KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN...

84
KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN ABAD XVI - XVII SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Humaniora Oleh: Pery Achmad Sapari NIM. 105022000850 PROGRAM STUDI JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

Transcript of KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN...

Page 1: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN

ABAD XVI - XVII

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar Sarjana Humaniora

Oleh:

Pery Achmad SapariNIM. 105022000850

PROGRAM STUDI JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN

ABAD XVI-XVII

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar Sarjana Humaniora

Oleh:

Pery Achmad SapariNIM. 105022000850

Di Bawah Bimbingan:

Drs. H. Azhar Saleh, M.A.NIP. 195810121992031004

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 3: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul ”Kesultanan Ternate dalam Lintas Perdagangan Abad XVI-

XVII”, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 12 Maret 2011. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Humaniora pada program

Studi Sejarah Peradaban Islam.

Jakarta, 25 Maret 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, MA. Sholikatus Sa’diyah, M.Pd. NIP: 195912221991031003 NIP: 197504172005012007

Anggota

Penguji, Pembimbing,

Imas Emalia, M.Hum Drs. H. Azhar Saleh, MANIP: 197302081998032001 NIP: 195810121992031004

Page 4: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

i

ABSTRAKSI

Kesultanan Ternate pada abad ke-16-17 M, merupakan sebuah kesultananyang memperoleh kejayaan dari perdagangan rempah-rempah. Letaknya yangmenjorok ke arah lautan, memudahkan datangnya pedagang baik dari dalammaupun dari luar Kesultanan Ternate untuk berlabuh dan mengadakan hubungandagang. Sumber daya alam berupa cengkeh dan pala merupakan komoditi yangdiperdagangkan ketika itu, rempah-rempah tersebut hanya terdapat di Maluku.

Kejayaan Kesultanan Ternate tidak terlepas dari perdagangan rempah-rempah yang membawa keuntungan besar. Karena kebutuhan pasar akan rempah-rempah pada saat itu sangat besar, menjadikan harga rempah-rempah menjadisangat mahal, maka tak mengherankan jika para pedagang bangsa asing salingberburu untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung dari produsennya.Oleh karena itu, tak mengherankan jika rempah-rempah telah membawaKesultanan Ternate dalam percaturan politik dan ekonomi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kesultanan Ternate sebagaibandar niaga di Kepulauan Timur Nusantara. Melalui sumber-sumber tertulisyang didapat telah diketahui bahwa kejayaan Kesultanan Ternate amatdipengaruhi oleh perdagangan.

Page 5: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji serta syukur ke hadirat Ilahi Rabbi,

Dzat Yang Maha Pengatur dan Pemberi Kemudahan, Allah SWT. Akhirnya, jerih

payah dan kesabaran menanti kepastian yang telah digoreskan Sang Penguasa

kehidupan telah terjawabkan, tanpa keridhoan dari-Nya mimpi ini tidak akan

pernah jadi kenyataan. Hanya Dia yang setia menemani ketika jiwa ini dalam

kerapuhan, pikiran, dan hati yang tersesat, kelelahan yang tiada tara, waktu yang

terus merongrong. Demi Dzat Yang Maha Sempurna, penulis tidak akan bisa

bertahan tanpa inayah dan hidayah dari-Nya.

Untaian shalawat dipersembahkan untuk Khatam Al-Nabiyyin, pemimpin

sejati, pembawa pesan cahaya Ilahi, Muhammad saw.

Dalam pengantar skripsi ini, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua tercinta; ayahanda H. Kaman dan ibunda Hj. Naya Safitri.

Terima kasih yang tulus, rasa ta’dzim dan hormat penulis haturkan atas

kesabaran, nasihat, dan kasih sayang yang tiada pernah berujung. Ini

wujud ‘bangga’ untuk ayahanda dan ibunda dari ananda, semoga Allah

selalu memberi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amien.

2. Prof. Dr. H. Badri Yatim (alm), Dr. H. Abdul Chair, MA, selaku mantan

Dekan Fakultas Adab dan Humanira, dan Dr. H. Abdul Wahid Hasyim,

M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.

3. Prof. Dr. H. Budi Sulistiono, M.Hum, selaku mantan Ketua Jurusan

Sejarah Peradaban Islam, dan Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, M.A, selaku

Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam.

4. Usep Abdul Matin, S.Ag, MA, MA, selaku mantan Sekretaris Jurusan

Sejarah Peradaban Islam, dan Sholikatus Sa’diyah, M.Pd, selaku

Sekretaris Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam.

Page 6: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

iii

5. Drs. H. Azhar Saleh, M.A, selaku pembimbing dalam menyusun skripsi

ini dan salah satu dosen yang memiliki komitmen dan loyalitas dalam

mengajar mahasiswa-mahasiwanya.

6. Imas Emalia, M.Hum, selaku penguji dalam ujian skripsi, terima kasih atas

segala saran dan masukkan dalam proses perbaikan skripsi.

7. Seluruh dosen Fakultas Adab dan Humaniora, yang telah memberikan

ilmu pengetahuan, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi penulis.

8. Kakak dan adik-adikku, Nur Wahinah, Zaka Khairuddin, dan Rosmawati.

Serta teman-teman seperjuangan SPI 2005. Ibnu, terima kasih atas buku-

bukunya. Arif, Agung, dan Ion, terima kasih atas bantuannya. Wilda

“buletku”, makasih ya.

Jakarta, 10 Maret 2011

Page 7: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

iv

GLOSSARIUM

1 bahar 309 kg

1 ducat 5,25 Gulden

Bala Warga, rakyat

Barakati Berkah

Batu Cina de Moro Sebutan Maluku oleh orang Cina Halmahera

oleh Portugis

Benteng Pusat kegiatan pemerintahan sipil sekaligus markas

militer

Bobato Arti harfiah: pelaksana peraturan. Secara umum

digunakan untuk menunjukkan kepala persekutuan.

Chetti Pedagang

Dvipantara Nusantara dalam bahasa India

Emas hijau Nama lain untuk Indonesia Timur diberikan oleh

Portugis karena sumber daya alamnya

Fala Raha Empat penasehat agung, sebagai lembaga penasehat

kolano

Gam Raha Empat kekuatan bangsa, sebagai dewan tertinggi

yang memilih dan mengangkat kolano serta

menyatakan perang dan damai

Gapi Nama lain Ternate pada masa awal

Gobernador Gubernur

Hikayat Cerita, kisah

Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal

Imam Pemimpin dalam agama Islam, pembantu sultan

dalam bidang agama Islam

Jogugu Perdana Menteri, pemegang kekuasaan

pemerintahan (eksekutif)

Juanga Kora-kora, perahu untuk berperang. Juanga ukuran

sedang dapat memuat sampai 200 orang. Juanga

besar dapat memuat 300-400 orang

Page 8: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

v

Kaicil Raja/pangeran

Kolano Raja

Lavanga Cengkeh dalam bahasa India

Momole Sebutan untuk seorang pimpinan sebuah komunitas

(raja)

Ngofangares Budak

Sabua Raha Empat hakim agung dan hakim agama

Sangaji Pemerintah wilayah, Gubernur

Silk Road Jalur sutra, jalur perdagangan antara Asia dengan

Eropa

Siwa Sembilan

Soa Kampung

VOC Verenigde Oost Indische Companie, Persatuan

Umum Persekutuan Dagang Hindia Belanda

Page 9: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI…………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR…………………………………………………... ii

GLOSSARIUM………………………………………………………….. iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………….. vi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………….. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………. 6

D. Metodologi Penelitian………………………………………. 7

E. Tinjauan Pustaka……………………………………………. 8

F. Sistematika Penulisan………………………………………. 9

BAB II TERNATE DALAM LINTASAN SEJARAH……………….. 10

A. Letak Geografis……………………………………………... 12

B. Sumber Daya Alam : Cengkeh sebagai Komoditi Utama…. 14

C. Iklim…………………………………………………………. 16

D. Posisi Ternate dalam Dunia Perdagangan………………….. 17

BAB III KESULTANAN TERNATE…………………………………. 23

A. Berdirinya Kesultanan Ternate……………………………... 23

B. Awal Masuknya Islam ke Ternate…………………………... 28

C. Struktur Sosial Masyarakat Ternate………………………… 33

Page 10: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

vii

BAB IV KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN

A. Ternate dalam Lintas Perdagangan Abad ke-XVI-XVII…….. 37

A.1. Jenis Barang Ekspor dan Impor………………………… 40

A.2. Alat Tukar Perdagangan………………………………… 44

B. Hubungan dengan Bangsa Asing…………………………….. 44

B.1. Bangsa Cina…………………………………………....... 46

B.2. Bangsa Portugis………………………………………..... 47

B.3. Bangsa Belanda…………………………………………. 50

BAB V PENUTUP……………………………………………………..... 56

A. Kesimpulan…………………………………………………… 56

Page 11: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perairan Asia Tenggara berada dalam jalur pelayaran yang

menghubungkan negeri Cina dengan India, Persia dan negeri-negeri Arab di

Timur Tengah yang berlanjut ke Eropa. Jalur laut menjadi sangat penting

setelah jalur darat dirasakan tidak aman lagi setelah berkecamuk peperangan di

wilayah Asia Tengah. Secara khusus jalur perdagangan antara Asia dengan

Eropa disebut dengan jalur sutera (silk roads). Silk roads adalah nama puitis

yang diberikan kepada jalur perdagangan yang terbentang dari Timur ke Barat

sejak dahulu kala.1

Ternate merupakan salah satu kesultanan yang mengalami

perkembangan dalam bidang perdagangan sejalan dengan meningkatnya

perdagangan rempah-rempah di kawasan Timur Nusantara. Berdiri sejak sekitar

abad ke-15 M,2 Kesultanan Ternate kemudian berkembang menjadi kesultanan

terkemuka di Maluku setelah kedatangan para pedagang Melayu dan Jawa

untuk mendapatkan rempah-rempah. Bahkan, dalam perkembangannya

kemudian, tepatnya setelah kejatuhan Malaka ke tangan Portugis, Kesultanan

Ternate juga dikunjungi para pedagang internasional, khususnya bangsa Arab

1RZ. Leirissa, dkk., Ternate Sebagai Badar Jalur Sutra (Jakarta: CV. Ilham BangunKarya, 1999), h. 1.

2 Yaitu pada masa Kolano Marhum antara tahun 1465-1486, dapat dilihat pada buku M.Adnan Amal, Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara1250-1950(Makassar: Nala Cipta Litera, 2007), h. 63.

Page 12: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

2

dan Persia, yang berusaha mencari wilayah utama penghasil rempah-rempah.3

Sejalan dengan perkembangan tersebut, Kesultanan Ternate mengalami

perkembangan pesat, baik di bidang ekonomi maupun politik, melampaui

kerajaan-kerajaan lain di Maluku; seperti Tidore, Jailolo, dan Bacan.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa Ternate merupakan pangkalan penting

dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar-bangsa. Lokasinya merupakan

jalur yang menghubungkan antara Jawa dan belahan bumi bagian Timur

Nusantara yang telah melahirkan suatu peninggalan-peninggalan purbakala.

Peninggalan-peninggalan tersebut sebagai bukti masuknya aneka ragam

kebudayaan dan produksi dagang dari berbagai penjuru dunia seperti Arab,

India, Cina, dan Eropa, dengan produksi dagang seperti kain sutra, keramik,

porselin, alat-alat rumah tangga, serta alat persenjataan, dll.

Abad ke-3 SM bangsa kita sudah melakukan hubungan dagang dengan

para pedagang Cina khususnya dalam perdagangan rempah-rempah.

Perdagangan rempah-rempah mulai ramai pada abad ke-7 M, dan bangsa Cina

menyebut daerah penghasil rempah-rempah ini dengan sebutan Mi-li-ku. Dalam

dokumen Spanyol dan Portugis bangsa Cina menamakan Maluku dengan

sebutan Batu Cina de Moro yang artinya (Batu atau kepulauan milik orang

Cina).4

Rempah-rempah khususnya cengkeh merupakan tulang punggung

perekonomian kesultanan Ternate. Cengkeh juga merupakan komoditi eksport

yang sangat dibutuhkan oleh pasar dunia, hal inilah yang menyebabkan Ternate

3 Prof. Dr. Taufik Abdullah, dkk, ed. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam “Asia Tenggara”jilid V (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve), h. 51.

4 Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate (Ternate:T.pn., 1998), h. 18.

Page 13: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

3

banyak dikunjungi oleh berbagai suku bangsa, pelaut, dan pedagang yang ingin

mengadakan hubungan dagang yang lebih terbuka. Dengan demikian barang-

barang dagangan seperti sutera, porselin, keramik, senjata, dan bahan makanan

yang dibawa oleh para pedagang dari luar Ternate telah membuat Ternate

semakin makmur dan berjaya.

Bangsa Eropa yang pertama menemukan Kepulauan Maluku adalah

Portugis tahun 1512 M. Pada tahun itu dua armada Portugis, masing-masing di

bawah pimpinan, Anthonio d’Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di pulau

Banda dan Pulau Penyu. Segera mereka menjalin persahabatan dengan

penduduk dan raja-raja setempat, seperti dengan Kerajaan Ternate, sehingga

Portugis diberi izin untuk mendirikan benteng di Pikapoli, Negeri Hitu Lama,

dan Mamala.5

Kehadiran bangsa Portugis dan Spanyol yang semula hanya mengurus

perdagangan rempah-rempah saja, ternyata kemudian menggiatkan pula usaha

penyeberan agama Kristen. Hal ini menimbulkan kegusaran penduduk

khususnya di daerah Maluku Utara yang sejak abad ke-15 M, sudah menjadi

pemeluk agama Islam yang taat. Keadaan ini menyebabkan sering terjadi

benturan dan pertentangan antara Portugis dengan penduduk setempat.

Hubungan yang kurang baik antara Portugis dan Kesultanan Ternate menjadi

semakin meruncing setelah Portugis mulai memaksakan kehendaknya

memonopoli perdagangan rempah-rempah.

5 Kementrian Dalam Negri, Profil Provinsi Republik Idonesia Maluku (Jakarta: YayasanBhakti Wawasan Nusantara, 1992), h. 8.

Page 14: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

4

Pada tahun 1530 M persahabatan antara kerajaan Ternate dengan

Portugis berakhir, setelah para pedagang dari benua Eropa merampas hasil

cengkeh milik sultan Hairun yang tewas di benteng6 Santo Paulo, Ternate. Sejak

saat itu hubungan antara Portugis dan Ternate tidak pernah harmonis lagi.

Selain itu usaha Portugis untuk menguasai Ternate yaitu, Gobernador

Gonzales de Pareira (1530-1532 M) membunuh putera mahkota Deyale dengan

meracuni makanan yang akan dimakan pangeran. Begitu juga Pangeran Abdul

Hayat ditawan Portugis. Sultan Tabarija naik tahta (1532-1535 M) dengan tetap

mempertahankan wilayah serta jalur perniagaan tradisional seperti bandar

Ternate – Jawa – Aceh – Malaka. 7 Akibatnya Sultan Tabarija ditawan di Goa

India dan dipaksa menandatangi kesetiaan pada penguasa Iberia, King Alfonso

di Lisabon.

Penggantinya adalah Sultan Khairun Jamil (1535-1570 M)8 dengan

memimpin perang melawan Portugis. Untuk menghancurkan Portugis putera

mahkota Baabullah mengadakan hubungan dengan Sulawesi, Makasar, dan

kepulauan Nusa Tenggara. Selain itu hubungan tradisional dengan Aceh, dan

Demak dilanjutkan lagi. Dalam pertempuran yang hebat Sultan Khairun

dibunuh secara biadab oleh Gobernador Lopez de Mosquito tanggal 27 Februari

1570 M. Sultan Baabullah naik tahta (1570-1583 M) dan kembali memimpin

perang setelah berhasil mengadakan konsolidasi kekuatan. Pada waktu

6 Benteng adalah pusat kegiatan pemerintahan sipil sekaligus merupakan markas militer.7 RZ. Leirissa, Ternate Sebagai Bandar Jalur Sutra, h. 59.8 Terdapat perbedaan tahun pada awal masa kepemimpinan Sultan Khairun Jamil. Abdul

Hamid Hasan menyebut dalam buku Aroma Sejarah dan Budaya Ternate, awal kepemimpinanSultan Khairun yaitu tahun 1537-1570. Sedangkan, M. Adnan Amal menyebutkan tahun 1535-1570, dapat dilihat dalam bukunya Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara1250-1950.

Page 15: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

5

sebelumnya perang antara kerajaan dengan Portugis masih bersifat

mempertahankan wilayah kerajaan. Pada masa Sultan Baabullah perang sudah

ditingkatkan dengan perang pengusiran Portugis dari Ternate.9

Tahun 1575 M, bangsa Portugis menyerah, bendera mereka diturunkan

dari atas benteng dan diganti dengan bendera Ternate. Penganut Kristen dari

Bacan lari ke Ambon. Tahun 1578 M, sultan mengirim utusan ke Lisabon

menuntut kerugian atas kematian ayahnya. Sayangnya, jawaban itu diterima

setelah Sultan Baabullah wafat. Isi jawaban itu bahwa de Masquito akan

diserahkan ke Ambon. Hanya saja perahu yang membawanya dilanda angin

ribut dan terdampar di pantai Jawa. Perahu itu dibajak orang dan sekalian

penumpangnya dibunuh, termasuk de Masquito (1579 M). Sultan Baabullah

wafat (awal tahun 1583)10 setelah seluruh Maluku dapat dikuasainya.11 Sultan

Baabullah adalah penguasa Kesultanan Ternate ke-24 yang berkuasa antara

tahun 1570 – 1583 M, Ia merupakan sultan Ternate dan Maluku terbesar

sepanjang sejarah yang berhasil mengalahkan Portugis dan mengantarkan

Ternate ke puncak keemasan di akhir abad ke-16 M. Sultan Baabullah juga

dijuluki sebagai penguasa 72 pulau.

9 RZ. Leirissa, Ternate Sebagai Bandar Jalur Sutra, h. 59.10 Terdapat 3 versi mengenai kematiannya. Pertama, tidak pasti diracuni oleh orang Eropa

maupun orang Maluku. Kedua, dikarenakan terkena guna-guna oleh wanita. Ketiga, diculik untukdi bawa ke Goa lalu entah bagaimana ia meninggal dalam perjalanan. Dilihat dalam buku DesAlwi, Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore dan Ambon (Jakarta: PT. Dian Rakyat,2005), h. 389-390.

11 Tim penulis IAIN Syarif Hidyatullah, Ensiklopedia Islam Indonesia (Jakarta: PenerbitDjambatan, 1992), h. 150.

Page 16: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk menghindari melebarnya pembahasan dalam penulisan skripsi ini,

maka penulis membatasi pembahasan pada “Kesultanan Ternate dalam lintas

perdagangan abad XVI - XVII”.

Adapun pembahasan skripsi ini dirumuskan dalam tiga poin:

1. Bagaimana Peran Kesultanan Ternate dalam mempertahankan

perdagangan dari monopoli bangsa asing ?

2. Faktor apa yang Mendukung Kesultanan Ternate menjadi pusat

perdagangan di wilayah Timur Nusantara ?

3. Apa sebab bangsa Eropa datang ke Ternate ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Selama ini penelitian Sejarah banyak terpusat di Jawa karena sumber-

sumbernya lebih banyak. Di luar Jawa belum banyak diteliti barangkali karena

sumber-sumbernya kurang. Sekarang tiba waktunya untuk mengusahakan

penelitian sejarah di luar Jawa perlu dikembangkan, sehingga gambaran sejarah

nasional menjadi makin lengkap. Seperti sejarah lokal lainnya sejarah Ternate

adalah memiliki lokalitas dan karakteristik tersendiri, sehingga unik dan

komplek. Namun demikian sepanjang pengetahuan penulis belum banyak

sarjana Indonesia meneliti sejarah Ternate.

Oleh karena itu studi sejarah lokal di luar Jawa seperti kajian sejarah

Ternate ini sangat penting artinya. Selain itu untuk menemukan faktor-faktor

yang mendukung terbentuknya Kesultanan Ternate sebagai bandar niaga.

Page 17: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

7

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkapkan ketertarikan bangsa asing

tentang komoditi utama daerah Maluku, khususnya cengkeh.

Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah:

Pertama, menambah wawasan intelektual khususnya wawasan

kesejarahan, terkait sejarah nusantara, khususnya Kesultanan Ternate dalam

perdagangan Nusantara abad ke-XVI - XVII.

Kedua, menyumbang hasil karya penelitian bagi UIN Syarif

Hidayatullah pada umumnya dan Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan

Sejarah Peradaban Islam khususnya.

D. Metodologi Penelitian

Skripsi ini ditulis dengan menggunakan metode penelitian sejarah dengan

melalui empat tahap:

1) Heuristik: mengumpulkan sumber-sumber berupa buku, dan beberapa

tulisan ahli sejarah Maluku, khususnya yang membahas tentang Kesultanan

Ternate baik masa-masa awal berdiri, masa kedatangan bangsa-bangsa asing,

hingga Kesultanan Ternate menjadi pusat perdagangan rempah-rempah.

2) Kritik: sumber-sumber yang terkumpul kemudian dilakukan kritik

sumber. Baik kritik terhadap sumber primer ataupun kritik terhadap para peneliti

mengenai sejarah dan kondisi kesultanan Ternate pada abad ke-16 sampai 17 M.

3) Interpretasi: interpretasi adalah pemahaman yang mendalam mengenai

teks-teks yang telah melalui fase kritik, di mana penulis sudah menemukan

korelasi dan pemahaman yang baru mengenai tema yang dibahas

Page 18: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

8

4) Historiografi: pemahaman yang diperoleh setelah melalui beberapa

tahap kemudian diaplikasikan dalam bentuk karya tulis sejarah yaitu cengkeh

Kesultanan Ternate, analisa perdagangan khususnya perdagangan cengkeh.

E. Tinjauan Pustaka

Setidaknya ada beberapa sumber yang membahas tentang Maluku

umumnya, dan Kesultanan Ternate khususnya. Namun, di sini penulis lebih

cenderung kepada buku M. Adnan Amal Kepulauan Rempah-rempah

Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950.12 M. Adnan Amal dalam

bukunya menjelaskan tentang perdagangan rempah-rempah yang sedikit banyak

telah membawa daerah ini menjadi pusat perdagangan rempah-rempah hingga

kedatangan bangsa asing yang ingin memonopoli perdagangan di Ternate. Pada

saat itu rempah-rempah menjadi barang langka dan menjadi primadona

dikarenakan keuntungan dari hasil perdagangan rempah-rempah yang sangat

menjanjikan. Selain itu adalah buku karya Abdul Hamid Hasan yaitu Aroma

Sejarah dan Budaya Tenate.13 Buku ini menjelaskan peranan cengkeh dalam

mengangkat perekonomian bangsa Ternate yang juga sekaligus membawa

Kesultanan Ternate masuk dalam sejarah percaturan ekonomi dan politik

nusantara maupun dunia.

Dari sumber-sumber tersebut lebih menekankan peranan cengkeh yang

telah membawa kejayaan Kesultanan Ternate lalu tanpa disadari juga nanti akan

membawa Kesultanan Ternate menuju kehancuran dikarenakan terjadinya

12 M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara1250-1950 (Nala Cipta Litera, 2007).

13 Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate (Ternate:T.pn., 1998).

Page 19: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

9

konflik perebutan kekuasaan dalam perdagangan rempah-rempah yang tak

kunjung berhenti.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini tersusun dari lima bab di antaranya:

Bab I adalah pendahuluan berisi tentang signifikansi tema yang diangkat

sebagai latar belakang penulisan, pembatasan dan perumusan masalah,

metodologi penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kepustakaan,

serta sistematika penulisan.

Bab II, menjelaskan bagaimana kondisi geografis Ternate, sumber daya

alamnya, dan juga iklim yang mempengaruhi kedatangan pedagang-pedagang

dari luar untuk datang ke Ternate.

Bab III, membahas tentang Islamisasi di Ternate hingga terbentuknya

sebuah kesultanan dan bagaimana struktur sosial masyarakat Ternate.

Bab IV, membahas tentang periode di mana Kesultanan Ternate telah

berperan dalam perdagangan Internasional, kedatangan para bangsa asing, serta

melihat hubungan perdagangan Kesultanan Ternate dengan daerah-daerah lain

di Nusantara, hingga pengaruh perdagangan terhadap kondisi politik kesultanan

Ternate, yang mengakibatkan mundurnya perdagangan di Ternate.

Bab V, berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran-saran untuk

penelitian lanjutan.

Page 20: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

10

BAB II

TERNATE DALAM LINTASAN SEJARAH

Ternate muncul sekitar abad ke-13 M sekitar tahun 1257 karena

permusyawarahan antara 3 kerajaan14 di wilayah Ternate yang ingin mengakhiri

pertikaian di antara mereka, yang bisa membawa pada kerugian masing-masing

hingga terjadilah kemufakatan dengan terpilihnya Momole Cico sebagai pucuk

pimpinan kerajaan. Setelah menjadi penguasa tunggal atas ketiga komunitas

tersebut, Cico mengubah gelarnya menjadi Kolano.

Wilayah Ternate mulai ramai dikunjungi para pedagang dari Jawa dan

Melayu sekitar permulaan abad ke-14 M, menyusul setelahnya yaitu para

pedagang dari luar wilayah Nusantara. Sejarah mencatat agama Islam datang ke

Ternate pada masa kepemipinan Kolano Marhum. Akan tetapi proses Islamisasi

di Kesultanan Ternate terjadi setelahnya yaitu pada masa Sultan Zainal Abidin.

Tahun pun terus berganti, Ternate kemudian berkembang menjadi

kerajaan/kesultanan terbesar di Maluku ini dibuktikan dengan dapat dikuasainya

72 pulau yang selalu membayar upeti kepada Kesultanan Ternate yakni terjadi

pada masa kepemimpinan Sultan Baabullah.

Setelah berakhirnya masa Baabullah menjadi Sultan Ternate lambat laun

Kesultanan Ternate mengalami kemunduran yang siginifikan ini bisa

diasumsikan dengan tidak banyak cakapnya sultan-sultan di Ternate sehingga

14 Pada masa pra-Kolano (raja), dikenal dengan sebutan Momole yang berarti pemimpinatas suatu komunitas. 3 Momole tersebut adalah Momole Guna yang berkedudukan di Tobona,Momole Matiti yang berkedudukan di Foramadiyahhi, lalu Momole Cico yang berkedudukan diSampalu. Lihat buku M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah MalukuUtara 1250-1950. (Nala Cipta Litera: 2007), h. 54.

Page 21: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

11

memudahkan bangsa asing, yakni Portugis, Spanyol, dan Belanda yang secara

silih berganti memonopoli perdagangan rempah-rempah dan memegang

kekuasaan atas wilayah Kesultanan Ternate.

Letak Ternate yang dekat dengan laut mengakibatkan Alfred Thayer

Mahan, seorang ahli yang membahas pengaruh laut terhadap sejarah,

menyatakan bahwa apabila keadaan pantai suatu negeri memungkinkan orang

turun ke laut maka penduduk negeri itu akan bergairah mencari hubungan ke

luar untuk berdagang, kecenderungan ini selanjutnya memunculkan kebutuhan

untuk memproduksi komoditasi.15 Meskipun letak Ternate dekat dengan pantai,

bukanlah hasil laut yang jadi primadona perdagangan saat itu. Melainkan

rempah-rempah yang merupakan hasil dari perkebunan.

Pendapat Mahan tersebut mengacu pada dua hal penting, yaitu kondisi

wilayah dan penduduk. Kondisi wilayah bukan hanya menyangkut letak dan

keadaan alam tetapi juga kedudukannya dalam dunia perdagangan. Sementara

yang terakhir menyangkut matapencaharian penduduk serta pemerintahan.

Menurut pemahaman penulis bahwa pada masa-masa awal kerajaan-

kerajaan yang berada di Nusantara memiliki dua corak yaitu, kerajaan yang

bercorak maritim karena letaknya yang berada di pesisir pantai, dan kerajaan

yang bercorak agraris karena letaknya yang berada di pedalaman. Kerajaan

maritim biasanya lebih menitik beratkan kehidupannya pada perdagangan yaitu

suatu ciri yang erat kaitannya dengan kenyataan bahwa para pedagang lebih

15 J. C Van Leur dan F.R.J Verhoeven, Teori Mahan dan Sejarah Kepulauan Indonesia(Jakarta: Bharatara, 1974), h. 6

Page 22: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

12

sesuai hidup dalam masyarakat kota bercorak maritim.16 Ciri kerajaan maritim

ini biasanya dimiliki oleh kerajaan-kerajaan Islam. Sebaliknya kerajaan yang

bercorak agraris dalam kehidupan ekonominya lebih menitik beratkan pada

pertanian, sedangkan kekuatan militernya lebih dititik beratkan pada angkatan

darat. Ciri ini biasanya dimiliki oleh kerajaan-kerajaaan pada zaman Indonesia

Hindu. Namun, tidak semua kerajaan pada zaman Indonesia-Hindu bercorak

agraris, contoh kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang bercorak

campuran agraris-maritim.17

A. Letak Geografis

Maluku Utara adalah daerah kepulauan yang terletak pada lintasan garis

Khatulistiwa dan berada pada 124º Bujur Timur dan 3º Lintang Selatan. Ada

sekitar 353 pulau besar dan kecil baik yang berpenghuni maupun yang belum

berpenghuni di wilayah ini. Pulau terbesarnya dan paling utama adalah

Halmahera, menyusul pulau-pulau penting lainnya seperti Obi, Sula, Morotai,

Bacan, Makian, Ternate, dan Tidore. Luas wilayah Maluku Utara mencapai

32.000 km², sementara kawasan lautnya sebesar 107.381 km². Di sebelah Utara

kawasan ini berbatasan dengan Samudera Pasifik, di sebelah Selatan dengan

Laut Seram, di sebelah Timur dengan Laut Halmahera, dan di sebelah Barat

dengan Laut Maluku. Wilayah kota Ternate terletak antara 0° - 2° Lintang Utara

dan berada pada posisi 126° - 128° Bujur Timur, dengan luas wilayah 249,75

16 Uka Tjandrasasmita, Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-kota Muslim di Indonesia(Kudus: Menara Kudus, 2000), h. 46

17 Ibid,

Page 23: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

13

km², seluruh wilayah daerah ini dikelilingi laut, dengan batas-batasnya meliputi:

Sebelah Timur dengan Selat Halmahera dan Sebelah Barat dengan Laut

Maluku.18

Wilayah kota Ternate merupakan daerah kepulauan karena wilayahnya

terdiri dari delapan buah pulau, lima pulau berukuran sedang, dan tiga pulau

lainnya berukuran kecil yang hingga sekarang belum dihuni penduduk. Nama

dan luas pulau tersebut serta kategorinya seperti pada uraian berikut:19

1. Pulau Ternate (110,7 km²/ dihuni)

2. Pulau Hiri (12,4 km²/ dihuni)

3. Pulau Moti (24,6 km²/ dihuni)

4. Pulau Mayau (78,4 km²/ dihuni)

5. Pulau Tifure (22,1 km²/ dihuni)

6. Pulau Maka (0,50 km²/ tidak dihuni)

7. Pulau Mano (0,50 km²/ tidak dihuni)

8. Pulau Gurida (0,55 km²/ tidak dihuni)

Nama Maluku pada awalnya hanya menunjuk kepada sebuah mata rantai

lima pulau kecil yaitu Ternate, Tidore, Morotai, Bacan, dan Makian yang

membentang sepanjang 25 mil2 dan berada hanya 5 mil2 dari pantai pesisir

pulau yang relatif cukup besar yaitu Jailolo (6,950 mil2)20 yang dewasa ini

disebut Halmahera. Letaknya di sebelah Utara Khatulistiwa dan arah ke Selatan

18 M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-rempah perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950, (Nala Cipta Litera: 2007), h. 4.

19 BPS 2002, dalam laporan penelitian Abu Sanmas, Kedudukan dan Fungsi LembagaAdat Kesultanan Ternate dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah (Jakarta: LIPI), h. 42-43.

20 Des Alwi, Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon, h. 289.

Page 24: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

14

dari Filipina. Kepulauan kecil ini yang memiliki jumlah daratan tidak kurang

dari 200 mil2 pada zaman dahulu dihuni oleh 25.000 jiwa (dibandingkan dengan

50.000 jiwa dewasa ini). Pemegang peranan di kepulauan ini adalah pulau

kembar Ternate dan Tidore yang masing-masing luasnya sekitar 40 mil2. Kedua

pulau tersebut merupakan gunung berapi yang menyembul dari dasar laut

sampai ketinggian lebih dari satu mil di atas permukaan laut.

