KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

16
KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENERBITAN JURNAL: REVIEW JURNAL AUTENTIK Untuk Menenuhi Tugas Mata Kuliah “Bahasa Indonesia” yang dibina oleh Bapak Husamah, S.Pd, M.Pd (Kuliah Semester Pendek, 2020) Oleh: Wiranti Mulyandari (NIM: 201810070311062) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang PENDAHULUAN Bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulisan yakni untuk mengekspresikan suatu ide atau gagasan. Dalam mengekspresikan gagasan atau ide tentunya harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Penyampaian ide atau gagasan dengan bahasa yang baik dan benar akan memudahkan pembaca atau pendengar dalam memahaminya (Azis, 2018; Damayanti, 2017; Mulasih & Wakhyudi, 2018). Menurut Ayudia dan Waluyo (2016) menyatakan bahwa, menggunakan bahasa yang baik benar merupakan hal yang penting agar tujuan komunikasi atau informasi dapat tercapai dengan mudah dan tepat. Artinya, dengan kesalahan penggunaan bahasa tujuan komunikasi ataupun informasi tidak dapat tersampaikan dengan tepat sehingga, dapat menimbulkan kesalapahaman antara penulis dan pembaca atau pendengar. Hal tersebutlah salah satu alasan mengapa penggunaan bahasa yang baik dan benar diperlukan. Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah merupakan keharusan dalam menulis artikel. Artikel merupakan karya tulis yang ditinjau dari penggunaan yang bahasanya termasuk ragam bahasa baku (Dinanti, Susetyo, & Utomo, 2019). Ragam bahasa baku artinya bahasanya sesuai dengan aturan atau kaidah-kaidah yang telah ditentukan yakni dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Menurut (Nursyamsi, 2016) menyatakan bahwa, pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar ditentukan oleh ragam pemakaian sesuai dengan situasi dan kondisi serta bidang kehidupan tertentu. Ragam bahasa menuntut ketaatan dalam pemakaian kaidah-kaidah kebahasaan seperti ketepatan diksi, kesatuan paragraf, ketepatan penulisan unsur serapan, dan kefektifan kalimat harus diperhatikan. Oleh sebab itu, aturan penulisan artikel wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebab jika terjadi kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan artikel dapat mengganggu informasi yang disampaikan kepada pembaca.

Transcript of KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

Page 1: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM

PENERBITAN JURNAL: REVIEW JURNAL AUTENTIK

Untuk Menenuhi Tugas Mata Kuliah “Bahasa Indonesia” yang dibina oleh Bapak Husamah,

S.Pd, M.Pd (Kuliah Semester Pendek, 2020)

Oleh:

Wiranti Mulyandari (NIM: 201810070311062)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Malang

PENDAHULUAN

Bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulisan yakni untuk

mengekspresikan suatu ide atau gagasan. Dalam mengekspresikan gagasan atau ide tentunya harus

menggunakan bahasa yang baik dan benar. Penyampaian ide atau gagasan dengan bahasa yang

baik dan benar akan memudahkan pembaca atau pendengar dalam memahaminya (Azis, 2018;

Damayanti, 2017; Mulasih & Wakhyudi, 2018). Menurut Ayudia dan Waluyo (2016) menyatakan

bahwa, menggunakan bahasa yang baik benar merupakan hal yang penting agar tujuan komunikasi

atau informasi dapat tercapai dengan mudah dan tepat. Artinya, dengan kesalahan penggunaan

bahasa tujuan komunikasi ataupun informasi tidak dapat tersampaikan dengan tepat sehingga,

dapat menimbulkan kesalapahaman antara penulis dan pembaca atau pendengar. Hal tersebutlah

salah satu alasan mengapa penggunaan bahasa yang baik dan benar diperlukan.

Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah merupakan keharusan dalam

menulis artikel. Artikel merupakan karya tulis yang ditinjau dari penggunaan yang bahasanya

termasuk ragam bahasa baku (Dinanti, Susetyo, & Utomo, 2019). Ragam bahasa baku artinya

bahasanya sesuai dengan aturan atau kaidah-kaidah yang telah ditentukan yakni dalam PUEBI

(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Menurut (Nursyamsi, 2016) menyatakan bahwa,

pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar ditentukan oleh ragam pemakaian sesuai dengan

situasi dan kondisi serta bidang kehidupan tertentu. Ragam bahasa menuntut ketaatan dalam

pemakaian kaidah-kaidah kebahasaan seperti ketepatan diksi, kesatuan paragraf, ketepatan

penulisan unsur serapan, dan kefektifan kalimat harus diperhatikan. Oleh sebab itu, aturan

penulisan artikel wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebab jika terjadi

kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan artikel dapat mengganggu informasi

yang disampaikan kepada pembaca.

