KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

download KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

of 34

Transcript of KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    1/34

    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

    900/MENKES/SK/VII/2002

    TENTANG

    REGISTRASI DAN PRAKTIK BIDAN

    MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah perlu

    diadakan penyempurnaan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

    572/Menkes/Per/V/!""# tentang $egistrasi dan Praktik Bidan%

    Mengingat : !& 'ndang(undang Nomor 2) *ahun !""2 tentang Kesehatan +,embaran

    Negara *ahun !""2 Nomor !--. *ambahan ,embaran Negara Nomor

    )"5 0%

    2& 'ndang(undang Nomor 22 *ahun !""" tentang Pemerintahan 1aerah

    +,embaran Negara *ahun !""" Nomor #-. *ambahan ,embaran Negara

    Nomor ))"0%

    )& 'ndang(undang Nomor 25 *ahun !""" tentang Perimbangan Keuangan

    3ntara Pemerintah Pusat dan 1aerah +,embaran Negara *ahun !""" Nomor

    72. *ambahan ,embaran NegaraNomor )0%

    & Peraturan Pemerintah Nomor )2 *ahun !""# tentang *enaga Kesehatan

    +,embaran Negara *ahun !""# Nomor ". *ambahan ,embaran Negara

    Nomor )#)70%

    5& Peraturan Pemerintah Nomor 25 *ahun 2--- tentang Kewenangan Pemerintah

    dan Kewenangan Propinsi sebagai 1aerah 4tonom +,embaran Negara *ahun

    2--- Nomor 5.*ambahan ,embaran Negara Nomor )"520%

    #& Peraturan Pemerintah Nomor 2- *ahun 2--! tentang Pembinaan dan

    Pengawasan 3tas Penyelenggaraan Pemerintahan 1aerah +,embaran Negara

    *ahun 2--! Nomor !. *ambahan ,embaran Negara Nomor -"-0%

    7& Peraturan Pemerintah Nomor )" *ahun 2--! tentang Penyelenggaraan

    1ekonsentrasi +,embaran Negara *ahun 2--! Nomor #2. *ambahan

    ,embaran Negara Nomor -"50%

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    2/34

    & Peraturan Pemerintah Nomor 52 *ahun 2--! tentang Penyelengaraan *ugas

    Pembantuan +,embaran Negara *ahun 2--! Nomor 77. *ambahan ,embaran

    Negara Nomor !-#0%

    "& Peraturan Pemerintah Nomor 5# *ahun 2--! tentang Pelaporan

    Penyelenggaraan Pemerintahan 1aerah +,embaran Negara *ahun 2--!

    Nomor !--. *ambahan ,embaran Negara Nomor !20%

    !-& Keputusan Presiden $epublik ndonesia Nomor 2) *ahun !"" tentang

    Pengangkatan Bidan ebagai Pegawai *idak*etap%

    !!& Keputusan Presiden $epublik ndonesia Nomor 77 *ahun 2--- tentang

    Perubahan 3tas Keputusan Presiden Nomor 2) *ahun !"" tentang

    Pengangkatan Bidan ebagai Pegawai *idak *etap%

    !2& Keputusan Menteri Kesehatan dan Kese6ahteraan osial Nomor

    !#&3/Menkes(Kessos/K//2--- tentang Petun6uk*eknis Pelaksanaan

    Perpan6angan Masa Bakti Bidan P** dan Pengembangan Karier Bidan

    Pas8a P**%

    !)& Keputusan Menteri Kesehatan Nomor !277/Menkes/K// 2--! tentang

    4rganisasi dan *ata Ker6a 1epartemen Kesehatan&

    M E M U T U S K A N :

    Menetapkan :KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANGREGISTRASI

    DAN PRAKTIK BIDAN.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    1alam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan:

    !& Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus u6ian

    sesuai dengan persyaratan yang berlaku&

    2& $egistrasi adalah proses penda9taran. pendokumentasian dan pengakuan terhadap

    bidan. setelah dinyatakan memenuhi minimal kompetensi inti atau standar penampilan minimal

    yang ditetapkan. sehingga se8ara 9isik dan mental mampu melaksanakan

    praktik pro9esinya&

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    3/34

    )& urat in Bidan selan6utnya disebut B adalah bukti tertulis pemberian

    kewenangan untuk men6alankan pelayanan asuhan kebidanan di seluruh wilayah $epublik

    ndonesia&

    & Praktik Bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan

    kepada pasien +indi;idu. keluarga dan masyarakat0 sesuai dengan kewenangan dan

    kemampuannya&

    5& urat in Praktik Bidan selan6utnya disebut PB adalah bukti tertulis yang diberikan kepada

    bidan untuk men6alankan praktik bidan&

    #& tandar Pro9esi adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petun6ukdalam

    melaksanakan pro9esi se8ara baik&

    7& 4rganisasi Pro9esi adalah katan Bidan ndonesia +B0&

    BAB I I

    PELAPORAN DAN REGISTRASI

    Pasal 2

    +!0 Pimpinan penyelenggaraan pendidikan bidan wa6ib menyampaikan laporan se8ara tertulis

    kepada Kepala 1inas Kesehatan Propinsi mengenai peserta didik yang baru lulus. selambat(

    lambatnya ! +satu0 bulan setelah dinyatakan lulus&&

    +20 Bentuk dan isi laporan sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 ter8antum dalam

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    4/34

    +20 B sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 dikeluarkan oleh Kepala 1inas Kesehatan Propinsi

    atas nama Menteri Kesehatan. dalam waktu selambat(lambatnya !+satu0 bulan se6ak

    permohonan diterima dan berlaku se8ara nasional&

    +)0 Bentuk dan isi B sebagaimana ter8antum dalam enderal 8&? Kepala BiroKepegawaian 1epartemen

    Kesehatan dengan tembusan kepada organisasipro9esi mengenai B yang telah diterbitkan

    untuk kemudian se8ara berkalaakan diterbitkan dalam buku registrasi nasional&

    Pasal !

