Kerangka Konseptual Menurut Sap
-
Upload
deci-ecy-purba -
Category
Documents
-
view
74 -
download
14
description
Transcript of Kerangka Konseptual Menurut Sap
Makalah Akuntansi Sektor Publik
Membahas Tentang
Kerangka Konseptual Menurut SAP
Dosen : Tapi Rumondang Sari Siregar, SE,M.Acc
DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :
Chandni Kaur 7121220003
Decy F purba 7123220015
Esra Ompusungguh 7121220007
Febrina Miranti 7123220023
Fitryn Diny M Nst 7123220025
DEPARTEMEN EKONOMI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dari-Nya kami diberikan kemudahan untuk mengerjakan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang Kerangka Konseptual Menurut SAP
Oleh karena itu kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan
yang bermanfaat bagi para pembaca.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa uraian-uraian dalam makalah ini masih
jauh dari sempurna, segala kritik dan saran tentunya kami harapkan sebagai
masukan berharga demi perbaikan-perbaikan selanjutnya.
Medan, Septemeber 2013
Penyusun
Kerangka Konseptual Menurut SAP
Pendahuluan
Kerangka konseptual akuntansi pemerintah merumuskan konsep yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah pusat dan
daerah dengan tujuan menjadi acuan bagi:
Penyusun standar akuntansi pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya
Penyusun laporan keuangan dalam menangguangi masalah akuntansi yang
belum diataur dalam standar.
Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang
disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuia dengan standar
akuntansi pemerintah.
Hal-hal yang dibahas dalam kerangka konseptual SAP adalah:
Tujuan kerangka konseptual
Lingkungan akuntansi pemerintah
Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna
Entitas laporan
Peranan dan tujuan pelaporan keuangan,serta dasar hokum
Asusmsi dasar,karakteristik,kualtatif yang menentukan manfaat informasi
dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala infornasi akuntansi
Definisi, pengakuan,dan pengukuran unsur-unsur yang menbentuk laporan
keuangan
Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
Kerangka konseptual SAP menekankan perlunya mempertimbangkan cirri-ciri
penting lingkungan pemerintahan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan
pelaporan keungan. Cirri-ciri penting tersebut meliputi;
a. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan
1. Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan
Dalam bentuk NKRI yang berasas demokrasi,kekuasaan ada ditangan
rakyat. Rakyat mendelegasikan kekuasaan kepada pejabat publik melalui
proses pemilihan. Sejalan dengan pendelegasian kekuasaan ini adalah
pemisahan wewenang diantara eksekutif,legislative,dan yudikatif.
2. System perintahan otonomi dan transfer pendapatan antarpemerintah
Secara substansial, terdapat tiga lingkup pemerintahan dalam system
pemerintahan republic Indonesia yaitu pemerintah pusat dan provinsi serta
daerah
3. Adanaya pengaruh proses politik
Salah satu tujuan utama pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
seluruh masyarakat. Sehubungan dengan itu, pemerintah berupaya untuk
mewujudkan keseimbangan fiscal dengan memepertahankan kemampuan
keuangan Negara yang bersumber dari pendapatan pajak dan sumber-
sumber lainnya guna memenuhi keinginan masyarakat.
4. Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah
Sebagian besar pendapatan pemerintah berasal dari pajak, pajak yang
dipungut dan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah mengandung
sifat-sifat tertentu yang wajib diertimbangkan dalam mengembangkan
laporan keuangan antara lain:
Pembayaran pajak bukan merupakan pendapatan yang sifatnya
sukarela
Jumlah pajak yang dibayar ditentukan oleh basis pengenaan pajak
sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan seperti
penghasilan yang diperoleh kekayaan yang dimiliki aktifitas bernilai
tambah ekonomis, atau nilai kenikmatan yang diperoleh.
Efisiensi pelayanan yang diberikan pemerintah dibandingkan dengan
pungutan yang digunakan untuk pelayanan dimaksud sering sulit
diukur sehubungan dengan monopoli pelayanan oleh pemerintah.
Pengukuran kualitas dan kuantitas berbagai pelayanan diberikan
pemerintah relative sulit.
b. Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian.
1. Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiscal,dan alat
pengendalian.
Anggaran pemerintah merupakan dokumen formal hasil kesepakatan
antara eksekutif dan legislative tentang belanja yang ditetapkan.
Anggarana mengkordinasikan aktifitas belanja pemerintah dan
memberikan landasan bagi upaya perolehan pendapatan dan pembiayaan
oleh pemerintah untuk suatu periode tertentu yang biasanya mencakup
periode tahunan.
2. Investasi dalam aktifa yang tidak langsung menghasilkan pendapatan.
Pemerintah menginvestasikan dana yang besar dalam bentuk aktiva yang
tidak secara langsung menghasilkan pendapatan bagi
pemerintah.sebagian besar aktiva mempunyai manfaat yang lama
sehingga membutuhkan program pemeliharaan dan rehabilitasi
3. Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian.
Akuntansi dana dapat diterapkan untuk tujuan pengendalian masing-
masing kelompok dana mulai kelompok dana umum, sehingga perlu
dipertimbangan dalam pengembangan pelaporan keuangan pemerintah
PENGGUNA DAN KEBUTUHAN INFORMASI
Beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintha adalah:
Masyarakat
Para wakil rakyat, lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa.
Pihak yang member atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan
pinjaman
Pemerintah.
ENTITAS PELAPORAN
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peratutan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan keuangan yang terdiri atas:
a. Pemerintah pusat
b. Pemerintah daerah.
c. Satuan organisasi dilingkungan pemerintahan pusat atau daerah.
d. Organisasi laiinya,jika menurut perundang-undangan satuan organisasi
dimaksud wajib menyampaikan atau menyajikan laporan keunagan
PERANAN DAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN.
Peranan Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi
pendapatan, belanja,transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang telah
ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu
entitas pelaporan serta membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan
perundang-undangan.
Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-
upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan bkegiatan
secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan
a. Akubtabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara periodic.
b. Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu
entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi
perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh
aktiva,kewajiban,ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
c. Tarnsparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahiu
secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaannya pada
peraturan perundang-undanagan.
d. Keseinbangan antar generasi.
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan
pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang
dialokasikan dan apakah generasi yang akan dating diasumsikan akan ikut
menaggung beban pengeluaran tersebut.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan pelaporan keuangan anatara lain:
a. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan
untuk membiayai seluruh pengeluaran.
b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan.
c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah
dicapai.
d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai
seluruh kegiatabnya dan mencakupi kebutuhan kasnya.
e. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas
pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaanya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan paajak
dan pinjaman.
f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas
pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan
informasi mengenai pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan,
pembiayaan, aktiva, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas suatu entitas
pelaporan.
Komponen-komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri atas:
a. Laporan realisasi anggaran
b. Neraca
c. Laporan arus kas
d. Catatan atas laporan keuangan
DASAR HUKUM PELAPORAN KEUANGAN
Pelaporan keuangan pemerintah diselenggarakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah antara lain:
a. UUD republik Indonesia, khususnya bagian yang mengatur keuangan
Negara.
b. UU di bidang keuangan Negara
c. UU tentang anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN)
d. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pemerintah daerah,
khususnya yang mengatur keuangan Daerah.
e. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perimbangan
keuangan pusat dan Daerah.
f. Ketentuan perundang-undangan tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
g. Peraturan perundang-undangan lainya yang mengatur tentang keuangan
pusat dan Daerah.
ASUMSI DASAR
Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah adalah
tanggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar
standar akuntansi dapat diterapkan, yang terdiri atas:
a. Asumsi kemandirian Entitas
Salah satu indikasi terpenuhnya asumi ini aalah adanya kewenangan entitas
untuk menyusun anggaran dan melaksanakanya dengan tanggungjawab
penuh. Entitas bertanggungjawab atas pengolahaan asset dan sumberdaya
diluar neraca untuk kepentingan yirisdiski tugas pokoknya, termasuk atas
kehilangan atau kerusaan asset dan sumber daya dimaksud, utang piutang
yang terjadi akibat putusan entitas, serta terlaksana tidaknya program yang
telah ditetapkan.
b. Asumsi Kesinambungan Entitas
Laporan keuangan disususn dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan
berlanjut keberadaanya. Degan demikian, pemerintah diasumsikan tidak
bermaksud melakukan likuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka pendek.
c. Asumsi Keterukuran dalam satuan Uang (Money measurement)
Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang
diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar
memungkinkan dilakukanya analisis dan pengukuran dalam akuntansi.
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Agar memenuhi kualitas yang dikehendaki, laporan keuangan pemerintah
harus memenuhi empat karakteristik berikut:
a) Relevan
Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang termuata
didalamnya dapat memengaruhi keputusan pengguna dengan
membantu mereka mengevaluasi masa lalu atau masa kini,
memprediksi masa depan, dan menegaskan atau mengoreksi hasil
evaluasi mereka.
b) Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara
jujur, serta dapat diverifikasi.
c) Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna
jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada
umumnya.
d) Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan
dengan batas pemahaman para pengguna.
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah:
1. Basis Akuntasi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah
basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
laporan Realisasi Anggaran, dan basis aktiva untuk pengakuan aktiva,
kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
Entitas pelaporan yang menyajikan laporan kinerja keuangan
menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan
menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan,
belanja, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan aktiva, kewajiban, dan
ekuitas dana. Namun , penyajian pelaporan Realisasi Anggran tetap
berdasarkan basis kas.
2. Prinsip Nilai Historis
Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan untuk memeperoleh aktiva tersebut pada saat
perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas diharapkan
akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan datang dalam
pelaksanaan kegiatan pemerintah.
3. Prinsip Realisasi
Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah selama satu tahun fiscal akan digunakan untuk membayar utang
dan belanja dalam periode tersebut.
4. Prinsip substansi mengungguli bentuk Formal
Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi atau
peristiwa lain yang seharusnya disajikan.apabila substansi atau peristiwa lain
tidak konsisten/berbeda dengan aspek formalitasnya, maka hal tersebut
harus diungkapkan dengan jelas dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
5. Prinsip Periodisitas
Kegiatan akuntansi dan laporan keuangan Entitas pelaporan perlu duibagi
menjadi periode-periode pelaporan, sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.
6. Prinsip Konsistensi
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari
period eke periode oleh suatu entitas pelaporan.
7. Prinsip Pengungkapan Lengkap
Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna. Informasi-informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar
muka laporan keuangan atau dalam Catatan atas Lporan Keuangan.
8. Prinsip Penyajian Wajar
Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan diperlukan
keetika menghadapi ketidakpastian peristiswa dan keadaan tertentu.
KENDALA INFORMASI YANG RELEVAN DAN ANDAL
Kendala informasi akuntansi dab laporan keuangan adalah setiap keadaan
yang tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam menciptakan
informasi akuntansi dan laporan keuangan yang releva dan andal akibat
keterbatasan atau karena alasan-alasan kepraktisan. Hal-hal tersebut adalah:
Materialitas
Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan
atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dan memengaruhi
keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporn
keuangan.
Pertimbangan biaya dan manfaat
Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya
penyusunanya. Oleh karena itu, laporan keuangan pemerintah tidak
semestinya menyajikan segala informasi yang manfaatnya lebih kecil
dibandingkan ndengan biaya penyusunanya.
Keseimbangan antar Karakteristik kualitatif
Keseimbangan antarkarakteristik kualitatif diperlukan untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat diantara berbagai tujuan normatif
yang diharapkan dipenuhi oleh laporan keuangan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
http://akuntansi-asp.blogspot.com/2012/03/perkembangan-regulasi-dan-standar.html
Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sector Publik, Andi Yogyakarta,Yogyakarta.