KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

54
i ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2010 Oleh: ASTRI HARDIYANTI NIM : 232009183 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna memenuhi Sebagian dari Persyaratan persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Transcript of KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

Page 1: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

i

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2009 – 2010

Oleh:

ASTRI HARDIYANTI

NIM : 232009183

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna memenuhi Sebagian dari

Persyaratan – persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

Page 2: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …
Page 3: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …
Page 4: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

ii

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Jalan Diponegoro 52-60

: (0298) 321212, 311881

Telex 322364 ukswsa ia

Salatiga 50711 - Indonesia

Fax. (0298) -3 21433

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

N a m a : ASTRI HARDIYANTI

N I M : 232009183

Program Studi : AKUNTANSI

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja,

Judul : ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP

KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2010

Pembimbing : Maria Rio Rita, S.E, M.Si

Tanggal di uji : 29 Januari 2014

adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan atau gagasan orang lain

yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangakaian kalimat atau simbol

yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis

aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan

orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan

yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk

pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 4 Febuari 2014

Yang memberi pernyataan,

ASTRI HARDIYANTI

Page 5: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

iii

Page 6: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis kepada Tuhan Yesus Kristus, yang oleh karena kasih dan

hikmatnya, kertas kerja penulis yang berjudul “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap

Kebijakan Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-

2010” telah dapat diselesaikan dengan baik.

Kertas kerja ini di ajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai gelar

sarjana S-1 pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Program studi Akuntansi, Universitas

Kristen Satya Wacana, Salatiga

Pada kesempatan yang membahagiakan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih dan rasa hormat kepada pihak antara lain kepada:

1. Terima Kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkatnya sampai saat ini.

2. Bp. Hari Sunarto, SE., MBA., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana, terimakasih atas dedikasi yang telah diberikan

terhadap Fakultas Ekonomika dan Bisnis

3. Bp. Usil Sis Sucahyo, SE, MBA, selaku Kaprogdi Akuntansi Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, terimakasih atas dedikasi yang telah

diberikan terhadap program studi akuntansi.

4. Maria Rio Rita, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberi banyak

inspirasi, ide, saran, dan kritik selama penyusunan kertas kerja ini.

5. Apriani Dorkas Rambu Atahau, SE. M.Com. dan Gustin Tanggulungan, SE. M.

Akt., selaku Wali Studi yang telah membantu penulis selama proses perkuliahan

hingga selesainya kertas kerja ini.

6. David Ashedica Pesudo, S.E, M.Si. selaku dosen pengauditan yang telah membantu

penulis dalam kelancaran proses kelayakan ujian.

Page 7: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

v

7. Suwandhi Sastrotaruno, SE, M.Si selaku dosen statistika yang telah membantu

penulis dalam pengolahan data statistika dan kelancaran proses kelayakan ujian.

8. Seluruh Staf Pengajar dan Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana yang telah membagikan pengetahuan,

pengalaman serta pelayanan kepada penulis demi kemajuan dan perkembangan

akademik.

9. Keluarga penulis, Papa, Mama, dan kakak yang telah memberikan cinta,

semangat dan kasih sayang kepada penulis, serta mendukung selama perkuliahan,

maupun saat penulisan kertas kerja ini.

10. Sahabat-sahabat serta saudara seiman yang saya kasihi : Keluarga dan sahabat di

Gereja DK Salatiga, Mas Yit dan keluarga, Shenna Marsela, Wulan Pondaag,

Priscilia. Terima kasih sudah mensupport dan menyemangati saya.

11. Keluarga besar dan teman-teman Fakultas Ekonomika dan Bisnis Angkatan 2009

terima kasih buat kebersamaan selama ini.

Page 8: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Halaman Persembahan iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

Abstract x

Saripati xi

Pendahuluan 1

Telaah Teoritis 6

Metode Penelitian 12

Populasi dan Sampel dan Data 12

Model, Tehnik Analisis, dan Pengukuran Variabel 14

Hasil Penelitian dan Pembahasan 18

Statistik Deskriptif 18

Analisis Regresi Parsial 23

Pengujian Goodness of Fit Model (Uji F) 27

Kesimpulan 29

Implikasi teori dan terapan 29

Keterbatasan Penelitian 30

Page 9: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

vii

Agenda Penelitian Mendatang 30

Daftar Pustaka 32

Daftar Riwayat Hidup 34

Page 10: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Proses Pemilihan Sampel 12

Tabel 2. Statistik Deskriptif ..................................................................................................18

Tabel 3. Uji Normalitas..........................................................................................................18

Tabel 4. Uji Multikolinearitas ................................................................................................19

Tabel 5. Uji Autokorelasi ......................................................................................................20

Tabel 6 Uji Heterokedastisitas ..............................................................................................21

Tabel 7. Uji Regresi Berganda ..............................................................................................22

Tabel 8. Uji Parsial ...............................................................................................................23

Tabel 9. Uji Simultan ............................................................................................................28

Page 11: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Nama Perusahaan dan rasio keuangan 36

Lampiran 2 Tabel Deskriptif 38

Lampiran 3 Uji Normalitas 38

Lampiran 4 Uji Multikolinearitas 39

Lampiran 5 Uji Autokorelasi 39

Lampiran 6 Uji Heterokedastisitas 40

Lampiran 7 Uji Regresi Berganda 40

Lampiran 8 Uji Simultan 41

Lampiran 9 Uji Parsial 41

Page 12: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

x

ABSTRACT

Announcement of a dividend by the company is a positive sign to the shareholders to see the

condition of the company's financial performance in making investment decisions . Dividend

policy as to whether the profit earned will be paid to shareholders of the company or held for

reinvestment . This research was conducted to examine the effect of variable Current Ratio ,

Debt Equity Ratio , Total Assets Turn Over , Return on Equity and the Dividend Payout Ratio

Data in this research was obtained through the Indonesian Capital Market Directory 2011 .

Criteria of samples are companies that pay dividends in the years 2009-2010,total of

company are 56 companies . The samples in this research was conducted with a purposive

sampling method . In this research used multiple regression analysis . The results of this

research indicate that return on equity ( ROE ) has a significant positive effect on Dividend

Payout Ratio , while the current ratio ( CR ) , Debt Equity Ratio ( DER ) , Total Assets

Turnover ( TATO ) has no effect on the DPR . The results of the F test showed that the four

independent variables had no effect on the DPR if examined do together .

Keywords : , Current ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets to Turnover (TATO),

and Return on Equityt (ROE); Dividend Payout Ratio (DPR)

Page 13: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

xi

SARIPATI

Pengumuman pembagian dividen oleh perusahaan merupakan suatu tanda positif kepada

pemegang saham untuk melihat kondisi kinerja keuangan perusahaan dalam pengambilan

keputusan investasi. Kebijakan dividen menyangkut apakah laba yang didapatkan akan

dibayarkan kepada pemegang saham atau ditahan untuk reinvestasi perusahaan. Penelitian ini

dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Current Ratio, Debt Equity Ratio, Total Assets

Turn Over, and Return on Equity terhadap Dividen Payout Ratio

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory 2011,.

