Kerangka Konseptual

9
1. Tujuan Kerangka Konseptual Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah, dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi. 1. Penyusun SAP dalam melaksanakan tugasnya. 2. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar. 3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan SAP 4. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAP Kerangka Konseptual SAP menekankan perlunya mempertimbangkan ciri-ciri penting lingkungan pemerintahan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan. Ciri-ciri penting tersebut meliputi. 1. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan a. Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan Dalam bentuk NKRI yang berasas demokrasi, kekuasaan ada di tangan rakyat. Rakyat mendelegasikan kekuasaan kepada pejabat publik melalui proses pemilihan. b. Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antarpemerintah Secara substansial, terdapat tiga lingkup pemerintahan dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia, yaitu pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemkab/pemkot.

description

Rangkuman kerangka konseptual

Transcript of Kerangka Konseptual

Page 1: Kerangka Konseptual

1.      Tujuan Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan merumuskan konsep yang mendasari

penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah, dengan tujuan

untuk menjadi acuan bagi.

1.      Penyusun SAP dalam melaksanakan tugasnya.

2.      Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum

diatur dalam standar.

3.      Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun

sesuai dengan SAP

4.      Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada

laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAP

Kerangka Konseptual SAP menekankan perlunya mempertimbangkan ciri-ciri penting

lingkungan pemerintahan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan. Ciri-

ciri penting tersebut meliputi.

1.      Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan

a.      Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan

Dalam bentuk NKRI yang berasas demokrasi, kekuasaan ada di tangan rakyat. Rakyat

mendelegasikan kekuasaan kepada pejabat publik melalui proses pemilihan.

b.      Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antarpemerintah

Secara substansial, terdapat tiga lingkup pemerintahan dalam sistem pemerintahan Republik

Indonesia, yaitu pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemkab/pemkot.

c.       Adanya pengaruh proses politik

Salah satu tujuan utama pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.

Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah berupaya mewujudkan keseimbangan fiskal

dengan mempertahankan kemampuan keuangan negara yang bersumber dari pendapatan

pajak dan sumbersumber lainnya guna memenuhi keinginan masyarakat.

d.      Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah.

Walaupun dalam keadaan tertentu pemerintah memungut secara langsung atas pelayanan

yang diberikan, pada dasarnya sebagian besar pendapatan pemerintah bersumber dari

pungutan pajak yang bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jumlah pajak

yang dipungut tidak: berhubungan langsung dengan pelayanan yang diberikan pemerintah

kepada wajib pajak. Pajak yang dipungut dan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah

Page 2: Kerangka Konseptual

mengandung sifat-sifat tertentu yang wajib dipertimbangkan dalam mengembangkan laporan

keuangan, antara lain.

i.        Pembayaran pajak bukan merupakan sumber pendapatan yang sifatnya sukarela.

ii.      Jumlah pajak yang dibayar ditentukan oleh basis pengenaan pajak sebagaimana

ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, seperti penghasilan yang diperoleh, kekayaan

yang dimiliki, aktivitas bernilai: tambah ekonomis, atau nilai kenikmatan yang diperoleh.

iii.    Efisiensi pelayanan yang diberikan pemerintah dibandingkan dengan pungutan yang

digunakan untuk pelayanan tersebut sering sukar diukur sehubungan dengan monopoli

pelayanan oleh pemerintah.

iv.    Pengukuran kualitas dan kuantitas berbagai pelayanan yang diberikan, pemerintah relatif

sulit.

2.      Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian

a.      Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan alat pengendalian

b.      Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan

c.       Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian

2.      Entitas Pelaporan dan Pengguna Laporan Keuangan

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas

akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan

laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, yang terdiri atas:

1.      Pemerintah pusat.

2.      Pemda.

3.      Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah.

4.      Organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi

dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.

