Kesimpulan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan Nasional 16-17April

9
 KESIMPULAN LOKAKARYA SOSIALISASI  PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN DAN KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SERANG 1617 APRIL 2014 I. JALANNYA LOKAKARYA Di Hotel Le Dian Serang Banten, selama dua hari 1617 April  2014, telah berlangsung dengan baik lokakarya sosialisasi  Peraturan PerundangUndangan dan Kebijakan Nasional PSDA diikuti 55 peserta; diawali sambutan selamat  datang oleh Kepala Dinas PU, dan pengarahan Direktur Bina Penatagunaan  SDA, dilanjutkan dengan pemaparan dan tanya  jawab atas 7 (tujuh) materi: 1. Konsepsi  PSDA menurut UU 7/2004 tentang SDA, 2. Kebijakan Nasional (Jaknas) Pengelolaan SDA sesuai  Perpres No 33 tahun 2011,  3. Implementasi  PSDA menurut PP No 42/2008 tentang Pengelolaan SDA, 4. Implementasi  Pengelolaan Sungai  menurut PP No 38/2011 tentang Sungai 5. Implementasi  Pengelolaan Irigasi  menurut PP 20/2006,  6. Pelaksanaan Koordinasi  PSDA di Provinsi dan Wilayah Sungai menurut Perpres 12/2008 dan Permen PU No 4/PRTM/2009 7. Harmonisasi  Penataan Ruang dan Pengelolaan SDA di Wilayah Sungai.  II. CATATAN PENTING DARI SAMBUTAN, PAPARAN DAN TANYA JAWAB 1. Sambutan Daerah oleh DR Ir. TB. Rismunandar ME, mewakili  Kepala Dinas SDA dan Permukiman,  menyampaikan  terima kasih kepada Ditjen SDA, Kementerian PU yang telah memilih Provinsi  Banten sebagai  salah satu dari empat provinsi  percontohan Capacty Development  dalam Water Resources and River Basin Management  bantuan CDTA ADB, serta Selamat datang dan selamat berlokakarya kepada seluruh peserta. Kegiatan PSDA menyangkut  lintas sektor, lintas wilayah,  antar hulu   hilir, serta berbagai  pemilik kepentingan yang membutuhkan keterpaduan  maka Kepala Dinas menekankan perlunya peran serta para instansi terkait, dunia usaha dan masyarakat  untuk betulbetul dapat memahami  peraturan dan kebijakan yang menjadi  dasar dalam pengelolaan SDA. Diharapkan dengan adanya lokakarya ini, peserta akan memperoleh 

description

Dokumen ini berisi tentang kesimpulan dari Lokakarya Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air, yang diselenggarakan pada 16-17 April 2014 di Kota Serang.Laporan ini merupakan bagian dari kegiatan CDTA 7849-INO, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum

Transcript of Kesimpulan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan Nasional 16-17April

  • KESIMPULANLOKAKARYASOSIALISASIPERATURANPERUNDANGUNDANGANDAN

    KEBIJAKANNASIONALPENGELOLAANSUMBERDAYAAIR

    SERANG1617APRIL2014

    I. JALANNYALOKAKARYADiHotelLeDianSerangBanten,selamaduahari1617April2014,telahberlangsungdenganbaik lokakarya sosialisasi Peraturan Perundang Undangan dan Kebijakan Nasional PSDAdiikuti55peserta;diawalisambutanselamatdatangolehKepalaDinasPU,danpengarahanDirekturBina Penatagunaan SDA, dilanjutkan dengan pemaparandan tanya jawab atas 7(tujuh)materi:1. KonsepsiPSDAmenurutUU7/2004tentangSDA,2. KebijakanNasional(Jaknas)PengelolaanSDAsesuaiPerpresNo33tahun2011,3. ImplementasiPSDAmenurutPPNo42/2008tentangPengelolaanSDA,4. ImplementasiPengelolaanSungaimenurutPPNo38/2011tentangSungai5. ImplementasiPengelolaanIrigasimenurutPP20/2006,6. PelaksanaanKoordinasiPSDAdiProvinsidanWilayahSungaimenurutPerpres12/2008

    danPermenPUNo4/PRTM/20097. HarmonisasiPenataanRuangdanPengelolaanSDAdiWilayahSungai.

    II. CATATANPENTINGDARISAMBUTAN,PAPARANDANTANYAJAWAB

    1. SambutanDaeraholehDR Ir. TB.RismunandarME,mewakiliKepalaDinas SDAdanPermukiman, menyampaikan terima kasih kepada Ditjen SDA, Kementerian PU yangtelah memilih Provinsi Banten sebagai salah satu dari empat provinsi percontohanCapactyDevelopmentdalamWaterResources andRiverBasinManagementbantuanCDTAADB, serta Selamatdatangdan selamatberlokakarya kepada seluruhpeserta.Kegiatan PSDA menyangkut lintas sektor, lintas wilayah, antar hulu hilir, sertaberbagai pemilik kepentingan yang membutuhkan keterpaduan maka Kepala Dinasmenekankan perlunya peran serta para instansi terkait, dunia usaha danmasyarakatuntukbetulbetuldapatmemahamiperaturandankebijakanyangmenjadidasardalampengelolaanSDA.Diharapkandenganadanyalokakaryaini,pesertaakanmemperoleh

  • bekalpemahamanmengenaiPSDAsehinggadapatmenerapkansesuaiaturanyangadasertajugamenyebarluaskanaturandankebijakanPSDAkepadayangmembutuhkan.

    2. ArahandariDirekturBinaPSDAmenggarisbawahi:(i)MasalahdantantanganPSDAyang terus meningkat akibat pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomimenyebabkan kelangkaanairdanpencemaranberat telahmengancam ketahananAir,KetahananPangandanKetahananEnergi;(ii)setelah10tahunUU7/2004ttgSDAmasih ada PP yang belum selesai untuk itu diharapkan tindak lanjut al. membuatPerda2, PenyebarluasanPerperUUan,PembetukandanpengaktifanTKPengelolaanSDAWSdalamperumusanPOLAdanRENCANAPSDAWSsertapengaktifanDewanSDAProv menyelesaikan Kebijakan SDA provinsi dengan Matrik implementasi dan jugaKebijakan penyelenggaraan SIH3. Untuk itu dibutuhkan peningkatan kapasitas parapemilik kepentingan dalam Pengelolaan SDA agar dapat berkinerja baik dalampenyelenggaraanTUSInya.

    3. Pak Imammelaluipaparan tentangPengelolaanSDAmenurutUU7 /2004 ttgSDA,menguraikandenganjelasantaralain:(1) Pengelolaan SDA adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan

    mengevaluasi penyelenggaraan Konservasi SDA, pendayagunaan SDA, danpengendaliandayarusakair.

    (2) PengelolaanSDAharusdilaksanakansecaramenyeluruh, terpadudanberwawasanLH, dengan Basis Wilayah Sungai mencakup: (i) Pengelolaan lahan di daerahtangkapanair(watershedmanagement),(ii)Pengelolaanjaringansumberair(waterconveymanagement)dan(iii)Pengelolaanpenggunaanair(waterusemanagement)

    (3) StrukturbangunanPengelolaanSDAmenurutUU7/2004:dibangun(i)diatasdasar:7 azas Pengelolaan, Jaringan SISDA, dan Peran masyarakat; dengan (ii) 3 Pilar :Konservasi,Pendayagunaan,danPengendalianDRA,serta (iii)Rangkaatap WadahKoordinasiPSDA,InstansiPengeloladanatapsebagaivisi:SDAterkelolasecaraadil,menyeluruh,terpadudanberwawasanLHuntukkesejahteraanmasyarakat.

  • (4) DitutupdenganStatementpenting:UU7/2004ttgSDAdibuatantaralainuntuk: Menjaminkepastianhukumdalampenyelesaiankonflikyangberkaitandengan

    permasalahanSDAkhuusnyapermasalahanpenggunaanair. Memberikan perlindungan yang signifikan terhadap kebutuhan pokok sehari

    hari akan air terutama kepada kelompokmasyarakat berpenghasilan rendah,sertauntukkepentinganmasyarakatpetanikecildan

    Memberikanruangkepadamasyarakatuntukmelindungidanmempertahankanhaknya sertamemenuhikewajibankonstitutionalnyadalamberbagaihalyangterkaitdenganPSDA.

