KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ......

24
xi KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi semakin meningkatnya kebutuhan pengelolaan data secara elektronik pada organisasi pemerintah yang lebih dikenal sebagai electronic government (e-government), untuk menyediakan pelayanan yang cepat dan efisien. Penelitian ini mengkaji kesuksesan pengadopsian elektronik monitoring pelaksanaan anggaran (E-MPA) dengan menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dimodifikasi di lingkungan yang mewajibkan pengguna menggunakan sistem informasi (pengaturan wajib), dengan menambahkan variabel konteks teknologi dari Model Kesuksesan Sistem Informasi. Secara lebih spesifik, penelitian ini bertujuan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna E-MPA di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali yang berlandaskan budaya lokal Tri Hita Karana (THK). THK merupakan konsep budaya lokal yang berkembang di Bali yang mengandung elemen-elemen yaitu hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan (parahyangan), manusia dengan manusia (pawongan) dan manusia dengan lingkungannya (palemahan). Data penelitian dikumpulkan melalui metode survei dengan teknik kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan unit analisis personal in charge aplikasi E-MPA pada masing-masing satuan kerja. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis partial least squares (PLS). Hasil empiris memperkuat model UTAUT dengan konstruk faktor sosial budaya (dalam konteks THK) sebagai pengganti konstruk faktor sosial pada model UTAUT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektansi kinerja, faktor sosial budaya dan kualitas informasi berpengaruh positif pada kepuasan pengguna. Kata kunci: UTAUT, e-government, pengaturan wajib, kepuasan pengguna, budaya tri hita karana.

Transcript of KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ......

Page 1: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xi

KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN

ANGGARAN DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN

AGAMA PROVINSI BALI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi semakin meningkatnya kebutuhan

pengelolaan data secara elektronik pada organisasi pemerintah yang lebih dikenal

sebagai electronic government (e-government), untuk menyediakan pelayanan

yang cepat dan efisien. Penelitian ini mengkaji kesuksesan pengadopsian

elektronik monitoring pelaksanaan anggaran (E-MPA) dengan menggunakan

model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang

dimodifikasi di lingkungan yang mewajibkan pengguna menggunakan sistem

informasi (pengaturan wajib), dengan menambahkan variabel konteks teknologi

dari Model Kesuksesan Sistem Informasi. Secara lebih spesifik, penelitian ini

bertujuan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna E-MPA

di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali yang berlandaskan budaya

lokal Tri Hita Karana (THK). THK merupakan konsep budaya lokal yang

berkembang di Bali yang mengandung elemen-elemen yaitu hubungan harmonis

antara manusia dengan Tuhan (parahyangan), manusia dengan manusia

(pawongan) dan manusia dengan lingkungannya (palemahan).

Data penelitian dikumpulkan melalui metode survei dengan teknik

kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan

unit analisis personal in charge aplikasi E-MPA pada masing-masing satuan

kerja. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis partial least squares

(PLS).

Hasil empiris memperkuat model UTAUT dengan konstruk faktor sosial

budaya (dalam konteks THK) sebagai pengganti konstruk faktor sosial pada

model UTAUT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektansi kinerja, faktor

sosial budaya dan kualitas informasi berpengaruh positif pada kepuasan

pengguna.

Kata kunci: UTAUT, e-government, pengaturan wajib, kepuasan pengguna,

budaya tri hita karana.

Page 2: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xii

THE SUCCESS OF THE ADOPTION OF E-MONITORING BUDGET

IMPLEMENTATION IN REGIONAL OFFICE MINISTRY OF RELIGIOUS

AFFAIRS IN THE PROVINCE BALI

ABSTRACT

This research motivated to the increasing needs of the management of data

electronically in the government known as electronic government (e-government)

to provide services quickly and efficiently. This study examines the success of the

adoption of electronic monitoring budget implementation using the model of the

Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) that are modified

in a mandatory setting by adding technology context variables from Success

Model of Information Systems. More specifically, this study aims to examine the

factors that affect user satisfaction of electronic monitoring budget applications,

which called Elektronik Monitoring Pelaksanaan Anggaran (E-MPA) at the

Regional Office Ministry Of Religious Affairs in the Province Bali which is based

on local culture Tri Hita Karana (THK). THK is the concept of local culture

growing in Bali that contains elements harmony with God (parahyangan),

harmony among people (pawongan), and harmony with nature or environment

(palemahan).

Data were collecting through a survey method with questionnaire

technique. Samples were taken using saturated sampling with a unit of analysis of

an individual personal in charge applications E-MPA on each unit. Data analysis

technique used is the analysis of partial least squares (PLS).

The empirical results reinforce UTAUT to construct models of

sociocultural factors (in the context of Tri Hita Karana) as the replacement

construct social factors in the model UTAUT. The results showed that

performance expectancy, sociocultural factors, and quality of information have a

positive effect on user satisfaction.

Keywords: UTAUT, e-government, mandatory setting, user satisfaction,

culture tri hita karana..

Page 3: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xiii

KESUKSESAN PENGADOPSIAN ELEKTRONIK MONITORING

PELAKSANAAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI

RINGKASAN

Penelitian ini dilatarbelakangi semakin meningkatnya kebutuhan

pengelolaan data secara elektronik pada organisasi pemerintah yang lebih dikenal

sebagai electronic government (e-government), untuk menyediakan pelayanan

yang cepat dan efisien. Terkait hal itu, Kementerian Agama juga mengenalkan

elektronik monitoring pelaksanaan anggaran (E-MPA) sebagai salah satu bentuk

e-government yang bertujuan meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran. Akan

tetapi dalam evaluasi yang dilakukan di Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali, ditemukan bahwa 53,7% dari 95 satuan kerja, belum melakukan

pemutakhiran data pelaporan dengan E-MPA tersebut. Dengan demikian E-MPA

belum digunakan secara optimal dan terdapat keengganan pengguna untuk

menyelesaikan pelaporan E-MPA.

Penelitian dalam bidang sistem informasi (SI) telah banyak dilakukan

dengan berbagai model penelitian salah satunya Unified Theory of Acceptance

and Use of Technology (UTAUT) yang menyintesis beberapa model adopsi SI

sebelumnya (Venkatesh et al., 2003). Penelitian ini mengkaji UTAUT pada

lingkungan yang bersifat wajib, dengan menambahkan variabel konteks teknologi

dari Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone and Mclean (1992). Secara

lebih spesifik, penelitian ini bertujuan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan pengguna aplikasi E-MPA di Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali yang berlandaskan budaya lokal Tri Hita Karana (THK). THK

merupakan konsep budaya lokal yang berkembang di Bali yang mengandung

elemen-elemen yaitu hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan

(parahyangan), manusia dengan manusia (pawongan) dan manusia dengan

lingkungannya (palemahan).

Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, penelitian ini

membangun beberapa hipotesis yaitu, (1) ekspektansi kinerja berpengaruh positif

pada kepuasan pengguna E-MPA, (2) ekspektansi usaha berpengaruh positif pada

kepuasan pengguna E-MPA, (3) faktor sosial budaya berpengaruh positif pada

kepuasan pengguna E-MPA, (4) Kondisi-kondisi pemfasilitasi berpengaruh positif

pada kepuasan pengguna E-MPA, (5) kualitas sistem berpengaruh positif pada

kepuasan pengguna E-MPA, (6) kualitas informasi berpengaruh positif pada

kepuasan pengguna E-MPA, (7a) bidang pendidikan memperkuat pengaruh

ekspektansi kinerja pada kepuasan pengguna E-MPA, (7b) bidang pendidikan

memperkuat pengaruh ekspektansi usaha pada kepuasan pengguna E-MPA, (7c)

bidang pendidikan memperkuat pengaruh faktor sosial budaya pada kepuasan

pengguna E-MPA, (7d) bidang pendidikan memperkuat pengaruh kondisi-kondisi

pemfasilitasi pada kepuasan pengguna E-MPA, (7e) bidang pendidikan

Page 4: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xiv

memperkuat pengaruh kualitas sistem pada kepuasan pengguna E-MPA, (7f)

bidang pendidikan memperkuat pengaruh kualitas informasi pada kepuasan

pengguna E-MPA.

Data penelitian dikumpulkan melalui metode survey dengan teknik

kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan

unit analisis seorang individu personal in charge aplikasi E-MPA di masing-

masing satuan kerja. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

manifes, eksogen dan endogen. Variabel manifes dalam penelitian ini adalah

indikator-indikator variabel dan variabel moderating bidang pendidikan yang

nilainya dapat dilihat langsung dari jawaban responden di kuesioner. Variabel

eksogen dalam penelitian ini adalah ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, faktor

sosial budaya, kondisi-kondisi pemfasilitasi, kualitas sistem, dan kualitas

informasi. Variabel endogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan

pengguna. Skala Likert 5 point digunakan untuk mengukur variabel ekspektansi

kinerja, ekspektansi usaha, faktor sosial budaya, kondisi-kondisi pemfasilitasi,

sedangkan variabel kualitas sistem, kualitas informasi dan kepuasan pengguna

diukur dengan skala diferensial semantik 5 titik. Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis partial least squares (PLS) dengan bantuan SmartPLS

3.24.

Hasil empiris memperkuat model UTAUT dengan konstruk faktor sosial

budaya (dalam konteks Tri Hita Karana) sebagai pengganti konstruk faktor sosial

pada model UTAUT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga hipotesis diterima,

yang berarti ekspektansi kinerja, faktor sosial budaya dan kualitas informasi

berpengaruh positif pada kepuasan pengguna. Hipotesis lainnya tidak diterima,

yang bermakna ekspektansi usaha, kondisi-kondisi pemfasilitasi dan kualitas

sistem tidak berpengaruh pada kepuasan pengguna. Bidang pendidikan tidak

memperkuat pengaruh ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, faktor sosial

budaya, kondisi-kondisi pemfasilitasi, kualitas sistem dan kualitas informasi pada

kepuasan pengguna.

Page 5: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xv

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM .............................................................................................. i

PERSYARATAN GELAR .................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI .................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH MAHASISWA ..................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................................... xi

ABSTRACT ........................................................................................................... x

RINGKASAN ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 11

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 12

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ............................................................................. 14

2.1.1 Teori keperilakuan individu dalam sistem informasi ........... 14

2.1.2 Akar teori UTAUT ............................................................... 15

2.1.3 Unified Theory of Acceptance and Use of

Technology (UTAUT) ........................................................... 21

2.1.4 Model kesuksesan sistem informasi ..................................... 27

2.1.5 Pengertian electronic government (e-government) .............. 30

2.1.6 Elektronik monitoring pelaksanaan anggaran ...................... 32

2.1.7 Perilaku volitional dan mandatory ....................................... 33

2.1.8 Tri Hita Karana sebagai budaya organisasi yang terkait

dengan pengadopsian dan pemanfaatan SI. ......................... 34

2.1.9 Bidang pendidikan ............................................................... 36

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya.................................... 37

Page 6: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xvi

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 40

3.2 Konsep Penelitian ......................................................................... 42

3.3 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 42

3.3.1 Pengaruh ekspektansi kinerja pada kepuasan

pengguna ......................................................................... 43

3.3.2 Pengaruh ekspektansi usaha pada kepuasan pengguna .... 44

3.3.3 Pengaruh faktor sosial budaya pada kepuasan

pengguna ......................................................................... 45

3.3.4 Pengaruh kondisi-kondisi pemfasilitasi pada

kepuasan pengguna ......................................................... 48

3.3.5 Pengaruh kualitas sistem pada kepuasan pengguna ......... 49

3.3.6 Pengaruh kualitas informasi pada kepuasan pengguna .... 51

3.3.7 Pengaruh bidang pendidikan memperkuat hubungan

antara ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, faktor

sosial budaya, kondisi-kondisi pemfasilitasi, kualitas

sistem dan kualitas informasi pada kepuasan

pengguna .......................................................................... 53

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian ................................................................... 55

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 56

4.3 Penentuan Sumber Data, Populasi dan Sampel ............................ 56

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................. 56

4.4.1 Identifikasi variabel ........................................................... 57

4.4.2 Definisi operasional variabel............................................. 58

4.5 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 66

4.6 Instrumen Penelitian ..................................................................... 67

4.7 Analisa Data ................................................................................. 68

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Pengujian Instrumen .......................................................... 76

5.2 Hasil Pengumpulan Data ............................................................. 78

5.3 Karakteristik Responden ............................................................. 78

5.4 Statistik Deskriptif Konstruk ....................................................... 79

5.5 Evaluasi Model ............................................................................ 82

5.5.1 Uji Validitas ...................................................................... 82

Page 7: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xvii

5.5.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 84

5.5.3 Goodness of fit .................................................................. 85

5.6 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 86

5.6.1 Pengujian hipotesis tanpa efek moderasi ........................ 86

5.6.2 Pengujian hipotesis efek moderasi ................................... 88

5.7 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 89

5.7.1 Pengaruh ekspektansi kinerja pada kepuasan pengguna .. 89

5.7.2 Pengaruh ekspektansi usaha pada kepuasan pengguna .... 91

5.7.3 Pengaruh faktor sosial budaya pada kepuasan pengguna 94

5.7.4 Pengaruh kondisi-kondisi pemfasilitasi pada kepuasan

pengguna ........................................................................ 97

5.7.5 Pengaruh kualitas sistem pada kepuasan pengguna ......... 101

5.7.6 Pengaruh kualitas informasi pada kepuasan pengguna .... 104

5.7.7 Bidang pendidikan memperkuat pengaruh ekspektansi

kinerja, ekspektansi usaha, faktor sosial budaya,

kondisi-kondisi pemfasilitasi, kualitas sistem, dan

kualitas informasi pada kepuasan pengguna ................. 107

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan ...................................................................................110

6.2 Saran .........................................................................................112

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................114

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................122

Page 8: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Role of Thumb Evaluasi Model Pengukuran .......................................... 74

4.2 Role of Thumb Evaluasi Model Struktural ............................................. 75

5.1 Hasil Estimasi Uji Instrumen Pilot Test ................................................. 77

5.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner .......................................................... 78

5.3 Statistik Deskriptif Konstruk .................................................................. 80

5.4 Hasil Estimasi Algoritma ........................................................................ 83

5.5 Hasil Reestimasi Algoritma ................................................................... 84

5.6 Hasil Pengujian Hipotesis Tanpa Efek Moderasi ................................... 86

5.7 Hasil Pengujian Hipotesis Efek Moderasi .............................................. 88

5.8 Statistik Deskriptif Konstruk Ekspektansi Kinerja ................................ 91

5.9 Statistik Deskriptif Konstruk Ekspektansi Usaha .................................. 93

5.10 Statistik Deskriptif Konstruk Faktor Sosial Budaya .............................. 97

5.11 Statistik Deskriptif Konstruk Kondisi-Kondisi Pemfasilitasi ................ 99

5.12 Statistik Deskriptif Konstruk Kualitas Sistem ....................................... 102

5.13 Statistik Deskriptif Konstruk Kualitas Informasi ................................... 106

Page 9: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 41

3.2 Konsep Penelitian ................................................................................... 42

4.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. 55

4.2 Diagram Jalur Model Penelitian.............................................................. 71

Page 10: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xx

DAFTAR SINGKATAN

C-TAM-TPB : Combined TAM and TPB

E-MPA : Elektronik Monitoring Pelaksanaan Anggaran

IDT : Innovation Diffusion Theory

Kanwil : Kantor Wilayah

Kemenag : Kementerian Agama

MM : Motivational Model

MPCU : Model of Personal Computer Utilization

Satker : Satuan Kerja

SCT : Social Cognitive Theory

SEM : Structural Equation Modeling

SI : Sistem Informasi

PC : Personal Computer

PEOU : Perceived Ease of Use

PMA : Peraturan Menteri Agama

PLS : Partial Least Squares

PU : Perceived Usefulness

TAM : Technology Acceptance Model

THK : Tri Hita Karana

TPB : Theory of Planned Behavior

TRA : Theory of Reason Action

UTAUT : Unified Theory of Acceptance and Used of Technology

Page 11: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Penelitian Sebelumnya ............................................................................ 122

2. Variabel dan Indikator Penelitian............................................................ 129

3. Kuesioner ................................................................................................ 130

4. Tabulasi Data Pilot Test .......................................................................... 136

5. Estimasi Cross Loadings Uji Validitas Pilot Test ................................... 141

6. Reestimasi Cross Loadings Uji Validitas Pilot Test ............................... 142

7. Tabulasi Data Penelitian ........................................................................ 143

8. Karakteristik Responden ........................................................................ 148

9. Hasil Estimasi Uji Validitas Konvergen ................................................ 149

10. Hasil Reestimasi Uji Validitas Konvergen ............................................ 150

12. Hasil Reestimasi Cross Loadings Uji Validitas Diskriminan ................ 151

13. Statistik Deskriptif Variabel .................................................................... 152

Page 12: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian dan manfaat dari penelitian. Bagian 1.1 menjelaskan mengenai

latar belakang penelitian, bagian 1.2 menjelaskan mengenai rumusan masalah,

bagian 1.3 menjelaskan mengenai tujuan penelitian, dan bagian 1.4 menjelaskan

mengenai manfaat penelitian. Penjelasan terperinci untuk masing-masing bagian

tersebut akan dijelaskan dalam subbab-subbab berikut ini.

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi tren

global dewasa ini, termasuk digitalisasi sektor pemerintahan yang lebih dikenal

dengan electronic government (e-government). Pengembangan e-government oleh

suatu institusi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan konektivitas informasi

dan layanan secara cepat dan efisien, tidak hanya antar institusi tetapi juga dengan

masyarakat sebagai pengguna layanan publik. Seiring dengan penyebaran internet

secara global, e-government secara aktif digunakan di seluruh dunia. Hal ini

dibuktikan dengan fakta bahwa hampir semua negara telah mengembangkan situs

web pemerintah. Transformasi layanan e-government memiliki banyak manfaat

seperti penyediaan layanan hemat biaya, pengurangan biaya administrasi, dan

percepatan pengambilan keputusan-keputusan manajerial (Ahmadjayadi, 2004)

Sejalan dengan pemikiran tersebut, Kementerian Agama sebagai salah satu

instansi pemerintah yang menjalankan fungsi pelayanan terhadap masyarakat juga

Page 13: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

2

mulai merancang dan mengembangkan prinsip-prinsip penggunaan mekanisme

teknologi telematika (elektronik), salah satunya dalam hal monitoring dan

pelaporan pelaksanaan anggaran. Dengan jumlah satuan kerja sebanyak 4.484

satuan kerja, Kementerian Agama sudah sewajarnya mengembangkan sebuah

sistem informasi (SI) yang dapat memudahkan pengendalian pelaksanaan

anggarannya. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kinerja pelaksanaan program

dan anggaran yang transparan, efisien, efektif dan akuntabel pada Kementerian

Agama, maka dipandang perlu untuk melakukan monitoring kinerja pelaksanaan

anggaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Penguatan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan anggaran secara

elektronik ini, dilaksanakan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Agama

Nomor 47 Tahun 2014 tentang Monitoring Pelaksanaan Anggaran Secara

Elektronik pada Kementerian Agama (PMA 47/2014). Dengan PMA 47/2014

tersebut maka diperkenalkan penggunaan Elektronik Monitoring Pelaksanaan

Anggaran (E-MPA) untuk seluruh satuan kerja (satker) di bawah struktur

organisasi Kementerian Agama RI.

Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali adalah salah satu satker

Kementerian Agama RI yang mewilayahi satker instansi vertikal Kementerian

Agama di Provinsi Bali. Dalam struktur organisasinya, Kanwil Kementerian

Agama Prov. Bali terdiri dari 95 satker, yang sesuai PMA 47/2014 adalah satker

yang wajib melaksanakan monitoring pelaksanaan anggaran secara elektronik

melalui aplikasi E-MPA pada website www.e-mpa.kemenag.go.id paling lambat

tanggal 20 bulan berikutnya setiap bulan.

Page 14: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

3

Akan tetapi dalam perkembangannya, ternyata cukup banyak satuan kerja

yang belum melakukan pemutakhiran data pelaporan hasil pelaksanaan program

sesuai batas waktu yang ditentukan. Dalam surat Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali Nomor: KW.18.1/1/OT.01.2/18663/2015

tanggal 27 November 2015 tentang Laporan E-MPA sampai bulan November

2015, disebutkan bahwa sampai bulan tersebut terdapat 51 satuan kerja yang

belum melakukan pemutakhiran data pelaporan E-MPA. Dari keseluruhan satuan

kerja di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali yang berjumlah 95

satuan kerja, maka satuan kerja yang belum melakukan pemutakhiran data

pelaporan E-MPA berjumlah 53,7%. Dengan tingkat penyelesaian pelaporan

sampai November 2015 yang baru mencapai 46,3% maka dapat dianggap E-MPA

belum dimanfaatkan secara efektif dalam proses pengendalian dan pelaporan

kinerja pelaksanaan anggaran di Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali.

Dari data tersebut terlihat bahwa terdapat keengganan untuk

menyelesaikan pelaporan kinerja pelaksanaan anggaran dengan menggunakan E-

MPA. E-MPA sejatinya diimplementasikan untuk menunjang aktivitas

pengendalian dan pelaporan satuan kerja di semua tingkatan. Penggunaan E-MPA

di semua tingkatan satuan kerja dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas

pengendalian pelaksanaan program anggaran pada satuan kerja. Oleh karena itu E-

MPA seharusnya dapat diterima dan digunakan oleh seluruh satuan kerja di

Kementerian Agama. Dalam Jogiyanto (2008:1) disebutkan bahwa kegagalan

implementasi SI di organisasi di samping dapat diakibatkan oleh kualitas teknis SI

Page 15: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

4

yang kurang baik, juga dapat diakibatkan oleh aspek keperilakuannya

(behavioral).

Penelitian terhadap penerimaan sebuah teknologi baru pada tingkat

individu dan organisasi adalah salah satu aliran paling matang dalam penelitian

sistem informasi (SI) (Venkatesh et al., 2007). Penelitian sebelumnya tentang

pemanfaatan SI telah banyak dilakukan terutama di lingkungan yang

menggunakan SI secara sukarela. Akan tetapi penerapan hasil-hasil temuannya

dalam lingkungan yang bersifat mandatory (wajib) relatif belum begitu jelas.

Penelitian sebelumnya tentang pengadopsian SI telah menggunakan

sejumlah model teoritis untuk menguji penerimaan individu terhadap sebuah

teknologi. Adapun teori-teori yang digunakan misalnya Theory of Reason Action

(TRA), Technology Acceptance Model (TAM), dan Theory of Planned Behavior

(TPB). Model teoritis penelitian tentang pengadopsian SI ini selanjutnya

disatukan dalam sebuah teori yang dikenal sebagai Unified Theory of Acceptance

and Use of Technology (UTAUT) yang menyintesis beberapa model

pengadopsian sebelumnya (Venkatesh et al., 2003). UTAUT menyajikan empat

faktor penentu utama dari penerimaan pengguna dan penggunaan SI yaitu

ekspektansi kinerja (performance expectancy), ekspektansi usaha (effort

expectancy), pengaruh sosial (social influence) dan kondisi-kondisi pemfasilitasi

(facilitating conditions) (Jogiyanto, 2008: 314).

Ekspektansi kinerja didefinisikan sebagai tingkat keyakinan seorang

individu bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam

meningkatkan kinerjanya dalam pekerjaan. Ekspektansi usaha merupakan tingkat

Page 16: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

5

kemudahan penggunaan sistem oleh individu, yang akan dapat mengurangi upaya

baik tenaga maupun waktu dalam melakukan pekerjaannya. Pengaruh sosial

didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu merasa bahwa orang-orang

yang penting baginya percaya bahwa sebaiknya dia menggunakan SI. Kondisi-

kondisi pemfasilitasi didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan individu terhadap

ketersediaan infrastruktur teknik dan organisasional untuk mendukung

penggunaan SI. Kondisi-kondisi pemfasilitasi dioperasionalkan dengan

memasukkan aspek-aspek lingkungan teknologikal atau organisasional yang

dirancang untuk menghilangkan halangan-halangan menggunakan sistem.

Keempat variabel ini berpengaruh signifikan terhadap niat dan penggunaan SI

dalam lingkungan wajib dan sukarela. Dengan demikian keempat variabel ini

merupakan faktor penentu utama dalam UTAUT yang berperan dalam

memprediksi perilaku individu dalam pengadopsian SI.

Model UTAUT yang dikembangkan Venkatesh et al. (2003) telah banyak

digunakan dalam penelitian pengadopsian SI, akan tetapi lebih banyak digunakan

dalam penelitian di lingkungan SI yang bersifat sukarela. Penggunaan model

UTAUT pada pengadopsian SI di organisasi sektor publik dalam lingkungan yang

diwajibkan (mandatory) relatif belum banyak dibuktikan. Oleh karena itu,

penerapan model ini dalam pengadopsian SI organisasi sektor publik di

lingkungan yang diwajibkan menjadi menarik untuk diteliti.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa hubungan yang melandasi

model pengadopsian SI di lingkungan sukarela dapat berbeda apabila diterapkan

dalam konteks lingkungan yang diwajibkan. Brown et al. (2002) mencatat bahwa

Page 17: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

6

model penerimaan teknologi yang telah ada tidak sesuai untuk menjelaskan

pengadopsian SI dalam konteks lingkungan yang diwajibkan. Secara khusus

ditunjukkan bahwa variabel penggunaan SI bukan variabel dependen yang tepat

dalam keadaan penggunaan SI yang diwajibkan. Dalam lingkungan penggunaan

wajib, pengguna diharuskan untuk menggunakan teknologi yang spesifik atau

sistem tertentu untuk melakukan pekerjaannya. Pengguna harus menggunakan

sistem tersebut, terlepas dari apakah ia berniat untuk menggunakannya (Brown et

al., 2002; Chan et al., 2010).

Oleh karena itu, sikap pengguna terhadap (user’s attitudes toward)

penggunaan SI dan niat mereka (intentions) untuk menggunakan teknologi tidak

memiliki hubungan dalam lingkungan penerapan SI yang diwajibkan. Mereka

mencatat bahwa dalam lingkungan yang diwajibkan, niat untuk menggunakan SI

mungkin lebih terkait dengan keyakinan lain, seperti reward dan punishment,

dibanding keyakinan terhadap SI itu sendiri. Dengan demikian, pengujian niat

(intentions) dan antesedennya menjadi kurang relevan dalam konteks lingkungan

yang diwajibkan.

Sebaliknya kepuasan pengguna (user satisfaction), bukan niat perilaku

(behavioral intentions) untuk menggunakan SI, adalah variabel dependen yang

lebih tepat bila SI dimaksudkan dalam skala besar dan terintegrasi serta

penggunaannya diamanatkan/ diwajibkan (Brown et al., 2002; 2008). Hasil

penelitian ini didukung oleh Chan et al. (2010) dan Al-Khowaiter, et al. (2013),

yang menyatakan bahwa ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, faktor sosial dan

kondisi pemfasilitasi memiliki efek langsung pada kepuasan pengguna. Lebih

Page 18: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

7

lanjut, kepuasan pengguna secara luas telah diakui sebagai matriks kunci indikator

kesuksesan SI (DeLone dan Mclean, 1992; 2003). Kepuasan pengguna merupakan

variabel yang digunakan untuk mengukur kesuksesan efektivitas SI. Penggunaan

kepuasan pengguna kelihatannya merupakan pengukuran yang paling banyak

digunakan untuk mengukur keberhasilan informasi. Hal ini cukup beralasan

karena kalau pengguna SI merasa puas maka dianggap sebagai keberhasilan SI

tersebut (Jogiyanto, 2007:25). Dalam DeLone dan Mclean (1992) dijelaskan

bahwa kepuasan pengguna dipengaruhi oleh kualitas sistem dan kualitas

informasi.

Baridwan (2012) melakukan penelitian dengan menggabungkan model

penerimaan (model UTAUT) dan model kesuksesan SI. Baridwan (2012)

menambahkan variabel pada model UTAUT dengan variabel kualitas sistem dan

kualitas informasi. Dalam Baridwan (2012) disebutkan bahwa faktor penentu dari

minat keperilakuan dalam model UTAUT (Venkatesh et al., 2003) adalah konteks

individu (ekspektansi kinerja dan ekspektansi usaha) dan konteks sosial (pengaruh

sosial). Hal ini adalah kelemahan dari model UTAUT karena belum memasukkan

konteks teknologi. DeLone dan Mclean (2003) berpendapat bahwa konteks

teknologi merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan sebagai

penentu minat keperilakuan. Konstruk dalam konteks teknologi ini adalah kualitas

sistem dan kualitas informasi. Mason (1978) berpendapat bahwa kualitas sistem

dan kualitas informasi akan menentukan sikap dari pemakai sistem.

Dengan mempertimbangkan konteks teknologi ini, maka konstruk yang

digunakan dalam UTAUT akan semakin lengkap karena mempertimbangkan tiga

Page 19: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

8

konteks yaitu konteks individu, konteks sosial dan konteks teknologi. Konteks

teknologi ini telah digunakan dalam beberapa penelitian antara lain DeLone dan

Mclean (1992), Molla dan Licker (2001), DeLone dan Mclean (2003), Roldan dan

Leal (2003) serta Livari (2005), dalam model kesuksesan sistem informasi. Dari

penelitian-penelitian tersebut dikemukakan bahwa kualitas sistem dan kualitas

informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (Jogiyanto, 2007).

Berkaitan dengan konteks sosial dan peran manusia dalam penerimaan dan

penggunaan SI, maka faktor budaya perlu dipertimbangkan karena budaya

mempunyai dampak besar terhadap perilaku dan praktik manusia dalam

melaksanakan kegiatannya termasuk dalam organisasi sektor publik. Susanto, et

al. (2008) menjelaskan bahwa budaya organisasi menjadi faktor penting yang

menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Demikian halnya, Lippert

and Volkmar (2007) menjelaskan bahwa budaya organisasi menjadi faktor penting

yang membentuk konteks utilisasi teknologi dan kinerja. McCoy et al. (2007)

berpendapat bahwa budaya secara luas dipercaya mempunyai dampak besar

terhadap perilaku dan praktik orang-orang di seluruh dunia. Pada saat yang

bersamaan proses penerimaan teknologi semakin penting dalam organisasi dan

dalam masyarakat luas. Hal ini menunjukkan bahwa budaya termasuk budaya Tri

Hita Karana (THK) mempunyai kaitan dengan SI karena SI merupakan bagian

kecil dari salah satu kegiatan kemasyarakatan, yaitu termasuk bidang ekonomi

(Windia dan Dewi 2007:23).

Menurut Hofstede (2010:46) budaya lokal akan memengaruhi budaya

organisasi. Hal ini disebabkan sebelum bergabung dengan organisasi, individu

Page 20: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

9

(pekerja) terlebih dahulu telah dipengaruhi oleh berbagai lembaga atau institusi

sosial yang secara rutin menanamkan nilai-nilai dan norma-norma serta

membentuk perilaku seperti keluarga, komunitas, bangsa, sistem pendidikan,

suku, dan agama. THK adalah konsep budaya lokal yang telah diadopsi menjadi

budaya organisasi dan sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.

THK telah dijadikan filosofi hidup yang bersifat holistik dan unik karena

hanya ada di Bali yang berakar dari agama Hindu. Menurut Windia dan Dewi

(2007:2) dan Wiana (2007:8) THK adalah sistem kebudayaan yang mengandung

elemen-elemen; (1) parahyangan, hubungan harmonis antara manusia dengan

Tuhan Yang Maha Esa. (2) palemahan, hubungan harmonis antara manusia

dengan lingkungannya. (3) pawongan, hubungan harmonis antara manusia dengan

manusia. Dengan demikian, tujuan THK adalah mencapai kebahagiaan hidup

dengan mengedepankan prinsip-prinsip kebersamaan, keselarasan atau harmoni

dan keseimbangan antara motif ekonomi, pelestarian lingkungan, budaya, estetika,

dan spiritual.

Ariyanto (2014) melakukan penelitian yang menekankan peran budaya

dalam perilaku pengadopsian dan pemanfaatan SI dengan dimensi THK yang

mempertimbangkan hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam,

dan manusia dengan Tuhan. Dalam penelitiannya dilakukan rekonstruksi definisi

dan pengukuran konstruk pengaruh sosial (social influence) dari perspektif budaya

organisasi dan tingkat spiritual (khususnya budaya THK di Bali) dengan

mengganti konstruk pengaruh sosial menjadi konstruk faktor sosial budaya

(sosiocultural factor). Hal ini sejalan dengan Al-Gahtani et al. (2007),

Page 21: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

10

Bandyopadhyay dan Fraccastoro (2007), serta Venkatesh dan Zang (2010), yang

melakukan penggantian, pengembangan atau modifikasi konstruk pengaruh sosial

dalam model UTAUT akibat adanya perbedaan budaya dalam konteks

penelitiannya. Hasil penelitiannya menemukan bahwa faktor sosial budaya (THK)

berpengaruh positif terhadap niat pengadopsian dan pemanfaatan SI. Faktor sosial

merupakan prediktor langsung niat mengadopsi dan menggunakan SI serta

dipengaruhi oleh budaya tempat SI diaplikasikan. Hasil ini konsisten dengan

penelitian Suardikha (2012) yang menemukan bahwa budaya THK berpengaruh

terhadap penggunaan SI.

Hal lain yang menarik dari penelitian Ariyanto (2014) adalah penggunaan

variabel moderating bidang pendidikan. Penggunaan variabel pemoderasi bidang

pendidikan dilakukan karena bidang pendidikan akan mempengaruhi daya pikir

dan pengetahuan seseorang yang memudahkan seseorang mengadaptasi SI yang

bersifat baru, seperti dalam penelitian Zmud (1979), Roger (1983), Agarwal dan

Prasad (1999), Iqbaria et al. (1996) serta Burton-Jone dan Hubona (2003).

