KESEIMBANGAN EKOSISTEM

14
KESEIMBANGAN EKOSISTEM A. Pengertian Keseimbangan Ekosistem Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen- komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu: 1. Produsen, disebut organisme autotrof. Artinya organisme yang mampu menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk organisme autotrof adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis. 2. Konsumen, disebut organisme heterotrof. Artinya organisme yang tidak mampu menghasilkan sendiri

description

aa

Transcript of KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Page 1: KESEIMBANGAN EKOSISTEM

KESEIMBANGAN EKOSISTEM

A. Pengertian Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara

makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-

komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik).

Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan.

Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:

1. Produsen, disebut organisme autotrof. Artinya organisme yang mampu

menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk organisme autotrof

adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis.

2. Konsumen, disebut organisme heterotrof. Artinya organisme yang tidak

mampu menghasilkan sendiri makanan di dalam tubuhnya. Mereka

mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau dari

konsumen lain yang menjadi mangsanya. Yang termasuk ke dalam

golongan ini adalah hewan dan manusia.

3. Dekomposer, yaitu organisme yang mampu menguraikan zat-zat organik

dari bangkai yang telah mati. Contohnya adalah bakteri, jamur dan

mikroba.

Komponen abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang

terdiri dari benda-benda mati, antara lain : cahaya matahari, suhu, oksigen, air,

Page 2: KESEIMBANGAN EKOSISTEM

tanah dan dsb. Cahaya matahari merupakan sumber energi dari semua

organisme yang ada.

Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi:

1. Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan

makhluk hidup tunggal.

2. Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati

daerah tertentu.

3. Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.

4. Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan

lingkungannya.

5. Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu.

Contoh : gurun, padang rumput, savana dan steva.

6. Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.

Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik

antara komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa

berupa interaksi yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak

berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya. Jenis-jenis interaksi tersebut

antara lain:

a. Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis : mutualisme (saling menguntungkan)

, parasitisme (saling merugikan), komensalisme (yang satu diuntungkan

yang lain tidak dirugikan).

b. Kompetisi, yaitu saling bersaing untuk mempertahankan hidup. Contoh :

padi dengan gulma.

c. Netralisme, yaitu interaksi antar individu yang saling lepas atau tidak

saling mempengaruhi. Contoh : kambing dengan kucing.

d. Predatorisme, yaitu interaksi antar organisme yang satu memakan yang

lain. Contoh : harimau memakan rusa.

Kapan dikatakan ekosistem seimbang? Dalam suatu ekosistem yang

masih alami dan belum terganggu akan didapati adanya keseimbangan antara

komponen-komponen penyusun ekosistem tersebut keadaan ini disebut

homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk dapat menahan berbagai

Page 3: KESEIMBANGAN EKOSISTEM

perubahan alam dalam sistem secara menyeluruh. Ekosistem yang dikatakan

seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik maupun abiotik berada

pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam

lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita

sebut dengan istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan

jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem.

Bagaimanakah ekosistem yang tidak seimbang? Ketidakseimbangan

ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik tidak berada

pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan.

Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada

ekosistem tersebut rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena

terus diburu oleh para petani akan mengakibatkan populasi ular menurun

karena kehabisan makanan berupa tikus.

B. Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem

Apakah yang akan terjadi apabila ekosistem tidak seimbang? Faktor-

faktor apakah yang menyebabkan keseimbangan lingkungan terganggu?

Ekosistem dapat tergangu keseimbangannya disebabkan oleh beberapa faktor.

Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya ekosistem.

Yaitu : (1) faktor alam dan (2) faktor manusia. Kedua faktor tersebut sangat

mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

Faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa

bumi, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan

terkena bencana biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak

sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak seimbang.

1. Faktor Manusia (Human)

Faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia

dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini

beberapa kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

2. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan

Page 4: KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Perhatikan alat-alat rumah tangga yang ada di rumahmu. Apakah

ada yang berasal dari kayu? Jenis kayu yang banyak digunakan untuk

memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan

mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan

hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup

tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang

menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena

pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman

kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya

misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.

Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di

dalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan

menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewan-

hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk

hewan-hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak

ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya

banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon,

manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan

cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah

menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup,

hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan

sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan

ekosistem.

3. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus

Apakah fungsi hewan bagi manusia? Banyak kegiatan manusia

yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan ikan di laut

dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu

karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang

merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan

kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di

laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.

Page 5: KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu,

cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan

tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk

bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan,

hiasan, atau pakaian.

4. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan

Apa yang dilakukan petani untuk meningkatkan hasil

pertaniannya? Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil

pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para

petani itu di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama.

Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk

alami dan pupuk buatan

Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami,

misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk.

Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos.

Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk

buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus sesuai

dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk

buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke

sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur

hara sehingga gulma tumbuh subur..

Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau

insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem

adalah penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis

insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus

sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain,

seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.

5. Pembuangan Limbah dan Sampah

Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti

menghasilkan sampah atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga,

pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang digunakan

Page 6: KESEIMBANGAN EKOSISTEM

sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida

jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap

kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri

berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah

diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak

dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.

6. Kegiatan Mencemari Lingkungan

Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar

(polutan) pada lingkungan sehingga lingkungan menjadi tercemar. Ada

beberapa macam pencemaran, yaitu:

a. Pencemaran tanah,

Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke

dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti

plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa

meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen

yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah,

flora, dan fauna tanah.

b. Pencemaran air

Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke

dalam air.

c. Pencemaran udara

Yaitu masuknya polutan udara seperti asap kendaraan, debu, dan

jelaga.

d. Pencemaran suara

Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal

terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi

keras sehingga mengganggu pendengaran.

C. Dampak Ketidakseimbangan Ekosistem Terhadap Makhluk Hidup

Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau

kejadian alam seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran

Page 7: KESEIMBANGAN EKOSISTEM

hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia

atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat bagi

kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan

manusia. Perubahan lingkungan terjadi apabila ada perubahan dalam daur

biologi atau daur biogeokimia.

Penebangan pohon di hutan tanpa perhitungan akan menimbulkan

akibat yang saling berantai antara faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan

berarti menghilangkan sebagian besar produsen dalam suatu ekosistem.

Karena itu akan menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada

di hutan tersebut. Pengaruh yang lainnya, dengan pembukaan hutan akan

menyebabkan perubahan dalam daur hidrologi. Bila hujan turun pada tanah

yang terbuka, maka air akan langsung masuk ke dalam tanah yang memiliki

kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya pohon yang menahan air hujan

yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan aliran air di permukaan

tanah menjadi besar. Adanya aliran yang besar dan cepat akan mengikis

permukaan tanah yang subur. Hilangnya kesuburan tanah akan mengurangi

populasi cacing tanah yang berperan membantu menyuburkan tanah.

Kurangnya resapan air di dalam tanah akan menyebabkan kekeringan di

musim kemarau. Dengan penebangan pohon, menyebabkan dasar hutan lebih

banyak menerima cahaya matahari dan suhu akan naik, yang dapat

menyebabkan lebih cepatnya penguraian sampah organik sebagai sumber zat

hara tanah. Penguraian sampah organik di tanah secara drastis akan

mengganggu daur nitrogen.

Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk

terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti

sangat merugikan. Berikut ini beberapa dampak akibat terganggunya

keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, diantaranya:

1. Kepunahan suatu spesies atau populasi

Jika gajah terus diburu untuk diambil gadingnya, tidak hanya akan

menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi dapat

menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi. Kebiasaan

Page 8: KESEIMBANGAN EKOSISTEM

manusia dalam memburu hewan-hewan dan tumbuhan-tumbuhan tersebut

merupakan suatu ancaman terhadap kelangsungan hidup hewan dan

tumbuhan.

2. Kerusakan atau bencana

Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana adalah manusia.

Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini mengalami

terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa

kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat

tinggal bahkan kehilangan nyawa.

3. Munculnya anomali (keanehan) ekosistem

Keanehan-keanehan sering muncul akibat ekosistem yang tidak seimbang.

Seperti yang terdapat dalam artikel di atas.

Saat ini gejala-gejala seperti di atas sudah sangat jelas terlihat di depan

mata kita. Dan hal ini sudah jelas pula pertanda bahwa ekosistem kita

sudah tidak seimbang lagi. Kita (manusia) sebagai salah satu komponen

dalam ekosistem hendaknya harus semakin menyadari bahwa pentingnya

peranan lingkungan terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup di

sekitarnya.

Dengan menjaga ekosistem kita tetap seimbang akan sangat berperan besar

dalam menyelamatkan makhluk hidup dari kehancuran dan kepunahan.’

D. Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Untuk menjaga agar ekosistem kita tetap seimbang maka diperlukan

usaha-usaha yang nyata yang dapat kita lakukan. Beberapa usaha untuk

menjaga keseimbangan ekosistem diantaranya:

1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan

secara selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran

hutan, melakukan pangadaan:

taman nasional (kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem

asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan

Page 9: KESEIMBANGAN EKOSISTEM

penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata

dan rekreasi alam);

cagar alam (kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya

mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem

tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara

alami);

suka margasatwa (kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa

keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan

hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya)

2. Tidak melakukan perburuan liar terhadap satwa-satwa

3. Tidak menagkap ikan dengan pukat harimau dan bahan peledak

4. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan dan

menggalakan penggunaan pupuk alami

5. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain

6. Tidak membuang sampah sembarangan

7. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan