KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK...

30
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 255 TAHUN 2020 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEDALAM JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN DAN ASISTEN INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN MELALUI PENYESUAIAN (INPASSING) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan formasi Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan perlu dilakukan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan kedalam Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan melalui penyesuaian/inpassing; b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 55 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 56 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan tata cara pengangkatan jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada huruf a ditetapkan oleh Instansi Pembina;

Transcript of KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK...

  • MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

    KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR KM 255 TAHUN 2020

    TENTANG

    TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEDALAM JABATAN

    FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN DAN ASISTEN

    INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN MELALUI PENYESUAIAN

    (INPASSING)

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan formasi

    Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan

    Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan perlu dilakukan

    pengangkatan Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi

    persyaratan kedalam Jabatan Fungsional Inspektur

    Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan

    Penerbangan melalui penyesuaian/inpassing;

    b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Negara Nomor 55 Tahun 2018 tentang Jabatan

    Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan

    Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

    56 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Asisten

    Inspektur Keamanan Penerbangan tata cara pengangkatan

    jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada huruf a

    ditetapkan oleh Instansi Pembina;

  • - 2 -

    c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud pada

    huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri

    Perhubungan tentang Tata Cara Pengangkatan Pegawai

    Negeri Sipil Kedalam Jabatan Fungsional Inspektur

    Keamanan Penerbangan dan Jabatan Fungsional Asisten

    Inspektur Keamanan Penerbangan Melalui

    Penyesuaian / Inpassing;

    Mengingat 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945;

    2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

    1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4956);3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

    Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5494);

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang

    Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang

    Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5258);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 Tentang

    Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun

    2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 68);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang

    Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 77)

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2015 tentang

    Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 8);

  • - 3 -

    Menetapkan

    PERTAMA

    KEDUA

    9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun

    2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

    Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2018 Nomor 1756);

    10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 55 Tahun 2018 tentang Jabatan

    Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan (Berita

    Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1481);

    11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 56 Tahun 2018 tentang Jabatan

    Fungsional Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan

    (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor

    1482);12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2019 tentang

    Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan

    Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik

    Indonesia Tahun 2019 Nomor 834);

    MEMUTUSKAN:

    : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TATA

    CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEDALAM

    JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN

    PENERBANGAN DAN ASISTEN INSPEKTUR KEAMANAN

    PENERBANGAN MELALUI PENYESUAIAN (INPASSING).

    : Menetapkan Tata Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil

    Kedalam Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan

    Penerbangan Dan Asisten Inspektur Keamanan

    Penerbangan Melalui Penyesuaian (Inpassing) sebagaimana

    tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

    : Penilaian Angka Kredit, kenaikan pangkat dan jabatan

    setelah pemberlakuan penyesuaian (inpassing),

    dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-

    undangan.

  • - 4 -

    KETIGA Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil kedalam Jabatan

    Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten

    Inspektur Keamanan Penerbangan melalui penyesuaian

    (inpassing) dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal

    25 Oktober 2020.

    KEEMPAT Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan

    pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan Menteri ini.

  • - 5 -

    KELIMA Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

    ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal 28 September 2020

    MENTERI PERHUBUNGAN

    REPUBLIK INDONESIA

    ttd.

    BUDI KARYA SUMADI

    SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara;2. Sekretaris Jenderal;3. Inspektur Jenderal;4. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi;5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;6. Direktur Keamanan Penerbangan;7. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara.

  • - 6 -

    LAMPIRANKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 255 TAHUN 2020 TENTANGTATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEDALAM JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN DAN ASISTEN INSPEKTUR KEAMANANPENERBANGAN MELALUI PENYESUAIAN (INPASSING)

    A. Latar Belakang

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kebijakan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi

    syarat kedalam Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan

    dan Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan

    melalui Penyesuaian/Inpassing pada Direktorat Jenderal Perhubungan

    Udara merupakan salah satu upaya pengembangan karier,

    profesionalisme, dan peningkatan kinerja organisasi, serta guna

    memenuhi kebutuhan jabatan fungsional. Kebijakan ini juga merupakan

    bagian dari upaya penataan dan peningkatan kualitas sumber daya

    manusia. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil kedalam Jabatan

    Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Jabatan Fungsional

    Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan melalui

    penyesuaian/inpassing tersebut harus dilakukan secara objektif dan

    selektif, sehingga meningkatkan kemampuan profesionalismenya.

    Pegawai Negeri Sipil yang telah dan masih menjalankan tugas

    Inspektur Penerbangan berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang,

    akan dilakukan pengangkatan melalui penyesuaian/inpassing kedalam

    Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Jabatan

    Fungsional Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan. Kebijakan

    penyesuaian /inpassing ini didasari oleh pertimbangan kebutuhan

    organisasi akan formasi Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan

    Penerbangan dan Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Keamanan

    Penerbangan pada instansi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan

  • - 7 -

    Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I sampai dengan X sebagaimana

    terdapat dalam e-Formasi dan disesuaikan dengan peta jabatan yang

    tersedia dari instansi masing-masing.

