KERUNTUHAN PONDASI
-
Upload
nurul-angreliany -
Category
Engineering
-
view
818 -
download
50
Transcript of KERUNTUHAN PONDASI
Tipe Keruntuhan Pondasi
Keruntuhan Geser Umum (General Shear Failure)
Bidang longsor yang terbentuk berupa lengkung dan garis lurusyang berkembang hingga permukaan tanah, saat keruntuhan terjadigerakan massa tanah ke arah luar dan ke atas. Keruntuhan terjadidalam waktu yang singkat diikuti dengan penggulingan pondasi
Penuru
nan
Beban
A
B B
C C
Keruntuhan Geser Lokal (Local Shear Failure)
Bidang longsor yang terbentuk tidak sampai ke permukaan tanah.Pondasi tenggelam akibat bertambahnya beban. Sedikit terjadipenggembungan tanah di sekitar pondasi tapi tidak terjadipenggulingan pondasi
Penuru
nan
Beban
Keruntuhan Penetrasi (Penetration Failure)
Tidak terjadi keruntuhan geser tanah. Pondasi menembus danmenekan tanah ke samping akibat beban yang menyebabkanpemampatan tanah di dekat pondasi. Penurunan pondasibertambah hampir linier dengan penambahan beban
Penuru
nan
Beban
- TEORI TERZAGHI
Qu = c.Nc + po.Nq + 0,5.g.B.NgPondasi Menerus
Qu : Daya dukung ultimit (ton/m2)
c : Kohesi Tanah (ton/m2)
po : Tekanan Overburden pada dasar pondasi = D x g (ton/m2) ;
D : Kedalaman pondasi (m)
g : Berat Volume Tanah (ton/m3)
B : Lebar atau diameter pondasi (m)
L : Panjang Pondasi (m)
Nc ; Nq ; Ng : Faktor-faktor Daya Dukung
Qu = 1,3c.Nc + po.Nq + 0,4.g.B.NgPondasi Bujur Sangkar
Qu = c.Nc(1+(0,3B/L)) + po.Nq + 0,5.g.B.Ng(1-(0,2B/L))
Qu = 1,3c.Nc + po.Nq + 0,3.g.B.NgPondasi Lingkaran
Pondasi Persegi Panjang
f Keruntuhan Geser Umum Keruntuhan Geser Lokal
Nc Nq Ng Nc’ Nq’ Ng’
0
5
10
15
20
25
30
34
35
40
45
48
50
5.7
7.3
9.6
12.9
17.7
25.1
37.2
52.6
57.8
95.7
172.3
258.3
347.6
1.0
1.6
2.7
4.4
7.4
12.7
22.5
36.5
41.4
81.3
173.3
287.9
415.1
0.0
0.5
1.2
2.5
5.0
9.7
19.7
35.0
42.4
100.4
297.5
780.1
1153.2
5.7
6.7
8.1
9.7
11.8
14.8
19.0
23.7
25.2
34.9
51.2
66.8
81.3
1.0
1.4
1.9
2.7
3.9
5.6
8.3
11.7
12.6
20.5
35.1
50.5
65.6
0.0
0.2
0.5
0.9
1.7
3.2
5.7
9.0
10.1
18.8
37.7
60.4
87.1
- Pengaruh Beban Merata di Permukaan Tanah
D
B
qo
Qu = c.Nc + (po+qo).Nq + 0,5.g.B.Ng
= c.Nc + (D.g+qo).Nq + 0,5.g.B.NgPondasi
menerus
- Pengaruh Muka Air Tanah
a. Muka Air Tanah jauh di bawah dasar pondasi ; z > B
Nilai g pada suku ke-2 adalah gb atau gd jika tanahnya kering
D
B
z
b. Muka Air Tanah di bawah dasar pondasi ; z < B
Nilai g pada suku ke-3 adalah grt (Berat Volume Rata-rata)
D
B z
grt = g’ + (z/B) (gb- g’)
Nilai g pada suku ke-2 adalah gb atau gd jika tanahnya kering
c. Muka Air Tanah di atas atau sama dengan dasar pondasi
Nilai g pada suku ke-3 adalah g’ (Berat Volume Effektif)
D
B
d
g’ = gsat – gw ; gw = Berat Volume Air = 1 t/m3
Nilai po pada suku ke-2 adalah
po = g’ (D-d) + gb . d
- Daya Dukung Ultimit Netto (Qun)
Qun = Qu – D.g
Qun = c.Nc + D.g.(Nq-1) + 0,5.g.B.Ng
Qun = c.Nc + po.(Nq-1) + 0,5.g.B.Ng
Adalah Nilai Intensitas Beban Pondasi saat tanah akan mengalami keruntuhan geser
- Tekanan Pondasi Total (Q)
Adalah Nilai Intensitas Tekanan Total pada tanah di dasar pondasi, setelah struktur selesai dibangun dengan pembebanan penuh
- Tekanan Pondasi Netto (Qn)
Qn = Q – D.g
Pondasi
menerus
- Faktor Keamanan (F)
- Daya Dukung Aman (Qs)
Adalah Tekanan Pondasi Total ke dalam tanah maksimum yang tidak mengakibatkan keruntuhan
F =Qun
Qn Q – D.g
Qu – D.g=
1
Qs =Qun
D.g+F
FQs = [c.Nc + po.(Nq-1) + 0,5.g.B.Ng] + D.g
Qu = po.Nq + 0,5.g.B.NgPondasi Menerus
Qu = po.Nq + 0,4.g.B.Ng
Qu = po.Nq + 0,5.g.B.Ng(1-(0,2B/L))
Qu = po.Nq + 0,3.g.B.Ng
Pondasi Bujur Sangkar
Pondasi Lingkaran
Pondasi Persegi Panjang
Daya Dukung dengan menganggap lebar pondasi fiktif
Untuk Pondasi Bujur Sangkar dan Lingkaran harus disesuaikan menurut faktor bentuk pondasi
Untuk Pondasi Persegi Panjang (B x L)
Quf = c2Nc + g1.(D+H)Nq + 0,5.g2.Bf.Ng
Qu = (Quf – g1H)Bf
B
Untuk Pondasi Memanjang
Qu = (Quf – g1H)Bf Lf
BL
Qun = Qu – g1H
Qs =Qun g1H+F
D
B
H
Bf = B + H
Tanah Lap. 1
C1 ; g1 ; f1
Tanah Lap. 2
C2 ; g2 ; f2
2
1
Gaya Angkat ke atas yang bekerja pada pondasi ditahan oleh gesekan sepanjang tepi tanah yang terangkat ditambah dengan berat pondasinya sendiri dan berat tanah
Gaya Angkat T = W+Fr
WFrFr
Gaya Angkat T = W
W
q
Tu = Wp + Wt + Fr
Tu : Tahanan Ultimit Pondasi terhadap gaya tarik vertikal ke atas
Wp : Berat Plat Pondasi
Wt : Berat Prisma Tanah
Fr : Tahanan Gesek di Sepanjang Tanah yang tergeser
: 0,5 D.g . A . Ko . tg f (Tanah Granuler)
: c.A (Tanah Kohesif)
A : Luas selimut prisma tanah yang tertarik ke atas
D : Kedalaman Pondasi
g : Berat Volume Tanah
Ko : Koefisien Tekanan Tanah Lateral saat diam = 1 – sin f
c : Kohesi