KESEPAKATAN BERSAMA W BADAN PENGEMBANGAN …jdih.dephub.go.id/.../Kesepakatan_Bersama_BPSDMP... ·...

10
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN DENGAN PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) TENTANG KERJASAMA DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA, SARANA DAN PRASARANA W INDOsUlAN ACRCSHACC (lAt| NOMOR : H k . / 1 / 1 .epsDrvip- 19 NOMOR : PTD/ooel / UT 0000/01 / 2019 Pada hari ini Kamis, tanggal sepuluh, bulan Januari, tahun dua ribu sembilan belas (10-01-2019) bertempat di Jakarta, yang bertandatangan dibawah ini: 1. UMIYATUN HAYATI TRIASTUTI, Selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, dengan alamat di Jl. Medan Merdeka Timur No. 8 Jakarta Pusat 10110, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. ELFIEN GOENTORO, selaku Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT Dirgantara Indonesia (Persero) diangkat berdasarkan Akta Notaris Kristi Andana Yulianes S.H. No. 08 tanggal 14 September 2017, dengan alamat di Jalan Pajajaran Nomor 154, Bandung - Jawa Barat selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Pihak Pertama Pihak Kedua

Transcript of KESEPAKATAN BERSAMA W BADAN PENGEMBANGAN …jdih.dephub.go.id/.../Kesepakatan_Bersama_BPSDMP... ·...

KESEPAKATAN BERSAMA

ANTARABADAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

PERHUBUNGAN

DENGANPT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

TENTANGKERJASAMA DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA,

SARANA DAN PRASARANA

W INDOsUlAN ACRCSHACC (lAt|

NOMOR : Hk. / 1 / 1 .epsDrvip- 19

NOMOR : PTD/ooel / UT0 0 0 0 /0 1 / 2019

Pada hari ini Kamis, tanggal sepuluh, bulan Januari, tahun dua ribu

sembilan belas (10-01-2019) bertempat di Jakarta, yang bertandatangan

dibawah ini:

1. UMIYATUN HAYATI TRIASTUTI, Selaku Kepala Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Perhubungan, Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan, dalam hal ini

bertindak untuk dan atas nama Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Perhubungan, dengan alamat di Jl. Medan Merdeka Timur

No. 8 Jakarta Pusat 10110, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. ELFIEN GOENTORO, selaku Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia

(Persero), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT Dirgantara

Indonesia (Persero) diangkat berdasarkan Akta Notaris Kristi Andana

Yulianes S.H. No. 08 tanggal 14 September 2017, dengan alamat di

Jalan Pajajaran Nomor 154, Bandung - Jawa Barat selanjutnya disebut

PIHAK KEDUA.

PihakPertam a

PihakKedua

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama

disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu institusi di bawah Kementerian

Perhubungan Republik Indonesia yang melaksanakan pengembangan

sumber daya manusia di bidang Transportasi.

b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Badan Usaha Milik Negara yang

bergerak dalam industri kedirgantaraan dan memiliki kemampuan

dalam bidang rancang bangun, pengujian, produksi, perawatan,

perbaikan dan modifikasi pesawat terbang.

c. Bahwa dalam rangka meningkatkan sinergi dan produktivitas sumber

daya yang dimiliki serta sebagai bagian dari salah satu upaya dalam

mengembangkan kemandirian pendidikan calon penerbang dan/atau

mekanik bagi pesawat terbang produk yang dihasilkan oleh PIHAK

KEDUA, maka diperlukan kerjasama diantara PARA PIHAK.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk

menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Kerjasama dalam

Pemanfaatan Sumber Daya, Sarana dan Prasarana, yang selanjutnya

disebut Kesepakatan Bersama dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

DASAR HUKUM

Dasar Hukum dibuatnya Kesepakatan Bersama ini adalah :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Negara

Republik Indonesia Nomor 4956);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

PihakPertam a

PihakKedua

X *

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 12,

Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya

Manusia di Bidang Transportasi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5310);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengeolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5500);

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 8);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2002 tentang Penyertaan

Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham PT

Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, PT

Krakatau Steel, PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT In

dustri Kereta Api, PT Industri Telekomunikasi Indonesia Dan PT LEN

Industri Dan Pembubaran Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana

Pakaiya Industri Strategis;

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 189 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844), sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 56 Tahun

2018 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri

PihakPertam a

PihakKedua

ifr

Perhubungan Nomor PM. 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Perhubungan Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 814).

Pasal 2MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Kesepakatan Bersama ini adalah sebagai acuan untuk

melakukan kerja sama diantara PARA PIHAK.

(2) Tujuan Kesepakatan Bersama ini adalah untuk pengembangan

kemandirian dalam bidang pendidikan dan pelatihan calon penerbang

dan/atau mekanik melalui pemanfaatan sumber daya, sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh PARA PIHAK, dengan tetap berpegang

pada prinsip kerja sama yang progesional serta tidak bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 3RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi:

a. Kerja sama pemanfaatan Sumber Daya Manusia dari PARA PIHAK;

b. Kerjasama pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan dan

pelatihan, yang meliputi pendidikan dan pelatihan penerbang dan/atau

mekanik yang dimiliki oleh PARA PIHAK;

c. Ruang Lingkup yang dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) Kesepakatan

Bersama ini dapat ditambah dengan lingkup kerjasama lainnya,

sepanjang disepakati secara tertulis oleh PARA PIHAK.

PihakPertam a

PihakKedua

£ M—

4

Pasal 4MASA BERLAKU

(1) Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun

terhitung sejak tanggal ditandatangani, dan dapat diperpanjang

sesuai dengan kesepakatan tertulis PARA PIHAK.

(2) PARA PIHAK sepakat bahwa apabila salah satu Pihak bermaksud

untuk memperpanjang atau mengakhiri Kesepakatan Bersama ini,

maka Pihak yang akan memperpanjang atau mengakhiri harus

memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya selambat-

lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum Kesepakatan Bersama berakhir.

(3) Apabila dalam jangka waktu seperti dimaksud pada ayat (1)

Kesepakatan Bersama ini, PARA PIHAK tidak melaksanakan

perpanjangan dan tidak membahas tindak lanjut, maka Kesepakatan

Bersama ini akan berakhir dengan sendirinya, dengan tanpa

kewajiban apapun dari PARA PIHAK.

Pasal 5PELAKSANAAN

(1) Pelaksanaan Kesepakatan Bersama Ini akan diatur lebih lanjut dalam

bentuk Perjanjian Kerjasama antara PIHAK KEDUA dengan Unit

Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan PIHAK PERTAMA, sesuai

kebutuhan PARA PIHAK yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini.

(2) Perjanjian Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus

sudah dimulai selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan

setelah Kesepakatan Bersama ini ditandatangani.

(3) Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama sebagaimana dimaksud jangka

waktunya tidak dapat melebihi masa berlaku dari Kesepakatan

Bersama ini.

PihakPertam a

PihakKedua

K - s

(4) Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama, dibuat dan

dilaksanakan dengan tetap menghormati dan mengindahkan ketentuan

peraturan perundang-undangan serta prinsip-prinsip tata kelola yang

baik (good govemance) dan dengan itikad baik dalam upaya

melaksanakan fungsi kelembagaan masing-masing.

Pasal 6

PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Kesepakatan

Bersama ini akan dibebankan kepada PARA PIHAK sesuai tugas dan

tanggung jawab masing-masing serta sumber lain yang sah dengan tetap

mematuhi peraturan perundang-undangan.

Pasal 7KERAHASIAAN

(1) PARA PIHAK dengan ini menjamin akan menjaga dan menangani setiap

data dan informasi yang diketahui atau timbul dari Kesepakatan

Bersama ini, secara rahasia dan tidak akan menyampaikannya kepada

Pihak Ketiga yang tidak berkepentingan dengan alasan apapun juga,

kecuali data dan informasi yang sudah menjadi milik umum (Public

Domain), atau diharuskan disampaikan berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

(2) PARA PIHAK tidak akan membuka kerahasiaan tersebut kepada pihak

ketiga manapun tanpa persetujuan tertulis dari pihak lainnya.

(3) Ketentuan kerahasiaan ini akan terus berlangsung dan mengikat PARA

PIHAK meskipun Kesepakatan Bersama ini telah berakhir, kecuali

ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.

PihakPertam a

PihakKedua

(ftr~6

Pasal 8PENYELESAIAN PERSELISIHAN

PARA PIHAK sepakat bahwa pada prinsipnya, setiap perbedaan pendapat

yang terjadi dalam pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan diselesaikan

secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

Pasal 9PEMBERITAHUAN

Setiap pemberitahuan atau komunikasi antara PARA PIHAK harus

disampaikan dalam bentuk tertulis dan dianggap telah diterima jika

dikirimkan secara langsung atau dengan surat tercatat disertai dengan

tanda terimanya atau faksimili atau surat elektronik/e-mail, ke alamat

sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA :

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan

Jl. Medan Merdeka Timur No. 8 Jakarta Pusat 10110

Telepon : (021) 3456585

Faksimili : (021)3865064

E-mail : [email protected]

PIHAK KEDUA :

PT Dirgantara Indonesia (Persero)

Kepala Divisi Pusat Uji Terbang

Jalan Pajajaran Nomor 154, Bandung 40174

Telepon : (022) 6054278

Faksimili : (022) 6310708

E-mail : [email protected]

PihakPertam a

PihakKedua

X lf^\______L_________

7

Pasal 10MONITORING DAN EVALUASI

PARA PIHAK secara bersama-sama atau mandiri melakukan monitoring dan

evaluasi terhadap pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini paling sedikit 6

(enam) bulan sekali.

Pasal 11AMENDEMEN/ADDENDUM

(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dan/atau belum tercakup dalam

Kesepakatan Bersama ini, akan diatur lebih lanjut berdasarkan

kesepakatan PARA PIHAK dalam bentuk Amendemen/Addendum.

(2) Amendemen/Addendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama

ini.

Pasal 12

LAIN-LAIN

Kesepakatan Bersama ini tidak memberikan ikatan hukum maupun

finansial bagi PARA PIHAK.

PihakPertam a

PihakKedua

(p c—

Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA

PIHAK di Jakarta, pada tanggal sebagaimana tersebut di atas, dalam

rangkap 2 (dua) asli, dibubuhi materai cukup, masing-masing untuk

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan mempunyai kekuatan hukum

yang sama.

PIHAK KEDUA,PT DIRGANTARA INDONESIA

(PERSERO)

ELFIEN GOENTORO

DIREKTUR UTAMA

PIHAK PERTAMA, BADAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

PERHUBUNGAN

PihakPertam a

PihakKedua

f&r-9

Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA

PIHAK di Jakarta, pada tanggal sebagaimana tersebut di atas, dalam

rangkap 2 (dua) asli, dibubuhi materai cukup, masing-masing untuk

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan mempunyai kekuatan hukum

yang sama.

PIHAK KEDUA,PT DIRGANTARA INDONESIA

(PERSERO)

ELFIEN GOENTORO

DIREKTUR UTAMA KEPALA

PIHAK PERTAMA, BADAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

PERHUBUNGAN

AYATI TRIASTUTI

PihakPertam a

PihakKedua

X9