Keracunan Full

72
Keracunan

description

keracunan

Transcript of Keracunan Full

Page 1: Keracunan Full

Keracunan

Page 2: Keracunan Full

Insektisida adalah racun serangga yang banyak dipakai dalam pertanian, perkebunan dan dalam rumah tangga.

Keracunan insektisida biasanya terjadi karena kecelakaan dan percobaan bunuh diri, jarang sekali karena pembunuhan.

KERACUNAN INSEKTISIDAKERACUNAN INSEKTISIDA

Page 3: Keracunan Full

Yang banyak dipasarkan :Golongan Organophosphat :

Parathion®, Malathion®, Diazinon®.Golongan Chlorinated Hydrocarbon :

DDT®, Dieldrin®, Aldrin®.Golongan Carbamate :

Carbaryl®, Baygon®.

Page 4: Keracunan Full

1. Golongan Chlorinated HydrocarbonFarmakokinetik:

DDT (dikloro difenil trikloro etana) lambat diabsorpsi lewat G.I. tract, bila dilarutkan bisa diabsorpsi lewat kulit.Absorpsi ditimbun dalam lemak, didegradasi dalam bentuk DDA (asam dikloro difenil asetat), produk lain ekskresi lewat urine (klorin organik)

Farmakodinamik:DDT merupakan stimulator SSP yang kuat

eksitasi langsung pada neuron kejang-2Kematian karena depresi pernapasan, atau

akibat ventrikel fibrilasi

Page 5: Keracunan Full

Dosis ToksikDDT : 30 grAldrine : 2-5 grDieldrine : 2-5 grEndrine 10 mg/BBLindane 15-30 grChlordane: 6 grMethoxychlor 350-500 grToxophene : 2-7 gr

Page 6: Keracunan Full

Gejala Keracunan

Ringan lelah, berat pada tungkai; sakit kepala; parestesia lidah, bibir dan muka, gelisah, lesu mental.

Berat → pusing, gangguan keseimbangan; rasa tebal pada jari, tremor ; mual, muntah, midriasis; kejang, fasikulasi, koma.

Page 7: Keracunan Full

Hasil Otopsi

Target organ – SSPZat metabolit terkumpul pada jar. Lemak →

diambil untuk pem. Tox.- Pem. Luar: tanda-2 congested/asfiksia- Pem. Dalam : Mucosa lambung, usus hyperemis & perdarahan

Tercium bau zat pelarut (minyak tanah) keracunan kronis → nekrosis hati, oedem paru, organ-2 dalam congested

Page 8: Keracunan Full

Pengobatan

1. Keracuan akutBilas lambung dengan air hangat 2-4 literEmetika, sirup ipekak 15 ml, kemudian

diberi air, susu, atau sari buahKulit yang terkontaminasi dicuci dengan air

dan sabun, pakaian yang terkena dilepasBeri napas buatan dengan O2, bila ada

gangguan.napas

Page 9: Keracunan Full

2. Keracunan kronikPindahkan dari lingkungan pekerjaan agar

tidak kontak lagiDiet tinggi KH, Vit, Ca untuk mencegah

nekrosis hatiTremor (+) luminal per oralCegah infeksi: antibiotika

Page 10: Keracunan Full

Gol. Organophosphat & Carbamate

Cara kerja: mengikat enzim asetil kolinesterase.

Farmakokinetik:Inhibitor kolinesterase diabsorbsi secara cepat dan efektif melalui oral, inhalasi, mucosa, kulit setelah diabsorbsi kemudian diekskresi dalam urineGol. Organophosphat inhibisinya bersifat irriversible, sedangkan gol. Carbamate inhibisinya riversible.

Page 11: Keracunan Full

Farmakodinamik

Setelah masuk tubuh, mengikat enzim asetil kholinesterase shg enzim ini mjd inaktif & terjadi akumulasi asetil kholine → bekerja pada ganglion simpatik & parasimpatik, reseptor parasimpatik, neuromuscular junction, neurotransmitter sel-2 saraf.

