KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

34
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN 1 Pertemuan 3 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

description

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Pertemuan 3. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kompartemen Akuntan Sektor Publik di IAI pada tanggal 8 Mei 2000 - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Page 1: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

1

Pertemuan 3

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHANPEMERINTAHAN

Page 2: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Standar Akuntansi Pemerintahan(SAP)

Kompartemen Akuntan Sektor Publik di IAI pada tanggal 8 Mei 2000

Programnya adalah penyusunan standar akuntansi keuangan untuk berbagai unit kerja pemerintahan. Keprihatinan akan situasi proses pelaporan keuangan sektor publik dijadikan satu-satunya alasan bagi peluncuran program pengembangan standar akuntansi

Pemerintah menetapkan Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) :

KMK Nomor 308/KMK.012/2002 KMK Nomor 379/KMK.012/2004 Keppres RI Nomor 84 Tahun 2004 Keppres RI Nomor 2 Tahun 2005

2

Page 3: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan(KSAP) Terdiri dari:

Komite konsultatif SAP Bertugas memberi konsultasi dan/atau pendapat

dalam rangka perumusan konsep rancangan peraturan pemerintah mengenai SAP

Komite Kerja SAP Bertugas mempersiapkan, merumuskan dan

menyusun konsep rancangan peraturan pemerintah mengenai SAP

Berwenang menerbitkan berbagai publikasi lainnya, antara lain Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) dan Buletin Teknis

3

Page 4: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan(KSAP) Proses penyiapan SAP

Identifikasi topik untuk dikembangkan menjadi standar

Pembentukan kelompok kerja (Pokja) di dalam KSAP yang berasal dari berbagai instansi yang kompeten di bidangnya

Riset terbatas oleh kelompok kerja Penulisan draf SAP oleh Kelompok kerja Pembahasan draf oleh Komite kerja

(termasuk diskusi dengan BPK) yang mengutamakan pada substansi dan implikasi penerapan standar

4

Page 5: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan(KSAP) Proses penyiapan SAP

Pengambilan keputusan draf untuk dipublikasikan (diskusi antara Komite kerja dengan Komite konsultatif)

Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft) dengan mengirimkannya kepada para stakeholders

Dengar pendapat terbatas/limited hearing (dengan mengundang pihak2 dari kalangan akademisi, praktisi dan pemerhati akuntansi pemerintahan) dan dengar pendapat publik/public hearings (dengan masyarakat yang berkepentingan terhadap SAP)

Pembahasan tanggapan dan masukan terhadap Draf Publikasian

Finalisasi standar

5

Page 6: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PP 24/2005 Standar Akuntansi Pemerintahan

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP):No 01 Penyajian Laporan KeuanganNo 02 Laporan Realisasi AnggaranNo 03 Laporan Arus KasNo 04 Catatan atas Laporan KeuanganNo 05 Akuntansi PersediaanNo 06 Akuntansi InvestasiNo 07 Akuntansi Aset TetapNo 08 Akuntansi Konstruksi Dalam PengerjaanNo 09 Akuntansi Kewajiban

No 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa danNo 11 Laporan Keuangan Konsolidasian

6

Page 7: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PP 24/2005 Standar Akuntansi Pemerintahan

Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) adalah klarifikasi, penjelasan dan uraian lebih lanjut atas PSAP yang diterbitkan oleh KSAP

Buletin Teknis adalah nformasi yang diterbitkan oleh KSAP yang memberikan arahan/pedoman secara tepat waktu untuk mengatasi masalah-masalah akuntansi maupun pelaporan keuangan yang timbulNo 01 Penyusunan neraca awal pemerintah pusatNo 02 Penyusunan neraca awal pemerintah daerahNo 03 Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Sesuai dengan SAP dengan KonversiNo 04 Penyajian dan pengungkapan belanja pemerintahNo 05 Akuntansi PenyusutanNo 06 Akuntansi PiutangNo 07 Akuntansi Dana Bergulir

7

Page 8: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Tujuan Kerangka Konseptual

8

Sebagai acuan bagi : Penyusun standar Penyusun laporan keuangan Pemeriksa Para pengguna laporan

Page 9: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Posisi Kerangka Konseptual

9

Kerangka Konseptual bukan standar akuntansi

Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan jika terdapat masalah akuntansi yang belum dinyatakan dalam SAP

Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, maka ketentuan standar akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual

Page 10: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Lingkungan Akuntansi Pemerintahan

10

Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan

Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan

Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintahan

Adanya pengaruh proses politik Hubungan antara pembayar pajak dengan

pelayanan pemerintah

Ciri keuangan pemerintah Anggaran sbg pernyatan publik, target fiskal dan

sebagai alat pengendalian Investasi aset tidak langsung menghasilkan

pendapatan Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana

Page 11: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Anggaran

11

Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik.

Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan.

Anggaran menjadi landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi hukum.

Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah.

Hasil pelaksanaan anggaran dituangkan dalam laporan keuangan pemerintah sebagai

Page 12: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Pengguna Laporan Keuangan

12

Masyarakat; Para wakil rakyat, lembaga pengawas,

dan lembaga pemeriksa; Pihak yang memberi atau berperan

dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, dan

Pemerintah.

Page 13: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Entitas Pelaporan

13

Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, yang terdiri dari:

Pemerintah pusat; Pemerintah daerah; Satuan organisasi di lingkungan pemerintah

pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan

Page 14: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Peranan Pelaporan Keuangan Pemerintah

14

Akuntabilitas mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam mencapai tujuan

Manajemen memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah

Transparansi memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh kepada stakeholders

Keseimbangan Antargenerasi memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah generasi y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran tersebut

Page 15: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah

15

Secara umum menyajikan informasi posisi keuangan,

kinerja, dan arus kas suatu entitas yang bermanfaat dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

peranan prediktif dan prospektif

Page 16: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah

16

Secara spesifik Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan

periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara

memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.

Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.

Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.

Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Page 17: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Komponen Laporan Keuangan

17

Laporan Realisasi Anggaran : Laporan Realisasi Anggaran : ikhtisar sumber, ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola, yang menggambarkan yang dikelola, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. dalam satu periode pelaporan.

Neraca : Neraca : posisi keuangan suatu entitas pelaporan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana pada mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentutanggal tertentu

Laporan Arus Kas : Laporan Arus Kas : menyajikan informasi menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.suatu periode.

Catatan atas Laporan Keuangan : Catatan atas Laporan Keuangan : keterangan-keterangan-keterangan yang harus disajikan dalam laporan keterangan yang harus disajikan dalam laporan keuangan agar para pengguna laporan keuangan keuangan agar para pengguna laporan keuangan bisa mendapatkan informasi yang lengkap.bisa mendapatkan informasi yang lengkap.

Page 18: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Asumsi Dasar

18

Asumsi kemandirian entitas setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang

mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.

Asumsi kesinambungan entitas Entitas pelaporan akan berlanjut keberadaannya. Pemerintah diasumsikan tidak bermaksud melakukan

likuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka pendek. Asumsi keterukuran dalam satuan uang

(monetary measurement) entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan

yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Agar memungkinkan dilakukannya analisis dan

pengukuran dalam akuntansi.

Page 19: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

19

Relevan; Andal; Dapat dibandingkan; dan Dapat dipahami

Page 20: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Relevan

20

Memiliki manfaat umpan balik (feedback value). Informasi memungkinkan pengguna untuk

menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

Memiliki manfaat prediktif (predictive value) Informasi dapat membantu pengguna untuk

memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

Tepat waktu Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat

berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.

Lengkap Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan

selengkap mungkin, yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.

Page 21: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Keandalan

21

Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:

Penyajian Jujur Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi

serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

Dapat Diverifikasi (verifiability) Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

Netralitas Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak

berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.

Page 22: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

22

Basis akuntansi; Prinsip nilai historis; Prinsip realisasi; Prinsip substansi mengungguli bentuk

formal; Prinsip periodisitas; Prinsip konsistensi; Prinsip pengungkapan lengkap; dan Prinsip penyajian wajar.

Page 23: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Prinsip Akuntansi – Basis Akuntansi

23

BASIS KAS: untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan;

BASIS AKRUAL: untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas;

Entitas diperkenankan menggunakan basis akrual sepenuhnya, namun tetap menyajikan Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan basis kas.

“Cash towards Accrual”

Page 24: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Prinsip Akuntansi – Prinsip Nilai Historis

24

Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.

Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang.

Nilai perolehan lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi.

Page 25: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Prinsip Akuntansi – Prinsip Realisasi

25

Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama suatu tahun fiskal akan digunakan untuk membiayai belanja yang terjadi dalam periode tersebut.

Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti dalam akuntansi komersial.

Page 26: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Prinsip Akuntansi – Substance over form

26

Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitas.

Page 27: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Prinsip Akuntansi – Periodisitas

27

Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan

Page 28: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Prinsip Akuntansi – Konsistensi

28

Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal).

Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode yang lama.

Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

Page 29: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Prinsip Akuntansi – Pengungkapan lengkap

29

Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.

Page 30: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Prinsip Akuntansi – Penyajian wajar

30

Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah

Page 31: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Kendala informasi yang relevan dan andal

31

Materialitas Pertimbangan biaya dan manfaat Keseimbangan antar karakteristik kualitatif

Page 32: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Pengakuan

Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal;

Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul;

Pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan;

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan.

32

Page 33: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Diskusi -1

Jelaskan salah satu perbedaan kerangka konseptual SAP dengan SAK

Menurut Anda apakah seorang penyusun laporan keuangan harus mengerti dan memahami standar akuntansi keuangan ?

Menurut Anda mengapa standar akuntansi keuangan harus ada ?

33

Page 34: KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Diskusi -2

Kantor pajak diajukan sebagai terbanding oleh PT. Intan atas hasil pemeriksaan dan keberatan PPh badan PT Intan tahun 2006. Sampai periode yang berakhir 31/12/2008, proses banding di pengadilan pajak belum selesai. Berdasarkan hasil diskusi dengan konsultan pajak PT Intan, kemungkinan besar perusahaan akan kalah dalam pengadilan dan harus membayar denda sebesar 10 milyar sesuai hasil pemeriksaan dan keberatan yang dikeluarkan oleh kantor pajak.

34