KERJA SAMA PENANAMAN MODAL UNTUK MENDUKUNG KERJA SAMA ... · DEPUTI BIDANG KERJASAMA PENANAMAN...
Transcript of KERJA SAMA PENANAMAN MODAL UNTUK MENDUKUNG KERJA SAMA ... · DEPUTI BIDANG KERJASAMA PENANAMAN...
invest in
© 2018 by Indonesia Investment Coordinating Board. All rights reserved
KERJA SAMA PENANAMAN MODAL UNTUK MENDUKUNG KERJA SAMA DAERAH DENGAN LUAR NEGERI
REGIONAL DIPLOMATIC MEETING, BALI, 8 DESEMBER 2018 WISNU WIJAYA SOEDIBJO
DEPUTI BIDANG KERJASAMA PENANAMAN MODAL
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
2
DAFTAR ISI
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
3
1. CAPAIAN REALISASI INVESTASI TW3 TAHUN 2018
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
4
*) Target Penanaman Modal 2018 Renstra BKPM 2015 – 2019
**) Terhadap target 2018
Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Triwulan III Tahun 2018
PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri PMA : Penanaman Modal Asing
Triwulan III dan Januari – September 2018: Dibanding Tahun 2017
Nilai investasi Triwulan III 2018 merupakan realisasi investasi langsung yang dilakukan selama 3 bulan periode laporan (Juli – September 2018) berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima BKPM dari perusahaan PMA dan PMDN.
Di luar investasi Migas, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa Guna Usaha, dan Industri Rumah Tangga.
Nilai investasi dalam Rp Triliun (T) dan kurs US$ 1 = Rp 13.400 sesuai dengan APBN 2018.
Realisasi investasi pada Triwulan III 2018: Rp 173,8 T menurun 1,4% dari Triwulan II 2018 (Rp 176,3 T) dan menurun 1,6% dari Triwulan III 2017 (Rp 176,6 T)
Realisasi Investasi pada Januari – September 2018 : Rp 535,4 T, meningkat 4,3% dari tahun sebelumnya yaitu Januari – September 2017 (Rp 513,3 T)
Triwulan III 2018 y-o-y q-o-q
PMDN 30,5% 5,1%
PMA -20,2% -6,9%
TOTAL -1,6% -1,4%
Jan - Sep 2018 y-o-y
PMDN 24,1%
PMA -7,8%
TOTAL 4,3%
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
5
Realisasi Penanaman Modal Triwulan III dan Januari-September 2018 Dibanding Periode Sama Tahun 2017: PMDN dan PMA
Triwulan III 2018
Jan-Sep 2018
1. Triwulan III 2017 dan Triwulan III 2018: PMDN dan PMA
2. Jan-Sep 2017 dan Jan-Sep 2018: PMDN dan PMA
T= Triliun
Triwulan III dan Januari – September 2018: Dibanding Tahun 2017
Triwulan III 2017
Realisasi y-o-y
PMDN 30,5%
PMA -20,2%
TOTAL -1,6%
Jan-Sep 2017
Realisasi y-o-y
PMDN 24,1%
PMA -7,8%
TOTAL 4,3%
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
6
PMDN + PMA
T= Triliun
M= Miliar
Januari – September 2018: Sektor, Lokasi, Negara Asal, dan Wilayah
Realisasi Januari – September: Berdasarkan Lokasi dan Sektor
PMDN + PMA
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
7
Realisasi Januari – September 2018: Berdasarkan Negara Asal
M= Miliar
Januari – September 2018: Sektor, Lokasi, Negara Asal, dan Wilayah
No Negara Asal Investasi
(US$ Juta) Proyek
1 Singapura 6.702,00 4.381
2 Jepang 3.753,53 2.731
3 R.R. Tiongkok 1.827,68 1.265
4 Hongkong, RRT 1.636,58 1.000
5 Korea Selatan 1.370,08 2.160
6 Malaysia 1.181,16 1.132
7 Amerika Serikat 1.002,19 512
8 BVI 786,87 749
9 Belanda 778,86 724
10 Australia 344,36 532
11 Thailand 323,99 165
12 Inggris 235,01 420
13 Cayman Islands 224,43 85
14 Swiss 200,54 197
15 Marshall Island 199,95 16
16 Belgia 154,05 109
17 Jerman 153,30 290
18 Taiwan 142,99 404
19 Mauritius 124,47 111
20 Kanada 122,15 75
Total 21.921,17 18.990
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
8
Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia 2013 – September 2018 : Per Triwulan
Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia : Tahun 2013 – September 2018
Catatan: Sejak Triwulan II Tahun 2016, data Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan data tambahan penyerapan TKI.
Orang
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
9
2. KERJASAMA BILATERAL DAN MULTILATERAL DI BIDANG PENANAMAN
MODAL
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
10
1. P4M merupakan salah satu bentuk Perjanjian Investasi Internasional (International Investment Agreement/IIA) yang sering disebut juga sebagai Bilateral Investment Treaty. Bentuk PII lainnya adalah Treaties with Investment Provisions (TIPs) sebagai contoh Investment Chapter di dalam Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA)
2. Manfaat P4M: memberikan jaminan perlindungan kepada investor dan investasinya, meningkatkan arus masuk investasi asing (promosi), memberikan jaminan pemberian ganti rugi apabila terjadi pengambilalihan atau nasionalisasi oleh negara dan memberikan jaminan untuk mencari pemecahan masalah secara adil apabila terjadi sengketa dengan negara tujuan investasi.
3. Indonesia telah menandatangani 67 P4M • 47 sudah diratifikasi • 20 belum diratifikasi) • 25 P4M yang sudah didiskotinu • 22 yang masih berlaku.
4. Indonesia sudah memiliki template baru P4M sebagai bahan negosiasi dengan negara mitra.
PERJANJIAN PENINGKATAN DAN PERLINDUNGAN PENANAMAN MODAL (P4M)
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
11
5. Indonesia sudah menandatangani P4M dengan UEA dan Singapura menggunakan template baru. Demikian juga perundingan investment chapter pada IA-CEPA (Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan IE-CEPA (Indonesia-European Free Trade Association).
6. Perundingan investasi yang tengah berlangsung: Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU CEPA) dan perundingan P4M dengan Swiss.
PERJANJIAN INVESTASI INTERNASIONAL (PII)….
Mendag RI menandatangani joint statement diselesaikannya perundingan IE-CEPA bersama empat menteri negara EFTA (Jenewa, 23 November 2018
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
12
1. Pengambil alihan / Nasionalisasi (Direct and Indirect Expropriation )
2. Perlindungan investasi pada portfolio investment
3. Liberalisasi investasi dalam berbagai fora perundingan (bilateral/regional) – standstill vs ratchet
4. Mekanisme penyelesaian sengketa antara investor dan negara (Investor State Dispute Setlement/ISDS)
5. Investment court system (ICS) sebagaimana usulan Uni Eropa
BEBERAPA ISU PENTING DALAM PII
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
13
3. KERJA SAMA REGIONAL DI BIDANG PENANAMAN MODAL
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
14
Antara Lain dalam Kerangka:
Association of South East Asia Nation (ASEAN)
Kerjasama Ekonomi Sub Regional ASEAN (KESR)
Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
Indian Ocean Rim Association (IORA)
KERJASAMA REGIONAL DI BIDANG PENANAMAN MODAL
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
15
PERJANJIAN INVESTASI MENYELURUH ASEAN (ASEAN COMPREHENSIVE INVESTMENT AGREEMENT (ACIA)
Dari ASEAN IGA (1987), AIA Agreement (1998) dan ACIA (2009)
ACIA Ditandatangani pada KTT ASEAN ke-14 tanggal 26 Februari 2009, di Hua Hin, Thailand
Perjanjian ACIA mencakup :
• 4 pilar investasi: liberalisasi, proteksi, fasilitasi dan promosi
• 5 sektor: Manufacturing, Agriculture, Fishery, Forestry, Mining & Quarrying dan Services Incidental to 5 sectors
ACIA terdiri dari 50 Artikel, 2 Annex, dan 1 buah Schedule (reservation list dari negara-negara anggota ASEAN)
ACIA sudah berlaku sejak tanggal 29 Maret 2012.
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
16
FTA ASEAN DENGAN NEGARA MITRA
1. ASEAN telah menandatangani FTA ASEAN dengan negara mitra wicara pada tahun 2009, yaitu dengan Australia – New Zealand, RRT, Korea Selatan, dan India (baru ditandatangani pada tahun 2014 dan dalam proses ratifikasi)
2. Semua perjanjian FTA ASEAN tersebut mencakup pula elemen liberalisasi kecuali dengan RRT, selain elemen proteksi, promosi dan fasilitasi.
3. ASEAN-Hongkong FTA (AHKFTA) disepakati oleh para Menteri Ekonomi ASEAN pada tahun 2013. Perundingan ASEAN-Hong Kong Investment Agreement (AHKIA) dimulai sejak November 2014 dan selesai pada Desember 2016 ditargetkan untuk mencakup elemen promosi, perlindungan, fasilitasi, dan liberalisasi investasi, namun elemen perlindungan menjadi prioritas. Perjanjian AHKFTA dan AHKIA telah ditandatangani pada ASEAN Summit ke-31 pada bulan November 2017 dan dalam proses ratifikasi.
4. ASEAN – Jepang ASEAN-Japan Investment Chapter dalam tahap legal scrubbing dan akan ditandatangani pada tahun depan
5. ASEAN + 6 (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) Merupakan inisiatif kerjasama ekonomi yang komprehensif yang melibatkan ASEAN
dengan 6 (enam) mitra wicara yaitu Australia, New Zealand, Jepang, India, Korea Selatan, dan RRT. Perundingan masih berlangsung dan ditargetkan dapat selesai pada akhir tahun 2019.
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
17
ASIA PACIFIC ECONOMI COOPERATION (APEC)
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
18
KERJA SAMA EKONOMI SUB REGIONAL IMT GT
1. Latar Belakang Pembentukan IMT GT
Didirikan pada Pertemuan Tingkat Menteri IMT GT ke-1 pada tahun 1993
2. Keanggotaan: 32 provinsi di tiga negara
Indonesia: 10 provinsi di Sumatera
Malaysia: 8 negara bagian (Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Penang, Perak, Perlis dan Selangor)
Thailand: 14 provinsi (Krabi, Nakhon Si Thammarat, Narathiwat, Pattani, Phattalung, Satun, Songkhla, Trang, Yala, Chumphon, Ranong, Surat Thani, Phang Nga dan Phuket).
1. Tujuan: mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta memperkecil kesenjangan ekonomi daerah perbatasan antar negara
2. Sekretariat Nasional Kerja Sama Ekonomi Sub Regional (SEKNAS KESR) berada di kantor Kemenko Perekonomian. BKPM bersama Kemendag berada pada Working Group on Trade and Investment (WGTI).
3. Mengacu pada IMT GT Blue Print 2017-2021
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
19
KERJA SAMA EKONOMI SUB REGIONAL BIMP EAGA
1. Latar Belakang
Didirikan pada Pertemuan Tingkat Menteri BIMP EAGA ke-1 tahun 1994
2. Wilayah Kerja Sama BIMP-EAGA : • Brunei Darussalam seluruh negara
• Indonesia (15 Provinsi) Seluruh Provinsi di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
• Malaysia (3 negara bagian) Serawak, Sabah & Labuan
• Filipina (2 Provinsi) Mindanao dan Palawan
3. Tujuan: Mempercepat dan mengurangi gap pertumbuhaan
ekonomi melalui peningkatan perdagangan, investasi dan pariwisata intra dan ekstra seluruh wilayah EAGA
4. Sasaran: Promosi perdagangan, investasi, dan pariwisata intra
dan ekstra EAGA pada sektor-sektor prioritas, Koordinasi atas manajemen sumber daya alam bagi
pembangunan sub kawasan yang berkesinambungan, Koordinasi perencanaan dan implementasi infrastruktur
bagi integrasi ekonomi, dengan melibatkan paritisipasi aktif dari sektor swasta,
Memperkuat struktur dan mekanisme institusional bagi implementasi Roadmap dan Action Plan BIMP-EAGA
5. Mengacu pada BIMP EAGA Vision 2025
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
20
IORA
Latar Belakang
Berdiri tahun 1997, di Mauritius dengan nama Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC), pada pertemuan 13th COM 1 November 2013 di Perth, Australia) berubah menjadi Indian Ocean Rim Association (IORA)
Anggota IORA
Memiliki 20 Anggota (Australia, Bangladesh, Comoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagascar, Malaysia, Mauritius, Mozambique, Oman dll.
Maksud Forum dialog dan kerjasama yang informal antara dua kawasan besar dengan
karakteristik informality, multi-dimensionality, emphasis on equal partnership, dan dual focus high level and people to people.
Tujuan: Memajukan kerjasama pembangunan yang berkelanjutan dan seimbang serta mendorong peningkatan sektor perdagangan, investasi dan teknologi.
Indonesia secara berkesinambungan mendukung upaya penguatan Organisasi dan Sekretariat diantaranya melalui penugasan pejabat diplomatnya untuk mengisi posisi Direktur pada Sekretariat IORA di Mauritius untuk tahun 2014.
Indonesia Wakil Ketua IORA periode 2013 – 2015 dan menjadi Ketua IORA untuk periode 2015 – 2017.
Potret Posisi Indonesia dalam Berbagai Kerjasama Internasional Khususnya Terkait Proteksi Investasi
ASEAN
RCEP Jepang
Ket : Intra-ASEAN BITs Extra-ASEAN BITs BIT/FTA between Partners
OIC Investment Agreement
Vietnam
Brunei
Indonesia
Malaysia
Singapore
Myanmar Phillipines
Lao
Thailand
Cambodia
China
Australia
Korea S.
New Zealand
India
Amerika Serikat Kanada
Chile
Meksiko
Peru
TPP
Posisi Indonesia dalam Beberapa Kerjasama Internasional Khususnya Terkait Liberalisasi Investasi (Perdagangan)
Trans Pacific Partnership
Australia
Cili
Kanada
Jepang
Vietnam
Meksiko
Selandia Baru
Peru
Brunei Darussalam
Amerika Serikat
Malaysia
Singapura ACIA
RCEP
AANZFTA
IJEPA
I N
DO
NE
S
I A AANZFTA
RCEP
RCEP
RCEP
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
23
4. KERJA SAMA DUNIA USAHA INTERNASIONAL
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
24
KERJA SAMA DUNIA USAHA INTERNASIONAL
A. Perumusan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU)
Tujuan: untuk menciptakan jejaring kerja di bidang penanaman modal antara BKPM dengan berbagai Dunia Usaha Asing (asosiasi/lembaga bisnis dan lembaga keuangan perbankan dan non perbankan) di dalam dan di luar negeri. Beberapa MoU yang telah ditandatangani pada tahun 2017
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
25
NOTA KESEPAHAMAN YANG DITANDATANGANI BKPM TAHUN 2018
No Institusi Bidang
Waktu & Tempat
Ditandatangani
1. US – ASEAN Business Council
(US-ABC)
Kerjasama Dalam Mempromosikan Hubungan
Ekonomi dan Penanaman Modal Asing Secara
Langsung
Jakarta, 15 Maret 2018
2. Hongkong Trade Developmend
Council (HKTDC)
Kerjasama Promosi Penanaman Modal Jakarta, 25 April 2018
3. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Peningkatan Percepatan Pelayanan
Perizinan/Non Perizinan dan Kemudahan
Berusaha Bagi Perusahaan Bidang Ekonomi
Digital Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Jakarta, 4 Mei 2018
4. China Developmend Bank Kerjasama Promosi Penanaman Modal Jakarta, 7 Mei 2018
5. Bank of China Kerjasama Promosi Penanaman Modal Jakarta, 9 Juli 2018
6. Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (Indonesia Eximbank)
Kerjasama Peningkatan Perekonomian Nasional
dan Promosi Penanaman Modal
Jakarta, 29 Oktober
2018
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
26
KERJA SAMA DUNIA USAHA INTERNASIONAL
B. Kebijakan Outward Investment
Upaya Pemerintah untuk meningkatkan penanaman modal Indonesia ke luar negeri, antara lain dengan:
Mendorong para anggota kamar dagang/asosiasi dunia usaha dan komunitas pengusaha Indonesia lainnya untuk mencari dan menemukan peluang-peluang bisnis di negara tujuan potensial, serta dapat berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan pengenalan produk-produk Indonesia ke mancanegara
Mengarahkan para pelaku usaha Nasional dapat memanfaatkan berbagai perjanjian investasi internasional dan perjanjian ekeonomi lainnya baik secara bilateral, regional, maupun multilateral
Mendorong dan memfasilitasi pengusaha nasional yang berminat untuk melakukan ekspansi usahanya ke luar negeri
Meningkatkan jaminan perlindungan hukum bagi para pelaku usaha Nasional yang berinvestasi di luar negeri
Melakukan evaluasi atas perjanjian-perjanjian investasi internasional dalam rangka lebih memberikan peluang akses pasar dan lebih meningkatkan perlindungan terhadap investasi Indonesia di luar negeri
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
27
5. KEBIJAKAN DAN STRATEGI KERJA SAMA PENANAMAN MODAL
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
28
5. KEBIJAKAN DAN STRATEGI KERJA SAMA PENANAMAN MODAL
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
29
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dasar Hukum Kerja Sama Luar Negeri : 1. UU No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri 2. UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional 3. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Hal-hal yang perlu diperhatikan: Hubungan luar negeri oleh Pemda adalah bagian dari hubungan lu
ar negeri oleh negara, sehingga tunduk pada UU tentang Hubungan Luar Negeri.
Hukum internasional hanya mengenal perjanjian antar negara tanpa melihat bagaimana sistem internal negara (federal, otonomi atau sentralisasi).
Hubungan luar negeri yang dilakukan oleh Pemda bertindak atas nama negara (Pemri) dan bukan atas nama Pemda.
Tindakan yang mengakibatkan direct/indirect expropriation yang dapat memicu gugatan sengketa investasi ke arbitrase internasional
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
30
BAGAIMANA STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM KESR?
IDENTIFIKASI POTENSI
FOKUS SEKERETARIAT
DAERAH
1. Identifikasi Potensi Unggulan dan Prioritas Daerah dalam RPJMD
2. Rencana Kerja
Pemerintah Daerah
1. Fokus pada beberapa sektor prioritas
2. Aktif dalam KESR
sesuai Working Group yang sesuai
1. Pembentukan Sekretariat Daerah
2. Keterlibatan
seluruh SKPD sesuai dengan fokus dan prioritas
1. Kerja sama dengan provinsi lain yang mempunyai karakteristik dan fokus yang sama
2. Membentuk /
Manfaatkan Forum Kerja Sama Antar Daerah
KERJA SAMA ANTAR DAERAH KERJA SAMA ANTAR DAERAH
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
31
Memahami Karakteristik Investor Asing di Dunia
TKDN Sektor
Sekunder Lainnya
Captive Market
32
Daya Saing: - Kualitas - Kuantitas
(kontinyuitas) - Harga
- Standar
Pemerintah Pusat dan Daerah
Pelaku Usaha
Akademisi
Harmonisasi Kebijakan Pusat dan Daerah (termasuk terhadap agreement yang telah
disepakati di level ASEAN)
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Peningkatan Fasilitasi Perdagangan
Market research (selera pasar, dll)
Efisiensi dan Inovasi
Perluasan Networking
Rekomendasi kebijakan
Kajian ilmiah terhadap produk barang dan jasa Indonesia
Peningkatan mutu pendidikan dan pelatihan
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING
PELUANG BISNIS DI ASEAN
NEGARA
BARANG
JASA
INVESTASI
CAMBODIA
Mamin olahan produk
konstruksi obat pupuk toiletries produk plastik &
elektrik ban kertas furniture kosmetik dsb
Legal engineering arsitek perawat kurir telekomunikasi construction komputer distribution transport
Garmen hotel restoran distribusi bahan bakar jasa
perawatan tubuh furniture penerbangan pelayaran franchise
MYANMAR
Pakan & olahan ternak farmasi alas kaki sarung mamin olahan kosmetik garmen obat produk
elektrik elektronik kertas
Medis & gigi hotel engineering pipa kemasan telekom audiovisual restoran travel agencies tur
Migas peternakan manufaktur perdagangan agrobisnis industri pertambangan hotel keuangan telekomunikasi
VIET NAM
Mesin dan peralatan produk
baja bahan baku industri
pakaian & sepatu elektronik
plastik otomotif
Dokter hewan perawat arsitek franchise hotel resto agen perjalanan & wisata kereta api konstruksi
hotel perumahan semen
pertambangan batubara produk pakan ternak bahan
kimia deterjen produk
plastik
33
NEGARA
BARANG
JASA
INVESTASI
MALAYSIA
Tekstil & Garmen Produk kehutanan Coklat Kopi Udang Kulit & Produk Kulit Rempah Obat Makanan Olahan Kerajinan Bumbu
Periklanan perfilman konstruksi hotels &
restaurants taman
rekreasi transportasi udara & laut
pengolahan karet & sawit obat-obatan teknologi
medis elektronik pertambangan & peleburan timah penebangan
THAILAND
Elektronik kimia organik kertas produk plastik perhiasan ban produk kehutanan otomotif perikanan bumbu coklat
Taman hiburan rumah
sakit Legal akunting medis & dokter gigi engineer arsitek audiovisual distribusi
halal restaurant chemical resort hotel auto spare parts
plastic plastic energi terbarukan mineral
SINGAPURA
Karet alas kaki udang kopi coklat alat medis rempah perikanan mamin olahan kertas alat tulis perhiasan elektronik
Legal akunting medis &
dokter gigi engineer arsitek dokter hewan hotels & restaurants audiovisual distribusi
Tenaga kerja pariwisata KEK Batam Bintan Karimun Spa
Kuliner
34
Business Environment: Pada prinsipnya pasar jasa di negara ASEAN relatif terbuka untuk cross border trade dan commercial presence, namun demikian untuk pergerakan tenaga kerja profesional relatif masih terbatas, walaupun sudah terdapat MRA karena tergantung pada peraturan domestik.
PELUANG BISNIS DI ASEAN
35
9
36
10
20
• Ada franchise di Singapura, Malaysia, dan Melbourne
• Memperkenalkan masakan indonesia seperti es teler, bakmi jawa, mie goreng, nasi goreng, dll
• Ada franchise di Malaysia
• Memperkenalkan masakan Sunda
• Restoran Indonesia di negara ASEAN lainnya dikelola oleh Diaspora Indonesia, bukan franchise
• Beberapa faktor restoran Indonesia jarang ditemui:
– Jumlah Diaspora Indonesia sedikit
– Masakan Indonesia yang “homogenis” dengan masakan lokal
• Ada franchise di Malaysia, Brunei, dan Singapore
• Memperkenalkan Indonesia lewat Ayam Penyet
38
• Johny Andrean Group
• Franchise store can be found in Malaysia, Singapore, Philippines
Franchise store can be found in Malaysia and Philippines
- Bekerjasama dengan SM Corp
- Memiliki 100 gerai di Philippines
39
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Indonesia Investment Coordinating Board
Jln. Jend. Gatot Subroto No. 44
Jakarta 12190 - Indonesia
t . +62 21 525 2008
f . +62 21 525 4945
www.bkpm.go.id
Terima Kasih
Thank You