Page 2: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

1

Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam penerbitan jurnal autentik perlu diperbaiki

dan untuk mengetahui kesalahan tersebut dalam penerbitan jurnal autentik perlu melakukan

review. Tujuan mereview jurnal autentik tersebut untuk memberikan masukan kepada penulis agar

tidak terjadi kesalahan berikutnya mengingat artikel tersebut, merupakan hal yang bisa dijadikan

referensi untuk penulis lainnya dan dapat memperkaya sumber pengetahuan dalam penggunaan

ejaan, diksi , paragraf, penulisan unsur serapan dan keefektifan kalimat bagi penulis lainnya.

METODE

Metode yang digunakan yaitu analisis literatur pada jurnal autentik. Data yang diperoleh

yaitu kesalahan-kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam penerbitan jurnal autentik berupa

kesalahan diksi, kesalahan paragraf, kesalahan penulisan unsur serapan, kesalahan kefektifan

kalimat, kesalahan kata hubung, dan kesalahan penulisan kata berimbuhan. Sumber data yang

digunakan yaitu artikel pada Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar dari sebuah

pencarian literatur pada website “Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar STKIP PGRI

Sumenep” pada artikel Volume 4, Nomor 1 yang terbit pada tahun 2020.

Objek yang digunakan dalam analisis literatur adalah artikel-artikel pada Autentik: Jurnal

Pengembangan Pendidikan Dasar sebanyak 6 artikel pada volume 4, nomor 1 yang terbit pada

bulan Januari tahun 2020. Teknik pengumpulan data pada analisis literatur tersebut yaitu dengan

tiga tahapan. Pertama, membaca dengan saksama artikel-artikel yang akan direview dengan

membaca kritis serta berulang-ulang dengan melibatkan pengetahuan mengenai penggunaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia). Kedua, menandai setiap bagian-bagian teks dengan melakukan identifikasi kesalahan-

kesalahan penggunaaan bahasa Indonesia kesalahan diksi, kesalahan paragraf, kesalahan

penulisan unsur serapan, kesalahan kefektifan kalimat,kesalahan kata hubung, dan kesalahan

penulisan kata berimbuhan. Ketiga menjabarkan kesalahan penggunaaan bahasa Indonesia yang

ada sertai pembenarannya pada masing-masing artikel dari artikel 1 sampai artikel 6.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. ARTIKEL 1

Berdasarkan hasil review pada artikel 1 yang berjudul “Pengaruh Model Inkuiri

Berbantuan Alat Peraga Edukatif Terhadap Literasi Spasial” dalam penerbitan jurnal yaitu

Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar (Yustitia, 2020), terdapat beberapa kesalahan

pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:

Page 3: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

2

a. Kesalahan Diksi

Pada artikel 1 ditemukan sebanyak 1 kesalahan diksi yang tidak sesuai dengan ketentuan

pilihan kata yang tepat, dijelaskan dengan data sebagai berikut:

Data diperoleh melalui metode tes. Peneliti menggunakan lima soal

literasi spasial yang berbentuk uraian.

Pada data tersebut terlihat kesalahan diksi yakni kata “Peneliti” dimana kata “Peneliti”

tidak diperbolehkan dalam penulisan karya ilimiah seperti skrisi, tesis, dan karya tulis ilmiah

lainnya. Kata “Peneliti” bisa diganti kata sambung lainnya seperti kata “Dengan” tetapi, tetap

melihat keefektifan kalimat agar tidak terjadi miskomunikasi antara penulis dan pembaca. Jadi,

penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:

Data diperoleh melalui metode tes dengan menggunakan lima soal

literasi spasial yang berbentuk uraian.

b. Kesalahan Paragraf

Pada artikel 1 ditemukan sebanyak 1 kesalahan paragraf sebagai berikut:

Sebelum dilakukan uji perbedaan dua rata-rata,

perlu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui

apakah kedua populasi berasal dari data berdistribusi

normal atau tidak. Berikut hasil uji normalitas posttest

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pada data tersebut terlihat kesalahan paragraf yang tidak termasuk pada ciri-ciri atau syarat

dari sebuah paragraf dimana dalam sebuah paragraf memuat kelengkapan yakni adanya kalimat

penjelas atau kalimat pengembang sebagai pendukung gagasan utama. Namun, paragraf tersebut

tidak menunjukkan kelengkapan dari sebuah paragraf dengan tidak adanya kalimat penjelas atau

kalimat pengembang sebagai pendukung gagasan utama. Jadi, alangkah baiknya dari sebuah

paragraph tersebut diberi beberapa kalimat penjelasan atau kalimat pengembangan lagi agar bisa

menunjang gagasan utamanya.

