Kerangka Modul Gangguan Sistem Saraf

76
KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: GANGGUAN SISTEM SARAF Nama : dr. Mieke A.H.N. Kembuan, SpS(K) dr. Arthur H.P. Mawuntu, SpS i

description

Contoh pembuatan modul gangguan sistem saraf untuk S1

Transcript of Kerangka Modul Gangguan Sistem Saraf

KERANGKA MODUL PEMBELAJARANMATA KULIAH: GANGGUAN SISTEM SARAF

Nama : dr. Mieke A.H.N. Kembuan, SpS(K) dr. Arthur H.P. Mawuntu, SpS

Institusi : Universitas Sam Ratulangi ManadoFakultas : KedokteranProgram Studi : Kedokteran Umum

2015

i

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Modul Ajar : Gangguan Sistem SarafNama Dosen Penyusun : dr. Mieke A.H.N. Kembuan, SpS(K)

dr. Arthur H.P. Mawuntu, SpS

Mengetahui dan Menyetujui: Manado, .................................. 2015

Dekan Penyusun,

(Prof. Dr. Dr. Adrian Umboh, SpA(K) (dr. Mieke A.H.N. Kembuan, SpS(K)

NIP. NIP.

Menyetujui, Mengesahkan,

Direktur Eksekutif PIU, Ketua LP3,

Prof. Dr. Ir. Dody M.J. Sumajouw, M.Eng, Ph.D, Prof. Dr. Ir. Odi R. Pinontoan, MS

NIP. 195812171988031002 NIP. 19581007198621002

ii

RANCANGAN PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf

Semester 4 : Kode : - SKS : 3

Program Studi : Dosen : dr. Mieke A.H.N. Kembuan, SpS(K); dr. Arthur H.P. Mawuntu, SpSDr. dr. Junita Maja PS, SpS(K)dr. Corry Mahama, SpSdr. Herlyani Khosama, SpS(K)dr. Nurhayati Masloman, SpA(K)dr. Maximillian Oley, SpBSdr. Diana Lalemoh, SpAn, KNOdr. Lily Loho, SpPA(K)dr. Greta P. Wahongan, M.Kes, SpParK

CAPAIAN PEMBELAJARAN: 1. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari masalah sistem saraf yang sering ditemui di Indonesia.2. Mampu menjelaskan tentang pengertian dan patologi/patogenesis secara umum dari berbagai gangguan sistem saraf yang dipelajari dalam modul.3. Menjelaskan secara umum tentang teknik dan indikasi pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang sering digunakan guna mendiagnosis masalah

sistem saraf seperti CT scan, MRI, ultrasonografi, pungsi lumbal dan analisis cairan serebrospinalis, elektroensefalografi, elektroneuromiografi, evoked potentials, polisomnografi, dan TMS.

4. Mampu mengenali & menjelaskan gambaran klinis gangguan sistem saraf, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebihlanjut mengenai penyakit tersebut.

5. Mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit sistem saraf dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.6. Setelah ditambah dengan mengikuti Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D), mampu mengelola kasus-kasus gangguan sistem saraf sesuai dengan

tingkat kemampuannya.7. Mampu menggunakan teknik komunikasi yang efektif dalam diskusi kasus-kasus gangguan sistem saraf.8. Mampu membuat produk tulisan ilmiah tentang suatu kasus gangguan sistem saraf menggunakan pendekatan/ sistematika ilmiah kedokteran.9. Mampu mengelola sistem informasi dan teknologi guna mencari, mempelajari, dan mencari solusi suatu kasus gangguan sistem saraf.

Daftar Tingkat Kemampuan Yang Harus Dicapai:Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan

3

Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujukLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien

selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk3A. Bukan gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.3B. Gawat daruratLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntasLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.4A. Tingkat kemampuan yang dicapai pada saat lulus dokter4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)Dengan demikian setelah mengikuti P3D maka tingkat kemampuan tertinggi adalah 4A.

4

Matriks Pembelajaran :Ming/Perte-muan

Kemampuan akhir yang diharapkan Bahan Kajian/Materi Pembelajaran Bentuk

Pembelajaran

Waktu Belajar (Menit)

Deskripsi Tugas Luaran Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot Nilai (%)

Referensi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101/1 - Penjelasan Umum Pelaksanaan Perkuliahan

- Ruang Lingkup, Metode, dan Sasaran Pembelajaran

Kuliah Tatap Muka

50 - Kehadiran0

1,2,3,4

1/2 Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar masalah sistem saraf yang sering ditemui di Indonesia

Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: - Nyeri Kepala, - Pusing, - Pingsan, dan - Penurunan Kesadaran

Kuliah Tatap Muka

50 Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

2,1 5,6

1/3 Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar masalah sistem saraf yang sering ditemui di Indonesia

Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan:- Kelumpuhan, - Wajah Perot, dan - Gangguan Bicara

Kuliah Tatap MukaTugas Makalah

50 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok mendapat tugas membuat algoritma diagnosis dan diagnosis banding untuk keluhan-keluhan yang dibahas pada pertemuan II & IIIHasil tugas dikumpulkan pada ketua modul untuk dinilai

Hasil tes formatif (perorangan)Kumpulan hasil tugas kelompokHasil penilaian tugas kelompok

- Hasil tes formatif perorangan

- Penilaian tugas kelompok dinilai dengan formulir penilaian tugas dengan nilai kolektif kelompok

- Kehadiran

2,1 5,6

1/4 Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar masalah sistem saraf yang sering ditemui di Indonesia

Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: - Nyeri, - Kesemutan, - Baal/ Mati Rasa, dan - Gangguan Menghidu

Kuliah Tatap Muka

50 - Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

2,1 5,6

1/5 Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar masalah sistem saraf yang sering ditemui di Indonesia

Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: - Gangguan Gerak,- Gemetar, dan - Wajah Kaku

Kuliah Tatap Muka

50 - Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

2,1 5,6

5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101/6 Mampu melakukan

pendekatan diagnosis dari daftar masalah sistem saraf yang sering ditemui di Indonesia

Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: - Gangguan Berbahasa, - Gangguan Komunikasi, - Gangguan Perilaku, - Gangguan Belajar, - Gangguan Daya Ingat, dan - Gangguan Tidur

Kuliah Tatap MukaTugas Makalah

50 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok mendapat tugas membuat algoritma diagnosis untuk keluhan-keluhan pada pertemuan IV-VITugas dikumpulkan pada ketua modul untuk dinilai

Hasil tes formatif (perorangan)Kumpulan hasil tugas kelompokHasil penilaian tugas kelompok

- Hasil tes formatif perorangan

- Penilaian tugas kelompok dinilai dengan formulir penilaian tugas dengan nilai kolektif kelompok

- Kehadiran

2,1 5,6

1/7 Mampu menjelaskan tentang dasar berbagai teknik pencitraan saraf dan indikasinya

Prinsip & Indikasi Neuroimaging Pada Gangguan Sistem Saraf:

- Foto Rontgen & Computed tomography- MRI, functional MRI, SPECT, dan PET- Ultrasonografi & Doppler

Kuliah Tatap Muka

50 Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

2,1 7

1/8 Mampu menjelasan tentang dasar-dasar patologi gangguan sistem saraf yang berhubungan dengan neuroonokogenesis, imunologi, dan proses demielinisasi

Patologi Gangguan Sistem Saraf- Neuroonkogenesis- Gangguan Imunologi Sistem Saraf- Gangguan Demielinisasi- Gangguan Vaskular

Kuliah Tatap Muka

50 Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

2,1 8

1/9-10 Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Penurunan Kesadaran, Koma, dan Mati Batang Otak

- Definisi & Spektrum Penurunan Kesadaran- Pendekatan Diagnostik & Penatalaksanaan

Umum Penurunan Kesadaran & Koma- Penurunan Kesadaran & Koma Metabolik- Penurunan Kesadaran & Koma Diensefalik - Mati Otak & Mati Batang Otak

Kuliah Tatap MukaTugas Makalah

100 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok mendapat tugas membuat makalah tentang etiologi koma metabolik, etiologi koma diensefalik, dan pemeriksan-pemeriksaan penunjang yang perlu dikerjakan, kriteria mati otak menurut IDI, dan metode pemeriksaan mati otak menurut AAN

Hasil tes formatif (perorangan)MakalahHasil penilaian makalah

- Hasil tes formatif perorangan

- Penilaian tugas kelompok dinilai dengan formulir penilaian tugas dengan nilai kolektif kelompok

- Kehadiran

4,2 9,10

6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101/11-

14Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus gangguan sistem saraf Genetik & Kongenital dan Gangguan Neurologik Pediatrik

- Pengantar Gangguan Neurogenetik dan Neuropediatrik

- Spina Bifida- Fenilketonuria- Duschene Muscular Dystrophy- Kejang Demam- Poliomielitis- Tetanus Neonatorum- Cerebral Palsy- Sindrom Neurokutaneus/Fakomatosis: Fokus

Pada Neurofibromatosis

Kuliah Tatap Muka

200 Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

8,3 11,12

1/15-16

Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus gangguan Infeksi Susunan Saraf

- Pengantar Infeksi Susunan Saraf- Modalitas Diagnostik Pada Kasus-kasus Infeksi

Susunan Saraf Pusat- Meningitis- Ensefalitis- Abses Otak- Malaria Serebral- Tetanus- Rabies- Spondilitis TB- Penyulit Infeksi Intrakranial: Hidrosefalus- Neuro-AIDS- Ensefalitis Toksoplasma

Kuliah Tatap Muka

100 Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

4,2 13,14, 15,16

7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101/17 Mampu mengenali &

Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Penyakit Demielinisasi

- Spektrum Penyakit Demielinisasi Susunan Saraf Pusat & Tepi

- Sklerosis Multipel

Kuliah Tatap MukaKuliah SkypeTugas Makalah

50 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok mendapat tugas membuat makalah tentang Kriteria McDonald untuk sklerosis multipel, diagnosis banding dan varian-varian sklerosis multipel

Hasil tes formatif (perorangan)MakalahHasil penilaian makalah

- Hasil tes formatif perorangan

- Penilaian tugas kelompok dinilai dengan formulir penilaian tugas dengan nilai kolektif kelompok

- Kehadiran

2,1 17,18

1/18 Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus gangguan Neoplasma Susunan Saraf Pusat

- Pengantar Neuroonkologi - Pendekatan Diagnostik Pada Lesi Desak Ruang

Intrakranial & Spinal- Tumor Primer- Tumor Sekunder- Modalitas Terapi

Kuliah Tatap MukaTugas Makalah

50 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok mendapat tugas membuat makalah tentang klasifikasi tumor otak primer menurut WHO

Hasil tes formatif (perorangan)MakalahHasil penilaian makalah

- Hasil tes formatif perorangan

- Penilaian tugas kelompok dinilai dengan formulir penilaian tugas dengan nilai kolektif kelompok

- Kehadiran

2,1 19

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101/19-

202/21

Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus gangguan Neurovaskular

- Pengantar Gangguan Neurovaskular- Spektrum Penyakit Neurovaskular- Patofisiologi Stroke - Modalitas Diagnostik Pada Stroke- Penatalaksanaan Penyulit Akut Pada Stroke- Modalitas Terapi Stroke- Serangan Iskemik Sepintas- Infark Serebral- Perdarahan Intraserebral- Perdarahan Subaraknoid- Ensefalopati Hipertensi

Kuliah Tatap Muka

150 - Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

6,2 20,21, 22,23

2/22-23

Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Trauma Susunan Saraf

- Pengantar Neurotraumatologi- Mekanika & Patologi Trauma Kepala & Medula

Spinalis- Modalitas Penunjang Diagnostik- Diagnosis Klinis- Evaluasi & Penanganan Awal Trauma Kepala &

Medula Spinalis- Penyulit dan Prognosis- Perdarahan Epidural - Perdarahan Subdural- Trauma Medula Spinalis

Kuliah Tatap Muka

100 Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

4,2 24,25

9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 102/24 Mampu mengenali &

Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Gangguan Neurobehaviour

- Pengantar Neurobehaviour- Spektrum Gangguan Neurobehaviour- Gangguan Neurobehaviour Pada Anak- Tes Neurobehaviour- Penatalaksanaan Gangguan Neurobehaviour- Amnesia Pascatrauma- Afasia- Gangguan Kognitif Ringan

Kuliah Tatap Muka

50 - Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

2,1 26

2/25-26

Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus gangguan Memori

- Pengantar Gangguan Memori- Spektrum & Jenis-jenis Gangguan Memori- Demensia: Definisi, Etiologi, Klasifikasi,

Patologi, dan Pemeriksaan Penunjang- Demensia: Membedakan Demensia dengan

Delirium dan Depresi- Demensia: Gambaran Klinis dan Tes

Neurobehaviour Yang Lazim Digunakan - Demensia: Membedakan Demensia Alzheimer,

Demensia Vaskular, dan demensia lain- Penyakit Alzheimer: Definisi, Etiologi, Patologi,

Klasifikasi, Diagnosis Banding, Penatalaksanaan, dan Prognosis

Kuliah Tatap MukaTugas Makalah

100 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok mendapat tugas membuat makalah tentang cara melakukan, prasyarat, dan interpretasi dari tes-tes berikut: skala depresi geriatrik, skala depresi global, tes MMSE, tes MOCA-Ina, tes Token, trail making tests, dan Clock Drawing Test

Hasil tes formatif (perorangan)MakalahHasil penilaian makalah

- Hasil tes formatif perorangan

- Penilaian tugas kelompok dinilai dengan formulir penilaian tugas dengan nilai kolektif kelompok

- Kehadiran

4,2 27,28

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 102/27-

28Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Nyeri Kepala

- Pengantar Nyeri Kepala- Spektrum Nyeri Kepala Primer- Mengenali Nyeri Kepala Sekunder & Tanda-

tanda Bahaya Pada Nyeri Kepala- Nyeri Kepala Tipe Tegang- Migren- Neuralgia: Fokus Pada Neuralgia Trigeminal- Nyeri Kepala Klaster- Nyeri Kepala Karena Sebab Lain: Fokus Pada

Arteritis Kranialis

Kuliah Tatap Muka

100 - Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

4,2 29

2/29-30

Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Nyeri

- Definisi dan Klasifikasi Nyeri- Patofisiologi Nyeri- Teknik Evaluasi Nyeri- Modalitas Terapi Nyeri & Pendekatan Holistik- Nyeri Neuropatik- Nyeri Rujukan

Kuliah Tatap MukaKuliah Skype

100 - Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

4,2 30,31

11

1 2 3 4 5 6 7 8 9 102/31-

33Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Epilepsi & Gangguan Bangkitan Lainnya

- Kejang: Pengertian Umum Kejang, Bangkitan, dan Bangkitan Epileptik

- Kejang: Diagnosis dan Diagnosis Banding Kejang & Bangkitan

- Kejang: Modalitas Pemeriksaan- Kejang: Pendekatan Penanganan - Epilepsi: Beberapa Definisi, Etiologi, Faktor

Risiko, Faktor Sosio-kultural, dan Epidemiologi- Epilepsi: Patogenesis & Patologi, dan Klasifikasi - Epilepsi: Pemeriksaan Penunjang- Epilepsi: Diagnosis dan Diagnosis Banding- Epilepsi: Penatalaksanaan, Pemantauan Lanjut,

dan Prognosis- Status Epileptikus: Definisi, Etiologi- Status Epileptikus: Pemeriksaan Penunjang dan

Diagnosis- Status Epileptikus: Penanganan Gawat Darurat

& Prognosis

Kuliah Tatap Muka

150 - Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

6,1 32

2/34 Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus gangguan Gerak

- Pengantar Gangguan Gerak- Dasar Mekanisme Kelainan Gerak & Koordinasi- Parkinsonisme- Gangguan Gerak Lain

Kuliah Tatap MukaTugas Makalah

50 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok mendapat tugas membuat makalah tentang neurotransmiter-neurotransmiter utama yang berperan dalam pengaturan gerak, mekanisme pengaturan gerak normal, pada penyakit parkinson, dan pada penyakit Huntington

Hasil tes formatif (perorangan)MakalahHasil penilaian makalah

- Hasil tes formatif perorangan

- Penilaian tugas kelompok dinilai dengan formulir penilaian tugas dengan nilai kolektif kelompok

- Kehadiran

2,1 33

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 102/35 Mampu mengenali &

Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Vertigo

- Pengantar Neurootologi- Patologi Vertigo- Pendekatan Diagnostik Vertigo & Pemeriksaan

Penunjang- Vertigo: Fokus Pada Vertigo Posisional

Paroksismal Benigna- Vertigo: Fokus Pada Penyakit Meniere

Kuliah Tatap Muka

50 - Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

2,1 34,35

2/36 Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Lesi Kranial & Batang Otak

- Mengenali Sindrom-sindrom Terkait Lesi Batang Otak & Etiologinya

- Bell’s Palsy: Definisi, Etiologi, Faktor Risiko & Patologi

- Bell’s Palsy: Pemeriksaan Klinis & Penunjang- Bell’s Palsy: Diagnosis & Diagnosis Banding- Bell’s Palsy: Modalitas Terapi Farmakologis- Bell’s Palsy: Modalitas Terapi Fisik- Bell’s Palsy: Pemantauan Lanjut, Prognosis,

dan Penyulit

Kuliah Tatap Muka

50 - Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

2,1 6,36,37

13

1 2 3 4 5 6 7 8 9 102/37-

38Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Penyakit Pada Susunan Tulang Belakang, Sumsum Tulang Belakang, dan Radiks

- Pengantar Gangguan Medula Spinalis & Radiks- Mielopati: Etiologi & Klasifikasi- Mielopati: Pemeriksaan Penunjang Diagnosis,

dan Diagnosis Banding- Mielopati: Penatalaksanaan Umum- Mielopati: Kompresi Medula Spinalis Akut- Mielopati: Transeksi Medula Spinalis Komplit- Mielopati: Siringomielia- Sindrom Kauda Ekuina & Konus Medularis- Neurogenic Bladder- Sindrom Radikular: Definisi & Etiopatologi,- Sindrom Radikular: Pemeriksaan Klinis &

Penunjang - Sindrom Radikular: Diagnosis &

Penatalaksanaan- Sindrom Radilular: Sindrom Radiks Dorsalis- Sindrom Radikular: Hernia Nukleus Pulposus- Motor neuron diseases

Kuliah Tatap MukaTugas Makalah

100 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok mendapat tugas membuat makalah tentang ALS dan varian-variannya, etiologi mielopati kompresif dan nonkompresif, dan Neurogenic Bladder

Hasil tes formatif (perorangan)MakalahHasil penilaian makalah

- Hasil tes formatif perorangan

- Penilaian tugas kelompok dinilai dengan formulir penilaian tugas dengan nilai kolektif kelompok

- Kehadiran

4,2 6,38

2/39-40

Mampu mengenali & Menjelaskan, Mendiagnosis dan Merujuk, Melakukan Penatalaksanaan Awal Gawat Darurat dan Bukan Gawat Darurat, dan atau Melakukan Penatalaksanaan Mandiri dan tuntas, sesuai tingkat kemampuan yang diharapkan untuk kasus-kasus Penyakit Neuromuskular dan Neuropati

- Pengantar Neuropati- Patologi & Klasifikasi Neuropati.- Pemeriksaan Penunjang Neuropati- Diagnosis dan Diagnosis Banding Neuropati- Neuropati: Sindrom Terowongan Karpal- Neuropati: Sindrom Terowongan Tarsal- Neuropati: Peroneal Palsy- Sindrom Guillain-Barre- Miastenia Gravis- Polimiositis- Sindrom Horner

Kuliah Tatap Muka

100 Hasil tes formatif (perorangan)

- Hasil tes formatif perorangan

- Kehadiran

4,2 6,38

14

1 2 3 4 5 6 7 8 9 103/41-

43Mampu menggunakan pengetahuan teori dasar, keterampilan komunikasi, dan TI yang untuk membahas skenario klinis, mengidentifikasi daftar masalah, mengembangkan, dan mencari solusi untuk masalah yang ditemukan dalam skenario tersebut

Skenario Klinis I Diskusi terpanduTelaah literaturPleno

150 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok membahas skenario klinis menggunakan metode the 7 JumpMembuat presentasi hasil diskusi

Presentasi hasil kerja kelompokPenilaian hasil kerja kelompok

- Formulir penilaian perorangan keaktifan diskusi kelompok yang diisi oleh tutor

- Formulir monitoring diskusi yang dipantau oleh ketua modul

- Penilaian hadsil kerja kelompok dinilai dengan formulir penilaian tugas dengan nilai kolektif kelompok

- Kehadiran

6,2 Modul

3/44-46

Mampu menggunakan pengetahuan teori dasar, keterampilan komunikasi, dan TI yang untuk membahas skenario klinis, mengidentifikasi daftar masalah, mengembangkan, dan mencari solusi untuk masalah yang ditemukan dalam skenario tersebut

Skenario Klinis II Diskusi terpanduTelaah literaturPleno

150 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok membahas skenario klinis menggunakan metode the 7 JumpMembuat presentasi hasil diskusi

Presentasi hasil kerja kelompok pada tutorPenilaian hasil kerja kelompok oleh tutor

- Formulir penilaian perorangan keaktifan diskusi kelompok yang diisi oleh tutor

- Formulir monitoring diskusi yang dipantau oleh ketua modul

- Penilaian hadsil kerja kelompok dinilai dengan formulir penilaian tugas dengan nilai kolektif kelompok

- Kehadiran

6,2 Modul

3/47-48

Mampu menggunakan teknologi untuk mempresentasikan hasil pembahasan, menggunakan keterampilan komunikasi dalam diskusi, dan menunjukkan kemampuan mencari & mempelajari literatur ilmiah guna menghadapi dinamika diskusi

Sidang Pleno Presentasi MakalahPleno

100 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok menyajikan hasil kerja kelompok dalam sidang pleno.DIskusi hasil kerja kelompok dibuat setiap selesai presentasiPleno dipandu oleh pakar yang juga bertindak sebagai narasumber

Presentasi hasil kerja kelompok pada plenoPenilaian hasil kerja kelompok oleh pakar

- Formulir monitoring diskusi yang dipantau oleh ketua modul

- Penilaian presentasi dinilai dengan formulir presentasi kelompok dengan nilai kolektif kelompok oleh pakar

- Kehadiran

4,2 Modul

15

Daftar Referensi:1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.4. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta: KKI; 2012.5. Weisberg LA, Strub RL, Garcia C. Decision in adult neurology. Singapore: Manlygraphic; 1988.6.7. Brown R, Ropper A. Adams and Victor’s Principles of neurology 8-th ed. New York: McGraw-Hill; 2005.8. Robbins S, Kumar V, Abbas A, Fausto N, Aster J. Robbins and Cortran pathologic basis of disease. 8th ed. Philadelphia: Saunders

Elsevier; 2010.9. Posner JB, Saper CB, Schiff ND, Plum F. Plum & Posner’s Diagnosis of stupor and coma. 4-th ed. Oxford: Oxford University Press;

2007.10. Eelco F.M. Wijdicks, Panayiotis N. Varelas, Gary S. Gronseth, et al. Evidence-based guideline update: Determining brain death in adults.

