Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

23
Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan 8 Oktober 2020 Direktorat Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Simposium Pengelolaan Kinerja DJPPR Tahun 2020 Erwin Ginting

Transcript of Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Page 1: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

8 Oktober 2020Direktorat Strategi dan Portofolio Pembiayaan

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan RisikoKementerian Keuangan

Simposium Pengelolaan Kinerja DJPPR

Tahun 2020

Erwin Ginting

Page 2: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

2

Sekilas tentang Perencanaan Strategi Pembiayaan

Page 3: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

3

MonitoringKinerja

Risiko & Portofolio

Utang

• Target pembiayaan tahunan

(defisit, refinancing, dll)

• Pedoman untuk eksekusi

pengelolaan utang untuk

tahun ybs.

• Jangka waktu 1 tahun, dapat

direvisi dalam APBN-P

• Dilakukan secara

triwulanan (untuk

Strategi Tahunan)

• Dilakukan per semester

(Strategi Jangka

Menengah)

• Input untuk strategi

berikutnya (jangka

menengah dan tahunan)

APBN (Pembiayaan

Utang)

StrategiUtang

JangkaMenengah

StrategiTahunan

Perencanaan dan Strategi Pembiayaan dalam Siklus

Pengelolaan Utang

MTBFMTFF

• Kebijakan umum

pengelolaan utang

• Target portofolio

jangka menengah

• Jangka waktu 3-5

tahun & wajib

dimutakhirkan setiap

tahun (rollover)

Batas Maksimal Utang*

DKP

PDN

DP

Proyek

SBSN

Blue Book

Green Book

• Target portofolio tahunan

(komponen, struktur

instrumen, dll)

• Pedoman mengukur IKU

• Jangka waktu 1 tahun, dapat

ditinjau kembali di tengah

tahun dengan melihat

perkembangan kondisi

pasar

Daftar

Kegiatan

* Terdiri atas

✓ Batas Maksimal

PLN (jangka

menengah)

✓ Batas Maksimal

PDN (tahunan)

✓ Batas Maksimal

SBSN Proyek

(tahunan)

MTFF: Medium-Term Fiscal Framework (Kerangka Fiskal Jangka Menengah)

MTBF: Medium-Term Budget Framework (Kerangka Penganggaran Jangka Menengah)

Page 4: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Batas Maksimal Pengadaan Utang

❑ Jenisnya• Batas Maksimal Pinjaman Luar Negeri (BMPLN) → jangka menengah

• Batas Maksimal Pinjaman Dalam Negeri (BMPDN) → tahunan

• Batas Maksimal Penerbitan SBSN untuk Pembiayaan Proyek → tahunan

❑ Batasan utang perlu ditetapkan karena▪ Amanat dari peraturan perundangan

▪ Memberikan batasan pengadaan komitmen atas utang baru dalam periode tertentu agar pengadaan utang sesuai dengan strategi pengelolaan utang dan kebutuhan pembiayaan

▪ Penyusunan batas maksimal dilakukan dengan mempertimbangkan :

1. Kebutuhan riil pembiayaan

2. Kemampuan membayar kembali

3. Kapasitas lender

4. Target jenis proyek yang harus dibiayai oleh lembaga multilateral (contoh: Sustainability Development Goals; environmental/climate change, women empowerment, poverty, dll)

5. Threshold dari lenders (sebelum terkena surcharge)

6. Risiko utang dan biaya

4

Page 5: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Strategi Pengelolaan Utang Negara Jangka Menengah

Strategi Pengelolaan Utang Negara

Jangka Menengah

Kebijakan Umum Pengelolaan Utang

Kebijakan

Pengelolaan

SBN

Kebijakan

Pengelolaan

Pinjaman

Batas Maksimum Penjaminan

Komposisi Pengadaan Utang Baru

Target Indikator Risiko Utang*

Indikator Yang dimonitor**

Batas Maksimal Penjaminan

Ex: Kapasitas pasar,

kebutuhan pengembangan

pasar, efisiensi biaya utang,

diversifikasi instrument

Proyeksi

Existing Cash Flow

Analisis Cost and Risk Trade Off

• Risiko Refinancing;

• Risiko Tingkat Bunga;

• Risiko Nilai Tukar

Proyeksi Cash

Flow Total

Proyeksi

Cash Flow

Utang Baru

Market Rate

(Nilai Tukar &

Tingkat

Bunga)

Kerangka Makro

Ekonomi Jangka

Menengah

termasuk

Pembiayaan

Portofolio

Utang akhir T-1

Komposisi Strategi

Pembiayaan Pinjaman

dan SBN

Kriteria

Strategi

Terbaik

1 2 3 4

5

Page 6: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Utang

Pinjaman

SBN

Jan Mei Jan Des

Pokok-pokok

Kebijakan Fiskal

RAPBN

Nota Keuangan,

Pembahasan & Penetapan

APBN

Pelaksanaan APBN

(Pengadaan/Penerbitan Utang)

◼ Koordinasi

dengan para

stakeholder

◼ Masukan

kebijakan

pembiayaan

❑ Mengidentifikasi

indikasi

komitmen lender

❑ Menghitung daya

serap pasar SBN

◼ Membahas pembiayaan

dengan DPR (termasuk

belanja bunga utang)

◼ Menyusun Nota

Keuangan

❑ Identifikasi indikasi

rincian pinjaman

program per lender

❑ Indikasi instrumen yang

akan diterbitkan

berdasarkan daya serap

& kebutuhan

pembiayaan

❑ Strategi utang jangka

menengah dan tahunan

◼ Pembayaran kewajiban utang

◼ Review struktur portofolio dan

risiko utang

◼ Menyusun perkembangan

pelaksanaan APBN dalam

laporan semester

❑ Melakukan penarikan pinjaman

program

❑ K/L melakukan monitoring dan

evaluasi penarikan Pinjaman

Kegiatan (Proyek) yang

dilakukan oleh K/L

❑ Melakukan penerbitan SBN

❑ Melakukan pengelolaan

portofolio utang

Time Frame Perencanaan Pembiayaan dan Penerbitan/Pengadaan utang

6

Page 7: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Strategi Pembiayaan Tahunan

7

DEBT MANAGEMENT STRATEGY

One year projection of market condition

Recent market condition

Annual Borrowing

Program

Market demand assessment

Lender capacity assessment

Government Securities Issuance Composition:- Tenor- Currency- Interest Rate Type

Government Securities Buyback and Debt Switch Program

Loan Composition:- Tenor- Currency- Interest Rate Type

Bond Market Development- Demand & Supply- Market Infrastructure

Strategi Jangka

Menengah

Proyeksi Kondisi Pasar 1

tahun ke depan

Risiko Utang 1 tahun ke

depan

Strategi Pembiayaan

Tahunan

Asesmen

Kapasitas

Pasar

Keuangan

Arah Pengembangan

Pasar

Komposisi Penerbitan SBN

- Tenor- Mata Uang- Jenis Tingkat Bunga

Government Securities Buyback and Debt Switch Program

Komposisi Pengadaan Pinjaman :---

Pengembangan Pasar Surat Utang- Demand & Supply- Market Infrastructure

Kondisi Pasar

Saat ini

Asesmen Kapasitas

Lender / Investor

TenorMata UangJenis Tingkat Bunga

Page 8: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Monitoring Kinerja

• Dilaksanakan dalam setiap tahapan,

• Terdapat beberapa dokumen evaluasi dalam proses perencanaan dan strategi pembiayaan

• Monitoring dan evaluasi batas maksimal utang untuk mengukur efektifitas penyusunanbatas maksimum pinjaman (Luar Negeri, Dalam Negeri dan SBSN)

• Monitoring dan evaluasi strategi pengelolaan utang jangka menengah untuk mengukurpelaksanaan dan capaian pelaksanaan strategi pengelolaan utang

• APBN-P, Laporan Semester I pelaksanaan APBN untuk mengukur perkembanganpengelolaan utang dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan APBN

• Debt Portofolio Review dan koordinasi internal DJPPR (ALM DJPPR) untuk mengukurperkembangan pelaksanaan pembiayaan utang dan kesesuaian dengan kondisiperekonomian dan pasar keuangan.

• Monitoring dan evaluasi dapat menjadi trigger untuk melakukan revisi atasdokumen-dokumen terkait.

8

Page 9: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

9

Dimensi IKK dari LAN

Page 10: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

60

50

DIMENSI IKK

50

60

FORMULASI

KEBIJAKAN

PERENCANAAN

KEBIJAKAN

PELAKSANAAN

KEBIJAKAN

IMPLEMENTASI

KEBIJAKAN

40AGENDA SETTING

40EVALUASI

KEBIJAKAN

a. Dimensi Pengorganisasian

b. Dimensi Komunikasi Kebijakan

c. Pelaksanaan Monitoring

a. Efektivitas

b. Efisiensi

c. Dampak

d. Kesesuaian nilai

a. Berorientasi ke depan

b. Outward Looking

c. Berbasis data (evidence-based)

d. Innovative

e. Compliance

a. Identifikasi Masalah

b. Kajian Terhadap Isu – Isu Aktual

c. Konsultasi Publik Terhadap Isu dan Assesment

yang Dilakukan

PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL

Page 11: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

11

Dimensi IKK Strategi Pembiayaan Melalui Utang

Tahunan

Page 12: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Strategi Pembiayaan Melalui Utang

Secara umum, SPTMU telah

memenuhi indeks pengukuran:

➢ Agenda Setting

➢ Formulasi Kebijakan

➢ Implementasi Kebijakan

➢ Evaluasi Kebijakan

Nilai IKK 97,6

Terdapat poin untuk dapat dikembangkan

yakni bagaimana melibatkan penerima

manfaat/terdampak seperti perempuan,

anak, kaum difabel, kelompok minoritas

yang rentan.

Page 13: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

13

Perencanaan Kebijakan– Agenda Setting

13

Identifikasi Masalah

➢Bagaimana pemenuhan

pembiayaan utang dengan biaya

yang optimal dan risiko

terkendali

➢Sumber pembiayaan utang yang

terbatas

• Kapasitas pasar SBN yang

tidak sepenuhnya dapat

memenuhi pembiayaan utang

• Kapasitas pemberi pinjaman

yang memiliki limit tertentu

• Identifikasi sumber

pembiayaan utang lainya

01

Kajian Terhadap Isu – Isu

Aktual

➢Kondisi pasar keuangan

yang volatile dan

perekonomian yang kurang

stabil

➢Biaya penangan dampak

pandemi COVID-19 yang

sangat tinggi

02

Konsultasi Publik Terhadap

Isu dan Assesment yang

Dilakukan

➢Komunikasi dengan pelaku

pasar untuk mengetahui

kapasitas dan minat investor

terhadap SBN

➢Komunikasi dengan pemberi

pinjaman

➢Komunikasi dan koordinasi

dengan unit kementerian

terkait

➢Komunikasi dengan akademisi

dan masyarakat (FGD,

Sosialisasi, dan media masa)

03

Page 14: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

14

Perencanaan Kebijakan– Formulasi Kebijakan

14

Berorientasi Ke

Depan➢ Tujuan utama strategi

adalah untuk memenuhi

pembiayaan utang

dengan biaya dan risiko

yang terkendali

➢Untuk mewujudkan tujuan

tersebut dilakukan

optimalisasi seluruh

sumber pembiayaan

utang yang tersedia

➢Memperhatikan masukan

dari stake holder untuk

menyempurnkan

kebijakan yang diambil

dan agar tidak berpihak

01

Outward

Looking

➢ Dilakukan

koordinasi dan

komunikasi dengan

para stakeholder

➢ Masukan dari

instansi terkait,

stake holder, dan

masyarakat

diperoleh melalui

FGD, sosialisasi,

akademisi dan

media massa

02

Berbasis Data

Penyusunan

berdasarkan data-data

riil dan didukung

dengan:

➢ kajian-kajian

terkait seperti,

kapasitas utang

➢ update

perekonomian dan

pasar keuangan

03

Innovative

Penyusunan strategi

mengakomodasi

➢ arahan dan

kebijakan baru

dari pemerintah

➢ perkembangan

pasar keuangan

04

Compliance

➢ Terdapat proses

harmonisasi

kebijakan dan

penetapan oleh

Direktur Jenderal

05

Page 15: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

15

Pelaksanaan Kebijakan– Implementasi Kebijakan

15

Pengorganisasian

• Disusun target kebutuhan

pembiayaan utang setiap

kuartal oleh middle office

• Implementasi pengadaan

utang dilakukan oleh Front

Office

• Penatausahaan pengadaan

utang dilakukan oleh Back

Office

• Pelaksanaannya mengacu

pada SOP, Kepdirjen, KMK,

PMK dan peraturan lainnya

yang terkait

01

Komunikasi Kebijakan

• Dokumen bersifat public

dan dikomunikasikan

dalam website DJPPR

• Diseminasi selalu

dilaksanakan melalui

investor gathering,

investor conference call

sosialisasi dan FGD

dengan akademisi dan

masyarakat

02

Pelaksanaan Monitoring

03

• Pelaksanaan monitoring setiap bulan melalui

rapat koordinasi internal DJPPR untuk monitoring

pelaksanaan Strategi Pembiayaan (ALM DJPPR) ,

dengan bahasan: ✓ Perkembangan kondisi pasar keuangan dan

perekonomian yang menjadi asumsi penyusunan

strategi

✓ Pelaksanaan atas kebijakan yang ditetapkan

dalam strategi

• Monitoring melalui Debt Portofolio Review yang

dipublikasikan melalui website dan dikomunikasi

kepada stakeholder yang antara lain memuat:✓ Update perekonomian dan pasar keuangan

✓ Realisasi pembiayaan utang per kuartal

✓ Indikator risiko dan capaian pengelolaan utang

• Monitoring dapat merekomendasikan antara lain:✓ Penyesuaian komposisi utang sesuai dengan

kondisi terkini

✓ Arahan pemenuhan sisa pembiayaan utang

✓ Revisi strategi jika diperlukan

Page 16: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

16

Pelaksanaan Kebijakan – Evaluasi Kebijakan

16

Efektivitas

➢ Efektif sepanjang tujuan

utama pengelolaan utang

yaitu untuk memenuhi

pembiayaan APBN

melalui utang dengan

biaya dan risiko terkendali

dapat dicapai

➢Mitigasi risiko selalu

dilaksanakan untuk

memantau pencapaian

tujuan strategi tersebut

01

Efisiensi

➢ Optimalisasi seluruh

sumber daya

dilakukan untuk

memenuhi

pembiayaan utang

02

Dampak

➢ Pemerintah mampu

memenuhi kewajiban

utangnya (terhindar

dari risiko gagal

bayar)

➢ Risiko dan biaya

utang terkendali

dalam batasan yang

ditetapkan oleh

pemerintah

➢ Dengan terpenuhi

pembiayaan utang

maka APBN dapat

memberikan dampak

pada masyarakat luas

03

Kesesuaian Nilai

➢ Kebijakan yang

diambil telah

memenuhi aspek

keadilan dan tidak

berpihak pada

kepentingan

tertentu

04

Page 17: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

17

Dimensi IKK Strategi Pengelolaan Utang Jangka

Menengah

Page 18: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Strategi Pengelolaan Utang Negara Jangka Menengah

Secara umum, SPUNJM telah

memenuhi indeks Pengukuran :

➢ Agenda Setting

➢ Formulasi Kebijakan

➢ Implementasi Kebijakan

➢ Evaluasi Kebijakan

Nilai IKK 92,5

Terdapat poin untuk dapat dikembangkan

yakni evaluasi :

➢ Diperlukan guidelines mengenai

metodologi pengukuran outcome (jangka

panjang) atas efektivitas, efisiensi dan

dampak

➢ Perbaikan struktural dan fundamental

menjadi salah satu kunci tercapainya

keberhasilan pengelolaan utang

Page 19: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Perencanaan Kebijakan– Agenda Setting

19

Identifikasi Masalah

➢Kebutuhan pemenuhan

pembiayaan pada biaya yang

optimal dan risiko terkendali

➢ Isu/tantangan struktural mendasar

dalam penyusunan kebijakan

pengelolaan utang:

1. Kapasitas pasar SBN domestik

yang dangkal;

2. Tingginya premium yield SBN

3. Tingginya kepemilikan asing

4. Tantangan struktural dan

fundamental seperti Current

Account Deficit (CAD)

5. Pengelolaan penjaminan,

sumber pembiayaan alternative,

dan KPBU

01

Kajian Terhadap Isu – Isu

Aktual

➢Assessment kondisi terkini baik

perekonomian, pasar keuangan,

dan arah kebijakan pengelolaan

utang

➢Mendorong upaya pemecahan

isu terkait kebijakan

pengelolaan utang negara baik

portofolio utang, risiko, maupun

isu tertentu yang selanjutnya

diatur melalui kebijakan

kualitatif

02

Konsultasi Publik Terhadap

Isu dan Assesment yang

Dilakukan

➢Dilaksanakan Diskusi Level

Teknis dan Pimpinan dalam

perumusan isu terkini dan

upaya pemecahannya

➢Komunikasi dengan pelaku

pasar, investor, lender

➢Komunikasi dan koordinasi

dengan K/L, Bappenas & BI

➢Komunikasi dengan akademisi

dan praktisi (melalui FGD,

Sosialisasi dan publikasi)

03

Page 20: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Perencanaan Kebijakan– Formulasi Kebijakan

Berorientasi Ke

Depan

➢ Tujuan pengelolaan utang:

▪ memenuhi pembiayaan

pada biaya minimal & risiko

terkendali;

▪mendukung terbentuknya

pasar SBN domestik dalam,

aktif, dan likuid;

▪mendukung pembiayaan

pembangunan melalui

penjaminan yang

memperhatikan

keberlangsungan fiskal.

