KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH...

128
KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH KE EROPA TAHUN 2015 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun oleh : Iqbal Muhammad Fauzani 1112113000086 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH...

Page 1: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN

PENGUNGSI SURIAH KE EROPA TAHUN

2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh :

Iqbal Muhammad Fauzani

1112113000086

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan
Page 3: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan
Page 4: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan
Page 5: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

iv

ABSTRAKSI

Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan Turki

untuk menahan pengungsi Suriah ke Eropa pada tahun 2015. Tujuan penelitian ini

adalah untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam

keputusan Turki untuk menahan pengungsi Suriah ke Eropa. Penelitian ini

dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan analisa deskriptif. Penelitian ini

menemukan, bahwa keputusan Turki untuk menahan pengungsi Suriah ke Eropa

tersebut didasari oleh empat faktor, yaitu (1) keinginan Turki untuk menjadi

negara anggota Uni Eropa, (2) kerjasama penanggulangan ancaman terorisme

Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan kelompok separatis Kurdi di Irak dan

Suriah, (3) mengatasi masalah pendanaan untuk pengungsi Suriah, (4)

mengamankan proyek Nabucco Pipeline. Analisis tersebut dibangun dengan

menggunakan kerangkan konseptual kebijakan luar negeri dan kepentingan

nasional.

Keyword : Turki, Uni Eropa, Pengungsi, Kebijakan Luar Negeri, Kepentingan

Nasional, Konflik Suriah.

Page 6: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Alhamdulillahi Rabbil alamin,

Dengan rahmat Allah SWT, sujud syukur berkat karunia-Nya penulis

diberikan kesempatan beserta kekuatan, dan ketabahan untuk menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul Keputusan Turki untuk Menahan Pengungsi

Suriah ke Eropa Tahun 2015.

Selama proses proses mengerjakan skripsi ini, penulis banyak menghadapi

berbagai kendala. Namun, dengan bantuan dari berbagai pihak serta dukungan

dari orang terdekat, membuat penulis lebih mudah untuk menghadapi kendala

tersebut. Dengan jasa-jasa dari berbagai pihak, pada kesempatan ini pula, penulis

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu :

1. Orang tua penulis ibu Siti Munawaroh dan alm. Bapak Buchori yang

memberikan dukungan moril maupun materil. Serta adik Anne Barkah

Nur Fauziah dan Dina al-Fatihah yang selalu memberikan dukungan

kepada penulis.

2. Bapak Andar Nubowo selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bantuan selama proses pengerjaan skripsi ini

berlangsung.

3. Bapak Badrus Sholeh selaku ketua jurusan Hubungan Internasional

FISIP.

Page 7: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

vi

4. Ibu Mutiara Pertiwi selaku dosen pembimbing seminar proposal yang

telah banyak memberikan bantuan selama proses pengerjaan skripsi ini

berlangsung.

5. Ayu Vera Pridiyanti yang selalu memberikan dukungan dan kasih

kepada penulis.

6. Teman-teman HI angkatan 2012 yang selalu menyemangati penulis.

7. Teman-teman Prime Gontor yang selalu memberikan bantuan kepada

penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih sekaligus ucapan maaf kepada

semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih telah

membantu secara langsung ataupun tidak langsung, serta berbagai bentuk

dukungan yang telah diberikan.

Jakarta, 9 Juni 2016

Penulis

Page 8: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI.......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... x

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 11

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 12

E. Kerangka Pemikiran

1. Konsep Kebijakan Luar Negeri ............................................................ 14

2. Konsep Kepentingan Nasional ............................................................. 16

F. Metode Penelitian....................................................................................... 17

G. Sistematika Penulisan................................................................................. 18

BAB II KEBIJAKAN TURKI TERHADAP PENGUNGSI SURIAH

A. Kebijakan Turki Terhadap Pengungsi Suriah ........................................... 28

1. Landasan Dasar Kebijakan Turki Terhadap Pengungsi ....................... 30

2. Kebijakan Open Door Policy Terhadap Pengungsi

Suriah ................................................................................................... 32

B. Pengungsi Suriah di Turki .......................................................................... 34

1. Pengungsi Suriah yang Berada dalam Kamp ....................................... 38

2. Pengungsi Suriah yang Berada di Luar Kamp ..................................... 41

C. Penyebab Perpindahan ke Eropa ................................................................ 43

1. Kontrol Imigrasi Turki yang Lemah .................................................... 44

2. Eropa Menjamin Kesejahteraan ........................................................... 46

3. Kebijakan Politik Terbuka Terhadap Pengungsi.................................. 47

4. Penandatangan Konvensi Pengungsi.................................................... 48

BAB III PENGURUSAN PENGUNGSI SURIAH ATAS PERMINTAAN UNI

EROPA

A. Krisis Pengungsi di Eropa .......................................................................... 51

B. Upaya Uni Eropa Menangani Permasalahan Pengungsi

Page 9: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

viii

Suriah ......................................................................................................... 56

1. Pembagian Kuota Pengungsi................................................................ 59

2. Tawaran Uni Eropa Kepada Turki Terkait Pengungsi

Suriah ................................................................................................... 61

C. Respon Turki Atas Penawaran Uni Eropa Terkait Pengungsi

Suriah ......................................................................................................... 63

D. Keputusan Turki Menahan Pengungsi Suriah ke Eropa ............................ 68

1. Membangun Kamp-kamp Pengungsian Baru ...................................... 68

2. Memperketat Kontrol Perbatasan ......................................................... 70

BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEPUTUSAN TURKI MENAHAN

PENGUNGSI SURIAH KE EROPA

A. Keinginan Turki Untuk Menjadi Negara Anggota

Uni Eropa ................................................................................................... 75

B. Kerjasama Penanggulangan Ancaman Terorisme Islamic

State of Iraq and Syria (ISIS) dan Kelompok Separatis

Kurdi di Irak dan Suriah ............................................................................. 80

C. Mengatasi Masalah Pendanaan Untuk Pengungsi Suriah .......................... 84

D. Mengamankan Proyek Nabucco Pipeline .................................................. 88

BAB V KESIMPULAN ......................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 100

LAMPIRAN ......................................................................................................... xiii

Page 10: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Data Pengungsi Suriah 2011-2015 .......................................... 27

Gambar II.A.1 Titik Keberadaan Kamp Pengungsian di

Turki ........................................................................................ 37

Gambar II.B.1 Rute Perpindahan Pengungsi Suriah ke Eropa......................... 43

Gambar III.A.1 Data Pengungsi Suriah di Eropa Berdasarkan

Negara Tujuan ......................................................................... 54

Gambar III.A.2 Data Kedatangan Pengungsi Suriah di Eropa

Melalui Jalur Laut Tahun 2014 dan 2015 ............................... 55

Gambar IV.A.1 Grafik Perdagangan Turki–Uni Eropa Tahun

1957-2009 ................................................................................ 76

Gambar IV.B.1 Peta Wilayah Turki Bagian Tenggara ..................................... 80

Gambar IV.D.1 Peta Proyek Nabucco Pipeline ................................................ 89

Gambar IV.D.2 Data Konsumsi Gas Turki Periode 2001-2010........................ 91

Page 11: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

x

DAFTAR TABEL

Tabel II.A.1 Data Presentase Wilayah Asal Pengungsi Suriah

di Turki Tahun 2013 .................................................................. 36

Tabel III.C.1 Data Pengungsi Suriah di Turki Periode 2011-

2015 ........................................................................................... 66

Page 12: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

xi

DAFTAR SINGKATAN

AFAD AFET VE ACIL DURUM YONETIMI BASKANLIGI

AKP ADALET VE KALKINMA PARTISI

FSA FREE SYRIAN ARMY

HAM HAK ASASI MANUSIA

ISIS ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA

PBB PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA

UE UNI EROPA

UNHCR UNITED NATION HIGH COMISSION FOR REFUGEE

Page 13: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Transkip Wawancara ............................................................... xiii

Page 14: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Skripsi ini menganalisis kebijakan pengungsi Turki pada tahun 2015. Pada

saat itu, Turki menerima tawaran Uni Eropa untuk menambah jumlah tempat

penampungan di daerah perbatasan Turki-Suriah demi menahan para pengungsi

Suriah ke Eropa. Hal ini ditandai oleh kesepakatan yang disetujui bersama antara

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dengan pihak Uni Eropa mengenai

penanganan kedatangan pengungsi Suriah.1

Turki merupakan wilayah bekas peninggalan Dinasti Utsmani yang terletak

strategis di antara Benua Eropa dan Asia. Sebelah utara Turki berbatasan dengan

negara-negara Eropa seperti Bulgaria, Ukraina, Rusia; sedangkan bagian

selatannya berdekatan langsung dengan Suriah, Irak, Iran, dan negara Timur

Tengah lainnya.2 Sistem politik Turki saat ini adalah parlementer dengan Presiden

sebagai kepala negara dan Perdana Menteri yang mengatur pemerintahan.

Berdasarkan pendapatan perkapita tahun 2009, Turki digolongkan sebagai negara

menengah ke atas dimana pertanian dan pariwisata menjadi sektor unggulannya.3

Dengan posisi geografisnya, sejak tahun 1959 Turki berusaha bergabung

dengan regionalisme Eropa yang saat itu masih berbentuk MEE (Masyarakat

1 DeutchWelle, ―Turki dan Uni Eropa Sepakati Kerjasama Atasi Pengungsi‖; 2015 (berita

online) tersedia di http://www.dw.com/id/turki-dan-uni-eropa-sepakati-kerjasama-atasi-

pengungsi/a-18786492; diakses pada 3 November 2015. 2 Eurosima, ―Turkey. n.d‖, 2013 (artikel online) tersedia di

http://www.eurosima2013.org/turkey/; internet diakses pada 4 November 2015. 3 ―Turkey Economic Growth Slowly‖, 2013 (artikel online) tersedia di

http://www.tradingeconomics.com/turkey/gdp-growth; diakses pada 4 November 2015.

Page 15: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

2

Ekonomi Eropa).4 Anggota organisasi tersebut adalah negara-negara yang terletak

di benua Eropa dan menganut sistem demokrasi. Turki sendiri memiliki 16%

bagian wilayah yang terletak di benua Eropa dan telah mengubah

pemerintahannya menjadi negara republik yang menganut ideologi demokrasi.5

Ini sesuai dengan kriteria keanggotaan Uni Eropa yang disebut sebagai Arquis

Com-Copenhagen Criteria. Hanya saja, keanggotaan ini belum terwujud karena

adanya permasalahan instabilitas politik Turki yang disebabkan oleh gerakan

separatis Kurdi dan sengketa Siprus.6

Adapun dalam lalu lintas pengungsi internasional, Turki adalah tempat

tujuan dan jalur penyeberangan dari wilayah Kartal (Istanbul) menuju Eropa. Hal

ini disebabkan oleh letak geografis Turki yang berdekatan dengan Eropa dan

adanya akses transportasi yang mudah dijangkau untuk menuju negara-negara

Eropa. Secara garis besar, tujuan mereka mengungsi adalah untuk mencari tempat

perlindungan dari negara asal (push factor), demi mendapatkan kondisi kehidupan

yang lebih baik di negara tujuan (pull factor).7 Negara-negara pengirim pengungsi

4 Ozturk & Sertoglu, Turkey and European Union Relations : Integration and Challenge

(Bilkent : University of Bilkent Press), 3-7. 5 European Commision, European Commision-Enlargement Accesion criteria, 2012

(database online); tersedia di http://ec.europa.eu/enlargement/policy/glossary/terms/accession-

criteria_en.htm: Internet diakses pada 5 November 2015. 6 DeutchWelle, ―Turkey stumbles over Cyprus on way to EU‖, 2013 (berita online);

tersedia di http://www.dw.com/en/turkey-stumbles-over-cyprus-on-way-to-eu/a-17204257; diakses

pada 8 November 2015. 7 Cellia Marnet, ―New Issue in Refugee Research : Irregular migration and asylum in

Turkey‖, dalam jurnal Refugee Studies Working Paper, Vol. 8, No. 4, 18, tahun 2003 yang

diterbitkan oleh Evaluation and Policy Analysis Unit United Nations High Commissioner for

Refugees.

Page 16: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

3

ini di antaranya adalah Irak, Afghanistan, dan Suriah. Mayoritas tujuan mereka

adalah mendapat suaka di negara Jerman, Austria, Swedia, dan Perancis.8

Pada awalnya, pengungsi yang datang ke Turki dapat diproses urusan

suakanya apabila masih memiliki kesamaan ras. Kebijakan ini terdapat dalam UU

Pemukiman Turki 1934 (Law of Settlement 1934). Bangsa Balkan, Albania,

Bosnia, dan Tartar bisa langsung mendapat kewarganegaraan Turki. Selain itu,

Turki merupakan salah satu negara penandatangan Refugee Convention 1951

sehingga memiliki komitmen untuk menerima pengungsi.9 Ketika Perang Dunia

ke-2, pengungsi asal Eropa secara khusus diperbolehkan masuk oleh Turki karena

alasan menghindari dampak perang yang terjadi di negaranya.

Namun, proses penanganan pengungsi Turki mulai diperketat dengan

adanya UU Pengaturan Pengungsi dan Suaka tahun 1994 (Law of Refugee and

Asylum Regulation 1994).10

Hal ini dikarenakan lonjakan jumlah pengungsi yang

datang terutama akibat konflik di Iraq, Bosnia, Afghanistan, dan Rwanda.11

Dengan adanya UU tersebut, pemerintah Turki menerapkan bahwa sistem

keputusan status pengungsi harus berdasarkan pertimbangan Kementerian Dalam

Negeri dan selanjutnya diproses oleh UNHCR untuk pemukiman dan penempatan.

Jumlah kedatangan pengungsi pun relatif berkurang di periode selanjutnya sebesar

8 Syrian Refugee, ―Sweden : Stories from Stockholm‖, 2014 (artikel online); tersedia di

http://syrianrefugees.eu/?page_id=622; diakses pada 10 November 2015. 9 UNHCR, ―State Who Ratified Refugee Convention‖, 2003 (database online) tersedia di

http://www.unhcr.org/3b73b0d63.html; internet diakses pada 5 November 2015. 10

Cellia Marnet, ―New Issue in Refugee Research : Irregular migration and asylum in

Turkey‖, 15. 11

Bill Frelick, ―Refugees in the '90s‖, 1990 (artikel online) tersedia di

http://www.csmonitor.com/1990/0614/efre.html; diakses pada 5 November 2015.

Page 17: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

4

35% dari angka sebelumnya, presentase tersebut merujuk pada penurunan angka

dari 12.841 di tahun 1995 menjadi 8.166 di tahun 1996.12

UU 1994 dipertahankan untuk menangani semua pengungsi hingga terjadi

lonjakan jumlah pengungsi akibat perang saudara di Suriah pada tahun 2011.

Dalam konteks ini, pemerintah Turki menerapkan kebijakan open door policy

hanya bagi penduduk Suriah yang melarikan diri dari negaranya.13

Sejak Oktober

2011, Turki memberikan mereka status ―perlindungan sementara‖, yakni para

pengungsi mendapat perlindungan oleh pemerintah sampai mereka dapat

diperbolehkan kembali ke negara asalnya.14

Kedatangan pengungsi Suriah

disambut baik oleh pemerintah Turki dengan memberikan mereka jaminan

keamanan dan keselamatan tanpa ada pengembalian paksa ke negara asal (non-

refoulment).15

Akan tetapi, kondisi konflik Suriah terus memburuk dan menyebabkan

volume kedatangan pengungsi bertambah. Gelombang pertama ledakan pengungsi

di Turki terjadi pada bulan September 2013 ketika sekitar 460.000 pengungsi

tercatat masuk ke negara ini.16

Jumlah kedatangan pengungsi ke Turki terus

meningkat pada periode selanjutnya. Dari April 2011 sampai September 2014,

12

UNHCR, ―Statistical Yearbook‖, 2004 (database online) tersedia di

http://www.unhcr.org/414ad5b10.html; diakses pada 4 November 2015. 13

Hasan Kabolat, ―Is Turkey abandoning its open door policy towards Syrians?‖, 2014

(artikel online) tersedia di http://www.todayszaman.com/columnist/hasan-kanbolat/is-turkey-

abandoning-its-open-door-policy-towards-syrians_397388.html; diakses pada 13 November 2015. 14

Souad Ahmadoun, ―Turkey’s Policy toward Syrian Refugees : Domestic Repercussions

and the Need for International Support‖, dalam jurnal Elite Change and New Social Mobilization

in the Arab World, Vol. 4, No. 7, 4, tahun 2014 yang diterbitkan oleh German Institute for

International and Security Affairs. 15

CNN, ―Erdogan: Turki Cukup Berkontribusi untuk Pengungsi‖ (berita online) tersedia di

http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150731171230-106-69391/erdogan-turki-cukup-

berkontribusi-untuk-pengungsi/; diakses pada 5 November 2015. 16

DeutchWelle, ―This chart of skyrocketing refugee numbers shows how bad the war in

Syria has become‖ (artikel online) tersedia di http://www.dw.com/en/syrian-refugees-in-

germany/a-17697536, diakses pada 5 November 2015.

Page 18: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

5

diperkirakan 35% dari 3,2 juta pengungsi Suriah telah melarikan diri ke Turki.17

Di penghujung tahun 2015, UNHCR mencatat sekitar 2,5 juta pengungsi Suriah

telah masuk dan ditampung oleh Turki.18

Turki pun mulai kewalahan dengan eskalasi jumlah pengungsi ini.19

Awalnya, Turki menyediakan kuota penampungan sebesar 250.000 orang dengan

mendirikan kamp-kamp di beberapa daerah seperti provinsi Hatay, Kilis,

Gaziantep, Mardin, dan Sanliurfa.20

Fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi para

pengungsi Suriah pun disediakan. Namun, peningkatan jumlah pengungsi Suriah

membuat pemerintah Turki kesulitan dana.21

Kondisi penampungan pengungsi di

Turki yang telah melebihi batas kuota menyebabkan pemerintah Ankara

memperketat perbatasan Turki-Suriah dengan militer di wilayah Reyhanli,

provinsi Hatay.22

17

UNHCR, ―UNHCR calls on international community to resettle 130,000 Syrian

refugees‖ (artikel online) tersedia di http://www.unhcr.org.uk/news-and-views/news-list/news-

detail/article/unhcr-calls-on-international-community-to-resettle-130000-syrian-refugees.html;

diakses pada 5 November 2015. 18

Anne Fertiti, ―Humanitarian crisis of refugees‖ (artikel online) tersedia di

https://annefertiti.wordpress.com/2015/09/11/september-astromusings-the-aftermath-of-the-pluto-

uranus-squares-humanitarian-crisis-of-refugees-the-upcoming-eclipse-season/; diakses pada 5

November 2015. 19

CNN, ―Dilema Turki Menolong Pengungsi‖ (berita online) tersedia di

http://kemanusiaan.id/2015/08/31/dilema-turki-menolong-pengungsi/; diakses pada 8 November

2015. 20

Kompas, ―Turki Buka Kamp Terbesar untuk Tampung Pengungsi Suriah‖ (berita online)

tersedia di

http://internasional.kompas.com/read/2015/01/26/21005851/Turki.Buka.Kamp.Terbesar.untuk.Ta

mpung.Pengungsi.Suriah; diakses pada 8 November 2015. 21

Republika, ―Turki Habiskan 7,6 Miliar Dolar AS untuk Merawat 2,2 Juta Pengungsi

Suriah‖ (berita online) tersedia di http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-

tengah/15/09/19/nuvwle354-turki-habiskan-76-miliar-dolar-as-untuk-merawat-22-juta-pengungsi-

suriah; diakses pada 8 November 2015. 22

Kompas, ―Turki Perketat Perbatasan‖, 2015 (berita online) tersedia di

http://print.kompas.com/baca/2015/03/12/Turki-Perketat-Perbatasan; diakses pada 7 November

2015.

Page 19: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

6

Sebenarnya, dari sekian banyak pengungsi di atas, 20% pengungsi Suriah

hanya memanfaatkan Turki sebagai negara transit.23

Mereka sebenarnya menuju

negara-negara Eropa seperti Jerman, Austria, Perancis, Swedia, Italia, Hungaria,

dan Yunani.24

Mereka lebih memilih melanjutkan ke Eropa karena perekonomian

negaranya yang maju diyakini dapat memberikan kesejahteraan dan keamanan

yang lebih baik.25

Para pengungsi tersebut memanfaatkan kebijakan visa bebas

dan lemahnya kontrol imigrasi di Turki untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai

negara Eropa.

Dengan mengalirnya arus pengungsi ke Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) mendesak negara-negara Eropa untuk menerima pengungsi Suriah.26

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres, meminta Uni Eropa

untuk menerima hingga 200.000 pengungsi.27

Jerman dan Perancis beserta negara

transit lainnya seperti Yunani dan Italia juga menyerukan pernyataan yang sama

untuk saling berbagi kedatangan pengungsi Suriah. Sebab, sekitar 70% dari total

434.160 pengungsi dari berbagai penjuru dunia telah ditampung oleh negara-

negara tersebut dari tahun 2013.28

23

VOX, ―The Syrian refugee crisis, explained in one map‖; (artikel online) tersedia di

http://www.vox.com/2015/9/27/9394959/syria-refugee-map; diakses pada 6 November 2015. 24

VOA, ―PBB & Amnesty Imbau Uni Eropa Prioritaskan Hak Pengungsi‖ (berita online)

tersedia di http://www.voaindonesia.com/content/pbb-dan-amnesty-imbau-uni-eropa-prioritaskan-

hak-pengungsi/3012424.html; diakses pada 6 November 2015. 25

CNN, ―Mengapa pengungsi Suriah pilih Eropa‖, 2015 (artikel online) tersedia di

http://beritagar.id/artikel/berita/mengapa-pengungsi-suriah-pilih-eropa; diakses pada 8 November

2015. 26

VOA, ―PBB & Amnesty Imbau Uni Eropa Prioritaskan Hak Pengungsi‖, 2014 (berita

online) tersedia di http://www.voaindonesia.com/content/pbb-dan-amnesty-imbau-uni-eropa-

prioritaskan-hak-pengungsi/3012424.html; diakses pada 7 November 2015. 27

United Nation, ―UN urges Europe to admit 200,000 refugees from Syria, Iraq and other

war zones‖, 2015 (artikel online) tersedia di

http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=51797; diakses pada 9 November 2015. 28

BBC, ―Graphics: Europe's asylum seekers‖, 2014 (artikel online) tersedia di

http://www.bbc.com/news/world-europe-24636868; diakses pada 7 November 2015.

Page 20: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

7

Atas desakan PBB, Uni Eropa pun akhirnya terpaksa menyikapi ini dengan

menerapkan pembagian kuota pengungsi kepada negara-negara anggota.29

Setiap

negara akan mendapatkan jatah pengungsi yang harus diterima berdasarkan

pengaturan oleh Uni Eropa. Secara tegas, Uni Eropa juga menerapkan kebijakan

penekanan finansial dengan memberikan sanksi ekonomi berupa denda kepada

negara yang menolak pengungsi. Pada tanggal 14 September 2015, Presiden

Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker, bahkan mengusulkan denda 6.000 Euro

per orang bagi negara anggota yang menolak kewajibannya.30

Usulan ini

mengundang penolakan dari negara-negara anggota.

Negara-negara anggota merespon dengan protes keras kebijakan Uni Eropa

itu. Republik Ceko, Polandia, Estonia, Hungaria, Latvia, Lithuania dan Slowakia

merupakan negara-negara yang paling kontra dengan penerapan pembagian

kuota.31

Secara senada, mereka menekankan agar jumlah pengungsi yang diterima

harus ditentukan sendiri oleh pemerintahan bersangkutan. Hal ini dikarenakan

pertimbangan kapasitas ekonomi dan keamanan yang dimiliki harus disesuaikan

dengan kedatangan pengungsi. Negara-negara anggota pun menuntut Uni Eropa

untuk merubah kebijakan tersebut demi mendapatkan solusi yang tepat.

Berdasarkan polemik di dalam organisasinya, Uni Eropa memutuskan untuk

meminta bantuan kepada Turki. Hal ini dikarenakan posisi Turki, sebagai pintu

29

DeucthWelle, ―Uni Eropa Kesulitan Hadapi Gelombang Pengungsi‖ 2012 (berita online)

tersedia di http://www.dw.com/id/uni-eropa-kesulitan-hadapi-gelombang-pengungsi/a-18715565;

diakses pada 9 November 2015. 30

DeutchWelle, ―Eropa Harus Merevolusi Politik Pengungsi‖, 2015 (artikel online) tersedia

di http://www.dw.com/id/eropa-harus-merevolusi-politik-pengungsi/a-18704967; diakses pada 6

November 2015. 31

Antara, ―Eropa Tengah tolak jatah pengungsi usulan EU‖, 2015 (berita online); tersedia

di http://www.antaranews.com/berita/496422/eropa-tengah-tolak-jatah-pengungsi-usulan-eu;

diakses pada 8 November 2015.

Page 21: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

8

masuk, yang mampu menahan kedatangan para imigran ke Eropa. Pada tanggal 5

Oktober 2015, Uni Eropa pun memberikan penawaran kepada Turki untuk

melakukan negosiasi keanggotaan kembali dengan syarat mau menutup

perbatasan wilayahnya dan mencegah pengungsi Suriah pergi ke Eropa.32

Dalam

penawaran itu, Uni Eropa sepakat memberikan dana kepada Turki untuk

membangun kamp penampungan baru yang berkapasitas 2 juta orang.

Negosiasi sempat berjalan alot. Turki menganggap dana yang ditawarkan

Uni Eropa tidak mencukupi untuk mengurusi pengungsi yang begitu banyak

tersebut. Presiden Recep Tayyip Erdogan sendiri sebelumnya meminta dana

bantuan minimal 3 milyar Euro dari Uni Eropa. Akan tetapi, pihak Uni Eropa

hanya menjanjikan bantuan satu milyar Euro. Terlebih pada saat itu, Uni Eropa

juga merasa keberatan dengan permintaan tambahan Erdogan agar ada kemudahan

pemberian visa bebas kepada warga negara Turki. Hal ini dikarenakan pemberian

visa bebas hanya diperuntukkan bagi anggota Uni Eropa, mengingat Turki

bukanlah salah satu negara anggota.

Setelah hampir dua minggu proses negosiasi, pada tanggal 26 Oktober 2015

Turki menerima tawaran tersebut.33

Presiden Erdogan memberikan statement

yang menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi aktif dalam kesepakatan ini.

Beliau juga menyatakan bahwa pemerintah Ankara akan meningkatkan upaya

pemberhentian arus pengungsi Suriah dengan membangun kamp-kamp

32

DeutchWelle, ―Eropa Rangkul Turki Atasi Krisis Pengungsi‖ (berita online) tersedia di

http://www.dw.com/id/eropa-rangkul-turki-atasi-krisis-pengungsi/a-18784659; diakses pada 4

November 2015. 33 ―Uni Eropa-Turki Sepakati Rencana Aksi Penanganan Pengungsi‖, 2015 (artikel online);

tersedia di http://kemanusiaan.id/2015/10/16/uni-eropa-turki-sepakati-rencana-aksi-penanganan-

pengungsi/; diakses pada 8 November 2015.

Page 22: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

9

pengungsian baru. Oncupinar dan Cilvegozu merupakan dua perbatasan yang

akan diperketat penjagaannya oleh Turki sebab wilayah ini menjadi jalur

masuknya pengungsi Suriah.34

Ketika terjadi teror penembakan di Paris pada tanggal 13 November 2015,

dukungan Turki terhadap kebijakan pengungsi Uni Eropa tidak berubah. Apalagi,

Uni Eropa akhirnya menyanggupi permintaan dana 3 milyar Euro dari Turki yang

sebelumnya mereka tolak.35

Ini menunjukkan peningkatan kewaspadaan Eropa

terhadap penyusupan anggota kelompok teroris di antara para pengungsi Suriah.

Setelah kejadian ini, Turki menjadi khawatir atas ancaman terorisme sehingga

Presiden Erdogan mengeluarkan statement bahwa pemerintah harus lebih

meningkatkan pengawasan kepada pengungsi Suriah. Beliau juga menambahkan

perlu adanya penambahan polisi imigrasi di setiap daerah perbatasan Turki dan

Suriah.36

Keputusan Turki ini cukup mengherankan, mengingat Turki sempat

menyatakan kewalahan dengan jumlah pengungsi Suriah yang telah ditampung

negaranya. Pada Juli 2014, Turki mengalami gangguan keamanan di daerah

34

Breitbart, ―Turkey Closes Border Crossing with Syria Because There is No Longer a

Humanitarian Tragedy‖, 2015 (artikel online) tersedia di http://www.breitbart.com/national-

security/2015/06/12/turkey-closes-border-crossing-with-syria-because-there-is-no-longer-a-

humanitarian-tragedy/; diakses pada 8 November 2015. 35

Guardian, ―Paris attacks: day after atrocity - as it happened‖, 2015 (berita online) tersedia

di http://www.theguardian.com/world/live/2015/nov/14/paris-terror-attacks-attackers-dead-mass-

killing-live-updates; diakses pada 28 November 2015. 36

Ibtimes, ―Turkey Closes Border After Paris Attacks, Syrians Stuck Inside Unofficial

Camps Without Doctors, Food‖, 2015 (artikel online) tersedia di http://www.ibtimes.com/turkey-

closes-border-after-paris-attacks-syrians-stuck-inside-unofficial-camps-2199017; diakses pada 5

Desember 2015.

Page 23: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

10

perbatasan Gaziantep.37

Penduduk lokal di kota Kahramanmaraş melakukan

provokasi berupa unjuk rasa atas kemarahan dan frustasi mereka terhadap

gangguan keamanan yang ditimbulkan pengungsi Suriah. Bagi Turki, menahan

pengungsi di wilayahnya juga beresiko adanya tindakan terorisme. Turki merasa

terganggu dengan ancaman Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pemerintah

Turki bahkan pernah mendapat pesan darurat dari ISIS mengenai agenda

penyerangan ke Istanbul pada tanggal 19 Agustus 2015.38

Maka dari itu, Turki

mewaspadai kedatangan pengungsi Suriah sebab ISIS bisa saja menyelundupkan

anggotanya dengan cara ini. Ini menunjukkan bahwa menahan pengungsi di

wilayahnya akan menjadi masalah serius di Turki. Apalagi dengan keputusan ini,

Turki harus mengantisipasi kedatangan tambahan pengungsi lagi dari Suriah

sehingga resiko keamanan akan lebih kompleks.

Adapun, keputusan Turki untuk membuat kamp penampungan baru dapat

menyebabkan para pengungsi Suriah akan memilih negara tersebut untuk menjadi

tempat tujuan. Hal ini tentu akan menjadi tugas berat Turki untuk mengantisipasi

permasalahan gangguan keamanan yang disebabkan oleh keberadaan mereka.

Kebijakan ini jelas akan menguntungkan Uni Eropa namun di sisi lain membebani

keamanan Turki.

37

Oytun Orhan, ―General Situation of the Syrian Refugee in Turkey : Effect Of Syrian

Refugees On Turkey‖ dalam jurnal Syrian Refugee in Turkey Research, Vol. 19, No. 5, 34, tahun

2015 yang diterbitkan oleh ORSAM and TESEV. 38

VOA, ―ISIS Ancam Turki, Sebut Erdogan Pengkhianat‖, 2015 (berita online) tersedia

http://www.voaindonesia.com/content/isis-ancam-turki-sebut-erdogan-pengkhianat/2922734.html;

diakses pada 10 November 2015.

Page 24: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

11

Menimbang berbagai hal di atas, skripsi ini akan mengangkat judul

Keputusan Turki Untuk Menahan Pengungsi Suriah Ke Eropa Pada Tahun

2015. Adapun rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan

akan dipaparkan dalam bagian berikut ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan di atas, maka penulis mengangkat rumusan masalah

mengapa Turki mau menerima tawaran Uni Eropa untuk menahan pengungsi

Suriah ke Eropa pada tahun 2015?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan faktor-faktor yang membuat Turki menerima tawaran Uni

Eropa untuk menahan pengungsi Suriah ke Eropa pada tahun 2015.

2. Mengetahui kepentingan yang dimiliki Turki atas Uni Eropa terkait

penanganan pengungsi Suriah.

Adapun manfaat penulisan skripsi ini untuk menambah literatur mengenai

kebijakan Turki atas Uni Eropa, khususnya tentang pengungsi Suriah.

Page 25: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

12

D. Tinjauan Pustaka

Berikut ini adalah sejumlah hasil penelitian dan beberapa artikel jurnal yang

pernah membahas topik dan tema terkait.

Artikel pertama adalah artikel yang ditulis oleh Souad Ahmadoun yang

berjudul “Turkey’s Policy toward Syrian Refugees” pada tahun 2014.39

Dalam

argumen utamanya, penelitian ini menjelaskan kebijakan Turki mengenai

penanganan masalah pengungsi yang datang dari Suriah akibat terjadinya perang

saudara di negara tersebut pada tahun 2011. Pemerintah Turki menyediakan kamp

penampungan dengan fasilitas memadai bagi para pengungsi dengan total dana

sebesar 4 miliar Dolar. Penelitian tersebut melakukan analisa kebijakan luar

negeri Turki yang memberikan perhatian besar terhadap isu hak asasi manusia

(HAM) dalam kasus pengungsi Suriah. Berbeda dengan Ahmadoun, skripsi ini

akan menganalisa tindakan Turki yang menerima tawaran Uni Eropa dalam

mengurusi permasalah pengungsi Suriah untuk menahan mereka masuk ke

wilayah Eropa di tahun 2015.

Selanjutnya adalah penelitian dalam artikel jurnal yang ditulis oleh Marc

Pierini dan Sinan Ülgen dengan judul “A Moment of Opportunity in the EU-

Turkey Relationship” pada tahun 2014.40

Dalam argumentasi utamanya, penelitian

tersebut menjelaskan peningkatan hubungan antara Turki dan Uni Eropa semenjak

tahun 1990. Turki dan Uni Eropa memiliki peluang besar untuk menjadikan

39

Souad Ahmadoun, ―Turkey’s Policy toward Syrian Refugees : Domestic Repercussions

and the Need for International Support ‖, dalam jurnal Elite change and new social mobilization in

the Arab world Vol. 8 No. 4, tahun 2014 yang diterbitkan oleh German Institute for International

and Security Affairs. 40

Marc Pierini dan Sinan Ülgen, ―A Moment of Opportunity : in the EU-Turkey

Relationship‖, dalam jurnal The European Transformation of Modern Turkey Vol. 15 No. 36,

tahun 2014 yang diterbitkan oleh Carnegie Endowment for International Peace.

Page 26: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

13

hubungan keduanya ke tingkat yang lebih tinggi dengan bekerjasama menghadapi

isu-isu jangka pendek dan panjang yang penting bagi keduanya. Ülgen

mengidentifikasi beberapa hambatan dan tantangan peningkatan hubungan antara

Turki dan Uni Eropa dalam bidang ekonomi, politik, dan keamanan, yaitu

kerjasama perdagangan, penanganan korban perang (Suriah dan Irak) serta

perlawanan terhadap terorisme. Adapun, skripsi ini akan berfokus kepada

kebijakan Turki atas tawaran Uni Eropa mengenai penanganan isu pengungsi

Suriah.

Artikel jurnal selanjutnya adalah “The Syrian Refugee Crisis : A

Comparison of Responses by Germany, Sweden, the United Kingdom, and the

United States” yang ditulis oleh Nicole Ostrand pada tahun 2015.41

Dalam

argumen utamanya, penelitian ini menjelaskan perbandingan respon negara-

negara besar seperti Jerman, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat mengenai

krisis pengungsi Suriah. Keempat negara tersebut merupakan pendonor bantuan

terbesar untuk perlindungan dan pemberian dana kepada pengungsi Suriah

menurut laporan UNHCR di tahun 2009-2013. Penelitian Ostrand ini menyatakan

bahwa keempat donor tersebut berbeda dalam hal level perlindungan dan

pemberian dana. Jerman dan Swedia cenderung lebih tinggi daripada Inggris dan

Amerika Serikat dalam memberikan bantuan bagi pengungsi Suriah. Berbeda

dengan Ostrand, skripsi ini akan fokus kepada kebijakan Turki mengenai

pengungsi Suriah atas tawaran yang diberikan Uni Eropa di tahun 2015.

41

Nicole Ostrand, ―The Syrian Refugee Crisis: A Comparison of Responses by Germany,

Sweden, the United Kingdom, and the United States‖, dalam jurnal Migration and Human Security

Vol. 3 No. 3, tahun 2015 yang diterbitkan oleh Center for Migration Studies of New York.

Page 27: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

14

Artikel terakhir adalah “Refugee protection in Europe : Lessons from the

Syrian Crisis” yang ditulis oleh Eleni Frantziou pada tahun 2014.42

Dalam

argumen utamanya, penelitian ini menjelaskan isu migrasi yang tengah menjadi

sorotan di Uni Eropa. Dampak krisis pengungsi Suriah ditakutkan akan

menyebabkan nasionalisme Eropa sehingga dapat memunculkan kembali

terjadinya gerakan rasisme di Eropa. Penelitian tersebut berfokus kepada analisa

koordinasi kebijakan yang dilakukan negara-negara Eropa atas permasalahan

migrasi mengenai krisis pengungsi Suriah tersebut. Berbeda dengan penelitian di

atas, skripsi ini berfokus kepada analisa kebijakan Turki dalam mencegah

masuknya pengungsi Suriah ke Eropa.

E. Kerangka Pemikiran

1. Konsep Kebijakan Luar Negeri

Menurut K.J Holsti, kebijakan luar negeri merupakan instrumen

politik yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk menjalin

hubungan dengan aktor-aktor lain dalam tatanan dunia internasional demi

mencapai kepentingan nasionalnya.43

Beliau juga mengidentifikasikan

kebijakan luar negeri sebagai proses pembuatan keputusan serta tindakan

diplomatik suatu negara.44

Dengan demikian, pernyataan Holsti mengenai

kebijakan luar negeri dapat menjadi acuan untuk mengetahui proses

42

Eleni Frantziou, ―Refugee protection in Europe : Lessons from the Syrian Crisis‖, dalam

jurnal Refugee Protection, Migration and Human Rights in Europe Vol. 5 No. 9, tahun 2014 yang

diterbitkan oleh London’s Global University. 43

K. J. Holsti, Politik Internasional : Suatu Kerangka Analisis (Bandung: Bina Cipta,

1992), 21. 44

Ibid 23.

Page 28: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

15

terbentuknya keputusan Turki terkait penawaran Uni Eropa dalam

penanganan pengungsi Suriah.

James N. Rossenau menjelaskan bahwa situasi dan kondisi internal

dan eksternal sebuah negara saling berinteraksi dalam proses pembuatan

kebijakan luar negeri tersebut.45

Beliau juga menjelaskan bahwa keterkaitan

antara aspek internal dan eksternal suatu negara memiliki pengaruh yang

besar dalam proses pembuatan kebijakan luar negeri.46

Maka dari itu,

keputusan Turki untuk menahan pengungsi Suriah ke Eropa tentu

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada dari dalam ataupun dari luar

negara tersebut.

Frederic S. Pearson dan J. Martin Rochester memperkenalkan tiga

aspek yang mencakup faktor-faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara.47

Pertama, National

Attribute, yang meliputi demografi, ekonomi, militer, dan faktor-faktor

pemerintahan. Kedua, Systematic Factors, adalah kondisi-kondisi eksternal

suatu negara seperti geografi, interaksi internasional, dan struktur sistem

internasional. Ketiga, Idiosyncratic, yang mengidentifikasi kebijakan dari

sisi psikologi pembuat kebijakan tersebut. Secara umum, tiga faktor ini

dapat beroperasi secara bersamaan dan bercampur sebagai pertimbangan

bagi para pembuat kebijakan Turki untuk menentukan tindakannya terhadap

Uni Eropa dalam penanganan pengungsi Suriah.

45

James N. Rossenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. World Politics : An

Introduction (New York: the Free Press, 1976), 27. 46

Ibid 30. 47

Marijke Breuning, Foreign Policy Analysis : A Comparative Introduction (New York :

Palgrave Macmillan, 2007), 5.

Page 29: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

16

2. Konsep Kepentingan Nasional

Menurut Joseph Frankel, kepentingan nasional dapat menggambarkan

aspirasi negara dan dapat diaplikasikan secara operasional pada kebijakan-

kebijakan serta rencana yang akan dituju.48

Beliau juga menyatakan bahwa

kepentingan nasional dipakai sebagai alat analisa untuk mengetahui tujuan

kebijakan luar negeri suatu negara.49

Berdasarkan hal ini, setiap negara tentu

mendasarkan kepada kepentingan nasional dalam pengambilan kebijakan

luar negerinya. Adapun, kebijakan Turki menanggapi permintaan Uni Eropa

untuk membendung pengungsi Suriah tentu dapat dianalisa dari kepentingan

nasional yang dimilikinya.

Kepentingan nasional berdasarkan pemikiran Morgenthau adalah

kebijakan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup suatu negara,

dengan cara melakukan upaya-upaya logis dalam mempertahankan

kelangsungan hidup negara tersebut (survival).50

Beliau juga menjelaskan

bahwa kepentingan nasional negara ialah mengejar kekuasaan (power),

yaitu apa saja yang bisa membentuk dan mempertahankan pengendalian

suatu negara atau negara lain.51

Maka dari itu, negara selalu mengejar

kepentingan nasional demi menjaga kedaulatan yang dimilikinya. Sehingga,

tindakan Turki terhadap pengungsi Suriah tentu didasari atas pencapaian

kepentingan nasionalnya atas Uni Eropa.

48

Joseph Frankel dikutip dalam Scott Burchill & Andrew Linklater. Diterjemahkan oleh M.

Sobirin dalam Teori-Teori Hubungan Internasional (Bandung : Nusa Media, 2009), 104. 49

Ibid 76. 50

Hans J. Morgenthau, Politic Among Nations : The Struggle Power and Peace (New York

: Mc Graw Hill, 2005) 10-11. 51

Ibid 21.

Page 30: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

17

Nuechterlein berpendapat bahwa ada empat kepentingan dasar yang

memotivasi suatu negara untuk menjalankan kepentingan nasionalnya.52

Pertama, Security Interest, yakni kebutuhan negara untuk melindungi warga

negaranya dari ancaman kekerasan fisik dari negara lain. Kedua, Economic

Interest, yaitu kebutuhan negara untuk meningkatkan ekonomi demi

kesejahteraan masyarakatnya dengan melakukan hubungan kerjasama atas

negara lain. Ketiga, Internastional System Interest, dimana adanya

kebutuhan negara untuk mempertahankan politik internasional sehingga

warga negaranya dapat beroperasi secara nyaman di luar negaranya.

Keempat, Ideology Interest, adalah kebutuhan negara untuk melindungi

ideologi negaranya dari ancaman ideologi negara lain. Dengan adanya

keempat faktor ini, negara secara rasional melakukan pemilihan strategi

untuk mencapai kepentingan nasionalnya dengan memaksimalkan

keuntungan dan meminimalisir kerugian yang akan diperolehnya.

F. Metode Penelitian

Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat

deskriptif analitis. Dalam penelitian kualitatif, peneliti membutuhkan bekal

konsep teori dan wawasan yang luas untuk bisa bertanya, menganalisis, dan

mengkonstruksi pemahaman yang menjadi lebih kompleks.53

52

Nuechterlein dikutip dalam Simon William, The Role of National Interest in National

Security Debate (United Kingdom : Royal College of Defense Studies, 2012), 39. 53

John W. Creswell, Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods

Approaches (California : SAGE, 2009), 19.

Page 31: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

18

Skripsi ini juga menggunakan teknik pengumpulan data sekunder, yaitu

teknik penelitian kepustakaan (library research). Ini dilakukan dengan

memanfaatkan berbagai dokumen tertulis yang berkaitan dengan fokus penelitian

seperti jurnal, buku, artikel, serta pemberitaan dari media elektronik dan cetak

mengenai permasalahan yang akan dibahas. Adapun, tempat-tempat yang menjadi

sumber literatur selama dilakukannya pengumpulan data, yaitu Perpustakaan

Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Perpustakaan Pusat

Universitas Indonesia, Perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI), serta wawancara yang dilakukan dengan Bapak Fakhry Ghafur di LIPI

selaku peneliti kajian politik Timur Tengah.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan yang terstruktur merupakan salah satu persyaratan wajib dalam

kaidah penulisan ilmiah. Maka dari itu, hasil penelitian dikatakan valid atau tidak

dapat ditentukan oleh bagaimana cara menyajikan hasil penelitian tersebut.

Adapun, sistematika penulisan yang terdapat dalam skripsi ini adalah :

BAB I Pendahuluan

Berisikan mengenai penjelasan dari pendahuluan seperti

pernyataan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, dan

metode penelitian.

Page 32: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

19

BAB II Kebijakan Turki Terhadap Pengungsi Suriah

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai

kebijakan Turki terhadap pengungsi Suriah, serta keadaan

pengungsi Suriah yang berada di Turki.

BAB III Pengurusan Pengungsi Atas Permintaan Uni Eropa

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai

keputusan Turki untuk menerima penawaran Uni Eropa,

serta kebijakan Turki untuk menahan pengungsi Suriah ke

Eropa.

BAB IV Faktor-Faktor Penyebab Keputusan Turki Menahan

Pengungsi Suriah Ke Eropa

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan terkait faktor-

faktor yang melatarbelakangi Turki menyanggupi

permintaan Uni Eropa untuk menangani pengungsi Suriah

pada tahun 2015. Pertama, akan digunakan konsep

Foreign Policy untuk menganalisis kebijakan Turki yang

dipengaruhi atas faktor internal dan eksternal. Faktor-

faktor tersebut meliputi kondisi politik Turki terkait

kebijakan terhadap pengungsi dan semakin besarnya

desakan Uni Eropa kepada Turki untuk menahan

pengungsi ke Eropa. Kedua, akan digunakan konsep

Page 33: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

20

national interest untuk memperkuat analisis dengan

menjelaskan kepentingan Turki yang terdiri dari

kepentingan Turki terkait pengungsi Suriah, kepentingan

geopolitik Turki, dan kepentingan Turki di Eropa.

BAB V Kesimpulan

Bab ini berisikan kesimpulan analisis terkait keputusan

Turki menerima tawaran Uni Eropa untuk menutup jalur

masuk pengungsi Suriah pada tahun 2015.

Page 34: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

21

BAB II

KEBIJAKAN TURKI TERHADAP PENGUNGSI SURIAH

Bab ini akan membahas kebijakan Turki terhadap pengungsi Suriah serta

gambaran umum pengungsi Suriah di Turki. Bab ini terdiri dari tiga bagian.

Bagian pertama, penjelasan mengenai kebijakan Turki terhadap pengungsi Suriah

sehingga menyebabkan arus gelombang pengungsi di negara tersebut. Bagian

kedua, penjelasan mengenai keadaan pengungsi Suriah di Turki yang dibedakan

menjadi dua kategori, yakni pengungsi yang berada dalam kamp dan pengungsi

yang berada di luar kamp. Bagian ketiga, penjelasan mengenai alasan yang

membuat pengungsi Suriah berpindah dari Turki menuju Eropa.

Suriah merupakan negara Timur Tengah dengan ibu kota Damaskus yang

memiliki luas wilayah 185.180 km2. Suriah berbatasan dengan Turki di sebelah

Utara, Timur dengan Irak, Barat dengan Laut Mediterania, dan Selatan dengan

Yordania.54

Penduduk Suriah terdiri dari etnis Alawiy, Sunni, Armenia, Assyria,

Druze, Kurdi, dan Turki.55

Adapun dalam sistem perpolitikan, Suriah yang dipimpin oleh Bashar al-

Asad cenderung menggunakan militer sebagai alat untuk mengendalikan

kekuasaan.56

Hal ini terbukti dengan adanya polisi rahasia atau mukhabarat yang

54

Worldatlas, ―Syrian Arab Republic Geography‖, 2015; tersedia di

http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/syria/syland.htm; diakses pada 14 Maret

2016. 55

John Joseph, The Modern Assyrians of the Middle East. (New York : BRILL, 1961), 30. 56

Zoe Lafferty , Stories From the Syrian Revolution. (London : OBERON, 2012), 57.

Page 35: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

22

difungsikan untuk memata-matai dan menangkap warga yang melakukan

perlawanan terhadap pemerintah.

Pada 6 Maret 2011, masyarakat sipil di kota Deera melakukan aksi protes

pembebasan anak-anak yang ditangkap oleh aparat kepolisian wilayah tersebut.

Awalnya, sekelompok anak-anak mencoret dinding sebuah bangunan dengan

tulisan As-Shaab Yoreed Eskat el Nizam (rakyat ingin menumbangkan rezim)

sehingga membuat aparat kepolisian menangkap lima belas orang anak yang

dianggap melakukan perbuatan tersebut.57

Selama penahanan, anak-anak ini

mendapat tindakan kekerasan dari para aparat kepolisian. Dengan demikian,

masyarakat sipil pun melakukan tindakan demonstrasi kepada Gubernur kota

Deera, Faisal Khaltoum.58

Pada 15 Maret 2011, tidak hanya di kota Deera, masyarakat sipil di kota

Banias melakukan aksi protes pelarangan penggunaan Niqab atau jilbab model

Suriah atas guru-guru perempuan oleh rezim pemerintahan di wilayah tersebut.59

Adapun, protes tersebut dibalas dengan pemukulan dan pembubaran paksa. Para

aparat kemanan melakukan penyemprotan gas air mata hingga tembakan ke arah

demonstran yang mengakibatkan munculnya sejumlah korban. Hal ini membuat

57

Mark Haas, The Arab Spring: Change and Resistance in the Middle East. (Philadelphia :

Westview, 2013), 46. 58

Telegraph, ―Syrian demonstrators vow week of protests to break siege at Deera‖, 2011

(berita online) tersedia di

http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/middleeast/syria/8486699/Syrian-demonstrators-

vow-week-of-protests-to-break-siege-at-Deraa.html; diakses pada 23 Maret 2016. 59

The National, ―Syrian troops round up thousands in Banias‖, 2011 (berita online) tersedia

di http://www.thenational.ae/news/world/middle-east/syrian-troops-round-up-thousands-in-banias;

diakses pada 23 Maret 2016.

Page 36: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

23

masyarakat sipil semakin geram dan akhirnya menimbulkan aksi protes yang lebih

besar di beberapa kota lainnya seperti Dayar al-Zor, al-Hasaka, dan Hama.60

Menanggapi hal ini, kelompok oposisi menggunakan kesempatan aksi

protes tersebut untuk menjatuhkan rezim Bashar Al-Asad. Pada akhirnya,

masyarakat sipil Suriah yang diwakili oleh para demonstran melakukan aksi

protes besar-besaran terhadap pemerintah pada 18 Maret 2011.61

Akibatnya,

pemerintah pun memberikan perlawanan keras dengan mencabut seluruh jaringan

komunikasi dan memadamkan listrik. Perselisihan antara pemerintah dan

masyarakat sipil inilah yang menjadi awal dari konflik Suriah.

Keadaan konflik semakin memburuk, para demonstran terus menerus

memberikan perlawanan terhadap pemerintah. Mereka pun mulai mengangkat

senjata untuk menghadapi aparat keamanan pemerintah. Pada Juli 2011, pihak

oposisi beserta masyarakat sipil bergabung dalam kelompok Free Syrian Army

(FSA) yang secara terorganisir melakukan serangkaian aksi perlawanan bersenjata

terhadap aparat keamanan pemerintah.62

Adapun, pemerintah juga mengerahkan

pasukan militernya untuk menghentikan aksi perlawanan tersebut.

Tindakan pemerintah Suriah untuk membalas aksi kelompok oposisi

mendapatkan kecaman internasional. Hal ini dikarenakan timbulnya sejumlah

korban dari masyarakat sipil yang tidak bersalah. Akibatnya, masyarakat sipil

60

Elizabeth Flock, ―Syria revolution: A revolt brews against Bashar al- Assad’s regime‖,

2011 (artikel online) tersedia di ttps://www.washingtonpost.com/blogs/blogpost/post/syria-

revolution-revolt-against-bashar-al--assads-regime/2011/03/15/; diakses pada 27 Maret 2016. 61 Christopher Phillips, ―Why The Regime Has Survived So Far : The Causes of The

Uprising‖, dalam jurnal Syria’s Bloody Arab Spring, Vol. 6, No. 2, 40, tahun 2012 yang

diterbitkan oleh IDEAS Publishing. 62

Elliot Friedland, ―Regime Affiliated Armed Groups : Free Syrian Army‖, dalam jurnal

Who’s who in the syrian civil war, Vol. 5, No. 3, 7, tahun 2013 yang diterbitkan oleh Clarion

Project.

Page 37: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

24

yang tidak terlibat merasa terancam dengan konflik di negaranya. Pada Agustus

2011, Amerika Serikat beserta Kanada dan Uni Eropa memberikan statement

bahwa rezim pemerintahan Bashar al-Asad di Suriah tidaklah sah.63

Mereka

memberikan seruan agar Bashar al-Asad segera melepas kekuasaannya.

Tidak hanya itu saja, Dewan Keamanan PBB (DK PBB) memberikan

respon terkait permasalahan Suriah dengan mengagendakan intervensi kepada

negara tersebut.64

Akan tetapi, Cina dan Rusia menentang agenda intervensi

tersebut atas konflik Suriah. Mereka menggunakan hak veto untuk menolak

rencana tersebut sehingga agenda intervensi gagal diterapkan.

Adapun, Liga Arab hampir dapat menyelesaikan konflik Suriah dengan

mengajukan protokol resolusi.65

Saat itu, Suriah sudah bersedia untuk

menandatangani protokol resolusi tersebut. Namun, Suriah malah menolak

protokol resolusi selanjutnya ketika isi persyaratannya mengajukan Bashar al-

Asad agar meletakkan jabatannya. Pemerintah Suriah pun sangat gigih untuk

mempertahankan rezim Bashar al-Asad. Dengan demikian, hal ini membuat

kelompok oposisi terus melakukan aksi perlawanan sehingga eskalasi konflik

semakin meningkat.

63

CNN, ―U.S., Europe call for Syrian leader al-Assad to step down‖, 2011 (berita online)

tersedia di http://edition.cnn.com/2011/POLITICS/08/18/us.syria/; diakses pada 26 Maret 2016. 64

Aljazeera, ―UN Security Council members discuss Syria‖, 2011 (berita online) tersedia di

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2013/08/2013829175841960446.html; diakses pada 27

Maret 2016. 65

Hesham Youssef, ―The Decline of the Arab League : The Syrian Crisis as a Test Case‖,

dalam jurnal Arab League Powerless in Face of Syrian Crisis, Vol. 8, No. 9, 6, tahun 2012 yang

diterbitkan oleh The Middle East Media Research Institute.

Page 38: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

25

Pada November 2012, kelompok oposisi telah berhasil menduduki beberapa

kota-kota kecil dan daerah-daerah perbatasan.66

Mereka pun berencana untuk

menguasai beberapa daerah strategis dan kota-kota besar seperti Damaskus,

Aleppo, Homs, Dayar al-Zor, dan Hama. Pemerintah pun menanggapi ini dengan

mengerahkan pasukan militer dan melakukan strategi pembebasan daerah-daerah

yang telah dikuasai oleh kelompok oposisi.

Pada Desember 2012, konflik yang terus menerus terjadi membuat sebagian

besar wilayah Suriah mengalami kerusakan akibat pemboman artileri, roket, dan

pesawat tempur.67

Akibatnya, banyak dari penduduk sipil yang mengungsikan diri

ke beberapa negara seperti Turki, Lebanon, Yordania, Mesir, dan Irak.68

UNHCR

mencatat sekitar 500.000 orang telah melarikan diri dari Suriah. Ini merupakan

awal dari ledakan kemunculan pengungsi Suriah ke beberapa negara tersebut.

Adapun, jumlah masyarakat sipil yang mengungsikan diri semakin

bertambah pada periode selanjutnya. Hal ini disebabkan ketegangan konflik

Suriah yang semakin mengancam keselamatan keadaan mereka. PBB melaporkan

beberapa rumah sakit dan sejumlah area publik lain telah hancur akibat konflik.69

Tidak hanya itu saja, mereka pun mengalami kekurangan persediaan makanan dan

66

Muriel Asseburg dan Heiko Wemmen, ―Civil War in Syria : External Actors and

Interests as Drivers of Conflict‖, dalam jurnal Proxy War in Middle East, Vol. 6, No. 2, 2, tahun

2012 yang diterbitkan oleh German Institute for International and Security Affairs. 67

Thomas Plofchan, ―Timeline: Syrian Civil War‖, dalam jurnal Syrian Bloody Tragedy,

Vol. 1, No. 3, 5, tahun 2013 yang diterbitkan oleh Cairo Review. 68

UNHCR, ―Stories From Syrian Refugees : Discovering the human faces of a tragedy‖,

2013 (artikel online) tersedia di http://data.unhcr.org/syrianrefugees/syria.php; diakses pada 25

Maret 2016. 69

Spiegel, ―A Slow Death : How the War Is Destroying Syria's Economy‖, 2013 (berita

online) tersedia di ' http://www.spiegel.de/international/world/civil-war-in-syria-destroying-

economy-a-918815.html; diakses pada 28 Maret 2016.

Page 39: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

26

minuman. Terlebih lagi, pemerintah tidak begitu memperhatikan kondisi mereka

dan cenderung fokus membalas pemberontakan kelompok oposisi.

Pada Agustus 2013 sampai Februari 2015, eskalasi konflik Suriah semakin

meningkat. Pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia untuk melawan

pemberontakan kelompok oposisi yang semakin masif di pinggiran kota

Damaskus.70

Akibatnya, sekitar 400 orang tewas terkena senjata kimia berupa gas

sarin, mustard, dan VX.71

Selain itu, ribuan orang juga terkena dampak dari

senjata kimia tersebut.

Menanggapi hal ini, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama memberikan

statement sebagai bentuk kecamannya terhadap penggunaan senjata kimia

tersebut, dimana beliau menyatakan :

“...Serangan ini merupakan serangan terhadap martabat manusia. Hal ini

juga menimbulkan bahaya serius bagi keamanan nasional kita. Ini risiko

membuat sindiran dari larangan global terhadap penggunaan senjata kimia. Ini

membahayakan teman-teman dan mitra kami di sepanjang perbatasan Suriah,

termasuk Israel, Yordania, Turki, Lebanon dan Irak. Ini bisa menyebabkan

meningkatnya penggunaan senjata kimia, atau proliferasi mereka ke kelompok

teroris yang akan merugikan masyarakat internasional.”72

Dengan demikian, konflik Suriah semakin mengancam keselamatan

masyarakat sipil untuk menetap di negaranya sendiri. Sebagian besar dari mereka

70

Whitehouse, ―Government Assessment of the Syrian Government’s Use of Chemical

Weapons‖ 2013, 1 (artikel online) tersedia di https://www.whitehouse.gov/the-press-

office/2013/08/30/government-assessment-syrian-government-s-use-chemical-weapons-august-21;

diakses pada 27 Maret 2016. 71

HRW, ―Syria: Witnesses Describe Alleged Chemical Attacks‖, 2013 (berita online)

tersedia di https://www.hrw.org/news/2013/08/21/syria-witnesses-describe-alleged-chemical-

attacks; diakses pada 26 Maret 2016. 72

Whitehouse, ―Statement by the President on Syria‖, 2014 (situs resmi) tersedia di

https://www.whitehouse.gov/the-press-office/2013/08/31/statement-president-syria; diakses pada

30 Maret 2016.

Page 40: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

27

pun memilih untuk melakukan pengungsian ke lima negara tetangga yakni Turki,

Lebanon, Yordania, Irak, dan Mesir. Berikut ini adalah data yang menunjukkan

jumlah kedatangan pengungsi Suriah dari penghujung tahun 2011 sampai awal

2015 di lima negara tersebut.

Gambar II.1 : Data Pengungsi Suriah 2011-201573

Berdasarkan gambar tersebut, dari lima negara yang menjadi tujuan

pengungsian, Turki merupakan negara yang mendapatkan peningkatan jumlah

kedatangan pengungsi Suriah. Dalam grafik, jumlah kedatangan pengungsi Suriah

di Turki dari periode Desember 2011 sampai Desember 2014 mencapai angka 1,6

juta pengungsi. Selain itu, kondisi puncak peningkatan angka kedatangan

pengungsi terjadi pada Oktober 2014 sampai Desember 2014 yang dibuktikan

dengan adanya sekitar tambahan 35% jumlah pengungsi dari periode sebelumnya.

73

UNOCHA, ―United Nation Office for the Coordination of Humanitarian Affair : Syrian

Refugee in Five Neighbouring Country‖, 2015; tersedia di http://www.unocha.org/syria; diakses

pada 25 Maret 2016.

Page 41: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

28

Adapun, penyebab meningkatnya jumlah kedatangan pengungsi Suriah di

Turki adalah kebijakan Turki yang terbuka terhadap pengungsi Suriah. Dengan

demikian, hal ini menjadikan Turki sebagai negara yang paling banyak

menampung pengungsi Suriah saat ini. Penjelasan mengenai kebijakan Turki

terhadap pengungsi Suriah akan dipaparkan pada sub bab berikut ini.

A. Kebijakan Turki Terhadap Pengungsi Suriah Secara Umum

Sejak terjadinya pemberontakan Suriah pada pertengahan 2011, Turki telah

melihat masuknya pengungsi dari negara tetangganya. Pada awal 2011, setelah

pemerintah Turki gagal meyakinkan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk

terlibat dalam reformasi untuk mengatasi krisis di negaranya. Ankara mengambil

sikap yang jelas terhadap rezim Assad. Salah satunya, Turki secara terbuka

menerima kedatangan pengungsi Suriah ke negaranya atas dasar kemanusiaan.74

Dengan demikian, hal inilah yang kemudian menjadi gelombang besar kedatangan

pengungsi Suriah di Turki.

Adapun, kedatangan pengungsi di Turki sudah ada semenjak Perang Dunia

ke 2. Saat itu, para pengungsi yang datang ke Turki berasal dari Yunani, Bulgaria,

dan Dodecanese islands. Para pengungsi tersebut mencari perlindungan suaka

sementara. Selain itu, terdapat para pengungsi Yahudi Eropa yang mencari

perlindungan suaka sementara di Turki ataupun dari mereka ada yang melanjutkan

74

Souad Ahmadoun, ―Turkey’s Policy toward Syrian Refugees : Domestic Repercussions

and the Need for International Support‖, dalam jurnal Elite Change and New Social Mobilization

in the Arab World, Vol. 4, No. 7, 1, tahun 2014 yang diterbitkan oleh German Institute for

International and Security Affairs.

Page 42: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

29

perjalanan ke Palestina. Selama perang berlangsung, sekitar 67.000 orang tercatat

mendapatkan status perlindungan suaka sementara di Turki.75

Pada tahun 1979, ketika terjadinya Revolusi Iran, Turki menjadi negara

tujuan bagi para pengungsi dari Iran. Ini merupakan gelombang besar kedatangan

pengungsi lainnya setelah pengungsi dari Eropa ketika Perang Dunia ke 2. Pada

tahun 1980 sampai 1991, sekitar 1,5 juta pengungsi Iran tercatat mencari

perlindungan suaka sementara di Turki. Selain itu, ada juga kedatangan pengungsi

dari Iraq ketika terjadinya Perang Teluk di tahun 1991. Ada sekitar 600.000 orang

yang saat itu datang dan mencari perlindungan suaka di Turki. Selanjutnya,

kedatangan pengungsi di Turki juga terjadi pada tahun 1992, dimana sekitar

25.000 Muslim Bosnia mencari tempat perlindungan dari pembantaian etnis di

wilayahnya.76

Sebenarnya, terdapat dua kategori karakteristik pengungsi di Turki.

Pertama, pengungsi yang mencari perlindungan suaka sementara dan akan

kembali setelah kondisi di negara asal sudah stabil. Kedua, pengungsi yang datang

ke Turki dan lalu melanjutkan perjalanan ke negara-negara Eropa ataupun negara

dunia ke 3 lainnya, seperti Asia.77

Karakteristik kedatangan pengungsi ini

disebabkan oleh sifat dan evolusi kebijakan Turki terhadap pengungsi. Adapun,

untuk mengetahui evolusi kebijakan Turki terhadap pengungsi in, perlu diketahui

75

Cellia Marnet, ―New Issue in Refugee Research : Irregular migration and asylum in

Turkey‖, dalam jurnal Refugee Studies Working Paper, Vol. 8, No. 4, 5, tahun 2003 yang

diterbitkan oleh Evaluation and Policy Analysis Unit United Nations High Commissioner for

Refugees. 76

Cellia Marnet, ―Irregular migration and asylum in Turkey : European Refugees and

Asylum Seekers‖, 2. 77

Cellia Marnet, ―Irregular migration and asylum in Turkey : Characteristic of Refugees

and Asylum Seekers in Turkey‖, 3.

Page 43: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

30

terlebih dahulu kerangka hukum yang menjadi landasan dasar kebijakannya,

dimana akan dijelaskan dibawah ini.

1. Landasan Dasar Kebijakan Turki Terhadap Pengungsi

Dasar kebijakan pengungsi atau suaka Turki terdapat dalam tiga buah

kerangka hukum, yakni : (1) Undang Undang Pemukiman Turki 1934 (Law

of Settlement 1934); (2) Konvensi Pengungsi 1951; (3) UU Pengaturan

Pengungsi dan Suaka tahun 1994 (Law of Refugee and Asylum Regulation

1994).78

Pada awalnya, Undang Undang Pemukiman Turki 1934 dibuat

untuk menetapkan kriteria dan mendefinisikan pengertian

―kewarganegaraan Turki‖ dan menentukan parameter suaka di wilayahnya.

UU ini menjelaskan bahwa pengungsi yang datang ke Turki dapat diproses

urusan suakanya apabila masih memiliki kesamaan ras. Bangsa Balkan,

Albania, Bosnia, dan Tartar bisa langsung mendapat kewarganegaraan

Turki.79

Kemudian, meskipun menjadi penandatangan Konvensi 1951 tentang

Status Pengungsi, Turki memberlakukan batasan geografis dan waktu untuk

kewajibannya. Dalam hal ini, hanya pengungsi Eropa dan pencari suaka

yang melarikan diri dari peristiwa yang terjadi di negara asal mereka dapat

diberikan akses ke prosedur suaka di wilayahnya sebelum tanggal 1 Januari

1951. Keterbatasan waktu itu akhirnya dihapus setelah penandatanganan

78

Seçil Paçacı, ―Turkish Migration Policy Over The Last Decade : The Changing

Migration Profile of Turkey‖, dalam jurnal A Gradual Shift Toward Better Management and

Good Governance, Vol. 6, No. 9, 162, tahun 2013 yang diterbitkan oleh Turkish Policy Quarterly. 79

Cellia Marnet, ―Irregular migration and asylum in Turkey : Turkish Asylum and

Migration Policy‖, 8.

Page 44: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

31

Protokol 1967, namun keterbatasan geografis tetap dipertahankan.80

Hal ini

menunjukkan bahwa Turki berkomitmen terhadap aspek kemanusiaan,

terlebih lagi pada pengungsi.

Akan tetapi, kebijakan pengungsi tersebut akhirnya membuat Turki

mendapatkan gelombang kedatangan pengungsi yang begitu besar. Terlebih

lagi, pada saat itu, terjadi konflik di beberapa wilayah seperti Iraq, Bosnia,

Afghanistan, dan Rwanda. Hal ini membuat proses penanganan pengungsi

Turki mulai diperketat dengan adanya UU Pengaturan Pengungsi dan Suaka

tahun 1994 (Law of Refugee and Asylum Regulation 1994). Peraturan ini

menjadi dasar untuk prosedur perlindungan suaka sementara di Turki,

dimana penentuan status pengungsi berdasarkan prosedur otoritas

Kementrian Dalam Negeri Turki dan selanjutnya diserahkan kepada

UNHCR untuk penempatan dan pemukiman.81

Akibat UU 1994 ini, jumlah kedatangan pengungsi di Turki pun relatif

berkurang di periode selanjutnya sebesar 35% dari angka sebelumnya,

presentase tersebut merujuk pada penurunan angka dari 12.841 di tahun

1995 menjadi 8.166 di tahun 1996.82

Dengan demikian, UU 1994 tetap

dipertahankan untuk menangani semua pengungsi hingga terjadi lonjakan

jumlah pengungsi akibat perang saudara di Suriah pada tahun 2011. Dalam

hal ini, pemerintah Turki menerapkan kebijakan open door policy hanya

80

Seçil Paçacı, ―Turkish Migration Policy Over The Last Decade : The Changing

Migration Profile of Turkey‖, 10. 81

Seçil Paçacı, ―Turkish Migration Policy Over The Last Decade : Turkey’s Multifarious

Attitude Towards Migration and Its Migrants‖, 20. 82

Cellia Marnet, ―Irregular migration and asylum in Turkey : Turkish Asylum and

Migration Policy‖, 11.

Page 45: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

32

bagi penduduk Suriah yang melarikan diri dari negaranya.83

Adapun,

penjelasan mengenai kebijakan open door policy Turki terhadap pengungsi

Suriah lebih lanjutnya akan dijelaskan pada bagian dibawah ini.

2. Kebijakan Open Door Policy Terhadap Pengungsi Suriah

Kegiatan kemanusiaan atas pengungsi Suriah merupakan salah satu

bagian dari seluruh kebijakan luar negeri Turki terhadap konflik Suriah.

Sejak April 2011, Turki menerapkan kebijakan open door policy kepada

pengungsi Suriah yang melarikan diri dari konflik. Pada awal konflik, status

pengungsi Suriah dianggap sebagai ―tamu‖ daripada pengungsi. Namun

sejak akhir Oktober 2011, Turki telah memberikan mereka status

"perlindungan suaka sementara", dimana pemerintah juga memastikan tidak

ada pengembalian paksa bagi pengungsi dan pembatasan durasi waktu unutk

mereka tinggal. Adapun, pada April 2014, undang-undang migrasi baru

mulai berlaku memberikan mereka "status pengungsi bersyarat", atau suaka

sementara, di bawah badan pengelola migrasi Turki yang baru dibentuk,

yakni General Directorate of Migration Management (GDMM).84

Dari April 2011 hingga September 2014, perkiraan total 1,35 juta

pengungsi Suriah melarikan diri ke Turki, dimana sekitar 77% dari mereka

wanita dan anak-anak. Hal ini sesuai dengan laporan badan pemerintah

utama mengelola masalah pengungsi Suriah, yakni Afet ve Acil Durum

83

Ahmet İçduygu, ―Turkey’s Evolving Migration Policies: A Mediterranean Transit Stop at

the Doors of the EU‖, dalam jurnal Irregular Migration in Turkey, Vol. 11, No. 2, 5, tahun 2014

yang diterbitkan oleh Istituto Affari Internazionali. 84

Souad Ahmadoun, ―Turkey’s Policy toward Syrian Refugees : Turkey’s Handling of the

Crisis‖, 1.

Page 46: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

33

Yönetimi Başkanlığı atau AFAD.85

Sekitar 220.000 pengungsi Suriah berada

di 22 kamp dengan fasilitas yang relatif baik, termasuk 13 kawasan tenda

dan dua buah kontainer yang terletak di sepuluh provinsi dari selatan dan

tenggara Turki, yakni Adiyaman, Adana, Hatay, Gaziantep,

Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Mardin, Osmaniye dan Sanliurfa. Adapun,

terdapat 630.000 pengungsi yang terdaftar di luar kamp oleh AFAD dan

UNHCR, tapi ada juga sekitar 500.000 pengungsi yang tidak terdaftar

disana.86

Sementara itu, kondisi di kamp-kamp yang dikelola oleh AFAD

bekerjasama dengan UNHCR dan badan-badan PBB lainnya dinilai sangat

baik. Namun, keadaan pengungsi yang tinggal di luar kamp-kamp juga

disebut "pengungsi urban" lebih rentan, karena kebanyakan dari mereka

mendapatkan kondisi tidak menguntungkan dari layanan yang diberikan

oleh pemerintah Turki atau lembaga internasional. Mereka tidak bisa

mendapatkan perawatan kesehatan, dimana berdasarkan keputusan

pemerintah pada Januari 2013, semua pengungsi Suriah bisa mendapatkan

keuntungan dari perawatan kesehatan dasar gratis.87

Adapun, penjelasan

mengenai kondisi pengungsi Suriah di Turki lebih detailnya akan dibahas

pada sub bab berikutnya.

85

Ahmet İçduygu, ―Turkey’s Evolving Migration Policies: A Mediterranean Transit Stop at

the Doors of the EU‖, 175. 86

Souad Ahmadoun, ―Turkey’s Policy toward Syrian Refugees : Turkey’s Handling of the

Crisis‖, 4. 87

Ahmet İçduygu, ―Turkey’s Evolving Migration Policies: A Mediterranean Transit Stop at

the Doors of the EU‖, 182.

Page 47: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

34

B. Pengungsi Suriah di Turki

Turki menerapkan kebijakan ―open door policy‖ bagi para pengungsi Suriah

yang masuk ke negaranya.88

Pemerintah mengira ini merupakan kebijakan jangka

pendek, dimana awalnya menyediakan tempat tinggal dan makanan bagi para

pengungsi. Melihat kedatangan pengungsi yang semakin bertambah, pemerintah

pun menjadikan ini sebagai kebijakan jangka panjang. Dengan demikian,

kebijakan tersebut membuat pemerintah Turki sangat mengakui keberadaan para

pengungsi yang datang dari Suriah dan tidak akan mengembalikan mereka secara

paksa ke tempat asal (non-refoulement).

Mengetahui hal ini, pengungsi Suriah mulai berbondong-bondong datang ke

Turki pada 29 April 2011.89

Pada tahap awal, mereka dizinkan masuk melalui

perbatasan antara Turki dan Suriah sebelah Utara, yakni provinsi Kilis. Namun,

pengungsi Suriah yang terus berdatangan membuat perbatasan lain dibuka, yakni

Hatay, Sanliurfa, dan Gaziantep.90

Maka dari itu, pemerintah Turki menetapkan

empat perbatasan tersebut sebagai akses masuk para pengungsi Suriah yang

datang ke negaranya.

Pada Juni 2012, UNHCR mencatat ada sekitar 2.000 kamp pengungsian

yang berada di daerah Öncüpinar untuk menampung pengungsi yang datang dari

perbatasan Kilis.91

Pengungsi Suriah yang belum meliliki dokumen dan surat

kepengungsian ditempatkan di kamp-kamp tersebut. Sementara itu, bagi para

88 Souad Ahmadoun,‖Turkey’s Policy toward Syrian Refugees : Open Door Policy‖, 9. 89

Thomas Plofchan, ―Timeline: Syrian Civil War‖, 16. 90

Kadir Ustun, ―Turkey’s Syrian Refugees Toward Integration : Refugees in the Camps‖,

dalam jurnal Syrian Refugee in Turkey, Vol. 5, No. 4, 34, tahun 2013 yang diterbitkan oleh SETA. 91

Yasar Adnan, ―The Politics of Space : Imagining Syrian Refugee Camps in Turkey‖,

dalam jurnal Turkey-Syria Relations, Vol. 1, No. 2, 14, tahun 2013 yang diterbitkan oleh Trialog.

Page 48: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

35

pengungsi Suriah yang telah memiliki izin resmi diperbolehkan masuk ke dalam

wilayah Turki oleh pemerintah. Mereka akan mendapatkan status

kewarganegaraan sementara dan diperlakukan seperti warga negara Turki sendiri.

Adapun, pemerintah menjamin ketersediaan fasilitas kesehatan dan

makanan bagi para pengungsi Suriah. Tidak hanya itu saja, pemerintah pun

bertanggung jawab atas pendidikan dan pekerjaan mereka.92

Hal ini dibuktikan

dengan sikap pemerintah Turki yang mengeluarkan anggaran pribadinya demi

mendanai para pengungsi Suriah tanpa bantuan pihak lain. Sejauh ini, Turki telah

menggelontorkan lima milyar dolar untuk mengurusi pengungsi Suriah.93

Dengan demikian, pengungsi Suriah menjadikan Turki sebagai negara yang

dapat memberikan jaminan perlindungan demi keberlangsungan hidup mereka.

Akibatnya, banyak pengungsi Suriah yang memaksa datang untuk masuk ke

wilayah Turki dan mereka berada di daerah-daerah perbatasan seperti Sanliurfa,

Hatay, Kilis, dan Gaziantep. Dengan adanya hal ini, pemerintah pun mulai

membangun kamp-kamp pengungsian di daerah perbatasan tersebut.

Akan tetapi, banyak dari pengungsi Suriah yang masuk ke wilayah Turki

secara ilegal. Data UNHCR menyatakan bahwa sekitar 600.000 jiwa benar-benar

terdaftar sebagai pengungsi di Turki pada awal tahun 2014. Namun, hasil survei

ulang pemerintah membuktikan bahwa sekitar satu juta orang masyarakat Suriah

92

Basak Yavcan, ―On Governing the Syrian Refugee Crisis Collectively : The View from

Turkey‖, 2013 (artikel online) tersedia di http://nearfuturesonline.org/on-governing-the-syrian-

refugee-crisis-collectively-the-view-from-turkey/; diakses pada 29 Maret 2016. 93

John Cassidy, ―The Economics of Syrian Refugees‖, 2012 (artikel online) tersedia di

http://www.newyorker.com/news/john-cassidy/the-economics-of-syrian-refugees; diakses pada 28

Maret 2016.

Page 49: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

36

telah berada di Turki.94

Oleh karena itu, pemerintah Turki mulai memperketat izin

masuk bagi para pengungsi Suriah ke wilayahnya. Adapun, pemerintah mulai

memperketat perbatasan Kilis dan Hatay yang menjadi jalur masuknya pengungsi

dari wilayah Aleppo dan Idlip.95

Tabel A.II.1 : Data Presentase Wilayah Asal Pengungsi Suriah di Turki

Tahun 201396

Kota %

Aleppo 35.7

Idlip 20.9

Al-Raqqah 10.9

Latakia 9.2

Hama 7.5

Al-Hasakah 5.4

Dar al-Zor 3.9

Damaskus 3.8

Homs 1.7

Al-Suwayda 0.4

Daraa 0.3

94

UK Dailymail, ―Turkey warns it now expects up to one million Syrians to arrive at its

borders‖, 2013 (berita online) tersedia di http://www.dailymail.co.uk/news/article-

3438558/Turkey-warns-expects-600-000-Syrians-arrive-borders-warns-goal-host-refugees-

OUTSIDE-Turkey.html;diakses pada 29 Maret 2016. 95

Oytun Orhan, ―The Situation Syrian Refugees in Neighbouring Country : Syrian Refugee

in Turkey‖, dalam jurnal Middle East Implementation and Research, Vol 18, No. 9, 15, tahun

2014 yang diterbitkan oleh ORSAM. 96

Oytun Orhan, ―The Situation Syrian Refugees in Neighbouring Country : Distribution

of the Syrian Refugees in Turkey according to their City of Origin‖, 20.

Page 50: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

37

Quneitra 0.1

Tartus 0.1

*Terjemahan Penulis

Dalam tabel diatas, sekitar 36% pengungsi Suriah yang berada di Turki

berasal dari kota Aleppo. Hal ini dikarenakan kondisi wilayah Aleppo yang

mengalami berbagai ancaman keamanan yang signifikan dari keberadaan

kelompok oposisi rezim Assad, maupun gerakan terorisme seperti Islamic State of

Iraq and Syria (ISIS) yang telah menguasai hampir seluruh wilayah di kota

tersebut. Adapun, kondisi kota lain seperti Idlip dan Al-Raqqah yang juga

mengalami keadaan serupa membuat mayoritas penduduk di wilayahnya

mengungsikan diri ke kamp-kamp pengungsian di Turki. Berikut ini adalah titik

lokasi kamp pengungsian yang berada di Turki.

Gambar A.II.1 : Titik Keberadaan Kamp Pengungsian di Turki

Sumber : http://www.e-ir.info/2015/02/13/politics-of-refugee-governance/

Page 51: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

38

Seperti layaknya di negara lain, pengungsi Suriah di Turki pun mulai

dikategorikan menjadi dua, yakni pengungsi yang tinggal di dalam kamp dan

pengungsi yang tinggal di luar kamp. Berikut ini adalah pemaparan mengenai

kondisi pengungsi berdasarkan kedua kategori tersebut :

1. Pengungsi Suriah yang Berada dalam Kamp

Pengungsi Suriah yang tinggal di dalam kamp memiliki kondisi yang

lebih baik ketimbang pengungsi yang berada di luar kamp. Mereka

mendapatkan jaminan kehidupan sosial yang telah diurusi oleh AFAD

selaku lembaga pemerintah Turki yang mengurusi pengungsi yang

bekerjasama dengan UNHCR.97

Adapun, kamp pengungsian memiliki

fasilitas publik, keamanan, kebersihan, dan kesempatan pendidikan yang

cukup baik. Hal ini dikarenakan pemerintah Turki memberikan respon

positif terhadap pengungsi Suriah terkait kebijakan ―open door policy‖.

Dalam hal kebutuhan pangan, pemerintah menggunakan sistem

layanan penyediaan makanan tiga kali sehari untuk para pengungsi Suriah.

Beberapa saat kemudian, para pengungsi mengeluhkan metode tersebut

sehingga membuat pemerintah mengubahnya dengan pemberian bantuan

tunai bulanan.98

Adapun, para pengungsi mendapatkan ―kartu pengungsi‖

97

United Nation, ―UN official welcomes Turkish programme to register Syrian refugees in

cities‖, 2013(berita online) tersedia di

http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=44341#.Vw65dTEXVG8; diakses pada 30 Maret

2016. 98

Hurriyet, ―Syrian refugees in Turkish camps live on 80 liras of monthly aid‖, 2013 (berita

online) tersedia di http://www.hurriyetdailynews.com/syrian-refugees-in-turkish-camps-live-on-

80-liras-of-monthly-aid.aspx?pageID=238&nID=58693&NewsCatID=352; diakses pada 30 Maret

2016.

Page 52: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

39

yang difungsikan sebagai bentuk bantuan bulanan tersebut. Mereka pun

menggunakannya untuk berbelanja makanan di pasar yang berada dalam

kamp.

Terkait fasilitas publik yang berada di kamp, para pengungsi

mendapatkan akses pendidikan dan pekerjaan yang dijamin oleh

pemerintah. Dalam bidang pendidikan, pemerintah menyediakan sekolah

yang disesuaikan berdasarkan tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Pada

April 2014, pemerintah menyatakan sekitar 2.800 tenaga pengajar

mendapatkan tugas untuk memberikan pendidikan untuk 65.000 siswa yang

berada di kamp.99

Sedangkan dalam hal pekerjaan, pemerintah memberikan

pelatihan keahlian seperti pembuatan karpet, kerajinan tangan, dan tata

rias.100

Bahkan, para pengungsi mendapatkan kursus komputer dan bahasa

Inggris.

Mengenai bidang kesehatan, kamp-kamp pengungsian menyediakan

dokter dan klinik yang siap melayani serta mobil ambulan yang difungsikan

untuk membawa pasien ke rumah sakit.101

Adapun, para pengungsi juga

mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh para dokter sebelum mereka

memasuki Turki. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran

penyakit yang dibawa oleh pengungsi Suriah kepada penduduk Turki.

99

Hurriyet, ―350,000 school-aged Syrian children in Turkey, just half receiving education‖,

2013 (berita online) tersedia di http://www.hurriyetdailynews.com/350000-school-aged-syrian-

children-in-turkey-just-half-receiving-

education.aspx?PageID=238&NID=73456&NewsCatID=341; diakses pada 30 Maret 2016. 100

Brooking, ―Education for Syrian Refugees in Turkey – Beyond Camps‖, 2014 (berita

online) tersedia di http://www.brookings.edu/blogs/education-plus-development/posts/2014/01/17-

turkey-syria-refugees-education-ackerman; diakses pada 30 Maret 2016. 101

Aljazeera, ―Syrian refugees need more than food‖, 2014 (berita online) tersedia di

http://america.aljazeera.com/opinions/2014/3/education-for-syrianrefugeesinsufficient.html;

diakses pada 30 Maret 2016.

Page 53: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

40

Pemerintah pun memberikan bantuan kesehatan secara gratis agar para

pengungsi Suriah mendapatkan jaminan fasilitas publik yang memadai

sehingga mereka betah tinggal di kamp pengungsian.102

Meskipun begitu, pengungsi Suriah yang berada dalam kamp

pengungsian tidak luput untuk mengalami beberapa permasalahan. Mereka

merasa jenuh untuk bermukim dalam kamp sehingga banyak yang memilih

untuk keluar. Kondisi ini disebabkan karena ketidakpuasan mereka untuk

melakukan hal yang sama pada area yang terbatas.103

Selain itu, mereka

mendapatkan kesulitan untuk bebas keluar masuk area masuk kamp

pengungsian. Hal ini dibuktikan dengan susahnya pemberian izin keluar

area kamp pengungsian bagi para pengungsi yang bekerja di wilayah

perkotaan Turki.104

Dengan demikian, banyak dari pengungsi Suriah yang memilih untuk

keluar dari kamp pengungsian. Mereka memutuskan untuk mencari wilayah

yang dapat menjamin kehidupan yang lebih baik di beberapa kota-kota

Turki.

102

Yvo Fitzherbert, ―The Syrian conflict: Erdogan, Syrian refugees and humanitarian aid in

Turkey‖, 2014 (artikel online) tersedia di http://www.contributoria.com/issue/2015-

02/54914fcfc3a4627d42000029/; diakses pada 30 Maret 2016. 103

France24. ―Syrian refugee camps in Turkey hit saturation point‖, 2014 (berita online)

tersedia di http://www.france24.com/en/20121113-syrian-refugee-camps-in-turkey-at-saturation-

point; diakses pada 30 Maret 2016. 104

Reuters. ―Turkey plans to introduce work permits for Syrian refugees, minister says‖,

2014 (berita online) tersedia di http://www.reuters.com/article/us-europe-migrants-turkey-

idUSKCN0UP0QP20160111; diakses pada 30 Maret 2016.

Page 54: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

41

2. Pengungsi Suriah yang Berada di Luar Kamp

Mayoritas pengungsi Suriah di Turki berada di luar area kamp

pengungsian. Pada Mei 2014, pemerintah mencatat sekitar 700.000

pengungsi Suriah tinggal di luar kamp pengungsian, dimana 74% berada di

area perbatasan dan 26% tinggal di kota-kota besar seperti Istanbul dan

Ankara.105

Jumlah kamp pengungsian yang penuh menyebabkan para

pengungsi Suriah banyak menempati sekitar daerah perbatasan sebagai

tempat tinggal. Adapula, pengungsi yang berasal dari kamp pengungsian

yang keluar dan memilih tinggal di kota-kota besar Turki, seperti Istanbul

dan Ankara, dimana mereka dikategorikan sebagai pengungsi yang kaya.106

Sebenarnya, pemerintah telah melakukan upaya maksimal untuk

menyediakan fasilitas yang memadai di kamp pengungsian. Akan tetapi, hal

ini tidak dapat menghentikan pengungsi Suriah yang ingin keluar dari kamp

pengungsian. Dorongan untuk mendapatkan kehidupan lebih baik

merupakan penyebab pengungsi Suriah keluar dari kamp pengungsian.

Demi memenuhi kebutuhan hariannya, mereka mencari pekerjaan yang

layak di kota-kota besar Turki, dimana Istanbul dan Ankara menjadi

wilayah favorit sebab pendapatan per kapita tinggi yang dimiliki keduanya

dibandingkan kota-kota lain. Menurut data pemerintah Turki pada tahun

105

Aleksandra Jarosiewicz, ―Turkey and the Syrian refugee problem‖, 2014 (artikel online)

tersedia di http://www.osw.waw.pl/en/publikacje/osw-commentary/2015-10-01/turkey-and-syrian-

refugee-problem; diakses pada 30 Maret 2016. 106

Cihan Tugal, ―Syrian refugees in Turkey are pawns in a geopolitical game‖, 2014

(artikel online) tersedia di http://www.theguardian.com/commentisfree/2016/feb/15/refugees-

turkey-government-eu-crisis-europe; diakses pada 30 Maret 2016.

Page 55: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

42

2012, Istanbul dan Ankara merupakan daerah yang mewakili 21%

pendapatan per kapita nasional.107

Adapun, para pengungsi Suriah yang berada di sekitar daerah

perbatasan merupakan jumlah pengungsi terbanyak yang tinggal di luar

kamp pengungsian. Pada Agustus 2014, UNHCR mencatat sekitar kurang

lebih 570.000 orang menunggu kepastian untuk dapat memasuki kamp

pengungsian.108

Kondisi mereka pun berbeda jauh dengan para pengungsi

yang tinggal di kamp pengungsian. UNHCR melaporkan bahwa pengungsi

di sekitar perbatasan mengalami kekurangan makanan dan hanya

bermodalkan tenda darurat untuk mereka tinggal.109

Menanggapi hal ini, pengungsi Suriah yang berada di area perbatasan

mulai memaksa masuk ke wilayah Turki. Mereka yang tidak diperbolehkan

masuk di daerah perbatasan Sanliurfa, Hatay, Kilis, Mardin dan Gaziantep

menggunakan jalur laut untuk menuju beberapa wilayah Turki seperti

Mersin, Konya, Bhatman, dan Sirnak.110

Pemerintah pun memberikan

pernyataan bahwa banyak dari pengungsi Suriah yang memaksa masuk

107

WorldBank, ―Turkey Overview‖, 2012 (artikel online) tersedia di

http://www.worldbank.org/en/country/turkey/overview; diakses pada 30 Maret 2016. 108

Aljazeera, ―Syrian refugees mass at Turkish border‖, 2014 (berita online) tersedia di

http://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/2016/02/syrian-refugees-mass-turkish-border-

160224071920385.html; diakses pada 1 April 2016. 109

BBC, ―Syrian refugee numbers soar at Turkey border‖, 2015 (berita online) tersedia di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-35512498; diakses pada 1 April 2016. 110

VOA, ―Turkey, West in Standoff Over Syrian Refugees‖, 2015 (berita online) tersedia

di http://www.voanews.com/content/turkey-syria-refugees/3181623.html; diakses pada 1 April

2016.

Page 56: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

43

wilayah Turki tanpa ada proses keimigrasian dari pemerintahan daerah

setempat dinyatakan sebagai pengungsi ilegal.111

Walaupun para pengungsi Suriah berhasil memasuki wilayah Turki,

namun mereka mendapatkan kesulitan untuk dapat memenuhi kebutuhan

hidup yang mencukupi. Hal ini disebabkan upah pekerja yang diberikan

untuk para pengungsi dinilai sangat minim.112

Kondisi inilah yang membuat

mereka merencanakan untuk mencari wilayah yang dapat menjamin

kesejahteraannya. Dengan demikian, mereka pun memilih Eropa sebagai

tempat tujuan favorit untuk dapat mengabulkan harapan mereka dan ini

akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.

C. Penyebab Perpindahan ke Eropa

Konflik Suriah yang telah terjadi semenjak tahun 2011 sudah menimbulkan

sekitar 2,5 juta jiwa mengungsikan diri ke Turki.113

Adapun, Turki merupakan

negara yang memiliki wilayah strategis dengan Eropa. Dengan demikian, para

pengungsi menjadikannya sebagai negara transit menuju Eropa.114

111

Turkey Goverment, ―Turkey ’s Fight Against Illegal Migration‖, 2015 (artikel online)

tersedia di http://www.mfa.gov.tr/turkey-_s-fight-against-illegal-migration.en.mfa; diakses pada 1

April 2016. 112

Smart Future. ―Reflections on Turkey’s Economy: Syrian Refugee Labor Cost‖, 2015

(artikel online) tersedia di http://smartfuture.vfu.bg/reflections-on-turkeys-economy/; diakses pada

1 April 2016. 113

UNHCR, ―2015 UNHCR country operations profile – Turkey‖, 2015 (artikel online)

tersedia di http://www.unhcr.org/pages/49e48e0fa7f.html; diakses pada 1 April 2016 114

Cellia Marnet, ―Irregular migration and asylum in Turkey : Turkey As Buffer Country‖,

30.

Page 57: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

44

Gambar II.B.1 : Rute Perpindahan Pengungsi Suriah ke Eropa

Sumber : http://www.buzzfeed.com/rossalynwarren/here-is-the-long-route-many-

refugees-take-to-travel-from-syr

Melihat gambar tersebut, para pengungsi Suriah rela bertaruh nyawa dengan

menyebrangi laut Mediterania hanya demi sampai ke Eropa. Selanjutnya, mereka

tiba di Yunani untuk transit dan melanjutkan perjalanan ke negara-negara besar

Eropa, seperti Jerman, Swedia, Austria, Prancis, dan Inggris dengan kereta

ataupun akses transportasi lainnya yang mudah diakses.

Tentunya, hal ini disebabkan oleh beberapa alasan kuat yang mempengaruhi

mereka. Berikut ini adalah alasan yang menyebabkan perpindahannya dari Turki

menuju Eropa :

1. Kontrol Imigrasi Turki yang Lemah

Pengungsi Suriah memanfaatkan lemahnya kontrol migrasi Turki

untuk dapat berpindah menuju Eropa. Mereka melakukan lobby dengan para

Page 58: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

45

petugas di daerah perbatasan Turki.115

Adapun, mereka menggunakan jalur

perairan untuk dapat lebih mudah mencapai wilayah tujuannya. Pemerintah

Turki melaporkan bahwa kota Istanbul adalah wilayah yang sering menjadi

tempat kepergian pengungsi Suriah ke Eropa melalui kapal laut, tepatnya

berada di wilayah Kartal.116

Hal ini dikarenakan Istanbul merupakan daerah

strategis yang menghubungkan Turki dengan Eropa.

Selain itu, kontrol imigrasi yang lemah ini disebabkan fokus

pemerintah terhadap penerimaan pengungsi Suriah yang semakin banyak

masuk ke wilayahnya.117

UNHCR melaporkan bahwa jumlah kedatangan

pengungsi Suriah semakin meningkat dari tahun 2011 sampai 2015, hingga

saat ini jumlahnya telah mencapai angka 1,8 juta jiwa.118

Maka dari itu,

pemerintah Turki sangat kewalahan dengan arus kedatangan pengungsi

Suriah yang semakin meningkat.

Dengan demikian, kontrol migrasi Turki pun semakin tidak terkendali.

Banyak pihak yang memanfaatkannya sebagai cara untuk mendapatkan

keuntungan. Hal ini dikarenakan sistem Imigrasi Turki yang belum

terorganisir secara rapih.

115

HRW, ―The Mediterranean Migration Crisis‖, 2013 (artikel online); tersedia di

https://www.hrw.org/report/2015/06/19/mediterranean-migration-crisis/why-people-flee-what-eu-

should-do diakses pada 1 April 2016. 116

Cellia Marnet, ―Irregular migration and asylum in Turkey : Turkey Migration Policy‖,

14. 117

Branko Milanovic, ―Five Reasons Why Migration Into Europe Is A Problem With No

Solution‖, 2015 (artikel online); tersedia di https://www.socialeurope.eu/2015/06/five-reasons-

why-migration-into-europe-is-a-problem-with-no-solution/; diakses pada 1April 2016. 118

Anne Fertiti, ―Humanitarian crisis of refugees‖ (artikel online) tersedia di

https://annefertiti.wordpress.com/2015/09/11/september-astromusings-the-aftermath-of-the-pluto-

uranus-squares-humanitarian-crisis-of-refugees-the-upcoming-eclipse-season/; diakses pada 5

November 2015.

Page 59: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

46

2. Eropa Menjamin Kesejahteraan

Menurut Walter, kesejahteraan sosial adalah sebuah sistem yang

terorganisir dari institusi dan pelayanan sosial yang dirancang untuk

membantu individu atau kelompok untuk mencapai standar hidup dan

kesehatan yang lebih baik.119

Dalam hal ini, negara-negara Eropa dinilai

oleh para pengungsi Suriah sebagai wilayah yang telah memiliki sebuah

sistem kesejahteraan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka

dengan lebih baik. Hal ini dikarenakan Eropa merupakan kawasan utama

tempat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.120

Sebagai pusat peradaban saat ini, negara-negara Eropa memiliki

pertumbuhan ekonomi yang relatif baik. Mereka memiliki sistem politik dan

ekonomi yang telah matang semenjak pasca Perang Dunia ke-2. Uni Eropa

merupakan bukti kemajuan peradaban Eropa. Menurut International

Monetary Fund (IMF), Uni Eropa merupakan pasar tunggal terbesar di

dunia yang memiliki share sekitar 20 % dari total perdagangan dunia.121

Tentunya, kondisi perekonomian yang maju dapat menjamin

kesejahteraan masyarakat dari segi keamanan, ekonomi, pendidikan, dan

tingkat kehidupan yang lebih baik. Hal inilah yang menjadi faktor penarik

kedatangan pengungsi Suriah ke Eropa.

119

The Guardian, ―Six reasons why Syrians are fleeing to Europe in increasing numbers‖,

2015 (berita online); tersedia di http://www.theguardian.com/global-development-professionals-

network/2015/oct/25/six-reasons-why-syrians-are-fleeing-to-europe-in-increasing-numbers;

diakses pada 1 April 2016. 120

Stanford, ―Europe and the Global Economy‖, 2015 (artikel online); tersedia di

http://tec.fsi.stanford.edu/content/europe-and-global-economy; diakses pada 1 April 2016. 121

European Comission, ―EU position in world trade‖, 2012 (artikel online); tersedia di

http://ec.europa.eu/trade/policy/eu-position-in-world-trade/; diakses pada 1 April 2016.

Page 60: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

47

3. Kebijakan Politik Terbuka Terhadap Pengungsi

Seperti Turki, Eropa pun juga menerapkan kebijakan politik yang

terbuka terhadap pengungsi. Bahkan, mereka siap membiayai keberadaan

pengungsi yang datang ke negaranya, salah satunya adalah Jerman. Angela

Merkel selaku Kanselir Jerman memberikan statement bahwa pemerintah

Jerman siap menampung sekitar 800.000 pengungsi Suriah dan menjamin

pekerjaan bagi mereka.122

Sebenarnya, negara Eropa lainnya, seperti Perancis, Inggris, dan

Swedia secara histori telah melakukan kebijakan serupa terhadap para

pengungsi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah populasi yang

beragam pada tiga negara tersebut.123

Namun, saat ini hanya Jerman dan

Austria yang memberikan respon positif bagi para pengungsi Suriah. Kedua

negara tersebut bahkan secara resmi menyatakan siap menampung

keberadaan pengungsi Suriah di negaranya.124

Hal inilah yang menyebabkan

pengungsi Suriah terus berdatangan ke Eropa hingga sekarang.

Dengan demikian, potensi kedatangan pengungsi Suriah akan semakin

meningkat karena kebijakan terbuka bagi para pengungsi tersebut. Di sisi

lain, mayoritas negara-negara Eropa juga merupakan peratifikasi Konvensi

Pengungsi 1951.

122

Quora, ―Why is Germany ready to take so many refugees and asylum seekers?‖, 2015

(artikel online); tersedia di https://www.quora.com/Why-is-Germany-ready-to-take-so-many-

refugees-and-asylum-seekers; diakses pada 1 April 2016. 123

Gualiano Amatto, ―How and why Europe must embrace ethnic diversity‖, 2007 (artikel

online); tersedia di http://europesworld.org/2007/10/01/how-and-why-europe-must-embrace-

ethnic-diversity/#.VxffvTEXVG8; diakses pada 1 April 2016. 124

The Telegraph, ―Refugee crisis: German and Austria will accept Syrians as they embark

on 150-mile trek to Vienna‖, 2015 (berita online); tersedia di

http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/hungary/11845576/Desperate-human-tide-of-

refugees-starts-150-mile-trek-to-Vienna.html; diakses pada 2 April 2016.

Page 61: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

48

4. Penandatangan Konvensi Pengungsi

Menurut UNHCR, konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

tentang Status Pengungsi yang diadopsi pada tahun 1951 merupakan

landasan utama dari perlindungan internasional terhadap pengungsi

pada saat ini.125

Setiap negara yang telah meratifikasi Konvensi Pengungsi

1951 tersebut wajib mentaati setiap norma dan ketentuan yang sudah tertera.

Hal ini dikarenakan setiap pengungsi memiliki hak yang menjadi tuntutan

dan harus dipatuhi oleh negara peratifikasi.126

Terlebih lagi, Sebagian besar negara-negara Eropa merupakan

penandatangan Konvensi Pengungsi 1951 tersebut. Maka dari itu, mereka

memiliki larangan untuk mencegah masuk para pengungsi ataupun

memulangkannya kembali ke tempat asal. Dengan demikian, negara-negara

Eropa pun membuka lebar pintu masuk bagi para pengungsi Suriah.127

Keempat alasan diatas menjadi faktor kuat yang menyebabkan

pengungsi Suriah pergi ke Eropa. Hal inilah yang nantinya menyebabkan

polemik di Uni Eropa terkait penanganan pengungsi. Adapun, penjelasan

mengenai permasalahan pengungsi di Eropa serta kebijakan yang diambil

Turki untuk menahan pengungsi ke Eropa akan dipaparkan pada bab

selanjutnya.

125

UNHCR, ―Convention & Protocol : Relating to the Status of Refugees‖, dalam jurnal

Introductory Note by the Office of the United Nations High Commissioner for Refugees, Vol. 1,

No. 1, tahun 2010 yang diterbitkan oleh UNHCR. 126

EU Analysis, ―The EU, Turkey and the Refugee Crisis: What could possibly go

wrong?‖, 2015 (artikel online); tersedia di http://eulawanalysis.blogspot.co.id/2016/02/the-eu-

turkey-and-refugee-crisis-what.html; diakses pada 3April 2016. 127

Ben Winsor, ―Here’s Which Countries Are Helping Syria’s Refugee Crisis — And

Which Ones Are Refusing‖, 2014 (artikel online); tersedia di http://www.businessinsider.co.id/the-

countries-taking-syrias-refugees-2014-9/?r=US&IR=T#.Vxfj_jEXVG8; diakses pada 3 April

2016.

Page 62: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

49

BAB III

PENGURUSAN PENGUNGSI SURIAH ATAS

PERMINTAAN UNI EROPA

Bab ini akan membahas pengurusan pengungsi Suriah atas permintaan Uni

Eropa. Bab ini terdiri dari tiga sub bagian. Pertama, pembahasan mengenai krisis

pengungsi di Eropa, dimana kedatangan pengungsi berdampak kepada aspek

politk dan ekonomi negara-negara di Eropa. Kedua, sub bab ini akan menjelaskan

kebijakan Uni Eropa terhadap pengungsi Suriah, dari upaya pembagian kuota

pengungsi atas negara-negara anggota sampai penawaran pengurusan pengungsi

Suriah kepada Turki. Ketiga, bagian ini akan membahas keputusan Turki untuk

menahan pengungsi Suriah ke Eropa, dimana Turki menyepakati tawaran yang

diberikan Uni Eropa untuk menampung pengungsi Suriah dan mencegah mereka

pergi ke Eropa.

Pengungsi merupakan tantangan mendasar bagi suatu kedaulatan negara.

Menurut Skran, keberadaan pengungsi akan memaksa aktor untuk

mempertimbangkan prinsip-prinsip etika dan isu-isu hak asasi manusia yang

merupakan bagian dari kewajiban internasional sebagai suatu negara yang

berdaulat. Fenomena pengungsi menggambarkan ketegangan antara imperatif

politik dan kewajiban kemanusiaan internasional. Hal ini menyebabkan

pembuatan kebijakan harus meninjau bagaimana memenuhi kepentingan nasional

Page 63: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

50

dengan mempertimbangkan kewajiban moral yang menyangkut tanggung jawab

internasional untuk membantu pengungsi dan menegakkan hak asasi manusia.128

Selain itu, kedatangan pengungsi ke negara penerima akan berpengaruh

kepada perekonomian, politik, dan sosial dalam jangka waktu yang panjang.

Jacobsen berpendapat bahwa pengungsi akan bersaing dengan masyarakat lokal

untuk sumber daya yang langka seperti air, makanan, tempat tinggal, dan

pelayanan kesehatan. Kehadiran pengungsi tersebut meningkatkan tuntutan untuk

pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur. Dengan demikian, adanya

persaingan antara pengungsi dan masyarakat lokal berpotensi menimbulkan

konflik di negara penerima sehingga menjadi permasalahan serius yang menjadi

fokus pemerintah.129

Adapun, Salehyan dan Gleditsch menyatakan bahwa kedatangan pengungsi

menyebabkan timbulnya konflik lintas batas. Ada empat kemungkinan dampak

yang akan diterima negara penerima dari keberadaan pengungsi di wilayahnya.

Pertama, keberadaan pengungsi bisa membawa pemberontakan tersamar, senjata,

dan ideologi konflik dari negara asal ke negara penerima. Hal ini disebut oleh

Salehyan dan Gleditsch sebagai ―exporting conflict to new location‖. Kedua,

pengungsi bisa menyediakan dukungan kepada kelompok negara penerima yang

memiliki keterkaitan dengan mereka. Misalnya, kekerabatan etnis dan latar

128

Skran dikutip dari Barbara Harrell-Bond, ―Refugees and the International System : The

Evolution of Solution‖, dalam jurnal Refugee Studies, Vol. 4, No. l, 2, tahun 1995 yang diterbitkan

oleh University of California Press. 129

Jacobsen dikutip dari Edward Newman dan Joanne van Selm, ―Refugee and Forced

Displacement : International Security, Human Vulnerability, and the State‖, dalam jurnal

Preventing the Plight of Refugees, Vol. 13, No. 1, 5, tahun 2001 yang diterbitkan oleh United

Nations University Press.

Page 64: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

51

belakang ideologi yang sama akan dapat memperkuat pergerakan lokal untuk

menentang rezim yang ada di negaranya. Ketiga, pengungsi berpotensi mengubah

ethnic power balance dan menciptakan tensi. Keempat, pengungsi mampu

memberikan beban ekonomi yang berat bagi negara penerima dan dianggap

sebagai hal yang negatif yang akan mempengaruhi kondisi domestiknya.130

Dalam hal ini, Eropa merupakan wilayah tujuan bagi para pengungsi.

Berbagai permasalahan yang dibawa oleh para pengungsi tentunya akan

mempengaruhi kondisi Eropa. Hal inilah yang membuat negara-negara Eropa

fokus untuk mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh kedatangan

pengungsi. Adapun, pembahasan mengenai terjadinya krisis pengungsi di Eropa

akan dijelaskan pada sub bab berikut.

A. Krisis Pengungsi di Eropa

Kemunculan pengungsi merupakan fenomena yang tidak asing lagi dalam

catatan sejarah kontemporer Eropa. Pada periode 1933 hingga 1945, sebanyak 340

ribu Yahudi melarikan diri dari Jerman dan Austria ke sejumlah negara lain di

Eropa demi menghindari penganiayaan Nazi dan Holocaust.131

Selain itu, pasca

Perang Dunia ke 2 di tahun 1955, sekitar 118 ribu warga Vietnam tiba di Eropa

untuk melarikan diri dari perang di negaranya.132

Sedangkan, di tahun 1991,

130

Salehyan dan Gleditsch dikutip dari Erika Forsberg, ―Refugees and Armed State

Conflict : A Contagion Process Approach‖, dalam jurnal The Refugee Problem on Universal,

Regional and National Level, Vol. 1, No. 1, 6, tahun 2009 yang diterbitkan oleh Clarendon Press,

Oxford. 131

Hélène Lambert, The Global Reach of European Refugee Law : Refugee Protection in

Europe (Cambridge : Cambridge University Press, 2013), 34. 132

Claudena Skran, Refugees in inter-war Europe: the emergence of a regime (Oxford :

Clarendon Press, 1995), 31.

Page 65: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

52

terdapat 1,1 juta jiwa etnis Bosnia yang mengungsikan diri ke beberapa negara

Eropa akibat perang Yugoslavia.133

Kondisi Eropa yang memiliki perkembangan ekonomi pesat pasca Perang

Dunia ke 2 menarik kedatangan pengungsi hingga sekarang. Terlebih lagi,

beberapa negara masih mengalami perjuangan untuk memerangi kediktatoran,

kemiskinan, serta ketegangan antara etnis dan agama. Akibatnya, negara-negara

Eropa secara terpaksa harus menampung dan mengurusi keberadaan pengungsi

yang datang ke wilayahnya.

Adapun, mayoritas para pengungsi berasal dari wilayah Mediterania

Selatan. Mediterania Selatan merupakan wilayah yang terdiri dari negara-negara

yang berbatasan langsung dengan laut Mediterania, dan secara geografis terletak

di Afrika Utara seperti Libya, Tunisia dan kawasan Timur Tengah seperti Mesir,

dan Suriah. Memasuki tahun 2010, wilayah ini mengalami gelombang

demokratisasi yang ditandai dengan adanya berbagai macam konflik internal di

masing-masing negara. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya arus pengungsian

dari Mediterania Selatan ke Eropa.134

Kedatangan pengungsi dari Mediterania Selatan ini memberikan pengaruh

kepada ekonomi dan politik negara penerima. Berdasarkan rute perjalanan

pengungsi, negara-negara Uni Eropa yang berada di kawasan pantai merupakan

wilayah yang banyak menerima kedatangan para pengungsi sehingga terkena

dampak negatif darinya. Yunani dan Italia merupakan dua negara yang menjadi

tempat berlabuhnya para pengungsi karena letak keduanya yang berbatasan

133

Ibid 35. 134

Tamburakan Apriadi, Revolusi Timur Tengah : Pengungsi dari Mediterania Selatan

(Jakarta: PT Sinar Grafika, Tamburakan), 24.

Page 66: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

53

langsung dengan laut Mediterania.135

Dengan demikian, berdasarkan letak

strategisnya dalam rute perjalanan pengungsi, kedua negara tersebut yang paling

mendapatkan dampak ekonomi dan politik signifikan dari kedatangan pengungsi

di wilayahnya.

Terkait dampak ekonomi dari kedatangan pengungsi. Yunani merupakan

contoh negara yang mendapatkan dampak negatif tersebut. Yunani harus

menanggung beban atas adanya para pengungsi di negaranya. Pemerintah Yunani

tampaknya tidak mampu memenuhi kebutuhan para pengungsi yang paling

mendasar, seperti tempat tinggal, makanan dan minuman serta perlindungan,

karena pada tahun 2011 Yunani dalam keadaan krisis. Kendati demikian,

berdasarkan Perjanjian Dublin II, negara yang menjadi tujuan pengungsi

bertanggung jawab atas proses suaka.136

Dampak politik atas adanya pengungsi terjadi di Italia.137

Italia merupakan

negara yang mendapatkan dampak langsung pengungsi, terutama pengungsi dari

Libya dan Suriah. Pada tahun 2012, Italia mengeluarkan kebijakan dengan

membiarkan para pengungsi untuk memasuki wilayah Uni Eropa. Bahkan,

pemerintah Italia memberikan visa Schengen atau visa bebas kepada para

pengungsi sehingga menimbulkan masalah baru bagi negara-negara anggota UE

yang lain. Negara-negara besar seperti Prancis, Jerman dan Inggris sangat

menentang kebijakan yang diambil pemerintah Italia. Hal ini dikarenakan ketiga

135

Chelsea Purvis, ―Europe’s Refugee Crisis : Suffering on the Mediterranean Shores‖,

dalam jurnal Europe’s Refugee Crisis Policy Brief, Vol. 1, No. 1, 8, tahun 2015 yang diterbitkan

oleh International Rescue Committee. 136

Chelsea Purvis, ―Europe’s Refugee Crisis : Suffering on the Mediterranean Shores‖, 12. 137

Chelsea Purvis, ―Europe’s Refugee Crisis : Suffering on the Mediterranean Shores‖, 15.

Page 67: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

54

negara tersebut merupakan tujuan yang paling banyak didatangi oleh para

pengungsi karena negara tersebut merupakan negara kaya di Uni Eropa.138

Adapun, mayoritas pengungsi berasal dari negara Suriah, dimana ini

disebabkan keadaan konflik di Suriah yang semakin memburuk. Pada tahun 2013,

dari ratusan ribu pengungsi Suriah yang masuk ke Eropa, sekitar 120.000 lebih

memilih Jerman sebagai tempat tujuannya. Hal ini dikarenakan Jerman

menerapkan kebijakan terbuka bagi para pengungsi serta jaminan pekerjaan yang

layak bagi mereka.139

Dengan demikian, keadaan ini membuat para pengungsi

Suriah berupaya untuk menuju Jerman demi mendapatkan kehidupan yang lebih

baik. Dibawah ini merupakan data yang menunjukkan Jerman sebagai negara

tujuan favorit pengungsi Suriah.

Gambar III.A.1 : Data Pengungsi Suriah di Eropa Berdasarkan Negara

Tujuan140

138

Elsa Buchanan, ―Migrant crisis: Which European country offers the most help to

refugees?‖, 2015 (artikel online) tersedia di http://www.ibtimes.co.uk/migrant-crisis-which-

european-country-offers-most-help-refugees-1523852; diakses pada 28 April 2016. 139

Chelsea Purvis, ―Europe’s Refugee Crisis : Germany Policy Toward Refugees‖, 20. 140

European Parliamentary, ―Syrian Refugee Data‖, 2013; tersedia di

https://epthinktank.eu/2013/10/06/eu-assistance-to-syrian-refugees/; diakses pada 27 April 2016.

Page 68: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

55

Selain itu, mayoritas pengungsi Suriah menggunakan jalur laut untuk bisa

sampai menuju Eropa. Hal ini dikarenakan laut merupakan transportasi yang

paling mudah untuk digunakan. Meskipun resiko keselamatannya amat besar,

mereka tetap melewati laut Mediterania lalu tiba di negara transit seperti Yunani

dan Italia.141

Selanjutnya, bagi mereka yang memiliki tujuan untuk pergi ke

negara Eropa lain, akan menggunakan jalur kereta.142

Di samping itu, kedatangan

pengungsi ke Eropa menggunakan jalur laut pun semakin meningkat. Berikut ini

adalah data yang membuktikan peningkatan tersebut, dimana pada tahun 2015

jumlah kedatangan meningkat 47% dari tahun 2014.

Gambar III.A.2 : Data Kedatangan Pengungsi Suriah di Eropa Melalui Jalur

Laut Tahun 2014 dan 2015143

141

Cecilia Malmström, ―For a European system of rescue at sea : Opening up legal and non

dangerous routes to Europe‖, dalam jurnal Syrian Refugee Arriving by Sea to Europe, Vol. 2,

No.8, 1, tahun 2014 yang diterbitkan oleh Frontex Annual Risk Analysis. 142

Cynthia Orchard dan Andrew Miller, ―Europe and Syrian Refugee Crisis :Syrian

Refugee in Europe‖, dalam jurnal Protection in Europe for refugees from Syria, Vol. 1, No. 10,

24, tahun 2014 yang diterbitkan oleh University of Oxford. 143

UNHCR, ―UNHCR Global Report : Crossing Mediteranian Sea‖, 2015; tersedia di

http://www.unhcr.org/cgibin/texis/vtx/search?page=search&docid=55e06a5b6&query=syrian%20r

efugee%20across%20mediterranean%20sea; diakses pada 28 April 2016.

Page 69: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

56

Akhirnya, Eropa mendapatkan permasalahan serius dari kedatangan

pengungsi Suriah ke wilayahnya. Berdasarkan kondisi ini, permasalahan

pengungsi dari Suriah merupakan masalah regional Eropa dan bukan hanya

masalah satu atau dua negara Eropa saja. Dengan demikian, hal ini membuat Uni

Eropa mengupayakan berbagai kebijakan terhadap pengungsi Suriah. Adapun,

pembahasan mengenai respon Uni Eropa terhadap pengungsi Suriah serta upaya

yang dilakukannya untuk mendapatkan solusi krisis pengungsi di wilayahnya

akan dijelaskan pada sub bab berikut.

B. Upaya Uni Eropa Menangani Permasalahan Pengungsi Suriah

Eropa awalnya merespon positif kedatangan para pengungsi ke wilayahnya.

Meskipun, Eropa menghadapi krisis pengungsi dalam skala yang sangat besar

sejak Perang Dunia ke 2, dimana 1,2 juta orang sedang berupaya masuk ke

wilayahnya pada saat ini.144

Akan tetapi, Uni Eropa melakukan upaya besar untuk

dapat menerima masuk para pengungsi tersebut. Hal ini dibuktikan dengan

tindakan negara-negara anggota yang mengaplikasikan ratusan ribu permintaan

suaka.145

Dalam hal ini, Uni Eropa telah melakukan upaya pengaplikasian suaka

tersebut dengan membentuk badan khusus untuk mengurusi pengungsi yang

dikenal dengan European Asylum Support Office (EASO). Organisasi ini dibentuk

guna melindungi dan menangangi masalah pengungsi di kawasan Eropa. EASO

144

UNHCR, ―Syrian Refugee Response‖, 2015 (database online) tersedia di

http://data.unhcr.org/syrianrefugees/regional.php; diakses pada 23 April 2016. 145

Matthias Bieri, ―The Challenge and Tragedy of Irregular Migration to Europe : EU and

Schengen States’ Responses‖, dalam jurnal Irregular Migration in Europe, Vol. 1, No. 162, 1,

tahun 2014 yang diterbitkan oleh Center for Security Studies.

Page 70: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

57

bekerjasama dengan negara asal dan negara ketiga untuk merelokasi pengungsi.

Hal ini dilakukan supaya pengungsi mendapatkan penanganan yang tepat. Selain

itu, permasalahan finansial negara penerima merupakan alasan dilakukannya

relokasi pengungsi.146

Selain upaya penanganan pengungsi di dalam wilayah Uni Eropa, Uni Eropa

juga mengeluarkan kebijakan yang ditujukan langsung untuk negara yang sedang

mengalami konflik, khususnya negara-negara di wilayah Mediterania Selatan.

Adapun, kebijakan ini dikenal dengan European Neighbourhood Policy (ENP),

dimana dimaksudkan untuk membantu negara-negara tetangga Uni Eropa untuk

mencapai kondisi yang stabil.147

Dalam hal ini, Uni Eropa memberikan dukungan kepada negara-negara

tersebut untuk dapat mengambil jalan transisi dan proses reformasi. Hal ini

dilakukan guna membatasi masuknya pengungsi ke kawasan Eropa setelah adanya

peristiwa Arab Spring. Dalam European Neighbourhood Policy (ENP), Uni Eropa

tidak hanya memperkuat kerjasama di bidang politik dan ekonomi saja, melainkan

juga memberikan dana langsung kepada negara-negara tersebut untuk

memperbaiki kondisi negaranya.148

Akan tetapi, kebijakan tersebut tidak memberikan efek positif terhadap

perekonomian negara Mediterania Selatan. Revolusi yang terjadi di negara-negara

tersebut menimbulkan konflik berkepanjangan sehingga memperlambat laju

146

Matthias Bieri, ―The Challenge and Tragedy of Irregular Migration to Europe : EU and

Schengen States’ Responses‖, 2. 147

Matthias Bieri, ―The Challenge and Tragedy of Irregular Migration to Europe : EU and

Schengen States’ Responses‖, 5. 148

Matthias Bieri, ―The Challenge and Tragedy of Irregular Migration to Europe : EU and

Schengen States’ Responses‖, 8.

Page 71: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

58

perekonomiannya. Selain itu, adanya sanksi ekonomi yang diberikan kepada

negara-negara tersebut semakin menambah lambat laju perekonomiannya.149

Sebaliknya, kondisi ini semakin menimbulkan banyak kedatangan pengungsi yang

melakukan permintaan suaka di Eropa.

Menurut data UNHCR, dari tahun 2013 sampai 2014, sebanyak 28 negara

Eropa telah mengaplikasikan 434.160 ribu permintaan suaka. Pengungsi Suriah

merupakan subjek terbanyak yang meminta pengaplikasian suaka, dimana 78%

dari jumlah pengungsi yang datang dari tahun 2013, berasal dari Suriah. Jumlah

ini terus bertambah seiring kondisi konflik di Suriah yang semakin memburuk.

Adapun, peningkatan jumlah pengungsi yang masuk Eropa terjadi pada bulan

September 2015, dimana ada sekitar lebih dari 700.000 orang dan angka ini

melebihi dari dua kali lipat jumlah di tahun 2014.150

Menanggapi hal ini, Uni Eropa pun semakin meningkatkan upaya untuk

menangani krisis pengungsi di regionalnya. Terlebih lagi, pada Agustus 2015,

Jerman yang memberlakukan kebijakan terhadap pengungsi Suriah sudah tidak

lagi menyanggupi penerimaan kedatangan pengungsi di wilayahnya. Negara-

negara Eropa lain seperti Austria, Swedia, dan Perancis pun memberikan

pernyataan yang sama untuk tidak menerima pengungsi Suriah ke negaranya.

Dengan demikian, Uni Eropa pun membuat kebijakan baru untuk mencari solusi

pengungsi ini. Adapun, upaya yang dilakukan Uni Eropa untuk menangani krisis

pengungsi Suriah ini adalah :

149

Elspeth Guild, ―The Refugee Crisis in the European Union 2015‖, dalam jurnal

European Policy Brief, Vol. 32, No. 2, 2, tahun 2015 yang diterbitkan oleh Centre for European

Policy Studies. 150

Elspeth Guild, ―The Refugee Crisis in the European Union 2015‖, 4.

Page 72: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

59

1. Pembagian Kuota Pengungsi

Pada 4 September 2015, Antonio Guterres selaku direktur UNHCR,

meminta Uni Eropa untuk berupaya keras dalam menangani krisis

pengungsi ini. Beliau memberikan statement bagi negara-negara anggota

Uni Eropa :

“...bahwa satu-satunya jalan menyelesaikan masalah pengungsi ini

adalah penerapan strategi bersama berdasar rasa tanggung jawab,

solidaritas, dan kepercayaan.151

Berselang kemudian, Uni Eropa merespon dengan cepat pernyataan

dari UNHCR ini dengan mengadakan pertemuan terkait pembahasan

pengungsi. Jean-Claude Juncker selaku Presiden komisi Uni Eropa,

mengusulkan adanya penambahan pengaplikasian suaka oleh para negara

anggota. Beliau menjelaskan sistem pembagian kuota penerimaan

pengungsi akan diatur oleh Uni Eropa. Adapun, bagi negara anggota yang

menolak kebijakan tersebut akan menerima sanksi berupa denda finansial

dari Uni Eropa.152

Apalagi, Yunani dan Italia yang menjadi negara penampung

kedatangan pengungsi Suriah sedang mengalami kondisi yang kritis.

Keberadaan pengungsi di negara-negara tersebut sangat mempengaruhi

perekonomian domestiknya. Hal ini dibuktikan dengan kondisi Yunani saat

ini yang tengah mengalami keterpurukan ekonomi sehingga tidak mampu

151

UNHCR, ―Statement by UN High Commissioner for Refugees, António Guterres on

refugee crisis in Europe‖, 2015 (artikel online) tersedia di

http://www.unhcr.org/news/press/2015/9/55e9459f6/statement-un-high-commissioner-refugees-

antonio-guterres-refugee-crisis.html; diakses pada 23 April 2016. 152

DeutchWelle, ―Eastern Europe Opposed to EU Refugee Plan‖, 2015 (artikel online)

tersedia di http://www.dw.com/en/eastern-europe-opposed-to-eu-refugee-plan/a-19121054;

diakses pada 25 April 2016.

Page 73: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

60

membayar pinjaman IMF.153

Adapun, Italia juga memiliki nasib yang sama

sehingga keadaan ini membuat Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi,

menegur petinggi Uni Eropa untuk secepatnya menerapkan kebijakan

pembagian kuota pengungsi.154

Sebenarnya, negara-negara anggota secara keseluruhan tidak

menyetujui keputusan Uni Eropa tersebut. Republik Ceko, Polandia,

Estonia, Hungaria, Kroasia, Latvia, Lithuania dan Slowakia ataupun negara-

negara Balkan lainnya menolak kebijakan pembagian kuota pengungsi.

Secara bersamaan, mereka merasa keberatan apabila pembagian jumlah

pengungsi ditentukan oleh Uni Eropa. Adapun, mereka menginginkan

pembagian kuota pengungsi berdasarkan ketentuan masing-masing negara

anggota. Hal ini dikarenakan perbedaan kapasitas ekonomi dan keamanan

yang dimiliki antara negara-negara anggota.155

Kedatangan pengungsi akan memberikan dampak signifikan terhadap

aspek ekonomi dan keamanan negara. Negara-negara anggota Uni Eropa

yang terbilang belum memiliki kapasitas ekonomi dan keamanan tentu akan

mendapatkan pengaruh besar terkait permasalahan yang ditimbulkan

pengungsi di negaranya.156

Apalagi, Republik Ceko, Polandia, Estonia,

153

Marie Martin, ―Analysis The Rise of Xenophobia and the Migration Crisis in Greece

The Council of Europe’s Wake Up Call: ―Europe cannot afford to look away‖, dalam jurnal The

Greek National Action Plan on Asylum Reform and Migration Management, Vol. 15, No. 8, 3,

tahun 2013 yang diterbitkan oleh PACE. 154

Shekhar Aiyar, ―The Refugee Surge in Europe: Economic Challenges‖, dalam jurnal

Refugee Surge in Europe, Vol. 22, No. 6, 2, tahun 2014 yang diterbitkan oleh IMF. 155

Shekhar Aiyar, ―The Refugee Surge in Europe: Economic Challenges‖, 3. 156

Shekhar Aiyar, ―The Refugee Surge in Europe: Economic Challenges‖, 5.

Page 74: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

61

Hungaria, Kroasia, Latvia, Lithuania dan Slowakia bukanlah negara yang

memiliki jam terbang cukup lama di Uni Eropa.

Bahkan, sebagian dari mereka baru saja ditetapkan menjadi negara

anggota, dimana kapasitas ekonomi dan keamanannya masih belum

memumpuni layaknya negara-negara anggota yang sudah terlebih dahulu

bergabung seperti Jerman, Perancis, dan Inggris.157

Tentunya, kebijakan

terkait pembagian kuota akan berdampak besar kepada stabilitas ekonomi

serta keamanan negara-negara tersebut dan selanjutnya pasti akan

berdampak pula kepada Uni Eropa.

Dengan demikian, keadaan ini menjadi sebuah polemik di Uni

Eropa, dimana sebagian negara-negara anggota mendesak kebijakan

pembagian kuota tersebut dan yang lain menolaknya. Hal ini pun

berpotensi menimbulkan konflik internal di Uni Eropa.158

Akhirnya, Uni

Eropa pun mencoba untuk memikirkan solusi yang tepat untuk

permasalahan ini dengan meminta bantuan kepada Turki. Adapun,

penjelasan mengenai penawaran Uni Eropa terhadap Turki untuk

mengurusi pengungsi Suriah akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

2. Tawaran Uni Eropa Kepada Turki Terkait Pengungsi Suriah

Pada 5 Oktober 2015, Uni Eropa secara resmi memberikan penawaran

kepada Turki untuk menahan pengungsi Suriah dapat masuk ke Eropa. Hal

157

Piotr Bąkowski, ―EU Migratory Challenge : Possible Responses to the Refugee Crisis‖,

dalam jurnal European Parliamentary Research Service, Vol 56, No. 31, 2, tahun 2015 yang

diterbitkan oleh EPRS. 158

Piotr Bąkowski, ―EU Migratory Challenge : Possible Responses to the Refugee Crisis‖,

5.

Page 75: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

62

ini dikarenakan Turki merupakan pintu masuk bagi pengungsi Suriah dan

mampu menahan mereka untuk pergi menuju Eropa. Dalam penawaran

tersebut, Uni Eropa akan memberikan dana kepada Turki untuk membangun

kamp-kamp tambahan bagi pengungsi di sekitar daerah perbatasan antara

Turki dan Suriah.159

Adapun, Uni Eropa siap memberikan dana sebesar 1 milyar Euro

kepada Turki untuk dapat menampung 2 juta orang tambahan yang akan

ditempatkan di kamp-kamp pengungsian wilayahnya. Uni Eropa

menjelaskan pula zona perbatasan aman antara Turki dan Suriah yang akan

menjadi tempat tinggal para pengungsi tersebut. Terkait dana tersebut, Uni

Eropa menginginkan Turki memakainya untuk membangun dan menambah

kapasitas kamp-kamp pengungsian di sekitar zona perbatasan tersebut,

dimana hal ini difungsikan untuk dapat menghentikan kedatangan

pengungsi Suriah ke Eropa.160

Akan tetapi, Uni Eropa tidak langsung menerima tanggapan positif

dari Turki terkait penawaran ini. Turki tidak langsung menyetujui

kesepakatan dalam penawaran dan bahkan mengajukan persyaratan yang

memberatkan terkait pembahasan pecalonan keanggotaan negaranya di Uni

Eropa. Dengan demikian, kedua belah pihak masih terganjal oleh

pemenuhan masing-masing ketentuan yang diajukan keduanya. Adapun,

159

The Irish Time, ―EU to Accelerate Turkey Accession Talks in Refugee Crisis Plan‖,

2015 (berita online), tersedia di http://www.irishtimes.com/news/world/europe/eu-to-accelerate-

turkey-accession-talks-in-refugee-crisis-plan-1.2394382; diakses pada 25 April 2016. 160

Sergio Carrera, ―The EU’s Response to the Refugee Crisis: Taking Stock and Setting

Policy Priorities‖, dalam jurnal EU Foreign Policy Analysis, Vol. 7, No. 20, 20, tahun 2015 yang

diterbitkan oleh CEPS.

Page 76: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

63

penawaran yang diberikan Uni Eropa kepada Turki nampaknya berisikan

ketentuan yang sangat berisiko bagi stabilitas pemerintahannya. Oleh karena

itu, Turki pun membutuhkan waktu untuk mengkaji kembali penawaran

tersebut. Dalama hal ini, penjelasan terkait respon Turki atas tawaran Uni

Eropa akan dijelaskan pada sub di bawah ini.

C. Respon Turki Atas Penawaran Uni Eropa Terkait Pengungsi Suriah

Turki awalnya menganggap dana yang ditawarkan Uni Eropa tidak

mencukupi untuk mengurusi pengungsi Suriah yang begitu banyak tersebut.

Berdasarkan kondisi pengungsi di negaranya, Turki menginginkan dana yang

lebih untuk dapat bertanggungjawab kepada pengungsi Suriah di wilayahnya.

Presiden Recep Tayyip Erdogan sendiri sebelumnya meminta dana bantuan

minimal 3 milyar Euro dari Uni Eropa. Akan tetapi, pihak Uni Eropa hanya

menjanjikan bantuan satu milyar Euro.161

Akhirnya, hal ini membuat sikap Turki

menolak untuk menerima penawaran tersebut.

Adapun, Turki mengajukan tiga persyaratan kepada Uni Eropa terkait

penawaran ini. Pertama, Turki bersedia menahan pengungsi Suriah ke Eropa

jikalau Uni Eropa mau melakukan kerjasama dalam menanggulangi ancaman

bahaya terorisme dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan kelompok

separatis Kurdi di Irak dan Suriah. Kedua, Turki meminta Uni Eropa agar

mempermudah pemberian visa bebas kepada warganya yang akan memasuki

wilayah Eropa. Ketiga, Turki menginginkan digelarnya kembali perundingan

161

Aljazeera, ―Turkey Rejects EU Offer on Refugee Crisis‖, 2015 (berita online), tersedia

di http://www.aljazeera.com/news/2015/10/turkey-rejects-eu-offer-refugee-crisis-

151016194610039.html; diakses pada 27 April 2016.

Page 77: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

64

keanggotaan Turki dalam Uni Eropa yang terhambat beberapa tahun

belakangan.162

Akan tetapi, Uni Eropa merasa keberatan dengan persyaratan Turki tersebut.

Terlebih lagi, Uni Eropa hanya memberikan sistem visa bebas kepada negara

anggota saja dan Turki bukanlah negara anggota Uni Eropa. Tentunya, hal ini

akan berdampak kepada aspek politik regional Uni Eropa seperti masalah

sebelumnya yang terjadi di Italia. Sebabnya, ini juga bisa saja membuat pengungsi

dari Turki menggunakan sistem visa bebas untuk menuju Eropa. Dengan

demikian, negosiasi diantara keduanya terhambat oleh persyaratan yang diajukan

tersebut.163

Setelah hampir dua minggu proses negosiasi, pada tanggal 26 Oktober 2015

Turki menerima tawaran tersebut dan siap untuk menahan pengungsi Suriah ke

Eropa. Hal ini diperkuat oleh statement yang diberikan oleh Presiden Erdogan

yang menyatakan bahwa :

“... dengan ini Turki menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi aktif dalam

kesepakatan ini. Pemerintah Ankara akan meningkatkan upaya

pemberhentian arus pengungsi Suriah dengan membangun kamp-kamp

pengungsian baru. Adapun, pemerintah juga akan memperketat daerah

sekitar perbatasan demi mencegah masuknya migran ilegal ke wilayah

Turki dan pergi ke Eropa, dimana Oncupinar dan Cilvegozu merupakan

162

The Telegraph, ―Turkey ridicules offer of EU membership in exchange for halting

refugee influx‖, 2015 (berita online), tersedia di

http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/turkey/11937537/EU-approves-Turkey-

migrant-plan.html; diakses pada 29 April 2016. 163

Elizabeth Collett, ―The Paradox of the EU-Turkey Refugee Deal‖, 2015 (artikel online),

tersedia di http://www.migrationpolicy.org/news/paradox-eu-turkey-refugee-deal; diakses pada 29

April 2016.

Page 78: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

65

dua perbatasan yang akan diperketat penjagaannya oleh Turki sebab

wilayah ini menjadi jalur masuknya pengungsi Suriah.164

Dalam hal ini, Turki berkomitmen untuk mulai menahan pengungsi Suriah

ke Eropa, meskipun ada beberapa kondisi yang sebenarnya memberatkan Turki.

Dari segi keamanan, Turki sudah mendapatkan permasalahan terorisme dari

keberadaan ISIS di wilayah perbatasannya. Pada Agustus 2015, Turki

mendapatkan ancaman dari ISIS terkait agenda penyerangan yang akan dilakukan

kelompok radikal tersebut di Istanbul. Terkait hal ini, keberadaan pengungsi di

Suriah merupakan hal yang perlu diwaspadai oleh pemerintah Turki, sebab ISIS

bisa saja menyelundupkan anggotanya melalui pengungsi. Maka dari itu, ancaman

terorisme ini berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan berujung kepada

timbulnya sejumlah korban tidak bersalah.165

Selain itu, dana sebesar 1 milyar Euro dinilai tidak cukup untuk mengurusi

keberadaan sejumlah pengungi Suriah di Turki. Pada penghujung tahun 2015,

UNHCR mencatat sekitar 2,5 juta pengungsi Suriah telah masuk dan ditampung

oleh Turki. Adapun dalam penawaran, Turki akan mendapatkan tambahan sekitar

2 juta pengungsi. Dengan demikian, Presiden Erdogan mengharapkan dana

sebesar 3 milyar Euro untuk rencana pengurusan pengungsi ini. Hal ini pun

didasarkan oleh perhitungan kemungkinan permasalahan yang dibawa pengungsi

164

EurActiv, ―Erdogan Tells EU: Act in Syria, or Get Ready to Accept More Refugees‖,

2015 (berita online), tersedia di https://www.euractiv.com/section/justice-home

affairs/news/erdogan-tells-eu-act-in-syria-or-get-ready-to-accept-more-refugees/; diakses pada 28

April 2016. 165

Kadir Ustun, ―Turkey’s Syrian Refugees Toward Integration : The Impact of Refugee

Challenge on Turkish Foreign Policy‖, dalam jurnal Syrian Refugee in Turkey, Vol. 4, No. 9, 45,

tahun 2014 yang diterbitkan oleh SETA.

Page 79: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

66

dan akan dibebankan kepada pemerintah Turki.166

Adapun, berikut ini adalah data

yang menunjukkan peningkatan jumlah pengungsi Suriah yang masuk ke Turki.

Tabel III. C. 1. Data Pengungsi Suriah di Turki Periode 2011-2015167

Tahun Jumlah

2011 162.329

2012 440.742

2013 832.508

2014 1.265.902

2015 1.805.255

*Terjemahan Penulis

Ketika terjadi teror penembakan di Paris pada tanggal 13 November 2015,

dukungan Turki terhadap kebijakan pengungsi Uni Eropa tidak berubah. Apalagi,

Uni Eropa akhirnya menyanggupi permintaan dana 3 milyar Euro dari Turki yang

sebelumnya mereka tolak. Ini menunjukkan peningkatan kewaspadaan Eropa

terhadap penyusupan anggota kelompok teroris di antara para pengungsi Suriah.

166

Oytun Orhan, ―General Situation of the Syrian Refugee in Turkey : Effect Of Syrian

Refugees On Turkey‖, dalam jurnal Syrian Refugee in Turkey Research, Vol. 19, No. 5, 34, tahun

2015 yang diterbitkan oleh ORSAM and TESEV. 167

UNHCR, ―Total Number Syrian Refugee in Turkey‖, 2015 (database online), tersedia di

http://data.unhcr.org/syrianrefugees/settlement.php?id=59&country=224&region=38; diakses pada

30 April 2016.

Page 80: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

67

Setelah kejadian ini, Turki menjadi khawatir atas ancaman terorisme sehingga

Presiden Erdogan mengeluarkan statement bahwa :

“... pemerintah harus lebih meningkatkan pengawasan kepada pengungsi

Suriah yang berada di wilyahnya, serta perlu adanya penambahan polisi

imigrasi di setiap daerah perbatasan Turki dan Suriah guna mencegah aksi

terorisme yang dilakukan kelompok radikal.168

Dalam hal ini, Turki akan lebih mewaspadai keberadaan pengungsi Suriah

yang berada di wilayahnya. Meskipun dana yang yang diberikan Uni Eropa telah

memenuhi permintaan Turki, namun terjadinya peristiwa teror yang diakibatkan

oleh pengungsi membuat dana tersebut dialihkan untuk memperkuat sektor

keamanan. Terlebih lagi, Turki mendapatkan ancamana agenda penyerangan di

wilayah Istanbul oleh kelompok militan ISIS. Seharusnya, dana yang diberikan

Uni Eropa tersebut secara perhitungan tidak mencukupi untuk menangani

permasalahan pengungsi Suriah.169

Akan tetapi, pemerintah Turki tetap berkomitmen untuk mendukung

kebijakan pengungsi Uni Eropa ini. Pemerintah Ankara akan siap menerima

segala resiko untuk tetap menjalankan kebijakannya untuk mengurusi pengungsi

Suriah di wilayahnya. Adapun, penjelasan mendetail mengenai keputusan Turki

untuk menahan pengungsi ke Eropa akan dijelaskan pada sub bab berikut.

168

Forbes World Affair, ―Instead Of Fighting ISIS, Erdogan Pushes Turkey Toward Chaos

And Despotism‖, 2015 (berita online), tersedia di

http://www.forbes.com/sites/melikkaylan/2015/07/27/instead-of-fighting-isis-erdogan-pushes-

turkey-toward-chaos-and-despotism/#7f8fbcd314f4; diakses pada 30 April 2016. 169

Al-Monitor, ―ISIS Emerges as Threat to Turkey for Istanbul Attack Agenda‖, 2015

(berita online), tersedia di http://www.al-monitor.com/pulse/pt/originals/2014/03/isis-threat-

turkey-syria-jihadists.html; diakses pada 30 April 2016.

Page 81: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

68

D. Keputusan Turki Menahan Pengungsi Suriah ke Eropa (2015)

Seiring dengan penerimaan Turki atas tawaran Uni Eropa, pemerintah

Ankara melakukan beberapa upaya untuk mengurusi pengungsi Suriah yang

datang ke wilayahnya. Berdasarkan kesepakatan, Turki siap menerima tambahan

dua juta pengungsi Suriah untuk diurusi. Adapun, pemerintah Turki akan

membangun kamp-kamp pengungsian baru untuk tambahan dua juta pengungsi

ini. Selain itu, pemerintah Turki juga memperketat kontrol seluruh perbatasan

agar para pengungsi Suriah tidak dapat dengan mudah berpergian menuju tempat

lain.170

Penjelasan selengkapnya mengenai upaya Turki terkait kesepakatan untuk

mengurusi pengungsi Suriah atas permintaan Uni Eropa akan dipaparkan pada

berikut ini.

1. Membangun Kamp-kamp Pengungsian Baru

Setelah menerima tawaran Uni Eropa pada 26 Oktober 2015, Turki

menyatakan kesiapannya untuk menampung pengungsi Suriah dan

menahannya untuk pergi ke Eropa. Dalam hal ini, Turki akan menggunakan

dana yang diberikan Uni Eropa untuk menambah kuota kamp pengungsian

yang berada di bagian selatan wilayahnya. Hal ini dimanfaatkan untuk dapat

menampung kedatangan dua juta pengungsi tambahan yang akan masuk

negaranya.171

170

Hurriyet, ―Turkey to Boost Border Security for Visa Deal with EU‖, 2015 (berita

online), tersedia di http://www.hurriyetdailynews.com/turkey-to-boost-border-security-for-visa-

deal-with-eu.aspx?pageID=238&nID=59614&NewsCatID=338; diakses pada 30 April 2016. 171

BBC, ―Migrant Crisis: EU Plan Offers More Money for Turkey Camps‖, 2015 (berita

online), tersedia di http://www.bbc.com/news/world-europe-34451660; diakses pada 2 Mei 2016.

Page 82: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

69

Dengan adanya penambahan kamp pengungsian, pemenuhan fasilitas

bagi para pengungsi pun sudah menjadi tanggungan juga untuk pemerintah

Turki. Kamp-kamp pengungsian tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas

kesehatan, seperti obat-obatan, klinik, dan mobil ambulan. Selain itu,

pasokan makanan dan pakaian layak pakai akan disediakan di seluruh kamp

pengungsian tambahan ini. Adapun, pemerintah Turki juga mengizinkan

UNHCR untuk memberikan bantuan kemanusiaannya. UNHCR

memberikan bantuan berupa bahan-bahan makanan seperti minyak, garam,

beras, serta pakaian hangat dan selimut di setiap kamp pengungsian yang

akan dibangun di wilayah Hatay, Kilis, Gaziantep, dan Sanliurfa.172

Dalam hal ini, UNHCR akan bekerjasama dengan AFAD selaku

lembaga yang mengurusi kepengungsian di Turki. Adapun, setiap kamp

pengungsian juga dilengkapi dengan sistem perlindungan yang ketat,

dimana pemerintah Turki juga menaruh pasukan militernya di sekitar daerah

perbatasan yang dekat dengan kamp pengungsian guna mencegah timbulnya

gangguan keamanan yang mengancam keselamatan pengungsi Suriah.173

Selain itu, pemerintah Turki juga menerapkan kontrol daerah perbatasan

guna mencegah pengungsi Suriah melakukan upaya untuk dapat pergi ke

tempat lain dan menuju Eropa. Hal ini akan dijelasakan pada bagian berikut.

2. Memperketat Kontrol Perbatasan

172

Oytun Orhan, ―General Situation of the Syrian Refugee in Turkey : Camp in Turkey‖, 5. 173

Kadir Ustun, ―Turkey’s Syrian Refugees Toward Integration : The Impact of Refugee

Challenge on Turkish Foreign Policy‖, 48.

Page 83: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

70

Dalam hal ini, selain memberikan kemanusiaan kepada para

pengungsi, Turki melakukan upaya maksimal untuk dapat mengontrol

wilayah di sekitar daerah perbatasan. Kontrol perbatasan ini dilakukan oleh

Turki guna melakukan pencegahan kepergian pengungsi ke tempat lain.

Selain itu, adanya kontrol perbatasan ini difungsikan untuk mengatur

masuknya pengungsi Suriah ke wilayah Turki di daerah perbatasan.174

Adapun, pasukan militer yang ditaruh di sekitar daerah perbatasan

tersebut digunakan untuk menanggulangi ancaman keamanan dari daerah

perbatasan. Terlebih lagi, wilayah Aleppo telah dikuasai oleh kelompok

militan ISIS yang telah menyebarkan ancaman agenda penyerangan kepada

Turki.175

Ketika terjadinya peristiwa pengeboman dan penembakan di Paris pada

13 November 2015, Turki pun semakin meningkatkan keamanan di sekitar

daerah perbatasan. Pemerintah menambah jumlah pasukan militer dan juga

mengirimkan tentara lintas batas untuk dapat menanggulangi ancaman

terorisme dari kelompok militan ISIS tersebut. Hal ini dikarenakan

kewaspadaan Turki kepada ISIS yang bisa saja menimbulkan tindakan

radikal melalui pengungsi Suriah.176

174

Soner Cagaptay, ―Turkey’s Border Provinces Near Syria : Control System Security

Border‖, dalam jurnal The Impact of Syria’s Refugees on Southern Turkey, Vol. 10, No. 13, 6,

tahun 2014 yang diterbitkan oleh The Washington Institute for Near East Policy. 175

Hurriyet, ―In Numbers: Turkey’s Syrian Border Security‖, 2015 (berita online), tersedia

di http://www.hurriyetdailynews.com/in-numbers-turkeys-syrian-border-security-

.aspx?pageID=238&nID=92233&NewsCatID=341; diakses pada 2 Mei 2016. 176

Euronews, ―Turkey Deploying 30 percent of Army in Syrian Border Clampdown‖, 2015

(berita online), tersedia di http://www.euronews.com/2015/12/17/turkey-deploying-30-percent-of-

army-in-syrian-border-clampdown/; diakses pada 2 Mei 2016.

Page 84: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

71

Adanya keputusan Turki untuk menahan pengungsi Suriah untuk pergi

ke Eropa pada tahun 2015 ini memberikan dampak positif bagi negara-

negara Eropa dan juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya kematian

pengungsi akibat melakukan perjalanan berbahaya untuk dapat menuju

negara tujuannya. Adapun, pembahasan mengenai faktor-faktor penyebab

keputusan Turki untuk menahan pengungsi Suriah ke Eropa tersebut akan

dijelaskan pada bab selanjutnya.

Page 85: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

72

BAB IV

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEPUTUSAN TURKI

MENAHAN PENGUNGSI SURIAH KE EROPA

Bab ini akan menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Turki

memutuskan untuk menahan pengungsi Suriah ke Eropa. Bab ini akan

menggunakan konsep foreign policy dan national interest untuk dapat

menganalisa faktor-faktor yang melatarbelakangi keputusan Turki tersebut.

Adapun, terdapat lima faktor yang menyebabkan Turki mau menerima tawaran

Uni Eropa untuk menangani pengungsi Suriah, yaitu : (1) Keinginan Turki untuk

menjadi negara anggota Uni Eropa; (2) Kerjasama penanggulangan ancaman

terorisme Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan kelompok separatis Kurdi di

Irak dan Suriah; (3) Mengatasi masalah pendanaan untuk pengungsi Suriah; (4)

Mengamankan proyek Nabucco Pipeline.

Tindakan Turki yang memutuskan untuk menahan pengungsi Suriah ke

Eropa pada tahun 2015 merupakan bentuk kebijakan luar negeri Turki terhadap

fenomena pengungsi Suriah. Kebijakan luar negeri diidentifikasikan sebagai

proses pembuatan keputusan serta tindakan diplomatik suatu negara. Menurut

James N. Rossenau, situasi dan kondisi internal dan eksternal yang berada pada

negara merupakan acuan dari proses pembuatan kebijakan luar negeri. Secara

praktiknya, situasi dan kondisi internal dan eksternal sebuah negara akan saling

berinteraksi, sehingga timbulnya keterkaitan antara aspek internal dan eksternal

Page 86: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

73

tersebut dan memiliki pengaruh yang besar dalam proses pembuatan kebijakan

luar negeri.177

Dalam hal ini, kebijakan luar negeri Turki dipengaruhi oleh kondisi internal

dan eksternal yang ada pada negaranya. Keputusan Turki untuk menahan

pengungsi Suriah ke Eropa dipengaruhi oleh kebijakan yang dibuat berdasarkan

situasi pemerintahan di negaranya. Sebagaimana menurut Frederic S. Pearson dan

J. Martin Rochester, kondisi internal yang mempengaruhi kebijakan luar negeri

adalah faktor pemerintahan, selain itu juga ada faktor demografi, ekonomi, serta

militer dan dikenal dengan National Attribute.178

Selama proses terjadinya konflik

Suriah, Turki cenderung terbuka terhadap kedatangan pengungsi Suriah di

wilayahnya. Tindakan ini dipengaruhi oleh arah tujuan politik Partai Keadilan dan

Pembangunan (AKP) selaku mayoritas partai penguasa di Turki, dimana

pemberian bantuan kemanusiaan terhadap pengungsi Suriah merupakan salah satu

bentuk upaya politik terhadap konflik Suriah atas pertimbangan kondisi

demografi, ekonomi, dan militer pemerintahannya.179

Selain itu, Frederic S. Pearson dan J. Martin Rochester juga

mengungkapkan bahwa Systematic Factors merupakan kondisi-kondisi eksternal

suatu negara yang mempengaruhi kebijakan luar negeri seperti geografi, interaksi

internasional, dan struktur sistem internasional.180

Kondisi geografis Turki yang

memiliki letak strategis diantara benua Asia dan Eropa dijadikan sebagai wilayah

177

James N. Rossenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson, World Politics : An

Introduction (New York: the Free Press, 1976), 27. 178

Frederic S. Pearson dan J. Martin Rochester dikutip dari Marijke Breuning, Foreign

Policy Analysis : A Comparative Introduction (New York : Palgrave Macmillan, 2007), 5. 179

Ibid, 6. 180

Ibid, 7.

Page 87: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

74

penyebrangan pengungsi Suriah ke Eropa. Hal inilah yang akhirnya membuat Uni

Eropa mendapatkan permasalahan internal dari kedatangan pengungsi di

regionalnya.181

Terkait dengan hal tersebut, negara-negara Uni Eropa berupaya

menemukan solusi atas permasalahan pengungsi yang berpotensi mengancam

kesatuan organisasinya. Pada akhirnya, sebagai upaya penanganan masalah

pengungsi, Uni Eropa pun sepakat memberikan penawaran kepada Turki untuk

menahan pengungsi Suriah ke wilayahnya.

Menanggapi penawaran Uni Eropa tersebut, keputusan Turki tentu

dipengaruhi oleh keberadaan pribadi seorang Presiden Recep Tayyip Erdogan

selaku kepala negara. Menurut Alex Mintz, kepribadian pemimpin mempengaruhi

strategi keputusan serta pilihan suatu negara dan ini dikenal dengan istilah

Psychological Factors.182

Dalam menyikapi penawaran tersebut, Erdogan pun

akhirnya menerima tawaran Uni Eropa untuk menahan pengungsi Suriah. Hal ini

dikarenakan motivasi kuat yang dimiliki Erdogan untuk dapat memiliki hubungan

baik dengan Uni Eropa sebagai kepentingan yang ingin dicapainya.

Kepentingan Nasional adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai sehubungan

dengan kebutuhan negara dan bangsa atau sehubungan dengan hal yang dicita-

citakan. Kepentingan nasional diidentikkan dengan dengan tujuan nasional.

Dalam hal ini, kepentingan Turki untuk menerima tawaran Uni Eropa untuk

menahan pengungsi Suriah adalah karena keinginan kuat Turki untuk bergabung

menjadi negara anggota Uni Eropa. Menurut Nuechterlein, ada empat aspek

181

Elspeth Guild, ―The Refugee Crisis in the European Union 2015‖, dalam jurnal

European Policy Brief, Vol. 32, No. 2, 2, tahun 2015 yang diterbitkan oleh Centre for European

Policy Studies. 182

Alex Mintz, Understanding Foreign Policy Decision Making (Cambridge : Cambridge

University Press, 2010), 36.

Page 88: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

75

mendasar yang membuat negara berupaya untuk mencapai kepentingan

nasionalnya, yakni : pertama, kepentingan pertahanan; kedua, kepentingan

ekonomi; ketiga, kepentingan tatanan dunia; keempat, kepentingan ideologi.183

Dalam hal ini, kepentingan Turki adalah ingin menjadi negara anggota Uni Eropa

dan kerjasama dalam menanggulangi ancaman bahaya terorisme dari Islamic State

of Iraq and Syria (ISIS) dan kelompok separatis Kurdi di Irak dan Suriah. Selain

itu, keputusan pemerintah Turki untuk menahan pengungsi Suriah ini disebabkan

adanya beban pendanaan dan peningkatan keamanan di wilayah Laut Kaspia.

Adapun, penjelasan mendetail terkait kepentingan-kepentingan Turki ini akan

dipaparkan berikut ini.

A. Keinginan Turki Untuk Menjadi Negara Anggota Uni Eropa

Turki merupakan salah satu negara yang sangat penting bagi Uni Eropa.

Dalam hal ini, pentingnya posisi Turki untuk Uni Eropa sama setara dengan Rusia

dalam ruang lingkup regional serta Amerika Serikat dan China di kancah

internasional. Hubungan bersejarah antara kedua belah pihak telah ada semenjak

keberadaan Dinasti Utsmani, mulai dari perang, diplomasi, perdagangan, seni,

bahkan perkawinan, sehingga ini membuat Turki menjadi bagian integral dari

sejarah Eropa.184

Hubungan antara Turki dan Uni Eropa ditandai dengan adanya berbagai

kerjasama dalam berbagai bidang, seperti perekonomian, politik, sosial, budaya

183

Nuechterlein dikutip dalam Simon William, The Role of National Interest in National

Security Debate (United Kingdom : Royal College of Defense Studies, 2012), 39. 184

Nathalie Tocci, ―Turkey and The EU : Toward An Uncertain Future‖, dalam jurnal

Turkey Project Policy Paper, Vol. 2, No. 5, 5, tahun 2014 yang diterbitkan oleh The Center on the

United States and Europe at Brookings.

Page 89: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

76

dan keamanan. Sejak diberlakukannya sistem Custom Union, kerjasama di bidang

ekonomi antara Turki dan Uni Eropa cenderung mengalami surplus. Hal ini

dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai perdagangan antara keduanya di

tahun 1995 sebesar empat kali lipat dari periode sebelumnya. Adapun, pendapat

Ian Gilson selaku ahli ekonomi perdagangan di Unit Perdagangan Internasional

Bank Dunia memperjelas kondisi ini, dimana beliau menyatakan :

“... Ada beberapa pergeseran tektonik dalam ekonomi global sejak tahun

1995. Dimana hari ini, ada kebutuhan mendesak untuk berpikir-ulang

bagian dari hubungan perdagangan antara Turki dan Uni Eropa. Dengan

demikian, integrasi lebih amat diperlukan.”185

Gambar IV.A.1 : Grafik Perdagangan Turki–Uni Eropa Tahun 1957-2009

Sumber : https://www.wto.org/english/news_e/pres14_e/pr721_e.htm

Menurut grafik diatas, hubungan perekonomian Turki dan Uni Eropa mulai

mengalami perkembangan signifikan mulai tahun 1987, dimana Uni Eropa masih

185

The World Bank, ―World Bank Group Report : EU-Turkey Customs Union Boosts

Trade, But Needs Strengthening‖, 2010 (artikel online) dapat dilihat di

http://www.worldbank.org/en/news/press-release/2014/04/08/; diakses pada 2 Mei 2016.

Page 90: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

77

dalam bentuk European Community. Adapun, hubungan ini berdampak surplus

kepada Turki dan ini dibuktikan dengan kegiatan ekspor dan impornya yang

semakin meningkat semenjak tahun 1987 sampai 2009.

Dalam hal ini, melihat kondisi yang menguntungkan dalam sektor

perdagangan, Ian Gilson berpendapat perlu adanya hubungan dan kerjasama yang

lebih antara Uni Eropa dan Turki. Dengan demikian, kondisi ini membuka

kembali harapan bagi Turki untuk dapat bergabung dengan Uni Eropa, dimana

sejak tahun 1987 Turki telah melakukan upaya tersebut.186

Akan tetapi, Uni Eropa

belum memenuhi permintaan untuk menjadi negara anggota, meskipun Turki

merupakan kandidat negara yang paling memenuhi Copenhagen Criteria. Hal ini

dikarenakan Uni Eropa menganggap Turki belum konsisten atas Copenhagen

Criteria, dimana permasalahan minoritas dan kebebasan beragama dari

keberadaan etnis Kurdi dan Alevi merupakan permasalahan besar bagi Turki yang

menjadi perhatian Uni Eropa.187

Upaya Turki untuk dapat menjadi negara anggota Uni Eropa mendapatkan

hambatan dan tantangan karena kondisi domestik Turki yang belum memenuhi

ekspetasi Uni Eropa. Kendati demikian, Turki tidak menyerah untuk dapat

mewujudkan ambisi kepentingan geopolitiknya tersebut. Hal ini dibuktikan

dengan kegigihan Turki untuk tetap berusaha konsisten memenuhi Copenhagen

Criteria. Pada 2002, pemerintah Ankara mulai melakukan serangkaian

transformasi ekonomi dan politik dibawah kendali oleh partai pemenang pemilu

186

Nathalie Tocci, ―Turkey and The EU : Toward An Uncertain Future‖, 26. 187

Cale Salih, ―Turkey, The Kurds, and The Fight Against Islamic State : A Possible

Flashpoint Zone‖, dalam Middle East and North Africa Policy Study, Vol. 14, No. 1, 7, tahun 2015

yang diterbitkan oleh European Council On Foreign Relations.

Page 91: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

78

saat itu, yakni Partai Keadilan dan Pembangungan (AKP). Sejak saat itu, Recep

Tayyip Erdogan selaku pimpinan partai melakukan serangkaian kebijakan

reformasi untuk dapat memenuhi standar sistem Uni Eropa.188

Atas upaya Turki tersebut, Uni Eropa pun menilai bahwa Turki mengalami

kemajuan reformasi dan pantas memenuhi kriteria politik sebagai negara anggota.

Pada 2004, Komisi Uni Eropa mulai merundingkan kembali proses aksesi

keanggotaan Turki yang dapat mulai dibicarakan pada Oktober 2005. Akan tetapi,

setelah adanya perundingan di tahun 2005 tersebut, pembicaraan mengenai

keanggotaan Turki ini hilang dan terhenti. Hal ini dikarenakan Komisi Uni Eropa

menggaris bawahi permasalahan Cyprus dalam proses aksesi keanggotaan Turki

tersebut. Adapun, masalah Cyprus memang telah menjadi masalah dalam negeri

Turki sejak tahun 1960 dan ini membuat proses negosiasi tertunda dalam

beberapa tahun setelahnya.189

Pada periode 2000 sampai 2013, Turki telah melakukan berbagai upaya

untuk memenuhi kriteria keanggotaan Uni Eropa. Salah satunya, Turki merevolusi

kebijakan politik imigrasi dan suakanya sejak tahun 2000. Hal ini dilakukan

pemerintah Ankara guna melengkapi langkah reformasi undang-undang Turki

dalam aspek keadilan, kebebasan, dan keamanan. Pada 4 April 2013, pemerintah

melakukan langkah besar dengan penerapan UU Terhadap Orang Asing dan

Perlindungan Internasional (Law on Foreigners and International Protection)

yang disetujui oleh parlemen Turki. Hukum ini telah memperkenalkan kerangka

hukum dan kelembagaan baru untuk migrasi dan suaka. Hal ini dianggap sebagai

188

Indriana Kartini, Demokrasi dan Fundamentalisme Islam di Turki (Jakarta : Andi Press,

2015), 109. 189

Nathalie Tocci, ―Turkey and The EU : Toward An Uncertain Future‖, 12.

Page 92: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

79

tanda yang jelas dari upaya Turki untuk membangun sistem manajemen migrasi

yang efektif sesuai dengan standar Uni Eropa. Uni Eropa telah mengakui dan

menghargai upaya reformasi politik Turki ini, khususnya di tengah krisis

pengungsi Suriah.190

Ketika terjadinya puncak krisis pengungsi di Eropa pada tahun 2015, Uni

Eropa mulai membuka kesempatan bagi Turki untuk melakukan negosiasi

keanggotaan yang tertunda tersebut. Dalam hal ini, Uni Eropa meminta Turki

untuk menangani pengungsi Suriah dan menahannya untuk menuju Eropa.191

Menurut Uni Eropa, pengurusan pengungsi Suriah ini adalah ujian bagi Turki

untuk dapat membuka kembali peluang keanggotaan yang diinginkannya. Ini

dijelaskan oleh presiden dewan Uni Eropa, Donald Tusk yang menyatakan :

“... Kesepakatan itu masuk akal, jika mampu menahan arus pengungsi ke

Eropa. Konsesi bagi Turki akan diberikan, jika target itu tercapai.”192

Dalam hal ini, apabila Turki dapat menanggulangi permasalahan pengungsi

Suriah, maka Uni Eropa akan membuka kembali kesempatan untuk menjadi

negara anggota. Skripsi ini melihat bahwa hal tersebut merupakan faktor utama

yang melatarbelakangi keputusan Turki untuk menahan pengungsi Suriah ke

Eropa ini. Turki melakukan upaya politik untuk dapat mewujudkan kepentingan

geopolitiknya tersebut dengan melakukan kebijakan politik terbuka terhadap

pengungsi Suriah. Pada Oktober 2015, Turki menerima tawaran Uni Eropa untuk

190

Seçil Paçacı, ―Turkish Migration Policy Over The Last Decade : The Changing

Migration Profile of Turkey‖, dalam jurnal A Gradual Shift Toward Better Management and

Good Governance, Vol. 6, No. 9, 146, tahun 2013 yang diterbitkan oleh Turkish Policy Quarterly. 191

BBC, ―Migrant crisis: Turkey and EU strike deal to limit refugee flow‖, 2015 (berita

onlie); tersedia di http://www.bbc.com/news/world-europe-34957830; diakses pada 27 Mei 2016. 192

European Council, ―Remarks by President Donald Tusk after his meeting with President

of Turkey Recep Tayyip Erdoğan‖, 2015 (artikel online); tersedia di

http://www.consilium.europa.eu/en/press/press-releases/2015/10/05-tusk-meeting-turkey-

president-erdogan/; diakses pada 28 Mei 2016.

Page 93: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

80

mengurusi permasalahan pengungsi Suriah dan menahannya untuk pergi ke

negara-negara Eropa. Tidak hanya itu saja, Turki pun aktif untuk memberikan

perlindungan dan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi Suriah yang

berada di wilayahnya.

B. Kerjasama Penanggulangan Ancaman Terorisme Islamic State of Iraq

and Syria (ISIS) dan Kelompok Separatis Kurdi di Irak dan Suriah

Wilayah bagian tenggara Turki merupakan kawasan yang kini menjadi

perhatian khusus pemerintah. Wilayah ini berbatasan langsung dengan negara Irak

dan Suriah, dimana terdapat keberadaan kelompok-kelompok militan yang dapat

menimbulkan ancaman keamanan bagi masyarakat Turki. Ancaman tersebut

dinilai memiliki potensi besar yang dapat mengganggu stabilitas domestik

sehingga membuat pemerintah Ankara melakukan upaya pertahanan dengan

menempatkan militernya di sekitar daerah perbatasan.193

Gambar IV.B.1 : Peta Wilayah Turki Bagian Tenggara

Sumber : http://www.mapsofworld.com/southern-turkey-islamic-state-kurds/

193

Merve Tahiroglu, ―Bordering on Terrorism: Turkey’s Syria Policy and the Rise of the

Islamic State‖, dalam jurnal The Wall Street Journal, Vol. 7, No. 8, 5, tahun 2014 yang diterbitkan

oleh FDD PRESS.

Page 94: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

81

Dalam hal ini, Turki merasa terganggu dengan keberadaan Islamic State of

Iraq and Syria (ISIS) dan kelompok separatis Kurdi yang telah melakukan

serangkaian aksi teror di wilayah Irak dan Suriah. Mereka merupakan kelompok

militan bersenjata yang muncul dari kekacauan domestik di negaranya. Bagi

Turki, mereka adalah ancaman nyata yang dapat melakukan penyerangan

langsung kepada wilayahnya, dimana saat ini sebagian besar daerah yang

berbatasan dengan Turki bagian tenggara telah dikuasai oleh kedua kelompok

tersebut. Selain itu, penyebaran ideologi juga menjadi permasalahan serius

pemerintah, sebab terdapat sejumlah warga Turki yang bergabung dengan

kelompok-kelompok militan tersebut.194

Terkait permasalahan ISIS, Turki mendapatkan gangguan atas kebijakannya

terhadap Suriah. Ada dua hal yang menjadi ancaman landasan politik Turki bagi

Suriah. Pertama, ISIS melakukan perlawanan terhadap kelompok oposisi Suriah.

Ini membuat rezim Assad mendapatkan keuntungan dengan tidak perlu lagi

menempatkan militernya di beberapa daerah yang telah dikuasai oleh ISIS guna

membendung kelompok oposisi. Kedua, keberadaan ISIS secara tidak langsung

membuat masyarakat Suriah mendukung rezim Assad. Ini dibuktikan dengan

sikap etnis minoritas seperti, Kristen, Alawi, Arab, Druze, dan Armenia yang

memberikan ISIS wewenang terhadap daerah komunitasnya.195

Berdasarkan hal

tersebut, kebijakan Turki terhadap Suriah yang menginginkan rezim Assad

meletakkan kekuasaannya terhalang oleh keberadaan ISIS.

194

Oytun Orhan, ―Struggle Against ISIS, Border Crossing and Turkey‖, dalam jurnal

Review of Regional Affairs, Vol. 10, No. 11, 7, tahun 2014 yang diterbitkan oleh ORSAM. 195

Merve Tahiroglu, ―Bordering on Terrorism: Turkey’s Syria Policy and the Rise of the

Islamic State‖, 10.

Page 95: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

82

Terkait kelompok separatis Kurdi, Turki sudah mendapatkan permasalahan

dari keberadaan etnis Kurdi ini sejak tahun 1970. Kemunculan Partai Pekerja

Kurdistan (PKK) yang mewakili etnis Kurdi di Turki merupakan awal terjadinya

berbagai macam pemberontakan. Adapun, pemerintah Turki telah melakukan

upaya untuk menyelesaikan permasalahan etnis Kurdi di wilayahnya, dimana

pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan yang menghargai keberadaan mereka.

Demi memperbaiki hubungan, pemerintah Turki memberikan hak-hak minoritas

kepada Kurdi dalam aspek bahasa, politik, dan sosial.196

Akan tetapi, tindakan

Turki ini belum dapat menyelesaikan permasalahan separatis Kurdi di wilayahnya

secara keseluruhan. Keinginan kuat etnis Kurdi untuk memerdekakan diri

membuat Turki terus mendapatkan ancaman masalah keamanan di wilayahnya.197

Dalam hal ini, kelompok separatis Kurdi melakukan berbagai aksi teror bersenjata

yang menyebabkan konflik bersenjata di wilayah Turki bagian tenggara, seperti

Sirnak, Diyabakir, Mardin, dan Batman.

Berdasarkan hal ini, wilayah bagian tenggara Turki merupakan daerah yang

memiliki ancaman keamanan yang sangat signifikan. Banyak penduduk Turki

yang menjadi korban dari tindakan kedua kelompok radikal tersebut. Di sepanjang

penghujung tahun 2015, terjadi sejumlah aksi pemboman di Turki yang

menewaskan ratusan orang. Menanggapi hal ini, Erdogan memberikan statement :

196

David Gardner, ―Erdogan’s Final Chance to Make Peace With the Kurds‖, 2014 (artikel

online); tersedia di http://www.ft.com/cms/s/0/05a162e2-52e5-11e4-a236-

00144feab7de.html#axzz4AuIs609S; diakses pada 29 Mei 2016. 197

Cale Salih, ―Turkey, The Kurds, and The Fight Against Islamic State : Breakdown of the

Turkey–PKK Ceasefire‖, 2.

Page 96: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

83

“...Demokrasi, kebebasan dan hukum tidak lagi bernilai dalam menumpas

terorisme. Kemanapun anda lari, serdadu dan polisi kami akan menemukan

anda dan melakukan apa yang harus dilakukan”.198

Dalam hal ini, Erdogan memberikan sikap tegas terhadap aksi kelompok

terorisme yang telah melakukan aksi kejahatannya di beberapa wilayah Turki.

Adapun, pemerintah Ankara mengerahkan militer untuk melancarkan berbagai

operasi yang melibatkan serangan udara, tembakan artileri, dan kendaraan lapis

baja demi menumpas ISIS dan PKK di bagian tenggara wilayahnya.199

Sebenarnya, Uni Eropa juga memberikan tanggapan tegas terhadap aksi

terorisme ini. Terlebih lagi, peristiwa penembakan di Paris pada November 2015

membuat Uni Eropa semakin mewaspadai timbulnya ancaman serupa dengan

memperketat sistem keamanannya.200

Adapun, Uni Eropa memberikan perhatian

khusus kepada para pengungsi yang datang ke negaranya. Menurut kepala badan

intelijen domestik Jerman (BfV) Hans-Georg Maassen, serangan teroris di Paris

pada November 2015 menunjukkan bahwa ISIS sengaja menempatkan teroris di

antara para pengungsi yang mengalir ke Eropa. Beliau menyatakan :

“...Kami telah berulangkali melihat bahwa para teroris telah menyelinap

dengan berkamuflase atau menyamar sebagai pengungsi. Ini adalah fakta

yang dihadapi oleh badan-badan keamanan”.201

198

Independent, ―Ankara explosions: President Erdogan vows Turkey will stand in 'unity

and solidarity' after terror attack‖, 2015 (berita online); tersedia di

http://www.independent.co.uk/news/world/europe/Turkey; diakses pada 27 Mei 2016. 199

Mala Gaonkar, ―Blurring the Borders: Syrian Spillover Risks for Turkey‖, dalam jurnal

Crisis Group Europe Report, Vol. 2, No. 25, 23, tahun 2015 yang diterbitkan oleh International

Crisis Group. 200

Ibtimes, ―After Paris Terror Attacks, EU Intelligence Sharing Must Improve, Security

Experts Say‖, 2015 (berita online); tersedia di http://www.ibtimes.com/after-paris-terror-attacks-

eu-intelligence-sharing-must-improve-security-experts-say-2191709; diakses pada 25 Mei 2016. 201

StraitsTimes, ―German intelligence Concerned Islamic Radicals Recruiting Refugees‖,

2015 (berita online); tersedia di http://www.straitstimes.com/world/europe/german-intelligence-

concerned-islamic-radicals-recruiting-refugees; diakses pada 25 Mei 2016.

Page 97: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

84

Selain itu, Uni Eropa juga mengecam aksi ISIS menyerang Kurdi untuk

menguasai kota Kobane yang menewaskan sekitar 553 orang. Uni Eropa pun

mulai membicarakan kerjasama dengan Turki dan negara lainnya untuk

melakukan penanggulangan ancaman keamanan dari tindakan kelompok terorisme

tersebut.202

Dengan demikian, Turki menjadikan tawaran Uni Eropa untuk menangani

pengungsi Suriah sebagai kesempatan untuk melakukan kerjasama

penanggulangan ancaman terorisme ISIS dan separatis Kurdi di negaranya. Selain

itu, skripsi ini melihat bahwa Uni Eropa juga menginginkan adanya pencegahan

tindakan terorisme dengan melakukan pemberantasan dari sumbernya. Adapun,

keputusan Turki untuk menahan pengungsi Suriah membuat pemerintah

mendapatkan bantuan Uni Eropa dalam mengamankan wilayahnya dari

keberadaan ISIS dan kelompok separatis Kurdi yang dapat melakukan aksi teror

dan berpotensi menimbulkan jumlah korban baru.

C. Mengatasi Masalah Pendanaan Untuk Pengungsi Suriah

Turki merupakan negara yang paling banyak menampung pengungsi Suriah.

Berdasarkan data UNHCR, sekitar 1,8 juta pengungsi Suriah telah ditampung di

negara tersebut di tahun 2015.203

Adapun, pemerintah Turki menempatkan kamp-

kamp pengungsian bagi para pengungsi Suriah di bagian selatan wilayahnya.

202

VOA, ―EU, US Call for Turkish Restraint Against Kurds‖, 2014 (berita online); tersedia

di http://www.voanews.com/content/bombing-blamed-on-pkk-rebels-kills-3-in-

turkey/2899288.html; diakses pada 29 Mei 2016. 203

Yasar Adnan, ―The Politics of Space: The Syrian refugees in Turkey‖, dalam jurnal

Imagining Syrian Refugee Camps in Turkey, Vol. 2, No. 113, 40, tahun 2015 yang diterbitkan oleh

TRIALOG.

Page 98: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

85

Gaziantep, Hatay, Kilis, dan Sanliurfa merupakan wilayah bagian selatan Turki

yang menjadi tempat kedatangan pengungsi Suriah, sehingga jumlah besar kamp-

kamp pengungsian berada di keempat wilayah tersebut.204

Selain itu, terdapat

sejumlah pengungsi Suriah yang berada di sekitar perbatasan yang menunggu

masuk wilayah Turki untuk dapat tinggal di kamp pengungsian.

Sebagai negara yang paling banyak menampung pengungsi Suriah, Turki

telah melakukan usaha yang cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan dana yang

Turki keluarkan lebih besar dibandingkan dengan pihak lain. Sejak 2011, Turki

telah menghabiskan 6,5 juta Dolar untuk bantuan kemanusiaan atas pengungsi

Suriah. Dana itu mencakup beberapa kamp pengungsi dilengkapi fasilitas terbaik

yang pernah dibangun, termasuk sekolah, kesehatan dan pelayanan sosial.205

Terkait fasilitas kamp pengungsian, pemerintah Turki telah melakukan

upaya besar untuk dapat membuat pengungsi Suriah merasa nyaman untuk tinggal

di wilayahnya. Hal ini dibuktikan dengan survei kepuasan pengungsi Suriah yang

berada di kamp pengungsian oleh AFAD selaku lembaga kepresidenan Turki yang

menangani pengungsi, dimana 75% dari mereka bahagia dengan pelayanan sosial

yang diberikan oleh pemerintah Turki.206

Kendati demikian, Turki memenuhi

kebutuhan pengungsi Suriah dengan menggunakan dana pemerintahannya sendiri

tanpa ada bantuan dari pihak lain. Di sisi lain, semakin banyak pengungsi Suriah

204

Oytun Orhan, ―Situation of the Syrian Refugees in Turkey : Syrians Living in Camps

and The General Conditions of Camps‖, dalam jurnal The Situation of Syrian Refugees in Turkey,

Vol. 1, No. 89, 12, tahun 2014 yang diterbitkan oleh ORSAM. 205

Reuters, ―Saddled with 2 million Syrian refugees, Turkey shows signs of strain‖, 2014

(artikel online) tersedia di http://www.reuters.com/article/us-mideast-crisis-migrants-turkey-

analys-idUSKCN0RF1PX20150915; diakses pada 21 Mei 2016. 206

Kadir Ustun, ―Refugees in The Camps : Survey by AFAD‖, dalam jurnal Turkey’s

Syrian Refugees Toward Integration, Vol. 4, No. 9, 19, tahun 2015 yang diterbitkan oleh SETA.

Page 99: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

86

yang mencoba masuk ke wilayahnya dan membuat Turki semakin kewalahan

untuk menangani pengungsi Suriah.207

Bagi Turki, mengurusi kehadiran pengungsi Suriah di wilayahnya bukanlah

tugas mudah. Keberadaan pengungsi akan menimbulkan pengaruh jangka panjang

terhadap aspek politik dan ekonomi negaranya.208

Masalah pendanaan tentu akan

menjadi beban pemerintah Turki dalam proses pengurusan pengungsi ini. Segala

kebutuhan pengungsi merupakan tanggung jawab negara yang harus dipenuhi.

Dengan demikian, Turki secara tidak langsung menggunakan anggaran negaranya

demi mendanai kebutuhan pengungsi Suriah.

Sebenarnya, partai AKP selaku partai mayoritas dalam pemerintahan,

mendapatkan banyak protes dari partai oposisi terkait kebijakannya terhadap

pengungsi Suriah.209

Partai oposisi menilai kebijakan Turki terhadap pengungsi

Suriah akan berdampak buruk terhadap stabilitas domestik dan mereka

menyarankan agar pemerintah lebih fokus kepada reformasi politik dan ekonomi

negara. Akan tetapi, Erdogan melihat keberadaan pengungsi Suriah merupakan

tanggung jawab kemanusiaan dan bukanlah beban bagi negara, dimana beliau

menyatakan untuk tidak menutup pintu perbatasan bagi pengungsi Suriah.

207

Kadir Ustun, ―Non-Camp Refugees : Living in Border Area‖, 25. 208

Brookings, ―Not likely to go home: Syrian refugees and the challenges to Turkey—and

the international community‖, 2015 (artikel online) tersedia di

http://www.brookings.edu/research/papers/2015/09/syrian-refugee-international-challenges-ferris-

kirisci; diakses pada 4 Mei 2016. 209

Souad Ahmadoun, ―Turkey’s Policy toward Syrian Refugees : Key Actors and Domestic

Dynamics‖, dalam jurnal Elite change and new social mobilization in the Arab world Vol. 8 No. 4,

tahun 2014 yang diterbitkan oleh German Institute for International and Security Affairs.

Page 100: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

87

Adapun, beliau juga menambahkan bahwa pemerintah Ankara akan sepenuh hati

menerima kedatangan pengungsi Suriah ke negaranya.210

Ketika terjadinya krisis pengungsi di Eropa, Uni Eropa menawarkan kepada

Turki untuk menangani pengungsi Suriah dan menahannya untuk tidak bepergian

ke negara-negara Eropa. Dalam penawaran ini, Uni Eropa akan memberikan Turki

pendanaan pengungsi Suriah. Dengan syarat, Turki siap menampung tambahan

sekitar dua juta pengungsi Suriah di negaranya. Penawaran ini merupakan

tantangan bagi Turki yang diberikan Uni Eropa sebagai persyaratan untuk calon

negara anggota.211

Menjawab tantangan tersebut, Turki pun menerima tawaran Uni Eropa

untuk menangani masalah pengungsi Suriah. Skripsi ini melihat keputusan Turki

untuk menerima tawaran Uni Eropa tersebut didasarkan oleh permasalahan beban

pendanaan atas pengungsi Suriah di wilayahnya. Adanya pendanaan yang akan

diberikan Uni Eropa kepada Turki untuk mengurusi pengungsi Suriah merupakan

kesempatan Turki untuk mengatasi permasalahan pendanaan pengungsi yang

membebaninya. Meskipun, Turki akan mendapatkan tantangan untuk menahan

pengungsi Suriah untuk pergi ke Eropa. Namun, hal ini adalah suatu upaya

internasional bagi Turki untuk memenuhi kepentingan geopolitiknya di kawasan.

210

Haaretz, ―Erdogan: Turkey Will Not 'Close Its Doors' to Syrian Refugees‖, 2014 (berita

online); tersedia di http://www.haaretz.com/middle-east-news/erdogan-turkey-will-not-close-its-

doors-to-syrian-refugees-1.36663; diakses pada 5 Mei 2016. 211

Hasil Wawancara dengan Bapak Fakhry Ghafur di LIPI pada 4 Mei 2016; terdapat

dalam Lampiran I.

Page 101: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

88

D. Mengamankan Proyek Nabucco Pipeline

Menurut Turki, Laut Kaspia merupakan wilayah penting yang dapat

mempengaruhi perekonomian domestiknya. Hal ini dikarenakan Laut Kaspia

menyimpan 71,8 persen dari cadangan gas dunia.212

Dalam perekonomian Turki,

Laut Kaspia adalah sumber bagi proyek pipa gas yang dimilikinya. Proyek ini

memiliki peran penting untuk Turki dalam memberikan pengaruh geopolitik di

wilayahnya. Berdasarkan letak geografisnya, Turki menjadi wilayah transportasi

energi ke Eropa. Dalam hal ini, Turki memiliki tanggung jawab untuk menjaga

stabilitas dan kemakmuran dengan memberikan kontribusi untuk keamanan

pasokan energi di Eropa.213

Terkait proyek pipa gas, Uni Eropa merupakan sponsor proyek pipa gas

Turki yang berasal dari cekungan Kaspia. Proyek ini bernama Nabucco pipeline

yang difungsikan untuk membawa gas dari cekungan Kaspia melalui Turki ke Uni

Eropa.214

Dalam proyek ini, Turki memiliki kepentingan untuk memenuhi

kebutuhan pasokan gas alam di negaranya yang semakin meningkat. Adapun,

pasokan gas alam Turki selama ini berasal dari Rusia, namun setelah

ditemukannya cadangan gas alam di wilayah Laut Kaspia, Turki beralih ke

negara-negara Kaukasus Selatan, seperti Azerbaijan, Kazakhstan dan,

212

Haydar EFE, ―Turkey’s Role as an Energy Corridor and its Impact on Stability in the

South Caucasus‖, dalam jurnal Caspian Sea Region and Turkey’s Increasing Energy Needs, Vol.

6, No. 12, 120, tahun 2011 yang diterbitkan oleh OAKA. 213

Haydar EFE, ―Turkey’s Role as an Energy Corridor and its Impact on Stability in the

South Caucasus‖, 124. 214

Haydar EFE, ―Turkey’s Role as an Energy Corridor and its Impact on Stability in the

South Caucasus‖, 130.

Page 102: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

89

Turkmenistan. Dengan adanya proyek ini, Turki berharap bisa mengurangi

ketergantungan gas alam dari Rusia.215

Gambar IV.D.1 : Peta Proyek Nabucco Pipeline

Sumber : https://www.researchgate.net/figure/264350211_fig2_Fig-2-Map-

of-the-Nabucco-gas-pipeline-project-Source-Nabucco-consortium

Adapun, persiapan proyek Nabucco pipeline telah dimulai sejak Februari

2002 bersamaan dengan penandatanganan kesepakatan antara dua perusahaan

yaitu Austrian OMV dan Turkish Boattash. Pada Juni 2002, lima perusahaan yaitu

OMV Austria, MOL Hungaria, Bulgargaz dari Bulgaria, Transgaz dari Romania

dan BOTAS dari Turki, menandatangani protokol untuk membangun jalur pipa

215

Daniel Freifeld, ―Nabucco: Pipeline Politics and The U.S.-Turkey Strategic

Partnership‖, dalam jurnal Near East South Asia Center at the U.S. Department of Defense, Vol. 7,

No. 4, 69, tahun 2012 yang diterbitkan oleh TURKISH POLICY QUARTERLY.

Page 103: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

90

Nabucco.216

Pada 29 Januari 2009, presiden Azerbaijan, Ilham Aliav menyatakan

bahwa Azerbaijan berencana meningkatkan produksi gasnya minimal menjadi dua

kali lipat pada lima tahun ke depan untuk mendukung jalur pipa tersebut. Pada

tanggal 13 Juli 2009, Turki dan beberapa negara Uni Eropa membuat kesepakatan

untuk mendorong proyek jalur pipa Nabucco yang akan memberikan suplay Eropa

dengan gas dari Asia Tengah dan Timur Tengah melalui Turki.217

Sebagai negara yang memberikan suplay energi, Turki memiliki peran

penting untuk Uni Eropa dalam proyek ini. Turki yang ingin bergabung dalam

Uni Eropa, memiliki harapan agar proyek Nabucco ini dapat menguatkan posisi

Eropanya sebab aktivitas negaranya yang menjadi pusat energi bagi barat.218

Dalam hal ini, Turki berambisi untuk tetap dapat mengontrol sebesar mungkin

atas transfer gas ke Eropa. Dengan demikian, Turki memiliki kepentingan untuk

dapat merealisasikan proyek Nabucco.

Sebenarnya, proyek ini sudah disepakati bersama oleh lima negara, yakni

Turki, Austria, Bulgaria, Romania, dan Hungaria pada KTT Nabucco yang

diselenggarakan di Ankara pada 13 Juli 2009. Namun, masa konstruksinya

dimulai pada tahun 2013 dan akan diprediksikan dapat beroperasi pada tahun

2017. Maka dari itu, Turki melakukan berbagai upaya untuk dapat

216

Christian Duch & Jeppe Just, ―The Nabucco Pipeline as Case Study : History of

Project‖, dalam jurnal The Political Struggle of the Nabucco Pipeline Project, Vol. 8, No. 6, 9,

tahun 2012 yang diterbitkan oleh Global Studies Roskilde Universitet. 217

Olgu Okumus, ―Nabucco Pipeline Project : Turkey Standing in Eurasian Energy

Diplomacy‖, dalam jurnal Turkey’s Standing in Gas Pipeline Games, Vol. 1, No. 31, 2, tahun 2012

yang diterbitkan oleh GLOBAL POLITICAL TRENDS CENTER. 218

Hasil Wawancara dengan Bapak Fakhry Ghafur di LIPI pada 4 Mei 2016; terdapat

dalam Lampiran I.

Page 104: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

91

mempertahankan proyek pipa gas ini, dimana Erdogan menyatakan keinginannya

untuk dapat merealisasikan hal tersebut :

“...Pipa Nabucco bukan hanya sebuah proyek, itu adalah suatu ide yang

membawa negara lebih dekat dengan suatu kesatuan nasional. Kami

menyadari manfaat proyek ini akan membawa sebuah kesempatan baru dan

juga akan memberikan insentif untuk pelaksanaan proyek-proyek regional

lainnya...”219

Dalam hal ini, konsumsi energi Turki semakin meningkat dan akan terus

terjadi untuk periode ke depannya. Turki sangat bergantung kepada negara-negara

lain untuk minyak dan gas alam. Sumber gas alam yang tidak memadai membuat

Turki mengimpor 95% konsumsi energinya dari negara lain atas kebutuhan gas

alam yang semakin meningkat.220

Dengan demikian, adanya proyek Nabucco

akan sangat membantu Turki untuk memenuhi konsumsi gasnya, dimana dalam

kesepakatan tersebut menyatakan bahwa Turki akan mendapatkan sekitar 15%

dari jumlah gas yang dikirimkan ke Eropa dari Laut Kaspia.221

Gambar IV.D.2 : Data Konsumsi Gas Turki Periode 2001-2010222

219

Azernews, ―Turkey`s Erdogan believes Nabucco project will go ahead‖, 2010 (berita

online); tersedia di http://www.azernews.az/oil_and_gas/13851.html; diakses pada 28 Mei 2016. 220

Haydar EFE, ――Turkey’s Role as an Energy Corridor and its Impact on Stability in the

South Caucasus‖, 121. 221

EurActive, ―Turkey to help push Nabucco ahead of rival pipeline‖, 2009 (berita online);

tersedia di http://www.euractiv.com/section/med-south/news/turkey-to-help-push-nabucco-ahead-

of-rival-pipeline/; diakses pada 27 Mei 2016. 222

World Energy, ―BP Statistical Review of World Energy 2011‖, database online tersedia

di http://www.enerji.gov.tr/yayinlar_raporlar_EN/ETKB_2001-2010_Stratejik_Plani_EN; diakses

pada 25 Mei 2016.

Page 105: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

92

Berdasarkan grafik diatas, konsumsi energi Turki terus mengalami

peningkatan dalam periode 2001 sampai 2010. Pada periode ini, tahun 2005

merupakan awal periode terjadinya peningkatan konsumsi energi di Turki dan

lonjakan angka mulai terjadi lagi pada tahun 2007, dimana data presentase

konsumsi energi mencapai angka 36,1% per meter kubik. Adapun, kondisi

konsumsi energi Turki akan terus meningkat seiring dengan adanya kerjasama

perdagangan yang semakin intens dengan Eropa.

Ketika terjadinya krisis pengungsi di Eropa, Turki adalah satu-satunya

negara yang mampu menahan kedatangan pengungsi untuk pergi menuju Eropa.

Para pengungsi ini akan ditempatkan pada kamp-kamp pengungsian di wilayah

perbatasan Turki. Dalam analisa Uni Eropa, kamp-kamp pengungsian di Turki

akan mampu menampung kedatangan pengungsi Suriah yang akan terus

bertambah seiring meningkatnya intensitas konflik di negaranya.223

Dengan

demikian, Uni Eropa memberikan penawaran terhadap Turki untuk mengurusi

pengungsi Suriah dan menahannya untuk pergi menuju Eropa dengan menambah

kuota pengungsian di wilayahnya.

Berdasarkan penyataan tersebut, skripsi ini beranggapan bahwa keputusan

Turki untuk menerima tawaran Uni Eropa untuk menahan pengungsi Suriah ke

Eropa harus dilakukan demi merealisasikan proyek Nabucco pada tahun 2017

nanti. Turki akan dapat mewujudkan peran penting untuk bisa melakukan transfer

energi ke Eropa dan memberikannya peluang besar untuk bisa bergabung dalam

223

Hasil Wawancara dengan Bapak Fakhry Ghafur di LIPI pada 4 Mei 2016; terdapat

dalam Lampiran I.

Page 106: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

93

Uni Eropa. Dengan demikian, kepentingan ekonomi dan geopolitik yang dimiliki

Turki bisa terpenuhi dengan melakukan kebijakan penangangan pengungsi Suriah.

Page 107: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

94

BAB V

KESIMPULAN

Dalam lalu lintas pengungsian internasional, Turki merupakan tempat tujuan

dan jalur penyebrangan ke Eropa. Hal ini dikarenakan oleh posisi geografis Turki

yang berdekatan dengan Eropa dan mudahnya akses transportasi untuk pergi ke

negara-negara Eropa. Secara umum, tujuan pengungsian ini dilakukan untuk

mendapatkan tempat perlindungan dari negara asal (push factor), serta

mendapatkan standar kehidupan yang lebih baik di negara tujuan (pull factor).

Negara-negara asal pengungsi ini di antaranya adalah Irak, Afghanistan, dan

Suriah. adapun, mayoritas tujuan mereka untuk mendapatkan suaka di negara

Jerman, Austria, Swedia, dan Perancis.

Ketika terjadinya konflik Suriah di tahun 2011, Turki terkena dampak arus

pengungsian. Hal ini disebabkan penerapan kebijakan open door policy oleh

pemerintah Turki bagi para penduduk Suriah yang melarikan diri dari konflik

negaranya. Sejak Oktober 2011, Turki memberikan mereka status ―perlindungan

sementara‖, yakni para pengungsi mendapat perlindungan oleh pemerintah sampai

mereka dapat diperbolehkan kembali ke negara asalnya. Namun, kondisi konflik

Suriah terus memburuk dan menyebabkan bertambahnya volume kedatangan

pengungsi di Turki. Pada penghujung tahun 2015, UNHCR mencatat sekitar 2,5

juta pengungsi Suriah telah masuk dan ditampung oleh Turki.

Menurut data UNHCR, sekitar 20% pengungsi hanya memanfaatkan Turki

sebagai negara transit dan pergi ke Eropa. Mereka sebenarnya menuju negara-

Page 108: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

95

negara Eropa seperti Jerman, Austria, Perancis, Swedia, Italia, Hungaria, dan

Yunani. Mereka lebih memilih melanjutkan ke Eropa karena perekonomian

negaranya yang maju diyakini dapat memberikan kesejahteraan dan keamanan

yang lebih baik. Para pengungsi tersebut memanfaatkan kebijakan visa bebas dan

lemahnya kontrol imigrasi di Turki untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai

negara Eropa.

Menanggapi hal ini, PBB mendesak Uni Eropa untuk menerima 200.000

pengungsi. Jerman dan Perancis beserta negara transit lainnya seperti Yunani dan

Italia juga menyerukan pernyataan yang sama untuk saling berbagi kedatangan

pengungsi Suriah. Sebab, sekitar 70% dari total 434.160 pengungsi dari berbagai

penjuru dunia telah ditampung oleh negara-negara tersebut dari tahun 2013. Atas

desakan tersebut, Uni Eropa menyikapi dengan pembagian kuota pengungsi bagi

negara-negara anggotanya.

Akan tetapi, negara-negara Eropa tengah, seperti Republik Ceko, Lithuania,

Polandia, Lithuania, Latvia, Slowakia, Estonia, dan Hungaria menolak kebijakan

pembagian kuota tersebut. Secara senada, mereka menekankan agar jumlah

pengungsi yang diterima harus ditentukan sendiri oleh pemerintahan

bersangkutan. Hal ini dikarenakan pertimbangan kapasitas ekonomi dan

keamanan yang dimiliki harus disesuaikan dengan kedatangan pengungsi. Negara-

negara anggota pun menuntut Uni Eropa untuk merubah kebijakan tersebut demi

mendapatkan solusi yang tepat. Berdasarkan polemik di dalam organisasinya, Uni

Eropa memutuskan untuk meminta bantuan kepada Turki. Hal ini dikarenakan

Page 109: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

96

posisi Turki, sebagai pintu masuk, yang mampu menahan kedatangan para

imigran ke Eropa.

Pada 5 Oktober 2015, dalam konferensi puncak para kepala negara dan

pemerintahan Uni Eropa di Brussel, Uni Eropa secara resmi memberikan

penawaran kepada Turki untuk mengurusi pengungsi Suriah dengan cara

membangun kamp-kamp pengungsian baru di sekitar wilayah perbatasan antara

Turki-Suriah. Uni Eropa akan memberikan dana sebesar satu milyar Euro apabila

Turki menerima penawaran tersebut. Namun penawaran tersebut tidak langsung

disepakati, dimana Turki mengajukan dana 3 milyar Euro untuk penawaran ini.

Selain itu, Turki juga mengajukan syarat adanya visa bebas Eropa bagi penduduk

Turki dan kerjasama penanggulangan ancaman terorisme ISIS dan gerakan

separatis Kurdi di wilayahnya.

Akhirnya, pada 26 Oktober 2015, Turki menyepakati penawaran tersebut

dan siap untuk menampung keberadaan dua juta pengungsi tambahan di

negaranya. Sebenarnya, Turki memiliki kendala pada dua hal dalam penawaran

ini. Pertama, dana yang diberikan Uni Eropa sebesar satu milyar Euro tidak

memenuhi ekspetasi Turki untuk menangani sejumlah pengungsi di negaranya.

Kedua, ISIS bisa saja menimbulkan tindakan terorisme melalui pengungsi yang

masuk ke Turki. Akan tetapi, kedua hal ini tidak dapat menghentikan Turki untuk

tetap menerima tawaran Uni Eropa untuk menangani pengungsi Suriah.

Dalam hal ini, faktor utama yang melatarbelakangi keputusan Turki untuk

menahan pengungsi Suriah adalah keinginan untuk menjadi negara anggota Uni

Eropa. Kebijakan terhadap pengungsi ini wajib dilakukan, sebab Uni Eropa akan

Page 110: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

97

memberikan kesempatan bagi Turki untuk kembali membahas permasalahan

keanggotaan yang terhenti beberapa tahun sebelumnya. Dengan adanya

pembahasan keanggotaan kembali, peluang Turki untuk menjadi negara anggota

Uni Eropa akan terwujudkan dan segala kepentingan geopolitik di kawasan akan

terpenuhi.

Faktor lainnya yang menyebabkan Turki memutuskan untuk menahan

pengungsi Suriah ke Eropa adalah keingingan Turki atas adanya kerjasama

penanggulangan ancaman terorisme Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan

kelompok separatis Kurdi di Irak dan Suriah. Berdasarkan kondisi wilayahnya,

Turki bagian tenggara merupakan daerah yang memiliki ancaman keamanan

signifikan. Hal ini dikarenakan keberadaan kelompok separatis Kurdi dan ISIS di

daerah perbatasan Turki yang melakukan berbagai tindakan terorisme sehingga

menimbulkan sejumlah korban.

Pada 13 November 2015, terjadinya peristiwa penembakan dan pengeboman

di Paris yang dilakukan oleh kelompok terorisme membuat Uni Eropa semakin

waspada demi mencegah terjadinya ancaman keamanan di regionalnya dengan

mengirimkan pasukan untuk menanggulangi. Berdasarkan hal ini, keputusan

Turki untuk menerima tawaran Uni Eropa didasarkan atas kepentingan untuk

mewujudkan kerjasama pencegahan timbulnya ancaman keamanan dari

kelompok-kelompok terorisme dengan mengirimkan pasukan militer di wilayah

perbatasannya dengan Irak dan Suriah.

Faktor selanjutnya yang mendorong Turki untuk menerima tawaran Uni

Eropa atas penanganan pengungsi Suriah adalah permasalahan dana

Page 111: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

98

kepengungsian. Sejak 2011, Turki telah menghabiskan 6,5 milyar Dolar untuk

bantuan kemanusiaan atas pengungsi Suriah dan ini lebih besar dibandingkan

dana yang dikeluarkan oleh pihak lain, seperti PBB dan UNHCR. Terkait kondisi

kamp pengungsian, pengungsi Suriah diberikan fasilitas terbaik dari kebutuhan

pangan, sandang, obat-obatan, bahkan sampai pendidikan dan pekerjaan. Adapun

berdasarkan kondisi ini, jumlah kedatangan pengungsi Suriah ke Turki semakin

meningkat sehingga membuat Turki terbebani masalah pendanaan bagi para

pengungsi. Dengan demikian, Turki pun menerima tawaran penanganan

pengungsi Suriah untuk menahannya pergi ke Eropa dengan menambah jumlah

kamp-kamp pengungsian di wilayahnya.

Faktor yang terakhir yang membuat Turki mengeluarkan kebijakan untuk

menangani pengungsi Suriah adalah karena Turki ingin mengamankan proyek

Nabucco Pipeline yang menghubungkan gas dari Laut Kaspia menuju Eropa

melalui wilayah Turki. Pada 13 Juli 2009, Turki dan beberapa negara Uni Eropa

membuat kesepakatan untuk mendorong proyek jalur pipa Nabucco dengan proses

aktivitas proyek akan dimulai pada tahun 2017. Adapun, dalam proyek ini, Turki

memiliki kepentingan yang sangat besar. Menurut Turki, kepentingan untuk dapat

mengontrol transfer gas ke Eropa ini akan membuatnya memiliki pengaruh

sehingga dapat memberikan peluang untuk melakukan negosiasi keanggotaan Uni

Eropa.

Dalam persepsi Turki, adanya penawaran untuk menahan pengungsi Suriah

ke Eropa merupakan kesempatan besar bagi Turki demi memenuhi kepentingan

geopolitiknya. Hal ini dikarenakan Uni Eropa akan membuka peluang untuk

Page 112: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

99

melakukan negosiasi keanggotan bagi Turki apabila mampu menangani

permasalahan pengungsi Suriah. Dalam hal ini, Turki pun akan bisa mewujudkan

keinginan untuk melakukan kerjasama penanggulangan ancaman terorisme

Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan kelompok separatis Kurdi di Irak dan

Suriah yang telah menimbulkan sejumlah korban dan menjadi beban bagi

pemerintah.

Selain itu, Turki ingin menyelesaikan masalah pendanaan atas pengungsi

Suriah yang jumlah kedatangannya semakin meningkat. Adapun, Turki juga

memiliki kepentingan untuk mengamankan proyek Nabucco Pipeline agar bisa

memenuhi kebutuhan atas pasokan energi gas dalam domestiknya dan mengontrol

transfer gas ke Eropa dari wilayah Laut Kaspia. Pada hal ini, upaya Turki demi

merealisasikan proyek Nabucco Pipeline dengan cara menerima tawaran Uni

Eropa untuk menangani pengungsi Suriah. Ini dikarenakan apabila Turki menolak

tawaran, maka sangat memungkinkan proyek Nabucco Pipeline akan dibatalkan.

Dengan demikian, kepentingan ekonomi dan politik Turki atas proyek tersebut

akan hilang.

Atas pertimbangan tersebut, skripsi ini melihat bahwa faktor-faktor di atas

tersebut menjadi faktor pendukung yang melatarbelakangi keputusan Turki untuk

menahan pengungsi Suriah ke Eropa. Adapun, kebijakan Turki untuk menangani

permasalahan pengungsi Suriah atas tawaran Uni Eropa bukan didasarkan atas

alasan kemanusiaan semata. Akan tetapi, Turki melakukan tindakan kemanusiaan

ini sebenarnya dikarenakan adanya kepentingan politik dan ekonomi yang

dimilikinya.

Page 113: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

100

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Apriadi, Tamburakan. 2012. Revolusi Timur Tengah : Pengungsi dari

Mediterania Selatan. Jakarta: PT Sinar Grafika.

Breuning, Marijke. 2007. Foreign Policy Analysis : A Comparative Introduction.

New York : Palgrave Macmillan.

Burchill, Scott dan Andrew Linklater. 2009. Teori-Teori Hubungan Internasional.

Bandung : Nusa Media.

Creswell, John W. 2009. Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed

Methods Approaches. California : SAGE.

Haas, Mark. 2013. The Arab Spring: Change and Resistance in the Middle East.

Philadelphia : Westview.

Holsti, K. J. 1987. Politik Internasional Suatu Kerangka Analisis. Bandung :

Bina Cipta.

Joseph, John. 1961. The Modern Assyrians of the Middle East. New York :

BRILL.

Kartini, Indriana. 2015. Demokrasi dan Fundamentalisme Islam di Turki. Jakarta :

Andi Press.

Lafferty, Zoe. 2012. Stories From the Syrian Revolution. London : OBERON.

Lambert, Hélène. 2013. The Global Reach of European Refugee Law : Refugee

Protection in Europe. Cambridge : Cambridge University Press.

Mintz, Alex. 2010. Understanding Foreign Policy Decision Making. Cambridge :

Cambridge University Press.

Morgenthau, Hans J. 2005. Politic Among Nations : The Struggle Power and

Peace. New York : Mc Graw Hill.

Rossenau, James N, Gavin Boyd, dan Kenneth W. Thompson. 1976. World

Politics : An Introduction. New York: the Free Press.

Skran, Claudena. 1995. Refugees in inter-war Europe: the emergence of a regime.

Oxford : Clarendon Press.

William, Simon. 2012. The Role of National Interest in National Security Debate.

United Kingdom : Royal College of Defense Studies.

JURNAL

Adnan, Yasar. 2015. ―The Politics of Space: The Syrian refugees in Turkey‖.

Imagining Syrian Refugee Camps in Turkey 2(113): 23-84.

Ahmadoun, Souad. 2014. ―Turkey’s Policy toward Syrian Refugees‖. Elite

Change and New Social Mobilization in the Arab World 8(4):1-4.

Aiyar, Shekhar. 2014. ―The Refugee Surge in Europe: Economic Challenges‖.

Refugee Surge in Europe 22(6): 1-38.

Asseburg, Muriel, dan Heiko Wemmen. 2012. ―Civil War in Syria : External

Actors and Interests as Drivers of Conflict‖. Proxy War in Middle East 6(2):

1-76.

Page 114: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

101

Bąkowski, Piotr. 2015. ―EU Migratory Challenge : Possible Responses to the

Refugee Crisis‖. European Parliamentary Research Service 56(31): 1-67.

Bieri, Matthias. 2014. ―The Challenge and Tragedy of Irregular Migration to

Europe : EU and Schengen States’ Responses‖. Irregular Migration in

Europe 1(162): 1-176.

Bond, Barbara Harrell. 1995. ―Refugees and the International System : The

Evolution of Solution‖. Refugee Studies 4(1): 1-74.

Cagaptay, Soner. 2014. ―Turkey’s Border Provinces Near Syria : Control System

Security Border‖. The Impact of Syria’s Refugees on Southern Turkey

10(13): 1-73.

Carrera, Sergio. 2015. ―The EU’s Response to the Refugee Crisis: Taking Stock

and Setting Policy Priorities‖. EU Foreign Policy Analysis 7(20) : 1-68.

Duch, Christian, dan Jeppe Just. 2012. ―The Nabucco Pipeline as Case Study :

History of Project‖. The Political Struggle of the Nabucco Pipeline Project

8(6): 1-48.

EFE, Haydar. ―Turkey’s Role as an Energy Corridor and its Impact on Stability

in the South Caucasus‖. Caspian Sea Region and Turkey’s Increasing

Energy Needs 6(12): 110-153.

Frantziou, Eleni. 2014. ―Refugee protection in Europe : Lessons from the Syrian

Crisis‖. Refugee Protection, Migration and Human Rights in Europe 5(9):1-

23.

Friedland, Elliot. 2013. ―Regime Affiliated Armed Groups : Free Syrian Army‖.

Who’s who in the syrian civil war 5(3): 1-24.

Freifeld, Daniel. 2012. ―Nabucco: Pipeline Politics and The U.S.-Turkey Strategic

Partnership‖. Near East South Asia Center at the U.S. Department of

Defense 7(4): 54-83.

Forsberg, Erika. 2009. ―Refugees and Armed State Conflict : A Contagion

Process Approach‖. The Refugee Problem on Universal, Regional and

National Level 1(1): 1-48.

Gaonkar, Mala. 2015. ―Blurring the Borders: Syrian Spillover Risks for Turkey‖.

Crisis Group Europe Report 2(25): 1-68.

Guild, Elspeth. 2015. ―The Refugee Crisis in the European Union 2015‖.

European Policy Brief 32(2): 1- 59.

İçduygu, Ahmet. 2014. ―Turkey’s Evolving Migration Policies: A Mediterranean

Transit Stop at the Doors of the EU‖. Irregular Migration in Turkey 11(2):

1-36.

Malmström, Cecilia. 2014. ―For a European system of rescue at sea : Opening up

legal and non dangerous routes to Europe‖. Syrian Refugee Arriving by Sea

to Europe 2(8): 1-39.

Marnet, Cellia. 2003. ―Irregular migration and asylum in Turkey‖. Working Paper

No. 89: 1-13.

Martin, Marie. 2013. ―Analysis The Rise of Xenophobia and the Migration Crisis

in Greece The Council of Europe’s Wake Up Call: ―Europe cannot afford to

look away‖. The Greek National Action Plan on Asylum Reform and

Migration Management 15(8): 1-48.

Page 115: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

102

Newman, Edward, dan Joanne van Selm. 2001. ―Refugee and Forced

Displacement : International Security, Human Vulnerability, and the State‖.

Preventing the Plight of Refugees 13(1): 1-47.

Okumus, Olgu. 2012. ―Nabucco Pipeline Project : Turkey Standing in Eurasian

Energy Diplomacy‖. Turkey’s Standing in Gas Pipeline Games 31(2): 1-38.

Orchard, Cynthia, dan Andrew Miller. 2014. ―Europe and Syrian Refugee Crisis

:Syrian Refugee in Europe‖. Protection in Europe for refugees from Syria

1(10): 1-49.

Orhan, Oytun. 2015. ―Effect Of Syrian Refugees On Turkey‖. Middle East

Implementation and Research ORSAM Report No. 195: 16-20.

____________. 2014. ―Struggle Against ISIS, Border Crossing and Turkey‖.

Review of Regional Affairs 10(11): 1-37.

Ostrand, Nicole. 2015. ―The Syrian Refugee Crisis: A Comparison of Responses

by Germany, Sweden, the United Kingdom, and the United States‖.

Migration and Human Security 3(3):255-279.

Paçacı, Seçil. 2013. ―Turkish Migration Policy Over The Last Decade : The

Changing Migration Profile of Turkey‖. A Gradual Shift Toward Better

Management and Good Governance 6(9): 140-189.

Phillips, Christopher. 2012. ―Why The Regime Has Survived So Far : The Causes

of The Uprising‖. Syria’s Bloody Arab Spring 6(2): 40-63.

Pierini, Marc, dan Sinan Ülgen. 2014. ―A Moment of Opportunity in the EU-

Turkey Relationship‖. The European Transformation of Modern Turkey

15(36):1-5.

Plofchan, Thomas. 2013. ―Timeline: Syrian Civil War‖. Syrian Bloody Tragedy

1(3): 1-15.

Purvis, Chelsea. 2015. ―Europe’s Refugee Crisis : Suffering on the Mediterranean

Shores‖. Europe’s Refugee Crisis Policy Brief 1(8): 1-59.

Salih, Cale. 2015. ―Turkey, The Kurds, and The Fight Against Islamic State : A

Possible Flashpoint Zone‖. Middle East and North Africa Policy Study

14(1): 1-49.

Tahiroglu, Merve. 2014. ―Bordering on Terrorism: Turkey’s Syria Policy and the

Rise of the Islamic State‖. The Wall Street Journal 7(8) : 1-83.

Tocci, Nathalie. 2014. ―Turkey and The EU : Toward An Uncertain Future‖.

Turkey Project Policy Paper 2(5) : 1-49.

UNHCR, 2010. ―Convention & Protocol : Relating to the Status of Refugees‖.

Introductory Note by the Office of the United Nations High Commissioner

for Refugees 1(1) : 1-56.

Ustun, Kadir. 2013. ―Turkey’s Syrian Refugees Toward Integration : Refugees in

the Camps‖. Syrian Refugee in Turkey 5(4): 1-78.

Youssef, Hesham. 2012. ―The Decline of the Arab League : The Syrian Crisis as

a Test Case‖. Arab League Powerless in Face of Syrian Crisis 8(9): 1-37.

Page 116: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

103

WEBSITE

Aljazeera. 3 Desember 2011. ―UN Security Council members discuss Syria‖.

Aljazeera International News : Middle East. Diakses pada 27 Maret 2016

(http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2013/08/201382917584196044

6.html)

______. 4 Februari 2014. ―Syrian refugees need more than food‖. Aljazeera

International News. Diakses pada 30 Maret 2016

(http://america.aljazeera.com/opinions/2014/3/education-for-

syrianrefugeesinsufficient.html)

______. 25 November 2014. ―Syrian refugees mass at Turkish border‖. Aljazeera

International News. Diakses pada 1 April 2016

(http://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/2016/02/syrian-refugees-

mass-turkish-border-160224071920385.html)

______. 6 Oktober 2015. ―Turkey Rejects EU Offer on Refugee Crisis‖. Aljazeera

International News. Diakses pada 27 April 2016

(http://www.aljazeera.com/news/2015/10/turkey-rejects-eu-offer-refugee-

crisis-151016194610039.html;)

Al-Monitor. 20 Agustus 2015. ―ISIS Emerges as Threat to Turkey for Istanbul

Attack Agenda‖. Al-Monitor International News. Diakses pada 30 April

2016 (http://www.al-monitor.com/pulse/pt/originals/2014/03/isis-threat-

turkey-syria-jihadists.html)

Amatto, Gualiano. 26 Desember 2007. ―How and why Europe must embrace

ethnic diversity‖. Europe’s World. Diakses pada 1 April 2016

(http://europesworld.org/2007/10/01/how-and-why-europe-must-embrace-

ethnic-diversity/#.VxffvTEXVG8)

Analysis, EU. 3 Maret 2015. ―The EU, Turkey and the Refugee Crisis: What

could possibly go wrong?‖. EU Analysis. Diakses pada 3April 2016 (di

http://eulawanalysis.blogspot.co.id/2016/02/the-eu-turkey-and-refugee-

crisis-what.html)

Antara. 16 Mei 2015. ―Eropa Tengah tolak jatah pengungsi usulan EU‖. Antara

International News. Diakses pada 8 November 2015

(http://www.antaranews.com/berita/496422/eropa-tengah-tolak-jatah-

pengungsi-usulan-eu)

Azernews. 26 Desember 2010. ―Turkey`s Erdogan believes Nabucco project will

go ahead‖. International News. Diakses pada 28 Mei 2016

(http://www.azernews.az/oil_and_gas/13851.html)

BBC. 5 Januari 2015. ―Syrian refugee numbers soar at Turkey border‖. BBC

International News. Diakses pada 1 April 2016

(http://www.bbc.com/news/world-middle-east-35512498)

_____. 23 Agustus 2015. ―Migrant Crisis: EU Plan Offers More Money for

Turkey Camps‖. BBC International News. Diakses pada 2 Mei 2016

(http://www.bbc.com/news/world-europe-34451660)

Breitbart. 24 November 2015. ―There is No Longer a Humanitarian Tragedy‖.

Turkey Closes Border Crossing with Syria. Diakses pada 8 November 2015

(http://www.breitbart.com/national-security/2015/06/12/turkey-closes-

Page 117: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

104

border-crossing-with-syria-because-there-is-no-longer-a-humanitarian-

tragedy/;)

Brooking. 4 Mei 2014. ―Education for Syrian Refugees in Turkey – Beyond

Camps‖. International News. Diakses pada 30 Maret 2016

(http://www.brookings.edu/blogs/education-plus-

development/posts/2014/01/17-turkey-syria-refugees-education-ackerman)

______. 9 Januari 2015. ―Not likely to go home: Syrian refugees and the

challenges to Turkey—and the international community‖. International

News. Diakses pada 4 Mei 2016

(http://www.brookings.edu/research/papers/2015/09/syrian-refugee-

international-challenges-ferris-kirisci)

Buchanan, Elsa. 4 Maret 2015. ―Migrant crisis: Which European country offers

the most help to refugees?‖. Ibtimes Analysis. Diakses pada 28 April 2016

(http://www.ibtimes.co.uk/migrant-crisis-which-european-country-offers-

most-help-refugees-1523852)

Dailymail, UK. 27 Oktober 2013. ―Turkey warns it now expects up to one million

Syrians to arrive at its borders‖. International News. Diakses pada 29 Maret

2016 (http://www.dailymail.co.uk/news/article-3438558/Turkey-warns-

expects-600-000-Syrians-arrive-borders-warns-goal-host-refugees-

OUTSIDE-Turkey.html)

John Cassidy, John. 8 Februari 2012. ―The Economics of Syrian Refugees‖.

Newyorker. Diakses pada 28 Maret 2016

(http://www.newyorker.com/news/john-cassidy/the-economics-of-syrian-

refugees)

CNN. 31 Agustus 2015. ―Erdogan: Turki Cukup Berkontribusi untuk Pengungsi‖.

CNN International. Diakses pada 5 November 2015

(http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150731171230-106-

69391/erdogan-turki-cukup-berkontribusi-untuk-pengungsi/)

______. 9 Maret 2011. ―U.S., Europe call for Syrian leader al-Assad to step

down‖. CNN International. Diakses pada 26 Maret 2016

(http://edition.cnn.com/2011/POLITICS/08/18/us.syria/)

Collett, Elizabeth. 24 Agustus 2015. ―The Paradox of the EU-Turkey Refugee

Deal‖. Migration Policy. Diakses pada 29 April 2016

(http://www.migrationpolicy.org/news/paradox-eu-turkey-refugee-deal)

Comission, European. 29 Maret 2012. ―EU position in world trade‖. European

Comission Official. Diakses pada 1 April 2016

(http://ec.europa.eu/trade/policy/eu-position-in-world-trade/)

_____. 23 Juni 2013. ―European Commision-Enlargement Accesion criteria‖.

European Union. Diakses pada 5 November 2015

(http://ec.europa.eu/enlargement/policy/glossary/terms/accession-

criteria_en.htm/)

Council, European. 5 September 2015. ―Remarks by President Donald Tusk after

his meeting with President of Turkey Recep Tayyip Erdoğan‖. Consilium

Europa. Diakses pada 28 Mei 2016

(http://www.consilium.europa.eu/en/press/press-releases/2015/10/05-tusk-

meeting-turkey-president-erdogan/)

Page 118: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

105

DW. 16 Oktober 2015. ―Turki dan Uni Eropa Sepakati Kerjasama Atasi

Pengungsi‖. Deutchwelle. Diakses pada 3 November 2015

(http://www.dw.com/id/turki-dan-uni-eropa-sepakati-kerjasama-atasi-

pengungsi/a-18786492)

______. 5 November 2013. ―Turkey stumbles over Cyprus on way to EU‖.

Deutchwelle. Diakses pada 8 November 2015

(http://www.dw.com/en/turkey-stumbles-over-cyprus-on-way-to-eu/a-

17204257;)

______. 10 Juni 2014. ―This chart of skyrocketing refugee numbers shows how

bad the war in Syria has become‖. Deutchwelle. Diakses pada 5 November

2015 (http://www.dw.com/en/syrian-refugees-in-germany/a-17697536)

______. 14 September 2015. ―Eropa Harus Merevolusi Politik Pengungsi‖.

Deutchwelle. Diakses pada 6 November 2015

(http://www.dw.com/id/eropa-harus-merevolusi-politik-pengungsi/a-

18704967;)

______. 15 Oktober 2015. ―Eropa Rangkul Turki Atasi Krisis Pengungsi‖.

Deutchwelle. Diakses pada 4 November 2015

(http://www.dw.com/id/eropa-rangkul-turki-atasi-krisis-pengungsi/a-

18784659)

______. 12 September 2015. ―Eastern Europe Opposed to EU Refugee Plan‖.

Deutchwelle. Diakses pada 25 April 2016 (http://www.dw.com/en/eastern-

europe-opposed-to-eu-refugee-plan/a-19121054;)

EurActiv. 15 Agustus 2015. ―Erdogan Tells EU: Act in Syria, or Get Ready to

Accept More Refugees‖. International News. Diakses pada 28 April 2016

(https://www.euractiv.com/section/justice-home/affairs/news/erdogan-tells-

eu-act-in-syria-or-get-ready-to-accept-more-refugees/)

______. 29 Desember 2009. ―Turkey to help push Nabucco ahead of rival

pipeline‖. International News. Diakses pada 27 Mei 2016

(http://www.euractiv.com/section/med-south/news/turkey-to-help-push-

nabucco-ahead-of-rival-pipeline/)

Euronews. 14 September 2015. ―Turkey Deploying 30 percent of Army in Syrian

Border Clampdown‖. International News. Diakses pada 2 Mei 2016

(http://www.euronews.com/2015/12/17/turkey-deploying-30-percent-of-

army-in-syrian-border-clampdown/)

Fertiti, Anne. 11 September 2015. ―Humanitarian crisis of refugees‖.

International Refugees. Diakses pada 5 November 2015

(https://annefertiti.wordpress.com/2015/09/11/september-astromusings-the-

aftermath-of-the-pluto-uranus-squares-humanitarian-crisis-of-refugees-the-

upcoming-eclipse-season/)

Fitzherbert, Yvo. 25 November 2014. ―The Syrian conflict: Erdogan, Syrian

refugees and humanitarian aid in Turkey‖. Contributoria. Diakses pada 30

Maret 2016 (http://www.contributoria.com/issue/2015-

02/54914fcfc3a4627d42000029/)

Flock, Elizabeth. 7 September 2011. ―Syria revolution: A revolt brews against

Bashar al- Assad’s regime‖. Syria Conflict Analysis. Diakses pada 27 Maret

Page 119: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

106

2016 (ttps://www.washingtonpost.com/blogs/blogpost/post/syria-revolution-

revolt-against-bashar-al--assads-regime/2011/03/15/)

Forbes. 19 Agustus 2015. ―Instead Of Fighting ISIS, Erdogan Pushes Turkey

Toward Chaos And Despotism‖. Forbes World Affair. Diakses pada 30

April 2016 (http://www.forbes.com/sites/melikkaylan/2015/07/27/instead-

of-fighting-isis-erdogan-pushes-turkey-toward-chaos-and-

despotism/#7f8fbcd314f4)

France24. 5 Januari 2014. ―Syrian refugee camps in Turkey hit saturation point‖.

International Daily News. Diakses pada 30 Maret 2016

(http://www.france24.com/en/20121113-syrian-refugee-camps-in-turkey-at-

saturation-point)

Frelick, Bill. 8 November 1990. ―Refugees in the '90s‖. Refugee Story. Diakses

pada 5 November 2015 (http://www.csmonitor.com/1990/0614/efre.html)

Future, Smart. 2 Januari 2015. ―Reflections on Turkey’s Economy: Syrian

Refugee Labor Cost‖. Future Smart Analysis. Diakses pada 1 April 2016

(http://smartfuture.vfu.bg/reflections-on-turkeys-economy/)

Gardner, David. 29 Agustus 2014. ―Erdogan’s Final Chance to Make Peace With

the Kurds‖. World Analysis Policy. Diakses pada 29 Mei 2016

(http://www.ft.com/cms/s/0/05a162e2-52e5-11e4-a236-

00144feab7de.html#axzz4AuIs609S)

Government, Turkey. 3 Februari 2015. ―Turkey ’s Fight Against Illegal

Migration‖. Turkey Government Official. Diakses pada 1 April 2016

(http://www.mfa.gov.tr/turkey-_s-fight-against-illegal-migration.en.mfa)

Guardian. 13 November 2015. ―Paris attacks: day after atrocity - as it happened‖.

Paris Terror Attacks. Diakses pada 28 November 2015

(http://www.theguardian.com/world/live/2015/nov/14/paris-terror-attacks-

attackers-dead-mass-killing-live-updates)

______. 17 Februari 2015. ―Six reasons why Syrians are fleeing to Europe in

increasing numbers‖. The Guardian News. Diakses pada 1 April 2016

(http://www.theguardian.com/global-development-professionals-

network/2015/oct/25/six-reasons-why-syrians-are-fleeing-to-europe-in-

increasing-numbers)

Haaretz. 17 Desember 2015. ―Erdogan: Turkey Will Not 'Close Its Doors' to

Syrian Refugees‖. Daily News. Diakses pada 5 Mei 2016

(http://www.haaretz.com/middle-east-news/erdogan-turkey-will-not-close-

its-doors-to-syrian-refugees-1.36663)

HRW. 25 September 2013. ―Syria: Witnesses Describe Alleged Chemical

Attacks‖. HRW International News. Diakses pada 26 Maret 2016

(https://www.hrw.org/news/2013/08/21/syria-witnesses-describe-alleged-

chemical-attacks)

______. 16 Mei 2013. ―The Mediterranean Migration Crisis‖. HRW International

News. Diakses pada 1 April 2016

(https://www.hrw.org/report/2015/06/19/mediterranean-migration-

crisis/why-people-flee-what-eu-should-do)

Hurriyet. 22 Juni 2013. ―Syrian refugees in Turkish camps live on 80 liras of

monthly aid‖. Hurriyet Daily News. Diakses pada 30 Maret 2016

Page 120: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

107

(http://www.hurriyetdailynews.com/syrian-refugees-in-turkish-camps-live-

on-80-liras-of-monthly-

aid.aspx?pageID=238&nID=58693&NewsCatID=352)

______. 3 Agustus 2013. ―350,000 school-aged Syrian children in Turkey, just

half receiving education‖. Hurriyet Daily News. Diakses pada 30 Maret

2016 (http://www.hurriyetdailynews.com/350000-school-aged-syrian-

children-in-turkey-just-half-receiving-

education.aspx?PageID=238&NID=73456&NewsCatID=341)

______. 18 Agustus 2015. ―Turkey to Boost Border Security for Visa Deal with

EU‖. Hurriyet Daily News. Diakses pada 30 April 2016

(http://www.hurriyetdailynews.com/turkey-to-boost-border-security-for-

visa-deal-with-eu.aspx?pageID=238&nID=59614&NewsCatID=338)

______. 2 September 2015. ―In Numbers: Turkey’s Syrian Border Security‖.

Hurriyet Daily News. Diakses pada 2 Mei 2016

(http://www.hurriyetdailynews.com/in-numbers-turkeys-syrian-border-

security-.aspx?pageID=238&nID=92233&NewsCatID=341)

Ibtimes. 24 November 2015. ―Turkey Closes Border After Paris Attacks, Syrians

Stuck Inside Unofficial Camps Without Doctors, Food‖. ISIS Impact For

Turkey. Diakses pada 5 Desember 2015 (http://www.ibtimes.com/turkey-

closes-border-after-paris-attacks-syrians-stuck-inside-unofficial-camps-

2199017)

______. 15 November 2015. ―After Paris Terror Attacks, EU Intelligence Sharing

Must Improve, Security Experts Say‖. Ibtimes International News. Diakses

pada 25 Mei 2016 (http://www.ibtimes.com/after-paris-terror-attacks-eu-

intelligence-sharing-must-improve-security-experts-say-2191709)

Independent. 3 Agustus 2015. ―Ankara explosions: President Erdogan vows

Turkey will stand in 'unity and solidarity' after terror attack‖. International

News. Diakses pada 27 Mei 2016

(http://www.independent.co.uk/news/world/europe/Turkey)

Jarosiewicz, Aleksandra. 19 Mei 2014. ―Turkey and the Syrian refugee problem‖.

SOW. Diakses pada 30 Maret 2016

(http://www.osw.waw.pl/en/publikacje/osw-commentary/2015-10-

01/turkey-and-syrian-refugee-problem)

Kabolat, Hasan. 24 Agustus 2014. ―Is Turkey abandoning its open door policy

towards Syrians?‖. Analyzing Turkey’s Poilicy. Diakses pada 13 November

2015 (http://www.todayszaman.com/columnist/hasan-kanbolat/is-turkey-

abandoning-its-open-door-policy-towards syrians_397388.html)

KBK. 31 Agustus 2015. ―Dilema Turki Menolong Pengungsi‖. Berita

Internasional. Diakses pada 8 November 2015

(http://kemanusiaan.id/2015/08/31/dilema-turki-menolong-pengungsi/)

______. 16 Oktober 2015. ―Uni Eropa-Turki Sepakati Rencana Aksi Penanganan

Pengungsi‖. Berita Internasional. Diakses pada 8 November 2015

(http://kemanusiaan.id/2015/10/16/uni-eropa-turki-sepakati-rencana-aksi-

penanganan-pengungsi/)

Kompas. 26 Januari 2015. ―Turki Buka Kamp Terbesar untuk Tampung

Pengungsi Suriah‖. Kompas Internasional. Diakses pada 8 November 2015

Page 121: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

108

(http://internasional.kompas.com/read/2015/01/26/21005851/Turki.Buka.Ka

mp.Terbesar.untuk.Tampung.Pengungsi.Suriah)

______. 12 Maret 2015. ―Turki Perketat Perbatasan‖. Kompas Internasional.

Diakses pada 7 November 2015

(http://print.kompas.com/baca/2015/03/12/Turki-Perketat-Perbatasan)

Milanovic, Branko. 3 Januari 2015. ―Five Reasons Why Migration Into Europe Is

A Problem With No Solution‖. Social Europe. Diakses pada 1 April 2016

(https://www.socialeurope.eu/2015/06/five-reasons-why-migration-into-

europe-is-a-problem-with-no-solution/)

Nation, United. 27 Agustus 2013. ―UN official welcomes Turkish programme to

register Syrian refugees in cities‖. UN Official. Diakses pada 30 Maret 2016

(http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=44341#.Vw65dTE)

Parliamentary, European. 5 April 2013. ―Syrian Refugee Data‖, European

Parliamentary Official Database. Diakses pada 27 April 2016

(https://epthinktank.eu/2013/10/06/eu-assistance-to-syrian-refugees/)

Quora. 7 Januari 2015. ―Why is Germany ready to take so many refugees and

asylum seekers?‖. Quora Article. Diakses pada 1 April 2016

(https://www.quora.com/Why-is-Germany-ready-to-take-so-many-refugees-

and-asylum-seekers)

Republika. 19 September 2015. ―Turki Habiskan 7,6 Miliar Dolar AS untuk

Merawat 2,2 Juta Pengungsi Suriah‖. Berita Internasional. Diakses pada 8

November 2015 (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-

tengah/15/09/19/nuvwle354-turki-habiskan-76-miliar-dolar-as-untuk-

merawat-22-juta-pengungsi-suriah)

Reuters. 27 November 2014. ―Turkey plans to introduce work permits for Syrian

refugees, minister says‖. International News. Diakses pada 30 Maret 2016

(http://www.reuters.com/article/us-europe-migrants-turkey-

idUSKCN0UP0QP20160111)

______. 5 Desember 2014. ―Saddled with 2 million Syrian refugees, Turkey

shows signs of strain‖. International News. Diakses pada 21 Mei 2016

(http://www.reuters.com/article/us-mideast-crisis-migrants-turkey-analys-

idUSKCN0RF1PX20150915)

Spiegel. 23 Februari 2013. ―A Slow Death : How the War Is Destroying Syria's

Economy‖. International News. Diakses pada 28 Maret 2016

(http://www.spiegel.de/international/world/civil-war-in-syria-destroying-

economy-a-918815.html)

Stanford. 7 Maret 2015. ―Europe and the Global Economy‖. Stanford Analysis.

Diakses pada 1 April 2016 (http://tec.fsi.stanford.edu/content/europe-and-

global-economy)

StraitsTimes. 24 November 2015. ―German intelligence Concerned Islamic

Radicals Recruiting Refugees‖. International News. Diakses pada 25 Mei

2016 (http://www.straitstimes.com/world/europe/german-intelligence-

concerned-islamic-radicals-recruiting-refugees)

Syrian Refugees. 11 Agustus 2014. ―Sweden: Stories from Stockholm‖. Syrian

Refugees. Diakses pada 10 November 2015

(http://syrianrefugees.eu/?page_id=622;)

Page 122: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

109

Telegraph. 7 Mei 2011. ―Syrian demonstrators vow week of protests to break

siege at Deera‖. Telegraph International News. Diakses pada 23 Maret 2016

(http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/middleeast/syria/8486699/Syr

ian-demonstrators-vow-week-of-protests-to-break-siege-at-Deraa.html)

______. 5 Februari 2015. ―Refugee crisis: German and Austria will accept Syrians

as they embark on 150-mile trek to Vienna‖. Telegraph International News.

Diakses pada 2 April 2016

(http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/hungary/11845576/De

sperate-human-tide-of-refugees-starts-150-mile-trek-to-Vienna.html)

______. 19 September 2015. ―Turkey ridicules offer of EU membership in

exchange for halting refugee influx‖. Telegraph International News.

Diakses pada 29 April 2016

(http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/turkey/11937537/EU-

approves-Turkey-migrant-plan.html)

The National. 6 Juli 2011. ―Syrian troops round up thousands in Banias‖. National

International News. Diakses pada 23 Maret 2016

(http://www.thenational.ae/news/world/middle-east/syrian-troops-round-up-

thousands-in-banias;)

Time, Irish News. 5 Oktober 2015. ―EU to Accelerate Turkey Accession Talks in

Refugee Crisis Plan‖. Irish International News. Diakses pada 25 April 2016

(http://www.irishtimes.com/news/world/europe/eu-to-accelerate-turkey-

accession-talks-in-refugee-crisis-plan-1.2394382)

Trading, Economics. 9 September 2013. ―Turkey Economic Growth Slowly‖.

Trading Economic Data. Diakses pada 4 November 2015

(http://www.tradingeconomics.com/turkey/gdp-growth)

Tugal, Cihan. 25 Maret 2014. ―Syrian refugees in Turkey are pawns in a

geopolitical game‖. The Guardian, diakses pada 30 Maret 2016

(http://www.theguardian.com/commentisfree/2016/feb/15/refugees-turkey-

government-eu-crisis-europe)

UNHCR. 4 Mei 2004. Statistical Yearbook. UNHCR. Diakses pada 4 November

2015 (http://www.unhcr.org/414ad5b10.html)

______. 9 Desember 2014. ―UNHCR calls on international community to resettle

130,000 Syrian refugees‖. UNHCR. Diakses pada 5 November 2015

(http://www.unhcr.org.uk/news-and-views/news-list/news-

detail/article/unhcr-calls-on-international-community-to-resettle-130000-

syrian-refugees.html)

______. 2 Maret 2013. ―Stories From Syrian Refugees : Discovering the human

faces of a tragedy‖. UNHCR. Diakses pada 25 Maret 2016

(http://data.unhcr.org/syrianrefugees/syria.php)

______. 26 Juni 2015. ―UNHCR Global Report : Crossing Mediteranian Sea‖.

UNHCR Report Data. Diakses pada 28 April 2016

(http://www.unhcr.org/cgibin/texis/vtx/search?page=search&docid=55e06a

5b6&query=syrian%20refugee%20across%20mediterranean%20sea)

_____. 4 September 2015. ―Statement by UN High Commissioner for Refugees,

António Guterres on refugee crisis in Europe‖. UNHCR Official. Diakses

pada 23 April 2016

Page 123: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

110

(http://www.unhcr.org/news/press/2015/9/55e9459f6/statement-un-high-

commissioner-refugees-antonio-guterres-refugee-crisis.html)

_____. 13 Agustus 2015. ―Total Number Syrian Refugee in Turkey‖. Statistical

Database. Diakses pada 30 April 2016

(http://data.unhcr.org/syrianrefugees/settlement.php?id=59&country=224&r

egion=38)

UNOCHA. 3 Desember 2015. ―United Nation Office for the Coordination of

Humanitarian Affair : Syrian Refugee in Five Neighbouring Country‖.

Syrian Refugee Data. Diakses pada 25 Maret 2016

(http://www.unocha.org/syria)

VOX. 27 September 2015. ―The Syrian refugee crisis, explained in one map‖.

Syrian Refugee Data. Diakses pada 6 November 2015

(http://www.vox.com/2015/9/27/9394959/syria-refugee-map)

VOA. 17 Oktober 2015. ―PBB & Amnesty Imbau Uni Eropa Prioritaskan Hak

Pengungsi‖. VOA Internasional. Diakses pada 6 November 2015

(http://www.voaindonesia.com/content/pbb-dan-amnesty-imbau-uni-eropa-

prioritaskan-hak-pengungsi/3012424.html)

______. 19 Agustus 2015. ―ISIS Ancam Turki, Sebut Erdogan Pengkhianat‖.

VOA Internasional. Diakses pada 10 November 2015

(http://www.voaindonesia.com/content/isis-ancam-turki-sebut-erdogan-

pengkhianat/2922734.html)

______. 25 Januari 2015. ―Turkey, West in Standoff Over Syrian Refugees‖. VOA

International. Diakses pada 1 April 2016

(http://www.voanews.com/content/turkey-syria-refugees/3181623.html)

______. 24 April 2014. ―EU, US Call for Turkish Restraint Against Kurds‖. VOA

International. Diakses pada 29 Mei 2016

(http://www.voanews.com/content/bombing-blamed-on-pkk-rebels-kills-3-

in-turkey/2899288.html)

Whitehouse. 5 Juni 2013. ―Government Assessment of the Syrian Government’s

Use of Chemical Weapons‖. Whitehouse Official. Diakses pada 27 Maret

2016(https://www.whitehouse.gov/the-press-office/2013/08/30/government-

assessment-syrian-government-s-use-chemical-weapons-august-21)

Winsor, Ben. 27 April 2014. ―Here’s Which Countries Are Helping Syria’s

Refugee Crisis — And Which Ones Are Refusing‖. Bussines Insider.

Diakses pada 3 April 2016 (http://www.businessinsider.co.id/the-countries-

taking-syrias-refugees-2014-9/?r=US&IR=T#.Vxfj_jEXVG8)

Worldatlas. 26 Desember 2009. Syrian Arab Republic Geography. World Map.

Diakses pada 14 Maret 2016

(http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/syria/syland.html)

WorldBank. 3 Mei 2012. ―Turkey Overview‖. World Bank Data. Diakses pada 30

Maret 2016 (http://www.worldbank.org/en/country/turkey/overview)

______. 4 April 2010. ―World Bank Group Report : EU-Turkey Customs Union

Boosts Trade, But Needs Strengthening‖. World Bank Analysis. Diakses

pada 2 Mei 2016 (http://www.worldbank.org/en/news/press-

release/2014/04/08/)

Page 124: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

111

WorldEnergy. 2 April 2011. ―BP Statistical Review of World Energy 2011‖.

Statistical Database. Diakses pada 25 Mei 2016

(http://www.enerji.gov.tr/yayinlar_raporlar_EN/ETKB_2001-

2010_Stratejik_Plani_EN)

Yavcan, Basak. 28 Maret 2013. ―On Governing the Syrian Refugee Crisis

Collectively : The View from Turkey‖. Near Future Online. Diakses pada

29 Maret 2016 (http://nearfuturesonline.org/on-governing-the-syrian-

refugee-crisis-collectively-the-view-from-turkey/)

Page 125: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

xiii

Lampiran I

Transkip Wawancara

Name : Fakhry Ghafur, Lc,. M.A.,

Occupation : Researcher of Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Middle East and Syrian Refugees

Studies.

Email : [email protected]

Date : 4 May 2016

List of Questions

1. What is the interest of Turkey to the Syrian refugees?

First, the Human Factor. Where Turkey coveted Addressing the

humanitarian crisis caused by conflict with menegeluarkan policy towards

Syrian refugees. Meanwhile, the Turkish policy towards Syria conflict is

with the Syrian regime wants to lose power, which Turkey helped the

opposition to be consummate it.

Second, Challenges Turkey's entry into the EU. For Turkey to be accepted

as a member of the European Union and a challenge for Turkey to manage

refugees. At the Brussels summit, the European Union pledged that

Turkey become a member if it is able to reduce the arrival of illegal

refugees who leave the problem for Europe.

Page 126: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

xiv

Third, The security factor. Increase cooperation in the waters of Turkey

and Europe, and also to address the security threats of action teorisme ISIS

and Kurdish separatists to tighten the border with military deployment

around the region.

Fourth, The interests of the gas project Turkey and the EU. In 2017, the

project will be realized. And to secure Turkey should accept the offer of

the EU to deal with Syrian refugees. For the acceptance of the offer, will

be easier for Turkey to meet the interests. If rejected, it will make the

European Union to rethink on the realization of this project and allow the

gas to be canceled.

2. Why Turkey focused placement Syrian refugees on the border, but the

border was tightened?

Since the occurrence of terrorism, Turkey increasingly seek to cope with

acts of terrorism. Meanwhile, refugees in Europe would be deported to

Turkey and refugees in Turkey will be deported to their home country.

Counterterrorism on ISIS has done many radical events in the region of

Turkey, such as Istanbul.

3. How Syrian refugees political and economic influence in the recipient

country, and how the recipient country cope?

Page 127: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

xv

Because the majority of Syrian refugees are victims of the conflict in his

country will certainly affect economic and political stability of the

recipient country. This is because the background factor owned Syrian

refugees. For those who lack economic refugees would be workers in the

destination country. As for the rich refugees would set up a business, such

as culinary, trade, and others. And this certainly affects the economy of the

recipient country.

4. Why does Turkey not ignore the existence of ISIS in the vicinity of the

Turkish border into Syria shelters?

Turkey to demonstrate its capacity as a country that has the capacity to

become a European Union member states. Meanwhile, the Turkish

military is also rated highly enough quality because Turkey is a NATO

member.

5. How much influence over the policy of the Turkish AKP party to the

Syrian refugees?

AKP is a reflection of Turkish politics as a majority party that controls the

current. And, AKP favors cooperation with the Islamic world, to stop the

conflict in Syria, Turkey's foreign policy commitment to eradicate ISIS.

Page 128: KEPUTUSAN TURKI UNTUK MENAHAN PENGUNGSI SURIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40510/2/IQBAL... · Skripsi ini menganalisis faktor yang melatarbelakangi keputusan

xvi

Reconciling with Syria. Meanwhile, Turkey has a strategic region, where

Turkey is now holding the ball in refugee issues.