Report of the Quality Standards Subcommittee of the American Academy of Neurology. Neurology 2010;74;191111. Behrman RE, Vaughan VC, Nelson WE. Nelson textbook of pediatrics. 13-th ed. Philadelphia: Saunders; 1987.12. Hay WW, Hayward AR, Levin MJ, Sondheimer JM. Current pediatric diagnosis & treatment. 15-th ed. New York: Lange/McGraw-Hill;

2011. 13. Hoffmann C, Rockstroh J, Kamps B, eds. HIV medicine 2007. Paris: Flying Publisher; 2007.14. HIV/AIDS programme WHO. WHO case definitions of HIV for surveillance and revised clinical staging and immunological

classification of HIV-related disease in adults and children. Geneva: WHO; 2007.15. Scheld W, Whitley R, Marra C, eds. Infections of the central nervous system. 3-rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;

2004.16. Dirjen P3L. Pedoman penatalaksanaan kasus malaria di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2009.17. Estiasari R, dkk. Pedoman diagnosis & tata laksana multipel sklerosis di Indonesia. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2015.18. Hahnel S. Inflammatory diseases of the brain. Heidelberg: Springer; 2009.19. Schiff D, O’Neill BP, editors. Principles of neuro-oncology. New York: McGraw-Hill, 200520. Misbach J. Stroke: Aspek diagnostik, patofisiologi, manajemen. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 1999.21. Misbach J, dkk. Guideline stroke 2011. Jakarta: Pokdi Stroke Perdossi; 2011.22. Warlow C, van Gijn J, Dennis M, Wardlaw J, Bamford J, Hankey G, Sandercock P, Rinkel G, Langhorne P, Sudlow C, Rothwell P.

Stroke: practical management. 3-rd ed. Maiden: Blackwell Publishing; 2007.

16

23. Gofir A, Herdanto DY, Utomo AB, Noor A, Indera. Manajemen stroke: Evidedence based medicine. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press; 2011.

24. Evans RW. Neurology and trauma. 2-nd ed. Oxford: Oxford University Press; 2006.25. American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life support for doctors student course manual. 7-th ed. Chicago:

American College of Surgeons, 2004.26. Waxman SG. Clinical Neuroanatomy. Frontal lobe function. 25-th ed (international edition). Singapore: McGraw-Hill, 2003.27. Gauthier S, Ballard C. Management of dementia. 2-nd ed. New York: Informa Healthcare; 2009.28. Brown J, Hillam J. Dementia: Your questions answered. Edinburgh: Churchill-Livingstone; 2004.29. Machfoed MH, Suharjati I. Konsensus nasional III: Diagnostik dan penatalaksanaan nyeri kepala. Surabaya: Pokdi Nyeri Kepala

Perdossi; 2010.30. Suryamiharja A, Purwata TE, Suharjanti I, Yudiyanta. Konsensus nasional I: Diagnostik & penatalaksanaan nyeri neuropatik. Jakarta:

Pokdi Nyeri Perdossi; 2011.31. Meliala L, Suryamiharja A. Penuntun penatalaksanaan nyeri neuropatik. Edisi 2. Yogyakarta: Medikagama Press; 2007.32. Kusumastuti , Gunadharma S, Kustiowati E. Pedoman tata laksana epilepsi. Edisi 5. Jakarta: Pokdi Epilepsi Perdossi; 2014.33. Husni A, Suryamiharja A, Ahmad B, Purwa-Samatra DPG, Akbar M, Tumewah R, Subagya, Syamsuddin T. Buku panduan tata laksana

parkinson dan gangguan gerak lainnya. Pokdi Movement Disorder Perdossi: Jakarta, 2013.34. Joesoef AA, Kusumastuti K. Neurootologi klinis & vertigo. Surabaya: Airlangga University Press; 2002.35. Joesoef AA, Suryamiharja A, Dewati E, Sitorus F, Nurimaba N, Sutarni S, Soeratno. Pedoman tata laksana vertigo. Jakarta: Pokdi vertigo

Perdossi; 2012.36. Brazis PW, Masdeu JC, Biller J. Localization in clinical neurology. 5-th edition.The localizations of lesions affecting the ocular motor

system. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2007.37. Mokhouse S. Cranial nerves functional anatomy. New York: Cambridge University Press; 2006.38. Katirji B, Kaminski HJ, Preston DA, Ruff RL, Shapiro BE. Neuromuscular disorders in clinical practice. Boston: Butterworth-

Heinemann; 2002.

17

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 3Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:1. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar keluhan/ masalah sistem saraf berupa: Nyeri Kepala, Pusing, Pingsan,

dan Penurunan Kesadaran2. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar keluhan/ masalah sistem saraf berupa: Kelumpuhan, Wajah Perot, dan

Gangguan BicaraB. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: 1. Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: - Nyeri Kepala, - Pusing, - Pingsan, dan - Penurunan Kesadaran2. Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan:- Kelumpuhan, - Wajah Perot, dan - Gangguan Bicara

2. Batasan yang harus dikerjakan:a. Pendekatan diagnosisb. Daftar keluhan/ masalah I: Nyeri Kepala, Pusing, Pingsan, dan Penurunan Kesadaranc. Daftar keluhan/ masalah II: Kelumpuhan, Wajah Perot, dan Gangguan Bicarad. Algoritma diagosis

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil- Permasalahan yang didiskusikan:

1) Jelaskan tentang konsep, kelebihan, dan kekurangan dari metode pendekatan diagnosis algoritmik!

18

2) Jelaskan batasan dari masing-masing kata kunci keluhan pada daftar keluhan I!3) Jelaskan batasan dari masing-masing kata kunci keluhan pada daftar keluhan II!4) Carilah dalam buku ajar/ sumber lain tentang metode pendekatan algoritmik untuk setiap kata kunci keluhan pada daftar

keluhan I!5) Carilah dalam buku ajar/ sumber lain tentang metode pendekatan algoritmik untuk setiap kata kunci keluhan pada daftar

keluhan II!- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Hasil penilaian tugas (kelompok- Hasil tes formatif (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)- Hasil tes formatif

19

Kriteria Penilaian 1: Kualitas Hasil Tugas KelompokRUBRIK PENILAIAN TUGAS MAKALAH

(KELOMPOK)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Isi Makalah 60- Kesesuaian dengan judul 20- Kualitas isi makalah 30- Sistematika- Teknik penulisan 15- Perwajahan 5- Referensi 10

Aplikasi dalam diskusi pleno 25

Ketepatan Waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 2: Hasil Tes FormatifSesuai hasil Ujian Akhir Semester.

20

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 6Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:1. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar keluhan/ masalah sistem saraf berupa: Nyeri, Kesemutan, Baal/ Mati

Rasa, dan Gangguan Menghidu2. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar keluhan/ masalah sistem saraf berupa: Gangguan Gerak, Gemetar, dan

Wajah Kaku3. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar keluhan/ masalah sistem saraf berupa: Gangguan Berbahasa, Gangguan

Komunikasi, Gangguan Perilaku, Gangguan Belajar, Gangguan Daya Ingat, dan Gangguan TidurB. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: 1. Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: Nyeri, Kesemutan, Baal/ Mati Rasa, dan Gangguan Menghidu2. Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: Gangguan Gerak, Gemetar, dan Wajah Kaku3. Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: Gangguan Berbahasa, Gangguan Komunikasi, Gangguan Perilaku, Gangguan

Belajar, Gangguan Daya Ingat, dan Gangguan Tidur2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Pendekatan diagnosisb. Daftar keluhan/ masalah III:

- Nyeri, - Kesemutan, - Baal/ Mati Rasa, dan - Gangguan Menghidu

c. Daftar keluhan/ masalah IV:- Gangguan Gerak,- Gemetar, dan - Wajah Kaku

21

d. Daftar keluhan/ masalah V:- Gangguan Berbahasa, - Gangguan Komunikasi, - Gangguan Perilaku, - Gangguan Belajar, - Gangguan Daya Ingat, dan - Gangguan Tidur

e. Algoritma diagosis3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil- Permasalahan yang didiskusikan:

1) Jelaskan batasan dari masing-masing kata kunci keluhan pada daftar keluhan III!2) Jelaskan batasan dari masing-masing kata kunci keluhan pada daftar keluhan IV!3) Jelaskan batasan dari masing-masing kata kunci keluhan pada daftar keluhan V!4) Carilah dalam buku ajar/ sumber lain tentang metode pendekatan algoritmik untuk setiap kata kunci keluhan pada daftar

keluhan III!5) Carilah dalam buku ajar/ sumber lain tentang metode pendekatan algoritmik untuk setiap kata kunci keluhan pada daftar

keluhan IV!6) Carilah dalam buku ajar/ sumber lain tentang metode pendekatan algoritmik untuk setiap kata kunci keluhan pada daftar

keluhan V!- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Hasil penilaian tugas (kelompok- Hasil tes formatif (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)- Hasil tes formatif

22

Kriteria Penilaian 1: Kualitas Hasil Tugas KelompokRUBRIK PENILAIAN TUGAS MAKALAH

(KELOMPOK)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Isi Makalah 60- Kesesuaian dengan judul 20- Kualitas isi makalah 30- Sistematika- Teknik penulisan 15- Perwajahan 5- Referensi 10

Aplikasi dalam diskusi pleno 25

Ketepatan Waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 2: Hasil Tes Formatif

Sesuai hasil Ujian Akhir Semester.

23

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 9-10Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:1. Mampu menjelaskan tentang etiologi & pemeriksaan penunjang untuk koma metabolik dan koma diensefalik2. Mengetahui tentang kriteria mati otak menurut IDI3. Mengetahui metode pemeriksaan mati otak menurut AAN

B. URAIAN TUGAS:1. Obyek Garapan:

a. Etiologi koma metabolik, etiologi koma diensefalik, dan pemeriksan-pemeriksaan penunjang yang perlu dikerjakan, b. Kriteria mati otak menurut IDIc. Metode pemeriksaan mati otak menurut AAN

2. Batasan yang harus dikerjakan:a. Etiologi koma metabolik dan koma diensefalik.b. Pendekatan klinis untuk memeriksa dan menangani pasien dengan penurunan kesadaranc. Definisi mati otak terbaru menurut IDId. Tahap-tahap dan daftar tilik persiapan untuk pemeriksaan mati otak menurut American Academy of Neurologist!

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil- Permasalahan yang didiskusikan:

1) Carilah berbagai etiologi koma metabolik dan koma diensefalik.2) Bagaimana pendekatan klinis untuk memeriksa dan menangani pasien dengan penurunan kesadaran?3) Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dikerjakan dan apa indikasinya?4) Jelaskan tentang sejarah penentuan keadaan mati dan definisi mati otak terbaru menurut IDI5) Jelaskan tentang tahap-tahap dan daftar tilik persiapan untuk pemeriksaan mati otak menurut American Academy of

Neurologist (AAN)!6) Berapa jumlah dokter ideal untuk menentukan mati otak dan apa kualifikasinya?

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.

24

- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Hasil penilaian tugas (kelompok- Hasil tes formatif (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)- Hasil tes formatif

25

Kriteria Penilaian 1: Kualitas Hasil Tugas KelompokRUBRIK PENILAIAN TUGAS MAKALAH

(KELOMPOK)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Isi Makalah 60- Kesesuaian dengan judul 20- Kualitas isi makalah 30- Sistematika- Teknik penulisan 15- Perwajahan 5- Referensi 10

Aplikasi dalam diskusi pleno 25

Ketepatan Waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 2: Hasil Tes Formatif

Sesuai hasil Ujian Akhir Semester.

26

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 17Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:1. Mampu menjelaskan tentang Kriteria McDonald untuk sklerosis multipel2. Mampu menjelaskan tentang diagnosis banding dan varian-varian sklerosis multipel

B. URAIAN TUGAS:1. Obyek Garapan:

a. Kriteria McDonald untuk sklerosis multipelb. Diagnosis banding dan varian-varian sklerosis multipel

2. Batasan yang harus dikerjakan:a. Kriteria McDonald dalam mendiagnosis sklerosi multipelb. Varian sklerosis multipelc. Diagnosis banding penyakit Devic

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil- Permasalahan yang didiskusikan:

1) Jelaskan tentang kriteria McDonald dalam mendiagnosis sklerosi multipel!2) Menurut Anda, apa keterbatasan kriteria McDonald dalam mendiagnosis sklerosis multipel?3) Jelaskan tentang berbagai varian dari sklerosis multipel? Varian mana yang paling sering ditemukan?4) Bandingkan sklerosis multipel dengan neuromielitis optika (penyakit Devic). Apa saja persamaan dan perbedaan yang

Anda temukan? 5) Pemeriksaan penunjang apa yang dapat dikerjakan untuk membedakan keduanya?

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Hasil penilaian tugas (kelompok

27

- Hasil tes formatif (perorangan)C. KRITERIA PENILAIAN (10%):

- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)- Hasil tes formatif

28

Kriteria Penilaian 1: Kualitas Hasil Tugas KelompokRUBRIK PENILAIAN TUGAS MAKALAH

(KELOMPOK)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Isi Makalah 60- Kesesuaian dengan judul 20- Kualitas isi makalah 30- Sistematika- Teknik penulisan 15- Perwajahan 5- Referensi 10

Aplikasi dalam diskusi pleno 25

Ketepatan Waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 2: Hasil Tes Formatif

Sesuai hasil Ujian Akhir Semester.

29

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 18Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:Mampu menjelaskan tentang metode klasifikasi tumor otak primer menurut WHO dan klasifikasinya

B. URAIAN TUGAS:1. Obyek Garapan:

Klasifikasi tumor otak menurut WHO2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Ciri radiologis tumor otak primer intraparenkimal dan ekstraaksialb. Klasifikasi tumor otak primer menurut WHO

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil- Permasalahan yang didiskusikan:

1) Bagaimana ciri radiologis tumor otak primer intraparenkimal dan ekstraaksial?2) Carilah klasifikasi tumor otak primer menurut WHO!3) Apa dasar klasifikasi tumor otak tersebut?4) Jenis tumor otak primer apa yang paling banyak ditemui?

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Hasil penilaian tugas (kelompok- Hasil tes formatif (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)- Hasil tes formatif

30

Kriteria Penilaian 1: Kualitas Hasil Tugas KelompokRUBRIK PENILAIAN TUGAS MAKALAH

(KELOMPOK)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Isi Makalah 60- Kesesuaian dengan judul 20- Kualitas isi makalah 30- Sistematika- Teknik penulisan 15- Perwajahan 5- Referensi 10

Aplikasi dalam diskusi pleno 25

Ketepatan Waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 2: Hasil Tes Formatif

Sesuai hasil Ujian Akhir Semester.

31

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 25 – 26Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:Menjelaskan cara melakukan, prasyarat, dan interpretasi dari tes-tes berikut: - Skala depresi geriatrik, - skala depresi global, - tes MMSE, - tes MOCA-Ina, - tes token, - trail making tests, dan - clock drawing test

B. URAIAN TUGAS:1. Obyek Garapan:

a. Cara melakukan, prasyarat, dan interpretasi dari skala depresi geriatrik, skala depresi globalb. Cara melakukan, prasyarat, dan interpretasi dari tes MMSE, tes MOCA-Ina c. Cara melakukan, prasyarat, dan interpretasi dari tes token, trail making tests, dan clock drawing test

2. Batasan yang harus dikerjakan:a. Penjelasan umum/ tujuan Skala depresi geriatrik, Skala depresi global, Tes MMSE, Tes MOCA-Ina, Tes token, Trail

making tests, Clock drawing test.b. Prasyarat Skala depresi geriatrik, Skala depresi global, Tes MMSE, Tes MOCA-Ina, Tes token, Trail making tests, Clock

drawing test.c. Cara melakukan Skala depresi geriatrik, Skala depresi global, Tes MMSE, Tes MOCA-Ina, Tes token, Trail making tests,

Clock drawing test. d. Interpretasi dari Skala depresi geriatrik, Skala depresi global, Tes MMSE, Tes MOCA-Ina, Tes token, Trail making tests,

Clock drawing test.e. Menginterpretasi suatu hasil tes neurobehaviour

3. Metode/ Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

32

- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil- Permasalahan yang didiskusikan:

1) Buatlah suatu tabel yang menjelaskan penjelasan umum/ tujuan, prasyarat, cara melakukan, dan interpretasi dari tes-tes berikut: Skala depresi geriatrik Skala depresi global

2) Buatlah suatu tabel yang menjelaskan penjelasan umum/ tujuan, prasyarat, cara melakukan, dan interpretasi dari tes-tes berikut: Tes MMSE Tes MOCA-Ina

3) Buatlah suatu tabel yang menjelaskan penjelasan umum/ tujuan, prasyarat, cara melakukan, dan interpretasi dari tes-tes berikut: Tes token Trail making tests Clock drawing test

4) Carilah contoh formulir pemeriksaan dari tes-tes pada butir a, b, dan c yang telah terisi! Berikan komentar Anda tentang hasil tes tersebut dan konsultasikan dengan pakar Neurobehaviour!

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Hasil penilaian tugas (kelompok- Hasil tes formatif (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)- Hasil tes formatif

33

Kriteria Penilaian 1: Kualitas Hasil Tugas KelompokRUBRIK PENILAIAN TUGAS MAKALAH

(KELOMPOK)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Isi Makalah 60- Kesesuaian dengan judul 20- Kualitas isi makalah 30- Sistematika- Teknik penulisan 15- Perwajahan 5- Referensi 10

Aplikasi dalam diskusi pleno 25

Ketepatan Waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 2: Hasil Tes FormatifSesuai hasil Ujian Akhir Semester.

34

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 34Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:1. Mengetahui neurotransmiter-neurotransmiter utama yang berperan dalam pengaturan gerak 2. Mengetahui mekanisme pengaturan gerak dengan membandingkan mekanisme normal, pada penyakit parkinson, dan pada

penyakit HuntingtonB. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: - Neurotransmiter-neurotransmiter utama yang berperan dalam pengaturan gerak, - Mekanisme pengaturan gerak normal, pada penyakit parkinson, dan pada penyakit Huntington

2. Batasan yang harus dikerjakan:a. Nama dan fungsi neurotransmiter-neurotramnsmiter utama yang berperan dalam pengaturan gerakb. Perbandingan mekanisme pengaturan gerak normal, pada penyakit parkinson, dan pada penyakit Huntington

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil- Permasalahan yang didiskusikan:

1) Jelaskan tentang neurotransmiter-neurotramnsmiter utama yang berperan dalam pengaturan gerak!2) Bandingkan mekanisme pengaturan gerak normal, pada penyakit parkinson, dan pada penyakit Huntington3) Gambarkan bagannya untuk setiap mekanisme pengaturan pada poin 2!

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Hasil penilaian tugas (kelompok- Hasil tes formatif (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)

35

- Hasil tes formatif

36

Kriteria Penilaian 1: Kualitas Hasil Tugas KelompokRUBRIK PENILAIAN TUGAS MAKALAH

(KELOMPOK)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Isi Makalah 60- Kesesuaian dengan judul 20- Kualitas isi makalah 30- Sistematika- Teknik penulisan 15- Perwajahan 5- Referensi 10

Aplikasi dalam diskusi pleno 25

Ketepatan Waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 2: Hasil Tes Formatif

Sesuai hasil Ujian Akhir Semester.

37

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 38Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:1. Menjelaskan tentang ALS dan varian-variannya, 2. Menjelaskan tentang etiologi mielopati kompresif dan nonkompresif,3. Menjelaskan tentang neurogenic bladder.

B. URAIAN TUGAS:1. Obyek Garapan:

1. ALS dan varian-variannya2. Etiologi mielopati kompresif dan nonkompresif3. Neurogenic bladder

2. Batasan yang harus dikerjakan:a. Varian-varian ALS: Primary lateral sclerosis, Progressive Muscular Atrophy; ALS herediter vs ALS sporadikb. Etiologi mielopati kompresif dan nonkompresifc. Neurogenic bladder

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil- Permasalahan yang didiskusikan:

1) Jelaskan tentang ALS dan varian-variannya!2) Sebutkan berbagai etiologi mielopati kompresif dan nonkompresif3) Jelaskan tentang penyakit neurogenic bladder!

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Hasil penilaian tugas (kelompok- Hasil tes formatif (perorangan)

38

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)- Hasil tes formatif

39

Kriteria Penilaian 1: Kualitas Hasil Tugas KelompokRUBRIK PENILAIAN TUGAS MAKALAH

(KELOMPOK)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Isi Makalah 60- Kesesuaian dengan judul 20- Kualitas isi makalah 30- Sistematika- Teknik penulisan 15- Perwajahan 5- Referensi 10

Aplikasi dalam diskusi pleno 25

Ketepatan Waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 2: Hasil Tes Formatif

Sesuai hasil Ujian Akhir Semester.

40

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 41-43Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:Mampu menggunakan pengetahuan teori dasar, keterampilan komunikasi, dan teknologi informasi yang dimilikinya untuk membahas suatu skenario klinis, mengidentifikasi daftar masalah, mengembangkan, dan mencari solusi untuk masalah yang ditemukan dalam skenario tersebut

B. URAIAN TUGAS:1. Obyek Garapan: Skenario Klinis I: Penurunan kesadaran pada trauma kepala2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Identifikasikan istilah-istilah sulit yang ada dalam skenario!b. Diskusikan tentang masalah-masalah yang ditemukan dalam skenario!c. Buatlah diagnosis banding untuk kasus dalam skenario ini!d. Pemeriksaan klinis apalagi yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?e. Pemeriksaan penunjang apa saja yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?f. Bagaimana penatalaksanaan kasus ini di ruang gawat darurat?

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):- Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.- Setiap kelompok mendapat tugas membahas tentang skenario klinis menggunakan metode the 7 Jump- Mahasiswa membuat presentasi hasil diskusi- Mahasiswa mempresentasikan dan mendiskusikan hasl kerja kelompok mereka dalam pleno yang dihadiri pakar dan ketua-

sekretaris modul4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Penilaian diskusi kelompok (perorangan)- Hasil tes formatif (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):- Kemampuan diskusi dalam kelompok

41

- Kualitas makalah kelompok- Hasil tes formatif

42

Kriteria Penilaian 1: Kemampuan Diskusi dalam KelompokRUBRIK PENILAIAN DISKUSI

(PERORANGAN)Parameter Penilaian Bobot Sangat

Memuaskan(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Keaktifan 60- Mengidentifikasi masalah 10- Mengemukakan pendapat secara

ilmiah20

- Menawarkan solusi masalah 20- Lain-lain 10

Peran 15- Ketua - Sekretaris - Pembuat presentasi- AnggotaSikap 35- Etika diskusi 20- Ketepatan waktu 15Skor Total

43

Kriteria Penilaian 2: Kualitas MakalahRUBRIK PENILAIAN TUGAS MAKALAH

(KELOMPOK)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Isi Makalah 60- Kesesuaian dengan judul 20- Kualitas isi makalah 30- Sistematika- Teknik penulisan 15- Perwajahan 5- Referensi 10

Aplikasi dalam diskusi pleno 25

Ketepatan Waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 3: Hasil tes formatifSesuai hasil Ujian Akhir Semester.

