltd since Petrosea’s initial

certification in the year 2000.

MANAJEMEN MUTUQUALITY MANAGEMENT

The Qua l i ty Management Pr inc ip le is one of the

fundamenta l management approaches used in Petrosea

and a l l our procedures and po l ic ies ref lect th is .

Pr ins ip Mana jemen Mutu merupakan sa lah satu pr ins ip dasar pendekatan mana jemen secara nyata da lam akt iv i tas rut in d i Petrosea dan semua proses ser ta keb i jakan perusahaan mengacu pada pr ins ip-pr ins ip tersebut .

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

68 69PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Keterlibatan karyawan di setiap tingkatan

merupakan bagian dari kebijakan mutu

yang berlaku di Petrosea dan ini dilakukan

melalui budaya tanggung jawab pribadi dan

pembelajaran pada pengembangan sistem

manajemen mutu. Ini diperkuat dengan

pendekatan yang konsisten dari persyaratan

ISO 9001:2008, dan proses manajemen risiko

yang dilaksanakan dengan akuntabel agar

memenuhi persyaratan kinerja perusahaan.

Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan

dilaksanakan secara rutin untuk memantau

keefektifan kami dalam memenuhi kebutuhan

klien dan dikembangkan sebagai bagian dari

upaya peningkatan kegiatan operasional

Perusahaan. Ini adalah salah satu komitmen

kami untuk menjalankan nilai Perusahaan dan

menyesuaikan pelayanan kepada pelanggan

kami.

Untuk melaksanakan perbaikan secara

berkesinambungan, Perusahaan membuat

suatu program yang dinamakan CINTA

(Continuous Improvement N Target

Achievement) yang ditujukan kepada

seluruh karyawan, yang dirancang khusus

untuk mendorong mereka berinovasi dan

memberikan masukan untuk kemajuan

Perusahaan. Secara rutin penelaahan dan

pembaharuan terhadap Sistem Manajemen

Mutu juga dilakukan oleh para pemilik proses

demi merefleksikan kebutuhan pelanggan

saat ini dan memperbaiki performa internal.

The involvement of employees at all levels

is part of Petrosea’s quality policy and it is

performed through a culture of personal

responsibility and learning in the development

of a quality management system. This is

reinforced with consistent approach of

the requirements of ISO 9001:2008 and

accountable risk management process to

meet corporate performance requirements.

Measuring the level of customer satisfaction

is conducted regularly to monitor our

effectiveness in meeting the needs of clients

and developed as part of an effort to increase

the operational activities of the Company.

This is one of our commitments to run the

company and adjust the value of service to

our clients.

To implement continuous improvement in

Petrosea we have created a program called

CINTA (Continuous Improvement N Target

Achievement) for all employees, a reward

system that encourages them to innovate

and give input into positive changes at our

business. Our Quality Management System is

also regularly reviewed and updated by each

process owners in order to reflect current

customers’ requirement and to improve

internal business performances.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

70

DEMOGRAFI TENAGA KERJA

JUMLAH TENAGA KERJA

Jumlah pegawai Petrosea per 31 Desember

2013 tercatat 3.341 orang.

4. Bagi karyawan disediakan pelatihan teknis

dan non-teknis demi pengembangan

karier, peningkatan keterampilan dan

kaderisasi pimpinan.

WORKFORCE DEMOGRAPHY

TOTAL PERSONNEL

As of December 31st, 2013 the Company

employed a total of 3,341 people.

4. Development, improvement and

leadership – we offer employees technical

and non-technical training.

DEMOGRAFI KARYAWAN

MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN

Saat ini, sekitar 15,62% atau 522 orang

karyawan lokal adalah lulusan perguruan

tinggi, dan kira-kira separuh jumlah karyawan

berlatar belakang pendidikan lulusan Sekolah

Menengah Atas (SMA). Sebagian besar dari

mereka bekerja sebagai operator dan teknisi

mesin. Karyawan dengan pendidikan Sarjana

menempati urutan kedua terbanyak.

DEMOGRAPHY OF PERSONNEL

BY LEVEL OF EDUCATION

Currently around 15.62% or around 522

of Indonesian employees hold a tertiary

qualification and around half of the Company

employees are high-school graduates,

the majority who work as operators and

mechanics. Employees holding Bachelor

Degree make up the second largest proportion

of our workforce.

Elementary School

Junior High School

Senior High School

Diploma Degree

Bachelor Degree Doctor Degree

Master Degree Other Education

1,882

522 177 39 247

344 129 1

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN CAPITAL

Garis besar dari strategi kepegawaian kami

adalah sebagai berikut:

1. Sistem penerimaan pegawai digunakan

untuk mencari individu yang memiliki

kecakapan dalam menjawab tantangan;

2. Lembaga Kerjasama Bipartit (LKS),

dibentuk sebagai sarana komunikasi yang

berkesinambung antara Manajemen dan

karyawan. Mereka yang duduk di forum

tersebut adalah wakil pihak Manajemen

dan wakil pekerja. Forum telah terdaftar

di Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi (Kemenakertrans). Tujuan

pembentukannya adalah menciptakan

tempat kerja yang harmonis, dinamis dan

adil melalui komunikasi dan konsultasi

seputar hubungan ketenagakerjaan;

3. Penawaran gaji, tunjangan serta fasilitas

lainnya yang kompetitif bagi karyawan

dan keluarganya guna mempertahankan

karyawan yang baik;

Our human capital strategies may be summed

up as follows:

1. Utilization of our recruitment system to

identify talent capable of responding to

challenges set by the Company;

2. Continuous communication between

management and employees via the

Bipartite Cooperation Board. This forum

consists of employers and employee

representatives, and is registered with the

Ministry of Manpower and Transmigration.

It is tasked with communication and

consultation in industrial relations

with the aim of creating a harmonious,

dynamic and just workplace;

3. Retention of valued employees by offering

competitive remuneration packages

and general welfare for both staff and

families;

Competent and wel l -ded icated employee is key to

the success of Petrosea ’s operat ion . Therefore , the

Company addresses i ts extra at tent ion to human cap i ta l

deve lopment .

K aryawan yang kompeten dan berded ikas i sangat menentukan keberhas i lan operas i Petrosea,O leh karenanya Perusahaan member ikan perhat ian leb ih pada pent ingnya pengembangan sumber daya manus ia .

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

72 73PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

DEMOGRAFI KARYAWAN

MENURUT JENIS KELAMIN

Perusahaan juga menyadari pentingnya

memberikan kesempatan yang setara kepada

karyawan wanita untuk bekerja. Pada tahun

2013 perusahaan menerima karyawan

wanita sebanyak 38 orang, 10% lebih sedikit

dibanding tahun 2012. Beberapa dari mereka

mengundurkan diri karena alasan keluarga.

DEMOGRAPHY OF PERSONNEL

BY GENDER

The Company also recognizes the importance

of providing equal opportunity to female

employees. In 2013, the Company hired 38

female employees – a 10 percent decrease in

the number of female employees recruited in

2012. Some resignations were due to family

reasons.

Female

Male

0 700 1,400 2.100 2,800

302

250

273

3,500

2,551

3,137

3,068

2011

2012

2013

DEMOGRAFI KARYAWAN MENURUT USIA

Karyawan pada kelompok usia paling produktif

(20 sampai 40 tahun) membentuk proporsi

terbesar dari karyawan kami.

DEMOGRAPHY OF PERSONNEL BY AGE

Employees in the most productive age

group (20 to 40 years) make up the largest

proportion of our employees.

723 15 261,414

1,032 131

< 20 years old

20 - 30 years old

30 - 40 years old

40 - 50 years old

50 - 55 years old

> 50 years old

DEMOGRAFI KARYAWAN

MENURUT STATUS KEPEGAWAIAN

Sebagai bentuk perhatian terhadap

masyarakat di sekitar wilayah kerja

perusahaan, kami meneruskan kebijakan

untuk menerima warga dari lingkungan

sekitar menjadi karyawan. Hingga tahun 2013,

perusahaan mempekerjakan warga sekitar

sebanyak 2.003 orang atau sekitar 60% dari

keseluruhan karyawan Petrosea.

DEMOGRAPHY OF PERSONNEL

BY EMPLOYMENT STATUS

With the spirit of contributing to our

neighbouring communities where company

operates, we have continued our policy to hire

locally. As of 2013, the Company employed a

total of 2,003 people from within local areas

of operations, a figure that represents 60

percent of our total workforce.

Local Hire

Non Local

0 500 1,000 1,500 2,000

2,003

1,338

2,500

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

74 75PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

2. Menerapkan Performance Management

yang konsisten untuk melihat potensi-

potensi karyawan yang ada khususnya

mereka yang secara konsisten

menunjukkan kinerja yang baik dari tahun

ke tahun;

3. Mempromosikan karyawan untuk mengisi

jabatan maupun posisi di atasnya yang

kosong karena, baik yang ditinggalkan

oleh karyawan sebelumnya maupun

karena adanya perkembangan organisasi

baru.

JUMLAH JAM PELATIHAN

Setiap tahun Human Capital and Organization

Department (HCOD) menetapkan target yang

harus dicapai. Perusahaan memperbanyak

program pelatihan, termasuk di dalamnya

Pelatihan Sertifikasi untuk 30 mekanik di

Filipina dan berbagai program pelatihan

yang disesuaikan dengan kompetensi yang

dibutuhkan di masing-masing unit kerja.

Sepanjang tahun 2013 perusahaan

membukukan 134.072 jam pelatihan (untuk

peningkatan keterampilan diri: 7.437 jam; dan

peningkatan keterampilan teknis: 126.635

jam).

REKRUTMEN

a. Graduate Development Program

Demi pertumbuhan dan perkembangan

perusahaan dalam 3-5 tahun mendatang,

Human Capital Management pada tahun 2013

memulai program pengembangan lulusan

perguruan tinggi atau Graduate Development

Program (GDP) sebagai sarana membina calon

pemimpin perusahaan.

2. Consistent implementation of

Performance Management to overview

available employee potentials, especially

to those who consistently show good

performance from year to year;

3. Promote second-layer employee to higher-

rank position or role which is vacant, either

being left by former incumbent or it is

newly-developed due to new organization

expansion.

TOTAL HOURS OF TRAINING

Targets are established annually by the Human

Capital and Organization Department (HCOD).

Additional training programmes included

Certification Training for 30 mechanics in

Philippines – as well as training for specific

competence requirements.

The Company booked a total of 134,072 hours

of training during 2013 (including soft skills:

7,437 hours; and technical skills: 126,635

hours).

RECRUITMENT

a. Graduate Development Program

In realizing a strong commitment to prepare

leader candidates for the company’s

future in the next 3-5 years Human Capital

Management in 2013 has began a college

graduate development program or Graduate

Development Program.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Tenaga kerja terampil merupakan kunci

keberhasilan dan pertumbuhan perusahaan.

Untuk itu, perusahaan memastikan tiga (3)

hal di bawah ini:

• Memastikan karyawan memiliki

kompetensi dan keterampilan yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas;

• Menciptakan lingkungankerjayangdapat

membantu karyawan mengembangkan

potensi diri sepenuhnya;

• Mempertahankan karyawan yang cakap

dengan memberi mereka kesempatan

mengembangkan diri.

Pada tahun 2013, Petrosea menetapkan

standar Kompetensi Diri (Core Competency)

dan Kompetensi Kerja (Functional Competency)

untuk unit kerja Pertambangan, Manajemen

Aset dan Rekayasa & Manajemen Proyek.

Untuk masing-masing standar kompetensi

tersebut, perusahaan mempersiapkan

perangkat uji dan evaluasi.

PENGEMBANGAN TALENT DAN

PERENCANAAN KADERISASI PIMPINAN

Selain pencanangan strategi terkait

perencanaan pelatihan karyawan dan

proses perekrutan tenaga-tenaga terampil,

Perusahaan juga memberikan perhatian penuh

kepada proses kaderisasi dan pengembangan

pimpinan di dalam perusahaan guna

melanggengkan kelangsungan pertumbuhan

bisnis dan perusahaan di masa mendatang.

Beberapa upaya telah dan terus ditempuh

antara lain:

1. Melakukan identifikasi jajaran kedua

dalam struktur yang dapat dikategorikan

sebagai talent / kader yang siap dan dapat

dikembangkan lebih lanjut;

HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT

Skilled manpower is the key to the Company’s

successful businesses and growth. Our

Human Resources policy has three (3) main

aims:

• Ensuringemployeeshavethecompetence

and skills to properly perform their jobs;

• Creating a working environment that

supports achievement of their full

potential;

• Retaining talented employees by giving

them personal development opportunities.

In 2013, Petrosea developed Core Competency

and Functional Competency standards across

its Mining, Asset Management and Engineering

& Project Management. Assessment tools and

tests for each competency are planned.

TALENT DEVELOPMENT AND LEADER

SUCCESSION PLANNING

Aside from the strategic implementation

of employee training-development and

recruitment process over skilled manpower,

the Company also puts best attention to the

leader succession and development from

within in order to maintain business and

company growth sustainability in the future.

There are some efforts in place and will

continuously be done, such as:

1. Second layer talents identification over

internal structure to seek potential talents

who are considerably ready and able to be

developed further;

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

76 77PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Kami merekrut lulusan perguruan tinggi yang

baru saja menyelesaikan program studi;

yang diterima adalah mereka dengan latar

belakang pendidikan yang sesuai kebutuhan

operasional perusahaan: Teknik/Operasi

Pertambangan; Pemeliharaan Aset; Teknik

Sipil - Konstruksi dan Infrastruktur; Rantai

Pasokan; Sumber Daya Manusia (SDM),

Keuangan dan Administrasi.

Setiap tahun tidak kurang dari seribu orang

lulusan perguruan tinggi mendaftarkan diri

menjadi peserta Petrosea GDP. Diadakan

proses seleksi berupa tes tertulis dan

wawancara untuk mendapatkan 50 lulusan

terbaik. Mereka selanjutnya diikutsertakan

dalam pelatihan teknis dan manajemen, baik

teori maupun praktek lapangan, selama 18

hingga 24 bulan.

b. Rekrutmen Lainnya

Di tahun 2013, Petrosea juga berhasil

merekrut 145 orang karyawan ahli/spesialis di

level staf, serta merekrut 551 orang karyawan

untuk ditempatkan sebagai operator, mekanik

dan lainnya guna memenuhi kebutuhan bisnis

perusahaan.

We have been recruiting fresh graduates

in various disciplines in accordance with

operational needs including Mine Engineering

/ Operations; Asset Maintenance; Civil -

Construction & Infrastructure; Supply Chain;

Human Capital, Finance and Administration.

Every year no less than a thousand new

graduates apply for the Petrosea GDP with the

best 50 graduates selected through written

tests and interviews. They are given technical

and leadership training in the classroom and

on the job training for 18 to 24 months.

b. Other Recruitment

In 2013, Petrosea has also successfully been

recruiting 145 skilled / specialist staff and

551 personnel such as operators, trades

mechanics and others to meet the business

needs.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

78

04

ANALISA DANDISKUSI MANAJEMEN

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

US$ 2,8 juta). Kami mengevaluasi sejumlah

alternatif untuk mempertahankan nilai

maksimum di SBB, karena kualitas cadangan

batubaranya yang tinggi.

PENDAPATAN PADA TAHUN 2013

Jumlah pendapatan Perusahaan pada tahun

2013 mengalami penurunan 6,6% menjadi

Us$ 360,1 juta (2012: Us$ 385,5 juta),

terutama disebabkan oleh penurunan volume

pengupasan tanah penutup (overburden)

sekitar 10% dibandingkan tahun lalu.

are evaluating alternatives for conserving

maximum value in SBB, as the coal quality in

this deposit is high.

REVENUE IN 2013

Total revenue for the year was lower by 6.6%

to US$ 360.1 million (2012: US$ 385.5 million),

mainly driven by the volume of overburden

removed which declined by about 10%

compared to the previous year.

ANALISA DAN DISKUSI MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

SEKILAS TENTANG PERUSAHAAN

Sebanyak 87% (2012: 93%) dari pendapatan

utama Perusahaan berasal dari jasa

pertambangan, khususnya pekerjaan

pengupasan tanah penutup (overburden),

yang diperoleh melalui kontrak jangka panjang

dengan perusahaan terkemuka pemilik

konsesi tambang di Kalimantan. Selebihnya

berasal dari jasa untuk pihak ketiga di industri

minyak dan gas yang dilakukan di Petrosea

Offshore Supply Base (POSB), serta jasa

rekayasa dan manajemen proyek.

Perusahaan memiliki 50% saham PT Santan

Batubara (SBB), perusahaan penghasil

batubara yang mempunyai konsesi seluas

24.930 hektar di Kutai Kartanegara,

Kalimantan Timur. Perusahaan juga memiliki

47% saham Tirta Kencana Cahaya Mandiri

(TKCM), perusahaan pengolahan air bersih.

Untuk tahun 2013, kerugian investasi

pada pengendalian bersama entitas yang

merupakan proporsi kerugian SBB dan laba

TKCM adalah sebesar US$ 4,0 juta (2012 : laba

COMPANY OVERVIEW

Petrosea derives the largest portion of its

revenues, 87% (2012: 93%) from mining

services especially for the removal of

overburden under long term contracts with

leading coal mine concession holders in

Kalimantan. The remainder is earned from

providing a range of services to oil and gas

sector companies through the Petrosea

Offshore Supply Base (POSB), engineering and

project management services.

The Company owns a 50% equity interest in

PT Santan Batubara (SBB), a coal producer

with a concession of 24,930 hectares in Kutai

Kartanegara, East Kalimantan Indonesia and a

47% equity interest in PT Tirta Kencana Cahaya

Mandiri (TKCM), a company operating a water

treatment plant. For year 2013, recognized

loss from jointly controlled entities, being a

proportionate share of the loss of SBB and

the profit of TKCM was US$ 4 million loss

(2012 : US$ 2.8 million million profit). We

Pada laporan ini kami menyaj ikan hasil usaha selama dua tahun terakhir untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perkembangan pasar serta kinerja dan strategi Perusahaan.

In this report we review the last two years results on a

comparative basis, in order to provide a better understanding

of key trends and developments relating to condit ions in our

markets, our strategy and business performance.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

82 83PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

BEBAN LANGSUNG

Beban langsung Perusahaan sedikit

mengalami penurunan sebesar 1% pada

tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan tersebut disebabkan karena

turunnya biaya pengoperasian alat berat

sebesar 13% menjadi US$ 119,1 juta (44% dari

jumlah beban langsung pada tahun 2013).

Hal ini sejalan dengan berkurangnya volume

pengupasan lapisan penutup (overburden).

Sementara itu, biaya penyusutan mengalami

peningkatan sebesar 16% menjadi US$ 61,9

juta seiring dengan meningkatnya jumlah

armada Perusahaan. Biaya untuk proyek –

proyek rekayasa dan manajemen proyek juga

mengalami kenaikan sebesar 14% menjadi

US$ 21,3 juta pada tahun 2013 sejalan dengan

meningkatnya proyek, pendapatan dan marjin

dari sektor rekayasa dan manajamen proyek.

BEBAN ADMINISTRASI

Beban administrasi mengalami penurunan

sebesar 13% menjadi US$28,5 juta pada

tahun 2013 dibanding tahun 2012 yang

tercatat sebesar US$ 32,6 juta. Penurunan

ini merupakan hasil dari efisiensi yang

dilakukan oleh Perusahaan sepanjang tahun

2013, diantaranya penghematan dari beban

pegawai, sewa, perjalanan dinas dan biaya

konsultan.

LABA BERSIH SEBELUM PAJAK

Dibanding tahun 2012, laba bersih sebelum

pajak berkurang sebesar 57% menjadi US$

27,6 juta. Hal ini diantaranya disebabkan oleh

volume pengupasan tanah penutup yang lebih

rendah dan adanya tambahan biaya bunga

yang berasal dari pelaksanaan pengelolaan

kewajiban grup perusahaan yang meningkat.

Selain itu, terdapat penurunan dalam bagian

DIRECT COSTS

Direct costs decreased marginally by 1% in 2013

compared to the previous year. Contributing

factors were a decrease in costs relating

to the operation of plant and equipment by

13% to US$119.1 million (representing 44%

of total direct costs in 2013), in line with

reduction of over burden production volume.

Depreciation expenses increased by 16%

to US$ 61.9 million in line with the recent

investment in fleet capacity. Engineering and

Project Management projects contributed to

an increase in expenses up 14% to US$ 21.3

million in 2013, this was in order to fulfill a

significant increase in projects, driving an

improvement in revenues and margins from

this sector.

ADMINISTRATION EXPENSES

Administration expenses decreased by 13% to

US$28.5 million in 2013 compared to US$ 32.6

million in 2012, the result of improvements

in efficiency during year 2013. The main

components were salaries and wages, rent,

travel and professional fees.

NET INCOME BEFORE TAX

Compared to 2012, net income before tax was

57% lower at US$ 27.6 million. The reason is

primarily due to lower overburden volume

and additional Interest Expense arriving from

group-wide liability management exercise.

Further, also reduction in income from jointly

controlled entities from profit US$ 2.8 million

in 2012 to loss US$ 4.0 million in 2013, mainly

201 3

201 2

9%4%

LABA KOTOR

Perusahaan mencatat laba kotor masing-

masing US$ 90,6 juta dan US$ 112,7 juta pada

tahun 2013 dan 2012, atau turun sebesar 19,6%.

Marjin laba kotor berkurang, yaitu menjadi

25,2% dari 29,2% pada tahun sebelumnya.

Hal ini disebabkan oleh menurunnya

pendapatan Perusahaan khususnya di sektor

pertambangan.

GROSS PROFIT

The company recorded gross profit of Us$

90.6 million and Us$ 112.7 million for 2013 and

2012 respectively, representing a decrease

of 19.6%. Gross profit margin at 25.2% was

lower than the previous year’s of 29.2%. The

decrease reflected lower revenue in mining

sector.

BAGAN BAURAN PENDAPATAN / REVENUE MIX

Jasa Pertambangan / Mining Services Jumlah Pendapatan / Total Revenue

GB P

S B B

K IDEC O

A B N

Min ing

Oi l & Gas S er v ices

Min ing

Oi l & Gas S er v ices

GB P

S B B

K IDEC O

A B N

26%

23%

30%

27%

24%

14%

92.6%

6.9%0.5%

30%26%

EP M

EP M

87%

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

84 85PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Utang pembiayaan secara total turun menjadi

US$ 227,5 juta dari US$ 267,7 juta di tahun

2012, yang meliputi US$ 12,5 juta fasilitas

modal kerja jangka pendek dari PT Bank ANZ

Indonesia, US$115,3 juta pinjaman jangka

panjang dari PT Indika Energy Tbk., dan

liabilitas sewa pembiayaan untuk pembelian

alat berat sebesar US$ 99,6 juta. Neraca

Perusahaan tetap kuat, dengan arus kas yang

konservatif dan semua utang dan liabilitas

dapat diselesaikan dengan baik. Rasio utang

pembiayaan terhadap ekuitas pada tahun

2013 menjadi 1,2. Rasio ini masih dalam batas

kemampuan Perusahaan mengingat besarnya

potensi pendapatan dari kontrak dan armada

pertambangan yang ada.

EKUITAS DAN DIVIDEN

Ekuitas naik menjadi US$ 197,6 juta pada

tanggal pelaporan, mencakup saldo laba.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

pada tanggal 6 Mei 2013, pemegang saham

Perusahaan memberikan persetujuan untuk

US$ 12.5 million short-term working capital

facility provided by PT Bank ANZ Indonesia, a

long-term intercompany loan from PT Indika

Energy Tbk. in the amount of US$ 115.3 million

and lease liabilities on purchase of heavy

equipment amounting to US$ 99.6 million.

The balance sheet remains strong, with a

conservative level of cash and all debts and

obligations met without difficulty. The ratio of

debt to equity in 2013 was 1.2 and we believe

this level of leverage is sustainable, given

considerable earnings potential from existing

contract and mining fleet.

EQUITY AND DIVIDENDS

The increase in equity to US$ 197.6 million at

reporting date includes retained earnings.

Based on General Meeting of Shareholders

(GM) dated May 6th, 2013, the Company’s

stockholders approved the distribution of

laba bersih pengendalian bersama entitas

khususnya PT Santan Batubara, akibat

anjloknya harga batubara, dari laba US$ 2,8

juta pada tahun 2012 menjadi rugi US$ 4,0

juta pada tahun 2013. Kerugian atas penjualan

aset tetap juga meningkat pada tahun 2013.

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

Laba bersih setelah pajak (jumlah pendapatan

komprehensif) tahun 2013 turun 64,8%

menjadi US$ 17,3 juta atau setara US$ 0,0172

per lembar saham.

POSISI KEUANGAN – ASET

Jumlah aset mengalami penurunan 3,9% pada

tahun 2013 menjadi US$ 509,2 juta. Aset

lancar meningkat 14% menjadi US$ 188,6 juta

sejalan dengan peningkatan kas dan piutang.

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa

pencadangan kerugian penurunan nilai atas

piutang pihak ketiga dan pihak berelasi sudah

memadai.

Aset tidak lancar mengalami penurunan dari

US$ 364,1 juta pada tahun 2012 menjadi

US$ 320,7 juta pada tahun 2013 terutama

disebabkan oleh meningkatnya akumulasi

penyusutan atas penambahan alat berat serta

oleh turunnya pendapatan dari pengendalian

bersama entitas, SBB.

POSISI KEUANGAN - LIABILITAS

Secara keseluruhan jumlah liabilitas menurun

dari US$ 342,5 juta menjadi US$311,7 juta pada

tahun 2013. Turunnya liabilitas lancar dari US$

125,9 juta menjadi US$ 121,3 juta disebabkan

berkurangnya liabilitas sewa pembiayaan

jangka panjang yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun. Turunnya liabilitas

tidak lancar dari US$ 216,5 juta menjadi US$

190,4 juta disebabkan oleh pelunasan dari

liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang.

due to reduced earnings from PT Santan

Batubara as coal price declined. Loss on

disposal of fixed assets also increased in

2013.

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

Net income after tax (total comprehensive

income) for the year decreased 64.8% to US$

17.3 million or US$ 0.0172 earnings per share.

FINANCIAL POSITION – ASSETS

Total assets decreased by 3.9% in 2013 to US$

509.2 million. Current assets increased 14%

to US$ 188.6 million reflecting higher cash

and receivables. We consider the allowances

for impairment losses from third parties and

related parties on trade accounts receivable

are adequate.

Non-current assets decreased from US$

364.1 million in 2012 to US$ 320.7 million in

2013, primarily through higher accumulated

depreciation charges from the expanded

mining equipment fleet plus the effect

of declining contribution from the jointly

controlled entity, SBB.

FINANCIAL POSITION - LIABILITIES

Total liabilities decreased from US$ 342.5

million to US$ 311.7 million in 2013. The

decrease in current liabilities from US$ 125.9

million to US$ 121.3 million reflected a lower

balance in current maturities of equipment

leases. Non-current liabilities decreased from

US$ 216.5 million to US$ 190.4 million due to

repayment of long term lease liabilities. Total

indebtedness decreased to US$ 227.5 million

from US$ 267.7 million in 2012, comprising

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

86 87PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

BELANJA MODAL

Perusahaan membukukan belanja modal

sebesar US$ 31,6 juta pada tahun 2013 dan

US$ 148,7 juta pada tahun 2012, terutama

untuk peremajaan peralatan yang digunakan

dalam usaha jasa pertambangan.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL

PELAPORAN

Pada tanggal 24 Maret 2014, Perseroan telah

melepaskan kepemilikan seluruh sahamnya

dalam PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri

kepada PT Tanah Alam Makmur, dengan

menandatangani Akta Jual Beli Saham. Hasil

penjualan tersebut akan digunakan Perseroan

untuk pembiayaan modal kerja Perseroan.

CAPITAL EXPENDITURES

The Company capital expenditure for 2013

and 2012 were US$ 31.6 million and US$ 148.7

million, respectively. Capital expenditure

during these periods was primarily related to

fleet refurbishment for mining services.

MATERIAL EVENTS AFTER THE REPORTING

DATE

The Company has signed the sale of shares

deed in March 24th, 2014, to transfer all its

shares in PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri to

PT Tanah Alam Makmur. The proceeds from the

sale shall be used to finance the Company’s

working capital requirement.

2012

2011

2010

30 Agustus 2013/

30 August 2013

7 Mei 2012/

7 May 2012

12 Agustus 2011/

12 August 2011

72,53 (F inal )

191,9 (F ina l )

1.195,5 (F ina l )

1.008.605.000 lembar/ shares

1.008.605.000 lembar/ shares

100.860.500 lembar/ shares

Tahun Buku Tanggal

dibayarkan

Dividen Tunai per

Lembar Saham (Rp)

Jumlah lembar saham

ditempatkan dan disetor penuh

Financial Year Date paid Cash Dividend

per Share (Rp)

Subscribed and

paid-up shares

membagikan dividen tunai untuk tahun 2012

sejumlah US$ 7 juta atau US$ 0,00694 per

lembar saham. Dividen dibayarkan pada

tanggal 30 Agustus 2013.

Pembagian dividen selama tiga (3) tahun

terakhir adalah:

cash dividends for 2012 amounting to US$ 7

million or US$ 0.00694 per share. Dividends

were paid in August 30th, 2013.

Dividend payments for the last three (3) years:

ARUS KAS

Kas bersih dari operasi meningkat 70%

menjadi US$ 91,3 juta setelah dikurangi

pembayaran pajak dan bunga. Kas bersih

yang digunakan untuk aktivitas investasi

mencapai US$ 23,8 juta yang sebagian besar

merupakan pembayaran untuk peremajaan

armada. Kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas pendanaan adalah sebesar US$

55,3 juta, yang sebagian besar merupakan

pembayaran atas liabilitas sewa pembiayaan.

Secara keseluruhan kenaikan bersih kas untuk

tahun 2013 mencapai US$ 12,2 juta dan saldo

kas akhir untuk tahun 2013 tercatat sebesar

US$ 57,1 juta.

CASH FLOW

Net cash from operations increased by 70% to

US$ 91.3 million after payment of taxes and

interest. Net cash used in investing activities

of US$ 23.8 million was mainly for payment

for fleet refurbishment. Net cash used in

financing activities of US$ 55.3 million was

mainly for payment of lease liabilities. The net

increase in overall cash for the year 2013 was

US$ 12.2 million and the closing cash balance

for 2013 amounted to US$ 57.1 million.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

88 89PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

05

TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Petrosea terus mengembangkan berbagai

program tanggung jawab sosial perusahaan

bagi masyarakat untuk mewujudkan

keberlanjutan. Sepanjang tahun 2013,

Perusahaan menyelenggarakan program

peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat

setempat, karyawan dan keluarga mereka,

selaras dengan program pengembangan

potensi warga yang dicanangkan pemerintah.

Kami juga berupaya untuk menekan serendah

mungkin dampak negatif dari kegiatan

Perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

PENDIDIKAN

PROGRAM PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN

SEKOLAH

Perpustakaan sekolah sangat penting

fungsinya dalam pembinaan kepribadian,

kemampuan siswa, dan manfaatnya dirasakan

oleh semua siswa. Perusahaan memberikan

dukungan pengembangan perpustakaan di 12

sekolah: tujuh (7) sekolah merupakan lanjutan

dari program tahun 2012, dan lima (5) sekolah

lainnya merupakan program baru.

Pada tahun 2013, Perusahaan memberikan

pendampingan penguatan pengelolaan

perpustakaan sekolah untuk meningkatkan

minat baca siswa di empat (4) Sekolah

Dasar (SD) dan tiga (3) Sekolah Menegah

Pertama (SMP) di sekitar wilayah kerja proyek

Kideco Jaya Agung (KJA), Adimitra Baratama

Nusantara (ABN), dan Santan Batubara (SBB).

Perpustakaan sekolah khusus di wilayah

proyek SBB dan ABN dilengkapi perangkat

komputer dengan program aplikasi katalog.

Perusahaan juga menyelenggarakan

pelatihan pengelolaan perpustakaan sekolah

bagi guru dan pengurus perpustakaan di tiga

(3) Sekolah Dasar (SD) dan dua (2) Sekolah

Menegah Pertama (SMP) di sekitar wilayah

Petrosea continues to develop its corporate

social responsibility programmes for the

society to realize sustainability concepts.

During 2013, we focused on initiatives to

improve the quality of life and incomes for

local communities, our employees and their

family members, in line with government

state objectives on human development. We

also worked to limit the negative impact of our

operations on the environment.

EDUCATION

SCHOOL LIBRARY DEVELOPMENT PROGRAM

School libraries play a vital role in building

student character, competences and all

students receive its benefits. The Company

provides support for the development of

school libraries at twelve (12) schools:

consisting of seven (7) schools from the

previous program in 2012 and five (5) other

schools which started in 2013.

In 2013, the Company provided technical

assistance to strengthen school library

management to improve student reading

interest in four (4) Elementary Schools and

three (3) Junior High Schools in the area of the

Kideco Jaya Agung (KJA), Adimitra Baratama

Nusantara (ABN), and Santan Batubara (SBB)

projects. Special school libraries in the SBB

and ABN project areas were also equipped

with installed cataloging applications on their

computers.

The Company also provided school library

management training for teachers and

librarians in three (3) Elementary Schools

and two (2) Junior High Schools in the area

of Petrosea Offshore Supply Base (POSB) and

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL ITY (CSR)

At Petrosea, we real ize that the efforts we make in

sustainabil ity today in terms of education, economic

empowerment, health and the environment wil l benefit al l our

stakeholders in the future.

Petrosea sadar bahwa upaya men jamin keber lan jutan dengan meningkatkan pend id ikan, pemberdayaan perekonomian, kesehatan dan melestar ikan l ingkungan h idup akan d i rasakan manfaatnya o leh pemangku kepent ingan d i masa mendatang.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

92 93PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

perlengkapan dasar untuk menunjang

kelancaran berjalannya fungsi UKS.

PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

INFORMASI

Perusahaan memberikan beberapa unit

komputer kepada SMPN 02 di Batu Sopang,

Paser untuk pengembangan laboratorium

komputer. Sebagai penunjang, staf Informasi

Teknologi (IT) Petrosea melatih guru sebagai

instruktur komputer agar dapat mengajarkan

program komputer kepada siswa kelas VIII.

PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

(PAUD)

Sebagai tahap pertama program PAUD,

perusahaan memberikan tambahan Alat

Peraga Edukatif (APE) dan buku/bahan ajar

untuk meningkatkan mutu pengajaran anak

usia dini bagi TK Karya Bungo Harapan di

Desa Legai, wilayah kerja proyek KJA dan

TK Anugerah di Muara Tae, Kabupaten Kutai

Barat, yang berada di sekitar wilayah kerja

Proyek GBP.

KAMPANYE PENDIDIKAN

Pada tahun ketiga, penyelenggaraan

kampanye pendidikan melibatkan lebih dari

2.100 anak TK, SD dan SMP yang berada

di sekitar lokasi Proyek KJA, ABN, GBP dan

POSB. Kegiatan tahun ini berlangsung sejak

September hingga Oktober 2013. Siswa diajak

untuk giat belajar, menjaga kebersihan diri,

memelihara lingkungan serta mewaspadai

pergaulan bebas dan obat-obatan berbahaya.

INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT

PROGRAM

The Company provided SMP 02 (Junior High

school) in Batu Sopang, Paser with several

computer units to develop a computer lab.

In addition to that, Petrosea’s Information

Technology (IT) staff also trained the teachers

to teach computer programs to grade VIII

students.

EARLY CHILDHOOD EDUCATION AND

DEVELOPMENT PROGRAM

As part of the first phase of early childhood

education, the Company provided Educational

Gaming Equipment (APE) and literature/books

to enhance the quality of early education

for the Karya Bungo Harapan Kindergarten

School at Legai Village, which is in the KJA

Project surrounding area, and the Anugerah

Kindergarten School at Muara Tae, West

Kutai District, which is in the GBP Project

surrounding area.

EDUCATIONAL CAMPAIGN

In its third year, the educational campaign

involved more than 2,100 Kindergarten,

Elementary and Junior High school students

from the KJA, ABN, GBP and POSB surrounding

areas. This year’s activities started from

September until October 2013. The students

were encouraged to learn, practice good

personal hygiene, preserve the environment

as well as to stay away from promiscuity and

dangerous drugs.

kerja proyek (Petrosea Offshore Supply

Base) POSB dan Gunung Bayan Pratama

(GBP). Dalam kegiatan tersebut, para guru

peserta pelatihan mendapat bimbingan cara

menyusun rencana kegiatan pengembangan

perpustakaan di sekolah masing-masing.

Pelaksanaan rencana kegiatan dibimbing

secara berkala oleh Perusahaan hingga akhir

tahun.

Perusahaan juga memberikan penambahan

buku cerita dan buku lain serta fasilitas

perpustakaan baru untuk ketujuh sekolah

binaan.

PROGRAM PENGEMBANGAN UKS

Pada tahun 2013, kelompok sasaran

pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) bertambah menjadi lima (5) sekolah

yang berada di wilayah kerja Proyek POSB,

KJA, GBP dan ABN.

Kegiatan ini juga melibatkan Pemerintah Desa

dan Puskesmas setempat untuk mendukung

keberlanjutan fungsi UKS dalam menunjang

kesehatan para siswa. Perusahaan

menyelenggarakan Pelatihan Pelayanan

Kesehatan dan Lingkungan bagi guru pembina

UKS dan dokter kecil/ Palang Merah Remaja

(PMR) untuk meningkatkan pengetahuan

keterampilan mereka dan menyusun rencana

program UKS di sekolah masing-masing.

Di SMP 16 Balikpapan juga telah dilakukan

Pelatihan First Aider bagi anggota PMR

bekerjasama dengan Korps relawan Palang

Merah Indonesia (PMI) Kota Balikpapan.

Perusahaan juga memfasilitasi proses

pendampingan pelaksanaan rencana program

UKS sesuai dengan kebutuhan peningkatan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi

para siswanya, serta penyediaan stimulan

the Gunung Bayan Pratama (GBP) project.

During this training activity, the teachers, as

training participants, were given guidance

in preparing an action plan for library

development in their respective schools.

Guidance for the implementation of the their

action plan was provided by the Company

until the end of the year.

The Company also gave additional fiction

and non-fiction books as well as facilities for

those seven schools.

SCHOOL MEDICAL UNIT DEVELOPMENT

PROGRAM

In 2013, the target development group for

School Medical Units or Unit Kesehatan

Sekolah (UKS) grew to five (5) schools in the

POSB, KJA, GBP and ABN project areas.

This activity also involved the Local

Government and health center to ensure

the sustainability of the UKS function in

supporting the health of the students. The

Company provided health care, environment,

training for UKS teachers and young doctors/

Youth Red Cross (PMR) to improve their

skills and knowledge to plan UKS programs

in their respective schools. First Aid training

was also conducted for PMR members from

SMP 16 (Junior High school) in Balikpapan,

working together with the volunteer corp of

the Indonesian Red Cross (PMI) Balikpapan.

The Company also facilitated the mentoring

process for the students to increase Clean and

Healthy Behaviors (CHBs) for their students

and basic equipment of school medical unit

facilities.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

94 95PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

renang terdekat. Tujuan kegiatan ini adalah

untuk memberikan bekal diri keterampilan

renang para siswa yang tinggal di sekitar

sungai besar.

PEMBERDAYAAN EKONOMI

PROGRAM PENGEMBANGAN MATA

PENCAHARIAN MASYARAKAT DI KARIANGAU

Perusahaan masih terus memberikan

pendampingan yang dimulai pertengahan

2010 kepada Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) dalam Program Pengembangan

Mata Pencaharian Masyarakat di Kariangau

di sekitar wilayah POSB. Setiap KUBE

menunjukan peningkatan yang signifikan

sesuai dengan materi pendampingan yang

diberikan di masing–masing KUBE. Usaha

yang dijalankan kelompok tersebut terbukti

dapat meningkatkan penghasilan anggotanya.

KUBE Sumber Bahagia I (nelayan) dinobatkan

Kantor Dinas Perikanan Kota Balikpapan

sebagai kelompok terbaik dalam pengelolaan

dana pinjaman bergulir. KUBE Srikandi Bersatu

mengembangkan “bank sampah” untuk

purpose was to equip the students who live

near large rivers with swimming abilities.

ECONOMIC EMPOWERMENT

KARIANGAU LIVELIHOOD PROGRAM

The Company continues to provide

assistance to community business groups

or Kelompok Usaha Bersama (KUBE) in the

POSB surrounding area, with the Kariangau

Livelihood Programme which was started

in mid 2010. Every KUBE showed significant

improvement based on mentoring materials,

given to each KUBE. The effort put in by

each group increased the income of their

communities.

KUBE Sumber Bahagia I (fishermen) was

deemed as best group for managing revolving

funds by the Balikpapan City Department of

Fishery. KUBE Srikandi Bersatu developed

a “garbage bank” serving the members

PENYEDIAAN SARANA TRANSPORTASI

UNTUK ANAK SEKOLAH

Perusahaan menyediakan manhaul untuk

keperluan antar jemput anak sekolah dan guru

SDN 010 dan SMPN 040 Sendawar, Kampung

Muara Tae, Jempang, Kutai Barat. Anak-

anak juga dibiasakan untuk mengenakan

alat pengaman yang terpasang di dalam

kendaraan, dan mengerti arti penting bagi

keselamatan diri.

PROGRAM EKSTRAKURIKULER DRUM BAND

SEKOLAH

Perusahaan mendukung kegiatan drum band

di SDN 001 dan SDN 002 yang lokasinya

tidak jauh dari Proyek ABN Petrosea di

Kelurahan Jawa, Kecamatan Sangasanga,

Kutai Kartanegara. Pada tahun 2013, bentuk

dukungan berupa seragam anggota drum

band, serta transportasi dan konsumsi saat

kedua sekolah tersebut tampil dalam berbagai

perayaan dan lomba.

PROGRAM BAHASA INGGRIS UNTUK SISWA

Kegiatan belajar bahasa Inggris untuk siswa

kelas 4, 5 dan 6 di SDN 004 Samarangau

yang berada pada area kerja Proyek KJA

pertama kali diadakan pada bulan November

2012. Karena hasilnya menggembirakan,

Perusahaan memutuskan untuk melanjutkan

kegiatan relawan karyawan Proyek KJA

sebagai pengajar bahasa Inggris kepada para

siswa selama tahun 2013.

PROGRAM EKSTRAKURIKULER RENANG

UNTUK SISWA

Perusahaan memberikan dukungan kepada

SDN 003 Legai dan SDN 004 Samurangau

dengan menyelenggarakan kegiatan

ekstrakurikuler renang untuk siswa kelas 4, 5

dan 6 diselenggarakan setiap minggu di kolam

PROVIDING TRANSPORTATION SERVICES

FOR SCHOOL CHILDREN

The Company’s manhaul services were used

to drop off and pick up students and teachers

from SDN 010 and SMPN 040 Sendawar, Muara

Tae, Jempang, Kutai Barat. School children

were also shown demonstrations of manhaul

safety equipment and to understand the

meaning of personal safety.

SCHOOL MARCHING BAND

EXTRACURRICULAR PROGRAMME

The Company continued its support of drum

band programmes for SDN 001 and SDN 002

elementary schools, located not far from

the ABN Project at Java Village, Sangasanga

subdistrict, Kutai Kartanegara. In 2013, the

support provided were drum band uniforms,

transportation and refreshments for those

two schools during performances and

competitions.

ENGLISH PROGRAMMES FOR STUDENTS

English language learning activities for grade

4, 5, and 6 students at SDN 004 Samurangau

elementary school located in the KJA Project

surrounding area, was first started in

November 2012. Because the results were

promising, the Company decided to start the

employee voulenteerism activity as english

teachers at the KJA Project in 2013.

EXTRACURRICULAR SWIMMING

PROGRAMME FOR STUDENTS

The Company provided extracurricular

swimming lessons for students of grade 4,

5 and 6 from SDN 003 Legai and SDN 004

Samurangau elementary schools conducted

every Sunday at a nearby swimming pool. The

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

96 97PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

DONOR DARAH

Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia

(PMI), pada tahun 2013, Perusahaan

menyelenggarakan kegiatan donor darah

di dua (2) unit kerjanya, yaitu Proyek SBB

dan Kantor Pusat Jakarta. Kegiatan yang

diselenggarakan di Kantor Pusat Jakarta

diikuti oleh karyawan Perusahaan, sedangkan

kegiatan di proyek SBB diikuti juga oleh

karyawan sub-kontraktor dan klien yang ada di

wilayah lokasi kerja Perusahaan. Donor darah

rutin dijadwalkan tiga bulan sekali di Proyek

SBB. Dari para donor terkumpul sebanyak 285

kantong darah.

KEGIATAN DONASI

DONASI

Perusahaan juga berpartisipasi dalam

sejumlah kegiatan seperti olah raga,

keagamaan, sosial dan budaya, serta kegiatan

kemasyarakatan lain untuk mempererat tali

silahturahmi Perusahaan dan para pemangku

kepentingan di sekitar wilayah kerja

perusahaan.

TANGGAP DARURAT BENCANA/MUSIBAH

Pada tahun 2013, terjadi beberapa kali

musibah di sekitar wilayah kerja Perusahaan.

Sumbangan bahan kebutuhan pokok diberikan

bagi warga korban kebakaran di Muara Pahu

dan Kampung Tanjung, Kutai Barat (Proyek

GBP), Sanga-sanga Dalam, Kutai Kertanegara

(Proyek ABN), Batu Kajang Kabupaten Paser

(Proyek KJA), Margomulyo, Balikpapan (POSB).

Tim proyek KJA juga memberikan dukungan

serupa kepada korban banjir di Desa Songka,

Batu Sopang, Paser.

BLOOD DONATIONS

In 2013, in collaboration with the Indonesian

Red Cross (PMI), the Company organized blood

donation activities at two of its operations:

Santan project, and Jakarta Head Office.

The activity held at Jakarta Head Office was

joined by the Company’s employees, while

the activity at SBB project was also joined by

sub-contractor employees and clients at the

Company working areas. A total of 285 blood

bags were collected.

DONATION ACTIVITES

DONATION

The Company also participated in numerous

activities such as sports, religious activities,

social and culture and other society activities

to strengthen the relationship between the

Company with its stakeholders at Petrosea’s

project sites.

EMERGENCY RESPONSE

A number of emergencies occurred near

the Company’s area of operations in 2013.

Donations for basic necessities were given

to fire victims at Muara Pahu and Kampung

Tanjung, Kutai Barat (GBP Project), Sanga-

sanga Dalam, Kutai Kertanegara (ABN Project),

Batu Kajang Paser District (KJA Project),

Margomulyo, Balikpapan (POSB). The KJA

project also support in basic needs for flood

victims at Songka village, Batu Sopang, Paser.

keperluan anggota dari daerah sekitar. KUBE

Sukamaju kini telah menjadi koperasi serba

usaha, dan berencana mengikuti proses

seleksi untuk menjadi pemasok kebutuhan

dapur di POSB. Kelompok yang memproduksi

tempe, KUBE Jaya Murni memperbesar

kapasitas produksinya agar dapat memenuhi

permintaan. Mereka sedang menjajaki peluang

sebagai pemasok tempe untuk PT Prismasindo

Boga Utama (PBU) yang merupakan penyedia

jasa katering POSB.

PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA JAHIT

Perusahaan juga melanjutkan pendampingan

komprehensif terhadap Kelompok Usaha

Bersama (KUBE) menjahit di desa terdekat

dari area Proyek Santan, yaitu di Desa

Mulawarman dan Desa Sukamaju, Kecamatan

Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.

Pada tahun 2013, Perusahaan memberikan

bimbingan konsultasi menjahit dan peralatan

tambahan untuk KUBE Sumber Rejeki di

Desa Mulawarman dan KUBE Subur Makmur

di Desa Sukamaju. Pada tahun yang sama,

Perusahaan juga mendukung kedua kelompok

usaha tersebut melakukan promosi pesanan

seragam sekolah untuk anak TK. Selain

seragam, mereka kini merintis produksi kain

majun.

KESEHATAN

PENGADAAN AIR BERSIH

Perusahaan melanjutkan penyediaan air

bersih untuk memenuhi karyawan, maupun

masyarakat setempat di lingkungan sekitar

lokasi Proyek GBP yang dioperasikan

Perusahaan.

around the region. KUBE Sukamaju became a

business cooperative and made preparations

to follow the POSB vendor selection process

for the procurement of kitchen supplies. Jaya

Murni, a KUBE engaged in tempe production

is increasing its production capacity to

meet demand. KUBE Jaya Murni is exploring

the opportunity as a tempe supplier for PT

Prismasindo Boga Utama (PBU) to supply

POSB catering service.

TAILORING ENTERPRISE PROGRAM

The Company also continued to provide

comprehensive technical assistance for the

community business groups (KUBE) in the

nearest villages from the Santan Project;

Mulawarman Village and Sukamaju Village,

in Tenggarong Seberang Subdistrict, Kutai

Kartanegara.

In 2013, the Company provided consultation

guidance on sewing and additional equipment

for KUBE Sumber Rejeki in the village of

Mulawarman and KUBE Subur Makmur in

Sukamaju. During the year, the Company

also supported in promoting orders for

kindergarden school uniforms and pioneered

cloth rags production.

HEALTH

CLEAN WATER SUPPLY

The Company continued to supply clean water

to employees and local communities from its

water treatment plan at the GBP Project site.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

98 99PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

06

TATA KELOLA PERUSAHAAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Perseroan di dalam penerapan Tata Kelola

Perseroan bertujuan untuk:

1. Membangun sistem internal Perusahaan

dengan menerapkan azas-azas

Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung

Jawab, Independensi, Keadilan dan

Kesetaraan di dalam kegiatan dan

manajemen usaha Perusahaan.

2. Membantu meningkatkan kinerja dan

daya saing Perusahaan melalui tata

kelola yang jelas dan transparan, hati-

hati, serta patuh terhadap undang-

undang yang berlaku; juga pengambilan

keputusan oleh Perusahaan yang

berdasarkan profesionalisme, integritas

dan objektivitas.

3. Menciptakan lingkungan kerja yang

kondusif untuk pemegang saham,

karyawan, dan rekanan serta komunitas

dimana Perusahaan beroperasi melalui

batasan yang jelas terkait pelaporan

internal, konflik kepentingan, dan

menghindari dominasi elemen tertentu

melalui keadilan dan kesetaraan serta

tanggung jawab sosial.

4. Meningkatkan daya saing Perusahaan

secara nasional maupun internasional,

sehingga meningkatkan kepercayaan

pasar yang dapat mendorong arus

investasi kepada Perusahaan dan

pertumbuhan ekonomi nasional.

II. STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

(RUPST) dan Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa (RUPSLB)

Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar

(AD) Perseroan dan peraturan yang terkait

tentang Perseroan Terbatas (PT), Perseroan

telah menyelenggarakan Rapat Umum

The Company through it’s Good Corporate

Governance aims:

1. To apply the principles of Transparency,

Accountability, Responsibility,

Independence, Fairness and Equality for

its operations and business management.

2. To improve the performance and

competitiveness of the Company through

the clear, transparent and prudent

governance and also make Company’s

decisions based on professionalism,

integrity and objectivity.

3. To create a working environment

that promotes productivity. For the

shareholder, employee and partner, also

the community where the Company

operates through the clear limitation

related to internal report, to avoid

conflicts of interest, and to adopt policies

emphasizing fairness, equality and social

responsibility.

4. Improve corporate competitive

advantages, nationally and

internationally, in order to gain greater

trust from the market that will enable it

to attract investments and drive national

economic growth.

II. GOOD CORPORATE GOVERNANCE

STRUCTURE

Annual General Meeting Shareholders

(AGMS) General Meeting and Extraordinary

Shareholders (EGMS)

As required by Articles of Association of

the Company and law regarding Limited

Liability Company, the Company held one

(1) Annual General Meeting of Shareholders

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sangatlah penting bagi Perusahaan di dalam melaksanakan tata kelola perusahaan sebagai salah satu pendukung utama dalam menerapkan ni lai-ni lai pemegang saham (Shareholders’ value)

The Company recognizes the importance of good corporate

governance as a key contributor to implement shareholder’s

value.

I. PENDAHULUAN

Dengan adanya Asean Corporate Governance

Scorecard (ACGS) pada tahun 2013, Perseroan

mulai mempersiapkan penerapan asas-asas

Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate

Governance atau GCG).

Penerapan asas-asas Tata Kelola Perusahaan

(Good Corporate Governance atau GCG) yaitu

Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab,

Independensi, serta Kewajaran dan Kesetaraan

secara konsisten dan berkelanjutan didalam

kegiatan dan manajemen usaha, juga

merupakan upaya seluruh jajaran di Perseroan

untuk meningkatkan nilai-nilai kepercayaan di

mata pemangku kepentingan (stakeholders).

Dalam praktiknya, Perusahaan telah

memberikan hak partisipasi kepada pemegang

saham di dalam Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS) dalam hal perubahan

fundamental korporasi seperti perubahan

Anggaran Dasar Perseroan, hak suara dalam

RUPS. Juga adanya pemberian informasi

laporan keuangan tahunan maupun per tiga

bulan yang terkini di laman Perseroan, dan

adanya informasi investor relation bagi pihak

yang ingin mengetahui Perseroan.

I. INTRODUCTION

In line with the Asean Corporate Governance

Scorecard (ACGS) in 2013, the Company

prepared the implementation of Good

Corporate Governance principles.

The management of the company makes every

effort to ensure Good Corporate Governance

principles (GCG) comprising Transparency,

Accountability, Responsibility, Independence

and Fairness & Equality are implemented

consistently and continuously in business

management activities and in the interests of

all stakeholders.

In practice, the Company has granted

participation rights to the shareholders in

the General Meeting of Shareholders (the

AGMS) for fundamental corporate changes

such as changes in the Company’s articles

of association, voting rights in the meeting.

Also current annual and quarterly financial

statements can be accessed via the

Company’s website, and any information

required can be retrieved from the investor

relation.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

102 103PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

B. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang

Saham

Perseroan mengirimkan surat Pemberitahuan

pada tanggal 4 April 2013 dan surat panggilan

tanggal 19 April 2013 kepada pemegang

saham melalui iklan sebagai undangan resmi

sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar

(AD) Perseroan.

Pada RUPST, pemegang saham Perseroan

memutuskan antara lain:

1. a. Menerima baik laporan pengurus

Direksi dan pengawas Dewan

Komisaris mengenai jalannya

Perseroan dan tata usaha Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2012.

b. Memberikan pembebasan (acquit

et de charge) sepenuhnya kepada

Direksi Perseroan dan Dewan

Komisaris Perseroan, dalam tahun

buku 2012 sepanjang tindakan

tersebut tercermin dalam Laporan

Keuangan Perseroan tahun buku 2012.

c. Menerima laporan tahunan Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2012.

2. Mengesahkan laporan posisi keuangan

dan laporan perhitungan laba rugi

komprehensif Perseroan untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2012 yang telah diaudit oleh

kantor akuntan publik Osman Bing

Satrio & Eny (Deloitte) dengan pendapat

wajar dalam semua hal yang material

sebagaimana diuraikan dalam laporan No.

GA1 13 0070 PTRO OS, tertanggal 4 Maret

2013.

3. Menyetujui penggunaan laba bersih

Perseroan untuk tahun buku yang

B. General Meeting of Shareholders

Implementation

The Company has sent notification letter on

April 4th, 2013 and invitation letter on April 19th,

2013 to the shareholders by local newsletter

as an official invitation in accordance with

the Company articles of associations.

The following decisions were taken in the

AGMS to:

1. a. Accept the annual report of the

Board of Directors and the Board of

Commissioners regarding company

activities for the financial year ended

December 31st, 2012.

b. Fully release (acquit et de charge)

the Company’s Board of Directors for

managing the Company and Board of

Commissioners for its supervision,

in 2012, insofar as such actions are

reflected in the Company’s Financial

Report for year of 2012.

c. Accept the Company’s financial report

for fiscal year ended on December

31st, 2012.

2. Approve the Company’s Balance Sheet

and Profit & Loss for the year ended

December 31st, 2012 as audited by Public

Accountant Office Osman Bing Satrio &

Eny (Deloitte) with fairness opinion for

all material aspects as describe in report

No. GA1 13 0070 PTRO OS, dated March 4th,

2013.

3. To approve the use of the Company’s

Net Profit of for the fiscal year ended on

Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

sebanyak satu (1) kali, yaitu pada tanggal

6 Mei 2013, dengan rincian sebagaimana

dijelaskan di bawah ini.

A. Pemegang Saham Perseroan

Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan

adalah saham atas nama pemiliknya.

Perseroan hanya mengakui seorang atau satu

badan hukum sebagai pemilik satu saham,

yaitu orang atau badan hukum yang namanya

tercatat sebagai pemilik saham yang

bersangkutan dalam daftar pemegang saham

Perseroan. Pemilik saham dengan sendirinya

menurut hukum harus tunduk kepada AD

dan kepada semua keputusan yang diambil

dengan sah dalam RUPS serta peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan menunjuk PT Datindo Entrycom

sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan yang

bertugas dalam melaksanakan pencatatan

pemilik efek dan secara berkala memberikan

laporan terbaru kepada Perseroan.

Dokumen yang disampaikan oleh PT Datindo

Entrycom setiap bulannya diantaranya:

1. Daftar komposisi denominasi surat

saham;

2. Daftar penyebaran saham;

3. Daftar komposisi pemilikan surat saham;

4. Laporan kegiatan registrasi;

5. Pemilikan saham yang mencapai 5% atau

lebih dari saham yang ditempatkan dan

disetor penuh;

6. Laporan kepemilikan saham – Direksi dan

Dewan Komisaris;

7. Daftar pemegang saham pengendali;

8. Laporan bulanan kepemilikan saham dan

rekapitulasi yang telah dilaporkan.

(AGMS) and Extraordinary General Meeting of

Shareholders (EGMS) on May 6, 2013, details

of which are described below.

A. Shareholders of the Company

All shares issued by the Company are owners

shares. The Company only acknowledges a

person or legal entity as a share owner, ie the

person or legal entity whose name is listed

as the shareholder in the Company’s share

register. Shareholders should comply with

the articles of association and all resolutions

taken by the General Meeting of Shareholders

and other prevailing rules and regulations.

The Company has appointed PT Datindo

Entrycom as the Company’s Share Registrar

to record the share ownership and provide the

update report to the Company periodically.

Documents submitted by PT Datindo Entrycom

each month include:

1. List of composition of denomination

shares;

2. List of share distribution;

3. List of compositions of share’s ownership

certificates;

4. Registration activity report;

5. Stock ownership of 5% or more of the

subscribed and paid up capital;

6. Share ownership report - Board of

Directors and Board of Commissioners;

7. List of controlled shareholders;

8. Monthly report of shareholders and

recapitulation reported.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

104 105PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

d. Bapak Gregory Joseph Anderson

sebagai Direktur;

e. Bapak Mochamad Kurnia Ariawan

sebagai Direktur;

f. Bapak Alexei Jerome Garcia Jovellana

sebagai Direktur;

g. Bapak Adrian Stewart sebagai

Direktur.

dengan masa jabatan dua (2) tahun terhitung

efektif sejak tanggal ditutupnya Rapat ini

sampai dengan ditutupnya RUPST Perseroan

pada tahun 2015.

Pada RUPSLB, telah memutuskan sebagai

berikut:

1. Menyetujui Rencana Transaksi Material

yang akan dilakukan oleh Perseroan

sehubungan dengan rencana penerimaan

pengalihan pinjaman dari Indika Capital

Resources Limited hingga sebesar-

besarnya sejumlah US$ 140.000.000,00

dengan ketentuan:

(i) sebanyak-banyaknya sebesar US$

115.362.500,00 akan digunakan

Perseroan sebagai harga penebusan

yaitu sebesar 104,875% dari nilai

d. Bapak Gregory Joseph Anderson as

Director;

e. Bapak Mochamad Kurnia Ariawan as

Director;

f. Bapak Alexei Jerome Garcia Jovellana

as Director;

g. Bapak Adrian Stewart as Director.

The duration of office approved for a term

of two (2) years effective from the date of

closing of this Meeting until the closing of

AGMS of the Company in year 2015;

At the EGMS, the Company’s shareholders

resolve:

1. To approve the Material Transaction plan

by the Company in relation to the loan

assignment from Indika Capital Resources

Limited up to the maximum amount of

US$ 140,000,000.00, with conditions:

(i) US$ 115,362,500.00 shall be used

by the Company as the redemption

price in the amount of 104.875% of

the principal amount in accordance

berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

untuk dibagikan sebagai dividen final

sebesar US$ 7.000.000.

4. Memberikan kuasa kepada Dewan

Komisaris Perseroan untuk menunjuk

Kantor Akuntan Publik Perseroan untuk

memeriksa buku-buku Perseroan yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

dan memberi wewenang kepada Direksi

Perseroan untuk menetapkan jumlah

honorarium dan persyaratan lainnya

mengenai pengangkatan kantor akuntan

publik tersebut.

5. Terhitung sejak ditutupnya RUPST ini,

terdapat perubahan susunan Dewan

Komisaris Perseroan dan Direksi

Perseroan, menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

a. Bapak Richard Bruce Ness sebagai

Presiden Komisaris;

b. Bapak Wishnu Wardhana sebagai

Wakil Presiden Komisaris;

c. Bapak Mohammad Arsjad Rasjid Prabu

Mangkuningrat sebagai Komisaris;

d. Bapak Pandri Prabono-Moelyo sebagai

Komisaris;

e. Bapak Simon F. Sembiring sebagai

Komisaris Independen;

f. Bapak Sriyanto sebagai Komisaris

Independen;

g. Bapak Albert Steven Budisusetija

sebagai Komisaris Independen.

Direksi:

a. Bapak Eddy Junaedy Danu sebagai

Presiden Direktur;

b. Bapak Sudirman Said sebagai Wakil

Presiden Direktur;

c. Bapak Johanes Ispurnawan sebagai

Direktur Tidak Terafiliasi;

December 31st, 2012, to be paid out as

final dividend of US$ 7,000,000.

4. Grant authority to the Board of

Commissioners to appoint the Company’s

Public Accountant Office to review the

Company’s books ending December 31st,

2013 and grant authority to the Board

of Directors to determine the amount of

honorarium and other requirements of

this appointment.

5. Subsequently to the closing of the AGMS,

the transformation for the Board of

Commissioners of the Company and the

Board of Directors of the Company, to be

as follows:

Board of Commissioners:

a. Bapak Richard Bruce Ness as

President Commissioner;

b. Bapak Wishnu Wardhana as Vice

President Commissioner;

c. Bapak Mohammad Arsjad Rasjid Prabu

Mangkuningrat as Commissioner;

d. Bapak Pandri Prabono-Moelyo as

Commissioner;

e. Bapak Simon F. Sembiring as

Independent Commissioner;

f. Bapak Sriyanto as Independent

Commissioner;

g. Bapak Albert Steven Budisusetija as

Independent Commissioner.

Board of Directors:

a. Bapak Eddy Junaedy Danu as

President Director;

b. Bapak Sudirman Said as Vice

President Director;

c. Bapak Johanes Ispurnawan as Un-

affiliated Director;

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

106 107PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

4. Dalam situs www.petrosea.com juga

telah disediakan bagian khusus informasi

pemegang saham, berbagai laporan dan

publikasi yang dengan mudah dapat

diunduh oleh pemegang saham, analis,

investor maupun publik.

Sepanjang tahun 2013, tidak terdapat situasi

dengan potensi benturan kepentingan yang

dihadapi oleh anggota Dewan Komisaris

dan Direksi Perseroan dalam pengambilan

keputusannya.

Untuk aspek independensi para anggota

Dewan Komisaris Perseroan tidak memiliki

hubungan dalam hal afiliasi dengan anggota

Dewan Komisaris Perseroan lainnya, afiliasi

dengan anggota Direksi Perseroan dan

keluarga dengan anggota Dewan Komisaris

Perseroan, anggota Direksi dan/atau komite

lainnya. Namun dalam hal afiliasi dengan

Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali,

ada anggota Dewan Komisaris yang memiliki

hubungan yaitu Bapak Richard Bruce Ness,

Bapak Wishnu Wardhana, Bapak M. Arsjad

Rasjid P.M. dan Bapak Pandri Prabono-Moelyo.

Sedangkan dalam aspek independensi

untuk Direksi Perseroan juga tidak memiliki

hubungan dalam hal afiliasi dengan anggota

Dewan Komisaris Perseroan lainnya, dengan

anggota Direksi Perseroan dan keluarga

dengan anggota Dewan Komisaris Perseroan,

anggota Direksi dan/atau komite lainnya.

Namun dalam hal afiliasi dengan Pemegang

Saham Utama dan/atau Pengendali, ada

anggota Direksi Perseroan yang memiliki

hubungan yaitu Bapak Eddy Junaedy Danu.

4. At the Company’s website

www.petrosea.com there are section of

information for shareholders, various

reports and publications can be easily

downloaded by shareholders, analysts,

investors and public.

Throughout the year 2013, there are no

conflicts of interest decisions encountered by

the members of the Board of Commissioners

and Board of Directors of the Company.

On Independency Aspect, there is no relation

of the Board of Commissioners of the

Company in terms of an affiliate with the other

Board of Commissioners of the Company, an

affiliate with the Board of Directors of the

Company and family relation to the Board

of Commissioners of the Company, Board

of Directors of the Company and/or other

Commitees. Conversely, in terms of affiliate

relation with Majority Shareholder and/or

Controller, the Board of Commissioners which

have relation are Bapak Richard Bruce Ness,

Bapak Wishnu Wardhana, Bapak M. Arsjad

Rasjid P.M. and Bapak Pandri Prabono-Moelyo.

While for independency aspect there is no

relation also for the Board of Directors of

the Company in terms of an affiliate relation

with the other Board of Commissioners of the

Company, an affiliate relation with the Board of

Directors of the Company and family relation

with the Board of Commissioners of the

Company, Board of Directors of the Company

and/or other Commitees. However in terms of

an affiliate relation with Majority Shareholder

and/or Controller, the Board of Director who

has relation is Bapak Eddy Junaedy Danu.

pokok sesuai dengan opsi penebusan

Obligasi 2016 untuk melunasi

Pinjaman Awal; dan

(ii) sebanyak-banyaknya sebesar US$

24.637.500,00 akan digunakan

sebagai tambahan modal kerja

Perseroan.

2. Memberikan kuasa kepada Dewan

Komisaris Perseroan untuk menentukan

syarat dan ketentuan sehubungan

dengan penggunaan tambahan modal

kerja Perseroan tersebut.

Hasil keputusan RUPSLB tersebut diatas telah

sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan

dan hasil tersebut telah diumumkan dalam

media surat kabar pada tanggal 8 Mei 2013,

sebagaimana ditentukan dalam ketentuan

peraturan perundang-undangan.

C. Informasi Kepada Pemegang Saham

Perseroan telah menyediakan informasi

kepada Pemegang Saham yang memungkinkan

Pemegang Saham menggunakan haknya,

yaitu:

1. RUPS, dimana Perseroan dapat

berkomunikasi dengan Pemegang

Saham, menyampaikan informasi

mengenai Perseroan, dan memungkinkan

pemegang saham untuk berpartisipasi

dalam pengambilan keputusan yang

memerlukan persetujuan pemegang

saham.

2. Media elektronik seperti laman

(www.petrosea.com) dan surat elektronik

(corporate .secretar y@petrosea .com)

untuk menyampaikan informasi yang

terkait, laporan dan publikasi.

3. Media komunikasi lain adalah

Rapat Eksternal, site visit,

dan investment conferences.

with option of Bonds 2016 issuance

to settle the Initial Loan; and

(ii) a maximum of US$ 24,637,500.00 will

be used as additional working capital

for the Company.

2. To authorize the Board of Commissioners

of the Company to determine the terms

and conditions related to the the use

of the additional working capital of the

Company.

The above EGMS resolutions have complied

with the predefined agenda and the results

have been published in the newspapers

on May 8th, 2013, as stated in the rules and

regulations.

C. Information to Shareholders

The Company has provided information to

Shareholders in order to use their rights as

follows:

1. Via the GMS, at which the Company

communicates with shareholders,

updates Company information, and allows

shareholders to participate in decision

making, that require shareholder’s

approval.

2. Via Electronic media such as websites

(www.petrosea.com) and e-mail

(corporate .secretar y@petrosea .com)

to update relevant information, various

reports and publications.

3. Via Other communications media such as

external meetings, conference calls, site

visits, and investment conferences.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

108 109PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Rencana Pengembangan Perseroan,

Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran

Perseroan, ketentuan anggaran dasar

dan keputusan RUPS serta peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Melakukan tugas, wewenang dan

tanggung jawab sesuai dengan ketentuan

anggaran dasar, keputusan RUPS dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

d. Melakukan penelitian dan menelaah

laporan tahunan yang disiapkan oleh

Direksi, serta menandatangani laporan

tahunan tersebut.

B. Pertanggungjawaban Kinerja Dewan

Komisaris

Pertanggungjawaban kinerja Dewan Komisaris

Perseroan berupa laporan pengawasan Dewan

Komisaris Perseroan selama tahun buku 2012

dilakukan dalam RUPS pada tanggal 6 Mei

2013.

Dalam memastikan hal tersebut, Dewan

Komisaris Perseroan dibantu oleh empat (4)

Komite Penunjang, yaitu Komite Audit, Komite

Tata Kelola Perusahaan, Komite Manajemen

Risiko dan Investasi dan Komite Sumber Daya

Manusia. Atas setiap tugas, tanggung jawab

dan wewenang atas Komite Audit dan Komite

Tata Kelola Perusahaan didasarkan pada

charter komite audit dan charter komite tata

kelola perusahaan.

Selama tahun 2013, Dewan Komisaris

Perseroan telah melakukan rapat sebanyak

dua (2) kali.

implementation of the Business plan

and Budget of the company, provisions

of the articles of association and the

resolutions of the General Meeting of

Shareholders as well as the prevailing

laws and regulations.

c. Performing the duties, authorities and

responsibilities in accordance with the

provisions of the articles of association,

resolutions of the General Meeting of

Shareholders and the prevailing laws and

regulations.

d. Reviewing and analyzing the annual

report prepared by the Board of Directors

and signing its report.

B. Accountability of the Board of

Commissioners

Accountability of the Board of Commissioners

in the form of supervision report of the Board

of Commissioners for the fiscal year 2012 in

the AGM on May 6th, 2013.

In ensuring this, the Board of Commissioners

is assisted by four (4) supporting committees

namely the Audit Committee, Good Corporate

Governance Committee, Risk and Investment

Management Committee and Human Resources

Committee. For any duties, responsibilities

and authority over the Audit Committee and

Corporate Governance Committee charter is

based on the audit committee and corporate

governance committee charter.

During the year 2013, the Board of

Commissioners conducted two (2) meetings.

III. DEWAN KOMISARIS

Sesuai dengan Surat Edaran Bapepam-LK No.

SE-03/PM/2000 dan Peraturan BEI No. I-A

yang menetapkan bahwa komposisi jumlah

Komisaris Independen sekurang-kurangnya

30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris,

Perseroan memiliki tiga (3) Komisaris

Independen dari tujuh (7) jajaran anggota

Dewan Komisaris.

A. Pedoman Kerja Dewan Komisaris

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya dalam melakukan pengawasan

Perseroan secara efisien, efektif, transparan,

kompeten, independen dan dapat

dipertanggungjawabkan Dewan Komisaris

melakukan tugas dan tanggungjawabnya

dengan berpedoman pada Anggaran Dasar

(AD) Perseroan, serta peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Di samping itu, Dewan

Komisaris juga mempunyai pedoman dokumen

panduan Pendelegasian Kewenangan

(Delegation of Auhority) yang menjadi acuan

dalam melaksanakan kewenangan Dewan

Komisaris.

Tugas dan wewenang Dewan Komisaris

meliputi:

a. Melakukan pengawasan untuk

kepentingan Perseroan dengan

memperhatikan kepentingan para

pemegang saham dan bertanggung

jawab kepada RUPS.

b. Melakukan pengawasan terhadap

kebijakan pengelolaan Perseroan yang

dilakukan Direksi serta memberikan

nasehat kepada Direksi dalam

menjalankan Perseroan termasuk

III. BOARD OF COMMISSIONERS

In accordance with the Bapepam-LK Circular

Letter No. SE-03/PM/2000 and IDX regulation

No. I-A which stipulated the composition of

the independent commissioners is at least

30% of the total of the members of the Board

of Commissioners, the Company has three (3)

Independent Commissioners from seven (7)

members of the Board of Commissioners.

A. The Board of Commissioners Work

Guidelines

In carrying out its duties and responsibilities

in overseeing the Company in an efficient,

effective, transparent, competent,

independent and accountable manner, the

Board of Commissioners guided in its duties

and responsibilities by the Company’s articles

of association and the prevailing regulations.

The BOC also has Delegation of Authority

guidelines used in carrying out the authority

of the Board of Commissioners.

The duties and authorities of the Board of

Commissioners are as follows:

a. Supervision for the interests of the

company with regard to the take of the

shareholders and shall responsible to the

General Meeting of Shareholders.

b. Supervision of the policies in the

management of the company by the Board

of Directors and to provide the Board of

Directors with advice including preparing

the Development plan of the company,

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

110 111PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Dewan Komisaris dan anggota keluarganya

tidak memiliki saham di Perseroan.

IV. KOMITE AUDIT

Pembentukan Komite Audit Perseroan sesuai

dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5

yang mewajibkan perusahaan terbuka untuk

memiliki komite audit sehubungan dengan

Tata Kelola Perseroan yang baik. Keberadaan

Komite Audit adalah untuk meningkatkan

penerapan praktik Tata Kelola Perseroan yang

baik dalam kegiatan operasional Perseroan.

Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris

Independen dengan dua anggota profesional

yang independen dengan kualifikasi yang

sesuai dan pengalaman yang luas pada

bidang keuangan. Susunan Komite Audit

Perseroan berdasarkan surat keputusan

Dewan Komisaris pengganti rapat Dewan

Komisaris Perseroan tertanggal 21 Mei 2013

yang memutuskan menunjuk kembali susunan

Komite Audit, sebagai berikut:

Ketua: Simon F. Sembiring

Anggota: M. Harri Santoso

Anggota: Deddy H. Sudarijanto

INDEPENDENSI

Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris

Independen dan seluruh anggotanya

merupakan tenaga profesional dari luar

perusahaan. Ini sesuai dengan Keputusan

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan (sekarang Otoritas Jasa

Keuangan) No.Kep-643/BL/2012 mengenai

pembentukan dan pedoman pelaksanaan

kerja Komite Audit. Komite Audit bertindak

secara independen dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya.

IV. AUDIT COMMITTEE

The establishment of the Audit Committee

in accordance with Bapepam - LK No. IX.I.5

which requires a listed company to have

an audit committee with respect to Good

Corporate Governance. The existence of

the Audit Committee is to ensure Corporate

Governance practices are integral to the

operational activities of the Company. The

Audit Committee is chaired by an independent

Board of Commissioner with two members

who are independent professionals with the

appropriate qualifications and extensive

experiences in finance area. The composition

of the Audit Committee of the Company

is based on resolution of the Board of

Commissioners meeting dated May 21st,

2013 which decided to reappoint the Audit

Committee members, as follows :

Chairman : Simon F. Sembiring

Member : M. Harri Santoso

Members : Deddy H. Sudarijanto

INDEPENDENCE

The Audit Committee is chaired by an

Independent Commissioner and all of the

members are professionals from outside the

Company. This complies with the provision in

the Decision of the Chairman of Capital Market

and Financial Institution Supervisory Board

(now Financial Services Authority) No. Kep-

643/BL/2012 regarding the Establishment and

Guidelines for the Implementation of the Work

of the Audit Committee. The Audit Committee

undertakes its tasks and responsibilities

professionally and independently.

Adapun persentase kehadiran Dewan

Komisaris pada rapat Dewan Komisaris

Perseroan sebagaimana dibawah ini:

C. Remunerasi Dewan Komisaris

Gaji atau honorarium dan tunjangan lain

dari anggota Dewan Komisaris Perseroan

ditetapkan oleh RUPS sebagaimana ditentukan

di dalam Anggaran Dasar Perseroan. Total

remunerasi yang telah diterima oleh Dewan

Komisaris selama tahun 2013 adalah sebesar

US$ 1.478 ribu.

D. Pelatihan Dewan Komisaris

Pada tahun 2013, tidak diadakan pelatihan

kepada Dewan Komisaris.

E. Kepemilikan Saham Anggota Dewan

Komisaris Beserta Keluarga

Perseroan melakukan monitoring dan

pencatatan atas kepemilikan saham Dewan

Komisaris dan anggota keluarganya dalam

bentuk daftar khusus dengan dilakukan

pembaharuan setiap adanya perubahan

kepemilikan saham pribadi/keluarga di

Perseroan. Sampai dengan akhir tahun 2013,

The percentage of attendance at meetings

of the Board of Commissioners Board of

Commissioners as follows:

C. Remuneration of the Board of

Commissioners

Salary or honorarium and other allowances of

the members of the Board of Commissioners

determined by the AGM as provided in the

articles of association of the Company. The

total remuneration received by the Board

of Commissioners during the year 2013

amounted to US$ 1,478 thousand.

D. BOC Training

In 2013, training was not held to the BOC.

E. The Board of Commissioners of

Shareholding Members and Their

Families

The Company monitors and records share

ownership of the BOC and their family members

in a special list form with any updates for any

changes of private/ family share ownership in

the Company. Until the end of 2013, the Board

of Commissioners and family members did not

own shares in the Company.

Richard Bruce Ness

Azis Armand

Rico Rustombi

Pandri Prabono-Moelyo

Simon F. Sembiring

Sriyanto

Anies R. Baswedan

Richard Bruce Ness

Wishnu Wardhana

M. Arsjad Rasjid P.M.

Pandri Prabono-Moelyo

Simon F. Sembiring

Sriyanto

Albert Steven Budisusetija

Sebelum 6 Mei 2013 /Prior May 6th, 2013

Kehadiran sebelum 6 Mei 2013 /Attendance prior May 6th, 2013

Kehadiran sebelum 6 Mei 2013 /Attendance prior May 6th, 2013

Setelah 6 Mei 2013 /After May 6th, 2013

Kehadiran setelah 6 Mei 2013 /Attendance after May 6th, 2013

Kehadiran setelah 6 Mei 2013 /Attendance after May 6th, 2013

Presiden Komisaris/President Commissioner

Komisaris/Commissioner

Komisaris/Commissioner

Komisaris/Commissioner

Komisaris Independen/Independent Commissioner

Komisaris Independen/Independent Commissioner

Komisaris Independen/Independent Commissioner

Presiden Komisaris/President Commissioner

Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner

Komisaris/Commissioner

Komisaris/Commissioner

Komisaris Independen/Independent Commissioner

Komisaris Independen/Independent Commissioner

Komisaris Independen/Independent Commissioner

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

112 113PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

penerapan konsisten atas kebijakan

akuntansi, manajemen finansial, dan sistem

pengendalian keuangan internal.

Komite Audit melakukan peninjauan dan

evaluasi secara berkesinambungan atas

aktivitas divisi Internal Audit perusahaan

selama tahun 2013. Di akhir tahun 2012,

Komite telah menyetujui Perencanaan

Audit untuk tahun 2013 dan mengawasi

perkembangan penugasan audit dengan

perencanaan yang telah disetujui tersebut.

Dalam setiap rapat Komite Audit, Internal Audit

secara terpisah melaporkan hasil penugasan

audit, perkembangan penugasan dengan

perencanaan audit, serta tindak lanjut dari

temuan audit.

Komite Audit juga melakukan peninjauan atas

kinerja auditor eksternal perusahaan (Kantor

Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny,

anggota firma Deloitte Touche Tohmatsu).

Pada tahun 2013, Komite Audit juga

melakukan pertemuan dengan perwakilan

auditor eksternal untuk mendiskusikan ruang

lingkup audit dan pelaksanaan audit, laporan

audit atas laporan keuangan dan surat kepada

manajemen.

Selama tahun 2013, Komite juga telah menelaah

Laporan Keuangan Kuartal Perusahaan.

Beberapa aspek laporan keuangan yang

didiskusikan, yaitu 1). konsistensi penerapan

kebijakan akuntansi; 2). perubahan atas

standar, kebijakan, dan praktik akuntansi

(jika ada); 3). perlakuan akuntansi yang

membutuhkan penilaian elemen yang

signifikan; 4). dampak transaksi luar biasa (jika

ada); 5). kejelasan pengungkapan; 6). dampak

penyesuaian audit; 7). asumsi berkelanjutan;

dan 8). kepatuhan kepada persyaratan bursa

saham dan hukum.

financial management, and internal financial

control systems.

Audit Committee continuously reviewed and

evaluated the activities of Company’s Internal

Audit Division during the year 2013. At the

end of 2012, the Committee approved the

annual Audit Plan for 2013 and monitored the

progress of Internal Audit works against the

approved schedule. The Internal Audit also

report their work progress on audit plan and

their follow up on audit findings.

The Committee has also reviewed the work

performed by the Company’s external

auditors (Public Accountant Firm Osman Bing

Satrio & Eny, member firm of Deloitte Touche

Tohmatsu). In 2013, The Committee had met

with the representatives of external auditors

in 2013 to discuss about the scope and

conduct of the audits, the audit reports on

the financial statements and also reviewed

the auditor’s management letter.

During the year 2013, the Committee has

reviewed the quarterly Financial Statements

of the Company. Some of the major aspects

reviewed from the Financial Statements as

follows 1). consistency of the application

of accounting policies; 2). changes to

accounting standards and accounting

policies and practices (if any); 3). accounting

treatments requiring a significant element of

judgment; 4). impact of unusual transactions

(if any); 5). clarity of disclosure; 6). impact

of audit adjustments; 7). the going concern

assumption; and 8). compliance with stock

exchange listing and legal requirements.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Komite Audit akan membantu Dewan Komisaris

untuk memenuhi kewajibannya menurut

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Kewajiban komite terkait dengan integritas

pelaporan keuangan akan dicapai dengan

memastikan proses yang tepat telah berjalan

untuk mendukung Dewan Komisaris dalam

memenuhi kewajibannya, untuk menerapkan

kehati-hatian, kesungguhan, dan keahlian

sehubungan dengan:

• Pelaporaninformasifinansialperusahaan

kepada pengguna laporan keuangan,

• Penerapan konsisten atas kebijakan

akuntansi,

• Manajemenfinansial,dan

• Sistempengendaliankeuanganinternal.

Wewenang

Komite Audit memiliki wewenang untuk:

(a) Menugaskan jasa profesional independen

atau jasa lainnya dalam pemenuhan

tugasnya atas biaya perusahaan

(b) Mendapatkan sumber daya dan

informasi apapun dari perusahaan dalam

pemenuhan tugasnya sebagaimana

diperlukan, dan

(c) Memiliki akses langsung untuk

berhubungan dengan auditor internal

dan eksternal untuk mendiskusikan dan

meninjau isu-isu tertentu, dan berhak

untuk mengkoordinasikan peran mereka

tersebut.

Pelaksanaan Tugas

Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah

melaksanakan tugas sebagaimana yang

telah ditetapkan dalam Piagam Komite

Audit yang mencakup pelaporan informasi

finansial kepada pengguna laporan keuangan,

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

The Audit Committee will assist the Board

of Commissioners to meet its obligations

pursuant to the prevailing laws. The

Committees obligations in relation to the

integrity of financial reporting will be achieved

by ensuring that appropriate processes are

in place to support the Board in fulfilling

its responsibilities, to exercise due care,

diligence and skill in relation to:

• Company’s reporting of financial

information to users of financial reports,

• Consistent application of accounting

policies,

• Financialmanagement,and

• Internalfinancialcontrolsystems.

Authority

The Audit Committee has the authority to:

(a) obtain independent professional or other

advice in the fulfillment of its duties at

the cost of the Company;

(b) obtain such resources and information

from the Company in the fulfillment of its

duties as it may reasonably require, and

(c) have direct access to the internal

and external auditors to discuss and

review specific issues, and the right to

coordinate their respective roles.

Discharge of Duties

During 2013, Audit Committee has performed

duties as stated in Audit Committee Charter

which encompases reporting of financial

information to users of financial reports,

consistent application of accounting policies,

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

114 115PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

terhadap hukum dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, penerapan tanggung

jawab sosial Perseroan (Corporate Social

Responsibility) dan lain-lain hal yang

diputuskan oleh Dewan Komisaris Perseroan

dalam rangka mencapai tujuan-tujuan di

atas. Susunan Komite ini berdasarkan surat

keputusan Dewan Komisaris pengganti

rapat Dewan Komisaris Perseroan (SK Dewan

Komisaris) tertanggal 1 Agustus 2013 yang

memutuskan penunjukan pergantian susunan,

sebagai berikut:

the compliance with prevailing laws and

regulations, Corporate Social Responsibility

implementations and other issues that have

been decided by the Board of Commissioners

of the Company in order to achieve the

above purposes. The membership of the

Committee was decided during the Board of

Commissioners meeting on was August 1st,

2013 as follows:

Arief T. Surowidjojo

Anies R. Baswedan

Johanes Ispurnawan

Arief T. Surowidjojo

Pandri Prabono-Moelyo

Dian Paramita Wisnubroto

Sebelum 1 Agustus 2013 /Before August 1st, 2013

Setelah 1 Agustus 2013 /After August 1st, 2013

Ketua/Chairman

Anggota/Members

Anggota/Members

Nama JabatanPositionName

Selama tahun 2013, Komite GCG Perseroan

telah melakukan rapat sebanyak satu (1) kali

yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari

2013.

Adapun persentase kehadiran anggota

Komite GCG pada rapat Komite GCG Perseroan

sebagaimana dibawah ini:

VI. KOMITE MANAJEMEN RISIKO &

INVESTASI

Susunan Komite Manajemen Risiko & Investasi

berdasarkan surat keputusan Dewan

Komisaris pengganti rapat Dewan Komisaris

During 2013, the Good Corporate Governance

Committee of the Company met once on

January 23rd, 2013.

The percentage of attendance at meetings

of members of the GCG Committee of the

Company is as follows:

VI. RISK & INVESTMENT MANAGEMENT

COMMITTEE

Composition Risk & Investment Management

Committee under the resolution of the Board

of Commissioners (CR BoC) dated May 24th,

Arief T. Surowidjojo

Anies R. Baswedan

Johanes Ispurnawan

Ketua/Chairman

Anggota/Member

Anggota/Member

100%

100%

100%

Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance

Pada 1 November 2013, Ketua Komite Audit juga

telah mengeluarkan Memorandum kepada

Direksi perusahaan mengenai beberapa area

yang menjadi perhatian Komite berdasarkan

laporan Audit Internal untuk memperbaiki

keseluruhan pengendalian internal dan

proses tata kelola perusahaan. Direksi

perusahaan telah menentukan tindakan yang

akan dilakukan dalam jangka waktu yang

telah ditentukan untuk memperbaiki hal-hal

tersebut.

Selama tahun 2013, Komite Audit Perseroan

telah melakukan rapat sebanyak empat (4)

kali.

Adapun persentase kehadiran anggota Komite

Audit pada Rapat Komite Audit Perseroan

sebagaimana dibawah ini:

On November 1st, 2013 the Chairman of the Audit

Committee has also issued a Memorandum

to the Company’s Board of Directors about

several areas of concerns resulting from

Internal Audit findings in order to improve

overall internal controls and the governance

process of the Company. The Board of

Directors has come up with mitigation plans

within a specific timeline to resolve these

matters.

During the year 2013, the Audit Committee

conducted meetings four (4) times.

The percentage of attendance at meetings of

the Audit Committee The Audit Committee of

the Company as follows:

Simon F. Sembiring

M. Hari Santoso

Deddy H. Sudarijanto

Ketua/Chairman

Anggota/Member

Anggota/Member

100%

100%

75%

Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance

Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam

risalah rapat yang ditandatangani oleh

seluruh anggota Komite Audit yang hadir.

Seluruh risalah rapat akan dikirimkan kepada

Dewan Komisaris.

V. KOMITE GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG)

Komite GCG dibentuk untuk membantu Dewan

Komisaris Perseroan dalam mengkaji dan

memantau penerapan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance (GCG) di Perseroan

berdasarkan bench marking atas praktek

terbaik yang diterapkan oleh industri

pertambangan, memastikan kepatuhan

Minutes of all meetings are recorded, and

signed by all attending Audit Committee

members. These minutes are also distributed

to the Board of Commissioners.

V. GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

COMMITTEE

The Good Corporate Governance Committee

of the Company assists the Board of

Commissioners in reviewing and controlling

the implementation of Good Corporate

Governance (GCG) principles in the Company

based on the benchmarking of best practices

as applied in the mining industry, to ensure

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

116 117PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Adapun persentase kehadiran anggota

Komite Manajemen Risiko & Investasi pada

rapat Komite Investasi & Manajemen Risiko

Perseroan sebagaimana dibawah ini:

VII. KOMITE HUMAN CAPITAL

Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris

Perseroan untuk membantu dalam hal

menetapkan kebijakan etika Perseroan serta

Sumber Daya Manusia (SDM) dan implementasi

etika Perseroan serta menetapkan kriteria

calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi

serta menetapkan sistem remunerasinya.

Susunan Komite Human Capital berdasarkan

surat keputusan Dewan Komisaris pengganti

rapat Dewan Komisaris Perseroan tertanggal

24 Mei 2013 yang memutuskan penunjukan

pergantian susunan, sebagai berikut:

The percentage of presence of members of the

Committee on Risk & Investment Management

Committee Meeting is as below:

VII. HUMAN CAPITAL COMMITTEE

To assist the Board of Commissioners of the

Company to determine code of ethics and to

implement it and to determine criteria of the

Board of Commissioners and the Board of

Directors candidates with their remuneration.

The composition of the Committee of Human

Capital based on the resolution of the Board

of Commissioners of the Company dated May

24th, 2013 to decide the change of composition

is as follows:

Sriyanto

M. Arsjad Rasjid P.M.

Wishnu Wardhana

Richard Bruce Ness

Sudirman Said

Richard Bruce Ness

Wishnu Wardhana

M. Arsjad Rasjid P.M.

Albert Steven Budisusetija

Dayan Hadipranowo

Sebelum 24 Mei 2013 /Before May 24th, 2013

Setelah 24 Mei 2013 /After May 24th, 2013

Ketua/Chairman

Anggota/Members

Anggota/Members

Anggota/Members

Anggota/Members

Nama JabatanPositionName

Azis Armand

Richard Bruce Ness

Burhan Sutanto

Wishnu Wardhana

M. Arsjad Rasjid P.M.

Burhan Sutanto

Albert Steven Budisusetija

Subbiah Sukumaran

Sebelum 24 Mei 2013 /Prior May 24th, 2013

Kehadiran sebelum 24 Mei 2013 /Attendance prior May 24th, 2013

Setelah 24 Mei 2013 /After May 24th, 2013

Kehadiran setelah 24 Mei 2013 /Attendance after May 24th, 2013

Ketua/Chairman

Anggota/Members

Anggota/Members

Anggota/Members

Anggota/Members

100%

100%

75%

67%

67%

100%

100%

67%

Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance

Perseroan tertanggal 24 Mei 2013 (SK Dewan

Komisaris) yang memutuskan penunjukan

pergantian susunan, sebagai berikut:

Tugas, tanggung jawab dan wewenang Komite

Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan

adalah sebagai berikut:

a. Membantu Dewan Komisaris Perseroan

menetapkan kebijakan dan prosedur

pelaksanaan rencana investasi Perseroan

agar sesuai dengan Visi, Misi dan

Destination Statement (VMDS) Perseroan.

b. Membantu Dewan Komisaris Perseroan

menetapkan kebijakan dan prosedur

pengelolaan risiko Perseroan, serta

memastikan bahwa telah dilakukan

penilaian yang mendalam terhadap

semua transaksi dan tidakan Perseroan

yang berpotensi mengandung risiko,

serta memberikan rekomendasi terhadap

tindakan yang perlu diambil untuk

mengurangi risiko tersebut.

Selama tahun 2013, Komite Manajemen Risiko

& Investasi Perseroan telah melakukan rapat

sebanyak delapan (8) kali.

2013 to decide the composition change of

designation, is as follows:

The Task, Responsibilities and Authority of the

Risk and Investment Management Committee

is as:

a. to assist the Board of Commissioners in

determining the policy and procedures

of the implementation of Company’s

investment plans to align with the Vision,

Mission and Destination Statement

(VMDS) of the Company.

b. to assist the Board of Commissioners in

determining the policy and procedures

of the Company’s Risk and Investment

Management and to ensure that

all transactions and acts taken by

the company with risks have been

reviewed profoundly and also to give

recommendation on the action taken to

reduce the risk.

During 2013, the Risk & Investment

Management Committee of the Company has

been convened eight (8) times.

Azis Armand

Richard Bruce Ness

Burhan Sutanto

Wishnu Wardhana

M. Arsjad Rasjid P.M.

Burhan Sutanto

Albert Steven Budisusetija

Subbiah Sukumaran

Sebelum 24 Mei 2013 /Before May 24th, 2013

Setelah 24 Mei 2013 /After May 24th, 2013

Ketua/Chairman

Anggota/Members

Anggota/Members

Anggota/Members

Anggota/Members

Nama JabatanPositionName

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

118 119PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

secara efisien, efektif, transparan,

kompeten, independen dan dapat

dipertanggungjawabkan, sehingga

dapat diterima oleh semua pihak yang

berkepentingan dan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, maka Direksi Perseroan

melakukan tugas dan tanggungjawabnya

dengan berpedoman serta berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Disamping itu, Direksi juga berpedoman

pada dokumen panduan Pendelegasian

Kewenangan (Delegation of Auhority)

yang menjadi acuan dalam melaksanakan

kewenangan Direksi.

Tugas dan Wewenang Direksi meliputi:

Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai

dengan maksud dan tujuan Perseroan dan

menguasai, memelihara serta mengurus

kekayaan Perseroan. Untuk mengurus

Perseroan, Direksi diwajibkan menjalankan

tugasnya dan bertindak sesuai dengan

ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar.

Keputusan-keputusan yang diambil dalam

RUPS, rencana kerja dan anggaran Perseroan

serta peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Berdasarkan hasil keputusan Direksi

Perseroan sesuai dengan ayat 10 pasal 12

Anggaran Dasar Perseroan, sebagaimana

telah dijelaskan diatas pada bagian III.B,

bahwa susunan Direksi Perseroan berikut

tugas dan wewenangnya adalah sebagai

berikut:

i. Bapak Eddy Junaedy Danu selaku

Presiden Direktur dimana tugas dan

wewenangnya, antara lain merencanakan,

mengkoordinir, mengarahkan,

mengendalikan, menyelaraskan agar

Perseroan sesuai dengan visi dan misi,

efficient, effective, transparent, competent,

independent and accountable manner, so that

it can be accepted by all parties concerned

and in accordance with legislation, the

Board of Directors perform their duties and

responsibilities with reference as well as

by legislation in force. Besides, the Board of

Directors is also guided by the Delegation of

Authority which is used in carrying out the

authority of Board of Directors.

The main duties of the Board of Directors

include: to direct and manage the company in

accordance with the purpose and objectives

of the Company and to control, maintain and

manage the Company’s assets. In managing

the Company, the Board of Directors shall

perform their duties in accordance with the

provisions of the articles of association, the

resolutions adopted by the General Meeting

of Shareholders, the business plan and the

prevailing laws and regulations.

Based on the BOD Resolution pursuant to

Article 12 paragraph 10 of the Company’s

Article of Association as described above in

section III.B, that the Board of Directors of the

Company following duties and responsibilities

are as follows:

i. Mr. Eddy Junaedy Danu as President

Director, whose duties and

responsibilities among others planning,

coordinating, directing, controlling, in

order to align the Company in accordance

with the vision and mission, the laws of

Selama tahun 2013, Komite Human Capital

Perseroan telah melakukan rapat sebanyak

dua (2) kali.

Adapun persentase kehadiran anggota Komite

Human Capital pada rapat Komite Human

Capital Perseroan sebagaimana dibawah ini:

During 2013, the Human Capital Committee of

the Company has been convened twice.

The percentage of attendance of members at

meetings of the Committee of Human Capital

Human Capital Committee of the Company is

as follows:

VIII. DIREKSI

Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu

Direksi dibawah pengawasan Dewan

Komisaris. Anggota Direksi terdiri dari

sedikitnya tiga (3) orang anggota Direksi,

satu (1) orang diantaranya diangkat sebagai

Presiden Direktur dan atau satu (1) orang

diantaranya dapat diangkat sebagai Wakil

Presiden Direktur, dan atau satu (1) orang

atau lebih diantaranya dapat sebagai Direktur.

Anggota Direksi diangkat oleh RUPS

pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal

yang ditentukan dalam RUPS dimana Anggota

Direksi diangkat dan berakhir pada saat

ditutupnya RUPS Tahunan kedua setelah

tanggal pengangkatan Anggota Direksi,

kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.

Dua (2) Anggota Direksi berhak dan berwenang

bertindak untuk dan atas nama Direksi serta

mewakili Perseroan.

A. Pedoman Kerja Direksi

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya dalam pengelolaan Perseroan

VIII. BOARD OF DIRECTORS

The Company shall be managed by the

Board of Directors under the supervision of

the Board of Commissioners. The Board of

Directors shall consist of at least three (3)

members of the Board of Directors, one (1) of

who may be appointed as President Director,

and or one (1) of who may be appointed as the

Vice President Director, and or one (1) or more

of who may be appointed as Director(s).

The members of the Board of Directors

shall be appointed by the General Meeting

of Shareholders, each for a term of two (2)

years as from the appointment by the General

Meeting of Shareholders through the date

of the closing of the second Annual General

Meeting of Shareholders unless otherwise

accepted. Two (2) Members of the Board of

Directors are entitled and authorized to act

for and on behalf of the Board of Directors to

represent the Company.

A. Guidelines for Working Directors

In carrying out its duties and responsibilities

in the management of the Company in an

Richard Bruce Ness

M. Arsjad Rasjid P.M.

Wishnu Wardhana

Albert Steven Budisusetija

Dayan Hadipranowo

Ketua/Chairman

Anggota/Member

Anggota/Member

Anggota/Member

Anggota/Member

50%

50%

50%

100%

100%

Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

120 121PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

v. Bapak Mochamad Kurnia Ariawan sebagai

Direktur yang membidangi keuangan

dan akuntansi dimana tugas dan

wewenangnya, antara lain merencanakan,

mengkoordinir, mengarahkan,

mengendalikan, memastikan penyediaan

dana untuk pengembangan Perseroan dan

mengelola dana Perseroan, memberikan

keputusan dan kebijakan terkait dengan

keuangan Perseroan serta memimpin dan

mengawasi divisi keuangan Perseroan.

vi. Bapak Alexei Jerome Garcia Jovellana

sebagai Direktur Corporate Planning

dan investasi dimana tugas dan

wewenangnya, antara lain merencanakan,

mengembangkan, memonitor dan

mengevaluasi corporate planning dan

rencana investasi Perseroan, menjaga

hubungan baik dengan (calon) investor

maupun dengan stakeholder, memberikan

keputusan bisnis terkait dengan

rencana bisnis dan investasi Perseroan

sesuai dengan visi dan misi Perseroan,

memberikan keputusan dan kebijakan

bisnis terkait dengan corporate planning

dan investasi Perseroan, serta memimpin

dan mengawasi divisi rencana bisnis dan

investasi Perseroan.

vii. Bapak Adrian Stewart sebagai Direktur

Pertambangan dan Aset dimana tugas dan

wewenangnya, antara lain merencanakan,

mengkoordinir, mengarahkan,

mengendalikan, mengembangkan

program efisien dan manajemen mutu

serta memberikan putusan bisnis

terkait dengan pertambangan dan asset

Perseroan sesuai dengan visi dan misi

Perseroan.

v. Mr. Mochamad Kurnia Ariawan as Director

in charge of finance and accounting,

whose duties and responsibilities

include planning, coordinating, directing,

controlling, ensuring the provision of

funds for development of the Company

and managing the funds of the Company,

giving decisions and policies related

to the Company’s finances as well as

leading and overseeing the financial

division at the Company.

vi. Mr. Alexei Jerome Garcia Jovellana

as corporate director of planning

and investment, whose duties and

responsibilities include planning,

developing, monitoring and evaluating

corporate planning and investment

plans of the Company, maintaining good

relations with (potential) investors

and stakeholders, providing business

decisions related to the business plans

and investment at the Company in

accordance with the vision and mission

of the Company, providing policy-makers

and businesses related to the Company

with corporate planning and investment,

as well as leading and overseeing

business plans and the investment

division of the Company.

vii. Mr. Adrian Stewart as Director of Mining and

Asset, whose duties and responsibilities

include planning, coordinating, directing,

controlling, developing efficient and

quality management programs and

providing decisions related to the mining

business and assets of the Company in

accordance with the Company’s vision

and mission.

peraturan perundang-undangan republik

Indonesia, Anggaran Dasar serta standar

etika, memastikan dilaksanakan sistem

dan prosedur yang baik, dan menetapkan

kebijakan Perseroan.

ii. Bapak Sudirman Said selaku Wakil

Presiden Direktur dimana tugas dan

wewenangnya, antara lain adalah

bersama-sama dengan Presiden Direktur

menjalankan operasional perusahaan

khususnya dalam hal keuangan,

anggaran, pelaksanaan governance dan

kebijakan internal Perseroan.

iii. Bapak Johanes Ispurnawan selaku Direktur

Tidak Terafiliasi yang membidangi Human

Capital dimana tugas dan wewenangnya,

antara lain merencanakan, mengkoordinir,

mengarahkan, mengendalikan,

mengawasi, mengevaluasi sumber

daya manusia di Perseroan dan

mengembangkan hubungan baik

antara Perseroan dan pemerintah serta

stakeholder, memberikan keputusan

dan kebijakan terkait dengan sumber

daya manusia serta mempimpin dan

mengawasi divisi Human Capital

Perseroan.

iv. Bapak Gregory Joseph Anderson

sebagai Direktur yang membidangi

pengembangan strategi bisnis dimana

tugas dan wewenangnya, antara lain

merencanakan, mengembangkan,

mengkoordinir, mengarahkan, memonitor

dan mengevaluasi strategi bisnis

Perseroan, memberikan keputusan dan

kebijakan atas pengembangan strategi

bisnis Perseroan serta memimpin dan

mengawasi divisi strategic business

development Perseroan.

the Republic of Indonesia, the articles of

association as well as ethical standards,

ensuring the system and procedures are

conducted properly, and to establish

corporate policies.

ii. Mr. Sudirman Said as Vice President

Director, whose duties and responsibilities

among others, together with President

Director, operating the Company in

particular, in regards to financial, budget,

governance implementation and internal

policy of the Company.

iii. Mr. Johanes Ispurnawan as Unaffiliated

Director in charge of Human Capital,whose

duties and responsibilities among

others, planning, coordinating, directing,

controlling, supervising, evaluating

the Company’s human resources and

developing a good relationship between

the Company and the government and

stakeholders, providing decisions and

policies related to human resources

as well as leading and overseeing the

Company’s human Capital division.

iv. Mr. Gregory Joseph Anderson as Director in

charge of business development strategy,

whose duties and responsibilities include

planning, developing, coordinating,

directing, monitoring and evaluating

the Company’s business strategies,

decisions and policies provided for the

development of the Company‘s business

strategy and leading and overseeing the

Company’s business development.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

122 123PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

dari jumlah suara yang dikeluarkan secara

sah dalam rapat.

Selama tahun 2013, Direksi telah melakukan

12 kali.

Adapun persentase kehadiran anggota Direksi

pada rapat Direksi sebagaimana dibawah ini:

D. Penilaian terhadap Anggota Direksi

Sebagai bagian dari penerapan Tata Kelola

Perseroan yang baik di Perseroan dan untuk

menjaga kinerja Perseroan agar menjadi

semakin lebih baik dari tahun ke tahun,

Perseroan melakukan sistem penilaian

(assessment) yang dilakukan secara berkala

terhadap anggota Direksi Perseroan yang

bertugas mengelola Perseroan.

Sistem penilaian (assesment) terhadap

anggota Direksi Perseroan dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

• Penilaian(assesment) terhadap Presiden

Direktur dan Wakil Presiden Direktur

dilakukan oleh Presiden Komisaris

Perseroan;

affirmative vote of more than one half (1/2) of

the valid votes.

During the year 2013, the Board of Directors

conducted 12 meetings.

The percentage of attendance of the Directors

at meetings of the Board of Directors as

follows:

D. Assessment of Board of Directors

As part of the implementation of Good

Corporate Governance in the Company and

to maintain the performance of the Company

to improve from year to year, the Company

adopted a scoring system (assessment)

conducted periodically for the members of

the Board of Directors in charge of managing

the Company.

System assessment of the members of the

Board of Directors of the Company carried out

in the following manner:

• Assessment of the President and Vice

President shall be conducted by the

Board of Commissioners of the Company.

Wadyono Suliantoro

T.G. Shankar

Johanes Ispurnawan

Gregory Joseph Anderson

Hendrick U. Ibrahim

Paulus Lucas G.

Eddy Junaedy Danu

Sudirman Said

Johanes Ispurnawan

Gregory Joseph Anderson

M. Kurnia Ariawan

Alexei Jerome Garcia Jovellana

Adrian Stewart

Sebelum 6 Mei 2013 /Prior May 6th, 2013

Kehadiran sebelum 6 Mei 2013 /Attendance prior May 6th, 2013

Kehadiran sebelum 6 Mei 2013 /Attendance prior May 6th, 2013

Setelah 6 Mei 2013 /After May 6th, 2013

Kehadiran setelah 6 Mei 2013 /Attendance after May 6th, 2013

Kehadiran setelah 6 Mei 2013 /Attendance after May 6th, 2013

Presiden Direktur/President Director

Direktur/Director

Direktur Tidak terafi l iasi/Director Not Affi l iated

Direktur/Director

Direktur/Director

Direktur/Director

Presiden Direktur/President Director

Wakil Presiden Direktur/Vice President Director

Direktur Tidak terafi l iasi/Director Not Affi l iated

Direktur/Director

Direktur/Director

Direktur/Director

Direktur/Director

100%

100%

100%

100%

100%

50%

100%

89%

100%

89%

100%

100%

100%

Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance

B. Pendelegasian Wewenang

Merupakan kebijakan Perseroan untuk

membangun dan mempublikasikan dengan

jelas posisi pemangku wewenang dalam

setiap bagian dari usaha yang konsisten

dengan menjaga efisiensi pekerjaan dan

manajemen risiko yang efektif. Direksi

menetapkan kewenangan ini untuk diterapkan

dalam semua aspek materi usaha, konsisten

dengan pengendalian kerja yang efektif dan

memastikan bahwa wewenang yang disiapkan

untuk Direksi dan Dewan Komisaris atau

Komite dipatuhi setiap saat. Pendelegasian

kewenangan ini diterbitkan atas persetujuan

Direksi dan Dewan Komisaris serta mengacu

pada Anggaran Dasar (AD).

C. Rapat Anggota Direksi

Rapat Anggota Direksi dapat diadakan setiap

waktu bilamana dipandang perlu oleh:

a. Seorang atau lebih anggota Direksi;

b. Seorang atau lebih anggota Dewan

Komisaris;

c. Atas permintaan tertulis dari satu (1) atau

lebih pemegang saham yang bersama-

sama mewakili 1/10 atau lebih dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang

sah.

Rapat Anggota Direksi adalah sah dan

berhak mengambil keputusan yang sah dan

mengikat apabila lebih dari ½ jumlah anggota

Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam

rapat. Keputusan Rapat Anggota Direksi

harus diambil secara musyawarah untuk

mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan

musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,

maka keputusan diambil dengan pemungutan

suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½

B. Delegation Authorities

It is the Company’s policy to establish and

publish clear delegated authorities within

each part of the business consistent with

maintaining efficiency of operations and

effective management of risks. The Board

of Directors establishes such authorities

for all material aspects of the business,

consistent with effective operational control

and ensuring that the delegated authorities

reserved for the Board of Directors and the

Board of Commissioners or Committees

thereof are observed at all times. This

delegation of authority is published with the

approval of the Board of Directors and the

Board of Commissioners as well as referring

to the Articles of Association.

C. Meetings of Board of Directors

A meeting of the Board of Directors shall be

held every time it is deemed necessary by :

a. One or more members of the Board of

Directors;

b. One or more members of the Board of

Commissioners;

c. At a written request by one (1) or more

Shareholders who jointly represent one-

tenth (1/10) of the number of shares with

valid votes.

A meeting of the Board of Directors shall

be valid and authorized to adopt legal and

binding resolutions if more than one half (1/2)

of the members of the Board of Directors

are present or represented at the meeting.

The resolutions of a meeting of the Board of

Directors shall be adopted in a deliberation

and consensus. In the case the adoption of

a resolution in a deliberation and consent is

inapplicable decisions shall be adopted on an

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

124 125PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

daftar khusus dengan dilakukan pembaharuan

setiap adanya perubahan kepemilikan saham

pribadi/keluarga di Perseroan. Sampai

dengan akhir 2013, anggota Direksi dan

anggota keluarganya tidak memiliki saham di

Perseroan.

IX. SEKRETARIS PERUSAHAAN

Setiap perusahaan terbuka wajib mempunyai

Sekretaris Perusahaan dalam rangka

pengembangan pasar modal di Indonesia.

Hal ini berdasarkan Peraturan No. IX.I.4

dan Peraturan No. I-A. Perseroan telah

melaksanakan pengangkatan Sekretaris

perusahaan yang dibentuk berdasarkan Surat

Keputusan Direksi Perseroan pada tanggal 3

November 2010. Tugas dari pada Sekretaris

Perusahaan adalah:

a. Mengikuti perkembangan pasar modal

khususnya peraturan-peraturan yang

berlaku di pasar modal.

b. Memberikan pelayanan kepada

masyarakat dan atau investor atas setiap

informasi yang dibutuhkan berkaitan

dengan kondisi Perseroan.

c. Memberikan masukan kepada Direksi

Perseroan untuk mematuhi ketentuan

Undang-Undang No.8 tahun 1995

tentang Pasar Modal dan peraturan

pelaksanaannya.

d. Sebagai penghubung antara Perseroan

dan OJK dan masyarakat.

e. Menyiapkan daftar khusus yang berkaitan

dengan Direksi, Dewan Komisaris dan

keluarganya baik dalam Perseroan

maupuan afiliasinya yang antara lain

mencakup kepemilikan saham, hubungan

bisnis dan peranan lain yang menimbulkan

benturan kepentingan dengan Perseroan.

changes made in respect of renewal of private

share ownership / family in the Company. Until

the end of 2013, no members of the Board of

Directors and family members own shares in

the Company.

IX. CORPORATE SECRETARY

Every public company shall have a Corporate

Secretary of the company based on Regulation

No. IX.I.4 and Regulation No. I-A. The Company

has implemented the appointment of the

Secretary of the company established by the

Decree of the Board of Directors on November

3rd, 2010. Duties of the Corporate Secretary

include:

a. Following the development of the capital

market, especially the regulations in

force in the capital markets.

b. Providing services to the public and or

investor for every informations regarding

the condition of the Company.

c. Providing input to the Board of Directors

of the Company to comply with the

provisions of Law No.8 of 1995 on Capital

Markets and its implementing regulations.

d. As a liaison between the Company and

the Financial Institution and the public.

e. Prepare a list specifically related to

the Board of Directors, the Board of

Commissioners and their families in

the Company or affiliates which among

others include stock ownership, business

relationships and other roles that give

rise to a conflict of interest with the

Company.

• Penilaian(assessment) terhadap masing-

masing Direktur Perusahaan dilakukan

oleh Presiden Direktur dan Wakil Presiden

Direktur Perseroan.

Sebagai tolak ukur kinerja Direksi Perusahaan

menyampaikan laporan Keuangan kepada

Komite Audit berupa:

• Laporan Keuangan Interim Konsolidasian

pada setiap triwulan I dan III.

• Laporan Keuangan Tengah Tahunan

untuk Semester I dan Laporan Keuangan

Tahunan Konsolidasian.

E. Remunerasi Anggota Direksi

Gaji atau honorarium dan tunjangan lain

dari anggota Direksi Perseroan ditetapkan

oleh RUPS sebagaimana ditentukan didalam

anggaran dasar Perseroan. Total remunerasi

yang telah diterima oleh anggota Direksi

selama tahun 2013 adalah sebesar US$ 2.941

ribu.

F. Pertanggungjawaban Kinerja Anggota

Direksi

Pertanggungjawaban kinerja anggota

Direksi Perseroan berupa laporan

pertanggungjawaban anggota Direksi

Perseroan selama tahun buku 2012 dilaporkan

dalam Laporan Tahunan 2012 dan dalam RUPS

pada tanggal 6 Mei 2013.

G. Pelatihan Anggota Direksi

Pada tahun 2013, tidak diadakan pelatihan

kepada anggota Direksi.

H. Kepemilikan Saham Anggota Direksi

Beserta Keluarga

Perseroan melakukan monitoring dan

pencatatan atas kepemilikan saham anggota

Direksi dan anggota keluarganya dalam bentuk

• Assessment of each Director of the

Company shall be conducted by the

President Director and Vice President

Director of the Company.

As a benchmark of the performance of the

Company’s Directors of Finance to submit a

report to the Audit Committee include:

• Interim Consolidated Financial

Statements on a quarterly basis I and III.

• Half year Financial Statements for

Semester I and Annual Consolidated

Financial Statements.

E. Remuneration of Board of Directors

Salary or honorarium and other allowances

of the members of the Board of Directors

of the Company determined by the AGM as

provided in the articles of association of the

Company. The total remuneration received by

the members of the Board of Directors for the

year 2013 amounted to US$ 2,941 thousand.

F. Performance Accountability of the

Board of Directors

Accountability performance of the Board of

Directors during the financial year 2012 was

reported in the Annual Report 2012 and the

General Meeting of Shareholders on May 6th,

2013.

G. Board of Directors Training

In 2013, no training was held for the Board of

Directors.

H. Shareholdings of Board of Directors

and Their Family Members

The Company monitors and records of

shareholdings of the Directors and family

members in the form of a special list with any

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

126 127PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Piagam Audit Internal

Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang

Otoritas Jasa Keuangan) No. IX.1.7 tentang

Pembentukan dan Pedoman Penyusunan

Piagam Unit Audit Internal, Perusahaan

telah memiliki Piagam Audit Internal. Piagam

tersebut, antara lain menjelaskan tujuan

dan ruang lingkup pekerjaan, metodologi,

pertanggungjawaban, standar dan etika,

pelaporan, serta wewenang Auditor Internal.

Piagam tersebut terakhir ditinjau,

diperbaharui, dan disetujui oleh Dewan

Komisari pada tanggal 21 Mei 2013.

Sertifikasi Profesional

Untuk meningkatkan keahlian para Auditor

Internal, perusahaan mendorong auditornya

untuk mengikuti pelatihan keahlian audit

dalam rangka memperoleh sertifikasi

profesional. Dua auditor saat ini telah

mendapatkan sertifikasi CIA (Certified Internal

Auditor), yang dikeluarkan oleh The Institute

of Internal Auditors.

Ruang Lingkup Pekerjaan

Sesuai dengan Piagam Audit Internal, ruang

lingkup pekerjaan audit internal mencakup

manajemen risiko, pengendalian, dan

proses tata kelola di seluruh area komersial,

operasional, dan keuangan untuk memastikan

bahwa:

• Risiko-risiko teridentifikasi dan dikelola

dengan tepat;

• Informasi signifikan mengenai kegiatan

operasi dan manajemen keuangan

bersifat akurat, dapat dipercaya, dan

tepat waktu;

• Tindakan seluruh karyawan telah sesuai

dengan hukum, kebijakan, standar, dan

prosedur yang berlaku;

Internal Audit Charter

In conforming to Capital Market and Financial

Institution Supervisory Board (now Financial

Services Authority) Rule No.IX.1.7 regarding

Forming and Charter’s Compilation Guidance

of Internal Audit Unit, the Company has

established Internal Audit Charter. The charter

explains objectives and scope of work,

methodology, qualifications, responsibility,

standards and ethics, reporting, and authority

of the Internal Auditor.

This Charter was recently reviewed, updated,

and approved by the Board of Commissioners

on May 21st, 2013.

Professional Certification

To improve the internal auditor’s skills,

the Company encourages its auditors to

attend training of audit skills for obtaining

professional certification. Two auditors

currently have obtained CIA (Certified Internal

Auditor) certification issued by The Institute

of Internal Auditors.

Scope of Works

In accordance with the Internal Audit Charter,

the scope of Internal Audit’s works includes

the risk management, control and governance

processes across commercial, operational

and financial operations to ensure:

• Risks are appropriately identified and

managed;

• Significant financial management and

operating information is accurate, reliable

and timely;

• Employees’ actions are in compliance

with laws, policies, standards and

procedures;

f. Membuat daftar pemegang saham

termasuk kepemilikan saham 5% atau

lebih.

g. Menghadiri rapat Direksi Perseroan dan

membuat notulen rapat.

h. Bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan RUPS.

Untuk dapat menjalankan tugasnya tersebut

Sekretaris Perusahaan harus memiliki akses

terhadap informasi material dan relevan

berkaitan dengan Perseroan dan menguasai

peraturan perundang-undangan di bidang

pasar modal, khususnya yang berkaitan

dengan masalah keterbukaan.

X. AUDIT INTERNAL

Divisi Audit Internal merupakan fungsi yang

independen, serta mencakup kegiatan

penelaahan objektif dan jasa konsultasi

yang dirancang untuk menambah nilai

dan meningkatkan kegiatan operasional

Perusahaan. Audit Internal membantu

Perusahaan untuk mencapai tujuannya

dengan membawa pendekatan yang

sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi

dan meningkatkan efektivitas manajemen

risiko, pengendalian dan proses tata kelola.

Divisi Audit Internal dipimpin oleh Kepala Divisi

Audit Internal, yaitu Iman Shofi yang ditunjuk

oleh Direktur Utama dengan persetujuan

dari Dewan Komisaris. Pada akhir tahun 2013

terdapat empat (4) karyawan yang bertugas di

divisi Audit Internal. Secara struktural, Kepala

Divisi Audit Internal melapor kepada Direktur

Utama dan memiliki akses langsung kepada

Komite Audite. Audit Internal mengadakan

pertemuan rutin dengan Komite Audit untuk

melaporkan hasil penugasan audit.

f. Making a list of shareholders including

share ownership of 5% or more.

g. Attending Board of Directors meetings

and compiling minutes of meetings.

h. Being responsible for the implementation

of the GMS.

In order to perform these duties the Corporate

Secretary must have access to relevant

information and material relating to the

control of the Company and legislation in the

field of capital markets especially pertaining

to the issue of disclosures.

X. INTERNAL AUDIT

The Internal Audit Division is an independent,

objective assurance and consulting

activity designed to add value and improve

Company’s operations. It helps the Company

to accomplish its objectives by bringing

a systematic, disciplined approach to

evaluate and improve the effectiveness of

risk management, control and governance

processes.

The Internal Audit Division is chaired by the

Head of Internal Audit, Iman Shofi who was

appointed by the President Director with

Board of Commissioner’s approval. By the end

of 2013, there were four (4) employees in the

Internal Audit Division. The Head of Internal

Audit reports to the President Director and

has direct access to the Audit Committee.

Internal Audit holds regular meetings with the

Audit Committee to report audit engagement

results.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

128 129PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Perseroan - memutuskan untuk mengurangi

produksi mereka. Hal ini tentunya berdampak

negatif pada keseluruhan kinerja operasi dan

keuangan Perseroan yang bergerak di bidang

kontraktor pertambangan. Perseroan telah

melakukan berbagai upaya untuk mengelola

risiko tersebut, yaitu melalui restrukturisasi

organisasi, peninjauan atas strategi

pembelian, pemeliharaan peralatan, evaluasi/

manajemen beban usaha, serta mencari

sumber pendapatan baru.

Peninjauan atas Efektivitas Manajemen

Risiko

Sebuah bagian penting dalam evaluasi

efektivitas kontrol yang ada adalah

memastikan adanya evaluasi yang memadai

atas perencanaan keberlangsungan bisnis

dan perencanaan pemulihan berjalan dengan

baik. Perbaikan harus diidentifikasi secara

selektif, dengan penekanan pada risiko-risiko

tinggi dengan kontrol yang tidak memadai.

Perbaikan-perbaikan harus digambarkan

dengan sebuah tindakan.

Divisi Audit Internal melakukan pengawasan

dan audit yang teratur untuk menilai

efektivitas dari sistem Manajemen Risiko

Perseroan.

Prosedur Manajemen Mutu juga memeriksa

untuk memastikan daftar risiko yang relevan

berjalan dengan baik untuk semua proyek,

dan pembaharuan/peninjauan kembali

dilaksanakan.

Sistem Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan sebuah

proses yang dipengaruhi oleh dewan

direksi, manajemen, dan pihak lainnya untuk

performance as the Company’s major business

is by coal mining contractor. The Company

has taken actions to mitigate the risks such

as organization restructuring, review of

purchasing strategy, equipment maintenance,

evaluation/management of expenses, and

exploring further diversification of sources of

revenue.

Review of Risk Management System

Effectiveness

An important part of evaluating the

effectiveness of existing controls is to

ensure that there is adequate evaluation

of the business continuity planning and

disaster recovery planning arrangements in

place. Improvements should be selectively

identified, with emphasis on high risks with

inadequate controls. Improvements should be

described with an action plan.

The Internal Audit Division also performs

regular oversight and audits to assess

the effectiveness of Company-wide Risk

Management systems.

Quality Assurance procedures also check to

ensure relevant risk registers are in place

for all projects, and that regular updating/

reviews are carried out.

Internal Control Systems

Internal control is a process, affected by

an entity’s board of directors, management

and other personnel, designed to provide

• Sumberdayadiperolehsecaraekonomis,

digunakan secara efisien, dan cukup

terlindungi;

• Program, perencanaan dan tujuan

perusahaan dapat dicapai;

• Sistem kualitas dan perbaikan

berkelanjutan dikembangkan dalam

proses pengendalian organisasi;

• Seluruh masalah signifikan yang terkait

dengan regulasi dan legislatif yang dapat

mempengaruhi organisasi telah diketahui

dan ditangani dengan tepat.

Uraian Pelaksanaan Tugas

Sebuah Rencana Audit Tahunan disiapkan oleh

Divisi Audit Internal berdasarkan pendekatan

audit berbasis risiko. Rencana Audit tahun

2013 telah disetujui oleh Direktur Utama dan

Ketua Komite Audit.

Terdapat dua (2) tipe audit, yaitu: audit rutin

dan audit khusus. Berdasarkan Rencana

Audit tahun 2013, delapan (8) audit yang

direncanakan telah dapat dilaksanakan di

tahun 2013. Berdasarkan permintaan dari

manajemen, terdapat empat (4) penugasan

audit khusus/tak terduga di tahun 2013

pada proyek/fungsi/proses bisnis Perseroan

yang dianggap penting saat itu. Semua audit

khusus tersebut telah berhasil dilaksanakan

dan dilaporkan kepada Manajemen secara

tepat waktu.

Risiko dan Pengelolaan Risiko

Selama tahun 2013, risiko utama yang dihadapi

oleh Perseroan adalah yang terkait dengan

risiko pasar, terutama dengan penurunan

harga pasar batubara dunia yang telah terjadi

sejak tahun sebelumnya. Penurunan tersebut

menyebabkan para pemegang konsesi

tambang - yang merupakan pelanggan utama

• Resources are acquired economically,

used efficiently and adequately

protected;

• Programs, plans and objectives are

achieved;

• Quality and continuous improvement

systems are fostered in the organization’s

control processes;

• Significant legislative or regulatory

issues impacting the organization are

recognized and addressed properly.

Internal Audit Activities

An Annual Audit Plan is prepared by the

Internal Audit Division on risk audit approach.

The Internal Audit Plan for 2013 is approved

by the President Director and the Chairman of

Audit Committee.

There are two (2) types of audit, namely:

regular/planned audit and specific/

contingency audit. Based on the Audit

Plan for 2013, there were eight (8) planned

audits have been completed in 2013. Based

on request from management, in 2013 there

were four (4) specific/contingency audits

on company’s projects/functions/business

processes which were considered important

at that time. All of these specific audits were

completed and reported to Management on

time.

Risk and Risk Mitigation

During 2013, key risks faced by the Company

were related to the downturn of world coal

prices. The decrease in coal prices has

caused mine concession owners - who are

the company’s main customers - to reduce

their production. This had a negative effect

to Company’s overall production and financial

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

130 131PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Sistem Pelaporan Pelanggaran

Perusahaan memiliki Panduan Berperilaku

yang mendukung dilakukannya pelaporan

hal-hal, dimana dapat menyebabkan kerugian

finansial atau non-finansial pada Perseroan,

atau menyebabkan tercorengnya nama

baik Perseroan. Semua karyawan diminta

untuk segera melaporkan situasi yang

berhubungan dengan pelanggaran, termasuk

pelanggaran terhadap panduan berperilaku,

hukum, kebijakan dan prosedur perusahaan.

Pelanggaran dapat segera dilaporkan kepada

atasan langsung atau kepada divisi Audit

Internal.

Divisi Audit Internal akan melakukan

peninjauan atas kecukupan data dan

informasi yang dilaporkan. Data dan informasi

yang mencukupi akan ditindaklanjuti

dengan proses investigasi. Karyawan yang

melaporkan informasi pelanggaran akan

mendapatkan perlindungan atas kerahasiaan

identitas pelapor, serta perlindungan dari

ancaman.

Hasil investigasi dan rekomendasi terkait

dapat dituangkan dalam sebuah laporan audit

tertulis dan akan dilaporkan kepada dewan

direksi dan pihak lainnya.

XI. AUDIT EKSTERNAL

Dalam memastikan integrasi penyajian laporan

keuangan kepada pemegang saham sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, Perseroan menggunakan jasa auditor

eksternal. Audit eksternal dilaksanakan oleh

firma akuntan publik yang ditunjuk yaitu

Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio &

Eny untuk memeriksa buku-buku Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2013.

Whistleblowing System

The Company has Code of Conduct to

encourage the reporting of matters that

may cause financial or non-financial loss

or damage the Company’s reputation. Any

employee are required to immediately report

circumstances that may involve breach of

Code of Conduct, laws, company’s policies

and procedures. Breach could be reported

to immediate supervisor or to Internal Audit

division.

Internal Audit division will review sufficiency

of data and information reported. Sufficient

data and information will be followed up

by an investigation process. Any employee

who reports information on breach will be

protected for confidentiality and protection

from threats.

Results of an investigation and related

recommendations could be reported in an

audit report and will be distributed to the

Board of Directors and other related parties.

XI. EXTERNAL AUDIT

In ensuring the integration of the financial

statements to the shareholders in accordance

with the legislation in force, the Company

uses the services of an external auditor.

External audits conducted by designated

Public Accounting Firm Osman Bing Satria &

Eny to examine the books of the Company for

the financial year ended December 31st, 2013.

memberikan “keyakinan memadai” terkait

pencapaian tujuan berikut ini:

• Efektivitasdanefisiensioperasional;

• Keandalanlaporankeuangan;

• Kepatuhanterhadaphukumdanundang-

undang yang berlaku;

• Penjagaanaset.

Audit Internal memegang peranan penting

dalam evaluasi atas efektivitas dari

sistem kontrol. Sebagai sebuah fungsi

yang independen terhadap manajemen,

audit internal dapat melakukan penilaian

atas sistem pengendalian internal yang

diterapkan Perseroan dan berkontribusi atas

keberlangsungan efektivitas tersebut. Untuk

mempertahankan independensi penilaian,

audit internal seharusnya tidak memegang

tanggung jawab langsung dalam desain,

pembuatan, atau pemeliharan kontrol yang

akan dievaluasi. Internal Audit internal hanya

dapat memberikan masukan atas perbaikan

potensial yang dapat dilakukan. Hasil dari

evaluasi audit internal memberikan referensi

pada manajemen untuk mengevaluasi

efektivitas kontrol internal untuk

menentukan tindakan perbaikan, pembaruan

sistem atau kebijakan yang diperlukan

untuk memungkinkan manajemen untuk

menjalankan kegiatan operasi perusahaan

secara lebih efektif.

Audit Internal melakukan identifikasi

dan evaluasi atas Pengendalian Internal

Perseroan berdasarkan standar dan pedoman

dari The International Professional Practices

Framework (IPPF), yang dikembangkan oleh

The Institute of Internal Auditor (The IIA).

“reasonable assurance” regarding the

achievement of objectives in the following

categories:

• Effectiveness and efficiency of

operations;

• Reliabilityoffinancialreporting;

• Compliance with applicable laws and

regulations;

• Safeguardingofassets.

Internal Audit plays an important role in

evaluating the effectiveness of control

systems. As an independent function

reporting to the top management, the internal

auditor is able to assess the internal control

systems implemented by the organization

and contribute to ongoing effectiveness.

In order to preserve its independence of

judgment, internal audit should not take

any direct responsibility in designing,

establishing, or maintaining the controls it is

supposed to evaluate. It may only advise on

potential improvement to be made. Results

of internal audit evaluation provide reference

for management to evaluate internal control

effectiveness to determine corrective action,

system update or policy needed to enable

management in performing the Company’s

operations more effectively.

Internal Audit identifies and evaluates

the Company’s Internal Control based

on standards and guidance provided by

The International Professional Practices

Framework (IPPF), developed by The Institute

of Internal Auditor (The IIA).

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

132 133PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

tujuan Perseroan untuk berkembang dalam

pasar modal dan meningkatkan laba per

lembar saham bisa ditentukan, dan hal

tersebut memberikan cara-cara agar tujuan

tersebut dapat dicapai. Panduan Berperilaku

ini merupakan unsur penting lain dalam

Kerangka kerja Tata Kelola Perseroan. Panduan

Berperilaku ini harus diterapkan secara

konsisten di seluruh kegiatan Perseroan.

its value in the capital market and earnings

per share. As an important element in the

framework of Good Corporate Governance,

the Code of Conduct should be applied

consistently across all Company activities.

Adapun besar honorarium audit eksternal di

tahun 2013 adalah sebesar US$ 45.000.

Auditor eksternal ditunjuk per tahun dalam

RUPS, memberikan pendapat secara

independen tentang laporan keuangan

Perseroan, menyampaikan pendapat secara

objektif dan dapat diterima oleh para pemegang

saham dan pemangku kepentingan. Auditor

eksternal menjalankan fungsinya tanpa

dipengaruhi oleh Dewan Komisaris, Direksi,

dan semua pihak yang memiliki kepentingan

dalam Perseroan. Auditor eksternal wajib

secara professional dan memiliki indepensi

yang dapat dipertanggungjawabkan, serta

wajib menjaga kerahasiaan Perseroan.

XII. LITIGASI PERSEROAN

Perseroan saat ini tidak terlibat dalam suatu

litigasi.

XIII. Panduan Berperilaku (Code of

Conduct)

Perseroan bertekad untuk aktif menerapkan

budaya kepatuhan dan perilaku beretika

pada perusahaan. Perseroan mendorong

dilakukannya pelaporan hal-hal yang dapat

menimbulkan kerugian finansial atau non-

finansial pada Perseroan, atau menyebabkan

tercorengnya nama baik Perseroan. Semua

pegawai diminta untuk segera melaporkan

situasi yang dapat menyebabkan hilangnya

semangat atau dilanggarnya ketentuan

sebagaimana diatur dalam Panduan

Berperilaku ini.

Tata kelola Perseroan yang baik adalah

unsur penting dalam meningkatkan efisiensi

ekonomi. Menetapkan suatu struktur dimana

The honorarium amount for the external audit

in 2013 amounted to US$ 45,000.

External auditors appointed annually at the

General Meeting of Shareholders, provide

independent opinion on the financial

statements of the Company, deliver the

opinion objectively and are accepted by the

shareholders and stakeholders. The external

auditors perform there are functions without

being affected by the Board of Directors,

and any parties having an interest in the

Company. The external auditors shall follow

professional and accountability standards

and shall maintain the confidentiality of the

Company.

XII. COMPANY LITIGATION

The Company is not currently involved in any

litigation.

XIII. Code of Conduct

The Company is committed to actively

implement a culture of compliance and ethical

behavior in the Company. The Company

encourages any reports that identify

potential or actual financial or other losses,

or risk an adverse effect on the Company’s

reputation. All employees are required to

immediately report situations that could lead

to demotivation or violation of the provisions

stipulated in the Code of Conduct.

Good Corporate Governance is an important

element in improving economic efficiency

and therefore contribute positively towards

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

134 135PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

07

LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Pages

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS' REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN -

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - For the years ended December 31, 2013 and 2012

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 Notes to Consolidated Financial Statements

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31st, 2013 AND 2012

AND INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

PT PETROSEA Tbk. DAN ENTITAS ANAKPT PETROSEA Tbk. AND IT ’S SUBSIDIARIES

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012

31 Desember/ 31 Desember/December 31, Catatan/ December 31,

2013 Notes 2012US$ '000 US$ '000

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 57.125 5 44.974 Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 1.375 - Other financial assetsPiutang usaha 6 Trade accounts receivable

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan Third parties - net of allowance forkerugian penurunan nilai sebesar impairment losses of US$ 1,157US$ 1.157 ribu pada tahun 2013 dan 2012 65.985 49.678 thousand in 2013 and 2012

Pihak berelasi 26.611 27 31.406 Related partiesPiutang lain-lain 7 Other receivables

Pihak ketiga 569 1.024 Third partiesPihak berelasi 486 27 341 Related parties

Persediaan - bersih 4.745 8 7.466 Inventories - netPajak dibayar dimuka 27.068 9 26.234 Prepaid taxesBeban dibayar dimuka 2.086 10 2.556 Prepaid expensesAset lancar lainnya 2.539 1.955 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 188.589 165.634 Total Curent Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSInvestasi pada pengendalian bersama entitas 16.067 11 20.494 Investment in jointly controlled entitiesAset tetap - setelah dikurangi akumulasi Property, plant and equipment - net of

penyusutan sebesar US$ 200.614 ribu accumulated depreciation of tahun 2013 dan US$ 164.292 ribu US$ 200,614 thousand in 2013 andtahun 2012 304.586 12 343.614 US$ 164,292 thousand in 2012

Jumlah Aset Tidak Lancar 320.653 364.108 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 509.242 529.742 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral part dari laporan keuangan konsolidasian. of the consolidated financial statements.

3

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012

Catatan/2013 Notes 2012

US$ '000 US$ '000

PENDAPATAN 360.096 19,27 385.492 REVENUES BEBAN LANGSUNG (269.467) 20,27 (272.764) DIRECT COSTS

LABA KOTOR 90.629 112.728 GROSS PROFIT

Beban administrasi (28.513) 21,27 (32.627) Administration expensesBagian (rugi) laba bersih pengendalian Share in jointly controlled entities'

bersama entitas (4.019) 11 2.759 net (loss) incomePenghasilan bunga 1.440 138 Interest incomeBeban bunga dan keuangan (25.178) 22 (13.972) Interest expenses and finance chargesKeuntungan dan kerugian lain-lain - bersih (6.763) 23 (5.461) Other gains and losses - net

Jumlah (63.033) (49.163) Total

LABA SEBELUM PAJAK 27.596 63.565 INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK - BERSIH (10.288) 24 (14.443) TAX EXPENSE - NET

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 17.308 49.122 NET INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME:Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Exchange differences on translating

dari kegiatan usaha luar negeri (22) (7) foreign operations

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 17.286 49.115 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA BERSIH YANG DAPATDIATRIBUSIKAN KEPADA: NET INCOME ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Perusahaan 17.308 49.122 Owners of the CompanyKepentingan Non-pengendali - - Non-controlling Interest

Jumlah laba bersih tahun berjalan 17.308 49.122 Net income for the year

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE INCOME DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Perusahaan 17.286 49.115 Owners of the CompanyKepentingan Non-pengendali - - Non-controlling Interest

Jumlah Laba Komprehensif 17.286 49.115 Total Comprehensive Income

Laba bersih per saham (dalam US$ penuh) 0,0172 25 0,0487 Basic earnings per share (in full US$)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral part dari laporan keuangan konsolidasian. of the consolidated financial statements.

5

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Continued)

31 Desember/ 31 Desember/December 31, Catatan/ December 31,

2013 Notes 2012US$ '000 US$ '000

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LANCAR CURRENT LIABILITIESUtang bank 12.500 13 12.500 Bank loanUtang usaha 14 Trade accounts payable

Pihak ketiga 47.415 49.502 Third partiesPihak berelasi 1.844 27 219 Related parties

Utang lain - lain Other payablesPihak ketiga 2.572 87 Third partiesPihak berelasi 1.316 27 1.333 Related parties

Utang dividen 266 286 Dividends payableUtang pajak 889 15 1.100 Taxes payableBeban masih harus dibayar 16 Accrued expenses

Pihak ketiga 3.094 3.808 Third partiesPihak berelasi 3.582 27 1.666 Related party

Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang Current maturities of long-termyang akan jatuh tempo dalam satu tahun 47.827 17 55.417 lease liabilities

Jumlah Liabilitas Lancar 121.305 125.918 Total Current Liabilities

LIABILITAS TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIESLiabilitas sewa pembiayaan - setelah dikurangi Long-term lease liabilities - net of

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 51.795 17 89.750 current maturitiesPinjaman jangka panjang dari pihak berelasi 115.363 27 110.000 Long-term loan from a related partyLiabilitas imbalan pasca kerja 9.991 26 11.093 Employee benefits obligationLiabilitas pajak tangguhan - bersih 13.212 24 5.691 Deferred tax liabilities - net

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 190.361 216.534 Total Noncurrent Liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 50 par value

Rp 50 per saham per shareModal dasar - 4.034.420.000 saham Authorized - 4,034,420,000 sharesModal ditempatkan dan disetor Subscribed and paid-up

1.008.605.000 saham 33.438 18 33.438 1,008,605,000 sharesSaldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 1.475 18 1.475 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 162.694 152.386 Unappropriated

Pendapatan komprehensif lainnya (31) (9) Other comprehensive incomeKepentingan non-pengendali - - Non-controlling interest

Jumlah Ekuitas 197.576 187.290 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 509.242 529.742 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral part dari laporan keuangan konsolidasian. of the consolidated financial statements.

4

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012

2013 2012US$ '000 US$ '000

CASH FLOWS FROM OPERATING ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 358.758 362.104 Cash received from customersPembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (238.663) (277.869) Cash paid to suppliers and employees

Kas dihasilkan dari aktivitas operasi 120.095 84.235 Cash generated from operations

Pembayaran bunga dan beban keuangan (23.392) (12.880) Interest and finance charges paidPembayaran pajak penghasilan (10.333) (17.894) Payment of income taxes Penerimaan restitusi pajak 4.880 114 Receipt of tax refunds

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 91.250 53.575 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPenerimaan dividen dari pengendalian bersama entitas 408 122 Dividends received from a jointly controlled entityPenerimaan bunga 1.441 139 Interest receivedPembelian aset tetap (26.410) (106.257) Acquisitions of property, plant and equipment Hasil penjualan aset tetap 729 3.000 Proceeds from sale of property, plant and equipmentPenerimaan piutang dari pengendalian bersama entitas - 187 Collection of receivables from a jointly controlled entity

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (23.832) (102.809) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan dari transaksi jual dan sewa-balik 8.082 81.000 Proceeds from sale and leaseback transactionsPenerimaan pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi 115.363 55.000 Proceeds from long-term loan from a related partyPembayaran pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi (115.363) - Payment of long-term loan from a related partyPembayaran dividen (6.975) (20.938) Dividends paidPembayaran liabilitas sewa pembiayaan (56.374) (43.441) Payment of lease liabilities

Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (55.267) 71.621 Net Cash (Used in) Provided by Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 12.151 22.387 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNINGKAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 44.974 22.587 OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 57.125 44.974 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang See accompanying notes to consolidated merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

7

PT P

ETR

OS

EA

Tbk DA

N E

NTITA

S A

NA

K

PT P

ETR

OS

EA

Tbk AN

D ITS

SU

BS

IDIA

RIE

SLA

PO

RA

N P

ER

UB

AH

AN

EK

UITA

S K

ON

SO

LIDA

SIA

N

CO

NS

OLID

ATE

D S

TATE

ME

NTS

OF C

HA

NG

ES

IN E

QU

ITYU

NTU

K TA

HU

N-TA

HU

N YA

NG

BE

RA

KH

IRFO

R TH

E YE

AR

S E

ND

ED

31 DE

SE

MB

ER

2013 DA

N 2012

DE

CE

MB

ER

31, 2013 AN

D 2012

Ekuitas yang

dapatP

endapatandiatribusikan

komprehensif

kepada entitasK

epentinganlainnya/

induk/N

on-Jum

lah M

odal disetor/D

itentukan Tidak ditentukan

Other

Equity

pengendali/ekuitas/

Catatan/

Paid-up

penggunaannya/penggunaannya/

comprehensive

attributable toN

on-controllingTotal

Notes

capital stockA

ppropriatedU

nappropriatedincom

eparent com

panyinterest

equityU

S$ '000

US

$ '000U

S$ '000

US

$ '000U

S$ '000

US

$ '000U

S$ '000

33.438

1.475

124.321

(2)

159.232

-

159.232

Laba bersih tahun berjalan-

-

49.122

-

49.122

-

49.122

N

et income for the year

Pendapatan kom

prehensif lainnya:O

ther comprehensive expense incom

e:S

elisih kurs penjabaran laporan keuanganE

xchange differences on translatingdari kegiatan usaha luar negeri

-

-

-

(7)

(7)

-

(7)

foreign operations

Jumlah pendapatan kom

prehensif-

-

49.122

(7)

49.115

-

49.115

Total com

prehensive income

Dividen

18-

-

(21.057)

-

(21.057)

-

(21.057)

D

ividends

33.438

1.475

152.386

(9)

187.290

-

187.290

Laba bersih tahun berjalan-

-

17.308

-

17.308

-

17.308

N

et income for the year

Pendapatan kom

prehensif lainnya:O

ther comprehensive expense incom

e:S

elisih kurs penjabaran laporan keuanganE

xchange differences on translatingdalam

mata uang asing

-

-

-

(22)

(22)

-

(22)

foreign operations

Jumlah pendapatan kom

prehensif-

-

17.308

(22)

17.286

-

17.286

Total com

prehensive income

Dividen

18-

-

(7.000)

-

(7.000)

-

(7.000)

D

ividends

33.438

1.475

162.694

(31)

197.576

-

197.576

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang S

ee accompanying notes to consolidated financial

merupakan bagian yang tidak terpisahkan

statements w

hich are an integral part of dari laporan keuangan konsolidasian.

the consolidated financial statements.

Saldo per 31 D

esember 2013

Balance as of D

ecember 31, 2013

Saldo per 31 D

esember 2012

Balance as of D

ecember 31, 2012

Saldo laba/R

etained earnings

Saldo per 1 Januari 2012

Balance as of January 1, 2012

6

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

9

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s management as of December 31, 2013 consists of the following:

Presiden Komisaris : Richard Bruce Ness : President CommissionerWakil Presiden Komisaris : Wisnu Wardhana : Vice President CommissionerKomisaris Independen : Simon F. Sembiring : Independent Commissioners

SriyantoAlbert Steven Budisusetija

Komisaris : M. Arsjad Rasjid P.M. : CommissionersPandri Prabono Moelyo

Presiden Direktur : Eddy Junaedy Danu : President DirectorWakil Presiden Direktur : Sudirman Said : Vice President DirectorDirektur Tidak Terafiliasi : Johanes Ispurnawan : Unaffiliated DirectorDirektur : Mochamad Kurnia Ariawan : Directors

Adrian StewartGregory Joseph Anderson

Alexei Jerome Garcia Jovellana

Komite Audit Audit CommitteeKetua : Simon F. Sembiring : ChairmanAnggota : Deddy H. Sudarijanto : Members

Muhammad Harri Santoso

b. Entitas Anak yang Dikonsolidasi b. Consolidated Subsidiaries Perusahaan secara langsung memiliki lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

The Company has direct ownership interest of more than 50% in the following subsidiaries:

Persentase Tahun Operasi

Kepemilikan/ Komersial/Anak Perusahaan/ Domisili/ Jenis Usaha/ Percentage of Start of Commercial

Subsidiary Domicile Nature of Business Ownership Operations31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

PTP Investments Pte. Ltd. (PTPI) Singapura/ Investasi/Investment 100% Tidak aktif/Dormant 1.015 1.246 Singapore

PT Petrosea Kalimantan (PTPK) Balikpapan Perdagangan dan jasa 99,80% Dalam tahap pengembangan/ 43 53 kontraktor/Trading and Under development stagecontractor

PT POSB Infrastructure Balikpapan Pengelolaan pelabuhan 99,80% Dalam tahap pengembangan/ 153 53 Kalimantan (PTPIK) khusus/Special port Under development stage

management

Total Assets Before EliminationJumlah Aset Sebelum Eliminasi/

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan c. Public Offering of Shares of the Company

Pada tanggal 21 Mei 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 4,5 juta saham dari 13,5 juta saham yang ditempatkan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, Perusahaan menerbitkan saham bonus dengan perbandingan 1:1 pada bulan Nopember 1994, saham bonus dengan perbandingan 9:10 pada bulan Maret 1998 dan melakukan pemecahan saham pada tahun 1998, sehingga jumlah saham diterbitkan meningkat menjadi 102,6 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

On May 21, 1990, the Company obtained an effective statement to offer 4.5 million of the 13.5 million issued shares to the public in Initial Public Offering with a par value of Rp 1,000 per share. Since then, a 1:1 share bonus in November 1994, a 9:10 share bonus in March 1998 and a stock split in 1998 have resulted in an increase of issued shares to 102.6 million with a par value of Rp 500 per share.

Pada tahun 2009, Perusahaan mengurangi jumlah saham beredar melalui pembelian kembali saham sebanyak 1.739.500 lembar.

In 2009, the Company reduced its issued capital stock by 1,739,500 shares through the share buyback.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

8

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information PT Petrosea Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, LLM No. 75, Notaris di Jakarta tertanggal 21 Pebruari 1972, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal Asing tahun 1967. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 Nopember 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal 7 Desember 1972. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 05 tertanggal 6 Mei 2013 yang dibuat oleh Andalia Farida, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan tersebut telah didaftarkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU- 0054665.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 1 Juni 2013.

PT Petrosea Tbk (the Company) was established under Notarial Deed No. 75, dated February 21, 1972, of Djojo Muljadi, LLM, Public Notary in Jakarta, within the framework of the Foreign Capital Investment Law of 1967. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decision letter No.Y.A.5/51/17, dated November 30, 1972, and was published in State Gazette No. 96, dated December 7, 1972. The articles of association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 05, dated May 6, 2013 of Andalia Farida, S.H., M.H., Notary in Jakarta, concerning the change in the Company’s Boards of Directors and Commissioners. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under his decision letter No. AHU- 0054665.AH.01.09 Year 2013 dated June 1, 2013.

Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu dan Gedung Grha Bintang, Jl. Jend. Sudirman No. 423, Balikpapan, Kalimantan Timur.

The Company's head office is located at Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta and its support offices are located in Tanjung Batu and Grha Bintang Building, Jl. Jend. Sudirman No. 423, Balikpapan, East Kalimantan.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang rekayasa, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972.

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is mainly to engage in engineering, construction, mining and other services. The Company started its commercial operations in 1972.

Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) mempunyai 3.341 karyawan (termasuk 352 karyawan tidak tetap) dan 3.440 karyawan (termasuk 457 karyawan tidak tetap) masing-masing pada 31 Desember 2013 dan 2012.

The Company and its subsidiaries (the “Group”) had total number of employees of 3,341 (including 352 non-permanent employees) and 3,440 (including 457 non-permanent employees) as of December 31, 2013 and 2012, respectively.

Berdasarkan surat No. 31/V/PMDN/2009 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tanggal 23 Juni 2009, status Perusahaan berubah menjadi penanaman modal dalam negeri efektif mulai tanggal tersebut. Sejak tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT Indika Energy Tbk (Catatan 18).

Based on letter No. 31/V/PMDN/2009 of Investment Coordinating Board (BKPM) dated June 23, 2009, the Company’s status is changed to a domestic capital investment effective from such date. Starting July 6, 2009, the Company is one of the group of companies owned by PT Indika Energy Tbk (Note 18).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

11

Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

Amendment to PSAK 60, Financial Instruments: Disclosure

Standar ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit.

Among other things, the standard requires the disclosures of the description of collateral held as security and of other credit enhancements, and their financial effect (e.g., quantification of the extent to which collateral and other credit enhancements mitigate credit risk) in respect of the amount that best represents the maximum exposure to credit risk.

Penerapan standar revisi tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.

The adoption of these revised standards has not had any significant impact on the amounts reported in these consolidated financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements.

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan

tapi belum diterapkan

b. Standards and interpretation in issue not yet adopted

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah:

i. Effective for periods beginning on or after January 1, 2014 :

ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan

ISAK 27, Transfers of Assets from Customers

ISAK 28, Pengakhiran Liabiltas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments

ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka

ISAK 29, Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine

PPSAK 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

PPSAK 12, Withdrawal of PSAK 33: Stripping Cost Activity and Environmental Management in the Public Mining

Penerapan awal dari PSAK dan ISAK di atas, tidak berpengaruh terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The initial adoption of the above PSAK and ISAK has no effect on the disclosures or amounts recognized in the consolidated financial statements.

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2015 adalah: ii. Effective for periods beginning on or

after January 1, 2015: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian

Laporan Keuangan PSAK 1 (revised 2013),

Presentation of Financial Statements

PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements

PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures

PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits

PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAK 65, Consolidated Financial Statements

PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain PSAK 67, Disclosures of Interests

in Other Entities

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

10

Pada bulan Pebruari 2012, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 50 per saham, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham.

In February 2012, the Company changed the par value from Rp 500 to Rp 50 per share, thus increasing the number of issued and paid-up capital stocks from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh saham Perusahaan, masing-masing sebanyak 1.008.605.000 saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Catatan 18).

As of December 31, 2013 and 2012, all the Company’s shares of 1,008,605,000 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) (Note 18).

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

berjalan Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013.

a. Standards effective in the current period In the current year, the Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2013.

PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis

Entitas Sepengendali PSAK 38 (revised 2012), Business

Combination of Entities Under Common Control

Standar revisi tersebut mempersempit ruang lingkup atas transaksi penggabungan usaha antara entitas sepengendali, dan mengubah perlakuan akuntansi atas perbedaan antara harga pengalihan aset bersih yang diperoleh (yaitu yang disajikan secara permanen pada ekuitas dan tidak dipulihkan ke dalam laporan laba rugi). Grup tidak memiliki transaksi penggabungan usaha sepengendali, penerapan awal atas standar revisi ini tidak memiliki dampak material terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The revised standard narrowed the scope to business combination transactions between entities under common control, and change the accounting for the difference between the transfer price and the net assets acquired (i.e. presented permanently in equity and not recycled to profit or loss). The Group does not have any common control business combination transaction, the initial adoption of the revised standard has had no material impact on the disclosure or amounts recognized in the consolidated financial statements.

Standar sebelumnya mengharuskan SINTRES diakui dalam laba rugi ketika hilangnya sepengendalian atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lain ke pihak lain yang tidak sepengendali. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah aset neto yang diperoleh akan selalu tetap disajikan sebagai Tambahan Modal Disetor pengakuisisi dan tidak akan diakui ke laba rugi.

The previous standard requires the recycling of the SINTRES to profit and loss where the relevant entities are no longer under common control or when the corresponding assets, liabilities, shares, or other ownership instruments are transferred to an entity which is not under common control. The difference between the transfer price and the net assets acquired will always remain as part of the acquirer’s Additional Paid In Capital, and should not be recycled to profit and loss.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

13

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.

When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring their accounting policies used in line with those used by other members of the Group.

Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan non-pengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur pada nilai wajar atau pada bagian pemilikan kepentingan non-pengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan non-pengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.

Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the recognized amounts of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having deficit balance.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Perusahaan dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Changes in the Company’s interests in existing subsidiaries that do not result in a loss of control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Company’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to owners of the Company.

Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non-pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Perusahaan telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer

When the Company loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Company had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

12

PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurements

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the impact of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak (Grup) disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (the “Group”) have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Dollar Amerika Serikat (US$) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the U.S. Dollar (US$), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities.

Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama periode berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

Income and expense of subsidiaries acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

15

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the

same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu program

imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau

dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)

(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

f. Aset Keuangan f. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

14

langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.

earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.

d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan

dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and

Translation

Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup, kecuali PTPK dan PTPIK, diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang selain Dollar Amerika Serikat dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dollar Amerika Serikat disesuaikan dengan kurs pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang berjalan.

The individual books of accounts of each entity in the Group, except for PTPK and PTPIK, are maintained in U.S. Dollar. Transactions during the period involving currencies other than U.S. Dollar are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than U.S. Dollar are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.

Pembukuan PTPK dan PTPIK diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan konsolidasian, aset dan liabilitas dari PTPK dan PTPIK dijabarkan ke mata uang Dollar Amerika Serikat dengan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal terjadinya transaksi periode berjalan. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.

The books of accounts of PTPK and PTPIK are maintained in Indonesian Rupiah (IDR). For consolidation purposes, assets and liabilities of PTPK and PTPIK at reporting date are translated into U.S. Dollar using the exchange rates at reporting date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of other comprehensive income.

e. Transaksi Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama entitas pelapor; i. has control or joint control over the

reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. personil manajemen kunci entitas pelapor

atau entitas induk dari entitas pelapor. iii. is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

17

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

16

Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Loans and receivables Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Effective interest method

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of financial assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Bukti obyektif penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya

wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

Objective evidence of impairment on loans and receivables could include:

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

default or delinquency in interest or

principal payments; or

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

19

h. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

h. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan hanya jika:

The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where it:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

i. Kas dan Setara Kas i. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

j. Aset Keuangan Lainnya j. Other Financial Assets

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya dengan jangka waktu penempatan kurang dari satu tahun sejak tanggal penempatan disajikan sebagai aset keuangan lainnya.

Restricted cash in bank with maturities of less than one year from the date of placement are presented as other financial assets.

k. Kepemilikan dalam Ventura Bersama k. Interest in Joint Ventures

Pengendalian bersama operasi Perusahaan mempunyai kontrak dalam bentuk usaha kerja sama operasi. Sehubungan dengan bagian partisipasi dalam pengendalian bersama operasi, perusahaan mengakui dalam laporan keuangan konsolidasiannya: a. Aset yang dikendalikan dan liabilitas yang

ditanggung; dan b. Beban yang ditanggung dan bagian

pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa perusahaan bersama.

Jointly controlled operations The Company engages in some contracts through participation in unincorporated joint operations. In respect of its interests in jointly controlled operations, the Company recognises in its consolidated financial statements: a. The assets that it controls and the

liabilities that it incurs; and b. The expenses that it incurs and its

share of the income that it earns from the sale of goods or services by the joint venture.

Pengendalian bersama entitas

Perusahaan mengakui partisipasinya dalam pengendalian bersama entitas dengan menggunakan metode ekuitas.

Jointly controlled entity

The Company recognizes its interest in a jointly controlled entity using the equity method of accounting.

l. Persediaan l. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. The provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

18

Penghentian pengakuan aset keuangan

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Derecognition of financial assets

The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Group transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.

g. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

g. Financial Liabilities and Equity

Instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangements and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas

Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities at amortized cost

Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, obligasi dan wesel bayar, bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities, which include trade and other payables, bank and other borrowings, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

Derecognition of financial liabilities The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

21

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.

o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

o. Impairment of Non-financial Assets

Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At reporting dates, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam catatan 3f.

Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3f.

p. Sewa p. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

20

m. Beban Dibayar Dimuka m. Prepaid Expenses

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

n. Aset Tetap - Pemilikan Langsung n. Property, Plant and Equipment - Direct

Acquisitions

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on their estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years Gedung dan perbaikan gedung 8 - 20 Buildings and improvements Alat berat, peralatan dan kendaraan 4 - 12 Plant, equipment and vehicles Perabotan dan perlengkapan 4 - 5 Furniture and fixtures Beberapa komponen dari alat berat, peralatan dan kendaraan disusutkan atas dasar penggunaan jam kerja selama taksiran umur operasi komponen tersebut.

Certain components of plant, equipment, and vehicles are depreciated using hourly utilization basis over the estimated total components operating life.

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri.

Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

23

Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dan sewa-balik lebih rendah daripada nilai tercatatnya, rugi sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar harus diakui segera.

For operating leases, if the fair value at the time of a sale and leaseback transaction is less than the carrying amount of the asset, a loss equal to the amount of the difference between the carrying amount and fair value is recognized immediately.

Untuk sewa pembiayaan, penyesuaian seperti di atas tidak diperlukan kecuali jika telah terjadi penurunan nilai. Dalam hal ini, jumlah tercatat berkurang menjadi jumlah yang dapat dipulihkan.

For finance leases, no such adjustment is necessary unless there has been an impairment in value, in which case the carrying amount is reduced to recoverable amount.

q. Provisi q. Provisions

Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban r. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan jasa

Pendapatan jasa mencakup penerimaan dari pemberian jasa penambangan, jasa konstruksi pertambangan dimana penagihannya berdasarkan biaya aktual ditambah marjin keuntungan tertentu, penerimaan dari sewa peralatan, gudang dan fasilitas lainnya, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.

Service revenue

Service revenue includes fees from mining services, mining construction services wherein billing is based on cost plus certain profit margin, revenue from rental of equipment, warehouse and other facilities, and other services provided to clients. Service revenue is recognized when the service is rendered.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

22

Sebagai Lessee As Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Group at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a finance lease obligations.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

Jual dan Sewa-balik

Sale and Leaseback

Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa balik diperlakukan sebagai berikut:

Assets sold under a sale and leaseback transaction are accounted for as follows:

Jika transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat aset ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

If the sale and leaseback transaction results in a finance lease, any excess of sales proceeds over the carrying amount of the asset is deferred and amortized over the lease term.

Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama perkiraan periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama perkiraan periode penggunaan aset.

If the sale and leaseback transaction results in an operating lease, and it is clear that the transaction is established at fair value, any profit or loss is recognized immediately. If the sale price is below fair value, any profit or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated for by future lease payments at below market price, it shall be deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

25

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the Company’s and its subsidiaries defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwhise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial diakui langsung pada tahun yang bersangkutan dan tidak ada koridor yang dipakai.

Other long-term benefits The cost of providing long-term benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains or losses are recognized immediately in profit or loss.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti.

The long-term employee benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.

t. Pajak Penghasilan t. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

24

Pendapatan dan Beban Kontrak Contract Revenue and Cost of Contract

Pendapatan kontrak konstruksi diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian yang diukur dari tahap penyelesaian kontrak pada tanggal pelaporan oleh engineer dan disetujui oleh pemilik proyek. Pada tanggal pelaporan, selisih lebih estimasi pendapatan diatas tagihan kemajuan kontrak disajikan sebagai aset lancar, sedangkan selisih lebih tagihan kemajuan kontrak diatas estimasi pendapatan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.

Revenue from construction contract is recognized using the percentage-of-completion method, measured by percentage of work completed to date as estimated by engineers and approved by the project owner. At reporting dates, earnings in excess of billings on construction contracts are presented as current assets, while billings in excess of estimated earnings are presented as current liability.

Bila hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak diakui hanya sebesar biaya yang terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan. Biaya kontrak diakui sebagai beban dalam periode terjadinya.

Where the outcome of a construction contract cannot be reliably estimated, contract revenue is recognized to the extent of contract costs incurred that is probable to be recoverable. Contract costs are recognized as expenses in the period they are incurred.

Bila besar kemungkinan bahwa jumlah biaya kontrak konstruksi melebihi jumlah pendapatan kontrak, maka taksiran kerugian segera diakui sebagai beban. Biaya kontrak meliputi seluruh biaya material, tenaga kerja dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan kontrak.

When it is probable that the total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognized as an expense immediately. Cost of contracts include all direct materials, labor and other indirect costs related to the performance of the contracts.

Pendapatan dari jasa kontrak diakui pada saat jasa diberikan. Pendapatan dari pemberian jasa yang sudah terjadi tetapi belum ditagih pada tanggal laporan keuangan diakui sebagai piutang usaha yang belum ditagih.

Revenue from a contract to provide services is recognized when the services are rendered. Revenue from services that have been rendered but not yet billed at reporting date are recognized as unbilled trade accounts receivable.

Pendapatan Dividen

Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Dividend Revenue Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.

Beban Beban diakui pada saat terjadinya.

Interest Revenue Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.

Expenses Expenses are recognized when incurred.

s. Imbalan Pasca Kerja s. Employee Benefits

Imbalan Pasca Kerja Post-employment benefits

Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Grup sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

The Group provides defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding of benefits has been made by the Group to this benefit plan.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

27

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang

mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b) hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c) tersedia informasi keuangan yang dapat

dipisahkan. c) for which discrete financial information

is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:

Key Sources of Estimation Uncertainty The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

26

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

u. Laba per Saham u. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing profit attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

v. Informasi Segmen v. Segment Information

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performance.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

29

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Kas 40 42 Cash on handBank Cash in banks

Rupiah RupiahStandard Chartered Bank 5.315 - Standard Chartered BankCitibank, Jakarta 755 1.219 Citibank, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 576 725 PT Bank Mandiri (Persero) TbkThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 517 730 Corporation Limited (HSBC)PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 53 86 (Persero) TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 28 99 (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 8 42 PT Bank Central Asia Tbk

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar Citibank, Jakarta 29.769 36.218 Citibank, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.628 2.101 PT Bank Mandiri (Persero) TbkHSBC 968 501 HSBCPT Bank ANZ Indonesia 200 316 PT Bank ANZ IndonesiaPT Bank Internasional Indonesia Tbk 12 - PT Bank Internasional Indonesia TbkStandard Chartered Bank 9 1.500 Standard Chartered BankUBS AG, Singapura 4 4 UBS AG, Singapore

Euro EuroHSBC 9 8 HSBCCitibank, Jakarta 2 2 Citibank, Jakarta

Dollar Australia Australian DollarHSBC 32 36 HSBC

Jumlah 45.885 43.587 Sub total

Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah

HSBC 9.186 708 HSBCBank Perkreditan Rakyat 514 637 Bank Perkreditan Rakyat

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar HSBC 1.500 - HSBC

Jumlah 11.200 1.345 Sub total

Jumlah Kas dan Setara Kas 57.125 44.974 Total Cash and Cash Equivalents

Tingkat suku bunga deposito berjangka Annual interest rates on time per tahun: deposits:

Rupiah 6,25% - 10,00% 2,30% - 9,00% RupiahDollar Amerika Serikat 2,30% - U.S. Dollar

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi.

There are no balance of cash and cash equivalents held by related parties.

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijadikan jaminan atas pinjaman Grup.

There are no balance of cash and cash equivalents used as the guarantees of the Group’s loans.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

28

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.

Impairment Loss on Loans and Receivables The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 8.

Allowance for Decline in Value of Inventories The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 8.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment

The useful life of each item of the Group’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.

A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying amounts of these assets.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12.

The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 12.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

31

Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha diakui berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan analisis posisi keuangan kini pihak lawan.

Allowance for impairment losses on trade receivables are recognized based on an analysis of the counterparty’s current financial position.

Termasuk dalam cadangan kerugian penurunan nilai adalah piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar US$ 1.157 ribu pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Semua piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individu mempunyai umur piutang lebih dari 360 hari, dan manajemen menilai bahwa rendah kemungkinan tertagihnya atas piutang tersebut. Grup tidak memiliki jaminan atau pendukung kredit lainnya untuk menutupi risiko kredit atas piutang.

Included in the allowance for impairment losses are individually impaired trade receivables amounting to US$ 1,157 thousand at December 31, 2013 and 2012, respectively. All of individually impaired trade receivables balances had outstanding days more than 360 days, and management considered that the change of recovery of these amounts is low. The Group does not hold any collateral or other credit enhancements to cover its credit risks over these balances.

Umur piutang usaha yang sudah jatuh tempo tapi nilainya tidak diturunkan adalah sebagai berikut:

Age of trade accounts receivable that are past due but not impaired are as follows:

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Dibawah 30 hari 28.356 14.228 Under 30 days31 - 60 hari 5.794 804 31 - 60 days61 - 90 hari 642 370 61 - 90 days91 - 120 hari 52 - 91 - 120 days> 120 hari 486 - > 120 days

Jumlah 35.330 15.402 Total

Manajemen berpendapat bahwa pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pihak ketiga adalah cukup.

Management believes that the allowance for impairment losses from third parties are adequate.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, piutang usaha masing-masing sebesar US$ 7.075 ribu dan US$ 7.119 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman bank (Catatan 13).

As of December 31, 2013 and 2012, trade accounts receivable amounting to US$ 7,075 thousand and US$ 7,119 thousand, respectively, are used as collateral for the bank loan facilities (Note 13).

Piutang usaha kepada pihak ketiga sebesar US$ 205 ribu merupakan piutang retensi yang berasal dari kontrak kontruksi kepada PT Indonesia Pratama (Catatan 29i).

Trade accounts receivable from third party amounted to US$ 205 thousand represents retention receivable that derived from construction contract from PT Indonesia Pratama (Note 29i).

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Pihak ketiga 569 1.024 Third parties

Pihak-pihak berelasi (Catatan 27) Related parties (Note 27)PT Indika Energy Tbk 314 316 PT Indika Energy TbkPT Santan Batubara 153 - PT Santan Batubara Lain-lain (masing-masing kurang dari Others (each less than US$ 100

US$ 100 ribu) 19 25 thousand)

Jumlah 486 341 Total

Jumlah Piutang Lain-Lain 1.055 1.365 Total Other Receivables Manajemen berpendapat bahwa pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah tidak perlu karena manajemen berpendapat seluruh piutang dapat ditagih.

Management believes that the allowance for impairment losses is not necessary as management believes that all such receivables are collectible.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

30

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

a. Berdasarkan Pelanggan a. By Debtor

Pihak Ketiga: Third Parties:PT Gunung Bayan Pratama Coal 25.321 26.289 PT Gunung Bayan Pratama CoalPT Adimitra Baratama Nusantara 17.735 15.486 PT Adimitra Baratama NusantaraPT Indomining 9.016 157 PT IndominingPT Indonesia Pratama 2.581 - PT Indonesia PratamaPT M.I. Indonesia 2.349 2.071 PT M.I. IndonesiaBUT Pearloil Sebuku Limited 1.106 - BUT Pearloil Sebuku LimitedBUT Niko Resources Limited 1.004 757 BUT Niko Resources LimitedContinental Plant and Equipment Inc 992 - Continental Plant and Equipment IncTotal E&P Indonesie 863 341 Total E&P IndonesiePT Halliburton Indonesia 857 438 PT Halliburton IndonesiaBUT Chevron Indonesia Company 781 326 BUT Chevron Indonesia CompanyPT Indonesia Bulk Terminal 535 - PT Indonesia Bulk TerminalBUT Salamander Energy PTE. Ltd. 451 389 BUT Salamander Energy PTE. Ltd.BUT Eni Muara Bakau BV 49 875 BUT Eni Muara Bakau BVChevron Makassar Ltd 47 694 Chevron Makassar LtdLain-lain (masing-masing dibawah Others (below US$ 500

US$ 500 ribu) 3.455 3.012 thousand each)Jumlah 67.142 50.835 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (1.157) (1.157) Allowance for impairment lossesBersih 65.985 49.678 Net

Pihak-pihak berelasi (Catatan 27): Related Parties (Note 27):PT Santan Batubara 18.940 25.303 PT Santan BatubaraPT Kideco Jaya Agung 7.463 5.677 PT Kideco Jaya AgungPT Multi Tambangjaya Utama - 214 PT Multi Tambangjaya UtamaLain-lain (masing-masing dibawah Others (below US$ 200

US$ 200 ribu) 208 212 thousand each)Jumlah 26.611 31.406 TotalJumlah Piutang Usaha 92.596 81.084 Total Trade Accounts Receivable

b. Berdasarkan Umur b. By Age Category Belum jatuh tempo 57.266 65.682 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due

Dibawah 30 hari 28.356 14.228 Under 30 days31 - 60 hari 5.794 804 31 - 60 days61 - 90 hari 642 426 61 - 90 days91 - 120 hari 52 7 91 - 120 days> 120 hari 1.643 1.094 > 120 days

Jumlah 93.753 82.241 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (1.157) (1.157) Allowance for impairment lossesBersih 92.596 81.084 Net

c. Berdasarkan Mata Uang c. By CurrencyMata uang fungsional Functional currency

Dolar Amerika Serikat 93.428 81.683 U.S. DollarMata uang lain Other currency

Rupiah 325 558 RupiahJumlah 93.753 82.241 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (1.157) (1.157) Allowance for impairment lossesBersih 92.596 81.084 Net

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movement in the allowance for impairment losses are as follows:

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Mutasi pencadangan kerugian Changes in the allowance for penurunan nilai: impairment losses:

Saldo awal 1.157 1.157 Beginning balancePenambahan - - AdditionsSaldo akhir 1.157 1.157 Ending balance

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

33

11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS

11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES

Persentase

Tempat kepemilikan/kedudukan/ Percentage of

Domicile Ownership 31/12/2013 31/12/2012% US$ '000 US$ '000

PT Santan Batubara (SB) Kalimantan 50 PT Santan Batubara (SB)Saldo awal 17.742 15.292 Beginning balanceBagian laba (rugi) bersih (4.292) 2.450 Equity in net income (loss)

Saldo akhir 13.450 17.742 Ending balance

PT Tirta Kencana Tangerang 47 PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) Cahaya Mandiri (TKCM)Saldo awal 2.752 2.565 Beginning balanceBagian laba bersih 273 309 Equity in net incomeDividen yang diterima (408) (122) Dividends received

Saldo akhir 2.617 2.752 Ending balance

Jumlah 16.067 20.494 Total

Pada tahun 1998, Perusahaan membeli 50% kepemilikan di SB, perusahaan yang berkedudukan di Jakarta dengan lokasi proyek di Kalimantan dan bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan, pengolahan dan penjualan batubara, dengan harga perolehan sebesar US$ 100 ribu. Tahun 2009, SB memulai operasi komersial (Catatan 29e).

In 1998, the Company purchased a 50% interest in SB, a company domiciled in Jakarta with project location in Kalimantan, and is engaged in exploring, mining, treating and selling coal, at a cost of US$ 100 thousand. In 2009, SB started its commercial operations (Note 29e).

Sejak tahun 2004, Perusahaan mempunyai 47% kepemilikan di TKCM, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air bersih.

Since 2004, the Company held a 47% interest in TKCM, a company engaged in the water treatment industry.

Berdasarkan perjanjian jual beli bersyarat tertanggal 29 Nopember 2013 antara Perusahaan dan PT Tanah Alam Makmur, Perusahaan menyetujui untuk menjual seluruh investasi sahamnya di TKCM sebesar Rp 21.870 juta. Sampai dengan tanggal pelaporan, jual beli tersebut belum dilaksanakan karena proses persetujuan yang sedang berjalan.

Based on the conditional sale and purchase agreement dated November 29, 2013 between the Company and PT Tanah Alam Makmur, the Company agreed to sell its investment in TKCM amounting to Rp 21,870 million. As of reporting date, such sale and purchase has not been executed yet because of on-going process of approval.

Ringkasan informasi keuangan dari entitas pengendalian bersama diatas adalah sebagai berikut:

Summarized financial information in respect to the jointly-controlled entities is set out below:

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Jumlah aset 69.319 97.651 Total assetsJumlah liabilitas 38.556 57.023 Total liabilities

Aset bersih 30.763 40.628 Net assets

Jumlah pendapatan tahun berjalan 144.610 230.679 Total revenues for the year

(Rugi) laba bersih tahun berjalan (8.004) 5.557 Net (loss) income for the year

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

32

8. PERSEDIAAN – BERSIH 8. INVENTORIES – NET

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Suku cadang dan bahan pembantu 7.995 9.454 Spare parts and suppliesMinyak pelumas 519 884 LubricantsBahan bakar 125 143 Fuel

Jumlah 8.639 10.481 TotalPenyisihan persediaan usang (3.894) (3.015) Allowance for stock obsolescence

Bersih 4.745 7.466 Net

Mutasi penyisihan persediaan Changes in the allowance for usang stock obsolescenceSaldo awal 3.015 2.525 Beginning balance Penambahan (Catatan 23) 879 490 Additions (Note 23)

Saldo akhir 3.894 3.015 Ending Balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang tersebut adalah cukup.

Management believes that the allowance for stock obsolescence of inventories is adequate.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh persediaan, gedung dan peralatan telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Wahana Tata, sementara alat berat diasuransikan kepada konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Astra Buana terhadap semua risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 473.191 ribu dan US$ 464.540 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan.

As of December 31, 2013 and 2012, inventories, buildings and equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Wahana Tata, while heavy equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Astra Buana against all risks for US$ 473,191 thousand and US$ 464,540 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah persediaan yang diakui sebagai biaya masing-masing sebesar US$ 54.585 ribu dan US$ 66.690 ribu.

For the years ended December 31, 2013 and 2012, total inventories recognized as costs amounted to US$ 54,585 thousand and US$ 66,690 thousand, respectively.

9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 9. PREPAID TAXES

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Pajak penghasilan badan (Catatan 24) 7.487 7.863 Corporate income tax (Note 24)Klaim pengembalian pajak (Catatan 24) Claim for tax refund (Note 24)

Pajak penghasilan badan tahun 2012 7.863 - Corporate income tax year 2012Pajak Pertambahan Nilai 4.154 - Value Added Tax Pajak penghasilan pasal 26 Income taxes article 26

(Catatan 24) 1.301 - (Note 24)Pajak Pertambahan Nilai - bersih 6.263 18.371 Value Added Tax - net

Jumlah 27.068 26.234 Total

10. BEBAN DIBAYAR DIMUKA 10. PREPAID EXPENSES

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Asuransi 1.428 1.476 InsuranceSewa 302 510 RentLain-lain 356 570 Others

Jumlah 2.086 2.556 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

35

Pelepasan aset tetap dan aset tidak lancar dimiliki untuk dijual adalah sebagai berikut:

Disposal of property, plant and equipment and noncurrent assets held for sale are as follows:

2013 2012

US$ '000 US$ '000

Nilai tercatat: Net carrying amounts:Aset tetap 8.250 5.418 Property, plant and equipmentAset tidak lancar dimiliki untuk dijual - 3.150 Noncurrent assets held for saleAset jual dan sewa balik 8.082 83.893 Sale and leaseback assets

Nilai realisasi atas pelepasan: Proceeds from disposal of:Aset tetap dan aset tidak lancar Property, plant and equipment

dimiliki untuk dijual 1.790 3.000 and noncurrent assets held for saleAset jual dan sewa balik 8.082 83.893 Sale and leaseback assets

Kerugian pelepasan aset tetap dan Loss on disposal of property, plant andaset tidak lancar dimiliki untuk dijual equipment and noncurrent assets(Catatan 23) (6.460) (5.568) held for sale (Note 23)

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated to the

following:

2013 2012US$ '000 US$ '000

Pemilikan langsung: Direct acquisitions:Beban langsung (Catatan 20) 24.393 23.895 Direct costs (Note 20)Beban administrasi (Catatan 21) 437 490 Administration expenses (Note 21)

Aset sewaan: Leased assets:Beban langsung (Catatan 20) 37.556 29.455 Direct costs (Note 20)Beban administrasi (Catatan 21) - 136 Administration expenses (Note 21)

Jumlah 62.386 53.976 Total

Aset dalam penyelesaian merupakan alat berat, peralatan dan kendaraan Grup yang masih belum selesai pada tanggal pelaporan, sebagai berikut:

Construction in progress mainly represents plant, equipment and vehicles of the Group which have not been completed at the reporting date as follows:

Persentase Estimasi tahunPenyelesaian/ Akumulasi Biaya/ Penyelesaian/Percentage of Accumulated Estimated Year ofCompletion Costs Completion

US$ '000Bangunan Building

Gudang dan lain-lain 79% 2.324 2014 Warehouse and others

Alat berat dan kendaraan Heavy equipment and vehiclesAlat berat lainnya (masing-masing Other heavy equipment (each less

kurang dari US$ 450 ribu) 58% 8.478 2014 than US$ 450 thousand)

Jumlah 10.802 Total

31/12/2013

Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.

Management does not foresee any events that may occur that would prevent completion of such construction in progress.

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah di Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Paser Kalimantan Timur dan Timika seluas 151.677 meter persegi dengan Hak Guna Bangunan selama 20 tahun dan 30 tahun sampai tahun 2028, 2029 dan 2030. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kesulitan untuk memperpanjang hak tersebut karena hak tersebut diperoleh secara sah dan didukung oleh bukti kepemilikan yang memadai.

The Company owns several pieces of land located in West Nusa Tenggara, Kabupaten Paser East Kalimantan and Timika measuring 151,677 square meters with “Building Use Rights” for a period of 20 and 30 years, respectively, until 2028, 2029 and 2030. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since they were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

34

12. ASET TETAP 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2013 Additions Deductions Reclassifications 2013US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 734 - - - 734 LandGedung dan perbaikan gedung 33.399 - - 315 33.714 Building and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 160.858 1.836 23.705 11.032 150.021 vehicles Perabotan dan perlengkapan 5.151 - - 1.494 6.645 Furniture and fixturesAset dalam penyelesaian 6.882 17.530 252 (15.285) 8.875 Construction in progress

Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 300.146 8.370 18.439 13.207 303.284 Heavy equipment and vehiclesAset dalam penyelesaian 736 11.954 - (10.763) 1.927 Construction in progress

Jumlah 507.906 39.690 42.396 - 505.200 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Gedung dan perbaikan gedung 15.437 5.236 - - 20.673 Building and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 51.790 18.548 12.534 - 57.804 vehicles Perabotan dan perlengkapan 1.809 1.046 - - 2.855 Furniture and fixtures

Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 95.256 37.556 13.530 - 119.282 Heavy equipment and vehicles

Jumlah 164.292 62.386 26.064 - 200.614 Total

Jumlah Tercatat Bersih 343.614 304.586 Net Carrying Amount

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2012 Additions Deductions Reclassifications 2012US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 723 - - 11 734 LandGedung dan perbaikan gedung 27.176 - - 6.223 33.399 Building and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 182.201 62.813 101.417 17.261 160.858 vehicles Perabotan dan perlengkapan 2.531 55 - 2.565 5.151 Furniture and fixturesAset dalam penyelesaian 7.403 27.890 - (28.411) 6.882 Construction in progress

Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 167.742 103.823 10.330 38.911 300.146 Heavy equipment and vehiclesAset dalam penyelesaian 667 38.058 - (37.989) 736 Construction in progress

Jumlah 388.443 232.639 111.747 (1.429) 507.906 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Gedung dan perbaikan gedung 11.353 4.084 - - 15.437 Building and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 47.203 19.760 15.161 (12) 51.790 vehicles Perabotan dan perlengkapan 1.273 536 - - 1.809 Furniture and fixtures

Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 74.352 29.596 7.275 (1.417) 95.256 Heavy equipment and vehicles

Jumlah 134.181 53.976 22.436 (1.429) 164.292 Total

Jumlah Tercatat Bersih 254.262 343.614 Net Carrying Amount

Penambahan aset melalui sewa pembiayaan sebesar US$ 8.082 ribu pada tahun 2013 dan US$ 83.893 ribu pada tahun 2012 berasal dari transaksi jual dan sewa balik.

Additions to leased assets amounting to US$ 8,082 thousand in 2013 and US$ 83,893 thousand in 2012 arose from sale and leaseback transactions.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

37

13. UTANG BANK 13. BANK LOAN

PT. Bank ANZ Indonesia Pada tanggal 23 April 2010, Perusahaan dan PT. Bank ANZ Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dimana Perusahaan diberikan fasilitas bank garansi sebesar US$ 10 juta.

PT. Bank ANZ Indonesia On April 23, 2010, the Company and PT. Bank ANZ Indonesia entered into a Credit Facility Agreement whereby the Company was granted a bank guarantee facility amounting to US$ 10 million.

Pada tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta menyetujui untuk merubah fasilitas pinjaman. Sesuai dengan perjanjian ini, jumlah maksimum fasilitas pinjaman menjadi sebesar US$ 22,5 juta, terdiri dari fasilitas bank garansi sebesar US$ 10 juta dan fasilitas modal kerja sebesar US$ 12,5 juta, dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 2,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang kembali atas kesepakatan kedua belah pihak. Pada tanggal 1 Oktober 2013, Perusahaan dan PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta menyetujui untuk memperpanjang fasilitas pinjaman sampai dengan 30 September 2014.

On May 13, 2011, the Company and PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta agreed to amend the credit facility agreement. Under the amended agreement, the bank loan facilities have maximum amount of US$ 22.5 million, consisting of bank guarantees of US$ 10 million and working capital loan of US$ 12.5 million, with interest rate of LIBOR plus 2.5% per annum and will mature within one year and extendable upon the agreement of both parties. On October 1, 2013, the Company and PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta agreed to extend the credit facility until September 30, 2014.

Setiap keterlambatan pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang sudah jatuh tempo akan dikenakan bunga sebesar 2,5% per tahun diatas suku bunga yang telah ditetapkan.

Any overdue principal and interest shall carry interest at 2.5% per annum above the stipulated interest rate.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai saldo pinjaman modal kerja dari PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta, masing-masing sebesar US$ 12,5 juta dan saldo bank garansi yang terpakai masing-masing sebesar US$ 5.810 ribu dan 2.476 ribu.

As of December 31, 2013 and 2012, the Company has outstanding balance of working capital loan from PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta, amounting to US$ 12.5 million, respectively, and outstanding used balance of bank guarantees amounting to US$ 5,810 thousand and US$ 2,476 thousand, respectively.

Pinjaman diatas dijamin dengan sejumlah piutang usaha dan aset tetap Perusahaan dan Letter of Awareness dari PT Indika Energy Tbk, pihak berelasi (Catatan 6, 12 dan 27).

These loans are collateralized by certain trade accounts receivable and property, plant and equipment of the Company and Letter of Awareness from PT Indika Energy Tbk, a related party (Notes 6, 12 and 27).

Perjanjian sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu, antara lain, Perusahaan tidak akan melakukan tindakan sebagai berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank:

The agreement relating to the above loan facilities contain certain covenants, among other things, the Company shall not perform the following actions without prior written approval from the bank:

untuk setiap perubahan komposisi pemegang

saham PT Indika Energy Tbk sebagai pemegang saham terbanyak dan pengawas Peminjam (langsung atau tidak langsung) pada Peminjam; dan

Setiap merger atau konsolidasi dengan perusahaan lain.

any change in the shareholders composition of PT Indika Energy Tbk as a majority shareholder and Borrower’s controller (directly or indirectly) in the Borrower; and

any merger or consolidation with any other company.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

36

Aset tetap termasuk aset yang telah habis disusutkan tetapi masih digunakan dengan harga perolehan masing-masing sebesar US$ 2.996 ribu dan US$ 4.329 ribu pada 31 Desember 2013 dan 2012.

Property, plant and equipment includes assets with acquisition cost of US$ 2,996 thousand and US$ 4,329 thousand that are fully depreciated but still in use as of December 31, 2013 and 2012, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013, beberapa alat berat Perusahaan dengan nilai tercatat sebesar US$ 6.969 ribu dan sebagian tanah di Timika dan Sumbawa dengan nilai tercatat sebesar US$ 387 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas bank yang diperoleh dari PT. Bank ANZ Indonesia (Catatan 13). Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT. Bank ANZ Indonesia, sebagian tanah tersebut secara keseluruhan bernilai sebesar Rp 20 miliar pada saat tanggal perjanjian.

As of December 31, 2013, certain heavy equipment of the Company with a carrying amount of US$ 6,969 thousand and several pieces of land at Timika and Sumbawa with carrying amount of US$ 387 thousand are used as collateral for bank facilities obtained from PT. Bank ANZ Indonesia (Note 13). Based on the Credit Facility Agreement with Bank PT. ANZ Indonesia, the pieces of land were valued at an aggregate amount of Rp 20 billion as of the date of the agreement.

Pada tahun 2013, Perusahaan melakukan perjanjian jual dan sewa balik atas alat berat dengan perusahaan pembiayaan selama 4 sampai 5 tahun (Catatan 17).

In 2013, the Company entered into sale and leaseback agreements for its heavy equipment with a financing company for a period of 4 to 5 years (Note 17).

Setelah mengevaluasi syarat dan substansi dari perjanjian jual dan sewa balik selama periode berjalan, manajemen Perusahaan menetapkan bahwa secara substansial semua risiko dan manfaat dari kepemilikan alat berat tersebut berada pada penjual dan mengklasifikasikan transaksi ini sebagai sewa pembiayaan.

After an evaluation of the terms and substance of the sale and leaseback arrangement, the Company’s management has determined that all the risks and rewards incidental to ownership of the heavy equipment still rest with the seller-lessee and classified the transactions as finance lease.

Aset sewaan digunakan sebagai jaminan atas liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 17).

Leased assets are used as collateral for the lease liabilities (Note 17).

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh persediaan, gedung dan peralatan telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Wahana Tata, sementara alat berat diasuransikan kepada konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Astra Buana terhadap semua risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 473.191 ribu dan US$ 464.540 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan.

As of December 31, 2013 and 2012, inventories, buildings and equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Wahana Tata, while heavy equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Astra Buana against all risks for US$ 473,191 thousand and US$ 464,540 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai tercatat aset tetap Grup dengan nilai wajarnya.

The management believes that the carrying amounts of the Group's property, plant and equipment is not significantly different with their fair values.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

39

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

c. Berdasarkan Mata Uang c. By CurrencyMata uang fungsional Functional currency

Dollar Amerika Serikat 46.581 45.675 U.S. DollarMata uang lain Other currencies

Rupiah 2.582 3.139 RupiahDollar Singapura 59 150 Singapore Dollar Dollar Australia 37 333 Australian Dollar Euro - 424 Euro

Jumlah 49.259 49.721 Total

15. UTANG PAJAK 15. TAXES PAYABLE

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Pajak penghasilan Income taxesPasal 4 (2) 20 14 Article 4 (2)Pasal 15 4 5 Article 15Pasal 21 767 737 Article 21Pasal 23 68 203 Article 23Pasal 25 - 79 Article 25Pasal 26 30 62 Article 26

Jumlah 889 1.100 Total

16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Pihak ketiga Third partiesPajak kendaraan 1.213 1.667 Vehicle taxGaji dan bonus 1.136 603 Salaries and bonusCuti tahunan 579 1.242 Annual leaveLain-lain 166 296 Others

Jumlah 3.094 3.808 Total

Pihak berelasi (Catatan 27b) Related party (Note 27b)Bunga pinjaman 3.582 1.666 Loan interest

Jumlah 6.676 5.474 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

38

Sebagai tambahan, Perusahaan akan memberitahukan kepada bank untuk:

In addition, the Company shall notify the bank of:

setiap perubahan pada pemegang saham

PT Indika Energy Tbk jika PT Indika Energy Tbk memegang kurang dari 51% atas modal yang dikeluarkan dan ditempatkan oleh Peminjam; dan

pembayaran dividen.

any change of PT Indika Energy Tbk shareholding, should PT Indika Energy Tbk hold less than 51% of the issued and paid up capital of the Borrower; and

dividend payment. Hongkong and Shanghai Banking Corporation Jakarta (HSBC) Pada tanggal 20 Juli 2010, Perusahaan merubah fasilitas bank garansi dari HSBC, Jakarta yang diperoleh pada tahun 2007 dengan jumlah maksimum sebesar US$ 9 juta untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan.

Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Jakarta (HSBC) On July 20, 2010, the Company amended its bank guarantee facility from HSBC, Jakarta obtained in 2007, with maximum credit of US$ 9 million for financing the Company’s general working capital requirements.

Pada tanggal 26 Juli 2012, jumlah fasilitas bank garansi dari HSBC, Jakarta ditingkatkan menjadi sebesar US$ 15 juta untuk mendukung rencana Perusahaan untuk mendapatkan pertumbuhan yang kuat dengan perolehan proyek baru.

On July 26, 2012 the amount of bank guarantee facility from HSBC, Jakarta is increased to US$ 15 million to support the Company’s plan to pursue substantial growth by securing new projects.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai saldo bank garansi yang terpakai dari HSBC, Jakarta masing-masing sebesar US$ 2.115 ribu dan US$ 2.701 ribu.

As of December 31, 2013 and 2012, the Company had outstanding used balance of bank guarantees from HSBC, Jakarta amounting to US$ 2,115 thousand and US$ 2,701 thousand, respectively.

Fasilitas diatas mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan persyaratan tertentu.

The facility above requires the Company to maintain certain covenants.

14. UTANG USAHA 14. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

a. Berdasarkan Pemasok a. By CreditorPihak ketiga Third parties

Pemasok dalam negeri 46.384 48.937 Local suppliersPemasok luar negeri 1.031 565 Foreign suppliers

Jumlah 47.415 49.502 Total

Pihak-pihak berelasi (Catatan 27) Related parties (Note 27)PT Indika Energy Tbk 1.765 - PT Indika Energy TbkTripatra (Singapore) PTE. LTD. 45 149 Tripatra (Singapore) PTE. LTD.Lain-lain (masing-masing kurang Others (each less than US$ 100

dari US$ 100 ribu) 34 70 thousand)

Jumlah 1.844 219 Total

Jumlah Utang Usaha 49.259 49.721 Total Trade Accounts Payable

b. Berdasarkan Umur b. By Age CategoryBelum jatuh tempo 42.706 37.219 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due

Dibawah 30 hari 5.756 7.028 Under 30 days31 - 60 hari 666 3.351 31 - 60 days61 - 90 hari 8 1.718 61 - 90 days91 - 120 hari 32 19 91 - 120 days> 120 hari 91 386 > 120 days

Jumlah 49.259 49.721 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

41

Pada tanggal 8 Agustus 2012, Perusahaan dan MPMF menyetujui untuk melakukan perubahan didalam Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan ini yaitu dengan memasukkan nama Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT. Bank OCBC NISP, Tbk sebagai tambahan pihak kreditur, yang semula hanya PT. Bank ANZ Indonesia dan juga The Trust Company (Asia) Limited sebagai pihak agen fasillitas kredit.

On August 8, 2012, the Company and MPMF agreed to amend this Finance Lease Facility Agreement by adding Oversea-Chinese Banking Corporation Limited and PT. Bank OCBC NISP, Tbk as the additional creditors, which originally only PT. Bank ANZ Indonesia and also The Trust Company (Asia) Limited as the facility agent.

PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia Pada tanggal 18 April 2012, Perusahaan dan PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 25 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,40% ditambah tingkat bunga SIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 6 (enam) bulan.

On April 18, 2012, the Company and PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 25 million. The interest rate on this facility is 3.40% plus SIBOR. The facility is available for 6 (six) months.

PT Orix Indonesia Finance PT Orix Indonesia Finance Pada tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan dan PT Orix Indonesia Finance menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 15 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga SIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 12 (dua belas) bulan.

On June 28, 2012, the Company and PT Orix Indonesia Finance entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 15 million. The interest rate on this facility is 3.50% plus SIBOR. The facility is available for 12 (twelve) months.

PT Caterpillar Finance Indonesia PT Caterpillar Finance Indonesia Pada tanggal 3 Maret 2005, Perusahaan dan PT Caterpillar Finance Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 50 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR dan 3,75% ditambah tingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR.

On March 3, 2005, the Company and PT Caterpillar Finance Indonesia entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 50 million. The interest rate on this facility is 3.50% plus interest rate of 3 (three) months LIBOR and 3.75% plus interest rate of 3 (three) months LIBOR.

Syarat dan ketentuan atas perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

Significant general terms and conditions of the finance leases are as follows:

i. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjual,

meminjamkan atau melakukan sewa kembali atau melepaskan, atau menghentikan pengendalian langsung atas aset sewaan;

i. The Company is prohibited to sell, lend, sublease, or otherwise dispose of or, cease to exercise direct control over, the leased assets;

ii. Perusahaan tidak diperbolehkan menggunakan

aset sewaan sebagai jaminan, termasuk jaminan deposito, atau garansi kepada lessor lainnya;

ii. The Company is prohibited to provide securities/collateral, including security deposit, or guarantee to other lessors over the leased assets;

iii. Untuk liabilitas sewa guna usaha pembiayaan

dengan MPMF, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian.

iii. For lease liability from MPMF, the Company is required to maintain certain financial ratios computed based on the consolidated financial statements.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

40

17. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN 17. LEASE LIABILITIES Pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:

The future minimum lease payments based on the lease agreements as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

31/12/2013 31/12/2012 31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

a. Rincian liabilitas sewa a. By Due Date:berdasarkan jatuh tempo:Tidak lebih dari satu tahun 47.827 55.417 50.696 60.001 Not later than one yearLebih dari satu tahun dan kurang Later than one year and not later than

dari lima tahun 53.294 91.560 55.292 95.979 five years

Sub-jumlah 101.121 146.977 105.988 155.980 Sub-total

Dikurangi: biaya keuangan masa depan - - (4.867) (9.003) Less: future finance charges

Dikurangi: beban sewa pembiayaan yang belum diamortisasi (1.499) (1.810) (1.499) (1.810) Less: unamortized lease fees

Nilai kini pembayaran Present value of minimum leaseminimum sewa 99.622 145.167 99.622 145.167 payments

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (47.827) (55.417) Current maturity

Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang - Bersih 51.795 89.750 Long-term lease liabilities - Net

b. Rincian liabilitas sewa berdasarkan lessor: b. By Lessor:PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) 70.424 104.381 PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF)PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance

Indonesia 16.775 21.419 IndonesiaPT Orix Indonesia Finance 9.611 12.317 PT Orix Indonesia FinancePT Caterpillar Finance Indonesia 4.311 8.860 PT Caterpillar Finance Indonesia

Jumlah 101.121 146.977 Total

minimum lease paymentsMinimum lease payments

Nilai kini pembayaranminimum sewa pembiayaan/

Present value ofPembayaran minimum

sewa pembiayaan/

Grup membeli sebagian mesin-mesin operasinya melalui sewa pembiayaan. Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa yang bersangkutan (Catatan 12). Jangka waktu sewa adalah 4 sampai 5 tahun.

The Group purchases some of its machinery through finance leases. The lease liabilities are secured by the related leased assets (Note 12). The leases have terms of 4 to 5 years.

Pada tahun 2013 dan 2012, terdapat penambahan transaksi jual dan sewa balik yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan (Catatan 12).

In 2013 and 2012, additional sale and leaseback transactions were carried out by the Company which were classified as finance leases (Note 12).

PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) Pada tanggal 10 Juni 2011, Perusahaan dan MPMF menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan, dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 45 juta. Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah 3% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk enam bulan.

On June 10, 2011, the Company and MPMF entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 45 million. The interest rate on this facility is 3% plus LIBOR. This facility is available for six months.

Pada tanggal 24 Januari 2012, Perusahaan dan MPMF menyetujui untuk memperpanjang Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan tambahan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 75 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,125% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 24 (dua puluh empat) bulan.

On January 24, 2012, the Company and MPMF agreed to amend the above Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted an additional finance lease facility amounting to US$ 75 million. The interest rate on this facility is 3.125% plus LIBOR. The facility is available for 24 (twenty four) months.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

43

Untuk memenuhi Peraturan BAPEPAM-LK tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, dan berdasarkan Surat dari PT Indika Energy Tbk (Indika) tertanggal 9 Pebruari 2012, Indika telah melakukan pengalihan kembali saham-saham Perseroan yang dimiliki oleh Indika kepada masyarakat sebesar 25.215.000 saham atau mewakili 25% dari total saham yang telah ditempatkan Perseroan.

To comply with the BAPEPAM-LK’s regulations regarding Public Company Take-Over, and based on Letter from PT Indika Energy Tbk (Indika) dated February 9, 2012, Indika has re-float to the public the amount of 25,215,000 shares representing 25% of the total Company’s issued shares.

Cadangan Umum General Reserve

Pada bulan Juni 1999, Perusahaan membentuk cadangan umum sejumlah Rp 10.260.000.000 (setara dengan US$ 1.475 ribu) sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas yang kemudian telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 dan diterbitkan pada bulan Agustus 2007, yang mengharuskan dibentuknya cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

In June 1999, the Company established a general reserve amounting to Rp 10,260,000,000 (equivalent to US$ 1,475 thousand) in accordance with the Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995, which was amended by Law No. 40/2007 introduced in August 2007 which requires the establishment of a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid-up share capital.

Dividen Dividends

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 6 Mei 2013, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2012 sebesar US$ 7.000.000 atau US$ 0,00694 per lembar saham. Dividen dibayar pada tanggal 30 Agustus 2013.

Based on the General Meeting of Shareholders (GM) dated May 6, 2013, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends for 2012 amounting to US$ 7,000,000 or US$ 0.00694 per share. Dividends were paid on August 30, 2013.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 29 Maret 2012, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2011 sebesar US$ 21.057.280,40 atau US$ 0,0209 per lembar saham. Dividen dibayar pada tanggal 7 Mei 2012.

Based on the General Meeting of Shareholders (GM) dated March 29, 2012, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends for 2011 amounting to US$ 21,057,280.40 or US$ 0.0209 per share. Dividends were paid on May 7, 2012.

19. PENDAPATAN 19. REVENUES

2013 2012

US$ '000 US$ '000

Penambangan 312.243 356.759 MiningJasa 33.118 26.468 ServicesRekayasa dan konstruksi 14.735 2.265 Engineering and construction

Jumlah 360.096 385.492 Total

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pendapatan yang berasal dari kontrak konstruksi masing-masing sebesar US$ 13.813 ribu dan nihil.

For the years ended December 31, 2013 and 2012, revenues derived from construction contract, amounted to US$ 13,813 thousand and nil, respectively.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

42

18. MODAL SAHAM, CADANGAN MODAL DAN DIVIDEN

18. CAPITAL STOCK, STATUTORY RESERVE AND DIVIDENDS

Modal Saham Capital Stock

Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan daftar pemegang saham dari PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2013 and 2012, based on the list of stockholders provided by PT Datindo Entrycom, the Company's Bureau of Securities Administration is as follows:

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/

Number of Percentage of Total Paid-upNama Pemegang Saham Shares Ownership Capital

% US$ '000

PT Indika Energy Tbk 704.014.200 69,80 23.340 PT Indika Energy TbkLo Kheng Hong 79.859.500 7,92 2.648 Lo Kheng HongMasyarakat (masing-masing dibawah 5%) 224.731.300 22,28 7.450 Public (each below 5%)

Jumlah 1.008.605.000 100,00 33.438 Total

31 Desember/December 31, 2013

Name of Stockholders

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/

Number of Percentage of Total Paid-upNama Pemegang Saham Shares Ownership Capital

% US$ '000

PT Indika Energy Tbk 704.014.200 69,80 23.340 PT Indika Energy TbkMasyarakat (masing-masing dibawah 5%) 304.590.800 30,20 10.098 Public (each below 5%)

Jumlah 1.008.605.000 100,00 33.438 Total

31 Desember/December 31, 2012

Name of Stockholders

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dicatatkan pada Akta Notaris No. 282 tanggal 21 Oktober 2010 oleh Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, ditetapkan keputusan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500 per saham menjadi minimum sebesar Rp 50 per saham.

Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) as stated in Notarial Deed No. 282 dated October 21, 2010 of Sutjipto, SH, Notary in Jakarta, it was agreed to split the par value of the Company’s shares from Rp 500 per share to Rp 50 per share at a minimum.

Pemecahan nilai nominal saham tersebut telah dilaksanakan dan diaktakan dengan Akta Notaris No. 93 tanggal 16 Pebruari 2012 oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Berdasarkan akta tersebut, nilai nominal saham Perusahaan berubah dari semula sebesar Rp 500 per saham menjadi sebesar Rp 50 per saham; sehingga, jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari semula 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham.

The Company’s stock split has been executed and notarized by Notarial Deed No. 93 dated February 16, 2012 by Aryanti Artisari, SH, M.Kn., Notary in Jakarta. Based on the Deed, the Company changed the par value from Rp 500 per share to Rp 50 per share; therefore, the number of issued and paid-up capital increased from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

45

21. BEBAN ADMINISTRASI 21. ADMINISTRATION EXPENSES

2013 2012US$ '000 US$ '000

Gaji dan upah 19.368 19.794 Salaries and wagesSewa gedung, kendaraan dan peralatan 1.922 2.247 Office, vehicle and equipment rentalJasa hukum dan profesional 1.594 2.301 Legal and professional feesSistem informasi manajemen 1.162 1.052 Management information systemPerjalanan 893 1.378 TravelPenempatan dan pemindahan 681 802 Placing and relocationPenyusutan (Catatan 12) 437 626 Depreciation (Note 12)Asuransi 370 359 InsurancePerbaikan dan pemeliharaan 286 685 Repairs and maintenanceKomunikasi 246 299 CommunicationIklan dan pemasaran 204 539 Advertising and marketingPelatihan 199 466 TrainingUtilitas 189 632 UtilityPerlengkapan kantor 161 751 Office suppliesBeban lain-lain (masing- Other expenses

masing kurang dari US$ 100 ribu) 801 696 (each less than US$ 100 thousand)

Jumlah 28.513 32.627 Total

22. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 22. INTEREST EXPENSE AND FINANCE CHARGES

2013 2012

US$ '000 US$ '000

Beban bunga pinjaman jangka panjang Interest expense on long-term loandari pihak berelasi (Catatan 27) 13.951 8.003 from a related party (Note 27)

Beban keuangan pinjaman jangka panjang Finance charges on long-term loandari pihak berelasi (Catatan 27) 5.363 - from a related party (Note 27)

Beban bunga sewa pembiayaan (Catatan 17) 4.609 4.847 Lease interest expenses (Note 17)Beban bunga utang bank (Catatan 13) 340 353 Bank loan interest expenses (Note 13)Lain-lain 915 769 Others

Jumlah 25.178 13.972 Total

23. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN -

BERSIH 23. OTHER GAINS AND LOSSES – NET

2013 2012

US$ '000 US$ '000

Pemulihan pajak kendaraan - bersih 228 564 Reversal of vehicle tax - netKerugian pelepasan aset tetap dan Loss on disposal of property, plant

aset tidak lancar dimiliki untuk dijual and equipment and noncurrent (Catatan 12) (6.460) (5.568) assets held for sale (Note 12)

Penyisihan persediaan usang (Catatan 8) (879) (490) Provision for stock obsolence (Note 8)Kerugian kurs mata uang asing - bersih (364) (35) Loss on foreign exchange - netLain-lain - bersih 712 68 Others - net

Jumlah (6.763) (5.461) Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

44

Rincian pendapatan dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Details of revenues from related parties are as follows:

2013 2012US$ '000 US$ '000

Penambangan MiningPT Kideco Jaya Agung 75.890 48.082 PT Kideco Jaya AgungPT Santan Batubara 70.290 109.045 PT Santan Batubara

Subjumlah 146.180 157.127 Subtotal

Rekayasa dan konstruksi Engineering and constructionPT Multi Tambangjaya Utama 132 373 PT Multi Tambangjaya UtamaPT Mitra Energi Agung - 344 PT Mitra Energi Agung

Subjumlah 132 717 Subtotal

Jumlah pendapatan daripihak-pihak berelasi 146.312 157.844 Total revenues from related parties

Rincian pelanggan dengan transaksi lebih dari 10% total nilai pendapatan konsolidasian:

Details of customers having transactions of more than 10% of total consolidated revenues:

2013 2012

US$ '000 US$ '000

Pihak berelasi (Catatan 27) Related party (Note 27)PT Kideco Jaya Agung 75.890 48.082 PT Kideco Jaya AgungPT Santan Batubara 70.290 109.045 PT Santan Batubara

Pihak ketiga Third partiesPT Adimitra Baratama Nusantara 85.221 93.755 PT Adimitra Baratama NusantaraPT Gunung Bayan Pratama Coal 80.708 105.877 PT Gunung Bayan Pratama Coal

Jumlah 312.109 356.759 Total

20. BEBAN USAHA LANGSUNG 20. DIRECT COSTS

2013 2012US$ '000 US$ '000

Biaya operasi alat berat dan peralatan 119.096 136.421 Operation of plant and equipmentPenyusutan (Catatan 12) 61.949 53.350 Depreciation (Note 12)Gaji, upah dan biaya pegawai 47.222 44.887 Salaries, wages and related costsBahan konstruksi 21.338 18.785 Construction materialsSubkontraktor dan beban usaha Subcontractors and other direct

langsung lain 18.247 18.787 costsSistem informasi manajemen 1.615 534 Management information system

Jumlah 269.467 272.764 Total

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, tidak ada transaksi dengan pemasok yang berjumlah lebih dari 10% dari jumlah beban usaha langsung. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, transaksi dengan PT Pertamina (Persero) berjumlah lebih dari 10% dari jumlah beban usaha langsung yaitu sebesar US$ 33.186 ribu.

For the year ended December 31, 2013, there were no transactions with supplier that constituted more than 10% of the total direct costs. For the year ended December 31, 2012, transactions with PT Pertamina (Persero) aggregating to US$ 33,186 thousand, constituted more than 10% of the total direct costs.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

47

Pajak final merupakan pajak penghasilan badan atas jasa konstruksi yang diberikan oleh Perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 153/PMK.03/2009 tanggal 29 September 2009, penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.

The final tax represents the corporate income tax for the construction services rendered by the Company. In accordance with the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 153/PMK.03/2009 dated September 29, 2009, the revenue arising from construction service is subject to final tax.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities are as follows:

Dikreditkan

(dibebankan) kelaba rugi

Saldo per tahun berjalan/ Saldo per1 Januari 2013/ Credited (charged) 31 Desember 2013/

Balance at to profit or loss Balance atJanuary 1, 2013 for the year December 31, 2013

US$ '000 US$ '000 US$ '000

Piutang usaha 289 - 289 Trade accounts receivablePersediaan 754 220 974 InventoriesLiabilitas imbalan pasca kerja 2.773 (276) 2.497 Post-employment benefits obligationBeban masih harus dibayar 870 (243) 627 Accrued expenses Aset tetap dan liabilitas Property, plant and equipment

sewa pembiayaan (10.377) (7.222) (17.599) and finance lease

Jumlah (5.691) (7.521) (13.212) Total

Dikreditkan

(dibebankan) kelaba rugi

Saldo per tahun berjalan/ Saldo per1 Januari 2012/ Credited (charged) 31 Desember 2012/

Balance at to profit or loss Balance atJanuary 1, 2012 for the year December 31, 2012

US$ '000 US$ '000 US$ '000

Piutang usaha 289 - 289 Trade accounts receivablePersediaan 631 123 754 InventoriesLiabilitas imbalan pasca kerja 1.947 826 2.773 Post-employment benefits obligationBeban masih harus dibayar 1.051 (181) 870 Accrued expenses Aset tetap dan liabilitas Property, plant and equipment

sewa pembiayaan (4.656) (5.721) (10.377) and finance leaseLain-lain 578 (578) - Others

Jumlah (160) (5.531) (5.691) Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

46

24. PAJAK PENGHASILAN 24. INCOME TAX Beban pajak terdiri dari: Tax expense consists of the following:

2013 2012

US$ '000 US$ '000

Pajak kini Current taxNon-final 1.621 8.627 Non-finalFinal 1.146 285 Final

Pajak tangguhan 7.521 5.531 Deferred tax

Jumlah 10.288 14.443 Total

Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:

2013 2012US$ '000 US$ '000

Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidatedlaba rugi komprehensif konsolidasian 27.596 63.565 statements of comprehensive income

Perbedaan temporer: Temporary differences:Difference between commercial and

Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (29.138) (25.858) fiscal depreciation Pembayaran pajak kendaraan - bersih (454) (723) Payment of vehicle tax - net(Pembayaran) penyisihan imbalan (Payment) provision for post-employment

pasca kerja - bersih (1.102) 3.305 benefits - net(Pembayaran) penyisihan cuti dan bonus (519) 2 (Payment) provision for leaves and bonusPenyisihan persediaan usang 879 490 Provisions for stock obsolescenceLain-lain 251 663 Others

Jumlah (30.083) (22.121) Total

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan Nondeductible expensesmenurut fiskal: (nontaxable income):Kerugian bersih kerjasama operasi Net loss of joint operations

yang telah dikenakan pajak final 10 203 already subject to final taxPenghasilan kena pajak final (3.623) (1.044) Income subject to final taxKerugian (laba) sebelum pajak entitas anak 95 (7) Loss (income) before tax of subsidiariesBagian rugi (laba) bersih pengendalian Share in jointly controlled

bersama entitas 4.019 (2.759) entities's net loss (income)Penghapusan piutang usaha 342 - Write-off of trade accounts receivableBeban yang tidak dapat dikurangkan lainnya 8.420 8.567 Other non-deductible expensesBiaya terkait aset sewaan (292) (11.897) Expenses in relation with leased assets

Jumlah 8.971 (6.937) Total

Penghasilan kena pajak - tidak final 6.484 34.507 Non-final taxable income

Beban pajak kini 1.621 8.627 Current tax expense

Dikurangi pembayaran pajak di muka Less prepaid income taxesTahun berjalan: Current year:

Pasal 22 144 1.321 Article 22Pasal 23 8.885 14.233 Article 23Pasal 25 79 936 Article 25

Jumlah 9.108 16.490 Total

Kelebihan bayar pajak penghasilan badan 7.487 7.863 Overpayment of corporate income tax

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

49

Surat Ketetapan Pajak untuk Kerjasama Operasi Tax Assessment Letters for Joint Operations

Kerja Sama Pajak Lebih Operasi/ (Kurang) Bayar/

Joint Tax OverpaymentOperations Periode/Period (Underpayment)

PPN - jasa dalam negeri PLO JO Juli 2009/July 2009 Rp (4.701.200) VAT - domestic servicePPN - jasa dalam negeri PLO JO Desember 2010/December 2010 Rp 2.181.012.494 VAT - domestic servicePajak penghasilan 26 PC JO Tahun 2005/Year 2005 Rp (12.505.239.916) Income tax article 26Pajak penghasilan 26 PC JO Tahun 2006/Year 2006 Rp (14.226.200.433) Income tax article 26Pajak penghasilan 26 PC JO Tahun 2007/Year 2007 Rp (3.371.062.321) Income tax article 26 Pada tahun 2013, PC JO telah membayar kurang bayar pajak penghasilan 26 tahun 2005 - 2007 dan mengajukan surat keberatan atas Surat Ketetapan Pajak penghasilan 26 diatas (Catatan 9).

In 2013, PC JO had paid the underpayment of income tax article 26 for the years 2005 - 2007 and filed the objection letter on the Tax Assessment Letters on the income tax article 26 above (Note 9).

25. LABA PER SAHAM 25. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba bersih per saham adalah berdasarkan data sebagai berikut:

The computation of basic earnings per share are based on the following data:

2013 2012

US$ '000 US$ '000Laba Earnings

Laba untuk perhitungan laba Earnings for computation of basic per saham dasar 17.308 49.122 earnings per share

Jumlah saham Lembar/Shares Lembar/Shares Number of shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of ordinarybiasa beredar untuk perhitungan shares for computation of laba bersih per saham dasar 1.008.605.000 1.008.605.000 basic earnings per share

Laba bersih per saham (dalam US$ penuh) 0,0172 0,0487 Basic earnings per share (in full US$)

Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa dilusian pada tahun 2013 dan 2012.

The Company has no dilutive potential ordinary shares in 2013 and 2012.

26. IMBALAN PASCA KERJA 26. EMPLOYEE BENEFITS

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Imbalan pasca kerja 7.629 7.356 Post-employment benefits Cuti berimbalan jangka panjang 2.362 3.737 Long service leave

Liabilitas bersih 9.991 11.093 Net liability

Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

Post-Employment Benefits under Labor Law No. 13/2003

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan undang undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 2.907 dan 2.974 karyawan pada 31 Desember 2013 dan 2012.

The Company provides post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law. The number of employees entitled to the benefits are 2,907 and 2,974 at December 31, 2013 and 2012, respectively.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

48

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:

2013 2012

US$ '000 US$ '000

Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidatedlaba rugi komprehensif konsolidasian 27.596 63.565 statements of comprehensive income

Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif 6.899 15.891 Income tax at effective tax rate

Pengaruh pajak atas manfaat (beban) yang Tax effect of nontaxable income tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: (nondeductible expenses):Kerugian bersih kerjasama operasi yang Net loss of joint operations already

telah dikenakan pajak final 3 51 subject to final taxPenghasilan kena pajak final (906) (260) Income subject to final taxKerugian (laba) sebelum pajak entitas anak 24 (2) Loss (income) before tax of subsidiariesBagian rugi (laba) bersih pengendalian bersama Share in jointly controlled entities's

entitas 1.004 (689) net loss (income)Penghapusan piutang usaha 86 - Writte-off of trade accounts receivableBeban yang tidak dapat dikurangkan lainnya 2.105 2.142 Other non-deductible expensesBiaya terkait aset sewaan (73) (2.975) Expenses in relation with leased assets

Beban pajak - final 1.146 285 Tax expense - final

Beban pajak penghasilan 10.288 14.443 Income tax expense

Surat Ketetapan Pajak Tax Assessment Letters Pada tahun 2013, Perusahaan mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak atas Pajak Pertambahan Nilai Bulan September, Oktober Nopember dan Desember tahun 2011 sebesar Rp 87.338.565.314 (Catatan 35).

In 2013, the Company has filed a claim for the overpayment of Value Added Tax for the months of September, October, November and December year 2011 amounting to Rp 87,338,565,314 (Note 35).

Pada tanggal 16 Mei 2013 Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai bulan September 2011 sejumlah Rp 47.838.413.110 dari total Rp 47.843.562.721 yang diajukan. Selisih antara jumlah yang diajukan dan jumlah di Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai beban. Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan Pajak Pertambahan Nilai bulan September 2011 tersebut pada tanggal 20 Juni 2013.

On May 16, 2013, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter for September 2011 Value Added Tax, amounting to Rp 47,838,413,110 from a total of Rp 47,843,562,721 that was previously claimed. The difference between the amount claimed and the amount in the Tax Assessment Letter was recorded as expense. The Company has received the refund for such overpayment on June 20, 2013.

Pada tahun 2013, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk pajak penghasilan pasal 21, Pajak Pertambahan Nilai untuk Jasa Dalam dan Luar Negeri beserta denda pajak sebesar Rp 189.080.804. Pembayaran pajak kurang bayar ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada tahun 2013. Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar ini, Perusahaan tidak mengajukan keberatan.

In 2013, the Company received several underpayment tax assessment letters for income tax article 21, VAT for Domestic and Overseas services and their related tax penalties for a total amount of Rp 189,080,804. These were all paid by the Company in 2013 and no objection has been filed.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

51

Biaya sehubungan dengan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2013 2012

Tingkat diskonto 8,75% per tahun/per annum 5,50% per tahun/per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 8,00% per tahun/per annum 8,00% per tahun/per annum Future salary increment rateTingkat pengunduran diri 7,00% 7,00% Resignation rateTingkat cacat dari tabel mortalitas 10,00% 10,00% Disability rate from mortality tableUsia pensiun dini 45 45 Early retirement ageUsia pensiun normal 55 55 Normal retirement age Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berkut:

The history of experience adjustments is as follows:

2013 2012 2011 2010 2009

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Present value of unfundedNilai kini liabilitas tidak didanai 8.162 11.916 8.978 6.096 4.484 obligationsNilai atas penyesuaian pengalaman 197 (31) 504 215 226 Value of experience adjustmentPersentase penyesuaian Percentage of experience

pengalaman terhadap adjustment to presentnilai kini liabilitas tidak didanai 2,41% -0,26% 5,61% 3,53% 5,04% value of unfunded obligations

Cuti Berimbalan Jangka Panjang Long Service Leave

Perusahaan juga memberikan cuti berimbalan jangka panjang untuk karyawan. Jumlah karyawan yang berhak atas cuti berimbalan jangka panjang tersebut masing-masing adalah 2.907 karyawan nasional dan 11 karyawan asing serta 2.974 karyawan nasional dan 25 karyawan asing pada 31 Desember 2013 dan 2012.

The Company also provides long service leave benefits for its qualifying employees. The number of employees entitled to the benefits are 2,907 national employees and 11 expatriate employees and 2,974 national employees and 25 expatriate employees at December 31, 2013 and 2012, respectively.

Beban cuti berimbalan jangka panjang yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

Amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income with respect to these long service leave benefits are as follows:

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan nasional/National asing/ nasional/National asing/

employees Expatriates Total employees Expatriates TotalUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya jasa kini 778 181 959 777 330 1.107 Current service costsBiaya bunga 111 1 112 125 2 127 Interest costs(Keuntungan) kerugian aktuarial bersih (406) 14 (392) 233 33 266 Net actuarial (gains) lossesEfek dari pengurangan karyawan (257) (636) (893) (40) (69) (109) Effect of curtailment Penyesuaian (563) - (563) (125) - (125) Adjustments

Jumlah (337) (440) (777) 970 296 1.266 Total

2013 2012

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

50

Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:

Amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income with respect to these post-employment benefits are as follows:

2013 2012

US$ '000 US$ '000

Biaya jasa kini 2.346 2.221 Current service costsBiaya bunga 506 552 Interest costsBiaya jasa lalu 75 95 Past service costsKerugian aktuarial bersih 220 238 Net actuarial loss Efek dari pengurangan karyawan (661) (112) Effect of curtailment Penyesuaian (1.520) (316) Adjustments

Jumlah 966 2.678 Total

Mutasi atas nilai kini dari liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Movement in the present value of post-employment benefits obligation are as follow:

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Saldo awal nilai kini liabilitas tidak Beginning balance of present valuedidanai 11.916 8.978 of unfunded obligations

Biaya jasa kini 2.346 2.221 Current service costBiaya bunga 506 552 Interest costPengurangan karyawan (694) (173) CurtailmentsPembayaran manfaat (693) (395) Benefits paid(Keuntungan) kerugian aktuarial (2.756) 1.292 Actuarial (gains) losses Keuntungan selisih kurs (2.463) (559) Gain on foreign exchange

Saldo akhir nilai kini liabilitas tidak Ending balance of present value of didanai 8.162 11.916 unfunded obligations

Jumlah liabilitas yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitas Perusahaan sehubungan imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company’s obligation with respect to these post-employment benefits are as follows:

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Nilai kini liabilitas tidak didanai 8.162 11.916 Present value of unfunded obligationsKerugian aktuarial belum diakui (529) (4.459) Unrecognized actuarial lossesBiaya jasa lalu belum diakui (4) (101) Unrecognized past service cost

Liabilitas bersih 7.629 7.356 Net liability

Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in post-employment benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Saldo awal 7.356 5.073 Beginning balanceBeban tahun berjalan 966 2.678 Provision during the yearPembayaran manfaat (693) (395) Benefits payment

Saldo akhir 7.629 7.356 Ending balance

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

53

Biaya sehubungan dengan cuti berimbalan jangka panjang dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing long service leave benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

Karyawan nasional/ Karyawan asing/ Karyawan nasional/ Karyawan asing/National employees Expatriates National employees Expatriates

8,75% 1,26% 5,50% 0,50%per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum

8,00% 0,00% 8,00% 0,00%per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum

Tingkat pengunduran diri 7,00% 5,00% 7,00% 5,00% Resignation rateTingkat cacat dari tabel mortalitas 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% Disability rate from mortality tableUsia pensiun dini 45 45 45 45 Early retirement ageUsia pensiun normal 55 55 55 55 Normal retirement age

2013 2012

Tingkat kenaikan gaji

Tingkat diskonto Discount rate

Future salary increment rate

Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut: The history of experience adjustments is as

follows:

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan National asing/ National asing/ National asing/ National asing/ National asing/

employees Expatriates employees Expatriates employees Expatriates employees Expatriates employees ExpatriatesUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Present value of unfunded Nilai kini liabilitas tidak didanai 2.174 195 2.725 1.183 2.000 936 1.291 674 1.162 572 obligations

Nilai atas penyesuaian Value of experience pengalaman 25 (119) 8 11 260 269 364 11 105 - adjustment

Persentase penyesuaian Percentage of experience pengalaman terhadap nilai adjustment to present value kini liabilitas tidak didanai 1,13% -60,88% 0,30% 0,89% 13,00% 28,77% 28,17% 1,56% 9,06% - of unfunded obligations

2011 2010 20092013 2012

27. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 27. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship a. PT Indika Energy Tbk adalah pemegang saham

utama dari Perusahaan. a. PT Indika Energy Tbk is the Company's

majority stockholder.

b. PT Santan Batubara (SB) dan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) adalah entitas dimana Perusahaan memiliki pengendalian bersama.

b. PT Santan Batubara (SB) and PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) are entities wherein the Company has joint control.

c. Indo Integrated Energy II B.V., Indika Capital

Resources Limited (Indika Capital), PT Kideco Jaya Agung, Tripatra Singapore PTE. LTD, PT Indika Indonesia Resources, PT Mitra Energi Agung, dan PT Multi Tambangjaya Utama mempunyai pemegang saham utama yang sama dengan Perusahaan.

d. c. Indo Integrated Energy II B.V., Indika Capital Resources Limited (Indika Capital), PT Kideco Jaya Agung, Tripatra Singapore PTE. LTD, PT Indika Indonesia Resources, PT Mitra Energi Agung, and PT Multi Tambangjaya Utama have the same majority stockholder as the Company.

d. PT Kideco Jaya Agung adalah entitas asosiasi

dari PT Indika Energy Tbk. e. d. PT Kideco Jaya Agung is an associate of

PT Indika Energy Tbk.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

52

Mutasi atas nilai kini dari liabilitas cuti berimbalan jangka panjang adalah sebagai berikut:

Movement in the present value of long service leave benefits obligation are as follow:

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan nasional/National asing/ nasional/National asing/

employees Expatriates Total employees Expatriates TotalUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Saldo awal nilai kini liabilitas Beginning balance of present value tidak didanai 2.725 1.183 3.908 2.000 937 2.937 of long-service leave benefits

Biaya jasa kini 778 181 959 777 330 1.107 Current service costBiaya bunga 111 1 112 125 2 127 Interest costs(Keuntungan) kerugian aktuarial bersih (406) (123) (529) 234 (5) 229 Net actuarial (gains) lossesEfek dari pengurangan karyawan (257) (663) (920) (41) (81) (122) Effect of curtailment Pembayaran manfaat (214) (384) (598) (245) - (245) Benefits paymentKeuntungan selisih kurs (563) - (563) (125) - (125) Forex gain

Saldo akhir nilai kini liabilitas Ending balance of present value of cuti berimbalan jangka panjang 2.174 195 2.369 2.725 1.183 3.908 long-service leave benefits

31/12/2013 31/12/2012

Jumlah liabilitas yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitas Perusahaan sehubungan cuti berimbalan jangka panjang adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company’s obligation with respect to these long service leave benefits are as follows:

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan nasional/National asing/ nasional/National asing/

employees Expatriates Total employees Expatriates TotalUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Present value of long-serviceNilai kini liabilitas tidak didanai 2.174 195 2.369 2.725 1.183 3.908 leave benefitsKerugian aktuarial belum diakui - (7) (7) - (171) (171) Unrecognized actuarial losses

Liabilitas bersih 2.174 188 2.362 2.725 1.012 3.737 Net liability

31/12/2013 31/12/2012

Mutasi liabilitas cuti berimbalan jangka panjang yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in long service leave benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan nasional/National asing/ nasional/National asing/

employees Expatriates Total employees Expatriates TotalUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Saldo awal 2.725 1.012 3.737 2.000 716 2.716 Beginning balanceBeban tahun berjalan (337) (440) (777) 970 296 1.266 Provision during the yearPembayaran manfaat (214) (384) (598) (245) - (245) Benefits payment

Saldo akhir 2.174 188 2.362 2.725 1.012 3.737 Ending balance

31/12/2013 31/12/2012

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

55

Pada tanggal 1 April 2013, Perusahaan menandatangani Memorandum of Agreement dengan Indika Capital, dimana Indika Capital setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada Perusahaan dalam jumlah pokok sebesar US$ 140.000.000, yang digunakan Perusahaan untuk penarikan sebesar US $ 115.362.500, untuk pelunasan dipercepat dari kewajiban pokok dan harga penebusan dari pinjaman tersebut di atas. Fasilitas baru ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Januari 2023 dan tingkat bunga 7,165%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Perusahaan telah melakukan penarikan atas fasilitas tersebut diatas sebesar US$ 115.362.500.

On April 1, 2013, the Company signed a Memorandum of Agreement with Indika Capital whereby Indika Capital agreed to make available to the Company a loan facility with a principal amount of US$ 140,000,000, which the Company used to drawdown amounting to US$ 115,362,500, for the early settlement of the principal obligation and the redemption price of the loan stated above. The new facility’s maturity date is January 24, 2023 and the interest rate is 7.165%. As of December 31, 2013, the Company has withdrawn a total of US$ 115,362,500 from the above facility.

Beban bunga yang timbul dari pinjaman diatas masing-masing sebesar US$ 13.951 ribu dan US$ 8.003 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 22).

Interest expenses arising from the loan above amounted to US$ 13,951 thousand and US$ 8,003 thousand for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively (Note 22).

Saldo pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar US$ 115.362.500 dan US$ 110.000.000. Persentase saldo pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 37,01% dan 32,12%.

The outstanding balance of long-term loan from a related party as of December 31, 2013 and 2012 are US$ 115,362,500 and US$ 110,000,000, respectively. Percentage of long-term loan from a related party to total liabilities as of December 31, 2013 and 2012 are 37.01% and 32.12%, respectively.

c. PT Kideco Jaya Agung c. c. PT Kideco Jaya Agung

d. Mulai 1 Januari 2011 Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara dan jasa konstruksi kepada PT Kideco Jaya Agung.

e. Starting January 1, 2011, the Company provided waste removal and coal production services and construction services to PT Kideco Jaya Agung.

Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 75.890 ribu dan US$ 48.082 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 atau sebesar 21,08% dan 12,47% dari jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha terhadap total aset pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 1,47% dan 1,07%.

Revenue from such services for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 75,890 thousand and US$ 48,082 thousand, respectively, or 21.08% and 12.47% of total revenues. At reporting dates, the outstanding receivables from such transaction were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable to total assets as of December 31, 2013 and 2012 are 1.47% and 1.07%, respectively.

d. PT Mitra Energi Agung (MEA) f. d. PT Mitra Energi Agung (MEA)

Sejak 1 Januari 2012, Perusahaan memberikan jasa rekayasa kepada MEA. Pendapatan yang berasal dari jasa ini sebesar US$ 344 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 atau sebesar 0,09% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6).

Starting January 1, 2012, the Company provided engineering services to MEA. Revenue from such services for the years ended December 31, 2012 amounted to US$ 344 thousand or 0.09% of total revenues. At reporting dates, the outstanding receivable from such transaction was recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

54

Transaksi-transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi: Transactions with Related Parties: a. Pengendalian bersama entitas a. Jointly controlled entities

Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup, penambangan batubara dan rekayasa dan konstruksi kepada SB. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 70.290 ribu dan US$ 109.045 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 atau sebesar 19,52% dan 28,29% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha terhadap total aset pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 3,72% dan 4,78%.

The Company provides overburden removal, coal mining and engineering and construction services to SB. Revenue from such services amounted to US$ 70,290 thousand and US$ 109,045 thousand for the years ended December 31, 2013 and 2012 or 19.52% and 28.29% of total revenues, respectively. At reporting dates, the outstanding receivables from such transactions were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable to total assets as of December 31, 2013 and 2012 are 3.72% and 4.78%, respectively.

Sejak Juli 2012, Perusahaan menerima uang muka sebesar US$ 1.500 ribu dari SB yang dibayarkan dalam 5 kali cicilan bulanan yang sama. Uang muka ini adalah untuk pembangunan infrastruktur fasilitas pendukung Uskap dimana sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, proses pembangunan masih belum selesai. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang lain-lain kepada pihak berelasi.

Starting in July 2012, the Company receives advance payment amounting to a total of US$ 1,500 thousand which was paid in 5 equal monthly installments by SB. Such payment is for the construction of Uskap infrastructure support facilities which have been not completed yet at the reporting date. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as other payables to related parties.

b. Indika Capital b. Indika Capital

Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan menandatangani Memorandum of Agreement dengan Indika Capital, dimana Indika Capital setuju untuk menyediakan fasilitas kepada Perusahaan dalam jumlah pokok sebesar US$ 140.000.000 sebagai bagian dari advance atas Intercompany Loan Agreement antara Indika Capital dan Indo Integrated Energy II B.V (Indo II BV), pihak berelasi, dimana Perusahaan dari waktu ke waktu dapat menarik nominal tertentu, dan pada saat-saat tertentu dan bilamana diperlukan melalui Assignment and Assumption Agreement. Tanggal jatuh tempo fasilitas ini adalah tanggal 5 Nopember 2016 dan tingkat bunga 9,85%. Pada tanggal 31 Desember 2012 Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut diatas sebesar US$ 110.000.000. Pada tanggal 5 November 2013, Perusahaan telah melakukan pelunasan dipercepat atas pinjaman ini sebesar US$ 115.362.500, yang terdiri dari kewajiban pokok dan harga penebusan sesuai dengan ketentuan fasilitas.

On April 1, 2010, the Company signed a Memorandum of Agreement with Indika Capital, whereby Indika Capital agrees to make available to the Company a facility in the principal amount of US$ 140,000,000 as part of the advance under the Intercompany Loan Agreement between Indika Capital and Indo Integrated Energy II B.V (Indo II BV), a related party which the Company may, from time to time make withdrawals of such amount at a certain time as and when required through Assignment and Assumption Agreement. The maturity date of the facility is on November 5, 2016 and the interest rate is 9.85%. As of December 31, 2012, the Company has withdrawn a total of US$ 110,000,000, from the above facility. On November 5, 2013, the Company made an early settlement of this loan amounting to US$ 115,362,500, which consists of the principal obligation and redemption price pursuant to the terms of the facility.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

57

h. Remunerasi kepada Komisaris dan Direksi h. Commissioners and Directors’ remuneration

Remunerasi Komisaris dan Direksi (semuanya imbalan jangka pendek) untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Commissioners and Directors’ remuneration (all short-term benefits) for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

US$ '000 US$ '000

Komisaris 1.478 828 CommissionersDireksi 2.941 2.837 Directors

Jumlah 4.419 3.665 Total

Sebagai persentase terhadap As a percentage of totaltotal biaya karyawan 6,64% 5,67% employee costs

Beberapa Komisaris dan Direksi mendapatkan tambahan tunjangan lainnya, seperti perumahan dan penggunaan kendaraan dinas yang tidak termasuk dalam remunerasi di atas.

Certain Commissioners and Directors are entitled to other benefits, such as housing and the use of the Company’s vehicles which are not included in the above remuneration.

28. PELAPORAN SEGMEN 28. SEGMENT REPORTING

Grup menggolongkan segmen usaha dalam tiga segmen utama yaitu Pertambangan, Penyediaan Jasa, Rekayasa dan Konstruksi.

The Group is organised into three principal business segments of Mining, Services, Engineering and Construction.

Segmen Pertambangan meliputi kontrak pertambangan secara menyeluruh mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, pengeboran, peledakan, pengangkutan, penggalian, jasa penambangan dan kerja sama pertambangan.

The Mining segment covers comprehensive mining contract including overburden stripping, drilling, blasting, lifting, hauling, mine service and mine partnering.

Segmen Jasa meliputi penyediaan fasilitas pangkalan logistik, jasa tenaga kerja ahli di bidang perancangan teknik rekayasa serta jasa pengolahan air bersih.

The Services segment covers supply base facilities, engineering design services and water treatment plant services.

Segmen Rekayasa dan Konstruksi menyediakan layanan multidisiplin yang menyeluruh di bidang jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk minyak dan gas bumi (daratan dan lepas pantai), infrastruktur, industri dan manufaktur serta utilitas. Segmen ini juga termasuk penyediaan jasa tenaga kerja terlatih serta penyewaan alat berat dan peralatan.

The Engineering and Construction segment provides a comprehensive range of multi-disciplinary engineering, procurement and construction services to oil and gas (onshore and offshore), infrastructure, industrial and manufacturing and utilities sectors. The segment also includes supply of skilled trade personnel and equipment hire services.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

56

e. PT Multi Tambangjaya Utama (MTU) e. PT Multi Tambangjaya Utama (MTU)

Sejak Juli 2012, Perusahaan memberikan jasa rekayasa kepada MTU. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 132 ribu dan US$ 373 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atau masing-masing sebesar 0,04% dan 0,10% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha terhadap total aset pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar nihil dan 0,04%.

Starting July 2012, the Company provided engineering services to MTU. Revenue from such services for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 132 thousand and US$ 373 thousand or 0.04% and 0.10% of total revenues. At reporting dates, the outstanding receivable from such transaction was recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable to total assets as of December 31, 2013 and 2012 is nil and 0.04%, respectively.

f. Tripatra Singapore PTE. LTD. (TRIS) g. f. Tripatra Singapore PTE. LTD. (TRIS)

Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor di Singapura dengan TRIS. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewa ruangan kantor seluas 2.936 kaki persegi yang terletak di Suntec Tower, Singapura. Perjanjian ini berlaku 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 1 September 2012 sampai dengan 1 September 2015. Atas sewa ruangan ini, Perusahaan diwajibkan menyerahkan uang deposit sebesar SGD 97.500. Beban sewa yang berasal dari transaksi ini masing-masing sebesar US$ 332 ribu dan US$ 114 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 14). Persentase saldo utang usaha terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,01% dan 0,04%.

On August 31, 2012, the Company entered into a lease agreement of office room in Singapore with TRIS. Based on this agreement, the Company rented office room of 2,936 square feet located at Suntec Tower, Singapore. This agreement is valid for 3 (three) years from September 1, 2012 until September 1, 2015. For this lease, the Company is required to pay cash deposit of SGD 97,500. Rent expense from such transaction for the year ended December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 332 thousand and US$ 114 thousand, respectively. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as trade accounts payable to related parties (Note 14). Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2013 and 2012 are 0.01% and 0.04%, respectively.

g. PT Indika Energy Tbk g. PT Indika Energy Tbk

Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Jasa dengan PT Indika Energy Tbk (IE). Berdasarkan perjanjian ini, IE akan menyediakan layanan jasa informasi komunikasi dan teknologi kepada Petrosea. Perjanjian ini berlaku efektif sejak awal tahun 2013 dan akan berlaku sampai dengan adanya kesepakatan di antara para pihak untuk mengakhiri perjanjian. Atas jasa ini, Perusahaan dikenakan biaya sebesar US$ 133 per user per bulan. Beban yang berasal dari transaksi ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar US$ 1.617 ribu. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 14). Persentase saldo utang usaha terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar 0,57%.

On October 31, 2013, the Company entered into a Service Level Agreement with PT Indika Energy Tbk (IE). Based on this agreement, IE will provide information communications and technology services to the Company. This agreement is valid from beginning of the year of 2013 and shall continue until the parties agree to terminate this agreement. For this services, the Company will be charged as much as US$ 133 per user per month. Expense from such transaction for the year ended December 31, 2013 is US$ 1,617 thousand. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as trade accounts payable to related parties (Note 14). Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2013 is 0.57%.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

59

29. KOMITMEN, KEWAJIBAN BERSYARAT DAN KONTRAK YANG SIGNIFIKAN

29. COMMITMENTS, CONTINGENCIES AND SIGNIFICANT CONTRACTS

a. Perusahaan mempunyai fasilitas kredit untuk

sewa pembiayaan sebagai berikut: a. The Company has credit facilities for finance

leases as follows:

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) 75.000 120.000 PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF)PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance

Indonesia - 25.000 IndonesiaPT Orix Indonesia Finance - 15.000 PT Orix Indonesia Finance

Jumlah 75.000 160.000 Total

Sewa pembiayaan atas fasilitas kredit ini dijelaskan pada Catatan 17.

The lease liabilities under the credit facilities are disclosed in Note 17.

b. Perusahaan mempunyai komitmen sewa operasi

yang tidak dapat dibatalkan atas tanah dan bangunan sebagai berikut:

b. The Company has commitments under non-cancellable operating leases for land and buildings as follows:

31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000

Jatuh tempo: Due:Kurang dari 1 tahun 1.052 716 Less than 1 yearDalam 1 - 2 tahun 646 492 Within 1 - 2 yearsDalam 2 - 5 tahun 54 352 Within 2 - 5 years

Jumlah 1.752 1.560 Total

c. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai beberapa fasilitas bank garansi yang terpakai dalam rangka operasi Perusahaan masing-masing sebesar US$ 7.925 ribu dan US$ 5.177 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2013, bank garansi tersebut dikeluarkan untuk Total E&P Indonesie, Immersive Technology Pty Ltd., PT Weda Bay Nickel, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., PT Indonesia Bulk Terminal, Chevron Pasific Indonesia, dan Pearloil (Sebuku) Limited. Pada tanggal 31 Desember 2012, bank garansi tersebut dikeluarkan untuk Marathon International Pet. Indonesia, Total E&P Indonesie, Immersive Technology Pty Ltd., Exxon Mobil Exploration dan Production Surumana Limited, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

c. As of December 31, 2013 and 2012, the Company had various outstanding used bank guarantee facilities for the Company’s operations amounting to US$ 7,925 thousand and US$ 5,177 thousand, respectively. As of December 31, 2013, the bank guarantess were outstanding to Total E&P Indonesie, Immersive Technology Pty Ltd., PT Weda Bay Nickel, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., PT Indonesia Bulk Terminal, Chevron Pasific Indonesia, and Pearloil (Sebuku) Limited. As of December 31, 2012, the bank guarantees were outstanding to Marathon International Pet. Indonesia, Total E&P Indonesie, Immersive Technology Pty Ltd., Exxon Mobil Exploration and Production Surumana Limited, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., and Directorate General of Customs & Excise.

PT P

ETR

OS

EA

Tbk DA

N E

NTITA

S A

NA

K

CA

TATA

N A

TAS

LAP

OR

AN

KE

UA

NG

AN

KO

NS

OLID

AS

IAN

31 D

ES

EMB

ER

2013 DA

N 2012

SE

RTA

UN

TUK

TAH

UN

-TAH

UN

YAN

G B

ER

AK

HIR

P

AD

A TAN

GG

AL TE

RS

EBU

T (Lanjutan)

PT P

ETR

OS

EA

Tbk AN

D ITS

SU

BSID

IAR

IES

N

OTE

S TO

THE

CO

NS

OLID

ATE

D

FINA

NC

IAL S

TATE

ME

NTS

D

EC

EM

BE

R 31, 2013 A

ND

2012 A

ND

FOR

THE

YEA

RS TH

EN

EN

DE

D (C

ontinued)

58

20132012

20132012

20132012

20132012

20132012

US

$ '000U

S$ '000

US

$ '000U

S$ '000

US

$ '000U

S$ '000

US

$ '000U

S$ '000

US

$ '000U

S$ '000

Pendapatan dan bebanR

evenue and expendituresPendapatan usaha

312.243

356.759

33.118

26.468

14.735

2.265

-

-

360.096

385.492

Segm

ent revenues

Hasil segm

en50.687

69.536

9.849

7.307

(180)

(1.443)

1.760

4.701

62.116

80.101

S

egment results

Penghasilan bunga-

-

-

-

-

-

1.440

138

1.440

138

Interest incom

eInterest expenses and

Beban bunga dan keuangan

(24.544)

(13.381)

(164)

(58)

-

-

(470)

(533)

(25.178)

(13.972)

finance chargesK

euntungan dan kerugian lain-lain - bersih(6.674)

(5.835)

233

138

-

-

(322)

236

(6.763)

(5.461)

O

ther gains and losses - netB

agian (rugi) laba bersih pengendalianS

hare in jointly controlled entties's bersam

a entitas(4.292)

2.450

273

309

-

-

-

-

(4.019)

2.759

net (loss) incom

eB

eban pajak penghasilan(8.114)

(12.231)

(1.577)

(1.285)

(316)

(100)

(281)

(827)

(10.288)

(14.443)

Incom

e tax expense

Laba bersih7.063

40.539

8.614

6.411

(496)

(1.543)

2.127

3.715

17.308

49.122

N

et income

Informasi lainnya:

Other inform

ation:A

set tetap - bersih277.078

314.045

24.397

26.435

937

937

2.174

2.197

304.586

343.614

Property, plant and equipm

ent - netA

set lainnya160.773

158.705

17.204

13.451

7.174

1.151

19.505

12.821

204.656

186.128

O

ther assets

Jumlah aset

437.851

472.750

41.601

39.886

8.111

2.088

21.679

15.018

509.242

529.742

Total assets

Jumlah liabilitas

261.033

306.194

3.986

3.011

7.839

530

38.808

32.717

311.666

342.452

Total liabilities

Pembelajaan m

odal34.965

220.512

3.656

10.747

-

-

1.069

1.380

39.690

232.639

C

apital expenditurePendapatan (beban) non kas:

Non cash incom

e (expenses):Penyusutan

(55.606)

(49.137)

(5.689)

(4.248)

-

-

(1.091)

(591)

(62.386)

(53.976)

Depreciation

Beban non-kas lainnya

(3.619)

(4.363)

(611)

(622)

(428)

(382)

-

-

(4.658)

(5.367)

Other noncash expenses

Consolidated A

mount

Pertambangan/

Jumlah K

onsolidasi/Jasa/

Engineering and

Tidak Dialokasikan/

Unallocated

Mining

Services

Construction

Rekayasa dan K

onstruksi/

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

61

f. Pada tanggal 19 Agustus 2009, Perusahaan dan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) menandatangani Perjanjian Pemindahan Tanah Tertutup dan Pengangkutan Batubara senilai US$ 200 juta di lokasi ABN di Sanga – Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai tanggal 19 Agustus 2009 untuk jangka waktu lima tahun.

f. On August 19, 2009, the Company and PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) entered into Overburden Removal and Coal Loading Agreement amounting to US$ 200 million at Sanga - Sanga Mine Site, East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on August 19, 2009.

Pada tanggal 25 Agustus 2011, perjanjian tersebut telah direvisi, yang mencakup, antara lain, peningkatan target jumlah produksi batubara dan pengupasan tanah dari 14 juta ton batubara dan 126 juta BCM pengupasan tanah selama lima tahun menjadi 41,25 juta ton batubara dan 565,8 juta BCM selama sembilan tahun, serta tanggal berakhirnya kontrak dari tanggal 18 Agustus 2014 menjadi tanggal 31 Desember 2018.

On August 25, 2011, the agreement was amended, which include among others, the increase in target for coal and overburden production volume from 14 million ton coal and 126 million BCM overburden for five years period to 41.25 million ton coal and 565.8 million BCM for nine years period, and the expiration date of the contract from August 18, 2014 to December 31, 2018.

Perusahaan dan ABN menandatangani Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di site ABN, Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 Januari 2012.

The Company and ABN entered into Rental Agreement of Heavy Equipments and Personnel at ABN Site, Sanga-Sanga, East Kalimantan, commencing on on January 1, 2012.

Pada tanggal 2 September 2013, perjanjian pekerjaan pengupasan tanah di revisi atas beberapa pasal diantaranya jaminan pembayaran dan rise and fall.

On September 2, 2013, certain clauses in the overburden agreement were amended, which among others, include payment of security deposits and rise and fall.

Pada tanggal 9 September 2013, Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di site ABN direvisi atas pasal rise and fall.

On September 9, 2013, such Rental Agreement at ABN site was amended regarding rise and fall clause.

g. Pada tanggal 22 Oktober 2010, Perusahaan dan

PT Kideco Jaya Agung, pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Permindahan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara senilai US$ 216 juta di SM Popor, Area Suara, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai 1 Januari 2011 untuk jangka waktu lima tahun (Catatan 27).

g. On October 22, 2010, the Company and PT Kideco Jaya Agung, a related party, entered into a Waste Removal & Coal Production Agreement amounting to US$ 216 million at SM Popor, Suara Area, East Kalimantan. This agreement is effective for five years commencing on January 1, 2011 (Note 27).

Pada tanggal 10 Mei 2013, Perusahaan dan PT Kideco Jaya Agung menandatangani Perjanjian Sewa Alat Berat di wilayah SM Popor, Tambang Pasir, Kalimantan Timur.

On May 10, 2013, the Company and PT Kideco Jaya Agung entered into Rental Agreement of Heavy Equipments at SM Popor Area, Pasir Mine, East Kalimantan.

Pada tanggal 28 Oktober 2013, kontrak direvisi melalui Adendum No. 2 yang meningkatkan jumlah pengupasan tanah yang harus ditambang untuk tahun 2014 dan 2015 menjadi masing masing 35 juta BCM.

On October 28, 2013, the contract was amended under Addendum No. 2 which increased the total quantities to be mined in 2014 and 2015 to 35 million BCM of overburden, respectively.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

60

d. Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan mengadakan Subkontrak Pengupasan Tanah dengan PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) di lokasi tambang di daerah Muara Pahu, Kalimantan Timur. Berdasarkan subkontrak ini, Perusahaan menyediakan tenaga kerja, peralatan dan fasilitas untuk pembukaan lahan, penggalian lapisan atas tanah dan material buangan, dan pengangkutan material buangan. Perusahaan juga diharuskan untuk memenuhi tingkat produksi minimum tertentu untuk aktivitas tersebut.

d. On January 1, 2005, the Company entered into an Overburden Subcontract agreement with PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) at its mine sites in Muara Pahu districts, East Kalimantan. Under this subcontract, the Company provides labour, equipment and facilities for land clearing, overburden and top soil removal, and overburden hauling. The Company is also required to meet certain minimum production requirements for these activities.

Pada tanggal 29 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan kontrak baru untuk pekerjaan penggalian tanah serupa dengan GBP senilai US$ 315 juta. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun yang dimulai tanggal 1 Januari 2009, setelah pekerjaan berdasarkan perjanjian terdahulu selesai.

On October 29, 2008, the Company entered into a new agreement for a new scope of similar overburden work with GBP for US$ 315 million. This agreement will be effective for five years starting January 1, 2009, upon completion of the previous agreement.

Pada tanggal 26 Maret 2012, perjanjian tersebut telah direvisi, yang mencakup antara lain, memperpanjang kontrak jasa pertambangan sampai dengan 31 Desember 2017 dan untuk meningkatkan volume produksi overburden sampai dengan 55 juta BCM per tahun, mulai dari 2012 sampai dengan 2017.

On March 26, 2012, the agreement was amended, which include among others, to extend the mining service contract until December 31, 2017 and to increase the overburden production volume to 55 million BCM per year starting from 2012 untill 2017.

e. Pada tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan

mengadakan perjanjian Pemindahan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur senilai US$ 250 juta dengan PT Santan Batubara (SB), sebuah proyek kerjasama 50/50 antara Perusahaan dan PT Harum Energy (Catatan 11). Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun sejak tanggal 6 Maret 2009.

e. On January 16, 2009, the Company entered into Overburden Removal and Coal Recovery and Loading of Santan - Separi Mine Site East Kalimantan agreement amounting to US$ 250 million with PT Santan Batubara (SB), a 50/50 joint venture between the Company and PT Harum Energy (Note 11). The scope encompasses overburden removal and coal mining at Santan - Separi block in East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on March 6, 2009.

Pada tanggal 16 Pebruari 2011, kontrak direvisi melalui Adendum No. 1 yang meningkatkan jumlah yang harus ditambang dari 99 juta BCM pengupasan tanah dan 9,5 juta ton batubara selama periode kontrak awal 5 tahun menjadi 155 juta BCM pengupasan tanah dan 14,8 juta ton batubara dalam masa 7 tahun.

On February 16, 2011, the contract was amended under Addendum No. 1 which increased the total quantities to be mined from 99 million BCM of overburden and 9.5 million ton of coal over the initial contract period of 5 years to 155 million BCM of overburden and 14.8 million ton of coal over a 7 year period.

Pada tanggal 2 Maret 2012, perjanjian tersebut telah direvisi yang mencakup antara lain, Perluasan dan Perpanjangan Kontrak Jasa Pertambangan di area pertambangan Separi dan Uskap dimana Perusahaan juga akan menyediakan jasa pertambangan untuk pit Uskap.

On March 2, 2012, the agreement was amended, which include among others, the Contract Expansion and Extension of Mining Services at Separi and Uskap mining area, in which the Company will also provide mining service for Uskap pit.

Perusahaan dan PT Santan Batubara menandatangani Perjanjian Penyewaan Alat Berat di site Separi dan Uskap, Kalimantan Timur. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 September 2012.

The Company and PT Santan Batubara entered into Rental Agreement of Heavy Equipment at Separi and Uskap site, East Kalimantan, commmencing on September 1, 2012.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

63

30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG SELAIN MATA UANG NON-FUNGSIONAL

30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN NONFUNCTIONAL CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain mata uang Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:

At December 31, 2013 and 2012, the Group had monetary assets and liabilities in currencies other than U.S. Dollar currency as follows:

Mata uang lain Setara dengan US$ Mata uang lain Setara dengan US$ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/

Other currencies Equivalent in US$ Other currencies Equivalent in US$(in thousand) (in thousand) (in thousand) (in thousand)

Aset AssetsKas dan setara kas Cash and cash equivalents

Rupiah 207.078.921 16.989 41.435.950 4.285 RupiahDollar Australia 29 32 35 36 Australian DollarEuro 15 11 8 10 Euro

Piutang usaha - bersih Trade accounts receivable - netRupiah 3.961.425 325 5.395.860 558 Rupiah

Piutang lain-lain Other receivables Rupiah 1.864.917 153 2.610.900 270 Rupiah

Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes Rupiah 329.931.852 27.068 253.682.780 26.234 Rupiah

Aset lancar lainnya Other current assetsRupiah 2.559.690 210 4.844.670 501 RupiahDollar Singapura 62 78 98 80 Singapore DollarEuro 4 3 - - Dollar Australia 1 1 57 59 Australian Dollar

Jumlah Aset 44.870 32.033 Total Assets

Liabilitas Liabilities Utang usaha Trade accounts payable

Rupiah 31.471.998 2.582 30.354.130 3.139 RupiahDollar Singapura 47 59 183 150 Singapore DollarDollar Australia 33 37 321 333 Australian DollarEuro - - 320 424 Euro

Utang pajak Taxes payable Rupiah 10.836.021 889 10.637.000 1.100 Rupiah

Utang lain-lain Other payables Rupiah 2.547.501 209 29.010 3 Rupiah

Utang dividen Dividends payableRupiah 3.242.274 266 2.765.620 286 Rupiah

Liabilitas imbalan pasca kerja Employee benefits obligation Rupiah 119.488.767 9.803 97.483.270 10.081 Rupiah

Jumlah Liabilitas 13.845 15.516 Total Liabilities

Aset Moneter Bersih 31.025 16.517 Net Monetary Assets

2013 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 5 Maret 2014 adalah sebagai berikut:

The conversion rates used by the Company at December 31, 2013 and 2012 and the prevailing rates at March 5, 2014 are as follows:

5 Maret 2014/

Mata Uang March 5, 2014 31/12/2013 31/12/2012 Currency US$ US$ US$

Rupiah (Rp) 1.000 0,0864 0,0820 0,1034 Rupiah (Rp) 1,000Dollar Australia (AU$) 1 0,8946 0,8923 1,0368 Australian Dollar (AU$) 1Dollar Singapura (Sin$) 1 0,7869 0,7899 0,8177 Singapore Dollar (Sin$) 1Euro (EUR) 1 1,3734 1,3801 1,3247 Euro (EUR) 1

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

62

h. Pada tanggal 25 Juni 2001, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa tanah milik Pertamina di Tanjung Batu, Balikpapan, dengan Pertamina UP V Balikpapan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewa aset yang berupa tanah seluas 89 HA, bangunan Dermaga dan gudang yang terletak di Tanjung Batu, Balikpapan. Perjanjian ini berlaku 15 (lima belas) tahun terhitung mulai tanggal 1 Pebruari 2001 sampai dengan 1 Pebruari 2016.

h. On June 25, 2001, the Company entered into a lease agreement of Pertamina’s land in Tanjung Batu, Balikpapan, with Pertamina UP V Balikpapan. Based on this agreement, the Company rents an 89 HA land area, Jetty and warehouse located at Tanjung Batu, Balikpapan. This agreement is valid for 15 (fifteen) years from February 1, 2001 until February 1, 2016.

i. Pada tanggal 15 April 2013, Perusahaan dan

PT Indonesia Pratama menandatangani Perjanjian Pekerjaan Konstruksi Jalan Pertambangan sepanjang 69 KM dari Pelabuhan Senyiur ke Tambang Batubara Tabang, Kalimantan Timur. Proyek ini bernilai US$ 23,5 juta.

i. On April 15, 2013, the Company and PT Indonesia Pratama entered into an Agreement for Construction Of The Haul Road 69 KM from Senyiur Port to Tabang Coal Mine, East Kalimantan. The contract value is US$ 23.5 million.

Pada tanggal 28 Mei 2013, Perjanjian ini dirubah dengan Addendum nomor 1, yang mencakup tambahan pekerjaan Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi (EPC) jembatan untuk jalan pertambangan dari Pelabuhan Senyiur ke Tambang Batubara Tabang dengan nilai sebesar US$ 3,39 juta.

On May 28, 2013, the agreement was amended under Addendum No. 1, which include additional work for Engineering Procurement and Constructions (EPC) of the bridge for the coal haul road from Senyiur Port to Tabang Coal Mine with the value amounting to US$ 3.39 million.

Pada 31 Desember 2013, Perusahaan telah menerima uang muka sebesar US$ 2.280 ribu dari PT Indonesia Pratama untuk kontrak konstruksi ini.

As of December 31, 2013, the Company has received down payment amounting to US$ 2,280 thousand from PT Indonesia Pratama for this construction contract.

j. Pada tanggal 22 April 2013, Perusahaan dan

PT Indonesia Bulk Terminal menandatangani Perjanjian Pekerjaan Penggantian Crane dan Pekerjaan Dermaga di IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan. Lingkup pekerjaan atas proyek ini adalah pengiriman serta pengantian crane dan beberapa pekerjaan konstruksi, proyek ini bernilai US$ 7 juta.

j. On April 22, 2013, the Company and PT Indonesia Bulk Terminal entered into a Crane Replacement and Wharft Work Agreement at IBT terminal Pulau Laut Kalimantan with a project value of US$ 7 million. The scope of work consists of freight and delivery to site of the crane, removal and replacement of four barge unloading cranes and some other constructions works.

k. Pada tanggal 23 Juli 2013, Perusahaan dan

Chevron Indonesia Company menandatangani Perjanjian Kontrak Sewa dan Operasi Shore Base. Kontrak ini untuk mendukung pelaksanaan Proyek Laut Dalam Indonesia (IDD) dan kontrak ini di lakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan timur. Perkiraan nilai kontrak adalah US$ 27 juta dan berlaku efektif selama 5 tahun sampai dengan tahun 2018.

k. On July 23, 2013, the Company and Chevron Indonesia Company entered into Shore Base Lease and Operation Contract. This contract is to support Indonesia Deep water Development (IDD) Project and this contract will be executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan. Estimated value of the contract is US$ 27 million and effective for five years until year 2018.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

65

32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

32. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENTS

a. Manajemen risiko modal

Grup mengelola modalnya untuk memastikan mereka dapat mempertahankan kelangsungan usaha disamping memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo liabilitas dan ekuitas.

a. Capital risk management

The Group manages its capital to ensure that it will be able to continue as a going concern while maximizing the return to stakeholders through the optimization of debt and equity balance.

Struktur modal Grup terdiri dari utang termasuk utang bank, utang jangka panjang dari pihak berelasi, dan liabilitas sewa pembiayaan yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian, kas dan setara kas dan modal tersedia bagi para pemegang saham dari induk perusahaan, terdiri dari modal saham dan laba ditahan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 18 atas laporan keuangan konsolidasian.

The capital structure of the Group consists of debt, which includes bank loans, long-term related party loan and lease liabilities disclosed in the notes to consolidated financial statements, cash and cash equivalents and equity attributable to equity holders of the parent, comprising issued capital and retained earnings as disclosed in Note 18 to the consolidated financial statements.

Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Board of Directors of the Company periodically reviews the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risk.

Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The gearing ratio as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

US$ '000 US$ '000Pinjaman: Debt:

Utang bank 12.500 12.500 Bank loanUtang jangka panjang dari Long-term loan from

pihak berelasi 115.363 110.000 a related partyLiabilitas sewa 99.622 145.167 Lease liabilities

Jumlah pinjaman 227.485 267.667 Total debt

Kas dan setara kas 57.125 44.974 Cash and cash equivalents

Pinjaman - bersih 170.360 222.693 Net debtModal 197.576 187.290 Equity

Rasio pinjaman bersih terhadap modal 86% 119% Net debt to equity ratio

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

keuangan b. Financial risk management objectives and

policies

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

The Group’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of its business, while managing the exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Group operates within defined guidelines that are approved by the Board.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

64

31. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN 31. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Liabilitas pada

Pinjaman yang biaya perolehanKas dan diberikan dan diamortisasi/

setara kas/ piutang/ Liabilities at Cash and cash Loans and amortized

equivalents receivables costUS$'000 US$'000 US$'000

31 Desember 2013 December 31, 2013

Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 57.125 - - Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya - 1.375 - Other financial assetsPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak ketiga - 65.985 - Third partiesPihak berelasi - 26.611 - Related parties

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak ketiga - 569 - Third partiesPihak berelasi - 486 - Related parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang bank - - 12.500 Bank loanUtang usaha Trade accounts payable

Pihak ketiga - - 47.415 Third partiesPihak berelasi - - 1.844 Related parties

Utang lain-lain Other accounts payablesPihak ketiga - - 2.572 Third partiesPihak berelasi - - 1.316 Related parties

Utang dividen - - 266 Dividends payableBeban yang masih harus dibayar Accrued expenses

Pihak ketiga - - 3.094 Third partiesPihak berelasi - - 3.582 Related party

Liabilitas sewa pembiayaan - - 47.827 Finance lease obligations

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current Financial LiabilitiesLiabilitas sewa pembiayaan - - 51.795 Finance lease obligationsPinjaman jangka panjang dari pihak berelasi - - 115.363 Long-term loan from a related partyJumlah 57.125 95.026 287.574 Total

Liabilitas pada

Pinjaman yang biaya perolehanKas dan diberikan dan diamortisasi/

setara kas/ piutang/ Liabilities at Cash and cash Loans and amortized

equivalents receivables costUS$'000 US$'000 US$'000

31 Desember 2012 December 31, 2012

Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 44.974 - - Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak ketiga - 49.678 - Third partiesPihak berelasi - 31.406 - Related parties

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak ketiga - 1.024 - Third partiesPihak berelasi - 341 - Related parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang bank - - 12.500 Bank loanUtang usaha Trade accounts payable

Pihak ketiga - - 49.502 Third partiesPihak berelasi - - 219 Related parties

Utang lain-lain Other payablesPihak ketiga - - 87 Third partiesPihak berelasi - - 1.333 Related parties

Utang dividen - - 286 Dividends payableBeban yang masih harus dibayar Accrued expenses

Pihak ketiga - - 3.808 Third partiesPihak berelasi - - 1.666 Related party

Liabilitas sewa pembiayaan - - 55.417 Finance lease obligations

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current Financial LiabilitiesLiabilitas sewa pembiayaan - - 89.750 Finance lease obligationsPinjaman jangka panjang dari pihak berelasi - - 110.000 Long-term loan from a related partyJumlah 44.974 82.449 324.568 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

67

ii. Manajemen risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk management

Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.

The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which are subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the income after tax. The risk on interest income is limited as the Group only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, the optimum balance between fixed and floating interest debt is considered upfront. The Group has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.

Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan paparan suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 0,50% digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.

The sensitivity analyses below have been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 0.50% increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.

Jika suku bunga telah lebih tinggi/rendah 0,50% dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba sebelum pajak Grup untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing akan turun/naik sebesar US$ 811 ribu dan US$ 616 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.

If interest rates had been 0.50% higher/lower and all other variables were held constant, income before tax of the Group for the year ended December 31, 2013 and 2012 would decrease/increase by US$ 811 thousand and US$ 616 thousand, respectively. This is mainly attributable to the Group exposures to interest rates on its variable rate borrowings.

Eksposur risiko tingkat bunga Grup pada aset keuangan dan liabilitas keuangan dijelaskan dalam tabel risiko likuiditas.

The Group exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk table.

iii. Manajemen risiko kredit iii. Credit risk management

Risiko kredit merujuk pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.

Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

66

Dewan Komisaris Perusahaan telah membentuk Komite Manajemen Risiko yang bertugas membantu Dewan Komisaris Perusahaan menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko Perusahaan, serta memastikan bahwa telah dilakukan penilaian yang mendalam terhadap semua transaksi dan tindakan yang dilakukan oleh Perusahaan yang berpotensi mengandung risiko serta memberikan rekomendasi mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut.

The Board of Commissioners of the Company has appointed a Risk Management Committee to assist the Board of Commissioners in determining the policy and procedures of the Company’s risk management and to ensure that all transactions and acts taken by the Company with risk, have been reviewed profoundly and also to give recommendation on the action taken to reduce the risk.

i. Manajemen risiko mata uang asing i. Foreign exchange risk management

Grup menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Meskipun mata uang fungsional Perusahaan adalah Dolar Amerika Serikat, ada beberapa transaksi yang menggunakan mata uang selain Dolar Amerika Serikat terutama Rupiah khususnya biaya operasional.

The Group is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation. Although the functional currency of the Company is the U.S. Dollar, there are transactions denominated in currency other than U.S. Dollar, mainly in Rupiah particularly the operating expenses.

Grup memegang kas dan setara kas dalam mata selain Dolar Amerika Serikat untuk modal kerja.

The Group also holds cash and cash equivalents denominated in currencies other than the U.S. Dollar for working capital purposes.

Grup mengelola eksposur terhadap mata uang selain Dolar Amerika Serikat, terutama Rupiah dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 30.

The Group manages exposure to foreign currency risk, especially Rupiah by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Group’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 30.

Sensivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan 7% dalam Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang Rupiah yang relevan adalah peningkatan atau penurunan US$ 2.028 ribu pada laba rugi setelah pajak. 7% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 7% dalam nilai tukar mata uang asing.

The Group’s sensitivity to a 7% increase and decrease in the US Dollar against Rupiah would result in US$ 2,028 thousand increase or decrease in profit or loss, net of tax. 7% is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at period end for a 7% change in foreign currency exchange rates.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

69

% US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '00031 Desember 2013 December 31, 2013Tanpa bunga Non-interest bearing

Utang usaha 42.706 6.430 123 - - 49.259 Trade accounts payableUtang lain-lain - 30 3.858 - - 3.888 Other payablesBeban yang masih harus dibayar 4.045 122 2.509 - - 6.676 Accrued expenses

Instrumen suku bunga variabel Variable interest rate instrumentsLiabilitas sew a pembiayaan 3,52 - 13.830 36.866 55.292 - 105.988 Lease liabilitiesUtang bank 2,76 - - 12.757 - - 12.757 Bank loan

Instrumen suku bunga tetap Fixed interest rate instrumentsPinjaman jangka panjang Long-term loan from dari pihak berelasi 7,17 - - - - 193.887 193.887 a related party

46.751 20.412 56.113 55.292 193.887 372.455

31 Desember 2012 December 31, 2012Tanpa bunga Non-interest bearing

Utang usaha 37.219 12.097 405 - - 49.721 Trade accounts payableUtang lain-lain kepada pihak ketiga 12 628 780 - - 1.420 Other payables to third partiesBeban yang masih harus dibayar 200 1.792 3.482 - - 5.474 Accrued expenses

Instrumen suku bunga variabel Variable interest rate instrumentsLiabilitas sew a pembiayaan 3,68 - 17.370 42.631 95.979 - 155.980 Lease liabilitiesUtang bank 2,71 - - 12.756 - - 12.756 Bank loan

Instrumen suku bunga tetap Fixed interest rate instrumentsPinjaman jangka panjang Long-term loan from dari pihak berelasi 9,85 - - - 153.254 - 153.254 a related party

37.431 31.887 60.054 249.233 - 378.605

Jumlah/Total

1-5 tahun/1-5 years

Lebih dari5 tahun/

More than5 years

1-3 bulan/1-3

months

Kurang dari 1 bulan/

Less than 1 month

3 bulan sampai 1

tahun/3 months to 1 year

Tingkat bunga rata-

rata tertimbang

efektif/Weighted average effective

interest rate

Tabel berikut merinci estimasi jatuh tempo instrumen keuangan non-derivatif Grup. Tabel tersebut telah disusun berdasarkan jatuh tempo kontrak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Dimasukkannya aset keuangan non-derivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Grup dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.

The following table details the Group's expected maturity for its non-derivative financial assets. The table has been drawn up based on the undiscounted contractual maturities of the financial assets including interest that will be earned on those assets. The inclusion of information on non-derivative financial assets is necessary in order to understand the Group's liquidity risk management as the liquidity is managed on a net asset and liability basis.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

68

Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan piutang usaha dan piutang lain-lain diberikan kepada pihak-pihak yang layak dan terpercaya.

The Group’s credit risk is primarily attributable to its cash and cash equivalents, trade and other accounts receivable. The Company places its cash and cash equivalents with reputable financial institutions, while trade and other accounts receivable are entered with respected and credit worthy parties.

Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit.

The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for impairment losses, represents the Group’s exposure to credit risk.

Pelanggan Grup terkonsentrasi pada industri pertambangan, minyak dan gas di Indonesia. Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, empat pelanggan memiliki kontribusi 88,67% dan 92,55% masing-masing dari jumlah pendapatan. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko kredit terbatas karena tidak pernah ada kegagalan kredit dari pelanggan-pelanggan tersebut.

The Group’s customer base is concentrated in the mining, oil and gas industry in Indonesia. For the years ended December 31, 2013 and 2012, four customers accounted for 88.67% and 92.55% of the total revenues. Management believes that the credit risk is limited because there has been no credit default from such customers.

iv. Manajemen risiko likuiditas iv. Liquidity risk management

Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas bertumpu pada dewan direksi yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan menyesuaikan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Group manages liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.

Perusahaan menjaga kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja, dimana dana tersebut ditempatkan dalam bentuk kas dan setara kas.

The Company maintains sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements, whereas the funds are placed in cash and cash equivalents.

Tabel berikut merinci sisa jangka kontrak Grup untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal dimana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas pembayaran bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang, jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal yang paling awal di mana Perusahaan dapat diminta untuk membayar.

The following tables detail the Group’s remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The tables have been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The tables include both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company may be required to pay.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

71

Grup tidak mempunyai instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar setelah pengakuan awal.

The Group does not have financial instruments measured at fair value subsequent to initial recognition.

33. KONDISI EKONOMI 33. CURRENT ECONOMIC CONDITION

Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2013 melambat dikarenakan dampak krisis di Uni Eropa dan pertumbuhan yang melambat di China dan India. Secara umum, harga komoditas pertambangan utama dunia termasuk batubara mengalami penurunan. Penurunan harga batubara yang terus berlanjut di masa datang dapat mempengaruhi operasi Perusahaan dan/atau pelanggan Perusahaan. Dampak keadaan ekonomi juga mempengaruhi kondisi keuangan para pelanggan yang meningkatkan risiko tidak tertagihnya piutang dari pelanggan. Penyelesaian kondisi ekonomi tersebut tergantung kepada penyelesaian krisis - suatu tindakan yang berada diluar kendali Perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan atau pengaruh krisis terhadap investor, pelanggan, dan pemasok Perusahaan. Manajemen menyakini bahwa Perusahaan dan entitas anak memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan operasinya di masa depan sehingga laporan keuangan konsolidasian tetap dapat disajikan dengan mempertahankan asumsi kelangsungan usaha.

The global economic growth in 2013 is slowing down due to the impact of crisis in Europe and low growth in China and India. The prices of certain world commodities including coal have decreased. The continous decline of coal price in the future may adversely affect the Company’s and/or its customers’ operations. Also, the effects of the economic situation on the financial condition of the customers have increased the credit risk inherent in the receivables from customers. Recovery of the economy condition is dependent on resolution of the economic crisis, which are beyond the Company’s control, to achieve economic recovery. It is not possible to determine the future effect the economic condition may have on the Company’s liquidity and earnings, including the effect flowing through from its investors, customers and suppliers. The management believes that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue their operations for the foreseeable future. Accordingly, the Company and its subsidiaries continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.

34. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS

34. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES

Pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, Grup melakukan transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:

For the years ended December 31, 2013 and 2012, the Group has investment and financing transactions that did not affect cash and cash equivalents and hence not included in the consolidated statements of cash flows with the detail as follows:

2013 2012

US$ '000 US$ '000

Penambahan aset pembiayaan melalui Increased in leased assets throughliabilitas sewa pembiayaan 2.566 38.526 lease liabilities

Increase in liabilities for purchase ofPenambahan aset tetap melalui utang 2.632 6.857 property, plant and equipment

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

70

% US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

31 Desember 2013 December 31, 2013Tanpa bunga Non-interest bearing

Kas 40 - - - 40 Cash on handPiutang usaha 57.266 34.792 538 - 92.596 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - 146 909 - 1.055 Other receivables

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instrumentsBank 1,43 45.885 - - - 45.885 Cash in banks

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instrumentsDeposito berjangka 8,88 - 11.200 - - 11.200 Time depositsAset keuangan lainnya 0,40 - - - 1.375 1.375 Other f inancial assets

103.191 46.138 1.447 1.375 152.151

31 Desember 2012 December 31, 2012Tanpa bunga Non-interest bearing

Kas 42 - - - 42 Cash on handPiutang usaha 65.682 15.402 - - 81.084 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - 291 1.074 - 1.365 Other receivables

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instrumentsBank 0,42 43.587 - - - 43.587 Cash in banks

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instrumentsDeposito berjangka 7,08 - 1.345 - - 1.345 Time deposits

109.311 17.038 1.074 - 127.423

1-3 bulan/1-3

months

Kurang dari 1 bulan/

Less than 1 month

3 bulan sampai 1

tahun/3 months to 1 year

Tingkat bunga rata-

rata tertimbang

efektif/Weighted average effective

interest rateJumlah/Total

1-5 tahun/1-5 years

Jumlah yang termasuk di atas untuk instrumen suku bunga baik untuk variabel non-derivatif aset keuangan maupun kewajiban dapat berubah jika perubahan tingkat suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.

The amounts included above for variable interest rate instruments for both non-derivative financial assets and liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.

c. Nilai wajar instrumen keuangan c. Fair value of financial instruments

Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau memakai suku bunga pasar:

Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values because of their short-term maturities or they carry market interest rate:

Nilai tercatat/ Nilai wajar/Carrying amount Fair value

US$ '000 US$ '000Pinjaman jangka panjang Long-term loan from

dari pihak berelasi 115.363 108.292 a related party

31/12/2013

Nilai wajar instrumen keuangan di atas ditentukan melalui analisa arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.

The fair value for the above financial instruments was determined by discounting estimated cash flows using discount rates for financial instruments with similar term and maturity.

(Halaman ini sengaja dikosongkan)(This page is intentionally left blank)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

72

35. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 35. EVENT AFTER REPORTING PERIOD Pada tanggal 29 Januari 2014 Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai bulan Oktober, Nopember dan Desember tahun 2011 dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 11.568.571.180, Rp 17.500.249.487 dan Rp 9.656.468.024 dari jumlah masing-masing yang diajukan sebesar Rp 11.569.238.802, Rp 17.603.372.697 dan Rp 10.322.424.094. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Perusahaan belum menerima pengembalian kelebihan Pajak Pertambahan Nilai tersebut diatas.

On January 29, 2014, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter for October, November and December 2011 Value Added Tax, amounting to Rp 11,568,571,180, Rp 17,500,249,487, and Rp 9,656,468,024, respectively, from total claims of Rp 11,569,238,802, Rp 17,603,372,697 and Rp 10,322,424,094, respectively. As of reporting dates, the Company has not received the refund yet from such overpayment.

36. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

36. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai 72 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 5 Maret 2014.

The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 72 were the responsibilities of the management, and were approved by the Group’s Directors and authorized for issue on March 5, 2014.

***********

08

DATA PERUSAHAAN

CORPORATE DATA

PROFIL DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONER’S PROFILE

PROFIL DIREKSI

BOARD OF DIRECTOR’S PROFILE

PROFIL KOMITE, SEKRETARIS

PERUSAHAAN, DAN INTERNAL AUDIT

COMMITTEE, CORPORATE SECRETARY

AND INTERNAL AUDIT’S PROFILE

INFORMASI PERUSAHAAN

COMPANY’S INFORMATION

Pemegang SahamShareholder

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Presiden Komisaris / President CommissionerWakil Presiden Komisaris / Vice President CommissionerKomisaris / CommissionerKomisaris / CommissionerKomisaris Independen / Independent CommissionerKomisaris Independen / Independent CommissionerKomisaris Independen / Independent Commissioner

Presiden Direktur / President DirectorWakil Presiden Direktur / Vice President DirectorDirektur / DirectorDirektur / DirectorDirektur / DirectorDirektur / DirectorDirektur Tidak Terafiliasi / Non-Affiliated Director

Richard Bruce NessWishnu WardhanaPandri Prabono-MoelyoM. Arsjad Rasjid P. M.SriyantoSimon F. SembiringAlbert Steven Budisusetija

Eddy Junaedy DanuSudirman SaidMochamad Kurnia AriawanAdrian StewartAlexei Jerome Garcia JovellanaGregory Joseph AndersonJohanes Ispurnawan

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

Direksi Bertanggung jawabDirector in Charge

Fungsi KorporatCorporate Functions

Internal Audit & Quality Assurance - Iman ShofiHealth, Safety and Environment - Wismo Budi KaryawanCorporate Secretary & Legal - Meinar KusumastutiSupply Chain Management - Bima Budihardjo

- Eddy Junaedy Danu - Sudirman Said

Presiden Direktur / President DirectorWakil Presiden Direktur / Vice President Director

- Gregory Joseph Anderson

Pengembangan Strategi Bisnis / Strategic Business Development

Corporate Commercial & Risk Management - Lambertus AllardCorporate Business Acquisition - Daniel Indra Mulyawan

- Johanes Ispurnawan

- Adrian Stewart

- Dave Adams

- Teguh Haryono

Sumber Daya Manusia dan Corporate Affairs / Human Capital and Corporate Affairs

Pertambangan & Aset / Mining & Asset

Jasa Perminyakan & Gas Bumi / Oil & Gas Services

Infrastruktur / Infrastructure

Human Capital Organization Development - RusdiawanExternal Relations - Agus Budi NurwiyotoCorporate Communication - Marzuki Asikin

- Alexei Jerome Garcia Jovellana

Perencanaan Investasi Korporat / Corporate Planning Investment

- Mochamad Kurnia Ariawan

Direktur Keuangan / Chief Financial Officer

Tax - Masruhan Handi FadhilahStatutory Reporting - Erwin Besar RiyantoBusiness Line Accounting - Romi Novan IndrawanFinancial Controller - Sreecharan N. V.Treasury - FirzaniSAP Implementation - Sudarto Unsurlany

Corporate Planning - Daniel Indra Mulyawan / Alif SasetyoEquity Investment - Alexei Jerome Garcia Jovellana

Cosmo - Alif SasetyoInvestor Relation - Alexei Jerome Garcia Jovellana

Mining - Edra Emilza

Oil & Gas Services - Dave Adams

Engineering & Project Management - Mohammad Fitriyansyah

Asset - Bobby Sumardiat Atmosudirjo

217PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

43 tahun, diangkat menjadi Komisaris Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Beliau juga

menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Indika Energy Tbk., Komisaris PT Tripatra

Engineering dan PT Engineers and Constructors (sejak Juli 2007), Komisaris PT Indika

Mitra Energi (sejak Mei 2010) dan Komisaris Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.

(sejak November 2010). Beliau juga menjabat sebagai Direktur di PT Kideco Jaya Agung

(sejak November 2005), Direktur Utama PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak 2007)

dan Direktur PT Indika Energy Infrastructure (sejak Juni 2010). Beliau menimba ilmu

di University of Southern California dalam bidang Computer Engineering pada tahun

1990 dan meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari Pepperdine

University, California, Amerika Serikat pada tahun 1993.

Age 43, was appointed as Commissioner of Petrosea in May 6th, 2013. He is also Vice

President Director of PT Indika Energy Tbk., Commissioner at PT Tripatra Engineering and

PT Engineers and Constructors (since July 2007), Commissioner at PT Indika Mitra Energi

(since May 2010) and President Commissioner PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (since

November 2010). He also serves as Director of PT Kideco Jaya Agung (since November

2005), President Director of PT Indika Infrastuktur Investindo (since 2007) and Director

of PT Indika Energy Infrastructure (since June 2010). He studied at the University of

Southern California, United States in Computer Engineering in 1990 and graduated from

Pepperdine University, California, United States of America (USA), with a bachelor’s

degree in Business Administration in 1993.

65 tahun, diangkat menjadi Komisaris Petrosea sejak tanggal 6 Mei 2013. Beliau juga

menjabat sebagai Komisaris PT Indika Energy Tbk. sejak Mei 2013 dan Komisaris Utama PT

Tripatra Engineering dan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) sejak Mei 2012.

Bapak Prabono telah berpengalaman selama 33 tahun dengan Tripatra. Beliau pernah

menjabat sebagai Presiden Komisaris di Petrosea (2009-2010), Presiden Direktur di

Tripatra (1989-2010), Direktur di Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. (2005-2013) dan Direktur di

PT Indika Energy Tbk. (2007-2013). Beliau mulai berkarier sebagai insinyur dan kariernya

meningkat dengan menduduki beberapa posisi, seperti Project Engineer, Project

Manager dan Project Director untuk berbagai proyek rekayasa dan turnkey Engineering,

Procurement and Construction (EPC). Beliau mempunyai pengalaman yang luas dalam

menangani kontrak-kontrak konstruksi internasional dan mengetahui praktik, serta

karakter atas industri konstruksi di Indonesia. Bapak Prabono lulus dari Institut Teknologi

Bandung (ITB), Indonesia dengan gelar Insinyur di bidang Mechanical Engineering pada

tahun 1974, dan dari Central Institute of Management dengan gelar Master di bidang

Business Administration pada tahun 1989.

Age 65, was appointed as a Commissioner of Petrosea in May 6th, 2013. He is also the

Commissioner of PT Indika Energy Tbk. since May 2013 and President Commissioner of PT

Tripatra Engineering and PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) since May 2012.

Mr. Prabono has spent more than 33 years with Tripatra. He was President Commissioner

of Petrosea (2009-2010), President Director of Tripatra from 1989 to 2010, Director of

Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. (2005-2013) and Director of PT Indika Energy Tbk. (2007-

2013). He progressed to various positions such as Project Engineer, Project Manager

and Project Director for various engineering and turnkey Engineering, Procurement and

Construction (EPC) projects. He has extensive experience in dealing with large scale

international construction contracts and on practices and characteristics of construction

industries in Indonesia. Mr. Prabono graduated from Bandung Institute of Technology

(ITB), Indonesia with a Bachelor Degree in Mechanical Engineering in 1974, and from the

Central Institute of Management with a Master Degree in Business Administration in 1989.

M. ARSJAD RASJID P.M.

KomisarisCommissioner

PANDRI PRABONO-MOELYO

KomisarisCommissioner

64 tahun, diangkat menjadi Presiden Komisaris Petrosea pada tanggal 21 Oktober 2010.

Beliau telah bergabung dengan Petrosea sejak bulan Juli 2009, dan sebelumnya beliau

menjabat sebagai Presiden dan Chief Executive Officer. Beliau menjabat sebagai Direktur

PT Indika Energy Tbk. sejak bulan Mei 2009. Bapak Ness sangat berpengalaman di sektor

energi, sumber daya dan pertambangan selama lebih dari 38 tahun. Jabatan yang

dipegang oleh beliau sebelumnya termasuk Presiden Direktur di sejumlah perusahaan

Newmont, konsultan pertambangan pada PT Clinton Indonesia dan Wakil Presiden

PT Freeport Indonesia. Saat ini, Bapak Ness juga menjabat sebagai Mining Chairman

di American Chamber of Commerce, Indonesia, dan Mining Chairman di International

Business Chamber, Indonesia. Beliau lulus dari Moorhead Technical Institute, Minnesota,

Amerika Serikat pada tahun 1969 dengan gelar di bidang Mechanics dan dari Moorhead

State University, Minnesota, Amerika Serikat untuk tambahan pendidikan pasca

pendidikan menengah. Bapak Ness menyelesaikan professional management program di

Harvard Business School, Massachusetts, Amerika Serikat, pada tahun 1992.

RICHARD BRUCE NESS

Presiden KomisarisPresident Commissioner

WISHNU WARDHANA

Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner

Age 64, was appointed as President Commissioner of Petrosea in October 21st, 2010.

Mr. Ness has worked for Petrosea since July 2009, and was previously the President

and Chief Executive Officer. Mr. Ness has served as a Director of PT Indika Energy Tbk.

since May 2009. He has been involved in the energy, resources and mining sectors for

over 38 years. His previous positions include President Director of various Newmont

entities, mining consultant at PT Clinton Indonesia and Vice President of PT Freeport

Indonesia. Mr. Ness also currently holds the position of Mining Chairman at the American

Chamber of Commerce, Indonesia, and the Mining Chairman at the International Business

Chamber, Indonesia. He graduated from Moorhead Technical Institute, Minnesota, United

States of America (USA) in 1969 with a degree in Mechanics and later attended Moorhead

State University, Minnesota, USA for additional studies in post-secondary education.

He completed a program in professional management at Harvard Business School,

Massachusetts, USA, in 1992.

43 tahun, diangkat sebagai Wakil Presiden Komisaris Petrosea sejak tanggal 6 Mei

2013. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Indika Energy Tbk., PT

Teladan Resources dan PT Indika Inti Corpindo. Beberapa posisi yang juga beliau jabat,

antara lain Komisaris Utama dari PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak Maret 2008),

Komisaris PT Indika Mitra Energi (sejak 2005), Komisaris PT Indoturbine (sejak 2005),

Komisaris PT Kideco Jaya Agung (sejak 2005), Wakil Komisaris Utama Tripatra, Komisaris

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., dan Komisaris PT Indika Energy Infrastructure

(sejak Juni 2010). Direktur Utama PT Teladan Resources (sejak 2004) dan PT Indika Inti

Corpindo (sejak 2007). Beliau meraih gelar Bachelor of Arts in Economics dari Pepperdine

University, California, Amerika Serikat pada tahun 1993.

Age 43, was appointed as Vice President Commissioner of Petrosea in May 6th, 2013. He

is the current President Director of PT Indika Energy Tbk., PT Teladan Resources and PT

Indika Inti Corpindo. Other positions currently held include President Commissioner of

PT Indika Infrastruktur Investindo (since March 2008), Commissioner of PT Indika Mitra

Energi (since 2005), Commissioner of PT Indoturbine (since 2005), Commissioner of PT

Kideco Jaya Agung (since 2005), Vice President Commissioner of Tripatra, Commissioner

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., and Commissioner of PT Indika Energy Infrastructure

(since June 2010). President Director of PT Teladan Resources (since 2004) and PT Indika

Inti Corpindo (since 2007). He graduated from Pepperdine University, California, United

States of America (USA), with a Bachelor’s Degree in Economics in 1993.

SUSUNAN DEWAN KOMISARISBOARDS OF COMMISSIONERS

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

218 219PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

63 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen pada tanggal 27 Mei 2009. Saat ini, beliau juga

menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2010.

Berdinas di Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama 32 tahun sejak tahun 1975 sampai memasuki

masa purnabakti pada tahun 2007. Beliau lulus dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

(AKABRI) pada tahun 1974, dan mengikuti berbagai program pelatihan militer di Sustafpur

pada tahun 1987, Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) pada tahun 1992 dan

di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) pada tahun 2000. Beliau juga pernah menjabat

sebagai Komandan Korem (Danrem) 074/Solo (1998-2000), Wakil Komandan Jenderal Komando

Pasukan Khusus (Wadanjen Kopassus) (2000- 2002), Komandan Jenderal (Danjen Kopassus)

(2002-2005), Panglima Kodam (Pangdam) Siliwangi (2005- 2006), dan Gubernur Akademi Militer

(AKMIL) (2006-2007) dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.

Age 63, was appointed as Independent Commissioner of Petrosea in May 27th, 2009. Presently

serves as Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since 2010. He spent

32 years in the Indonesian Military, from 1975 until his retirement in 2007. He graduated from

the Indonesia Military Academy (AKABRI) in 1974, and completed a series of military training

programs, including Combat Training (Sustafpur) in 1987, Army Staff College (Seskoad) in 1992

and The National Resilience Institute of the Republic of Indonesia (Lemhanas) in 2000. He has

served as Commander of the Military Regional Command 074/Solo (1998-2000), Vice Commander

General of Army Special Forces (Wadanjen Kopassus) (2000-2002), Commander General of Army

Special Forces (Danjen Kopassus) (2002-2005), Commander of the Military Command Siliwangi

(Pangdam Siliwangi) (2005-2006), and Governor and Major General of the Military Academy

(AKMIL) (2006-2007).

SRIYANTO

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

65 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen Petrosea pada tanggal 4 Maret 2009. Beliau

bergabung dengan Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (Departemen Pertambangan dan

Energi) sebagai Kepala Seksi Pengembangan Penanaman Modal Asing pada tahun 1991, dan

diangkat sebagai Direktur Pengembangan Industri Pertambangan pada tahun 1998, serta pada

tahun 2001 diangkat menjadi Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada

tahun 2003, beliau diangkat menjadi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, dan

menjadi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi pada tahun 2005. Beliau menjabat

sebagai Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan

pensiun sebagai birokrat pada bulan Februari 2009. Beliau aktif sebagai Penasihat Senior untuk

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sampai Oktober 2009. Beliau meraih gelar Sarjana

Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia pada tahun 1976 dan gelar

Ph.D di bidang Ekonomi Mineral dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1991.

Pada bulan Februari 2009, beliau meluncurkan buku yang berjudul “Jalan Baru untuk Tambang:

Mengalirkan Berkah bagi Anak Bangsa”.

Age 65, was appointed as Independent Commissioner of Petrosea in March 4th, 2009. He

joined the Directorate General of Mines and Energy (Department of Mines and Energy) as Head

of Section for Foreign Investment Development in 1991, and promoted as Director of Mining

Industry Development in 1998 and as Head of Research and Development Agency in 2001 at the

Department of Energy and Mineral Resources. In 2003, he was appointed as Director General of

Geology and Mineral Resources and became Director General of Mineral, Coal and Geothermal in

2005. He was appointed as Deputy to the Minister of Energy and Mineral Resources for Economic

and Finance, until his retirement in February 2009. He remained active as Senior Adviser to

Minister of Energy and Mineral Resources until October 2009. He completed a degree in Mining

Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia in 1976 and a Ph.D in

Mineral Economics from the University of New South Wales, Australia in 1991. In February 2009,

he launched his book “Jalan Baru untuk Tambang: Mengalirkan Berkah bagi Anak Bangsa”.

SUSUNAN DEWAN KOMISARISBOARDS OF COMMISSIONERS

SIMON F. SEMBIRING

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

ALBERT STEVEN

BUDISUSETIJA

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

57 tahun, diangkat menjadi Komisaris Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Beliau menjabat

sebagai Komisaris Independen PT Tripatra Engineers and Constructors sejak tahun 2012.

Pada tahun 2010 hingga tahun 2012, beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer,

dan menjabat sebagai Chief Operating Officer dari tahun 2007 hingga tahun 2010 di

Tripatra. Beliau mulai berkarier sebagai insinyur, dan kariernya meningkat menduduki

beberapa posisi seperti Project Engineer, Project Manager dan Project Director untuk

berbagai proyek rekayasa dan turnkey Engineering, Procurement and Construction (EPC).

Bapak Budisusetija lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan gelar Sarjana di

bidang Teknik Sipil, dan meraih gelar Master dari Universitas Indonesia (UI) di bidang

International Business Management.

Age 57, was appointed as Independent Commissioner of Petrosea in May 6th, 2013. He

presently serves as Independent Commissioner of PT Tripatra Engineers and Constructors

since 2012. Previously he served as Chief Executive Officer from 2010 to 2012 and Chief

Operating Officer from 2007 to 2010 of Tripatra. He started his career as an engineer and

progressed to various positions including Project Engineer, Project Manager and Project

Director for various engineering and turnkey Engineering, Procurement and Construction

(EPC) projects. He graduated from Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia with

a Bachelor’s Degree in Civil Engineering and from the University of Indonesia with a

Master’s Degree in International Business Management.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

220 221PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

JOHANES ISPURNAWAN

Direktur Tidak TerafiliasiNon-Affiliated Director

GREGORY JOSEPH ANDERSON

DirekturDirector

42 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada tanggal 21 Oktober 2010. Sebelumnya,

beliau menjabat sebagai Head of Human Capital dan General Services di PT Indika

Energy Tbk. dari tahun 2006 sampai dengan 2010. Selama 15 tahun berkarier, beliau

telah menduduki berbagai jabatan di bidang manajemen sumber daya manusia. Beliau

memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada

tahun 1995 dan memperoleh gelar Master di bidang Human Resources Management dari

Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 2008.

Age 42, was appointed as a Director of Petrosea in October 21st, 2010. Prior to becoming a

Director of Petrosea, he was the Head of Human Capital and General Services at PT Indika

Energy Tbk. from 2006 until 2010. In a career spanning 15 years, he has held management

positions in human resources. He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from

Atmajaya University Yogyakarta in 1995 and a Master’s Degree in Human Resources

Management from Atmajaya University Jakarta in 2008.

58 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada tanggal 21 Oktober 2010. Bapak

Anderson menjabat sebagai Chief Operating Officer di PT Petrosea Tbk. sejak bulan

Juli 2010, dan telah bekerja untuk Petrosea, atau dengan pemegang saham mayoritas

sebelumnya Clough Engineering Limited sejak 1995. Beliau telah berpengalaman lebih

dari 34 tahun di industri pertambangan dan civil engineering dan telah menangani

proyek di Asia dan Australia. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Civil Engineering

dari Universitas Monash di Australia pada tahun 1978 dan memperoleh Quarry Manager

Certificate of Competency (Unrestricted) dari Departemen Mineral dan Energy (Australia

Barat) di Perth, Australia pada tahun 1990.

Age 58, was appointed as Director of Petrosea in October 21st, 2010. Mr Anderson has been

the Chief Operating Officer of Petrosea since July 2010, and has worked for Petrosea and

its previous majority shareholder Clough Engineering Limited since 1995. He has more

than 34 years’ experience in the mining and civil engineering industries and has worked

on projects throughout Asia and Australia. He received his Bachelor’s Degree in Civil

Engineering from Monash University in Australia in 1978 and received a Quarry Manager

Certificate of Competency (Unrestricted) from the Department of Minerals & Energy

(Western Australia) Perth, Australia in 1990.

EDDY JUNAEDY DANU

Presiden DirekturPresident Director

SUDIRMAN SAID

Wakil Presiden DirekturVice President Director

SUSUNAN DIREKSIBOARDS OF DIRECTORS

51 tahun, diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013.

Sebelumnya menjabat sebagai Group Chief of Human Capital and Corporate Services

di PT Indika Energy Tbk., setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Human

Capital pada PT Petrosea Tbk. (2009-2010). Beliau adalah Executive Director Asia-Pacific

Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2013. Pada tahun 2005, beliau terlibat dalam

Rekonstruksi Pasca Tsunami untuk Aceh dan Nias selama tiga (3) tahun, sebagai Deputi

Kepala BRR Aceh Nias, bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia.

Sebelum kembali bergabung dengan Indika Energy Group (IEG), beliau terlibat dalam

Transformasi PT Pertamina (Persero), dengan tugas melakukan pembenahan fungsi

Sekretaris Perusahaan (2008), dan Supply Chain Management (2008-2009). Alumni dari

Universitas George Washington ini memperoleh gelar MBA dengan konsentrasi Human

Resource Management dan Organizational Development. Beliau juga memperoleh gelar

Akuntan beregister dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Saat ini ia duduk

sebagai Dewan Pengurus Nasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Age 51, appointed as Vice President Director of Petrosea in May 6th, 2013. Previously, he

was the Group Chief Human Capital and Corporate Services for PT Indika Energy Tbk., after

serving PT Petrosea Tbk. as Human Capital Director (2009-2010). He was the Executive

Director of APEC CEO Summit 2013. In 2005, he involved in Aceh-Nias Post Tsunami

Reconstruction Agency (BRR) for three (3) years, as the Deputy Director for Human

Resources and Institutional Development. Before he returned to Indika Energy Group (IEG)

in 2009, he joined the Pertamina’s Transformation Team in which he served as Corporate

Secretary (2008), and SVP Integrated Supply Chain (2008-2009). An alumni Graduate

from George Washington University, United State of America (USA), where he earned his

Master’s Degree in Human Resource Management and Organizational Development. He is

also a Registered Accountant from the State College of Accountancy (STAN). He has now

a seat on the National Council of the Indonesian Institute of Accountants (IAI).

63 tahun, diangkat menjadi Presiden Direktur Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Saat ini, beliau

juga menjabat Direktur di PT Indika Energy Tbk., dan Wakil Komisaris Utama PT Indika Infrastruktur

Investindo. Beliau telah mengabdi di PT Tripatra Engineers and Constructors selama lebih dari

34 tahun, dimana sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Tripatra dan Executive Director for

Marketing and Operational. Memiliki lebih dari 36 tahun pengalaman di bidang engineering dan

project management dan telah menjabat sebagai Project Engineer dan Project Manager untuk

berbagai proyek minyak dan gas Engineering, Procurement and Constrution (EPC) berskala

besar. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada

tahun 1973 dan Master di bidang International Business dari Prasetya Mulya Business School

pada tahun 1998.

Age 63, appointed as President Director of Petrosea since May 6th, 2013. His other

positions include Director of PT Indika Energy Tbk., and Vice President Commissioner

of PT Indika Infrastruktur Investindo. He has been served at PT Tripatra Engineers and

Constructors for more than 34 years, where previously held positions as Commissioner of

Tripatra and Executive Director for Marketing and Operational. He has more than 36 years’

experience in engineering and project management and has served as Project Engineer

and Project Manager for various large-scale oil and gas Engineering, Procurement and

Constrution (EPC) projects. He graduated with a degree in Electrical Engineering from

Bandung Institute of Technology (ITB) in 1973 and a Master in International Business from

Prasetya Mulya Business School in 1998.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

222 223PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

ADRIAN STEWART

Direktur Director

36 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Sebelumnya

beliau pernah menduduki berbagai jabatan manajerial di PT Petrosea Tbk., antara lain

General Manager – Mining dari tahun 2011 hingga tahun 2013, Business Improvement

Manager pada tahun 2011, dan Technical Manager Mining (Relief GM) dari tahun 2010

hingga tahun 2011. Memperoleh gelar Sarjana di bidang pertambangan dari University of

South Australia, Mawson Lakes Campus, SA, pada tahun 2000 dan gelar Master di bidang

Bisnis Administrasi dari Curtin University Perth, Australia pada tahun 2014.

Age 36, was appointed as Director of Petrosea in May 6th, 2013. He held various managerial

positions at Petrosea, as General Manager – Mining from 2011 to 2013, Business

Improvement Manager in 2011, and Technical Manager Mining (Relief GM) from 2010 to

2011. He graduated with a Bachelor’s Degree in Engineering (Mining) from University of

South Australia, Mawson Lakes Campus, SA, in 2000 and a Master’s Degree in Business

Administration from Curtin University Perth, Australia in 2014.

MOCHAMAD KURNIA

ARIAWAN

DirekturDirector

ALEXEI JEROME GARCIA JOVELLANA

DirekturDirector

40 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Sebelumnya

menjabat sebagai Head of Corporate Planning & Corporate Finance di PT Petrosea Tbk. dari

tahun 2010 hingga tahun 2013 dan Deputy Head – Equity Research di Mandiri Sekuritas dari

tahun 2007 hingga tahun 2010. Beliau mengawali kariernya sebagai Auditor dan menjabat

berbagai posisi seperti Chief Financial Officer, Associate Finance Director, Senior Planning

and Financial Planning Analyst di beberapa perusahaan sekuritas di Manila, Filipina. Beliau

memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari De La Salle University - Taft pada tahun

1995, gelar Master di bidang Administrasi Bisnis dari Ateneo Graduate School of Business,

Rockwell Center, Makati dan juga seorang Certified Public Accountant dari Filipina.

Age 40, was appointed as Director of Petrosea in May 6th, 2013. He was Head of

Corporate Planning & Corporate Finance of Petrosea from 2010 to 2013, Deputy Head –

Equity Research of Mandiri Sekuritas from 2007 to 2010. He started his career as an

auditor and progressed to various positions such as Chief Financial Officer, Associate

Finance Director, Senior Planning and Financial Planning Analyst for various securities

companies in Manila, Philippines. He received his Bachelor’s Degree in Accountancy from

De La Salle University - Taft in 1995, a Master’s Degree in Business Administration from

Ateneo Graduate School of Business, Rockwell Center, Makati. He is also a Certified Public

Accountant - Philippines.

43 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Beliau juga menjabat

sebagai Direktur PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri sejak bulan Oktober 2011. Sebelumnya,

beliau menjabat sebagai Senior Financial Controller dan Financial Controller di PT Petrosea

Tbk., masing-masing dari tahun 2012 hingga tahun 2013 dan dari tahun 2010 hingga tahun

2012, Financial Controller di PT Astra Zeneca Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2010,

serta menduduki berbagai jabatan manajerial di PT Shell Indonesia dan Shell Oil Company

di Amerika Serikat dari tahun 1999 hingga tahun 2008. Beliau mengawali kariernya sebagai

Assistant Manager Audit di Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Aryanto dari tahun 1994

hingga tahun 1997 dan Senior Auditor di PriceWaterhouseCoopers dari tahun 1997 hingga

tahun 1999. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia

(UI) pada tahun 1996, memperoleh gelar Master dari IPMI International Business School Jakarta

pada tahun 2008, dan Certified Management Accountant, AICMA Australia pada tahun 2010.

Age 43, was appointed as Director of Petrosea in May 6th, 2013. He also serves as Director

of PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri since October 2011. Previously, he was Senior Financial

Controller of Petrosea from 2012 to 2013, Financial Controller of Petrosea from 2010 to 2012,

Financial Controller of PT AstraZeneca Indonesia from 2008 to 2010 and served various

managerial positions in PT Shell Indonesia and Shell Oil Company in USA from 1999 to 2008.

He started his career as Assistant Audit Manager in Public Accountant Company Amir

Abadi Jusuf & Aryanto from 1994 to 1997 and Senior Auditor of PricewaterhouseCoopers

from 1997 to 1999. He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from University of

Indonesia in 1996, a Master’s Degree from IPMI International Business School Jakarta in

2008 and a Certified Management Accountant, AICMA Australia, in 2010.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

224 225PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

M. HARRI SANTOSO

AnggotaMember

51 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota non-eksekutif Komite Audit sejak bulan Mei 2010.

Bapak Santoso menjabat selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada

kantor perwakilan di Singapura sejak bulan September 2011. Sebelumnya, Beliau menjabat

selaku Wakil Direktur International Investment Promotion untuk Eropa, Afrika dan Timur

Tengah di BKPM. Mendapatkan gelar Master di bidang Perencanaan dan Kebijakan Publik dari

Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1997.

Age 51, was appointed a non-executive member of the Audit Committee since May 2010.

Mr. Santoso has served as the Head of Indonesia Investment Coordinating Board (BKPM)

representative office in Singapore since September 2011. He was previously Deputy Director,

International Investment Promotion for Europe, Africa and the Middle East in BKPM. He earned

his Master’s Degree in Planning and Public Policy from the University of Indonesia in 1997.

PROFIL KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN & INTERNAL AUDIT

COMMITTEE, CORPORATE SECRETARY

& INTERNAL AUDIT’S PROFILE

KOMITE AUDIT / AUDIT COMMITTEE

SIMON F. SEMBIRING

Ketua KomiteChairman

65 tahun. Beliau ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit sejak bulan Mei 2010 dan juga menjabat

sebagai Komisaris Independen Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan Komisaris pada

halaman 220 untuk informasi lebih lanjut.

Age 65, was appointed as the Chairman of Audit Committee since May 2010 and also

Independent Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners profile page

220 for further details.

DEDDY H. SUDARIJANTO

AnggotaMember

42 Tahun. Beliau diangkat menjadi anggota non-eksekutif Komite Audit sejak bulan Mei

2010. Bapak Sudarijanto menjabat sebagai CEO di PT Polypet Karyapersada sejak tahun

2004 dan anggota Direksi di PT Indika Multimedia. Beliau memperoleh gelar Master di bidang

Manajemen Industri dari Universitas Stanford pada tahun 1994, dan gelar Sarjana Teknik

Industri dari Universitas Northeastern pada tahun 1993.

Age 42, was appointed as a non-executive member of the Audit Committee since May 2010.

Mr. Sudarijanto has served as the CEO of PT Polypet Karyapersada since 2004 and a member

of the Board of Director at PT Indika Multimedia. He earned a Master’s Degree in Industrial

Management from Stanford University in 1994, and a Bachelor of Science Degree in Industrial

Engineering from Northeastern University in 1993.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

226 227PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

ALBERT STEVEN

BUDISUSETIJA

AnggotaMember

57 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Human Capital Petrosea pada bulan Mei

2013.

Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen Petrosea. Harap merujuk kepada profil

Dewan Komisaris pada halaman 220 untuk informasi lebih lanjut.

Age 57, was appointed as member of Human Capital Committee of Petrosea since May 2013.

He is also an Independent Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners

profile page 220 for further details.

DAYAN HADIPRANOWO

AnggotaMember

42 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Human Capital Petrosea pada bulan Mei

2013.

Beliau menjabat sebagai Head of Human Capital PT Indika Energy Tbk., sejak bulan Agustus

2011. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Human Resource pada Coca Cola Amatil

Indonesia pada bulan Juli 2009 sampai dengan Juli 2011. Sebelumnya, beliau pernah

menjabat di beberapa perusahaan multinasional dan telah mengikuti berbagai pelatihan di

bidang Human Capital.

Beliau memperoleh gelar Master of Commerce dari Universitas New South Wales, di Sydney,

Australia pada tahun 1999 dan Bachelor of Science dari Universitas Indonesia pada tahun

1994.

Age 42, was appointed as member of Human Capital Committee of Petrosea since May 2013.

Mr. Hadipranowo has served as Head of Human Capital at PT Indika Energy Tbk since August

2011. He was a Human Resource Director at Coca Cola Amatil Indonesia on July 2009 up

to July 2011. And previously, he held various positions in multinational company and has

participated in various trainings in Human Capital.

He earned Master of Commerce from University of New South Wales, Sydney, Australia in

1999 and Bachelor of Science from University of Indonesia in 1994.

KOMITE HUMAN CAPITAL / HUMAN CAPITAL COMMITTEE

WISHNU WARDHANA

AnggotaMember

43 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Human Capital Petrosea sejak bulan Mei

2013.

Beliau juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada

profil Dewan Komisaris pada halaman 218 untuk informasi lebih lanjut.

Age 43, was appointed as member of Human Capital Committee of Petrosea since May 2013.

He is also a Vice President Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners

profile page 218 for further details.

RICHARD BRUCE NESS

Ketua KomiteChairman

64 tahun. Beliau diangkat menjadi ketua Komite Human Capital Petrosea sejak bulan Mei

2013.

Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil

Dewan Komisaris pada halaman 218 untuk informasi lebih lanjut.

Age 64, was appointed as Chairman of Human Capital Committee of Petrosea since May

2013.

He is also a President Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners

profile page 218 for further details.

M. ARSJAD RASJID P.M.

AnggotaMember

43 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Human Capital Petrosea sejak bulan Mei

2013.

Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan

Komisaris pada halaman 219 untuk informasi lebih lanjut.

Age 43, was appointed as member of Human Capital Committee of Petrosea since May 2013.

He is also a Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners profile page

219 for further details.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

228 229PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

SUBBIAH SUKUMARAN

AnggotaMember

ALBERT STEVEN

BUDISUSETIJA

AnggotaMember

57 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Petrosea

pada bulan Mei 2013.

Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen Petrosea. Harap merujuk kepada profil

Dewan Komisaris pada halaman 220 untuk informasi lebih lanjut.

Age 57, was appointed as member of Risk and Investment Management Committee of

Petrosea since May 2013.

He is also an Independent Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners

profile page 220 for further details.

64 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Petrosea

pada bulan Mei 2013.

Beliau menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Tripatra sejak bulan April 2013, Executive

Director dari Mei 2012 hingga April 2013, Senior Vice President Supply Chain Management, dari

bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Mei 2012, Senior Manager Procurement and Manager

Procurement dari bulan Oktober 1992 hingga bulan Juni 2008 pada PT Tripatra Engineers

and Constructors. Beliau telah bekerja di Tripatra dan berpengalaman selama lebih dari 22

tahun dalam bidang Corporate Supply Chain Management untuk berbagai proyek di bidang

minyak dan gas bumi (migas), telekomunikasi dan energi. Memperoleh gelar Sarjana di

bidang Engineering dan gelar Master di bidang Management Sciences (MBA) dari University

Madras, India.

64 years, was appointed as member of Risk and Investment Management Committee of

Petrosea since May 2013.

He was the Member of the Board of Commissioners of Tripatra since April 2013, Executive

Director from May 2012 to April 2013, Senior Vice President Supply Chain Management

from June 2008 to May 2012, Senior Manager Procurement and Manager Procurement from

October 1992 to June 2008 of PT.Tripatra Engineers and Constryctors. For more than 22 years

he managed PT Tripatra Corporate Supply Chain Management for projects such as oil, gas,

telecommunications and energy. He graduated with a Bachelor’s Degree in Engineering and

a Master’s Degree in Management Sciences (MBA) from University of Madras, India.

KOMITE MANAJEMEN RIS IKO & INVESTASI /

INVESTMENT & R ISK MANAGEMENT COMMITTEE

M. ARSJAD RASJID P.M.

AnggotaMember

WISHNU WARDHANA

Ketua KomiteChairman

BURHAN SUTANTO

AnggotaMember

43 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Petrosea

pada bulan Mei 2013.

Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan

Komisaris pada halaman 219 untuk informasi lebih lanjut.

Age 43, was appointed as member of Risk and Investment Management Committee of

Petrosea since May 2013.

He is also a Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners profile page

219 for further details.

43 tahun. Beliau diangkat sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko dan Investasi Petrosea

sejak bulan Mei 2013.

Beliau juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada

profil Dewan Komisaris pada halaman 218 untuk informasi lebih lanjut.

Age 43, was appointed as Chairman of Risk and Investment Management Committee of

Petrosea since May 2013.

He is also a Vice President Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners

profile page 218 for further details.

42 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Petrosea

pada bulan Mei 2013.

Beliau menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko PT Mitrabahtera Segara Sejati

Tbk. dan Corporate Planning Senior Vice President PT Indika Energy Tbk. Beliau juga pernah

menjabat beberapa posisi di Grup Danone sejak tahun 2005 sampai tahun 2011 dan terakhir

sebagai Direktur Keuangan Danone Vietnam, menjabat di berbagai posisi di PT HM Sampoerna

Tbk. sejak tahun 1996 sampai tahun 2005, dengan posisi terakhir Direktur Keuangan di salah

satu anak perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. Pada tahun 1994 sampai 1995, beliau juga

menjabat sebagai Senior Auditor di Arthur Andersen. Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari

Universitas Trisakti pada tahun 1994.

42 years, was appointed as member of Risk and Investment Management Committee of

Petrosea since May 2013.

He is a member of Risk Management Committee of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. and

Corporate Planning Senior Vice President of PT Indika Energy Tbk. He held various positions

in Danone’s Group from 2005 until 2011 and lastly as Director of Finance of Danone Vietnam.

He held various positions in PT HM Sampoerna Tbk. from 1996 until 2005 with the last

position as Director of Finance in a subsidiary of PT HM Sampoerna Tbk. From 1994 until 1995

he served as Senior Auditor of Arthur Andersen (Prasetio Utomo & Co). He earned a Bachelor

Degree in Economics from Trisakti University in 1994.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

230 231PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

MEINAR KUSUMASTUTI

38 tahun, menduduki jabatan Sekretaris Perusahaan sejak bulan November 2010. Sebelumnya, sejak

Januari 2008 sampai dengan Juni 2010, ia bekerja di PT Indika Energy Tbk. sebagai Legal Manager.

Sebelumnya, selama periode 1999-2007, ia bekerja sebagai Legal Counsel untuk perusahaan investasi, PT

Bhakti Investama Tbk.

Meinar menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Indonesia pada tahun 1998.

Age 38, was appointed as Petrosea’s Corporate Secretary in November 2010. She previously served as

Legal Manager for PT. Indika Energy Tbk. from January 2008 to October 2010. From 1999 to 2007, Ms

Kusumastuti served as Legal Counsel for investment company PT Bhakti Investama Tbk.

She earned a Law degree from the University of Indonesia in 1998.

IMAN SHOFI

40 tahun, bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2001 dan diangkat menjadi Kepala Audit Internal

pada bulan Juni 2007. Sebelum bergabung dengan Petrosea, beliau bekerja sebagai Senior Auditor di Ernst

& Young Jakarta periode 1998-2001. Pemegang Sertifikat Internal Auditor dari Institute of Internal Auditors

dan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998.

Age 40, joined Petrosea in 2001 and was appointed as the Head of Internal Audit in June 2007. Prior joining

the Companies he was the Senior Auditor in Ernst & Young Jakarta for period 1998-2001. He is a Certified

Internal Auditor from the Institute of Internal Auditors and earned his Bachelor Degree in Economics from

University of Indonesia in 1998.

CORPORATE SECRETARY

INTERNAL AUDIT

KOMITE TATA KELOL A PERUSAHAAN /

CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE

PANDRI PRABONO-MOELYO

AnggotaMember

ARIEF T. SUROWIDJOJO

Ketua KomiteChairman

DIAN PARAMITA W.

AnggotaMember

65 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Tata Kelola Perusahaan Petrosea pada

bulan Agustus 2013.

Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan

Komisaris pada halaman 219 untuk informasi lebih lanjut.

Age 65, was appointed as member of Good Corporate Governance of Petrosea since August

2013.

He is also an Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners profile page

219 for further details.

61 tahun, diangkat menjadi Ketua Komite Tata Kelola Perusahaan sejak bulan Mei 2010.

Sebagai pendiri Firma Hukum Lubis Ganie Surowidjojo, beliau mendalami keahliannya dalam

bidang keuangan perusahaan, keuangan proyek, restrukturisasi perusahaan, merger dan

akuisisi, tata kelola dan litigasi komersial. Beliau pernah menjadi dosen senior untuk mata

kuliah hukum perusahaan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) sejak tahun 1990.

Gelar Sarjana Hukum diraih dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1997 dan gelar Magister

Hukum diperolehnya dari University of Washington, Seattle, Amerika Serikat pada tahun 1984.

Age 61, was appointed as Chairman of the Good Corporate Governance Committee since

May 2010. As a founding partner of Lubis Ganie Surowidjojo Law Firm, he has assisted more

than 100 clients for initial public offerings since 1989 and focuses his expertise in corporate

finance, project finance, corporate restructuring, mergers and acquisition, governance, and

commercial litigation. He has been a Senior Lecturer in business contract drafting at the

Faculty of Law University of Indonesia since 1990. He earned a Bachelor of Law Degree from

the University of Indonesia in 1977, and a Master’s Degree in Law from the University of

Washington, Seattle, United States of America (USA) in 1984.

39 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Tata Kelola Perusahaan Petrosea pada

bulan Agustus 2013.

Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan & Head of Legal di PT Indika Energy Tbk.

sejak bulan Juli 2013. Sebelumnya menjabat sebagai Head of Legal di PT Bentoel International

Investama Tbk., dari tahun 2011 hingga tahun 2013. Mengawali kariernya di firma hukum

Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono dari tahun 1997 hingga 2011. Meraih gelar Sarjana

Hukum dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1997 dan LL.M. di bidang International

Legal Studies, dengan spesialisasi Hukum Bisnis International dari American University,

Washington College of Law, Washington, D.C., Amerika Serikat pada tahun 2001.

Age 39, was appointed as member of Good Corporate Governance of Petrosea in August

2013.

Currently she serves as Secretary & Head of Legal Department at PT Indika Energy Tbk. since

July 2013. She was Head of Legal of PT Bentoel International Investama Tbk. from 2011 to

2013. She started her career in a Law Firm Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono from

1997 to 2011. She graduated with a Bachelor’s degree in Law from University of Indonesia in

1997 and LL.M. in International Legal Studies, specializing in International Business Law from

American University, Washington College of Law, Washington, D.C., United States of America

(USA) in 2001.

PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

232 233PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2013

ANNUAL REPORT 2013

Simon F. Sembiring

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Wishnu Wardhana

Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

Sriyanto

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Pandri Prabono-Moelyo

Komisaris Commissioner

Richard Bruce Ness

Presiden KomisarisPresident Commissioner

Albert Steven Budisusetija

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

M. Arsjad Rasjid P.M.

Komisaris Commissioner

Gregory Joseph Anderson

DirekturDirector

Adrian Stewart

DirekturDirector

Johanes Ispurnawan

Direktur Tidak Terafil iasi Non-Affi l iated Director

Mochamad Kurnia Ariawan

DirekturDirector

Eddy Junaedy Danu

Presiden Direktur President Director

Sudirman Said

Wakil Presiden DirekturVice President Director

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

Laporan Tahunan ini disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Petrosea Tbk. pada tanggal 27 Maret 2014

This Annual Report is approved by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Petrosea Tbk. on March 27th, 2014

Alexei Jerome Garcia Jovellana

DirekturDirector

INFO PERUSAHAANCOMPANY INFORMATION

BIRO ADMINISTRASI EFEK / SHARES ADMINISTRATION BUREAU

PT DATINDO ENTRYCOM

Puri Datindo – Wisma Sudirman

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220

T +62 21 570 9009 F +62 21 570 9026 [email protected] www.datindo.com

Petrosea Offshore Supply Base (POSB)

Tanjung Batu, West Balikpapan

PO BOX. 115, Balikpapan 6101, East Kalimantan 76134, Indonesia

T +62 542 766 007 F +62 542 763 951

Petrosea Balikpapan Office

Graha Bintang Building 2nd Floor

Jl. Jend. Sudirman No. 423, PO. Box 115, Balikpapan 76114

T +62 542 762 299 F +62 542 760 660

PERUSAHAAN ASOSIASI / ASSOCIATED COMPANY

PT TIRTA KENCANA CAHAYA MANDIRI

German Centre Suite 4080

Jl. Kapt. Subijanto Dj. Bumi, Serpong Damai, Tangerang 15321, Indonesia

T +62 21 538 8273 F +62 21 538 8275 [email protected] www.tkcmindonesia.com

PT SANTAN BATUBARA

Deutsche Bank Building , 10th Floor - Suite #1002

Jl. Imam Bonjol No. 80, Jakarta Pusat 10310, Indonesia

T +62 21 390 3708 F +62 21 390 6203

BURSA EFEK / STOCK EXCHANGE

PT BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 4th Floor.

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

T +62 21 515 0515 F +62 61 5150330 [email protected] www.idx.co.id

AKUNTAN PUBLIK / PUBLIC ACCOUNTANTS

OSMAN BING SATRIO & ENY

(Member of Deloitte Touche Tohmatsu)

The Plaza Office Tower 32nd Floor

Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30, Jakarta 10350, Indonesia

T +62 21 2992 3100 F +62 21 2992 8200, 8300 [email protected] www.deloitte.com/id

KANTOR PUSAT / Head Office & Principal Registered Office

PT PETROSEA Tbk.

Wisma Anugraha Jl. Taman Kemang No. 32B, Kemang, Jakarta 12730, Indonesia

T +62 21 718 3255 F +62 21 718 3266 [email protected] www.petrosea.com