KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS … PRODI HASIL... · Web view·Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan...

44
BUKU KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 1 dari 13 halaman

Transcript of KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS … PRODI HASIL... · Web view·Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan...

BUKUKURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PROGRAM STUDIKEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN2011

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 1 dari 13 halaman

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah bahwa buku Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) fakultas

kedokteran Unhas dapat diselesaikan tepat pada waktunya. KBK telah dilaksanakan sejak

tahun 2003 dan selama itu evaluasi kurikulum sudah dilakukan sebanyak 3 kali. Inovasi

kurikulum ini melibatkan banyak pihak, mulai dari staff administrasi, dosen-dosen muda,

dosen senior, guru besar, hingga ke anggota senat fakultas. Studi banding ke berbagai

institusi pendidikan kedokteran di Indonesia juga dilaksanakan, seperti di FK-Unair, FK-

UGM, dan FK-Unpad. Studi banding juga dilakukan di beberapa institusi pendidikan

kedokteran luar negeri, seperti : di Maastric University dan Dundee University (Nederland),

universitas di Singapura, dan di University Kebangsaan Malaysia(UKM).

Sebelum diaplikasikan, dan beberapa revisi dan perbaikan KBK telah mendapatkan

persetujuan dari anggota senat fakultas dalam sebuah rapat khusus.

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah melibatkan diri dalam

penyusunan KBK ini. Semoga dapat bermanfaat untuk pengembangan system

pembelajaran khususnya di fakultas kedokteran Unhas.

Makassar, 14 Februari 2011

Dekan,

Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 2 dari 13 halaman

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2009/2010

A. Visi Program StudiPada tahun 2010, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin menjadi satu dari

lima terbaik Fakultas Kedokteran di Indonesia, satu dari duapuluh terbaik Fakultas

Kedokteran di Asia, dan satu dari seratus terbaik Fakultas Kedokteran di dunia.

B. Misi Program Studi1. Mendidik mahasiswa untuk menjadi dokter, dokter spesialis dan ners yang

mempunyai kompetensi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendidikan,

riset dan kepemimpinan

2. Menjadi unggulan dalam pengembangan IPTEK melaui kegiatan riset biomedik,

klinik dan kesehatan masyarakat

3. Memanfaatkan kemajuan IPTEK kedokteran untuk meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan.

C. Tujuan Program Studi

Fakultas kedokteran bertujuan menghasilkan dokter dengan kapasitas sebagai manager,

health provider, professional, community leader dan communicator yang dikenal sebagai

‘Five Stars Doctor’.dan yang memiliki kompetensi yang diharapkan sebagai dokter umum

yang tercantum dalam KIPDI III, yang meliputi area kompetensi :

1. Komunikasi efektif,

Kompetensi inti : Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non

verbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan

profesi lain

2. Keterampilan Klinis

Kompetensi inti : Mampu melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien

dan sesuai kewenangannya

3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 3 dari 13 halaman

Kompetensi inti : Manpu mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian

masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran/ kesehatan mutakhir untuk

mendapat hasil yang optimum.

4. Pengelolaan Masalah Kesehatan

Kompeteni inti : Mampu Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga,

ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif, dan

kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer

5. Pengelolaan Informasi

Kompetensi inti : Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan

kemampu-terapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau

mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer

6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri

Kompetensi Inti :

Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan

keterbatasannya

Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat

mempengaruhi kemampuan profesinya

Belajar sepanjang hayat

Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara

bersinambung

7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien

Kompetensi inti :

Berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan

kesehatan

Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek medikolegal

dalam praktik kedokteran

Menerapkan program keselamatan pasien

D. Sasaran Program StudiSasaran PS adalah target yang terukur, sebagai indikator tingkat keberhasilan dari

tujuan yang telah ditetapkan.

E. Profil Lulusan Program StudiSejak berdirinya fakultas kedokteran sudah meluluskan 5.765 orang dokter yang sudah

tersebar ke seluruh propinsi di Indonesia bahkan keluar negeri. Berikut ini adalah gambaran

lulusan dokter 8 thn terakhir :

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 4 dari 13 halaman

Data Jumlah Lulusan Dokter dari Tahun 2001 – 2009

No Tahun

Periode

Maret Juni September Desember

L P L P L P L P

1 2001 20 27 26 28 14 19 21 40

2 2002 18 45 29 27 8 23 26 39

3 2003 23 31 22 31 15 26 32 52

4 2004 20 34 20 47 17 32 29 35

5 2005 19 44 23 28 22 36 43 56

6 2006 14 30 21 34 27 43 29 54

7 2007 13 20 10 28 19 80  33 45 

8 2008 32 57 34 59 18 44 37 68

9 2009 55 36 31 62 25 24 47 112

Total 214 324 216 344 165 327 297 501

STANDAR KOMPETENSI DOKTER

KOMPETENSI UTAMA :

A. Area Kompetensi:1. Komunikasi efektif

2. Keterampilan Klinis

3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

4. Pengelolaan Masalah Kesehatan

5. Pengelolaan Informasi

6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 5 dari 13 halaman

7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien

B. Komponen KompetensiArea Komunikasi Efektif

1. Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya

2. Berkomunikasi dengan sejawat

3. Berkomunikasi dengan masyarakat

4. Berkomunikasi dengan profesi lain

Area Keterampilan Klinis

5. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien dan

keluarganya

6. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium

7. Melakukan prosedur kedaruratan klinis

Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

8. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan ilmu

kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer

9. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur

yang sesuai

10. Menentukan efektivitas suatu tindakan

Area Pengelolaan Masalah Kesehatan

11. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh,

bagian dari keluarga dan masyarakat

12. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit

13. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan

penyakit

14. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan

15. Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien

dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga

Area Pengelolaan Informasi

16. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 6 dari 13 halaman

diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta

penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien

17. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi

18. Memanfaatkan informasi kesehatan

Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri

19. Menerapkan mawas diri

20. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat

21. Mengembangkan pengetahuan baru

Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien

22. Memiliki Sikap profesional1523. Berperilaku profesional dalam bekerja sama

24. Sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan yang profesional

25. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia

26. Memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran

27. Menerapkan keselamatan pasien dalam praktik kedokteran

15KOMPETENSI PENDUKUNGKompetensi pendukung adalah kompetensi yang diberikan kepada mahasiswa sebagai

unggulan adalah : Traumatologi/Emergensi dan Penyakit-penyakit tropis.

KOMPETENSI LAINNYA

Kompetensi lainnya adalah kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh perguruan

sebagai ciri lulusannya dan untuk memberi bekal lulusan agar mempunyai keluasan dalam

memilih bidang kehidupan serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Kompetensi lulusan

ini disajikan dalam bentuk kuliah pilihan yaitu : Akupuntur dan Kuliah Nyeri (Pain

Managemen).

STRUKTUR DAN ISI KURIKULUM (TERCANTUM DALAM BUKU STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA)

Struktur dan isi kurikulum didasarkan kepada 7 area kompetensi lulusan yang dijabarkan

sebagai berikut :

1. Area Komunikasi efektif

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 7 dari 13 halaman

1.1. Kompetensi IntiMampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien pada

semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain

1.2. Lulusan Dokter Mampu1. Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya

1.1. Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya·Memberikan salam

·Memberikan situasi yang nyaman bagi pasien

·Menunjukkan sikap empati dan dapat dipercaya

·Mendengarkan dengan aktif (penuh perhatian dan memberi waktu yang cukup pada pasien

untuk menyampaikan keluhannya dan menggali permasalahan pasien)

·Menyimpulkan kembali masalah pasien, kekhawatiran, maupun harapannya

·Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang bersifat pribadi, dan kerahasiaan

pasien sepanjang waktu

·Memperlakukan pasien sebagai mitra sejajar dan meminta persetujuannya dalam

memutuskan suatu terapi dan tindakan

1.2. Mengumpulkan Informasi·Mampu menggunakan open-ended maupun closed question dalam menggali informasi

(move from open to closed question properly)

·Meminta penjelasan pada pasien pada pernyataan yang kurang dimengerti

·Menggunakan penalaran klinik dalam penggalian riwayat penyakit pasien sekarang, riwayat

keluarga, atau riwayat kesehatan masa lalu

·Melakukan penggalian data secara runtut dan efisien

·Tidak memberikan nasehat maupun penjelasan yang prematur saat masih mengumpulkan

data

1.3. Memahami Perspektif Pasien·Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu yang menyangkut penyakitnya

·Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien, kekhawatirannya, dan harapannya

·Melakukan fasilitasi secara profesional terhadap ungkapan emosi pasien (marah, takut,

malu, sedih, bingung, eforia, maupun pasien dengan hambatan komunikasi misalnya bisu-

tuli, gangguan psikis)

·Mampu merespon verbal maupun bahasa non-verbal dari pasien secara profesional

·Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan norma- norma untuk menetapkan terapi

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 8 dari 13 halaman

paripurna dan hubungan dokter pasien yang professional15·Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti oleh pasien (termasuk bahasa

daerah setempat) sesuai dengan umur, tingkat pendidikan ketika menyampaikan

pertanyaan, meringkas informasi, menjelaskan hasil diagnosis, pilihan penanganan serta

prognosis.

1.4. Memberi Penjelasan dan Informasi·Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut dan stres sebelum

melakukan pemeriksaan fisik

·Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang mungkin timbul selama

pemeriksaan fisik atau tindakannya

·Memberi penjelasan dengan benar, jelas, lengkap, dan jujur tentang tujuan, keperluan,

manfaat, risiko prosedur diagnostik dan tindakan medis (terapi, operasi, prognosis, rujukan)

sebelum dikerjakan

·Menjawab pertanyaan dengan jujur, memberi konsultasi, atau menganjurkan rujukan untuk

permasalahan yang sulit.

·Memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada pasien maupun keluarganya

·Memastikan mengkonfirmasikan bahwa informasi dan pilihan tindakan telah dipahami oleh

pasien

·Memberikan waktu yang cukup kepada pasien untuk merenungkan kembali serta

berkonsultasi sebelum membuat persetujuan

·Menyampaikan berita buruk secara profesional dengan menjunjung tinggi etika kedokteran

·Memastikan kesinambungan pelayanan yang telah dibuat dan disepakati

2. Berkomunikasi dengan sejawat·Memberi informasi yang tepat kepada sejawat tentang kondisi pasien baik secara lisan,

tertulis, atau elektronik pada saat yang diperlukan demi kepentingan pasien maupun ilmu

kedokteran

·Menulis surat rujukan dan laporan penanganan pasien dengan benar, demi kepentingan

pasien maupun ilmu kedokteran

·Melakukan presentasi laporan kasus secara efektif dan jelas, demi kepentingan pasien

maupun ilmu kedokteran

3. Berkomunikasi dengan masyarakat·Menggunakan bahasa yang dipahami oleh masyarakat

·Menggali masalah kesehatan menurut persepsi masyarakat

·Menggunakan teknik komunikasi langsung yang efektif agarmasyarakat memahami

kesehatan sebagai kebutuhan

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 9 dari 13 halaman

·Memanfaatkan media dan kegiatan kemasyarakatan secara efektif ketika melakukan

promosi kesehatan

·Melibatkan tokoh masyarakat dalam mempromosikan kesehatan secara professional

4. Berkomunikasi dengan profesi lain·Mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberi waktu cukup kepada profesi lain

untuk menyampaikan pendapatnya

·Memberi informasi yang tepat waktu dan sesuai kondisi yang sebenarnya ke perusahaan

jasa asuransi kesehatan untuk pemrosesan klaim

·Memberikan informasi yang relevan kepada penegak hokum atau sebagai saksi ahli di

pengadilan

·Melakukan negosiasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan masalah kesehatan

masyarakat

1. Area Keterampilan Klinis

2.1. Kompetensi IntiMelakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai kewenangannya.

2.2. Lulusan Dokter Mampu

1. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien dan keluarganyaMenggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan (bila perlu disertai

gambar), riwayat penyakit saat ini, medis, keluarga, sosial serta riwayat lain yang relevan.

2. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium·Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah pasien

·Melakukan prosedur klinis dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien dan kewenangannya

·Melakukan pemeriksaan fisik dengan cara yang seminimal mungkin menimbulkan rasa sakit

dan ketidaknyamanan pada pasien

·Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah pasien

·Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam medis dengan jelas dan benar

·Mengidentifikasi, memilih dan menentukan pemeriksaan laboratorium yang sesuai

·Melakukan pemeriksaan laboratorium dasar

·Membuat permintaan pemeriksaan laboratorium penunjang

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 10 dari 13 halaman

·Menentukan pemeriksaan penunjang untuk tujuan penapisan penyakit

·Memilih dan melakukan keterampilan terapeutik dan tindakan prevensi sesuai

kewenangannya.

3. Melakukan prosedur kedaruratan klinis·Menentukan keadaan kedaruratan klinis

·Memilih prosedur kedaruratan klinis sesuai kebutuhan pasien atau menetapkan rujukan

·Melakukan prosedur kedaruratan klinis secara benar dan etis, sesuai dengan

kewenangannya

·Mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut

3. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran3.1. Kompetensi IntiMengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara

ilmiah menurut ilmu kedokteran kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.

3.2. Lulusan Dokter Mampu1. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer·Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang berhubungan dengan terjadinya

masalah kesehatan, beserta patogenesis dan patofisiologinya.

·Menjelaskan masalah kesehatan baik secara molecular maupun selular melalui

pemahaman mekanisme normal dalam tubuh.

·Menjelaskan faktor-faktor non biologis yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan.

·Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit, poin-poin patogenesis dan

patofisiologis, akibat yang ditimbulkan, serta risiko spesifik secara efektif

·Menjelaskan tujuan pengobatan secara fisiologis dan molekular

·Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan pasien.

·Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit baik

klinik, epidemiologis, farmakologis, fisiologis, diet, olah raga, atau perubahan perilaku

·Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkanfarmakologi, fisiologi, gizi,

ataupun perubahan tingkah laku

·Menjelaskan indikasi pemberian obat, cara kerja obat, waktu paruh, dosis, serta

penerapannya pada keadaan klinik

·Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan efek samping

·Menjelaskan manfaat terapi diet pada penanganan kasus tertentu

·Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan.

·Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola masalah kesehatan

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 11 dari 13 halaman

2. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaanfisik, uji lab. dan prosedur yang sesuai·Menjelaskan (patofisiologi atau terminologi lainnya) data klinik dan laboratorium untuk

menentukan diagnosis pasti.

·Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada evidence- based medicine.

3. Menentukan efektivitas suatu tindakan·Menjelaskan bahwa kelainan dipengaruhi oleh tindakan

·Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan.

·Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit.

4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan4.1. Kompetensi IntiMengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara

komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks

pelayanan kesehatan tingkat primer

4.2. Lulusan Dokter Mampu1. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat·Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis sementara dan

diagnosis banding

·Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit

·Mengidentifikasi berbagai pilihan cara pengelolaan yang sesuai penyakit pasien.

·Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat berdasarkan prinsip

kendali mutu, kendali biaya, manfaat, dan keadaan pasien serta sesuai pilihan pasien

·Melakukan konsultasi mengenai pasien bila perlu

·Merujuk ke sejawat lain sesuai dengan Standar Pelayanan Medis yang berlaku, tanpa atau

sesudah terapi awal.

·Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan

tingkat kewenangannya

·Memberi alasan strategi pengelolaan pasien yang dipilih berdasarkan patofisiologi,

patogenesis, farmakologi, factor psikologis, sosial, dan faktor-faktor lain yang sesuai

·Membuat instruksi tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapat dibaca

·Menulis resep obat secara rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat frekwensi

dan cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 12 dari 13 halaman

·Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor perkembangan

penanganan, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat

·Memprediksi, memantau, mengenali kemungkinan adanya interaksi obat dan efek samping,

memperbaiki atau mengubah terapi dengan tepat

·Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik, komprehensif,

koordinatif,kolaboratif, dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit dan masalah

pasien

·Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor

yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang mungkin

berpengaruh terhadap pertimbangan terapi.

2. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit·Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan tertier

yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan sakit atau permasalahannya.

·Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan

sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien dan keluarganya.

·Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau kegiatan strategi

pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien, anggota keluarga dan masyarakat

·Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor

risiko terjadinya penyakit dan sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap

pencegahan penyakit.

·Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat bergantung pada

kerja sama tim dan kolaborasi dengan professional di bidang lain

3. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit·Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk promosi

kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis kelamin, etnis, dan budaya

·Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan

di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat

·Bekerja sama dengan sekolah dalam mengembangkan “program Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS)”.

4. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan·Memotivasi masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 13 dari 13 halaman

·Menentukan insidensi dan prevalensi penyakit di masyarakat serta mengenali keterkaitan

yang kompleks antara factor psikologis, kultur, sosial, ekonomi, kebijakan, dan factor

lingkungan

yang berpengaruh pada suatu masalah kesehatan

·Melibatkan masyarakat dalam mengembangkan solusi yang tepat bagi masalah kesehatan

masyarakat

·Bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam menyelesaikan masalah kesehtan

dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan pemerintah, termasuk antisipasi terhadap

timbulnya penyakit-penyakit baru

·Menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam intervensi kesehatan

·Merencanakan dan mengimplementasikan intervensi kesehatan masyarakat, serta

menganalisis hasilnya

·Melatih kader kesehatan dalam pendidikan kesehatan

·Mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan

·Bekerja sama dengan masyarakat dalam menilai ketersediaan, pengadaan dan

pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat

5. Mengelola sumber daya manusia dan sarana – prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga·Menjalankan fungsi managerial.

·Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan primer dengan

pendekatan kedokteran keluarga

·Mengelola sumber daya manusia

·Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana

5. Area Pengelolaan Informasi5.1. Kompetensi IntiMengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapaninformasi

untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan

dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer

5.2. Lulusan Dokter Mampu1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien·Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (internet) dengan baik

·Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai relevansi dan validitasnya

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 14 dari 13 halaman

·Menerapkan metode riset dan statistik untuk menilai kesahihan informasi ilmiah

·Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun data relevan

menjadi arsip pribadi

·Menerapkan keterampilan dasar dalam menilai data untuk melakukan validasi informasi

ilmiah secara sistematik

·Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum dan menyimpan arsip

2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi·Menerapkan prinsip teori teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu

penggunaannya, dengan memperhatikan secara khusus potens i untuk berkembang dan

keterbatasannya.

3. Memanfaatkan informasi kesehatan·Memasukkan dan menemukan kembali informasi dan database dalam praktik kedokteran

secara efisien

·Menjawab pertanyaan yang terkait dengan praktik kedokteran dengan menganalisis

arsipnya

·Membuat dan menggunakan rekam medis untuk meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan156. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri6.1. Kompetensi Inti·Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan

keterbatasannya

·Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat

mempengaruhi kemampuan profesinya

·Belajar sepanjang hayat

·Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara

berkesinambungan

6.2. Lulusan Dokter Mampu1. Menerapkan mawas diri·Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan praktik kedokterannya dan

berkonsultasi bila diperlukan

·Mengenali dan mengatasi masalah emosional, personal dan masalah yang berkaitan

dengan kesehatannya yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya

·Menyesuaikan diri dengan tekanan yang dialami selama pendidikan dan praktik kedokteran

·Menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan profesi dan pribadi

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 15 dari 13 halaman

·Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik yang membangun dari

pasien, sejawat, instruktur, dan penyelia

·Mengelola umpan balik hasil kerja sebagai bagian dari pelatihan dan praktik

·Mengenali nilai dan keyakinan diri yang sesuai dengan praktik kedokterannya

2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat·Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru.

·Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan

(PPPKB) dan pengalaman belajarlainnya

·Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis bukti (Evidence-Based

Medicine)

·Mengambil keputusan apakah akan memanfaatkan informasi atau evidence untuk

penanganan pasien dan justifikasi alas an keputusan yang diambil

·Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya terhadap pasiennya

·Menyadari kinerja professionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan belajarnya

3. Mengembangkan pengetahuan baru·Mengidentifikasi kesenjangan dari ilmu pengetahuan yang sudah ada dan

mengembangkannya menjadi pertanyaan penelitian yang tepat

·Merencanakan, merancang, dan mengimplementasikan penelitian untuk menemukan

jawaban dari pertanyaan penelitian.

·Menuliskan hasil penelitian sesuai dengan kaidah artikel ilmiah

·Membuat presentasi ilmiah dari hasil penelitiannya

7. Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien7.1. Kompetensi Inti·Berperilaku professional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan

·Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek medikolegal dalam

praktik kedokteran

·Menerapkan program keselamatan pasien

7.2. Lulusan Dokter Mampu1. Memiliki Sikap profesional·Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Dokter Indonesia

·Menjaga kerahasiaan dan kepercayaan pasien

·Menunjukkan kepercayaan dan saling menghormati dalam hubungan dokter pasien

·Menunjukkan rasa empati dengan pendekatan yang menyeluruh

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 16 dari 13 halaman

·Mempertimbangkan masalah pembiayaan dan hambatan lain dalam memberikan pelayanan

kesehatan serta dampaknya

·Mempertimbangkan aspek etis dalam penanganan pasien sesuai standar profesi

·Mengenal alternatif dalam menghadapi pilihan etik yang sulit

·Menganalisis secara sistematik dan mempertahankan pilihan etik dalam pengobatan setiap

individu Pasien

2. Berperilaku profesional dalam bekerja sama·Menghormati setiap orang tanpa membedakan status sosial

·Menunjukkan pengakuan bahwa tiap individu mempunyai kontribusi dan peran yang

berharga, tanpa memandang status sosial

·Berperan serta dalam kegiatan yang memerlukan kerja sama dengan para petugas

kesehatan lainnya

·Mengenali dan berusaha menjadi penengah ketika terjadi konflik

·Memberikan tanggapan secara konstruktif terhadap masukan dari orang lain

·Mempertimbangkan aspek etis dan moral dalam hubungan dengan petugas kesehatan lain,

serta bertindak secara professional

·Mengenali dan bertindak sewajarnya saat kolega melakukan suatu tindakan yang tidak

professional

3. Berperan sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan yangProfesional·Berperan dalam pengelolaan masalah pasien dan menerapkan nilai-nilai profesionalisme

·Bekerja dalam berbagai tim pelayanan kesehatan secara efektif

·Menghargai peran dan pendapat berbagai profesi kesehatan

·Berperan sebagai manager baik dalam praktik pribadi maupun dalam sistem pelayanan

kesehatan

·Menyadari profesi medis yang mempunyai peran di masyarakat dan dapat melakukan suatu

perubahan

·Mampu mengatasi perilaku yang tidak profesional dari anggota tim pelayanan kesehatan

lain

4. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia·Menghargai perbedaan karakter individu, gaya hidup, dan budaya dari pasien dan sejawat

·Memahami heterogenitas persepsi yang berkaitan dengan usia, gender, orientasi seksual,

etnis,

kecacatan dan status sosial ekonomi

5. Aspek Medikolegal dalam praktik kedokteran

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 17 dari 13 halaman

Memahami dan menerima tanggung jawab hukum berkaitan dengan :

·Hak asasi manusia

·Resep obat

·Penyalahgunaan tindakan fisik dan seksual

·Kode Etik Kedokteran Indonesia

·Pembuatan surat keterangan sehat, sakit atau surat kematian

·Proses di pengadilan

·Memahami UU RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

·Memahami peran Konsil Kedokteran Indonesia sebagai badan yang mengatur praktik

kedokteran

·Menentukan, menyatakan dan menganalisis segi etika dalam kebijakan kesehatan

6. Aspek keselamatan pasien dalam praktik kedokteran

·Menerapkan standar keselamatan pasien :1. Hak pasien

2. Mendidik pasien dan keluarga

3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

4. Penggunaan metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program

peningkatan

keselamatan pasien

5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien

7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

·Menerapkan 7 (tujuh) langkah keselamatan pasien :1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien

2. Memimpin dan mendukung staf

3. Integrasikan aktifitas pengelolaan risiko

4. Kembangkan sistem pelaporan

5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien

6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien

7. Cegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin 2010 halaman 18 dari 13 halaman

Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 19 dari 13 halaman

KONSEP KURIKULUM

Materi KurikulumKurikulum didesain dalam dua tahap, yaitu tahap akademik dan profesi yang

merupakan satu kesatuan dan keseluruhannya berlangsung selama kurun waktu 5 tahun

(10 semester).

1. Tahap AkademikTahap akademik berlangsung selama 6 semester (3 tahun) dan terdiri dari 2 fase ,

1. fase pertama diberikan dasar-dasar biologis dari fungsi normal dan keadaan

abnormal dari tubuh. Mekanisme dasar penyakit dan dasar-dasar diagnostik dan

terapi, Dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan primer

juga diberikan pada fase ini. Untuk membekali kemampuan belajar seumur

hidup, keterampilan belajar dan memperoleh informasi juga diberikan pada fase

ini. Fase ini berlangsung selama satu semester dengan kegiatan belajar

sebagian besar merupakan kuliah formal. Dasar biologis fungsi normal dan

keadaan abnormal diberikan secara terintegrasi. Beberapa diantaranya

menggunakan kasus untuk memudahkan aplikasi klinik dari topik yang diberikan.

Keterampilan klinik diberikan untuk memahami dasar-dasar diagnostik.

2. Pada fase kedua diberikan fungsi normal dan abnormal yang dikaitkan dengan

keadaan sehat dan sakit pada berbagai sistem dalam tubuh secara terintegrasi.

Memahami patofisiologi penyakit dan masalah kesehatan utama yang dialami

oleh masyarakat. Upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada

individu, keluarga dan masyarakat juga diberikan pada fase ini. Keterampilan

komunikasi, ilmu perilaku, etika kedokteran dan pengembangan kepribadian

sebagai seorang profesional diberikan pada fase ini. Fase ini berlangsung

selama lima setengah semester. Setelah menyelesaikan fase ini, lulusan

memperoleh gelar sarjana kedokteran (S.Ked). Pada seluruh proses

pembelajaran menggunakan problem-based learning. Pada fase ini, setiap

semester dibagi kedalam 3 blok, kecuali pada semester 6 yang terdiri dari 4 blok

yang masing-masing berlangsung selama 4-6 minggu. Pada minggu pertama

diberikan kuliah formal untuk topik-topik penting yang mendasari modul yang

akan dipergunakan. Minggu berikutnya membahas modul dan keterampilan

klinik dan pada minggu terakhir dipergunakan untuk seminar dan kuliah pakar

serta ujian.

Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 0 dari 13 halaman

Selain itu mahasiswa diberikan pula mata kuliah pilihan yaitu Herbal Medicine

yang diberikan pada semester 3 dan Akupuntur yang diberikan pada semester 5.

Dosen pengajar untuk kedua mata kuliah ini didatangkan dari Xiamen University,

Cina.

Pada fase ini juga dilaksanakan aktifitas yang berbasis di masyarakat dalam

bentuk kuliah kerja nyata (KKN). Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan metoda

pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi

dengan masyarakat secara langsung, dan memahami kompleksitas pelayanan

kesehatan, berlangsung selama 8 minggu.

MATA KULIAH PREKLINIKProgram Studi: Pendidikan Dokter

No KODE MK NAMA MATA KULIAH

S E M E S T E R KUR KODE DOSEN1 2 3 4 5 6 I L

MPK 14 SKS1.

2.3.4.5.6.7.

072U002073U002074U002075U002076U002077U002081U002080U002071U002277C112378C112

Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama KatholikPendidikan Agama ProtestanPendidikan Agama HinduPendidikan Agama BudhaPendidikan KewarganegaraanBahasa InggrisBahasa IndonesiaPancasilaFilsafat IlmuIlmu Perilaku

•••••••

••

√√√√√√√√√√√

Tim MKUTim MKUTim MKUTim MKUTim MKUTim MKUTim MKUTim MKUTim MKUTim MKUTim MKU

No KODE MK NAMA MATA KULIAH

S E M E S T E R KUR KODE DOSEN1 2 3 4 5 6 I L

MPK 31 SKS1.2.3.4.5.6.7.8.

104C112105C112089U002101C115102C112137C116138C114172C112

Dasar Biomedik IDasar Biomedik IIGenetika KedokteranMekanisme Dasar PenyakitDasar Diagnostik dan TerapiSistem MuskuloskeletalSistem ImunologiKeterampilan Belajar dan Teknologi Informasi

•••••

••

√√√√√√√

Tim TPBTim TPBTim TPBC11-SDC11-SBC11-TBC11-SNC11-SA

No KODE MK NAMA MATA KULIAH

S E M E S T E R KUR KODE DOSEN1 2 3 4 5 6 I L MPK 88 SKS

1.2.3.4.5.6.7.

136C117239C116240C117241C117203C117204C116205C114

Sistem NeuropsikiatriSistem UrogenitalSistem ReproduksiSistem Endokrin dan MetabolismeSistem KardiovaskulerSistem RespirasiSistem Hematologi

••••

•••

√√√√√√√

C11-MAC11-SFC11-NNC11-JAC11-APC11-FLC11-DD

8.9.

10.11.12.13.14.15.16.

273C113306C116307C117308C115375C112342C117343C115376C115344C114

Metodologi Riset dan BiostatistikSistem Indera KhususGastrohepatologiOnkologiKedokteran ForensikGawat Darurat dan TraumatologiKedokteran TropisKedokteran KomunitasGeriatri

•••••

••••

√√√√√√√√√

C11-IYC11-AKC11-ARC11-DPC11-SWC11-THC11-HMC11-MIC11-ET

MPB 2 SKS1 374C112 Bioetik • √ C11-SW

MBB 4 SKS1 499UU4 KKN • √ Tim KKN-P

MATA KULIAH KEPANITRAAN KLINIK

Kepaniteraan klinik terdiri atas 2 paket seperti tercantum dibawah ini:

Paket IM A T A K U L I A H S K SKepaniteraan Umum 4 10 mingguRadiologi 2 3 mingguIlmu Penyakit Dalam 5 11 mingguIlmu Kesehatan Anak 4 10 mingguIlmu Penyakit Saraf 2 4 mingguIlmu Kedokteran Jiwa 2 4 mingguIlmi Penyakit Kulit dan Kelamin 2 4 minggu

Paket IIM A T A K U L I A H S K SAnestesiologi 2 4 mingguIlmu Bedah 5 11 mingguObstetri & Ginekologi 5 11 mingguIlmu Penyakit Mata 2 4 mingguIlmu Penyakit T.H.T 2 4 mingguIlmu Kedokteran Kehakiman 2 6 mingguIlmu Kes. Masyarakat & Ilmu Kedok. Pencegahan 4 10 mingguKardiologi 2 4 mingguOrtopedi & Traumatologi 2 4 minggu

Tempat Kepaniteraan Klinik

Kepaniteraan klinik dilaksanakan pada rumah sakit dimana fasilitas penunjang pendidikan telah lengkap dan tenaga pendidik untuk kepaniteraan telah ada yaitu pada:

1. RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar2. Rumah Sakit Akademik “Yauri” Makassar3. Rumah Sakit Labuang Baji Makassar4. Rumah Sakit Pelamonia Makassar5. Rumah Sakit Stella Maris Makassar6. Rumah Sakit Kusta Makassar7. Rumah Sakit Jiwa Makassar8. Rumah Sakit Islam Faisal Makassar9. Rumah Sakit Bersalin St. Fatimah Makassar10. Rumah Sakit St. Mariam Makassar11. Rumah Sakit Umum Maros12. Rumah Sakit Umum Sungguminasa13. Rumah Sakit Umum Pare-pare14. Rumah Sakit Umum Daya15. Klinik Geriatri16. Klinik Kedokteran Keluarga17. Balai Pengobatan Paru-paru

Untuk pengalaman belajar lapangan juga dipakai beberapa Puskesmas.

1. Puskesmas Jumpandang Baru2. Puskesmas Patingalloang3. Puskesmas Batua4. Puskesmas Maradekaya5. Puskesmas Barombong

Keputusan Rektor tentang format kurikulum halaman 0 dari 13 halaman

PETA PENYAJIAN KURIKULUM FASE AKADEMIKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

SEM

TOTAL SKS                                            

VI 25

Tumbuh Kembang &

Geriatri ( 4 SKS)

Kegawatdaruratan & traumatologi

(7 SKS)

Kedokteran Tropis (5 SKS)

Kedokteran Komunitas ( 5 SKS)

 

KKN ( 4 SKS)  

V 24

Indera Khusus (6 SKS)

Sistem Gastroentero hepatologi (7 SKS)

Onkologi (5 SKS)  

Bioetik(2 SKS), Kedokteran Forensik (2 SKS), Akupuntur(*) (2 SKS)  

IV 21

Sistem Respirasi ( 6 SKS)

Sistem Urogenitalia (6 SKS)

Sistem Reproduksi (7 SKS)  

Pancasila (2 SKS),  

III 25

Neuropsikiatri (7 SKS)

Sistem Kardiovaskuler (7 SKS)

Hematologi (4 SKS)  

Herbal Medicine(*) (2 SKS), Filsafat Ilmu (2 SKS), Metodologi Riset & Biostatistik (3 SKS)  

II 23

Imunologi (4 SKS)

Endokrin & Metabolik (7 SKS)

Muskuloskeletal (6 SKS)  

Kewarganegaraan (2 SKS), Agama (2 SKS), Bahasa Inggris (2 SKS)  

I 23

Learning Skill & Teknologi

Informasi (4 SKS)

Biomedik (5 SKS)

Mekanisme Dasar Penyakit (5 SKS)

Dasar Diagnostik & Terapi (3 SKS)

 

Ilmu Perilaku (2 SKS), Bahasa Indonesia (2 SKS), Kesmas (2 SKS)  

  141                                            

2Tahap Profesi

Tahap profesi merupakan tahap kepaniteraan klinik yang berlangsung selama 4

semester (2 tahun) dilaksanakan di rumah sakit pendidikan Wahidin Sudirohusodo, rumah sakit

pendidikan lainnya, sarana pelayanan kesehatan lainnya (rumah sakit khusus, Puskesmas dan

balai pengobatan). Rotasi akan dilakukan pada setiap bagian klinik dan kesehatan masyarakat.

Pada tahap ini, pencapaian kompetensi diperoleh dengan menggunakan pasien sebagai tempat

belajar dengan supervisi dosen spesialis. Kompetensi keterampilan klinik, komunikasi efektif

dan manajemen penyakit baik pada individu, keluarga dan masayarakat harus dicapai pada

tahap ini. Tahap profesi atau kepaniteraan klinik yang secara keseluruhannya berlangsung

pada fasilitas kesehatan yang telah memenuhi persyaratan sebagai tempat pendidikan.

STASE PADA TAHAP PROFESI

TAHUN KEPANITERAAN KLINIK WAKTU

IV

dan

V

Radiologi 5 minggu

Ilmu penyakit Dalam 10 minggu

Ilmu Kesehatan Anak 9 minggu

Ilmu Penyakit Saraf 5 minggu

Ilmu Kedokteran Jiwa 5 minggu

Ilmu Penyakit Kulit & kelamin 5 minggu

Kardiovaskuler 4 minggu

Anestesiologi 5 minggu

Ilmu Bedah 12 minggu

Obstetri & Ginekologi (Sistem Reproduksi) 10 minggu

Ilmu Penyakit mata 5 minggu

Ilmu Penyakit THT 5 minggu

Ilmu Kedokteran Forensik 5 minggu

Ilmu Kedokteran Komunitas dan Kedokteran Keluarga 11 minggu

Ortopedi & Traumatologi 4 minggu

Pada setiap kepaniteraan dilakukan kegiatan menerima pasien baru (anamnesis,

pemeriksaan fisik dan diagnosa), dan tindakan medik yang disyaratkan dalam kompetensi,

follow-up pasien, pembacaan kasus dan tinjauan pustaka. Pada akhir kepaniteraan dilakukan

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin halaman 1 dari 13 halaman

ujian komprehensif untuk menilai pencapaian kompetensi seperti yang tercantum dalam KIPDI

III (Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia). Setelah menyelesaikan program kepaniteraan

klinik selama dua tahun, lulusan memperoleh gelar dokter.

SISTEM PEMBELAJARANSepanjang pelaksanaan kurikulum, pemilihan metoda pembelajaran disesuaikan

dengan tahap perkembangan dan pengalaman belajar sebelumnya. Pada tahap awal, metoda

pembelajaran yang dipergunakan lebih banyak kuliah formal, yang selanjutnya mengalami

transisi menuju pembelajaran yang lebih interaktif dan aktif dengan menggunakan problem-based learning. Pilihan metoda pembelajaran disesuaikan juga dengan tujuan pendidikan dan

sasaran belajar. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris

Metode yang dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman meliputi:

Untuk kelas besar (kuliah, presentasi kasus) dipergunakan terutama pada fase pertama

untuk memahami konsep dasar dan mengaktifkan pengetahuan yang telah ada

sebelumnya, menjelaskan konsep yang kompleks, dan memberikan pemahaman awal

mengenai hubungan ilmu dasar dengan klinik;

Tutorial untuk kelas kecil, seminar, untuk memberi kesempatan terjadinya interaksi, diskusi,

eksplorasi dan klarifikasi;

Menggunakan sumber belajar berbasis komputer (computer-based learning), untuk belajar

interaktif dan belajar berbasis bukti (evidence-based learning);

Kelompok kecil menggunakan kasus klinik, untuk pengalaman belajar di rumah sakit dan di

komunitas, dan mengembangkan berpikir kritis;

Belajar sendiri melalui pemberian tugas, untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman

melalui belajar aktif.

Metoda yang dipergunakan untuk memperoleh keterampilan meliputi:

Latihan keterampilan klinik pada kelompok kecil untuk memperoleh keterampilan klinik

tertentu;

Praktikum, untuk mengembangkan kemampuan observasi, manajemen data, dan

keterampilan interpretasi, dan keterampilan metoda keilmuan dan prosedur praktis;

Role play untuk keterampilan komunikasi, mengembangkan sikap profesional dan

mengembangkan kemampuan reflektif, dan keterampilan membuat keputusan klinik.

Metoda lain untuk pengembangan kepribadian, manajemen waktu dan kepercayaan diri:

Aktifitas belajar dalam kelompok kecil, untuk mengembangkan kerja sama tim;

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin halaman 2 dari 13 halaman

Tugas tertulis, proyek penelitian, untuk memicu kemampuan eksplorasi dan penelitian, serta

peluang untuk ekspresi diri;

Seminar dan kasus, untuk memicu diskusi dan debat, misalnya kasus etik, dan aspek

mediko-legal;

Pengalaman klinik yang telah dimulai sejak awal dengan berkunjung ke rumah sakit, dan

pada tahap profesi, untuk memberi peluang bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan,

konsolidasi dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah terakumulasi

selama proses pendidikan.

SISTEM PENILAIAN (ASSESSMENT)

Penilaian terhadap mahasiswa dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai

kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan

praktek kedokteran yang baik sesuai dengan standar profesi yang telah ditetapkan.

Penilaian diupayakan berkelanjutan, tidak hanya pada satu waktu tertentu. Penilaian

yang berkelanjutan menjamin proses belajar yang terus menerus, penghargaan setiap upaya,

dan memberikan umpan balik bagi mahasiswa maupun program.

Instrumen PenilaianBerbagai instrumen yang dipergunakan untuk menilai pencapaian kompetensi, dimana

pemilihan instrumen disesuaikan dengan sasaran belajar yang ingin dinilai.

Instrumen penilaian yang dipergunakan untuk menilai pengetahuan dan pemahaman:

Multiple choice question

Pertanyaan singkat terstruktur

Laporan tertulis

Instrumen evaluasi untuk menilai kemampuan menerapkan pengetahuan, memecahkan

masalah, mengevaluasi secara kritis dan keputusan klinik:

Pertanyaan interpretasi data

Pertanyaan pemecahan masalah

Kasus klinik

Presentasi oral

Instrumen untuk menilai kompetensi keterampilan, klinik dan profesional:

Multi-station objective structured clinical examintaion (OSCE)

Portfolio klinik dan log-book

Kasus klinik

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin halaman 3 dari 13 halaman

Penilaian hasil belajar menggunakan penilaian acuan patokan yang mengacu pada

sasaran belajar.

Komponen penilaian fase akademik meliputi :

- ujian teori

- ujian praktikum

- penilaia tutorial

- Ujian keterampilan klinik (OSCE)

Nilai : < 60 : E

60 – 70 : C

71 – 80 : B

81 – 100 : A

Komponen penilaian fase profesi meliputi :

- Log-book

- Ujian Kasus Klinik

- Presentasi oral

Nilai : A : 80 – 100 : Baik sekali / lulus

B : 65 – 79 : Baik / lulus

C : 55 – 64 : Cukup / penilaian ulang

D : 40 – 54 : Kurang / penilaian ulang

E : 0 – 39 : Kurang sekali / ulang clerkship

HALAMAN PENGESAHANKBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin halaman 4 dari 13 halaman

BUKUKURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PROGRAM STUDIKEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN

Kurikulum ini disusun berdasarkan kepmendiknas RINomor : 232/U/2000Nomor : 045/O/2002

Dan telah disepakati bersama pada tingkat Program StudiMasa berlaku s.d Tahun 2011

Tim Penyusun :1.Dr.dr.Irfan Idris,M.Kes (Ketua Tim)2.dr. Irwin Aras, M.Epid. (Anggota)3.dr. Sri Asriyani, Sp.Rad (Anggota)

Makassar 14 Februari 2011MengetahuiWakil Dekan Bidang Akademik

dr. Budu, Ph.D,SpM-KVRNIP. 19661231 199503 1 009

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin halaman 5 dari 13 halaman

KBK Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin halaman 6 dari 13 halaman