    +!0 Bidan lulusan luar negeri wa6ib melakukan adaptasi untuk melengkapi persyaratan

    mendapatkan B&

    +20 3daptasi sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 dilakukan pada sarana pendidikan yang

    terakreditasi yang ditun6uk pemerintah&

    +)0 Bidan yang telah menyelesaikan adaptasi diberikan surat keterangan selesaiadaptasi oleh

    pimpinan sarana pendidikan&

    +0 'ntuk melakukan adaptasi bidan menga6ukan permohonan kepada Kepala 1inas Kesehatan

    Propinsi&

    +50 Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat +0 dengan melampirkan :

    a& enderal Pendidikan*inggi%

    b&

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    5/34

    a& B yang telah habis masa berlakunya%

    b& urat Keterangan sehat dari dokter%

    8& Pas 9oto ukuran = # 8m sebanyak 2 +dua0 lembar&

    BAB III

    MASA BAKTI

    Pasal $

    Masa bakti bidan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang(undangan yang

    berlaku&

    BAB IV

    P E R I % I N A N

    Pasal 9

    +!0 Bidan yang men6alankan praktik harus memiliki PB&

    +20 Bidan dapat men6alankan praktik pada sarana kesehatan dan atau perorangan&

    Pasal 10

    +!0 PB sebagaimana dimaksud dalam Pasal " ayat +!0 diperoleh dengan menga6ukan permohonan

    kepada Kepala 1inas Kesehatan Kabupaten / Kota setempat&

    +20 Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 dia6ukan dengan melampirkan persyaratan.

    antara lain meliputi :

    a& 9otokopi B yang masih berlaku%

    b& 9otokopi i6aah Bidan%

    8& surat persetu6uan atasan. bila dalam pelaksanaan masa bakti atau sebagai Pegawai

    Negeri atau pegawai pada sarana kesehatan&

    d& surat keterangan sehat dari dokter%

    e& rekomendasi dari organisasi pro9esi%

    9& pas 9oto # 8m sebanyak 2 +dua0 lembar&

    +)0 $ekomendasi yang diberikan organisasi pro9esi sebagaimana dimaksud pada ayat +20 huru9 e.

    setelah terlebih dahulu dilakukan penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan.

    kepatuhan terhadap kode etik pro9esi serta kesanggupan melakukan praktik bidan&

    +0 Bentuk permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 seperti ter8antum dalam

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    6/34

    +20 Pembaharuan PB sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 dia6ukan kepada Kepala 1inas

    Kesehatan Kabupaten / Kota setempat dengan melampirkan :

    a& 9otokopi B yang masih berlaku%

    b& 9otokopi PB yang lama%

    8& surat keterangan sehat dari dokter%

    d& pas 9oto # 8m sebanyak 2+dua0 lembar%

    e& rekomendasi dari organisasi pro9esi%

    Pasal 12

    Bidan pegawai tidak tetap dalam rangka pelaksanaan masa bakti tidakmemerlukan

    PB&

    Pasal 13

    etiap bidan yang men6alankan praktik berkewa6iban meningkatkan kemampuankeilmuan dan/atau

    keterampilannya melalui pendidikan dan/atau pelatihan&

    BAB V

    PRAKTIK BIDAN

    Pasal 14

    Bidan dalam men6alankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi :

    a& pelayanan kebidanan%

    b& pelayanan keluarga beren8ana%

    8& pelayanan kesehatan masyarakat&

    Pasal 1

    +!0 Pelayanan kebidanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ! huru9 a ditu6ukan kepada ibu

    dan anak&

    +20 Pelayanan kepada ibu diberikan pada masa pranikah. prahamil. masa kehamilan. masa

    persalinan. masa ni9as. menyusui dan masa antara +periodeinter;al0&

    +)0 Pelayanan kebidanan kepada anak diberikan pada masa bayi baru lahir. masa bayi. masa anak

    balita dan masa pra sekolah&

    Pasal 1!

    +!0 Pelayanan kebidanan kepada ibu meliputi :

    a& penyuluhan dan konseling%

    b& pemeriksaan 9isik%

    8& pelayanan antenatal pada kehamilan normal%

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    7/34

    d& pertolongan pada kehamilan abnormal yang men8akup ibu hamil dengan abortus iminens.

    hiperemesis gra;idarum tingkat . preeklamsi ringan dan anemi ringan%

    e& pertolongan persalinan normal%

    9& pertolongan persalinan abnormal. yang men8akup letak sungsang. partus ma8et kepala di

    dasar panggul. ketuban pe8ah dini +KP10 tanpa in9eksi. perdarahan post partum. laserasi

    6alan lahir. distosia karena inersia uteri primer. post term dan pre term%

    g& pelayanan ibu ni9as normal%

    h& pelayanan ibu ni9as abnormal yang men8akup retensio plasenta. ren6atan dan in9eksi

    ringan%

    i& pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi yang meliputi keputihan. perdarahan

    tidak teratur dan penundaan haid&

    +20 Pelayanan kebidanan kepada anak meliputi :

    a& pemeriksaan bayi baru lahir%

    b& perawatan tali pusat%

    8& perawatan bayi%

    d& resusitasi pada bayi baru lahir%

    e& pemantauan tumbuh kembang anak%

    9& pemberian imunisasi%

    g& pemberian penyuluhan&

    Pasal 1#

    1alam keadaan tidak terdapat dokter yang berwenang pada wilayah tersebut. bidan dapat

    memberikan pelayanan pengobatan pada penyakit ringan bagi ibu dan anak sesuai

    dengan kemampuannya&

    Pasal 1$

    Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal !# berwenang untuk :

    a& memberikan imunisasi%

    b& memberikan suntikan pada penyulit kehamilan. persalinan dan ni9as%

    8& mengeluarkan pla8enta se8ara manual%

    d& bimbingan senam hamil%

    e& pengeluaran sisa 6aringan konsepsi%

    9& episiotomi%

    g& pen6ahitan luka episiotomi dan luka 6alan lahir sampai tingkat %

    h& amniotomi pada pembukaan ser;iks lebih dari 8m%

    i& pemberian in9us%

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    8/34

    6& pemberian suntikan intramuskuler uterotonika. antibiotika dan sedati;a%

    k& kompresi bimanual%

    l& ;ersi ekstraksi gemelli pada kelahiran bayi kedua dan seterusnya%

    m& ;a8um ekstraksi dengan kepala bayi di dasar panggul%

    n& pengendalian anemi%

    o& meningkatkan pemeliharaan dan penggunaan air susu ibu%

    p& resusitasi pada bayi baru lahir dengan as9iksia%

    ?& penanganan hipotermi%

    r& pemberian minum dengan sonde /pipet%

    s& pemberian obat(obat terbatas. melalui lembaran permintaan obat sesuaidengan

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    9/34

    +20 Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 ditu6ukan untuk penyelamatan 6iwa&

    Pasal 22

    Bidan dalam men6alankan praktik perorangan harus memenuhi persyaratan yang meliputi tempat

    dan ruangan praktik. tempat tidur. peralatan. obat(obatan dan kelengkapan administrasi

    Pasal 23

    +!0 Bidan dalam men6alankan praktik perorangan sekurang(kurangnya harus memiliki peralatan dan

    kelengkapan administrati9 sebagaimana ter8antum dalam ,ampiran Keputusan ini&

    +20 4bat(obatan yang dapat digunakan dalam melakukan praktik sebagaimana

    ter8antum dalam ,ampiran Keputusan ini&

    Pasal 24

    Bidan dalam men6alankan praktik harus membantu program pemerintah dalam meningkatkan

    dera6at kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta keluarga beren8ana&

    Pasal 2

    +!0 Bidan dalam men6alankan praktik harus sesuai dengan kewenangan yang diberikan. berdasarkan

    pendidikan dan pengalaman serta dalam memberikan pelayanan berdasarkan standar

    pro9esi&

    +20 1i samping ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 bidan dalam

    melaksanakan praktik sesuai dengan kewenangannya harus :

    a& menghormati hak pasien%

    b& meru6uk kasus yang tidak dapat ditangani%

    8& menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang(undangan yang berlaku%

    d& memberikan in9ormasi tentang pelayanan yang akan diberikan%

    e& meminta persetu6uan tindakan yang akan dilakukan%

    9& melakukan 8atatan medik +medi8al re8ord0 dengan baik&

    Pasal 2!

    Petun6uk pelaksanaan praktik bidan sebagaimana ter8antum dalam ,ampiran Keputusan ini&

    B A B V I

    PEN&ATATAN DAN PELAPORAN

    Pasal 2#

    +!0 1alam melakukan praktiknya bidan wa6ib melakukan pen8atatan dan pelaporan sesuai dengan

    pelayanan yang diberikan&

    +20 Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 dilaporkan ke Puskesmas dan

    tembusan kepada 1inas Kesehatan Kabupaten / Kota setempat&

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    10/34

    +)0 Pen8atatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 ter8antum dalam ,ampiran

    V Keputusan ini&

    BABVII

    PE'ABAT (ANG BER)ENANG MENGELUARKAN

    DAN MEN&ABUT I%IN PRAKTIK

    Pasal 2$

    +!0 Pe6abat yang berwenang mengeluarkan dan men8abut PB adalah Kepala 1inas Kesehatan

    Kabupaten / Kota&

    +20 1alam hal tidak ada pe6abat sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 Kepala 1inas Kesehatan

    Propinsi dapat menun6uk pe6abat lain&

    Pasal 29

    +!0 Permohonan PB yang disetu6ui atau ditolak harus disampaikan oleh Kepala1inas Kesehatan

    Kabupaten / Kota kepada pemohon dalam waktu selambat(lambatnya ! +satu0 bulan se6ak

    tanggal permohonan diterima&

    +20 3pabila permohonan PB disetu6ui. Kepala 1inas Kesehatan Kabupaten / Kota harus

    menerbitkan PB&

    +)0 3pabila Permohonan PB ditolak. Kepala 1inas Kesehatan Kabupaten / Kota harus

    memberikan alasan penolakan tersebut&

    +0 Bentuk dan isi PB yang disetu6ui sebagaimana dimaksud pada ayat +20

    ter8antum dalam

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    11/34

    +20 3ngka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 dikumpulkan dari angka

    kegiatan pendidikan dan kegiatan ilmiah dan pengabdian masyarakat&

    +)0 >enis dan besarnya angka kredit dari masing(masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat

    +20 ditetapkan oleh organisasi pro9esi&

    +0 4rganisasi pro9esi mempunyai kewa6iban membimbing dan mendorong para anggotanya untuk

    dapat men8apai angka kredit yang ditentukan&

    Pasal 32

    Pimpinan sarana kesehatan wa6ib melaporkan bidan yang melakukan praktik dan yang berhenti

    melakukan praktik pada sarana kesehatannya kepada Kepala 1inas Kesehatan

    Kabupaten / Kota dengan tembusan kepada organisasi pro9esi&

    Pasal33

    +!0 Kepala 1inas Kesehatan Kabupaten / Kota dan atau organisasi pro9esi terkait melakukan

    pembinaan dan pengawasan terhadap bidan yang melakukan praktik diwilayahnya&

    +20 Kegiatan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 dapat

    dilakukan melalui pemantauan yang hasilnya dibahas se8ara periodi8 sekurang(kurangnya !

    +satu0 kali dalam ! +satu0 tahun&

    Pasal 34

    elama men6alankan praktik seorang Bidan wa6ib mentaati semua peraturan perundang(undangan

    yang berlaku&

    Pasal 3

    +!0 Bidan dalam melakukan praktik dilarang :

    a& men6alankan praktik apabila tidak sesuai dengan ketentuan yang ter8antum dalam iin

    praktik&

    b& melakukan perbuatan yang bertentangan dengan standar pro9esi&

    +20 Bagi bidan yang memberikan pertolongan dalam keadaan darurat atau men6alankan tugas

    didaerah terpen8il yang tidak ada tenaga kesehatan lain. dike8ualikan dari larangan

    sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 butir a&

    Pasal 3!

    +!0 Kepala 1inas Kesehatan Kabupaten / Kota dapat memberikan peringatan lisan atau tertulis

    kepada bidan yang melakukan pelanggaran terhadap Keputusan ini&

    +20 Peringatan lisan atau tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 diberikan paling

    banyak ) +tiga0 kali dan apabila peringatan tersebut tidak diindahkan. Kepala 1inas Kesehatan

    Kabupaten / Kota dapat men8abut PB Bidan yang bersangkutan&

    Pasal 3#

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    12/34

    ebelum Keputusan pen8abutan PB ditetapkan. Kepala 1inas Kesehatan Kabupaten /

    Kota terlebih dahulu mendengar pertimbangan dari Ma6elis 1isiplin *enaga Kesehatan +M1*K0

    atau Ma6elis Pembinaan dan Pengawasan Atika

    Pelayanan Medis +MP2APM0 sesuai peraturan perundang(undangan yang berlaku&

    Pasal 3$

    +!0 Keputusan pen8abutan PB disampaikan kepada bidan yang bersangkutan dalam waktu

    selambat(lambatnya ! +empat belas0 hari terhitung se6ak keputusan ditetapkan&

    +20 1alam Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 disebutkan lama pen8abutan PB&

    +)0 *erhadap pen8abutan PB sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 dapat dia6ukan keberatan

    kepada Kepala 1inas Kesehatan Propinsi dalam waktu ! +empat belas0 hari setelah Keputusan

    diterima. apabila dalam waktu ! +empat belas0 hari tidak dia6ukan keberatan. maka keputusan

    tersebut dinyatakan mempunyai kekuatan hukum tetap&

    +0 Kepala 1inas Kesehatan Propinsi memutuskan ditingkat pertama dan terakhir semua

    keberatan mengenai pen8abutan PB&

    +50 ebelum prosedur keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat +)0 ditempuh.

    Pengadilan *ata 'saha Negara tidak berwenang mengadili sengketa tersebut sesuai dengan

    maksud Pasal 'ndang(undang Nomor 5*ahun !"# tentang Pengadilan *ata 'saha Negara&

    Pasal 39

    Kepada 1inas Kesehatan Kabupaten / Kota melaporkan setiap pen8abutan PB kepada Kepala

    1inas Kesehatan Propinsi setempat dengan tembusan kepada organisasi pro9esi setempat&

    Pasal 40

    +!0 1alam keadaan luar biasa untuk kepentingan nasional Menteri Kesehatandan atau atas

    rekomendasi organisasi pro9esi dapat men8abut untuk sementara PB bidan yang melanggar

    ketentuan peraturan perundang(undangan yang berlaku&

    +20 Pen8abutan iin sementara sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 selan6utnya diproses sesuai

    dengan ketentuan Keputusan ini&

    Pasal 41

    +!0 1alam rangka pembinaan dan pengawasan. Kepala 1inas Kesehatan Kabupaten / Kota dapat

    membentuk *im / Panitia yang bertugas melakukan pemantauan pelaksanaan praktik

    bidan di wilayahnya&

    +20 *im / Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 terdiri dari unsur pemerintah. katan Bidan

    ndonesia dan pro9esi kesehatan terkait lainnya&

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    13/34

    BAB I*

    SANKSI

    Pasal 42

    Bidan yang dengan senga6a :

    a& melakukan praktik kebidanan tanpa mendapat pengakuan / adaptasi sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal # dan atau%

    b& melakukan praktik kebidanan tanpa iin sebagaimana dimaksud dalam Pasal "%

    8& melakukan praktik kebidanan tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 25 ayat +!0 ayat +20% dipidana sesuai ketentuan Pasal )5 Peraturan Pemerintah Nomor )2

    *ahun !""# tentang *enaga Kesehatan&

    Pasal 43

    Pimpinan sarana pelayanan kesehatan yang tidak melaporkan bidan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal )2 dan atau mempeker6akan bidan yang tidak mempunyai iin praktik. dapat dikenakan

    sanksi pidana sesuai ketentuan Pasal )5 Peraturan Pemerintah Nomor )2 *ahun !""#

    tentang *enaga Kesehatan&

    Pasal 44

    +!0 1engan tidak mengurangi sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. Bidan yang melakukan

    pelanggaran terhadap ketentuan yang diatur dalam Keputusan ini dapat dikenakan tindakan

    disiplin berupa teguran lisan. teguran tertulis sampai dengan pen8abutan iin&

    +20 Pengambilan tindakan disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 dilaksanakan sesuai

    ketentuan peraturan perundang(undangan yang berlaku&

    BAB *

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 4

    +!0 Bidan yang telah mempunyai surat penugasan dan PB berdasarkan Peraturan Menteri

    Kesehatan Nomor 572/Menkes/Per/V/!""# tentang $egistrasi dan Praktek Bidan dianggap

    telah memiliki B dan PB berdasarkan ketentuan ini&

    +20 B dan PB sebagaimana dimaksud pada ayat +!0 berlaku selama 5 +lima0 tahun dan apabila

    telah habis masa berlakunya dapat diperbaharui sesuai ketentuan Keputusan ini&

    BAB *I

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 4!

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    14/34

    1engan ditetapkannya Keputusan ini. maka Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

    572/Menkes/Per/V/!""# tentang $egistrasi dan Praktek Bidan dinyatakan tidak berlaku lagi&

    Pasal 4#

    Keputusan Menteri ini mulai berlaku se6ak tanggal ditetapkan& 3gar setiap orang mengetahuinya.

    memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara $epublik

    ndonesia&

    1itetapkan di >akarta

    Pada tanggal 25 >uli 2--2

    MENTERI KESEHATAN

    RI"D+. A&HMAD SU'UDI

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    15/34

    La,-+a I

    K-sa M+ Ksaa RI

    N,+ : 900/MENKES/SK/VII/2002

    Ta55al : 2 'l 2002

    DA6TAR PERALATAN PRAKTIK BIDAN

    N. 's Ala ',la

    3&

    !&

    2.

    )&

    &

    5&

    #&

    7&

    &

    "&

    !-&

    !!&

    !2&

    !)&

    !&

    !5&

    !#!7&

    !&

    !"&

    2-&

    2!&

    22&

    2)&

    PA$3,3*3N *13K *A$,

    *ensimeter

    tetoskop bio8uler

    tetoskop mono8uler

    *imbangan dewasa

    *imbangan bayi

    Pengukur pan6ang bayi

    *ermometer

    4ksigen dengan regulator

    3mbu bag dengan masker resusitasi +ibu bayi0

    Penghisap lendir

    ,ampu / sorot

    Penghitung nadi

    trilisator

    Bak instrumen dengan tutup

    $e9lek hamer

    3lat pemeriksa CB +sahli0et pemeriksaan urine +protein reduksi0

    Pita pengukur

    Plastik penutup instrumen steril

    arung tangan karet untuk men8u8i alat

    3pron / 8elemek

    Masker

    Pengaman mata

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !!

    !

    !

    !

    !

    !

    !

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    16/34

    2&

    25&

    2#&

    27&

    2&

    2"&

    )-&

    )!&

    )2&

    ))&

    )&

    )5&

    )#&

    )7&

    )&

    )"&

    -&

    !&

    2&

    B&

    !&

    2&

    )&

    &

    5&

    #&

    7&

    &

    "&

    !-&

    !!&

    !2&

    arung kaki plastik

    n9us set

    tandar in9us

    emprit disposible

    *empat kotoran / sampah

    *empat kain kotor

    *empat plasenta

    Pot

    Piala gin6al / bengkok

    ikat. sabun di tempatnya

    Kertas lakmus

    Va8um ekstraktor set

    emprit glyserin

    Dunting 9erband

    Kan pengukur darah

    patel lidah

    '1 Kit

    mplant Kit

    Derga6i obat

    PA$3,3*3N *A$,

    Klem pean

    E Klem kokher

    Korentang

    Dunting tali pusat

    Dunting benang

    Dunting episiotomi

    Kateter karet / metal

    Pin8et anatomi

    Pin8et 8hirurgis

    pekulum ;agina

    Mangkok metal ke8il

    Pengikat tali pusat

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    !

    2

    !

    !

    !

    !

    !

    !/!

    !

    !

    !

    !

    !

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    17/34

    !)&

    !&

    !5&

    !#&

    !7&

    !&

    !"&

    F&

    !&

    2&

    )&

    &

    5&

    1&

    !&

    2&

    )&

    &

    5&

    #&

    7&

    &

    "&

    !-&

    Penghisap lendir

    *ampon tang dan tampon ;agina

    Pemegang 6arum

    >arum kulit dan otot

    arung tangan

    Benang sutra 8atgut

    1oek steril

    B3C3N C3B P3K3

    Kapas

    Kain kasa

    Plester

    Canduk

    Pembalut wanita

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    18/34

    K-sa M+ Ksaa RI

    N,+ : 900/MENKES/SK/VII/2002

    Ta55al : 2 'l 2002

    N4& >AN 4B3* >'M,3C

    3&

    !&

    2&

    )&

    &

    5&

    #&

    7&

    &

    "&

    !-&

    !!&

    !2&

    !)&!&

    4B3*(4B3*3N

    $oborantia

    Vaksin

    yo8k 3na9ilaktik

    (3drenalin ! : !---

    (3ntihistamin

    (Cidrokortison

    (3minophilin 2- mg/!- ml

    (1opamin

    edati;a

    3ntibiotika

    'terotonika

    3ntipiretika

    Koagulantia

    3nti Ke6ang

    Dlyserin

    Fairan in9us

    4bat luka

    Fairan disen9ektan +termasuk Fhlorine04bat penanganan asphiksia pada bayi baru lahir

    5 3mpul

    2 3mpul

    5 3mpul

    2 3mpul

    5 3mpul

    MENTERI KESEHATAN RI"

    D+. A&HMAD SU'UDI

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    19/34

    La,-+a III

    K-sa M+ Ksaa RI

    N,+ : 900/MENKES/SK/VII/2002

    Ta55al : 2 'l 2002

    PETUN'UK PELAKSANAAN PRAKTIK BIDAN

    I. PENDAHULUAN

    3& 'M'M

    !& Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan terdepan kepada

    masyarakat mempunyai kedudukan penting. oleh karena itu perlu selalu meningkatkan

    mutu pelayanannya&

    2& 3gar bidan dapat melaksanakan tugas dan tanggung 6awabnya dengan baik. perlu

    adanya pengaturan yang mudah dipahami oleh bidan&

    B& *'>'3N

    !& Mempermudah bidan untuk memahami dan melaksanakan ketentuan(ketentuan yang

    sudah ditetapkan serta memberikan ke6elasan batas(batas kewenangannya dalam

    men6alankan praktik. sehingga akan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan

    serta meningkatkan 8itra yang baik bagi bidan&

    2& Memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi bidan sebagai pemberi pelayanan

    serta masyarakat penerima pelayanan&

    II. PEN(ELENGGARAAN PRAKTIK

    !& Bidan dalam men6alankan praktiknya harus :

    a& Memiliki tempat dan ruangan praktik yang memenuhi persyaratan kesehatan&&

    b& Menyediakan tempat tidur untuk persalinan ! +satu0. maksimal 5 +lima0 tempat tidur&

    8& Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur

    tetap +protap0 yang berlaku&

    d& Menyediakan obat(obatan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku&&

    2& Bidan yang men6alankan praktik harus men8antumkan urat in Praktik Bidannya atau

    9otokopi in Praktiknya di ruang praktik. atau tempat yang mudah dilihat&

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    20/34

    )& Bidan dalam praktiknya menyediakan lebih dari 5 +lima0 tempat tidur. harus

    mempeker6akan tenaga bidan yang lain yang memiliki PB untuk membantu

    tugas pelayanannya&

    & Bidan yang men6alankan praktik harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat praktiknya&

    5& Peralatan yang wa6ib dimiliki dalam men6alankan praktik bidan sesuai dengan 6enis

    pelayanan yang diberikan&

    #& 1alam men6alankan tugas. bidan harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan

    keterampilan pro9esinya antara lain dengan:

    a& Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar in9ormasi

    dengan sesama bidan&

    b& Mengikuti kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya. baik yang

    diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi pro9esi&

    8& Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktik agar tetap siap

    dan ber9ungsi dengan baik&

    III. )E)ENANG BIDAN

    !& Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untuk mendekatkan

    pelayanan kegawatan obstetri dan neonatal kepada setiap ibu hamil / bersalin. ni9as dan bayi

    baru lahir +-(2 hari0. agar penanganan dini atau pertolongan pertama sebelum ru6ukan dapat

    dilakukan se8ara 8epat dan tepat waktu&

    2& 1alam men6alankan kewenangan yang diberikan. bidan harus:

    a& melaksanakan tugas kewenangan sesuai dengan standar pro9esi%

    b& memiliki keterampilan dan kemampuan untuk tindakan yang dilakukannya%

    8& mematuhi dan melaksanakan protap yang berlaku diwilayahnya%

    d& bertanggung 6awab atas pelayanan yang diberikan dan berupaya se8ara optimal dengan

    mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau 6anin&

    )& Pelayanan kebidanan kepada wanita oleh bidan meliputi pelayanan pada masa pranikah

    termasuk rema6a puteri. prahamil. kehamilan. persalinan. ni9as. menyusui dan

    masa antara kehamilan +periode inter;al0&

    & Pelayanan kepada wanita dalam masa pranikah meliputi konseling untuk rema6a puteri.

    konseling persiapan pranikah dan pemeriksaan 9isik yang dilakukan men6elang pernikahan&

    *u6uan dari pemberian pelayanan ini adalah untuk mempersiapkan wanita usia subur dan

    pasangannya yang akan menikah agar mengetahui kesehatan reproduksi. sehingga dapat

    berprilaku reproduksi sehat se8ara mandiri dalam kehidupan rumah tangganya kelak&

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    21/34

    5& Pelayanan kebidanan dalam masa kehamilan. masa persalinan dan masa ni9as meliputi

    pelayanan yang berkaitan dengan kewenangan yang diberikan& Perhatian khusus diberikan

    pada masa sekitar persalinan. karena kebanyakan kematian ibu dan bayi ter6adi dalam masa

    tersebut&

    #& Pelayanan kesehatan kepada anak diberikan pada masa bayi +khususnya bayi baru

    lahir0. balita dan anak pra sekolah&

    7& 1alam melaksanakan pertolongan persalinan. bidan dapat memberikan uterotonika&

    & Pelayanan dan pengobatan kelainan ginekologik yang dapat dilakukan oleh bidan adalah

    kelainan ginekologik ringan. seperti keputihan dan penundaan haid& Pengobatan ginekologik

    yang diberikan tersebut pada dasarnya bersi9at pertolongan sementara sebelum diru6uk ke

    dokter. atau tindaklan6ut pengobatan sesuai ad;is dokter&

    "& Pelayanan kesehatan kepada anak meliputi :

    a& Pelayanan neonatal esensial dan tata laksana neonatal sakit diluar rumah sakit yang

    meliputi :

    !0 Pertolongan persalinan yang traumatik. bersih dan aman%

    20 Men6aga tubuh bayi tetap hangat dengan kontak dini%

    )0 Membersihkan 6alan na9as. mempertahankan bayi berna9as spontan%

    0 Pemberian 3 dini dalam )- menit setelah melahirkan%

    50 Men8egah in9eksi pada bayi baru lahir antara lain melalui perawatan tali pusat

    se8ara higienis. pemberian imunisasi dan pemberian 3 eksklusi9&

    b& Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dilaksanakan pada bayi -(2 hari%

    8& Penyuluhan kepada ibu tentang pemberian 3 eksklusi9 untuk bayi dibawah # bulan

    dan makanan pendamping 3 +MP30 untuk bayi diatas # bulan&

    d& Pemantauan tumbuh kembang balita untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang

    anak melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang balita%

    e& Pemberian obat yang bersi9at sementara pada penyakit ringan. sepan6ang sesuai dengan

    obat(obatan yang sudah ditetapkan dan segera meru6uk pada dokter&

    !-& Beberapa tindakan yang termasuk dalam kewenangan bidan antara lain :

    a& memberikan imunisasi kepada wanita usia subur termasuk rema6a puteri. 8alon

    pengantin. ibu dan bayi%

    b& memberikan suntikan kepada penyulit kehamilan meliputi pemberian se8ara parental

    antibiotika pada in9eksi / sepsis. oksitosin pada kala dan kala V untuk pen8egahan /

    penanganan perdarahan postpartum karena hipotonia uteri. sedati;a pada preeklamsi /

    eklamsi. sebagai pertolongan pertama sebelum diru6uk%

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    22/34

    8& melakukan tindakan amniotomi pada pembukaan ser;iks lebih dari 8m pada letak

    belakang kepala. pada distosia karena inertia uteri dan diyakini bahwa bayi dapat lahir

    per;aginam&

    d& Kompresi bimanual internal dan atau eksternal dapat dilakukan untuk menyelamatkan

    6iwa ibu pada pendarahan postpartum untuk menghentikan pendarahan& 1iperlukan

    keterampilan bidan dan pelaksanaan tindakan sesuai dengan protap yang berlaku&

    e& Versi luar pada gemeli pada kelahiran bayi kedua&Kehamilan ganda seharusnya

    se6ak semula diren8anakan pertolongan persalinannya dirumah sakit oleh dokter& Bila

    hal tersebut tidak diketahui. bidan yang menolong persalinan terlebih dahulu dapat

    melakukan ;ersi luar pada bayi kedua yang tidak dalam presentasi kepala. sesuai

    dengan protap&

    9& Akstraksi ;a8um pada bayi dengan kepala di dasar panggul 1emi

    penyelamatan hidup bayi dan ibu. bidan yang telah. mempunyai kompetensi. dapat

    melakukan ekstraksi ;a8um atau ekstraksi 8unam bila 6anin dalam presentasi belakang

    kepala dan kepala 6anin telah berada di dasar panggul&

    g& $esusitasi pada bayi baru lahir dengan as9iksia&Bidan diberi wewenang

    melakukan resusitasi pada bayi baru lahir yang mengalami as9iksia. yang sering ter6adi

    pada partus lama. ketuban pe8ah dini. persalinan dengan tindakan dan pada bayi dengan

    berat badan lahir rendah. utamanya bayi prematur& Bayi tersebut selan6utnya perlu

    dirawat di 9asilitas kesehatan. khususnya yang mempunyai berat lahir kurang dari !75-

    gram&

    h& Cipotermi pada bayi baru lahir& Bidan diberi wewenang untuk melaksanakan

    penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dengan mengeringkan. menghangatkan.

    kontak dini dan metode kangguru&

    !!& Bidan dalam memeberikan pelayanan keluarga beren8ana harus memperhatikan

    kompetensi dan protap yang berlaku diwilayahnya meliputi:

    a& Memberikan pelayanan keluarga beren8ana yakni: pemasangan '1. alat kontrasepsi

    bawah kulit +3KBK0. pemberian suntikan. tablet. kondom. dia9ragma. >elly

    dan melaksanakan konseling&

    b& Memberikan pelayanan e9ek samping pemakaian kontrasepsi& Pertolongan

    yang diberikan oleh bidan bersi9at pertolongan pertama yang perlu mendapatkan

    pengobatan oleh dokter bila gangguan berlan6ut&

    8& Melakukan pen8abutan alat kontrasepsi bawah kulit +3KBK0 tanpa penyulit&

    *indakan ini dilakukan atas dasar kompetensi dan pelaksanaannya berdasarkan Protap&

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    23/34

    Pen8abutan 3KBK tidak dian6urkan untuk dilaksanakan melalui pelayanan KB

    keliling&

    d& 1alam keadaan darurat. untuk penyelamatan 6iwa. bidan berwenang melakukan

    pelayanan kebidanan selain kewenangan yang diberikan bila tidak mungkin

    memperoleh pertolongan dari tenaga ahli& 1alam memberikan pertolongan. bidan harus

    mengikuti protap yang berlaku&

    !2& Bidan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat menga8u pada pedoman

    yang telah ditetapkan&

    !)& Beberapa kewa6iban bidan yang perlu diperhatikan dalam men6alankan kewenangan :

    a& Meminta persetu6uan yang akan dilakukan& Pasien berhak mengetahui dan mendapat

    pen6elasan mengenai semua tindakan yang dilakukan kepadanya& Persetu6uan dari

    pasien dan orang terdekat dalam keluarga perlu dimintakan sebelum tindakan

    dilakukan&

    b& Memberikan in9ormasi& n9ormasi mengenai pelayanan / tindakan yang diberikan

    dan e9ek samping yang ditimbulkan perlu diberikan se8ara 6elas. sehingga memberikan

    kesempatan kepada pasien untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya&

    8& Melakukan rekam medis dengan baik& etiap pelayanan yang diberikan oleh

    bidan perlu didokumentasikan / di8atat. seperti hasil pemeriksaan dan tindakan yang

    diberikan dengan menggunakan 9ormat yang berlaku&

    !& Penyediaan dan penyerahan obat(obatan :

    a& Bidan harus menyediakan obat(obatan maupun obat suntik sesuai dengan ketentuan

    yang sudah ditetapkan&

    b& Bidan diperkenankan menyerahkan obat kepada pasien sepan6ang untuk keperluan

    darurat dan sesuai dengan protap&

    !5& Pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian dilaksanakan dengan ketentuan

    sebagai berikut :

    a& 'ntuk surat keterangan kelahiran hanya dapat dibuat oleh bidan yang memberikan

    pertolongan persalinan tersebut dengan menyebutkan :

    !0 identitas bidan penolong persalinan%

    20 identitas suami dan ibu yang melahirkan%

    )0 6enis kelamin. berat badan dan pan6ang badan anak yang dilahirkan%

    0 waktu kelahiran +tempat. tanggal dan 6am0&

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    24/34

    b& 'ntuk urat keterangan kematian hanya dapat diberikan terhadap ibu dan atau bayi

    yang meninggal pada waktu pertolongan persalinan dilakukan dengan

    menyebutkan:

    !0 identitas bidan%

    20 identitas ibu / bayi yang meninggal%

    )0 identitas suami dari ibu yang meninggal%

    0 identitas ayah dan ibu dari bayi yang meninggal%

    50 6enis kelamin%

    #0 waktu kematian +tempat. tanggal dan 6am0%

    70 umur%

    0 dugaan penyebab kematian&

    8& etiap pemberian surat keterangan kelahiran atau surat keterangan kematian harus

    dilakukan pen8atatan&

    MENTERI KESEHATAN RI"

    D+. A&HMAD SU'UDI

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    25/34

    La,-+a IV

    K-sa M+ Ksaa RI

    N,+ : 900/MENKES/SK/VII/2002

    Ta55al : 2 'l 2002

    PEN&ATATAN DAN PELAPORAN

    !& 1alam melaksanakan pelayanan kebidanan. bidan harus melaksanakan pen8atatan hasil

    pelayanan. baik berupa rekam medis kebidanan untuk setiap pasien maupun rekapitulasi hasil

    pelayanan sebagai dasar untuk pembuatan laporan&

    2& Bidan setiap memberikan pelayanan kebidanan harus sesuai dengan peraturan yang

    berlaku&n9ormasi yang dibuat dalam rekam medis sekurang(kurangnya:

    a& identitas pasien%

    b& data kesehatan%

    8& data persalinan%

    d& data bayi yang dilahirkan +pan6ang badan dan berat lahir0%

    e& tindakan dan obat yang diberikan&

    )& Bidan sedapat mungkin memberikan kartu menu6u sehat +KM0 Balita dan KM

    ibu hamil atau Buku K3. yang telah diisi dengan hasil pemeriksaan kepada setiap balita dan

    ibu hamil untuk dibawa pulang&

    & Pelaporan yang dilakukan dengan mengikuti ketentuan program Pemerintah.khususnya

    dalam pelayanan K3 dan KB. Pelaporan ditu6ukan kepadaPuskesmas setempat.

    sebulan sekali&1ata yang dilaporkan minimal meliputi:

    a& 6umlah ibu hamil yang dilayani +K!. K0%

    b& 6umlah persalinan +PN0

    8& 6umlah persalinan abnormal +perdarahan. in9eksi. preeklamsi/eklamsi dangangguan obstetri

    lainnya0%

    d& 6umlah kelahiran%

    !0 lahir hidup

    20 lahir mati

    e& 6umlah ibu yang diru6uk dan kelainannya%

    9& 6umlah ibu hamil. bersalin. ni9as +yang dilayani0 meninggal%

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    26/34

    g& 6umlah bayi baru lahir +- H 2 hari0 yang dilayani%

    h& 6umlah bayi yang dilayani dan 6enis pelayanan yang dilakukan%

    i& 6umlah ibu ni9as yang dilayani&

    6& 6umlah P' yang mendapat pelayanan kontrasepsi dan 6enisnya%

    MENTERI KESEHATAN RI"

    D+. A&HMAD SU'UDI

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    27/34

    6+,l+ I

    Nomor :

    ,ampiran :

    Perihal : ,aporan ,ulusan Pendidikan

    Bidan

    Kepada Gth.

    Kepala 1inas Kesehatan

    PropinsiIIIIIIII

    di

    IIIIIIIII&&&&&&

    Bersama ini kami laporkan lulusan pendidikan bidan *ahun 36aran&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& semester&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    sebagai berikut:

    No& Nama ,ulusan *empat dan

    *anggal ,ahir

    PK 3lamat Keterangan

    IIIIIIIIIII. II 2--&&

    PimpinanIIIII&&

    +IIIIIIIIIIIIIIIII0

    + N a m a 0

    *embusan :

    !& Kepala Badan PP1M Kesehatan. 1epkes $

    2& Kapala Biro Kepegawaian. et6en 1epkes $

    )& Pengurus Pusat katan Bidan ndonesia +B0

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    28/34

    6+,l+ II

    Perihal : Permohonan urat in

    Bidan

    Kepada Gth.

    Kepala 1inas Kesehatan

    Propinsi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    1engan hormat.

    Gang bertanda tangan dibawah ini.

    Nama ,engkap : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    3lamat : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    *empat. tanggal lahir : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    *ahun ,ulusan : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    1engan ini menga6ukan permohonan untuk mendapatkan urat in Bidan +B0&

    ebagai bahan pertimbangan terlampir :

    a& 9otokopi 6aah Bidan%

    b& 9otokopi *ranskrip Nilai 3kademik%

    8& surat keterangan sehat dari dokter%

    d& pas 9oto ukuran = # 8m sebanyak 2 +dua0 lembar%

    1emikian atas perhatian bapak / bu kami u8apkan terima kasih&

    &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    yang memohon.

    &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    29/34

    6+,l+ III

    K4P

    1N3 KAAC3*3N P$4PN

    SURAT I%IN BIDAN 7SIB8

    No&

    Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan $epublik ndonesia Nomor "--/Menkes/K/V/2--2

    tentang $egistrasi dan Praktik Bidan. bahwa kepada :

    Nama : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    *empat/*gl& ,ahir : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&,ulusan : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    1inyatakan telah terda9tar sebagai Bidan pada 1inas Kesehatan Propinsi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& dengan Nomor

    registrasi IIIIIII& dan diberi kewenanganuntuk melakukan peker6aan praktik kebidanan

    di seluruh ndonesia sesuai denganketentuan peraturan perundang(undangan yang berlaku& B

    berlaku sampai dengan tanggal IIIIIIIIII&&

    IIIIIIII&. IIII 2---

    3n& Menteri Kesehatan $

    Kepala 1inas Kesehatan

    PropinsiIIIIIIIIIII

    +IIIIIIIIIIIII&0

    *embusan :

    !& Kepala Badan PP1M Kesehatan. 1epkes $

    2& Kapala Biro Kepegawaian. et6en 1epkes $

    )& Pengurus Pusat katan Bidan ndonesia +B0

    pas9oto

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    30/34

    6+,l+ IV

    Perihal : Permohonan 3daptasi

    Kepada Gth.

    Kepala 1inas Kesehatan

    Propinsi &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    &IIIIIIIIIIIIII

    1i

    IIIIIIIIIIII&&&&&

    1engan hormat.Gang bertanda tangan dibawah ini.

    Nama ,engkap : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    3lamat : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    *empat. tanggal lahir : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    >enis kelamin : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    *empat Pendidikan : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    *ahun ,ulusan : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    1engan ini menga6ukan permohonan untuk melaksanakan adaptasi&

    ebagai bahan pertimbangan terlampir :

    a& enderal Pendidikan*inggi%

    b&

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    31/34

    6+,l+ V

    Perihal : Permohonan urat in

    Praktik Bidan +PB0

    Kepada Gth.

    Kepala 1inas Kesehatan

    Kabupaten/Kota&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    &IIIIIIIIIIIIII

    1i

    IIIIIIIIIII

    1engan hormat.

    Gang bertanda tangan dibawah ini.

    Nama ,engkap : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    3lamat : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    *empat. tanggal lahir : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    >enis kelamin : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    *ahun ,ulusan : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    Nomor B : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    1engan ini menga6ukan permohonan untuk mendapatkan urat in Praktik Bidan +PB0&

    ebagai bahan pertimbangan terlampir :

    a& 9otokopi 6aah Bidan%

    b& 9otokopi B yang masih berlaku%

    8& surat persetu6uan atasan. bila dalam pelaksanaan masa bakti atau sebagai Pegawai

    Negeri atau pegawai pada sarana kesehatan%

    d& surat keterangan sehat dari dokter%

    e& rekomendasi dari organisasi pro9esi%9& pas 9oto ukuran = # 8m sebanyak 2 +dua0 lembar%

    1emikian atas perhatian bapak/bu kami u8apkan terima kasih&

    &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    yang memohon.

    &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    J0 8oret yang tidak perlu

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    32/34

    6+,l+ VI

    Perihal : ,embaran Permintaan 4bat

    Bidan &&&&IIIIIIIIIIIIIIIII&&&& +Nama0

    IIIIIIIIIIIIIIIIIIIII +3lamat0

    IIIIIIIIIIIIIIIIIIIII +Nama Kota0

    B No : IIIIIIIIIIIIIII&&&

    PB No : IIIIIIIIIIIIIII&

    &&IIIIIIIIIIII&&2-I&&

    Gang bertanda tangan dibawah ini Bidan IIIIIIII dalam rangka pemberian

    pelayanan kebidanan mohon kepada 3poteker dapat memberikan kepada IIIIIIIII&&

    +Nama pasien0& 'mur : IIIIIIIII&Berat badan : IIIIII&&obat (obatan

    sebagai berikut :

    !& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    2& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    )& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    & &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    1emikianlah atas perhatian dan ker6asamanya diu8apkan terima kasih&

    +IIIIIIIIIIIII0

    *anda tangan

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    33/34

    6+,l+ VII

    K4P

    1N3 KAAC3*3N K3B'P3*AN/K4*3

    SURAT I%IN PRAKTEK BIDAN 7SIPB8

    No&

    Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan $epublik ndonesia Nomor"--/Menkes/K/V/2--2

    tentang $egistrasi dan Praktik Bidan. yang bertandatangan dibawah ini. Kepala 1inas Kesehatan

    Kabupaten/KotaJ0&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& memberikan in Praktik Bidan pada :

    +Nama0

    *empat/*gl& ,ahir : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    3lamat : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    'ntuk Praktik Bidan di : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    3lamat *empat Praktik Bidan : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    urat in Praktik Bidan +PB0 berlaku sampai dengan tanggal IIIIIIII

    IIIIIIII&. IIII 2--!

    Kepala 1inas Kesehatan

    Kabupaten/Kota&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    +IIIIIIIIIIIII&0

    *embusan :

    !& Kepala 1inas Kesehatan Propinsi

    2& Pengurus katan Bidan ndonesia

    +B0J0 8oret yang tidak perlu

    pas9oto

  • 7/26/2019 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900 a.doc

    34/34

    6+,l+ VIII

    Perihal : Penolakan permohonan urat

    in Praktik Bidan +PB0

    Kepada Gth.

    IIIIIIIIIIIII&

    1i

    IIIIIIIIII&

    ehubungan dengan surat permohonan saudara Nomor IIII&&&&&&&&&&&&&& tanggal I&&&&II&&

    Perihal urat in Praktik Bidan +PB0. setelah dilakukan penilaian atas permohonan tersebut.

    diberitahukan bahwa permohonan saudara tidak dapat disetu6ui karena :

    !& IIIIIIIIIII&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    2& IIIIIIIIIII&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    )& IIIIIIIIIII&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    1emikian untuk dimaklumi&

    IIIIIIIII.IIIIIIIII&&2--!

    Kepala 1inas Kesehatan

    Kabupaten/KotaIIIIIIIIII&&

    +IIIIIIIIIIIIII0

    NPIIIIIII&

    *embusan :

    !& Kepala 1inas Kesehatan Propinsi

    2& 4rganisasi pro9esi

    J0 8oret yang tidak perlu&