Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat...

80
Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat Dalam Mengelola Ancaman Keamanan Laut Cina Selatan Tahun 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Soial (S.Sos) oleh: Akbar Fitriyasa 108083100015 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat...

Page 1: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat

Dalam Mengelola Ancaman Keamanan

Laut Cina Selatan Tahun 2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Soial (S.Sos)

oleh:

Akbar Fitriyasa

108083100015

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of
Page 3: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of
Page 4: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of
Page 5: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

v

Abstraksi

Skripsi ini membahas tentang kerjasama militer Vietnam dengan Amerika

Serikat dalam mengelola ancaman keamanan Laut Cina Selatan tahun 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor pendorong Vietnam dalam

meningkatkan kerjasama militer dengan AS melalui MoU 2011. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Dalam penulisan,

penulis menggunakan data sekunder, yakni data yang diperoleh dari kajian

pustaka, seperti, buku, artikel, jurnal, koran, majalah, hasil penelitian dan situs

internet (website) yang dianggap relevan. Kerangka pemikiran yang digunakan

dalam skripsi ini adalah teori neo-realisme, serta konsep keamanan nasional,

aliansi dan perimbangan kekuatan (balance of power).

Penulis menemukan bahwa kerja sama militer Vietnam dengan AS melalui

MoU 2011 dilatar belakangi oleh tiga faktor. Pertama, hal tersebut ditujukan

untuk meningkatkan kapabilitas Angkatan Laut Vietnam, serta dapat

menghadirkan Angkatan Laut AS di LCS, sehingga dapat mengimbangi Angkatan

Laut Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di LCS. Kedua, MoU tersebut ditujukan

untuk menjaga aset-aset serta kegiatan ekonomi Vietnam dari agresifitas patroli

RRT di LCS. Ketiga, Vietnam berani melakukan MoU dengan AS, meskipun

dikritik RRT, karena adanya dukungan negara-negara Asia Tenggara, yaitu

berupa persamaan kepentingan antara AS, Vietnam dan negara-negara Asia

Tenggara lainnya. Dengan demikian, orientasi dari MoU 2011 bukan hanya

semata-mata untuk pengelolaan masalah keamanan maritim biasa saja, namun

juga untuk tujuan perimbangan kekuatan terhadap RRT di LCS.

Kata kunci: Vietnam, kerjasama militer, keamanan nasional, Laut Cina Selatan,

Amerika Serikat.

Page 6: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT, penguasa

alam semesta. Atas rahmat dan hidayah Nya serta inayah Nya, penulis dengan

segenap daya dan upaya mampu menyelesaikan tulisan ini. Shalawat dan salam

semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga serta para

sahabatnya yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan

dan kebahagiaan di alam semesta ini dengan bergelimang ilmu pengetahuan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar sarjana pada

jurusan Hubungan Internasional. Dalam menyusun skripsi ini, penyusun

menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari

berbagai pihak yang telah mendorong dan memotivasi serta membimbing penulis,

baik tenaga, ide maupun pemikiran. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

Kedua Orang tua, yang senantiasa mendampingi disaat suka maupun duka.

Terima kasih tak terhingga kepada Ayahanda Muchtar Effendi dan Ibunda tercinta

Badriyah, atas segala daya upaya, kucuran keringat, sujud panjang serta do’a yang

terus mengalir kepada Allah SWT, letihmu yang terus harapakan keselamatan

juga keberhasilan hidup penulis.

Ibu Mutiara Pertiwi, M.A, selaku dosen pembing, Ibu Debbie Affianty,

M.A, selaku Ketua Jurusan dan para staff dosen yang terlibat dalam membantu

dan membimbing dengan ikhlas atas kesediaan waktu, arahan, motivasi dan

kesabaran hingga pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.

Page 7: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

vii

Tidak lupa pula ucapan terima kasih untuk wanita yang sangat dikasihi

penulis, Resti Deviani, yang dengan pengertian dan cintanya, dapat memberikan

kucuran semangat untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Seluruh keluarga besar HI Internasional 2008, kawan terbaikku dalam

berjuang “Alm. Bung Noviar Nurdiansyah, Bung Faruq Muhandis, Bung Fajar

Fiqh, Bung Mazhar Sandy Priagung dan Bung Haryo Dewanto”, serta teman-

teman terbaikku, senior HI internasional beserta keluarga Najong.

Keluarga besar Sedap Malam, khususnya M. Alfrad Rusyd, dan kawan-

kawan HMI komisariat FISIP. Serta tidak lupa teman satu atap penulis “Ahmad

Mukhlis Jaylani (Oghut, Embe, Jay, Ro’uf, Mukhlis), Ferry Bastian (Peri), Haris

Maknawi (Haris).

Segenap civitas akademik Universitas Islam Negeri Syarrif Hidayatullah

Jakarta, mudah-mudahan atas segala bantuan serta budi baik yang telah penulis

terima selama menjalani pendidikan, mendapatkan ridha Allah SWT. Semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, amin. Atas segala

perhatiannya penulis haturkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Jakarta, 16 Mei 2014

Penulis,

Page 8: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI....…….………………………………………..……………...... v

KATA PENGANTAR……..……………………...………………………...... vi

DAFTAR ISI....………………………………………………………............. viii

DAFTAR TABEL…………………………………………….......................... ix

DAFTAR GAMBAR………………….……………………………………... x

DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………….. xi

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 1

1.2 Pertanyaan Penelitian……………………………………………... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………..…….. 5

1.4 Tinjauan Pustaka………………………………………………….. 6

1.5 Kerangka Teori…………………………………………………..... 8

1.5.1 Keamanan Nasional…..…………………………………….. 9

1.5.2 Aliansi…………..…………………………………………... 11

1.5.3 Perimbangan Kekuatan (balance of power)………………… 12

1.6 Hipotesis………………………………………………………….. 13

1.7 Metode Penelitian………………………………………………… 14

1.8 Sistematika Penulisan…………………………………………….. 15

BAB II Ancaman Keamanan Terhadap Vietnam di Laut Cina Selatan

2.1 Posisi Vietnam di Laut Cina Selatan…………………………….. 16

2.2 Klaim Vietnam di Laut Cina Selatan…………………………..… 19

2.3 Sengketa terhadap Vietnam di Laut Cina Selatan………………. 23

2.3.1 Sengketa Kepulauan Paracel……………………………… 23

2.3.2 Sengketa Kepulauan Spratly ……………………………… 25

2.3.3 Sengketa batas ZEE dengan RRT ………………………… 26

BAB III Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat dalam mengelola

Ancaman Keamanan Laut Cina Selatan pada tahun 2011

1.1 Rintisan awal kerjasama militer Vietnam dengan Amerika Serikat 32

1.2 Tensi keamanan LCS menjelang penandatanganan MoU 2011...... 38

1.3 MoU dalam pengelolaan LCS tahun 2011……………………….. 41

BAB IV Faktor Pendorong bagi Vietnam dalam penguatan kemitraan dengan

AS melalui MoU tahun 2011

4.1 Motif “balancing” Vietnam terhadap RRT.…………………....… 45

4.2 Pengamanan aset nasional Vietnam di LCS……………………... 52

4.3 Dukungan negara-negara ASEAN terhadap kehadiran AS di LCS 58

BABV PENUTUP

5.1 Kesimpulan………………...……………………………...………. 61

Page 9: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Pulau-pulau terluar Vietnam……………………………………. 17

Tabel 4.1: Perbandingan Kapabilitas Persenjataan RRT dengan Vietnam…47

Page 10: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Zona Ekonomi Eksklusif Vietnam terhitung 200 mil dari garis

dasar “base line”……………………………….......………… 18

Gambar2.2 : Klaim wilayah Vietnam setelah memasukan kepulauan Paracel

dan Spratly .............................………………………............ 22

Gambar 2.3: Peta klaim RRT di wilayah Laut Cina Selatan….....………… 27

Gambar 2.4: Wilayah larangan memancing (fishing ban)….....…………... 29

Gambar 3.1: Pendidikan dan Pelatihan militer Vietnam dalam IMET…..... 36

Gambar 4.1: Perbandingan Angkatan Laut Amerika Serikat dengan RRT.. 49

Gambar 4.2: Lokasi penyerangan atas kapal Vietnam oleh kapal RRT........ 53

Gambar 4.3: Produksi dan konsumsi minyak Vietnam….....…………....... 55

Page 11: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

xi

DAFTAR SINGKATAN

RRT Republik Rakyat Tiongkok

LCS Laut Cina Selatan

AS Amerika Serikat

PBB Perserikatan Bangsa-bangsa

MoU Memorandum of Understanding

UNCLOS United Nations Convention Law of Sea

POW Prisoner of war

MIA Missing in action

ZEE Zona Ekonomi Eksklusif

Tcf Trillion cubic feet

ASEAN Association of Southeast Asian Nation

IMET International Millitary Education and Training

PASSEX Passing Exercise

ACSA Acquisition and Cross-Servicing Agreement

ITAR International Traffic in Arms Regulations

NDU National Defense University’s

FMF Foreign Military Financing

FMS Foreign Military Sales

PLA People Liberation Army

MSO Maritime Security Operations

SAR Search and Rescue

UNPKO United Nations Peacekeeping Operations

HADR High availability disaster recovery

USCG United States Coast Guard

USPACOM United States Pacific Command

DOC Declaration on the Conduct

GDP Gross domestic product

Page 12: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laut Cina Selatan (LCS) merupakan wilayah di kawasan Asia Pasifik yang

mengalami berbagai kasus perbatasan maritim. Kasus-kasus tersebut terjadi

setidaknya sejak awal abad 20, ketika klaim teritorial mulai diperebutkan oleh

Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan dua kekuatan kolonial, yaitu: Jepang dan

Perancis di perairan ini (Vietnam White Paper oleh Ministry of Foreign Affairs,

1975: 17-18). Setelah Perang Dunia II, muncul juga persaingan klaim-klaim baru

di antara negara-negara yang baru memerdekakan diri di perairan LCS. Salah satu

negara yang terlibat dalam sengketa klaim teritorial di perairan tersebut adalah

Vietnam. Skripsi ini akan menganalisis upaya Vietnam dalam mengelola

keamanan di LCS melalui kerjasama militer dengan Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan letak geografisnya, Vietnam merupakan salah satu negara

Indocina yang mempunyai garis pantai sepanjang 3,444 kilometer, yang

berbatasan langsung dengan LCS (Womack, 2006:57). Pada lepas pantai Vietnam,

terdapat kawasan perairan LCS dan dua kepulauan yang masih menjadi sengketa,

yaitu kepulauan Spratly dan Kepulauan Paracel. Di Kepulauan Spratly, Vietnam

memiliki sengketa dengan RRT, Taiwan, Filipina, Malaysia dan Brunei.

Sedangkan, di Kepulauan Paracel, Vietnam memiliki sengketa dengan RRT dan

Taiwan (Ahira, 2011). Sengketa perairan di LCS serta sengketa di Kepulauan

Spratly dan Kepulauan Paracel mengakibatkan tensi keamanan antara Vietnam

Page 13: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

2

dengan negara yang mengklaim kedaulatannya atas perairan dan kepulauan

tersebut.

Keberadaan negara-negara yang mengklaim wilayah kedaulatan Vietnam di

LCS merupakan sebuah ancaman eksternal bagi Vietnam. Sebagaimana dikatakan

pada National Defense White Paper oleh Departemen Pertahanan Vietnam yang

dirilis pada bulan Desember 2009.

Concerning the disputes over sovereignty, sovereign rights and jurisdiction over the

territories in the East Sea, the complicated developments so far have seriously affected

many activities and the maritime economic development of Vietnam. [Mengenai

Perselisihan kedaulatan, hak berdaulat dan yurisdiksi atas wilayah di Laut Timur,

perkembangan rumit sejauh ini, berdampak serius pada banyak kegiatan dan pembangunan

ekonomi maritim Vietnam] (National Defense White Paper dikutip The National Institute

for Defense Studies, 2010:114).

Pernyataan tersebut menunjukan skala sengketa territorial di LCS sudah

menjadi ancaman serius bagi ekonomi Vietnam. Dalam menghadapi ancaman

tersebut, Vietnam melakukan diplomasi dan berbagai kerjasama pertahanan.

National Defense White Paper mengatakan bahwa kerjasama pertahanan

merupakan salah satu faktor yang paling penting untuk mencapai tujuan

pertahanan Vietnam. Oleh karena itu, Vietnam secara aktif berpartisipasi dalam

kerjasama pertahanan dan keamanan di regional dan internasional. Pada tingkat

bilateral, Vietnam mempromosikan kerjasama militer dengan beberapa negara

(The National Institute for Defense Studies, 2010: 121). Salah satu kerjasama

militer yang dilakukan oleh Vietnam adalah dengan AS, yang merupakan fokus

analisis skripsi ini.

Sebenarnya, Vietnam dengan AS memiliki sejarah konflik pada masa

Perang Dingin, khususnya pada periode (1954-1975) (Cuong, Nguyet, Thanh,

2010:2). Pertikaian tersebut berakhir dengan kemenangan rezim sosialis Vietnam

Page 14: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

3

Utara, yang kemudian menyatukan Vietnam Utara dengan Selatan di bawah

pemerintahan sosialis. Sejak saat itu, hubungan diplomatik Vietnam dengan AS

tidak terjalin selama lebih dari 15 tahun, karena AS memberlakukan sanksi

ekonomi dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Vietnam (Babson, 2002:

1).

Membaiknya hubungan bilateral kedua negara diawali pada tahun 1987. Ini

dilakukan dengan melalui sebuah kerjasama yang terkait dengan isu POW/MIA

(prisoner of war / missing in action). Pada tahun 1991, kedua negara

memutuskan untuk memperbaiki hubungan diplomatik secara resmi (Manyin,

2012:4). Sejak normalisasi hubungan, berbagai kerjasama telah dilakukan dalam

berbagai aspek, salah satunya dalam aspek militer.

Kerjasama militer Vietnam dengan AS dilakukan dalam beberapa tahapan.

Tahapan awal yaitu pada periode 1996-1999 yang berfokus pada tiga jenis

kerjasama militer, yaitu: konferensi multilateral dan seminar yang

diselenggarakan oleh Komando Pasifik AS; kunjungan militer dan kerjasama

dalam bidang pencarian dan penyelamatan korban bencana; dan yang terakhir

mengenai keamanan lingkungan. Tahapan berikutnya dilakukan pada periode

tahun 2000-2004, dimana AS mendorong hubungan kerjasama militer ke arah

yang lebih strategis, seperti upaya AS untuk memodernisasi militer Vietnam dan

upaya untuk melakukan latihan pertahanan bersama (Jordan, Stern, and Lohman,

2012: 3-4).

Meskipun kemitraan pertahanan ini menguntungkan Vietnam, namun

terdapat resiko yang perlu diwaspadai. Kemitraan tersebut dapat menciptakan

Page 15: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

4

dampak negatif terhadap hubungan luar negerinya dengan negara lain. Khususnya,

ini dikhawatirkan akan mengundang kecurigaan dan menciptakan insecurity bagi

RRT dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Kehadiran AS dalam skema

pertahanan Vietnam akan mempengaruhi kalkulasi perimbangan kekuatan di LCS,

yang ditakutkan dapat meningkatkan tensi keamanan yang ada.

Kekhawatiran di atas menjadi kenyataan ketika RRT merespon negatif

peningkatan hubungan kerjasama militer Vietnam dengan AS yang dilakukan

pada tahun 2010. Setelah kunjungan Hillary Clinton ke Hanoi pada tahun 2010,

RRT menyatakan akan menggunakan kekuatan militer atau sound of cannon

untuk menyelesaikan sengketa territorial di perairan LCS. Selain pernyataan

tersebut, RRT meningkatkan intensitas patroli di kawasan tersebut yang

mengakibatkan 20 kali penangkapan nelayan Vietnam oleh Angkatan laut RRT di

LCS pada tahun 2010 (Veronika, 2012: 6-108). Hal ini merupakan suatu resiko

dan dampak dari hubungan kerjasama militer Vietnam dengan AS. Apabila tidak

dikelola dengan tepat, kemitraan Vietnam dengan AS justru dapat memprovokasi

perang terbuka di LCS.

Namun, terlepas dari kekhawatiran terhadap resiko strategis tersebut,

Vietnam tetap melanjutkan kemitraan dalam kerjasama militer dengan AS pada

tahun 2011. Salah satu wujudnya berupa pelaksanaan latihan militer gabungan

Vietnam dan AS di kawasan LCS pada bulan Juli 2011. Pelaksanaan latihan

militer gabungan ini dengan segera mendapat respon dari RRT. Ini tertulis dalam

media terbitan pemerintah RRT pada tahun 2011, dimana dinyatakan bahwa

Page 16: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

5

latihan militer Vietnam dengan AS dianggap sebagai unjuk kekuatan militer untuk

menantang Beijing (BBC, 2011).

Dihadapkan pada pernyataan yang provokatif tersebut, Vietnam tetap

mempertahankan hubungan pertahanannya dengan AS dengan suatu langkah

penegasan dalam kemitraan. Ini dilakukan dalam sebuah Memorandum of

Understanding (MoU) yang ditandatangani antara Vietnam dan AS, pada bulan

September 2011. Dengan pelaksanaan MoU 2011, kedua negara menegaskan

kembali komitmen untuk implementasi penuh dalam melanjutkan kesepakatan

Politik, Keamanan, dan Dialog Kebijakan Pertahanan (Thayer, 2013).

Langkah penegasan kemitraan Vietnam dengan AS dalam MoU 2011

tersebut merupakan fokus analisis skripsi ini. Apabila Vietnam mempertaruhkan

stabilitas keamanan LCS demi kemitraan pertahanannya dengan AS, ini diduga

dikarenakan adanya peluang pencapaian kepentingan yang lebih besar bagi

Vietnam. Hal ini yang berusaha diungkap dalam pemaparan dan analisis di bab-

bab berikutnya.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Komitmen Vietnam dalam melakukan kerjasama militer dengan AS ini akan

menjadi fokus analisis penulis. Skripsi ini akan membahas; “Mengapa Vietnam

melanjutkan kerjasama militer dengan AS melalui MoU 2011, meskipun beresiko

meningkatkan tensi keamanan di LCS?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 17: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

6

1) Untuk mengetahui bentuk-bentuk ancaman di LCS terhadap

kedaulatan dan keamanan wilayah Vietnam.

2) Untuk mengetahui kesepakatan kesepakatan strategis serta bentuk-

bentuk kerjasama militer antara Vietnam dengan AS pada tahun 2011,

dalam mengelola ancaman keamanan Vietnam di LCS.

3) Untuk mengungkap faktor pendorong Vietnam dalam meningkatkan

kerjasama militer dengan AS melalui MoU 2011.

Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut

1) Menambah literatur dalam bidang studi Hubungan Internasional,

khususnya mengenai permasalahan sengketa perairan.

2) Meningkatkan pemahaman tentang upaya negara dalam mengelola

sengketa perairan yang dilakukan melalui kerjasama pertahanan,

khususnya kerjasama militer Vietnam dengan AS di LCS.

1.4 Tinjauan Pustaka

Bagian tinjauan pustaka ini mengkaji tiga penelitian terdahulu tentang

kerjasama Vietnam dengan AS. Penelitian pertama berjudul “U.S.-Vietnam

Military Relations: Game Theory Perspective” ditulis oleh Ngan M. Kim.

Penelitian tersebut diajukan untuk memperoleh gelar Master Of Science dalam

bidang Defense Analysis, di Naval Postgraduate School AS, pada bulan Juni 2012.

Kim berargumen bahwa Vietnam telah belajar pada pengalaman aliansi dengan

Uni Soviet, yaitu bahwa sebuah aliansi militer dengan pihak asing hanyalah

bersifat sementara. Karenanya, bagi Vietnam, AS tidak dapat mempengaruhi

Vietnam menuju aliansi militer yang lebih formal kecuali terdapat ancaman invasi

Page 18: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

7

dari RRT. Meskipun sama-sama membahas kerjasama militer Vietnam dengan

AS, fokus skripsi Kim ialah memberikan analisis prediktif. Sedangkan dalam

skripsi ini, penulis lebih memfokuskan kepada analisis faktor kerjasama militer

Vietnam dengan AS. Kim berusaha mengidentifikasi pilihan kebijakan Vietnam di

masa depan, sedangkan skripsi ini berusaha memahami kebijakan yang sudah

terjadi.

Literatur kedua yang dikaji adalah “Pengaruh Komponen Geopolitik

Terhadap Konflik Di Laut China Selatan Antara China-Vietnam Pada Periode

2009-2011” ditulis oleh Nuri Widiastuti Veronika. Penelitian tersebut diajukan

untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Hubungan

Internasional di Universitas Indonesia, pada bulan juli 2012. Veronika dalam

penelitiannya mempertanyakan: “Bagaimana pengaruh komponen geopolitik

terhadap konflik teritorial Cina-Vietnam di Laut Cina Selatan periode 2009-

2011?” Ini dijawab dengan argumen bahwa terdapat tiga komponen geopolitik

yang mempengaruhi konflik teritorial Cina-Vietnam di LCS, yaitu wilayah,

komponen energi, dan komponen power. Meskipun sama-sama membahas konflik

dan sengketa wilayah maritim Vietnam di LCS, fokus skripsi Veronika tersebut

berbeda dengan penelitian skripsi ini. Dalam skripsi ini, penulis lebih

memfokuskan kepada kerjasama militer Vietnam dengan AS dalam menanggapi

sengketa wilayah tersebut pada tahun 2011.

Literatur yang ketiga yang dikaji adalah “Balancing And Bandwagoning In

The South China Sea” ditulis oleh Jonathan R. Martin, yang diajukan untuk

memperoleh gelar Magister of Sains di National Defence Academy Of Latvia

Page 19: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

8

pada tahun 2013. Martin dalam penelitiannya mempertanyakan: “Apakah negara-

negara di Asia Tenggara melakukan balancing atau bandwagoning terhadap Cina?

Ini dijawab dengan argumen bahwa negara-negara Asia Tenggara cenderung

melakukan balancing terhadap Cina. Ini terjadi sejak krisis ekonomi global pada

akhir tahun 2007 dan 2008 melalui penguatan hubungan Filipina dan Vietnam

dengan AS. Meskipun sama-sama membahas kerjasama militer Vietnam dengan

AS, fokus skripsi Martin tersebut berbeda dengan penelitian skripsi ini. Dalam

skripsi ini, penulis lebih memfokuskan kepada kerjasama militer Vietnam dengan

AS dalam menanggapi beberapa sengketa wilayah Vietnam di LCS.

1.5 Kerangka Teori

Logika argumen dalam penelitian ini mengacu pada pemahaman teori Neo-

realisme yang mengungkapkan bahwa: struktur dalam sistem internasional yang

membentuk perilaku negara (Waltz, 1979: 108). Dalam anarki, setiap negara

memiliki kedaulatan yang setara, sehingga tidak ada otoritas yang lebih tinggi

tingkatannya di atas negara. Dalam sistem yang anarki, tidak ada kepastian bahwa

negara yang satu tidak akan menyerang negara yang lain. Oleh karena itu, timbul

ketakutan dan ketidak percayaan antar satu negara dengan lainnya. Negara akan

memastikan dirinya mendapatkan kekuatan untuk dapat melindungi diri dari

ancaman yang mungkin timbul dari negara lain untuk keberlangsungan negara itu

sendiri (Dunne dan Smith, 2010:77-94).

Menurut pandangan ini, rasa tidak aman sebagian besar merupakan hasil

dari struktur sistem internasional. Hal ini menjadikan Neo-Realisme sering

disebut sebagai 'struktural Realis'. Karenanya, Neo-Realisme memprediksi bahwa

Page 20: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

9

politik internasional akan selalu penuh konflik (Baylis dan Smith, 2005:303).

Untuk pemikir Neo-realis, seperti Mearsheimer, politik internasional tidak selalu

ditandai oleh perang yang nyata, namun pasti terdapat unsur kompetisi keamanan.

Dalam situasi kompetitif, kerjasama antar negara dapat dilakukan. Namun,

kerjasama tersebut akan sangat terbatas dari segi ruang maupun waktu

(Mearsheimer dikutip Baylis dan Smith, 2005:303). Kerjasama akan sulit bertahan

karena faktor relative gain, yaitu satu pihak mendapatkan keuntungan yang lebih

besar dan pihak yang lain mendapatkan keuntungan yang lebih kecil (Jackson dan

Sorensen, 2005: 130-131). Hal ini menjadikan tindakan kerjasama antara negara

hanya akan terjadi dalam hal perimbangan kekuasaan “balance of power” dan

tanpa memperhatikan faktor-faktor lain, seperti ekonomi, dan lain-lain (Waltz,

1979: 195). Atas dasar kerangka teori ini, penulis akan memakai tiga konsep

dalam menjawab pertanyaan penelitian, yaitu: keamanan nasional, aliansi, dan

balance of power. Ketiganya akan dijelaskan di bawah ini.

1.5.1 Keamanan Nasional

Secara etimologis, keamanan “security” berasal dari bahasa latin “securus”

ataupun “se + cura” yang bermakna terbebas dari bahaya dan terbebas dari

ketakutan “free from danger, free from fear”. Kata ini juga bisa bermakna dari

gabungan kata “se” yang berarti tanpa dan “curus” yang berarti uniasiness atau

kegelisahan. Sehingga, bila digabungkan, kata ini bermakna terbebas dari

kegelisahan, atau situasi damai tanpa resiko atau ancaman (Liota dikutip

Hermawan, 2007:26).

Page 21: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

10

Pengertian di atas menyatakan bahwa konsep keamanan nasional merupakan

suatu kondisi tidak terdapatnya ancaman militer atau kemampuan suatu negara

untuk melindungi diri dari serangan militer yang berasal dari lingkungan

eksternalnya (Haftendorn dikutip Hermawan, 2007:28). Sejalan dengan

pemahaman di atas, Walter Lippmann, juga menyatakan bahwa sebuah bangsa

dapat dikatakan aman ketika negara tersebut tidak dalam bahaya, dan harus

menghindari perang, ataupun mampu untuk memberikan kemenangan jika

terdesak ke dalam sebuah perang. Sedangkan, Arnold Wolfers memaknakan

konsep keamanan adalah suatu hal yang obyektif, ukuran adanya ancaman

terhadap nilai-nilai merupakan hal yang subyektif, yaitu merupakan perasaan

tidak adanya ketakutan bahwa nilai-nilai tersebut akan diserang (Baylis and Smith

dikutip Hermawan, 2007:29).

Dalam pengupayaan keamanan nasional, ancaman keamanan dapat dihadapi

dengan kapabilitas dan penggunaan kekuatan militer. Sekurang-kurangnya

terdapat empat fungsi kekuatan militer dalam politik internasional. Pertama,

kekuatan militer yang digunakan sebagai prestige power, dimana suatu negara

menunjukkan keunggulan militernya untuk dapat menggetarkan lawan. Kedua,

kekuatan militer digunakan sebagai detterence power atau kekuatan penangkal,

yaitu negara meyakinkan lawannya tentang konsekuensi yang akan dihadapi bila

memulai peperangan. Ketiga, kekuatan militer dibangun sebagai kekuatan

pertahanan (defensive power), yang bertujuan untuk melindungi diri dari musuh

dengan cara bertahan. Keempat, kekuatan militer digunakan sebagai alat pemaksa

(coercive power) atau compellent power, yaitu sebagai kemampuan negara untuk

Page 22: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

11

menekan negara lainnya, sehingga dapat mengikuti keinginannya (Jemadu, 2008:

146-147).

Upaya dalam meningkatkan kapabilitas kekuatan militer suatu negara dapat

dilakukan dengan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas persenjataan, serta

pelatihan dan pendidikan militer. Ini dapat dicapai dengan meningkatkan

anggaran belanja militer. Selain itu, juga dapat dicapai dengan melalui kerjasama

pertahanan.

1.5.2 Aliansi

Kerjasama pertahanan dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas kekuatan

militer dan menanggapi ancaman keamanan yang ada. Ini salah satunya dengan

menerapkan konsep aliansi. Menurut George Liska (1968), aliansi merupakan

asosiasi resmi antara dua negara atau lebih terhadap ancaman dari negara ketiga

yang lebih kuat. Sedangkan menurut Holsti, Hopmann, dan Sullivan, aliansi

merupakan perjanjian formal antara negara-negara yang bersangkutan terhadap

masalah keamanan nasional (Bergsmann, 2001: 25-26). Pengertian-pengertian di

atas menjelaskan bahwa aliansi dilakukan dengan suatu ikatan perjanjian formal.

Dengan kata lain, terdapat legitimasi bahwa kedua negara atau lebih telah

melakukan hubungan aliansi.

Namun, Stephen M. Walt menekankan bahwa pengaturan aliansi juga dapat

bersifat informal. Ia berargumen bahwa aliansi merupakan suatu pengaturan

formal atau informal dalam kerjasama keamanan antara dua negara atau lebih

(Bergsmann, 2001: 27). Aliansi yang berbentuk formal merupakan aliansi yang

ditandai dengan penandatangan sebuah treaty yang dilakukan secara terang-

Page 23: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

12

terangan (publicly recognized). Ini berarti kedua belah pihak atau lebih telah

menyatakan kepada publik bahwa telah terdapat perjanjian “treaty” yang

membentuk hubungan aliansi. Sedangkan, aliansi informal tidak ditandai oleh

kedua hal tersebut (treaty dan publicly recognized), bahkan dapat juga dicapai

dengan hanya perjanjian secara rahasia oleh kepala negaranya (Griffiths, Martin

dan O’Callaghan, 2002: 1).

Dalam pelaksanaannya, aliansi merupakan sebuah upaya negara dalam

merespon ancaman. Namun terdapat dua perbedaan perilaku negara dalam

melakukan aliansi. Yaitu, negara melakukan balance (bersekutu bersama pihak

yang bertentangan dengan negara yang mengancam) atau bandwagoning

(bersekutu dengan negara yang menimbulkan ancaman tersebut). Negara yang

melakukan aliansi untuk menghindari dominasi kekuatan yang lebih kuat

merupakan pemahaman dari konsep balance of power (Walt, 1985: 4). Seperti

perilaku Vietnam untuk menghindari dominasi RRT di LCS.

1.5.3 Perimbangan kekuatan (Balance of power)

Balance of power dapat ditafsirkan sebagai distribusi perimbangan

kekuatan, yang berarti suatu distribusi yang relatif seimbang di antara partisipan.

Selain itu penafsiran lainnya mengenai balance of power yaitu sebagai

ekuilibrium. Ekuilibrium dipandang sebagai suatu hubungan di antara variabel-

variabel utama sistem itu (seperti distribusi sumberdaya atau sikap dan kebijakan

negara-negara), yang begitu erat sehingga perubahan disuatu variabel pasti akan

menimbulkan perubahan di variabel lainnya. Pendekatan ini berasumsi bahwa

selama masih ada distribusi sumberdaya yang cukup seimbang, kebijakan negara-

Page 24: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

13

negara di dalamnya akan tetap moderat, dan upaya oleh satu aktor untuk

memperoleh posisi hegemoni akan bisa digagalkan oleh kekuatan pengimbangnya

(Hopkins, 1973: 27).

Dalam perimbangan kekuatan (balance of power), negara berupaya untuk

melindungi keamanan dan kemerdekaannya. Sehingga, tidak ada entitas tunggal

dalam sistem untuk mendapatkan dominasi atas negara lain (Dwivedi, 2012: 228).

Menurut Kenneth Waltz dalam Theory of International Politcs, teori Balance of

Power memahami konsep balancing sebagai tindakan negara dalam

mempertahankan posisinya dalam sistem, bukan meningkatkan kekuatam (Waltz,

1979: 126).

Dalam pelaksanaannya tersebut, terdapat dua perbedaan dalam balance of

power, yaitu antara hard balancing dan soft balancing. Hard balancing mengacu

pada strategi oleh negara-negara kecil untuk membangun dan memperbarui

kemampuan militer mereka, serta menciptakan dan memelihara aliansi formal,

informal dan kontra-aliansi untuk menciptakan kemampuan yang lebih kuat.

Sementara itu, soft balancing merupakan tindakan balancing sementara dalam

aliansi, terutama dalam bentuk meningkatkan persenjataan secara terbatas,

kerjasama dalam pelatihan, atau kolaborasi pada lembaga-lembaga regional atau

internasional (Paul, 2004: 3). Hal ini selaras dengan upaya Vietnam dalam

meningkatkan kerjasama militer dengan AS melalui latihan militer bersama di

perairan LCS dan kolaborasi lembaga-lembaga kedua negara.

1.6 Hipotesis

Page 25: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

14

Dalam memulai penelitian, terdapat hipotesis yang diajukan sebagai pijakan

awal dalam memulai rangkaian proses penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat

hipotesis bahwa Vietnam meningkatkan kerjasama militer dengan AS melalui

MoU pada tahun 2011 dikarenakan tensi ancaman LCS yang terus meningkat.

MoU 2011 dengan AS ditujukan untuk menghadirkan Angkatan Laut AS di LCS

untuk mengimbangi Angkatan Laut RRT. Dalam perimbangan tersebut, kerjasama

kedua negara diharapkan dapat mencegah pelanggaran-pelanggaran patroli RRT

di masa depan, sehingga Vietnam dapat menjaga kegiatan ekonomi serta aset-

asetnya di LCS.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik analisa data yang bersifat kualitatif,

yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Adapun yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kualitatif yang berkarakter deskriptif analitis. Dengan

demikian, penelitian akan menginterpretasi data dengan tujuan untuk memberi

gambaran yang akurat mengenai fakta-fakta dan hubungannya dengan sifat

fenomena yang diteliti (Moleong. 2009: 4-11).

Sedangkan, teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan (library

research), yaitu pengumpulan data dengan cara memanfaatkan sumber-sumber

data dan informasi-informasi dari berbagai literatur yang relevan. Jenis data yang

digunakan adalah data sekunder, yakni data yang diperoleh dari kajian pustaka,

seperti, buku, artikel, jurnal, koran, majalah, hasil penelitian dan situs internet

Page 26: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

15

(website) yang dianggap relevan. Penulis kemudian memilah dan menganalisanya,

sehingga dapat dirangkai dalam suatu kesimpulan (Moleong. 2009: 258).

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Pertanyaan Penelitian

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Tinjauan Pustaka

1.5 Kerangka Teori

1.6 Hipotesis

1.7 Metode Penelitian

1.8 Sistematika Penulisan

BAB II Ancaman Keamanan Terhadap Vietnam di Laut Cina Selatan

2.1 Posisi Vietnam di Laut Cina Selatan

2.2 Klaim Vietnam di Laut Cina Selatan

2.3 Sengketa terhadap Vietnam di Laut Cina Selatan

2.3.1 Sengketa Kepulauan Paracel

2.3.2 Sengketa Kepulauan Spratly

2.3.3 Sengketa batas ZEE dengan RRT

BAB III Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat dalam

mengelola Ancaman Keamanan Laut Cina Selatan pada tahun 2011

3.1 Rintisan awal kerjasama militer Vietnam dengan Amerika Serikat

3.2 Tensi keamanan LCS menjelang penandatanganan MoU

3.3 MoU dalam pengelolaan LCS tahun 2011

BAB IV Faktor Pendorong bagi Vietnam dalam penguatan kemitraan

dengan AS melalui MoU tahun 2011

4.1 Motif “balancing” Vietnam terhadap RRT

4.2 Pengamanan aset nasional Vietnam di LCS

4.3 Dukungan negara-negara ASEAN terhadap kehadiran AS di LCS

BAB V Penutup

5.1 Kesimpulan

Page 27: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

16

BAB II

ANCAMAN KEAMANAN TERHADAP VIETNAM

DI LAUT CINA SELATAN

Bab ini membahas tentang letak geografis Vietnam di Laut Cina Selatan

(LCS) yang diikuti klaim Vietnam di wilayah tersebut. Ini kemudian disusul

dengan berkembangnya sengketa antara negara-negara di wilayah tersebut,

sehingga menghadirkan ancaman nyata bagi keamanan territorial Vietnam. Untuk

itu, struktur pembahasan dalam bab ini terbagi kedalam 3 bagian. Bagian pertama

akan menjelaskan letak geografis perairan Vietnam serta posisi Vietnam di LCS.

Bagian kedua akan menjelaskan klaim Vietnam di kawasan perairan tersebut,

termasuk klaim Vietnam di kepulauan Spratly dan Paracel. Sedangkan bagian

terakhir akan menjelaskan sengketa di LCS yang menyebabkan ancaman bagi

kedaulatan Vietnam, yaitu sengketa wilayah perairan, sengketa Kepulauan Spratly

dan Kepulauan Paracel, serta sengketa batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

dengan RRT.

2.1 Posisi Vietnam di LCS

Vietnam merupakan salah satu Negara Indocina yang secara geografis

mempunyai wilayah darat dan laut. Negara ini berbatasan darat dengan Kamboja

sepanjang 1,228 km; Laos (2,130 km); RRT (1,281 km). Vietnam juga

mempunyai garis pantai sepanjang 3,444 kilometer (Womack, 2006: 57), terhadap

perairan yang termasuk ke dalam wilayah LCS. Wilayah tersebut terletak di

sebelah timur lepas pantai Vietnam. Di kawasan ini, luas wilayah laut teritorial

Page 28: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

17

Vietnam ditentukan berdasarkan deklarasi pernyataan wilayah Laut Vietnam pada

tanggal 12 mei 1977. Deklarasi tersebut dilakukan dalam Konferensi Ketiga

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tentang Hukum Laut. Ini dilegitimasi dalam

penandatanganan United Nations Convention Law of Sea (UNCLOS) pada tahun

1982. (United States Department of State Bureau of Intelligence and Research,

1983: 3).

Berdasarkan UNCLOS, Vietnam memiliki luas wilayah laut teritorial sejauh

12 mil dari pulau-pulau terluar Vietnam. Pulau-pulau terluar tersebut membentuk

garis dasar “baseline” yang menjadi tolak ukur pengukuran luas wilayah laut

teritorial Vietnam (United States Department of State Bureau of Intelligence and

Research, 1983: 3-4). Pulau-pulau terluar Vietnam di antaranya dapat dilihat

dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1: Pulau-pulau terluar Vietnam

No Nama Pulau Lintang dan Bujur

1 Pulau Hon Nhan, kepulauan Tho Chu,

provinsi Kien Giang 9°15.0’ 103°27.0’

2 Pulau Hon Da, provinsi Minh Hai 8°22.8’ 104°52.4’

3 Tai Lon Islet, Con Dao Islet, di Con Dao-

Vung Toa 8°37.8’ 106°37.5’

4 Bong Lai Islet, Con Dao Islet 8°38.9' 106°40.3’

5 Bay Canh Islet, Con Dao Islet 8°39.7’ 106°42.1’

6 Hon Hai Islet, provinsi Thuan Hai 9°58.0’ 109°5.0’

7 Hon Doi Islet, provinsi Thuan Hai 12°39.0’ 109°28.0’

8 Dai Lanh point, provinsi Phu Khanh 12°53.8’ 109°27.2’

9 Ong Can Islet, provinsi Phu Khanh 13°54.0’ 109°21.0’

10 Ly Son Islet, provinsi Nghia Binh 15°23.1' 109°9.0'

11 Pulau Con Co, provinsi Binh Tri Thien 17°10.0' 107°20.6'

Page 29: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

18

Sumber: United States Department of State, Bureau of Intelligence and Research, dalam

Limits in the Seas No. 99 Straight Baselines hal: 7

Pulau-pulau terluar di atas membentuk garis dasar “baseline”. Garis tersebut

tidak hanya menentukan luas wilayah laut territorial, namun berpengaruh pada

pengukuran Zona tambahan “The contiguous zone” dan ZEE. Zona tambahan

Vietnam memiliki luas 12 mil dari laut teritorial. Sedangkan, ZEE terhitung 200

mil dari laut teritorialnya tersebut (United States Department of State Bureau of

Intelligence and Research, 1983: 3-4). Ini sesuai dengan Hukum Laut (UNCLOS)

pada tahun 1982 yang mulai berlaku sejak 16 November 1994, bahwa setiap

negara hanya berhak untuk memasukkan wilayah hingga 12 mil laut sebagai dari

kedaulatannya dan 200 mil laut untuk ZEE (Ali, 2012). Berdasarkan hukum

tersebut dapat dilihat luas wilyah ZEE Vietnam dalam peta berikut ini:

Gambar 2.1: Zona Ekonomi Eksklusif Vietnam terhitung 200 mil dari garis

dasar “base line”

Page 30: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

19

Sumber: 200 mile boundaries without consideration of the Spratlys or Paracels, oleh Cire

Sare, pada http://www.southchinasea.org/category/mpas/territorial-claims/page/2/

Peta di atas menunjukan ZEE Vietnam dan lima negara lainnya di wilayah

LCS. Namun, setelah kesepakatan UNCLOS 1982, negara-negara di kawasan ini

saling mengklaim wilayah kedaulatannya di luar ZEE yang telah disepakati dalam

UNCLOS. Vietnam menjadi salah satu yang mengklaim wilayah dan terlibat

dalam sengketa dengan negara lainnya di kawasan tersebut.

2.2 Klaim Vietnam di Laut Cina Selatan

Berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), negara-

negara yang mempunyai wilayah perairan dapat mengklaim ZEE yang meliputi

200 mil dari garis pantai pulau terluar (Kim, 2012: 28). Di LCS, tidak dapat

ditentukan pulau-pulau terluar yang dimiliki dan menjadi kedaulatan suatu negara.

Ini dikarenakan, kawasan ini memiliki banyak pulau yang kepemilikannya masih

diperebutkan oleh negara-negara di perairan ini,1 sehingga menimbulkan berbagai

sengketa. Dengan adanya berbagai sengketa, batas-batas ZEE di LCS sulit untuk

ditentukan.

Vietnam tercatat memiliki sengketa dengan lima negara di LCS. Sengketa-

sengketa tersebut antara lain: Teluk Tonkin dekat pulau Hainan dengan RRT;

kepulauan Paracel dengan RRT dan Taiwan; kepulauan Spratly dengan RRT,

Malaysia, Filipina, Brunei dan Taiwan. Pada kepulauan Spratly, Vietnam berebut

klaim atas wilayah perairan sebelah barat kepulauan ini dengan RRT dan Taiwan.

1 Negara-negara yang pemperebutkan klaim kedaulatannya di LCS yaitu: Brunei,

Filipina, Malaysia, Taiwan, RRT dan Vietnam (Heijmans, 2004).

Page 31: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

20

Sementara pada bagian lainnya, tumpang tindih klaim terjadi antara Vietnam

dengan Brunei, Malaysia, dan Filipina (Ahira, 2011).

Di antara kasus-kasus tersebut, dua klaim yang mengundang perhatian

utama Vietnam adalah kepulauan Spratly dan Paracel. Selain karena posisinya

yang strategis, juga karena adanya potensi sumberdaya minyak dan gas. RRT

memperkirakan potensi minyak di kepulauan Spratly dan Paracel Islands bisa

mencapai 105 miliar barel, sementara keseluruhan potensi minyak di LCS

mencapai 213 miliar barel. Sedangkan potensi gas yang terdapat di Kepulauan

Spratly hampir mencapai 900 Tcf. Ini diperkirakan akan dapat memproduksi

sumberdaya gas hampir mencapai 1,8 Tcf setiap tahunnya (global security.org,

2011).

Mengenai Spratly dan Paracel, Vietnam sendiri belum menetapkan dua

kepulauan tersebut sebagai pulau-pulau terluar yang membentuk garis dasar

“baseline” Vietnam dalam penandatanganan UNCLOS pada tahun 1982. Namun,

setelah ratifikasi UNCLOS pada tahun 1994, Vietnam mengadakan Resolusi

Majelis Nasional Kesembilan yang mulai merumuskan kembali wilayah

kedaulatan laut pada kepulauan Paracel dan Spratly pada tahun 1994. Ini

menjelaskan bahwa Vietnam belum menentukan lingkup zona maritim di sekitar

pulau. Baseline dan zona maritim di seluruh pulau-pulau akan didefinisikan dalam

peraturan perundang-undangan di masa depan, seperti undang-undang yang

membahas Zona Maritim Vietnam, dengan melalui perjanjian batas negara dengan

negara lain (Nguyen, 2012: 196-197).

Page 32: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

21

Pada tahun 2003, Majelis Nasional Vietnam membuat Undang-Undang

tentang batas Nasional. Pada pasal 1, ditegaskan kembali klaim kedaulatan

Vietnam atas Kepulauan Paracel (Hoang Sa) dan Kepulauan Spratly (Truong Sa)

(Biendong.net, 2012). Dalam Undang-undang ini juga menjelaskan landas

kontinen negara diperpanjang hingga 350 mil laut sesuai dengan kondisi dan

prosedur Konvensi PBB tentang Hukum Laut pada tahun 1982. Ini merupakan

kelanjutan klaim sejak bersatunya Vietnam paska Perang Dingin pada tahun 1975.

Sebagaimana ditegaskan dalam Vietnam White Paper oleh Ministry of Foreign

Affairs, bahwa Kepulauan Paracel (Hoang Sa) dan Kepulauan Spratly (Truong Sa)

merupakan bagian dari kedaulatan negara (Vietnam White Paper oleh Ministry of

Foreign Affairs, 1975: 1).

Pada tahun 2009, pemerintah Vietnam mengirim laporan bahwa batas

landas kontinen Vietnam diperpanjang dalam dua daerah untuk dipertimbangkan

oleh Komisi Batas Landas Kontinen (Hanh, 2012). Upaya perluasan klaim ini

mengakibatkan perubahan batas-batas kedaulatan wilayah Vietnam yang pada

awalnya ditentukan oleh garis dasar “baseline” dalam Deklarasi Pernyataan

Wilayah Laut Vietnam, pada tanggal 12 Mei 1977. Berikut ini merupakan peta

wilayah kedaulatan Vietnam setelah klaim kedaulatan diperluas yang mencakupi

kepulauan Paracel (Hoang Sa) dan kepulauan Spratly (Truong Sa):

Page 33: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

22

Gambar 2.2 : Klaim wilayah Vietnam setelah memasukan kepulauan Paracel

dan Spratly

Sumber: Bellacqua. “The China Factor in U.S.-Vietnam RelationsNgan M. Kim dalam U.S.

–Vietnam Military Relations: Game Theory Perspective

Peta di atas menunjukan perluasan klaim Vietnam yang mencakupi

kepulauan Paracel dan kepulauan Spratly. Vietnam memasukan klaim kedua

kepulauan tersebut berdasarkan data historis. Keduanya dianggap termasuk ke

dalam wilayah Vietnam, sejak masa pemerintahan Raja Le Thanh Tong (1460-

1497). Vietnam menyatakan bahwa pihaknya telah memiliki dokumen dan peta

dari abad ke-17, 18, dan 19 (Kim, 2012: 30). Klaim Vietnam tersebut berujung

pada sengketa dan konflik antara Vietnam dengan negara yang juga telah

mengklaim kedaulatannya atas perairan di LCS serta kepulauan Paracel dan

kepulauan Spratly.

Page 34: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

23

2.3 Sengketa terhadap Vietnam di Laut Cina Selatan

Terdapat setidaknya lima negara yang merupakan pesaing klaim territorial

Vietnam di LCS. Pertama, klaim Brunei yang merujuk pada prinsip kawasan ZEE

dengan memasukan satu karang paling selatan di Kepulauan Spratly dalam peta

teritorialnya. Kedua, RRT yang mengklaim hampir semua dari kawasan LCS

berdasarkan ZEE dan prinsip landas kontinental serta catatan sejarah dinasti Han

(110 \M) dan Ming (1403 – 1433M). Ketiga, klaim Malaysia di LCS atas 3 pulau

di Spratly berdasarkan ZEE dan batas landas kontinen. Keempat, Filipina

mengklaim 8 pulau di Kepulauan Spratly. Ini didasari oleh ZEE dan batas landas

kontinental serta sebuah ekspedisi penjelajah Filipina pada tahun 1956. Kelima,

Taiwan yang mengklaim hampir semua kawasan di LCS, dengan mengklaim

semua pulau di Kepulauan Spratly dan Paracel dengan dasar yang sama seperti

klaim yang dibuat oleh RRT (Veronika, 2012: 45). Bagian berikutnya akan

mengidentifikasi konflik dan tensi keamanan yang terjadi akibat sengketa

teritorial di kedua kepulauan tersebut.

2.3.1 Sengketa Kepulauan Paracel

Kepulauan Paracel menjadi wilayah sengketa yang di perebutkan beberapa

negara, salah satunya adalah Vietnam yang memiliki sengketa dengan RRT dan

Taiwan (Ahira, 2011). Sengketa ini menyebabkan konflik antara Vietnam dengan

RRT, yang terjadi sejak sebelum bersatunya Vietnam Utara dengan Vietnam

Selatan pada tahun 1975. RRT mengklaim kedaulatan Vietnam yang berujung

konflik pada tahun 1974 di Kepulauan Paracel. Dalam bentrokan yang dikenal

sebagai pertempuran Kepulauan Paracel, RRT mengambil kendali Kepulauan

Page 35: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

24

Paracel dari Vietnam Selatan. Pertempuran itu mengakibatkan 36 militer dari

kedua belah pihak tewas (Garver, 1992: 999-1028). Pertempuran ini juga berujung

pada pengusiran orang-orang Vietnam dari kepulauan Paracel dan pendudukan

kepulauan tersebut oleh RRT (Heijmans, 2004: 506).

Awalnya, RRT menduduki bagian barat kelompok pulau Crescent di

kepulauan Paracel. Ini kemudian meluas ke seluruh wilayah Paracel. RRT bahkan

membangun pelabuhan besar di Pulau Triton pada tahun 1982, yang terutama

diperuntukan untuk kepentingan militer (Lo, 1989: 118). Kemudian pada tahun

1994, RRT membangun landasan udara baru di kepulauan Paracel (Heijmans,

2004: 509).

Selain itu, RRT membangun pangkalan lainnya di pulau Hainan yang

terletak di sebelah utara kepulauan Paracel. Pulau ini merupakan pusat operasi

pesawat-pesawat tempur baru berdaya jelajah jauh Su-27 Flanker yang dikirim

dari pangkalan udara ketiga terbesar the People’s Liberation Army (PLA) di

Zhanjiang, yang juga sebagai markas besar armada Laut Cina Selatan. Kapal

terbang tanker yang baru dioperasikan di Pulau Hainan akan mempermudah

pesawat-pesawat tempur RRT beroperasi pada jarak yang lebih jauh, pada jalur-

jalur laut dan ladang-ladang minyak lepas pantai strategis di LCS. Di sana, RRT

memiliki armada militer untuk memperjuangkan klaim teritorialnya yang

merentang seribu mil ke arah selatan dari pantai RRT, hampir mendekati wilayah

pantai Malaysia dan Indonesia (Calder, 1996:191).

Pada awal tahun 1996, Beijing secara sepihak menyatakan baseline di

sekitar kepulauan Paracel dan mengumumkan bahwa mereka akan melakukan hal

Page 36: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

25

yang sama untuk wilayah lain di kemudian hari (Heijmans, 2004: 510). Pada

tahun 2006, RRT memasang penanda baru di kawasan Paracel sehingga

menyebabkan kemarahan Vietnam dan dianggap sebagai tindakan “invalid”.

(Veronika, 2012: 53).

2.3.2 Sengketa Kepulauan Spratly

Selain Kepulauan Paracel, Vietnam memiliki sengketa di Kepulauan

Spratly. Vietnam bersengketa dengan RRT, Malaysia, Filipina, Brunei dan

Taiwan. Vietnam berebut klaim atas wilayah perairan sebelah barat Kepulauan

Spratly dengan RRT dan Taiwan. Sementara pada bagian lainnya, terjadi tumpang

tindih klaim terjadi antara Vietnam dengan Brunei, Malaysia, dan Filipina (Ahira,

2011).

Sengketa ini juga menyebabkan konflik antara Vietnam dengan RRT. Ini

terjadi setelah bersatunya kembali Vietnam pada tahun 1975, yaitu pada tahun

1988. Pasukan Vietnam dan RRT terlibat pada bentrokan atas Kepulauan Spratly

yang menewaskan 74 pelaut Vietnam (Miks, 2010). Bentrokan ini menghasilkan

penguasaan enam pulau di kepulauan Spratly oleh pihak RRT. Sebelum bentrokan

itu, RRT telah berhasil dalam pembangunan secara fisik di Kepulauan Spratly.

Setelah bentrokan itu, yaitu pada tahun 1989, tiga pulau karang di Kepulauan

Spratly yang diduki oleh Vietnam telah disewakan oleh RRT kepada Crestone

Energy Corporation. Pulau-pulau tersebut yaitu; Vanguard Bank (Bai Tu Chinh),

Prince Consort Bank (Bai Phuc Nguyen), dan Bank Grainger (Bai Que Duong)

(Kang, 2000: 12-18).

Page 37: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

26

Pada tahun 1992, Vietnam menegaskan kembali klaimnya, tidak hanya

terhadap RRT, tetapi juga terhadap klaim negara lainnya di kepulauan Spartly,

yaitu Malaysia, Filipina, dan Brunei. Laporan pada tahun 1992 menyatakan bahwa

tingkat personel Vietnam di kepulauan ini mencapai sekitar 1.000 orang, meliputi

tentara, pelaut dan beberapa pekerja konstruksi. Ini tersebar di 21 pulau di

kepulauan Spratly. Di Pulau Sin Cowe, Vietnam menempatkan artileri dan senjata

anti-pesawat, serta memiliki lapangan terbang kecil (Kang, 2000: 18).

Meskipun memiliki fasilitas militer, Vietnam tetap tidak dapat

menghindarkan ancaman di Kepulauan Spratly. Pada tahun 1995, artileri Taiwan

menembaki kapal barang Vietnam yang mendekati sebuah pulau yang dikuasai

Taiwan di Kepulauan Spratly (Deutsche Presse-Agentur, 1995). Ini mendorong

Vietnam untuk lebih agresif dalam menjaga klaim teritorialnya di wilayah

tersebut.

Pada tahun 1998, Vietnam telah mempertahankan wilayah sengketa pada

setidaknya lima kepulauan, yaitu kepulauan Spratly, Amboyna Cay, Sin Cowe,

Namyit, and Southwest Cay, dengan menghadirkan sekitar 350 tentara (Kang,

2000: 19). Atas dasar mempertahanankan wilayah tersebut, tentara Vietnam

menembaki sebuah kapal nelayan berbendera Filipina yang melukai seorang

nelayan Filipina pada tahun 1998 (Deutsche Presse-Agentur, 1998). Tindakan

tersebut juga terjadi pada tahun 1999, ketika tentara Vietnam menembaki pesawat

pengintai Filipina di dekat Kepulauan Spratly (Klare, 2002:124).

2.3.3 Sengketa batas ZEE dengan RRT

Page 38: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

27

Sengketa batas wilayah Vietnam dengan RRT berawal pada tahun 1947,

ketika RRT menerbitkan sebuah peta yang merinci klaim wilayahnya di sebagian

besar kawasan LCS (Sihombing, 2012). Pada tahun 1992, badan legislatif

tertinggi RRT, Committee of the National People’s Congress, secara resmi

mengesahkan undang-undang tentang Perairan Teritorial. Undang-undang ini

secara resmi mengakui “the nine-dashed line” yang berbentuk U, dan juga dikenal

dengan "lidah sapi" sebagai perairan territorial RRT. Pemerintah RRT juga

memberdayakan militernya, the People’s Liberation Army (PLA) untuk

menggunakan kekuatan jika perlu dalam membela serta melawan pendudukan

atau serangan asing diwilayah tersebut (Kim, 2012: 30). “The nine-dashed line”

disampaikan kepada komisi PBB dengan menunjukan peta klaim wilayah RRT,

pada bulan Mei 2009 (Cordero, 2012). Berikut ini merupakan peta wilayah di

dalam “the nine-dashed line” ataupun 9 garis putus-putus yang merupakan klaim

RRT di LCS:

Gambar 2.3: Peta klaim RRT di wilayah Laut Cina Selatan

Page 39: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

28

Sumber: Eurasia Review, September 10, 2012 dikutip dari O'Rourke pada;

http://www.fas.org/sgp/crs/row/R42784.pdf

Peta tersebut disambut dengan protes resmi dari Vietnam, karena sebagian

wilayah Vietnam termasuk ke dalam peta RRT yang disampaikan kepada Komisi

PBB (Cordero, 2012). Wilayah Kepulauan Spratly dan Paracel yang diklaim oleh

Vietnam masuk juga kedalam peta wilayah yang disampaikan oleh RRT.

Tepatnya sebagian wilayah yang diklaim oleh RRT merupakan wilayah ZEE

Vietnam.

Hal di atas menimbulkan suatu ancaman pada lalu lintas nelayan dan

perdagangan laut Vietnam, berupa penangkapan kapal-kapal nelayan dan kapal

barang Vietnam oleh patroli RRT. Ini setidaknya terjadi sejak tahun 1992, ketika

RRT merebut sekitar 20 kapal kargo Vietnam yang mengangkut barang dari Hong

Kong (Klare, 2002:124). Pada periode 2005-2012, Vietnam mengatakan telah

terjadi penangkapan dan penyitaan terhadap 63 kapal nelayan dengan 725 awak,

oleh RRT sejak tahun 2005 di LCS. Vietnam lalu diminta membayar denda untuk

pembebasan mereka. Hal serupa sempat disoroti publik internasional kembali

pada tahun 2010, ketika patroli RRT melakukan penangkapan dan penyitaan

sebuah kapal nelayan Vietnam dengan 12 awak, di sekitar Paracel (Buszynski,

2012:143).

Selain penangkapan dan penyitaan terhadap kapal nelayan dan kapal barang

Vietnam, RRT juga telah memberlakukan larangan memancing tahunan di LCS.

RRT pertama menyatakan larangan tersebut pada tahun 1999. Ini dilakukan pada

bulan Juni sampai Juli setiap tahunnya. Pada tahun 2009, periode larangan

diperpanjang dari tanggal 16 Mei hingga 1 Agustus setiap tahun. Luasnya wilayah

Page 40: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

29

yang diberlakukan peraturan larangan memancing tersebut tidak begitu jelas,

walaupun pada dasarnya meliputi area sekitar Paracel (Buszynski, 2012: 143).

Berikut merupakan peta wilayah larangan memancing tahunan yang diberlakukan

oleh RRT:

Gambar 2.4: Wilayah larangan memancing (fishing ban)

Sumber: A Bilateral Network of Marine Protected Areas between Vietnam and China: An

Alternative to the Chinese Unilateral Fishing Ban in the South China Sea? oleh Hai-Dang

Vu, pada http://nghiencuubiendong.vn/en/conferences-and-seminars-/the-third-

international-workshop-on-south-china-sea/668-a-bilateral-network-of-marine-protected-

areas-between-vietnam-and-china-an-alternative-to-the-chinese-unilateral-fishing-ban-in-

the-south-china-sea-by-hai-dang-vu

Di wilayah pada peta di atas, RRT telah mengirimkan kapal patroli

perikanan, yang dilaksanakan oleh angkatan kapal laut RRT. Ini untuk

menegakkan larangan memancing bagi Vietnam dan melindungi kapal-kapal

nelayan RRT. RRT juga telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan

kekuatan maritimnya yaitu penambahan 16 pesawat dan 350 kapal pada tahun

2015, yang akan digunakan untuk memonitor pengiriman, melakukan survei,

Page 41: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

30

melindungi keamanan maritim, dan memeriksa kapal-kapal asing yang beroperasi

di perairan RRT (Buszynski, 2012: 143-144).

Selain menghadirkan ketegangan-ketegangan antara Vietnam dengan RRT,

sengketa batas wilayah ini juga telah menghadirkan upaya diplomasi dari kedua

belah pihak. Pada tahun 1991 hingga September 2008, Menteri Pertahanan

Vietnam telah melakukan enam kali kunjungan ke Beijing, sementara Menteri

Pertahanan RRT mengunjungi Hanoi sebanyak tiga kali. Pada tahun 2006, Hanoi

menerima Menteri Pertahanan RRT, Cao Gangchuan, dalam rangka kerjasama

patroli bersama di LCS (Thayer, 2008: 5). Sejak itu, telah dilakukan operasi

penghapusan ranjau dan patroli angkatan laut bersama pertama di Teluk Tonkin

pada tanggal 27 April 2006 (Kim, 2012: 21-22). Selain itu, pada tahun 2006,

Vietnam dan RRT sepakat untuk melakukan eksploitasi minyak dan gas di

wilayah laut Teluk Tokin dalam garis demarkasi kedua negara. Setelah minyak

dan gas yang terdeteksi, kedua belah pihak akan bekerjasama dalam eksploitasi

bersama (Vietnamnet, 2013).

Kerjasama dalam eksploitasi bersama di kawasan LCS antara Vietnam

dengan RRT tidak mengurangi tensi keamanan bagi Vietnam. Pada 9 Juni 2011,

terjadi penyerangan atas kapal Vietnam oleh kapal RRT. RRT melakukan

pemotongan kabel eksplorasi yang dipasang oleh kapal survey yang digunakan

oleh perusahaan minyak Vietnam (PetroVietnam) dan RRT menuntut Vietnam

menghentikan kegiatan eksplorasi dikawasan tersebut (Hoang, 2011).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat digambarkan terjadinya tensi

keamanan diakibatkan dari tumpang tindih klaim di LCS. Ini mengancam klaim

Page 42: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

31

wilayah kedaulatan Vietnam, terutama di kepulauan Paracel dan Spratly. Selain

itu, sengketa batas ZEE dengan RRT juga mengakibatkan ancaman bagi lalu lintas

nelayan dan perdagangan Vietnam, serta menghalangi eksplorasi sumber daya

alam di kawasan tersebut. Dengan berbagai tantangan keamanan yang ada,

Vietnam memutuskan untuk bekerjasama dengan AS pada tahun 2011. Ini akan

dijelaskan pada bab berikutnya.

Page 43: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

32

BAB III

KERJASAMA MILITER VIETNAM DENGAN AMERIKA

SERIKAT DALAM MENGELOLA ANCAMAN KEAMANAN

LAUT CINA SELATAN PADA TAHUN 2011

Setelah melihat posisi dan klaim Vietnam di Laut Cina Selatan serta

ancaman keamanan di kawasan ini, maka bab ini akan membahas tentang upaya

Vietnam dalam mengelola ancaman keamanan tersebut melalui kerjasama militer

dengan AS. Ini diawali penjelasan rintisan awal kerjasama militer Vietnam

dengan AS, hingga hubungan srategis dalam mengelola ancaman keamanan LCS,

yang salah satunya melalui penandatanganan MoU tahun 2011. Dalam bab ini,

MoU akan dipaparkan melalui penjelasan tensi keamanan di LCS menjelang

penandatanganannya, serta peranan MoU itu sendiri dalam pengelolaan ancaman

keamanan di LCS.

3.1 Rintisan awal kerjasama militer Vietnam dengan AS

Kerjasama antara Vietnam dengan AS diawali dengan membaiknya

hubungan bilateral kedua negara pada tahun 1987, dengan adanya sebuah

kerjasama yang terkait dengan isu POW/MIA. Kerjasama ini berupa pencarian

pasukan AS yang hilang pada Perang Vietnam. Untuk kerjasama ini, Jenderal

Vessey dan Presiden Reagan melakukan suatu kunjungan khusus ke Vietnam

(Manyin, 2012:4).

Pada tahun 1995, normalisasi hubungan diplomatik secara resmi terjalin di

antara Vietnam dengan AS (Manyin, 2012:4). Kedua negara mulai menggagas

beragam kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, konsuler, dan normalisasi

Page 44: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

33

diplomatik. Namun, pemerintah Vietnam menunjukan keengganan untuk

melakukan hubungan kerjasama dengan AS di dalam sektor pertahanan (Jordan,

Stern, and Lohman, 2012: 3).

Pada tahun 1996 dan 1997, AS menawarkan Kementrian Pertahanan

Vietnam berbagai titik awal untuk kerjasama militer, dan mengemukakan

serangkaian kegiatan dalam kerjasama pertahanan. Ini dilakukan dengan tetap

memprioritaskan masalah POW/MIA (Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 3).

Prosesnya dimulai pada bulan Juli 1996, ketika The U.S. National Security

Advisor, Anthony Lake, mengunjungi Vietnam untuk mulai membentuk hubungan

militer antara Vietnam dan AS. Pada bulan Oktober di tahun yang sama, asisten

Menteri Pertahanan, Kurt Campbell, memimpin delegasi yang terdiri dari

Departemen Pertahanan, Departemen Luar Negeri, Dewan Keamanan Nasional,

dan Komando Pasifik (USPACOM), pada kunjungannya ke Vietnam. Campbell

memulai diskusi dengan Menteri Pertahanan Vietnam, Letjen Nguyen Thoi Bung

mengenai hal-hal di luar POW/MIA. Campbell mengusulkan beberapa program,

yaitu: kunjungan beberapa kolonel senior Vietnam ke AS, kunjungan Komandan

Angkatan Laut AS ke Vietnam, kunjungan Universitas Pertahanan National AS

dan The Air Force War College. Campbell juga mengusulkan pertukaran pelajar,

latihan kemanusiaan secara multilateral, latihan bantuan bencana, dan pertukaran

pejabat peradilan militer. (Dalpino, 2005: 27).

Tawaran dan kunjungan-kunjungan yang dilakukan oleh AS ke Vietnam

direspon oleh Vietnam pada awal 1997 dengan suatu Keputusan Komite Sentral

ke-9 dari Partai Komunis Vietnam. Partai Komunis Vietnam mengungkapkan

Page 45: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

34

bahwa lingkup kerjasama pertahanan dengan AS akan dilakukan dalam hal:

konferensi multilateral dan seminar yang diselenggarakan oleh Komando Pasifik

AS (PACOM), kunjungan militer, dan kerjasama bilateral praktis di berbagai

bidang seperti pencarian dan penyelamatan (SAR), militer medis, dan keamanan

lingkungan (Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 3).

Namun, dengan kegiatan-kegiatan tersebut, pejabat senior di Kementerian

Pertahanan Vietnam masih merasa sulit untuk memahami niat pemerintah AS.

Vietnam masih berusaha untuk membatasi ruang lingkup kerjasama pertahanan.

Ketika AS menyebut hubungan kerjasama ini sebagai hubungan pertahanan,

Vietnam dalam hal ini hanya menekankan pada hubungan militer ke militer. Ini

menyiratkan bahwa Vietnam membatasi ruang lingkup kerjasama ke dalam aspek

yang lebih sempit, sehingga menimbulkan perbedaan ekspektasi dari kedua negara

(Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 3-4).

Terdapatnya perbedaan ekspektasi antara Vietnam dan AS tidak

menurunkan minat kedua negara untuk memajukan kerjasama pertahanan. Pada

periode 2000-2004, hubungan kedua negara semakin erat. Ini diawali dengan

kunjungan Menteri Pertahanan AS, William Cohen, ke Hanoi dan Ho Chi Minh

City pada bulan Maret 2000. Cohen berfokus kepada perkembangan hubungan

pertahanan kedua negara dalam kerangka kerja yang lebih rutin. Dalam hal ini,

Cohen menyarankan hubungan kerjasama berkembang ke arah penelitian bersama

dalam bidang Agen Orange2 dan berbagai bidang lainnya, seperti penghapusan

2 Agent Orange adalah zat kimia penggundul hutan dioxin-laced yang disemprotkan oleh

tentara Amerika Serikat selama perang Vietnam (Viva News, 2012)

Page 46: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

35

ranjau darat, pencarian dan penyelamatan, bantuan bencana alam, penelitian

medis, dan dialog tentang isu-isu keamanan regional. (Dalpino, 2005: 28).

Kunjungan Cohen ke Hanoi juga menghasilkan kesepakatan dengan Menteri

Pertahanan Vietnam, Pham Van Tra. Vietnam menyetujui kunjungan kapal-kapal

militer AS ke Vietnam. Pham Van Tra menyatakan bahwa kunjungan kapal AS

akan menjadi aspek positif dari rencana bertahap dalam memperluas keterlibatan

militer (Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 5). Pada tahun yang sama, Presiden

William Clinton mengunjungi Vietnam yang merupakan perjalanan pertama

Presiden AS ke Vietnam sejak Richard Nixon pergi ke Saigon (sekarang Ho Chi

Minh City) pada tahun 1969 (Manyin, 2012:4).

Dari tahun 2000 hingga 2004, Kementerian Pertahanan Vietnam bekerja

keras untuk memastikan bahwa komitmennya dalam peningkatan keterlibatan

militer AS bukan sebagai tujuan kebijakan luar negeri secara keseluruhan.

Vietnam tidak ingin tergantung secara militer pada kerjasama dengan satu negara

saja. Oleh karena itu, Kementrian Pertahanan Vietnam akan memastikan terlebih

dahulu kerjasama pertahanan ini tidak akan memiliki dampak strategis pada

hubungan bilateral Vietnam dengan negara lainnya. Yaitu terhadap hubungan

bilateral dengan RRT dan hubungan multilateral dengan negara tetangga di Asia

Tenggara yang tergabung dalam the Association of Southeast Asian Nation

(ASEAN) (Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 5).

Pada tahun 2005 sampai 2010, hubungan pertahanan Vietnam dengan AS

mulai berkembang secara strategis. Ini diawali dengan pertemuan antara Menteri

Pertahanan AS, Donald Rumsfeld dan Perdana Menteri Vietnam, Phan Van Khai

Page 47: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

36

di Washington DC pada pertengahan 2005 (Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 6).

Pada tahun yang sama, Vietnam menandatangani perjanjian akhir yang menjadi

syarat untuk memulai Pendidikan Militer dan Pelatihan dalam International

Millitary Education and Training (IMET). Ini ditujukan untuk menerima

pelatihan bahasa Inggris bagi militer Vietnam di AS (Manyin, 2013: 22). Tahun

2005 menjadi awal dilaksanannya program pendidikan dan pelatihan militer

dalam kerjasama militer Vietnam dengan AS. Berikut ini merupakan grafik

pendidikan dan pelatihan militer Vietnam dalam IMET sejak tahun 2005-2008.

Gambar 3.1: Pendidikan dan Pelatihan militer Vietnam dalam IMET

Sumber: US Department of Defense Security Cooperation Agency Historical Facts Book,

2008 dalam jurnal Contemporary Southeast Asia, Volume 32, Nomer 3. Institute of

Southeast Asian Studies, 2010.

Dalam pengembangan strategis selanjutnya, Vietnam dan AS merancang

rencana untuk mendatangkan kapal-kapal Angkatan Laut AS di perairan Vietnam.

Pada tahun 2007 dan 2008, kapal angkatan Laut AS dan kapal kemanusiaan

Angkatan Laut AS memasuki perairan Vietnam untuk suatu kunjungan. Selain itu,

Page 48: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

37

Vietnam juga mengikuti pelatihan penjaga perdamaian, latihan angkatan laut

gabungan seperti Passing Exercise (PASSEX), mendiskusikan tentang Acquisition

and Cross-Servicing Agreement (ACSA), melakukan kerjasama hidrografi, dan

studi bersama mengenai dampak strategis dari pergeseran meteorologi dan

perubahan permukaan laut (Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 6). Ini dilanjutkan

dengan penandatanganan International Traffic in Arms Regulations (ITAR) pada

tahun 2007, yang merupakan upaya pembatasan dalam perdagangan senjata-

senjata militer yang tidak mematikan atau non-lethal weapon” (Manyin, 2012:21).

Pada tahun 2008, pemerintahan Bush melalui Kementerian Pertahanan AS

berupaya membawa kerjasama dengan Vietnam ke tingkat yang lebih tinggi.

Upaya AS tersebut mendapatkan respon positif dari Vietnam. Vietnam mulai

membuka diri dalam diskusi yang mengarah pada isu-isu pertahanan regional,

serta modernisasi pertahanan Vietnam (Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 6-7).

Pada akhirnya, di tahun 2009, AS memberikan pendanaan militer asing

(FMF) untuk mendorong modernisasi pertahanan Vietnam sebesar $ 500.000

(Manyin, 2011:20). Mengenai penjualan militer asing (FMS), menurut

Departemen Luar Negeri AS, Vietnam mengajukan surat permintaan untuk suku

cadang helikopter dan laboratorium Bahasa Inggris (Manyin, 2012:21).

Pendanaan militer asing (FMF) dilanjutkan pada tahun 2010 sebesar $ 1.350.000

(Manyin, 2011:20).

Mulai tahun 2010, kedua negara mempercepat proses kerjasama dengan

membentuk kemitraan di beberapa bidang. AS mengidentifikasi Vietnam sebagai

Page 49: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

38

salah satu mitra baru sebagai bagian dari upaya rebalancing3 AS di kawasan Asia-

Pasifik (Manyin, 2012:1). Pada tanggal 17 Agustus 2010, Asisten Menteri

Pertahanan AS untuk Asia Selatan dan Asia Tenggara, Robert Scher, bertemu

Wakil Menteri Pertahanan Vietnam, Nguyen Chi Vinh, untuk melakukan dialog

pertahanan formal yang pertama (Brown, 2010: 333). Pada tahun ini, kedua

negara berupaya untuk merespon RRT yang meningkatkan klaimnya ke perairan

dan pulau-pulau di LCS, serta terus bekerja sama pada isu-isu kebebasan dan

keamanan maritim (Manyin, 2012:1). Kerjasama Vietnam dengan AS dalam

mengelola ancaman keamanan LCS terus ditingkatkan pada tahun 2011, yang

akan dipaparkan pada bagian selanjutnya.

3.2 Tensi keamanan LCS menjelang penandatanganan MoU 2011

Kerjasama militer Vietnam dengan AS selama tahun 2011 bertujuan untuk

meningkatkan hubungan kedua negara ke dalam tingkat yang lebih strategis. Yaitu

dengan memfokuskan pengembangan kemampuan militer kedua negara dan

memperluas batas-batas keterlibatan militer yang ditujukan untuk memenuhi

tantangan keamanan (Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 7-8).

Pada pertengahan 2011, Vietnam mengirimkan perwira angkatan darat

pertama ke U.S. National War College. Senior Kolonel Hà thanh Chung, seorang

kepala departemen di The Vietnamese Military Science Academy, yang bergabung

3 kebijakan rebalancing merupakan kebijakan menyeimbangkan kembali kekuatan strategis

AS pada pemerintahan Presiden Obama di kawasan Asia Pasifik, khususnya untuk bidang

ekonomi.

Page 50: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

39

pada periode 2011-2012 untuk satu tahun studi (Jordan, Stern, and Lohman, 2012:

6).

Selain itu, Vietnam dan AS melakukan kerjasama dalam hal perbaikan

kapal noncombatant AS. Yaitu perbaikan kapal kargo dan amunisi, Military

Sealift Command (MSC) yang dinahkodai oleh Richard E. Byrd, yang

mengunjungi pelabuhan Cam Ranh pada bulan Agustus 2011. Ini merupakan

kunjungan yang pertama oleh sebuah kapal Angkatan Laut AS ke pelabuhan Cam

Ranh selama lebih dari tiga dekade. Byrd menghabiskan tujuh hari di Cam Ranh

untuk perbaikan dan pemeliharaan rutin, yaitu pembersihan lambung kapal,

pembersihan baling-baling kapal, perbaikan pipa kapal, perbaikan sistem

pendingin salt water cooling yang mendinginkan mesin kapal dan mengaktifkan

AC (air conditioning) (Baxter, 2011: 1).

Pada bulan Juni 2011, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik

dan militer AS, Andrew J. Shapiro, bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam,

Pham Binh Minh, untuk berbagi pandangan mengenai hubungan bilateral dan

masalah keamanan regional. Yaitu membahas langkah-langkah untuk lebih

memperkuat kerjasama nonproliferasi, kontraterorisme, kontra narkotika, POW-

MIA, penanganan dioxin, isu-isu agen orange, bantuan kemanusiaan dan bantuan

bencana, serta aspek-aspek lain dalam kerjasama pertahanan dan keamanan.

Kedua belah pihak juga berkomitmen untuk bekerja menuju "kemitraan strategis"

antara Vietnam dengan AS. Hubungan kemitraan strategis ini khususnya

ditujukan untuk menanggapi tensi keamanan di LCS (Jordan, Stern, and Lohman,

2012: 7-8).

Page 51: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

40

Tensi keamanan di LCS semakin meningkat pada pertengahan tahun 2011,

terutama antara Vietnam dan RRT. Ini berupa pelanggaran yang dilakukan RRT

di kawasan perairan yang merupakan bagian dari kedaulatan Vietnam, yaitu

tindakan pemotongan kabel eksplorasi yang digunakan oleh perusahaan minyak

Vietnam (PetroVietnam), pada 9 Juni 2011 (Thayer, 2011: 2). Tindakan ini

direspon oleh pihak Vietnam melalui pernyataan resmi. Juru bicara Kementerian

Luar Negeri Vietnam, Nguyen Phuong Nga mengatakan bahwa Vietnam

menentang tegas tindakan RRT yang menghancurkan, menghalangi kegiatan

eksplorasi dan survei pada landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif Vietnam

(Nguyen dikutip Hoang, 2011).

Pada tanggal 9 Juni dan tanggal 13 Juni, Angkatan Laut Vietnam

menanggapi tindakan RRT tersebut dengan melakukan latihan simulasi di dekat

perairan Hon Ong, pada sebuah Pulau yang terletak sekitar empat puluh kilometer

dari Provinsi Quang Nam, Vietnam bagian tengah. Kementerian Luar Negeri

Vietnam menegaskan bahwa latihan live-firing merupakan rutinitas tahunan dari

kegiatan latihan angkatan laut Vietnam. Tidak ada penjelasan mengenai berapa

banyak kapal yang terlibat dalam latihan tersebut, tapi Vietnam menjelaskan tidak

terdapat rudal yang ditembakan (Thayer, 2011: 2-3).

Pada bulan Juli 2011, Vietnam melakukan latihan gabungan dengan AS. AS

mengirimkan tiga kapal perangnya ke Vietnam yang tiba di pelabuhan Da Nang,

Vietnam, pada 16 Juli 2011 dan melakukan latihan gabungan dengan angkatan

laut Vietnam selama tujuh hari. AS mengirimkan kapal penyelam

USNS Safeguard dan dua kapal penghancur misil, USS Chung-Hoon dan USS

Page 52: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

41

Preble, bersama dengan 700 orang awak kapal. Ketiga kapal ini akan bergabung

dengan Angkatan Laut Vietnam dalam melakukan latihan navigasi dan keadaan

darurat (Haluan Media, 2011).

Menurut pernyataan AL kedua negara, latihan gabungan ini merupakan

latihan rutin yang telah dijadwalkan jauh sebelum terjadi ketegangan Vietnam dan

RRT di LCS. Laksamana Tom Carney, pemimpin armada AS di Vietnam,

mengatakan bahwa:

Kedatangan AS adalah upaya membangun hubungan dengan negara-negara

Asia Tenggara pada bidang keamanan maritim. Pasukan AS telah ada di Samudera

Pasifik dan Laut Cina Selatan sejak 50 dan 60 tahun yang lalu, bahkan sebelum Perang

Dunia II. Kami akan terus mempertahankan keberadaan kami di lautan ini untuk puluhan

tahun ke depan, kami tidak berniat menyingkir (Carney dikutip Haluan Media, 2011).

Penjelasan Carney di atas didorong oleh respon yang dikemukakan oleh

RRT. Seperti yang tertulis dalam media terbitan pemerintah RRT pada tahun

2011, latihan ini merupakan unjuk kekuatan militer untuk menantang Beijing

(BBC, 2011). Meskipun dihadapkan pada pernyataan yang provokatif tersebut,

Vietnam tetap mempertahankan hubungan pertahanannya dengan AS, serta

melakukan suatu langkah penegasan dalam kemitraan melalui MoU yang salah

satunya bertujuan untuk pengelolaan ancaman keamanan di LCS.

3.3 MoU dalam pengelolaan LCS tahun 2011

Indikator yang paling penting dalam kesediaan Vietnam untuk memperluas

keterlibatan strategis AS dalam kerjasama pertahanan di LCS adalah

penandatanganan kerjasama melalui MoU. Pada tanggal 20 September 2011,

Asisten Deputi Secretary of Defense for South and Southeast Asia dan

Kementrian Pertahanan Vietnam menandatangani MoU untuk memajukan

Page 53: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

42

kerjasama bilateral dalam bidang pertahanan. Dalam MoU, teridentifikasi lima hal

dimana kedua belah pihak akan memperluas kerjasama, yaitu: (1) operasi

keamanan maritim “Maritime Security Operations” (MSO) (2) pencarian dan

penyelamatan, “Search and Rescue” (SAR) (3) United Nations Peacekeeping

Operations (UNPKO), (4) High availability disaster recovery (HADR), dan (5)

kolaborasi antara Universitas Pertahanan dan lembaga penelitian kedua negara

(Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 8). MoU mengenai operasi keamanan maritim

“Maritime Security Operations” (MSO), salah satunya ditujukan untuk mengelola

stabilitas regional yang memungkinkan Vietnam untuk berkontribusi dalam

menjaga keamanan wilayah, serta untuk mencegah tindakan-tindakan provokatif

RRT di LCS.

Dalam menjaga keamanan wilayah, terdapat lembaga yang berperan aktif

dalam pelaksanaannya. Salah satu lembaga tersebut adalah United States Pacific

Command (USPACOM). Peranan USPACOM berfokus pada menjalankan fungsi

kontrol komando, manuver, logistik dan perlindungan kawasan, serta

meningkatkan keterampilan dan kemampuan dasar militer Vietnam yang dapat

diterapkan di berbagai operasi militer. Selain itu, USPACOM berperan dalam

menanggapi peristiwa-peristiwa yang terjadi, seperti bencana alam, ancaman

kedaulatan dari pihak lain, atau konflik bersenjata (Chalkley, 2013: 14).

Dalam melindungi keamanan dan kepentingan bersama di LCS, USPACOM

terus menigkatkan keamanan maritim di LCS, melalui pelatihan-pelatihan militer.

Salah satunya yaitu pelatihan anti pembajakan yang akan mendukung pendekatan

strategis untuk meningkatkan kerjasama keamanan kedua negara. Selain itu,

Page 54: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

43

pelatihan anti pembajakan dapat memberikan US Coast Guard (USCG)

kesempatan untuk berlatih dan berbagi pengalaman dengan penjaga pantai

Vietnam (Conley, 2013: 15). Sebagaimana yang terdapat dalam MoU, Vietnam

dan AS terus berfokus kepada peningkatan hubungan antara the Maritime Police

of Vietnam dan USCG (Vietnamembassy-usa, 2013). Pada Fungsinya, USCG

difokuskan untuk membangun kemampuan respon militer Vietnam dalam

menghadapi permasalahan-permasalahan maritim (Morgan, 2013: 9).

Dalam menjaga keamanan maritim Vietnam, selain kehadiran USPACOM

dan USCG, AS juga akan memberikan bantuan kepada Vietnam sebesar

$18.000.000, khusus untuk meningkatkan kapasitas unit patroli pantai Vietnam.

Ini termasuk penyediaan lima kapal patroli cepat untuk penjaga pantai Vietnam.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, bantuan ini untuk membantu Vietnam

dalam menanggapi ancaman maritim, seperti pembajakan, perdagangan narkoba,

dan sejenisnya (Johnson, 2013).

Bahkan, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menjelaskan bahwa kapal

patroli tersebut akan memiliki misi yang lebih penting, seperti pada

pernyataannya:

Peace and stability in the South China Sea is a top priority for us and for countries in the

region. We are very concerned by and strongly opposed to coercive and aggressive

tactics to advance territorial claims. [Perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan

merupakan prioritas utama bagi kami dan bagi negara-negara di kawasan. Kami sangat

prihatin dan sangat menentang pemaksaan serta taktik agresif untuk memajukan klaim

teritorial] (Kerry dikutip Johnson, 2013).

Dalam pernyataan di atas, dapat diasumsikan bahwa Kerry merujuk pada

RRT, ketika menyebutkan ancaman agresif di LCS. Hal ini menandakan bahwa

dengan penandatanganan MoU, memiliki tujuan yang lebih luas dari sekedar

Page 55: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

44

menanggapi ancaman maritim biasa. Ini menjadikan suatu tinjauan dalam analisis

penulis pada bab berikutnya mengenai faktor pendorong bagi Vietnam dalam

penguatan kemitraan dengan AS melalui MoU 2011.

Page 56: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

45

BAB IV

FAKTOR PENDORONG BAGI VIETNAM DALAM

PENGUATAN KEMITRAAN DENGAN AMERIKA SERIKAT

MELALUI MOU 2011

Bab ini akan memaparkan faktor-faktor pendorong Vietnam dalam

meningkatkan kerjasama militer dengan AS pada tahun 2011, meskipun hal ini

berisiko dipersepsikan sebagai ancaman oleh RRT. Faktor pendorong tersebut

akan dijelaskan melalui analisis perimbangan kekuatan, identifikasi ancaman

keamanan nasional bagi Vietnam di LCS, dan sikap negara-negara Asia Tenggara

terhadap kehadiran AS di LCS. Ketiga analisis tersebut kemudian menunjukan

adanya motif “balancing” dalam MoU tahun 2011 antara Vietnam dengan AS.

MoU tersebut juga merupakan upaya Vietnam untuk mengamankan aset-asetnya

di LCS, seperti jalur perdagangan, sumber perikanan, dan eksplorasi minyak.

Selain itu, MoU juga merupakan persamaan kepentingan antara Vietnam, AS, dan

negara-negara Asia Tenggara.

4.1 Motif “balancing” Vietnam terhadap RRT

Dalam konsep Hubungan Internasional, Haftendorn menyatakan bahwa

konsep keamanan nasional merupakan sebuah kondisi yang terbebas dari ancaman

militer atau kemampuan suatu negara untuk melindungi negara-bangsanya

terhadap serangan militer yang berasal dari lingkungan eksternalnya (Haftendorn

dikutip Hermawan, 2007:28). Pondasi pemahaman Vietnam tentang keamanan

Page 57: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

46

nasionalnya di LCS dapat dipahami melalui National Defense White Paper yang

dipublikasikan oleh Departemen Pertahanan Vietnam pada bulan Desember 2009.

National Defense White Paper tersebut mengidentifikasi tensi di LCS

mengakibatkan ancaman keamanan bagi kedaulatan Vietnam.

Pernyataan ini dilatar belakangi tindakan-tindakan negara yang terlibat

dalam sengketa, terutama tindakan-tindakan agresif yang dilakukan oleh RRT

pada tahun 2009, yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Tindakan-tindakan

RRT mengakibatkan prioritas keamanan nasional Vietnam adalah mengatasi

ancaman militer tersebut.

Dalam pengupayaan keamanan nasional, ancaman keamanan dapat dihadapi

dengan kapabilitas dan penggunaan kekuatan militer yang tidak digunakan untuk

masa perang saja. (Jemadu, 2008:146-147). Pernyataan ini selaras dengan upaya

Vietnam untuk terus meningkatkan kemampuan militer dalam melindungi

keamanan nasionalnya dari ancaman eksternal, melalui berbagai kemitraan di

bidang strategis dengan AS. Kemitraan Internasional dengan negara seperti AS

menjadi penting terutama karena Vietnam tidak mungkin menghadapi RRT

sendiri. Ini dikarenakan terdapat perbedaan besar antara kekuatan militer Vietnam

dengan kekuatan militer RRT yang antara lain dapat diukur dari kemampuan

personil angkatan laut dan kapabilitas persenjataan. Perbedaan kapabilitas

persenjataan kedua negara dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Page 58: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

47

Tabel 4.1: Perbandingan Kapabilitas Persenjataan RRT dengan Vietnam

Sumber: Military Balance 2011 oleh Walton, C. Dale (London, Routledge, 2011)

Dari tabel di atas, tidak ada satupun persenjataan Vietnam yang lebih unggul

dari RRT. Bahkan, Vietnam hanya memiliki 49 patroli laut, sementara RRT

memiliki 211 untuk pengamanan wilayah perairan yang diantaranya ditujukan

untuk pemenuhan keamanan maritim di perairan LCS. RRT juga telah

mengumumkan rencana untuk meningkatkan kekuatan maritimnya yaitu

penambahan 16 pesawat dan 350 kapal pada tahun 2015, yang akan digunakan

untuk memonitor pengiriman, melakukan survei, melindungi keamanan maritim,

dan memeriksa kapal-kapal asing yang beroperasi di perairan RRT (Buszynski,

2012: 143-144).

Perbedaan kapabilitas militer kedua negara ini menuntut Vietnam untuk

meningkatkan kapabilitas militernya dalam hal pelatihan dan peningkatan

persenjataan. Salah satu upayanya yaitu melakukan peningkatan hubungan

Equipment China Vietnam

Submarines 71 2

Principal Surface Combatants 78 7

Patrol and Coastal Combatants 211 49

Mine Warfare 89 13

Amphibious 239 6

Support 258 24

Missile 72

Aircraft 436

Helicopters 80

Tank 124

Armoured Combat Vehicles 248

Artillery 40

Total 1973 101

Page 59: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

48

kerjasama dengan AS pada tahun 2011. Dalam peningkatan persenjataan, AS

memberikan bantuan pendanaan militer sebesar $ 1,1 juta dalam foreign military

financing (FMF) untuk Vietnam pada tahun 2011 (Manyin, 2011:20). Vietnam

juga melakukan latihan angkatan laut gabungan dengan Angkatan Laut AS di

kawasan LCS pada bulan Juli 2011 (Haluan media, 2011). Ini dilanjutkan dengan

penandatanganan MoU pada bulan September 2011 yang menyatakan komitmen

kedua negara untuk terus menggelar program latihan militer bersama di LCS.

Kerjasama pertahanan yang ditujukan untuk pemenuhan keamanan nasional

salah satunya merupakan hubungan aliansi. Stephen Walt berargumen bahwa

aliansi merupakan suatu pengaturan formal atau informal dalam kerjasama

keamanan antara dua negara atau lebih. (Walt, 1987 dikutip Bergsmann, 2001:

27). Atas dasar argumen tersebut, penulis mengansumsikan bahwa pada pasca

pernyataan komitmen dalam MoU 2011, kerjasama militer Vietnam dengan AS

tergolong ke dalam penerapan hubungan aliansi secara informal. Ini dikarenakan

tidak terdapatnya perjanjian “treaty”4 dalam hubungan kedua negara.

Sebagaimana yang dikemukakan Griffiths, Martin dan O’Callaghan (2002: 1),

bahwa aliansi informal tidak ditandai oleh treaty dan publicly recognized.

Pada konsepnya, negara melakukan aliansi untuk menghindari dominasi

kekuatan yang lebih kuat, yang merupakan pemahaman dari konsep balance of

power (Walt, 1985: 4). Berdasarkan konsep ini, pertimbangan Vietnam dalam

meningkatkan hubungan pertahannannya dengan AS ditujukan untuk

perimbangan kekuatan terhadap RRT. AS merupakan satu-satunya negara yang

4 Aliansi formal dua negara dengan terdapatnya perjanjian “treaty” salah satunya “The

US-Japan Treaty Mutual Cooperation and Security” yang ditandatangani tahun 1951 dan berlaku

mulai bulan April 1952.

Page 60: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

49

dapat memenuhi tantangan Vietnam terhadap ambisi militer RRT di kawasan LCS

melalui kehadiran Angkatan Lautnya (Le, 2013: 359). Ini dapat dilihat dalam

pengoperasian kekuatan angkatan laut AS di dunia dan perbandingan kekuatan

angkatan lautnya dengan RRT, seperti dalam gambar berikut ini.

Gambar 4.1: Perbandingan Angkatan Laut Amerika Serikat dengan RRT

Sumber: University of Southern California US-China Institute. US-China Today. diakses

pada tanggal 27 Februari 2014, dalam

http://uschina.usc.edu/w_usci/showarticle.aspx?articleID=17718&AspxAutoDetectCookieS

upport=1

Gambar di atas menunjukan jumlah kapal induk dan kapal selam AS yang

dioperasikan di dunia. Kekuatan Angkatan Laut AS ini dapat beroperasi di

kawasan LCS untuk kegiatan kerjasama dan pelatihan melalui USPACOM

ataupun USCG dengan Vietnam, serta dapat mengimbangi pengoperasian

angkatan laut RRT di kawasan tersebut.

Page 61: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

50

Dalam konteks balance of power, kerjasama ini merupakan soft balancing,

yaitu tindakan balancing sementara dalam aliansi, terutama dalam bentuk

meningkatkan persenjataan secara terbatas, kerjasama dalam pelatihan, atau

kolaborasi pada lembaga-lembaga regional atau internasional5 (Paul, 2004: 3). Hal

ini selaras dengan upaya Vietnam dalam meningkatkan kerjasama militer dengan

AS melalui latihan militer bersama di perairan LCS dan kolaborasi lembaga-

lembaga kedua negara.

Meskipun tidak terdapat pernyataan dari Vietnam maupun AS bahwa

kerjasama ini merupakan upaya soft balancing terhadap RRT, namun pernyataan

John Kerry pada bab 3 telah menyiratkan bahwa kerjasama Vietnam dan AS di

LCS difungsikan untuk menanggapi tindakan-tindakan RRT, yang bertujuan agar

dapat menurunkan agresifitas RRT di LCS. Hal ini selaras dengan tujuan dari

konsep balance of power.

Dalam konsepnya, balance of power ditujukan sebagai ekuilibrium.

Ekuilibrium dipandang sebagai suatu hubungan di antara variabel-variabel utama

sistem itu (seperti distribusi sumberdaya atau sikap dan kebijakan negara-negara),

yang begitu erat sehingga perubahan di suatu variabel pasti akan menimbulkan

perubahan di variabel lainnya. Pendekatan ini berasumsi bahwa selama masih ada

distribusi sumberdaya yang cukup seimbang, kebijakan negara-negara di

5 Pada dasarnya, dalam upaya Vietnam untuk mengimbangi Cina, Vietnam melakukan

upaya soft balancing dan hard balancing. Selain upaya soft balancing dengan Amerika Serikat

yang berbentuk program peningkatkan persenjataan secara terbatas dan kerjasama dalam bentuk

pelatihan, Vietnam melakukan kolaborasi pada lembaga regional di Asia Tenggara, yaitu ASEAN.

Sementara itu dalam tindakan hard balancing, Vietnam berkerjasama dengan negara-negara lain

yang diperuntukan untuk memperbaharui kemampuan persenjataan Vietnam, seperti hubungannya

dengan Rusia pada tahun 2011 (Le, 2013: 354).

Page 62: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

51

dalamnya akan tetap moderat, dan upaya oleh satu aktor untuk memperoleh posisi

hegemoni6 akan bisa digagalkan oleh kekuatan pengimbangnya (Hopkins, 1973:

27).

Perilaku RRT sebelum kehadiran AS di LCS cenderung lebih agresif dan

menunjukan hegemoni di kawasan tersebut. Namun, pada paska kehadiran AS di

LCS, kekuatan RRT yang telah memperoleh posisi hegemoni di kawasan tersebut

tersaingi oleh adanya kemitraan antara Vietnam dengan AS setelah menyatakan

MoU pada September 2011. Salah satu indikator bahwa soft balancing telah

membuat RRT relatif moderat terlihat pada paska MoU antara Vietnam dan AS.

Pada saat itu, RRT dan Vietnam menyepakati dipercepatnya proses perundingan

untuk mengakhiri perebutan wilayah di LCS. Keputusan perundingan tentang

LCS disetujui saat pertemuan kedua negara di Hanoi dalam rangka persiapan

rencana kunjungan Ketua Partai Komunis Vietnam, (Ahira, 2011).

Pada 10 Oktober 2011, Sekjen Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu

Trong, mengunjungi Beijing. Dalam kunjungan tersebut, Vietnam dan RRT

menyusun sebuah perjanjian baru, yaitu mengenai prinsip-prinsip dasar dalam

penyelesaian masalah kelautan (International Boundaries Research Unit, 2011).

Kedua belah pihak juga sepakat untuk mengadakan diskusi dua kali setahun untuk

menyelesaikan perbedaan mereka, dan untuk mengatasi setiap perbedaan pendapat

dengan lebih cepat (Bradsher, 2011).

Dari perjanjian baru di atas, meskipun tidak menjamin penyelesaian

sengketa di LCS, terjadi penurunan tensi ancaman bagi Vietnam di kawasan

6 Dalam politik internasional, menurut Antonio Gramsci hegemoni adalah dominasi satu

kekuasaan (Gramsci dikutip the New York Times, 2008).

Page 63: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

52

tersebut. Ini menjelaskan bahwa faktor pendorong Vietnam melakukan MoU

dengan AS, salah satunya untuk mengimbangi angkatan laut RRT7 yang berfungsi

untuk menurunkan potensi satu kekuatan tunggal yang dapat mengancam,

sehingga dapat menurunkan potensi perang maupun pelanggaran kedaulatan

Vietnam di kawasan LCS.

4.2 Pengamanan aset nasional Vietnam di LCS

Adanya kekuatan angkatan laut RRT yang difungsikan untuk kegiatan

patroli di LCS telah menimbulkan ancaman bagi kegiatan-kegiatan ekonomi

Vietnam. Ini khususnya berlaku di sektor perdagangan, kegiatan nelayan, serta

kegiatan eksplorasi minyak di kawasan LCS. Misalnya saja, sempat terjadi

penangkapan dan penyitaan yang dilakukan oleh patroli RRT. Penangkapan ini

setidaknya terjadi sejak tahun 1992, ketika RRT merebut sekitar 20 kapal kargo

Vietnam yang mengangkut barang dari Hong Kong (Klare, 2002:124).

Pada periode 2005-2012, Vietnam mengatakan telah terjadi penagkapan dan

penyitaan terhadap 63 kapal nelayan dengan 725 awak oleh RRT sejak tahun 2005

di LCS. Vietnam kemudian diminta membayar denda untuk pembebasan mereka.

(Buszynski, 2012:143). Pada tahun 2010, RRT meningkatkan intensitas patroli di

kawasan tersebut yang mengakibatkan 20 kali penangkapan nelayan Vietnam oleh

angkatan laut RRT di kawasan LCS (Veronika, 2012: 108).

Selain itu, RRT juga berupaya menghambat kegiatan eksplorasi minyak

Vietnam di LCS. Pada tanggal 26 mei 2011, kapal Binh Minh 02, yang

merupakan kapal Vietnam Petroleum Corporation dalam eksplorasinya di Blok

7 Selain balancing, ini bisa juga sebagai deterrence, yaitu penggunaan ancaman oleh salah

satu pihak untuk meyakinkan pihak lain agar dapat menahan diri dalam memulai beberapa

tindakan (Huth, 1999:26).

Page 64: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

53

148 dari 200 mil laut landas kontinen Vietnam, didekati oleh 3 kapal angkatan

laut RRT. RRT memotong kabel sepanjang 7 km, merusak beberapa peralatan

kapal dan mempengaruhi rencana kerja dari the Vietnam Oil and Gas Group, di

daerah ini. Ini memperlihatkan bahwa RRT secara serius melanggar kedaulatan

dalam landas kontinen Vietnam. Di bawah ini merupakan lokasi penyerangan

RRT yang melanggar landas kontinen atau ZEE Vietnam (Hoang, 2011).

Gambar 4.2 : Lokasi penyerangan atas kapal Vietnam oleh kapal RRT

Sumber: Nguyen Hoa Programs dikutip Hoàng Vũ dalam Vũ's Inner Peace, Diunduh pada

http://vudang.com/category/vietnam/

Peta di atas menunjukan bahwa lokasi penyerangan atas kapal Vietnam oleh

kapal RRT, sepenuhnya berada dalam 200 mil landas kontinen Vietnam.

Pemotongan kabel dilakukan oleh RRT hanya sekitar 120 mil dari Dai Lanh Cape,

Page 65: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

54

Provinsi Phu Yen, yang juga masih 80 mil ke batas 200 mil ZEE Vietnam (Hoang,

2011). Tindakan ini direspon oleh pihak Vietnam melalui pernyataan resmi. Juru

bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Nguyen Phuong Nga mengatakan

Vietnam menentang tegas tindakan RRT yang menghancurkan, menghalangi

kegiatan eksplorasi dan survei pada landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif

Vietnam. Ini menyebabkan kerusakan besar kepada perusahaan minyak nasional

di Vietnam. Tindakan ini telah secara serius melanggar kedaulatan dan yurisdiksi

Vietnam ke landas kontinen dan ZEE. Beliau juga menekankan bahwa RRT telah

melanggar Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982, dan melakukan tindakan yang

bertentangan dengan Declaration on the Conduct (DOC), antara ASEAN dan

RRT yang ditandatangani pada tahun 2002. Bagi Vietnam, ini adalah pelanggaran

yang sangat jelas (Nguyen dikutip Hoang, 2011).

Vietnam kemudian meminta RRT untuk segera menghentikan dan tidak

mengulangi pelanggaran pada hak-hak berdaulat serta yurisdiksi Vietnam.

Menurut Nguyen Phuong Nga, kebijakan pertahanan Vietnam bersifat damai dan

defensif. Dengan itu, Angkatan Laut Vietnam akan melakukan segala sesuatu

yang diperlukan untuk mempertahankan integritas wilayah Vietnam (Nguyen

dikutip Hoang, 2011). Hal ini didorong pada perkembangan ekonomi Vietnam

serta tingkat kebutuhan energi Vietnam yang terus meningkat. Berikut ini

merupakan grapik perbandingan tingkat produksi dan konsomsi minyak Vietnam

dari tahun 1990 hingga 2011.

Page 66: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

55

Gambar: 4.3: Produksi dan konsumsi minyak Vietnam

Sumber: International Energy Statistics dikutip dalam Vietnam Energy

Report, diunduh pada http://www.endofcrudeoil.com/2012/06/vietnam-

energy-report.html

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa setelah tahun 2010, tingkat konsumsi

berbanding terbalik dengan tingkat produksi. Ini mengakibatkan keharusan

Vietnam untuk meningkatkan produksi minyaknya. Vietnam berharap untuk

memperluas produksi minyaknya pada lepas pantai di LCS, sebagai cara untuk

memenuhi permintaan domestik dan memberikan kontribusi bagi keuangan

negara. Dalam produksi minyak Vietnam, PetroVietnam memegang tanggung

jawab dalam hal pemenuhan kebutuhan minyak, penyimpanan, pengolahan, dan

distribusi. Perusahaan minyak negara ini menyumbang secara langsung sebesar 20

persen dari produksi minyak Vietnam. Aktifitas PetroVietnam sebagian besar

dilakukan di LCS beserta perusahaan asing KNOC, ConocoPhillips, Geopetrol,

Page 67: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

56

Premier Oil, PTTEP, Santos, SK Corp, Total, Zarubezhneft, yang menghasilkan

sekitar 300.000 barel per hari pada tahun 2011 (EIA, 2013: 5-7).

Selain untuk pemenuhan kebutuhan minyak Vietnam, Perekonomian

Vietnam sangat tergantung pada produksi minyak Laut di LCS yang menyumbang

30% dari GDP (Gross domestic product) (Dee, 2011). Ini menyiratkan bahwa

LCS memiliki peranan penting bagi perekonomian Vietnam. Pengamanan jalur

perdagangan, lalu lintas nelayan, dan menjamin produksi minyak, merupakan

upaya pencapaian kepentingan yang lebih besar bagi Vietnam dari pada terus

memperhitungkan resiko kerugian pada hubungan perekonomiannya dengan RRT.

Karena, dengan pemasukan produksi minyak di LCS memungkinkan akan

menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari hubungan perekonominya dengan

RRT. Sehingga, ini mengharuskannya peningkatan hubungan kerjasama

pertahanan dengan AS melalui MoU 2011, untuk mengamankan kegiatan

eksplorasi dan produksi minyak di LCS.

Kedekatan Vietnam dengan AS pada bidang pertahanan ini, juga

memberikan keuntungan bagi Vietnam di bidang lainnya, terutama di bidang

ekonomi. Pada tahun 2011, ekspor Vietnam ke AS mewakili sekitar 17% dari total

ekspor Vietnam dan menjadikan Vietnam salah satu penerima terbesar bantuan

AS di kawasan Asia Timur. AS memberikan bantuan ke Vietnam lebih dari $ 140

juta di tahun 2011 (Manyin, 2013: 13-14). Vietnam kemungkinan juga akan

mendapatkan dukungan yang lebih besar dari AS melalui Trans-Pacific

Partnership (TPP).

Page 68: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

57

Partisipasi Vietnam dalam perundingan TPP telah didorong oleh kalkulasi

strategis Vietnam untuk mengimbangi pengaruh ekonomi RRT. Di dalam TPP,

Vietnam menyerap hingga 39 persen (US $ 45 miliar) dari total ekspor Vietnam

pada tahun 2012. Salah satunya AS yang tetap menjadi tujuan ekspor terbesar

untuk produk-produk Vietnam (Le, 2013).

Namun dalam hal ini, kalkulasi keuntungan dari kerja samanya dengan

AS, hanya untuk mengimbangi pengaruh ekonomi RRT di Vietnam, bukan untuk

menghapuskan kerjasama ekonomi kedua negara. Meskipun terjadi ketegangan

antara Vietnam dengan RRT di LCS, Hanoi dan Beijing terus memperluas

hubungan diplomatik mereka serta mencari cara untuk mencegah sengketa

maritim tersebut berdampak pada hubungan lainnya (Manyin, 2013: 30).

Para pemimpin Vietnam mengungkapkan keprihatinan tentang defisit

perdagangannya dengan RRT, yang sekitar $ 13 miliar pada tahun 2011. Namun

pada tahun 2011, impor RRT mewakili hampir seperempat dari total impor

Vietnam. Dalam ekspor Vietnam ke RRT untuk barang dan jasa pada dasarnya

juga tetap tidak berubah, yaitu sekitar 10% dari total ekspor Vietnam (Manyin,

2013: 30). Selain itu, menurut Duta Besar Vietnam untuk RRT, Nguyen Van Tho,

perdagangan bilateral antara Vietnam dengan RRT mencapai $ 40200 juta pada

tahun 2011. Lebih dari 800 proyek investasi RRT dilakukan pada tahun 2011,

yaitu berkaitan dengan mineral, sumber daya alam dan manufaktur (Laudermilk,

2012).

Page 69: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

58

4.3 Dukungan negara-negara ASEAN terhadap kehadiran AS di LCS

Faktor lainnya yang mendorong kehadiran AS di wilayah perairan Vietnam

adalah dukungan negara-negara ASEAN terhadap kehadiran AS di LCS. Pada

awalnya, hubungan Vietnam dengan AS dikhawatirkan dapat mengganggu

hubungan bilateral maupun multilateralnya dengan negara-negara Asia Tenggara.

Namun, sejak Vietnam resmi menjadi ketua ASEAN pada periode 2010, Vietnam

menekankan bahwa permasalahan di LCS menjadi keprihatinan bersama antara

negara-negara ASEAN dan mendorong AS untuk turut ikut serta dalam mengatasi

tantangan bersama ini.

Ini menghasilkan suatu pertemuan dalam ASEAN Regional Forum di Hanoi

pada tahun 2010. Vietnam dengan AS berupaya memobilisasi respon diplomatik

negara-negara Asia Tenggara untuk memberikan suatu ketegasan terhadap RRT di

LCS. AS dan negara-negara Asia Tenggara menyatakan keinginannya dalam

menjaga kebebasan navigasi di LCS dan mengupayakan penyelesaian damai

terhadap sengketa sesuai dengan hukum internasional. Ini berupa pernyataan

Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton yang diamini oleh 11 menteri luar negeri

dari 26 negara yang hadir, beberapa di antaranya adalah negara-negara ASEAN

(Bellacqua, 2012: 17).

Pertemuan ASEAN Regional Forum di atas menandakan bahwa AS dan

Vietnam siap untuk bekerja sama dalam isu-isu utama yang didorong oleh

persamaan kepentingan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pertemuan tersebut

juga menandakan bahwa negara-negara di Asia Tenggara tidak lagi bersedia

Page 70: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

59

menerima intimidasi RRT dan menunjukkan antusiasme terhadap kehadiran AS di

wilayah LCS (Bellacqua, 2012: 17-18).

Di antara para negara ASEAN, Filipina merupakan yang paling menerima

kehadiran AS di LCS. Filipina bahkan mengizinkan kehadiran militer AS yang

lebih besar sebagai reaksi terhadap kebangkitan RRT (Rood, 2012). Hal ini

dikarenakan posisi Filipina yang merupakan sekutu formal dari AS di kawasan

Pasifik. Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina telah berjalan sejak tahun

1951. Perjanjian tersebut menyatkan bahwa:

Each Party recognizes that an armed attack in the Pacific Area on either of the Parties

would be dangerous to its own peace and safety and declares that it would act to meet the

common dangers in accordance with its constitutional processes. [Setiap pihak mengakui

bahwa serangan bersenjata di wilayah Pasifik oleh salah satu pihak akan berbahaya bagi

perdamaian dan keamanan sendiri, serta menyatakan bahwa hal itu akan ditindak untuk

menanggapi bahaya sesuai dengan proses konstitusinya] (Glaser, 2012).

Pada tanggal 16 November 2011, hubungan AS dengan Filipina semakin

diperkuat, ketika Menteri Luar Negeri Hillary Clinton membuat pernyataan di

Manila Bay untuk merayakan ulang tahun ke-60 perjanjian pertahanan kedua

negara. Dalam pidatonya, Hillary Clinton menyatakan:

Today we meet in a new era where we face new challenges but also where we confront new

opportunities. So we must ensure that this alliance remains strong, capable of delivering

results for the people of the Philippines, the United States, and our neighbors throughout

the Asia Pacific. [Sekarang kami bertemu di era baru di mana kita menghadapi tantangan

baru, tetapi juga di mana kita menghadapi peluang baru. Jadi kita harus memastikan bahwa

aliansi ini tetap kuat , mampu memberikan hasil bagi rakyat Filipina, Amerika Serikat, dan

tetangga kami di seluruh Asia Pasifik] (Ring, 2012: 20).

Dari pernyataan ini, terlihat bahwa kerjasama AS dengan Filipina merupakan

persamaan kepentingan bagi seluruh Asia Pasifik.

Page 71: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

60

Selain itu, pernyataan AS yang mengungkapkan "rebalance" terhadap

kawasan Asia-Pasifik mendapatkan respon positif dari Malaysia. Pada bulan April

2010, Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak mengatakan:

Malaysia, in particular, welcomes the Obama Administration’s endorsement of

multilateralism as the preferred route to problem-solving. We also welcome its

endorsement of ASEAN’s centrality in regional processes. [Malaysia, khususnya,

menyambut dukungan Obama sebagai pilihan untuk memecahkan masalah. Kami juga

menyambut dukungan atas sentralitas ASEAN dalam proses regional] (Finkbeiner, 2013:

16-17).

Hal di atas menjelaskan bahwa peningkatan hubungan pertahanan antara

Vietnam dan AS tidak akan mengganggu hubungan bilateral maupun

multilateralnya dengan negara-negara Asia Tenggara. Ini dikarenakan adanya

persamaan kepentingan antara Vietnam dengan organisasi regional di Asia

Tenggara (ASEAN) dan negara-negara Asia Tenggara, di antaranya Filipina dan

Malaysia yang mendukung kehadiran AS di LCS. Sehingga, adanya dukungan

regional ini mempermudah terbentuknya MoU antara Vietnam dan AS pada tahun

2011. Setidaknya, secara diplomatik, Vietnam tidak menghadapi kritik RRT

seorang diri. Vietnam mendapat dukungan diplomatik negara-negara tetangganya

di Asia Tenggara.

Page 72: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

61

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Skripsi ini telah membahas Kerjasama militer Vietnam dengan AS dalam

mengelola ancaman keamanan di Laut Cina Selatan pada tahun 2011. Dalam

mengelola ancaman keamanan ini, kedua negara melakukan penandatanganan

MoU pada bulan September 2011, yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas

militer Vietnam, serta menghadirkan kekuatan AS di LCS.

Tindakan Vietnam ini beresiko meningkatkan tensi konflik LCS, mengingat

bahwa RRT selalu memprotes kedekatan militer Vietnam dengan AS. Pada tahun

2011, sebelum penandatanganan MoU, Vietnam dan AS melakukan latihan militer

bersama yang dimana dinyatakan bahwa latihan ini dianggap sebagai unjuk

kekuatan militer untuk menantang RRT. Selain itu, dengan kedatanganan Hillary

Clinton ke Vietnam, RRT menyatakan akan menggunakan kekuatan militer atau

sound of cannon untuk menyelesaikan sengketa territorial di perairan LCS.

Dengan adanya resiko di atas, skripsi ini meneliti motivasi Vietnam

melakukan MoU dengan AS. Analisis dilakukan dengan logika Neo Realisme,

serta kerangka pemikiran keamanan nasional, aliansi dan balance of power.

Setelah melakukan serangkaian analisis, skripsi ini menyimpulkan bahwa

terdapat setidaknya 3 alasan utama Vietnam melakukan MoU dengan AS.

Pertama, Angkatan Laut AS diharapkan dapat beroperasi di kawasan LCS dalam

kegiatan kerjasama dan pelatihan dengan Vietnam, melalui USPACOM dan

Page 73: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

62

USCG untuk mengimbangi pengoprasian angkatan laut RRT di kawasan tersebut.

Sehingga, perimbangan kekuatan di perairan LCS ini akan menghasilkan

ekuilibrium, yaitu upaya RRT untuk memperoleh posisi hegemoni di LCS akan

bisa digagalkan oleh kekuatan Vietnam dengan AS. Ini terlihat ketika perilaku

RRT sebelum kehadiran AS di LCS, cenderung lebih agresif dan menunjukan

ambisi hegemoni di kawasan tersebut. Namun paska kehadiran AS di LCS, dan

terutama paska melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan Vietnam, RRT lebih

terdorong untuk mengupayakan negosiasi untuk menghindarkan ketegangan

dengan Vietnam.

Kedua, untuk mencegah tindakan patroli RRT yang menghalangi kegiatan

eksplorasi minyak, serta survei pada landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif

Vietnam. Sebelum MoU, RRT telah melakukan pemotongan kabel eksplorasi

yang dipasang oleh kapal perusahaan minyak Vietnam (PetroVietnam) dan

menuntut Vietnam menghentikan kegiatan eksplorasi dikawasan tersebut. Atas

perilaku RRT ini, kerjasama militer Vietnam dengan AS diharapkan dapat

mengamankan kegiatan eksplorasi minyak dan menjaga asset-aset Vietnam di

kawasan LCS dari ancaman-ancaman patroli RRT.

Ketiga, terdapatnya dukungan negara-negara Asia Tenggara, yaitu berupa

persamaan kepentingan antara AS, Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara

lainnya. AS dan negara-negara Asia Tenggara menyatakan keinginannya dalam

menjaga kebebasan navigasi di LCS dan mengupayakan penyelesaian damai

terhadap sengketa sesuai dengan hukum internasional. Sehingga, Vietnam berani

Page 74: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

63

melakukan MoU dengan AS meskipun di kritik RRT. Setidaknya secara

diplomatik, Vietnam tidak menghadapi kritik RRT seorang diri.

Dengan demikian, skripsi ini telah menjawab pertanyaan penelitian yang

ada. Vietnam meningkatkan hubungannya dengan AS melalui MoU 2011 yaitu

bukan hanya semata-mata untuk pengelolaan masalah keamanan maritim biasa,

namun juga untuk mengimbangi angkatan laut RRT. Dengan perimbangan

kekuatan, diharapkan dapat mengurangi agresifitas patroli RRT yang mengancam

aset-aset Vietnam di LCS.

Page 75: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

xii

Daftar Pustaka

Buku

Baylis, John and Steve Smith., ed. 2005. The Globalization of world Politics: An

Introduction to International Relations. New York: Oxford University Press

Inc.

Dunne, T., Kurki, M. & Smith, S. 2010. International Relations Theories:

Discipline and Diversity. New York: Oxford University Press.

Calder, Kent. E. 1996. Asia’s Deadly Triangle: How Arms, Energy, and Growth

Threaten to Destablize Asia Pacific. London: Nicholas Brealey Publishing

Limited.

Griffiths, Martin dan Terry O’Callaghan. 2002. International Relations the Key

Concepts, 2nd

. London: Routledge

Heijmans, Annelies, Nicolo Simmonds, dan Hans van de veen. 2004. Searching

for Peace in Asia Pacific: An Overview of Conflict Prevention and

Peacebuilding Activities. London: Lynne Rienner Publishers, Inc.

Hermawan, Yulius. P. 2007. Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional:

Aktor, Isu dan Metodologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hopkins, Raymond F. dan Richard W. Mansbach. 1973. Structure and Process in

International Politics. New York: Harper & Row.

Jackson, Robert dan Georg Soroensen. 2005. Pengantar Studi Hubungan

Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global dalam Teori & Praktik. Yogyakrta:

Graha Ilmu.

Lo, Chi Kin. 1989. China's Position Towards Territorial Disputes. The Case of

the SouthChina Sea Islands. London: Routledge.

Klare, Michael T. 2005. Resource Wars: The New Landscape of Global Conflict.

New York: Henry Holt and Company.

Moleong , Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Paul, Thazha V. 2004. Introduction: The enduring Axioms of Balance of Power

Theory and Their Contemporary Relevance, in Balance of Power: Theory

and Practice in the 21st Century. Stanford, CA: Stanford University Press.

Sitepu, P. Anthonius. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

The National Institute for Defense Studies. 2010. The NIDS International

Workshop on Asia Pacific Security: Asia Pacific Countries’ Security

Outlook and Its Implications for the Defense Sector. Tokyo: The National

Institute for Defense Studies.

Womack, Brantly. 2006. China And Vietnam: The Politics of Asymmetry. New

York: Cambridge University Press. Walton, C. Dale. 2011. The military balance 2011. London: Routledge.

Page 76: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

xiii

Walt, Stephen M. 1985. Alliance Formation and the Balance of World Power.

International Security Vol 9 No 4. The MIT Press.

Waltz, Kenneth. N. 1979. Theory of International Politics. Boston Mass:

McGraw-Hill

Jurnal

Babson, Oliver. 2002. Diplomacy of Isolation; United States Unilateral Sanctions

Policy and Vietnam 1975-1995. WWS Case Study 4/02.

Bellacqua, James. 2012. The China Factor in U.S.-Vietnam Relations. CNA China

Studies.

Brown, Frederick. Z. 2010. Rapprochment Between Vietnam and the United

States dalam Contemporary Southeast Asia, Volume 32, Number 3. Institute

of Southeast Asian Studies.

Buszynski, Leszek. 2012. The South China Sea: Oil, Maritime Claims, and U.S.—

China Strategic Rivalry. Center for Strategic and International Studies, The

Washington Quarterly, 35:2.

Chalkley, Adam L. 2013. An Engaged Vietnam: Developing A U.S. Pacific

Command Solution. Naval War College.

Conley, Michael E. 2013. The Vietnam Petroleum Industry: Positioned For Growth But Ripe For Regional Complications. Naval War College.

Cuong, Nguyen Anh, Trinh Thi Nguyet, Pham Quoc Thanh. 2010. Vietnam-

United States Relations After Normalization. Vietnam National University.

Dalpino, Catharin E. 2005. Dialogue On U.S.-Vietnam Relations Ten Years After

Normalization. The Asia Foundation.

Deutsche Presse-Agentur. 1995. Taiwan Navy Defends Decision to Open Fire on

Vietnamese Boat. Deutsche Presse-Agentur.

Deutsche Presse-Agentur. 1998. Philippines Lodges Protest Over Shooting in

Spratlys. Deutsche Presse-Agentur.

Dwivedi, Sangit Sarita. 2012. Alliances In International Relations Theory.

International Journal of Social Science & Interdisciplinary Research, Vol.1

Issue 8, August 2012, ISSN 2277 3630.

Emmers, Ralf. 2012. The US rebalancing strategy: Impact on the South China

Sea. National Security College, Australian National University.

Finkbeiner, John M. 2013. Malaysia’s Great Power Balance and the South China

Sea Disputes. United States Army War College. Garver, John W.1992. China's Push Through the South China Sea. The China

Quarterly, no. 132.

Hiep, Le Hong. 2013. Vietnam’s Hedging Strategy against China since

Normalization. Contemporary Southeast Asia. ISEAS. Vol 35, number 3.

Huth, Paul K. 1999. Deterrence And International Conflict: Empirical Findings

And Theoretical Debates. Annual Review of Political Science.

Jordan, William, Lewis M. Stern, Walter Lohman. 2012. U.S.-Vietnam Defense

Relations: Investing in Strategic Alignment. The Heritage Foundation

Leadership for America, No. 2707.

Page 77: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

xiv

Kang, Tong Hum. 2000. Vietnam and the Spratly Islands Dispute Since 1992.

California: Naval Postgraduate School.

Kim, Ngan M. 2012. U.S. –Vietnam Military Relations: Game Theory

Perspective. California: Naval Postgraduate School.

Manyin, Mark E. 2011. U.S.-Vietnam Relations in 2011: Current Issues and

Implications for U.S. Policy. Congressional Research Service.

Manyin, Mark E. 2012. U.S.-Vietnam Relations in 2011: Current Issues and

Implications for U.S. Policy. Congressional Research Service.

Manyin, Mark E. 2013. U.S.-Vietnam Relations in 2011: Current Issues and

Implications for U.S. Policy. Congressional Research Service.

Morgan, Robert. 2013. Mutual Interest: Engaging Vietnam On Oil Spill

Prevention And Response. Naval War College.

Nguyen, Hong Thao. 2013. Regional Focus & Controversies Vietnam’s Position

On The Sovereignty Over The Paracels & The Spratlys: Its Maritime Claims.

Journal of East Asia International Law, V JEAIL (1).

O'Rourke, Ronald. 2014. Maritime Territorial and Exclusive Economic

Zone (EEZ) Disputes Involving China: Issues for Congress. Congressional

Research Service.

Republic of Vietnam Ministry of Foreign Affairs. 1975. White Paper on the

Hoang Sa (Paracel) and Truong Sa (Spratly) Islands. Saigon.

Ring, Andrew H. 2012. A U.S. South China Sea Perspective: Just Over the Horizon. Weatherhead Center for International Affairs. Harvard University.

Stern, Lewis M. 2012. Building Strategic Relations with Vietnam. National

Defense University, issue 65, 2d quarter 2012.

Thayer, Carlyle A. 2008. The Structure of Vietnam-China Relations, 1991-2008.

Paper for the 3rd International Conference onVietnamese Studies, Hanoi,

Vietnam, December 4-7, 2008

Thayer, Carlyle A. 2011. Recent Naval Exercises in the South China Sea.The

University of New South Wales at the Australian Defence Force Academy

and Director of Thayer Consultancy, Sage International.

United States Department of State Bureau of Intelligence and Research. 1983.

Limits in the Seas.no. 99 Straight Baselines.

Veronika, Nuri Widiastuti. 2012. Pengaruh Komponen Geopolitik Terhadap

Konflik di Laut China Selatan antara China-Vietnam. Universitas

Indonesia.

Referensi Online

Ahira. 2011. Laut Cina Selatan - wilayah sengketa, beragam nama. AnneAhira.

Diunduh pada tanggal 19 Mei 2013, www.anneahira.com/laut-cina-

selatan.htm.

Ali, Alman Helvas. 2012. Dinamika Di Laut Cina Selatan Dan Implikasinya

Terhadap Indonesia. Center for Defense and Maritime Studies. Diunduh

pada tanggal 27 agustus 2013, http://www.fkpmaritim.org/?p=254.

Page 78: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

xv

Baxter, Edward. 2011. MSC ship completes first U.S. Navy ship visit to Vietnam

port in 38 years. Diunduh pada tanggal 24 Januari 2014,

http://www.msc.navy.mil/ publications/pressrel/press11/press40.htm

BBC Indonesia. 2011. Vietnam latihan militer di Laut Cina Selatan. BBC Indonesia.

Diunduh pada tanggal 17 september 2013,

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/06/110613_vietnamnavaldrill.s

html

Bergsmann, Stefan. 2001. The Concept of Military Alliance. Diunduh pada

tanggal 15 Februari 2014. http://www.bundesheeroesterreich.info-

/pdf_pool/publikationen/05_small_states_04.pdf.

Biendong.Net. 2012. The Vietnam Maritime Law Reflects Viet Nam’s Major

Policy Of Peace. Biendong.Net. Diunduh pada tanggal 7 desember 2013,

http://www.southchinasea.com/analysis/480-the-2012-viet-nam-maritime-

law-reflects-viet-nams-major-policy-of-peace.html

Bradsher, Keith. 2011. China and Vietnam Move to Reduce Tensions in South

China Sea. The New York Times. Diunduh pada tanggal 10 Februari 2014,

http://www.nytimes.com/2011/ 10/13/world/asia/china-and-vietnam-move-

to-reduce-tensions-in-south-china-sea.html?_r=0

Cordero, Jean Magdaraog. 2012. Kekhawatiran meningkat atas rencana Cina

menghalangi kapal yang masuk perairan sengketa. Asia Pacific Defense

Forum. Diunduh pada tanggal 15 juni 2013,

http://apdforum.com/id/article/rmiap/articles/online/features/2012/12/17/phi

lippines-china-patrols.

Duy, Hanh. 2012. Law on Viet Nam’s Sea. Biengioilanhtho.gov. Diunduh pada

tanggal 7 desember 2013,http://biengioilanhtho.gov.vn/eng/lawonvietnam-

ssea-nd-1280c50c.aspx

EIA US Energy Information Administration. 2013. South China Sea. EIA,

Independent statistics and analysis. Diunduh pada tanggal 4 Maret 2014,

http://www.eia.gov/countries/regions-topics.cfm?fips=scs

Embassy of the Socialist Republic of Vietnam in the United States of America.

2013. Vietnam, US hold defense dialogue.Vietnamembasy-usa. Diunduh

pada tangal 29 Maret 2014, http://vietnamembassy-

usa.org/news/2013/10/vietnam-us-hold-defense-dialogue

Glaser, Bonnie S. 2012. Armed Clash in the South China Sea. Council on Foreign

Relations. Diunduh pada tanggal 5 Mei 2013,

http://www.cfr.org/world/armed-clash-south-china-sea/p27883?cid=rss-

internationalpeaceandsecuri-armed_clash_in_the_south_china-041112 Global Security.org. 2011. South China Sea Oil and Natural Gas. Global

Security.org. Diunduh pada tanggal 8 januari 2014,

http://www.globalsecurity.org/military/world/war/spratly-oil.htm

Page 79: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

xvi

Hiep, Le Hong. 2013. The US–Vietnam comprehensive partnership: key issues

and implications. East Asia Forum. Diunduh pada tanggal 12 Juli 2014,

http://www.eastasiaforum.org/2013/08/06/the-us-vietnam-comprehensive-

partnership-key-issues-and-implications/

Haluan Media. 2011. Cina meradang, AS-Vietnam latihan tempur. Haluan.

Diunduh pada tanggal 2 februari 2014,

http://harianhaluan.com/index.php/berita/dunia/6806-cina-meradang-as-

vietnam-latihan-tempur

International Boundaries Research Unit. 2011. China and Vietnam agree

principles for resolving maritime disputes. International Boundaries

Research Unit. Diunduh pada tanggal 10 Februari 2014,

https://www.dur.ac.uk/ibru/news/boundary_news/?itemno=12969

International Energy Statistics. 2012.Vietnam Energy Report. International Energy

Statistics. Diunduh pada tanggal 4 Maret 2014,

http://www.endofcrudeoil.com/2012/06/vietnam-energy-report.html

Johnson, Keith. 2013. Kerry’s Return to Vietnam Is All About Blocking China.

Foreign Policy Report. Diunduh pada tanggal 2 Mei 2014.

http://www.foreignpolicy.com/articles/2013/12/16/kerry_s_return_to_vietna

m_is_all_about_blocking_china Laudermilk, Baron. 2012. Vietnam: Prime Opportunity or Risky Investment?.

Diunduh pada tanggal 5 Juli 2014. http://www.investin.com.cn/invest-in-

vietnam-prime-opportunity-or-risky-investment.html

Miks, Jason. 2010.China-Vietnam: Rough Waters. The Diplomat. Diunduh pada

tanggal 17 september 2013, http://the-diplomat.com/china-

power/2010/06/07/choppy-sino-viet-ties-waters/

New York Times. 2008. International: 'Hegemony'. New York Times. Diunduh

pada tanggal 5 Mei 2013, http://www.nytimes.com/2008/05/01/news/01iht-

30oxan.12491269.html?_r=0

Rood, Steven. 2012. U.S. Military and the Philippines: What do Philippine

Citizens Really Think?. The Asia Foundation. Diunduh pada tanggal 5 Mei

2013, http://asiafoundation.org/in-asia/2012/02/01/u-s-military-and-the-

philippines-what-do-philippine-citizens-really-think/

Sihombing, Mona. 2012. Babak Baru Perang Laut China. Vhrmedia. Diunduh

pada tanggal 5 Mei 2013,http://www.vhrmedia.com/2010/-detail.php?.e=5761

Sare, Cire. 2011. 200 mile boundaries without consideration of the Spratlys or

Paracels. The South China Sea. Diunduh pada tanggal 29 november 2013,

http://www.southchinasea.org/category/mpas/territorial-claims/page/2/

Thayer, Carl. 2013. Vietnam Gradually Warms Up to US Military. The Diplomat.

Diunduh pada tanggal 29 november 2013,

http://thediplomat.com/2013/11/vietnam-gradually-warms-up-to-us-

military/

University of Southern California US-China Institute. US-China Today.

University of Southern California US-China Institute. Diunduh pada tanggal

Page 80: Kerjasama Militer Vietnam dengan Amerika Serikat …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28772/1/AKBAR... · realisme, serta konsep keamanan nasional, ... balance of

xvii

27 Februari 2014, http://uschina.usc.edu/w_usci/showarticle.aspx-

?articleID=17718&AspxAutoDetectCookieSupport=1

Vietnamnet. 2013. Vietnam, China agree on oil and gas exploitation in Tokin

Gulf. Vietnamnet. Diunduh pada tanggal 13 Januari 2014,

http://english.vietnamnet.vn/fms/ government/77196/vietnam--china-agree-

on-oil-and-gas-exploitation-in-tokin-gulf.html

Viva News. 2012. Remaja Mini Korban Agent Orange. Viva News. Diunduh pada

tanggal 5 Mei 2014, http://foto.news.viva.co.id/read/5681-remaja-mini-

korban--agent-orange-/73391

Vũ, Hoàng. 2011.Cutting oil cable of Vietnam, China seriously violated Law of

the Sea Convention. Vũ's Inner Peace. Diunduh pada tanggal 3 maret 2014,

http://vudang.com/category/vietnam/

Woo, Dee. 2011. Why A War Between China And Vietnam Is Inevitable. Beijing

Royal School. Diunduh pada tanggal 5 maret2014,

http://www.businessinsider.com/sino-vietnamese-south-china-sea-

warblood-oil-and-american-interest-the-inevitable-2011-7?IR=T&