    Dengan kebijakan penyesuaian/inpassing ini maka kegiatan Inspektur Penerbangan yang telah dilaksanakan oleh Pegawai Negeri

    Sipil diberikan pengakuan/penghargaan. Selain itu bagi Pegawai Negeri

    Sipil yang selama ini telah bekerja dan melakukan kegiatan pengaturan,

    pengendalian, pengawasan dan investigasi di bidang keamanan

    penerbangan, penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang

    berbahaya atau pelayanan darurat, tetapi belum memperoleh jabatan

    fungsional, melalui kebijakan ini diberikan kesempatan untuk menjadi

    Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Jabatan

    Fungsional Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan.

    B. Tujuan

    Tujuan yang akan dicapai dengan adanya pedoman ini adalah:

    1. Memberikan suatu petunjuk standar mengenai penyesuaian/

    inpassing bagi Pegawai Negeri Sipil yang selama ini telah

    bekerjadan melakukan kegiatan pengaturan, pengendalian,

    pengawasan dan investigasi bidang keamanan penerbangan,

    penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang berbahaya,

    atau pelayanan darurat, tetapi belum memperoleh jabatan

    fungsional dan berkeinginan untuk menjadi Jabatan Fungsional

    Inspektur Keamanan Penerbangan atau Jabatan Fungsional

    Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan; dan

    2. Memberikan petunjuk penyelenggaraan pengangkatan Pegawai

    Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan

    Penerbangan atau Jabatan Fungsional Asisten Inspektur

    Keamanan Penerbangan melalui penyesuaian/ inpassing, yang meliputi proses pengusulan, uji kompetensi, rekomendasi dan

    pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan

    Penerbangan atau Jabatan Fungsional Asisten Inspektur

    Keamanan Penerbangan.

  • - 8 -

    C. Pengertian Umum

    1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat dengan PNS

    adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,

    diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh

    pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan

    pemerintahan.

    2. Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan yang

    selanjutnya disingkat JFIKP adalah jabatan yang mempunyai

    ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk

    melaksanakan kegiatan pembinaan teknis pengaturan,

    pengendalian, pengawasan dan investigasi bidang keamanan

    penerbangan, penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang

    berbahaya, atau pelayanan darurat.

    3. Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan

    yang selanjutnya disingkat JFAIKP adalah jabatan yang

    mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan

    hak untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan teknis pengaturan,

    pengendalian, pengawasan dan investigasi di bidang keamanan

    penerbangan, penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang

    berbahaya atau pelayanan darurat.

    4. Pejabat Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan yang

    selanjutnya disebut Inspektur Keamanan Penerbangan adalah PNS

    yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk

    melakukan pembinaan teknis di bidang keamanan penerbangan,

    penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang berbahaya

    atau pelayanan darurat.

    5. Pejabat Fungsional Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan

    yang selanjutnya disebut Asisten Inspektur Keamanan

    Penerbangan adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,

    wewenang, dan hak secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang

    untuk melakukan pengelolaan teknis di bidang keamanan

    penerbangan, penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang

    berbahaya, atau pelayanan darurat.

    6. Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang memberikan

    perlindungan kepada penerbangan dari tindakan melawan hukum

  • - 9 -

    melalui keterpaduan pemanfaatan sumber daya manusia, fasilitas,

    dan prosedur.

    7. Barang berbahaya adalah barang atau bahan yang dapat

    membahayakan kesehatan, keselamatan, harta benda dan

    lingkungan.

    8. Kargo adalah setiap barang yang diangkut oleh pesawat udara

    selain benda pos, barang kebutuhan pesawat yang habis pakai,

    dan bagasi yang tidak ada pemiliknya atau bagasi yang salah

    penanganan.

    9. Penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang berbahaya

    adalah kegiatan keselamatan pengangkutan kargo dan/atau

    barang berbahaya dengan pesawat udara.

    10. Pelayanan Darurat adalah kegiatan terkait dengan Pertolongan

    Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK),

    peralatan pemindah pesawat udara yang rusak (salvage) dan

    rencana penanggulangan keadaan darurat (Airport Emergency

    Plan/AEP).11. Instansi Pembina JF Inspektur Keamanan Penerbangan dan JF

    Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan yang selanjutnya

    disebut Instansi Pembina adalah Kementerian Perhubungan

    Republik Indonesia yang selanjutnya dalam pedoman ini disingkat

    Kementerian Perhubungan.

    12. Kepala Instansi Pembina JF Inspektur Keamanan Penerbangan

    dan JF Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan yang

    selanjutnya disebut Kepala Instansi Pembina adalah Menteri

    Perhubungan.

    13. Angka Kredit dalam penyesuaian/inpassing adalah satuan nilai

    kumulatif yang diperoleh seorang Calon Inspektur Keamanan

    Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan dari

    hasil seleksi yang ditetapkan oleh Tim Penilai untuk

    penyesuaian/inpassing dalam JFIKP dan JFAIKP.

    14. Menteri adalah Menteri Perhubungan

    15. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara

    16. Direktur adalah Direktur Keamanan Penerbangan, Direktur

    Bandar Udara atau Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian

    Pesawat Udara

    17. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara

  • - 10 -

    18. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perhubungan

    Udara19. Direktorat adalah Direktorat Keamanan penerbangan, Direktorat

    Bandara Udara atau Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian

    Pesawat Udara.

    20. Unit kerja yang membidangi kepegawaian di bawah Direktorat

    Jenderal yang selanjutnya disebut dengan unit kerja kepegawaian

    adalah bagian kepegawaian dan organisasi.

    BAB II

    KETENTUAN DASAR DAN PERSYARATAN INPASSING

    A. Ketentuan DasarPengangkatan Kedalam Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan

    Penerbangan (JFIKP) dan Jabatan Fungsional Asisten Inspektur

    Keamanan Penerbangan (JFAIKP) ditujukan :

    a. bagi PNS yang memiliki pengalaman dan masih melaksanakan tugas

    di bidang keamanan penerbangan, penanganan pengangkutan kargo

    dan/atau barang berbahaya, atau pelayanan darurat pada

    Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berdasarkan keputusan

    Direktur Jenderal;

    b. bagi PNS yang selama ini telah bekerja dan melakukan kegiatan

    pengaturan, pengendalian, pengawasan dan investigasi bidang

    keamanan penerbangan, penanganan pengangkutan kargo dan/atau

    barang berbahaya, atau pelayanan darurat yang belum ditetapkan

    dalam keputusan Direktur Jenderal.

    B. Persyaratan

    1. Pengangkatan JFIKP dan JFAIKP melalui Penyesuaian/ inpassing

    wajib memenuhi persyaratan sesuai dengan jenjangnya.

    2. Persyaratan pengangkatan JFIKP melalui Penyesuaian/ inpassing

    sebagai berikut :

    a. berstatus PNS;

    b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;

    c. sehat jasmani dan rohani;

    d. berijazah paling rendah S-l (Strata-Satu)/D-4 (Diploma-Empat);

  • - 11 -

    e. memiliki pengalaman di bidang keamanan penerbangan,

    penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang berbahaya,

    atau pelayanan darurat paling kurang 3 (tiga) tahun;

    f. memiliki sertifìkat sebagaimana yang dipersyaratkan dalam

    Inspector Training System (ITS) di bidang keamanan

    penerbangan, penanganan pengangkutan kargo dan/atau

    barang berbahaya, atau pelayanan darurat;

    g. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua)

    tahun terakhir; dan

    h. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi

    Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural.

    3. Persyaratan pengangkatan JFAIKP melalui Penyesuaian/ inpassing

    sebagai berikut :

    a. berstatus PNS;

    b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;

    c. sehat jasmani dan rohani;

    d. berijazah paling rendah Sekolah Menengah Atas

    (SMA) / sederajat;e. memiliki pengalaman di bidang keamanan penerbangan,

    penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang berbahaya,

    atau pelayanan darurat paling kurang 2 (dua) tahun;

    f. memiliki sertifìkat sebagaimana yang dipersyaratkan dalam

    Inspector Training System (ITS) di bidang keamanan

    penerbangan, penanganan pengangkutan kargo dan/atau

    barang berbahaya, atau pelayanan darurat;

    g. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua)

    tahun terakhir; dan

    h. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi

    Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural.

    BAB III

    TAHAPAN INPASSING

    A. Proses Pengumuman

    Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan menyampaikan

    surat pemberitahuan pelaksanaan Pengangkatan kedalam Jabatan

  • - 12 -

    Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur

    Keamanan Penerbangan melalui Penyesuaian/Inpassing kepada Direktur

    dan Kepala Kantor.Adapun informasi yang dicantumkan dalam surat pemberitahuan

    tersebut paling kurang memuat:

    1. Persyaratan Pengangkatan

    2. Dokumen data dukung

    3. Jadwal dan tahapan pelaksanaan

    B. Proses Pengusulan

    1. Pengusulan PNS ke dalam JFIKP dan JFAIKP melalui jalur

    Penyesuaian/inpassing dilakukan oleh Direktur atau Kepala Kantor

    kepada Direktur Jenderal melalui unit kerja kepegawaian.

    2. Pengusulan sebagaimana tersebut harus dilengkapi data dukung

    sekurang-kurangnya :

    a. Fotokopi Ijazah Terakhir yang telah dilegalisir;

    b. Fotokopi Keputusan tentang Pangkat Terakhir;

    c. Fotokopi Surat Keputusan Jabatan terakhir;

    d. Fotokopi Sasaran Kerja Pegawai terakhir;

    e. Surat Keterangan Sehat;

    f. Formulir Daftar Riwayat Hidup (DRH);

    g. Formulir Rekomendasi Pengusulan dari Direktur bagi pegawai

    dilingkungan unit kerja Direktorat dan Kepala Kantor bagi

    pegawai dilingkungan Unit Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara

    h. Fotokopi Surat Keputusan Penetapan sebagai Inspektur

    Penerbangan, bagi PNS yang sudah ditetapkan menjadi

    Inspektur Penerbangan;

    i. Fotokopi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai 2 (dua) tahun

    terakhir.

    3. Format Formulir sebagaimana dimaksud pada butir 2 huruf f dan g

    diatas tercantum dalam BAB IV huruf A dan B.

  • - 13 -

    C. Pembentukan tim seleksi

    Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara membentuk tim

    Pelaksana Pengangkatan kedalam Jabatan Inspektur Keamanan

    Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan.

    Tim Pelaksana Pengangkatan PNS kedalam Jabatan Inspektur Keamanan

    Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan terdiri dari

    1. Tim Seleksi Administrasi yang beranggotakan beberapa personil

    kompeten dari unit kerja bidang kepegawaian bersama direktorat

    2. Tim Penguji beranggotakan beberapa personil kompeten dari

    direktorat yang terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu :

    a. Tim Penilai;

    b. Tim Uji Tertulis;

    c. Tim Pewawancara.

    3. Tim Penilai bertugas melakukan penilaian terhadap Portofolio.

    4. Tim Uji Tertulis bertugas menyiapkan soal/pertanyaan tertulis dan

    melakukan penilaian terhadap uji tertulis.

    5. Tim Pewawancara bertugas melakukan wawancara dan memberikan

    penilaian terhadap uji wawancara.

    D. Seleksi Administrasi

    1. Data dukung sebagaimana dimaksud dalam butir 2 (dua) dilakukan

    seleksi administrasi oleh unit kerja kepegawaian bersama Direktorat

    sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

    2. PNS yang dinyatakan lulus seleksi administrasi berhak mengikuti uji

    kompetensi.

    E. Uji Kompetensi

    1. PNS yang akan diangkat dalam JFIKP dan JFAIKP melalui

    Penyesuaian/inpassing harus mengikuti dan lulus Uji Kompetensi.

    2. Uji kompetensi diselenggarakan dan dikoordinasikan oleh unit kerja

    kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

    3. Uji kompetensi dimaksudkan untuk mendapatkan informasi

    mengenai:

    a. Kompetensi teknis;

    b. Kompetensi manajerial;

  • - 14 -

    c. Kompetensi sosio kultural.

    4. Pelaksanaan Uji kompetensi dilaksanakan melalui :

    a. Portofolio; atau

    b. Uji tertulis dan wawancara.

    5. Pelaksanaan Uji Kompetensi melalui Portofolio dilaksanakan dengan

    ketentuan sebagai berikut :

    a. Uji kompetensi melalui Portofolio diperuntukan bagi PNS yang

    memiliki pengalaman dan masih melaksanakan tugas di bidang

    keamanan penerbangan, penanganan pengangkutan kargo

    dan/atau barang berbahaya, atau pelayanan darurat pada

    Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berdasarkan

    keputusan Direktur Jenderal.

    b. Penilaian uji kompetensi melalui portofolio dilakukan melalui

    penilaian dokumen berupa :

    1) Fotokopi sertifikat Inspector Training System (ITS), Surat

    Keputusan Instruktur On thè Job Training (OJT) ITS, Surat

    Keputusan OJT Program Manager ITS atau Surat

    Keputusan Manager Training ITS;

    2) Bukti pelaksanaan kegiatan pengaturan, pengendalian

    dan/atau pengawasan

    c. Penilaian dokumen portofolio dilakukan melalui evaluasi

    dengan batas kelulusan jika dokumen portofolio lengkap dan

    memenuhi persyaratan sesuai dengan jenjang jabatannya.

    6. Pelaksanaan Uji Kompetensi melalui Uji Tertulis dan Wawancara

    dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

    a. Pelaksanaan uji kompetensi melalui uji tertulis dan wawancara

    diperuntukkan bagi PNS yang selama ini telah bekerja dan

    melakukan kegiatan pengaturan, pengendalian, pengawasan

    dan investigasi bidang keamanan penerbangan, penanganan

    pengangkutan kargo dan/atau barang berbahaya, atau

    pelayanan darurat yang belum ditetapkan dalam Keputusan

    Direktur Jenderal.

    b. Uji tertulis dilakukan dengan menilai kemampuan Calon

    Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur

    Keamanan Penerbangan dalam memberikan jawaban uraian

  • - 15 -

    secara tertulis terhadap soal-soal yang sudah tersedia sesuai

    dengan format pertanyaannya.c. Uji tertulis memuat materi pemahaman regulasi, perencanaan,

    persiapan administrasi teknis, pelaksanaan kegiatan,

    pelaporan, monitoring kegiatan pengaturan, pengendalian,

    pengawasan dan investigasi.

    d. Wawancara dilakukan melalui proses percakapan formai antara

    Tim Pewawancara dengan Calon Inspektur Keamanan

    Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan

    dimana Tim Pewawancara memberikan pertanyaan-pertanyaan

    untuk dijawab oleh Calon Inspektur Keamanan Penerbangan

    dan Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan.

    e. Wawancara memuat materi pemahaman regulasi, kemampuan

    komunikasi baik tertulis maupun lisan, pengumpulan dan

    pengolahan data, evaluasi dan analisa tindak lanjut,

    kepribadian dan operasional.

    f. Penilaian uji kompetensi melalui Uji tertulis dan Uji Wawancara

    dilaksanakan berdasarkan total nilai pembobotan yang terdiri

    dari:

    1) Uji Tertulis sebesar empat puluh per seratus;

    2) Uji Wawancara sebesar enam puluh per seratus

    g. Penilaian Uji Tertulis dan Wawancara dilakukan menggunakan

    penilaian dengan Batas Nilai Kelulusan > 80.

    F. Hasil Uji Kompetensi dan Penetapan Angka Kredit

    1. Hasil Uji Kompetensi PNS yang dinyatakan lulus dituangkan di

    dalam berita acara yang ditetapkan oleh Ketua Tim Pelaksana

    Pengangkatan dalam jabatan Fungsional Inspektur Keamanan

    penerbangan dan Asisten inspektur Keamanan Penerbangan dan

    dilaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara melalui

    Sesditjen Hubud

    2. PNS yang dinyatakan tidak lulus dalam uji kompetensi dapat

    diberikan 1 kali kesempatan kedua uji kompetensi dengan

    memperhatikan batas waktu pengangkatan yang sudah ditetapkan

    dan harus diusulkan kembali.

  • - 16 -

    3. PNS yang tidak lulus dalam uji kompetensi pada kesempatan kedua,

    dapat diusulkan menjadi Inspektur Keamanan Penerbangan dan

    Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan melalui proses

    pengangkatan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-

    undangan.

    4. Berita acara kelulusan hasil uji kompetensi digunakan sebagai dasar

    pemberian usulan pengangkatan Calon Inspektur Keamanan

    Penerbangan dan Calon Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan

    yang diusulkan oleh Direktur.

    5. Format Berita Acara kelulusan hasil Uji Kompetensi Inspektur

    Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan

    Penerbangan tercantum dalam BAB IV huruf C.

    6. Penetapan Angka Kredit (PAK) mengacu kepada penentuan prediksi

    penjenjangan berdasarkan ijazah yang setingkat dan masa

    kepangkatan dalam pangkat terakhir.

    7. Angka Kredit Kumulatif untuk penyesuaian (inpassing) sebagaimana

    tercantum dalam BAB IV huruf D

    8. Masa kepangkatan dalam pangkat terakhir untuk

    Penyesuaian/inpassing dihitung dalam pembulatan sebagai berikut :

    a. kurang dari 1 (satu) tahun, dihitung kurang 1 (satu) tahun;

    b. 1 (satu) tahun sampai dengan kurang dari 2 (dua) tahun,

    dihitung l(satu) tahun;

    c. 2 (dua) tahun sampai dengan kurang dari 3 (tiga) tahun,

    dihitung 2(dua) tahun;

    d. 3 (tiga) tahun sampai dengan kurang dari 4 (empat) tahun,

    dihitung 3 (tiga) tahun; dan

    e. 4 (empat) tahun atau lebih, dihitung 4 (empat) tahun

    9. Format penetapan angka kredit sebagaimana tercantum dalam BAB

    IV huruf E.

    G. Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional

    1. Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional dilaksanakan

    berdasarkan kebutuhan jabatan fungsional dan peta jabatan sesuai

    ketentuan perundang-undangan.

    2. Direktur mengusulkan pengangkatan JFIKP dan JFAIKP

    berdasarkan Berita Acara Kelulusan Uji Kompetensi kepada Direktur

  • - 17 -

    Jenderal Perhubungan Udara melalui Sekretaris Dircktorat Jenderal

    Perhubungan Udara.

    3. Direktur Jenderal Perhubungan Udara mengusulkan pengangkatan

    JFIKP jenjang Ahli Madya kepada Menteri Perhubungan melalui

    Sekretaris Jenderal4. Direktur Jenderal Perhubungan Udara menetapkan Keputusan

    Pengangkatan JFIKP jenjang Ahli Muda dan Ahli Pertama.

    5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menetapkan

    KeputusanPengangkatan JFAIKP

    H. Pelaporan

    Pelaksanaan pengangkatan JFIKP dan JFAIKP melalui penyesuaian

    (inpassing) dilaporkan kepada :

    a. Menteri Perhubungan

    b. Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi ; dan

    c. Kepala Badan Kepegawaian Negara.

  • - 18 -

    BAB IV

    LAM PI RAN - LAM PI RAN

    A. FORMAT DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    I. Keterangan

    1. Nama Lengkap : ..............

    2. NIP : ..............

    3. Pangkat/gol. Ruang : ..............

    4. Tempat dan tanggal lahir : ..............

    5. Pendidikan terakhir : ..............

    6. Instansi : ..............

    7. Alamat : ..............

    8. No. Telepon : ..............

    9. E-mail : ..............

    II. Riwayat Pendidikan

    NO JENJANG

    NAMA

    SEKOLAH/

    PERGURUAN

    TINGGI

    JURUSAN/

    PROGRAM

    STUDI

    TAHUN

    LULUS

    1

    2

    3

    dst

    III. Kursus/Pelatihan di dalam dan di luar negeri

    NONAMA

    KURSUS

    LAMANYA

    PELATI HAN

    TEMPATPELATIHAN

    TAHUN

    1

    2

    3

    dst

  • - 19 -

    IV. Riwayat Jabatan Struktural

    NONAMA

    JABATANESELON

    NOMOR

    KEPUTUSAN

    T.M.T

    JABATAN

    1

    2

    3

    4

    5

    dst

    V. Riwayat Jabatan Fungsional

    NONAMA

    JABATANESELON

    NOMOR

    KEPUTUSAN

    T.M.T

    JABATAN

    1

    2

    3

    4

    5

    dst

    VI. Tanda Jasa/Penghargaan

    NO

    NAMA TANDA

    JASA/

    PENGHARGA

    AN

    NOMOR

    KEPUTUSAN

    TAHUN

    PEROLEHAN

    NAMA

    NEGARA/

    INSTANSI

    YANG

    MEMBERI

    KAN

    1

    2

    3

    dst

  • - 20 -

    VII. Daftar Karya Tulis Ilmiah

    NO JUDUL PUBLIKASI TAHUN

    1

    2

    3

    dst

    Vili. Pengalaman Kerja di Bidang bidang keamanan penerbangan,

    penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang berbahaya, atau

    pelayanan darurat*)

    N

    O

    PEKER JAAN / KEGIATAN JABATAN TAHUN

    1

    2

    3

    ..d

    st

    Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan

    sesungguhnya sebagaimana bukti pendukung terlampir, dan apabila di

    kemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar saya bersedia

    menerima segala tindakan yang diambii oleh Instansi Pembina Jabatan

    Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Jabatan Fungsional

    Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan.

    ....... , ......... 2020Yang Membuat

    (.....

    NIP.)

  • - 21 -

    B. FORMAT FORMULIR REKOMENDASI PIMPINAN UNIT KERJA

    KOP UNIT KERJA

    FORMULIR REKOMENDASI PIMPINAN UNIT KERJA

    UNTUK MEMANGKU JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN

    PENERBANGAN / JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN INSPEKTUR KEAMANAN

    PENERBANGAN*)

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama :

    NIP :Instansi : Direktorat Keamanan Penerbangan/

    Direktorat Bandar Udara/Direktorat Kelaikudaraan

    dan Pengoperasian Pesawat Udara/ Kantor Otoritas

    Bandar Udara Wilayah.... *>

    Jabatan : Direktur/ Kepala Kantor*)

    Merekomendasikan :Nama

    NIP

    Pangkat/Gol.Ruang TMT

    Instansi / Unit kerja

    telah memiliki pengalaman kerja atau jabatan di bidang keamanan

    penerbangan, penanganan pengangkutan kargo dan/atau barang berbahaya,

    atau pelayanan darurat*)selama ...... (....) tahun dan berpendidikan

    ......................... . untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Inspektur

    Keamanan Penerbangan / Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Keamanan

    Penerbangan*).Tempat.... , Tanggai......

    DIREKTUR/ KEPALA KANTOR*)

    ( .................................................. )

    NIP.......................................

    Catatan :*) Coret yang tidak perlu

  • - 22 -

    C. FORMAT BERITA ACARA KELULUSAN HASIL UJI KOMPETENSI

    BERITA ACARA KELULUSAN HASILUJI KOMPETENSI PENGANGKATAN

    JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN DAN

    ASISTEN INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGANMELALUI PENYESUAIAN/

    INPASSING

    DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2020

    Nomor :

    Pada hari ini, ...... tanggal , bulan ....... tahun ................. ,

    bertempat di Bagian Kepegawaian dan Organisasi telah dilaksanakan Sidang

    Kelulusan Hasil Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan

    Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan PenerbanganBidang

    Keamanan Penerbangan, Penanganan Pengangkutan Kargo dan/atau

    Barang Berbahaya atau Pelayanan darurat*) Direktorat Jenderal

    Perhubungan Udara Tahun 2020.

    1. Dasar Pelaksanaan Sidang yang dilaksanakan kepada Calon Pemangku

    Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten

    Inspektur Keamanan Penerbangan mengacu pada:

    a. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 55 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional

    Inspektur Keamanan Penerbangan

    b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 56 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Asisten

    Inspektur Keamanan Penerbangan;

    c. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia

    nomor 32 Tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan

    Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan

    d. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia

    nomor 33 Tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan

    Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan;

    e. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM........ Tahun 2020

    tentang Tata Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Kedalam

    Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten

    Inspektur Keamanan Penerbangan Melalui Penyesuaian (Inpassing).

  • - 23 -

    f. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomor .... Tahun

    2020 tentang Tim Pelaksana Seleksi Pengangkatan PNS kedalam Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten

    Inspektur Keamanan PenerbanganBidang Keamanan Penerbangan,

    Penanganan Pengangkutan Kargo dan/atau Barang Berbahaya atau

    Pelayanan darurat*) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun

    2020

    2. Komponen Sidang meliputi:a. Berita Acara HasilSeleksi Administrasi Uji Kompetensi Jabatan

    Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur

    Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

    Tahun 2020 nomor...... tanggal......

    b. Berita Acara Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Inspektur

    Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan

    Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020

    nomor........ tanggal........

    c. Penilaian dokumen portofolio dilakukan melalui evaluasi dengan

    batas kelulusan jika dokumen portofolio lengkap dan memenuhi

    persyaratan sesuai dengan jenjang jabatannya

    d. Penilaian uji kompetensi melalui Uji tertulis dan Uji Wawancara

    dilaksanakan berdasarkan total nilai pembobotan yang terdiri dari:

    1. Uji Tertulis sebesar empat puluh per seratus;

    2. Uji Wawancara sebesar enam puluh per seratus

    e. Penilaian Uji Tertulis dan Wawancara dilakukan menggunakan

    penilaian dengan Batas Nilai Kelulusan > 80

    3. Setelah diadakan rekapitulasi penilaian terhadap pelaksanaan Uji

    tersebut diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

    a. Jumlah pegawai yang mengikuti Seleksi Administrasi Uji Kompetensi

    Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten

    Inspektur Keamanan Penerbangan sebanyak ....... (.................)

    orang;b. Jumlah pegawai yang mengikuti Uji Kompetensi Jabatan Fungsional

    Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan

    Penerbangan melalui Portofolio sebanyak....... (.................) orang

  • - 24 -

    c. Telah dilakukan penilaiandokumen Portofolio sebagaimana daftar

    nilai terlampir sehingga Pegawai yang dinyatakan lulus sebanyak

    .............. (................) orang dan pegawai yang dinyatakan tidak

    lulus sebanyak ......... (..............) orang sebagaimana daftar

    terlampir

    d. Jumlah pegawai yang mengikuti Uji Kompetensi Jabatan Fungsional

    Inspektur Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan

    Penerbangan melalui Uji tertulis dan wawancara sebanyak ...............

    (...................... ) orang sebagaimana daftar terlampir;

    e. Telah dilakukan rekapitulasi penilaianUji Tertulis dan Wawancara

    sebagaimana daftar nilai terlampir sehingga Pegawai yang dinyatakan

    lulus sebanyak ............. (................... ) orang dan pegawai yang

    dinyatakan tidak lulus sebanyak ............... (..............) orang

    sebagaimana daftar terlampir

    f. Peserta yang telah dinyatakan lulus Uji Kompetensi berhak diangkat

    dalam Jabatan Inspektur Keamanan Penerbangan atau Asisten

    Inspektur Penerbangan melalui Penyesuaian / Inpassing dengan

    mempertimbangkan kebutuhan jabatan fungsional Inspektur

    Keamanan Penerbangan dan Asisten Inspektur Keamanan

    Penerbangan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan

    g. Peserta yang dinyatakan tidak lulus uji komptensi dapat diberikan

    kesempatan kedua uji kompetensi dengan memperhatikan batas

    waktu pengangkatan yang telah ditetapkan

    Demikian Berita Acara Sidang Kelulusan Hasil Uji Kompetensi ini dibuat

    dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

    Jakarta, .............................

    TIM PELAKSANA SELEKSI PENGANGKATAN PNS KEDALAM JABATAN

    FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN DAN ASISTEN

    INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN,

    NO NAMA TANDA TANGAN

    1 . 1 .

    2. 2.

    3. 3.

    4. 4.

    5. dst....

    bampiran 1 Berita Acara Kelulusan Hasil Uji Kompetensi

  • - 25 -

    DAFTAR NAMA PEGAWAI YANG MENGIKUTI UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN DAN

    ASISTEN INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN

    NOMOR NAMA NIP PANGKAT GOL UNIT KERJA

    1

    2

    3 Dst....

    Jakarta

    KETUA TIM PELAKSANA SELEKSI PENGANGKATAN PNS KEDALAM JABATAN FUNGSIONALINSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN DAN

    ASISTEN INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN

    ( )

    NIP

    PANGKAT/ GOL

  • Lampiran II Berita Acara Hasil Kelulusan Uji Kompetensi

    REKAPITULASI HASUL PENILAIAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN DAN ASISTEN INSPEKTUR KEAMANANPENERBANGAN

    Bidang Keamanan Penerbangan, Penanganan Pengangkutan Kargo dan/atau Barang Berbahaya atau Pelayanan darurat*)

    NO N A M A N IP P A N G K A T G O LU N IT

    K E R J A

    U S U L A N

    J E N J A N GP O R T O F O L IO

    T E S T E R T U L IS D AN

    W A W A N C A R AP E M B O B O T A N

    T O T A L

    N IL A I(S E B U T A N K E T E R A N G A N

    T E R T U L IS W A W A N C A R AT E R T U L IS

    (..... % )W A W A N C A R A

    (..........% )

    1

    2

    Jakarta

    KETUA TIM PELAKSANA SELEKSI PENGANGKATAN PNS KEDALAM JABATAN FUNGSIONALINSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN DAN

    ASISTEN INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN

    (.............

    NIP

    )

    PANGKAT/ GOL

  • D. ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN (INPASSING)

    1. JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN

    NoGol

    Ruang

    Ijazah/Sttb

    Yang

    Setingkat

    Angka Kredit Dan Masa Kepangkatan

    < 1

    Tahun

    1

    Tahun

    2

    Tahun

    3

    Tahun

    >4

    Tahun

    1 III/a S-l/D-4 100 112 125 137 148

    2 Ill/bS-l/D-4 150 162 174 186 197

    S-2 150 163 177 188 199

    3 III/c

    S-l/D-4 200 224 247 271 294

    S-2 200 226 249 273 296

    S-3) 200 228 251 275 298

    4 III/d

    S-l/D-4 300 322 345 368 391

    S-2 300 325 347 370 393

    S-3 300 327 349 372 395

    5 IV/a

    S-l/D-4 400 434 468 502 536

    S-2 400 437 471 505 539

    S-3 400 440 474 508 542

    6 IV/b

    S-l/D-4 550 584 618 652 686

    S-2 550 587 621 655 689

    S-3 550 590 624 658 692

    7 IV/cS-l/D-4 s.d

    S-3700 700 700 700 700

  • - 29 -

    2. JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN INSPEKTUR KEAMANAN

    PENERBANGAN

    NoGol

    Ruang

    Ijazah/Sttb

    Yang

    Setingkat

    Angka Kredit Dan Masa Kepangkatan

    < 1

    Tah

    un

    1

    Tahun

    2

    Tahun

    3

    Tahun

    >4

    Tahun

    1

    2

    Il/b

    II/c

    SMA /

    Sederajat40 43 47 52 57

    Diploma II 40 44 48 53 58

    SLTA 60 63 68 73 77

    Diploma II 60 64 69 74 78

    Diploma III 60 65 70 75 79

    3 II/d

    SMA /

    Sederajat80 83 87 92 97

    Diploma II 80 84 88 93 98

    Diploma III 80 85 89 94 99

    4 III/a

    SMA /

    Sederajat100 110 121 132 144

    Diploma II 100 111 122 133 145

    Diploma III 100 112 123 134 146

    5 III/b

    SMA /

    Sederajat150 161 172 183 195

    Diploma II 150 162 173 184 196

    Diploma III 150 163 174 185 197

    6 III/c

    SMA /

    Sederajat200 221 244 268 290

    Diploma II 200 222 245 269 291

    Diploma III 200 223 246 270 292

    7 Ill/d

    SMA /

    Diploma II

    /Diploma

    III

    300 300 300 300 300

  • - 30 -

    PENETAPAN ANGKA KREDITJABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN/JABATAN

    FUNGSIONAL ASISTEN INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN

    NOMOR :..........

    Instansi : ............................Masa penilaian tanggal : ...................... s.d

    I. KETERANGAN PERORANGAN

    1. Nama

    2. NIP3. Nomor seri Kartu Pegawai

    4. Pangkat/ Gol / Ruang/TMT

    5. Tempat Tanggal Lahir

    6. Jenis kelamin

    7. Pendidikan Tertinggi

    8. Jabatan/TMT

    II. PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH

    1. Unsur Utama

    a. (1). Pendidikan Formai dan Mencapai Gelar Ijazah

    (2) Pendidikan dan Latihan dan Mendapat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)

    b. Pembinaan Teknis Keamanan Penerbangan, Penanganan Pengangkutan Kargo dan/atau barang berbahaya atau pelayanan darurat

    c. Pengembangan Profesi

    Jumlah Unsur Utama

    2. Unsur Penunjang

    JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

    III.

    Dapat dipertimbangkan untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan/Jabatan Fungsional Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan padajenjang.............................................

    Jakarta,

    An Menteri Perhubungan,

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara / Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

  • - 31 -

    BAB V

    PENUTUP

    Tata Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Kedalam Jabatan Fungsional

    Inspektur Keamanan Penerbangan dan Jabatan Fungsional Asisten Inspektur

    Keamanan Penerbangan Melalui Penyesuaian/Inpassing ini ditetapkan untuk

    menjadi panduan dalam proses pengangkatan JFIKP dan JFAIKP dalam rangka

    memenuhi kebutuhan jumlah inspektur penerbangan yang sesuai dengan

    kompetensinya.

    MENTERI PERHUBUNGAN

    REPUBLIK INDONESIA,

    ttd.

    BUDI KARYA SUMADI