Terjadi kontraksi pupil, stimulasi otot-2 G.I. tract, stimulasi saliva, kelenjar keringat, kontraksi otot-2 bronchial, kontraksi kandung kemih, nodus sinus jantung dan nodus atrio-ventrikuler.

Kematian karena gagal pernapasan & blok jantung

Page 12: Keracunan Full

Dosis Toxic:

Malathione: 1-5 grParathione:10 mg/kg BBSystox: 100 grTetrsaetilpirofosfat: 0,4 mg/kgBBAldicard: 0,9-1 mg/kgBBCarbamate: 0,9-1 mg/BBPropoxur: 95 mg/kg BB

Page 13: Keracunan Full

Gejala KeracunanRingan anoreksia, sakit kepala, pusing,

gelisah, tremor lidah & kelopak mata, miosis & penglihatan kabur.

Sedang mual, salivasi, lakrimasi, kejang perut, muntah, banyak keringat, fasikulasi otot-otot, dan nadi lambat.

Berat diare, pupil pin point, pernapasan sukar, oedem paru, sianosis, kejang, koma & blok jantung.

Pada keracunan akut gejala timbul 30-60 menit & mencapai puncak 2-8 jam.

Page 14: Keracunan Full

Golongan Organophosphat & Carbamate Pemeriksaan otopsi :

Tanda-2 edema pulmonum, edema serebri.Bau bahan pelarut (minyak tanah).Tanda-2 umum asfiksia.

Diagnosa keracunan ditegakkan berdasarkan anamnese kontak dg racun

Gejala-2 keracunan & pemeriksaan laboratorium (TLC, Gas Chromatography)

Page 15: Keracunan Full

KERACUNAN GAS Karbon Monoksida Karbon Dioksida Sianida

Page 16: Keracunan Full

1. Keracunan Gas KARBON MONOKSIDASumber gas : hasil pembakaran yang tidak

sempurna, dari karbon dan bahan-bahan organik yang mengandung karbon knalpot mobil, hasil pembakaran tidak sempurna (rokok), kebakaran gedung, arang batu, alat pemanas berbahan bakar gas, lemari es, dll.

Sifat : tidak berwarna & tidak berbau, tidak merangsang selaput lendir, lebih ringan dari udara sehingga mudah menyebar.

Page 17: Keracunan Full

FarmakokinetikCO diserap paru dan sebagian besar diikat oleh

Hb secara reversibel HbCO Afinitas CO terhadap Hb adalah 208-245 kali

afinitas O2

Bila seseorang mengabsorpsi CO dipindahkan ke udara bersih dan dalam istirahatKadar HbCO berkurang 50% dalam waktu 4,5 jam

hilang 6-8 jamKadar HbCO berkurang 50% (+O2) dalam waktu 30

menit

Page 18: Keracunan Full

FarmakodinamikCO bereaksi dengan Fe dari porfirin, sehingga CO

bersaing dengan O2 dalam mengikat protein heme (hemoglobin, mioglobin, sitokrom oksidase (a, a3), sitokrom P-450, peroksidase dan katalase).

Diikatnya Hb menjadi COHb Hb inaktif darah berkurang kemampuannya dalam mengangkut O2 hipoksia

Konsentrasi CO, lama inhalasi menentukan kecepatan timbulnya gejala

Page 19: Keracunan Full

Tanda dan gejala keracunan% Saturasi CO Hb Gejala-gejala

10 Tidak ada

10-20 Rasa berat pada kening, mungkin saqkit kepala ringan, pelebaran pembuluh darah subkutan, dispnu, gangguan koordinasi

20-30 Sakit kepala, berdenyut pada pelipis, emosional

30-40 Sakit kepala keras, lemah, pusing, p[engelihatan buram, mual, muntaj dan kollaps

40-50 Sama dengan yang tersebut diatas tetapi dengan kemungkinan besar untuk kollaps atau sinkop. Pernapasan dan nadi bertambah cepat, ataksia

50-60 Sinkop, pernapasan dan nadi bertambah cepat, koma dengan kejang intermiten, napas cheyne stokes

60-70 Koma dengan kejang, depresi jantung dan pernapasan, mungkin mati

70-80 Nadi lemah, napas lambat, gagal napas dan mati.

Page 20: Keracunan Full

Pemeriksaan forensik

Lebam mayat berwarna merah muda terang ( cherry pink colour), jelas jika kadar COHb mencapai 30% atau lebih.

Analisa toksikologik darah COHbKelainan akibat hipoksia:

Otak: petekiae pada substansia alba dan korteks kedua otak Miokardium: perdarahan, nekrosis di m.papilaris vent.kiri Kulit: eritema, vesikel, bula Paru: pneumonia hipostatik, trombosis a.pulmonalis Ginjal: nekrosis tubuli Peredaran darah: trombus; di a.femoralis gangren, vent.kiri

infark otak

Page 21: Keracunan Full

Pengobatan

Pindahkan korban ke udara segarBeri oksigen 100% sampai COHb dalam darah menurun

dibawah kadar bahayaDepresi napas (+) berikan pernapasan buatan dengan

oksigen 100% sampai pernapasan menjadi normal kembali

Memasukkan korban ke dalam ruang oksigen hiperbarik dengan tek.oksigen sebesar 2-2.5 atm selama 1-2 jam akan mempercepat eliminasi CO, tetapi hati-hati thp edema dan perdarahan paru.

Page 22: Keracunan Full

Pertahankan kehangatan tubuh dengan selimut, tetapi jangan memberikan panas dari luar karena mungkin dapat memperburuk keadaan syol yang dialami

Pertahankan tekanan darah Berikan 50 ml glukosa 50% IV atau manito

untuk mengurangi edema otak yang mungkin timbul

Bila hipertermia, berikan kompres dingin. Jika perlu dapt diberikan stimulan kafein

Page 23: Keracunan Full

2. Keracunan Gas KARBON DIOKSIDA

Sumber gas : sumur tua, gua, proses dekomposisi & fermentasi.

Mekanisme kerja racun : menimbulkan gangguan sistem pernafasan, shg.terjadi asfiksia.

Hasil otopsi :Tanda-2 umum asfiksia.Tidak terdapat tanda yang khas.Pemeriks.toksikol.: darah dan organ-2 mengandung CO2

dalam kadar tinggi.

Page 24: Keracunan Full

3. Keracunan Gas Sianida

Sianida : racun yg sangat toksik, krn dlm dosis kecil sudah dapat menimbulkan kematian dg cepat

Sumber Gas :Asam sianida (HCN) : cairan jernih bersifat asam, larut dlm

air, alkohol & eter, mudah menguap, punya aroma khas seperti amandel (bitter almonds, peach pit). Biasanya dipakai utk fumigasi di kapal

Garam sianida (NaCN & KCN) : biasanya dipakai dlm proses pengerasan besi & baja, penyepuhan emas & perak, dlm fotografi

Sianida juga didapat dlm tumbuhan : singkong liar, umbi-2an liar, temulawak, apricot

Page 25: Keracunan Full

Keracunan Garam/Asam Sianida

Sumber : HCN, KCN, NaCN, Amygdalin.Mekanisme kerja racun :

Menghamat enzim sitokrom oksidase untuk meng-angkut oksigen dalam darah anoksia jaringan.

Hasil otopsi :Lebam mayat merah terang, muka kongested.Darah & organ-2 merah terang, kalau per oral maka

seluruh mukosa oesophagus sampai lambung merah terang.

Tercium bau amandel.

Page 26: Keracunan Full

Tanda dan gejala

Keracunan akut: gagal napas, kematian, rasa terbakar pada kerongkongan dan lidah, sesak napas, hipersalivasi, mual, muntah, sakit kepala, vertigo, fotofobia, tinitus, pusing, sianosis di mukam busa keluar dari mulut, nadi cepat dan lemah, napas tidak teratur, pupil dilatasi dan refleks melambat, kedut otot dan kejang

Keracunan kronik; pucat, berkeringat dingin, pusing, rasa tidak enak pada perutm mual, kolik, rasa tertekan pada dada dan sesak napas.

Page 27: Keracunan Full

Keracunan Zat Korosif

Zat yang menyebabkan kerusakan pada tubuh yang terkena zat tersebut akibat koagulasi protoplasma, pengendapan dan penguraian protein serta penyerapan air.