Berkaitan dengan pengadopsian dan pemanfaatan SI, bidang pendidikan (umum

dan keagamaan) akan memperkuat niat dan perilaku pengadopsian dan

pemanfaatan SI karena adanya perbedaan kedalaman pemahaman tentang

akuntansi dan sistem informasi. Oleh karenanya di lingkungan yang diwajibkan,

bidang pendidikan ini diharapkan memperkuat kepuasan pengguna karena adanya

perbedaan kedalaman pemahaman tentang akuntansi dan sistem informasi.

Dengan latar belakang tersebut, peneliti akan melakukan pengujian model

UTAUT dalam kondisi lingkungan yang diwajibkan dengan mengganti variabel

Page 22: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

11

dependen niat dan penggunaan dengan variabel kepuasan pengguna sesuai temuan

Brown et al. (2002; 2008) dan Chan et al. (2010). Penelitian ini juga melakukan

pengembangan konstruk dalam model UTAUT (Venkatesh et al., 2003) yaitu

dengan memasukkan konteks teknologi dalam hal ini kualitas sistem dan kualitas

informasi seperti dalam Baridwan (2012). Selanjutnya dilakukan rekonstruksi

definisi dan pengukuran konstruk pengaruh sosial dari perspektif budaya

organisasi dan tingkat spiritual (khususnya THK) dengan mengganti konstruk

pengaruh sosial menjadi konstruk faktor sosial budaya (sosiocultural factor)

seperti dalam penelitian Ariyanto (2014). Penelitian ini juga menggunakan

variabel moderating kemampuan kognitif umum dan kecerdasan yang diproksikan

dengan bidang pendidikan yaitu bidang pendidikan umum dan keagamaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Apakah ekspektansi kinerja berpengaruh pada kepuasan pengguna E-MPA?

2) Apakah ekspektansi usaha berpengaruh pada kepuasan pengguna E-MPA?

3) Apakah faktor sosial budaya berpengaruh pada kepuasan pengguna E-MPA?

4) Apakah kondisi-kondisi pemfasilitasi berpengaruh pada kepuasan pengguna

E-MPA?

5) Apakah kualitas sistem berpengaruh pada kepuasan pengguna E-MPA

6) Apakah kualitas informasi berpengaruh pada kepuasan pengguna E-MPA?

Page 23: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

12

7) Apakah bidang pendidikan memperkuat pengaruh ekspektansi kinerja,

ekspektansi usaha, faktor sosial budaya, kondisi-kondisi pemfasilitasi kualitas

sistem dan kualitas informasi pada kepuasan pengguna E-MPA?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya maka tujuan dari penelitian ini

adalah memperoleh bukti empiris untuk mengetahui:

1) Pengaruh ekspektansi kinerja pada kepuasan pengguna E-MPA.

2) Pengaruh ekspektansi usaha pada kepuasan pengguna E-MPA.

3) Pengaruh faktor sosial budaya pada kepuasan pengguna E-MPA.

4) Pengaruh kondisi-kondisi pemfasilitasi pada kepuasan pengguna E-MPA.

5) Pengaruh kualitas sistem pada kepuasan pengguna E-MPA.

6) Pengaruh kualitas informasi pada kepuasan pengguna E-MPA.

7) Bidang pendidikan memperkuat pengaruh ekspektansi kinerja, ekspektansi

usaha, faktor sosial budaya dan kondisi-kondisi pemfasilitasi, kualitas

sistem dan kualitas informasi pada kepuasan pengguna E-MPA.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat teoritis bagi khasanah ilmu

pengetahuan dan manfaat praktis bagi pengambilan keputusan pada organisasi

yaitu:

1) Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat memberikan gambaran serta wawasan yang lebih luas

dalam bidang teknologi sistem informasi, serta memperoleh pemahaman

Page 24: KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING … · KESUKSESAN PENGADOPSIAN E-MONITORING PELAKSANAAN ... kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakan metode sampel jenuh dengan ... kinerja,

13

yang lebih baik tentang teori keperilakuan sistem informasi baik yang

berbasis individu (UTAUT) maupun yang berbasis proses (DeLone &

Mclean). Secara lebih spesifik penelitian ini memberikan pemahaman

yang lebih luas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

pengguna pada pengadopsian SI (e-government) yang diwajibkan dalam

organisasi sektor publik dengan rekonstruksi definisi dan pengukuran

konstruk pengaruh sosial dengan mengaitkannya dengan budaya Tri Hita

Karana.

2) Manfaat praktis

Hasil penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi

organisasi dalam melakukan keputusan implementasi teknologi sistem

informasi dengan mempertimbangkan dampak kepuasan pengguna

teknologi sistem informasi terhadap kinerja, dan membuka wawasan

dalam organisasi mengenai pentingnya pemahaman faktor sosial budaya

dalam mendorong karyawan untuk memanfaatkan teknologi sistem

informasi yang tersedia dalam rangka meningkatkan kinerja.