Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

28
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai : 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan . 2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat. 3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : 1. Perencanaan tingkat Puskesmas 2. Lokakarya Mini Puskesmas 3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).

Transcript of Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

Page 1: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat

telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di

suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .

2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas dilengkapi

dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat Puskesmas

2. Lokakarya Mini Puskesmas

3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,

keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan

pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya

peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan

sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program

spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu

dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian

tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai

peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui

tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.

Page 2: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil

kerja / prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai

instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara

mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya.

Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan

termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu

pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas

kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam

kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut,

dinas kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas

berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta

dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.

b.    Tujuan Khusus

1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan

serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.

2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan

peringkat kategori kelompok puskesmas.

3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota

untuk tahun yang akan datang.

Page 3: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

2. 2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :

1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan

dengan target yang harus dicapai.

2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari

penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah

kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out

put dan out come)

3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat

urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan

datang berdasarkan prioritasnya.

4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung

kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap

kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota

dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas

yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada

kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ” Indonesia Sehat 2015.

Page 4: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

BAB II

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

1. BAHAN DAN PEDOMAN

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan

pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam

pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah

sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja

Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I.

tahun 2006.

B. TEKNIS PELAKSANAAN

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Padarincang tahun 2015,

sebagaimana berikut di bawah ini:

1. Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas

tahun 2014 ( Januari s.d Desember 2014 ) dengan variabel dan sub variabel yang

terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2014.

2. Pengolahan Data.

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan

sebagaimana berikut di bawah ini :

1. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)

dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H   x 100% T

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel

(ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau

V (%) = Σ SVn

Page 5: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan.

Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1. Kelompok I (kinerja baik)     : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %

2. Kelompok II (kinerja cukup)     : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %

3. Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas    dikelompokkan menjadi empat kelompok :

1. Manajemen Operasional Puskesmas

2. Manajemen alat dan obat

3. Manajemen keuangan

4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai

berikut :

Skala 1 nilai 4

Skala 2 nilai 7

Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing

kelompok manajemen.

Cara Penilaian :

1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan

dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.

2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel

3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan

nilai akhir manajemen

4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :

Page 6: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

Baik         : Nilai rata – rata > 8,5

Cukup        : Nilai 5,5 – 8,4

Kurang        : Nilai < 5,

c. Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :

1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan

dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.

2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel

3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir

mutu

4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :

* Baik         : Nilai rata – rata > 8,5

* Cukup    : Nilai 5,5 – 8,4

* Kurang    : Nilai < 5,

Page 7: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

BAB III

HASIL KINERJA UPT PUSKESMAS PLAYEN II

TAHUN 2010

Hasil Kinerja Puskesmas Padarincang Tahun 2014 berdasarkan data tahun 2015 dapat kami

sajikan sebagaimana berikut ini:

A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan

1. Upaya Kesehatan Wajib

Tabel 1.

Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas Padarincang Tahun

2015

NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB

HASIL CAKUPAN

(%)TINGKAT KINERJA

KETERANGAN

1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN

2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB

4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

5UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

MENULAR

6 UPAYA PENGOBATAN

Rata-rata Kinerja

Page 8: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

1. Upaya Kesehatan Pengembangan

Tabel 2.

Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan Puskesmas Padarincang Tahun

2015

NO

KOMPONEN KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN

PENGEMBANGAN

HASIL

CAKUPAN

(%)

TINGKAT

KINERJA KETERANGAN

1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut

2

Upaya Kesehatan Mata /

Pencegahan Kebutaan

3

Upaya Kesehatan Telinga /

Pencegahan Gangguan

pendengaran

4 Kesehatan Jiwa

5Pencegahan dan

penanggulangan penyakit gigi

6 Perawatan Kesehatan Masyarakat

Rata-rata Kinerja

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya kesehatan wajib

dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian upaya kesehatan

wajib + pengembangan dibagi dua.

Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan Puskesmas Padarincang adalah :

Page 9: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPT Puskesmas Playen II

Tabel 3.

Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Padarincang Tahun 2015

NO

.

KOMPONEN MANAJEMEN PUSKESMAS

CAKUPAN KEGIATAN

TINGKAT KINERJA

KETERANGAN

1 MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS

2 MANAJEMEN ALAT DAN OBAT

3 MANAJEMEN KEUANGAN

4 MANAJEMEN KETENAGAANRata-rata

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Padarincang tahun 2014 adalah :

Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Padarincang

Tabel. 4.

Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Padarincang Tahun

2015

No JENIS KEGIATAN Cakupan NilaiTingkat

Kinerja

1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4)

2 Persalinan oleh tenaga kesehatan

3 Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi

4 Kepatuhan terhadap standar ANC

5 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru

6Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan

puskesmas

Rata-rata nilai

Page 10: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas

Padarincang tahun 2014 adalah 10 ( termasuk kinerja Baik )

1. Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010

Tabel. 5.

Hasil Total Kinerja Kegiatan Puskesmas Padarincang Tahun 2015

No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan

1

Pelayanan

Kesehatan

2 Manajemen

3 Mutu

Rata-rata Kinerja

Page 11: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

BAB IV

ANALISIS HASIL KINERJA

1. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2015

Belum dapat dibandingkan karena pada tahun 2014 menggunakan penilaian kinerja

dengan CMI tool.

1. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya Kesehatan

Pengembangan) UPT Puskesmas Padarincang Tahun 2015

Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, yang termasuk

kurang yaitu : upaya promosi kesehatan (79 %) dan upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular (80 %).

Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per kegiatan.

Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk kegiatan bayi mendapatkan ASI

eksklusif hanya mencapai 20 %, dan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat 90 %.

Terlihat bahwa penyuluhan PHBS yang kurang adalah di tempat-tempat

umum.

Terlihat bahwa kegiatan yang belum mencapai 100 % adalah kegiatan

pengawasan sanitasi tempat-tempat umum 94 % dan penyehatan lingkungan

pemukiman dan jamban keluarga 55 %. Hal ini disebabkan sanitasi tempat-

tempat umum yang memenuhi syarat 89%, pemeriksaan penyehatan

lingkungan pada perumahan 55% dari 4948 rumah seharusnya diperiksa.

Page 12: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

Untuk kegiatan KIA dan KB, Kesehatan ibu (95 %), Kesehatan Bayi (100%),

Upaya Kesehatan bayi dan Anak Prasekolah (92 %), Upaya Kesehatan Anak

Usia Sekolah dan Remaja (100 %), Pelayanan Keluarga Berencana (94 %).

Untuk Upaya Kesehatan Bayi dan Anak Prasekolah kami belum mengadakan

kegiatan DTKB apras sehingga belum dapat dinilai.

Untuk kegiatan Kesehatan Ibu, Linakes 99%, KN3 99 %, dan rujukan bumil resti

82 %.

Untuk program gizi, yang belum mencapai 100 % adalah balita yang naik berat

badannya (60%).

Kinerja P2M yang belum mencapai 100% adalah DBD 80 %, dan ISPA 0 %. Untuk

DBD dikarenakan ABJ 60 %, dan untuk ISPA tidak diketemukan kasus pneumonia.

Untuk Upaya pengobatan 95 %,dikarenakan dari 25547 penduduk, yang berkunjung

dalam tahun 2009 hanya 91 %

Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang belum mencapai 100 %

adalah Upaya kesehatan Usila 83 %, Kesehatan Jiwa 40 % dan Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Gigi 83 %. Hal ini dikarenakan tidak semua kelompok usila

yang dibina, dipantau kesehatannya oleh nakes (67 %), Pembinaan sikat gigi massal di

SD/MI 31 %. Untuk keswa dijabarkan pada grafik di bawah ini :

Page 13: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

1. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas

Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen operasional

puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan manajemen

ketenagaan. Berikut ini gambaran pencapaian kinerja manajemen di Puskesmas

Padarincang Tahun 2015.

Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), tetapi masih ada

yang sedang yaitu manejemen alat dan obat 7,6 dikarenakan tidak semua ruangan

terdapat daftar inventaris barang, dan updating data alat tidak rutin dilaksanakan.

Untuk kinerja manajemen operasional puskesmas lokmin tribulanan kurang

terlaksana, dan pengiriman laporan masih kurang cepat.

Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada

masalah inventarisasi barang : tidak terdapat daftar inventaris barang yang

terpasang di ruangan, kemudian updating data inventaris kurang rutin.

Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak ada masalah.

Untuk kinerja manjemen ketenagaan, belum semua petugas membuat rencana

kerja bulanan.

1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan

Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan semua variabel bernilai baik.

1. Hasil Kinerja UPT Puskesmas Padarincang Tahun 2015

Tabel 6.

Trend Pencapaian Kinerja Puskemas Padarincang

NO Jenis KegiatanPencapaian

TrendTahun 2014 Tahun 2015

Page 14: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

1 Cakupan Pelayanan Kesehatan

2 Manajemen Puskesmas

3 Mutu Pelayanan Kesehatan

Trend belum bisa ditentukan karena baru tahun 2014 pedoman penilaian

kinerja puskesmas dipergunakan.

1. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF

PEMECAHAN MASALAH

Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan Puskesmas Padarincang

tahun 2015 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:

1. Kategori Kinerja Baik

Upaya Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Upaya Pengobatan

Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan

Upaya kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran

Perawatan Kesehatan Masyarakat

2. Kategori Kinerja Cukup

Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi

3. Kategori Kinerja Kurang

Promosi Kesehatan

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Kesehatan Jiwa

Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup &

kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel :

Page 15: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

1. Penilaian Kinerja Cukup

1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut dengan nilai 83 %

Permasalahan :

1. Penanggung jawab program sedang mengambil ijin belajar DIII kebidanan, sehingga

kegiatan posyandu lansia kurang terpantau

2. Pendanaan khusus untuk kegiatan usila tidak ada

3. Kegiatan posyandu lansia dilakukan saat siang ataupun sore hari, sehingga petugas

usila tidak dapat rutin hadir untuk ikut pembinaan

4. Masyarakat yang berusia lanjut, bila sehat tidak datang ke posyandu, sehingga

seakan-akan posyandu usila hanya untuk berobat saya.

Pemecahan :

5. Kegiatan posyandu usila dilakukan di pagi hari atau saat hari libur

6. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di

masyarakat. Contoh : Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa

7. Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga dapat secara mandiri

melaksanakan kegiatan posyandu usila

8. Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran posyandu usila, dan kegiatan

apa saja yang ada di dalamnya

2. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi dengan nilai 83 %. Disebabkan oleh :

pembinaan dan bimbingan sikat gigi missal pada SD/MI 31 %.

Permasalahan :

1. Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Playen II 25 sekolah, sedangkan petugas UKS juga

bertugas di Poli Gigi Puskesmas.

2. Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat mencakup seluruh SD/MI

3. Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga dapat membimbing teman-temannya

untuk berPHBS

Page 16: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

Pemecahan :

4. Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan dapat terlaksana

5. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di

masyarakat. Contoh : Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa

6. Mengadakan Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum dilatih dokter kecil

2. Penilaian Kinerja Kurang

1. Promosi Kesehatan dengan nilai 79 %. Disebabkan program bayi mendapatkan ASI

Eksklusif 20 %.            

2.    Permasalahan :

1. Petugas kurang mempromosikan pentingnya ASI Esklusif

2. Pemerintah kurang tegas untuk menindak produsen susu yang mempromosikan

penggunaan susu formula bagi bayi usia 0-6 bulan, maupun penyalur (petugas

kesehatan) yang memberikan susu formula pada bayi 0-6 bulan tanpa indikasi medis.

