KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan...

398
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/115/VI/2002 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN DAN TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 18 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 telah diatur tentang Pendidikan dan Pelatihan untuk memperoleh Sertifikat Kecakapan dan Rating Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3481); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146); 4. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; 5. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen;

Transcript of KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan...

Page 1: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/115/VI/2002

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN DAN TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 18 Keputusan Direktur Jenderal

Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 telah diatur tentang Pendidikan dan Pelatihan untuk memperoleh Sertifikat Kecakapan dan Rating Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan

(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3481);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan

dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang

Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146);

4. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen;

5. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit

Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen;

Page 2: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

2

6. Keputusan Menteri Perhubungan Udara Nomor T.11/2/4–U Tahun 1960 tentang Peraturan-Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 22 Tahun 2002;

7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 24 Tahun 2001

tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 45 Tahun 2001;

8. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor

SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN DAN TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN.

Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Teknisi Elektronika Penerbangan adalah personil penerbangan yang diberi kewenangan melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas elektronika penerbangan;

2. Teknisi Listrik Penerbangan adalah personil penerbangan yang diberi kewenangan melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas listrik penerbangan;

3. Sertifikat Kecakapan (Lisensi) Teknisi Elektronika Penerbangan atau Teknisi Listrik Penerbangan adalah tanda bukti terpenuhinya persyaratan kecakapan teknisi elektronika penerbangan atau teknisi listrik penerbangan;

4. Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan adalah Sertifikat Kecakapan yang diberikan kepada teknisi dengan dasar pendidikan serendah-rendahnya Diploma II dalam bidang teknik elektronika atau yang sederajat;

Page 3: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

3

5. Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan adalah Sertifikat Kecakapan yang diberikan kepada teknisi dengan dasar pendidikan serendah-rendahnya Diploma III dalam bidang teknik elektronika atau yang sederajat;

6. Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan adalah Sertifikat Kecakapan yang diberikan kepada teknisi dengan dasar pendidikan serendah-rendahnya Diploma II dalam bidang teknik listrik atau mekanikal atau yang sederajat;

7. Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan adalah Sertifikat Kecakapan yang diberikan kepada teknisi dengan dasar pendidikan serendah-rendahnya Diploma III dalam bidang teknik listrik atau mekanikal atau yang sederajat;

8. Rating adalah tanda bukti kewenangan melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan atas satu jenis peralatan fasilitas elektronika penerbangan atau listrik penerbangan;

9. Pengoperasian adalah rangkaian kegiatan menyiapkan, menghidupkan, memantau kinerja operasi dan mematikan peralatan;

10. Pemeliharaan adalah rangkaian kegiatan membersihkan, merapikan, memeriksa (berkala, ground check, performance check dan kalibrasi), mengukur parameter, menyetel parameter, memperbaiki dan membuat pelaporan peralatan;

11. Rekomendasi adalah persetujuan untuk melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan;

12. Pendidikan dan pelatihan adalah pendidikan dan pelatihan dalam rangka pemberian sertifikat kecakapan dan rating teknisi elektronika penerbangan dan teknisi listrik penerbangan;

13. Kurikulum pendidikan dan pelatihan adalah jenis dan jumlah mata pelajaran yang harus diberikan dalam proses belajar mengajar untuk mendukung satu jenis kegiatan pendidikan dan pelatihan;

14. Silabus adalah pokok bahasan dari tiap-tiap mata pelajaran yang ada di dalam kurikulum suatu pendidikan dan pelatihan;

Page 4: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4

15. Badan Hukum adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia untuk jangka waktu yang ditentukan dalam anggaran dasar dan dibuat dalam bahasa Indonesia dengan akta notaris, serta melakukan kegiatan usaha yang sesuai dengan maksud dan tujuannya dengan modal dasar memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

16. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

Pasal 2

(1) Teknisi Elektronika Penerbangan atau Teknisi Listrik

Penerbangan yang akan melaksanakan tugas pengoperasian dan/atau pemeliharaan fasilitas elektronika atau listrik penerbangan diwajibkan memiliki Sertifikat Kecakapan dan Rating.

(2) Sertifikat Kecakapan dan Rating sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.

Pasal 3

(1) Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), harus berpedoman pada:

a. kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan; dan b. persyaratan tenaga pendidik.

(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), meliputi teori dan praktek.

Pasal 4 (1) Kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, terdiri dari :

a. untuk teknisi elektronika penerbangan;

1. silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan

untuk memperoleh sertifikat kecakapan ahli elektronika penerbangan;

Page 5: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

5

2. silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh sertifikat kecakapan terampil elektronika penerbangan;

3. silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan

untuk memperoleh rating peralatan elektronika penerbangan.

b. untuk teknisi listrik penerbangan:

1. silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan

untuk memperoleh sertifikat kecakapan ahli listrik penerbangan;

2. silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan

untuk memperoleh sertifikat kecakapan terampil listrik penerbangan;

3. silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan

untuk memperoleh rating peralatan listrik penerbangan.

(2) Kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termuat dalam Lampiran Keputusan ini.

Pasal 5

(1) Persyaratan tenaga pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b, terdiri dari tenaga pendidik bidang umum dan tenaga pendidik bidang teknis.

(2) Tenaga pendidik bidang umum sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), harus memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang penerbangan sipil.

(3) Tenaga pendidik bidang teknis sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), harus memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang:

a. teknik elektronika; b. teknik listrik; c. teknik mekanikal.

Page 6: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

6

Pasal 6

(1) Tenaga pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,

untuk sertifikat kecakapan ahli minimal Strata – 1 atau Diploma IV .

(2) Tenaga pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,

untuk sertifikat kecakapan terampil minimal Diploma III atau sederajat.

(3) Tenaga pendidik bidang teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, wajib memiliki pengalaman bekerja dalam bidang peralatan elektronika dan listrik penerbangan minimal 3 (tiga) tahun.

Pasal 7

Pendidikan dan pelatihan teknisi elektronika penerbangan dan teknisi listrik penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), dapat diselenggarakan oleh:

a. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; atau

b. Badan Hukum yang bergerak dalam bidang penerbangan yang telah mendapat rekomendasi dari Direktur Jenderal.

Pasal 8

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, dapat bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

Pasal 9 (1) Untuk mendapatkan rekomendasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 huruf b, badan hukum mengajukan permohonan secara tertulis kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan:

a. foto kopi akta pendirian perusahaan dan perubahan serta surat pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia;

b. struktur organisasi;

Page 7: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

7

c. daftar tenaga pendidik yang berkualifikasi sesuai jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki;

d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

e. modul pelajaran sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan;

f. daftar fasilitas yang dimiliki sesuai dengan jenis dan jenjang dari pendidikan dan pelatihan yang diselengggarakan;

g. jadwal kegiatan.

(2) Buku pentunjuk tata cara tentang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf d, sekurang-kurangnya meliputi :

a. tata tertib pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; b. mekanisme pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

(3) Daftar fasilitas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)

huruf f, sekurang-kurangnya meliputi :

a. ruang kelas; b. ruang praktek berikut peralatannya; c. ruang administrasi; d. peralatan dan perlengkapan pendukung proses

belajar mengajar. (4) Direktur Jenderal memberikan rekomendasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah permohonan diterima dan dinyatakan lengkap.

(5) Rekomendasi Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), diberikan untuk setiap pendidikan dan pelatihan yang akan diselenggarakan.

Page 8: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

8

Pasal 10

Rekomendasi Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, dicabut apabila penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tidak sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

Pasal 11 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTA Pada Tanggal : 12 JUNI 2002 ________________________________________ DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

SOENARYO Y. NIP. 120038217

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Menteri Perhubungan ; 2. Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan; 3. Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan; 4. Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Perhubungan; 5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; 6. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; 7. Para Kepala Dinas Perhubungan Propinsi; 8. Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Perhubungan Udara; 9. Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia; 10. Para Direktur Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan; 11. Para Kepala Balai Pendidikan dan Latihan Penerbangan; 12. Kepala Balai Elektronika Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; 13. Kepala Balai Kesehatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; 14. Para Kepala Bandar Udara; 15. Direktur Utama PT.(Persero) Angkasa Pura I; 16. Direktur Utama PT.(Persero) Angkasa Pura II. Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum

E. A. SILOOY NIP. 120108003

Page 9: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

Halaman

DAFTAR ISI i

I. SERTIFIKAT KECAKAPAN PERSONIL (SKP)

1. Ahli Sertifikat Kecakapan Ahli Teknisi Elektronika SKP-A / TEP 1

Penerbangan

2. Terampil Sertifikat Kecakapan Terampil Teknisi Elektronika SKP-T / TEP 8

Penerbangan

II. RATING

II.1. FASILITAS ELEKTRONIKA PENERBANGAN

A. KOMUNIKASI PENERBANGAN

1. Ahli Voice Switching Communication System VSCS-A / KKP 15

2. Terampil Voice Switching Communication System VSCS-A / KKP 20

3. Ahli Controller Pilot Data Link Communication CPDLC-A/KKP 25

(CPDLC)

4. Terampil Controller Pilot Data Link Communication CPDLC-A/KKP 28

(CPDLC)

5. Ahli Automatic Message Switching Centre (AMSC) AMSC-A / KKP 31

6. Terampil Automatic Message Switching Centre (AMSC) AMSC-A / KKP 36

7. Ahli Very Hight Frequency Data Link (VHF-DL) VDL-A / KKP 41

8. Terampil Very Hight Frequency Data Link (VHF-DL) VDL-A / KKP 44

9. Ahli Aeronautical Telecommunication Network (ATN) ATN-A / KKP 47

10. Terampil Aeronautical Telecommunication Network (ATN) ATN-A / KKP 50

DAFTAR ISI

i

Page 10: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

11. Ahli Aeronautical Message Handling System (AMHS) AMHS-A / KKP 53

12. Terampil Aeronautical Message Handling System (AMHS) AMHS-A / KKP 56

13. Ahli Integrated Remote Control and Monitoring System IRCMS-A / KKP 59

14. Terampil Integrated Remote Control and Monitoring System IRCMS-A / KKP 64

15. Ahli Very High Frequency and Ground Communication VHF AG-B / KKP 69

System (VHF A/G)

16. Terampil Very High Frequency and Ground Communication VHF AG-B / KKP 75

System (VHF A/G)

17. Ahli Aerodrome Terminal Information System (ATIS) ATIS-B / KKP 81

18. Terampil Aerodrome Terminal Information System (ATIS) ATIS-B / KKP 85

19. Ahli HF Air Ground Communication HF AG-B / KKP 89

20. Terampil HF Air Ground Communication HF AG-B / KKP 93

21. Ahli Very Small Apperture Terminal VSAT-B / KKP 97

22. Terampil Very Small Apperture Terminal VSAT-B / KKP 102

23. Ahli Radio Link RLINK-B / KKP 107

24. Terampil Radio Link RLINK-B / KKP 112

25. Ahli High Frequency Single Side Band ( HF - SSB ) HF-SSB-C / KKP 117

26. Terampil High Frequency Single Side Band ( HF - SSB ) HF-SSB-C / KKP 121

27. Ahli Teleprinter TTY-C / KKP 125

28. Terampil Teleprinter TTY-C / KKP 129

B. NAVIGASI PENERBANGAN

1. Ahli VHF Omnidirectional Range (VOR) VOR-A / KNP 133

ii

Page 11: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

2. Terampil VHF Omnidirectional Range (VOR) VOR-A / KNP 137

3. Ahli Distance Measuring Equipment (DME) DME-A / KNP 141

4. Terampil Distance Measuring Equipment (DME) DME-A / KNP 145

5. Ahli Satellite Navigation System SNS-A / KKP 149

6. Terampil Satellite Navigation System SNS-A / KKP 151

7. Ahli Non Directional Beacon ( NDB ) NDB-C / KNP 153

8. Terampil Non Directional Beacon ( NDB ) NDB-C / KNP 157

C. PENGAMATAN PENERBANGAN

1. Ahli Primary Surveillance Radar System ( PSR ) PSR-A / KPP 161

2. Terampil Primary Surveillance Radar System ( PSR ) PSR-A / KPP 166

3. Ahli Secondary Surveillance Radar System (SSR) SSR-A / KPP 171

4. Terampil Secondary Surveillance Radar System (SSR) SSR-A / KPP 176

5. Ahli Air Traffic Control Automation System ATC AUTO-A / KPP 180

6. Terampil Air Traffic Control Automation System ATC AUTO-A / KPP 184

7. Ahli Aerodreome Surface Detection Equipment System ASDE-A / KPP 189

8. Terampil Aerodreome Surface Detection Equipment System ASDE-A / KPP 191

D. PERALATAN BANTU PENDARATAN

1. Ahli Instrument Landing System/Runway Visual ILS/RVR-A / KPBP 193

Range (ILS/RVR)

2. Terampil Instrument Landing System/Runway Visual ILS/RVR-A / KPBP 197

Range (ILS/RVR)

3. Ahli Satellite Landing System (Differential Global DGPS- A / KPBP 201

Position System)

iii

Page 12: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

Terampil Satellite Landing System (Differential Global DGPS- A / KPBP 203

Position System)

E. PENUNJANG FASILITAS PENERBANGAN

1. Ahli Security Equipment SE-A / KPFP 205

2. Terampil Security Equipment SE-A / KPFP 209

3. Ahli Integrated Security System ISS-A / KPFP 213

4. Terampil Integrated Security System ISS-A / KPFP 217

5. Ahli Centralized Information System CIS-A / KPFP 221

6. Terampil Centralized Information System CIS-A / KPFP 225

7. Ahli Closed Circuit Television & Access Control CCTV&AC-B/KPFP 229

8. Terampil Closed Circuit Television & Access Control CCTV&AC-B/KPFP 233

9. Ahli Integrated Ground Communication System IGCS-B / KPFP 237

10. Terampil Integrated Ground Communication System IGCS-B / KPFP 241

11. Ahli Flight Information Display system FIDS-B / KPFP 245

12. Terampil Flight Information Display system FIDS-B / KPFP 249

13. Ahli Check In System CI- B/ KPFP 253

14. Terampil Check In System CI- B/ KPFP 256

iv

Page 13: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLI TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN

KODE

SKP-A/TEP 120 Jam Pelajaran

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi elektronika penerbangan dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan yang cukup dalam ilmu elektronika dan fasilitas elektronika penerbangan dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Sertifikat Kecakapan tingkat ahli. PERSYARATAN : Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; MANFAAT YANG DIPEROLEH : Memiliki bukti kecakapan dalam bidang elektronika penerbangan tingkat ahli serta kesempatan untuk menempuh Diklat rating.

Page 14: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLI TEKNISI ELEKTRONIKA

PENERBANGAN

A. PENGETAHUAN KEUDARAAN

1) Pembinaan Personil Penerbangan : 8 Jam 2) Hukum Penerbangan (Air Law) : 8 Jam 3) Peraturan Penerbangan (Rule of the Air) : 16 Jam 4) Manajemen LLU : 8 Jam 5) Manajemen Pemeliharaan : 8 Jam 48 jam

B. PENGETAHUAN KHUSUS

1) Pengetahuan Teknik Elektronika : 8 Jam 2) Teknik Digital : 12 Jam 3) Prinsip-Prinsip Pemancar dan Penerima : 8 Jam 4) Pengetahuan Komunikasi Data : 12 Jam 5) Alat-Alat Ukur dan Pengukuran : 8 Jam 6) Fasilitas Elektronika Penerbangan : 24 Jam 72 jam

Page 15: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS DIKLAT SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLITEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

A.

1.

PENGETAHUAN KEUDARAAN Pembinaan Personil Penerbangan

− Agar peserta memahami

tugas pokok dan fungsi Ditjen Hubud

− Agar Peserta memahami ketentuan-ketentuan mengenai angka kredit teknisi penerbangan

− Agar Peserta memahami hak dan kewajiban sbg. teknisi penerbangan

− Sturktur Organisasi dan

tata kerja Ditjen Hubud

− Angka Kredit untuk Jabatan Fungsional Tek-nisi Penerbangan.

− Pembinaan pegawai

(PNS/BUMN) − Etika profesi teknisi

8

-

− UU No. 15 Tahun 1992 − PP. No. 3 Tahun 2001 − PP. No. 16 Tahun 1994 − KM. No. 58 Tahun 1991 − KM. PAN No. 100

Tahun 1988 − Skep Dirjen Hubud No.

SKEP/176/VI/2001

2.

Hukum Penerbangan (Air Law)

Agar Perserta mengetahui dan memahami hukum pener-bangan sipil nasional dan internasional

− Konvensi ICAO − Annexes ICAO − Kedaulatan Negara

8

-

− UU No. 15 Tahun 1992 − Annexes : 10, 11, 14 dan

17 − Konvensi ICAO

3.

Peraturan Penerbangan (Rule of the Air)

Agar Perserta memahami peraturan-peraturan yang ber-kaitan dengan penerbangan sipil

− Keselamatan Penerbangan − Keamanan Penerbangan − Angkutan Udara − Kebandarudaraan

16

-

− PP. No. 40 Tahun 1995 − PP. No. 71 Tahun 1996 − PP. No. 3 Tahun 2001

4.

Manajemen LLU

Agar para peserta mengetahui dan memahami konsep optimasi pemanfaatan ruang udara dan pelayanan keselamatan penerbangan

− Organisasi ruang udara − Pelayanan navigasi pener-

bangan − Konsep CNS/ATM

8

-

-

− ICAO Global Plan − ATS Planning Manual − ATC Master Plan

Indonesia − Konsep Harmonisasi

Page 16: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5. Manajemen Pemeliharaan

Agar peserta memahami ketentuan-ketentuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

− Kebijakan Sistem

Pemeliharaan − Tujuan Program Pemeli-

haraan − Konsepsi Pemeliharaan − Prosedur Pengoperasian

Peralatan − Prosedur pemeliharaan

Peralatan (Jadual Harian, Mingguan, Bulanan, Tri-wulanan, Semesteran dan Tahunan) dan Peng-kalibrasian

− Tingkat Pemeliharaan − Pemeriksaaan Peralatan

8

-

− Prosedur Pemeliharaan

fasilitas elektronika dan listrik

− Skep Dirjen Hubud No. SKEP/40/II/1998

B.

1.

PENGETAHUAN KHUSUS Pengetahuan Teknik Elektronika

Agar peserta memahami dan menerapkan ilmu teknik elektronika.