Sampel adalah perusahaan yang membagikan dividen pada tahun 2009-2010 yang berjumlah

56 perusahaan. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive

sampling. Pada penelitian ini digunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Dividend Payout Ratio, sedangkan Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Total

Assets Turnover (TATO) tidak berpengaruh terhadap DPR. Hasil dari uji F menunjukkan

bahwa keempat variabel independen tidak berpengaruh terhadap DPR bila diuji secara

bersama.

Kata Kunci: Current ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets to Turnover (TATO),

and Return on Equity (ROE); Dividend Payout Ratio (DPR)

Page 14: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

1

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2009 – 2010

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pasar modal memberikan peran yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara, karena

pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua pihak yang

berkepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dengan pihak yang

memerlukan dana (perusahaan). Dalam setiap kegiatan investasi, para investor pasti

dihadapkan oleh suatu kondisi yang tidak pasti dan penuh dengan resiko. Dalam

menanamkan modalnya, investor akan mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya ke

perusahaan mana modal itu akan ditanamkan. Untuk itulah, investor seharusnya mempunyai

informasi yang luas, khususnya informasi mengenai suatu kondisi keuangan berupa laporan

keuangan dari perusahaan tempat investor tersebut menginvestasikan atau menanamkan

sebagian modal atau sahamnya untuk melihat prospek keuntungan dimasa mendatang.

Menurut Hermi (2004), pada umumnya tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya

di perusahaan adalah untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return),

yaitu keuntungan berupa dividen atau capital gain (Sulistyo, 2000), sedangkan perusahaan

sebagai pihak yang memerlukan dana, memiliki keinginan untuk terus dapat memaksimalkan

jumlah pemegang saham, harga saham, dan tingkat likuiditas perusahaan. Kebijakan dividen

merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sehingga

menjadi suatu hal yang penting dan harus dipertimbangkan secara seksama. Kebijakan

Page 15: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

2

dividen menyangkut apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibayarkan sebagai

dividen atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan (Sawir, 2004).

Pengumuman pembagian dividen oleh perusahaan merupakan suatu tanda positif kepada

pemegang saham, namun terjadi pertimbangan yang rumit untuk pembayaran dividen antara

pemegang saham dengan pihak manajemen. Manajemen perusahaan menahan kas karena

menginginkan laba yang didapat digunakan untuk melunasi hutang atau meningkatkan

investasi. Namun, dilain pihak, investor akan meminta haknya ketika perusahaan

menghasilkan laba dan dikontribusikan kembali kepada pemegang saham dalam bentuk

deviden. Pihak perusahaan akan membatasi arus kas keluar berupa dividen tunai yang

berjumlah terlalu besar dengan alasan mempertahankan kelangsungan hidup, menambah

investasi untuk pertumbuhan perusahaan , dan untuk melunasi hutang (Suharli dan Oktorina,

2005). Tujuan pengurangan hutang adalah untuk mengurangi cash outflow yang berupa

interest expense, dan tujuan investasi untuk memberikan pengembalian berupa cash inflow.

Pertimbangan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang

saham. Namun, pihak perusahaan umumnya tetap mempertahankan kebijakan pembayaran

dividen untuk menjaga kestabilan harga saham. Kebijakan stabilitas dividen tentu memiliki

daya tarik tersendiri yang dapat menjaga harga pasar saham pada kondisi terbaik dan semata-

mata juga untuk kesejahteraan para pemegang saham (Suharli, 2006). Faktor penentu

kebijakan dividen menjadi semakin rumit, sehingga terjadi konflik apabila kepentingan dari

berbagai pihak harus diakomodasi (Harahap dalam Suharli, 2006). Terlalu banyak faktor

tersebut menjadikan sulit untuk menyimpulkan faktor mana yang paling dominan untuk

mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan. Faktor fundamental sering digunakan

untuk memprediksi besarnya dividen yang akan diberikan kepada investor. (Yuliani, 2009).

Page 16: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

3

Rasio keuangan digunakan sebagai variabel penelitian karena rasio keuangan merupakan

salah satu alat analisis yang diperlukan untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi

perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu laba bersih. Rasio keuangan merupakan

hasil perbandingan pospos dalam Laporan Keuangan (financial statement) pada suatu periode

tertentu. Rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, dan para pemakai laporan

keuangan lainnya dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, mampu memberikan

gambaran baik kepada manajemen maupun para investor mengenai pertumbuhan dan

perkembangan perusahaan serta kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu

(Purwanti dan Sawitri, 2009). Rasio keuangan dibagi menjadi 4 yaitu rasio likuiditas, rasio

leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. (Riyanto, 1999)

Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu. Terdapat beberapa

penelitian terdahulu yang membahas tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap kebijakan

dividen yang menggunakan rasio keuangan sebagai variabel. Ratio likuiditas diwakili oleh

current ratio. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prasetyaningsih (2004) dan Hani (2011)

dapat diketahui bahwa current ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend

payout ratio. Sementara dalam penelitian Yuliani (2009) dan Abdul (2010) diperoleh hasil

bahwa current ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap cash dividend.

Ratio leverage diwakili oleh debt equity ratio (DER). Dalam penellitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Njoo (2008) dan Yuliani, 2009 dapat diketahui bahwa DER tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap cash dividend. Sedangkan hasil penelitian Nasrul (2004)

dan Abdul (2010) membuktikan bahwa DER punya pengaruh signifikan terhadap DPR.

Page 17: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

4

Ratio aktivitas diwakili oleh Total Assets Turnover (TATO). Hubungan antara TATO dan

dividen telah diteliti oleh Susanti (2003) dan Abdul (2010) yaitu mengenai hubungan TATO

dengan DPS. Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa TATO mempunyai pengaruh

signifikan terhadap DPS. Sedangkan hasil penelitian Yuliani (2009) membuktikan bahwa

TATO tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap DPR. Rasio profitabilias diwakili oleh

Return on Equity (ROE). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniawan (2006) dan

Njoo (2008) menghasilkan kesimpulan bahwa ratio profitabilitas tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap DPR. Sementara dalam penelitian yang dilakukan oleh Nasrul

(2004) dan Yuliani (2009) diperoleh hasil bahwa ratio profitabilitas berpengaruh secara

signifikan terhadap kebijakan dividen tunai ( diproksikan oleh DPR)

Secara simultan rasio likuiditas yang diwakilkan oleh current ratio, rasio leverage diwakilkan

oleh debt equity ratio, rasio aktivitas diwakilkan oleh total assets turn over, dan rasio

profitabilitas diwakilkan oleh return on equity memiliki pengaruh signifikan terhadap

kebijakan dividen tunai ( Prasetyaningsih, 2004 ). Dengan melihat uraian tersebut, maka

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kebijakan dividen. Keputusan dalam

pengambilan kebijakan dividen perlu dipikirkan dengan baik oleh setiap perusahaan, karena

keputusan yang tepat dalam mengambil kebijakan dividen, akan menguntungkan perusahaan

dan para pemegang saham. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Analisa Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan

yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2010”

Rumusan Masalah

Masalah penelitian yang dirumuskan adalah “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap

Kebijakan Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2010”.

Page 18: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

5

Persoalan Penelitian

1. apakah rasio likuiditas mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan?

2. apakah rasio leverage mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan?

3. apakah rasio aktivitas mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan?

4. apakah rasio profitabilitas mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan?

5. Apakah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas

mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan secara simultan?

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Bagi bidang akuntansi dan keuangan dapat menjadi refrensi bagi pengembangan ilmu

akuntansi maupun keuangan mengenai kebijakan dividen tunai.

Bagi Penulis penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan

tentang Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2010. Selain itu, penulisan skripsi ini

merupakan latihan bagi penulis untuk mengembangkan potensi dalam bidang

penulisan.

Manfaat Terapan

Bagi investor, calon investor, analis, dan pemerhati investasi hasil penelitian ini dapat

memberikan pedoman pengambilan keputusan investasi terkait dengan tingkat

pengembalian yang berupa dividen tunai perusahaan.

Bagi pihak manajemen sebagai salah satu acuan pengambilan keputusan pendanaan,

apakah laba akan dibayarkan kepada investor atau ditahan untuk reinvestasi internal

perusahaan.

Page 19: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

6

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Dividen

Menurut Baridwan (2000), dividen adalah pembagian kepada pemegang saham yang

sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki. Dividen merupakan distribusi laba kepada

pemegang saham dalam bentuk aktiva atau saham perusahaan penerbit.

Bentuk Dividen

Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham terdiri atas beberapa bentuk.

Bentuk-bentuk dividen menurut Dyckman (2001) adalah:

1. Dividen Tunai

merupakan bentuk umum dari distribusi kepada pemegang saham. Sebelum dividen

tunai dapat dibayarkan kepada pemegang saham biasa, setiap preferensi dividen

preferen harus dibayarkan kepada pemegang sahm preferen.

2. Dividen Properti

Perusahaan terkadang membayar dividen dengan aktva non kas, yang disebut aktiva

properti. Properti dapat berupa sekuritas perusahaan lain yang dimiliki perusahaan,

real estate, barang dagangan, atau setiap aktiva non kas lainnya yang ditetapkan

dewan direksi.

3. Dividen Likuidasi

merupakan distribusi yang berupa pengembalian tambahan modal disetor dan bukan

laba ditahan. Dividen likuidasi tepat digunakan apabila memiliki peluang untuk

mempertahankan sumber daya sebagai penggantian aktiva.

4. Dividen Saham

Page 20: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

7

merupakan distribusi proporsional atas tambahan saham biasa atau saham preferen

perusahaan kepada pemegang saham. Dividen saham tidak megubah aktiva,

kewajiban, atau total ekuitas pemegang saham perusahaan penerbit.

Indikator Pembagian Dividen

Menurut Warsono (2003), ada 2 indikator untuk mengukur kebijakan dividen yang

digunakan :

1. Hasil Dividen (Dividend Yield) adalah rasio yang menghubungkan deviden yang dibayar

dengan harga saham biasa. Dividen Yield menyediakan suatu ukuran komponen

pengembalian total yang dihasilkan dividen, dengan menambahkan apresiasi harga yang

ada. Beberapa investor menggunakan dividen yield sebagai suatu ukuran risiko dan

sebagai suatu penyaring investasi, yaitu mereka akan berusaha menginvestasikan dananya

dalam saham yang menghasilkan dividen yield yang tinggi.

2. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) adalah kebijakan dividen tunai

yang membandingkan rasio perbandingan antara deviden dengan laba yang tersedia bagi

pemegang saham biasa. DPR banyak digunakan dalam penilaian sebagai cara

pengestimasian dividen untuk periode yang akan datang.

Kebijakan Dividen (Dividend Policy)

Menurut Njoo (2008), Kebijakan dividen merupakan keputusan yang menentukan apakah

laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang

saham atau akan ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Menurut Bringham (1999)

terdapat beberapa teori kebijakan dividen yaitu :

Page 21: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

8

1. Dividen Irrelevance Theory (Ketidakrelevanan Dividen)

Miller dan Modigliani (1961) menyimpulkan bahwa nilai perusahaan saat ini tidak

dipengaruhi oleh kebijakan dividen. Oleh karenanya pemegang saham dapat

menerima kas dari perusahaan saat ini dalam bentuk pembayaran dividen atau

menerimanya dalam bentuk capital gain.

2. Bird in The Hand Theory

Miller dan Modigliani (1961) berpendapat dan telah dibuktikan secara matematis

bahwa investor merasa sama saja apakah menerima dividen saat ini atau

menerima capital gain dimasa datang.

3. Tax Preference Theory

Teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen

dan capital gain maka para investor lebih menyukai capital gain karena dapat

menunda pembayaran pajak.

4. Information Content or Signalling Hypothesis

Di dalam teori Miller dan Modigliani (1961) berpendapat bahwa suatu kenaikan

dividen yang diatas kenaikan normal biasanya merupakan suatu sinyal kepada

para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang

baik di masa yang akan datang. Teori ini juga digunakan sebagai acuan dalam

penelitian yang dilakukan oleh Penulis.

5. Clientele Effects

Disatu pihak, terdapat investor yang lebih menyukai memperoleh pendapatan saat

ini dalam bentuk dividen, dipihak lain terdapat investor yang lebih menyukai

untuk menginvestasikan kembali pendapatan mereka karena kelompok investor ini

berada dalam tarif pajak cukup tinggi.

Page 22: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

9

Analisis Rasio Keuangan

Laporan keuangan menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002: 2) adalah

bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam

berbagai cara seperti misalnya laporan arus kas atas laporan arus dana), catatan atau laporan

lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan

keuangan dapat digunakan untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan posisi

keuangan dan hasil-hasil yang ingin dicapai oleh perusahaan. Salah satu alat ukur untuk

menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan. (Sartono, 1994)

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan

dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Harahap, 1998).

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship)

antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain dan dengan menggunakan alat analisis

berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada analis mengenai

baik atau buruknya kondisi keuangan suatu perusahaan (Munawir, 2002). Berdasarkan

pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan adalah suatu alat

analisis yang dapat digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan kinerja serta kondisi

keuangan perusahaan melalui angka-angka rasio yang telah diinterpretasikan oleh analis.

Adapun kriteria untuk menentukan sehat atau tidaknya posisi keuangan suatu perusahaan,

dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok rasio keuangan, yaitu :

1. Rasio Likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya yang

harus dipenuhi.

2. Rasio Aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan

Page 23: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

10

mengelola aktiva-aktivanya. Dapat diukur dengan:

3. Rasio Leverage/Hutang adalah rasio keuangan yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya

kepada kreditur.

4. Rasio Profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan.

Pengembangan Hipotesis

1. Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang

harus segera dipenuhi (Sulistyo,2000). Rasio likuiditas diwakilkan oleh current ratio.

tinggi rendahnya current ratio dapat berpengaruh pada kebijakan dividen tunai. Jika

current ratio perusahaan relatif tinggi dapat meningkatkan jumlah dividen yang

dibagikan, karena perusahaan yang mempunyai current ratio yang tinggi lebih aman

untuk membayarkan dividen dalam jumlah yang lebih besar daripada perusahaan yang

memiliki current ratio rendah. Hal ini terjadi karena aktiva lancar yang dapat

digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan laba jumlahnya cukup besar sehingga

pemenuhan kewajiban jangka pendek akan terjamin dan sisanya dapat digunakan

untuk membagi dividen. Pernyataan ini didukung oleh Prasetyaningsih (2004) yang

menyatakan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap DPR.

H1 : current ratio memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout

ratio

2. Rasio leverage adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada kreditur. Rasio

leverage diwakilkan oleh debt to equity ratio (DER), maka semakin tinggi DER

Page 24: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

11

perusahaan semakin banyak perusahaan harus membayar kewajibannya, maka dividen

yang dibayarkan akan semakin sedikit. Pernyataan ini didukung oleh Parthington

(dalam Prasetyaningsih, 2004) yang menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan

negatif terhadap DPR.

H2 : DER memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio

3. Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan

mengelola aktiva-aktivanya. Rasio aktivitas diwakilkan oleh Total Assets Turnover

TATO, maka semakin tinggi TATO semakin efektif perusahaan tersebut

memanfaatkan sumber dayanya sehingga laba semakin banyak dan kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen semakin besar. Hal ini didukung oleh Ruwaida

(dalam Susanti, 2003) yang menyatakan bahwa TATO berpengaruh signifikan

terhadap DPR.

H3 : TATO memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio

4. Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang dibagikan pada

investor adalah keuntungan setelah dikurangi kewajiban, yaitu bunga dan pajak. Rasio

profitabillitas diwakilkan oleh Return on Equity (ROE), maka semakin tinggi ROE

keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersebut semakin besar dan dividen yang

dibayarkan semakin besar pula. Teori ini didukung oleh Suharli dan Oktorina (2005)

bahwa ROE memiliki pengaruh signifikan terhadap DPR.

H4 : ROE memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio

Page 25: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

12

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi yang akan diamati dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BEI selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2009-2010. Sedangkan sampel yang digunakan

adalah perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penellitian ini adalah non probability sampling yaitu purposive /

judgement sampling. Dalam purposive sampling sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu

yang dianggap merupakan kriteria penting dari populasi. Kriteria yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan selalu membagikan dividen pada periode 2009 – 2010

berturut-turut dan tidak termasuk data outlier.

Tabel 1

Proses Pemilihan Sampel

No. KRITERIA JUMLAH

1. Saham perusahaan yang terdaftar pada periode

tahun 2009 dan 2010

252

2. Perusahaan yang tidak membagikan dividen pada

periode tahun 2009 dan 2010

186

Total Sampel Perusahaan 56

Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011

Berdasarkan kriteriteria yang telah ditentukan diperoleh jumlah sampel sebanyak 56

perusahaan. Perusahaan yang dikeluarkan dari populasi untuk dijadikan sampel adalah

Page 26: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

13

perusahaan yang tidak membagikan dividen tahun 2009-2010 berturut-turut atau termasuk

data yang outlier.

Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari

ICMD berupa laporan tahunan perusahaan yang listing di BEI dari tahun 2009 dan masih

listing sampai tahun 2010. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode

dokumentsi atau kutipan langsung dari berbagai sumber.

Indikator Empiris

1. Rasio Likuiditas

Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar = aktiva lancar / hutang lancar ....................................................... (1)

(Sumber: Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, 2003: 34)

2. Rasio Aktivitas

Perputaran Aktiva Total (Total Assets Turnover/TATO)

TATO = Penjualan / Total aktiva bersih................................................................ (2)

(Sumber: Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan,2003: 36)

3. Rasio Leverage/Hutang

Debt Equity Ratio : jumlah hutang / jumlah modal sendiri.................................. (3)

4. Rasio Profitabilitas

ROE = laba setelah pajak / modal sendiri............................................................. (4)

(Sumber: Sawir, Analisa Kinerja Keuangan Perusahaan, 2005: 20)

5. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR)

DPR = dividen kas / laba setelah pajak (5)

Page 27: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

14

Teknik dan Langkah-langkah Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif dengan

menggunakan alat analisis regresi berganda. Dipilih alat analisis regresi berganda karena alat

analisis ini selain mengukur kekuatan hubungan antara 3 variabel atau lebih juga menunjukan

hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Sebagai salah satu alat dalam statistika

inferensial-parametrik, sebelum analisis regresi ini dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan

pengujian linearitas yaitu uji normalitas data dan bebas dari asumsi klasik yang meliputi

multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas (Sujianto, 2007)

1. Melakukan uji asumsi klasik

1.1. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2005).Normalitas error merupakan asumsi terpenting dalam statistik parametrik

sehingga pengujian terhadap normalitas error harus dilakukan agar asumsi dalam

statistika parametrik terpenuhi.Untuk menghindari terjadinya bias, data yang

digunakan harus berdistribusi normal.Uji normalitas dapat dilakukan dengananalisis

statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

- Jika nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi

adalah tidak normal.

- Jika nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05. Distribusi

adalah normal.

Page 28: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

15

1.2. Multikolinieritas

Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik haruslah bebas dari

masalah multikolinieritas. Untuk mengetahui adanya masalah multikolinieritas atau

tidak dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF ( variance inflation factor ),

Tolenrance = 1/VIF. Suatu model regresi dikatakan terkena masalah multikolinieritas

jika mempunyai nilai VIF di atas 10 dan nilai Tolerance dibawah 0,10 (Ghozali,

2005:92).

1.3. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada korelasi

antara residual pada periode t dengan residual pada periode t-1 (sebelumnya). Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara

yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Dalam

penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson (DW test). Menurut Budi (2007 : 158),

penentuan pengambilan keputusannya adalah :

o Jika D-W > dU, maka tidak ada autokorelasi

o Jika D-W < dU, maka terjadi autokorelasi

o Jika dL < D-W < dU, maka tidak dapat dideteksi apakah terjadi

autokorelasi atau tidak.

1.4. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Page 29: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

16

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisistas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas kita dapat

menggunakan uji Glesjer. Dalam uji Glesjer apabila koefisien parameter beta dari

persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukan bahwa

dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan

sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi

homokedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak. Dikatak tidak

signifikan apabila probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5%

(Ghozali, 2005:108).

2. Memasukan variabel bebas dan terikat ke dalam persamaan regresi

DPR = a + β1CR + β2DTA + β3TATO + β4ROE + e

Dimana :

DPR = dividend payout ratio sebagai proksi dari kebijakan dividen tunai

CR = current ratio sebagai proksi dari ratio likuiditas

DTA = debt to total assets sebagai proksi dari ratio leverage

TATO = total assets turn over sebagai proksi dari ratio aktivitas

ROE = return on equity sebagai proksi dari ratio profitabilitas

α = konstanta

β = koefisien regresi variabel bebas

e = nilai eror

3. Melakukan uji hipotesa yang terdiri dari hipotesa parsial dan hipotesa berganda

Page 30: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

17

Hipotesa parsial (uji t) untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Hipotesa berganda ( uji F ) untuk menguji apakah varibabel bebas secara

bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 ratio likuiditas, ratio leverage, ratio aktivitas, dan

ratio profitabilitas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap

kebijakan dividen tunai.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 ratio likuiditas, ratio leverage, ratio aktivitas, dan

ratio profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

kebijakan dividen tunai.

4. Mengambil keputusan atas uji hipotesa yang dilakukan dengan kriteria :

Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak

5. Interpretasi terhadap hasil penelitian dan menyimpulkan hasil analisis.

Page 31: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

18

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Data Deskriptif

Untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai data penelitian, maka pada tabel 2

berikut disajikan statistik deskriptif data sampel keseluruhan sebagai berikut:

Tabel 2

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

CR 56 .33 10.68 2.6379

DER 56 .10 4.25 1.0432

TATO 56 .33 2.44 1.1105

ROE 56 .93 83.72 21.4755

DPR 56 .00 1.20 .3497

Valid N (listwise) 56

Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)

Hasil Pengujian Normalitas

Adapun hasil analisis menggunakan analisis statistic non-parametrik One-Sample

Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3

Uji Normalitas

Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 56

Kolmogorov-Smirnov Z .824

Asymp. Sig. (2-tailed) .506

Page 32: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

19

Untuk menentukan residual dengan uji Kolmogorov-Smirnov, nilai signifikansi harus diatas

0,05 atau 5% (Imam Ghozali, 2005). Berdasarkan pengujian terhadap normalitas residual

dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 2 menunjukkan mempunyai nilai

signifikansi sebesar 0.506 Dimana hasilnya menunjukkan tingkat signifikansi di atas 0,05, hal

ini menunjukan residual yang ada normal.

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Tabel 4

Uji Multikolinearitas

(Variance Inflation Factor)

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CR .574 1.742

DER .636 1.573

TATO .920 1.087

ROE .864 1.157

a. Dependent Variable: DPR

Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)

Dari hasil perhitungan nilai Tolerance yang terdapat pada tabel diatas menunjukan tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada

korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukan hal yang sama

tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model

regresi.

Page 33: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

20

Hasil Pengujian Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan dengan durbin waston pada uji regresi linear. Di bawah ini

akan ditunjukkan hasil uji durbin waston pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 5

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .241a .058 -.016 .17405 1.917

a. Predictors: (Constant), ROE, DER, TATO, CR

b. Dependent Variable: DPR

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)

Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,917.

Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0.05 dan jumlah data (n) = 56, seta k = 4 (k

adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai dL sebesar 1,4201 dan dU sebesar 1.7246

(data berdasarkan tabel durbin waston). Karena nilai DW (1,917) > nilai DU (1,7246), tetapi

nilai DW (1,917) < nilai 4-DU (2,2754), maka tidak terdapat autokorelasi

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glesjer, adapun hasil

pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glesjer diperlihatkan pada tabel 6 dibawah ini:

Page 34: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

21

Tabel 6

Uji Heterokedastisitas

(Uji Glesjer)

Coefficientsa

Model Sig.

1 (Constant) .061

CR .657

DER .590

TATO .485

ROE .356

a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)

Dari tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa koefisien parameter beta tidak signifikan

secara statistik. Hal ini dapat diketahui dari probabilitas signifikansi pada keempat variabel

independen berada di atas tingkat kepercayaan yaitu sebesar 5%. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa asumsi homokedastisitas tidak dapat ditolak atau model regresi bebas

dari masalah heterokedastisitas.

Uji Regresi Berganda

Di bawah ini tabel 7 yang menunjukkan hasil analisis berupa beta coefficients untuk

memperoleh model regresi sebagai berikut :

Page 35: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

22

Tabel 7

Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) .259 .149

CR .025 .023

DER -.038 .053

TATO -.038 .083

ROE .005 .002

a. Dependent Variable: DPR

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)

Berdasarkan hasil analis data dengan menggunakan software statistik SPSS 17 seperti

pada Tabel , selanjutnya dapat dirumuskan persamaan regresi berganda sebagai berikut:

DPR = 0,259 + 0,025 CR – 0,038 DER – 0,038 TATO + 0,005 ROE + e

Pengujian Hipotesis

Pengujian Secara Parsial

Hasil pengujian hipotesis secara parsial dan besarnya nilai signifikansi dengan

menggunakan sofware SPSS 17 dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:

Page 36: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

23

Tabel 8

Uji Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Sig.

B

1 (Constant) .259 .088

CR .025 .292*

DER -.038 .476*

TATO -.038 .644*

ROE .005 .049*

a. Dependent Variable: DPR Keterangan * : tingkat signifikansi α = 10%

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)

Berdasarkan pada tabel diatas, maka dapat disimpulkan mengenai pengujian

hipotesis secara parsial yang telah dibuat sebelumnya sebagai berikut:

Hipotesis 1: Current ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 tersebut pada tabel diatas menunjukkan bahwa

variabel CR secara statistik signifikan pada α = 0.05, sedangkan Pvalue CR adalah 0.292.

Sehingga Pvalue > 0,05; maka H0 DITERIMA atau HIPOTESIS 1 DITOLAK. Dengan

demikian, CR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.

Hasil pengujian ini bertolak belakang dengan penelitian Maria (2008), yang menyatakan

bahwa current ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap DPR. Tetapi hasil pengujian

ini mendukung hasil penelitian Abdul (2010) dan Hani (2011) bahwa current ratio tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap DPR.

Page 37: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

24

Hal ini dapat disebabkan karena aktiva lancar yang tinggi belum tentu berbentuk kas. Aktiva

lancar tersebut bisa saja dalam bentuk piutang dan persediaan. Sedangkan yang dibagikan

untuk dividen adalah aktiva lancar yang berbentuk kas. Hal ini dapat dibuktikan melalui

laporan keuangan PT. Budi Acid Jaya yang memiliki rasio likuiditas sebesar 1,14 pada tahun

2009 lalu mengalami penurunan di tahun 2010 menjadi 1,03, tetapi prosentase DPR

mengalami kenaikan dari 23,79% di tahun 2009 menjadi 39,48% pada tahun 2010. Dari

laporan keuangan dapat diketahui bahwa kas juga mengalami kenaikan pada tahun 2009 Rp.

57.829 menjadi Rp. 177.762 di tahun 2010.

Ada kemungkinan lain bahwa perusahaan berusaha menarik investor untuk menginvestasikan

dananya di perusahaan tersebut dengan memberikan deviden yang tinggi. Sebagian besar

investor tertarik untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan yang memberi dividen

yang tinggi, karena ini menunjukan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang bagus dan

memungkinkan pembagian dividen yang lebih besar lagi di masa yang akan datang (Yuliani,

2009)

Hal ini ditunjukan pada laporan keuangan milik PT. Adaro Energy yang rasio likuiditasnya

mengalami penurunan dari 1,98 pada tahun 2009 menjadi 1,76 di tahun 2010, serta kas yang

juga mengalami penurunan dari Rp. 11.274.623 menjadi Rp. 5.459971, tetapi DPR nya

mengalami kenaikan dari 12,45% menjadi 29,71%.

Hipotesis 2: Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 tersebut pada tabel diatas menunjukkan bahwa

variabel DER secara statistik signifikan pada α = 0.05, sedangkan Pvalue DER adalah 0,476.

Sehingga Pvalue > 0,05; maka H0 DITERIMA atau HIPOTESIS 2 DITOLAK. Dengan

demikian, DER tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.

Page 38: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

25

Hal ini dapat terjadi apabila perusahaan pada periode tersebut sudah melunasi hutangnya

maka kebijakan dividen tunai yang dibayarkan rendah dan apabila pada periode tersebut

perusahaan tidak berhutang, maka kebijakan dividen yang dibayarkan juga tinggi.

Hal ini dibuktikan dari laporan keuangan milik PT. PP London Sumatra Indonesia yang DER

nya mengalami penurunan dari 0,27 di tahun 2009 menjadi 0,23 pada tahun 2010, DPR nya

pun mengalami penurunan searah yaitu dari 40,31 menjadi 8,06.

Selain itu, perusahaan berusaha menarik investor untuk menginvestasikan dananya di

perusahaan tersebut sehingga memberikan dividen yang tinggi. Contohnya ada pada laporan

keuangan milik PT. Budi Acid Jaya tahun 2009-2010 mengalami kenaikan DER dari 1,1

menjadi 1,53, tetapi tetap menaikan pembagian dividen dari 23,79% menjadi 39,48%, dan

dari laporan keuangan tersebut didapatkan informasi bahwa perusahaan tersebut mengalami

kerugian. Kemungkinan perusahaan tersebut membiayai dividen dari hutang karena kas dan

hutang mengalami kenaikan secara bersamaan.

Hasil analisis tersebut sejalan dengan penelitian Yuliani (2008) dan Njoo (2008) bahwa

semakin tinggi rasio leverage, maka semakin tinggi pula dividen yang dibayarkan

perusahaan. Tetapi hipotesis ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria

(2008) yang menyatakan bahwa semakin tinggi DER, maka semakin kecil DPR.

Hipotesis 3: Total Assets to Turnover (TATO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

DPR.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 tersebut pada tabel diatas menunjukkan bahwa

variabel TATO secara statistik signifikan pada α = 0.05, sedangkan Pvalue TATO adalah

0,644. Sehingga Pvalue > 0,05; maka H0 DITERIMA atau HIPOTESIS 3 DITOLAK.

Dengan demikian, TATO tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.

Page 39: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

26

Hasil pengujian ini tidak mendukung hasil penelitian Njoo (2008) yang menyatakan adanya

korelasi signifikan antar TATO dan DPR, tetapi hasil hipotesis ini mendukung hasil

penelitian Yuliani (2008). Hal ini dapat terjadi karena hasil penjualan digunakan untuk

investasi perusahaan seperti untuk membeli aktiva tetap. Salah satu perusahaan yang

melakukannya adalah PT. Intraco Penta. Pada tahun 2009 memiliki TATO 1,01, lalu

mengalami kenaikan pada tahun 2010 menjadi 1,12, tetapi kebijakan dividen justru menurun

dari 34,59% menjadi 29,12%. Dari laporan keuangan diperoleh informasi bahwa laba

mengalami kenaikan dari Rp. 37.473 menjadi Rp. 83.081 tetapi kas justru mengalami

penurunan dari Rp. 69.602 menjadi Rp. 64.570 dan aktiva tetap mengalami kenaikan dari Rp.

142.789 menjadi 156.618.

Selain itu mungkin penjualan tinggi tapi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

operasionalnya juga tinggi, sehingga laba kecil dan dividen yang dibagikan pada pemegang

saham juga kecil. Perusahaan yang mengalami hal tersebut adalah PT. Supreme Cable

Manufacturing, dari laporan keuangan tahun 2009-2010 mengalami kenaikan TATO dari

1,45 menjadi 1,9, tetapi mengalami penurunan dividen dari 33,4% menjadi 30,45%. Dari

laporan keuangan diperoleh informasi bahwa penjualan mengalami kenaikan dari Rp.

1.510.071 menjadi Rp. 2.198.397, tetapi diperoleh keterangan bahwa perusahaan mengalami

kerugian dan juga bersamaan dengan adanya peningkatan biaya.

Hipotesis 4: Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 4 tersebut pada tabel diatas menunjukkan bahwa

variabel ROE secara statistik signifikan pada α = 0.05, sedangkan Pvalue ROE adalah 0,049.

Sehingga Pvalue < 0,05; maka H0 DITERIMA atau HIPOTESIS 4 DITOLAK. Dengan

demikian, ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.

Page 40: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

27

Secara teoritis hubungan antara kedua variabel tersebut yaitu return on equity (ROE)

terhadap dividen payout ratio (DPR) dapat diterima yaitu apabila perusahaan memiliki ROE

yang tinggi tentu akan berdampak positif terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar

dividen kepada pemegang saham yang lebih tinggi.

Hasil pengujian ini mendukung penelitian dari Nasrul (2004) dan Yuliani (2009), bahwa

semakin tinggi keuntungan yang diterima perusahaan, maka akan berpengaruh pada tingginya

ketersediaan dana pada perusahaan yang dialokasikan untuk dividen. Kemampuan

manajemen perusahaan dalam mengolah modal menjadi laba perusahaan merupakan salah

satu faktor yang diperhatikan oleh investor dalam mempertimbangkan keputusan untuk

melakukan investasi.

Tanda positif dalam penelitian ini sesuai dengan teori Information content or signaling

hypothesis, Mondigliani-Miller yang menyatakan bahwa kenaikan dividen merupakan suatu

sinyal kepada para investor bahwa manajemen meramalkan suatu penghasilan yang baik di

masa yang akan datang, berdasarkan teori tersebut menunjukkan bahwa penghasilan tinggi

yang dimiliki yang tercermin dalam return on Equity (ROE) menunjukkan pengaruh positif

terhadap kebijakan dividen yang tercermin dalam dividend payout ratio (DPR).

Pengujian Secara Simultan ( Uji F)

Pengujian Goodness of Fit Model (Uji F)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara

simultan dapat berpengaruh terhadap variabel dependen (goodness of fit model). Untuk

pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Uji F (F test). Adapun hasil pengujian secara

simultan adalah sebagai berikut :

Page 41: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

28

Tabel 9

Pengujian Goodness of Fit Model (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .509 4 .127 1.751 .153a

Residual 3.704 51 .073

Total 4.212 55

a. Predictors: (Constant), ROE, DER, TATO, CR

b. Dependent Variable: DPR

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)

Pada tabel 9 diatas, menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0.153 dengan signifikansi

pada α = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (DPR). Nilai koefisien deteriminasi (adjusted R2)

0,052 atau 5,2% hal ini berarti 5,2% variasi DPR dapat dijelaskan oleh ROE sedangkan

sisanya sebesar 94,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian

ini.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

1 .348a .121 .052

a. Predictors: (Constant), ROE, DER, TATO, CR

b. Dependent Variable: DPR

Page 42: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

29

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji regresi linear berganda selama periode

pengamatan (2009-2010). Dengan menggunakan sample penelitian sebanyak 56 perusahaan,

menunjukan bahwa dari 5 hipotesis yang diajukan secara parsial hanya Return on Equity

(ROE) yang memiliki pengaruh signifikan, sedangkan Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio

(DER), dan Total Assets Turnover (TATO) tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Secara

simultan CR, DER, TATO, dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.

Implikasi Teoritis

Penelitian ini dapat berguna untuk menambah info bagi ilmu manajemen keuangan

perusahaan khususnya tentang pengaruh profitabilitas yang diwakilkan oleh Return on Equity

(ROE) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil dari penelitian ini sejalan dengan hasil-

hasil penelitian sebelumnya milik Nasrul (2004) dan Yuliani (2009) yang menyatakan bahwa

ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DPR.

Implikasi Terapan

Implikasi kebijakan yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah :

1. Bagi Investor

Hasil penelitian menunjukan bahwa ROE berpengaruh secara signifikan terhadap DPR,

maka para investor perlu memperhatikan perubahan pada profitabilitas dalam menetapkan

keputusan investasi di pasar modal berdasarkan besar kecilnya pembayaran dividen,

karena semakin besar profitabilitas kemungkinan pembayaran dividen akan semakin

besar pula.

Page 43: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

30

2. Bagi Perusahaan

Bagi pihak perusahaan dalam mengambil keputusan kebijakan dividen dapat lebih

mempertimbangkan faktor profitabilitas, karena dengan profitabilitas yang tinggi pihak

perusahaan dapat membayar dividen yang lebih besar kepada investor sehingga dapat

menarik perhatian para investor untuk berinvestasi pada perusahaan.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan sebagai bahan revisi

untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan penelitian ini antara lain adalah:

1. Penelitian ini hanya dapat menunjukan pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas,dan

profitabilitas sebesar 5,2 %. Angka tersebut sangat kecil sehingga hasil tersebut belum

mampu untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap jumlah DPR.

2. Secara simultan CR, DER, TATO, dan ROE juga tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap DPR. Sehingga variabel dalam penelitian ini belum mampu menunjukan

keterkaitan faktor fundamental yang berkaitan dengan dividen.

3. Variable TATO tidak berpengaruh terhadap DPR, kemungkinan karena TATO tidak

langsung berhubungan kebijakan dividen, tetapi harus dihubungkan dahulu dengan

profitabilitas, sedangkan profitabilitas yang diwakili oleh ROE dalam penelitian ini

memiliki pengaruh signifikan terhadap DPR.

Agenda Penelitian Mendatang

Disarankan untuk penelitian yang akan datang perlu memasukkan yang lain seperti:

1. faktor eksternal seperti tingkat pertumbuhan perusahaan (growth), risiko pasar (beta),

ukuran perusahaan (firm size), dan kondisi makro lainnya, seperti inflasi, pajak

penghasilan, tingkat bunga, dan lain-lain (Julenah, 2011). Sehingga bagi calon

Page 44: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

31

investor selain melihat rasio keuangan, juga perlu mempertimbangkan faktor eksternal

dan disesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini.

2. Jika akan menggunakan variable TATO sebaiknya di mediasi dahulu terhadap

profitabilitas baru dihubungkan terhadap DPR.

Page 45: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

32

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan,Zaki. 2000 Intermediate Acoounting.Edisi Ketujuh, BPFE, Yogyakarta.

Bambang Riyanto.1995.Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.Edisi Keempat, BPFE,

Yogyakarta.

Dwi Purwanti dan Peni Sawitri. 2009. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kebijakan

Dividen.Jurnal Bisma vol.3 no.2.Universitas Gunadarma, Jakarta.

Bringham dan Houston, 2006.Fundamentals of Financial Management.edisi 10, Jakarta :

Salemba Empat

Dyckman, Thomas R, Roland E. Dukes, dan Charles J. Davis, 1996. Akuntansi Intermediate,

Jilid Dua, Edisi Ketiga, Terjemahan oleh Herman Wibowo.2001. Erlangga, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro – Semarang.

Hani, Diana Latiefasari. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (Studi empiris

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2005-2009). Skripsi. Fakultas

Ekonomi Universitas Dipenogoro.

Harahap, Sofyan. 2009. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga, Edisi 1. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Hermi, 2004. Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas Pada

Perusahaan Perdagangan Besar Barang Produksi di BEJ tahun 1999-2002. Jurnal

Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi. Fakultas Ekonomi Universitas

Trisakti, Jakarta.

Ihalauw, John J.O.I. 2004. Bangunan Teori. SWCU Press, Salatiga.

Kadir, Abdul. 2010. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen. Fakultas

Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Miller, M.H, dan F. Modigiliani. 1961. Dividend Policy, Growth, and the Valuation of Share.

Journal of Business, Vol.34: 411-433.

Page 46: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

33

Nasrul, Idiansyah Harahap. 2004. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dividend

Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Go-Publik di Bursa Efek Jakarta. Tesis

Program Pascasarjana USU. Medan. (Tidak dipublikasikan).

Njoo, Sylvia Puji Lestari. 2008. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Fakultas

Ekonomi Universitas Brawijaya.

Parthington. 1989. Dividend Policy : Case Study Australian Capital Market. Journal of

Finance: 155-176

Priono, Tesdi. 2006. Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan, Pertumbuhan Aset dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Dividen per Share di BEI tahun 2002-2004. Skripsi

Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Sawir, A 2004. Kebijakan Pendanaan dan Resturturiksasi Perusahaan. PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Suharli dan Harahap, Sofyan Safri. 2004. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Suharli, Michell. 2006. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Harga Saham terhadap

Jumlah Dividen Tunai. Skripsi Akuntansi. Universitas Katholik Atma Jaya, Jakarta.

Sunarto dan Kartika Andi. 2003. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Di BEJ.

Jurnal Bisnis Dan Ekonomi Vol 10.No 1: 67-82.

Warsono. 2003, Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid Satu, Bayumedia, Malang.

Yuliani. 2009. Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, Rasio

Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di BEI. Skripsi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Page 47: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

34

Curriculum Vitae

Nama : Astri Hardiyanti

Nim : 232009183

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Oktober 1990

Alamat Asal : Pamulang permai I blok A58/3, Tangerang Selatan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kebijakan Dividen

pada Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009 dan 2010.

Riwayat Pendidikan : SMK Tarakanita (2006-2009)

SMP Katolik Mater Dei (2003-2006)

SD Katolik Mater Dei (1997-2003)

Riwayat Kepanitiaan : 1. Panitia Retreat FEB 2010

2. Panitia Valentine Extravaganza 2011

3. Panitia Retreat Youth “Choosen Generation” 2011

4. Panitia Pentas Seni Budaya Indonesia 2012

Riwayat Seminar : 1. Seminar Nasional on Accounting “Peran Akuntansi dalam Pemberantasan Korupsi"

2. Seminar Nasional KSM “Become an Enterpreneur” 2010

3. Seminar “Love, Sex, and Dating”

Page 48: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

35

4. Seminar Nasional Kewirausahaan “Inspire, Instruct, Improve : Other Side

of Business

5. Workshop Forex 2011

Page 49: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

36

LAMPIRAN 1

NO COMPANY CR TATO DTA ROE DPR (%)

Agriculture, forest, fishing 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010

1 Astra Argo Lestari (AALI) 1,83 1,93 0,98 1,01 0,18 0,19 26,67 28 64,96 49,97

2 PT. PP London Sumatra Indonesia (LSIP) 1,42 2,39 0,66 0,65 0,27 0,23 18,55 22,7 40,31 8,06

Mining and mining service

3 PT. Adaro Energy (ADRO) 1,98 1,76 0,64 0,61 1,42 1,18 25,03 11,9 12,45 29,71

4 PT. Medco Energi Internasional (MEDC) 1,55 2,04 0,33 0,41 1,85 1,86 2,71 10,6 41,27 23,43

5 PT. Perusahaan Gas Negara (PGAS) 2,48 3,43 0,63 0,62 1,35 1,22 53,09 45 56,12 56,03

Constructions

6 PT. Petrosea (PTRO) 1,34 1,04 0,88 0,84 1,43 0,84 1,99 35 96,41 31,76

Food and beverages

7 PT. Delta Jakarta (DLTA) 4,53 6,33 0,97 0,77 0,27 0,2 21,43 24,2 120 120

8 PT. Indofood Sukses Makmur (INDF) 1,16 2,04 0,93 0,81 2,45 1,34 20,44 17,6 39,34 39,55

9 PT. Tunas Baru Lampung (TBLA) 1,01 1,11 1 0,81 2,09 1,95 27,89 20 3,24 14,84

Tobacco

10 PT. Gudang Garam (GGRM) 2,46 2,7 1,21 1,23 0,48 0,44 18,88 19,6 36,19 40,84

Chemical and allied products

11 PT. Aneka Kimia Raya (AKRA) 0,96 1,05 1,48 1,59 2,2 2,01 15,78 13 28,56 2,44

12 PT. Budi Acid Jaya (BUDI) 1,14 1,03 1,11 1,08 1,1 1,53 19,68 6,05 23,79 39,48

Plastics and glass products

13 PT. Asahimas flat glass (AMFG) 3,34 3,94 0,97 1,02 0,29 0,29 4,4 18 25,8 10,49

14 PT. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) 3 5,55 0,8 0,73 0,24 0,17 25,72 24,7 30,16 30,02

15 PT. Semen Gresik (SMGR) 3,58 2,92 1,11 0,92 0,26 0,29 32,62 30,3 44,66 40,49

Cables

16 PT. Sumi Indo Kabel (IKBI) 7,18 5,01 1,53 2,04 0,14 0,22 5,84 0,93 14,92 66,52

17 PT. Supreme Cable Manufacturing and commerce

(SCCO) 1,2 1,26 1,45 1,9 1,77 1,72 4,92 14,4 33,4 30,45

18 PT. Sumi Indo Kabel (SUMI) 7,18 5,01 1,53 2,04 0,14 0,22 5,84 0,93 14,92 66,52

Electronics and office equipment

19 PT. Astra Graphia (ASGR) 1,46 1,51 1,72 1,59 1,03 1,1 17,57 25,4 0,28 0,28

Automotive and allied products

20 PT. Astra Otoparts (AUTO) 2,17 1,76 1,13 1,12 0,39 0,38 23,94 29,6 47,98 29,33

21 PT. Gajah Tunggal (GJTL) 1,86 1,76 0,89 0,95 2,32 1,94 33,9 23,6 5,77 5,03

22 PT. Intraco Penta (INTA) 1,43 2,19 1,01 1,12 2,19 1,66 10,31 20,2 34,59 29,12

Pharmaceuticals

23 PT. Darya Varia Laboratoria (DVLA) 3,05 3,72 1,11 1,09 0,41 0,33 13,02 17,3 0,35 0,3

24 PT. Tempo Scan Pacific (TSPC) 3,47 3,37 1,38 1,43 0,34 0,36 14,94 18,8 0,44 0,37

Consumer Goods

25 PT. Mandom Indonesia (TCID) 7,26 10,7 1,4 1,4 0,13 0,1 14,15 13,9 51,63 52,01

26 PT. Unilever Indonesia (UNVR) 1 0,85 2,44 2,26 1,02 1,15 82,21 83,7 74,94 77,49

Page 50: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

37

Telecommunication

27 PT. XL Axiata (EXCL) 0,33 0,49 0,5 0,64 2,11 1,33 19,42 24,7 53,25 31,49

28 PT. Telekomunikasi Indo (TLKM) 0,6 0,91 0,69 0,69 1,25 0,98 29,49 26 46,23 51,72

Page 51: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

38

Lampiran 2

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CR 56 .33 10.68 2.6379 2.05303

DER 56 .10 4.25 1.0432 .85412

TATO 56 .33 2.44 1.1105 .45887

ROE 56 .93 83.72 21.4755 15.79541

DPR 56 .00 1.20 .3497 .27675

Valid N (listwise) 56

Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)

Lampiran 3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 56

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .25949747

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .110

Negative -.071

Kolmogorov-Smirnov Z .824

Asymp. Sig. (2-tailed) .506

a. Test distribution is Normal.

Page 52: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

39

Lampiran 4

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .259 .149 1.742 .088

CR .025 .023 .185 1.065 .292 .574 1.742

DER -.038 .053 -.118 -.718 .476 .636 1.573

TATO -.038 .083 -.064 -.465 .644 .920 1.087

ROE .005 .002 .285 2.018 .049 .864 1.157

a. Dependent Variable: DPR

Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)

Lampiran 5

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .241a .058 -.016 .17405 1.917

a. Predictors: (Constant), ROE, DER, TATO, CR

b. Dependent Variable: DPR

Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)

Page 53: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

40

Lampiran 6

Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .184 .096 1.912 .061

CR .007 .015 .080 .446 .657

DER -.019 .034 -.092 -.542 .590

TATO .038 .053 .100 .704 .485

ROE -.001 .002 -.136 -.932 .356

a. Dependent Variable: ABS

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)

Lampiran 7

Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .259 .149 1.742 .088

CR .025 .023 .185 1.065 .292

DER -.038 .053 -.118 -.718 .476

TATO -.038 .083 -.064 -.465 .644

ROE .005 .002 .285 2.018 .049

a. Dependent Variable: DPR

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)

Page 54: KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS …

41

Lampiran 8

Uji Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .509 4 .127 1.751 .153a

Residual 3.704 51 .073

Total 4.212 55

a. Predictors: (Constant), ROE, DER, TATO, CR

b. Dependent Variable: DPR

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)

Lampiran 9

Uji Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .259 .149 1.742 .088

CR .025 .023 .185 1.065 .292

DER -.038 .053 -.118 -.718 .476

TATO -.038 .083 -.064 -.465 .644

ROE .005 .002 .285 2.018 .049

a. Dependent Variable: DPR

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)