➢ Tujuan Strategi selaras

dengan Tujuan Nasional &

Tujuan Organisasi serta

adaptif (dapat di-rollover)

01

Outward

Looking

Proses perumusan

kebijakan

➢ Demokratis

dengan

konsultansi di

lingkup internal

Kemenkeu

➢ Disosialisasikan

pada

stakeholder

seperti pelaku

pasar, Lembaga

multilateral, dll

02

Berbasis Data

Materi Strategi Utang

berdasar:

➢Data historis dan

proyeksi

Perekonomian

➢Data asumsi makro

dan fiskal

➢Data historis dan

proyeksi transaksi

dan indikator biaya

dan risiko

Pengelolaan utang

➢ Kondisi terkini

perekonomian

➢Arahan rapim

03

Innovative

Kebijakan

pengelolaan utang

selalu:

➢Memperhatikan

dinamika

perekonomian

dan fiskal,

update pasar

keuangan

➢Ditujukan

menjawab

tantangan

pengelolaan

utang

➢ Selaras dengan

program

pemerintah

04

20

Compliance

➢ Terdapat proses

harmonisasi

kebijakan dan

penetapan oleh

Biro Hukum-

Kementerian

Keuangan

05

Page 21: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Pelaksanaan Kebijakan– Implementasi Kebijakan

Pengorganisasian

• Penyusunan strategi dan

target oleh middle office

melibatkan masukan

Front Office

• Rencana kerja

implementasi

diterjemahkan secara

formal dalam IKU dan

DKI, dengan pelaksanaan

mengacu pada UU, PMK,

KMK, SOP, dan peraturan

lainnya yang terkait

01

Komunikasi Kebijakan

• Dokumen bersifat public

dan dikomunikasikan

melalui website DJPPR

• Diseminasi kebijakan

dilaksanakan melalui

investor gathering,

sosialisasi dan FGD

dengan akademisi dan

masyarakat

02

Pelaksanaan Monitoring

03

• Pelaksanaan monitoring dilaksanakan 2 kali

pada saat evaluasi pelaksanaan kebijakan dan

pada saat penyusunan KMK (Roll Over)

• Laporan Monitoring (Review Strategi

Pengelolaan Utang Jangka Menengah)

disampaikan kepada pimpinan & ditembuskan

pada pengelola kinerja dengan memuat:

✓ Update perekonomian dan pasar

keuangan

✓ Realisasi pembiayaan utang per kuartal

✓ Indikator risiko dan capaian pengelolaan

utang

✓ Progress pelaksanaan kebijakan kualitatif

Pengelolaan Utang dan tantangannya

✓ Asesmen Keseimbangan APBN

• Monitoring merekomendasikan antara lain:

• Revisi strategi jika diperlukan21

Page 22: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Pelaksanaan Kebijakan – Evaluasi Kebijakan

Efektivitas

➢ Efektif sepanjang tujuan

utama pengelolaan utang

yaitu memenuhi

pembiayaan dengan biaya

dan risiko terkendali

dapat dicapai

➢Mitigasi risiko dilakukan

oleh:

• Tim ALM DJPPR –

pemenuhan

pembiayaan

• Tim CMP – stabilitas

keuangan

• PRKN – risiko

keuangan negara

01

Efisiensi

Optimalisasi seluruh

sumber daya untuk:

➢ Mewujudkan

terlaksananya

kebijakan

pengelolaan utang

➢ Dengan

mengutamakan

prinsip kehati-

hatian, efisiensi

biaya utang,

produktivitas dan

keseimbangan

makro ekonomi dan

fiskal

02

Dampak

➢ Pengelolaan utang yang

prudent

➢ Terhindar dari risiko

gagal bayar

➢ Risiko dan biaya utang

terkendali dalam

batasan yang ditetapkan

oleh pemerintah

➢ Membangun inklusi

pasar SBN agar dapat

diakses oleh seluruh

lapisan masyarakat

➢ Dukungan terhadap

pembangunan

infrastruktur

03

Kesesuaian Nilai

➢ Kebijakan yang diambil

telah memenuhi aspek

keadilan dan tidak

berpihak pada

kepentingan tertentu

➢ Mendorong inklusi

pasar keuangan

sehingga lebih dapat

diakses seluruh

lapisan masyarakat

04

22

Page 23: Kerangka Penyusunan Strategi Pembiayaan

Terima Kasih

Direktorat Strategi dan Portofolio PembiayaanDirektorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Kementerian Keuangan

Telp: 021-3510714; Fax: 021-3510715Website : www.djppr.kemenkeu.go.id