- Teori Semi Konduktor dan

Dioda - Jenis-jenis Transistor dan

biasing - Amplifier/OP-AMP - Analisa Rangkaian

8

-

- Malvino, Hanafi

Gunawan “Prisip-prinsip Elektronika, Erlangga 1999.

- Pennis Roddy, John Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999.

2.

Teknik Digital

Agar peserta memahami dan menerapkan teknik digital

- Gerbang Logika dan

Aplikasinya - Flip Flop dan multivi-

brator - Register, Converter dan

12

-

- F. Suryanto, “Teknik

Digital” Bina Pustaka 1986.

Page 17: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

Counter - Microprocessor - Analisa Rangkaian

3.

Prinsip prinsip Pemancar dan penerima

Agar peserta memahami dan mampu menganalisis cara kerja pemancar dan penerima dalam sistem

Pemancar - Oscillator - Filter - Modulator - Power Amplifier - Transmission line and

Antenna - Wave Propagation - Aplikasi pemancar Penerima - RF Amplifier dan antenna - Mixer - Oscillator - Intermediate Frequency - Detector/Demodulator - Audio Amplifier - Aplikasi penerima

8

-

- Malvino, Hanafi

Gunawan “Prisip-prinsip Elektronika, Erlangga 1999.

- Pennis Roddy, John Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999.

- Manual book

4.

Pengetahuan Komunikasi Data

Agar peserta memahami dan menerapkan pengetahuan komunikasi data

- Teori Dasar Komunikasi - Dasar dasar Komputer - Sistem Jaringan - Media Transmisi. - Protocol/Interface - Operating System - Aplikasi Sistem

Komunikasi Data

12

- Pennis Roddy, John

Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999.

Page 18: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5.

Alat Alat Ukur dan pengukuran

Agar peserta memahami dan dapat menggunakan alat-alat ukur dengan benar

- Multi meter - Oscilloscope - Signal Generator - Frequency Counter - Logic Analyzer - Power Meter - Spectrum Analyzer - Vector Voltmeter

8

- Dr. Soedjana Sapiie, Dr.

Osamu Nishino, “Pengukuran dan Alat-Alat Ukur Listrik” ,PT. Pradnya Paramita 1979

- Manual book

6.

Fasilitas Elektronika penerbangan

Agar peserta memahami dan mampu menganalisis cara kerja fasilitas elektronika penerbangan serta kriteria penempatan peralatan

Komunikasi penerbangan - VHF - HF - AMSC dan Teleprinter - Data Link - Recording System - Sistem Transmisi - ATIS - CPDLC - VSCS - ATN - AMHS - Radio Link - VSAT Navigasi dan Pengamatan - NDB - VOR/DME - ILS - PSR - SSR - ATC Automation - ASDE

24

-

- Annex 10 Volume I, II,

III, IV dan V - Annex 17 - ATN SNPS - CNS/ATM in Indonesia

development, Pokja CNS 2001

Page 19: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- GNSS Elektronika Bandara - Security Equipment - Integrated Security System - CCTV - FIDS - CIS - IGCS

Page 20: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN

KODE

SKP-T/TEP 120 Jam Pelajaran

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi elektronika penerbangan dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan yang cukup dalam ilmu elektronika dan fasilitas elektronika penerbangan dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Sertifikat Kecakapan tingkat terampil. PERSYARATAN : Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; MANFAAT YANG DIPEROLEH : Memiliki bukti kecakapan dalam bidang elektronika penerbangan tingkat terampil serta kesempatan untuk menempuh Diklat rating.

Page 21: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL TEKNISI

ELEKTRONIKA PENERBANGAN

A. PENGETAHUAN KEUDARAAN

1) Pembinaan Personil Penerbangan : 8 Jam 2) Hukum Penerbangan (Air Law) : 8 Jam 3) Peraturan Penerbangan (Rule of the Air) : 16 Jam 4) Manajemen LLU : 8 Jam 5) Manajemen Pemeliharaan : 8 Jam 48 jam

B. PENGETAHUAN KHUSUS

1) Pengetahuan Teknik Elektronika : 8 Jam 2) Teknik Digital : 12 Jam 3) Prinsip-Prinsip Pemancar dan Penerima : 8 Jam 4) Pengetahuan Komunikasi Data : 12 Jam 5) Alat-Alat Ukur dan Pengukuran : 8 Jam 6) Fasilitas Elektronika Penerbangan : 24 Jam 72 jam

Page 22: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS DIKLAT SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

A.

1.

PENGETAHUAN KEUDARAAN Pembinaan Personil Penerbangan

− Agar peserta memahami

tugas pokok dan fungsi Ditjen Hubud

− Agar Peserta memahami ketentuan-ketentuan mengenai angka kredit teknisi penerbangan

− Agar Peserta memahami hak dan kewajiban sbg. teknisi penerbangan

− Sturktur Organisasi dan

tata kerja Ditjen Hubud

− Angka Kredit untuk Jabatan Fungsional Tek-nisi Penerbangan.

− Pembinaan pegawai

(PNS/BUMN) − Etika profesi teknisi

8

-

− UU No. 15 Tahun 1992 − PP. No. 3 Tahun 2001 − PP. No. 16 Tahun 1994 − KM. No. 58 Tahun 1991 − KM. PAN No. 100

Tahun 1988 − Skep Dirjen Hubud No.

SKEP/176/VI/2001

2.

Hukum Penerbangan (Air Law)

Agar Perserta mengetahui dan memahami hukum pener-bangan sipil nasional dan internasional

− Konvensi ICAO − Annexes ICAO − Kedaulatan Negara

8

-

− UU No. 15 Tahun 1992 − Annexes : 10, 11, 14 dan

17 − Konvensi ICAO

3.

Peraturan Penerbangan (Rule of the Air)

Agar Perserta memahami peraturan-peraturan yang ber-kaitan dengan penerbangan sipil

− Keselamatan Penerbangan − Keamanan Penerbangan − Angkutan Udara − Kebandarudaraan

16

-

− PP. No. 40 Tahun 1995 − PP. No. 71 Tahun 1996 − PP. No. 3 Tahun 2001

4.

Manajemen LLU

Agar para peserta mengetahui dan memahami konsep optimasi pemanfaatan ruang udara dan pelayanan keselamatan penerbangan

− Organisasi ruang udara − Pelayanan navigasi pener-

bangan − Konsep CNS/ATM

8

-

− ICAO Global Plan − ATS Planning Manual − ATC Master Plan

Indonesia − Konsep Harmonisasi

Page 23: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5. Manajemen Pemeliharaan

Agar peserta memahami ketentuan-ketentuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

− Kebijakan Sistem

Pemeliharaan − Tujuan Program Pemeli-

haraan − Konsepsi Pemeliharaan − Prosedur Pengoperasian

Peralatan − Prosedur pemeliharaan

Peralatan (Jadual Harian, Mingguan, Bulanan, Tri-wulanan, Semesteran dan Tahunan) dan Peng-kalibrasian

− Tingkat Pemeliharaan − Pemeriksaaan Peralatan

8

-

− Prosedur Pemeliharaan

fasilitas elektronika dan listrik

− Skep Dirjen Hubud No. SKEP/40/II/1998

B.

1.

PENGETAHUAN KHUSUS Pengetahuan Teknik Elektronika

Agar peserta mengetahui dan memahami ilmu dasar teknik elektronika

- Teori Semi Konduktor dan

Dioda - Jenis-jenis Transistor dan

biasing - Amplifier/OP-AMP

8

-

1. Malvino, Hanafi

Gunawan “Prisip-prinsip Elektronika, Erlangga 1999.

2. Pennis Roddy, John Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999.

2.

Teknik Digital

Agar peserta mengetahui dan memahami teknik digital

- Gerbang Logika dan

Aplikasinya - Flip Flop dan multivi-

brator - Register, Converter dan

12

-

1. F. Suryanto, “Teknik

Digital” Bina Pustaka 1986.

Page 24: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

Counter - Microprocessor

3. Prinsip prinsip Pemancar dan penerima

Agar peserta mengetahui dan memahami sistem kerja pemancar dan penerima

Pemancar - Oscillator - Filter - Modulator - Power Amplifier - Transmission line and

Antenna - Wave Propagation Penerima - RF Amplifier dan antenna - Mixer - Oscillator - Intermediate Frequency - Detector/Demodulator - Audio Amplifier

8

-

1. Malvino, Hanafi

Gunawan “Prisip-prinsip Elektronika, Erlangga 1999.

2. Pennis Roddy, John Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999.

3. Manual book

4.

Pengetahuan Komunikasi Data

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan komunikasi data

- Teori Dasar Komunikasi - Dasar dasar Komputer - Sistem Jaringan - Media Transmisi. - Protocol/Interface - Operating System

12

1. Pennis Roddy, John

Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999.

5.

Alat Alat Ukur dan pengukuran

Agar peserta mengetahui dan memahami cara kerja alat ukur serta dapat melakukan pengukuran dengan benar

- Multi meter - Oscilloscope - Signal Generator - Frequency Counter - Logic Analyzer

8

1. Dr. Soedjana Sapiie, Dr.

Osamu Nishino, “Pengukuran dan Alat-Alat Ukur Listrik” ,PT. Pradnya Paramita 1979

Page 25: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- Power Meter - Spectrum Analyzer - Vector Voltmeter

2. Manual book

6.

Fasilitas Elektronika penerbangan

Agar peserta mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja fasilitas elektronika penerbangan

Komunikasi penerbangan - VHF - HF - AMSC dan Teleprinter - Data Link - Recording System - Sistem Transmisi - ATIS - CPDLC - VSCS - ATN - AMHS - Radio Link - VSAT Navigasi dan Pengamatan - NDB - VOR/DME - ILS - PSR - SSR - ATC Automation - ASDE - GNSS

24

-

1. Annex 10 Volume I, II,

III, IV dan V 2. Annex 17 3. ATN SNPS 4. CNS/ATM in Indonesia

development, Pokja CNS 2001

Page 26: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

Elektronika Bandara - Security Equipment - Integrated Security System - CCTV - FIDS - CIS - IGCS

Page 27: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

VOICE SWITCHING COMMUNICATION SYSTEM ( VSCS )

KODE:

VSCS -A/KKP

284 Jam Pelajaran Teori : 120 Jam Praktek : 164 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN VSCS adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan antara operator dengan Tranceiver (A/G Communication) dan antara operator dengan operator stasiun lain (Ground to Ground Communication) melalui media komunikasi untuk menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VSCS wajib mengikuti pendidIkan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VSCS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VSCS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VSCS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 28: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI : VOICE SWITCHING COMMUNICATION SYSTEM (VSCS)

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait.

VSCS-A/A/1 24

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.

VSCS-A/A/2 48

3 Prosedur Pengoperasian .

VSCS-A/A/3 16

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

VSCS-A/A/4 24

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.

VSCS-A/A/5 140

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

VSCS-A/A/6 8

24

Page 29: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI VSCS

JAMPEL NO MATA PELAJARAN (TOPIK )

TUJUAN POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1

Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

• Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar teknis fungsi dari peralatan

• Fungsi/kegunaan peralatan . • Teori penunjang meliputi ; Ø Komunikasi Radio

Penerbangan. ( band frequency,AFS,AMS). Ø Teori Komunikasi data Ø Perangkat Komunikasi

data Ø Media Komunikasi Ø Protocol/Interface Ø Topologi Jaringan.

• Dokumen terkait

4 16 4

- Annex 10 Volume…….

2 Teknik Peralatan. a. Teori rinci

b. Blok diagram . c. Rencana Instalasi

Agar peserta mengerti dan memahami konsep dan cara kerja peralatan secara rinci.

• Blok Diagram VSCS dan Fungsi tiap blok meliputi ; Ø Switching node. Ø Analog Line Card. Ø Switch Card Ø Switch Distribution Card. Ø Interface Card Ø Position Terminal Unit. Ø Power Supply

16

Page 30: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

• Prinsip Kerja Voice/Radio Switching meliputi ; Ø Prinsip kerja VSCSSistem

Inter connection. Ø Prinsip Kerja Analog Line

Card. Ø Switching Sysyem dan

Interface. Ø Terminal Unit. Ø Power Supply.

• Perencanaan instalasi peralatan.

.

24 8

3 Prosedur Pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.

• Pengoperasian secara Hardware meliputi ; Ø Interkoneksi system &

peripheral Ø Menghidupkan Ø Mematikan Ø Memindahkan sistem

8

• Pengoperasian secara software meliputi ; Ø Menghidupkan/restart. Ø Mematikan . Ø Memindahkan Ø Check status system Ø Create Channel Ø Staus OK.

8

Annex 10, volume III

Page 31: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Sistem pemeliharaan; a. Pemeliharaan

pencegahan. b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan AMSC sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check.

• Pemeliharaan Perbaikan Ø Perbaikan Sistem

Hardwaremeliputi ; ( CPU, Switching System dan Interface,Analog Line ard Terminal,Auotomatic Change over Unit,LAN

• Perbaikan sistem Software ; Ø Operating System Ø Aplication System

4

12 8

5 Praktek a. Pengoperasian .dan

pemeliharaan peralatan b. Trouble Shooting dan

Analisis sistem .

Agar peserta dapat memiliki keahlian dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

• Praktek pengoperasian. • Praktek Penggunaan alat ukur. • Praktek pemeliharaan

Peralatan. • Trouble Shooting dan analysis

sistem Peralatan • Praktek Kerja Lapangan

12 24 24

48

32

6 Ujian/Evaluasi. a. Praktek. b. Teori

Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta

• Ujian teori. • Ujian praktek

.

8 24

Page 32: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

VOICE SWITCHING COMMUNICATION SYSTEM ( VSCS )

KODE:

VSCS-A/KKP

216 Jam Pelajaran Teori : 84 Jam Praktek : 132 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN VSCS adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan antara operator dengan Tranceiver (A/G Communication) dan antara operator dengan operator stasiun lain (Ground to Ground Communication) melalui media komunikasi untuk menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VSCS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VSCS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VSCS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VSCS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 33: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL : VOICE SWITCHING COMMUNICATION SYSTEM (VSCS)

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.

VSCS-A/T//1 16

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi

VSCS-A/T/2 32

3 Prosedur Pengoperasian .

VSCS-A/T/3 12

4

Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.

VSCS-A/T/4 16

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan f. Praktek kerja Lapangan

VSCS-A/T/5 108

6 Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek

VSCS-A/T/6 8

24

Page 34: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL VSCS

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

(TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR

DAFTAR PUSTAKA

1

Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

• Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar teknis fungsi dari peralatan

• Fungsi/kegunaan peralatan . • Teori penunjang meliputi ; Ø Komunikasi Radio

Penerbangan. ( band frequency,AFS,AMS). Ø Teori Komunikasi data Ø Ø Media Komunikasi Ø Protocol/Interface Ø Topologi Jaringan.

• Dokumen terkait

4 8 4

- Annex 10 Volume…….

2 Teknik Peralatan. a. Teori rinci

b. Blok diagram .

Agar peserta mengerti dan memahami konsep dan cara kerja peralatan secara rinci.

• Blok Diagram VSCS dan Fungsi tiap blok meliputi ; Ø Switching node. Ø Analog Line Card. Ø Switch Card Ø Switch Distribution Card. Ø Interface Card Ø Position Terminal Unit. Ø Power Supply

16

Page 35: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

• Prinsip Kerja Voice/Radio Switching meliputi ; Ø Prinsip kerja VSCSSistem

Inter connection. Ø Prinsip Kerja Analog Line

Card. Ø Switching Sysyem dan

Interface. Ø Terminal Unit. Ø Power Supply.

.

16

3 Prosedur Pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.

• Pengoperasian secara Hardware meliputi ; Ø Interkoneksi system &

peripheral Ø Menghidupkan Ø Mematikan Ø Memindahkan sistem

4

• Pengoperasian secara software meliputi ; Ø Menghidupkan/restart. Ø Mematikan . Ø Memindahkan Ø Check status system Ø Create Channel Ø Staus OK.

8

Annex 10, volume III

Page 36: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Sistem pemeliharaan; a. Pemeliharaan

pencegahan. b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan AMSC sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check.

• Pemeliharaan Perbaikan Ø Perbaikan Sistem

Hardwaremeliputi ; ( CPU, Switching System dan Interface,Analog Line ard Terminal,Auotomatic Change over Unit,LAN

• Perbaikan sistem Software ; Ø Operating System Ø Aplication System

8 4 4

5 Praktek a. Pengoperasian .dan

pemeliharaan peralatan b. Trouble Shooting dan

Analisis sistem .

Agar peserta dapat memiliki keahlian dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

• Praktek pengoperasian. • Praktek Penggunaan alat ukur. • Praktek pemeliharaan

Peralatan. • Trouble Shooting dan analysis

sistem Peralatan • Praktek Kerja Lapangan

8 12 8

32

24

6 Ujian/Evaluasi. a. Praktek. b. Teori

Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta

• Ujian teori. • Ujian praktek

.

8 24

Page 37: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

AUTOMATIC MESSAGE SWITCHING CENTRE ( AMSC )

KODE:

AMSC-A/KKP

288 Jam Pelajaran Teori : 120 Jam Praktek : 168 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Automatic Message Switching Centre ( AMSC ) adalah suatu peralatan yang berfungsi memproses pengiriman, penerimaan serta penyimpan berita- berita penerbangan secara otomatis antar stasiun penerbangan ( Bandara ) sesuai dengan persyaratan internasional dalam format Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN) Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan AMSC perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Automatic Message Switching System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AMSC serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AMSC, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 38: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI AMSC

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait

AMSC-A/A /1 16

2

Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan b. Block diagram. c. Rencana Instalasi

AMSC-A/A /2 56

3 Prosedur Pengoperasian .

AMSC-A/A /3 16

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

AMSC-A/A /4 24

5 Praktek a. Pengoperasian . b. Pemeliharaan Pencegahan . c . Trouble Shooting. d. Praktek kerja lapangan

AMSC-A/A /5

146

6 Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek

AMSC-A/A /6 8

24

Page 39: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI AMSC

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

(TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1

Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

• Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar teknis fungsi dari peralatan

• Fungsi/kegunaan peralatan . • Teori Penunjang meliputi ; Ø Teori dasar Komputer. Ø Komunikasi data. Ø Topologi AFTN. Ø Protocol/Interface.

• Dokumen terkait:

4 8 4

- Annex 10 Volume II ( Communication Procedure ) - Manual on

the planning and Engineering of the Aeronautical Fixed Telecommu nication Network.

2

Teknik Peralatan. a. Teori rinci

b. Blok diagram . c. Rencana Instalasi

Agar peserta mengerti dan memahami konsep dan cara kerja peralatan secara rinci.

• Teori Operasi dan Blok diagram.

• Sistem Hard Ware ; ( CPU,I/O,ACM,ACU,.

Line Interface ,jaringan ). • Sistem Software ; Ø Operating System. Ø Flow Chart. Perangkat Lunak

AMSC. Ø Management Operasi

Sistem AMSC. • Perencanaan instalasi

peralatan. .

8

16

24 8

Page 40: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

3 Prosedur Pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.

• Pengoperasian secara hardware meliputi ; Ø Interkoneksi Sistem dan

peripheral . Ø Menghidupkan dan

mematikan. Ø Change over. .

4

• Pengoperasian secara software meliputi ; Ø Menghidupkan / restart . Ø Mematikan. Ø Change Over Ø Status System. Ø Create Line. Ø Status Line. Ø Setting Parameter Line. Ø Modifikasi Line.

• Pengoperasian terminal AFTN meliputi ; Ø Interkoneksi. Ø Menghidupkan. Ø Setting Parameter. Ø Mematikan.

8 4

Page 41: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Sistem pemeliharaan; a. Pemeliharaan

pencegahan. b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan AMSC sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check.

• Pemeliharaan Perbaikan Sistem Hardware meliputi ; ( CPU.I/O.,ACM,ACU,Line Interface.,Jaringan.). • Pemeliharaan Sotware ;

Ø Rekonfigurasi. Ø Reinstalasi

8 8 8

5 Praktek a. Pengoperasian .dan

pemeliharaan peralatan b. Trouble Shooting dan

Analisis sistem .

Agar peserta dapat memiliki keahlian dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

• Praktek pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

• Trouble Shooting dan Analysis sistem peralatan.

• Praktek Kerja lapangan

32

72

32

6 Ujian/Evaluasi. a. Praktek. b. Teori

Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta

a. Ujian teori. b. Ujian Praktek.

8 32

Page 42: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

AUTOMATIC MESSAGE SWITCHING CENTRE ( AMSC )

KODE:

AMSC-A/KKP

208 Jam Pelajaran Teori : 78 Jam Praktek : 130 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Automatic Message Switching Centre ( AMSC ) adalah suatu peralatan yang berfungsi memproses pengiriman, penerimaan serta penyimpan berita- berita penerbangan antar stasiun penerbangan ( Bandara ) sesuai dengan persyaratan internasional dalam format Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan AMSC perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AMSC dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AMSC serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AMSC sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 43: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL AMSC

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori Penunjang

c. Dokumen Terkait

AMSC-A/T /1 12

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan b. Block diagram.

AMSC-A/T /2 30

3 Prosedur Pengoperasian .

AMSC-A/T /3 12

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

AMSC-A/T /4 16

5 Praktek a. Pengoperasian. b Pemeliharaan Pencegahan . c. Trouble Shooting d. Praktek kerja Lapangan

AMSC-A/T /5

106

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

AMSC-A/T /6 8

24

Page 44: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL AMSC

JAMPEL NO MATA PELAJARAN (TOPIK )

TUJUAN POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1

Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

• Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar teknis fungsi dari peralatan

• Fungsi/kegunaan peralatan . • Teori Penunjang meliputi ; Ø Teori dasar Komputer. Ø Komunikasi data. Ø Topologi AFTN. Ø Protocol/Interface.

• Dokumen terkait:

2 8 2

- Annex 10 Volume II ( Communication Procedure ).

- Manual on the planning and engineering of the Aeronautical Telecommunication Network.

- Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan

2

Teknik Peralatan. a. Teori rinci

b. Blok diagram . c. Rencana Instalasi

Agar peserta mengerti dan memahami konsep dan cara kerja peralatan secara rinci.

• Teori Operasi dan Blok diagram.

• Sistem Hard Ware ; ( CPU,I/O,ACM,ACU,.

Line Interface ,jaringan ). • Sistem Software ; Ø Operating System. Ø Flow Chart. Perangkat Lunak

AMSC. Ø Management Operasi

Sistem AMSC.

4

12

12 8

Page 45: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

3 Prosedur Pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.

• Pengoperasian secara hardware meliputi ; Ø Interkoneksi Sistem dan

peripheral . Ø Menghidupkan dan

mematikan. Ø Change over. .

4

• Pengoperasian secara software meliputi ; Ø Menghidupkan / restart . Ø Mematikan. Ø Change Over Ø Status System. Ø Create Line. Ø Status Line. Ø Setting Parameter Line. Ø Modifikasi Line.

• Pengoperasian terminal AFTN meliputi ; Ø Interkoneksi. Ø Menghidupkan. Ø Setting Parameter. Ø Mematikan.

4 4

Annex 10, volume III

Page 46: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Sistem pemeliharaan; a. Pemeliharaan

pencegahan. b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan AMSC sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check.

• Pemeliharaan Perbaikan Sistem Hardware meliputi ; ( CPU.I/O.,ACM,ACU,Line Interface, Jaringan.). • Pemeliharaan Sotware ;

Ø Rekonfigurasi. Ø Reinstalasi

4 8 4

5 Praktek a. Pengoperasian .dan

pemeliharaan peralatan b. Trouble Shooting dan

Analisis sistem .

Agar peserta dapat memiliki keahlian dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

• Praktek pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

• Trouble Shooting dan Analysis sistem peralatan.

• Praktek Kerja lapangan

44

32

32

6 Ujian/Evaluasi. a. Praktek. b. Teori

Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta

a. Ujian teori. b. Ujian Praktek.

8 24

Page 47: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

CONTROLLER PILOT DATA LINK COMMUNICATION ( CPDLC )

KODE:

CPDLC -A/KKP

300 Jam Pelajaran Teori : 130 Jam Praktek : 170 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN CPDLC adalah salah satu aplikasi ATN yang digunakan untuk komunikasi antara petugas pemandu lalu lintas udara dan pilot dengan menggunakan sarana komunikasi data (A/G Communications) dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara sistem CPDLC wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CPDLC dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan sistem CPDLC serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan sistem aplikasiCPDLC, sehingga selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 48: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI : CONTROLLER PILOT DATA LINK COMMUNICATION ( CPDLC)

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI

PRAKTEK

1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait.

CPDLC-A/A/1 24

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.

CPDLC-A/A/2 48

3 Prosedur Pengoperasian .

CPDLC-A/A/3 16

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

CPDLC-A/A/4 26

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.

CPDLC-A/A/5 138

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

CPDLC-A/A/6 16

32

JUMLAH 130 170

Page 49: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI CPDLC (sedang dalam pengembangan)

Page 50: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING CONTROLLER PILOT DATA LINK

COMMUNICATION ( CPDLC )

KODE:

CPDLC -A/KKP 230 Jam Pelajaran Teori : 98 Jam

Praktek : 132 Jam I

II

III

IV

PENDAHULUAN CPDLC adalah salah satu aplikasi ATN yang digunakan untuk komunikasi antara petugas pemandu lalu lintas udara dengan pilot dengan menggunakan sarana komunikasi data (A/G Communications) dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara sistem CPDLC wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CPDLC dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan sistem CPDLC serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan sistem aplikasi CPDLC, sehingga selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 51: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL : CONTROLLER PILOT DATA LINK COMMUNICATION (CPDLC)

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.

CPDLC-A/T//1 16

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi

CPDLC-A/T/2 46

3 Prosedur Pengoperasian .

CPDLC-A/T/3 12

4

Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.

CPDLC-A/T/4 16

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan f. Praktek kerja Lapangan

CPDLC-A/T/5 108

6 Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek

CPDLC-A/T/6 8

24

TOTAL 98 132

Page 52: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL CPDLC (sedang dalam pengembangan)

Page 53: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

VERY HIGHT FREQUENCY DATA LINK ( VHF-DL )

KODE:

VDL -A/KKP

300 Jam Pelajaran Teori : 130 Jam Praktek : 170 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN VHF-DL adalah pelayanan komunikasi data yang menggunakan peralatan radio komunikasi dengan frekuensi sangat tinggi (Very High Frequency-VHF) antara Petugas ATS dengan Pilot di pesawat udara (A/G Communications) dan merupakan salah satu media jaringan A/G ATN dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VHF-DL wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VHF-DL dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VHF-DL serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VHF-DL, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 54: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI : VERY HIGHT FREQUENCY DATA LINK ( VHF-DL)

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait.

VDL -A/A/1 24

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.

VDL -A/A/2 48

3 Prosedur Pengoperasian .

VDL -A/A/3 16

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

VDL -A/A/4 26

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.

VDL -A/A/5 138

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

VDL -A/A/6 16

32

JUMLAH 130 170

Page 55: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI VHF DL (sedang dalam pengembangan)

Page 56: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

VERY HIGHT FREQUENCY DATA LINK ( VHF-DL )

KODE:

VDL -A/KKP

230 Jam Pelajaran Teori : 98 Jam Praktek : 132 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN VHF-DL adalah pelayanan komunikasi data yang menggunakan peralatan radio komunikasi dengan frekuensi sangat tinggi (Very High Frequency-VHF) antara Petugas ATS dengan Pilot di pesawat udara (A/G Communications) dan merupakan salah satu media jaringan A/G ATN dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VHF-DL wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VHF-DL dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VHF-DL serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VHF-DL, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 57: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL : VERY HIGHT FREQUENCY DATA LINK (VHF-DL)

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.

VDL-A/T//1 16

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi

VDL-A/T/2 46

3 Prosedur Pengoperasian .

VDL -A/T/3 12

4

Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.

VDL -A/T/4 16

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan f. Praktek kerja Lapangan

VDL -A/T/5 108

6 Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek

VDL -A/T/6 8

24

TOTAL 98 132

Page 58: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL VHF DL (sedang dalam pengembangan)

Page 59: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION NETWORK

( ATN )

KODE:

ATN -A/KKP

300 Jam Pelajaran Teori : 130 Jam Praktek : 170 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN ATN adalah jaringan komunikasi yang merupakan rangkaian/kombinasi peralatan yang digunakan untuk komunikasi data penerbangan, baik untuk komunikasi dengan pesawat (A/G Communications) maupun antar stasiun stasiun lain (Ground to Ground Communications) dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara sistem ATN wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ATN dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan sistem ATN serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan sistem ATN, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 60: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI : AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION NETWORK (ATN)

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait.

ATN-A/A/1 24

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.

ATN-A/A/2 48

3 Prosedur Pengoperasian .

ATN-A/A/3 16

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

ATN-A/A/4 26

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.

ATN-A/A/5 138

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

ATN-A/A/6 16

32

JUMLAH 130 170

Page 61: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI ATN (sedang dalam pengembangan)

Page 62: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION NETWORK

( ATN )

KODE:

ATN -A/KKP

230 Jam Pelajaran Teori : 98 Jam Praktek : 132 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN ATN adalah jaringan komunikasi yang merupakan rangkaian/kombinasi peralatan yang digunakan untuk komunikasi data penerbangan, baik untuk komunikasi dengan pesawat (A/G Communications) maupun antar stasiun stasiun lain (Ground to Ground Communications) dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara sistem ATN wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ATN dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan sistem ATN serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan sistem ATN, sehingga selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 63: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL : AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION NETWORK (ATN)

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.

ATN-A/T//1 16

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi

ATN -A/T/2 46

3 Prosedur Pengoperasian .

ATN -A/T/3 12

4

Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.

ATN -A/T/4 16

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan f. Praktek kerja Lapangan

ATN-A/T/5 108

6 Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek

ATN-A/T/6 8

24

TOTAL 98 132

Page 64: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL ATN (sedang dalam pengembangan)

Page 65: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

AERONAUTICAL MESSAGE HANDLING SYSTEM ( AMHS)

KODE:

AMHS -A/KKP

300 Jam Pelajaran Teori : 130 Jam

Praktek : 170 Jam I

II

III

IV

PENDAHULUAN AMHS adalah suatu sub jaringan ATN yang merupakan jaringan komunikasi data penerbangan antar stasiun (Ground to Ground Communications) yang berfungsi sebagai network dan switching untuk berbagai alamat dan aplikasi dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AMHS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AMHS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AMHS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AMHS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 66: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI : AERONAUTICAL MESSAGE HANDLING SYSTEM (AMHS)

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait.

AMHS-A/A/1 24

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.

AMHS-A/A/2 48

3 Prosedur Pengoperasian .

AMHS-A/A/3 16

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

AMHS-A/A/4 26

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.

AMHS-A/A/5 138

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

AMHS-A/A/6 16

32

JUMLAH 130 170

Page 67: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI AMHS (sedang dalam pengembangan)

Page 68: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

AERONAUTICAL MESSAGE HANDLING SYSTEM ( AMHS )

KODE:

AMHS -A/KKP

230 Jam Pelajaran Teori : 98 Jam Praktek : 132 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN AMHS adalah suatu sub jaringan ATN yang merupakan jaringan komunikasi data penerbangan antar stasiun (Ground to Ground Communication) yang berfungsi sebagai network dan switching untuk berbagai alamat dan aplikasi dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AMHS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AMHS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AMHS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AMHS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 69: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL : AERONAUTICAL MESSAGE HANDLING SYSTEM (AMHS)

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.

AMHS -A/T//1 16

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi

AMHS-A/T/2 46

3 Prosedur Pengoperasian .

AMHS-A/T/3 12

4

Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.

AMHS -A/T/4 16

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan f. Praktek kerja Lapangan

AMHS -A/T/5 108

6 Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek

AMHS-A/T/6 8

24

TOTAL 98 132

Page 70: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL AMHS (sedang dalam pengembangan)

Page 71: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

INTEGRATED REMOTE CONTROL AND MONITORING SYSTEM

KODE:

IRCMS-A/KKP

288 Jam Pelajaran Teori : 120 Jam Praktek : 168 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Integrated Remote Control and Monitoring System ( IRCMS ) adalah suatu peralatan yang digunakan untuk pengendalian dan pemantauan secara terintegrasi peralatan-peralatan penunjang keselamatan penerbangan (Telekomunikasi, Navigasi dan Listrik) guna menunjang efektifitas dan efisiensi ( kelancaran ) dalam operasional pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan IRCMS perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating IRCMS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan IRCMS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas IRCMS sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 72: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI IRCMS

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi. b. Teori penunjang. c. Dokumen Terkait

IRCMS-A/A /1 24

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci.Peralatan. b. Blok diagram. c. Perencanaan instalasi

IRCMS-A/A /2 48

3 Prosedur Pengoperasian .

IRCMS-A/A /3 16

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan.

IRCMS-A/A /4 24

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan Alat Ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting e. Analisa sistem

IRCMS-A/A /5 144

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

IRCMS-A/A /6 8

24

Page 73: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI INTEGRATED REMOTE CONTROL AND MONITORING SYSTEM ( IRCMS )

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN ( TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR

DAFTAR PUSTAKA

1 Teori umum peralatan ; a. Fungsi b. Teori Penunjang. c. Dokumen terkait

Agar peserta memahami dasar teknis Peralatan IRCMS.

• Fungsi /kegunaan peralatan. • Teori penunjang ;

- Komunikasi Data - Perangkat Komunikasi

- Media Komunikasi - Protocol - Jaringan - Mode Komunikasi.

• Dokumen terkait

4 16 4

2 Teknik peralatan a. Teori rinci

peralatan. b. Blok diagram.

Agar peserta memahami sistem peralatan .

• Teori Operasi dan Blok diagram.

• Sistem hardware meliputi ; Ø Sistem server. Ø Supervisory. Ø Terminal. Ø Jaringan. Ø Interface. Ø Sistem monitoring

• Sistem Software meliputi ; Ø Operating System. Ø Flowchart/Diagram alur

perangkat Lunak

• Management Operasi IRCMS. • Rencana Instalasi

16 8 8 8 8

Page 74: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

3 Prosedur pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar

• Pengoperasian secara hardware meliputi ; Ø Interkoneksi Sistem dan

peripheral . Ø Menghidupkan Ø Mematikan Ø Change over.

• Pengoperasian secara software meliputi; Ø Mnghidupkan / restart. Ø Mematikan Ø Change Over. Ø Status System Ø Status Line. Ø Create Line dan Setting Ø Parameter line

•• Pengoperasian terminal meliputi Ø Interkoneksi. Ø Menghidupkan Ø Setting Parameter Ø Mematikan

4 8 4

4 Pemeliharaan a.Pemeliharaan pencegahan. b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta mema hami konsep pemeli haraan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan Ø Pemeliharaan berkala Ø Performance Check

• Pemeliharaan Perbaikan meliputi ;

Sistem hardware ( Sistem server,Supervisory,terminal, jaringan,line interface)

• Perbaikan software; Ø Rekonfigurasi Ø Reinstalasi

4 8

12

Page 75: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat

ukur c. Pemeliharaan

pencegahan d. Trouble shooting

• Praktek pengoperasian. • Praktek penggunaan Alat Ukur. • Praktek pemeliharaan peralatan. • Trouble shooting dan analisis

sistem peralatan. • Praktek Kerja lapangan

16 24 24 48

32

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

• Ujian Teori • Ujian Praktek

8 24

Page 76: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

INTEGRATED REMOTE CONTROL AND MONITORING SYSTEM ( IRCMS )

KODE:

IRCMS-A/KKP

210 Jam Pelajaran Teori : 82 Jam Praktek : 128Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Integrated Remote Control and Monitoring System ( IRCMS ) adalah suatu peralatan yang digunakan untuk pengendalian dan pemantauan secara terintegrasi peralatan-peralatan penunjang keselamatan penerbangan (Telekomunikasi, Navigasi dan Listrik) guna menunjang efektifitas dan efisiensi ( kelancaran )dalam operasional pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan IRCMS perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating IRCMS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan IRCMS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas IRCMS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 77: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL IRCMS

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait

IRCMS-A/T /1 16

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Blok diagram.

IRCMS-A/T /2 32

3 Prosedur Pengoperasian .

IRCMS-A/T /3 8

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

IRCMS-A/T /4 16

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan Alat Ukur c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting

IRCMS-A/T /5

106

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

IRCMS-A/T /6 8

24

Page 78: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL INTEGRATED REMOTE CONTROL AND MONITORING SYSTEM ( IRCMS )

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN ( TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR

DAFTAR PUSTAKA

1 Teori umum peralatan ; a. Fungsi b. Teori Penunjang. c. Dokumen terkait

Agar peserta memahami dasar teknis Peralatan IRCMS.

• Fungsi /kegunaan peralatan. • Teori penunjang ;

- Komunikasi Data - Perangkat Komunikasi

- Media Komunikasi - Protocol - Jaringan - Mode Komunikasi.

• Dokumen terkait

4 10 2

2 Teknik peralatan a. Teori rinci

peralatan. b. Blok diagram.

Agar peserta memahami sistem peralatan .

• Teori Operasi dan Blok diagram.;

• Sistem hardware meliputi ; Ø Sistem server. Ø Supervisory. Ø Terminal. Ø Jaringan. Ø Interface. Ø Sistem monitoring

• Sistem Software meliputi ; Ø Operating System. Ø Flowchart/Diagram alur

perangkat lunak

• Management Operasi IRCMS

8 8 8 8

Page 79: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

3 Prosedur pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar

• Pengoperasian secara hardware meliputi ; Ø Interkoneksi Sistem dan

peripheral . Ø Menghidupkan Ø Mematikan Ø Change over.

• Pengoperasian secara software meliputi; Ø Mnghidupkan / restart. Ø Mematikan Ø Change Over. Ø Status System Ø Status Line. Ø Create Line dan Setting Ø Parameter line

•• Pengoperasian terminal meliputi ; Ø Interkoneksi. Ø Menghidupkan Ø Setting Parameter Ø Mematikan

4 4 2

Page 80: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Pemeliharaan a.Pemeliharaan pencegahan. b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta mema hami konsep pemeli haraan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan Ø Pemeliharaan berkala Ø Performance Check

• Pemeliharaan Perbaikan meliputi ;

Sistem hardware ( Sistem server,Supervisory,terminal, jaringan,line interface)

• Perbaikan software; Ø Rekonfigurasi Ø Reinstalasi

4 8 4

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat

ukur c. Pemeliharaan

pencegahan d. Trouble shooting

• Praktek pengoperasian. • Praktek penggunaan Alat Ukur. • Praktek pemeliharaan peralatan. • Trouble Shooting. • Praktek Kerja Lapangan

8 16 8 32 16

6 Ujian/Evaluas a. Teori b. Praktek

• Ujian Teori • Ujian Praktek

8 24

Page 81: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

VERY HIGH FREQUENCY AIR GROUND COMMUNICATION ( VHF A/G )

KODE:

VHF AG-B/KKP

216 Jam Pelajaran Teori : 88 Jam Praktek : 128 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN Very High Frequency Air Ground Communication ( VHF A/G ) adalah peralatan komunikasi penerbangan yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antara Controller /Petugas PLLU dengan pilott dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan dengan menggunakan frekuensi Aeronautical Band antara 118MHz – 136.95MHz. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VHF A/G wajib mengikuti pendidIkan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VHF A/G dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VHF A/G serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VHF-A/G, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 82: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI VHF A/G

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.

VHFAG-B/A/1 12

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok

diagram. c. Rencana instalasi

VHFAG-B/A/2 40

3 Prosedur Pengoperasian .

VHFAG-B/A/3 12

4

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

VHFAG-B/A/4 16

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. c. Analisis sistem Peralatan d. Praktek Kerja lapangan

VHFAG-B/A/5 104

6 Ujian/Evaluasi a..Teori. b. Praktek

VHFAG-B/A/6 8

24

Page 83: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI VHF A/G

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

( TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori Penunjang. c. Dokumen terkait

Agar peserta mengerti dan memahami dasar teknis Peralatan

• Fungsi / kegunaan peralatan .

• Teori penunjang yang meliputi ; Ø Komunikasi Radio

Penerbangan. Ø Frequency Band. Ø AFS. Ø AMS. Ø Teori Propagasi

Gelombang elektro magnet.

Ø Karakteristik lapisan udara

•• Dokumen terkait

2 8 2

- Annex 10 Volume III Communication. Procedure. - ATS Planning System Manual ( Doc 9426 – AN/924 ). - Buku petunjuk pengoperasian & pemeliharaan peralatan VHF A/G .

2 Teknik Peralatan. a.Teori rinci peralatan. b. Blok Diagram. c. Rencana Instalasi.

Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan

• Teori Operasi , Blok diagram dan circuit diagram meliputi ; Ø Tower set Ø VHF ER Ø Transceiver

• Prinsip kerja Pemancar. yang meliputi ; Ø Synthesizer Ø Modulator. Ø RF Power Amplifier.

8 8

Page 84: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

Ø Antenna & change over unit.

Ø Interkoneksi. •• Prinsip kerja Penerima

yang meliputi ; Ø Synthesizer Ø RF Amplifier Ø Mixer dan IF amplifier Ø Audio amplifier. •• Prinsip kerja Console

Desk yang meliputi ; Ø Switching system Ø Meteo display &

sensor. •• Prinsip kerja

Recorder yang meliputi ;

Ø Record System Ø Control System Ø Play Back system Ø Audio Interface. •• Prinsip kerja VHF –

ER yang meliputi ; Ø Konfigurasi Ø Media Transmisi. Ø Echo Supression. •• Prinsip kerja VHF

Portable. •• Rencana kerja

instalasi

8 2 4 4 2 4

Page 85: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

3 4 5

Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan; a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

perbaikan Praktek ; a. Pengoperasian b. Penggunaan Alat

Ukur c. Pemeliharaan

pencegahan. d. Trouble Shooting

Agar peserta menger-ti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar Agar peserta mema hami konsep pemeli haraan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian dan mampu untuk melaksanakan pemeliharaan system dan trouble shooting

•• Pengoperasian pemancar.

•• Pengoperasian Penerima.

•• Pengoperasian Console Desk.

•• Pengoperasian Recorder.

•• Pengoperasian VHF-ER

Pemeliharaan pencegahan meliputi; Ø Pemeliharaan

berkala Ø Performance Check

Pemeliharaan perbaikan meliputi ; Ø Pemancar. Ø Penerima. Ø VHF-ER. Ø Recorder

.Praktek pengoperasian yang meliputi ; Ø Tower Set. Ø VHF-ER. Ø Recorder

• Penggunaan alat ukur yang meliputi ; Ø AVO Meter. Ø Osciloscope Ø .Freq.Counter. Ø Audio/Rf

Generator. Ø Power Meter

12 4

12

8

16

Page 86: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

• Pemeliharaan

pencegahan meliputi ; Ø Pemancar. Ø Penerima. Ø Console Desk. Ø Recorder. Ø VHF-ER.

24

. • Trouble shooting

meliputi ; Ø Analisa kerusakan

modul. Ø Analisa kerusakan . Ø Interkoneksi. Ø Analisa kerusakan

sistem. • Praktek kerja lapangan

32

24

6

Ujian/Evaluasi ; a.Teori. b.Praktek.

Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta.

• Ujian teri. • Ujian Praktek

8 24

Page 87: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

VERY HIGH FREQUENCY AIR GROUND COMMUNICATION ( VHF A/G )

KODE:

VHF AG-B/KKP

150 Jam Pelajaran Teori : 60 Jam Praktek : 90 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN Very High Frequency Air Ground Communication ( VHF A/G ) adalah peralatan komunikasi Penerbangan yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antara Controller /Petugas PLLU dengan Pesawat dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan dengan menggunakan frekwensi Aeronautical Band antara 118MHz – 136.95MHz. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VHF A/G wajib mengikuti pendidIkan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VHF A/G dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VHF A/G serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : b. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika c. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VHF-A/G, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 88: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL VHF A/G

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan b. Fungsi c. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait.

VHFAG-B/T /1 12

2 Teknik peralatan b. Teori Rinci Peralatan c. Blok diagram.

VHFAG-B/T /2 20

3 Prosedur Pengoperasian .

VHFAG-B/T /3 8

4 Pemeliharaan e. Pemeliharaan Pencegahan . f. Pemeliharaan Perbaikan.

VHFAG-B/T /4 12

5 Praktek b. Pengoperasian. c. Penggunaan alat ukur. d. Pemeliharaan Pencegahan . e. Trouble Shooting. f. Praktek kerja lapangan

VHFAG-B/T /5

76

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

VHFAG-B/T /6 8

16

Page 89: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL VHF A/G

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

( TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori Penunjang. c. Dokumen terkait

Agar peserta mengerti dan memahami dasar teknis Peralatan

• Fungsi / kegunaan peralatan .

• Teori penunjang yang meliputi ; Ø Komunikasi Radio

Penerbangan. Ø Frequency Band. Ø AFS. Ø AMS. Ø Teori Propagasi

Gelombang elektro magnet.

Ø Karakteristik lapisan udara

•• Dokumen terkait

4 6 2

- Annex 10 Volume III Communication. Procedure. - ATS Planning System Manual ( Doc 9426 – AN/924 ). - Buku petunjuk pengoperasian & pemeliharaan peralatan VHF A/G .

2 Teknik Peralatan. a.Teori rinci peralatan. b. Blok Diagram.

Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan

• Teori Operasi , Blok diagram dan circuit diagram meliputi ; Ø Tower set Ø VHF ER Ø Transceiver

• Prinsip kerja Pemancar. yang meliputi ; Ø Synthesizer Ø Modulator. Ø RF Power Amplifier.

4 2

Page 90: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

Ø Antenna & change over unit.

Ø Interkoneksi. •• Prinsip kerja Penerima

yang meliputi ; Ø Synthesizer Ø RF Amplifier Ø Mixer dan IF amplifier Ø Audio amplifier.

•• Prinsip kerja Console

Desk yang meliputi ; Ø Switching system Ø Meteo display &

sensor.

•• Prinsip kerja Recorder yang meliputi ;

Ø Record System Ø Control System Ø Play Back system Ø Audio Interface.

•• Prinsip kerja VHF –

ER yang meliputi ; Ø Konfigurasi Ø Media Transmisi. Ø Echo Supression.

•• Prinsip kerja VHF

Portable.

2 4 4 2 2

Page 91: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

3 Prosedur Pengoperasian Agar peserta menger-ti dan memahami prosedur pengoper -asian peralatan secara benar

• Pengoperasian ; Ø Pemancar. Ø Penerima. Ø Console Desk. Ø Recorder. Ø VHF-ER

8

4.

Pemeliharaan; a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta mema hami konsep pemeli haraan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar

•• Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan

berkala . Ø Performance

Check. • Perbaikan peralatan

meliputi ; Ø Pemancar. Ø Penerima. Ø VHF-ER. Ø Recorder

4

8

5 Praktek ; a. Pengoperasian b. Penggunaan Alat

Ukur c. Pemeliharaan

pencegahan. d. Trouble Shooting

Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian dan mampu untuk melaksanakan pemeliharaan system dan trouble shooting

• .Praktek pengoperasian yang meliputi ; Ø Tower Set. Ø VHF-ER. Ø Recorder

• Penggunaan alat ukur yang meliputi ; Ø AVO Meter. Ø Osciloscope Ø .Frequency Counter. Ø Audio/RF Generator Ø Power meter.

6

16

Page 92: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

. • Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemancar. Ø Penerima. Ø Console Desk. Ø Recorder. Ø VHF-ER.

• Trouble shooting

meliputi ; Ø Analisa kerusakan

modul. Ø Analisa kerusakan . Ø Interkoneksi.

• Praktek kerja lapangan

16

16

24

6

Ujian/Evaluasi ; a.Teori. b.Praktek.

Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta.

• Ujian teori. • Ujian Praktek

8 16

Page 93: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

3 4 5

c. e.

-

- a

4

4 4

16

16

Page 94: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

AERODROME TERMINAL INFORMATION SYSTEM ( ATIS )

KODE:

ATIS-B/KKP

208 Jam Pelajaran Teori : 84 Jam Praktek : 124 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN Aerodrome Terminal Information System ( ATIS ) adalah peralatan yang digunakan untuk memancarkan informasi keadaan cuaca maupun kondisi bandara melauli pemancar yang bekerja pada frekwensi VHF yang dipancarkan secara periodic. Sedangkan DATIS adalah informasi yang diberikan berupa data atau suara yang terintegrasi melalui fasiltas digital link. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan ATIS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ATIS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan ATIS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN :

a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika

b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATIS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 95: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI ATIS

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.

ATIS-B/A /1 12

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan. b. Blok diagram. c. Rencana instalasi

ATIS-B/A /2 32

3 Prosedur Pengoperasian .

ATIS-B/A /3 12

4

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

ATIS-B/A /4 20

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan

ATIS-B/A /5 100

6 Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek

ATIS/B/A/KKP/6 8

24

Page 96: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI ATIS

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

( TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR

DAFTAR PUSTAKA

1 Teori Umum a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta mengerti dan memahami fungsi serta dasar teknis peralatan

• Fungsi/kegunaan peralatan. • Teori penunjang meliputi; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. ( AFS,AMS ). Ø Komunikasi data

• Dokumen terkait

2 8 2

2

Detail Teknik Peralatan a. Teori Operasi dan Blok

Diagram b.Prinsip kerja peralatan c.Rencana Instalasi

Agar peserta mengerti, memahami, dan mampu mengoperasikan serta melaksanakan pemeliha raan sistem peralatan

• Teori Operasi dan Blok diagram.

Ø Pemancar dan penerima Ø konfigurasi sistem

• Prinsip Kerja Pemancar Ø Synthesizer. Ø Modulator. Ø RF Power Amplifier. Ø Antenna & change over unit • Prinsip kerja console .

- Control System - Play Back system

- Audio/data Interface. • Rencana instalasi

12 8 8 4

3 Prosedur Pengoperasian peralatan

Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.

a. Pengoperasian pemancar b. Pengoperasian Console.

.

4 8

Page 97: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

AERODROME TERMINAL INFORMATION SYSTEM (ATIS)

KODE:

ATIS -B/KKP

142 Jam Pelajaran Teori : 56 Jam Praktek : 86 Jam

I

II

III

IV

PENDAHULUAN Aerodrome Terminal Information System ( ATIS ) adalah peralatan yang digunakan untuk memancarkan informasi keadaan cuaca maupun kondisi bandara melauli pemancar yang bekerja pada frekwensi VHF yang dipancarkan secara periodic. Sedangkan DATIS adalah informasi yang diberikan berupa data atau suara yang terintegrasi melalui fasiltas digital link. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan ATIS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ATIS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan ATIS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN :

b. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika

c. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATIS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 98: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL ATIS

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan b. Fungsi c. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait.

ATIS-B/T /1 12

2 Teknik peralatan b. Teori Rinci Peralatan c. Block diagram.

ATIS-B/T/ 2 20

3 Prosedur Pengoperasian .

ATIS-B/T /3 8

4 Pemeliharaan b. Pemeliharaan Pencegahan . c. Pemeliharaan Perbaikan.

ATIS-B/T /4 8

5 Praktek b. Pengoperasian. c. Penggunaan alat ukur. d. Pemeliharaan Pencegahan .

d. Trouble Shooting

ATIS-B/T /5 86

6 Ujian/Evaluasi b. Teori c. Praktek

ATIS-B/T /6 8

16

Page 99: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL ATIS

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

( TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1 Teori Umum a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta mengerti dan memahami fungsi serta dasar teknis peralatan

• Fungsi/kegunaan peralatan.

• Teori penunjang meliputi; Ø Komunikasi Radio Penerbangan ( AFS, AMS ). Ø Komunikasi data

• Dokumen terkait

4 6 2

2

Detail Teknik Peralatan a. Teori Operasi dan Blok

Diagram b.Prinsip kerja peralatan

Agar peserta mengerti, memahami, dan mampu mengoperasikan serta melaksanakan pemeliha raan sistem peralatan

• Teori Operasi dan Blok diagram.

Ø Pemancar dan penerima Ø konfigurasi sistem

• Prinsip Kerja Pemancar - Synthesizer - Modulator - RF Power

Amplifier - Antenna &

change over unit • Prinsip kerja console

- Control System - Play Back system

- Audio/data Interface.

8 4 8

Page 100: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

3 Prosedur Pengoperasian peralatan

Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.

a. Pengoperasian pemancar b. Pengoperasian Console.

.

2 6

4 Sistem pemeliharaan; a. pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan ATIS sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; - Pemeliharaan berkala

- Performance check. • Pemeliharaan Perbaikan

meliputi ; - Pemancar - Console ATIS

2 6

5

Praktek. a. Pengoperasian b. Penggunaan Alat

Ukur. c. Pemeliharaan

pencegahan. d. Trouble Shooting e. Analisis Sistem

Peralatan

Agar peserta dapat mema hami dan mampu untuk me laksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system

• Pengoperasian peralatan. • Penggunaan alat ukur ;

- AVO Meter - Osciloscope - Frequency Counter. - Audio/Rf Generator. - Power Meter.

• Pemeliharaan pencegahan

• Trouble shootingdan analisis sistem

• Praktek Kerja

8 16 8

24

24

6 Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek.

Untuk mengetahui kemampuan peserta

• Ujian teori • Ujian Praktek.

8 16

Page 101: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

HF AIR GROUND COMMUNICATION

KODE:

HF AG-B/KKP

208 Jam Pelajaran Teori : 80 Jam Praktek : 128 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN HF Air Ground Communication ( RDARA/MWARA ) adalah suatu peralatan yang berfungsi sebagai komunikasi antar Pilot dengan personil Bantuan Operasi penerbangan dengan menggunakan frequency tinggi. Antara MWARA dan RDARA pada prinsipnya sama hanya dibedakan pada power output dan fungsi operasionalnya. MWARA power outputnya sampai dengan 5 KW dioperasikan untuk mendukung komunikasi penerbangan Internasional , sedangkan RDARA power outputnya sampai dengan 1KW dan dioperasikan untuk mendukung komunikasi penerbangan domestik.. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan HF Air Ground communication (RDARA/MWARA) perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating HF Air Ground communication (RDARA/MWARA) dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan HF Air Ground communication RDARA/MWARA serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas HF A/G ( RDARA/MWARA ), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 102: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI HF A/G

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait.

HFAG-B/A/1 12

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan b. Blok diagram. c. Rencana instalasi

HFAG-B/A/2 40

3 Prosedur Pengoperasian .

HFAG-B/A/3 8

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

HFAG-B/A/4 12

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting

HFAG-B/A/5 106 8 16 16 30

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

HFAG-B/A/6 8

24

Page 103: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI HF-AG ( RDARA/MWARA )

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

(TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR

DAFTAR PUSTAKA

1 2

Teori Umum Peralatan. a. Fungsi. b. Teori penunjang. c. Dokumen terkait

Teknik Peralatan.

a. Teori rinci peralatan.

b. Blok diagram. c. Rencana instalasi

Agar peserta memahami dasar teknis peralatan.. Agar peserta memahami sistem peralatan

• Fungsi /kegunaan Peralatan . • Teori penunjang ; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. Ø Teori Propagasi. Ø Karakteristik lapisan

udara. Ø Anenna dan media

transmisi. •• Dokumen terkait

• Teori Operasi ,blok diagram dan circuit diagram.

