Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

17
Disampaikan oleh: Direktorat Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, 25-26 April 2007

Transcript of Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Page 1: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Disampaikan oleh: Direktorat Permukiman dan Perumahan,

BappenasJakarta, 25-26 April 2007

Page 2: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Cakupan pelayanan air minum perpipaan di Indonesia masih sangat rendah:

Target RPJM Tahun 2005

Perkotaan 66 % 31 %

Perdesaan 30 % 8%

Indonesia bersepakat untuk mencapai target Millennium Development Goals pada tahun 2015, khususnya untuk sektor air minum dana yang diperlukan untuk pemenuhannya mencapai Rp. 5 trilun per tahun

Page 3: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

PP No.16 Tahun 2005 Pasal 37:

Pengembangan SPAM menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemda

Penyelenggaraan pengembangan SPAM dilakukan oleh BUMN atau BUMD

Dalam hal BUMN atau BUMD tidak dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan SPAM, dapat mengikutsertakan koperasi, badan usaha swasta dan/atau masyarakat

Page 4: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

PP No.16 Tahun 2005 Pasal 64:

Koperasi dan/atau badan usaha swasta dapat berperan serta dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM pada daerah, wilayah atau kawasan yang belum terjangkau pelayanan BUMN/BUMD

Pelibatan koperasi dan/atau badan usaha swasta berdasarkan prinsip persaingan yang sehat melalui proses pelelangan sesuai dengan peraturan perundangan

Page 5: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Dimaksudkan untuk Menjamin financial stability sehingga perlu

diciptakan manajemen keuangan yang lebih inovatif, fleksibel dan efektif

Membantu pemerintah untuk membiayai dan mengoperasikan prasarana dan sarana terbangunPertimbangan efisiensi;

Pertimbangan adanya teknologi baru yang digunakan swasta;

Mempercepat peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan;

Reinventing Government;

Page 6: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Win – win – win solution Win bagi masyarakat:

cakupan serta mutu pelayanan sesuai dengan kebutuhan dengan harga yang terjangkau;

Win bagi swasta: terciptanya penguasaan pasar dan perolehan keuntungan yang wajar;

Win bagi pemerintah: mempercepat pencapaian target pemerintah dalam pelayanan publik

Page 7: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Pembuatan KebijakanRegulasiKepemilikan AssetPengawasanPenyediaan Layanan

Pembuatan KebijakanRegulasi

Kepemilikan AssetPengawasan

Penyediaan Layanan

Public

Public, private, atau PPP

REFORM

Page 8: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Pengambilan air baku (raw water extraction)

Transmisi mengalirkan air baku kepada instalasi pengolahan air

Pengolahan Air (water treatment) dan reservoir

Pengaliran (distribution)

Page 9: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

• Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur dikeluarkan pada tanggal 9 November 2005

• Pengganti Kepres No. 7 Tahun 1998 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Swasta dalam Pembangunan dan/atau Pengelolaan Infrastruktur.

Page 10: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

ALUR PIKIR PEMAHAMAN KPSALUR PIKIR PEMAHAMAN KPSALUR PIKIR PEMAHAMAN KPS

KONDISI SEKARANG:Kesenjangan Pelayanan

Umum

Apa?

Kenapa?

OlehSiapa?

Untuk Siapa?

Kapan?TUJ UAN:

Peningkatan Pelayanan Umum(kualitasdankuantitas)

GAMBARAN UMUM TENTANG PROSES PEMAHAMAN KPS DI TINGKAT PEMDA MELIPUTI ISU-ISU ANTARA LAIN:

GAMBARAN UMUM TENTANG PROSES PEMAHAMAN KPS DI TINGKAT GAMBARAN UMUM TENTANG PROSES PEMAHAMAN KPS DI TINGKAT PEMDA MELIPUTI ISUPEMDA MELIPUTI ISU--ISU ANTARA LAIN:ISU ANTARA LAIN:

Pengembangan Rencana Strategis5tahunan(RENSTRA);

Perumusan fungsiPEMDAserta pengembangan paradigma baru (mewirausahakan birokrasi“reinventing governments”);

Penilaian/pengkajianterhadapcara-carapelayananmonopolistisyang kurangbaik, kurangnyapengawasan dantanggungjawab serta tidak adanyarangsangankerja;

Penilaian/pengkajian tentang kapasitas dan kemampuan kelembagaan;Penilaian/pengkajianterhadapperaturanperundang-undanganyang cocokdi tingkatDaerah;Analisaterhadapkondisisosialekonomi, tingkatpelayanan, penilaian/ pengkajian kebutuhan

nyata(perumusankesenjangan);Penilaian/pengkajian terhadap ketersediaan sumber daya lokal (SDM, Keuangan, Tenaga Ahli);Penilaian/pengkajianterhadapketersediaandukunganluar;Definisi opsi pengembangan: keuangan, konstruksi, operasi (umum dan atau swasta);Pelatihandanstudibanding keproyek-proyekKPS yang baik.

Pengembangan Rencana StrategisPengembangan Rencana Strategis55tahunantahunan(RENSTRA);(RENSTRA);

Perumusan fungsiPerumusan fungsi PEMDAPEMDAserta pengembangan paradigma baru serta pengembangan paradigma baru ((mewirausahakan birokrasimewirausahakan birokrasi“reinventing governments”)“reinventing governments”);;

PenilaianPenilaian//pengkajianpengkajianterhadapterhadapcaracara--caracarapelayananpelayananmonopolistismonopolistisyang yang kurangkurangbaikbaik, , kurangnyakurangnyapengawasan danpengawasan dantanggungjawab serta tidak adanyatanggungjawab serta tidak adanyarangsanganrangsangankerjakerja;;

PenilaianPenilaian//pengkajian tentang kapasitas dan kemampuan kelembagaanpengkajian tentang kapasitas dan kemampuan kelembagaan;;

PenilaianPenilaian//pengkajianpengkajianterhadapterhadapperaturanperaturanperundangperundang--undanganundanganyang yang cocokcocokdidi tingkattingkatDaerahDaerah;;

AnalisaAnalisaterhadapterhadapkondisikondisi sosialsosial ekonomiekonomi, , tingkattingkatpelayananpelayanan, , penilaianpenilaian/ / pengkajian kebutuhanpengkajian kebutuhannyatanyata((perumusanperumusankesenjangankesenjangan););

PenilaianPenilaian//pengkajian terhadap ketersediaan sumber daya lokal pengkajian terhadap ketersediaan sumber daya lokal (SDM, (SDM, KeuanganKeuangan, , Tenaga AhliTenaga Ahli););

PenilaianPenilaian//pengkajianpengkajianterhadapterhadapketersediaanketersediaandukungandukunganluarluar;;

Definisi opsi pengembanganDefinisi opsi pengembangan: : keuangankeuangan, , konstruksikonstruksi, , operasi operasi ((umum dan atau swastaumum dan atau swasta););

PelatihanPelatihandandanstudistudi banding banding kekeproyekproyek--proyekproyekKPS yang KPS yang baikbaik..

Page 11: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Persiapan Proyek KPS Analisis Keadaan yang Dihadapi Kepala Daerah; Pilihan Kepala Daerah; Identifikasi Kajian Proyek; Sosialisasi Proyek pada Masyarakat & Legislatif; Capacity Building; Kelembagaan dan SDM Kerangka Pengaturan.

Pengadaan Proyek KPS Penjelasan awal kepada Sektor Swasta; Persetujuan dan Pencapaian Konsesnsus Pola Kerjasama; Persiapan Dokumen; Proses Prakualifikasi; Proses Pelelangan; Konsultasi DPRD dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama.

Page 12: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Pelaksanaan Proyek KPS Conditions Precedent dan Transaksi Pelaksanaan Perjanjian; Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama; Pemantauan Pelaksanaan.

Tahap Alih Milik Penilaian Aset yang dilakukan oleh Tim Alih Milik terhadap

semua komponen, infrastruktur /sistem yang termasuk dalam Perjanjian Kerjasama terhadap kondisi kinerja dan sisa umur teknis masing-masing komponen;

Kompensasi biaya yang harus dibayarkan oleh Pemerintah; Pengalihan Proyek secara resmi dari Mitra Usaha kepada

Pemerintah.

Page 13: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

PENGADAANPROYEK

PENGADAANPENGADAANPROYEKPROYEK

22

PROSES LELANGPROSES LELANG

2.52.5

PENJELASANPENJELASANAWALAWAL

2.12.1

KONSENSUS KONSENSUS POLA KPSPOLA KPS

2.22.2

PERSIAPAN PERSIAPAN DOKUMENDOKUMEN

2.32.3

PROSES PROSES PRAPRA-- KUALIFIKASIKUALIFIKASI

2.42.4

PERSETUJUAN DPRD KONSULTASI DPRD & TANDA TANGAN & TANDA TANGAN

KONTRAKKONTRAK

2.62.6

PELAKSANAANPROYEK

PELAKSANAANPELAKSANAANPROYEKPROYEK

33

PERSYARATAN PERSYARATAN PENDAHULUAN & PENDAHULUAN &

TRANSAKSITRANSAKSI

3.13.1

PEMANTAUANPEMANTAUANPELAKSANAANPELAKSANAAN

3.33.3

PELAKSANAANPELAKSANAANKONTRAKKONTRAK

3.23.2

ANALISA ANALISA KEADAANKEADAAN

1.11.1

PILIHAN PILIHAN KEPALA DAERAHKEPALA DAERAH

1.21.2

IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI KAJIAN PROYEKKAJIAN PROYEK

1.31.3

SOSIALISASIKONSULTASIPUBLIK

1.41.4

KERANGKAKERANGKAHUKUMHUKUM

1.71.7

KELEMBAGAAN &KELEMBAGAAN &SDMSDM

1.61.6

CAPACITY CAPACITY BUILDINGBUILDING

1.51.5

PERSIAPAN KPS

PERSIAPAN PERSIAPAN KPSKPS

11

ALIH MILIK

ALIH ALIH MILIKMILIK

44

KOMPENSASIKOMPENSASI

4.24.2

PENGALIHAN PENGALIHAN PROYEKPROYEK

4.34.3

PENILAIAN ASETPENILAIAN ASET

4.14.1

Page 14: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Besaran tarif dan mekanisme penyesuaian tarif berpengaruh terhadap tingkat pengembalian investasi

Penetapan tarif: Biaya investasi; Biaya operasi dan pemeliharaan; Biaya bunga pinjaman Pajak usaha; Tingkat keuntungan yang wajar berdasarkan rasio

laba terhadap aktiva produktif sebesar 20% (Berdasarkan Permendagri No.23/2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada PDAM)

Page 15: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

FAKTOR-FAKTOR YANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TARIF AWAL MEMPENGARUHI TARIF AWAL

(INFLASI, KURS, BUNGA, (INFLASI, KURS, BUNGA, KEBIJAKAN BARU, INVESTASI DLL.)KEBIJAKAN BARU, INVESTASI DLL.)

FAKTOR-FAKTOR YANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TARIF AWAL MEMPENGARUHI TARIF AWAL

(INFLASI, KURS, BUNGA, (INFLASI, KURS, BUNGA, KEBIJAKAN BARU, INVESTASI DLL.)KEBIJAKAN BARU, INVESTASI DLL.)

PENYESUAIAN DAN PENYESUAIAN DAN INDEKSASI TARIF INDEKSASI TARIF

DASARDASAR

PENYESUAIAN DAN PENYESUAIAN DAN INDEKSASI TARIF INDEKSASI TARIF

DASARDASAR

BIAYA O & MBIAYA O & MBIAYA O & MBIAYA O & M

BIAYA PINJAMAN BIAYA PINJAMAN (BUNGA, BIAYA (BUNGA, BIAYA

LAIN)LAIN)

BIAYA PINJAMAN BIAYA PINJAMAN (BUNGA, BIAYA (BUNGA, BIAYA

LAIN)LAIN)

DEPREASIASI DEPREASIASI ASETASET

DEPREASIASI DEPREASIASI ASETASET

PENGEMBALIAN PENGEMBALIAN INVESTASI DAN INVESTASI DAN

DEVIDENDEVIDEN

PENGEMBALIAN PENGEMBALIAN INVESTASI DAN INVESTASI DAN

DEVIDENDEVIDEN

TARIFTARIFTAMBAHANTAMBAHAN(DINAMIS)(DINAMIS)

TT

AA

RR

II

FF

AA

WW

AA

LL

TT

AA

RR

II

FF

AA

WW

AA

LL

T

A

R

I

F

B

E

R

L

A

K

U

T

A

R

I

F

B

E

R

L

A

K

U

PENYESUAIAN PENYESUAIAN TARIF PERIODIK / TARIF PERIODIK /

TAHUNANTAHUNAN

PENYESUAIAN PENYESUAIAN TARIF PERIODIK / TARIF PERIODIK /

TAHUNANTAHUNAN

PENYESUAIAN PENYESUAIAN KHUSUS KHUSUS

(EXTRAORDINARY)(EXTRAORDINARY)

PENYESUAIAN PENYESUAIAN KHUSUS KHUSUS

(EXTRAORDINARY)(EXTRAORDINARY)

PENYESUAIAN PENYESUAIAN KEMBALI KEMBALI

(RE-BASING)(RE-BASING)

PENYESUAIAN PENYESUAIAN KEMBALI KEMBALI

(RE-BASING)(RE-BASING)

PROYEK KPS YANG PROYEK KPS YANG TELAH TELAH

DITETAPKANDITETAPKAN

PROYEK KPS YANG PROYEK KPS YANG TELAH TELAH

DITETAPKANDITETAPKAN

NILAI NILAI INVESTASI INVESTASI

AWALAWAL

NILAI NILAI INVESTASI INVESTASI

AWALAWAL

A1 - 25A1 - 25

Page 16: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia

Pengelolaan resiko merupakan proses identifikasi dan kuantifikasi resiko secara sistematis, yang diikuti oleh penerapan strategi yang tepat untuk mengendalikannya, serta memperkecil akibat dari resiko yang mungkin terjadi pengalokasian resikoa

Alokasi resiko merupakan kesepakatan pembagian tanggung jawab berdasarkan kemampuan para pihak untuk mengelola resiko atau sub-resiko tertentu.

Klasifikasi alokasi resiko: Resiko Kinerja Proyek; Resiko Komersial Proyek; Resiko Keadaan Kahar (force majeure); Resiko Kekuasaan Proyek

Page 17: Kerjasama dengan Swasta pada Penyediaan Air Minum di Indonesia