    4. PakImamdalampenjelasantentangPerpresNo33/2011tentangJaknasPengelolaanSDAmenekankan:(1) PerandankedudukanKebijakanNasionalPengelolaanSDAadalah:

    MenjadiPengarahpengelolaanSDAditingkatnasionalperiode20112030 Menjadi acuan bagi para menteri/pimp lembaga pemerintah dalam

    menetapkankebijakansektoralyangterkaitdenganbidangSDA,dan MenjadiacuanbagipenyusunankebijakanpengelolaanSDApdtingkatprovinsi.

    (2) UUNo7/2004menganutketerpaduanantara(i)PengelolaanSDAterpadu(IWRM)berbasisWS (satuDASataugabunganbeberapaDAS)dengansistemadministrasipemerintahan yaitu dengan JAKNAS PSDA, JAKPROV PSDA, yang menjadi acuanpenyusunanPOLA,RENCANA,PROGRAMdanKEGIATANPengelolaanSDAdiWS.

    (3) Untukmemecahkanmasalah danmenghadapi tantangan ke depanmaka dalamJaknasditetapkan5MisiPengelolaanSDAuntuk20tahunyaitu: MeningkatkankonservasiSDAsecaraterusmenerus MendayagunakanSDAuntukkeadilandankesejahteraanmasyarakat

  • Mengendalikandanmengurangidayarusakair MeningkatkanperanmasyarakatdanduniausahadalampengelolaanSDA Membangun jaringan sistem informasi SDA yang terpadu antarsektor dan

    antarwilayah.(4) Untukmencapai5Misitersebtditetapkan6KebijakandalamPSDA20tahunsbb:

    KebijakanUmum (DalamKebijakanumumal.ditetapkandokumenPOLAPSDAWSuntu131WSdiIndonesiaselesai2015;

    KebijakanpeningkatankonservasiSDAsecaratersmenerus; KebijakanPendayagunanSDAuntukkeadilandankesejahteraanmasyarakat KebijakanPengendaliandanPengurangandayarusakair; KebijakanPeningkatanperanmasyarakatdanduniausahadalampengelolaan

    SDA Kebijakan Pengembangan jaringan sistem informasi SDA (SISDA) dalam

    PengelolaanSDANasionalTerpadu.(5) Ditekankan tentang adanyadanpentingnyaMatrik Implementasi Jaknas PSDA

    yangwajibdirealisasiolehsemua InstansidanLembagatermasukORNOPyangmenjadi anggota Dewan SDA. Matrik adalah alat monitoring dan evaluaisitahunan kemajuan implementasi Jaknas. Matrik Implementasi denganKepmenkoPerekonomianselakuKetuaHarianDewanSDANasional.

    5. PakIr.SigitHanandaya.M.Eng,menguraikanPPNo42/2008.(1) PP42/ttgPengelolaanSDAadalahDetail implementasipengaturan lebihrinciUU

    no7/2004ttgSDA;perlu11PPyangsudah jadi7buah,4belum.DarisisiSustansiPP 42 ini seolah memayungi atau sebagai pengintegrasi PPPP (yang diprakarsaibanyakinstansi)sebagaiuraianpelaksanaaanya.

    (2) SistematikaPPGambaranisiPP:i.Ketentuanumum(pasal1),ii.LandasanPSDA,iii.PerencanaanPSDAWSalpenyusunanPOLAdanRencanaPSDAWS;iv.PelaksanaanKonstruksi, v. Operasi dan Pemeliharaan (pasal 4248), vi. Konservasi SDA, vii.Pendayagunaan SDA, viii. Pengendalian Daya Rusak air, ix. Perijinan dalamPengelolaan SDA, Sistem Informasi, Pembiayaan dan xi. Pengawasan, xii Sangsiadministrasi,xiiiKetentuanPeralihandanxiv.KetentuanPenutupTotal130pasal

    (3) LatarBelakangbagaimanapasaldanayatPP inidisusun:TigamasalahSDA:terlalubanyakbanjir,sedikitairkekeringan/kesulitanairdanterlalukotor/tercemar:Kerusakan linkungan dan perubahan daur hidrologi. Masalah konflik antarwilayah,sektor,pengguna.

    (4) Karakteristik SDA: karunia Tuhan seolahmilik bersama, kebutuhan kelangsunganhidup manusia, pengaturan menurut dimensi WARUNG JAMU (waktu, ruang,jumlahdanmutu).Sumberdayaair(air,sumberairdandayaair):(i)letakgeografisantardaerahkerjasama,(ii)sisipenggunaanmultisektorTerpadu;(iii)banyakketerkaitanhuluhilir,kualitas/kuantitaskesatuasistemmenyeluruhsatusistem;(jv)waktupenggunaantanpaalternatif;antargenerasiBerkelanjutan(v)Siklusalam bagian ekosistem berwawasan lingkungan. Integrasinya sebagai satusistemmenyeluruhdirumuskansecarapartisipatifDalamPOLAPengelolaanSDA.

  • 6. PakIr.SlametBudiSantosomenguraikanpilosopiPengelolaanSungaimenurutPPNo38/2011tentangSungai;(1) Sungai adalah alur alam wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan

    pengaliran air besrta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengandibatasikanandankiridengandibatasikanandankiriolehgarissempadan

    (2) PentingdipahamitentangRuangSungai(BabIIPP38/ttgSungai);yangterdiridaria. Palung Sungai dan Sempadan Sungai, agar dapat mebuat inventarisasi sungailengkap dengan kondisi dan permasalahannya. Untuk lemudian mencari solusimelaluipengelolaanSungaidanPerizinanyangtepatdanbenar.

    (3) Pengelolaan Sungai (Bab III PP 38/ttg Sungai) meliputi: a Konservasi sungai,pengembangan sungai dan pengendalian daya rusak air; dilakukanmelalui tahappenyusunan program dan kegiatan, ppelaksanaan kegiatan dan pemantauan danevaluasi, dengan ketetapan Pengelolaan Sungai oleh Menteri, Gubernur danBupati/Walikotasesuaikewenangannya.

    (4) PakBudimenekankanpentingnyaKonservasiSungaiyangmencakupaperlindungansungai dan pencegahan pencemaran air sungai dengan memberi contohcontohyangbenardari tingkat globaldibandingkan dengan kondisidanmasalah sungaisungaidiIndonesia.

    (5) Pengembangan Sungai merupakan bagian dari pengembangan SDA, dilakukanmelaluipemanfaatan sungaiuntukberbagaikebutuhan: rumah tangga,pertanian,sanitasi lingkungan, industri, pariwisata, olaahraga, pertahanan, perikanan,pembangkittenagalistrikdantransportasi.

    (6) Pengendalian Daya rusak air sungai dilakukan melalui Pengelolaan Resiko Banjiryaitu: a pengurangan resiko besaran banjir, b pengurangan resiko kerentananbanjir;dilakukanberdasarkanRencanaPengelolaan SDA (siklusPOLARENCANAdst); Pengurangan Resiko Bencana Banjir diakukan dengan membangun: aprasarana pengendali banjir dan bprasaranan pengendali aliran permukaan;Pembangunan prasarana pengendali banjir (PPB) dilakukan denganmembuat: apeningkatan kapasitas sungai, btanggul, cpelimpah banjir dan/atau pompa, dbendungan, eperbaikandrainaseperkotaan.Pembangunanprasaranapengendalialiranpermukaan(PPAP)dilakukandenganmembuat:aresapanairdanpenampungbanjir.

    (7) PERIZINAN(Bab IVPP38/ttgSungai).Setiaporangyangakanmelakukankegiatanpadaruangsungaiwajibmemperolehizin.Kegiatanyangwajibizin:apelaksanaankonstruksi pada ruang sungai, b pelaksanaan konstruksi yg mengubah alirandan/atau alur sungai, cpemanfaatan bantaran dan sempadan sungai, dpemanfaatan bekas sungai, epemanfaatan air sungai selain untuk kebutuhanseharihari dan pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada, fpemanfaatansungaisebagaipenyediaair,gpemanfaatansungaisebagaiprasaranatransportasi,hpemanfaatansungaidikawasanhutan, ipembuanganair limbahkesungai, jpembuangan air limbah ke sungai, pengambilan komoditas tambang di

  • sungai dan kpemanfaatan sungai untuk perikanan menggunakan keramba ataujaringapung.

    (8) Mengkonservasi dan mengembangkan sungai cara lama dengan mengandalkanprasaranastruturalsaja,tetapilemahdinonstrukturalakankembalimemukulkitadan kerugian jangka panjang akan lebih besar. Memberikan ruang sungaisebagaimanalayaknyaadalahyangpalingbijaksanadanlanggeng.

    7. PakBektySudarmantoSp1,menjelaskanPengelolaanIrigasisesuaiPPNo20/2006,(1) Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk

    menunjangpertanianyang jenisnyameliputi irigasipermukaan, irigasirawa, irigasiairbawahtanah,irigasipompa,danirigasitambak.

    (2) Sistemirigasimeliputiprasaranairigasi,airirigasi,manajemenirigasi,kelembagaanpengelolaanirigasidansumberdayamanusia.DaerahIrigasiadalahkesatuanlahanyang mendapat air dari satu jaringan irigasi. Jaringan irigasi adalah saluran,bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yangdiperlukan untuk penyediaan , pembagian, pemberian, penggunaan, danpembuanganairirigasi.

    (3) PP20/2006tentangIrigasimengaturapa,mengapadanbagaimanaPengembangandanPengelolaanSistem Irigasidirencanakan,dibangunbaru,ditingkatkan,diO&Pserta di rehabilitasi secara partisipatif dan berkelanjutan dalam mendukungproduktivitas usaha tani dalam rangka ketahanan pangan nasional dankesejahteraan petani dan masyarakat. Pengaturan Kewenagangan PengelolaanIrigasiadalah:Nasional/Pemeritah:Area>3000Ha;3000Ha;1000Ha

  • 8. Adhi Pramudyo MT, menjelaskan Pelaksanaan Koordinasi PSDA di Provinsi danWilayahSungaimenurutPerpres12/2008danPermenPUno4/PRT/M2008.(1) Kedudukan Wadah Koordinasi terhadap: Regulator/Pemerintahan; Operator;

    Developerdanuser/Publicsepertischemadibawah.(2) DalamPengelolaan SDAbanyakhal yangperludipadukanmelalui adanyaWadah

    Koordinasi. Menurut pemerintahan dibentuk Dewan SDA provinsi / Kabupatensesuai kebutuhan. Menurut kawasan/ wilayah sumber daya air dibentuk TimKoordinasiPengelolaanSDAWS.AnggotaWadahkoordinasi50%pemerintahdan50%lagidariORNOP.

    (3) Tusi penting Dewan SDA ProvinsimembantuGubernurmenyusun Kebijakan danStrategi Pengelolaan SDA provinsi termasuk Matriks implementasinya (siapmelakukan apa), kebijakan SIH3 dan Koordinasi PSDA tingkat provinsi termasukMonev.

    (4) TugasTKPSDAWS:PembahasanrancanganprogramdanrancangankegiatanPSDA;PembahasanRancanganPoladanRencanaPSDAWS,pembahasanusulan alokasiair, pembahasan rencana pengelolaaan SIH3, dan pelaksanaan tindak lanjutpenetapan WS dan Cekungan air tanah serta usul perubahannya. PembahasanRancangandanRencanapentingagarsemuastakeholderberperansertasehinggaprogramdanpelaksanaankegiatatndapatterpadutepatwaktu,tepatkuanlitasdanmemadai berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan dibangun olehberbagaisektorterkait.

  • (5) Untuk mendukung jalannya Wadah Koordinasi dibentuk Sekretariat serta dapat

    dibantu Nara Sumber / Tenaga Ahli. Sektretariat terdiri dari Kepala Sekretariat/SekretarisdibantuStafdanruangansertaperalatanyangmemadai.KinerjaWadahkoordinasiyangmaksimaldapatdicapaidenganadanyaSekretariatsebagaijantung/dapurkoordinasi.SekretariatDewanSDAprovinsidilekatkandiDinasterkait,smauntukSekretariatTKPSDAWSmemlekatdiBalaiWSN/BalaiPSDAWSProvinsi..

    9. Pak Dr. Purnomosidi menguraikan pentingnya Harmonisasi Penataan Ruang danPengelolaanSDAWSdenganjudulImplementasiUU26/dalamkaitanPSDA:(1) HistorisPenyusunanUUno26/tetangPenataanRuang;VisiRuangNusantarayang

    amannyaman,denganTataRuangHijau.Apa?,megapa?Penataan ruang?? Yangsecara international memang lahirnya kemudian. Pemeo kalau penataan RuangsemerawtmakapengelolaanSDAjugasemerawut,PengSui,AngindanAir.

    (2) Unsurunsurdankomponenruang(air,tanah,apidll)denganberbagaitenagaahliyangtumpangtindihperluberkonmunikasi.Komunikasimemerlukanseseorangahliyang tau banyak hal itulah ahli penataan ruang. Kenyataan lapangan yangmerugikan seperti perubahan iklim lanina, Ruang terbuka hijau di banyak kotamauhilang,adnyaperambahanhutanhutanSulawesidalamambangkehancuran,hilangnyalahansawahjadiperumahan/kota.

    (3) Kondisi lapangan adanya perumahan kumuh/kampung besar Jakarta, kawasanperrumahan yang padat tidak rah lingkungan, ibarat penyakit gimana obat/solusinya. Itu terjadi karena ruang yang sangat terbatas. Berjualan di rel kApi,Bantaran sungai dihuni Yogyakarta. Polemik sodetan CiliwungCisedane. Banjir dilebak karena hutan rusak di hulu. Apa yang harus dilakukan: permukiman dikawasanhuluspthuluCitarum,huluCiliwung.

  • (4) Bencanaterjadikarenapelanggarantata/ fungsiruang.KawasanRawanBencana.BagaimanadenganProvinsiBanten,kotakotadiBanten

    III. KESIMPULANDIDASARKANTANYAJAWABYANGTERJADI:

    1. DaripertanyaanyangdisampaikanterlihatpemahamanpersertaatasmateriPeraturanPerUUantentangSDAsudahmemadaisebagaitahapawal,masihdiperlukansosialisasidanpelatihanyangberkelanjutansecaralebihmendetailmengenaipelaksanaan.

    2. Pertanyaanmemperlihatkanmasalahmasalahyang terkaitdengan: ImlementasiPPPPdalam penyusunan POLA, RENCANA, PENGELOLAAN SUNGAI, PENGELOLAAN IRIGASI,denganKOORDINASIPSDAdanHARMONISASIPenataanRuangdanPengelolaanSDAWSyangmasihlemahdanperluperkuatandilapangan.

    3. KitapatutmengakuiwalauUU7/2004 ttgSDAsudah10 tahundan telahditetapkan7PP, Perpres Jaknas, dan pentapan 131WS (nas, Prov.Nas), sudah dibentuk BalaiWSnasional,BalaiPSDAWSprovinsi, sudah terbentukDewan SDANasional,provinsidanTKPSDA WS ternyata permasalahan SDA berupa bencana banjir, kekeringan danpencemaranairsemakinmeningkatdanmenyeluruhdiIndonesia.

    4. KeadaaninimenunjukkanbahwakapasitasdalamPengelolaanSDAmasihlemah,baikdisisi SDM, Organisasi/Lembaga serta koordinasi antar sektorterkait PSDA. Dibutukanadanya StrategiPengembanganKapasitasdalampengelolaan SDA yang intinya adalahPengembangan SDM melalui peningkatan level Pendidikan Formal aparat PNS, srtapelatihanyangberkelanjutanyangdiharapkandapatdimasukkandalamRENSTRASDA20152019.KementerianPUmerencanakanadanyapelatihanberjenjanguntun semuaaspekPSDAbaikdiinstansiPemerintahDuniaUsahadanMasyarakat.

    5. Diharapkan dengan pembekalan awal ini ini para perserta akan dapat belajar sendiriatau kelompok memperdalam pemahaman untuk kemudian memprakteknya dipekerjaanseharihari.SemogakedepanStrategiPengembangankapasitasSDMmelaluiPelatihanTeknisBidangSDAdenganTOTberjenjangakandapatterwujud.

    Serang17APRIL2014PELAPOR:M.NAPITUPULUMohon kepada peserta yang sudah dan belum mengajukan pertanyaan dan saran dapatmemberikanmasukantertulispertanyaandansarannyakepadaEmailkami([email protected])