KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

12
1 KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR PENYEBABNYA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI BAHASA SMAN 1 MARTAPURA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 THE ERROR OF PREPOSITIONAL USAGE AND THE CAUSAL FACTORS IN ELEVENTH GRADE LANGUAGE CLASS STUDENTS’ NARRATIVE ESSAYS OF SMAN 1 MARTAPURA ACADEMIC YEAR 2018/2019 Hestiyana Balai Bahasa Kalimantan Selatan Jalan Jenderal A. Yani Km. 32 Loktabat Utara, Banjarbaru Kalimantan Selatan 70712 Pos-el: [email protected] Abstract This study aims to describe the error of prepositional usage and the causal factors in narrative essays for students of XI Language class students of SMA Negeri 1 Martapura academic year 2018/2019.This type of research is a qualitative research with descriptive method. In this study, the population is all students SMA Negeri 1 Martapura academic year 2018/2019 and the sample is students of XI Language class, that is narrative essay of 30 students that become the data. In this study, the data are collected through documentation and note. The data are analized by using equivalent and agih method. The results of data analysis are presented using informal methods. Based on the results of data analysis it can be concluded that there are several errors for the using of prepositions di, ke, and pada, there are: misuse of prepositions di 48 errors, prepositions ke 13 errors, and prepositions pada 2 errors, total of errors are 63. As for, the factors that cause prepositional use errors include: (1) students are less careful in prepositional writing, (2) students do not care about the importance of using prepositions, and (3) students do not understand the use of prepositions. Keywords: error, preposition, narrative essay Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi dan faktor penyebabnya pada karangan narasi siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Martapura tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Martapura tahun pelajaran 2018/2019 dan sampelnya adalah siswa kelas XI Bahasa, yakni berupa karangan narasi siswa sebanyak 30 data. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumen dan simak catat.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dan padan. Hasil analisis data disajikan dengan menggunakan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa dalam karangan narasi siswa ditemukan kesalahan penggunaan preposisi di, ke, dan pada, yaitu: penggunaan preposisi di sebanyak 48 kesalahan, preposisi ke sebanyak 13 kesalahan, dan preposisi pada sebanyak 2 kesalahan, total terdapat 63 kesalahan. Adapun, faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan preposisi, antara lain: (1) siswa kurang teliti dalam penulisan preposisi, (2) siswa tidak peduli terhadap pentingnya penggunaan preposisi, dan (3) siswa kurang memahami penggunaan preposisi. Kata kunci: kesalahan, preposisi, karangan narasi

Transcript of KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

Page 1: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

1

HestiyanaKesalahan Penggunaan Preposisi dan Faktor Penyebabnya Pada Karangan Narasi ...

KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTORPENYEBABNYA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI BAHASA

SMAN 1 MARTAPURA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

THE ERROR OF PREPOSITIONAL USAGE AND THE CAUSALFACTORS IN ELEVENTH GRADE LANGUAGE CLASS STUDENTS’NARRATIVE ESSAYS OF SMAN 1 MARTAPURA ACADEMIC YEAR

2018/2019

HestiyanaBalai Bahasa Kalimantan Selatan

Jalan Jenderal A. Yani Km. 32 Loktabat Utara, BanjarbaruKalimantan Selatan 70712

Pos-el: [email protected]

AbstractThis study aims to describe the error of prepositional usage and the causal factors in narrative essays for students of XILanguage class students of SMA Negeri 1 Martapura academic year 2018/2019.This type of research is a qualitativeresearch with descriptive method. In this study, the population is all students SMA Negeri 1 Martapura academic year2018/2019 and the sample is students of XI Language class, that is narrative essay of 30 students that become the data.In this study, the data are collected through documentation and note. The data are analized by using equivalent and agihmethod. The results of data analysis are presented using informal methods. Based on the results of data analysis it can beconcluded that there are several errors for the using of prepositions di, ke, and pada, there are: misuse of prepositions di48 errors, prepositions ke 13 errors, and prepositions pada 2 errors, total of errors are 63. As for, the factors that causeprepositional use errors include: (1) students are less careful in prepositional writing, (2) students do not care about theimportance of using prepositions, and (3) students do not understand the use of prepositions.

Keywords: error, preposition, narrative essay

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi dan faktor penyebabnyaa

pada karangan narasi siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Martapura tahun pelajaran 2018/2019.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian iniadalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Martapura tahun pelajaran 2018/2019 dan sampelnya adalahsiswa kelas XI Bahasa, yakni berupa karangan narasi siswa sebanyak 30 data. Pengumpulan datadalam penelitian ini menggunakan teknik dokumen dan simak catat.Teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah metode agih dan padan. Hasil analisis data disajikan dengan menggunakanmetode informal. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa dalam karangan narasisiswa ditemukan kesalahan penggunaan preposisi di, ke, dan pada, yaitu: penggunaan preposisi disebanyak 48 kesalahan, preposisi ke sebanyak 13 kesalahan, dan preposisi pada sebanyak 2 kesalahan,total terdapat 63 kesalahan. Adapun, faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan preposisi,antara lain: (1) siswa kurang teliti dalam penulisan preposisi, (2) siswa tidak peduli terhadap pentingnyapenggunaan preposisi, dan (3) siswa kurang memahami penggunaan preposisi.

Kata kunci: kesalahan, preposisi, karangan narasi

Page 2: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

2

Kadera Bahasa, Volume 11, Nomor 1, Edisi April 2019

PENDAHULUANKeterampilan berbahasa merupakan ke-

mampuan menggunakan bahasa yang mencakupketerampilan mendengarkan atau menyimak,berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilanberbahasa ini penting untuk dikuasai, khususnyaoleh siswa karena dengan menguasai keterampilanberbahasa siswa akan lebih mudah memahamipelajaran yang disampaikan guru.

Menulis merupakan keterampilan berbahasayang kompleks karena keterampilan menulissangat penting dalam pembelajaran di sekolah.Dengan keterampilan menulis dapat memudahkansiswa untuk berpikir lebih kreatif dan kritis.Menurut Slamet (2014: 45) bahwa kemampuanmenulis merupakan kemampuan berbahasa yangbersifat produktif, artinya kemampuan menulis inimerupakan kemampuan yang menghasilkan,dalam hal ini menghasilkan tulisan.

Iskandarwassid & Sunendar (2015: 248)mengungkapkan bahwa aktivitas menulis merupa-kan suatu bentuk manifestasi kemampuan danketerampilan berbahasa yang paling akhir dikuasaioleh pembelajar bahasa setelah kemampuan men-dengarkan, berbicara, dan membaca. Tarigan(2008: 3) menyatakan bahwa keterampilan me-nulis tidak diperoleh secara langsung, melainkanmelalui latihan dan praktik yang banyak danteratur.

Menulis merupakan sebuah proses kreatifmenuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulisdengan tujuan memberitahu, meyakinkan, danmenghibur (Nurjamal dalam Louis, 2017: 2). Hasildari sebuah proses kreatif menulis disebut denganistilah karangan. Lebih lanjut (Nurjamal dalamLouis, 2017: 2) menjelaskan bahwa kemampuanmenulis merupakan kemampuan yang komplekskarena ketika menulis seseorang memerlukan ideyang akan ditulis lalu berpikir secara kritis untukmenyampaikan ide itu dalam bentuk tulisan yangruntut. Kompleksitas tulisan itu disebabkan oleh

faktor-faktor yang mesti terwujud, yakni sis-tematika tulisannya, ejaan, diksi, dan lain-lain,bahkan kemampuan menulis atau mengarangdapat merangkum ketiga keterampilan berbahasalainnya.

Mengarang dapat kita pahami sebagai kese-luruhan rangkaian kegiatan seseorang mengung-kapkan gagasan dan penyampaian melalui bahasatulis kepada pembaca untuk dipahami secara tepatseperti dimaksud oleh pengarang (Widyamarthaya,2002: 12). Gagasan atau ide, baik hasil dari sebuahpengalaman pribadi maupun bukan dapat dituang-kan dalam sebuah karangan yang disusun dari pe-milihan kata-kata ataupun kalimat sehinggamenjadi sebuah karangan yang baik.

Guru juga perlu memperhatikan karanganyang ditulis siswa, terutama penggunaan preposisiagar tidak terjadi kesalahan penulisan. Siswa seringkesulitan membedakan penulisan preposisi danprefiks. Selain itu, siswa mungkin tidak pahammenulis preposisi yang tepat. Dengan penggunaanpreposisi yang tepat, tentunya akan membentukkalimat yang baik dan benar serta menghindarikerancuan dalam kalimat.

Dalam berbahasa orang harus memilih danmenggunakan kalimat yang efektif. Menyusunkalimat yang efektif juga harus memperhatikanpenggunaan kata yang benar, cermat, tepat, lazim,dan serasi. Dalam pemilihan kata ada lima syaratyang harus dipenuhi, yaitu: (1) kebenaran, (2)kecermatan, (3) ketepatan, (4) kelaziman, dan (5)keserasian. Kelima syarat tersebut saling mem-bentuk dan melengkapi (Soedjito & Djoko, 2011:47).

Preposisi merupakan kata tugas yang diguna-kan untuk merangkaikan kata dengan kata lainnya.Ramlan (2008: 63) menjelaskan bahwa preposisitermasuk golongan kelas kata tertutup, maksudnyajumlahnya terbatas. Sekalipun terbatas, tetapipenggunaannya kadang-kadang menimbulkankesulitan. Preposisi selalu diikuti kata/frasa, ber-

Page 3: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

3

HestiyanaKesalahan Penggunaan Preposisi dan Faktor Penyebabnya Pada Karangan Narasi ...

beda dengan kata penghubung yang diikuti klausa,khususnya kata penghubung yang tidak setara.

Salah satu yang harus diperhatikan ketikamenulis karangan narasi adalah penggunaanpreposisi sebab preposisi memiliki peranan yangpenting dalam sebuah karangan. Penggunaanpreposisi yang tidak tepat akan menyulitkan pem-baca memahami maksud kalimat dalam karangantersebut.

Dalam praktiknya, siswa sering keliru mem-bedakan di/ke sebagai preposisi dan di/ke sebagaiprefiks. Misalnya, siswa dalam karangannya seringmenulis disini, disana, kebawah, kebelakang,seharusnya penulisannya dipisah, yaitu di sini, disana, ke bawah, dan ke belakang. Sementara itu, adapula siswa yang menuliskan di tinggal, ke pergian,seharusnya penulisannya digabung, yaitu ditinggaldan kepergian. Hal inilah yang menjadi latarbelakang pemikiran dalam penelitian ini.

Penelitian yang terkait dengan preposisipernah dilakukan Pratama dkk, (2014) yangberjudul “Penggunaan Preposisi dalam KaranganNarasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 BonjolKabupaten Pasaman”. Dari hasil penelitiannyaditemukan, yaitu (1) bentuk preposisi yang diguna-kan siswa adalah preposisi tunggal dan gabungan;(2) penggunaan preposisi siswa sebagian sudahbenar, tetapi sebagian lagi masih terdapat kesalah-an. Kesalahan tersebut adalah penulisan preposisiyang digabungkan dengan kata yang mengikutinyadan kesalahan dalam penggunaan preposisi, sepertipenggunaan yang tidak tepat, penggunaan duapreposisi yang fungsinya hampir bersamaan sertapenggunaan preposisi yang mubazir.

Abdullah & Junaedi (2015) juga melakukanpenelitian yang berjudul “Analisis KesalahanPenggunaan Preposisi pada Karangan NarasiSiswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015”. Hasil pene-litiannya menyimpulkan bahwa kesalahan peng-gunaan preposisi yang paling banyak ditemukan

adalah preposisi di dengan 25 kesalahan, kemu-dian preposisi ke dengan empat kesalahan, danpreposisi pada dengan empat kesalahan. Berbedadengan penelitian sebelumnya, penelitian ini mem-bahas kesalahan penggunaan preposisi dan faktorpenyebabnya pada karangan narasi siswa kelas XIBahasa SMA Negeri 1 Martapura tahun pelajaran2018/2019.

Berdasarkan paparan di atas dapat ditariksebuah permasalahan dalam penelitian ini, yaitubagaimana analisis kesalahan penggunaan prepo-sisi dan faktor penyebabnya pada karangan narasisiswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Martapuratahun pelajaran 2018/2019? Penelit ian inibertujuan mendeskripsikan kesalahan penggunaanpreposisi dan faktor penyebabnya pada karangannarasi siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1Martapura tahun pelajaran 2018/2019.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagaibahan tinjauan dan evaluasi guru sehingga peng-ajaran preposisi lebih ditingkatkan. Selain itu,penelitian ini diharapkan dapat membantu siswamenggunakan preposisi yang tepat.

LANDASAN TEORI

1. Kesalahan BerbahasaAnalisis kesalahan berbahasa adalah suatu

prosedur kerja yang biasa digunakan oleh parapeneliti dan guru bahasa yang meliputi pengum-pulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yangterdapat dalam sampel, penjelasan kesalahantersebut, pengklasifikasian kesalahan itu ber-dasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian ataupenilaian taraf keseriusan kesalahan itu (Tarigan,2011: 60).

Pendapat yang senada dikemukakanSetyawati (2010: 12) bahwa analisis kesalahanadalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakanoleh peneliti atau guru bahasa yang meliputikegiatan mengumpulkan sampel kesalahan,

Page 4: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

4

Kadera Bahasa, Volume 11, Nomor 1, Edisi April 2019

mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalamsampel, menjelaskan kesalahan tersebut, meng-klasifikasi kesalahan itu, dan mengevaluasi tarafkeseriusan kesalahan itu.

Dengan demikian, analisis kesalahan ber-bahasa merupakan suatu prosedur kerja yangdigunakan para peneliti dan guru bahasa yangmeliputi kegiatan mengidentifikasi, menjelaskan,dan mengevaluasi kesalahan.

Tujuan analisis kesalahan berbahasa secaratradisional sangat praktis, yakni sebagai umpanbalik demi kepentingan penyusunan materipembelajaran bahasa (Parera, 1997: 141). Wilkins(dalam Parera, 1997: 142) mengemukakan bahwadengan teori analisis kesalahan berbahasa orangdapat langsung menjelaskan kesalahan-kesalahanberbahasa siswa lebih memuaskan, lebih langsung,lebih berhasil, dan menghemat waktu.

Kita harus mengetahui jenis kesalahan yangdilakukan oleh pembelajar terlebih dahulu se-belum melakukan analisis lanjutan. Ada dua jeniskesalahan berbahasa, yakni kesalahan terbuka dankesalahan tertutup. Kesalahan terbuka adalah ke-salahan berbahasa pada tingkat kebahasaan yangterlihat dalam kalimat-kalimat yang dihasilkanpembelajar. Kesalahan tertutup adalah kesalahantersembunyi di balik kalimat yang tersusun secarabenar menurut tata bahasa, secara benar menurutkaidah ketatabahasaan, tetapi tidak benar darisudut semantiknya (Soenardji dalam Nugraha,2016: 86).

Kesalahan penggunaan preposisi pada tulisanatau karangan siswa bisa berupa kesalahan pe-nulisan, ketidaktepatan pilihan preposisi dankesalahan dalam struktur kalimatnya. Faktor-faktor penyebab kesalahan penggunaan preposisiyang dilakukan oleh siswa meliputi kurangnyaketelitian siswa dalam penulisan, sikap tidak pe-duli siswa terhadap pentingnya penggunaan prepo-sisi dalam suatu karangan, kurangnya minat siswaterhadap materi pembelajaran mengarang,

kurangnya pemahaman siswa mengenai penggu-naan preposisi. Kesalahan penggunaan preposisisering dijumpai pada beberapa preposisi, yaknipreposisi di, ke, dari, dan pada (Muspita, 2008: 21).

Menurut Setyawati (2010: 10), terdapat tigafaktor penyebab kesalahan berbahasa, yaitu: (1)terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasai,artinya kesalahan berbahasa disebabkan inter-ferensi bahasa ibu atau bahasa pertama (B1)terhadap bahasa kedua (B2) yang sedang dipelajarisiswa; (2) kekurangpahaman pemakai bahasaterhadap bahasa yang dipakainya; (3) pengajaranbahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna.

2. PreposisiPreposisi atau kata depan adalah kata-kata

yang dipakai atau digunakan untuk merangkaikankata benda (nomina) dengan kata kerja (verba) didalam suatu klausa atau kalimat dalam suatuparagraf (Chaer, dkk. 2008: 96).

Parera (2006: 56) menyatakan bahwa prepo-sisi atau kata depan adalah kata yang merangkai-kan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanyadiikuti nominal atau pronominal. Kata-kata yangdigunakan di muka kata benda untuk merangkai-kan kata benda itu dengan bagian kalimat laindisebut kata depan, seperti di, dengan, dan oleh(Chaer, 2011: 122).

Menurut Alwi, dkk. (2003) jika ditinjau dariperilaku semantisnya, preposisi menandai berbagaihubungan makna antara konstituen di depanpreposisi tersebut dengan konstituen di belakang-nya. Jika ditinjau dari perilaku sintaksisnya,preposisi berada di depan nomina, adjektiva, atauadverbia sehingga terbentuk frasa yang dinamakanfrasa preposisional (hlm. 288).

Alwi, dkk. (2003: 288) membagi preposisiatas dua kelompok jika ditinjau dari segi bentuk-nya. Pertama, preposisi tunggal, yaitu preposisiyang hanya terdiri atas satu kata. Preposisi tunggalterdiri dari bentuk, yaitu (1) preposisi tunggal kata

Page 5: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

5

HestiyanaKesalahan Penggunaan Preposisi dan Faktor Penyebabnya Pada Karangan Narasi ...

dasar (akan, antara, bagi, buat, dari, demi, dengan,di, hingga, ke, kecuali, lepas, lewat, oleh, pada, per,peri, sampai, sejak/semenjak, seperti, serta, tanpa,tentang , untuk); (2) preposisi tunggal berafiks(bersama, beserta, menjelang, menuju, menurut, seantero,sekeliling, sekitar, selama, sepanjang, seputar, seluruh,terhadap, bagaikan, melalui, mengenai).

Kedua, preposisi gabungan adalah preposisiyang terdiri atas dua kelompok. Preposisi ga-bungan terdiri atas: bentuk (1) preposisi gabunganberdampingan (daripada, kepada, oleh karena, olehsebab, sampai dengan, sampai ke, selain dari); (2)preposisi gabungan berkorelasi (antara… dengan...,antara.. dan ...., dari... hingga..., dari.... sampaidengan...., dari ... sampai ke..., dari ... ke..., dari...sampai..., sejak... hingga...., sejak... sampai....); dan(3) preposisi nomina lokatif (di atas meja, ke dalamrumah, dan di sekitar kampus).

Pendapat yang sama juga dikemukakan olehRamlan (2008: 64) yang membedakan bentukpreposisi, yakni preposisi tunggal dan preposisimajemuk. Preposisi tunggal adalah preposisi yangterdiri atas satu kata, misalnya kata di, ke, dari,dengan, secara, dan sebagainya. Preposisi majemukadalah preposisi yang terdiri atas dua kata, misal-nya di dalam, kepada, daripada, di antara, di bawah,di samping, dan sebagainya.

Rahardi (2009: 31) juga membagi preposisimenjadi dua, yaitu: preposisi tunggal dan preposisimajemuk. Preposisi tunggal adalah preposisi yangkonstruksinya hanya terdiri atas satu kata. Prepo-sisi tunggal ini dapat berwujud kata dasar ataupunkata berimbuhan, misalnya antara, oleh, untuk.Preposisi majemuk adalah preposisi yang bersifatgabungan terdiri atas dua preposisi yang letaknyaberurutan, misalnya oleh karena, sampai dengan.

Dilihat dari fungsinya, kata depan atau prepo-sisi dapat dibedakan menjadi preposisi yangmenyatakan sebagai berikut: (1) tempat berada,yaitu di, pada, dalam, atas, antara; (2) arah asal,yaitu dari; (3) arah tujuan, yaitu: ke, kepada, akan,

terhadap; (4) pelaku, yaitu: oleh; (5) alat, yaitudengan, berkat, (6) perbandingan, yaitu daripada; (7)hal atau masalah, yaitu tentang, mengenai; (8) akibat,yaitu hingga, sampai; (9) tujuan, yaitu untuk, buat,guna, bagi (Chaer, 2011: 22).

Dengan demikian, penelitian ini akan meng-analisis preposisi sebagaimana teori yang dikemu-kakan Chaer (2011) dan teori analisis kesalahanberbahasa yang disampaikan Tarigan (2011) danSetyawati (2010). Preposisi yang menjadi topikbahasan adalah preposisi di, ke, dan pada. Hal inidisebabkan siswa sering melakukan kesalahanterhadap ketiga preposisi tersebut. Selain itu,preposisi di, ke, dan pada mempunyai makna yangsama. Preposisi di menyatakan tempat, preposisike menyatakan tempat yang dituju, dan preposisipada menyatakan tempat keberadaan. Jika prepo-sisi di digunakan untuk menyatakan tempat yangsebenarnya, sedangkan preposisi pada diletakkandi depan nomina atau frasa nomina yang bukannama tempat sebenarnya.

3. Karangan NarasiMengarang adalah pekerjaan merangkai kata,

kalimat, dan alinea untuk menjabarkan atau meng-ulas topik dan tema tertentu guna memperolehhasil akhir berupa karangan. Selanjutnya, karanganadalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmidan teratur tentang suatu topik atau pokokbahasan (Finoza, 2005: 192). Gie (2002: 3)mengatakan bahwa karangan adalah hasil per-wujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulisyang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.

Keraf (2003: 135) menyatakan bahwa ka-rangan narasi adalah karangan atau suatu bentukwacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadi-an atau peristiwa sehingga tampak seolah-olahpembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwaitu. Pendapat yang senada dikemukakan Finoza(2005: 202) bahwa karangan narasi merupakansuatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan,

Page 6: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

6

Kadera Bahasa, Volume 11, Nomor 1, Edisi April 2019

mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk per-buatan manusia dalam sebuah peristiwa secarakronologis atau yang berlangsung dalam suatukesatuan waktu.

Pendapat yang sama juga disampaikan Lestari(2008: 28) bahwa karangan narasi adalah sebuahkarangan yang menceritakan suatu rangkaiankejadian yang disusun secara urut sesuai denganurutan waktu. Karangan narasi biasanya disertaikisah, kehadiran tokoh, dan ada deskripsi latar danalur.

Dengan demikian, karangan narasi merupa-kan sebuah karangan sebagai hasil perwujudangagasan atau ide seseorang yang tertuang dalambentuk tulisan yang tersusun secara kronologis dandihadirkan tokoh, latar, alur yang terjalin dalamsatu-kesatuan cerita.

METODE PENELITIANJenis penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif dengan metode deskriptif. Nawawi &Mimi (2005: 174) menyatakan penelitian kualitatifadalah penelitian yang bersifat karakteristik, datadinyatakan dalam bentuk sewajarnya, senyatanyadengan tidak diubah ke dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan.

Menurut Moleong (2010: 6), penelitiankualitatif adalah penelitian yang bermaksud untukmemahami fenomena tentang apa yang dialamioleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,motivasi, tindakan, dan lain-lain. Dikatakan pene-litian kualitatif karena data yang akan dianalisisberupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.

Arikunto (2013: 3) mengemukakan istilahdeskriptif berasal dari istilah bahasa Inggris todescribe yang berarti memaparkan atau menggam-barkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi,situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Dengandemikian, penelitian kualitatif deskriptif ini akan

menggambarkan hasil penelitian berdasarkan datafaktual dan realitas yang ditemui dan diamati dilapangan.

Subjek penelitian ini menggunakan populasidan sampel. Eriyanto (2007: 61) mengatakanbahwa populasi adalah semua bagian atau anggotadari objek yang akan diamati. Populasi dapatberupa orang, benda, peristiwa, atau apa pun yangmenjadi objek penelitian. Dalam penelitian inipopulasinya adalah seluruh siswa SMA Negeri 1Martapura tahun pelajaran 2018/2019.

Santoso (2009: 5) mengatakan bahwa sampeladalah sekumpulan data yang diambil atau di-seleksi dari suatu populasi. Dalam penelitian inisampelnya adalah siswa kelas XI Bahasa SMANegeri 1 Martapura tahun pelajaran 2018/2019,yakni berupa karangan narasi siswa sebanyak 30data.

Penggumpulan data dalam penelitian inimenggunakan dua teknik, yakni dokumen dansimak catat. Yusuf (2014: 391) mengatakanbahwa dokumen merupakan catatan atau karyaseseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu.Teknik pengumpulan data yang selanjutnya, yaituteknik simak catat. Teknik simak merupakan carayang digunakan untuk memperoleh data yangdilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa(Mahsun, 2013: 90). Dalam hal ini, kegiatanmenyimak dilakukan dengan membaca karangannarasi siswa. Kemudian mencatat data yang ber-kaitan dengan penelitian, yaitu penggunaanpreposisi pada karangan narasi siswa.

Setelah pengumpulan data, tahap yangdilakukan adalah analisis data. Bogdan dan Biklen(dalam Moleong, 2010: 248) mengatakan bahwaanalisis data adalah upaya yang dilakukan denganjalan bekerja dengan data, mengorganisasikandata, memilah-milahnya menjadi satuan yangdapat dikelola, menyintesiskannya, mencari danmenemukan pola, menemukan apa yang penting

Page 7: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

7

HestiyanaKesalahan Penggunaan Preposisi dan Faktor Penyebabnya Pada Karangan Narasi ...

dan apa yang dipelajari, memutuskan apa yangdapat diceritakan kepada orang lain.

Metode analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode agih dan metodepadan. Metode agih merupakan metode yang alatpenentunya adalah bagian dari bahasa yangbersangkutan itu sendiri. Alat penentu metodeagih selalu berupa bagian atau unsur dari bahasaobjek sasaran penelitian itu sendiri, seperti kata(kata ingkar, preposisi, adverbia, dan lainnya),fungsi sintaksis (subjek, objek, predikat, danlainnya), klausa, silabe kata, titinada, dan yang lain(Sudaryanto, 2015: 18—19).

Selain metode agih, analisis data penelitianini juga menggunakan metode padan. Metodepadan adalah metode analisis bahasa yang alatpenentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadibagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan(Sudaryanto, 2015: 15).

Metode penyediaan data dalam penelitian inimenggunakan metode informal. Metode penyajianinformal adalah perumusan dengan kata-katabiasa (Sudaryanto, 2015: 241).

Langkah-langkah yang digunakan untukmenganalisis data dalam penelitian ini sebagaiberikut:(1) Menyeleksi data berdasarkan ada atau tidak-

nya kesalahan penggunaan preposisi padakarangan narasi yang sudah ditulis siswa.

(2) mengklasifikasi data menurut jenis kesalahanpreposisinya, sesuai dengan masalah peneliti-an ini.

(3) Mendeskripsikan kesalahan penggunaanpreposisi di, ke, dan pada dalam karangannarasi siswa.

(4) Menentukan faktor penyebab terjadinyakesalahan penggunaan preposisi pada karang-an narasi siswa.

PEMBAHASAN

1. Kesalahan Penggunaan Preposisi padaKarangan Narasi Siswa Kelas XI BahasaSMA Negeri 1 Martapura TahunPelajaran 2018/2019Dalam karangan narasi siswa ditemukan

kesalahan penggunaan preposisi di, ke, dan pada.Pada karangan narasi siswa tersebut, penggunaanpreposisi di sebanyak 48 kesalahan, preposisi kesebanyak 13 kesalahan, dan preposisi pada se-banyak 2 kesalahan, total terdapat 63 kesalahan.Berikut ini dideskripsikan kesalahan-kesalahanpenggunaan preposisi di, ke, dan pada yang ditemu-kan dalam karangan narasi siswa.

1.1 Preposisi di(1) Setelah bertahun-tahun muncullah perasaan

cinta diantara keduanya.(2) Sesampai dirumah mereka langsung menemui

anaknya yang sedang tidur.(3) Mereka sering disuruh mengambil air

disungai.(4) Orang Gunung Palawangan tersebut marah

kepada masyarakat disana.(5) Sang suami sudah menyiapkan sebuah

tangguk besar dimana mereka bisa menang-kap sedikitnya lima ekor dalam tangguk itu.

Data (1) ditemukan kesalahan penggunaanpreposisi di, yakni dalam kalimat “Setelahbertahun-tahun muncullah perasaan cinta diantarakeduanya.” Penulisan preposisi di di atas tidaktepat karena preposisi di ditulis terpisah dengankata yang mengikutinya. Selain itu, preposisi ditersebut menyatakan makna “tempat berada”sehingga penulisannya harus dipisah. Dengandemikian, penulisan yang tepat adalah “Setelahbertahun-tahun muncullah perasaan cinta di antarakeduanya.”

Page 8: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

8

Kadera Bahasa, Volume 11, Nomor 1, Edisi April 2019

Pada data (2) diketahui bahwa masih ditemu-kan kesalahan penggunaan preposisi di dalamkalimat “Sesampai dirumah mereka langsungmenemui anaknya yang sedang tidur.” Preposisi dipada kata dirumah tidak tepat penggunaannyakarena di adalah bentuk preposisi sehinggapenulisannya harus dipisah dari kata yang meng-ikutinya. Dengan demikian, penggunaan preposisiyang benar adalah “Sesampai di rumah merekalangsung menemui anaknya yang sedang tidur.

Pada data (3) ditemukan kesalahan peng-gunaan di pada kalimat: “Mereka sering disuruhmengambil air disungai.” Penggunaan di padakarangan narasi tersebut tidak tepat karena ditersebut berkedudukan sebagai preposisi danbukan prefiks sehingga penulisan di harus dipisahdari kata yang mengikutinya. Jadi, penulisan yangtepat dalam kalimat tersebut, yaitu “Mereka seringdisuruh mengambil air di sungai.”

Berdasarkan data (4), ditemukan kesalahanpenggunaan preposisi di, yakni dalam kalimat“Orang Gunung Palawangan tersebut marahkepada masyarakat disana.” Penulisan preposisidi pada kalimat di atas tidak tepat karena preposisidi ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.Selain itu, preposisi di tersebut menyatakan makna“tempat berada” sehingga penulisannya harusdipisah. Dengan demikian, penulisan yang tepatadalah “Orang Gunung Palawangan tersebutmarah kepada masyarakat di sana.”

Pada data (5) ditemukan kesalahan penggu-naan di, yaitu: “Sang suami sudah menyiapkansebuah tangguk besar dimana mereka bisa menang-kap sedikitnya lima ekor dalam tangguk itu.”Penggunaan di pada karangan narasi tersebut salahkarena di tersebut menunjukkan makna “tempatkeberadaan” sehingga penulisan di harus dipisahdari kata yang mengikutinya. Jadi, penulisan yangtepat dalam kalimat tersebut, yaitu “Sang suamisudah menyiapkan sebuah tangguk besar di mana

mereka bisa menangkap sedikitnya lima ekordalam tangguk itu.”

Dengan demikian, dari jumlah 48 kesalahanpenggunaan preposisi di yang ditemukan, hanyalima penggunaan preposisi di yang dianalisiskarena dianggap sudah mewakili data kesalahan.

1.2 Preposisi ke(6) Jam 3 subuh tanpa sepengetahuan yang lain

Fatimah keluar rumah, tanpa menunggusiang dia kekuburan Mashor.

(7) Raja kembali menyelenggarakan sayembarauntuk membuatkan jembatan agar orang yangkesana cukup berjalan kaki saja tanpa naikkapal.

(8) Sang anak pun berjalan kearah batu sambilmenggendong adiknya dan sang anak punmengambil rambut yang tidak ditelan olehbatu.Pada data (6) ditemukan kesalahan penggu-

naan ke dalam kalimat, yakni “Jam 3 subuh tanpasepengetahuan yang lain Fatimah keluar rumah,tanpa menunggu siang dia kekuburan Mashor.”Penggunaan ke pada karangan narasi tersebut salahkarena ke tersebut menunjukkan makna “tempatkeberadaan”, yakni “kuburan” sehingga penulis-annya ke harus dipisah dari kata yang mengikuti-nya. Jadi, penulisan yang tepat dalam kalimattersebut, yaitu “Jam 3 subuh tanpa sepengetahuanyang lain Fatimah keluar rumah, tanpa menunggusiang dia ke kuburan Mashor.

Pada data (7) ditemukan kesalahan penggu-naan ke, yaitu “Raja kembali menyelenggarakansayembara untuk membuatkan jembatan agarorang yang kesana cukup berjalan kaki saja tanpanaik kapal.” Penggunaan ke pada karangan narasitersebut tidak tepat karena ke tersebut berkedu-dukan sebagai preposisi dan bukan prefiks se-hingga penulisan ke harus dipisah dari kata yangmengikutinya. Dengan demikian, penulisan yangtepat dalam kalimat tersebut, yaitu “Raja kembali

Page 9: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

9

HestiyanaKesalahan Penggunaan Preposisi dan Faktor Penyebabnya Pada Karangan Narasi ...

menyelenggarakan sayembara untuk membuatkanjembatan agar orang yang ke sana cukup berjalankaki saja tanpa naik kapal.”

Pada data (8) ditemukan kesalahan penggu-naan preposisi ke dalam kalimat “Sang anak punberjalan kearah batu sambil menggendong adiknyadan sang anak pun mengambil rambut yang tidakditelan oleh batu.” Preposisi ke pada kata kearahtidak tepat penggunaannya karena ke adalahbentuk preposisi sehingga penulisannya harusdipisah dari kata yang mengikutinya. Dengandemikian, penggunaan preposisi yang benar adalah“Sang anak pun berjalan ke arah batu sambilmenggendong adiknya dan sang anak pun meng-ambil rambut yang tidak ditelan oleh batu.”

Dengan demikian, dari jumlah 13 kesalahanpenggunaan preposisi ke yang ditemukan, hanyatiga penggunaan preposisi ke yang dianalisis karenadianggap sudah mewakili data kesalahan.

1.3 Preposisi pada(9) Di suatu malam sang ibu bermimpi didatangi

nenek tua.(10) Di waktu hujan ia melihat bayangan Mashor

di nisan tersebut.Pada data (9) ditemukan kesalahan penggu-

naan preposisi di yang seharusnya menggunakanpreposisi pada, yakni dalam kalimat “Di suatumalam sang ibu bermimpi didatangi nenek tua.”Penggunaan preposisi di pada kata di suatu tidaktepat. Kata suatu menunjukkan makna “waktu”sehingga preposisi yang tepat adalah pada. Dengandemikian, penggunaan preposisi yang benar dalamkutipan kalimat tersebut adalah “Pada suatu malamsang ibu bermimpi didatangi nenek tua.”

Pada data (10) diketahui terdapat kesalahanpenggunaan preposisi di, yakni dalam kalimat “Diwaktu hujan ia melihat bayangan Mashor di nisantersebut.” Penggunaan preposisi di tersebut tidaktepat karena tidak menyatakan makna waktu.Penggunaan preposisi yang tepat untuk menyertai

kata waktu tersebut adalah preposisi pada. Dengandemikian, kalimat yang tepat adalah “Pada waktuhujan ia melihat bayangan Mashor di nisantersebut.”

2. Faktor Penyebab Kesalahan PenggunaanPreposisi pada Karangan Narasi SiswaKelas XI Bahasa SMA Negeri 1 MartapuraTahun Pelajaran 2018/2019Pada karangan narasi siswa ditemukan faktor-

faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaanpreposisi, antara lain (1) siswa kurang teliti dalampenulisan preposisi, (2) siswa tidak peduli terhadappentingnya penggunaan preposisi, dan (3) siswakurang memahami penggunaan preposisi. Berikuthasil analisisnya.

2.1 Siswa Kurang Teliti dalam PenulisanPreposisi

(11) Dari hari kehari semakin bertumpuk kayu-kayu yang tersangkut dan kemudian tumbuhpepohonan yang menjadi pulau di tengahsungai.Pada data (11) diketahui bahwa dalam ka-

rangan narasi siswa ditemukan faktor kekurang-telitian siswa dalam menuliskan preposisi, yaknipenggunaan preposisi ke yang diikuti kata hariditulis serangkai: “Dari hari kehari semakinbertumpuk kayu-kayu yang tersangkut dankemudian tumbuh pepohonan yang menjadi pulaudi tengah sungai.” Seharusnya, penulisan ke dipisahdengan kata yang menyertainya karena ke tersebutberkedudukan sebagai preposisi dan bukan prefiksyang harus ditulis serangkai dengan kata yangmengikutinya.

Pada kalimat tersebut juga terdapat peng-gunaan preposisi di pada kata di tengah yang sudahtepat. Hal ini disebabkan faktor siswa yang kurangteliti dalam penulisan preposisi yang tepat. Dengandemikian, penggunaan preposisi yang benar dalamkutipan kalimat tersebut adalah “Dari hari ke hari

Page 10: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

10

Kadera Bahasa, Volume 11, Nomor 1, Edisi April 2019

semakin bertumpuk kayu-kayu yang tersangkutdan kemudian tumbuh pepohonan yang menjadipulau di tengah sungai.”

2.2 Siswa tidak Peduli terhadap PentingnyaPenggunaan Preposisi

(12) Disana dia hidup sangat kaya dan memperolehuangnya untuk menabung, pada saat dinegeriitu dia menikah dengan seorang wanita.Pada data (12) diketahui bahwa dalam karang-

an narasi siswa ditemukan faktor penyebab ke-salahan penggunaan preposisi karena siswamenganggap penggunaan preposisi tidak terlalupenting. Kutipan kalimat “Disana dia hidup sangatkaya dan memperoleh uangnya untuk menabung,pada saat dinegeri itu dia menikah dengan seorangwanita” menunjukkan siswa yang tidak terlalupeduli terhadap penulisan preposisi di. Dalamkalimat tersebut ditemukan dua preposisi di yangditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,yakni disana dan dinegeri. Seharusnya penulisan didipisah dengan kata yang menyertainya karena ditersebut berkedudukan sebagai preposisi danbukan prefiks yang harus ditulis serangkai dengankata yang mengikutinya. Dengan demikian,penggunaan preposisi yang benar dalam kutipankalimat tersebut adalah “Di sana dia hidup sangatkaya dan memperoleh uangnya untuk menabung,pada saat di negeri itu dia menikah dengan seorangwanita.”

2.3 Siswa Kurang Memahami PenggunaanPreposisi

(13) Hanya mereka yang terpilih dan memilikikelebihan saja yang dapat melihat dan me-rasakan bahwa ada kehidupan pada kotatersebut.

(14) Mereka tidak menghiraukan selendang yangsaat itu di tinggalkan dan bertebaran di sekitartelaga. Selendang itu di gunakan untuk mere-ka kembali kekayangan.

(15) Berbulan-bulan sudah Andung meninggalkanibunya, hingga sampai dinegeri Basiang disanabanyak orang terkena wabah penyakit.Pada data (13) diketahui bahwa dalam ka-

rangan narasi siswa ditemukan faktor siswa yangkurang memahami penggunaan preposisi, yaknipreposisi pada yang diikuti kata kota. Seharusnya,preposisi yang tepat untuk menyertai kata kotatersebut adalah preposisi di karena preposisi dimenunjukkan makna “tempat keberadaan.”

Pada data (14) diketahui bahwa dalam karang-an narasi siswa ditemukan faktor siswa yangkurang memahami penggunaan preposisi danprefiks, yakni di tinggalkan dan di gunakan. Padafrasa di tinggalkan dan di gunakan seharusnya diditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.Hal ini disebabkan di berfungsi sebagai prefiks dandi bukan sebagai preposisi. Jadi, kutipan yangbenar dalam karangan siswa tersebut, yaitu“Mereka tidak menghiraukan selendang yang saatitu ditinggalkan dan bertebaran di sekitar telaga.Selendang itu digunakan untuk mereka kembali kekayangan.”

Pada data (15) diketahui bahwa dalam ka-rangan narasi siswa ditemukan faktor siswa yangkurang memahami penggunaan preposisi danprefiks, yakni penulisan disana yang ditulisserangkai. Siswa kurang memahami fungsi disebagai preposisi dan di sebagai prefiks. Kalau kitalihat data (15) di atas, penulisan di yang diikutikata negeri sudah tepat karena di berfungsi sebagaipreposisi dan mempunyai makna “tempatkeberadaan”. Begitu pula di pada kata disana yangmenunjukkan makna “tempat keberadaan. Se-harusnya, di yang diikuti kata sana ditulis serangkai,mengingat di berkedudukan sebagai preposisi. Jadi,kutipan yang benar dalam karangan siswa tersebut,yaitu: “Berbulan-bulan sudah Andung mening-galkan ibunya, hingga sampai di negeri Basiang disana banyak orang terkena wabah penyakit.”

Page 11: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

11

HestiyanaKesalahan Penggunaan Preposisi dan Faktor Penyebabnya Pada Karangan Narasi ...

PENUTUP

1. SimpulanBerdasarkan hasil analisis data dapat disim-

pulkan bahwa dalam karangan narasi siswa kelasXI Bahasa SMA Negeri 1 Martapura tahun pelajar-an 2018/2019 ditemukan kesalahan penggunaanpreposisi di, ke, dan pada. Pada karangan narasisiswa tersebut, penggunaan preposisi di sebanyak48 kesalahan, preposisi ke sebanyak, 13 kesalahan,dan preposisi pada sebanyak 2 kesalahan, totalterdapat 63 kesalahan.

Faktor penyebab terjadinya kesalahan peng-gunaan preposisi dalam karangan narasi siswakelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Martapura tahunpelajaran 2018/2019, antara lain: (1) siswa kurangteliti dalam penulisan preposisi, (2) siswa tidakpeduli terhadap pentingnya penggunaan preposisi,dan (3) siswa kurang memahami penggunaanpreposisi.

2. SaranDari hasil penelitian ini disarankan kepada

guru bahasa Indonesia agar lebih memperhatikanlagi hasil karangan siswa, terutama dalam halpenggunaan preposisi yang tepat. Saran untuksiswa agar lebih banyak belajar lagi, terutamaperbedaan antara penggunaan preposisi danprefiks. Selanjutnya, disarankan bagi peneliti dapatmelakukan penelitian yang lebih mendalam lagidari aspek kebahasaan lainnya.

.DAFTAR PUSTAKAAbdullah, J., & Junaedi, A. (2015). “Analisis

Kesalahan Penggunaan Preposisi padaKarangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMAMuhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran2014/2015.” Skripsi. Jakarta: UIN SyarifHidayatullah.

Alwi, H., dkk. (2003). Tata Bahasa Baku BahasaIndonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2011). Tata Bahasa Praktis BahasaIndonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A., dkk. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta.

Eriyanto. (2007). Teknik Sampling Analisis OpiniPublik. Yogyakarta: Lkis.

Finoza, Laminuddin.(2005). Komposisi BahasaIndonesia (untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa).Jakarta: Diksi Insan Media.

Gie, T. (2002). Terampil Mengarang. Yogyakarta:Andi Ofset.

Iskandarwassid, & Sunendar, D. (2015). StrategiPembelajaran Bahasa. Bandung: RemajaRosdakarya.

Keraf, G. (2003). Argumentasi dan Narasi. Jakarta:Gramedia.

Lestari, R. (2008). Sukses Ujian Nasional BahasaIndonesia SMP 2009. Jakarta: Media Pusindo.

Louis, J. (2017). Analisis Penggunaan Konjungsi padaKarangan Narasi Pengalaman Pribadi Siswa KelasX SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran2016/2017. Yogyakarta: Sanata Dharma.

Mahsun. (2013). Metode Penelitian Bahasa: TahapanStrategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta:RajaGrafindo Persada.

Moleong, L. J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muspita, I. (2008). Ketidaktepatan PenggunaanPreposisi dalam Karangan Deskripsi Siswa KelasX SMA Negeri 5 Jember. Jember: FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasJember.

Nawawi, H., & Mimi, M. (2005). Penelitian Terapan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nugraha, S. T. (2016). Kesalahan-kesalahanBerbahasa Indonesia Pembelajar BerbahasaIndonesia sebagai Bahasa Asing: SebuahPenelitian Pendahuluan. Seminar Nasional

Page 12: KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DAN FAKTOR …

12

Kadera Bahasa, Volume 11, Nomor 1, Edisi April 2019

Pendidikan Bahasa dan Sastra Sebagai MediaRevolusi Mental Generasi Masa Depan, (hal.85-106).

Parera, J. D. (1997). Linguistik Edukasional: Meto-dologi Pembelajaran Bahasa, Analisis KontrastifAntarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa.Jakarta: Erlangga.

Parera, J. D. (2006). Pintar Berbahasa IndonesiaSLTP Kelas 2. Jakarta: Balai Pustaka.

Pratama, M., & dkk. (2014). “PenggunaanPreposisi dalam Karangan Narasi SiswaKelas X SMA Negeri 1 Bonjol KabupatenPasaman. STKIP PGRI,” Padang.

Rahardi, R. K. (2009). Penyuntingan Bahasa Indonesiauntuk Karang-Mengarang. Jakarta: Erlangga.

Ramlan, M. (2008). Kalimat, Konjungsi, dan PreposisiBahasa Indonesia dalam Penulisan KaranganIlmiah. Yogyakarta: Universitas SanataDharma.

Santoso, S. (2009). Panduan Lengkap MenguasaiStatistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex MediaKomputindo.

Setyawati, N. (2010). Analisis Kesalahan BerbahasaIndonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.

Slamet. (2014). Pembelajaran Bahasa dan SastraIndonesia. Surakarta: UNS.

Soedjito, & S., D. (2011). Seri Terampil Menulis:Kosakata Bahasa Indonesia. Malang: AdityaMedia Publishing.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka TeknikAnalisis Bahasa Pengantar Penelitian WahanaKebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta:Sanata Dharma University Press.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai KeterampilanBerbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran Analisis KesalahanBerbahasa. Bandung: Angkasa.

Widyamarthaya. (2002). Kreatif Mengarang.Yogyakarta: Kanisius.

Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan Gabungan. Jakarta:Prenadamedia Group.