2. ARTIKEL 2

Berdasarkan hasil review pada artikel 2 yang berjudul “Respon Kebijakan Pemerintah

Desa Terhadap Peraturan Bupati Tentang Wajib Madrasah Diniyah”dalam penerbitan jurnal yaitu

Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar (Kuswandi et al., 2020), terdapat beberapa

kesalahan pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:

Page 4: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

3

a. Kesalahan Penulisan Unsur Serapan

Pada artikel 2 ditemukan sebanyak 1 kesalahan penulisan unsur serapan, dimana penulisan

unsure serapan dalam bahasa asing diusahakan ejaanya diubah seperlunya sehingga bentuk bahasa

Indonesianya masih dapat dibandingkan dan dipahami dengan bentuk asalnya. Dijelaskan dengan

data sebagai berikut:

Sebagai contoh konkrit, sebagaimana yang terjadi

di desa Gapura Timur Kabupaten Sumenep, bahwa

peranan madrasah diniyah takmiliyah cukup besar......

Pada data tersebut terlihat kesalahan penulisan unsure serapan pada kata “Konkrit” yang

merupakan kata serapan bahasa Inggris yaitu concrete. Dalam bahasa Indonesia penulisannya dan

tulisannya diubah tetapi diubah seperlunya yang masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya

yaitu “Konkret” berarti nyata benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb.). Jadi,

penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:

Sebagai contoh konkret, sebagaimana yang terjadi

di desa Gapura Timur Kabupaten Sumenep, bahwa

peranan madrasah diniyah takmiliyah cukup besar……

b. Kesalahan Keefektifan Kalimat

Pada artikel 2 ditemukan sebanyak 1 kesalahan keefektifan kalimat, dimana kalimat yang

efektif yakni kalimatnya jelas, menggunakan variasi struktur kalimat, menggunakan diksi yang

tepat, serta mengacu pada kehematan penggunaan kata. Dijelaskan dengan data sebagai berikut:

Madrasah diniyah hampir mayoritas diselenggarakan oleh

masyarakat dan dari dan untuk masyarakat pula,

atau dikatakan pendidikan berbasis masyarakat.

Pada data tersebut terlihat kesalahan keefektifan kalimat yakni tidak mengacu pada

penghematan penggunaan kata sehingga terkesan bertele-tele. Terdapat pengulangan kata “Dan

dari dan” yang terkesan kurang efektif. Jadi, alangkah baiknya memperhatikan kehematan

penggunaan kata, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi. Penulisan yang benar

pada data tersebut seperti berikut:

Madrasah diniyah hampir mayoritas diselenggarakan

Oleh masyarakat, dan untuk masyarakat pula, atau

dikatakan pendidikan berbasis masyarakat.

Page 5: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

4

c. Kesalahan Ejaan

Pada artikel 2 ditemukan sebanyak 4 kesalahan ejaan yaitu kesalahan penggunaan tanda

baca serta kesalahan pemakaian huruf abjad. Dijelaskan dengan data sebagai berikut:

Kesalahan Tanda Koma (.)

(a) Oleh karena itu maka ia mempunyai hak otonomi penuh.

(b) Hal ini karena peran kepala desa di zaman modern saat ini,

telah mengalami pergeseran. perubahan sosial, ekonomi

dan pergeseran kepemimpinan kepala desa yang tidak lagi

menjadi “bapak” bagi rakyatnya.

Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada tanda baca yaitu tidak diberi tanda baca

koma (,) pada pemenggalan kata (a) “Oleh karena itu”. Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia) tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung

antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya “Oleh karena itu”

sehingga, penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut :

(a) Oleh karena itu, maka ia mempunyai hak otonomi penuh.

Selain itu kesalahan tanda baca koma pada bagian (b) setelah kata “Pergeseran” dan

sebelum “Dan” diberi tanda koma (,) bukan tanda titik (.). Berdasarkan PUEBI (Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia) tanda koma di pakai di antara unsure-unsur dalam suatu

pemerincian atau pembilangan seperti halnya pada data tersebut yang menunjukkan kalimat

rincian sehingga, penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:

(b) Hal ini karena peran kepala desa di zaman modern

saat ini, telah mengalami pergeseran, perubahan sosial,

ekonomi, dan pergeseran kepemimpinan kepala desa

yang tidak lagi menjadi“bapak” bagi rakyatnya.

Kesalahan Huruf Abjad

(a) Sebagai contoh konkrit, sebagaimana yang terjadi

di desa Gapura Timur Kabupaten Sumenep, bahwa peranan

madrasah diniyah takmiliyah cukup besar……

(b) Selain itu, juga diuraikan dalam PMA No 13 Tahun 2014

sebagaimana disebutkan di atas, bahwa pendidikan diniyah

nonformal berbentuk: madrasah diniyah takmiliyah,

pendidikan al-Qur’an, majlis taklim atau pendidikan keagamaan

Islam lainnya (pasal 45 (1)).

