Kerangka Pikir

5
betaine yang merupakan hasil akhir dari proses metabolisme oksidatif choline adalah methyl donor general pada proses biosintesis methionine. Sehingga betaine dapat mensubstitusi penggunaan choline dan methionine. sebelum choline dapat bekerja sesuai fungsinya sebagai methyl donor, terlebih dahulu choline akan dikonversi menjadi betaine. Dengan menghemat tahap oksidasi pada konversi itu, maka betaine lebih efisien sebagai methyl donor daripada choline. 1 unit betaine 100 % setara dengan 2,167 unit choline chloride 100 %. Dari uji coba Biochem menggunakan produk betaine 85 %-nya, 1 kg betaine dapat mensubstitusi 3,07 kg choline chloride. 1 unit betaine 100 % setara dengan 1,2736 unit methionine 100 %. Dari uji coba Biochem menggunakan produk betaine 85 %-nya, 1 kg betaine dapat mensubstitusi 1,093 kg DL-methionine. Konsumsi lemak yang tinggi, karenanya, dapat mengakibatkan kekurangan gugus metil. Hal ini akan mengganggu proses metilasi di dalam tubuh. PROSES METILASI-PENAMBAHAN (-CH metil gugus 3)- membutuhkan senyawa lain yang mampu dan bersedia mendonorkan metilnya. Salah satu senyawa yang amat gemar mendonorkan metilnya adalah betaine merupakan turunan metil dari asam amino glisin Betaine memiliki dua fungsi biologis utama, yaitu sebagai osmolit organik dan donor gugus metil. Sebagai osmolit organik, betaine melindungi sel dari berbagai tekanan osmotik eksternal, seperti hidrasi sel. betaine berperan pada berbagai tahapan reaksi metabolisme di dalam tubuh melalui proses

description

sfs

Transcript of Kerangka Pikir

betaine yang merupakan hasil akhir dari proses metabolisme oksidatif choline adalah methyl donor general pada proses biosintesis methionine. Sehingga betaine dapat mensubstitusi penggunaan choline dan methionine.

sebelum choline dapat bekerja sesuai fungsinya sebagai methyl donor, terlebih dahulu choline akan dikonversi menjadi betaine. Dengan menghemat tahap oksidasi pada konversi itu, maka betaine lebih efisien sebagai methyl donor daripada choline.

1 unit betaine 100 % setara dengan 2,167 unit choline chloride 100 %. Dari uji coba Biochem menggunakan produk betaine 85 %-nya, 1 kg betaine dapat mensubstitusi 3,07 kg choline chloride.

1 unit betaine 100 % setara dengan 1,2736 unit methionine 100 %. Dari uji coba Biochem menggunakan produk betaine 85 %-nya, 1 kg betaine dapat mensubstitusi 1,093 kg DL-methionine.

Konsumsi lemak yang tinggi, karenanya, dapat mengakibatkan kekurangan gugus metil. Hal ini akan mengganggu proses metilasi di dalam tubuh.

PROSES METILASI-PENAMBAHAN(-CH metil gugus 3)- membutuhkan senyawa lain yang mampu dan bersedia mendonorkan metilnya. Salah satu senyawa yang amat gemar mendonorkan metilnya adalah betaine merupakan turunan metil dari asam amino glisin

Betaine memiliki dua fungsi biologis utama, yaitu sebagai osmolit organik dan donor gugus metil. Sebagai osmolit organik, betaine melindungi sel dari berbagai tekanan osmotik eksternal, seperti hidrasi sel.

betaine berperan pada berbagai tahapan reaksi metabolisme di dalam tubuh melalui proses transmetilasi. Salah satu peran penting betaine adalah memfasilitasi pengubahan homosistein menjadi metionin dengan menyumbangkan satu gugus metil kepada homosistein.

lemak

Betaine digolongkan sebagai senyawa lipotrope-komponen yang mencegah atau mengurangi akumulasi lemak di hati

betaine dapat mencegah steatosis hepatik

Betaine dapat mecegah dan menyembuhkan cirrhosis pada tikus coba atau memobilisasi kolesterol dan fosfolipid hepatik pada tikus yang diberi pakan berkadar lemak tinggi.

Betaine mendorong pengeluaran kolesterol dari hati melalui metilasi fosfatidiletanolamin membentuk fosfatidilkolin.

Suplemen betaine dosis rendah (1-6 gram betaine per hari selama 6 minggu) mampu menurunkan kadar homosistein serum hingga 20%.

Kadar homosistein serum diturunkan melalui proses metilasi. Betaine mendonorkan satu gugus metilnya kepada homosistein untuk membentuk metionin. Selanjutnya, metionin diubah menjadi S-adenosilmetionin (SAM), yang juga donor metil.Waldroup et al (2006) penggunaan choline atau betain sebagai feed aditive dalam pakan dapat menghemat kebutuhan metionin, karena menurut scharma and gerrits (2000) sebagian kelompok donor methyl dapat menggantikan peran metionin pada unggas dan babi.Betain memiliki fungsi yang berbeda baik pada pencernaan maupun metabolisme (Eklund et al., 2005). Betain menyumbang kelompok methyl yang dapat digunakan dalam reaksi transmetilasi untuk sintesis zat seperti carnitine dan creatine (kidd et al., 1997)

Suplemen betain sebagai donor methyl dapat mengurangi level methionine dan choline (Siljander-Rasi et al.,2003). Karena sifat osmotiknya, betain memiliki potensi meningkatkan daya cerna nutrisi (Eklund et al., 2006a,b)

Betain terlibat dalam metabolisme protein dan energy fungsi kelompok methyl (Eklund et al.,2005)

Studi pada pengaruh penggunaan betain memberikan hasil yang baik dalam kecernaan nutrisi dan penampilan produksi ternak (Overland et al.,1999; Attia et al., 2005; Eklund et al., 2006a,b)

TINJAUAN PUSTAKA

Metionin merupakan asam amino pembatas setelah lysine dalam produksi telur dan memberikan fungsi umum dengan choline dalam menyumbang kelompok methyl, interaksi antara kedua nutrisi dapat diantisipasi. Waldroup et al. (2006) menyatakan bahwa interaksi kinerja antara methionin dengan choline dapat mengakibatkan efek aditif terhadap kinerja pertumbuhan, disarankan bahwa betain dapat digunakan sebagai cadangan methionin pada anak ayam pedaging.Kinerja betain dan choline dapat menghemat energy untuk maintenance unggas (Scharma and gerrits,2000).

Sylvia (2009) metionin diperlukan untuk sintesis protein sebagai donor methyl, dalam fungsi donor methyl methionin akan diaktifkan menjadi S-adenosil metionin (SAM) yang bersungsi dalam pemeliharaan DNA, pembentukan epinefrin, dan choline.

Fernandez et al. (2002) menyatakan bahwa betain merupakan asam amino (trimetil-glisin) intermediet dalam proses katabolisme Choline.

Clow et al. (2008) menyatakan betain yang dicerna dapat meningkatkan konsentrasi betain dalam epithelium usus. Messadek (2010) betain berperan dalam modulator sintesis nitrit osida. Riyanto et al. (2009) menyatakan bahwa betain merupakan stabilizer pada donor methyl dan osmoproteksi melalui sintesis oksida betain aldehid oleh oksidasi choline dalam mitokondria hati dan jaringan ginjal. Ezzat et al. (2011) kombinasi betain, vitamin C dan folid acid memperbaiki produktivitas, penampilan produksi, dan efisiensi ekonomi khususnya di daerah panas.

Gudev, Popova, Yanchev, Moneva, Petkov, and Ignatova (2011) menyatakan bahwa penggunaan betain untuk suplementasi pakan dapat meningkatkan produksi telur pada pemeliharaan ayam petelur. Fungsi metilasi betain menunjukkan bahwa ketika salah satu dari dua jalur biokimia (vitamin B12 dependen dan independen) dalam konversi homocystien dari metionin dihambat, betain dalam metabolisme homocystien dapat dikonversi menjadi metioniin pada jalur transmetilasi yang terjadi dalam hati (barak et al., 1996)Dimetil glisin dan sarcosine yang merupakan hasil metabolisme dari betain berkontribusi dalam kelompok methyl yang digunakan untuk pembentukan asam folat aktif (Delvin, 1982) yang merupakan donor metal (McKeever et al., 1991) dan konversi homosistin untuk metionin (Barak et al., 1996). Sun et al. (2008) dan Rafique et al. (2000) melaporkan bahwa betain yang digunakan dalam pakan untuk mengganti sebanyak 25% dari total metionin tidak meningkatkan pertumbuhan ayam pedaging. Park et al. (2006) melaporkan bahwa penambahan betain dalam pakan layer sebanyak 600mg meningkatkan penampilan produksi ayam petelur. Sayed and downing (2011) menyatakan penggunaan betain dalam air minum sebanyak 500 mg/l memperbaiki bobot badan dan menekan stress pada ayam pedaging.