Secara alamiah kedua pulau ini pada awalnya merupakan sumber

penghasil cengkeh dunia. Pulau-pulau ini merupakan kedudukan dari para kaicil

(yaitu pemimpin-pemimpin tertinggi atau raja-raja kecil) yang menguasai

kawasan yang membentang ke Barat sampai ke Sulawesi, Mindanao di Utara,

Papua di Timur, Seram, serta Ambon di Selatan.

B. Sumber Daya Alam

Maluku sebagai daerah yang mendapat julukan “emas hijau”

mempunyai hasil utama dalam bidang pertanian yaitu jagung, sagu, dan padi.

Hasil utama perkebunan berupa kelapa, pala, cengkeh, dan kopi, dalam bidang

kehutanan yaitu kayu putih. Hasil utama perikanan berupa ikan laut, rumput

laut, dan mutiara. Dalam bidang industri antara lain; minyak pala, minyak

kelapa, kayu lapis, dan kayu olahan; bidang pertambangan; minyak bumi,

mangaan, batu perhiasan, dan lain-lain.

Page 25: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

15

Julukan “emas hijau” ini karena komoditi berupa rempah-rempah,

seperti tulisan Tomé Pires dalam bukunya The Suma Oriental of Tomé Pires,21

yang menjelaskan bahwa cengkeh, pala dan bunga pala (fuli) hanya terdapat di

Indonesia bagian Timur dan terdapat dalam jumlah besar, oleh karena itu

cengkeh dapat diupayakan menjadi barang ekspor guna memenuhi kebutuhan

yang selalu berubah, terutama di pasaran Eropa.

Orang-orang Maluku memanfaatkan rempah-rempah sebagai bumbu

penyedap masakan dan untuk pengobatan. Ketika Francis Drake mengunjungi

Ternate, ia dijamu Sultan Baabullah dengan berbagai jenis masakan yang

semuanya diramu dengan aroma cengkeh. Orang-orang Cina, pada zaman

dahulu, menggunakan cengkeh untuk pengobatan dan stimulasi selera makan.

Bahkan, mereka percaya bahwa cengkeh dapat meningkatkan kemampuan

seksual manusia.

Pada zaman pemerintahan dinasti Han di Cina, cengkeh digunakan para

hakim untuk melegakan tenggorokan sebelum mengucapkan putusan atau

mejatuhkan hukuman kepada seorang terdakwa. Para punggawa juga

diharuskan mengunyah cengkeh untuk mengharumkan suasana audiensi mereka

atau ketika menghadap kaisar menerima titah, supaya mereka bisa berbicara

dengan suara bagus dan lancar. Di Eropa, selain untuk pengobatan dan

penyedap masakan, cengkeh juga digunakan sebagai parfum. Bubuk cengkeh

dipakai sebagai obat hirup yang biasanya merupakan asesori kalangan

21 Tome Pires, The Suma Oriental of Tome Pires 1512-1515, terj. Armando Cortesao(London: Hakluyt Society, 1944) h. 204.

Page 26: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

16

menengah ke atas. Tetapi, karena harganya sangat mahal, ia hanya dapat

dinikmati oleh golongan berduit.22

C. Iklim

Ternate sama dengan wilayah di Nusantara lainnya, mengenal musim

kemarau dan hujan. Perubahan musim ini bergantung pada keadaan muson.

Musim hujan berlangsung antara November hingga April berkat angin muson

Barat, musim penghujan berakhir pada bulan Mei hingga Oktober ketika angin

muson Barat berhenti dan digantikan oleh angin muson Timur. Angin muson tidak

hanya mempengaruhi perubahan musim tetapi juga pelayaran dan perdagangan.

Perubahan angin yang terjadi di Indonesia setiap setengah tahun dipengaruhi oleh

dua faktor. Pertama, peredaran bumi mengitari matahari yang menyebabkan

“daerah angin mati” berpindah-pindah dari Lintang Mengkara (Tropic of Cancer)

ke Lintang Padayat (Tropic of Capricorn). Maka, angin pasat Tenggara pada

waktu melintas garis Khatulistiwa akan berubah menjadi Barat Daya, sedangkan

apabila angin pasat Timur Laut melintas Khatulistiwa dalam perjalanan ke Selatan

ia akan berubah menjadi angin laut. Faktor kedua ialah lokasi Indonesia di antara

dua kontinen, Asia dan Australia. Iklim panas di salah satu benua ini akan

mengakibatkan suatu tekanan rendah yang cukup mempengaruhi daerah angin

mati tersebut bergeser lebih jauh ke Selatan atau Utara menurut musimnya

sehingga merubah arah angin yang bersangkutan. Dengan demikian terjadilah

22 M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara1250-1950 (Nala Cipta Litera, 2007), h. 229.

Page 27: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

17

angin musim yang berubah tujuan setiap setengah tahun sehingga angin memutar

haluannya 1800.23

Perubahan musim ini sudah lama dikenal pelaut-pelaut Nusantara. Dengan

memanfaatkan perubahan angin, pada bulan Oktober kapal-kapal sudah berangkat

dari Maluku menuju pusat-pusat perdagangan di kota-kota sebelah barat, adapun

pada bulan Maret dengan menggunakan angin barat biasanya dimanfaatkan oleh

pedagang yang berada di bagian Barat seperti Malaka, Riau, Johor, dan Batavia,

untuk berlayar ke arah Timur.

D. Posisi Ternate dalam Dunia Perdagangan

Hall24 yakin bahwa pada sekitar abad ke-XIV dan permulaan abad ke-

XV terdapat lima jaringan perdagangan (commercial zones). Pertama, jaringan

perdagangan Teluk Bengal yang meliputi pesisir Koromandel di India Selatan,

Sri Langka, Birma (kini Myanmar), dan pesisir Utara dan Barat Sumatera.

Kedua, jaringan perdagangan Selat Malaka. Ketiga, jaringan perdagangan yang

meliputi pesisir Timur Semenanjung Malaka, Thailand, dan Vietnam Selatan

(untuk memudahkan, kita sebut jaringan perdagangan Laut Cina Selatan).

Keempat, jaringan perdagangan Laut Sulu, yang meliputi pesisir Barat Luzon,

Mindoro, Cebu, Mindanao, dan pesisir Utara Kalimantan (Brunei Darussalam).

Kelima, jaringan Laut Jawa, yang meliputi kepulauan Nusa Tenggara,

Kepulauan Maluku, pesisir barat Kalimantan, Jawa, dan bagian Selatan

23 Adrian B. Lapian, Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17,(Jakarta:Komunitas Bambu, 2008), h. 3

24 Kenneth R. Hall, Maritime Trade and State Development in Early Southeast Asia(Honolulu: University of Hawai Press. 1985), h. 24.

Page 28: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

18

Sumatera. Jaringan perdagangan yang di sebut terakhir berada di bawah

hegemoni Majapahit.25

Sejarah jalur lautan mempunyai arti penting bagi sejarah awal Indonesia

dan masa-masa berikutnya, karena mengandung episode penting dalam sejarah

politik dan sejarah kebudayaan yang terkait erat dengan perdagangan dan jalur

perdagangan.26

Dengan pulau dan lautan yang lebih luas dari daratannya, Indonesia

mempunyai letak yang strategis dan potensial bagi pertumbuhan dan

perkembangan kebudayaan. Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan

tersebut antara lain didorong faktor lautan yang menjadi jalur pelayaran

internasional. Dengan jalur pelayaran tersebut, terjadilah jaringan perdagangan

antar-pulau dan antar-suku bangsa yang kemudian berkembang menjadi

jaringan perdagangan internasional atau perdagangan antar-bangsa.27

Ternate sebagai bandar jalur sutera mengalami masa jaya pada abad ke-

16 M. Pada masa itu Ternate berhasil meluaskan kekuasaannya di seluruh

wilayah yang terbentang antara Sulawesi dan Irian Jaya. Ke Barat kekuasaannya

diakui sampai ke pesisir Timur Sulawesi termasuk Sulu dan Kepulauan

Banggai, ke Selatan Ternate meluaskan kekuasaannya ke Seram Barat (Jazirah

Hoamal) dan kepulauan Ambon. Kekuasaan yang begitu jelas didukung oleh

sumber daya manusia dan sarana yang cukup kuat, seperti perahu, junk, atau

kapal sebagai alat untuk menjangkau antar-pulau yang membutuhkan cengkeh.

Tanpa dukungan yang kuat tidak mungkin mampu mengadakan ekspansi

25 Majapahit runtuh pada abad ke-15 M, antara tahun 1475-1478.26 Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara (Jakarta: PT. Gramedia, 2009), h. 37.27 Ibid., h. 38.

Page 29: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

19

politik. Hal ini erat kaitannya dengan peranan Ternate sebagai bandar jalur

sutera. Munculnya Ternate sebagai bandar jalur sutera berkaitan erat dengan

interaksi jalur dagang darat maupun jalur dagang laut.

Di Ternate terdapat Pelabuhan Samudera “Ahmad Yani” dan Bandar

Udara “Babullah”. Kota Ternate sendiri berlokasi di pesisir Timur pulau

Ternate menghadap pulau Halmahera, posisi ini sangat potensial28. Kedudukan

yang demikian ini menyebabkan kota Ternate memiliki peranan yang sangat

penting dalam ekonomi perdagangan lintas Halmahera. Selain itu, letak pulau

Ternate adalah dekat dengan kota Manado ibukota Propinsi Sulawesi Utara.

Posisi strategis yang berhadapan dengan kawasan Dodinga, sebuah

persimpangan jalan di pulau Halmahera yang menyebabkan kota ini

berkembang dalam jalur perdagangan di daerah Maluku Utara.

Rempah-rempah dari Maluku menemukan pasar yang makin meluas,

karena dibawa dalam jumlah besar ke Eropa lewat Mesir dan Venesia. Karena

Maluku hampir merupakan satu-satunya produsen rempah-rempah, maka segera

menjadi tempat yang penting secara politik.

Kedatangan Portugis ke Maluku mulai berupaya memonopoli

perdagangan rempah-rempah. Namun, menurut Howard Federspiel, usaha

Portugis tidak terlalu berhasil, akibat tidak mampu menggantikan sistem

perdagangan yang telah ada.29 Lebih lanjut, Des Alwi menjelaskan, bahwa

perdagangan rempah-rempah yang dilakukan oleh Portugis di Maluku tidak lain

semacam sistem barter yang sangat memberi keuntungan besar kepada Portugis

28 RZ. Leirissa, Ternate Sebagai Bandar Jalur Sutra, h. 80.29 Howard M. Federspiel, Sultans, shamans, and saints : Islam and Muslims in Southeast

Asia, (USA : University of Hawai’i Press, 2007), h.23.

Page 30: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

20

sedangkan Maluku menerima keuntungan yang sangat kecil saja.

Membandingkan dengan harga dewasa ini maka volume dan nilai perdagangan

Portugis di Maluku dapat diperkirakan kira-kira pemasukan dan pengeluaran

per tahun hanya sekitar 3.000 ton senilai 2 sampai 3 juta dollar AS. Tetapi 2-3

juta dollar pada abad ke-16 M setara dengan 20-30 juta dollar AS atau bahkan

50-100 juta dollar AS sekarang. Pada jalur Ternate-Lisabon, Portugis berhasil

memuat sekitar setengah juta pound setiap tahun dan seperempat juta pound

pala dan fuli dengan nilai total yang dilaporkan sebesar sekitar 2 juta dollar AS

di pasaran Eropa.30 Keuntungan sepihak inilah yang mengindikasikan Portugis

menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku dan Ternate tidak

mengalami sukses secara signifikan.

Di Eropa, selama abad Pertengahan, rempah-rempah ini dijual dengan

harga sangat mahal, tapi harga itu sangat sedikit, karena masalah biaya produksi

atau jumlah yang tersedia. Pembudidayaan cengkeh hanya membutuhkan

sedikit kerja, dan pohon itu terus berproduksi selama tigaperempat abad, yang

sangat cukup menutupi ongkos selama periode lama pertumbuhan sebelum

mulai berbunga hampir 12 tahun. Yang membuat biayanya begitu mahal ialah

biaya transportasi, serta resiko tinggi perjalanan panjang di laut. Penduduk

kepulauan Maluku tidak banyak beruntung dari perdagangan itu dibandingkan

pedagang-pedagang Jawa, Gujarat, dan Cina.31

30Des Alwi, Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon, h. 318-319.31 Ibid, h.100.

Page 31: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

21

Kepulauan rempah-rempah sudah menjadi legenda di Eropa sebagai

sumber kekayaan terbesar di kawasan Timur. Cengkeh dan pala adalah

produknya. Cengkeh, kuncup bunga yang dikeringkan dari pohon cengkeh.

Dengan perkembangan perdagangan cengkeh yang menyebabkan

perluasan perkebunan cengkeh dan menurunnya produksi bahan pangan, maka

bahan makanan harus didatangkan dari luar, terutama dibawa oleh orang Jawa

dan Melayu. Orang Cina pun mula-mula berlayar sampai ke Maluku, akan

tetapi sesudah abad ke-14 M mereka tidak lagi berhubungan langsung dengan

Maluku, mungkin karena tidak bisa menghadapi saingan berat dari pedagang

Jawa dan Melayu. Yang jelas ialah bahwa pedagang Cina memperoleh rempah-

rempah Maluku dari pelabuhan-pelabuhan di Jawa. Keadaan ini mungkin

berubah pada abad ke-16 M. Sebab ketika orang Belanda khususnya VOC tiba

di Maluku (awal abad ke-17 M)32 mereka bertemu dengan banyak orang Cina

yang memainkan peranan penting di Maluku sebagai juru bahasa dan penilai

rempah-rempah. Mereka ini mungkin datang dari kepulauan Filipina (bersama

orang Spanyol).

Sekitar tahun 1630 M, Belanda telah mencapai banyak kemajuan dalam

meletakkan dasar-dasar militer untuk mendapatkan hegemoni perdagangan atas

perniagaan laut di Indonesia. Mereka berkuasa di Ambon, di pusat kepulauan

penghasil rempah-rempah, dan mendirikan markas besar di Batavia yang

terletak di Nusantara bagian barat. Pada tahun 1641 M, Malaka Portugis jatuh

ke tangan VOC, dan pada tahun 1648 M, Perang Delapan Puluh Tahun di Eropa

32 Tim Penulis PUSPINDO, Sejarah Pelayaran Niaga di Indonesia Pra Sejarah Hingga17 Agustus 1945 (Jakarta: PUSPINDO, 1990), h. 45.

Page 32: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

22

berakhir, mengakhiri permusuhan antara Belanda dan Spanyol. Akan tetapi,

pada pertengahan abad XVII, menjadi jelas bawa hegemoni VOC tidak dapat

ditegakkan hanya dengan perjanjian-perjanjian perdamaian, pembangunan

benteng-benteng, dan dipertahankannya keunggulan angkatan lautnya.

Kekuasaan-kekuasaan di Indonesia, baik yang besar maupun yang kecil, masih

tetap dapat megacaukan rencana-rencana VOC. Oleh karena itu, VOC harus

melakukan suatu kebijakan militer yang bahkan lebih agresif, dengan campur

tangan secara langsung dalam urusan dalam negeri beberapa negara di

Indonesia. Dengan demikian, diletakanlah dasar-dasar bagi apa yang disebut

sebagai imperium Belanda di Indonesia.33

33M. C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (Jakarta: PT. Serambi IlmuSemesta, 2008), h. 135.

Page 33: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

23

BAB III

KESULTANAN TERNATE

A. Berdirinya Kesultanan Ternate

Di seluruh wilayah Nusantara, pada masa lampau banyak terdapat

kerajaan-kerajaan yang secara historis kelahirannya berbeda antara kerajaan

yang satu dengan kerajaan yang lainnya.

Sejarah Maluku sebelum kedatangan Portugis adalah sejarah yang

diterka atau rekaan saja, karena memang tidak ada catatan sejarah dan

peninggalan-peninggalan arkeologis penting. Bahkan Maluku juga sama sekali

tidak mendekati kepada arus civilisasi yang maju sampai masa mulai

menyebarnya Islam pada abad ke-15 M. Sebelum masa itu para imigran dari

daerah Melayu telah datang dan menetap di pulau-pulau di sepanjang pesisir

yang sampai hari ini masih bisa kita temukan.34

Berdirinya kesultanan Ternate tidak dapat dilepaskan pada awal sejarah

terbentuknya Kerajaan Ternate atau yang disebut awal masa pra-kolano (raja).

Awal berdirinya kerajaan Ternate berkaitan dengan beberapa sumber mitos dan

legenda.

Menurut Des Alwi35 yang bersumber dari naskah tua Ternate, pada

awalnya Ternate diduduki oleh pelarian-pelarian yang telah menentang

kekuasaan penguasa lalim dari Jailolo. Profil pemimpin Ternate pertama yang

cukup berpengaruh adalah seorang yang bernama Guna seorang kepala Desa

34 Des Alwi, Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon, h. 294.35 Ibid, h. 296.

Page 34: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

24

Tobona yang bertempat tinggal di ketinggian lereng kepundan Merapi. Ketika

pada suatu hari ia sedang berkelana mencari kelapa untuk melegakkan

tenggorokan dengan airnya, kaki Guna tersentuh sebongkah batu yang

kemudian ternyata terbuat dari emas murni. Harta ini yang pada awalnya

dianggap bekas milik jin yang dianggap bisa membuat pemiliknya mendapatkan

kekuatan magis yang pada zaman dahulu dianggap sebagai kelengkapan-

kelengkapan yang dimiliki seorang pemimpin. Oleh karena itu Guna dan para

pengikutnya dianggap sebagai penguasa-penguasa seluruh pulau Ternate.

Menurut Abu Sanmas36 dalam laporan penelitiannya menyatakan bahwa

Kerajaan Ternate bermula dari beberapa Momole di antaranya; Momole Guna

yang berkedudukan di Tobona yang menemukan benda berupa bongkahan

emas, tetapi karena terjadi huru-hara yang menyertai keberadaan benda tersebut,

lalu beliau menyerahkan kepada Momole Matiti yang berkedudukan di

Foramadiyahi, namun Momole Matiti juga tak sanggup menahan benda yang

dianggap mempunyai kekuatan magis, maka diserahkan kepada, Momole Cico

yang berkedudukan di Sampalu, Momole Cico ternyata berhasil mengendalikan

huru-hara masyarakat yang berasal dari benda aneh dan dianggap mempunyai

magis tersebut. Akhirnya para Momole setuju untuk mengangkat Momole Cico

sebagai Kolano pertama Kerajaan Ternate.

Menurut M. Saleh Kota (staf Keraton) yang diwawancarai oleh Abu

Sanmas, proses terbentuknya Kerajaaan Ternate dimulai sejak menyatunya

empat persekutuan hukum adat yakni, Tobona, Tobanga, Sampalu, dan Momole

36Abu Sanmas, Kedudukan dan Fungsi Lembaga Adat Kesultanan Ternate dalamPelaksanaan Otonomi Daerah, Laporan Penelitian (Jakarta: LIPI,t.t.), h. 40.

Page 35: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

25

Toyo melalui suatu forum yang dikenal dengan nama Foramadiyahhi yang

artinya duduklah kebenaran dan keadilan. Proses pernyataan empat persekutuan

itu sendiri diprakarsai oleh Mashur Malamo, putra keempat dari Siti Nursafah

dengan Jafar Sadik yaitu seorang penyiar agama Islam yang tiba di Ternate

pada tahun 1250 M.

Sedangkan menurut Abdul Hamid Hasan,37 Kerajaan Ternate berdiri

karena pertikaian antara sesama Momole di Ternate, yang menyebabkan

kerugian para kelompok-kelompok Momole, hingga diadakanlah suatu

permufakatan bersama pada tahun 1251 yang dikenal dengan persetujuan

”Foramadiahi” artinya duduklah kebenarannya.

Dari beberapa versi di atas, bahwa asal-usul berdirinya kerajaan Ternate

dimulai dari penyatuan beberapa wilayah persekutuan hukum adat yang ada di

pulau Ternate. Pada versi kedua, kerajaan Ternate terbentuk pada saat sebelum

masuknya pengaruh Islam di wilayah itu, yang ditandai dengan ditemukannya

sebuah benda aneh, di mana Cico-lah yang diangkat menjadi (Kolano) raja

pertama. Sementara versi ketiga, menunjukkan bahwa kerajaan Ternate

terbentuk setelah terjadi perkawinan antara Jafar Sadik dengan Siti Nursafah,

setelah masuknya pengaruh agama Islam, semua Momole pada persekutuan-

persekutuan hukum tersebut semua berada dalam satu garis keturunan

genealogis. Terkecuali pada versi pertama, sumber yang berasal dari cerita

rakyat yang disebut legenda atau mitos yang dipengaruhi unsur animisme,

sehingga tingkat keotentikan sumber tersebut sangat lemah. Namun, cerita

37Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate (Ternate: 1998), h. 28.

Page 36: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

26

rakyat tersebut, dapat dijadikan kekayaan Nusantara sebagai wacana

pembuktian lebih lanjut mengenai kerajaan Ternate.

Pada masa kerajaan pucuk pimpinan dinamakan, Kolano, dari kata

Koko-la-nao, yang artinya tegak diatas kekuatan dimana kekuatan-kekuatan

dibawahnya terdiri dari lembaga-lembaga kerajaan, yaitu:38

1. Gam Raha = Empat Pilar Besar, sebagai dewan tertinggi yang

memilih dan mengangkat kolano serta menyatakan perang dan

damai.

2. Bobato Nyagimoi de Tufkange = Dewan Delapan Belas, sebagai

lembaga penetapan hukum-hukum adat dan berhak mengajukan

kandidat kolano.

3. Soasio = Dewan Menteri

4. Falahara = Dewan Pertimbangan Agung

5. Sabua Raha = Mahkamah Agung

6. Sangaji-sangaji = Pemerintahan Wilayah

7. Heku Cim = Angkatan Bersenjata

8. Bala Kusu se Kano-kano = Rakyat

Pada sub-judul sebelumnya, diterangkan bahwa Ternate pertama kali

bersentuhan dengan Islam, yaitu pada masa Kolano Marhum. Namun, secara

struktur pemerintahan gelar kolano sebagai raja belum digantikan dengan gelar

38 Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate (Ternate: 1998), h. 23.Tentang struktur lengkap lembaga-lembaga kerajaan maupun struktur pemerintahan kerajaan lihat,Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate, h. 28.

Page 37: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

27

sultan, itu berarti intensitas Islamisasi yang terjadi di kerajaan Ternate pada

masa Marhum masih dalam masa transisi.

Ketika masa kepemimpinan Marhum berakhir, tahta kerajaan Ternate

digantikan anaknya Zainal Abidin. Awal kepemimpinannya, gelar sultan mulai

diterapkan sebagai identitas pemimpin kerajaan. Dengan demikian, secara de

facto struktur pemerintahan kerajaan Ternate telah berganti menjadi kesultanan

Ternate, seiring dengan pergantian gelar tersebut. Meski pada masa Marhum

Islamisasi baru pada tahap transisi, tampaknya Marhum menyadari betul bahwa

Islam benar-benar sebuah pilihan sehingga berimplikasi pada pentingnya

mempelajari dan mendalami Islam. Oleh karena itu, Marhum berupaya

mendidik anaknya, Zainal Abidin, mempelajari Islam di bawah bimbingan

Maula Husein, dan memperoleh pendidikan Islam secara formal di sekolah

tinggi Islam Gresik yang dipimpin langsung oleh Sunan Giri (1495).39

Adanya perubahan dalam sistem pemerintahan ini mengakibatkan fungsi

ganda Sultan, yaitu sebagai pemegang kekuasaan duniawi (pemerintah) dan

juga sebgai pemegang kekuasaan spiritual (keagamaan). Secara teoritis sultan

adalah pengganti Rasul atau dikenal dengan istilah Tubaddi al Rasul, yaitu

sultan memiliki tanggung jawab memimpin negara sekaligus menyiarkan dan

memelihara agama Islam. selain itu, sultan memiliki kewajiban memperluas

wilayah kekuasaannya dan menundukkan daerah-daerah lain.

39 M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara1250-1950 (Nala Cipta Litera: 2007), h.62-65.

Page 38: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

28

B. Awal Masuknya Islam ke Ternate

Menurut Ricklefs, penyebaran Islam di Nusantara berlangsung melalui

dua proses. Pertama, penduduk pribumi berhubungan dengan pemeluk agama

Islam yang datang ke wilayah Nusantara kemudian penduduk pribumi

menganut agama Islam. Kedua, orang-orang asing, seperti Arab, India, dan Cina

yang telah beragama Islam bertempat tinggal secara permanen di suatu wilayah,

kemudian melakukan perkawinan campur dan mengikuti gaya hidup lokal.40

Jadi, pendapat Ricklefs, faktor yang lebih berpengaruh dalam proses

penyebaran agama Islam adalah melalui proses perkawinan.

Sedangkan menurut De Graaf, penyebaran Islam di Nusantara

melibatkan tiga fase penting yang saling melengkapi, yaitu yang pertama

melalui fase perdagangan, kedua fase tasawuf (sufi), ketiga melalui fase

politik.41 Pendapat De Graaf mengindikasikan antara ketiga fase tersebut

memiliki korelasi yang saling berkesinambungan, terutama pada fase

perdagangan dan tasawuf, yang memungkinkan para pedagang tersebut juga

merupakan seorang ulama (sufi).

Sementara pada fase politik, para penguasa di Nusantara memeluk Islam

demi memperoleh dukungan dari para pedagang Muslim secara ekonomis dan

politis.42

Lebih jauh lagi motif penyebaran Islam merupakan akibat dari ancaman

agama Kristen yang mendorong penduduk Nusantara masuk Islam. Jadi,

40 M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, h. 27.41 H. J de Graff, Southeast Asian Islam To The Eighteenth Century, dalam P.M. Holt, The

Cambridge History of Islam, vol 2A (London: Cambridge University Press: 1987), h. 123.42 Lihat J.C. Van Leur, Indonesian Trade and Society, h. 110-117.

Page 39: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

29

masuknya Islam akibat dari persaingan antara Islam dan Kristen untuk

memenangkan pemeluk baru di Indonesia. Penyebaran Islam di Nusantara

terjadi ketika persaingan dan konflik semakin sengit di antara bangsa Portugis

dan para pedagang Muslim.43

Namun, secara umum proses masuk dan berkembangnya agama Islam

ini disepakati berjalan secara damai, meskipun ada juga penggunaan kekuatan

oleh penguasa Muslim untuk mengislamkan rakyat atau masyarakat. Secara

umum mereka menerima Islam tanpa meninggalkan kepercayaan praktek

keagamaan lain.

Perbedaan pendapat tentang apa yang dimaksud dengan “Islam”, ada

yang memberikan pengertian Islam dengan kriteria formal yang sangat

sederhana seperti pengucapan dua kalimat syahadat atau pemakaian nama

Islam, sebagian lain mendefenisikan Islam secara sosiologis, yakni masyarakat

itu dikatakan telah Islam, jika prinsip-prinsip Islam telah berfungsi secara aktual

dalam lembaga-lembaga sosial, budaya dan politik, jadi mereka menganggap

bacaan kalimat syahadat tidak dapat dijadikan bukti adanya penetrasi Islam

dalam suatu masyarakat.44

Hal tersebut menyebabkan konsep masuknya Islam atau Islamisasi

masih dicampuradukkan antara “datang” (terdapat bekas Islam disuatu tempat),

43 B.J.O. Schrieke, Indonesian Sociological Studies, vol II, (The Hague dan Bandung: W.van Hoeve, 1957), h. 232-237.

44 Azyumardi Azra, Renaisans Islam Asia Tenggara: Sejarah Wacana dan Kekuasaan(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), h. 30.

Page 40: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

30

“berkembang” (mesjid ditemukan), dan munculnya Islam sebagai kekuatan

Politik (sultan memerintah).45

Bahwa, apapun teori Islamisasi yang dijelaskan di atas, kedatangan

Islam ke daerah Maluku sangat mengandalkan jalur perdagangan yang

terbentang antara pusat lalu lintas pelayaran internasional di Malaka, Jawa, dan

Maluku. Menurut tradisi setempat, bangsa Arab datang ke Maluku sejak abad

ke-14 M. Raja Ternate yang ke-12 bernama Molomasetija (1350-1357 M) telah

bersahabat akrab dengan orang Arab, tetapi hubungan kekerabatan tersebut

tidak berpengaruh pada penyebaran Islam. Islam mulai menyebar di Ternate

ketika masa pemerintahan Kolano Marhum46 (1465-1468 M) oleh seorang

ulama dari Jawa bernama Maula Husein. 47 Pendatang dari Jawa ini telah

membuat raja dan orang-orang di Maluku tertarik akan ajaran Islam. Dengan

demikian maka Maula Husein berhasil meng-Islamkan banyak orang di daerah

itu.

Setelah Kolano Marhum, raja Ternate yang telah memeluk agama Islam

adalah Zainal Abidin (1486-1500 M), beliau tidak hanya sekedar masuk Islam

melainkan juga berupaya dalam proses perkembangan Islam di Maluku. Ia

45 Taufik Abdullah, Agama, Etos Kerja Dan Perkembangan Ekonomi (Jakarta: LP3ES,1979), h. 1.

46 Kolano Marhun adalah raja pertama yang menerima Islam. Namun, sampai akhirhayatnya beliau tidak memakai gelar Sultan, tetapi dimakamkan secara Islam. Lihat M. AdnanAmal Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950 (Nala CiptaLitera: 2007), h. 62.

47 M. Adnan Amal Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950 (Nala Cipta Litera: 2007), h.62

Nama Maula Husein terdapat perbedaan dalam pengejaan nama, menurut UkaTjandrasasmita, Maulana Husein, lihat Arkeologi Islam, (Jakarta: Gramedia, 2009), h.60. Namun,beliau juga mengutip perbedaan nama tersebut dari bukunya TW. Arnold dengan ejaan Datu MuliaHusein, lihat Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam, h.27

Page 41: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

31

mendapat ajaran agama tersebut dari madrasah Giri di Jawa48. Dalam kunjungan

ke pusat Islam ini, Sultan Ternate bertemu dengan kepala daerah Hitu dari

Ambon. Antara keduanya diadakan persetujuan mengenai persekutuan.

Masuknya pengaruh agama Islam pada abad ke-15 M (masa Kolano

Marhum 1468) mempengaruhi juga pertumbuhan dan perkembangan dalam

bidang politik dan pemerintahan. Kepemimpinan dalam bentuk Kolano Ternate

menjadi Kesultanan Ternate dan Zainal Abidin diangkat sebagai Sultan

pertama.

Menurut pengetahuan umum bahwa masuknya Islam di Ternate dalam

tiga periode, yaitu periode awal, periode pertengahan dan periode diterimanya

Islam oleh Kesultanan.49

1. Periode Awal

Periode ini dimulai pada masa perdagangan orang-orang Arab ke daerah

ini untuk membeli rempah-rempah, berupa cengkeh, pala, dan fuli, lalu dibawa

ke Eropa. Periode ini berlangsung pada pertengahan abad VII Masehi.

Masuknya orang-orang Arab ke daerah ini paling tidak memberi pengaruh

terhadap masyarakatnya, terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih, akan

memberi peluang untuk memberi pengaruh antara satu dengan yang lainnya.

2. Periode Pertengahan

Periode ini dimulai pada abad XII, pada periode ini penyiaran Islam

telah disampaikan kepada penduduk, bahkan telah memasuki kawasan kerajaan,

48 Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara, h. 60.49 Abd. Rahman I. Marasabessy, Masuknya Agama Islam di Ternate dalam Pandangan

Tokoh-tokoh di Ternate (Sebuah Telaah Pemurnian Islam di Ternate) dalam Ed, G.A. Ohorella,Ternate Sebagai Bandar di Jalur Sutera (Jakarta: CV. Putra Sejati Raya, 1997), h. 83-89.

Page 42: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

32

baik Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Bahkan masyarakat pada umumnya.

Periode ini ditandai dengan munculnya nama-nama raja yang sudah dipengaruhi

nama-nama Arab, dan diduga keras adalah pengaruh ajaran Islam, seperti

Mashur Malamo (1257-1272) yang nama aslinya adalah Cico untuk kerajaan

Ternate, lalu Kolano Sida Arif Malamo (1322-1331). Dari nama-nama raja yang

telah dikemukakan, jelas bahwa telah ada pengaruh langsung dari bangsa Arab

yang masuk ke daerah ini, terhadap para raja dari kerajaan-kerajaan yang ada di

daerah ini.

3. Periode Penerimaan Islam oleh Kesultanan

Sultan Zainal Abidin adalah penguasa Ternate yang ke-19, yang juga

merupakan orang pertama di Ternate yang memakai gelar Sultan. Ini

dikarenakan beliau sudah belajar ajaran Islam sedari kecil dan memperoleh

didikan formal dari Maula Husein, hingga ia belajar di sekolah tinggi Islam

Gresik di bawah pimpinan Sunan Giri, inilah yang disebut dengan penerimaan

Islam oleh Kesultanan. Dari hasil belajar Islam beberapa bulan di Giri, Zainal

Abidin berhasil membangun persahabatan dengan orang-orang yang

berpengaruh besar di Jawa. Beliau juga kemudian bersahabat dengan penguasa

lokal yang dikunjunginya dalam perjalanan pulang setelah belajar agama Islam,

seperti penguasa Ambon dan Makasar. Bukan hanya kembali ke kerajaan,

Zainal Abidin juga membawa serta para sufi dari Jawa ke Ternate untuk

membantu dalam menyiarkan Islam pada kalangan istana maupun juga kepada

masyarakat Ternate. Sehingga mampu membentuk budaya masyarakat Islam

pada masanya di daerah ini.

Page 43: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

33

C. Struktur Sosial Masyarakat Ternate

Menurut Uka Tjandrasasmita, sangat sulit menganalisa dan menyajikan

struktur masyarakat kota pelabuhan Ternate, berkaitan dengan langkanya

sumber-sumber mengenai masyarakat kota tersebut serta agaknya terlalu

kompleks memahami teori struktur masyarakat (social structure).50 Biasanya

struktur masyarakat terjadi dari berbagai aturan kelembagaan dan

lingkungannya, cara inilah yang dianggap sebagai proses pemeliharaan dan

hubungan satu dengan lainnya dan menentukan kesatuan dan komposisi suatu

struktur masyarakat. Namun, aturan kelembagaan selalu terbentur dengan

aturan politik, kekuasaan, militer, dan ekonomi.51

Antonio Galvao sedikitnya mampu menggambarkan struktur masyarakat

Ternate sebelum Islam, berdasarkan penerapan peranan sosial dan status

ekonomi masing-masing dan mengklasifikasikannya sesuai dengan nama gelar.

Momole adalah sebutan atau gelar pemimpinnya, kemudian berganti menjadi

kolano, atau istilah yang hampir sama dengan istilah raja. Kolano atau raja

adalah posisi tertinggi dalam struktur kerajaan Ternate. Di bawah kolano

terdapat golongan elit birokrat, mereka adalah Sangaji atau para adipati,

kemudian Marsaoli atau para ksatria, dan Menteri atau para pembesar kerajaan.

Pada level bawah terdapat Chetti atau para pedagang, terkecuali para pedagang

yang memiliki modal besar. Sedangkan golongan budak disebut Ngofangares.

50 Uka Tjandrasasmita, Struktur Masyarakat Kota Pelabuhan Ternate Abad XIV-XVII,dalam Ed, G.A. Ohorella, Ternate Sebagai Bandar di Jalur Sutera (Jakarta: CV. Putra Sejati Raya,1997), h. 39.

51 Ibid., h.39-40

Page 44: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

34

Raja-raja atau kolano-kolano beserta saudara-saudaranya, sengaji dan

anak-anaknya menyandang gelar-gelar yaitu untuk laki-laki bergelar Kaicil

(Pangeran) untuk wanita bergelar Naicil. Hanya saudara-saudara laki maupun

perempuan dari sengaji-sengaji dan para adipati memakai gelar-gelar yang

diberikan oleh kolano.52

Para Sengaji di daerahnya masing-masing dan daerah kekuasaannya

ditaati rakyatnya, ditakuti, dan dihormati seperti raja-raja. Ia mengurusi

peradilan sipil dan kejahatan beserta memakai lencana kerajaan. Para sengaji itu

memelihara perbatasan-perbatasan dan tanda-tanda bagi pertanahan, di seluruh

wilayahnya, kekuasaannya, tempat-tempat, desa-desa, dan kota-kota yang

dibagi menjadi bagian-bagian yang disebut soa-soa (kampung-kampung).

Jumlah penduduk dikatakan yang terbesar daerah itu mempunyai penduduk

tidak sampai 2.000 orang. Penduduk itu kebanyakan menempati sepanjang

pesisir atau sepanjang alur-alurnya, dengan rumah-rumahnya di atas tiang-tiang

disertai tangga yang diambil pada malam hari.

Setelah Islam masuk, seorang Sultan dibantu oleh para Imam (pemimpin

dalam agama Islam, pembantu sultan dalam bidang agama Islam), pada masa ini

kedudukan para Imam menjadi sangat penting. Mereka juga sering dipilih

menjadi anggota Soasiwa (Soa: kampung, siwa: sembilan atau dalam

pengertiannya 9 sengaji).53 Tidak jarang mereka turut menentukkan nasib

kesultanan sekaligus ikut berperan dalam perang melawan para bangsa asing,

52 Ibid, h. 48.53R.Z. Leirissa, Sultan Ternate Emir el Mukminin Hamzah Nasarun Minallahi Shah

(Sultan Hamzah 1627-1648) dan Politiknya di Kerajaan Ternate antara Tahun 1628-1643Berdasarkan Dokumen VOC yang telah diterbitkan, (Skripsi Sarjana Fakultas Sastra, UniversitasIndonesia, 1965), h. 3.

Page 45: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

35

selain sebagai penetap hukum keagamaan karena merekalah yang paling

mengerti hukum-hukum agama.

Di Ternate, Raja adalah kunci utama perdagangan, mengumpulkan

cengkeh dari tangan masyarakat sebagai hasil pajak, dan hanya memberikan

sedikit imbalan kepada masyarakat, atau dalam keadaan tertentu mengambil

dengan paksa atau menyita hasil bumi itu untuknya. Sehingga perdagangan

rempah-rempah tidak membawa keuntungan bagi masyarakat biasa, yang

mendapat untung besar hanyalah raja dan bawahan-bawahannya.54

Jogugu (menteri) dan Fala Raha (kata ini secara harfiah berarti empat

rumah dan dianggap di sini sebagai Raja Penasehat) terpilih untuk membantu

raja dalam menjalankan kerajaan. Fala Raha merupakan perwakilan dari empat

klan bangsawan yang merupakan pilar penting dari Kerajaan Ternate. Dapat

dikatakan bahwa Fala Raha merupakan pengganti empat momole pada periode

pra-Islam. Selain itu ada beberapa posisi yang dibentuk untuk membantu raja

seperti Nyagimoi Bobato (Dewan 18), Sabua Raha (empat hakim agung), Heku

Cim (angkatan laut dan darat), Salahakan (Gubernur), dan Sangaji.55

Kepercayaan atau keagamaan penduduk di daerah Maluku dan Ternate

sebagian besar masih animisme dan dinamisme dan sebagian kecil pada lapisan

atas terutama golongan raja dan bangsawan berikut anggota birokratnya sudah

menganut agama Islam. Golongan atau lapisan masyarakat seperti telah

digambarkan oleh Antonio Galvao dari mulai kolano atau sultan setelah Islam

masuk dan tersebar di daerah itu lambat laun makin bertambah dan bukan

54 Des Alwi, Sejarah Maluku, Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon, h. 319.55 Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate, h. 29.

Page 46: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

36

penduduk asli saja tetapi sudah bercampur dengan etnik lainnya akibat

kedatangan pedagang-pedagang dari etnis lainnya yang berdagang di situ.

Perhubungan yang erat sekali berasal dari Jawa atau kebudayaan Jawa masuk

dan bercampur dengan kebudayaan setempat seiring dengan pertumbuhan

jaringan pelayaran dan perdagangan.

Seluruh sistem pertanian, industri, dan sosial di Maluku didasari pada

pemahaman bahwa tanah atau lahan dan pengusahaan lahan, termasuk juga laut

dan ikan di dalamnya, adalah milik masyarakat.56 Artinya setiap penduduk

mempunyai hak untuk mengelola sistem-sistem ini akan tetapi sebagian dari

hasil panen diserahkan kepada para penguasa.

Masyarakat Ternate divariasikan dalam hal pekerjaan mereka. Karena

Ternate terkenal dengan hasil panen seperti rempah-rempah, dan cengkeh,

sebagian besar orang menjadi petani. Mereka yang biasanya bertanam cengkeh,

pala, kenari, dan kayu manis tinggal di daerah bukit. Sementara orang-orang

yang tinggal dekat pantai biasanya menanam kelapa atau menjadi nelayan.

Selain itu, beberapa dari mereka adalah pedagang. Huda yang terbuat dari beras,

sagu, atau singkong yang biasanya dimasak dengan cara tertentu adalah

makanan pokok Ternate.

56 Des Alwi, Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon, h. 305.

Page 47: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

37

BAB IV

KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS

PERDAGANGAN ABAD XVI-XVII

A. Ternate dalam Lintas Perdagangan Abad XVI-XVII

Jalur sutera adalah nama puitis dari jalur perdagangan yang berkembang

antara Asia dan Eropa sejak abad-abad pertama masehi. Nama Seidentrasse

yang pada abad ke 19 M, diberi oleh seorang pakar geografi Jerman, Baron

Ferdinand von Richthofen, kini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa,

dan sejak tahun 1978 M, menjadi nama sebuah proyek penelitian Unesco yang

diberi judul : Integral Study of the Silk Roads: Roads of Dialogue. Dengan

memilih nama demikian hendak diperingatkan bahwa melalui jalur itu tidak

hanya mengalir barang dagangan seperti sutera, rempah-rempah, dan

sebagainya tetapi juga gagasan dan pemikiran, nilai dan norma, dan sebagainya

yang telah memperkaya, malah mengubah kebudayaan setempat.57

Jalur sutera ini juga meliputi atau melewati perairan Indonesia. Jalur ini

menyatu dengan jalur rempah-rempah yang berawal dari Maluku, penghasil

pala dan cengkeh. Sampai akhir abad ke-13 M, rempah-rempah Maluku dahulu

hanya diperdagangkan ke Ambon dan Banda oleh para pedagang lokal. Para

pedagang Jawa dan Melayu kemudian membawanya dari Ambon atau tepatnya

Hitu dan Banda ke Pelabuhan Gresik, Tuban, Pasai, dan Malaka. Tetapi para

pedagang Hitu dan Banda ketika itu juga membawa rempah-rempah Maluku ke

57 Adrian B. Lapian, Ternate Sekitar Pertengahan Abad XVI Menurut Catatan AntonioGalvao, Kapitan di Ternate (1536-1539), dalam Ed, G.A. Ohorella, Ternate Sebagai Bandar diJalur Sutera (Jakarta: CV. Putra Sejati Raya, 1997), h. 59.

Page 48: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

38

pelabuhan-pelabuhan Jawa Timur dan Malaka.58 Pada awal abad ke-14 M,

pelabuhan Ternate, Tidore, Makian, dan Bacan mulai dikunjungi para pedagang

Nusantara yaitu Jawa dan Melayu lalu menyusul pedagang-pedagang Cina dan

Arab. Agaknya perdagangan cengkeh mulai ramai kala itu. Dengan datangnya

para pedagang dari Arab, agama Islam mulai masuk namun belum dianut oleh

para bangsawan maupun oleh kalangan penduduk lainnya.

Barulah pada pertengahan abad ke-15 M agama Islam mulai dianut oleh

para bangsawan kemudian menyusul kalangan penduduk lainnya. Namun,

rupanya bukan bangsa Arab yang mengislamisasi penduduk Ternate melainkan

orang Jawa atau tepatnya berasal dari Giri (Gresik) yaitu Maula Husein. Pada

pertengahan abad ini jugalah motivasi para pelayar ataupun para pedagang

asing untuk memperoleh rempah-rempah ini secara langsung (tanpa pedagang

perantara seperti pada abad-abad sebelumnya) telah mendorong mereka

melakukan pelayaran hingga menemukan daerah asal produsennya. Mula-mula

terbatas pada orang Portugis dan Spanyol saja, tetapi sejak akhir abad ke 16 M

orang Inggris, Perancis, Belanda, dan kemudian juga orang Denmark,59 mulai

terlibat dalam pertarungan sengit yang terjadi ketika kapal-kapal Eropa tersebut

saling memperebutkan hegemoni dan monopoli perdagangan pada masa

globalisasi awal ini.

Cengkeh merupakan komoditi dagang yang dibawa dari Indonesia oleh

pedagang India. Cengkeh yang merupakan hasil dari wilayah Timur Indonesia

58 M.Adnan Amal, Maluku Utara. Perjalanan Sejarah 1250-1800 (Universitas KhairunTernate, 2002) h. 230.

59 Adrian B. Lapian, Ternate Sekitar Pertengahan Abad XVI Menurut Catatan AntonioGalvao, Kapitan di Ternate (1536-1539), h. 60.

Page 49: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

39

rupa-rupanya telah dikenal lama dalam tradisi India ini dibuktikan dalam kitab

Raghuvamsa yang ditulis Kalidasa disebut lavanga yang berarti cengkeh yang

berasal dari Dvipantara yang artinya nama lain dari Indonesia.60 Cengkeh oleh

orang India digunakan antara lain untuk campuran bahan obat yang

diperkenalkan oleh seorang tabib raja.

Digunakannya jalur laut ke ”kepulauan rempah-rempah” oleh para

pedagang bangsa asing untuk mencapai dan membawa ke pelabuhan-pelabuhan

lain. Karena jalur darat dirasakan tidak aman dan beresiko tinggi selain

berhadapan dengan para perampok, para pedagang yang melewati jalur ini harus

mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi belum lagi terjadi pungutan dalam

sepanjang perjalanan oleh orang-orang yang bermukim di wilayah jalur niaga.

Kerajaan atau kesultanan-kesultanan di Maluku sangat mengandalkan

penghasilannya pada sektor perdagangan rempah-rempah. Hingga pada abad

ke-16 M, Ternate berhasil mencapai kejayaannya.61 Menurut catatan sejarah

tentang dunia perniagaan cengkeh merupakan niaga utama yang mempengaruhi

dunia perniagaan karena mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Jadi

tidaklah mengherankan para pedagang terdorong untuk menemukan wilayah

produsen rempah-rempah, walaupun jalan menuju tujuan ke Maluku tidaklah

mudah.

Pengaruh rempah-rempah telah mengangkat perekonomian Ternate,

pengaruh rempah-rempah juga membuat percaturan politik antara kerajaan

60Tim Penulis Puspindo, Sejarah Pelayaran Niaga di Indonesia Pra Sejarah hingga 17Agustus 1945, (Jakarta: Yayasan PUSPINDO, 1990), h. 11.

61M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950, h. 233.

Page 50: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

40

maupun kesultanan daerah sekitar Maluku saling memperluas wilayahnya.

Kedatangan para bangsa asing khususnya bangsa Eropa pada abad ke-16, telah

membawa perubahan dalam perniagaan rempah-rempah. Kebanyakan dari

mereka ingin menguasai dan memonopoli perdagangan dengan cara politik

bujuk rayu dan adu domba antar-kesultanan hingga menyebabkan kerajaan atau

kesultanan-kesultanan di Maluku terperangkap dengan siasat itu.

A. 1. Jenis Barang Ekspor dan Impor

Sejalan dengan penyebaran barang perdagangan yang diduga dibuat di

dalam maupun di luar kesultanan, maka didapatkan sistem ekspor dan impor.

Sistem ekspor dimaksudkan adalah penjualan barang-barang ke luar wilayah dari

Kesultanan Ternate. Baik berupa hasil pertanian dan non-pertanian. Sedangkan

sistem impor adalah penjualan barang-barang yang didatangkan dari luar wilayah

kekuasaan Kesultanan Ternate, baik berupa bahan makanan seperti beras, benda

seni seperti keramik yang didatangkan dari Jawa dan Cina, dan peralatan sehari-

hari.

Mengacu pada sumber-sumber yang ada saat ini. Sulit sekali untuk

mendapatkan rincian tertulis mengenai komoditi ekspor dan impor di Ternate.

telah diketahui bahwa pada umumnya barang yang diekspor oleh Kesultanan

Ternate antara lain, cengkeh, pala, dan kayu manis. Kesulitan data ini

mengakibatkan pengambaran komoditi ekspor dan impor ini hanya di pilih

beberapa saja. Dari sumber yang ada, barang ekspor antara lain cengkeh dan pala.

Barang Impor yaitu Beras.

Page 51: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

41

Cengkeh, bentuk komoditi cengkeh yang diperdagangkan berupa putik

bunga cengkeh yang dikeringkan. Awalnya tanaman ini tumbuh subur di pulau-

pulau kecil di Ternate, Tidore, Makian, dan Motir di lepas pantai Barat

Halmahera. Kegunaan cengkeh sebelum Masehi sampai sekarang masih

dimanfaatkan untuk pengobatan, parfum, dan bumbu masak.62 Selama abad ke-16

penanaman jenis tanaman tropis ini mulai meluas ke Selatan yakni ke Ambon dan

Seram. Pada abad ke-17 kepulauan di sebelah Selatan ini merupakan pusat

produksi utama. Kombinasi antara tanah subur walaupun berbatu, kabut

pegunungan, angin laut, dan matahari serta hujan tropis adalah kondisi alam yang

sangat baik bagi pertumbuhan cengkeh. Tidak memerlukan tenaga ekstra untuk

memproduksi cengkeh.

Ketika pohon cengkeh mendekati masa berbunga pada Agustus atau

September, maka orang-orang siap memanen yang berlangsung selama beberapa

pecan.63 Pada awalnya cengkeh hanya dijual ke Ambon dan sekitarnya kemudian

para pedagang dari Ambon membawanya ke Jawa. Setelah kedatangan bangsa

Eropa, perdagangan rempah-rempah Maluku dimonopoli oleh mereka. Hal ini

menjadikan harga cengkeh di Maluku sangat rendah sedangkan di pasaran Eropa

sangat mahal. Dengan kisaran harga 1 bahar (456 lb, atau setara dengan 309 kg)

di Maluku hanya 2 ducat (1 ducat=f5,25). Sementara di Malaka harganya

mencapai 10 ducat (525 Gulden). Di Calcutta, harga cengkeh naik tajam menjadi

500-600 fanom (1fanom=1 real) sedang cengkeh dengan kualitas terbaik seharga

mencapai 700 fanom. Pada tahun 1600 harga 1 pon cengkeh (1 pon=0,54 kg) di

62 M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara1250-1950, (Nala Cipta Litera, 2007), h. 230.

63 Des Alwi, Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon, h. 305.

Page 52: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

42

Maluku hanya ½ penny (penny, mata uang Inggris. 100 penny=1 poundsterling),

tetapi di Eropa harganya bisa mencapai 16 poundsterling atau naik menjadi

32.000%64.

Pala, berbentuk agak bulat biasa dipakai sebagai bumbu masakan. Sama

halnya dengan cengkeh. Komoditas yang termasuk dengan rempah-rempah ini

hanya ada di Maluku. di Banda pohon pala berbuah sepanjang tahun dan para

pemetiknya menggunakan bambu panjang yang ujungnya terdapat keranjang agar

kualitas buah pala dapat terjaga.65 Dalam memanennya jauh lebih ringan daripada

memanen cengkeh.

Oleh para pedagang rempah-rempah (cengkeh dan pala) dibawa menuju

Eropa. Pada tahun 1390-an. ± sekitar 6 metrik ton cengkeh dan 1 ½ metrik pala

mencapai daerah Eropa. Pada abad sesudahnya terjadi peningkatan dalam

pengiriman rempah-rempah yaitu menjadi 52 ton untuk cengkeh dan 26 ton untuk

pala.66 Jalur perdagangan ini melalui Timur Tengah hingga sampai di Italia

tepatnya kota Venesia. Kebutuhan pasarlah yang mnyebabkan meningkatnya

pengiriman rempah-rempah.

Sulit untuk menjelaskan berapa nominal harga pala pada saat itu, kesulitan

dalam pencarian sumber-sumber yang menjelaskan harganya. Membuat penulis

tidak dapat menerangkan dan menjelaskannya. Yang bisa dijelaskan, menurut

sumber-sumber yang diperoleh keuntungan yang didapat dari perdagangan lada

64 Datu Jamal Ashley Abbas, Mindanao and the Spice Islands, (The Philippine Post, 11Maret 2.000), dalam M. Adnan Amal, Portugis & Spanyol di Maluku, (Depok: Komunitas Bambu,2009), h. 357.

65 Des Alwi, Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon, h. 309.66 Anthony Reid, Sejarah Modern Awal Asia Tenggara,(Jakarta: Pustaka LP3ES, 2004),

h. 10.

Page 53: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

43

telah menjadikan raja dan para bangsawan cepat kaya, rempah-rempah sangat

laku dan banyak membawa keuntungan.

Beras, barang impor terpenting yang didatangkan dari luar contohnya

adalah Beras. Beras merupakan salah satu hasil pertanian terpenting. Untuk

masyarakat Indonesia beras merupakan bahan makanan pokok yang dikonsumsi

sehari-hari. Tetapi makanan pokok ini tidak terlalu berpengaruh bagi penduduk di

wilayah Maluku, karena pada umumnya rakyat Maluku lebih banyak yang

mengkonsumsi sagu.

Dengan perkembangan perdagangan cengkeh yang menyebabkan

perluasan lahan perkebuanan cengkeh dan menurunnya produksi bahan pangan,

maka bahan makanan harus didatangkan dari luar, terutama dibawa oleh orang

Jawa dan Melayu.

Selain bahan pangan, Ternate juga mendatangkangkan berbagai macam

bahan pakaian, seperti kain sutra dari Cina termasuk juga bermacam-macam

porselin. Tidak didapatkannya banyak data mengenai komoditi impor di

Kesultanan Ternate namun komoditi tersebut sangat bernilai penting untuk

memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang tinggal di KesultananTernate.

Semua barang ekspor dan impor tersebut sangatlah berpengaruh bagi

kehidupan Kesultanan Ternate dan masyarakatnya. Karena di samping

perdagangan rempah-rempah yang telah mendatangkan kemakmuran bagi

Kesultanan Ternate, mendatangkan bahan pangan dan sandang, seperti beras

yang amat penting peranannya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat

Page 54: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

44

Ternate. Semuanya itu merupakan barang-barang yang diperdagangkan di

Ternate.

A. 2. Alat Tukar Perdagangan

Di Ternate juga telah dikenal penggunaan mata uang yang telah di

gunakan sebagai alat transaksi pembelian suatu barang. Namun, berbeda dengan

Aceh pada zaman Iskandar Muda (w. 1607-1636), yang menggunakan mata uang

kesultanan yang dibuat oleh pemerintah yang berupa mata uang emas untuk

menggantikan mata uang real Spanyol.67 Kesultanan Ternate sama seperti bandar

dagang di Nusantara lainnya, bertransaksi dengan penggunaan mata uang real

Spanyol,68 terkadang juga mengunakan mata uang gulden Belanda, karena hal ini

lebih memudahkan dalam transaksi baik di dalam maupun ke luar. Hal ini wajar

karena mata uang real Spanyol telah banyak beredar dan berlaku di berbagai

tempat, seperti Malaka, Banten, Sulawesi, dan tempat lain.

B. Hubungan dengan Bangsa Asing

Dalam sebuah lintas perdagangan, akan didapati keterlibatan berbagai

kelompok bangsa yang berperan penting dalam kehidupan ekonomi suatu kota

perdagangan. Karena mereka itu merupakan pemain yang aktif dalam

perdagangan baik lokal maupun internasional. Hal ini telah menjadikan sebuah

67 Denys Lombard, Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636) (Jakarta:Kepusatakaan Populer Gramedia, 2006), h. 152-156.

68 real Spanyol mata uang yang terbuat dari perak. Satu real = 6 ¼ dollar lihat, Van Leur,Indonesian Trade and Society, h. 368

Page 55: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

45

kota perdagangan yang bersifat pluralistik menjadi titik temu antar bangsa-bangsa

dari seluruh wilayah.69

Pada abad ke-XVI, yang merupakan puncak kemakmuran Kesultanan

Ternate, telah banyak didatangi oleh berbagai bangsa yang ikut meramaikan

perdagangan. Seringnya mereka melakukan perdagangan, lambat laun mereka

berdomisili di Ternate. Berbagai bangsa itu datang dari kawasan sekitar Nusantara

maupun asing, antara lain bangsa: Cina, Arab, Portugis, Spanyol, Belanda, Jawa,

dan Melayu. Para pedagang Cina, Arab, dan para pedagang dari bumi Nusantara,

pada umumnya datang ke Ternate hanya untuk berdagang. Namun, tak dipungkiri

pedagang-pedagang dari Arab maupun pedagang Nusantara membawa misi

mengislamkan penduduk sekitar. Berbeda dengan para pedagang dari Eropa yang

selain berdagang dan misi penyebaran agama Kristen mereka juga berupaya untuk

memonopoli perdagangan hingga menimbulkan pertentangan dengan penguasa-

penguasa lokal.

Jika melihat dari data yang ada dalam abad ke-XVI, dari semua negara

di atas, Cina, Portugis, dan Belanda-lah yang memiliki peran yang amat berarti

bagi perdagangan di Kesultanan Ternate. Peran penting ini dapat dilihat dari

sejauh mana mereka dapat memainkan pengaruh dalam faktor ekonomi dan

politik.

69Anthony Reid, Dari Ekspansi Hingga Krisis: Jaringan Perdagangan Global AsiaTenggara 1450-1680, Jilid II terj, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998), h. 88

Page 56: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

46

B. 1. Bangsa Cina

Orang-orang Cina berabad-abad lamanya telah merahasiakan negeri asal

cengkeh.70 Penemuan kompas oleh orang Cina, telah memberi jalan

pengetahuannya tentang kelautan, sehingga dapat dipastikan orang Cina-lah yang

pertama kali datang ke kepulauan rempah-rempah, kemudian menyusul

setelahnya para pedagang asing lainnya dengan tujuan yang sama pula.

Diperkirakan pada abad ketiga sebelum masehi telah ada hubungan

dagang antara Indonesia dan Cina dalam perdagangan rempah-rempah atau antara

Maluku dengan Cina.71 Hubungan dagang mengalami perbedaan pada era

Majapahit berkuasa. Semua hasil komoditi Indonesia Timur terutama cengkeh

harus dikumpulkan oleh kapal pengangkut dari Jawa ke pelabuhan-pelabuhan

besar Majapahit sebelum dibawa oleh para pedagang asing. Ini karena komoditi

cengkeh merupakan komoditi dagang ketika itu.

Diberlakukannya sistem perdagangan ala Majapahit menyebabkan bangsa

Cina mengurangi pelayarannya menuju Maluku. Sistem perdagangan pada masa

ini adalah barter, Cina mendatangkan kain sutra, keramik, dan logam. Barang-

barang tersebut kemudian ditukar dengan cengkeh dari Maluku yang dikumpulkan

terlebih dahulu di pelabuhan-pelabuhan besar Majapahit.72

70Tulisan Deineem, lihat Paramita R. Abdurrahman, Peninggalan-peninggalan yangberciri Portugis di Ambon Bunga Rampai Sejarah Maluku, (Jakarta: Lembaga Pendidikan SejarahMaluku), h. 50.

71Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate, h. 18.72Tim Penulis PUSPINDO, Sejarah Pelayaran Niaga di Indonesia, h. 30-31.

Page 57: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

47

B. 2. Bangsa Portugis

Jalur-jalur perdagangan Nusantara menjadi daya tarik bangsa-bangsa

Eropa. Didorong oleh kebutuhan masyarakat Eropa akan rempah-rempah, maka

bangsa-bangsa ini mencari jalan untuk menuju ke daerah penghasil rempah-

rempah, kemudian menagadakan hubungan dagang dengan penguasa-penguasa

setempat.

Pada tahun 1511 M, Portugis sebagai salah satu pendatang dari benua

Eropa, berhasil menguasai Malaka yang merupakan Bandar terbesar di perairan

Barat Nusantara. Setelah penaklukan Malaka, Portugis melakukan ekspedisi yang

mengarah menuju akhir dari jalur pelayarannya ke bagian Timur Nusantara, untuk

mencari dan mencapai daerah penghasil rempah-rempah yang konon katanya

berada di Timur Nusantara. Daerah penghasil rempah-rempah inilah sasaran

utama Portugis dari berpuluh-puluh tahun menjelajahi jalur pelayaran

internasional.

Kedatangan Portugis yang dipimpin oleh Fransisco Serrao pada tahun

1512 M, di kepulauan Maluku disambut oleh penguasa Ternate yang pada waktu

itu sedang mencari sekutu untuk memenangkan persaingan sebagai penguasa

tunggal daerah Maluku. Sultan Ternate ketika itu adalah Bayan Sirullah,73

menjanjikan persahabatan dan mengangkat Serrao sebagai penasehat dalam

bidang militer. Pada tahun 1513 M pendirian kantor dagang Portugis di Ternate.74

Bahkan di tahun 1513 M Sultan meminta Portugis mendirikan benteng dan

73 Nama Sultan Bayan Sirullah atau Kaichil Bolief, kadang dalam berbagai naskah dapatberubah-ubah ejaannya, seperti Bayang Allah. Lihat, Willard A. Hanna dan Des Alwi, Ternate danTidore Masa Lalu Penuh Gejolak, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h. 11.

74D.G.E Hall, Sejarah Asia Tenggara, terj. L.P. Soewarsha dan M. Habib Mustopo,(Surabaya: Usaha Nasional, 1988), h. 212.

Page 58: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

48

mengadakan perjanjian berupa pemberian hak monopoli perdagangan cengkeh

kepada Portugis.75

Tahun 1522 M mulai berdiri benteng pertamaPortugis di Ternate.76

Benteng ini selain memperkuat kedudukan perdagangan Portugis di Ternate juga

memberikan jaminan kekuatan politik dan militer, sehingga dapat menjadi pusat

perdagangan cengkeh bagi seluruh daerah Maluku.77 Setelah Sultan Bayan

meninggal dunia tahun 1522 M, kericuhan mulai timbul dikarenakan campur

tangan Portugis dalam negeri mengenai pengangkatan sultan baru Ternate.

Portugis akhirnya menggunakan pengaruhnya setelah terjadi beberapa kali

perubahan kepala pemerintah dengan menempatkan Sultan Tabarija tahun 1535,

tetapi akhirnya ia juga ditahan dan diasingkan ke Goa. Namun tidak berlangsung

lama, yang menjadi Sultan Ternate setelah Tabarija adalah Sultan Khairun.

Pada masa pergantian sultan ini, telah ada dokumen-dokumen penting

pewarisan tahta, surat wasiat dari Tabarija kepada seorang bangsawan Portugis

bernama Jurdao de Freitas dan juga testamen dari Sultan Khairun tentang

pewarisan Kesultanan Ternate.78 Hal ini mencerminkan sudah adanya pengaruh

75Ibid, h. 213.76Awal pembangunan 24 Juni 1522 atau bertepatan dengan perayaan hari Santa John

Baptiste, sehingga dinamakan benteng San Joao Baptiste de Ternate. Tetapi, setelah pembangunanbenteng usai tahun 25 Februari 1523 berubah kembali namanya menjadi Nostra Senhora delRosario (gadis cantik berkalung bunga mawar). Rupanya nama ini terlalu sulit dalam ejaannyasehingga orang Ternate menyebutnya Benteng Gamlamo, mengikuti nama kota dimana bentengtersebut didirikan. Lihat, M. Adnan Amal, Portugis dan Spanyol di Maluku, (Depok: KomunitasBambu, 2009), h. 42-43.

77 Paramita R. Abdurrahman, Peninggalan-peninggalan yang berciri Portugis di AmbonBunga Rampai Sejarah Maluku, h. 249.

78Sultan Tabarija akhirnya ditahan dan diasingkan ke Goa karena sultan tidak dapatmenerima intrik-intrik Portugis dan ia dipersalahkan dengan tindakan anti-Portugis. Sultanpenggantinya yaitu Sultan Khairun ternyata juga mempunyai pandangan yang sama dengan SultanTabarija, bahkan agar kesultanan tidak jatuh ke tangan Portugis, ia bersiasat membuat surat wasiat.Isinya dinyatakan bahwa Ternate merupakan vassal Portugis, tetapi ia minta agar putra sulungnyaBaabullah diakui resmi sebagai putra mahkota dan anak-anak lainnya diakui sebagai pewaris tahta.

Page 59: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

49

pemikiran Barat, bahwa segala sesuatu harus diatur secara legal dan ditulis hitam

di atas putih. Sultan Khairun berusaha mengukuhkan kekuatan dan memperluas

daerah Kesultanan Ternate selain membantu kegiatan Portugis di wilayahnya.

Masa pemerintahan Sultan Khairun berakhir ketika tahun 1570 M terjadi

pembunuhan atas dirinya, setelah selesai mengadakan persetujuan mengenai

penjualan rempah-rempah dengan Portugis yang kemudian melanggar

kesetiaannya melalui pembunuhan tersebut.79

Dengan terbunuhnya Sultan Hairun seluruh rakyat Ternate merasa terhina

dan dengan serentak bangkit menyerang Benteng Gamlamo di bawah pimpinan

Sultan Baabullah (1570-1583). Baabullah menuntut balas atas pembunuhan

ayahnya, ia beserta para pengikutnya mengumumkan perang jihad untuk

memerangi Portugis selama 5 tahun.80 Tahun 1575 akhirnya Portugis berhasil

diusir dari Ternate dan bentengnya dipindahkan ke Tidore. Pengusiran bangsa

Portugis oleh Sultan Baabullah adalah kemenangan besar suatu bangsa dalam

menegakkan kewibawaan dan martabat. Kemenangan Sultan Baabullah

memberikan kredibilitas kepemimpinannya dalam menyusun kekuatan bangsa

mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan seluruh wilayah kesatuan.

Pada masa pemerintahannya, Kesultanan Ternate mengalami kemajuan

yang luar biasa. Berkat keterampilan politiknya, ia meluaskan daerah

Lihat, Paramita R. Abdurrahman, Peninggalan-peninggalan yang berciri Portugis di AmbonBunga Rampai Sejarah Maluku, h. 256.

79 Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate, h. 40, menyebutkan bahwaSultan Hairun diserang oleh Antonio Pimental (keponakan dari Diego Lopes de Mesquita) setelahmenerima perintah dari de Mesquita, dengan menikamkan sebuah keris di dalam BentengGamlamo, pada saat itu pulalah Sultan Hairun tewas seketika.

80Pada waktu itu dilakukan pengepungan terhadap benteng Portugis dan tiap usaha daripemukim-pemukim benteng untuk mendapatkan bahan makanan dicegah. Lihat, Paramita R.Abdurrahman, Peninggalan-peninggalan yang berciri Portugis di Ambon Bunga Rampai SejarahMaluku, h. 257.

Page 60: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

50

kekuasaannya. Pada masa pemerintahan Baabullah juga bangsa Eropa lainnya

datang ke Kesultanan Ternate. Francis Drake seorang pedagang petualang Inggris

datang pada tahun 1579. Saat itu sultan yang sedang kesal dan dendam dengan

Portugis, bersumpah untuk mengadakan persahabatan dan kesetiaan kekal kepada

Ratu Elisabeth dan mempercayakan sebuah cincin materai berhias batu merah

delima untuk diserahkan kepada ratu serta menawarkan padanya suatu perjanjian

dan pengangkutan rempah-rempah.81

B. 3. Bangsa Belanda

Setelah orang-orang Portugis diusir ke luar dari Ternate oleh Sultan

Baabullah. Ternate juga harus menghadapi Bangsa Spanyol, inilah yang

menyebabkan Kesultanan Ternate mencari kekuatan baru dalam upayanya

mengusir bangsa Spanyol dari Ternate. Pada 22 Mei 1599 kapal Belanda yang

pertama tiba di Ternate di bawah pimpinan Wijbrand van Warwijk82 kemudian

menyusul Jacob Corneliszoon van Neck dalam upaya mencari rempah-rempah.

Sultan Said yang ketika itu menjabat sebagai kepala pemerintahan

Kesultanan Ternate segera mengundang saingan orang Portugis dan Spanyol

untuk berkunjung ke daerahnya. Maksud tujuan utama Belanda untuk berdagang

segera tercapai. Ternate merangkul Belanda sebagai mitra dagang dan sebagai

sekutu untuk mengusir Spanyol maupun Portugis yang ingin kembali ke Terante.

Sementara itu, pada bulan Maret 1602 M dibentuklah Persatuan Umum

Persekutuan Dagang Hindia Belanda atau VOC (Verenigde Oost Indische

81Des Alwi, Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon, h.380.82 Willard A. Hanna dan Des Alwi, Ternate dan Tidore Masa Lalu Penuh Gejolak,

(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h. 113.

Page 61: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

51

Companie). Terbentuknya VOC untuk menyatukan perusahaan-perusahaan

ekspedisi Belanda yang saling bersaing memperebutkan rempah-rempah.83

Menurut Boxer,84 ada dua sebab utama dibentuknya persatuan perusahaan dagang

ini, yaitu: guna meneimbulkan bencana pada musuh dan guna keamanan Tanah

Air. Para pendiri VOC benar-benar sadar bahwa setiap usaha untuk memperkukuh

dan memperluas perdagangan Belanda di Asia, tidak boleh tidak melibatkan

persengketaan bersenjata dengan orang-orang Portugis maupun Spanyol,

kendatipun perang dengan mereka telah diperhitungkan, oraganisasi VOC

pertama kalinya hanya ditujukan untuk maksud-maksud dagang.

Tahun 1606 Spanyol menyerang Ternate dengan suatu kekuatan armada

yang besar. Mereka menduduki bagian Barat Ternate, Sultan Said ditangkap dan

diasingkan ke Manila.85 Terancam dengan Spanyol, sultan yang baru bersekutu

dengan VOC dan berhasil mengadakan perjanjian pada tahun 1607. Isi perjanjian

tersebut adalah:

Belanda diperbolehkan mendirikan benteng di Ternate, Belanda membantu dalammelindungi dari kemungkinan ancaman Spanyol, Ternate mengakui pembesar-pembesar Belanda, ongkos pemeliharaan tentara Belanda ditanggung olehTernate, Belanda memperoleh monopoli rempah-rempah, saling menghormatiagama masing-masing, tanpa persetujuan kedua belah pihak tidak bolehmengadakan perjanjian dengan Spanyol maupun Tidore.86

83M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, (Jakarta: PT. Serambi IlmuSemesta, 2008), h. 71.

84C.R. Boxer, Jan Kompeni Sejarah VOC dalam Perang dan Damai 1602-1799, terj.Bakri Siregar (Jakarta: Sinar Harapan, 1983), h. 9-10.

85 Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate, h. 43.86Merupakan kutipan Valentjin, lihat Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya

Ternate, h. 43-44.

Page 62: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

52

Di tahun 1609, VOC membuat perjanjian lagi dengan pihak Kesultanan

Ternate, masih seputar perdagangan rempah-rempah dan pengamanan dari

persaingan orang-orang Iberia yaitu Spanyol dan Portugis. Dalam perdagangan

setiap barang yang masuk dikenakan tarif atau bea masuk, oleh karena itu VOC

juga membuat peraturan mengenai hal ini, seperti tercantum pada perjanjian tahun

1610 yang salah satu syaratnya adalah setengah dari penghasilan bea cukai adalah

untuk Sultan sendiri.87 Dalam rangka pengamanan perdagangan, akhirnya VOC

mulai turut campur dalam urusan dalam negeri, seperti pendirian badan

administrasi Gouverment der Molukken yang berpusat di Ternate, tercantum

dalam perjanjian tahun 1623, 1652, 1667, dan 1683.88

Monopoli VOC telah menentukan akan dibawa kemana Kesultanan

Ternate, kalangan istana maupun rakyat Ternate sadar akan konsekuensinya

dengan perjanjian-perjanjian yang dibuat VOC kepada Kesultanan Ternate

maupun sebaliknya akan menimbulkan percikan pertikaian yang berujung pada

peperangan antara Ternate dengan VOC. Monopoli VOC mengakibatkan

kerugian, kegelisahan, dan penyeludupan rempah-rempah oleh para pedagang

gelap dari belahan Bumi Nusantara, misalnya, Makassar. Perdagangan gelap terus

berlangsung di tahun 1636 dan berpusat di Makassar. Karena itu pada tahun 1683

dibuat pejanjian VOC dengan Sultan Hamzah yang memerintah pada masa itu di

Ternate, mengenai pengakuan hak-hak pengusahaan di kepulauan rempah-

87Uka Tjandrasasmita, ed., Sejarah Nasional Indonesia III, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993),h. 171.

88R.Z. Leirissa, Tiga Pengertian Istilah Maluku dalam Sejarah Bunga Rampai SejarahMaluku, (Jakarta: Lembaga Penelitian Sejarah Maluku, Pusat Dokumentasi Ilmiah Naional LIPI,1973), H. 5.

Page 63: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

53

rempah, penyerahan hak untuk penangkapan dan penghancuran kapal-kapal

Makassar yang dijumpai di dekatnya.

Tahun 1649 Gubernur Arnold de Vlaming van Oudshoorn mengeluarkan

kebijakan menghancurkan pohon rempah-rempah yang berkelebihan di daerah

Seram Barat.89 Maksud mula-mula adalah sebagai senjata untuk menghukum

penyelundup yang melanggar hak monopoli VOC dan menakutkan saudagar-

saudagar yang masih berniaga dengan orang-orang di Maluku. Maksud kedua

adalah untuk membatasi produksi dengan menghancurkan atau menebang

sebagian pohon-pohon cengkeh agar harga itu tetap tinggi.90 Kebijakan ini dipakai

terus selama 2 abad berikutnya 1618-1857 tanpa ada yang bisa melanggarnya,

termasuk Sultan Ternate sendiri.

Meskipun terdapat kekuasaan VOC di Maluku, namun perebutan wilayah

kekuasaan antara Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore masih tetap terjadi,

bahkan dimanfaatkan oleh penguasa asing tersebut. Pihak penguasa VOC di

Maluku maupun di Belanda pada tahun 1649 menyetujui siasat pejabat VOC di

Maluku bahwa Sultan Ternate harus selalu dilibatkan dalam peperangan dengan

Sultan Tidore dan diusahakan agar kedua kesultanan ini jangan pernah berdamai

karena hal ini sebenarnya dapat mencegah jatuhnya cengkeh ke tangan pedagang

Spanyol ataupun pedagang lainnya. Perebutan kekuasaan ini terus meluas, sampai

tahun 1665 ketika Kerajaan Goa memaksakan pengukuhan kekuasaan kepada

raja-raja daerah Kepulauan Sula, Banggai, dan Tambuku yang sebelumnya

89D.G.E Hall, Sejarah Asia Tenggara, h. 278.90Tim Penyusun Monografi Daerah Maluku, Monografi Daerah Maluku. Proyek

Pengembangan Media Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan KebudayaanRI, h. 13.

Page 64: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

54

merupakan daerah kekuasaan Ternate. Kesultanan Ternate membentuk aliansi

dengan VOC dan mendapatkan perlawanan dari pihak Kerajaan Goa yang

beraliansi dengan Kesultanan Tidore.91 Akhirnya Kerajaan Goa berhasil

ditaklukan dan daerah Kesultanan Ternate semakin meluas, tetapi karena semakin

besarnya ketergantungan sultan terhadap VOC, untuk masa selanjutnya

kedudukan sultan di daerahnya mulai tergeser oleh kekuatan asing.92

Pihak Kesultanan Ternate juga merasa dirugikan dengan adanya hak

monopoli VOC. Merasa dirugikan Sultan Sibori pun memberontak terhadap VOC.

Sultan yang dikenal dengan nama Raja Amsterdam ini mencoba mengambil

bagian dalam perdagangan rempah-rempah yang menghasilkan keuntungan besar.

Tahun 1675 Sultan Amsterdam memulai perang melawan Belanda. Namun

usahanya gagal, ternyata VOC telah siap siaga melakukan tindakan pencegahan

untuk menggagalkan niat sultan. Akhirnya Sibori ditangkap dan diasingkan ke

Batavia.93 Kemenangan VOC atas Ternate 1683 mengecilkan posisi Kesultanan

Ternate yang dijadikan sebagai negara di bawah naungan VOC dan Sultan harus

melepaskan semua klaimnya atas kedaulatan Laut Sulawesi.94 Tetapi segala upaya

yang dilakukan oleh Sultan Sibori ternyata pada akhirnya membawa kerugian

besar.

91Sartono Kartodirdjo, Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900 dari Emporiumsampai Imperium, jilid I. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama), h. 97.

92Hal ini disebabkan oleh adanya perjanjian mengenai hak-hak monopoli dan kesepakatanmengenai daerah taklukan. Kesepakatan pada intinya adalah apabila wilayah yang baru ditaklukanberpenduduk Kristen, maka akan menjadi milik VOC, sedangkan mereka yang beragama Islam dibawah yurisdiksi Kesultanan Ternate, dengan demikian wilayah kekauasan VOC menjadi semakinluas. Kemunduran Ternate juga disebabkan adanya kenyataan bahwa Sultan Ternate telah banyakberhutang dengan VOC. Adrian B. Lapian, Perebutan Samudera Laut Sulawesi Pada Abad XVI-XVII, Prisma No, 11 Th. XIII, h. 38.

93Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate, h. 46.94R.Z. Leirissa, Masyarakat Halmahera dan Raja Jailolo: Studi tentang Sejarah

Masyarakat Maluku Utara, (Disertasi, Universitas Indonesia, 1990), h. 40.

Page 65: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

55

Sepanjang dua puluh tahun terkahir dari abad ke-17 M, kekuasaan atas

wilayah Timur berada di tangan Belanda. Tidak diperlukan lagi tindakan besar,

kecuali sesekali melakukan ekspedisi untuk memadamkan pemberontakan

setempat. Hal ini terlebih karena perhatian Belanda semakin tertuju ke Pulau

Jawa. Perdagangan rempah-rempah semakin kurang berarti jika dibandingkan

dengan hasil perkebunan di Jawa dan Sumatera. Karenanya, pada saat itu tidak

terjadi perluasan wilayah lagi.

Page 66: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

56

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari bab-bab terdahulu yang telah menjelaskan

mengenai tahap-tahap berkembangnya Kesultanan Ternate dalam lintas

perdagangan pada abad ke-XVI-XVII, maka dapatlah diketahui bahwa

berkembangnya Kesultanan Ternate sebagai salah satu pusat perdagangan di

Nusantara diakibatkan peran Kesultanan Ternate. Disebut demikian karena

rempah-rempah yang berupa cengkeh dan pala telah mengharumkan nama

Indonesia sampai ke tingkat internasional, berabad-abad lamanya. Sejak abad

ke-7 M, rempah-rempah merupakan salah satu hasil bumi Indonesia yang

diperdagangkan. Pada waktu itu cengkeh merupakan tanaman yang hanya

terdapat di Maluku. Pulau Ternate sebagai salah satu daerah penghasil cengkeh

terpenting, dianggap tanah asal bagi jenis rempah-rempah yang sangat vital di

daerah Maluku. Dalam upayanya mempertahankan dari monopoli bangsa asing,

langkah yang ditempuh Kesultanan Ternate adalah mencoba merangkul bangsa

Eropa demi mendapatkan dukungan militer, seperti, dengan VOC. Walaupun

demi menempuh tujuannya, Kesultanan Ternate harus mengalami suatu dilema

di mana harus menerima segala resiko atas koalisinya dengan VOC atau

ancaman dari kerajaan lainnya. Beberapa perjanjian yang dibuat oleh VOC dan

Ternate maupun sebaliknya berujung pada kerugian di pihak Ternate yang juga

pada akhirnya menimbulkan peperangan di antara mereka. Memang terdapat

keuntungan dari koalisi antara Kesultanan Ternate dengan VOC. Seperti,

Page 67: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

57

meluasnya wilayah kekuasaan Kesultanan Ternate. Namun, seiring berjalannya

waktu pengaruh sultan di Ternate mulai memudar, ini dikarenakan VOC

mendominasi Kesultanan Ternate.

Sedangkan faktor yang mendukung Kesultanan Ternate menjadi pusat

perdagangan di wilayah Timur Nusantara tak lain adalah letak geografis dan

sumber daya alamnya. Kesultanan Ternate dalam perkembangannya tidak dapat

terpisahkan dari letaknya yang strategis dan sumber daya alam yang dimiliki

oleh daerah tersebut. Maluku sebagai daerah yang mendapat julukan “emas

hijau” mempunyai potensi sumber daya alam berupa hasil pertanian,

perkebunan, dan pengolahan hutan, serta kelautan yang merupakan komoditi

perdagangan yang telah menarik para pedagang untuk singgah dan melakukan

transaksi perdagangan di wilayah Maluku. Julukan “emas hijau” ini terutama

karena komoditi berupa rempah-rempah.

Selain itu peran bangsa asing juga turut berperan dalam meramaikan

perdagangan di Kesultanan Ternate. Didorong oleh kebutuhan masyarakat

Eropa akan rempah-rempah, maka bangsa-bangsa ini mencari jalan untuk

menuju ke daerah penghasil rempah-rempah, kemudian mengadakan hubungan

dagang. Dimulai dari bangsa Portugis hingga Belanda, dan Inggris pada abad

sesudahnya. Namun yang terjadi bukanlah hubungan dagang yang saling

menguntungkan. Kita ketahui dalam sejarah dunia, kepulauan Banda, Ternate,

Tidore, dan Ambon telah menjadi magnet yang sangat menarik pehatian dan

keserakahan bangsa Eropa. Karena kekayaan alam yang melimpah, khususnya

pala dan cengkeh, merupakan harta tak terkira dan sekaligus membawa derita

Page 68: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

58

panjang bangsa. Tak pelak, bangsa-bangsa Eropa yaitu, Portugis, Inggris, dan

Belanda saling bergantian menguasai dan mencurangi penduduk di sana selama

hampir empat abad. Saat itu rempah-rempah sungguh menjadi ratu dunia.

Merupakan fakta bahwa kedatangan bangsa-bangsa asing ke Ternate, tak

lain karena rempah-rempah yang mempunyai keuntungan yang luar biasa

menjanjikan. Bahkan para pedagang Arab dan Gujarat menuturkan pengakuannya

bahwa apabila pedagang datang membawa 3 atau 4 kapal berisi rempah-rempah

dari Maluku, lalu beberapa kapal yang bermuatan rempah-rempah itu hancur di

tengah perjalanan. Maka 1 kapal yang tersisa sudah cukup untuk menutup

kerugian atas hancurnya kapal-kapal tersebut bahkan bukan hanya itu 1 kapal

yang berisi rempah-rempah masih memperoleh keuntungan. Jadi tak

mengherankan jika bangsa Eropa berlomba-lomba datang ke Ternate dan Maluku

umumnya untuk membuka hubungan dagang dengan penduduk sekitar. Meskipun

jalan menuju ke Timur Nusantara jauh tak terkira dan memakan waktu. Tak

menyurutkan niat mereka untuk datang ke Maluku.

Page 69: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

59

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber yang Belum Diterbitkan

Leirissa, R.Z, Masyarakat Halmahera dan Raja Jailolo: Studi tentang Sejarah

Masyarakat Maluku Utara, Disertasi, Depok: Universitas Indonesia, 1990

Leirissa, R.Z, Sultan Ternate Emir el Mukminin Hamzah Nasarun Minallahi Shah

(Sultan Hamzah 1627-1648) dan Politiknya di Kerajaan Ternate antara

Tahun 1628-1643 Berdasarkan Dokumen VOC yang telah diterbitkan,

Skripsi Sarjana Fakultas Sastra, Depok: Universitas Indonesia, 1965

Sanmas, Abu, Kedudukan dan Fungsi Lembaga Adat Kesultanan Ternate dalam

Pelaksanaan Otonomi Daerah, Jakarta: t.t, LIPI

2. Sumber yang Sudah Diterbitkan

Abdullah, Taufik, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi, Jakarta:

LP3ES, 1979

Abdullah, Taufik, dkk, ed, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam “Asia Tenggara” Jilid

V, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve

Abdurrahman, Paramita R, Peninggalan-peninggalan yang Berciri Portugis di

Ambon Bunga Rampai Sejarah Maluku, Jakarta: t.t., Lembaga Pendidikan

Sejarah Maluku

Alwi, Des, Sejarah Maluku Banda Naira, Ternate, Tidore dan Ambon, Jakarta:

PT. Dian Rakyat, 2005

Page 70: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

60

Amal, M. Adnan, Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara

1250-1950, Makassar: Nala Cipta Litera, 2007

Amal, M. Adnan, Portugis & Spanyol di Maluku, Depok: Komunitas Bambu,

2009

Anthony Reid, Dari Ekspansi Hingga Krisis: Jaringan Perdagangan Global Asia

Tenggara 1450-1680, Jilid II terj, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998

Azra, Azyumardi Renaisans Islam Asia Tenggara: Sejarah Wacana dan

Kekuasaan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999

Boxer, C.R, Jan Kompeni Sejarah VOC dalam Perang dan Damai 1602-1799,

terj. Bakri Siregar, Jakarta: Sinar Harapan, 1983

Federspiel, Howard M, Sultans, Shamans, and Saints : Islam and Muslims in

Southeast Asia, USA : University of Hawai’i Press, 2007

Hall, Kenneth R, Maritime Trade and State Development in Early Southeast Asia,

Honolulu: University of Hawai Press, 1985

Hanna, Willard A dan Des Alwi, Ternate dan Tidore Masa Lalu Penuh Gejolak,

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996

Hasan, Abdul Hamid, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate. Ternate: T.pn., 1998

Kartodirdjo, Sartono, Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900 dari

Emporium sampai Imperium, Jilid I, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1987

Page 71: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

61

Kementerian Dalam Negri, Profil Provinsi Republik Idonesia Maluku, Jakarta:

Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara, 1992

Lapian, Adrian B, Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17,

Jakarta: Komunitas Bambu, 2008

Lapian, Adrian B, Perebutan Samudera Laut Sulawesi Pada Abad XVI-XVII,

Prisma No, 11 Th. XIII, 1984

Leirissa, R.Z, dkk., Ternate Sebagai Badar Jalur Sutra, Jakarta: CV. Ilham

Bangun Karya, 1999

Leirissa, R.Z, Tiga Pengertian Istilah Maluku dalam Sejarah Bunga Rampai

Sejarah Maluku, Jakarta: Lembaga Penelitian Sejarah Maluku, Pusat

Dokumentasi Ilmiah Naional LIPI, 1973

Lombard, Denys, Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636),

Jakarta: Kepusatakaan Populer Gramedia, 2006

Ohorella, G.A, ed., Ternate Sebagai Bandar di Jalur Sutera, Jakarta: CV. Putra

Sejati Raya, 1997

Pires, Tome, The Suma Oriental of Tome Pires 1512-1515, terj. Armando

Cortesao London: Hakluyt Society, 1944

Reid, Anthony, Sejarah Modern Awal Asia Tenggara, Jakarta: Pustaka LP3ES,

2004

Page 72: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

62

Ricklefs, M. C, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, Jakarta: PT. Serambi Ilmu

Semesta, 2008

Schrieke, B.J.O, Indonesian Sociological Studies, vol II, The Hague dan Bandung:

W. van Hoeve, 1957

Tim Penulis IAIN Syarif Hidyatullah, Ensiklopedia Islam Indonesia, Jakarta:

Penerbit Djambatan, 1992

Tim Penulis PUSPINDO, Sejarah Pelayaran Niaga di Indonesia Pra Sejarah

Hingga 17 Agustus 1945, Jakarta: PUSPINDO, 1990

Tim Penyusun Monografi Daerah Maluku, Monografi Daerah Maluku, Proyek

Pengembangan Media Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan RI, tt

Tjandrasasmita, Uka ed., Sejarah Nasional Indonesia III, Jakarta: Balai Pustaka,

1993

Tjandrasasmita, Uka, Arkeologi Islam Nusantara, Jakarta: PT. Gramedia, 2009

Tjandrasasmita, Uka, Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-kota Muslim di

Indonesia, Kudus: Menara Kudus, 2000

Van Leur, J.C dan F.R.J Verhoeven, Teori Mahan dan Sejarah Kepulauan

Indonesia, Jakarta: Bharatara, 1974

Van Leur, J.C, Indonesian Trade and Society, The Hague dan Bandung: Van

Hoeve, 1955

Page 73: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

63

Vlekke, Bernard H. M, Nusantara Sejarah Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia,

2008

3. Sumber Elektronik/Internet

http://cerminsejarah.wordpress.com/2010/05/12/spice-islands-1/

http://en.wikipedia.org/wiki/Ternate#Ternate_Island

http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?p=44186486

http://cerminsejarah.wordpress.com/2010/05/12/spice-islands-1/

http://www.google.co.id/images?um=1&hl=id&biw=1280&bih=581&tbs=isch:1&aq=f&aqi=&oq=&q=baabullah

Page 74: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

64

Lampiran: 1

Daftar Para Momole, Kolano, dan Sultan Ternate95

Versi Pertama

Nama Raja Tahun Berkuasa

1. Momole Guna Tobona 1250-1251

2. Momole Matiti Foramadiyahi 1251-1253

3. Momole Sia 1253-1257

4. Kolano Cico Bunga (Mashur Malamo) 1257-1277

5. Kolano Jamin 1277-1284

6. Kolano Komalo 1284-1298

7. Kolano Bakuku 1298-1304

8. Kolano Ngaralamo 1304-1317

9. Kolano Pastarang Malamo 1317-1322

10. Kolano Aiya (Sidang Arif Malamo) 1322-1331

11. Kolano Paji Malamo 1331-1332

12. Kolano Syah Alam 1332-1343

13. Kolano Tolu Malamo 1343-1347

14. Kolano Kie Mabiji 1347-1350

15. Kolano Ngolo Macaya 1350-1357

16. Kolano Momole 1357-1359

17. Kolano Gapi Malamo 1359-1372

18. Kolano Gapi Baguna 1372-1377

19. Kolano Komalo 1377-1432

20. Kolano Sia 1432-1465

21. Kolano Gapi Baguna (Marhum) 1465-1480

22. Sultan Zainal Abidin 1480-1500

23. Sultan Bayan Sirullah 1500-1522

95 Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate, Ternate: T.pn., 1998. h, 28-

31.

Page 75: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

65

24. Duko Lamo

25. Daiyalo 1522-1535

26. Bohayat

27. Tabariji 1535-1537

28. Sultan Hairun 1537-1570

29. Sultan Babullah 1570-1584

30. Sultan Said Barakati 1584-1606

31. Sultan Mudaffar 1606-1628

32. Sultan Hamjah 1628-1648

33. Sultan Mandarsyah 1648-1675

34. Sultan Muhammad Nuri Islam (Amsterdam) 1675-1691

35. Sultan Said Fatahullah 1691-1714

36. Sultan Amir Iskandar Zulkarnain 1714-1751

37. Sultan Alaudin Mansur 1751-1754

38. Sultan Syah Mardan 1754-1763

39. Sultan Zwardekroon 1763-1777

40. Sultan Aerun Syah 1777-1780

41. Sultan Ahral 1780-1796

42. Sultan Sarkan 1796-1801

43. Sultan Muhammad Yasin 1801-1807

44. Sultan Muhammad Ali 1807-1822

45. Sultan Muhammad Haeruddin 1822-1823

46. Sultan Muhammad Jen 1823-1859

47. Sultan Muhammad Arsad 1859-1876

48. Sultan Muhammad Ayanhar 1876-1896

49. Sultan Muhammad Ilham 1896-

50. Sultan Muhammad Usman 1896-1930

51. Sultan Muhammad Jabir Syah 1930-1951

Page 76: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

66

Lampiran: 2

Daftar Para Kolano Ternate96

Versi Kedua

(sebelum Masuknya Agama Islam)

Nama Raja Tahun Berkuasa

1. Ciko, setelah menjadi raja menyebut dirinya sebagai 1257-1277

Mashur Malamo.

2. Poit, dikenal juga dengan nama Kaicil Yamin 1277-1284

3. –

4. Siale, disebut juga Kaicil Kamalu 1284-1298

5. Kalabatta, alias Kaicil Bakuku 1298-1304

6. Komala, alias Ngara Malamo 1304-1317

7. Patsyaranga Malamo 1317-1322

8. Sida Arif Malamo 1322-1331

9. Paji Malamo 1331-1332

10. Sah Alam 1332-1343

11. Tulu Malamo 1343-1347

12. Boheyat alias Kaicil Kie Mabiji 1347-1350

13. Ngolo Macahaya atau Cahaya Laut 1350-1357

14. Momole 1357-1359

15. Gapi Malamo 1359-1372

16. Gapi Baguna I 1372-1377

17. Kumala Putu 1377-1432

18. Gapi Baguna II 1432-1405

Para Sultan Ternate (setelah Masuknya Agama Islam)

19. Marhum 1466-1486

20. Zainal Abidin 1486-1500

21. Bayan Sirullah alias Bolief 1500-1522

22. Deyalo (karena di bawah umur, ibunya Nyai Cili Boki Raja

96 M. Adnan. Amal, Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara1250-1950, Nala Cipta Litera: 2007, h. 519-520.

Page 77: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

67

menjadi Mangkubumi dan Taruwese menjadi

wakil sultan 1529-1530) 1522-1529

23. Boheyat 1529-1532

24. Tabariji 1532-1535

25. Khairun Jamil 1535-1570

26. Babullah Datu Syah 1570-1583

27. Saidi atau Sahid atau Saifuddin 1583-1606

28. Hidayat, Jogugu yang bertindak selaku Mangkubumi, karena

Mudaffar di Bawah umur 1606-1610

29. Mudaffar 1610-1627

30. Hamzah 1627-1648

31. Mandar Syah 1648-1672

32. Sibori Amsterdam 1672-1690

33. Kekuasaan kerajaan Ternate dijalankan para Bobato 1690-1692

34. Kaicil Toloko 1692-1714

35. Kaicil Raja Laut 1714-1751

36. Oudhoorn 1751-1754

37. Sahmardan 1754-1777

38. Arunsah 1777-1796

39. Sarka atau Sarkan 1796-1801

40. Muhammad Yasin 1801-1807

41. Sarmole van der Parra 1807-1823

42. Muhammad Zain 1823-1861

43. Muhammad Arsyad 1861-1876

44. Ayanhar 1876-1900

45. Haji Muhammad Ilham 1900-1902

46. Haji Muhammad Usman 1902-1914

47. Kesultanan Ternate lowong setelah pengasingan

Haji Muhammad Usman ke Bacan kemudian ke Bandung

karena dituduh merencanakan pemberontakan Jailolo 1914-1927

48. Iskandar Muhammad Jabir Syah 1927-1975

Page 78: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

68

Lampiran: 3

Sebuah Gambaran Lukisan Kota Ternate dan Perairannya yang Dibuatsekitar 1700 M, dengan Latar Belakang Gunung Gammalama sebagai Ciri Khas

Kota ini.97

97 http://cerminsejarah.wordpress.com/2010/05/12/spice-islands-1/

Page 79: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

69

Lampiran: 4

Peta Kepulauan Maluku98

98 http://en.wikipedia.org/wiki/Ternate#Ternate_Island

Page 80: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

70

Lampiran: 5

Benteng Portugis di Ternate99

99 http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?p=44186486

Page 81: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

71

Lampiran: 6

Maluku Utara Kini100

100 http://cerminsejarah.wordpress.com/2010/05/12/spice-islands-1/

Page 82: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

72

Lampiran: 7

Sultan Baabullah 1570-1583, Masa Kejayaan Ternate101

101http://www.google.co.id/images?um=1&hl=id&biw=1280&bih=581&tbs=isch:1&aq=f&aqi=&oq=&q=baabullah

Page 83: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

73

Lampiran: 8

Peta Perkembangan Agama Islam Abad VII-XVII102

Page 84: KESULTANAN TERNATE DALAM LINTAS PERDAGANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21477/1/PERY... · Iberia Wilayah Eropa, meliputi Spanyol dan Portugal Imam Pemimpin

74

Lampiran: 9

Peta Pusat dan Jalur Pelayaran Abad XVI-XVII103

102Mc. Suprapti, dkk., Peta Sejarah Indonesia, (Jakarta: Depdikbud Dirjend KebudayaanDjitaranitra PIDSN, 1991-1992), h. 268.

103 Mc. Suprapti, dkk., Peta Sejarah Indonesia, (Jakarta: Depdikbud Dirjend KebudayaanDjitaranitra PIDSN, 1991-1992), h. 267.