• Prinsip Kerja Pemancar . • Prinsip kerja Penerima dan multi

coupler . • Prinsip kerja console Desk.

dan remote control. • Rencana instalasi

2 8 2

16 4 8 8 4

•• Annex 10 •• ATS

Planning Manual

•• Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan

3 Prosedur pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar

• Pengoperasian pemancar • Pengoperasian penerima • Pengopersian remote

control dan console desk. • Selective call

2 2 2 2

Page 104: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Pemeliharaan a. pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan sesuai standar.

• Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala . Ø Performance check.

• Pemeliharaan perbaikan

4 8

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat

ukur. c. Pemeliharaan

pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian dan mampu untuk melaksanakan pemeliharaan system dan trouble shooting

• Praktek kerja pemancar. • Praktek kerja penerima. • Penggunaan alat ukur • Trouble shootingdan

pemeliharan pencegahan. • Praktek kerja lapangan

12 12 16 40

24

6 Ujian/Evaluasi a.Teori. b. Praktek

Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta.

8

24

Page 105: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

HF AIR GROUND COMMUNICATION

KODE:

HF AG-B/KKP

130 Jam Pelajaran Teori : 58 Jam Praktek : 72 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN HF Air Ground Communication ( RDARA/MWARA ) adalah suatu peralatan yang berfungsi sebagai komunikasi antar Pilot dengan personil Bantuan Operasi penerbangan dengan menggunakan frequency tinggi. Antara MWARA dan RDARA pada prinsipnya sama hanya dibedakan pada power output dan fungsi operasionalnya. MWARA power outputnya sampai dengan 5 KW dioperasikan untuk mendukung komunikasi penerbangan Internasional , sedangkan RDARA power outputnya sampai dengan 1KW dan dioperasikan untuk mendukung komunikasi penerbangan domestik.. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan HF Air Ground communication (RDARA/MWARA) perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating HF Air Ground communication (RDARA/MWARA) dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan HF Air Ground communication RDARA/MWARA serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas HF A/G ( RDARA/MWARA ), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 106: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL HF A/G

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan c. Fungsi d. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait.

HFAG-B/T/1 12 2

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan. b. Blok diagram.

HFAG-B/T/2 24

3 Prosedur Pengoperasian .

HFAG-B/T/3 8

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

HFAG-B/T/4 10

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Praktek kerja lapangan

HFAG-B/T/5 56

6 Ujian/Evaluasi a. Teori c. Praktek

HFAG-B/T/6 4

16

Page 107: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL HF-AG ( RDARA/MWARA )

JAMPEL NO MATA PELAJARAN ( TOPIK )

TUJUAN POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR

DAFTAR PUSTAKA

1 2

Teori Umum Peralatan. a. Fungsi. b. Teori Penunjang c. Dokumen Terkait

Teknik Peralatan.

a. Teori rinci peralatan.

b. Blok diagram

Agar peserta memahami dasar teknis Peralatan .. Agar peserta memahami sistem peralatan

• Fungsi /kegunaan Peralatan . • Teori penunjang ; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. Ø Teori Propagasi. Ø Karakteristik lapisan

udara. Ø Anenna dan media

transmisi. •• Dokumen terkait

• Teori rinci dan blok diagram. • Prinsip Kerja Pemancar . • Prinsip kerja Penerima dan multi

coupler . • Prinsip kerja console Desk.

dan remote control. • Prinsip kerja recorder

2 8 2 4 4 6 6 4

•• Annex 10 •• ATS

Planning Manual

•• Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan

3 Prosedur pengoperasian • Pengoperasian pemancar • Pengoperasian penerima • Pengopersian remote

control dan console desk. • Selective call

2 2 2 2

Page 108: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Pemeliharaan a. pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta mema hami konsep pemeli haraan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar

•• Pemeliharaan pencegahan meliputi;

Ø Pemeliharaan berkala Ø Performance Check. • Pemeliharaan perbaikan

2 8

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat

ukur. c. Pemeliharaan

pencegahan d. Trouble shooting

• Praktek pemancar. • Praktek penerima • Penggunaan alat ukur • Praktek kerja lapangan • Trouble shooting

4 4 16 16 16

6 Ujian/Evaluasi a.Teori. b. Praktek

4

16

Page 109: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Sistem pemeliharaan; a. pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan ATIS sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; - Pemeliharaan berkala . - Performance check.

• Pemeliharaan Perbaikan meliputi ;

- Pemancar - Console ATIS

4

16

5

Praktek. a. Pengoperasian b. Penggunaan Alat

Ukur. c. Pemeliharaan

pencegahan. d. Trouble Shooting e. Analisis Sistem

Peralatan

Agar peserta dapat mema hami dan mampu untuk me laksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system

• Pengoperasian peralatan. • Penggunaan alat ukur ;

- AVO Meter - Osciloscope - Frequency Counter. - Audio/Rf Generator. - Power Meter.

• Pemeliharaan pencegahan

• Analisa sistem dan trouble shooting.

• Praktek Kerja Lapangan

8 16

16

36

24

6 Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek.

Untuk mengetahui kemampuan peserta

• Ujian teori • Ujian Praktek.

8 24

Page 110: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

VERY SMALL APERTURE TERMINAL ( VSAT )

KODE:

VSAT-B/KKP

208 Jam Pelajaran Teori : 84 Jam Praktek : 124 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Very Small Aperture Terminal ( VSAT ) adalah suatu peralatan yang digunakan sebagai media transmisi melalui satelit untuk komunikasi baik suara maupun data antara bandar maupun unit operasi dalam suatu Bandara atau pusat pengendali dengan lokasi peralatan diluar bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan VSAT perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VSAT dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VSAT serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VSAT, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 111: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI VSAT

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi .

b. Teori penunjang

VSAT-B/A /1 12

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci. b. Block diagram.

VSAT-B/A /2 32

3 Prosedur Pengoperasian .

VSAT-B/A /3 8

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

VSAT-B/A /4 24

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan Alat Ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting e. Praktek kerja lapangan

VSAT-B/A /5

100

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

VSAT-B/A /6 8

24

Page 112: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI VSAT

JAMPEL NO MATA PELAJARAN (TOPIK )

TUJUAN POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1

Teori umum peralatan . a. Fungsi.

b. Teori penunjang

Agar peserta memahami dasar teknis peralatan

• Fungsi Peralatan . • Teori penunjang meliputi; Ø Komunikasi Radio Penerbangan.;

- Band Frekuensi - AMS - AFS

Ø Teori Propagasi meliputi ; - Rambatan teori

gelombang Elektro magnetic.

Ø Teori sistem komunikasi satelit meliputi ; - Orbit satelit - Transponder

- Point to Point

2 2 4 4

2

Teknik peralatan a. Teori rinci

peralatan b. Blok diagram

Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan

• Teori operasi dan blok diagram.

• Sistem Out Door Unit meliputi; Ø Up/Down Converter. Ø SSPA. Ø LNA Ø Antena.

• Sistem In Door Unit meliputi ; Ø Modem Ø Multiplexer. Ø UPS

4 4 4

Page 113: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

• Sistem Interface meliputi ; Ø Telex Converyer. Ø Data card. Ø Voice Card.

• Pembacaan dan pengaturan. Meliputi ; Ø Setting MUX parameter Ø Setting Modem

parameter . • Sistem monitoring meliputi ; Ø Pengoperasian VSAT. Ø Pengaturan Parameter

Modem dan Multiplxer. Ø Sistem Interfacing. Ø Sistem monitoring.

4 4 4

3

Prosedur pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar

• Pengoperasian sistem VSAT.

• Penyambungan dengan sistem.

• Pembacaan indicator.

8

4

Pemeliharaan Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan VSAT sesuai dengan standar.

• Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check.

• Pemeliharaan Perbaikan

8

16

Page 114: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

5 Praktek. a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat

ukur. c. Pemeliharaan

pencegahan. d. Trouble

shooting.

Agar peserta dapat memahami dan mampu untuk melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system

• Praktek pengoperasian. • Penggunaan Alat Ukur. • Pemeliharaan peralatan. • Trouble Shooting dan analysis

sistem peralatan. • Praktek Kerja Lapangan

8 16 16 36

24

6 Ujian/Evaluasi a.Teori. b.Praktek

Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta

a. Ujian teori b. Ujian Praktek

8 24

Page 115: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

VERY SMALL APERTURE TERMINAL ( VSAT )

KODE:

VSAT-B/KKP

138 Jam Pelajaran Teori : 50 Jam Praktek : 88 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Very Small Aperture Terminal ( VSAT ) adalah suatu peralatan yang digunakan sebagai media transmisi melalui satelit untuk komunikasi baik suara maupun data antara bandar maupun unit operasi dalam suatu Bandara atau pusat pengendali dengan lokasi peralatan diluar bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan VSAT perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VSAT dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VSAT serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VSAT, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 116: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL VSAT

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait

VSAT-B/T/1 8

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan b. Block diagram.

VSAT-B/T/2 20

3 Prosedur Pengoperasian .

VSAT-B/T/3 6

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

VSAT-B/T/4 8

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan Alat Ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting e. Praktek kerja lapangan

VSAT-B/T/5

72

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

VSAT-B/T/6 4

16

Page 117: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL VSAT

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

(TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR

DAFTAR PUSTAKA

1

Teori umum peralatan . a. Fungsi.

b. Teori penunjang

Agar peserta memahami dasar teknis peralatan

• Fungsi Peralatan . • Teori penunjang meliputi; Ø Komunikasi Radio Penerbangan.;

- Band Frekuensi - AMS - AFS

Ø Teori Propagasi meliputi ; - Rambatan teori

gelombang Elektro magnetic.

Ø Teori sistem komunikasi satelit meliputi ; - Orbit satelit - Transponder

- Point to Point

2 2 2 2

2

Teknik peralatan a. Teori rinci

peralatan b. Blok diagram

Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan

• Teori Operasi dan Blok diagram.

• Sistem Out Door Unit meliputi; Ø Up/Down Converter. Ø SSPA. Ø LNA Ø Antena.

• Sistem In Door Unit meliputi ; Ø Modem Ø Multiplexer. Ø UPS

6 4 4

Page 118: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

• Sistem Interface meliputi ; Ø Telex Converyer. Ø Data card. Ø Voice Card.

• Pembacaan dan pengaturan. Meliputi ; Ø Setting MUX parameter Ø Setting Modem

parameter . • Sistem monitoring meliputi ; Ø Pengoperasian VSAT. Ø Pengaturan Parameter

Modem dan Multiplxer. Ø Sistem Interfacing. Ø Sistem monitoring.

2 2 2

3

Prosedur pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar

• Pengoperasian sistem VSAT.

• Penyambungan dengan sistem.

• Pembacaan indicator.

6

4

Pemeliharaan Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan VSAT sesuai dengan standar.

• Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check.

• Pemeliharaan Perbaikan

4

4

Page 119: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

5 Praktek. a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat

ukur. c. Pemeliharaan

pencegahan. d. Trouble

shooting.

Agar peserta dapat memahami dan mampu untuk melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system

• Praktek pengoperasian. • Penggunaan Alat Ukur. • Pemeliharaan peralatan. • Trouble Shooting dan analysis

sistem peralatan. • Praktek Kerja Lapangan

8 16 8 24

16

6 Ujian/Evaluasi a.Teori. b.Praktek

Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta

a. Ujian teori b. Ujian Praktek

8 16

Page 120: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

RADIO LINK

KODE:

RLINK-B/KKP

208 Jam Pelajaran Teori : 84 Jam Praktek : 124 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Radio Link adalah media transmisi yang menggunakan radio digunakan sebagai penunjang operasi peralatan fasilitas komunikasi penerbangan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Radio Link perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Radio Link dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Radio Link serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Radio Link, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 121: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI RADIO LINK

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan. b. Teori penunjang

RLINK-B/A/1 12

2 Teknik peralatan a. Teori RinciPeralatan b. Blok diagram. c. Rencana instalasi

RLINK-B/A/2 40

3 Prosedur Pengoperasian .

RLINK-B/A/3 8

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

RLINK-B/A/4 16

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan. .

RLINK-B/A/5

100

6 Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek

RLINK-B/A/6 8

24

Page 122: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI RADIO LINK

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN (TOPIK )

TUJUAN POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1 Teori umum peralatan. a. Fungsi.

b. Teori penunjang

Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar eknis peralatan

• Fungsi/kegunaan peralatan • Teori penunjang yang

meliputi ; Ø Komunikasi Radio

Penerbangan. - Band Frequency

- Aeronautical Fixed Service.

- Aeronautical Mobile Service.

Ø Sistem terestrial

meliputi ; - Teori Propagasi . - Perambatan gelom -

bang Elektro magnetic.

- Karakteristik Lapisan Udara

4 8

Page 123: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

2 Teknik Peralatan. a. Teori Rinci. b. Blok diagram. c. Rencana

instalasi

Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan

• Blok diagram dan circuit diagram.

• Prinsip Kerja Pemancar Radio Link meliputi; Ø Oscillator. Ø Modulator. Ø Power Amplifier.

Antenna. • Prinsip kerja penerima

meliputi ; Ø Oscillator Ø Mixer & RF

Amplifier • Audio Amplifier

Multiplxer dan Modem melipiuti ; Ø Multiplexer

Ø Demultiplxer Ø Modulator.

Ø Demdulator • Rencana instalasi/design

16 4 8 8 4

3 Prosedur pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar

• pengoperasian pemancar dan penerima.

• Penyambungan ke end sistem.

4 4

Page 124: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4

Sistem pemeliharaan a. Pemeliharaan

Pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan agar sehingga sesuai dengan standar

a.Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan berkala

- Performance Check b.Pemeliharaan Perbaikan

- Pemancar dan Penerima - Multiplexer

16 16

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan

Pencegahan.. d. Trouble Shooting dan

analysis system

Agar peserta dapat memahami dan memiliki keahlian dalam melaksanakan pengoperasian, pemeliharaan dan trouble shooting.

• Pengoperasian meliputi ; Ø Pemancar dan penerima. Ø MUX dan DEMU

• . Penggunaan alat ukur.meliputi; Ø Multitester. Ø Oscilloscope. Ø BER Test. Ø Spectrum Analyzer. Ø Power meter

• Pemeliharaan pencegahan. • Trouble Shooting dan

analisis sistem. • Praktek Kerja Lapangan

8 16 12 40 24

6 Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek

Evaluasi kompetemsi peserta

• Ujian Teori Ujian Praktek.

8

24

Page 125: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

RADIO LINK

KODE:

RLINK-B/KKP

144 Jam Pelajaran Teori : 64 Jam Praktek : 80 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Radio Link adalah media transmisi yang menggunakan radio digunakan sebagai penunjang operasi peralatan fasilitas komunikasi penerbangan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Radio Link perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Radio Link dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Radio Link serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Radio Link, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 126: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL RADIO LINK

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan b. Fungsi Peralatan c. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait

RLINK-B/T /1 12

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Blok diagram.

RLINK-B/T /2 24

3 Prosedur Pengoperasian .

RLINK-B/T /3 8

4 Pemeliharaan b. Pemeliharaan Pencegahan

. c. Pemeliharaan Perbaikan.

RLINK-B/T/ 4 12

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Praktek Kerja lapangan

RLINK-B/T /5

64

6 Ujian/Evaluasi b. Teori c. Praktek

RLINK-B/T /6 8

16

Page 127: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL RADIO LINK

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN (TOPIK )

TUJUAN POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1 Teori umum peralatan. a. Fungsi.

b. Teori penunjang

Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar eknis peralatan

• Fungsi/kegunaan peralatan • Teori penunjang yang

meliputi ; Ø Komunikasi Radio

Penerbangan. - Band Frequency

- Aeronautical Fixed Service.

- Aeronautical Mobile Service.

Ø Sistem terestrial meliputi ; - Teori Propagasi . - Perambatan gelom -

bang Elektro magnetic.

- Karakteristik Lapisan Udara

4 8

Page 128: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

2 Teknik Peralatan. a. Teori Rinci. b. Blok diagram.

Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan

• Blok diagram dan circuit diagram.

• Prinsip Kerja Pemancar Radio Link meliputi; Ø Oscillator. Ø Modulator. Ø Power Amplifier.

Antenna. • Prinsip kerja penerima

meliputi ; Ø Oscillator Ø Mixer & RF

Amplifier • Audio Amplfier

Multiplxer dan Modem melipiuti ; Ø Multiplexer

Ø Demultiplxer Ø Modulator.

Ø Demdulator • Rencana instalasi/design

4 8 8 4

3 Prosedur pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar

• pengoperasian pemancar dan penerima.

• Penyambungan ke end sistem.

4 4

Page 129: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4

Sistem pemeliharaan a. Pemeliharaan

Pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan agar sehingga sesuai dengan standar

a.Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan berkala

- Performance Check b.Pemeliharaan Perbaikan

- Pemancar dan Penerima - Multiplexer

4 8

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan

Pencegahan.. d. Trouble Shooting dan

analysis System

Agar peserta dapat memahami dan memiliki keahlian dalam melaksanakan pengoperasian, pemeliharaan dan trouble shooting.

• Pengoperasian meliputi ; Ø Pemancar dan penerima. Ø MUX dan DEMU

• . Penggunaan alat ukur.meliputi; Ø Multitester. Ø Oscilloscope. Ø BER Test. Ø Spectrum Analyzer. Ø Power meter

• Pemeliharaan pencegahan. • Trouble Shooting dan

analisis sistem. • Praktek kerja lapangan

8 16 8 18 24

6 Ujian/Evaluasi

Evaluasi kompetensi peserta

• Ujian Teori • Ujian Praktek.

8

16

Page 130: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

HIGH FREQUENCY SINGLE SIDE BAND ( HF SSB )

KODE:

HF SSB-C/KKP

108 Jam Pelajaran Teori : 44 Jam Praktek : 64 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN HF SSB adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk koordinasi antar stasiun penerbangan /Bandara . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan HF SSB perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating HF SSB dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan HF SSB serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas HF SSB, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 131: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI HF SSB

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang. c. Dokumen Terkait.

