Keragaman Dan Kekayaan Jenis
-
Upload
faradilla-rattriana -
Category
Documents
-
view
888 -
download
7
Transcript of Keragaman Dan Kekayaan Jenis
MAKALAH
EKOLOGI HEWAN
KERAGAMAN dan KEKAYAAN JENIS
OLEH
ANDINA WIDYA SARI
FARADILLA RATTRIANA
DOSEN PEMBIMBING : Drs. Armen,S.U.
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KERAGAMAN DAN KEKAYAAN JENIS
Keanekaragaman hayati atau biodiversity merupakan ungkapan pernyataan
terdapatnya berbagai variasi bentuk, jumlah dan sifat yangterlihat pada berbagai
tingkatan persekutuan makhluk hidup, yaitu tingkatekosistem, jenis dan genetika.
Dalam menilai potensi keanekaragaman h a y a t i , s e r i n g k a l i y a n g l e b i h
b a n y a k m e n j a d i p u s a t p e r h a t i a n a d a l a h k e a n e k a r a g a m a n j e n i s ,
k a r e n a p a l i n g m u d a h t e r a m a t i , s e m e n t a r a keanekaragaman genetik
yang merupakan penyusunan jenis-jenis tersebut secara umum lebih sulit dikenali.
Keanekaragaman adalah jumlah jenis yang terdapat dalam suatu a r e a .
Dalam pengertian lain; keanekaragaman hayati merujuk pada keanekaragaman
semua jenis tumbuhan, hewan dan jasad renik (mikroorganisme), serta proses ekosistem dan
ekologis dimana mereka menjadi bagiannya (UU No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan
UNCBD). Keanekaragaman genetik (di dalam jenis) mencakup keseluruhan informasi
genetik sebagai pembawa sifat keturunan dari semua makhluk hidup yang ada.
Keanekaragaman jenis berkaitan dengan keragaman organisme atau jenis yang mempunyai
ekspresi genetis tertentu. Sementara itu, keanekaragaman ekosistem merujuk pada keragaman
habitat, yaitu tempat berbagai jenis makhluk hidup melangsungkan kehidupannya dan
berinteraksi dengan faktor abiotik dan biotik lainnya. Keanekaragaman hayati lebih dari
sekedar jumlah jenis-jenis flora dan fauna.
I n d e k s k e a n e k a r a g a m a n a d a l a h s u a t u p e n g g a m b a r a n s e c a r a
matemat ik un tuk mempermudah da lam mengana l i s i s in formas i
t en tang jumlah individudan spesies organisme serta beberapa banyak jumlah jenisyang ada
dalam suatu area (Odum, 1971)Menurut Desmukh (1992) menyatakan bahwa keanekaragaman
jenis sebaga i jumlah jen is dan jumlah ind iv idu da lam sa tu komuni tas . Jad i
keanekaragaman jen is ada lah menunjuk pada jumlah jen is dan jumlah .
Indeks keanekaragaman dapat digunakan untuk menyatakan hubungan kelimpahan species
dalam komunitas. Keanekaragaman terdiri dari 2 komponen yakni :
1. Jumlah total spesies.
2. Kesamaan (Bagaimana data kelimpahan tersebar diantara banyak spesies itu).
Contohnya ; pada suatu komunitas terdiri dari 10 species, jika 90% adalah 1 species
dan 10% adalah 9 jenis yang tersebar, kesamaan disebut rendah. Sebaliknya jika masing-
masing species jumlahnya 10%, kesamaannya maksimum. Beberapa tahun kemudian muncul
penggolongan indeks atas indeks kekayaan dan indeks kesamaan. Setelah itu digabungkan
menjadi Indeks Keanekaragaman dengan variable yang menggolongkan struktur komunitas:
1) Jumlah species
2) Kelimpahan relatif species (kesamaan)
3) Homogenitas dan ukuran dari area sample
Diversitas/Keanekaragaman Indeks
Kekayaan species dan kesamaannya dalam suatu nilai tunggal digambarkan dengan
Indeks Deversitas. Indeks diversitas mungkin hasil dari kombinasi kekayaan dan kesamaan
species .Ada nilai indeks diversitas yang sama didapat dari komunitas dengan kekayaan yang
rendah dan tinggi kesamaan kalau suatu komunitas yang sama didapat dari komunitas dengan
kekayaan tinggi dan kesamaan rendah . Jika hanyamemberikan nilai indeks diversitas, tidak
mungkin untuk mengatakan apa pentingnya relatif kekayaan dan kesamaan species .
Diversitas dipresentasikan oleh Hill (1973 b) dengan lebih mudah secara ekologi.
Contoh : Diversitas/Keanekaragaman Kadal dalam Suatu Padang Gurun
Asumsi yang diberikan adalah dalam 1 hektar areal padang gurun, dijumpai 6
spesies diantara 32 jumlah individu (Tabel 8.2). Data ini digunakan untuk kekayaan
spesies, indikasi kesamaan dan keanekaragaman.
8.3.1. Indeks Kekayaan
Indeks Kekayaan1 (R1). Indeks Margalef’s [Eg.(8.1)] :
R1 = (6-1)/ln (32) = 5/3.47 = 1.44
Tabel 8.2. Jumlah individu yang dihitung untuk tiap 6 spesies kadal dalam 1 x
hektar .
Spesies Kadal Jumlah Individu
Cnemidophorus tesselatus= 3
Cnemidophorus tigris= 15
Crotophytus wislizenii =1
Haolbrookia maculata =1
Phrynosomu cornutum =10
Scleoporus magister= 2
A. Pengertian keragaman jenis
Keragaman jenis disebut juga keheterogenan jenis, merupakan ciri yang unik untuk
menggambarkan struktur komunitas di dalam organisasi kehidupan. Suatu komunitas
dikatakan mempunyai keragaman jenis tinggi, jika kelimpahan masing-masing jenis tinggi
dan sebaliknya keragaman jenis rendah jika hanya ter-dapat beberapa jenis yang melimpah.
B. Indeks keragaman jenis
Indeks keragaman jenis (H’) menggambarkan keadaan populasi organisme secara
matematis, untuk mempermudah dalam menganalisa informasi-informasi jumlah individu
masing-masing jenis dalam suatu komunitas. Diantara Indeks ke-ragaman jenis ini adalah
Indeks keragaman Shannon – Wiener.
Ada 2 indeks keragaman yang umum,
1. Indeks ekuitabilitas : indeks keseragaman /pemerataan
2. Indeks dominansi : indeks yang paling banyak /umum
Perbandingan antara keragaman dan keragaman maksimum dinyatakan se-bagai
keseragaman populasi, yang disimbulkan dengan huruf E. Nilai E ini berki-sar antara 0 – 1.
Semakin kecil nilai E, semakin kecil pula keseragaman populasi, artinya penyebaran jumlah
individu setiap jenis tidak sama dan ada kecenderungan satu spesies mendominasi, begitu
pula sebaliknya semakin besar nilai E maka tidak ada jenis yang mendominasi. Untuk
melihat dominasi suatu spesies digunakan indeks dominansi (C).
Berdasarkan nilai indeks keragaman jenis zoobentos, yang dihitung berdasarkan
formulasi Shannon-Wiener, dapat ditentukan beberapa kualitas air. Wilhm (1975)
menyatakan bahwa air yang tercemar berat, indeks keragaman jenis zoobentosnya kecil dari
satu. Jika berkisar antara satu dan tiga, maka air tersebut setengah tercemar. Air bersih,
indeks keragaman zoobentosnya besar dari tiga. Staub et all. dalam Wilhm (1975)
menyatakan bahwa berdasarkan indeks keragaman zoobentos, kualitas air dapat
dikelompokkan atas: tercemar berat (0<H’<1), setengah tercemar (1<H’<2), tercemar ringan
(2<H’<3) dan tercemar sangat ringan (3<H<4,5). Kisaran nilai H’ tersebut merupa-kan
bagian dari penilaian kualitas air yang dilakukan secara terpadu dengan faktor fisika kimia
air. Sedangkan Lee et all. (1978) menyatakan bahwa nilai indeks keragaman (H) pada
perairan tercemar berat, kecil dari satu (H<1), tercemar sedang (1,0 – 1,5), tercemar ringan
(1,6 – 2,0), dan tidak tercemar H besar dari dua (H>2,0).
Untuk mendapatkan gambaran hubungan antara faktor fisika dan kimia dan struktur
komunitas makrozoobentos dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Analisa lebih
detail dapat dilakukan dengan “principle components analysis”. Dari gambaran ini
diharapkan dapat diungkapkan jenis-jenis makrozoobentos yang diduga dapat digunakan
sebagai indikator kualitas perairan serta faktor fisika kimia apa saja yang terutama
mempengaruhi keberadaan makrozoobentos di perairan tersebut.
C. Kekayaan jenis
Merupakan ukuran banyak sedikit keragaman suatu jenis hewan yang terdapat dalam
suatu tempat hidupnya dalam waktu tertentu. Hal – hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya :
1. Daya reproduksi
2. Ketersedian makanan
3. Kemampuan beradaptasi
4. Banyaknya pemangsa
D. Aplikasi keragaman dan kekayaan jenis
Informasi tentang jenis – jenis organisme suatu komunitasnya belum menggambarkan
keragamannya. Kalau hal itu tidak dilengkapi dengan informasi tentang banyaknya individu
setiap populasi atau jenis organisme penyusunnya.
Sebagai contoh, andaikan kita meneliti komunitas hewan protozoa di dua kolam, dan di
dalam sampel air yang diambil masing – masing ditemukan empat macam jenis organisme
seperti : Amoeba, paramecium, stentor, dan euglena. Andaikan pada sampel yang berasal dari
kolam yang satu jumlah individu keempat jenis organisme itu sama, sedangkan jumlah
individu antara keempat jenis di kolam yang kedua tidak sama, kita tidak dapat mengatakan
bahwa keragaman komunitas protozoa di kedua kolam itu sama.
Dengan demikian komposisi atau karakteristik komunitas ditentukan oleh banyaknya
jenis organisme dan perbandingan jumlah individu tiap jenis dengan jumlah individu seluruh
jenis.
. Indeks Dominansi
Indeks dominansi digunakan untuk memperoleh informasi mengenai jenis ikan yang
mendominasi pada suatu komunitas pada tiap habitat indeks dominansi yang dikemukakan
oleh Simpson yaitu (Ludwig dan Reynold, 1988):
C = ∑ ( )²
Dengan C = Indeks dominansi Simpson
S = Jumlah jenis (spesies)
ni = jumlah total individu jenis larva i
N = jumlah seluruh individu dalam total n
Pi=ni/N = sebagai proporsi jenis ke-i
Nilai indeks dominansi mendekati satu (1) apabila komunitas didominasi oleh jenis
atau spesies tertentu dan jika indeks dominansi mendekati nol (0) maka tidak ada jenis atau
spesies yang mendominasi Odum (1971). Banyak sedikitnya spesies yang terdapat dalam
suatu contoh air akan mempengaruhi indeks dominansi, meskipun nilai ini sangat tergantung
dari jumlah individu masing-masing spesies (Kaswadji, 1976).
Pengaruh kualitas lingkungan terhadap kelimpahan ikan selalu berbeda-beda
tergantung pada jenis ikan, karena tiap jenis ikan memiliki adaptasi dan toleransi yang
berbeda terhadap habitatnya. Indeks tersebut digunakan untuk memperoleh informasi yang
lebih rinci tentang komunitas ikan (Anwar, 2011).
D. Indeks Keanekaragaman
Indeks Keanekaragaman digunakan untuk mengetahui keanekaragaman hayati biota
yang diteliti. Pada prinsipnya, nilai indeks makin tinggi, berarti komunitas diperairan itu
makin beragam dan tidak didominasi oleh satu atau lebih dari takson yang ada. Umumnya,
jenis perhitungan Indeks Keanekaragaman untuk plankton digunakan rumus Simpson, dan
untuk benthos adalah rumus Shannon & Wiener.Berdasarkan hasil perhitungan indeks
keanekaragaman biota air, dapat diketahui secara umum mengenai status mutu air secara
biologis. Kriteria untuk plankton, apabila indeks keanekaragaman Simpson lebih kecil dari
0,6, menunjukkan bahwa telah terjadi perturbasi (gangguan) dari kualitas air terhadap
kehidupan plankton (Odum, 1975). Faktor utama yang mempengaruhi jumlah organisme,
keragaman jenis dan dominansi antara lain adanya perusakan habitat alami seperti
pengkonversian lahan, pecemaran kimia dan organik, serta perubahan iklim (Widodo, 1997).
Indeks Kekayaan
Indeks kekayaan species (S), yaitu jumlah total species dalam satu komunitas. S tergantung
dari ukuran sampel (dan waktu yang diperlukan untuk mencapainya), ini dibatasi sebagai
indeks komperatif (Yap,1979) . Karena itu, sejumlah indeks diusulkan untuk menghitung
kekayaan species yang tergantung pada ukuran sampel. Ini disebabkan karena hubungan
antara S dan jumlah total individu yang diobservasi , n, yang meningkat dengan
meningkatnya ukuran sampel.
1. Indeks Margalef (1958)
2. Indeks Menhirick (1964)