3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, kebanyakan sekarang wanita adalah

pekerja sehingga kadang pemberian ASI eksklusif hanya sampai usia 3 bulan

Pemecahan :

4. Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih giat

menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya Asi Eksklusif.

5. Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif

3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dengan nilai 80 %. Untuk

program ISPA masih 0 %, ABJ 60 %

Permasalahan ISPA :

1. Petugas dan masyarakat kurang mengerti pneumonia

2. Kebanyakan pneumonia ditemukan di RS, karena biasanya sudah dalam kondisi buruk,

tidak dibawa lewat puskesmas

3. Pendanaan program ISPA tidak ada

Pemecahan ISPA :

Page 17: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

4. Perlunya sosialisasi pneumonia pada petugas dan masyarakat.

5. Dibuat protap diagnosis Pneumonia

6. Adanya jejaring surveilans pneumonia tingkat kabupaten

7. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di

masyarakat. Contoh : Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa

Permasalahan ABJ :

8. Gerakan PSN hanya terlaksana situasional bila ada kasus

9. Perilaku masyarakat yang masih kurang tentang PSN

Pemecahan ABJ :

10. Menggalakkan kembali gerakan PSN

11. Sosialisasi PSN di masyarakat secara rutin

4. Kesehatan Jiwa dengan nilai 40 %

Permasalahan :

1. Pemahaman masyarakat tentang gangguan jiwa masih kurang

2. Tidak semua petugas kesehatan mengetahui tentang gangguan jiwa

3. Pendanaan untuk Kesehatan Jiwa masih kurang.

Pemecahan :

4. Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih giat melakukan

penyuluhan tentang gangguan jiwa ke masyarakat.

5. Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan, pelaksanaan , dan evaluasi.

6. Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi masyarakat agar segera

memeriksakan keluarganya bila ada yang menderita gangguan jiwa

Untuk kinerja manajemen puskesmas, yang masih sedang adalah manajemen alat dan obat.

Berdasarkan sub variabel, disebabkan inventarisasi barang di ruangan belum ada, updating

barang masih kurang.

Page 18: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

Permasalahan :

1. Kurangnya motivasi dari petugas inventaris barang untuk mendata.

2. Tenaga rangkap

Pemecahan masalah :

1. Memonitor tugas pokok dan fungsi dari pengelola barang

2. Mengusulkan tambahan tenaga administrasi barang

Page 19: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

UPT Puskesmas Padarincang telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2015

dengan hasil sebagai berikut :

1. Kinerja cakupan yankes dgn nilai 85,5 % termasuk kategori kinerja Cukup

2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai

8,89 termasuk kategori kinerja Baik

3. Kinerja mutu yankes dgn nilai 10 Termasuk

kategori kinerja Baik

1. Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja Puskesmas Padarincang tahun 2015

dapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :

1. Kategori Kinerja Baik

Upaya Kesehatan Lingkungan

Upaya Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Upaya Pengobatan

Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan

Perawatan Kesehatan Masyarakat

Page 20: Kerangka Acuan Tentang PENILAIAN KINERJA

1. Kategori Kinerja Cukup

– Upaya Kesehatan Usia Lanjut

– Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi

1. Kategori Kinerja Kurang

– Promosi Kesehatan

– Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

– Kesehatan Jiwa

4. Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja sedang adalah

manajemen alat dan obat.

B.Saran dan Usul

Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.

Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta

berbagai upaya untuk lebih meningkatkan partisifasi masyarakat

Diharapkan untuk tahun – tahun ke depan, masing – masing program dapat

meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program – program yang hasil

pencapaian kegiatannya masih di bawah target sasaran.

Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala

dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan

menghadapi masalah – masalah yang timbul.

Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun