KEPUTUSAN YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN...

48
1 KEPUTUSAN YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI PGRI SEMARANG Nomor: 05.B/P.Y/U/Kpts/3.1/YPLP PT PGRI/I/2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA SEMARANG TAHUN 2015 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA SEMARANG Menimbang : a. bahwa untuk mencapai visi dan misi Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang perlu disusun rencana strategis guna dijadikan acuan oleh semua satuan kerja di lingkungan Universitas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing- masing; b. bahwa untuk itu dipandang perlu menetapkan Rencana Strategis Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang tahun 2015 2019 dalam Surat Keputusan Pengurus Yayasan. Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

Transcript of KEPUTUSAN YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN...

1

KEPUTUSAN YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

PGRI SEMARANG Nomor: 05.B/P.Y/U/Kpts/3.1/YPLP PT PGRI/I/2015

TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA SEMARANG TAHUN 2015 – 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA SEMARANG

Menimbang : a. bahwa untuk mencapai visi dan misi Universitas

Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang perlu

disusun rencana strategis guna dijadikan acuan oleh

semua satuan kerja di lingkungan Universitas dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-

masing;

b. bahwa untuk itu dipandang perlu menetapkan

Rencana Strategis Universitas Persatuan Guru

Republik Indonesia Semarang tahun 2015 – 2019

dalam Surat Keputusan Pengurus Yayasan.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12

Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun

2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

2

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor: 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor: 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor: 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor: 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pendidikan Nasional 2010-2014;

9. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143/P/2014 tentang Penggabungan IKIP PGRI

3

Semarang dan ATS yang diselenggarakan oleh YPLP PT PGRI Semarang di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah menjadi Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang yang diselenggarakan oleh YPLP PT PGRI Semarang di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah;

10. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PGRI tahun 2013;

11. Peraturan Organisasi Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Nomor 999/Org/PB/XXI/3013 tentang Badan Pembina Lembaga Pendidikan;

12. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga YPLP PT PGRI Semarang tahun 2007;

13. Peraturan Yayasan nomor : 052.b/P.Y/U/Kpts/3.1/YPLP PT PGRI/IV/2014 tentang Statuta Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Pengurus Yayasan Pembina Lembaga

Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang tentang Rencana Strategis (Renstra) Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang tahun 2015 – 2019

PERTAMA : Menetapkan Rencana Strategis Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang tahun 2015 – 2019 sebagaimana terlampir yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan surat keputusan ini.

KEDUA : Rencana Strategis ini menjadi acuan bagi seluruh satuan kerja di limgkungan Universitas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila

4

dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Semarang Pada tanggal 8 Januari 2015

PENGURUS YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN

PERGURUAN TINGGI PGRI SEMARANG Ketua, Sekretaris, Dr.SUDHARTO, M.A. Drs.MARYANTO,M.Si. NPP 054101166 NIP 196103071986031002 Tembusan : 1. Yth. Ketua PGRI Jawa Tengah selaku Pembina YPLP PT PGRI

Semarang. 2. Arsip

5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan pendidikan nasional merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan berpikir rasional, membentuk watak dan peradaban bangsa Indonesia yang cerdas serta bermartabat. Pembangunan pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pembangunan pendidikan bagi kemajuan bangsa sangat penting, maka perguruan tinggi harus aktif dalam mewujudkan fungsi dan peran pendidikan melalui visi dan misinya. Visi dan misi merupakan cita-cita yang akan dicapai oleh perguruan tinggi, maka untuk mencapai visi dan misi tersebut perlu disusun rencana strategis. Rencana tersebut dapat diklasifikasikan dalam katagori rencana jangka pendek, rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang. Universitas PGRI Semarang sebagai perguruan tinggi yang mencetak para cendekiawan harus mampu membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu Universitas PGRI Semarang menyusun rencana strategis tahun 2015- 2019.

Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan. Selain itu, juga untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global. Sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Perubahan yang terjadi dapat mencakup quality program, strategic change, dan cultural change. Hal ini berarti perubahan tersebut mencakup sistem maupun budaya.

Dengan adanya dinamika lingkungan eksternal yang terjadi dan dengan melihat Perkembangan Universitas PGRI Semarang pada tahun terakhir karenanya dibutuhkan cara pandang baru. Strategi untuk melaksanakan visi, misi dan tujuan dituangkan dalam Renstra 2015-2019. Paradigma baru yang dipandang tanggap terhadap perkembangan tersebut adalah outward looking, yaitu berorientasi kepada pelayanan Universitas

6

PGRI Semarang kepada pihak luar dengan memanfaatkan secara optimal potensi internal. B. Landasan Hukum

Rencana strategis Universitas PGRI Semarang Tahun 2015–2019 disusun berdasarkan : 1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945. 2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen. 4. Undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025. 5. Undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi. 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan. 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2008

tentang Guru. 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 37 tahun 2009

tentang Dosen. 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 4 tahun 2014

tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 10. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).

12. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 174/P/2014 tentang Penggabungan IKIP PGRI Semarang dan ATS yang diselenggarakan YPLP PT PGRI Semarang di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah menjadi Universitas PGRI Semarang yang diselenggarakan YPLP PT PGRI Semarang di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.

13. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI tahun 2013 14. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga YPLP PT PGRI

Semarang Tahun 2007 dan perubahannya tahun 2008.

7

15. Peraturan Yayasan nomor : 052.b/P.Y/U/Kpts/3.1/YPLP PT PGRI/IV/2014 tentang Statuta Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang.

C. Tujuan, Manfaat, dan Model 1. Tujuan

Penyusunan Rencana strategis Universitas PGRI Semarang tahun 2015–2019 dimaksudkan untuk memberikan gambaran jelas tentang masa depan Universitas PGRI Semarang yang ingin diwujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi beserta kebijakan strategis yang dikembangkan. Penyusunan rencana strategis Universitas PGRI Semarang tahun 2015–2019 bertujuan : a. memberikan acuan strategis bagi Pimpinan dan jajarannya dalam

mengimplementasikan program-program Universitas PGRI Semarang selama tahun 2015-2019 dalam rangka mewujudkan visi dan misi.

b. memberikan acuan bagi semua pemangku kepentingan (stakeholders) baik sektor swasta maupun pemerintah dalam membantu pelaksanaan program-program Universitas PGRI Semarang dalam mewujudkan visi dan misi.

c. memberikan acuan dalam penyusunan Rencana operasional tahunan (Renop) tahun 2015-2019

2. Manfaat

Rencana strategis bermanfaat : a. menjadi pedoman untuk mengantisipasi perubahan lingkungan yang

semakin kompleks. b. menuntun pelaksanaan program dan pencapaian hasil yang

diinginkan. c. mengarahkan peningkatan pelayanan Universitas PGRI Semarang

kepada masyarakat secara prima.

3. Model Model penyusunan Renstra 2015-2019 disajikan dalam gambar 1 berikut ini:

8

Landasan : Pancasila, UUD 1945, UU 20/2003, UU 12/2012, PP

19/2005, PP 74/2008, PP 37/2009, PP 4/2014, Perpres 8/ 2012,

AD/ART PGRI, AD/ART Yayasan, Statuta Universitas PGRI Semarang,

Rencana Induk Pengembangan

Visi

Tujuan

Sasaran

Strategi Kebijakan

Program Kegiatan

K

i

n

e

r

j

a

R E N O P

Laporan

Akunta

bilitas

Kinerja

Analisis Lingkungan: Internal dan

Eksternal

Gambar 1. Model Penyusunan Renstra 2015 -2019

Misi

9

BAB II SEJARAH, VISI, MISI DAN MOTO

A. Sejarah dan Dinamika UPGRIS

Sejarah panjang terbentuknya Universitas PGRI Semarang tidak akan lepas dari sejarah panjang perjuangan 10 Pengurus Daerah Tingkat I PGRI Provinsi Jawa Tengah yang bertekad membangun sebuah perguruan tinggi. Mereka adalah Taruna S.H., Drs. Is Riwidigdo, Drs. Karseno, Drs. R. Antonius Supardi H., Drs. Mochamad Oemar, Drs. Thomas Sabar Adiutomo, Drs. Abdul Latief Nawawi S.H., Drs. Seopardjo, Ny. Widayati Sumiyatun Soeharto, dan Drs. Teddy Iskandi.

Bersepuluh mereka membuat terobosan bersejarah dengan mendirikan sebuah yayasan bernama Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) IKIP PGRI Jawa Tengah. Dari yayasan dengan Akta Notaris Hadi Wibisono S.H. Nomor 52 tanggal 23 Juli 1981 kemudian berdiri sebuah tunas kecil bernama IKIP PGRI Jawa Tengah; sebuah titik yang kelak akan menjadi mula bagi terbentuknya lembaga pendidikan yang disegani ini.

Kendati demikian, membaca sejarah terbentuknya Universitas PGRI Semarang tidak akan cukup hanya dengan melihat bagaimana cara terbentuknya. Dalam sebuah perjalanan tentu ada kisah panjang,rentetan-rentetan kisah kecil yang menyertainya. Untuk itu, uraian mengenai Universitas PGRI Semarang akan dibagi dalam berbagai tahap supaya kristal-kristal perjuangannya dapat dicecap secara lebih mendalam.

1. Masa IKIP PGRI Jawa Tengah (23 Juli 1981-22 Juli 1984)

Semula Universitas PGRI Semarang terbentuk dalam format institut dengan nama perguruan tinggi IKIP PGRI Jawa Tengah. Pada awal pendirian, IKIP PGRI Jawa Tengah memiliki tiga fakultas, yakni Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), dan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK). Dari 3 (tiga) fakultas tersebut lahir beberapa program studi, di antaranya Bimbingan dan Penyuluhan, Civic Hukum, dan Pendidikan Olahraga. Terpilih sebagai rektor pertama adalah Drs. Thomas Sabar Adiutomo.

10

Pada masa kepemimpinan Thomas Sabar Adiutomo, kondisi perguruan tinggi masih sangat rapuh serta belum stabil. Pada masa inilah perjuangan dalam arti yang sebenarnya tengah dilakukan. Kampus yang digunakan sebagai tempat kuliah masih menyewa beberapa sekolah. Bahkan, para pegawai dan dosen pun diberikan honor sekadarnya. Namun demikian, justru dari titik perjuangan yang penuh keprihatinan inilah, pondasi awal sebuah perguruan tinggi yang kokoh tengah dibangun.

Berkat kerja keras para pendirinya, empat tahun berselang, pada tanggal 29 Agustus 1984, program studi Civic Hukum serta Bimbingan dan Penyuluhan memperoleh status “Terdaftar“ dengan nama program studi Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan (PMP-Kn) serta Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB). Seiring itu pula IKIP PGRI Jawa Tengah bermetamorfosa menjadi STKIP PGRI Jawa Tengah melalui Surat Keputusan Mendikbud RI nomor 0395/0/1984.

2. Masa STKIP PGRI Jawa Tengah (29 Agustus 1984 s.d. 05 Februari

1990) Pada periode kedua, di tahun 1991 STKIP PGRI Semarang

kembali menambah dua jurusan baru yaitu jurusan Pendidikan Biologi dan Pendidikan Fisika. Karenanya pada tahun 1991 IKIP PGRI Semarang memiliki 7 (tujuh) jurusan. Perkembangan yang pesat tersebut mendorong PD Tk. I PGRI Jawa Tengah membangunkan gedung megah berlantai 5 (lima). Pada tahun 1992 lima jurusan memperoleh status diakui yaitu jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan (PMP-KN), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), dan Pendidikan Matematika.

Pada tahun 1993 s.d.1997, Rektor dijabat oleh Prof. Drs. Satmoko, IKIP PGRI Semarang terus mengalami perkembangan, khususnya di bidang akademik. Di bawah kepemimpinannya, diupayakan pembenahan administrasi umum dan pembinaan kualitas akademik antara lain merintis penugasan dosen untuk studi lanjut dan peningkatan aktivitas penelitian.

11

3. Masa IKIP PGRI Semarang (5 Februari 1990-14 April 2014) IKIP PGRI Semarang merupakan format perguruan tinggi

sebelum terbentuknya Universitas PGRI Semarang. Format institut bertahan selama 24 tahun sebelum akhirnya berubah dalam format yang lebih besar, yakni format universitas. Karena begitu panjangnya, maka untuk melihat Universitas PGRI Semarang pada saat berbentuk IKIP PGRI Semarang perlu dibagi lagi menjadi tiga masa perkembangan.

4. Masa Tumbuh Kembang (5 Februari 1990-22 Juli 2001)

Masa tumbuh kembang IKIP PGRI Semarang terjadi dalam tiga periode rektor, yakni masa kepemimpinan akhir Taruna, SH ( s.d. 1993), masa kepemimpinan Prof. Drs. Satmoko (1993-1997) dan masa kepemimpinan Prof. Drs. Sugijono, M.Sc. (1997-2001). Pada masa kepemimpinan tiga rektor ini, IKIP PGRI Semarang terus melakukan pengembangan di berbagai lini. Pada masa akhir kepemimpinan Taruna, SH. Sebelum beliau terpilih sebagai Anggota DPR RI, pada tahun 1991, IKIP PGRI Semarang menambah dua program studi baru, yaitu Pendidikan Biologi dan Pendidikan Fisika. Satu tahun berselang, tepatnya pada tahun 1992, status “Diakui” turun dari pemerintah untuk lima program studi. Kelima program studi tersebut adalah Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB); Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan (PMP-KN); Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI); Pendidikan Bahasa Inggris (PBI); dan Pendidikan Matematika. Taruna, SH yang juga pengurus PGRI Provinsi Jawa Tengah mengakhiri masa tugasnya setelah membangun gedung 3 (tiga) lantai, selanjutnya melalui PGRI Provinsi Jawa Tengah membangunkan gedung kuliah 5 (lima) lantai yang diberi nama Gedung Guru yang sangat megah saat itu dan diresmikan oleh Mendikbud Fuad Hasan. Gedung Guru ini menjadi sangat monumental bagi tonggak perkembangan IKIP PGRI Semarang karena gedung ini dibangun sepenuhnya atas biaya PGRI Provinsi Jawa Tengah dan diperuntukkan sepenuhnya bagi IKIP PGRI Semarang.

Masa kepemimpinan Prof. Drs. Satmoko, ayahanda Mantan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dimulai tahun 1993. Sebagai seorang Guru Besar IKIP Semarang saat itu, penataan bidang akademik menjadi fokus pengembangan. Sekalipun secara fisik tidak ada pengembangan, namun di masa beliau IKIP PGRI Semarang terus tumbuh dan

12

berkembang, sehingga memiliki mahasiswa yang cukup besar dan menempatkan diri sebagai PTS yang cukup diperhitungkan.

Pencapaian tidak kalah gemilang diperoleh pada masa Prof. Drs. Sugijono, M.Sc. mulai tahun 1997, yang meneruskan pengembangan akademiknya melalui peningkatan mutu. Dengan usaha kerasnya berhasil mengantarkan enam program studi mendapatkan akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Keenam program studi tersebut adalah Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Program Studi Pendidikann Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Biologi. Di bawah kepemimpinan Prof. Drs. Sugijono, M.Sc. IKIP PGRI Semarang semakin kokoh sebagai PTS di Jawa Tengah.

5. Masa Penataan Mutu (23 Juli 2001-23 Juli 2009)

Masa penataan mutu terjadi pada masa kepemimpinan rektor Dr. Sulistiyo, M.Pd., selama 2 (dua) periode. Pada masa penataan mutu, kiblat kebjakan perguruan tinggi yang semula hanya mengedepankan pengembangan institusi mulai ditambah dengan penataan mutu institusi. Pada masa ini, IKIP PGRI Semarang berhasil mengembangkan 2 (dua) program studi baru, yakni D2 Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK) dengan izin Penyelenggaraan Surat Dirjen Dikti Nomor 1195/D/T/2003 dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan izin Penyelenggaraan Surat Dirjen Dikti Nomor 688/T/2004.

Dr. Sulistiyo, M.Pd. sebagai tokoh muda dan Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah sebagaimana pendahulunya Taruna, S.H., melakukan berbagai terobosan baik pengembangan mutu maupun sarana-prasarana. Di bawah kepemimpinan Dr. Sulistiyo, M.Pd, IKIP PGRI Semarang semakin dikenal luas oleh masyarakat tidak saja Jawa Tengah tetapi Indonesia. Untuk mendukung kualitas mutu internal, IKIP PGRI Semarang membangun mercusuar pertama berupa gedung 5 (lima) lantai berbentuk huruf “U” di tahun 2003 yang diberi nama Gedung Utama. Selain Gedung Utama, berdiri pula mercusuar berupa gedung perpustakaan berlantai 4 (empat) di tahun 2005. Tak cukup itu saja, IKIP PGRI Semarang kembali membangun mercusuar ketiga berupa gedung berlantai 7 (tujuh) yang diberi nama Gedung Pusat di tahun 2009.

13

Kualitas IKIP PGRI Semarang di bawah kepemimpinan Dr. Sulistiyo, MPd. semakin meningkat tidak saja melalui Akreditasi BAN PT, tetapi dengan prestasi mahasiswa di tingkat regional dan nasional seperti Juara 1 Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah dan Finalis Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional, Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingat Nasional, dll. Di samping itu pada 2 (dua) periode ini juga diperoleh beberapa pencapaian luar biasa, yaitu keluarnya izin penyelenggaraan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan ditunjuknya IKIP PGRI Semarang sebagai induk penyelenggara Sertifikasi Guru dalam Jabatan Rayon 139, dan Rektor IKIP PGRI Semarang sebagai Anggota Konsorsium Sertifikasi Guru. Bahkan satu hal yang tidak kalah monumental adalah lahirnya gagasan dan akhirnya berdiri Asosiasi LPTK Swasta Indonesia di IKIP PGRI Semarang yang anggotanya mencapai 250 lebih LPTK Swasta se-Indonesia. Alhasil IKIP PGRI Semarang tidak saja dikenal oleh seluruh LPTK Indonesia tetapi juga memiliki kontribusi besar bagi perjuangan LPTK Swasta Indonesia hingga seperti saat ini.

6. Masa Pengembangan Mutu Berbasis Karakter/Jatidiri (23 Juli

2009-16 April 2014) Masa pengembangan mutu IKIP PGRI Semarang berbasis

karakter terjadi pada masa kepemimpinan Rektor Dr. Muhdi, S.H., M.Hum. Di bawah kepemimpinan rektor Dr. Muhdi, SH., M.Hum. implementasi visi IKIP PGRI Semarang profesional dan berjatidiri dilaksanakan dengan lebih serius. Profesional ditandai dengan upaya peningkatan profesionalisme melalui peningkatan mutu, dan jati diri dilakukan melalui pendidikan karakter. Pengembangan mutu dilakukan dengan mengikuti perkembangan kebijakan pendidikan tinggi dan trend perkembangan perabadan yang tengah menuju abad sibernetik. Untuk menyambut perkembangan zaman, IKIP PGRI Semarang memulai mengembangkan teknologi sibernet dalam pengelolaan institusi. Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah dengan menerapkan sistem komputerisasi terpadu yang terhubung secara online dalam situs www.ikippgrismg.ac.id. Terobosan revolusioner dalam ranah sibernetik terus dilakukan dengan membangun Sistem Informasi Akademik secara online melalui www.sia.ikippgrismg.ac.id.

Pengembangan mutu dilakukan dengan menggelorakan slogan “Melaju dengan Mutu”, sehingga kebijakan peningkatan kualifikasi

14

dosen dan karyawan, pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, publikasi ilmiah dan sarana prasarana pendidikan digenjot. Di masa ini gairah studi lanjut dan penelitian sangat terasa, sehingga jumlah dosen studi lanjut dan lulus doktor meningkat tajam. Penelitian dan pengabdian masyarakat melalui digabungkannya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dalam LPPM mengalami kemajuan sangat pesat, terutama diperolehnya hibah-hibah penelitian dan pengabdian masyarakat. Pada tahun 2011 LPPM IKIP PGRI Semarang meraih katagori Madya bersama 4 (empat) PTS lain di Jawa Tengah. Di samping itu juga dilakukan pembentukan beberapa lembaga pendukung di antaranya: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi Guru (LP3G); Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pelayanan Bahasa (P4B); dan Pusat Pengembangan dan Layanan Psikologi (P2LP). Pada masa ini juga dikembangkan program kerjasama internasional dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang menghasilkan terobosan besar bagi mahasiswa untuk melakukan kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Internasional dengan mengajar di sekolah-sekolah di Malaysia.

Untuk mencapai visi jatidiri, dikembangkan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan mata kuliah, kegiatan kemahasiswaan dan kehidupan kampus. Calon mahasiswa di samping dites kepribadiannya, setelah masuk mahasiswa baru juga diberikan pelatihan kepribadian melalui Training ESQ 165, yang selanjutnya mulai tahun 2013 dikembangkan training kepribadian IKIP PGRI Semarang dengan nama PIESQ Manajemen 3.0. Penerapan pendidikan karakter Semarang menempatkan IKIP PGRI Semarang menjadi 50 (lima puluh) PT penerima hibah sebagai perintis Pendidikan Karakter di PT. Sebagai apresiasi dan motivasi kepada sekolah yang melaksanakan pendidikan karakter sejak tahun 2011 diselenggarakan IKIP PGRI Semarang Character Award.

Prestasi mahasiswa IKIP PGRI Semarang di bidang akademik, Seni dan Olah Raga semakin meningkat, sehingga berbagai kejuaraan tingkat regional dan nasional diraih. Dalam pemilihan mahasiswa berprestasi, IKIP PGRI Semarang selalu memenangi ajang bergengsi. Demikian juga dalam Program Kreativitas Mahasiswa, IKIP PGRI Semarang setiap tahun lolos dan masuk ke pimnas dan berprestasi seperti menjadi juara favorit, dan pada tahun 2013 menjadi peraih hibah PKM terbanyak se-Kopertis Wilayah VI. Di bidang Seni dan Olah Raga,

15

berbagai prestasi diraih baik tingkat regional dan nasional, seperti penulisan cerpen, lomba monolog, catur dalam Peksiminas dan Pomnas. Demikian juga cabang lain seperti taekwondo, karate, pencak silat, futsal, menyanyi keroncong, pop, dangdut, foto, poster, baca puisi dll, dalam ajang Porsenasma, Peksimida, Pomda dan ajang lainnya.

Pengembangan sarana-prasarana terus dilakukan dengan menambah beberapa mercusuar IKIP PGRI Semarang baru di beberapa titik. Di sebelah Gedung Perpustakaan, dibangun 5 (lima) lantai Gedung Pascasarjana, dan menambah 1 (satu) lantai Gedung Perpustakaan menjadi 5 (lima) lantai. Tepat pada titik tengah kampus IKIP PGRI Semarang, di antara Gedung Pusat dan Gedung Utama, dibangun balairung dengan kapasitas 3.000 orang dilengkapi sound dan lampu panggung yang sangat memadai sebagai pusat berkegiatan sivitas akademika. Di samping itu dibangun Kampus 2 dan wisma P4G (wisma Universitas PGRI Semarang) di Jalan Sriwijaya Semarang. IKIP PGRI Semarang juga menyiapkan pengembangan Kampus 3 di dekat kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Seiring penggabungan IKIP PGRI Semarang dan ATS, sedang dibangun Kampus 4 di Bendan Duwur di atas lahan 21.000 m2 untuk Laboratorium Teknik Sipil, Teknik Mesin dan Teknik Elektro Fakultas Teknik.

Pada masa ini pertumbuhan aset IKIP PGRI Semarang sangat cepat. Jumlah kepemilikan aset dan kekayaan meningkat dua kali lipat lebih dari pencapaian gemilang pada masa sebelumnya. Di samping aset yang meningkat tajam, pada masa pengembangan mutu juga diperoleh sejumlah pencapaian besar dalam pengembangan program studi. Terdapat empat program studi baru yang turun izin pelaksanaannya, yaitu Manajemen Pendidikan (S2), Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD), Pendidikan Ekonomi, dan Pendidikan Teknologi dan Informasi (PTI). Atas dorongan sivitas akademika untuk mengembangkan perguruan tinggi yang lebih besar lagi, IKIP PGRI Semarang pada periode ini mengajukan izin perubahan bentuk menjadi Universitas PGRI Semarang. Dalam masa pengajuan izin perubahan IKIP PGRI Semarang menerima penyerahan untuk bergabung Akademi Teknologi Semarang (ATS) yang selanjutnya diusulkan penggabungan dengan IKIP PGRI Semarang dalam perubahan bentuk menjadi Universitas.

16

7. Masa Universitas PGRI Semarang (17 April 2014-Sekarang) Universitas PGRI Semarang terbentuk pada tanggal 17 April

2014 dengan turunnya SK Mendikbud Nomor 143/P/2014. Untuk memahami perkembangan masa universitas, perlu dilakukan pembagian masa tumbuh kembang, yakni Masa Penggabungan Perguruan Tinggi dan Masa Pengembangan Universitas PGRI Semarang. a. Masa Penggabungan Perguruan Tinggi

Universitas PGRI Semarang merupakan perubahaan dan sekaligus penggabungan dari dua perguruan tinggi, yaitu IKIP PGRI Semarang dan Akademi Teknologi Semarang (ATS). IKIP PGRI Semarang dan ATS sebagai sesama perguruan tinggi swasta, sejak awal mula sudah memiliki hubungan baik. Hubungan baik tersebut terus diikuti komunikasi yang berkelanjutan sehingga dalam perjalanannya, ketika melihat rencana perubahan IKIP PGRI Semarang menjadi universitas, ATS memutuskan untuk bergabung di bawah panji YPLP PT PGRI Jawa Tengah.

Akademi Teknologi Semarang (ATS) yang berdiri pada tahun 1979 beralamat di Jln.Cinde Raya No.27 Semarang, di bawah Yayasan Pendidikan Teknologi Semarang dengan Akte Notaris Ny. Titi Ananingsih Soegiharto, SH Nomor : 143, tanggal 26 April 1979. Ketua : Drs. Soerjadi Hadi Prayitno, Sekretaris : Drs. Sentanoe, Bendahara : Drs. H. Soeparno, Anggota : Ir. Marimin Soemardjo dan Drs. G. Soejadi.

ATS memiliki dua jurusan yaitu Teknik Sipil dan Teknik Mesin dengan Izin Operasional Kopertis Wilayah VI Nomor: 465/K/Kpt/VI/1979 tanggal 1 Juni 1979. ATS dipimpin oleh Ir. Widjatmoko sebagai Direktur. Status Terdaftar setingkat Sarjana Muda sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0194/FO/1981 tanggal 8 Juni 1981. Penyesuaian jalur, jenjang dan program Pendidikan/Program Studi status Terdaftar DIPLOMA III sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0395/0/1984.

Tahun 1984 Jurusan Teknik Elektro Diploma III (D3) dibuka dengan status terdaftar dengan Izin Operasional Kopertis Wilayah VI Surat Nomor: 435/K/18/Kop.IV/1984 Tanggal 1 Maret 1984 bedasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0125/O/87 Tanggal 11 April 1987. Mulai Tanggal 4 Oktober

17

1994 Kampus Akademi Teknologi Semarang pindah dan menempati kampus sendiri seluas 2,1 Ha. Di kawasan Perguruan Tinggi Swasta Kopertis VI di Jalan Pawiyatan Luhur III kelurahan Bendan Duwur, kecamatan Gajahmungkur - Semarang Selatan. Pada tahun 2002, status 3 (tiga) program studi (Teknik Sipil, Mesin dan Elektro) Akademi Teknologi Semarang mendapat Sertifikat Akreditasi BAN-PT (terakreditasi).

Akte perubahan Yayasan Pendidikan Teknologi Semarang (menyesuaikan Undang-Undang Yayasan Tahun 2004) dengan Akte Notaris AM. Lanny Widjaja, SH. Nomor : 09 tanggal 14 mei 2011 dengan perubahan susunan pengurus, Pembina : Ketua Ir. Marimin Soemardjo, Anggota 1 Drs. Sentanoe, Anggota 2 Hj. Krisni Bernharti. Pengesahan Yayasan Pendidikan Teknologi Semarang, oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-5288.AH.01.04 Tahun 2011, tanggal 01 Agustus 2011.

Menyadari perkembangan ATS semakin kurang menggembirakan, maka Direktur ATS Drs. Bambang Supriyadi, M.P. menyampaikan kepada Rektor IKIP PGRI Semarang Dr. Muhdi, SH., M.Hum. bahwa maksud Yayasan Pendidikan Teknologi Semarang ingin menghentikan Yayasannya dan menyerahkan ATS di bawah YPLP Perguruan Tinggi PGRI Semarang yang dianggap memiliki visi dan misi sama dan diyakini mampu mengembangkan ATS bergabung dengan IKIP PGRI Semarang yang akan melakukan perubahan bentuk menjadi Universitas. Pembicaraan dilanjutkan dengan Ir. Marimin Soemardjo sebagai ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Semarang. Selanjutnya Dr. Muhdi, SH., M.Hum., melaporkan dan memohon kepada Pembina dan Ketua YPLP Perguruan Tinggi PGRI Semarang akan maksud Yayasan Pendidikan Teknologi Semarang .

Setelah dilakukan beberapa kali pertemuan antara Pengurus YPLP Perguruan Tinggi PGRI Semarang, Rektor dengan Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Semarang dan Direktur, disepakati bahwa Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Semarang menyerahkan sepenuhnya ATS untuk berada di bawah pengelolaan YPLP Perguruan Tinggi PGRI Semarang. Peleburan Yayasan Pendidikan Teknologi Semarang ke dalam Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi PGRI Semarang, dengan Akta Notaris Tri Joko Subandrio, SH. Nomor : 5, terjadi pada tanggal

18

6 Desember 2012, disahkan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-AH. 01.06.-504, tanggal 03 Juli 2013, dimuat dalam Berita Negara RI tanggal 19 November 2013 No. 93. Mulai Januari 2013, kegiatan akademik mulai dilaksanakan di kampus IKIP PGRI Semarang Jl. Lontar No. 1 Sidodadi Timur / Dr Cipto Semarang. Sampai dengan bulan Juni 2013, jumlah lulusan Akademi Teknologi Semarang adalah 1.717. Adapun alumni terdiri atas 459 lulusan Teknik Sipil, 731 lulusan Teknik Mesin dan 527 lulusan Teknik Elektro.

Sesuai SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 143/P/2014 tanggal 17 April 2014, IKIP PGRI Semarang dan ATS bergabung menjadi UNIVERSITAS PGRI SEMARANG. Seiring dengan turunnya SK Kemdikbud tentang perubahan bentuk IKIP PGRI Semarang menjadi Universitas PGRI Semarang, ATS tidak lagi menjadi perguruan tinggi saudara seatap, tetapi berubah menjadi pilar baru yang menggawangi Fakultas Teknik.

b. Masa Tumbuh Kembang Universitas

Universitas PGRI Semarang memiliki masa tumbuh kembang yang sangat pesat. Perguruan tinggi yang ketika masih berbentuk IKIP PGRI Semarang hanya memiliki 4 (empat) fakultas, kini bertambah menjadi 5 (lima) fakultas dan 1 (satu) program pascasarjana. Kelima fakultas tersebut, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP); Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan (FPIPSKR); Fakultas Pendidikan Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Informasi (FPMIPATI); Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS); Fakultas Teknik (FT); dan Program Pascasarjana.

Perkembangan fakultas ditandai pula dengan perkembangan program studi yang semula hanya 9 program studi dan 1 program pascasarjana, kini bertambah menjadi 2 program pascasarjana, 20 program sarjana, dan 3 program diploma III. Dua program pascasarjana tersebut adalah S2 Manajemen Pendidikan dan S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Tiga program diploma terdiri dari D3 Teknik Sipil, D3 Teknik Mesin, D3 Teknik Elektronika.

Dua puluh program sarjana terbagi dalam dua rumpun besar, yaitui kependidikan dan non kependidikan. Program sarjana kependidikan terdiri atas Psikologi Bimbingan dan Konseling (BK),

19

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, S1 Pendidikan Fisika, S1 Pendidikan Teknologi Informasi (PTI). Sementara itu program sarjana non kependidikan terdiri atas Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Lingkungan, Teknologi Pangan, Arsitektur, dan Informatika.

B. Nilai Dasar UPGRIS

Nilai dasar UPGRIS adalah menjadi the meaning university, sebagai pemberi, pencipta dan penjaga makna kehidupan

C. Visi UPGRIS Menjadi Universitas yang unggul dan berjati diri

D. Misi UPGRIS

Misi UPGRIS adalah menyelenggarakan caturdarma (pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan peneladanan) untuk membentuk insan cendekia dan pemimpin yang unggul dan berkarakter kebangsaan bagi kemaslahatan hidup dan kehidupan.

E. Tujuan UPGRIS

1. Membentuk insan cendekia yang berketuhanan, unggul, dan berkarakter, untuk kemaslahatan hidup dan kehidupan.

2. Membentuk pemimpin yang unggul dan berkarakter kebangsaan. 3. Mengembangkan dan menyebarkan kebajikan ilmu pengetahuan,

teknologi, budaya, dan seni dengan wawasan global, komitmen nasional, dan kearifan lokal.

4. Membangun kehidupan bermartabat melalui caturdarma: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyararakat, serta peneladanan.

20

F. Makna Nilai Dasar dan Visi UPGRIS 1. Makna Nilai Dasar

Keberadaan UPGRIS diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kehidupan, berinovasi menciptakan hal-hal baru bagi kemaslahatan masyarakat, dan mampu menjaga makna kehidupan yang berkeadaban.

2. Makna Visi Visi merupakan cita-cita masa depan yang diinginkan oleh

suatu organisasi. Melalui pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan terhadap visi diharapkan menumbuhkan motivasi dan komitmen segenap organisasi untuk mewujudkannya. Terwujudnya UPGRIS sebagai The Meaning university mempunyai makna bahwa kehadiran UPGRIS di tengah masyarakat dapat memberikan kemaslahatan bagi hidup dan kehidupan. Artinya, kehadiran UPGRIS di tengah-tengah masyarakat harus mampu menjadi pemberi, pencipta, dan penjaga makna kehidupan.

Terwujudnya Universitas PGRI Semarang yang unggul mengandung makna terbaik. UPGRIS berusaha menjadi pelopor dalam riset dan pengembangan, serta memiliki daya juang dan pengabdian. UPGRIS juga memiliki tradisi membangun keunggulan atas sumber daya dan potensinya dengan pengakuan mendunia. Selain itu, UPGRIS tumbuh dengan tradisi inovasi untuk kemanfaatan kemajuan iptek yang berbudaya dan berkeadaban.

Terwujudnya Universitas PGRI Semarang yang berjati diri mengandung makna bahwa UPGRIS mengedepankan nilai- nilai luhur bangsa, nasionalisme, potensi masyarakat dan konsistensi untuk membangun kehidupan yang lebih baik (fid-dunya hasanah), memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi kehidupan melalui pendidikan, penelitian, pengabdian, dan peneladanan.

21

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

Sebelum ditetapkan tujuan dan sasaran, terlebih dahulu

dilakukan evaluasi terhadap kondisi yang ada pada saat disusun Renstra. Dalam hal ini digunakan metode analisis SWOT, agar arah perencanaan benar-benar tepat sesuai kondisi yang ada.

A. Analisis Lingkungan Internal 1. Kekuatan (S)

a. Brand Image. 1) Nama Universitas PGRI Semarang sudah dikenal di tingkat

regional, nasional, maupun internasional. 2) Universitas PGRI Semarang dimiliki oleh organisasi PGRI

Provinsi Jawa Tengah, pembinaannya dilakukan oleh YPLP PT PGRI Semarang, menjadikan Universitas PGRI Semarang terlindungi dan terjaga keberlangsungannya.

3) Dukungan yang kuat dari organisasi PGRI, mulai Pengurus Besar, Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga tingkat Ranting.

4) Lulusan Universitas PGRI Semarang kompeten, dikenal masyarakat dan mampu bersaing. Hasil survei menunjukkan bahwa, kompetensi pedagogik, profesional, dan sosial dalam kategori baik, dan kompetensi kepribadian dalam kategori sangat baik.

5) Universitas PGRI Semarang dipercaya oleh pemerintah antara lain sebagai penyelenggara Sertifikasi Guru (Portofolio dan PLPG) tahun 2009 sampai sekarang, penyelenggara Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prodi BK, Bahasa Inggris dan PPKn tahun 2012 - 2013, S1 Pendidikan Guru Dalam Jabatan, berbagai BINTEK, DIKLAT fungsional, program Pascasarjana, dan penerima hibah Pendidikan Karakter Perguruan Tinggi tahun 2012.

6) Kampus Universitas PGRI Semarang sangat strategis berada di tengah kota dan mudah dijangkau transportasi.

7) Semua program studi sudah terakreditasi.

22

8) Kekompakan tiga komponen (PGRI Provinsi Jawa Tengah, YPLP PT PGRI Semarang dan Universitas PGRI Semarang) merupakan kekuatan organisasi yang solid.

9) Dukungan yang kuat PGRI Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. 10) Universitas PGRI Semarang mempunyai jaringan yang sangat

luas terpelihara dan efektif baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

11) Secara kelembagaan mendapat dukungan infrastruktur, keuangan, dan kebijakan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Semarang.

b. Sumber Daya Manusia

1) Dosen a) Rasio dosen mahasiswa memadai. b) Kompeten sesuai ketentuan. c) Kinerja, dedikasi, loyalitas, motivasi dan semangat kerja

tinggi. d) Berkualifikasi pendidikan S-2 dan S3. e) Kesejahteraan terjamin.

2) Karyawan

a) Loyal, disiplin, tertib dan jujur, sehingga mampu memberikan pelayanan dan kinerja yang prima.

b) Komitmen“Excellent Service for All”. c) Kesejahteraan terjamin.

3) Mahasiswa dan Alumni

a) Produktivitas kelulusan tinggi. b) Daya serap lulusan tinggi. c) Motivasi belajar tinggi d) Jumlah yang besar. e) Prestasi tingkat regional maupun nasional baik. f) Animo calon mahasiswa semakin tinggi dan berkualitas. g) Mahasiswa berasal dari seluruh wilayah Indonesia. h) Jumlah alumni yang besar, tersebar di seluruh wilayah

Indonesia dan luar negeri

23

i) Organisasi Alumni dengan struktur yang kuat mulai dari tingkat pusat sampai daerah dengan aktivitas tinggi.

j) Alumni dipercaya masyarakat, banyak yang menduduki posisi strategis di dunia kerja.

c. Bidang Keilmuan (Program Studi)

1) Universitas dan semua program studi terakreditasi. 2) Pilihan Program studi diminati masyarakat. 3) Kurikulum mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia (KKNI). 4) Kurikulum memuat nilai-nilai karakter UPGRIS (Unggul, Peduli,

Gigih, Religius, dan Sinergis). 5) Peninjauan kurikulum dilakukan secara berkala, sekurang-

kurangnya sekali dalam 2 (dua) tahun untuk menyesuaikan tuntutan perkembangan zaman.

d. Pendidikan dan Pembelajaran

1) Perencanaan dan perangkat pembelajaran tersusun baik. 2) Kalender akademik terbit setiap semester. 3) Jadwal perkuliahan tersusun rapi dan komprehensif. 4) Proses pembelajaran didukung kelengkapan multi media dan

buku referensi yang memadai. 5) Jumlah tatap muka sesuai ketentuan. 6) Kegiatan pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan komunikatif.

e. Penelitian

1) Motivasi meneliti tinggi. 2) Kualitas dan kuantitas penelitian terus meningkat dari tahun ke

tahun. 3) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

dengan kategori Madya. 4) LPPM dilengkapi dengan pusat-pusat studi/kajian yang mampu

menjawab persoalan masyarakat. 5) Layanan LPPM optimal.

f. Pengabdian kepada Masyarakat

1) Motivasi pengabdian kepada masyarakat tinggi. 2) Hubungan sivitas akademika dan masyarakat baik.

24

3) Jumlah dan kualitas pengabdian kepada masyarakat meningkat.

4) Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata sesuai kebutuhan masyarakat (vokasi, posdaya, tematik, Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat).

5) Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota memberikan kepercayaan tinggi dalam penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat.

6) Penulisan artikel di jurnal pengabdian masyarakat meningkat.

g. Peneladanan 1) Peneladanan menjadi salah satu darma Universitas. 2) Peneladanan menjadi komitmen seluruh civitas akademika. 3) Peneladanan terintegrasi dalam proses pembelajaran dan

kegiatan kemahasiswaan. 4) Peneladanan dilakukan dalam bentuk pembiasaan tutur kata,

sikap dan perilaku sivitas akademika

h. Organisasi dan Manajemen 1) Tata kelola organisasi efektif dan akuntabel. 2) Struktur dan budaya organisasi mampu mendukung

manajemen yang efektif dan dinamis. 3) Alternatif sumber pendanaan selain dari mahasiswa. 4) Lembaga Penjaminan Mutu Universitas berkinerja baik.

i. Sarana Prasarana

1) Gedung perkuliahan dan perkantoran memadai. 2) Tersedia Laboratorium representatif di setiap Program Studi. 3) Perpustakaan modern dengan koleksi buku dan referensi yang

lengkap. 4) Laboratorium Micro Teaching dengan perlengkapan mutakhir. 5) Hotspot 24 jam di area kampus. 6) Tersedia Software dan hardware E-learning. 7) Sistem Informasi Akademik integratif. 8) Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) memadai. 9) Klinik kampus melayani mahasiswa, dosen, karyawan beserta

keluarga.

25

10) Upradio, stasiun radio profesional yang mendukung penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta pendidikan karakter .

2. Kelemahan (W)

a. Sumber Daya Manusia 1) Dosen

a) Kualifikasi Dosen yang menyandang Guru Besar masih kurang.

b) Jabatan akademik dosen pada tingkat Asisten Ahli dan Lektor banyak, sedangkan untuk Lektor Kepala cukup.

c) Kemampuan Dosen dalam berbahasa asing masih kurang.

2) Tenaga Administrasi

a) Inovasi dan kemampuan mengatasi permasalahan kerja belum optimal.

b) Kualifikasi tenaga administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan pengelolaan aset sebagian belum memenuhi standar.

c) Penerapan teknologi informasi pendukung sebagian belum optimal.

3) Mahasiswa

a) Kegiatan akademik mandiri belum optimal. b) Tidak semua mahasiswa aktif dalam kegiatan

kemahasiswaan. c) Kemampuan berbahasa asing, sebagian mahasiswa

masih kurang. d) Kemampuan membaca dan menulis ilmiah mahasiswa

belum optimal.

4) Lulusan a) Data keterserapan lulusan belum akurat. b) Kemampuan profesi sebagai pengajar sebagian belum

optimal. c) Jiwa enterpreneurship untuk menciptakan peluang kerja

kurang.

26

d) Keberanian untuk bersaing dengan masyarakat Asean masih perlu ditingkatkan.

e) Lulusan belum sepenuhnya memberikan kontribusi kepada pengembangan universitas.

b. Bidang Keilmuan (Program Studi)

1) Konsitensi dan kedalaman menjabarkan perangkat pembelajaran belum optimal.

2) Interaksi dan kerja sama antar disiplin ilmu belum optimal. 3) Budaya akademik perlu ditingkatkan. 4) Kegiatan dan produk akademik perlu ditingkatkan.

c. Pendidikan dan Pembelajaran

1) Pembuatan bahan ajar dan buku referensi perlu ditingkatkan. 2) Inovasi dan kreativitas dosen kurang merata. 3) E-learning belum dimanfaatkan secara optimal. 4) Kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat masih kurang sinergis. 5) Teknologi dan sistem informasi belum dimanfaatkan secara

optimal.

d. Penelitian 1) Kemampuan meneliti dosen belum merata. 2) Belum memiliki jurnal penelitian yang terakreditasi. 3) Publikasi ilmiah internasional bereputasi masih kurang. 4) Belum banyak hasil penelitian yang dimanfaatkan dunia

usaha dan industri.

e. Pengabdian pada Masyarakat 1) Kemampuan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat

dosen belum merata. 2) Belum memiliki jurnal pengabdian kepada masyarakat yang

terakreditasi. 3) Belum banyak hasil pengabdian kepada masyarakat

dimanfaatkan dunia usaha dan industri

f. Peneladanan 1) Standarisasi peneladanan belum dibukukan.

27

2) Sosialisasi peneladanan kepada seluruh civitas akademika perlu ditingkatkan.

3) Perlu dibentuk unit penanggungjawab.

g. Organisasi dan Manajemen 1) Kerja sama dengan pihak luar belum maksimal. 2) Sistem penjaminan mutu yang diterapkan belum berjalan

sebagaimana mestinya. 3) Sistem manajemen (SDM, keuangan, aset dan fasilitas)

belum memenuhi ketentuan Good Governance University.

h. Sarana dan Prasarana 1) Sarana Parkir belum memadai. 2) Tata kelola sarana dan prasarana belum optimal. 3) Pemanfaatan sarana dan prasarana tertentu belum optimal 4) Ruang terbuka dan sarana pendukungnya belum memadai. 5) Rasio Laboratorium Micro Teaching dengan jumlah

mahasiswa belum ideal. 6) Ruang ujian skripsi perlu ditambah.

i. Sumber Dana

1) Sumber dana penyelenggaraan pendidikan sebagian besar bersumber dari mahasiswa.

2) Kapasitas lembaga usaha komersial perlu ditingkatkan.

B. Analisis Lingkungan Eksternal 1. Peluang (O)

a. Kependudukan 1) Kepercayaan masyarakat terhadap Universitas PGRI

Semarang sangat tinggi. 2) Jumlah peminat tiap program studi sangat tinggi. 3) Lulusan mudah mendapatkan pekerjaan. 4) Jumlah alumni yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia. 5) Besarnya jumlah animo mahasiswa untuk kuliah di Semarang

semakin meningkat. 6) Kehidupan berbangsa dan bernegara semakin demokratis.

28

7) Kebutuhan sumber daya manusia yang juga terus meningkat secara kualitas dan sinergi terhadap kebutuhan pembangunan nasional dan global.

b. Sosial Ekonomi Masyarakat

Keterbatasan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya akan mendorong mereka mencari program studi yang murah dan mudah bekerja.

c. Peraturan Perundang-undangan

Tuntutan peningkatan kualitas S1 bagi guru-guru PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA merupakan peluang untuk membuka program studi baru.

d. Teknologi

1) Kemajuan teknologi menjadi peluang untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran.

2) Pembangunan (nasional dan global) yang terus meningkat pada umumnya sangat membutuhkan pengembangan IPTEK.

3) Perkembangan IPTEK semakin cepat.

e. Organisasi 1) Banyak sekolah PGRI yang dikelola oleh organisasi PGRI

menjadi peluang bagi Universitas PGRI Semarang. 2) Posisi yang menguntungkan dalam persaingan antar

Perguruan Tinggi di tingkat regional pada khususnya dan nasional pada umumnya, karena dukungan PGRI di seluruh daerah.

3) Terbukanya peluang kerjasama dengan perguruan tinggi nasional dan internasional untuk pengembangan kualitas pendidikan.

f. Peraturan perundang-undangan dan kebijakan Pemerintah dalam pembangunan pendidikan dan pengembangan profesi guru, menjadikan guru sebagai profesi yang terhormat.

g. Mempunyai peluang yang besar untuk memperoleh Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), karena memiliki Sentra HaKI.

29

2. Ancaman (T) a. Sosial Ekonomi

1) Pertumbuhan ekonomi masyarakat tidak mampu mengikuti tuntutan kualitas perguruan tinggi.

2) Rendahnya pendapatan perkapita masyarakat akan menurunkan motivasi melanjutkan studi di perguruan tinggi.

3) Banyaknya lulusan perguruan tinggi yang belum terserap di dunia kerja, mempengaruhi menurunnya motivasi melanjutkan studi di perguruan tinggi.

b. Mahasiswa 1) Menyebarnya nilai-nilai fanatisme dan radikalisme yang

berdampak pada lunturnya nilai-nilai kebangsaan dalam masyarakat.

2) Merebaknya gaya hidup yang konsumeristik dan hedonistik. 3) Merebaknya peredaran narkoba dan zat adiktif. 4) Menurunnya wawasan kebangsaan, nilai kejuangan, dan

apresiasi terhadap budaya nasional di kalangan generasi muda.

c. Pesaingan 1) Banyaknya perguruan tinggi yang membuka program studi

yang sejenis. 2) Terbatasnya alokasi bidik misi bagi perguruan tinggi swasta. 3) Perguruan Tinggi lain yang memiliki potensi sumber dana yang

cukup tinggi untuk penelitian dan pengembangan pendidikan bersumber dari Pemerintah, Industri maupun Luar Negeri.

4) Persaingan dengan perguruan tinggi asing semakin meningkat. 5) Munculnya perguruan tinggi di daerah-daerah sebagai dampak

dari otonomi daerah. 6) Semakin banyak dibuka lembaga pendidikan tinggi kejuruan

(akademi dan politeknik) dan Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) sebagai dampak dari tuntutan dunia kerja.

7) Cepatnya perguruan tinggi lain dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kepemilikan teknologi.

30

C. Faktor Kunci Keberhasilan Dari hasil analisis lingkungan yang telah dilakukan, dapat

diidentifikasi faktor kunci keberhasilan sebagai berikut : 1. Sumber Daya Manusia yang berkualitas 2. Sistem penjaminan mutu yang akuntabel 3. Organisasi yang sehat dan tatakelola akademik dan non akademik yang

transparan dan akuntabel 4. Meningkatnya Kualitas Lulusan 5. Meningkatnya Kemandirian Organisasi dan Jaringan Kerjasama di

Tingkat Nasional dan Regional. 6. Terselenggaranya Catur Dharma Universitas berbasis sistem

manajemen mutu. 7. Meningkatnya kuantitas dan kualitas Penelitian dan Pengabdian pada

Masyarakat.

31

BAB IV TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN

A. Kelembagaan

a) Tujuan: menata kelembagaan yang berkinerja efisien dan efektif dalam mewujudkan visi dan misi universitas.

b) Sasaran kelembagaan adalah menciptakan tatakerja semua komponen secara efisien dan efektif yang mampu mewujudkan visi dan misi universitas.

c) Kebijakan untuk menyusun struktur kelembagaan yang ramping, berdaya guna dan berhasil guna.

d) Program 1. Menata struktur Universitas, pola hubungan dengan Yayasan

dan Organisasi PGRI. 2. Meningkatkan kinerja kelembagaan di Universitas sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya. 3. Membentuk unit khusus yang bertanggungjawab terhadap

pelaksanaan peneladanan.

B. Akademik a) Tujuan: meningkatkan penyelenggaraan dan pengembangan

akademik. b) Sasaran : seluruh civitas akademik. c) Kebijakan:

1) penyempurnaan sistem penerimaan mahasiswa baru 2) peningkatan mutu soal 3) penerapan sistem one day service. 4) membangun jejaring dalam peningkatan kualitas mutu dan

layanan pembelajaran. 5) meningkatkan kualitas dosen dalam pembelajaran yang

berorientasi pada student centre learning. 6) memenuhi rasio dosen dan mahasiswa yang ideal sesuai

ketentuan. 7) meningkatkan sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru

yang efektif, efisien dan berkualitas. 8) meningkatkan jumlah dosen yang berkualifikasi doktor.

32

9) meningkatkan kualitas dosen dalam penelitian, pengabdian dan penulisan Jurnal.

10) membuka fakultas dan program studi baru. 11) meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa dalam

memperoleh berbagai skim hibah kompetitif. 12) meningkatkan indek prestasi mahasiswa secara bertahap

sampai mencapai rata-rata 3,50. 13) penerapan kurikulum KBK mengacu KKNI dan SNDIKTI. 14) pemberlakuan reward system

d) Program: 1) memotivasi dosen untuk studi lanjut S3 setiap tahunnya satu

program studi minimal satu orang. 2) Mengikuti program magang. 3) Exchange lecturer. 4) mengajukan pembukaan fakultas dan program studi baru

sesuai studi kelayakan. 5) pelaksanaan kurikulum mengacu KKNI dan pemenuhan

SNPT yang didukung oleh kemampuan dosen yang profesional, fasilitas pembelajaran yang lengkap dan pemanfaatan IT dalam pembelajaran.

6) monitoring dan evaluasi tentang pelaksanaan KKNI dan SNPT sebagai bahan pengkajian dan penyempurnaan.

7) memotivasi mahasiswa untuk mengajukan proposal dan memperoleh skim hibah kompetitif.

8) peningkatan secara bertahap prestasi mahasiswa mencapai IP rata-rata 3,5 pada tahun 2019 dengan masa study rata-rata 4 tahun yang unggul dan berkarakter.

9) memfasilitasi dan mewajibkan dosen dalam penguasaan bahasa Inggris sampai memperoleh Toefl 500 pada tahun 2019.

10) memfasilitasi dan memotivasi dosen dalam penelitian dan pengabdian.

11) memfasilitasi dan memotivasi dosen untuk menulis di jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi, antara lain terindeks Scoopus.

12) Penyediaan reward bagi dosen/ karyawan/mahasiswa yang berprestasi.

33

C. Kemahasiswaan a) Tujuan: meningkatkan pengembangan multiple kompetensi dan

bakat khusus mahasiswa. b) Sasaran: seluruh mahasiswa dan dosen pembimbing. c) Kebijakan:

1) meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan kemahasiswaan.

2) meningkatkan kualitas dosen pembimbing. 3) meningkatkan mengembangkan multiple kompetensi dan

bakat khusus mahasiswa. d) Program:

1) secara bertahap meningkatkan jumlah mahasiswa. 2) membangun budaya akademik mahasiswa melalui forum dan

aktifitas ilmiah di dalam maupun di luar kampus. 3) mengembangkan multiple kompetensi mahasiswa melalui

kegiatan kurikuler dan non kurikuler. 4) melakukan pemetaan bakat khusus mahasiswa setiap tahun. 5) melatih pembimbing akademik dan non akademik. 6) melakukan monitoring dan evaluasi Organisasi Mahasiswa

(Ormawa) dan Lembaga Mahasiswa (Lemawa) secara sistemik dan berkelanjutan.

7) Menyusun panduan pengembangan kegiatan kemahasiswaan.

D. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

a) Tujuan: meningkatkan kualitas profesional dan kompetensi SDM (pendidik dan tenaga kependidikan) menuju tercapainya Universitas yang unggul dan berjatidiri.

b) Sasaran: seluruh pendidik dan tenaga kependidikan serta tenaga kerja penunjang.

c) Kebijakan: Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis

yang telah ditetapkan adalah : 1. Peningkatan kualitas dosen melalui studi lanjut 2. Peningkatan jumlah Guru Besar dan dosen tersertifikasi 3. Pengembangan kompetensi dosen melalui pelatihan/seminar

nasional dan internasional

34

4. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan melalui pelatihan dan pendidikan.

d) Program: 1. Studi lanjut S-3 dalam negeri 2. Studi lanjut S-3 luar negeri 3. Program pengembangan Guru Besar 4. Sertifikasi dosen 5. Kerjasama mendatangkan dosen tamu dari luar negeri 6. Pelatihan Pekerti 7. Pelatihan AA 8. Pelatihan pendidikan karakter 9. Seminar lokal dan regional 10. Seminar nasional 11. Seminar internasional 12. Pelatihan dan tes TOEFL 13. Pelatihan tenaga kependidikan 14. Pelatihan tenaga fungsional 15. Studi lanjut tenaga kependidikan 16. Penyusunan peraturan pembinaan kepegawaian 17. Penyusunan peraturan Beban Kerja pegawai

E. Bidang Sarana dan Prasarana

a) Tujuan: meningkatan kualitas layanan prima di bidang akademik dan administrasi, serta peningkatan kapasitas layanan teknologi dan sistem informasi agar tercapai optimalisasi layanan.

b) Sasaran: 1. Meningkatkan sarana akademik, layanan adminsitrasi

akademik dan kemahasiswaan. 2. Ketersediaan perangkat akses internet dan TIK lainnya pada

setiap unit, peningkatan ketersediaan jaringan TIK, percepatan layanan akademik, umum dan kemahasiswaan.

c) Kebijakan: 1. Penguatan dan pengembangan fasilitas perkuliahan, layanan

dan kegiatan kemahasiswaan. 2. Meningkatkan kapasitas akses TIK. 3. Peningkatan kualitas jaringan TIK. 4. Pengembangan manajemen aset.

35

d) Program: 1. Pengembangan ruang kuliah, asrama, kampus terpadu. 2. Pengembangan ruang layan anadministrasi. 3. Pengembanganfasilitaskuliah. 4. Peningkatan bandwidth akses internet. 5. Peningkatan jaringan / titik akses komputer (hotspot area). 6. Pengembangan perangkat komputer. 7. Pengembangan jaringan. 8. Pemantapan jenis jaringan (fiber optic). 9. Pengadaan. 10. Perawatan.

F. Bidang Keuangan

a) Tujuan: menyediakan dana yang memadai untuk layanan pendidikan yang dikelola dan dilaporkan secara berkualitas, akuntabel, transparan, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan yayasan dan mengacu pada peraturan pemerintah.

b) Sasaran: 1. Laporan keuangan berkualitas 2. Penyempurnaan prosedur pengelolaan keuangan 3. Penguatan sumber pendanaan dan peningkatan kualitas

penyerapan anggaran 4. Penyempurnaan sistem pengelolaan keuangan berbasis web.

c) Kebijakan: 1. Laporan keuangan disusun dengan ketentuan yang berlaku. 2. Mekanisme dan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang

disusun seefisien mungkin dan dilaksanakan dengan ketentuan yang berlaku

3. Memaksimalkan upaya perolehan dana yang bersumber bukan dari mahasiswa

4. Penyerapan anggaran dilakukan secara sistematis, akuntabel, transparan, efektif dan efisien.

5. Semua sistem informasi bidang keuangan dilakukan berbasis web.

6. Dokumen penganggaran dan petunjuk pelaksanaan anggaran disusun dan diperoleh tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

36

d) Program: 1. Penyusunan laporan keuangan. 2. Audit laporan keuangan oleh kantor akuntan publik. 3. Penguatan peran Badan Audit Internal dalam melakukan

pendampingan penyusunan laporan keuangan 4. Peningkatan kompetensi penyusunan laporan keuangan bagi

pegawai di berbagai level unit akuntansi. 5. Penguatan peran Badan Audit Internal dalam evaluasi dan

penyempurnaan sistem akuntansi. 6. Penyempurnaan SOP penerimaan dan pencairan dana. 7. Peningkatan kompetensi bagi pegawai di berbagai level unit

pengelola keuangan. 8. Perluasan dan penguatan sumber-sumber penerimaan dari

unit usaha. 9. Penguatan peran satuan pengembang bisnis. 10. Penyempurnaan sistem penganggaran berbasis web. 11. Penyempurnaan sistem manajemen keuangan berbasis web. 12. Penyempurnaan sistem akuntansi berbasis web. 13. Pengintegrasian sistem penganggaran, sistem manajemen

keuangan,dan sistem akuntansi. 14. Peningkatan kompetensi pengelola keuangan dan akuntansi

dalam bidang teknologi informasi. G. Bidang Kerjasama

a) Tujuan: menyelenggarakan kerjasama dengan institusi di dalam negeri dan luar negeri dalam rangka mencapai Catur Dharma Universitas dan promosi kelembagaan.

b) Sasaran: peningkatan kerjasama dengan institusi pemerintah dan swasta dalam dan luar negeri

c) Kebijakan: 1. Penyelenggaraan kerjasama dalam negeri dengan prinsip

kesetaraan saling menghormati dan saling menguntungkan 2. Peningkatan kerjasama luar negeri dalam kerangka

pencapaian World Class University (WCU) d) Program:

1. Peningkatan kerjasama dengan institusi pemerintah 2. Peningkatan kerjasama dengan universitas dalam dan luar

negeri

37

3. Peningkatan kerjasama dengan industri 4. Peningkatan kerjasama dengan masyarakat 5. Peningkatan kerjasama akademik 6. Peningkatan kerjasama riset 7. Kerjasama dalam kerangka peningkatan kualiatas SDM

38

BAB V RENCANA DAN INDIKATOR KINERJA SERTA

MONITORING DAN EVALUASI A. Rencana Kinerja

Rencana Kinerja disusun setiap tahun, dengan merumuskan strategi atau cara untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan di dalam rencana strategis, yang meliputi Kebijakan, Program , dan Kegiatan.

Untuk dapat mengukur keberhasilan, ditetapkan indikator kinerja dan target kinerja setiap sasaran yang harus dicapai dalam tahun yang bersangkutan.

Target kinerja ditetapkan untuk setiap indikator kinerja, baik untuk indikator kinerja tingkat sasaran maupun indikator kinerja tingkat kegiatan (yang dapat terdiri dari : input, output ataupun outcome). Tabel 5.1 Roadmap Capaian Kinerja

No Komponen/ tahapan

(Roadmap)

Tahap I Teaching University 2015-2019

1 Strategic Intent Koordinasi/komitmen:

organisasi dan spirit sehat

2 Definisi Universitas yang bertumpu pada pendidikan/ pembelajaran

3 Target Sistem pembelajaran sudah baik: proses transfer of knowledge, skill & value terlaksana dengan baik

Untuk mewujudkan rencana stategis tahap I di atas maka

disusunkan rencana kegiatan sebagai berikut:

39

Tabel 5.2. Rencana Kegiatan

No Uraian

1 Akreditasi a. institusi b. program studi

2 Tata Pamong, Kepemimpinan dan Pengelolaan a. Organisasi, tata kerja dan tupoksi b. Kepemimpinan (operasional, organisasi dan publik) c. Standar Pengelolaan: plan, do, check, action (PDCA)

3. Penjaminan Mutu- Evaluasi Mutu Internal (EMI)

4. Mahasiswa a. Meningkatkan IPK mahasiswa b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa

5 Lulusan a. Menyiapkan kemampuan bersaing dalam dunia kerja. b. Memberikan pelatihan ketrampilan kewirausahaan c. Mengembangkan kompetensi sesuai dengan bidang keahlian

6. Pemberlakuan Kurikulum mengacu KKNI a. Setiap program studi menerapkan kurikulum mengacu KKNI b. Peninjauan kembali kurikulum paling lama 2 tahun sekali c. Mengintegrasikan local and global wisdom ke dalam kurikulum

7. Pengembangan Akademik a. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran b. Kegiatan Ilmiah:

1) Menyelenggarakan forum ilmiah berskala nasional dan internasional

2) Berpartisipasi secara aktif dalam forum ilmiah berskala nasional dan internasional

c. Kemampuan berbahasa Inggris. 1) Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dosen

melalui pelatihan TOEFL dan TOEIC 2) Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa

melalui pelatihan TOEFL dan TOEIC

40

8 Pendanaan a. Meningkatkan pendapatan institusi dari sumber lain selain dari

mahasiswa b. Alokasi anggaran operasional secara proporsional

9 Sarana Prasarana a. Mengembangkan kampus secara terpadu sesuai dengan

jumlah fakultas dan program studi. b. Fasilitas

1) Meningkatkan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan dosen dan mahasiswa

2) Mengembangkan laboratorium dasar dan laboratorium pengembangan (program studi) sesuai dengan kebutuhan dosen dan mahasiswa

3) Meningkatkan sarana IT bagi dosen dan mahasiswa.

10 Sistem Informasi a. Meningkatkan kelengkapan sarana sistem informasi b. Meningkatkan daya aksesbilitas sistem informasi c. Membuka layanan pengaduan secara online

11 Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat a meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat b meningkatkan jumlah publikasi ilmiah (nasional terakreditas

dan internasional bereputasi) c merintis perolehan HaKI, teknologi tepat guna, buku ajar

reference/monograf d meningkatkan produk penelitian yang mempunyai nilai

ekonomis

12 Peneladanan a. membentuk tim penyusun regulasi peneladanan. b. Membentuk tim/unit yang bertanggungjawab terhadap

pelaksanaan peneladanan.

13 Kerja sama a. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak di bidang

pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang lain pada skala lokal, nasional, dan internasional dalam bentuk MoU/MoA.

b. Melakukan monev realisasi kerjasama

41

14 Kemahasiswaan a. Meningkatkan pengembangan penalaran dan keilmuan b. Meningkatkan pendampingan dalam perolehan PKM c. Meningkatkan jenis dan jumlah sumber beasiswa untuk

mahasiswa d. Meningkatkan pengembangan bakat, minat dan kegemaran

mahasiswa e. Meningkatkan jiwa kewirausahaan f. Meningkatkan proses internalisasi nilai karakter kepada

mahasiswa melalui pelatihan, pembiasaan dan peneladanan.

B. Indikator Kinerja Utama

No. Uraian Base Line 2015-2019

1 Akreditasi a. Institusi

C 60% B 40%

B

b. Program studi A 40%; B 50%; C 10%

2 Tata Pamong, Kepemimpinan, dan Pengelolaan a. Organisasi, tata kerja dan

tupoksi

75%

85%

b. Kepemimpinan (operasional, organisasi dan publik)

75% 85%

c. Standar Pengelolaan Plan, Do, Check, Action

65% 75%

3 Penjaminan Mutu-EMI 65% 80%

4 Mahasiswa a. IPK

3,00

3,5

b. Jumlah Mahasiswa 11.000 15.000

5 Lulusan a. Masa tunggu

7 bulan

6 bulan

b. Kesesuaian dengan kompetensi pendidikan

70 %

75%

6 Kurikulum KKNI 25% 100%

42

7 Pengembangan Akademik a. Meningkatkan kualitas

pendidikan dan pembelajaran

80%

95%

b. Kegiatan Ilmiah: 1. Menyelenggarakan forum

ilmiah skala: - nasional

5x/ thn

10x/ thn

- internasional 1x/ thn 3x/ thn

2. Berpartisipasi secara aktif forum ilmiah skala: - nasional

2x/ prodi/thn

4x/ prodi/thn

- internasional 1x/ fakts/thn 2x/faklts/thn

c. Penguasaan bahasa Inggris 1. Meningkatkan

kemampuan berbahasa Inggris dosen melalui pelatihan TOEFL dan TOEIC

Min 400

Min 500

2. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa melalui pelatihan TOEFL dan TOEIC

Min 350

Min 425

8 Pendanaan a. Meningkatkan persentase

pendapatan institusi yang bersumber selain dari mahasiswa

10%

25%

b. Desentralisasi alokasi anggaran

50 %

80%

c. Pengalokasian anggaran operasional secara proporsional

60%

80%

43

d. Perencanaan peningkatan investasi usaha dalam rangka pengembangan institusi melalui unit usaha Yayasan

10%

30%

e. Meningkatkan dana cadangan untuk menjamin sustainability institusi

Cukup untuk operasional minimal 1 th

Cukup untuk operasional minimal 3 th

9 Sarana Prasarana a. Perencanaa Pengembangan

kampus secara terpadu sesuai dengan jumlah fakultas dan program studi.

80%

90%

1. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa

70%

90%

2. Mengembangkan laboratorium dasar dan laboratorium pengembangan (program studi) sesuai dengan kebutuhan mahasiswa

70%

85%

b. Rasio Dosen: 1. Meningkatkan ruang kerja

dosen

2 m2/ dosen

4 m2/ dosen

2. Meningkatkan sarana IT bagi dosen

60%

75%

10 Sistem Informasi a. Meningkatkan kelengkapan

sarana sistem informasi

70%

90%

44

b. Meningkatkan daya aksesbilitas sistem informasi

70%

90%

c. Membuka layanan pengaduan secara online

5%

60%

11 Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat a Meningkatkan kualitas dan

kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

70%

90%

b Meningkatkan jumlah publikasi ilmiah: - nasional terakreditasi

5/ thn

10/ thn

- internasional bereputasi 2/ thn 6/ thn

c Merintis perolehan: - HaKI

0

3

- teknologi tepat guna 2 10

- buku ajar 10 30

- reference/monograf 4 10

- meningkatkan produk penelitian yang mempunyai nilai ekonomis

3

15

12 Peneladanan a. Sosialisasi regulasi

peneladanan b. Realisasi regulasi

peneladanan

100 %

70 %

45

13 Kerja sama a. Meningkatkan kerjasama

dengan berbagai pihak dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang lain pada skala lokal, nasional, dan internasional melalui MoU/MoA.

60%

85%

b. Intensitas pelaksanaan monev realisasi kerjasama

30%

70%

14 Kemahasiswaan a Meningkatkan pendampingan

dan perolehan PKM

60%

80%

b Meningkatkan jenis dan jumlah beasiswa untuk mahasiswa

200

300

c Meningkatkan pengembangan bakat, minat dan kegemaran mahasiswa

75%

90%

d Meningkatkan proses internalisasi nilai karakter kepada mahasiswa melalui pelatihan, pembiasaan dan peneladanan

70%

90%

C. Monitoring (Pemantauan) dan Evaluasi

Untuk menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi kinerja semua komponen sistem pendidikan tinggi di Universitas PGRI Semarang, seharusnya TIK yang sudah tersedia dimanfaatkan secara optimal. Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbagai komponen kegiatan pendidikan tinggi harus dikembangkan dan diperbaharui secara rutin sehingga keberadaan pangkalan data Universitas PGRI Semarang menjadi pendukung utama proses pengambilan keputusan.

46

1. Tujuan Pemantauan dan Evaluasi a. Pemantauan dan evaluasi kegiatan program harus memiliki tujuan

yang jelas untuk mengetahui penyelenggaraan program dan pencapaian Indikator Kerja Utama (IKU) yang tertuang di dalam Rencana strategis.

b. Penerapan sistem pemantauan dan evaluasi pengembangan pendidikan tinggi diarahkan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas penggunaan SDM, anggaran, sarana prasarana, dan kerjasama yang mendukung program peningkatan mutu lembaga dan daya saing institusi di tengah-tengah semakin kuatnya persaingan pasar pendidikan tinggi nasional dan internasional.

2. Prinsip Pemantauan dan Evaluasi

a. Penerapan sistem pemantauan kinerja lembaga pendidikan tinggi di Universitas PGRI Semarang harus dilakukan secara profesional.

b. SOP dan mekanisme kerja pengawasan internal harus disosialisasikan kepada semua pihak yang diawasi agar mereka memahami maksud dan tujuan pemantauan dan evaluasi kinerjanya.

c. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja institusi harus direkam dan informasinya dipublikasikan secara luas kepada semua pemangku kepentingan dengan menggunakan TIK yang tersedia.

3. Ruang Lingkup Pemantauan dan Evaluasi

Ruang lingkup pemantauan dan objek evaluasi institusi mencakup penyelenggaraan Catur Dharma Universitas PGRI Semarang, tata kelola penggunaan dan kinerja SDM, penerimaan dan penggunaan anggaran, persediaan dan pemanfaatan sarana-prasarana, dan pengembangan kerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri.

47

BAB VI PENUTUP

1. Rencana strategis Universitas PGRI Semarang tahun 2015-2019 adalah

dokumen resmi institusi yang harus dijadikan dasar penyusunan rencana kerja operasional Universitas PGRI Semarang dan semua Fakultas/Program Studi di lingkungannya.

2. Implementasi Rencana strategis yang dimulai tahun 2015 menjadi pedoman Rektor dan semua unsur pimpinan Universitas PGRI Semarang dalam merumuskan kebijakan umum dan penyusunan rencana operasional (RENOP), dan rencana anggaran pendapatan dan belanja Universitas PGRI Semarang (RAPBU).

3. Semua kegiatan program pengembangan Fakultas/Program Studi dan unit kerja di lingkungan Universitas PGRI Semarang sampai dengan tahun 2019 harus selaras dengan Renstra ini.

4. Untuk mencapai visi Universitas PGRI Semarang pada tahun 2019 maka tujuan, sasaran, dan strategi pengembangan Universitas PGRI Semarang lima tahun ke depan dijabarkan ke dalam rencana operasional tahunan (RENOP), termasuk RENOP Fakultas/Program Studi dan unit kerja lainnya di lingkungan Universitas PGRI Semarang.

5. Rencana operasional dan target capaiannya setiap tahun akan menjadi materi evaluasi keberhasilan pengembangan Universitas PGRI Semarang sampai tahun 2019.

6. Dana yang digunakan untuk membiayai implementasi Renstra ini bersumber dari Yayasan, kerjasama dengan pihak ketiga, dan masyarakat.

7. Pengawasan terhadap implementasi rencana strategis Universitas PGRI Semarang dan anggarannya menjadi kewenangan Lembaga Pengawas Internal termasuk oleh Senat Universitas PGRI Semarang.

8. Apabila terjadi perubahan lingkungan strategis yang memaksa pimpinan melakukan perubahan terhadap Renstra ini, pimpinan Universitas PGRI Semarang wajib mendapat persetujuan Senat Universitas PGRI Semarang sebelum perubahan tersebut dilaksanakan.

9. Rektor dan pimpinan Universitas PGRI Semarang wajib mengajukan rencana perubahan implementasi Renstra secara proaktif kepada Senat Universitas PGRI Semarang.

48

10. Untuk menyukseskan implementasi Renstra Universitas PGRI Semarang 2015-2019 diperlukan komitmen semua unsur sivitas akademika dan konsistensi semua unsur pimpinan lembaga pada saat menyusun berbagai keputusan strategis sehingga strategi yang diterapkan bisa tepat sasaran sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU).