Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

download Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

of 14

Transcript of Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    1/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    2/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    3/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    KERAGAAN PENDAPATAN SERTA POLA PENGELUARAN

    KONSUMSI RUMAH TANGGA PETANI SEBAGAI DAMPAK

    FRAGMENTASI LAHAN DI SENTRA PRODUKSI PADI

    KABUPETEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

    Oleh

     Munajat  )

    ABSTRAK

     Penelitian ini bertujuan menganalisis keragaan pendapatan rumah tangga petani

    dari berbagai usaha produktif serta pola pengeluaran konsumsi sebagai dampak

     fragmentasi lahan di sentra produksi padi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

     Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan usahatani padi dipengaruhi

    oleh luas areal tanaman padi, produksi padi, harga bnih padi dan jumlah

     penggunaan obat-obatan. Pendapatan usahatani non padi dipengaruhi oleh produksi

     padi, jumlah jam kerja keluarga petani, harga benih padi, dan jumlah penggunaan

    obat-obatan, Pendapatan non usahatani pada model dipengaruhi oleh tingkat

     pendidikan suami, pendidikan istri, pendidikan anak, jumlah jam kerja keluarga

     petani dan modal. Sementara dari sisi pengeluaran didapat bahwa pengeluaran

    konsumsi pangan dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani,

     pengeluaran konsumsi non pangan, investasi untuk produksi berikutnya, dan

     pengeluaran lainnya. Pengeluaran konsumsi non pangan pada model dipengaruhi

    oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani, pendapatan total rumah tanga petani,

     pengeluaran investasi pendidikan, pengeluaran konsumsi pangan, investasi untuk produksi berikutnya, dan pengeluaran lainnya. Pengeluaran investasi untuk produksi

    berikutnya dipengaruhi oleh pendapatan total rumah tangga, pengeluaran investasi

     pendidikan, pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non pangan, dan pengeluaran

    lainnya. Pengeluaran investasi pendidikan dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi

     pangan, konsumsi non pangan, dan jumlah jam kerja keluarga petani. Pengeluaran

    lainnya dipengaruhi oleh pengeluaran investasi produksi berikutnya, pengeluaran

    konsumsi pangan, konsumsi non pangan dan jumlah jam kerja rumah tangga petani.

     

    Kata Kunci : Pendapatan, Pengeluaran konsumsi, Usaha produktif, Sentra

     produksi.

    A. Latar Belakang

    Indonesia merupakan salah satu produsen dan sekaligus konsumen utama

     beras. Sekitar 70 persen dari 25,4 juta rumah tangga petani padi mengggantungkan

    hidup pada usahatani yang ditanam di lahan –   lahan sempit, kurang lebih dari 0,25

    hektar akibat terjadinya fragmentasi lahan (Khudori, 2008).

    *) Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Baturaja

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    4/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    Sesungguhnya permasalahan dalam hal fragmentasi lahan di sentra produksi

     beras, memiliki implikasi sosial ekonomi yang sangat luas. Derivasi permasalahan

    yang terkait dengan struktur penguasaan lahan tidak hanya menyangkut permasalahn

    efisiensi produksi, tetapi juga menyangkut aspek keadilan sosial (Sumaryanto dalam 

    Agustin dan Ilham, 2009).

    Untuk itu kaitan antara pendapatan dan fragmentasi lahan, mengharuskan

     petani mencari solusi yakni berupa keputusan petani dalam mengembangkan usaha

     pertanian selain padi dan selain pertanian sebagai solusi jawaban untuk mengatasi

    rendahna pendapatan akibat penyempitan lahan disebabkan pragmentasi lahan pada

    sentra-sentra produksi beras seperti Kabuapten Ogan Komering Ulu Timur.

    Disamping itu, terdapat dugaan bahwa pendapatan rumah tangga tani berbasis lahan

    sawah didaerah-daearh sentra produksi padi sudah tidak menjadi andalan bagi rumah

    tangga tani untuk membiaya hidup keluarga, akibat terjadinya pragmentasi (pewarisan

    dan penjualan) lahan. Hal ini terkait dengan kajian di sentra beras Jawa Barat dan

    Jawa Tengah yang dilakukan oleh Agustin dan Ilham (2009), menunjukkan bahwa

     persentase rumah tangga padi dalam penguasaan lahan pada berbagai agroekosistem,

    secara dominan (diatas 80%) berada pada strata < 0,5 ha.

    Oleh karena itu timbulah beberapa pertanyan, yaitu jika pendapatan mereka

    tidak mencukupi dari lahan sawah bagaimana rumah tangga petani berupaya

    melakukan kegiatan produktif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kemudian usaha-

    usaha apa saja yang dapat mereka lakukan sesuai potensi setempat, faktor apa saja

    yang menentukan rumah tangga petani berupaya meningkatkan/mengembangkan

    usaha produktif tersebut, dan jika mereka mampu mengembangkan usaha maka

     bagaimana dampaknya terhadap pendapatan dan konsumsi rumah tangga.

    Penjelasan tentang semua persoalan tersebut dapat dijawab dari penelitian

    terhadap ekonomi rumah tangga petani padi pada sentra padi. Pendapatan dan

     pengeluaran merupakan perilaku rumah tangga petani, dan perilaku demikian muncul

    sebagai gambaran dari tingkat kesadaran rumah tangga petani dalam posisinya baik

    sebagai objek maupun subjek dari terjadinya pragmentasi lahan yang ada di sentra

     padi.

    Berpijak dari uraian tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk

    menganalisis keragaan pendapatan rumah tangga petani dari berbagai usaha produktif

    serta pola pengeluaran konsumsi di sentra produksi padi Kabupaten Ogan Komering

    Ulu Timur.

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    5/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    B. LANDASAN TEORI

    1. Model Ekonomi Rumah Tangga

    Menurut Minha (1999), pembahasan ekonomi rumah tangga dilakukan melalui

     pendekatan ekonomi mikro (produksi, konsumai dan kesejahteraan). Rumah tangga

    dalam hal ini rumah tangga petani tidak dapat dianggap sebagai produsen murni atau

    konsumen murni, tetapi terletak diantaranya. Keputusan-keputusan petani merupakan

    gabungan antara petani sebagai produsen, petani sebagai konsumen, dan sebagian

    saling mempengaruhi. Sebagian dari produksi dikonsumsi dan sebagian dari input

    (tenaga kerja) yang dipergunakan dalam proses produksi diambil dari rumah tangga.

    Lebih lanjut menurut Zahri (2003), teori ekonomi rumah tangga telah dikembangkan

    dan dimanfaatkan oleh beberapa pakar dalam menganalisi ekonomi rumah tangga

    diantaranya Alexander Vasilevitch Chayananov (1920), Nakajima (1966), Garry S

    Becker (1976), Barnum dan Squire (1979). Teori ekonomi rumah tangga usahatani

    dirasakan relefan digunakan untuk menjelaskan prilaku rumah tangga petani di

    negara-negara berkembang

    C. METODOLOGI PENELITIAN

    Penelitian ini dilaksanakan di sentra beras Kabupaten Ogan Komering Ulu

    Timur Sumatera Selatan. Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2011

    sampai dengan Pebruari 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

    survei. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah metode multistage purposive

     sampling   dimana proses penarikan contoh dimulai dari penentuan kecamatan

    kemudian penentuan desa. Dari 20 daerah kecamatan di Kabupaten Ogan Komering

    Ulu Timur, empat kecamatan ditetapkan merupakan lokasi sampel penelitian yakni

    Kecamatan Buay Madang Timur, Buay Madang, Belitang dan Belitang II. Dari

    empat kecamatan tersebut diambil masing-masing dua desa yang memiliki luas lahan

    yang tinggi, sehingga jumlah desa tempat penelitian sebanyak 8 desa. Dari 8 desa

    diambil masing-masing 30 petani sampel. Jumlah keseluruhan sampel sebanyak 240

    rumah tangga petani sampel. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data

    sekunder.

    Sesuai denga tujuan yakni untuk menganalisis keragaan pendapatan rumah

    tangga petani dari berbagai usaha produktif dilakukan dengan pendekatan analisis

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    6/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    regresi dengan melihat pendapatan rumah tangga tani dari usahatani padi, pendapatan

    usahatani non padi, dan pendapatan dari non usahatani :

    Sementara untuk pola pengeluaran rumah tangga petani terdiri dari

     pengeluaran untuk konsumsi pangan, konsumsi non pangan, pengeluaran untuk

     produksi, pendidikan dan pengeluaran yang lainnya, juga digunakan pendekatan

    regresi berganda.

    C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    1.  Analisis Keragaaan Pendapatan Keluarga Petani Padi

    Keragaan pendapatan keluarga petani padi di wilayah penelitian dilihat dari

    masing-masing sumber pendapatan, yaitu pendapatan dari usahatani padi, pendapatandari usahatani non padi dan pendapatan dari luar usahatani. Analisis prilaku masing-

    masing sumber pendapatan kelaurga tersebut dilakukan dengan pendekatan regresi

     berganda.

    Pendapatan Usahatani Padi

    Persamaan pendapatan usahatani padi (PUP) pada model diharapkan

    dipengaruhi oleh luas areal tanaman padi (LAP), produksi padi (PIP), harga padi

    (HKP), jumlah jam kerja keluarga petani (JKP), jumlah penggunaan pupuk urea

    (PPU), harga benih padi (HBP) dan jumlah penggunaan obat-obatan (POP) dengan

     bentuk persamaan logaritma non linear.

    Tabel 1. Hasil pendugaan parameter persamaan pendapatan usahatani tanaman padi

    di OKU Timur

     No. Peubah Nilai Parameter

    dugaant

    Probabilitas

    t (α) Keterangan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    Intersep

    LLAP

    LPIP

    LHKP

    LJKP

    LPPU

    LPBP

    LPOP

    5,380

    0,225

    1,125

    0,526

    -0,030

    -0,306

    0,175

    0,183

    5,235

    2,986

    15,760

    1,917

    -0,458

    -6,597

    2,852

    3,533

    0,000

    0,003

    0,000

    0,056

    0,647

    0,000

    0,005

    0,000

    -

    A

    A

    C

    -

    A

    A

    A

    R 2 = 76,6%; F = 155,070; df = 232

    Keterangan:

    A = Signifikan pada α = 1 % B = Signifikan pada α = 5 % 

    C = Signifikan pada α = 10 % 

    E = Signifikan pada α = 20 %F = Signifikan pada α = 25 %

    G = Signifikan pada α = 30 % 

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    7/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    D = Signifikan pada α = 15 % 

    Hasil dugaan persamaan dengan bentuk logaritma linear tersebut secara

    staitistik sudah memuaskan dengan nilai R 2  = 76,7 persen dan hanya satu variabel

     bebas, yaitu jumlah jam kerja keluarga petani yang tidak berpengaruh nyata secarastatistik. Secara ekonomi, semua tanda parameter sesuai denga harapan. Hasil dugaan

     persamaan tersebut disajikan pada Tabel 1.

    Pendapatan Usahatani Non Padi

    Persamaan pendapatan usahatani non padi (PUP) pada model diharapkan

    dipengaruhi oleh luas areal tanaman padi (LAP), produksi padi (PIP), harga padi

    (HKP), jumlah jam kerja keluarga petani (JKP), jumlah penggunaan pupuk urea

    (PPU), harga benih padi (HBP) dan jumlah penggunaan obat-obatan (POP) dengan

     bentuk persamaan logaritma linear dengan nilai koefisien determinasinya (R 2) lebih

     besar yaitu menjadi 67 persen.

    Tabel 2. Hasil pendugaan parameter persamaan pendapatan usahatani non padi

     petani padi di OKU Timur

     No. Peubah Nilai Parameter

    dugaant

    Probabilitas

    t (α) Keterangan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    (Constant)

    LLAP

    LPIP

    LHKP

    LJKP

    LPPU

    LPBP

    LPOP

    8,843

    0,047

    1,443

    1,944

    0,428

    -0,780

    0,272

    0,083

    2,206

    0,085

    2,889

    2,163

    1,822

    -2,210

    1,169

    0,469

    0,031

    0,933

    0,005

    0,034

    0,073

    0,031

    0,246

    0,640

    -

    -

    A

    B

    C

    B

    F

    -

    R = 67,0%; F =12,477; df = 232

    Hasil dugaan persamaan dengan bentuk logaritma linear tersebut secara

    staitistik dua variabel bebas yang tidak signifikan secara statistik, yaitu luas lahan

     padi dan jumlah penggunan benih. Secara ekonomi, semua tanda parameter sesuai

    dengan harapan. Hasil dugaan persamaan tersebut disajikan pada Tabel 2.

    Pendapatan Non Usahatani

    Persamaan pendapatan non usahatani (PNU) pada model diharapkan

    dipengaruhi oleh tingkat pendidikan suami/kepala keluarga (PDS), pendidikan istri

    (PDI), pendidikan anak (PDA), jumlah jam kerja keluarga petani (JKP) dan modal

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    8/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    (MDL) dengan bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara

    statistik cukup memuaskan karena nilai R 2 = 85 persen dan hanya ada satu variabel

     bebas yang tidak signifikan secara statistik, yaitu pendidikan anak. Secara ekonomi,

    semua tanda parameter dugaan variabel bebas sesuai dengan harapan. Hasil dugaan

     persamaan tersebut disajikan pada Tabel 3.

    Tabel 3. Hasil pendugaan parameter persamaan pendapatan non usahatani petani

     padi di OKU Timur

     No. Peubah Nilai Parameter

    dugaant

    Probabilitas

    t (α) Keterangan

    1.

    2.

    3.4.

    5.

    Intersep

    PDS

    PDIPDA

    MDL

    -2565024,372

    437096,506

    452899,591139418,830

    0,320

    -1,491

    2,000

    2,2200,967

    3,583

    0,137

    0,046

    0,0270,334

    0,000

    -

    B

    B-

    A

    R = 85,0%; F = 9,633; df = 235

    2.  Analisis Prilaku Pengeluaran Keluarga Petani Padi

    Prilaku pengeluaran keluarga petani padi di wilayah penelitian dilihat dari

     jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran untuk konsumsi pangan, konsumsi non pangan,

    investasi untuk produksi berikutnya, investasi pendidikan dan pengeluaran lainnya.

    Analisis prilaku masing-masing jenis pengeluaran tersebut dilakukan dengan

     pendekatan analisis regresi berganda.

    Pengeluaran Konsumsi Pangan

    Persamaan pengeluaran konsumsi pangan (KPG) pada model diharapkan dipengaruhi

    oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani (JKP), pendapatan total rumah tangga petani (PTR), pengeluaran konsumsi non pangan (KNP), investasi untuk produksi

     berikutnya (PIB) dan pengeluaran lainnya (PLN) dengan bentuk persamaan logaritma

    linear. Hasil dugaan persamaan dengan persamaan logaritma linear menunjukan

    semua variabel bebas signifikan pada tingkat kepercayaan yang sama.

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    9/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    Tabel 4. Hasil pendugaan parameter persamaan konsumsi pangan petani padi di OKU

    Timur

     No. Peubah Nilai Parameter

    dugaant

    Probabilitas

    t (α) Keterangan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Intersep

    LJKP

    LPKT

    LKNP

    LPIB

    LPLN

    3,654

    0,278

    -0,242

    0,438

    0,205

    0,060

    10,475

    3,939

    -6,531

    8,697

    5,189

    2,070

    0,001

    0,001

    0,001

    0,001

    0,001

    0,039

    -

    A

    A

    A

    A

    B

    R = 62,7%; F = 55,637; df = 234

    Hasil dugaan persamaan dengan bentuk logaritma linear tersebut secara

    staitistik sudah memuaskan dengan nilai R 2 = 62,7 persen dan semua variabel bebas

     berpengaruh nyata secara statistik. Secara ekonomi, tanda parameter dugaan variabel

     pengeluaran non pangan, investasi untuk produksi berikutnya dan pengeluaran lain

    tidak sesuai denga harapan, sedangkan jumlah jam kerja keluarga dan pendapatan

    total sesuai dengan harapan. Hasil dugaan persamaan tersebut disajikan pada Tabel 4.

    Pengeluaran Konsumsi Non Pangan

    Persamaan pengeluaran konsumsi non pangan (KNP) pada model diharapkan

    dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani (JKP), pendapatan total

    rumah tangga petani (PKT), pengeluaran investasi pendidikan (IPK), pengeluaran

    konsumsi pangan (KPG), investasi untuk produksi berikutnya (PIB) dan pengeluaran

    lainnya (PLN) dengan bentuk persamaan linear. Namun persamaan linear tersebut

    kurang memuaskan secara statistik karena masih ada satu variabel bebas yang tidak

    signifikan walaupun sampai tingkat kepercayaan 70 persen dan nilai R 2 sebesar 52,6

     persen. Oleh karena itu dicoba menggunakan bentuk persamaan logaritma linear.Hasil dugaan persamaan dengan persamaan logaritma linear ternyata lebih baik

    karena semua variabel bebeas signifikan pada tingkat kepercayaan yang sama

    walaupun nilai koefisien determinasinya (R 2) sama besarnya. Secara staitistik semua

    variabel bebas berpengaruh nyata. Secara ekonomi, tanda parameter dugaan variabel

    investasi pendidikan, pengeluaran konsumsi pangan, investasi untuk produksi

     berikutnya dan pengeluaran lain tidak sesuai denga harapan, sedangkan jumlah jam

    kerja keluarga dan pendapatan total sesuai dengan harapan. Hasil dugaan persamaan

    tersebut disajikan pada Tabel 5.

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    10/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    Tabel 5. Hasil pendugaan parameter persamaan konsumsi non pangan petani padi di

    OKU Timur

     No. Peubah Nilai Parameter

    dugaanT

    Probabilitas

    t (α) Keterangan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    Intersep

    LJKP

    LPKT

    LIPK

    LKPG

    LPIB

    LPLN

    0,713

    0,143

    0,085

    0,038

    0,480

    0,159

    0,110

    1,396

    1,664

    1,708

    1,063

    6,970

    3,200

    2,909

    0,164

    0,098

    0,089

    0,289

    0,000

    0,002

    0,004

    -

    C

    C

    G

    A

    A

    A

    R = 52,6%; F = 33,538; df = 234

    Pengeluaran Investasi untuk Produksi Berikutnya

    Persamaan pengeluaran investasi untuk produksi yang berikutnya (PIB)

    diharapkan dipengaruhi oleh pendapatan total rumah tangga (PTK), pengeluaran

    investasi pendidikan (IPK), pengeluaran konsumsi pangan (KPG), konsumsi non

     pangan (KNP), pengeluaran lainnya (PLN) dan jumlah jam kerja keluarga petani

    (JKP) dengan bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara

    staitistik sudah cukup memuaskan karena nilai R 2 = 60,8 persen dan hanya ada satu

    variabel bebas yang tidak signifikan secara statistik, yaitu jam kerja keluarga petani.

    Secara ekonomi, ada beberapa variabel bebasnya yang tanda parameter dugaannya

    tidak sesuai dengan harapan, yaitu pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non

     pangan dan konsumsi lainnya. Hasil dugaan persamaan disajikan pada Tabel 6.

    Tabel 6. Hasil pendugaan parameter persamaan pengeluaran investasi untuk

     produksi berikutnya oleh petani padi di OKU Timur

     No. Peubah Nilai Parameter

    dugaan

    TProbabilitas

    t (α) 

    Keterangan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    Intersep

    PTK

    IPK

    KPG

    KNP

    PLN

    JKP

    -483639,040

    0,027

    -0,114

    0,131

    0,830

    0,279

    -130146,143

    -,538

    2,231

    -2,079

    1,629

    9,064

    3,355

    -,611

    0,591

    0,026

    0,038

    0,104

    0,000

    0,001

    0,542

    -

    B

    B

    D

    A

    A

    -

    R = 60,8%; F = 38,860; df = 234

    Pengeluaran Investasi Pendidikan

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    11/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    Persamaan pengeluaran investasi pendidikan (IPK) diharapkan dipengaruhi

    oleh pendapatan total rumah tangga (PTK), pengeluaran investasi produksi berikutnya

    (PIB), pengeluaran konsumsi pangan (KPG), konsumsi non pangan (KNP),

     pengeluaran lainnya (PLN) dan jumlah jam kerja keluarga petani (JKP) dengan

     bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara staitistik cukup

    memuaskan walapun nilai R 2 = 50,3 persen dan hanya ada satu variabel bebas yang

    tidak signifikan secara statistik, yaitu pendapatan total rumah tangga.

    Tabel 7. Hasil pendugaan parameter persamaan pengeluaran investasi pendidikan

    oleh petani padi di OKU Timur

     No. Peubah Nilai Parameter

    dugaant

    Probabilitas

    t (α) Keterangan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    (Constant)

    PKT

    PIB

    KPG

    KNP

    PLN

    JKP

    -27525,136

    -0,005

    -0,110

    0,247

    0,247

    -0,170

    409912,451

    -0,031

    -0,446

    -2,079

    3,179

    2,490

    -2,065

    1,973

    0,975

    0,656

    0,038

    0,002

    0,013

    0,040

    0,049

    -

    -

    B

    A

    A

    B

    C

    R = 50,3%; F = 6,489; df = 234

     Nilai R 2 yang relatif kecil tetap dianggap cukup memuaskan karena tujuan penelitian

     bukan untuk meramal ( forcasting ), melainkan ingin menganalisis pengaruh variabel

     bebas terhadap variabel terikatnya. Secara ekonomi, ada beberapa variabel bebas yang

    tanda parameter dugaannya tidak sesuai dengan harapan, yaitu pengeluaran konsumsi

     pangan dan konsumsi non pangan serta jumlah jam kerja rumah tangga (Tabel 7)

    Pengeluaran Lainnya

    Persamaan pengeluaran lainnya (PLN) diharapkan dipengaruhi oleh

     pendapatan total rumah tangga (PTK), pengeluaran investasi produksi berikutnya

    (PIB), pengeluaran konsumsi pangan (KPG), konsumsi non pangan (KNP),

     pengeluaran investasi pendidikan (IPK) dan jumlah jam kerja rumah tangga petani

    (JKP) dengan bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara

    staitistik cukup memuaskan walapun nilai R 2 = 64,6 persen dan semua variabel bebas

    signifikan secara statistik. Nilai R 2  yang relatif kecil tetap dianggap cukup

    memuaskan karena tujuan penelitian bukan untuk meramal ( forcasting ), melainkan

    ingin menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Secara

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    12/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    ekonomi, ada beberapa variabel bebas yang tanda parameter dugaannya tidak sesuai

    dengan harapan, yaitu pendapatan total rumah tangga, investasi produksi berikutnya,

     pengeluaran konsumsi pangan dan konsumsi non pangan. Hasil dugaan persamaan

    tersebut disajikan pada Tabel 8.

    Tabel 8. Hasil pendugaan parameter persamaan pengeluaran lainnya oleh petani padi

    di OKU Timur

     No. Peubah Nilai Parameter

    dugaant

    Probabilitas

    t (α) Keterangan

    1.

    2.

    3.

    4.5.

    6.

    7.

    Intersep

    PTK

    PIB

    KPGKNP

    IPK

    JKP

    263235,002

    -0,011

    0,115

    0,0550,290

    -0,073

    185302,757

    0,455

    -1,407

    3,355

    1,0604,557

    -2,065

    1,356

    0,649

    0,160

    0,001

    0,2900,000

    0,040

    0,176

    -

    E

    A

    GA

    B

    E

    R 2 = 64,6%; F = 18,461; df = 234

    D. KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan

    1. - Pendapatan usahatani padi dipengaruhi oleh luas areal tanaman padi, produksi padi, harga benih padi dan jumlah penggunaan obat-obatan.

    - Pendapatan usahatani non padi dipengaruhi oleh produksi padi, jumlah jam

    kerja kelaurga petani, harga benih padi, dan jumlah penggunaan obat-obatan,

    - Pendapatan non usahatani dipengaruhi oleh tingkat pndidikan suami,

     pendidikan istri, pendidikan anak, jumlah jam kerja keluarga petani dan modal

    2. - Pengeluaran konsumsi pangan dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah

    tangga petani, pengeluaran konsumsi non pangan, investasi untuk produksi

     berikutnya, dan pengeluaran lainnya

    - Pengeluaran konsumsi non pangan dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah

    tangga petani, pendapatan total rumah tanga petani, pengeluaran investasi

    endidikan, pengeluaran konsumsi pangan, investasi untuk produksi berikutnya,

    dan pengeluaran lainnya.

    - Pengeluaran investasi untuk produksi berikutnya dipengaruhi oleh pendapatan

    total rumah tangga, pengeluaran investasi pendidikan, pengeluaran konsumsi

     pangan, konsumsi non pangan, dan pengeluaran lainnya.

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    13/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    - Pengeluaran investasi pendidikan dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi

     pangan, konsumsi non pangan, dan jumlah jam kerja keluarga petani.

    - Pengeluaran lainnya dipengaruhi oleh pengeluaran investasi produksi

     berikutnya, pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non pangan dan jumlah

     jam kerja rumah tangga petani.

    2. Saran

    Strategi rumah tangga petani dalam mengatasi dampak fragmentasi lahan

    yang kaitannya dengan pendapatan keluarga adalah dominan menjadi buruh tani.

    Oleh karena itu perlu adanya kebijakan pemerintah dengan memberikan pelatihan dan

     bantuan modal dalam pengembangan alternatif usaha produktif berbasis sumberdaya

    lokal

    DAFTAR PUSTAKA

    Agustin, A dan Ilham, N. 2009. Analisis Proporsi Pendapatan dan Pengeluaran

    Rumah Tangga Petani Padi pada Berbagai Ekosistem. Disampaikan pada

    Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan :

    Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani. Pusat

    Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Departemen Pertanian

    Bogor. Bogor.

    Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. RajaGrafindo Perdasa.Jakarta

    Fitranita dan Nawawi. 2002. Pembangunan Pertanian dan Marjinalisasi Pertanian :

    Dengan Fokus Pada Pertanian Tanaman Pangan. Jurnal Penduduk dan

    Pembangunan XIII (2) 2002. http://katalog.pdii.lipi.id,  Diakses 19 Juni 2010.

    Minha. 1999. Kemampuan Petani Dalam Mengalokasikan Pendapatan Untuk

    Tabungan dan Investasi Bagi Pendidikan Anak di Wilayah Pemukiman

    Transmigrasi Sumatera Selata. Desertasi pada Program Pascasarjana

    Universitas Padjajaran. Bandung (Tidak dipublikasikan).

    Mulyana, A. 1998. Keragaan Penawaran dan Permintaan Beras Indonesia dan

     prospek Swasembada Menuju Era Perdagangan Bebas Suatu Analisis

    Simultan. Desertasi Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. (Tidak

     Dipublikasikan)

    Mulyana, A. 2007. Urgensi Pemantapan Sistim Pengadaan dan Distribusi Pangan

    Antar Wilayah. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Palembang.

     Nurung, M. 2002. Fungsi Keuntungan, Respon Penawaran Output, Permintaan Input,

    dan Efisiensi Alokatif Usahatani Padi di Kecamatan Seginim Kabupaten

    Bengkulu Selatan. Jurnal Penelitian UNIB. Vol VIII (3) November 2002:

    134-139

    http://katalog.pdii.lipi.id/http://katalog.pdii.lipi.id/http://katalog.pdii.lipi.id/

  • 8/17/2019 Keragaan Pendapatan Serta Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani

    14/14

    Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

    Rusastra, I.W dan Suryadi. 2004. Ekonomi tenaga Kerja Pertanian dan Implikasinya

    Dalam Peningkatan Produksi dan Kesejahteraan Buruh Tani. Jurnal Litbang

    Pertanian. Vol 23 (30), 2004 : 91-99

    Sudaryanto, I.W, Rusastra dan Simatupang, P. 1999. The Impact of Economic Crisisand Policy Adjustment on Food Crop Development Toward Economic

    Globalization Paper Presented on Roundtable Discussion on Foof and

     Nutrition Task Force I, Food and Agriculture Pra WNPG VII 8 November

    1999. Center for Agro-Socio Economic Research Bogor. Bogor.

    Sugiarto. 2008. Analisis Pendapatan, Pola Konsumsi dan Kesejahteraan Petani Padi

    Pada Basis Agroekosistem Lahan Sawah Irigasi di Pedesaan. Pusat Analisis

    Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor

    Suryana, A. 2003. Kapita Selekta. Evolusi Pemikiran Ketahanan Pangan. BPFE.

    Yogyakarta.

    Zahri, I. 2003. Pengaruh Alokasi Tenaga Kerja Keluarga Terhadap Pendapatan

    Petani Plasma PIR Kelapa Sawit Pasca Konversi di Sumatera Selatan.

    Disertasi pada Program Pascasarjana Universitas Padjajaran. Bandung (tidak

    dipublikasikan)