Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

20
Kesepakatan WTO Mengenai Sanitari & Fitosanitari (Sanitary & Phytosanitary Measures) Wahono Diphayana

Transcript of Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

Page 1: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

Kesepakatan WTO

Mengenai

Sanitari & Fitosanitari

(Sanitary & Phytosanitary

Measures)

Wahono Diphayana

Page 2: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

PEMBUKAANNegara anggota :

- Menetapkan dan menegakkan peraturan-perundangan untuk

melindungi kehidupan dan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan

- Menginginkan untuk meningkatkan kesehatan manusia, hewan dan

tumbuhan

- Memperhatikan tindakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan

atas dasar perjanjian atau protokol bilateral.

- Menginginkan kerangka aturan dan tata tertib multilateral sebagai

pedoman tindakan SPS yang sedapat mungkin memperkecil dampak

negatif terhadap perdagangan.

- Menginginkan keharmonisan tindakan SPS antara negara anggota.

- Mempertimbangkan anggota yang negara berkembang perlu dibantu

dalam menghadapi kesulitan akses pasar

Page 3: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

POKOK-POKOK PERJANJIAN SPS

1. Ketentuan Umum

2. Hak dan Kewajiban

3. Harmonisasi

4. Kesepadanan

5. Analisis Risiko dan Penetapan Tingkat Perlindungan SPS

6. Adaptasi Terhadap Keadaan Regional

7. Transparansi

8. Prosedur Pengendalian, Inspeksi dan Pemberian Persetujuan

9. Bantuan Teknis

10. Perlakuan Khusus dan Berbeda

11. Konsultasi dan Penyelesaian Perselisihan

12. Administrasi

13. Pelaksanaan.

Page 4: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

KERJASAMA WTO DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

WTO

Negara-negara Anggota

ORGANISASI INTERNASIONAL

- Codex Alimentarius Commission

- International Office of Epizootics

- International Plant Protection Convention

Page 5: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

TUJUAN SANITARY DAN PHYTOSANITARY

(a) melindungi kehidupan dan kesehatan hewan dan tumbuhan di

wilayah negara anggota dari resiko yang timbul dari masuknya

atau penyebaran hama dan penyakit .

(b) melindungi kehidupan dan kesehatan manusia atau hewan dari

risiko yang timbul dari aditif, bahan cemaran, toksin atau patogen

penyakit yang terkandung dalam makanan, minuman atau bahan

pakan ternak.

(c) melindungi kehidupan dan kesehatan manusia dari risiko

yang timbul dari hama dan penyakit yang dibawa hewan,

tumbuhan atau produknya, atau dari masuk dan penyebarannya.

(d) mencegah atau membatasi kerugian yang timbul akibat masuk dan

penyebaran hama dan penyakit.

Page 6: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

HAK DAN KEWAJIBAN

1. Berhak mengambil tindakan Sanitary dan Phytosanitary

tanpa menyimpang dari ketentuan perjanjian.

2. Setiap tindakan didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah

dan tidak dibuat tanpa bukti ilmiah yang memadai.

3. Setiap tindakan tidak menimbulkan diskriminasi semena-

mena atau tidak beralasan, dan tidak boleh diterapkan

sebagai ristriksi terselubung.

Page 7: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

HARMONISASI

1. Harmonisasi tindakan SPS harus didasarkan pada standar,

pedoman atau rekomendasi internasional.

2. Tindakan SPS yang sesuai standar, pedoman atau rekomendasi

internasional konsisten dengan perjanjian.

3. Memperkenalkan atau memiliki tindakan SPS yang lebih tinggi

dari standar, pedoman atau rekomendasi internasional, jika hal itu

dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

4. Berperan penuh dengan organisasi internasional yang relevan,

khususnya Codex Alimentarius Commissions, International Office

of Epizootics, dan International Plant Protection Convention.

5. Komite akan membuat prosedur untuk memantau proses

harmonisasi internasional dan mengkoordinasikannya dengan

organisasi internsional yang relevan.

Page 8: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

KESEPADANAN

1. Harus menerima tindakan SPS dari negara anggota lain sebagai

tindakan sepadan, meskipun tindakan tersebut berbeda dengan

tindakan yang digunakan negara lain yang berdagang produk yang

sama. Untuk itu, negara pengimpor harus diberikan akses

sewajarnya atas permintaan untuk mengadakan pemeriksaan,

pengujian dan prosedur lain yang relevan.

2. Apabila diminta, negara anggota harus mengadakan perundingan

dengan tujuan mencapai perjanjian bilateral, mutilateral mengenai

pengakuan kesepadanan tindakan SPS.

Page 9: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

ANALISIS RESIKO

1. Harus memastikan bahwa tindakan SPS didasarkan suatu analisis,

yang sesuai dengan keadaan, risiko terhadap kehidupan manusia,

hewan dan tumbuhan dengan memperhatikan teknik analisis yang

dikembangkan oleh organisasi internasional.

2. Dalam analisis resiko, harus memperhatikan:

- bukti, proses dan metode produksi yang relevan

- model inspeksi, sampling dan pengujian yang relevan

- apakah ada hama dan penyakit yang bisa menyerang

- apakah ada area bebas hama dan penyakit

- keadaan dan lingkungan yang relevan

- karantina dan perlakuan lain.

- kerugian potensial

- aspek manfaat atas cara dan biaya untuk membatasi resiko

Page 10: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

PENETAPAN TINGKAT PERLINDUNGAN

1. Dalam penentuan tingkat perlindungan kesehatan manusia, hewan

dan tumbuhan yang layak agar memperkecil dampak negatif

terhadap perdagangan.

2. Harus menghindari perbedaan yang semena-mena dan tidak dapat

dipertanggung jawabkan apalagi hal itu menyebabkan diskriminasi

atau ristriksi terselubung terhadap perdagangan internasional.

3. Jika membuat peraturan SPS harus memastikan hal itu tidak

membatasi perdagangan.

4. Jika tidak tersedia bukti ilmiah yang relevan dan memadai, untuk

sementara waktu negara anggota dapat menetapkan SPS atas dasar

informasi yang tersedia, termasuk dari organisasi internasional dan

tindakan SPS negara lain. Dalam hal tersebut, negara anggota

harus berusaha memperoleh informasi tambahan yang diperlukan

dalam jangka waktu yang wajar.

Page 11: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

ADAPTASI TERHADAP KEADAAN REGIONAL

1. Memastikan bahwa tindakan SPS sesuai dengan kondisi wilayah

negara asal produk dan tujuan ekspor, antara lain tingkat serangan

hama dan penyakit tertentu, keberadaan program pengendalian dan

pedoman yang sesuai.

2. Harus mengakui area bebas hama dan penyakit dan area dengan

tingkat serangan yang rendah, yang ditentukan atas dasar faktor

geografi, ekosistem, pengamatan wabah dan efektivitas sanitary

dan phytosanitary.

3. Negara pengeksopr yang menyatakan area bebas hama dan

penyakit atau tingkat serangan yang rendah harus memberikan

bukti-bukti yang diperlukan, dan memberikan akses yang wajar

kepada negara pengimpor untuk mengadakan pemeriksaan,

pengujian dan prosedur lain yang diperlukan.

Page 12: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

TRANSPARANSI

1. Harus memberitahukan perubahan dalam tindakan SPS sebagai

berikut:

- penerbitan peraturan

- adanya tempat bertanya yang bertanggung jawab

- jika diminta, menyediakan dokumen yang diinginkan

- prosedur pemberitahuan :

. penyampaian proposal peraturan

. melalui Sekretariat

. mengidentifikasi bagian yang menyimpang

. tanpa diskriminasi memberikan waktu yang cukup

. Dalam bahasa Inggris, Perancis atau Spanyol

- Sekretariat akan mengirimkan salinan pemberitahuan kepada

negara anggota

Page 13: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

SEKRETARIAT KOMITE SPS-WTO

NATIONAL NOTIFICATION :

PUSAT STANDARISASI DAN AKREDITASI

NATIONAL ENQUIRY POINT : BADAN KARANTINA PERTANIAN

NEGARA

ANGGOTA

Page 14: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

PROSEDUR

PENGENDALIAN, INSPEKSI DAN PERSETUJUAN

1. Segera memeriksa dengan prosedur yang tepat dan hasilnya

segera diberitahukan

2. Permintaan informasi dibatasi mengenai hal yang diperlukan

3. Keraharasian informasi untuk perlindungan komersial

4. Persyaratan untuk pengendalian, inspeksi dan persetujuan

dibatasi berkaitan dengan hal yang wajar dan perlu.

5. Biaya yang dikenakan bagi prosedur atas produk yang diimpor

bersifat adil dibandingkan dengan biaya yang dikenakan atas

produk domestik yang serupa.

6. Tersedia prosedur untuk meninjau pengaduan atas pelaksanaan

7. Mempertimbangkan standar internasional dalam memberikan

persetujuan

8. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat mencegah negara anggota

untuk melakukan pemeriksaan sewajarnya di wilayahnya.

Page 15: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

BANTUAN TEKNIS

1. Memperlancar bantuan teknis kepada negara lain secara

bilateral maupun organisasi internasional agar negara

tersebut dapat memenuhi tindakan SPS yang

dipersyaratkan.

2. Jika diperlukan investasi yang besar agar negara

pengekspor yang sedang berkembang dapat memenuhi

persyaratan SPS di negara pengimpor, maka negara

pengimpor tersebut harus mempertimbangkan untuk

memberikan bantuan teknis yang akan memperluas

peluang akses pasar produk yang bersangkutan.

Page 16: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

PERLAKUAN KHUSUS DAN BERBEDA

1. Memperhatikan kebutuhan khusus negara yang sedang

berkembang, terutama negara-negara terbelakang.

2. Tindakan SPS dikenalkan secara bertahap dalam jangka waktu

yang lebih lama terhadap produk-produk dimana negara sedang

berkembang berkepentingan untuk mempertahankan peluang

ekspornya.

3. Komite SPS diberi hak atas permintaan untuk memberikan

kepada negara anggota tersebut mengecualian yang spesifik

dengan batas waktu tertentu dengan memperhatikan kebutuhan

keuangan, perdagangan dan pembangunannya.

4. Mendorong dan memudahkan partisipasi aktif dari negara

anggota yang sedang berkembang dalam organisasi iternasional

yang relevan.

Page 17: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

KONSULTASI DAN PENYELESAIAN

SENGKETA

1. Dalam suatu sengketa yang menyangkut masalah ilmiah dan

teknis, maka diperlukan:

- suatu panel untuk mendapat nasihat dari para ahli

- panel tersebut atas permintaan atau inisitif sendiri

membentuk kelompok ahli teknis sebagai penasihat

- meminta nasihat dari organisasi internasional yang relevan

2. Tidak ada yang mengurangi hak anggota untuk meminta

pertolongan dari pejabat atau mekanisme penyelesaian sengketa

dari organisasi internaional yang lain atau yang ditetapkan melalui

persetujuan internasional.

Page 18: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

ADMINISTRASIKomite SPS :

1. bertindak sebagai forum konsultasi perjanjian SPS dan

harmonisasi

2. mendorong dan memudahkan konsultasi atau negosiasi

3. memelihara hubungan dekat dengan organisasi internasional di

bidang SPS.

4. mengembangkan prosedur harmonisasi internasional dan

penggunaan standar,pedoman atau rekomendasi internasional.

5. dapat memutuskan sesuatu sesuai keperluan.

6. dapat mengundang organisasi internasional yang relevan untuk

memeriksa hal- hal khusus.

7. meninjau pelaksanaan Perjanjian SPS 3 (tiga) tahun setelah

diberlakukan, jika diperlukan dapat mengajukan usul kepada

Dewan Perdagangan Barang (Council for Trade in Goods) untuk

mengubah isi Perjanjian SPS.

Page 19: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

IMPLEMENTASI SANITARY DAN PHYTOSANITARY

DI INDONESIA

- Undang-undang Nomor 7/1994 Tentang Ratifikasi

Penerapan Tindakan Sanitary dan Phytosanitary

- Undang-undang Nomor 16/1992 Tentang Karantina

Hewan, Ikan Dan Tumbuhan

- Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000

Tentang Karantina Hewan

- Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002

Tentang Karantina Tumbuhan

- Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002

Tentang Karantina Ikan

- Beberapa Surat Keputusan Menteri.

Page 20: Kesepakatan WTO Mengenai Sanitary & Fitosanitary (Sanitary & Phyosanitary Measures)

TERIMA KASIH