Dalam penetapan entitas pelaporan, perlu dipertimbangkan syarat pengelolaan,

pengendalian, dan penguasaan suatu entitas pelaporan terhadap aset, yurisdiksi, tugas, dan

misi tertentu, dengan bentuk pertanggungjawaban dan wewenang yang terpisah dari entitas

pelaporan lainnya.

3.      Peranan dan Tujuan Laporan Keuangan

a.       Peranan Laporan Keuangan

Page 3: Kerangka Konseptual

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai

posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama

satu periode pelaporan.

Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya

yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara

sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan:

1.      Akuntabilitas

2.      Manajemen

3.      Transparansi

4.      Keseimbangan antargenerasi (Intergenerational equity)

b.       Tujuan Laporan Keuangan

Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat

bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik keputusan

ekonomi, sosial, maupun politik dengan:

1.      Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran.

2.      Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi

dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.

3.      Menyediakan informasi mengenaijumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam

kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.

4.      Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh

kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

5.      Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan

berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka

panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.

6.      Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah

mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode

pelaporan.

4.      Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan pokok terdiri atas:

1.      Laporan Realisasi Anggaran

Page 4: Kerangka Konseptual

2.      Neraca

3.      Laporan Arus Kas

4.      Catatan atas Laporan Keuangan

5.      Dasar Hukum Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan pemerintah diselenggarakan berdasarkan peraturan

perundangundangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain:

1.      UUD Republik Indonesia, khususnya bagian yang mengatur keuangan negara.

2.      UU di bidang keuangan ncgara.

3.      UU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

4.      Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pemda, khususnya yang

mengatur keuangan daerah.

5.      Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perimbangan keuangan pusat

dan daerah.

6.      Ketentuan perundang-undangan tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara/Daerah.

7.      Peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur tentang keuangan pusat dan

daerah.

6.      Asumsi Dasar

Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah adalah anggapan

yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat

diterapkan, yang terdiri atas:

1.      Asumsi kemandirian entitas

Asumsi kemandirian entitas, baik entitas pelaporan maupun akuntansi, berarti bahwa setiap

unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk

menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antarunit instansi pemerintah

dalam pelaporan keuangan.

2.      Asumsi kesinambungan entitas

Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan berlanjut

keberadaannya.

3.      Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement).

Page 5: Kerangka Konseptual

Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan

dapat dinilai dengan satuan uang.

7.      Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu

diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Agar dapat

memenuhi kualitas yang dikehendaki, laporan keuangan pemerintah harus memenuhi empat

karakteristik berikut:

1.      Relevan

2.      Andal

3.      Dapat dibandingkan

4.      Dapat dipahami

8.      Prinsip Akuntansi

Delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah:

1.      Basis akuntansi

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk

pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran, dan

basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.

2.      Prinsip nilai historis

Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari

imbalan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.

3.      Prinsip realisasi

Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama satu

tahun fiskal akan digunakan untuk membayar utang dan belanja dalam periode tersebut.

4.      Prinsip substansi mengungguli bentuk formal

Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi atau peristiwa lain yang

seharusnya disajikan.

5.      Prinsip periodisitas

Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi menjadi periode-

periode pelaporan, sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang

dimilikinya dapat ditentukan.

6.      Prinsip konsistensi

Page 6: Kerangka Konseptual

Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode

oleh suatu entitas pelaporan.

7.      Prinsip pengungkapan lengkap

Laporan Keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

8.      Prinsip penyajian wajar

Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan diperlukan ketika menghadapi

ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu.

9.      Kendala Informasi yang Relevan dan Andal

Kendala informasi akuntansi dan laporan keuangan adalah setiap keadaan yang tidak

memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi akuntansi dan

laporan keuangan yang relevan dan andal akibat keterbatasan atau karena alasan-alasan

kepraktisan. Hal-hal tersebut adalah:

1.      Materialitas

2.      Pertimbangan biaya dan manfaat

3.      Keseimbangan antarkarakteristik kualitatif