Page 28: Keracunan Full

Klasifikasi

Asam → 1. Asam mineral HCl (asam hidroklorida) H2SO4 (asam sulfat)

HNO3 (asam nitrat)

2. Asam organik - Asam karbolat - Asam oksalat - Asam asetat

Page 29: Keracunan Full

Basa :AmoniakKOHNAOHNa karbonatKa karbonat

Page 30: Keracunan Full

Keracunan HCl (As. Hidroklorida)

Gejala : Hipersalivasi; konvulsi ; delirium, paralisis anggota

badan Kronis → coryza; conjungtivitis; faringitis, bronchitis

Dosis fatal : 15 - 20 ml HCl pekat Post mortem:

Kulit teraba keras & pecah-2 Mucosa lambung warna putih kelabu, sampai menghitam

krn reaksi korosif Oedem paru & congested bila terhirup uap HCl

Page 31: Keracunan Full

Keracunan Asam Sulfat (H2SO4)

Merupakan cairan yg tdk berwarna & pekat, jika ditambah air akan menghasilkan panas, kena kulit akan terbakar kehitaman.

Gejala: H2SO4 mempunyai afinitas yg tinggi thd air → jar. akan

mengering seperti terbakar Lidah bengkak, dilapisi warna putih Muntah darah Gigi warna putih kapur tdk berkilat Bibir bengkak & pecah-2, terdapat bekas tetesan asam

warna hitam dari sudut bibir, dagu Hipersalivasi; urine warna biru

Dosis fatal 5 - 100 ml

Page 32: Keracunan Full

Post Mortem

Stricture oesophagusDinding lambung warna hitam, sebagian

mengalami inflamasi berwarna merah, kadang-2 terjadi perforasi

Tanda-2 korosif pada usus halusPerlemakan pada hati + ginjal → kronisDarah beku dlm pembuluh darahKasus :

bunuh diri pembunuhan → dendam → menyiram wajah dg H2SO4

Page 33: Keracunan Full

Asam Nitrat (HNO3)

Cairan bening, tdk berwarnaGejala:

Bibir, lidah, gigi menjadi kuning karena perubahan protein tubuh menjadi xanthoprotein

Kulit, pakaian yg terkena asam akan berwarna kuning

Bahan muntahan warna kuning kecoklatanDistended abdoment → nyeriOliguri smp anurieKejang mulut

Dosis fatal : 10 ml

Page 34: Keracunan Full

Post mortem

Kulit & mucosa sal. G.I.tract warna kuning

Tanda-2 korosif pada lambung & duodenum

Oedem + congested pada sal. pernapasan bila masuk lewat pernapasan

Peristiwa → kecelakaan/bunuh diri

Page 35: Keracunan Full

Keracunan Asam Karbolat

Fisik berupa kristal tdk berwarna, bila bereaksi dg udara akan berwarna merah muda. Rasanya manis & panas seperti terbakar

Gejala: Local timbul mati rasa Rasa terbakar pada G.I. tract Mucosa G.I tract berwarna putih & keras CNS → sakit kepala; pusing; pupil konstriksi Pernapasan sesak kadang-2 terjadi pneumonia Urine sedikit warna hijau krn terbentuk hasil oksidasi

dari asam karbol

Page 36: Keracunan Full

Dosis fatal : 60 mlPost mortem:

Kulit berwarna pucat/kuning smp terkelupas berwarna putih Mucosa G.I. tract terdapat tanda-2 korosif warna putih,

kadang-2 terdapat perdarahan submucosa; dari mulut tercium bau asam karbol.

Lama-2 mucosa lambung + usus halus mengeras, warna cokelat, kasar berlipat-2, kadang-2 tampak bintik-2 perdarahan

Ginjal membesar, tanda-2 inflamasi dg bercak-2 perdarahan

Otak congested + oedem

Page 37: Keracunan Full

Basa : Amonium kloridaKOHNaOHAmonium karbonatKalium karbonatNa karbonat

Page 38: Keracunan Full

Gejala-2:

Rasa pahit seperti sabunDearrheaMucosa G.I.tract licin berwarna kehitaman krn

bercampur darah & ada bagian-2 yg terlepasDosis fatal: amoniak 5-10 gramPost mortem:

Mucosa G.I. tract mengalami korosif dan necrosis, mucosa licin seperti sabun

Page 39: Keracunan Full

Soda kaustik (NaOH, KOH, CaOH, NH4OH)

Dosis fatal : 5 grPost mortem:

G.I.tract mengalami tanda-2 inflamasi + necrosis

Mucosa G.I.tract licin seperti sabun, kadang-2 terdapat perdarahan, warna coklat kehitaman

Tract respiratoris oedem + congested

Page 40: Keracunan Full

Sebab-2 Kematian karena Racun Korosif

Segera :Neurogenic shockKegagalan pernapasan krn spasme & oedem

glottisPerforasi lambung → peritonitis

Lambat :Sepsis krn absorbsi racunSticture oesophagus → malnutrisi Dyspepsia kronis

Page 41: Keracunan Full

NARKOTIKA : (UU 35/2009 psl.1 huruf 1.)Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman

atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi

sintetis yang dapat menyebabkan penurunan

atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, me-

ngurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan

dapat menimbulkan ketergantungan.

Page 42: Keracunan Full

GOLONGAN DAN JENIS PREKURSOR NARKOTIKA

TABEL I TABEL II

Acetic anhydrideN-Acetylanthranilic AcidEphedrineErgometrineErgotamineIsosafroleLysergic acid3,4-Methylenedioxyphenyl-2-propanoneNorephedrine1-Phenyl-2-PropanonePiperonalPotassium permananatPseudoephedrinesafrole

AcetoneAnthranilic acidEthyl etherHydrochloric acidMethyl ethyl ketonePhenylacetic acidPiperidineSulphuric acidToluene

Page 43: Keracunan Full

Keracunan NarkotikaHasil Otopsi :

Pem.Luar :K.U. jelek/sedang, bekas suntikan, limfadenitis.Tanda umum asfiksia.Busa halus pada mulut & hidung.Perdarahan ptekhien pada kulit.

Pem.Dalam :Darah gelap & cair.Gumpalan masa coklat kehitaman pada lambung.Trakhea & bronchus kongested & berbusa.Paru-paru kongesti & edema. Organ lain kongested

Pem. Toksikologis:Marquis test – tes (+) timbul warna unguMicrokristal test – bentuk jarum, piring, roset

Page 44: Keracunan Full

Kelainan Organ pada Otopsi: 1. Paru-2:a. akut: 0-3 jam → oedem paru & kongested,

serbukan sel PMN pd alveoli 3-12 jam → narkotik lungs : paru-2 mengembang hebat, trakhea terisi busa halus, mikroskopis tampak oedem paru, serbukan macrofag, perdarahan alveolar, perdarahan intrabronchial, perdarahan subpleural. Dalam bronchiulus tampak benda-2 asing, disquamasi sel-2 epitel. 12-14 jam → pneumoni yg luas, serbukan PMN hebat > 24 jam → pneumoni lobaris difus, gambaran granuler paru-2

Page 45: Keracunan Full

b. kronik:- granulomatosis vasculer paru- abses paru

2. Organ hatia. Akumulasi sel radang limfosit, PMN,

nikrotik selb. Fibrosis ringan & proliferasi sel-2

duct. Biliaris3. Kelenjar getah bening

Membesar & mikroskopik tampak hiperplasi& hipertrofi limfosit

Page 46: Keracunan Full

4. Limpa

Membesar, mikroskopik terdpt hiperplasi noduli.

5. Jantung

Endokarditis/miokarditis.

6. Otak

Perubahan cystik pd basal ganglia

Page 47: Keracunan Full

Sebab Kematian :Kematian yang langsung :

Depresi pusat pernafasan,Edema pulmonum,Anafilaktik syok.

Kematian yang tidak langsung :Emboli, pneumonia.Endokarditis,Hepatitis,Infeksi lain, Tetanus, Sepsis, dll.

Page 48: Keracunan Full

Cara kematian :

Kecelakaan, o.k. overdosis, kecelakaan lalu

lintas pada pengemudi yang menggunakan.

Pembunuhan, “hot-shot”.

Bunuh diri, jarang terjadi. Kalau ada berupa

akibat dari sindroma abstinentia/Syndrome putus

obat : withdrawal syndrome.

Penganiayaan , perkelahian antar kelompok

yang diakibatkan hal-2 lain.

Page 49: Keracunan Full

Syndrome Putus Obat (Withdrawal Syndrome/Sakauw)

Menggigil, mual, muntah, nafsu makan menurun, kelelahan, imsomnia, hiper-

hidrosis, lakrimasi, diare, otot berdenyut, dilatasi pupil

Page 50: Keracunan Full

PSIKOTROP[KA : (UU No. 5/1997 pasal 1)

Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun

sintetis bukan narkotika yang berkhasiat

psikoaktif melalui pengaruh selektif pada

susunan saraf pusat yang menyebabkan

perubahan khas pada aktivitas mental dan

perilaku.

Page 51: Keracunan Full

Pemeriksaan Otopsi :Amfetamin mirip CNS Stimulan.Diazepam, Barbiturat mirip CNS Depresan,Dalam keadaan overdosis terjadi depresi.Tidak ada tanda-2 khas pada PL maupun PD.Pada umumnya keracunan Psikotropika menun-

jukkan gambaran umum asfiksia.Bukti spesifik dengan pemeriksaan toksikologis.Sampel diambil dari darah dan urine.

Page 52: Keracunan Full

KERACUNAN MINUMAN BERALKOHOL Minuman Beralkohol :

adalah minuman yang mengandung ethanol yangdiproses dari bahan hasil pertanian yang mengandungkarbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi ataufermentasi tanpa destilasi, baik dengan caramemberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidakmenambahkan bahan lain atau tidak, maupun yangdiproses dengan cara mencampur konsentrat denganethanol atau dengan cara pengenceran minuman yangmengandung ethanol. (Psl.1 KEPPRES R.I. No.3/1997)

Page 53: Keracunan Full

Pembagian Minuman Beralkohol :Minuman beralkohol golongan A

adalah minuman beralkohol dengan kadar ethanol 1% sampai dengan 5%.

Minuman beralkohol golongan Badalah minuman beralkohol dengan kadar

ethanol lebih dari 5% sampai dengan 20%.

Minuman beralkohol golongan Cadalah minuman beralkohol dengan kadar

ethanol lebih dari 20% sampai dengan 55%.

(Pasal 3 KEPPRES R.I. No.3/1997)

Page 54: Keracunan Full

PENGERTIAN ALKOHOL :Yang dimaksud alkohol dalam minuman

beralkohol adalah etilalkohol atau etanol.Di pasaran dikenal :

Alkohol absolutus : 98% etanol.Spiritus fortior : 92,5-95% etanol.Spiritus dilutus : 61,5 -63,5% etanol.Brandspiritus : akohol yg.didenaturisasi,

mengandung metilalkohol atau metanol.

Page 55: Keracunan Full

Alkohol di pasaran ada 2 jenis :

Etil alkohol (etanol)C2H5OHBanyak diproduksi untuk minuman beralkoholPeredaran diatur dengan KEPPRES.Pada kadar tertentu menimbulkan keracunan

akut maupun kronis.Metil alkohol (metanol)

CH30HTidak untuk konsumsi minuman beralkoholDipakai untuk industri,dllDikenal dengan istilah SPIRITUS BAKAR.

Page 56: Keracunan Full

Konsentrasi Alkohol dalam MinumanWhisky, brandy, rum, vodka, gin mengandung

45% alkohol.Wines (10-20%)Beer dan ale (48%)Alkohol sintetik [etanol] misal air tape, tuak,

brem, dihasilkan dari peragian secara kimia dan fisiologik. Bau alkohol murni tercium di udara bila mencapai 4,5-10 ppm.

Page 57: Keracunan Full

Tanda & Gejala KeracunanKadar alkohol 10-20 mg % : penurunan ketrampilan

tangan & perubahan tulisan tangan.30-40 mg % : penciutan lapangan pandang,

penurunan ketajaman penglihatan.80 mg % : gangguan penglihatan 3 dimensi,

gangguan pendengaran, kurang konsentrasi.200 mg % : banyak bicara, reflek menurun,

inkoordinasi otot-2 kecil, kadang-2 nistagmus.250-300 mg % : penglihatan kabur, tak dapat

mengenali warna, konjungtiva merah, dilatasi pupil, makin tinggi pembicaraan makin kacau, tremor pada tangan dan bibir

400-500 mg % : aktivitas motorik hilang, pernapasan perlahan, dangkal, suhu turun, koma

Page 58: Keracunan Full

KERACUNAN MINUMAN BERALKOHOL

Keracunan Alkohol Akut :Dosis fatal tergantung dari kebiasaan & jenis minuman,

bukan hanya dari jumlah yang diminum.Jika minum dalam jumlah banyak bagi yang tidak biasa

minum alkohol, bisa fatal dlm.beberapa menit.Gambaran post mortem :

Kaku mayat dan pembusukan lambat terjadi.Konjungtiva kongesti hebat dan jelas.Bau alkohol tercium dari isi lambung dan organ lain.Mukosa lambung hiperemis.Organ-2 & pembuluh darah kongesti, Edema otak.

Page 59: Keracunan Full

Keracunan Alkohol Kronis :Terjadi karena meminum alkohol dalam jangka

waktu yang lama.Penderita tidak dapat menguasai dirinya fisik dan

mental, sehingga membahayakan dirinya maupun

sekitarnya.Gambaran post mortem :

Mukosa lambung hiperemi dan hipertrofi.Hepar dan Ren kongesti.Jantung mengalami infiltrasi lemakJantung membesar.

Page 60: Keracunan Full

Sebab Kematian Korban

Pada alkoholis kronik : gagal hati dan ruptur varises esofagus akibat hipertensi portal. Selain itu dapat disebabkan secara sekunder karena pneumonia dan TBC.

Pada pemabuk sering jatuh dan terbentur kepala sehingga mati karena trauma kepala.

Depresi pusat napas terjadi pada kadar alkohol otak >450 mg%. Pada kadar 500-600 mg% dalam darah korban meninggal dalam 1-4 jam setelah koma.

Page 61: Keracunan Full

Kepentingan Medikolegal Minuman Beralkohol :

Seorang alkoholik tidak dapat menguasai

dirinya, tidak dapat melakukan kegiatan di

masyarakat.Dampak bagi dirinya/lingkungan adalah :

KLL,Kecelakaan Industri,Pembunuhan/Penganiayaan.

Pada kasus Mati mendadak, KLL,, Kec.Kerja,

perlu diperiksa alkohol dlm.darah & urine.

Page 62: Keracunan Full

KERACUNAN METANOL

Terjadi akibat mengkonsumsi metilalkohol (spiritus bakar).Biasanya dlm. bentuk dicampur dengan etilalkohol (minuman

beralkohol).Metanol dioksidasi dalam hepar menjadi formalde- hide

kemudian dioksidasi lagi menjadi as. formiat.Gejala timbul 1/2 - 1 jam setelah ingesti.Dalam dosis fatal timbul stupor, koma, kejang, hipo-termia, dan

mati. Kematian didahului dg. kebutaan (akibat neuritis optica).Kadar fatal dlm.darah : 80 mg%.Pada otopsi tidak memberikan gambaran spesifik.Causa mortis dipastikan melalui pem.toksikologis.

Page 63: Keracunan Full

Logam Berat

ARSENIK (ARSEN)

Pada masa lalu Arsenik merupakan suatu zat yang sering digunakan untuk melakukan pembunuhan (=homicide) atau bunuh diri (=suicide).

Tidak adanya rasa dan bau menyebabkan zat ini mudah dicampurkan dengan makanan dan minuman. Dan persamaan gejala-gejala keracunan Arsenik dengan banyak gejala-gejala penyakit tertentu (misalnya kolera,anemia dan malnutrisi ) menyebabkan keracunan Arsenik ini sukar untuk dikenali.

Dengan berkembangnya Ilmu Toksikologi Forensik, maka makin mudah untuk mengidentifikasi racun-racun. Sekarang ini umumnya keracunan terjadi karena kecelakaan/tak disengaja atau penggunaan secara berlebihan dalam pengobatan.

Page 64: Keracunan Full

Arsenik biasa digunakan:

1. Dalam industri pewarnaan (=dyeing).

2. Dalam proses pembuatan kaca dan kertas.

3. Sebagai zat pembunuh rumput liar.

4. Sebagai Insektisida untuk tanaman apel dan anggrek.

5. Sebagai obat siphilis.

6. Sebagai racun tikus.

Page 65: Keracunan Full

Penggunaan Arsenik sebagai racun agraria membahayakan bagi si petani maupun bagi konsumen buah dan sayuran yang disemprot dengan racun ini.

Maka ditetapkan residu maksimum Arsenik dalam produk yang dipasarkan hanya boleh kira-kira 1 bagian dalam 300.000 bagian bahan. Makanan yang berasal dari laut (ikan, udang, kerang ) juga mengandung Arsenik dalam jumlah kecil.

Page 66: Keracunan Full

Keracunan Arsenik dapat dibagi menjadi :

a.Keracunan Akut : keracunan akibat pemberian satu kali dosis Arsenik dalam jumlah besar.

b.Keracunan Khronis : keracunan akibat pemberian dosis Arsenik dalam jumlah kecil secara berulang-ulang atau kontinu.

Bila diserap kedalam badan Arsenik bekerja sebagai racun protoplasmik, yang menghancurkan vitalitas sel-sel diseluruh tubuh.

Page 67: Keracunan Full

Tanda-tanda keracunan akut Arsenik, yaitu :

- Rasa kering dimulut, sukar menelan.

- Mual-mual, muntah-muntah.

- Sakit diperut, diarhae (keluar darah)

- Kaku pada otot-otot, kejang-kejang, dehidrasi, lalu koma .

Gejala-gejala tersebut akan terjadi ½ hingga 1 jam setelah

makan Arsenik. Kematian terjadi 24 jam hingga beberapa minggu setalah makan Arsenik.

Page 68: Keracunan Full

Tanda-tanda Keracunan khronis yang ringan,yaitu :

- Hilangnya nafsu makan. - Mual, muntah-muntah. - Sakit pada perut. Bila keracunan berat, dapat terjadi kerusakan hati, anemia dan kanker

yang timbul setelah beberapa tahun mengalami keracunan yang khronis.

Arsenik dikeluarkan melalui ginjal. Akan tetapi masih ada sejumlah

kecil zat yang terakumulasi dalam waktu yang lama sekali (misalnya didalam kuku, tulang, rambut dan kulit).

Page 69: Keracunan Full

TIMBAL (=LEAD,PLUMBUM, TIMAH HITAM).

Timbal adalah logam yang banyak digunakan

dalam industri,misalnya:- pembuatan cat, pipa air,lempeng-lempeng logam dipercetakan, pembuatan baterai, pembungkus foil dari timbal, dan bensin.

Page 70: Keracunan Full

Penyerapan Timbal dari saluran pencernaan berlangsung lambat. Karena itu tidak menyebabkan keracunan sistemik yang fatal.

Penyerapan yang khronis (beberapa mg Timbal perhari), menyebabkan Timbal diakumulasi dalam tubuh.Timbal dapat diserap melalui saluran pernafasan dalam

bentuk abu/debu atau asap di pabrik-pabrik.

Page 71: Keracunan Full

Terima Kasih

Page 72: Keracunan Full

Gejala-gejala keracunan Timbal yang khronis, yaitu : - Muka pucat (disekitar mulut) ,anemia ringan. - Garis Timbal berwarna biru pada gusi. - Otot-otot melemah,kejang, kaku dan terjadi

kelumpuhan. - Bila kadar Timbal dalam darah tinggi, akan

mencederai otak(hilang kesadaran dan kejang) dan berakhir dengan gangguan otak atau kematian.