44

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 44-46Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:Mampu menggunakan pengetahuan teori dasar, keterampilan komunikasi, dan teknologi informasi yang dimilikinya untuk membahas suatu skenario klinis, mengidentifikasi daftar masalah, mengembangkan, dan mencari solusi untuk masalah yang ditemukan dalam skenario tersebut

B. URAIAN TUGAS:1. Obyek Garapan: Skenario Klinis II: Nyeri Kepala2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Identifikasikan istilah-istilah sulit yang ada dalam skenario!b. Diskusikan tentang masalah-masalah yang ditemukan dalam skenario!c. Buatlah diagnosis banding untuk kasus dalam skenario ini!d. Pemeriksaan klinis apalagi yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?e. Pemeriksaan penunjang apa saja yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?f. Bagaimana penatalaksanaan awal kasus ini?

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):- Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.- Setiap kelompok mendapat tugas membahas tentang skenario klinis menggunakan metode the 7 Jump- Mahasiswa membuat presentasi hasil diskusi- Mahasiswa mempresentasikan dan mendiskusikan hasl kerja kelompok mereka dalam pleno yang dihadiri pakar dan ketua-

sekretaris modul4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Penilaian diskusi kelompok (perorangan)- Hasil tes formatif (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):- Kemampuan diskusi dalam kelompok

45

- Kualitas makalah kelompok- Hasil tes formatif

46

Kriteria Penilaian 1: Kemampuan Diskusi dalam KelompokRUBRIK PENILAIAN DISKUSI

(PERORANGAN)Parameter Penilaian Bobot Sangat

Memuaskan(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Keaktifan 60- Mengidentifikasi masalah 10- Mengemukakan pendapat secara

ilmiah20

- Menawarkan solusi masalah 20- Lain-lain 10

Peran 15- Ketua - Sekretaris - Pembuat presentasi- AnggotaSikap 35- Etika diskusi 20- Ketepatan waktu 15Skor Total

47

Kriteria Penilaian 2: Kualitas MakalahRUBRIK PENILAIAN TUGAS MAKALAH

(KELOMPOK)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Isi Makalah 60- Kesesuaian dengan judul 20- Kualitas isi makalah 30- Sistematika- Teknik penulisan 15- Perwajahan 5- Referensi 10

Aplikasi dalam diskusi pleno 25

Ketepatan Waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 3: Hasil tes formatifSesuai hasil Ujian Akhir Semester.

48

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Gangguan Sistem Saraf SKS : 3Program Studi : Kedokteran Umum Pertemuan ke : 47-48Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:Mampu menggunakan teknologi untuk mempresentasikan hasiil pembahasan masalah yang ditemukan dalam skenario, menggunakan keterampilam komunikasi dalam diskusi, dan menunjukkan kemampuan dalam mencari dan mempelajari literatur ilmiah guna menghadapi dinamika diskusi

B. URAIAN TUGAS:1. Obyek Garapan: Sidang Pleno2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Buatlah presentasi hasil diskusi kelompok untuk setiap skenario yang diberikan! (Waktu presentasi 15 menit)b. Lakukan diskusi tanya jawab dengan peserta pleno!c. Mintalah pendapat narasumber (pakar) di akhir diskusi!

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):- Setiap kelompok mempresentasikan dan mendiskusikan hasil kerja kelompok mereka dalam pleno yang dihadiri pakar dan

ketua-sekretaris modul.- Setiap kelompok diberi waktu15 menit untuk presentasi dan tanya jawab.- Narasumber memberikan penilaian terhadap setiap kelompok/ perorangan sesuai formulir penilaian.

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:- Kumpulan hasil tugas (kelompok)- Penilaian diskusi kelompok (perorangan)- Hasil tes formatif (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):- Kemampuan menjalankan peran dalam diskusi pleno (presentan, moderator, notulis, anggota, penanya/ oponen, dll)- Hasil tes formatif

49

Kriteria Penilaian 1: Kemampuan Menjalankan Peran dalam Diskusi Pleno

RUBRIK PENILAIAN DISKUSI(PERORANGAN)

Parameter Penilaian Bobot Sangat Memuaskan

(80 - 100)

Memuaskan(65-79)

Batas(55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standar

(<40)

Nilai Total

Keaktifan 60

Peran 15- Presentan- Moderator - Anggota- Penanya/ oponen- Lain-lainSikap 35- Etika diskusi 20- Ketepatan waktu 15Skor Total

Kriteria Penilaian 2: Hasil tes formatifSesuai hasil Ujian Akhir Semester.

50

GARIS BESAR MATERI PEMBELAJARAN

No. Minggu/Pertemuan

Materi Pembelajaran Garis Besar Materi Pembelajaran

1. 1/1 Penjelasan Umum Pelaksanaan Perkuliahan

Pertemuan membahas capaian pembelajaran, metode dan strategi dalam pembelajaran, evaluasi, serta tugas-tugas yang akan dicapai selama pembelajaran

2. 1/2 Pendekatan diagnosis Pertemuan ini akan menbahas tentang pendekatan diagnosis pada keluhan: - Nyeri Kepala, - Pusing, - Pingsan, dan - Penurunan Kesadaran

3. 1/3 Pendekatan diagnosis Pertemuan ini akan menbahas tentang pendekatan diagnosis pada keluhan: - Kelumpuhan, - Wajah Perot, dan - Gangguan Bicara

4. ¼ Pendekatan diagnosis Pertemuan ini akan menbahas tentang pendekatan diagnosis pada keluhan: - Nyeri, - Kesemutan, - Baal/ Mati Rasa, dan - Gangguan Menghidu

5. 1/5 Pendekatan diagnosis Pertemuan ini akan menbahas tentang pendekatan diagnosis pada keluhan: - Gangguan Gerak,- Gemetar, dan - Wajah Kaku

6. 1/6 Pendekatan diagnosis Pertemuan ini akan menbahas tentang pendekatan diagnosis pada keluhan: - Gangguan Berbahasa, - Gangguan Komunikasi, - Gangguan Perilaku, - Gangguan Belajar, - Gangguan Daya Ingat, dan - Gangguan Tidur

7. 1/7 Dasar teknik pencitraan saraf dan indikasinya - Foto Rontgen & Computed tomography- MRI, functional MRI, SPECT, dan PET- Ultrasonografi & Doppler

8. 1/8 Dasar patologi gangguan sistem saraf yang berhubungan dengan neuroonokogenesis, imunologi, dan proses demielinisasi

- Neuroonkogenesis- Gangguan Imunologi Sistem Saraf- Gangguan Demielinisasi- Gangguan Vaskular

9 1/9-10 Penurunan Kesadaran, Koma, dan Mati Batang Otak

- Definisi & Spektrum Penurunan Kesadaran- Pendekatan Diagnostik & Penatalaksanaan Umum Penurunan Kesadaran & Koma

51

- Penurunan Kesadaran & Koma Metabolik- Penurunan Kesadaran & Koma Diensefalik - Mati Otak & Mati Batang Otak

10 1/11-14 Gangguan sistem saraf Genetik & Kongenital dan Gangguan Neurologik Pediatrik

- Pengantar Gangguan Neurogenetik dan Neuropediatrik- Spina Bifida- Fenilketonuria- Duschene Muscular Dystrophy- Kejang Demam- Poliomielitis- Tetanus Neonatorum- Cerebral Palsy- Sindrom Neurokutaneus/Fakomatosis: Fokus Pada Neurofibromatosis

11 1/15-16 Gangguan Infeksi Susunan Saraf - Pengantar Infeksi Susunan Saraf- Modalitas Diagnostik Pada Kasus-kasus Infeksi Susunan Saraf Pusat- Meningitis- Ensefalitis- Abses Otak- Malaria Serebral- Tetanus- Rabies- Spondilitis TB- Penyulit Infeksi Intrakranial: Hidrosefalus- Neuro-AIDS- Ensefalitis Toksoplasma

12 1/17 Penyakit Demielinisasi - Spektrum Penyakit Demielinisasi Susunan Saraf Pusat & Tepi- Sklerosis Multipel

13 1/18 Gangguan Neoplasma Susunan Saraf Pusat - Pengantar Neuroonkologi - Pendekatan Diagnostik Pada Lesi Desak Ruang Intrakranial & Spinal- Tumor Primer- Tumor Sekunder- Modalitas Terapi

14 1/19-202/21

Gangguan Neurovaskular - Pengantar Gangguan Neurovaskular- Spektrum Penyakit Neurovaskular- Patofisiologi Stroke - Modalitas Diagnostik Pada Stroke- Penatalaksanaan Penyulit Akut Pada Stroke- Modalitas Terapi Stroke- Serangan Iskemik Sepintas- Infark Serebral- Perdarahan Intraserebral- Perdarahan Subaraknoid

52

- Ensefalopati Hipertensi15 2/22-23 Trauma Susunan Saraf - Pengantar Neurotraumatologi

- Mekanika & Patologi Trauma Kepala & Medula Spinalis- Modalitas Penunjang Diagnostik- Diagnosis Klinis- Evaluasi & Penanganan Awal Trauma Kepala & Medula Spinalis- Penyulit dan Prognosis- Perdarahan Epidural - Perdarahan Subdural- Trauma Medula Spinalis

16 2/24 Gangguan Neurobehaviour - Pengantar Neurobehaviour- Spektrum Gangguan Neurobehaviour- Gangguan Neurobehaviour Pada Anak- Tes Neurobehaviour- Penatalaksanaan Gangguan Neurobehaviour- Amnesia Pascatrauma- Afasia- Gangguan Kognitif Ringan

17 2/25-26 Gangguan Memori - Pengantar Gangguan Memori- Spektrum & Jenis-jenis Gangguan Memori- Demensia: Definisi, Etiologi, Klasifikasi, Patologi, dan Pemeriksaan Penunjang- Demensia: Membedakan Demensia dengan Delirium dan Depresi- Demensia: Gambaran Klinis dan Tes Neurobehaviour Yang Lazim Digunakan - Demensia: Membedakan Demensia Alzheimer, Demensia Vaskular, dan demensia lain- Penyakit Alzheimer: Definisi, Etiologi, Patologi, Klasifikasi, Diagnosis Banding, Penatalaksanaan, dan Prognosis

18 2/27-28 Nyeri Kepala - Pengantar Nyeri Kepala- Spektrum Nyeri Kepala Primer- Mengenali Nyeri Kepala Sekunder & Tanda-tanda Bahaya Pada Nyeri Kepala- Nyeri Kepala Tipe Tegang- Migren- Neuralgia: Fokus Pada Neuralgia Trigeminal- Nyeri Kepala Klaster- Nyeri Kepala Karena Sebab Lain: Fokus Pada Arteritis Kranialis

19 2/29-30 Nyeri - Definisi dan Klasifikasi Nyeri- Patofisiologi Nyeri- Teknik Evaluasi Nyeri- Modalitas Terapi Nyeri & Pendekatan Holistik- Nyeri Neuropatik- Nyeri Rujukan

20 2/31-33 Epilepsi & Gangguan Bangkitan Lainnya - Kejang: Pengertian Umum Kejang, Bangkitan, dan Bangkitan Epileptik- Kejang: Diagnosis dan Diagnosis Banding Kejang & Bangkitan

53

- Kejang: Modalitas Pemeriksaan- Kejang: Pendekatan Penanganan - Epilepsi: Beberapa Definisi, Etiologi, Faktor Risiko, Faktor Sosio-kultural, dan Epidemiologi- Epilepsi: Patogenesis & Patologi, dan Klasifikasi - Epilepsi: Pemeriksaan Penunjang- Epilepsi: Diagnosis dan Diagnosis Banding- Epilepsi: Penatalaksanaan, Pemantauan Lanjut, dan Prognosis- Status Epileptikus: Definisi, Etiologi- Status Epileptikus: Pemeriksaan Penunjang dan Diagnosis- Status Epileptikus: Penanganan Gawat Darurat & Prognosis

21 2/34 Gangguan Gerak - Pengantar Gangguan Gerak- Dasar Mekanisme Kelainan Gerak & Koordinasi- Parkinsonisme- Gangguan Gerak Lain

22 2/35 Vertigo - Pengantar Neurootologi- Patologi Vertigo- Pendekatan Diagnostik Vertigo & Pemeriksaan Penunjang- Vertigo: Fokus Pada Vertigo Posisional Paroksismal Benigna- Vertigo: Fokus Pada Penyakit Meniere

23 2/36 Lesi Kranial & Batang Otak - Mengenali Sindrom-sindrom Terkait Lesi Batang Otak & Etiologinya- Bell’s Palsy: Definisi, Etiologi, Faktor Risiko & Patologi- Bell’s Palsy: Pemeriksaan Klinis & Penunjang- Bell’s Palsy: Diagnosis & Diagnosis Banding- Bell’s Palsy: Modalitas Terapi Farmakologis- Bell’s Palsy: Modalitas Terapi Fisik- Bell’s Palsy: Pemantauan Lanjut, Prognosis, dan Penyulit

24 2/37-38 Penyakit Pada Susunan Tulang Belakang, Sumsum Tulang Belakang, dan Radiks

- Pengantar Gangguan Medula Spinalis & Radiks- Mielopati: Etiologi & Klasifikasi- Mielopati: Pemeriksaan Penunjang Diagnosis, dan Diagnosis Banding- Mielopati: Penatalaksanaan Umum- Mielopati: Kompresi Medula Spinalis Akut- Mielopati: Transeksi Medula Spinalis Komplit- Mielopati: Siringomielia- Sindrom Kauda Ekuina & Konus Medularis- Neurogenic Bladder- Sindrom Radikular: Definisi & Etiopatologi,- Sindrom Radikular: Pemeriksaan Klinis & Penunjang - Sindrom Radikular: Diagnosis & Penatalaksanaan- Sindrom Radilular: Sindrom Radiks Dorsalis- Sindrom Radikular: Hernia Nukleus Pulposus- Motor neuron diseases

54

25 2/39-40 Penyakit Neuromuskular dan Neuropati

- Pengantar Neuropati- Patologi & Klasifikasi Neuropati.- Pemeriksaan Penunjang Neuropati- Diagnosis dan Diagnosis Banding Neuropati- Neuropati: Sindrom Terowongan Karpal- Neuropati: Sindrom Terowongan Tarsal- Neuropati: Peroneal Palsy- Sindrom Guillain-Barre- Miastenia Gravis- Polimiositis- Sindrom Horner

26 3/41-43 Skenario Klinis I - Perkenalan- Pemilihan ketua dan sekretaris- Mempelajari skenario & tugas- Mengidentifikasi istilah-istilah sulit- Mengidentifikasi masalah- Membagi tugas- Mendiskusikan hasil tugas- Menarik kesimpulan- Membuat makalah & presentasi

27 3/44-46 Skenario Klinis II - Perkenalan- Pemilihan ketua dan sekretaris- Mempelajari skenario & tugas- Mengidentifikasi istilah-istilah sulit- Mengidentifikasi masalah- Membagi tugas- Mendiskusikan hasil tugas- Menarik kesimpulan- Membuat makalah & presentasi

28 3/47-48 Sidang Pleno - Pembukaan- Menunjuk ketua sidang- Membacakan tata tertib sidang pleno- Mempresentasikan hasil pembahasan dan melakukan tanya jawab per kelompok- Masukan oleh narasumber- Penutup

55

56