Page 6: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

5

Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada huruf abjad yaitu (a) “madrasah diniyah

takmiliyah” yang tidak ditulis dengan huruf abjad dan (b) “al-Qur’an” Berdasarkan PUEBI

(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) huruf abjad dipakai sebagai huruf pertama dalam

ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan juga kitab suci sehingga, penulisan yang

benar pada data tersebut seperti berikut :

(a) Sebagai contoh konkrit, sebagaimana yang terjadi

di desa Gapura Timur Kabupaten Sumenep, bahwa peranan

Madrasah Diniyah Takmiliyah cukup besar……

(b) Selain itu, juga diuraikan dalam PMA No 13

Tahun 2014 sebagaimana disebutkan di atas, bahwa

pendidikan diniyah nonformal berbentuk:

madrasah diniyah takmiliyah, pendidikan Al-Qur’an,

majlis taklim atau pendidikan keagamaan Islam lainnya

(pasal 45 (1)).

3. ARTIKEL 3

Berdasarkan hasil review pada artikel 3 yang berjudul “Implementasi Nilai Religius

Melalui Budaya Sekolah: Studi Fenomenologi” dalam penerbitan jurnal yaitu Autentik: Jurnal

Pengembangan Pendidikan Dasar (Hardiansyah & Mas’odi, 2020), terdapat beberapa kesalahan

pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:

a. Kesalahan Ejaan

Pada artikel 3 ditemukan beberapa ejaan yaitu kesalahan penggunaan tanda baca, huruf miring

serta kesalahan pemakaian huruf abjad. Dijelaskan dengan data sebagai berikut:

Kesalahan Tanda Koma (,)

(a) Melalui suatu kegiatan di sekolah seperti kegiatan

rutin, kegiatan spontan, keteladanan serta pengkondisian

merupakan suatu cara menanamkan pendidikan nilai religius

kepada peserta didik di lingkungan sekolah.

(b) Pengujian keabsahan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah ketekunan pengamatan,

triangulasi dan kecukupan referensial.

Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada tanda baca koma (,) yaitu tidak adanya

tanda baca koma (,) pada kata sebelum “Dan” dan “Serta”. Berdasarkan PUEBI (Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia) pada tanda baca koma dipakai di antara unsure-unsur dalam

Page 7: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

6

suatu pemerincian atau pembilangan sehingga sebelum kata “Dan” dan “Serta” harus terdapat

tanda koma karena kalimat tersebut termasuk rincian. Tidak hanya pada kalimat tersebut, tetapi

masih banyak kesalahan tandabaca koma yang ditemukan pada artikel 3 sehingga, penulisan

yang benar pada data tersebut seperti berikut:

(a) Melalui suatu kegiatan di sekolah seperti kegiatan

rutin, kegiatan spontan, keteladanan, serta pengkondisian

merupakan suatu cara menanamkan pendidikan nilai religius

kepada peserta didik di lingkungan sekolah.

(b) Pengujian keabsahan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah ketekunan pengamatan, Triangulasi, dan

kecukupan referensial.

Kesalahan Huruf Abjad

(a) Nilai religius meliputi nilai aqidah/ ketaatan

merupakan hubungan manusia dengan tuhan-Nya,

nilai syar’i merupakan hubungan manusia

dengan pribadinya……

(b) Menurut Madjid (2010) menjabarkan nilai Rabbaniyah

berupa: keimanan, ihsania, takwa, keikhlasan, ketawakalan,

rasa syukur dan Sabar. adapun nilai Kemanusiaan….

(c) Nilai Akhlak baik berupa kedisiplinan dan

keteladanan sudah menjadi prioritas utama

di SDN Baban 1 Sumenep.

Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada huruf abjad yaitu berdasarkan PUEBI

(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) huruf abjad dipakai sebagai huruf pertama dalam

ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan juga kitab suci seperti pada (a) “tuhan-

Nya” dan huruf abjad dipakai pada kalimat awal seperti pada kata (b) “adapun” serta pada

bagian (c) tidak perlu ditulis huruf abjad mengingat huruf abjad dipakai pada kalimat awal,

sehingga, penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut :

(a) Nilai religius meliputi nilai aqidah/ ketaatan

merupakan hubungan manusia dengan Tuhan-Nya,

nilai syar’i merupakan hubungan manusia

dengan pribadinya……

(b) Menurut Madjid (2010) menjabarkan nilai Rabbaniyah

berupa: keimanan, ihsania, takwa, keikhlasan, ketawakalan,

Page 8: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

7

rasa syukur dan Sabar. Adapun nilai Kemanusiaan….

(c) Nilai akhlak baik berupa kedisiplinan dan

keteladanan sudah menjadi prioritas utama

di SDN Baban 1 Sumenep.

Kesalahan Huruf Miring

Analisis data menggunakan content analysis model Miles

and Huberman (tahun).

Pada data tersebut terlihat kesalahan huruf miring, berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia) huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam

bahasa daerah atau asing. Jadi, penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:

Analisis data menggunakan content analysis model Miles

and Huberman (tahun).

b. Kesalahan Diksi

Pada artikel 1 ditemukan sebanyak 1 kesalahan diksi yang tidak sesuai dengan ketentuan

pilihan kata yang tepat, dijelaskan dengan data sebagai berikut:

Jadi, peneliti benar-benar melakukan penelitian

di lapangan dan mendapatkan data lapangan yang akan

diolah dalam laporan penelitian.

Pada data tersebut terlihat kesalahan diksi yakni kata “Peneliti” dimana kata “Peneliti”

tidak diperbolehkan dalam penulisan karya ilimiah seperti skrisi, tesis, dan karya tulis ilmiah

lainnya. Kata “Peneliti” bisa diganti kata sambung lainnya seperti kata “Dengan” tetapi, tetap

melihat keefektifan kalimat agar tidak terjadi miskomunikasi antara penulis dan pembaca. Jadi,

penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:

Jadi, penelitian dilakukan di lapangan dan mendapatkan

data lapangan yang akan diolah dalam laporan penelitian.

c. Kesalahan Penulisan Unsur Serapan

Pada artikel 2 ditemukan sebanyak 1 kesalahan penulisan unsur serapan, dimana penulisan

unsure serapan dalam bahasa asing diusahakan ejaanya diubah seperlunya sehingga bentuk bahasa

Indonesianya masih dapat dibandingkan dan dipahami dengan bentuk asalnya. Dijelaskan dengan

data sebagai berikut:

Page 9: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

8

hasil penelitian dengan proses yang dilakukan agar

penelitian ini obyektif dan disepakati banyak orang.

Pada data tersebut terlihat kesalahan penulisan unsure serapan pada kata “Obyektif” yang

merupakan kata serapan bahasa Inggris yaitu Objective. Dalam bahasa Indonesia penulisannya dan

tulisannya diubah tetapi diubah seperlunya yang masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya

yaitu “Objektif”. Jadi, penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:

hasil penelitian dengan proses yang dilakukan agar

penelitian ini objektif dan disepakati banyak orang.

4. ARTIKEL 4

Berdasarkan hasil review pada artikel 3 yang berjudul “Penggunaan Metode Talking Ball

Meningkatkan Keterampilan Bercerita Pada Mata Pelajaran Bhasa Indonesia Di Sekolah Dasar”

dalam penerbitan jurnal yaitu Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar (Ngumpriyatin,

2020), terdapat beberapa kesalahan pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara

lain:

a. Kesalahan Ejaan

Pada artikel 3 ditemukan beberapa ejaan yaitu kesalahan penggunaan tanda baca, huruf

miring serta kesalahan pemakaian huruf abjad. Dijelaskan dengan data sebagai berikut :

Kesalahan Tanda Koma (,)

interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan

dan sikap”.

Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada tanda baca koma (,) yaitu tidak adanya

tanda baca koma (,) pada kata sebelum “Dan” Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia) pada tanda baca koma dipakai di antara unsure-unsur dalam suatu

pemerincian atau pembilangan sehingga sebelum kata “Dan” harus terdapat tanda koma karena

kalimat tersebut termasuk rincian. Tidak hanya pada kalimat tersebut, tetapi masih banyak

kesalahan tandabaca koma yang ditemukan pada artikel 4 sehingga, penulisan yang benar pada

data tersebut seperti berikut:

interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap”.

Page 10: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

9

Kesalahan Huruf Abjad

Sumenep pada tanggal 23 Februari 2018, mata pelajaran

Bahasa Indonesia materi mendengarkan dan bercerita,

Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada huruf abjad yaitu berdasarkan PUEBI

(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) huruf abjad dipakai sebagai huruf pertama nama

bangsa, bahasa dan suku bangsa dimana “Bahasa” tidak ditulis dengan huruf abjad sehingga,

penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut :

Sumenep pada tanggal 23 Februari 2018, mata pelajaran bahasa

Indonesia materi mendengarkan dan bercerita,

Kesalahan Huruf Miring

Test ini bertujuan untuk

mengetahui hasil belajar peserta didik…

Pada data tersebut terlihat kesalahan huruf miring, berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia) huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam

bahasa daerah atau asing. Jadi, penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut :

Test ini bertujuan untuk mengetahui

hasil belajar peserta didik…

b. Kesalahan Diksi

Pada artikel 1 ditemukan sebanyak 1 kesalahan diksi yang tidak sesuai dengan ketentuan

pilihan kata yang tepat, dijelaskan dengan data sebagai berikut:

mata pelajaran Bahasa Indonesia materi mendengarkan dan

bercerita, peneliti menemui masalah terhadap kurangnya keberanian

peserta didik….

Pada data tersebut terlihat kesalahan diksi yakni kata “Peneliti” dimana kata “Peneliti”

tidak diperbolehkan dalam penulisan karya ilimiah seperti skrisi, tesis, dan karya tulis ilmiah

lainnya. Kata “Peneliti” bisa diganti kata sambung lainnya seperti kata “Dengan” tetapi, tetap

melihat keefektifan kalimat agar tidak terjadi miskomunikasi antara penulis dan pembaca. Jadi,

penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut :

Page 11: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

10

mata pelajaran Bahasa Indonesia materi mendengarkan dan

Bercerita, sehingga ditemukan masalah terhadap kurangnya

keberanian peserta didik….

c. Kesalahan Paragraf

Pada artikel 1 ditemukan sebanyak 1 kesalahan paragraf sebagai berikut:

Berdasarkan data tersebut diatas dapat diketahui bahwa

keterampilan bercerita peserta didik pada siklus I meningkat

Pada data tersebut terlihat kesalahan paragraf yang tidak termasuk pada ciri-ciri atau syarat

dari sebuah paragraf dimana dalam sebuah paragraf memuat kelengkapan yakni adanya kalimat

penjelas atau kalimat pengembang sebagai pendukung gagasan utama. Namun, paragraf tersebut

tidak menunjukkan kelengkapan dari sebuah paragraf dengan tidak adanya kalimat penjelas atau

kalimat pengembang sebagai pendukung gagasan utama. Jadi, alangkah baiknya dari sebuah

paragraph tersebut diberi beberapa kalimat penjelasan atau kalimat pengembangan lagi agar bisa

menunjang gagasan utamanya.

d. Kesalahan Penulisan Gabungan Kata

Pada artikel 4 ditemukan sebanyak 1 kesalahan paragraf sebagai berikut:

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

yang menitik beratkan pada metode Talking Ball sudah ada kemajuan.

Pada data tersebut terlihat kesalahan penulisan gabungan kata yakni bentuk kata yang

terikat atau bergabung menjadi satu yang memiliki makna. Gabungan kata yang terdiri dari menitik

dan beratkan tidak dapat berdiri sendiri. Jika, berdiri sendiri tidak memiliki makna maka, dari itu

kata tersebut ditulis gabung sehingga memiliki makna, Jadi, penulisan yang benar pada data

tersebut seperti berikut:

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

yang menitikberatkan pada metode Talking Ball sudah ada kemajuan.

5. ARTIKEL 5

Berdasarkan hasil review pada artikel 5 yang berjudul “Model Pembelajaran Pendidikan

Karakter Di MI Tarbiyatus Shibyan Jadung Dungkek Sumenep” dalam penerbitan jurnal yaitu

Page 12: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

11

Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar (Hidayat & Sukitman, 2020), terdapat beberapa

kesalahan pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:

a. Kesalahan Ejaan

Pada artikel 3 ditemukan beberapa ejaan yaitu kesalahan penggunaan tanda baca, huruf

miring serta kesalahan pemakaian huruf abjad. Dijelaskan dengan data sebagai berikut:

Kesalahan Tanda Koma (,)

Pendidikan karakter merupakan salah satu topik pendidikan

yang saat ini menjadi sorotan pemerintah, guru, dosen dan

masyarakat.

Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada tanda baca koma (,) yaitu tidak adanya

tanda baca koma (,) pada kata sebelum “Dan” Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia) pada tanda baca koma dipakai di antara unsure-unsur dalam suatu

pemerincian atau pembilangan sehingga sebelum kata “Dan” harus terdapat tanda koma karena

kalimat tersebut termasuk rincian. Tidak hanya pada kalimat tersebut, tetapi masih banyak

kesalahan tandabaca koma yang ditemukan pada artikel 5 sehingga, penulisan yang benar pada

data tersebut seperti berikut:

Pendidikan karakter merupakan salah satu topik pendidikan

yang saat ini menjadi sorotan pemerintah, guru, dosen, dan

masyarakat.

Kesalahan Huruf Abjad

(a) Dalam proses pembelajaran berbasis karakter meniscayakan pola

pembinaan karakter secara komprehensif pada semua bidang

studi yang diajarkansia madrasah ibtidaiyah…..

(b) Kegiatan pembiasaan yang dilakukan antara lain baca Surat Yasin

tadarus al-Qur’an, apel pagi dan lain sebagainya.

Pada data tersebut terlihat kesalahan ejaan pada huruf abjad yaitu “madrasah diniyah

takmiliyah” yang tidak ditulis dengan huruf abjad dan “al-Qur’an”. Berdasarkan PUEBI

(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) huruf abjad dipakai sebagai huruf pertama dalam

ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan juga kitab suci sehingga, penulisan yang

benar pada data tersebut seperti berikut:

(a) Dalam proses pembelajaran berbasis karakter meniscayakan pola

pembinaan karakter secara komprehensif pada semua bidang

Page 13: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

12

studi yang diajarkansia Madrasah Ibtidaiyah…..

(b) Kegiatan pembiasaan yang dilakukan antara lain baca Surat Yasin

tadarus Al-Qur’an, apel pagi dan lain sebagainya.

6. ARTIKEL 6

Berdasarkan hasil review pada artikel 6 yang berjudul “Analisis Peran Pendidikan Moral

Untuk Mengurangi Aksi Bully Di Sekolah Dasar” dalam penerbitan jurnal yaitu Autentik : Jurnal

Pengembangan Pendidikan Dasar (Purnaningtias et al., 2020), terdapat beberapa kesalahan

pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:

a. Kesalahan Penulisan Kata Berimbuhan

Pada artikel 4 ditemukan beberapa kesalahan penulisan kata depan, sebagai berikut:

Pada hakikatnya pendidikan merupakan hal yang sangat

di butuhkan dalam kehidupan manusia

Pada data tersebut terlihat kesalahan penulisan kata depan “di” dimana penulisan bahasa

terkadang tidak memperhatikan kata awalan. Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia) penulisan kata “di” tersebut seharusnya ditulis gabung atau serangkai karena kata

tersebut sebagai imbuhan bukan sebagai kata depan. Lain halnya dengan kata depan yang

menunjukkan kata tempat harus di gabung. Kata di butuhkan terbentuk dari imbuhan gabungan

di-…-kan + guna menjadi dibutuhkan sehingga, penulisan yang benar pada data tersebut seperti

berikut:

Pada hakikatnya pendidikan merupakan hal yang sangat

dibutuhkan dalam kehidupan manusia

b. Kesalahan Ejaan

Pada artikel 6 ditemukan sebanyak 1 kesalahan ejaan yaitu kesalahan penggunaan huruf

miring. Dijelaskan dengan data sebagai berikut:

Kesalahan Huruf Miring

Bullying dikatakan sebagai suatu tindakan negative

baik secara verbal

Page 14: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

13

Pada data tersebut terlihat kesalahan huruf miring, berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia) huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa

daerah atau asing. Jadi, penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:

Bullying dikatakan sebagai suatu tindakan negative baik

secara verbal

c. Kesalahan Paragraf

Pada artikel 1 ditemukan sebanyak 1 kesalahan paragraf sebagai berikut:

Menurut Afin Murtie (2014:44-46)

bullying di sebabkan oleh beberapa hal :

(1) kecenderungan pelaku untuk melakukan

bullying; (2) kecenderungan korban untuk

dibully; (3) situasi yang memungkinkan

terjadinya bullying.

Pada data tersebut terlihat kesalahan paragraf yang tidak termasuk pada ciri-ciri atau syarat

dari sebuah paragraf dimana dalam sebuah paragraf memuat kelengkapan yakni adanya kalimat

penjelas atau kalimat pengembang sebagai pendukung gagasan utama. Namun, paragraf tersebut

tidak menunjukkan kelengkapan dari sebuah paragraf dengan tidak adanya kalimat penjelas atau

kalimat pengembang sebagai pendukung gagasan utama. Jadi, alangkah baiknya dari sebuah

paragraph tersebut diberi beberapa kalimat penjelasan atau kalimat pengembangan lagi agar bisa

menunjang gagasan utamanya.

Berdasarkan review dalam penerbitan jurnal yaitu Autentik: Jurnal Pengembangan

Pendidikan Dasar, terdapat beberapa kesalahan pengguaan Bahasa Indonesia yang dapat

ditemukan dari artikel 1 sampai artikel 6 terdiri dari pertama, kesalahan diksi. Dalam menulis

artikel diksi atau pemilihan kata yang tepat perlu diperhatikan karena dapat memudahkan pembaca

dalam menangkap informasi dengan tepat serta dapat menghindari miskomunikasi informasi

dalam sebuah artikel antara penulis dan pembaca. (Yahya, Andayani, & Saddhono, 2018)

menyatakan bahwa, terdapat beberapa syarat untuk mengetahui ketepatan diksi yaitu lazim, benar

artinya sesuai dengan kaidah serta tepat dalam mengungkapkan gagasan. Jadi, kesalahan diksi

yang ditemukan dalam jurnal autentik tidak memenuhi syarat berikut sehingga terjadi kesalahan

diksi

Kedua, kesalahan paragraf yakni beberapa artikel pada jurnal autentik terjadi kesalahan

paragraph karena tidak lengkap artinya tidak adanya kalimat kapenjelas atau kalimat pengembang

sebagai pendukung gagasan utama. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa, setiap paragraf

Page 15: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

14

mengandung satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang (Lidwina, 2013). Ketiga

kesalahan penulisan unsur serapan, dalam bahasa Indonesia penulisan dan tulisan pada unsur

serapan harus diubah tetapi diubah seperlunya. Artinya, kata tersebut seperti kata bahasa Inggris

dapat diubah menjadi bahasa Indonesia dengan catatan masih dapat dibandingkan dengan bentuk

asalnya (Prabawati, 2013). Selanjutnya terdapat kesalahan kefektifan kalimat, kesalahan kata

hubung, dan kesalahan penulisan kata berimbuhan.

KESIMPULAN

Berdasarkan review dalam penerbitan jurnal yaitu Autentik: Jurnal Pengembangan

Pendidikan Dasar, terdapat beberapa kesalahan pengguaan Bahasa Indonesia pada volume 4,

nomor 1 yang terbit pada bulan Januari tahun 2020. Unsur-unsur kesalahan penggunaan bahasa

Indonesia yang dapat ditemukan antara lain kesalahan diksi, kesalahan paragraf, kesalahan

penulisan unsur serapan, kesalahan kefektifan kalimat, kesalahan kata hubung, dan kesalahan

penulisan kata berimbuhan. Pada unsur-unsur tersebut yang memiliki kesalahan penggunaan

bahasa Indonesia paling banyak pada artikel 2 dan 4, sedangkan artikel 1, memiliki sedikit

kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yaitu hanya ditemukan unsur kesalahan diksi dan

kesalahan paragraf saja. Namun, berbeda dengan artikel lainya yang ditemukan kesalahan

penggunaan bahasa Indonesia lebih dari 2 unsur.

SARAN

Bagi pengelola jurnal atau penulis agar mereka dapat menggunakan bahasa Indonesia yang

baik sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia) sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan penulisan artikel berikutnya dalam

penggunaan Bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia yang benar akan memudahkan

penyampaian pesan dalam artikel kepada khalayak/pembaca, menghindari miskonsepsi, dan

menambah/memperkuat bobot ilmiah suatu jurnal.

DAFTAR PUSTAKA

Ayudia, E. S., & Waluyo, B. (2016). Analisis kesalahan penggunaan bahasa indonesia dalam

laporan hasil observasi pada siswa SMP. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra

Indonesia Dan Pengajarannya, 4(1), 34–49.

Azis, A. (2018). Implementasi gerakan literasi sekolah pada pembelajaran bahasa Indonesia di

sekolah dasar. Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 2(1), 57–64.

Damayanti, R. (2017). Penggunaan bahasa alay pada bullying anak di media sosial. Autentik :

Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 1(2), 1–11.

Dinanti, N. F., Susetyo, S., & Utomo, P. (2019). Analisis kesalahan penggunaan bahasa

indonesia pada jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA FKIP Universitas Bengkulu. Jurnal Ilmiah

Korpus, 3(2), 191–202.

Page 16: KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM …

15

Hardiansyah, F., & Mas’odi, M. (2020). Implementasi nilai religius melalui budaya sekolah:

Studi fenomenologi. Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 4(1), 15–24.

Hidayat, H., & Sukitman, T. (2020). Model pembelajaran pendidikan karakter di mi tarbiyatus

shibyan jadung dungkek sumenep. Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar,

4(1), 33–40.

Kuswandi, I., Wajdi, M. B. N., Faruq, U. Al, Zulhijra, Z., Khairudin, K., & Khoiriyah, K.

(2020). Respon kebijakan pemerintah desa terhadap peraturan bupati tentang wajib

madrasah diniyah. Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 4(1), 7–14.

Lidwina, S. (2013). Penulisan paragraf dalam karya ilmiah mahasiswa. Jurnal STIE Semarang,

5(1), 38–47.

Mulasih, M., & Wakhyudi, Y. (2018). Deviasi kata dan perubahan makna bahasa pada sosial

media. Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 2(2), 99–107.

Ngumpriyatin, N. (2020). Penggunaan metode talking ball untuk meningkatkan keterampilan

bercerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Autentik: Jurnal

Pengembangan Pendidikan Dasar, 4(1), 25–32.

Nursyamsi, N. (2016). Kesalahan penulisan kata bahasa indonesia dalam jurnal ilmiah sains dan

teknologi. Multilingual, 15(2), 192–204.

Prabawati, N. (2013). Unsur serapan dalam Novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro dan

implikasinya. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya, 1(7), 1–13.

Purnaningtias, F., Aika, N., Fasihah, L., Farisi, M. S. Al, Sucipto, A., & Putri, Z. M. B. (2020).

Analisis peran pendidikan moral untuk mengurangi aksi bully di sekolah dasar. Autentik:

Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 4(1), 42–49.

Yahya, M., Andayani, A., & Saddhono, K. (2018). Hubungan penguasaan kosakata dengan

kesalahan diksi dalam kalimat bahasa Indonesia mahasiswa BIPA level akademik. Jurnal

Kredo, 1(2), 53–70.

Yustitia, V. (2020). Pengaruh model inkuiri berbantuan alat peraga edukatif terhadap literasi

spasial. Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 4(1), 1–6.