HFSSB-C/A/1 12

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci peralatan. b. Blok diagram.

HFSSB-C/A/2 24

3 Prosedur Pengoperasian .

HFSSB-C/A/3 8

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

HFSSB-C/A/4 12

5 Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting

HFSSB-C/A/5 64

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

HFSSB-C/A/6 8

16

Page 132: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI HF-SSB

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

(TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1 Teori umum peralatan. a. Fungsi. b. Teori penunjang

Agar peserta mengerti, memaha mi fungsi, dan dasar teknis Per- alatan HF SSB

• Fungsi/kegunaan Peralatan . • Teori penunjang meliputi ;

- Komunikasi Radio Penerbang an ( AFS,AMS ).

• Dasar elektronika • Dasar telekomunikasi

2 6

Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan

2 Teknik Peralatan. a. Teori rinci

peralatan b. Blok diagram.

Agar peserta mengerti dan me mahami sistem peralatan

• Teori Operasi dan Blok diagramdan circuit .

• Prinp Kerja Pemancar ; - oscillator/sinthesizer - modulator - automatic tuning unit dan

antenna. • Prinsip kerja Penerima ;

- oscillator - RF Amp dan mixer - IF filter dan amplifier - Audio amplifier.

.

4

8

8

3

Prosedur Pengoperasian peralatan

Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.

• Setting frekunsi • Line up sistem

4

Page 133: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Pemeliharaan - Pemeliharaan pencegahan. - Pemeliharaan perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar

- Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Perbaikan

4 4

5

Praktek . a. Pengoperasian b. Penggunaan

alat ukur c. Pemeliharaan

pencegahan. Trouble shooting

Agar peserta dapat mema hami dan mampu untuk me laksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system

• Pengoperasian peralatan. • Pengggunaan Alat Ukur ;

- AVO Meter. - Oscilloscope - Frequency Counter - Audio/Rf Generator. - Power Meter

• Analisa sistem dan trouble shooting.

8 16

24

6 Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta • Teori. • Praktek

4

16

Page 134: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

HIGH FREQUENCY SINGLE SIDE BAND ( HF SSB )

KODE:

HF SSB-C/KKP

80 Jam Pelajaran Teori : 30 Jam Praktek : 50 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN HF SSB adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk hubungan komunikai antar stasiun penerbangan/Bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan HF SSB perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating HF SSBdengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan HF SSB serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas HF SSB, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 135: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL HF SSB

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan b. Fungsi c. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait.

HFSSB-C/T/1

4

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan b. Block dan circuit diagram.

HFSSB-C/T/2

16

3 Prosedur Pengoperasian .

HFSSB-C/T/3 2

4 Pemeliharaan b. Pemeliharaan Pencegahan . c. Pemeliharaan Perbaikan.

HFSSB-C/T/4

4

5 Praktek b. Pengoperasian. c. Penggunaan alat ukur. d. Pemeliharaan Pencegahan .

d. Trouble Shooting

HFSSB-C/T/5

50

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

HFSSB-C/T/6

4

16

Page 136: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL HF-SSB

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

(TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1 Teori umum peralatan. a. Fungsi. b. Teori penunjang

Agar peserta mengerti, memaha mi fungsi, dan dasar teknis Per- alatan HF SSB

• Fungsi/kegunaan Peralatan . • Teori penunjang meliputi ;

- Komunikasi Radio Penerbang an ( AFS,AMS ).

• Dasar elektronika • Dasar telekomunikasi

4 Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan

2 Teknik Peralatan. a. Teori rinci

peralatan b. Blok diagram.

Agar peserta mengerti dan me mahami sistem peralatan

• Teori Operasi dan Blok diagramdan circuit .

• Prinp Kerja Pemancar ; - oscillator/sinthesizer - modulator - automatic tuning unit dan

antenna. • Prinsip kerja Penerima ;

- oscillator - RF Amp dan mixer - IF filter dan amplifier - Audio amplifier.

.

2

6

8

3

Prosedur Pengoperasian peralatan

Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.

• Setting frekuensi • Line up sistem

2

Page 137: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan. b. Pemeliharaan

perbaikan.

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ;

• - Pemeliharaan berkala • Pemeliharaan Perbaikan

meliputi ; - Pemancar. - Penerima - Antenna tuning unit.

• Power Supply.

2

2

5

Praktek . a. Pengoperasian b. Penggunaan

alat ukur c. Pemeliharaan

pencegahan. d. Trouble shooting.

Agar peserta dapat mema hami dan mampu untuk me laksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system

• Pengoperasian peralatan. • Pengggunaan Alat Ukur ;

- AVO Meter. - Oscilloscope - Frequency Counter - Audio/Rf Generator. - Power Meter

• Analisa sistem dan trouble shooting.

8 12

16

6 Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta • Teori. • Praktek

4

16

Page 138: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

AHLI

RATING

TELEPRINTER

KODE:

TTY-C/KKP

116 Jam Pelajaran Teori : 52 Jam Praktek : 64 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Teleprinter adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mengirim dan menerima berita – berita penerbangan dan pada umumnya dihubungkan ke peralatan AMSC. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Teleprinter (TTY) perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Teleprinter dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Teleprinter serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Teleprinter, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 139: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AHLI TELEPRINTER

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait

TTY-C/A/1 8

2 Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.

TTY-C/A/2 24

3 Prosedur Pengoperasian .

TTY-C/A/3 4

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.

TTY-C/A/4 8

5 Praktek a. Pengoperasian. b Pemeliharaan Pencegahan . c. Trouble Shooting

TTY-C/A/5

50

6 Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

TTY-C/A/6 8

16

Page 140: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING AHLI TELEPRINTER

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

(TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1 Teori umum peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

Agar peserta memahami dasar teknis Peralatan

• Fungsi/kegunaan peralatan. • Teori Penunjang meliputi ; Ø Teori dasar Komputer. Ø Komunikasi data. Ø Topologi AFTN. Ø Protocol/Interface.

• ICAO Dokumen terkait

2 4 2

- Annex 10 Volume II.

- Manual of the

teletypewriter operating practices.

2 Teknik Peralatan ;

a. Teori rinci peralatan. b. Blok diagram. c. Rencana instalasi

Agar peserta mengerti dan memahami cara kerja dan pemeliharaan peralatan teleprinter.

• Teori Operasi dan Blok diagram.

• Sistem hardware ; CPU,I/O,jaringan dan rencana intalasi.

12 12

3 Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar

• Pengoperasian secara hardware meliputi ; Ø Interkoneksi . Ø Menghidupkan dan

mematikan . • Pengoperasian secara software

meliputi ; Ø Menghidupkan. Ø Mematikan Ø Status sistem

.

2 2

Page 141: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan. b.Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala Ø Performance Check.

• Pemeliharaan Perbaikan meliputi ; Ø Sisstem Hardware;

(CP U,I/O,Jaringan ). • Pemeliharaan software; •• Rekonfigurasi/Reinstalasi

2 2 2 2

5 Praktikum a. Pengoperasian. b.Pemeliharaan pencega- han. . c. Trouble Shooting

Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.

• Pengoperasian peralatan. • Pemeliharaan pencegahan. • Trouble shooting dan analisis

sistem

8 16 24

6 Ujian/evaluasi a. Teori. b. Praktek

Untuk mengetahui kemampuan peserta

• Ujian teori. • Ujian Praktek

8 16

Page 142: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan
Page 143: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP

TERAMPIL

RATING

TELEPRINTER

KODE:

TTY - C/KKP

80 Jam Pelajaran Teori : 36 Jam Praktek : 44 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Teleprinter adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mengirim dan menerima berita – berita penerbangan dan pada umumnya dihubungkan ke peralatan AMSC . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Teleprinter (TTY) perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Teleprinter dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Teleprinter serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Teleprinter, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 144: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TERAMPIL TELEPRINTER

JUMLAH JAM PELAJARAN

NO

MATA PELAJARAN

KODE

TEORI PRAKTEK 1

Teori Umum Peralatan c. Fungsi Peralatan d. Teori penunjang

c. Dokumen Terkait

TTY-C/T/1 6

2 Teknik peralatan c. Teori Rinci d. Block diagram.

TTY-C/T/2 10

3 Prosedur Pengoperasian .

TTY-C/T/3 4

4 Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.

TTY-C/T/4 8

5 Praktek a. Pengoperasian. b Pemeliharaan Pencegahan . e. Trouble Shooting

TTY-C/T/5

28

6 Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek

TTY-C/T/6 8

16

Page 145: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI : RATING TERAMPIL TELEPRINTER

JAMPEL NO

MATA PELAJARAN

(TOPIK )

TUJUAN

POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA

1 Teori umum peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

Agar peserta memahami dasar teknis Peralatan

• Fungsi/kegunaan peralatan. • Teori Penunjang meliputi ; Ø Teori dasar Komputer. Ø Komunikasi data. Ø Topologi AFTN. Ø Protocol/Interface.

• Dokumen

2 2 2

- Annex 10 Volume II.

- Manual of the

teletypewriter operating practices.

2 Teknik Peralatan ;

a. Teori rinci peralatan. b. Blok diagram. c. Rencana instalasi

Agar peserta mengerti dan memahami cara kerja dan pemeliharaan peralatan teleprinter.

• Teori Operasi dan Blok diagram.

• Sistem hardware ; CPU,I/O,jaringan dan rencana intalasi.

4 6

3 Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar

• Pengoperasian secara hardware meliputi ; Ø Interkoneksi . Ø Menghidupkan dan

mematikan . • Pengoperasian secara software

meliputi ; Ø Menghidupkan. Ø Mematikan Ø Status sistem

.

2 2

Page 146: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan. b.Pemeliharaan

perbaikan

Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar

• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala Ø Performance Check.

• Pemeliharaan Perbaikan meliputi ; Ø Sistem Hardware;

(CP U,I/O,Jaringan ). • Pemeliharaan software;

2 2 4

5 Praktek a. Pengoperasian. b.Pemeliharaan pencega- han. . c. Trouble Shooting

Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.

• Pengoperasian peralatan. • Pemeliharaan pencegahan. • Trouble shooting dan analisis

sistem

4 8 16

6 Ujian/evaluasi a. Teori. b. Praktek

Untuk mengetahui kemampuan peserta

• Ujian teori. • Ujian Praktek

4 16

Page 147: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

VHF OMNI DIRECTIONAL RANGE

(VOR)

KODE VOR – A /KNP

270 Jam Pelajaran Teori : 108 Jam Praktek : 162 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN VHF Omnidirectional Range (VOR) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal azimuth bearing kepada pesawat udara untuk membantu menentukan arah terbang. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil listrik penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan VHF Omni Directional Range perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan/keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VOR dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VOR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli elektronika Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Tersedianya fasilitas VOR yang siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan untuk memberikan kenyamanan dan memelihara peralatan yang menunjang keselamatan operasi penerbangan.

Page 148: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM DVOR

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori peralatan VHF Omnidirectional

Range (VOR). VOR-A/T/1 16

a. Fungsi peralatan VOR b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA

2. Teknik peralatan VOR-A/T/2 64 a. Teori terinci peralatan VOR b. Blok dan circuit diagram VOR c. Kriteria Penempatan Peralatan VOR

3. Prosedur Pengoperasian VOR VOR-A/T/3 8 4. Pemeliharaan peralatan VOR VOR-A/T/4 12 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek pada peralatan VOR VOR-A/T/5 130 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *

6. Ujian/Evaluasi VOR-A/T/6 a. Teori 8 b. Praktek 32

Jumlah Jam Pelajaran

108

162

Page 149: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI DVOR

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1

2

3

4

Teori peralatan VOR. a. Fungsi peralatan VOR b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO /

FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan VOR b. Blok dan Circuit diagram

peralatan VOR Prosedur pengoperasian Pemeliharaan

− Agar para peserta

mengetahui dan memahami fungsi peralatan VOR dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan serta acuan / institusi yang dianut.

- Agar para peserta mengetahui

dan memahami cara kerja secara sistem.

- Agar para peserta mampu

melaksanakan peng operasian peralatan VOR dengan benar.

− Agar para peserta mampu

melaksanakan pemeliharaan peralatan VOR dengan benar.

- Fungsi dan teori penunjang

dalam pengoperasian peralatan VOR.

- Space modulation - Doppler effect - Blok diagram VOR - Prinsip kerja VOR. - RF Switching - Sinyal Reference dan variable - Besaran dan adjustment parameter VOR. - Sitting kriteria VOR: - Patern dan cakupan VOR. - VOR receiver - RCMS - RMMC - Pengoperasian VOR dengan

lokal dan remote. − Pemeliharaan/pengechekan

berkala : harian, mingguan, bulanan,tiga bulanan,enam bulanan,tahunan.

− Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik.

− Pelaksanaan ground Check

8

4 4

4 20 4 8 4

4 4 4

4 4 4

4

4

4

- -

- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10 -Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I - Buku manual peralatan VOR -ICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report VOR

Page 150: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5

6

Praktek

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting e. Analisis sistim peralatan

Ujian/evaluasi

- Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan VOR, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada VOR. -Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan VOR yang didapatkan selama pelatihan.

-Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada peralatan VOR. - Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan VOR kepada peserta.

8

8

40

16

- Buku manual DME - Buku manual yang terkait -Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I

Page 151: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

VHF OMNI DIRECTIONAL RANGE

(VOR)

KODE VOR-A/KNP

230 Jam Pelajaran Teori : 92 Jam Praktek : 138 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN VHF Omnidirectional Range (VOR) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal azimuth bearing kepada pesawat udara untuk membantu menentukan arah terbang. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas VOR wajib mengikuti pandidikan dan pelatihan MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VOR dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VOR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung – jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VOR, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 152: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM DVOR

No. Mata Pelajaran Kode Jam Pelajaran ( TOPIK ) Teori Praktek

1. Teori peralatan VHF Omnidirectional

Range (VOR). VOR-A/T/1 8

a. Fungsi peralatan VOR b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA

2. Teknik peralatan VOR-A/T/2 60 a. Teori terinci peralatan VOR b. Blok VOR c. Kriteria Penempatan Peralatan VOR

3. Prosedur Pengoperasian VOR VOR-A/T/3 8 4. Pemeliharaan peralatan VOR VOR-A/T/4 12 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek pada peralatan VOR VOR-A/T/5 114 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi VOR-A/T/6 a. Teori 4 b. Praktek 24

Jumlah Jam Pelajaran

108

138

Page 153: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI DVOR

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1

2

3

4

Teori peralatan VOR. a. Fungsi peralatan VOR b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO /

FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan VOR b. Blok diagram peralatan VOR Prosedur pengoperasian Pemeliharaan

− Agar para peserta

mengetahui dan memahami fungsi peralatan VOR dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan serta acuan / institusi yang dianut.

- Agar para peserta mengetahui

dan memahami cara kerja secara sistem.

- Agar para peserta mampu

melaksanakan peng operasian peralatan VOR dengan benar.

− Agar para peserta mampu

melaksanakan pemeliharaan peralatan VOR dengan benar.

- Fungsi dan teori penunjang

dalam pengoperasian peralatan VOR.

- Space modulation - Doppler effect - Blok diagram VOR - Prinsip kerja VOR. - RF Switching - Sinyal Reference dan variable - Besaran dan adjustment parameter VOR. - Sitting kriteria VOR: - Patern dan cakupan VOR. - VOR receiver - RCMS - RMMC - Pengoperasian VOR dengan

lokal dan remote. − Pemeliharaan/pengechekan

berkala : harian, mingguan, bulanan,tiga bulanan,enam bulanan,tahunan.

− Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik.

− Pelaksanaan ground Check

4 4

8 308

8 8 4

4 4 4

4 4 4

4

4

4

- -

- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10 -Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I - Buku manual peralatan VOR -ICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report VOR

Page 154: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5

6

Praktek

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting e.

Ujian/evaluasi

- Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan VOR, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada VOR. -Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan VOR yang didapatkan selama pelatihan.

-Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada peralatan VOR. - Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan VOR kepada peserta.

4

8

40

16

- Buku manual DME - Buku manual yang terkait -Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I

Page 155: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

DISTANCE MEASURING EQUIPMENT ( DME )

KODE DME-A/KNP

270 Jam Pelajaran Teori : 108 Jam Praktek : 162 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Distance Measuring Equipment (DME) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal panduan jarak antara posisi pesawat udara dengan stasiun DME. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas DME wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating DME dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih ahli dan teruji dalam melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas DME, serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Tersedianya teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas DME sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 156: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM DME

No. Mata Pelajaran Kode Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori peralatan Distance Measuring

Instrument (DME). DME-A/A/1 16

a. Fungsi peralatan DME b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA

2. Teknik peralatan DME-A/A/2 64 a. Teori terinci peralatan DME b. Blok dan circuit diagram DME c. Kriteria Penempatan Peralatan DME

3. Prosedur Pengoperasian DME DME-A/A/3 8 4. Pemeliharaan peralatan DME DME-A/A/4 12 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek pada peralatan DME DME-A/A/5 130 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi DME-A/A/6 8 32 a. Teori b. Praktek

Jumlah Jam Pelajaran

108

162

Page 157: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI DME

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1

2

3

4

Teori peralatan DME. a. Fungsi peralatan DME b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO /

FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan DME b. Blok dan Circuit diagram peralatan

DME Prosedur pengoperasian Pemeliharaan

- Agar para peserta mengetahui

dan memahami fungsi peralatan DME dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan.

- Mengetahuidokumen- yang digunakan sebagai

acuan. - Agar para peserta mengetahui

dan memahami cara kerja secara sistem.

- Agar para peserta mampu

melaksanakan peng operasian peralatan DME dengan benar.

− Agar para peserta mampu

melaksanakan pemeliharaan peralatan DME dengan benar.

- Fungsi dan teori penunjang

dalam pengoperasian peralatan DME.

- Blok diagram DME - Prinsip kerja DME. - Besaran dan adjustment

parameter DME. - Kriteria penempatan. - Patern dan cakupan DME. - DME transponder (aircraft) − RCMS − RMMC − Pengoperasian DME dengan

lokal dan remote. − Pemeliharaan berkala

(harian,mingguan, bulanan, tiga bulanan,enam bulanan,tahunan). − Pelayanan dan Analisis hasil

kalibrasi periodik. − Pelaksanaan ground Check

4

4 16 4

4 4 4

4 4 4

4

4

4

- -

- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10 -Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I Buku manual peralatan DME - Buku manual peralatan DME- ICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report DME

Page 158: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5

6

Praktek

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting e. Analisis sistim peralatan

Ujian/evaluasi

− Agar para peserta dapat

mengoperasikan Peralatan DME, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisis/melokalisir kerusakan yang terjadi pada DME.

− Untuk mengetahui para

perserta dalam memahami peralatan DME yang didapatkan selama pelatihan.

− Melaksanakan pengoperasian,

penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisis kerusakan pada peralatan DME.

− Memberikan soal-soal tertulis

dan memberikan troubel shooting pada peralatan DME kepada peserta.

4

4

130

32

- Buku manual DME - Buku manual yang terkait -Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I

Page 159: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

DISTANCE MEASURING EQUIPMENT ( DME )

KODE DME-A/KNP

230 Jam Pelajaran Teori : 92 Jam Praktek : 138 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Distance Measuring Equipment (DME) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal panduan jarak antara posisi pesawat udara dengan stasiun DME. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas DME wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating DME dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih ahli dan teruji dalam melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas DME, serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Tersedianya teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas DME sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 160: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM DME

No. Mata Pelajaran Kode Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori peralatan Distance Measuring

Instrument (DME). DME-A/A/1 8

a. Fungsi peralatan DME b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA

2. Teknik peralatan DME-A/A/2 60 a. Teori terinci peralatan DME b. Blok dan circuit diagram DME c. Kriteria Penempatan Peralatan DME

3. Prosedur Pengoperasian DME DME-A/A/3 8 4. Pemeliharaan peralatan DME DME-A/A/4 12 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek pada peralatan DME DME-A/A/5 114 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi DME-A/A/6 4 24 a. Teori b. Praktek

Jumlah Jam Pelajaran

92

138

Page 161: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI DME

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1

2

3

4

Teori peralatan DME. a. Fungsi peralatan DME b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO /

FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan DME b. Blok dan Circuit diagram peralatan

DME Prosedur pengoperasian Pemeliharaan

- Agar para peserta mengetahui

dan memahami fungsi peralatan DME dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan.

- Mengetahuidokumen- yang digunakan sebagai

acuan. - Agar para peserta mengetahui

dan memahami cara kerja secara sistem.

- Agar para peserta mampu

melaksanakan peng operasian peralatan DME dengan benar.

− Agar para peserta mampu

melaksanakan pemeliharaan peralatan DME dengan benar.

- Fungsi dan teori penunjang

dalam pengoperasian peralatan DME.

- Blok diagram DME - Prinsip kerja DME. - Besaran dan adjustment

parameter DME. - Kriteria penempatan. - Patern dan cakupan DME. - DME transponder (aircraft) − RCMS − RMMC − Pengoperasian DME dengan

lokal dan remote. − Pemeliharaan berkala

(harian,mingguan, bulanan, tiga bulanan,enam bulanan,tahunan). − Pelayanan dan Analisis hasil

kalibrasi periodik. − Pelaksanaan ground Check

8

4 20 4

8 8 8

4

4

4

4

- -

- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10 -Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I Buku manual peralatan DME - Buku manual peralatan DME- ICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report DME

Page 162: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5

6

Praktek

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting e. Analisis sistim peralatan

Ujian/evaluasi

− Agar para peserta dapat

mengoperasikan Peralatan DME, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisis/melokalisir kerusakan yang terjadi pada DME.

− Untuk mengetahui para

perserta dalam memahami peralatan DME yang didapatkan selama pelatihan.

− Melaksanakan pengoperasian,

penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisis kerusakan pada peralatan DME.

− Memberikan soal-soal tertulis

dan memberikan troubel shooting pada peralatan DME kepada peserta.

4

114

24

- Buku manual DME - Buku manual yang terkait -Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I

Page 163: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

R A T I N G SATELLITE NAVIGATION SYSTEM

Kode : SNS -A /KPP

280 Jam Pelajaran Teori : 136 Jam Praktek : 164 Jam

I

PENDAHULUAN Satellite Navigation System (Global Navigation Satellite System/GNSS) adalah peralatan navigasi udara yang berbasis sattelite digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam memandu pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah enroute, terminal, non precision approach, precisiton approach. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Global Navigation Satellite System (GNSS) wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.

II

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating GNSS, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan GNSS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya

III

PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

IV

MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas GNSS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 164: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V KURIKULUM SNS

Jumlah Jam Pelajaran No MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTE

1 Teori umum peralatan GNSS System : SNS -A/A/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2 Teknik peralatan GNSS System : SNS -A/A/2 64 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3 Prosedur pengoperasian GNSS System : SNS -A/A/3 16 4 Pemeliharaan : SNS -A/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

5 Praktek : SNS -A/A/5 120 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan GNSS System :

6 Ujian / Evaluasi : SNS -A/A/6 8 32 a. Teori b. Praktek

T o t a l :

128

152

VI SILABUS SNS Sedang dalam pengembangan

Page 165: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

R A T I N G SATELLITE NAVIGATION SYSTEM

Kode : SNS-A /KPP

220 Jam Pelajaran Teori : 96 Jam Praktek : 124 Jam

I

PENDAHULUAN Satellite Navigation System (Global Navigation Satellite System/GNSS) adalah peralatan navigasi udara yang berbasis sattelite digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam memandu pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah enroute, terminal, non precision approach, precisiton approach. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Global Navigation Satellite System (GNSS) wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.

II

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating GNSS, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan GNSS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya

III

PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

IV

MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas GNSS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 166: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V KURIKULUM SNS

Jumlah Jam Pelajaran No MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTE

1 Teori umum peralatan GNSS System : SNS -A/A/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2 Teknik peralatan GNSS System : SNS -A/A/2 16 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3 Prosedur pengoperasian GNSS System : SNS -A/A/3 32 4 Pemeliharaan : SNS -A/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

5 Praktek : SNS -A/A/5 92 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan GNSS System :

6 Ujian / Evaluasi : SNS -A/A/6 8 32 a. Teori b. Praktek

T o t a l :

96

124

VI SILABUS SNS Sedang dalam pengembangan

Page 167: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

NON DIRECTIONAL BEACON

(NDB)

KODE NDB-C/KNP

120 Jam Pelajaran Teori : 48 Jam Praktek : 72 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Non Directional Beacon ( NDB) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal panduan arah pada pesawat udara terhadap stasiun NDB. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas NDB wajib mengikuti pandidikan dan pelatihan MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating NDB dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas NDB serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung – jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas NDB, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar dipersyaratkan.

Page 168: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM NDB

No. Mata Pelajaran Kode Jam Pelajaran ( TOPIK ) Teori Praktek

1. Teori peralatan NDB NDB-C/T/1 4 a. Fungsi peralatan NDB b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA

2. Teknik peralatan NDB-C/T/2 24 a. Teori terinci peralatan NDB b. Blok NDB c. Kriteria Penempatan Peralatan NDB

3. Prosedur Pengoperasian NDB NDB-C/T/3 8 4. Pemeliharaan peralatan NDB NDB-C/T/4 8 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek pada peralatan NDB NDB-C/T/5 56 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi NDB-C/T/6 4 16 a. Teori b. Praktek

Jumlah Jam Pelajaran

48

72

Page 169: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI NDB

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1

2

3

4

Teori peralatan NDB. a. Fungsi peralatan NDB b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO /

FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan NDB b. Blok diagram peralatan NDB Prosedur pengoperasian Pemeliharaan

− Agar para peserta

mengetahui dan memahami fungsi peralatan NDB dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan serta acuan / institusi yang dianut.

- Agar para peserta mengetahui

dan memahami cara kerja secara sistem.

- Agar para peserta mampu

melaksanakan peng operasian peralatan NDB dengan benar.

− Agar para peserta mampu

melaksanakan pemeliharaan peralatan NDB dengan benar.

- Fungsi dan teori penunjang

dalam pengoperasian peralatan NDB.

- Jenis-jenis NDB - Blok diagram NDB - Prinsip kerja NDB. - Besaran dan adjustment parameter NDB. - Sitting kriteria NDB: - Patern dan cakupan NDB. - NDB receiver - RCMS - RMMC - Pengoperasian NDB dengan

lokal dan remote. − Pemeliharaan/pengechekan

berkala : harian, mingguan, bulanan,tiga bulanan,enam bulanan,tahunan.

− Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik.

− Pelaksanaan ground Check

4

4 8 4

2 4 4

4

4

2

4

- -

- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10 -Buku manual peralatan NDB: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I - Buku manual peralatan NDB -ICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report NDB

Page 170: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5

6

Praktek

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting

Ujian/evaluasi

- Agar para peserta dapat

mengoperasikan Peralatan NDB, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada NDB.

- Untuk mengetahui para

perserta dalam memahami peralatan NDB yang didapatkan selama pelatihan.

- Melaksanakan pengoperasian,

penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada peralatan NDB.

- Memberikan soal-soal tertulis

dan memberikan troubel shooting pada peralatan NDB kepada peserta.

4

56

16

- Buku manual NDB - Buku manual yang terkait -Buku manual peralatan NDB: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I

Page 171: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

NON DIRECTIONAL BEACON

(NDB)

KODE NDB-C/KNP

80 Jam Pelajaran Teori : 32 Jam Praktek : 48 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Non Directional Beacon ( NDB) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal panduan arah pada pesawat udara terhadap stasiun NDB. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas NDB wajib mengikuti pandidikan dan pelatihan MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating NDB dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas NDB serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung – jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas NDB, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar dipersyaratkan.

Page 172: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM NDB

No. Mata Pelajaran Kode Jam Pelajaran ( TOPIK ) Teori Praktek

1. Teori peralatan NDB NDB-C/T/1 4 a. Fungsi peralatan NDB b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA

2. Teknik peralatan NDB-C/T/2 16 a. Teori terinci peralatan NDB b. Blok NDB c. Kriteria Penempatan Peralatan NDB

3. Prosedur Pengoperasian NDB NDB-C/T/3 4 4. Pemeliharaan peralatan NDB NDB-C/T/4 4 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek pada peralatan NDB NDB-C/T/5 36 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi NDB-C/T/6 4 12 a. Teori b. Praktek

Jumlah Jam Pelajaran

32

48

Page 173: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI NDB

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1

2

3

4

Teori peralatan NDB. a. Fungsi peralatan NDB b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO /

FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan NDB b. Blok diagram peralatan NDB Prosedur pengoperasian Pemeliharaan

− Agar para peserta

mengetahui dan memahami fungsi peralatan NDB dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan serta acuan / institusi yang dianut.

- Agar para peserta mengetahui

dan memahami cara kerja secara sistem.

- Agar para peserta mampu

melaksanakan peng operasian peralatan NDB dengan benar.

− Agar para peserta mampu

melaksanakan pemeliharaan peralatan NDB dengan benar.

- Fungsi dan teori penunjang

dalam pengoperasian peralatan NDB.

- Jenis-jenis NDB - Blok diagram NDB - Prinsip kerja NDB. - Besaran dan adjustment parameter NDB. - Sitting kriteria NDB: - Patern dan cakupan NDB. - NDB receiver - RCMS - RMMC - Pengoperasian NDB dengan

lokal dan remote. − Pemeliharaan/pengechekan

berkala : harian, mingguan, bulanan,tiga bulanan,enam bulanan,tahunan.

− Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik.

− Pelaksanaan ground Check

4

4 4 2

2 2 2

2

2

2

2

- -

- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10 -Buku manual peralatan NDB: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I - Buku manual peralatan NDB -ICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report NDB

Page 174: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5

6

Praktek

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting

Ujian/evaluasi

- Agar para peserta dapat

mengoperasikan Peralatan NDB, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada NDB.

- Untuk mengetahui para

perserta dalam memahami peralatan NDB yang didapatkan selama pelatihan.

- Melaksanakan pengoperasian,

penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada peralatan NDB.

- Memberikan soal-soal tertulis

dan memberikan troubel shooting pada peralatan NDB kepada peserta.

2

2

36

12

- Buku manual NDB - Buku manual yang terkait -Buku manual peralatan NDB: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I

Page 175: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

R A T I N G PRIMARY SURVEILLANCE RADAR

SYSTEM

Kode : PSR-A /KPP

300 Jam Pelajaran Teori : 136 Jam Praktek : 164 Jam

I

PENDAHULUAN Primary Surveillance Radar (PSR) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah pengaturannya melalui suatu layar tampilan. PSR ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Primary Surveillance Radar wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.

II

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating PSR, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan PSR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya

III

PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

IV

MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas PSR, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 176: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V KURIKULUM RADAR PSR

Jumlah Jam Pelajaran No MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTE

1 Teori umum peralatan PSR System : PSR-A/A/1 16 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2 Teknik peralatan PSR System : PSR-A/A/2 24 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana Instalasi

3 Prosedur pengoperasian PSR System PSR-A/A/3 48 4 Pemeliharaan : PSR-A/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

5 Praktek : PSR-A/A/5 132 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan PSR System

6 Ujian / Evaluasi : PSR-A/A/6 8 32 a. Teori b. Praktek

T o t a l :

136

164

Page 177: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI SILABUS RADAR PSR

MATA PELAJARAN JAMPEL No

( Topik ) TUJUAN POKOK BAHASAN

PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

1 Teori umum peralatan PSR : a. Fungsi - Memahami kegunaan dari

PSR dan bagian-bagiannya

- Penjelasan kegunaan dari PSR dan masing-masing bagiannya

- Basic Radar Principle, J.Skolnik

b. Teori penunjang - Memahami teori digital, Pulsa-pulsa Radar

- Review Digital Teknik dan penje-lasan pulsa-pulsa Radar

- Electronics & Digital Manual

- Basic Radar Principle, J.Skolnik

c. Dokumen terkait - Memahami peraturan ICAO dan Ditjen Hubud.

- Menjelaskan peraturan-peraturan ICAO dan SKEP Ditjen Hubud

- ICAO Doc, Annex 10 - SKEP Ditjen Hubud.

2 Teknik peralatan PSR : a. Teori rinci peralatan - Memahami Antenna,

Transmitter, Receiver, Power Supply dan EHT pada sistem PSR

- Antenna & Control System - PSR Transmitter System - PSR Receiver System - Power Supply System - EHT System

- PSR Manual Handbook & Theory

b. Blok diagram - Memahami cara kerja tiap-tiap modul serta sistem dari PSR

- Antenna Encoder - Back Swing Circuit - Pulse Modulation - Magnetron Heating - Delay Time Control - Timing and Failure System - Relay and EHT Control - Synchro Generator - Automatic Frequency Control - Thyristor Stack - Dual Coupler - Low Noise Amplifier - Switching and Control - High/Low Coverage Amplifier

and Control - Linear & Logarithmic Amplifier - IF Amplifier and Filtering - Fixed & Moving Echo Detection - Oscillator and Safety Device

- PSR Manual Handbook & Theory

Page 178: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

- Channel Distribution & Echo Cct

- Regulator, AFC and Synchro Interface

- X-tal Osc and Program Division - Diplexer, Duplexer & Circulator

3 Prosedur pengoperasian PSR - Memahami cara menghi-

dupkan dan mematikan sistem PSR sesuai prosedur

- Cara menghidupkan dan memati-kan sistem PSR sesuai buku manual/petunjuk operasi

- PSR Manual Handbook & Theory

4 Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan - Memahami pelaksanaan

pemeliharaan berkala dan kalibrasi penerbangan

- Menjelaskan pelaksanaan peme-liharaan berkala dan kalibrasi penerbangan

- SKEP Ditjen Hubud.

b. Pemeliharaan perbaikan - Memahami cara meng-ganti modul

- Cara mengganti modul - PSR Manual Handbook & Theory

5 Praktek : a. Pengoperasian - Dapat menghidupkan dan

mematikan PSR dengan benar

- Prosedur menghidupkan dan mematikan PSR yang benar

- PSR Manual Handbook & Theory

b. Penggunaan alat ukur - Dapat menggunakan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq. Counter, Spec Analizer, HT Probe.

- Dapat melakukan pengu-kuran signal PSR dengan benar menggunakan alat ukur

- Penggunaan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq Counter, Spec Analizer, HT Probe.

- Melakukan pengukuran signal-

signal Radar disetiap test point pada sistem PSR

- Test Instrument Manual - PSR Manual Handbook &

Theory

c. Pemeliharaan pencegahan - Dapat melakukan penye-telan dan penyelarasan parameter sesuai buku manual dengan benar

- Melakukan penyetelan dan penyelarasan pada setiap modul sesuai buku manual

- PSR Manual Handbook & Theory

d. Trouble shooting - Dapat melakukan perba-ikan pada sistem PSR apabila terjadi kerusakan

- Melakukan perbaikan pada sistem PSR

- PSR Manual Handbook & Theory

Page 179: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

6 Ujian / Evaluasi : a. Teori - Memahami seluruh pela-

jaran teori yang telah di-ajarkan

- Melaksanakan ujian tertulis de-ngan menjawab soal-soal yang diberikan

Instruktur penguji

b. Praktek - Dapat melakukan pengo-perasian dan trouble shooting PSR dengan be-nar sesuai prosedur

- Setiap peserta diklat melaksana-kan praktek singkat langsung pada peralatan PSR sesuai petun-juk dari penguji

Instruktur penguji

Page 180: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

R A T I N G PRIMARY SURVEILLANCE RADAR

SYSTEM

Kode : PSR-A /KPP

250 Jam Pelajaran Teori : 120 Jam Praktek : 130 Jam

I

PENDAHULUAN Primary Surveillance Radar (PSR) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah pengaturannya melalui suatu layar tampilan. PSR ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Primary Surveillance Radar wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.

II

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating PSR, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan terampil dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan PSR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya

III

PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

IV

MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas PSR, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 181: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V KURIKULUM RADAR PSR

Jumlah Jam Pelajaran No MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTE

1 Teori umum peralatan PSR : PSR-A/T/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2 Teknik peralatan PSR : PSR-A/T/2 56 a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram

3 Prosedur pengoperasian PSR PSR-A/T/3 16 4 Pemeliharaan : PSR-A/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

5 Praktek : PSR-A/T/5 98 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

6 Ujian / Evaluasi : a. Teori PSR-A/T/6 8 32 b. Praktek

T o t a l :

120

130

Page 182: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI SILABUS RADAR PSR

MATA PELAJARAN JAMPEL No

( Topik ) TUJUAN POKOK BAHASAN

PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

1 Teori umum peralatan PSR : a. Fungsi - Memahami kegunaan dari

PSR dan bagian-bagiannya

- Penjelasan kegunaan dari PSR dan masing-masing bagiannya

- Basic Radar Principle, J.Skolnik

b. Teori penunjang - Memahami teori digital, Pulsa-pulsa Radar

- Review Digital Teknik dan penje-lasan pulsa-pulsa Radar

- Electronics & Digital Manual

- Basic Radar Principle, J.Skolnik

c. Dokumen terkait - Memahami peraturan ICAO dan Ditjen Hubud.

- Menjelaskan peraturan-peraturan ICAO dan SKEP Ditjen Hubud

- ICAO Doc, Annex 10 - SKEP Ditjen Hubud.

2 Teknik peralatan PSR : a. Teori rinci peralatan - Memahami Antenna,

Transmitter, Receiver, Power Supply dan EHT pada sistem PSR

- Antenna & Control System - PSR Transmitter System - PSR Receiver System - Power Supply System - EHT System

- PSR Manual Handbook & Theory

b. Blok diagram - Memahami cara kerja tiap-tiap modul serta sistem dari PSR

- Antenna Encoder - Back Swing Circuit - Pulse Modulation - Magnetron Heating - Delay Time Control - Timing and Failure System - Relay and EHT Control - Synchro Generator - Automatic Frequency Control - Thyristor Stack - Dual Coupler - Low Noise Amplifier - Switching and Control - High/Low Coverage Amplifier

and Control - Linear & Logarithmic Amplifier - IF Amplifier and Filtering - Fixed & Moving Echo Detection - Oscillator and Safety Device

- PSR Manual Handbook & Theory

Page 183: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

- Channel Distribution & Echo Cct

- Regulator, AFC and Synchro Interface

- X-tal Osc and Program Division - Diplexer, Duplexer & Circulator

3 Prosedur pengoperasian PSR - Memahami cara menghi-

dupkan dan mematikan sistem PSR sesuai prosedur

- Cara menghidupkan dan memati-kan sistem PSR sesuai buku manual/petunjuk operasi

- PSR Manual Handbook & Theory

4 Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan - Memahami pelaksanaan

pemeliharaan berkala dan kalibrasi penerbangan

- Menjelaskan pelaksanaan peme-liharaan berkala dan kalibrasi penerbangan

- SKEP Ditjen Hubud.

b. Pemeliharaan perbaikan - Memahami cara meng-ganti modul

- Cara mengganti modul - PSR Manual Handbook & Theory

5 Praktek : a. Pengoperasian - Dapat menghidupkan dan

mematikan PSR dengan benar

- Prosedur menghidupkan dan mematikan PSR yang benar

- PSR Manual Handbook & Theory

b. Penggunaan alat ukur - Dapat menggunakan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq. Counter, Spec Analizer, HT Probe.

- Dapat melakukan pengu-kuran signal PSR dengan benar menggunakan alat ukur

- Penggunaan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq Counter, Spec Analizer, HT Probe.

- Melakukan pengukuran signal-

signal Radar disetiap test point pada sistem PSR

- Test Instrument Manual - PSR Manual Handbook &

Theory

c. Pemeliharaan pencegahan - Dapat melakukan penye-telan dan penyelarasan parameter sesuai buku manual dengan benar

- Melakukan penyetelan dan penyelarasan pada setiap modul sesuai buku manual

- PSR Manual Handbook & Theory

d. Trouble shooting - Dapat melakukan perba-ikan pada sistem PSR apabila terjadi kerusakan

- Melakukan perbaikan pada sistem PSR

- PSR Manual Handbook & Theory

Page 184: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

6 Ujian / Evaluasi : a. Teori - Memahami seluruh pela-

jaran teori yang telah di-ajarkan

- Melaksanakan ujian tertulis de-ngan menjawab soal-soal yang diberikan

Instruktur penguji

b. Praktek - Dapat melakukan pengo-perasian dan trouble shooting PSR dengan be-nar sesuai prosedur

- Setiap peserta diklat melaksana-kan praktek singkat langsung pada peralatan PSR sesuai petun-juk dari penguji

Instruktur penguji

Page 185: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

R A T I N G SECONDARY SURVEILLANCE

RADAR SYSTEM

Kode : SSR-A /KPP

300 Jam Pelajaran Teori : 136 Jam Praktek : 164 Jam

I

PENDAHULUAN Secondary Surveillance Radar (SSR) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah pengaturannya melalui suatu layar tampilan. SSR ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah serta identitas dan ketinggian pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Secondary Surveillance Radar wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.

II

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating SSR, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan SSR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya

III

PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

IV

MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas SSR, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 186: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V KURIKULUM RADAR SSR

Jumlah Jam Pelajaran No MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTE

1 Teori umum peralatan SSR : SSR-A/A/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2 Teknik peralatan SSR : SSR-A/A/2 56 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3 Prosedur pengoperasian SSR SSR-A/A/3 24 4 Pemeliharaan : SSR-A/A/4 20 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

5 Praktek : SSR-A/A/5 132 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan SSR

6 Ujian / Evaluasi : SSR-A/A/6 12 32 a. Teori b. Praktek

T o t a l :

136

164

Page 187: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI SILABUS RADAR SSR

MATA PELAJARAN JAMPEL No

( Topik ) TUJUAN POKOK BAHASAN

PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

1 Teori umum peralatan SSR : a. Fungsi - Memahami kegunaan dari

SSR dan bagian-bagiannya

- Penjelasan kegunaan dari SSR dan masing-masing bagiannya

- Basic Radar Principle, J.Skolnik

b. Teori penunjang - Memahami teori digital, Pulsa-pulsa Radar, Mode dan Code

- Memahami Triode/Cavity

- Review Digital Teknik dan penje-lasan pulsa-pulsa Radar serta Mode dan Code

- Review Magnetron dan Klystron

- Electronics & Digital Manual - Basic Radar Principle,

J.Skolnik

c. Dokumen terkait - Memahami peraturan ICAO dan Ditjen Hubud.

- Menjelaskan peraturan-peraturan ICAO dan SKEP Ditjen Hubud

- ICAO Doc, Annex 10 - SKEP Ditjen Hubud.

2 Teknik peralatan SSR : a. Teori rinci peralatan - Memahami Antenna,

Transmitter, Receiver, Power Supply dan EHT pada sistem SSR

- Antenna & Control System - SSR Transmitter System - SSR Receiver System - Power Supply System - EHT System

- SSR Manual Handbook & Theory

b. Blok dan circuit diagram - Memahami rangkaian dan cara kerja tiap-tiap modul serta sistem dari SSR

- Antenna Encoder - Time Base and Master Trigger - SSR Encoder - Power Amplifier - Pre Heating Regulator - Cavity Amplifier - Antenna Pattern Switch - EHT Generator - SLS and Sensitivity Time

Control - Front Pannel and Remote System - Modulator System Amplifier - Receiver System - Transmission Test and Normal

System

- SSR Manual Handbook & Theory

Page 188: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

c. Rencana instalasi - Mengetahui cara-cara pe-

nempatan PSR - Menjelaskan kriteria penempatan

SSR - Siting Criteria Manual

3 Prosedur pengoperasian SSR - Memahami cara menghi-

dupkan dan mematikan sistem SSR sesuai prosedur

- Cara menghidupkan dan memati-kan sistem SSR sesuai buku manual/petunjuk operasi

- SSR Manual Handbook & Theory

4 Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan - Memahami pelaksanaan

pemeliharaan berkala dan kalibrasi penerbangan

- Menjelaskan pelaksanaan peme-liharaan berkala dan kalibrasi penerbangan

- SKEP Ditjen Hubud.

b. Pemeliharaan perbaikan - Memahami cara meng-ganti modul dan kompo-nen

- Cara mengganti modul dan kom-ponen

- SSR Manual Handbook & Theory

5 Praktek : a. Pengoperasian - Dapat menghidupkan dan

mematikan SSR dengan benar

- Prosedur menghidupkan dan mematikan SSR yang benar

- SSR Manual Handbook & Theory

b. Penggunaan alat ukur - Dapat menggunakan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq. Counter, Spec Analizer,.

- Dapat melakukan pengu-kuran signal SSR dengan benar menggunakan alat ukur

- Penggunaan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq Counter, Spec Analizer

- Melakukan pengukuran signal-

signal Radar disetiap test point pada sistem SSR

- Test Instrument Manual - SSR Manual Handbook &

Theory

c. Pemeliharaan pencegahan - Dapat melakukan penye-telan dan penyelarasan parameter sesuai buku manual dengan benar

- Melakukan penyetelan dan penyelarasan pada setiap modul sesuai buku manual

- SSR Manual Handbook & Theory

d. Trouble shooting - Dapat melakukan perba-ikan pada sistem SSR apabila terjadi kerusakan

- Melakukan perbaikan pada sistem SSR

- SSR Manual Handbook & Theory

e. Analisa sistem peralatan SSR

- Dapat menganalisa penye-bab dari kerusakan

- Membuat analisa kerusakan yang terjadi pada saat pelaksanaan trouble shooting

- SSR Manual Handbook & Theory

Page 189: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

6 Ujian / Evaluasi : a. Teori - Memahami seluruh pela-

jaran teori yang telah di-ajarkan

- Melaksanakan ujian tertulis de-ngan menjawab soal-soal yang diberikan

Instruktur penguji

b. Praktek - Dapat melakukan pengo-perasian dan trouble shooting SSR dengan be-nar sesuai prosedur

- Setiap peserta diklat melaksana-kan praktek singkat langsung pada peralatan SSR sesuai petun-juk dari penguji

Instruktur penguji

Page 190: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

R A T I N G SECONDARY SURVEILLANCE

RADAR SYSTEM

Kode : SSR-A /KPP

250 Jam Pelajaran Teori : 120 Jam Praktek : 130 Jam

I

PENDAHULUAN Secondary Surveillance Radar (SSR) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah pengaturannya melalui suatu layar tampilan. SSR ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah serta identitas dan ketinggian pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Secondary Surveillance Radar wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.

II

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating SSR, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan terampil dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan SSR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya

III

PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

IV

MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas SSR, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 191: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V KURIKULUM

Jumlah Jam Pelajaran No MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTE

1 Teori umum peralatan SSR : SSR-A/T/1 16 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2 Teknik peralatan SSR : SSR-A/T/2 56 a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram

3 Prosedur pengoperasian SSR SSR-A/T/3 24 4 Pemeliharaan : SSR-A/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

5 Praktek : SSR-A/T/5 98 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

6 Ujian / Evaluasi : SSR-A/T/6 8 32 a. Teori b. Praktek T o t a l : 120 130

Page 192: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI SILABUS

MATA PELAJARAN JAMPEL No

( Topik ) TUJUAN POKOK BAHASAN

PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

1 Teori umum peralatan SSR : a. Fungsi - Memahami kegunaan dari

SSR dan bagian-bagiannya

- Penjelasan kegunaan dari SSR dan masing-masing bagiannya

- Basic Radar Principle, J.Skolnik

b. Teori penunjang - Memahami teori digital, Pulsa-pulsa Radar, Mode dan Code

- Review Digital Teknik dan penje-lasan pulsa-pulsa Radar serta Mode dan Code

- Electronics & Digital Manual - Basic Radar Principle,

J.Skolnik

c. Dokumen terkait - Memahami peraturan ICAO dan Ditjen Hubud.

- Menjelaskan peraturan-peraturan ICAO dan SKEP Ditjen Hubud

- ICAO Doc, Annex 10 - SKEP Ditjen Hubud.

2 Teknik peralatan SSR : a. Teori rinci peralatan - Memahami Antenna,

Transmitter, Receiver, Power Supply dan EHT pada sistem SSR

- Antenna & Control System - SSR Transmitter System - SSR Receiver System - Power Supply System - EHT System

- SSR Manual Handbook & Theory

b. Blok diagram - Memahami cara kerja tiap-tiap modul serta sistem dari SSR

- Antenna Encoder - Time Base and Master Trigger - SSR Encoder - Power Amplifier - Pre Heating Regulator - Cavity Amplifier - Antenna Pattern Switch - EHT Generator - SLS and Sensitivity Time

Control - Front Pannel and Remote System - Modulator System Amplifier - Receiver System - Transmission Test and Normal

System

- SSR Manual Handbook & Theory

3 Prosedur pengoperasian SSR - Memahami cara menghi-

dupkan dan mematikan sistem SSR sesuai prosedur

- Cara menghidupkan dan memati-kan sistem SSR sesuai buku manual/petunjuk operasi

- SSR Manual Handbook & Theory

Page 193: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

4 Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan - Memahami pelaksanaan

pemeliharaan berkala dan kalibrasi penerbangan

- Menjelaskan pelaksanaan peme-liharaan berkala dan kalibrasi penerbangan

- SKEP Ditjen Hubud.

b. Pemeliharaan perbaikan - Memahami cara meng-ganti modul

- Cara mengganti modul - SSR Manual Handbook & Theory

5 Praktek : a. Pengoperasian - Dapat menghidupkan dan

mematikan SSR dengan benar

- Prosedur menghidupkan dan mematikan SSR yang benar

- SSR Manual Handbook & Theory

b. Penggunaan alat ukur - Dapat menggunakan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq. Counter, Spec Analizer,.

- Dapat melakukan pengu-kuran signal SSR dengan benar menggunakan alat ukur

- Penggunaan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq Counter, Spec Analizer

- Melakukan pengukuran signal-

signal Radar disetiap test point pada sistem SSR

- Test Instrument Manual - SSR Manual Handbook &

Theory

c. Pemeliharaan pencegahan - Dapat melakukan penye-telan dan penyelarasan parameter sesuai buku manual dengan benar

- Melakukan penyetelan dan penyelarasan pada setiap modul sesuai buku manual

- SSR Manual Handbook & Theory

d. Trouble shooting - Dapat melakukan perba-ikan pada sistem SSR apabila terjadi kerusakan

- Melakukan perbaikan pada sistem SSR

- SSR Manual Handbook & Theory

6 Ujian / Evaluasi : a. Teori - Memahami seluruh pela-

jaran teori yang telah di-ajarkan

- Melaksanakan ujian tertulis de-ngan menjawab soal-soal yang diberikan

Instruktur penguji

b. Praktek - Dapat melakukan pengo-perasian dan trouble shooting SSR dengan be-nar sesuai prosedur

- Setiap peserta diklat melaksana-kan praktek singkat langsung pada peralatan SSR sesuai petun-juk dari penguji

Instruktur penguji

Page 194: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIKDIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING AIR TRAFFIC CONTRO AUTOMATION

SYSTEM

KODE ATC AUTO-A/KPP

280 Jam Pelajaran Teori : 128 Jam

Praktek : 152 Jam I

II

III

IV

PENDAHULUAN

Fasilitas ATC Automation System ( ATC AUTO) adalah fasilitas penunjang keselamatan penerbangan yang memproses pengolahan data penerbangan, data radar dan data lainnya yang digunakan pada sistim pemanduan lalu-lintas udara yang sebagian atau seluruh kegiatannya dilakukan oleh komputer dan hasilnya digunakan oleh Pemandu lalu-lintas udara ( ATC ) dalam proses pengambilan keputusan .

Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan, PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas ATC AUTO wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN

Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating ATC AUTO, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATC Automation System, serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN :

a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN :

Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATC Automation System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 195: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V KURIKULUM ATC OS

Jumlah Jam Pelajaran No MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTEK 1 Teori umum ATC AUTO/A/A/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait 2 Teknik peralatan ATC AUTO/A/A/2 64 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Optimasi Sistem 3 Prosedur Pengoperasian ATC AUTO/A/A/3 16 4 Pemeliharaan ATC AUTO/A/A/4 16 a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan 5 Praktek ATC AUTO/A/A/5 120 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem 6 Ujian/Evaluasi ATC AUTO/A/A/6 8 32 a. Teori b. Praktek

T o t a l :

128

152

Page 196: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RADAR ATC AS

MATA PELAJARAN JAMPEL No ( TOPIK ) TUJUAN POKOK BAHASAN T P PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAN

1 Teori umum peralatan ATC Automation

a. Fungsi − Memahami kegunaan dari sistem ATC Automation dan bagian-bagiannya

- Penjelasan tentang kegunaan ATC Automation System dan kegunaan masing-masing bagian

8 ATC Auttomation Manual Book,

b. Teori penunjang − Memahami teori digital dan kegunaannya serta Sistem Komunikasi Data dan Perangkatnya.

− Review Mikroprosesor , Komunikasi Data, Networking, Protokol/Interface

− Review Sistem Operasi

8

8

Electronics & Digital , Data Comm., Fundamental of The unix System

c. Dokumen terkait Memahami aturan – aturan ICAO dan dokumen lain-nya.

- Peraturan ICAO, dan buku-buku manual.

4 ICAO Doc. Annex 10 SKEP DJU No.

2 Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan ATC

Automation System Memahami sistem arsitektur, interkoneksi antar subsistem dan software

- Capability of System - Safety features of System - System Architecture: - Subsystem of ATC Automation - Software of ATC Automation

4 2 2 4 4

ATC Auttomation Manual Book,

b. Blok dan circuit diagram ATC Automation System.

Memahami interkoneksi antar subsistem pada ATC Automation, cara kerja masing-masing subsistem dan sistim manajemen ATC Automation.

− Communication Network − Subsystem − FDP Subsystem − RDP Subsystem − Workstation Subsystem − Sony Monitor − Flight Strip Printer − Hi-bright Monitor − GPS Time Source Component − Instalation Procedure − Fundamental of The Unix System − HP Open View Network Node

Manager − HP UX System administration for

Series 700 − System Overview − ATC Automation architecture − Theory of Operation

2 2 2 2 2 2 2 2 2

8

4

3

1 2 1

4 8 8 4 4 4 4

Page 197: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

− System Monitoring and Control

Procedure : System maintenance and Control

2

2

c. Optimasi System Memahami Sistem Aplikasi ATC Automation.

Aplikasi Sistem 8

3 Prosedur Pengoperasian ATC Automation System

Memahami cara menghi-dupkan dan mematikan ATC Automation System secara Hardware dan Software

Cara menghidupkan dan mematikan ATC Automation System secara hardware dan Software

16

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan Memahami pelaksanaan

pemeliharaan berkala ATC Automation System

Pemeliharaan Berkala 4 SKEP DJU No.

b. Pemeliharaan Perbaikan Memahami prosedur perbaikan Hardware dan Software

Prosedur perbaikan Hardware dan Software

8 ATC Auttomation Manual Book,

5 Praktek a. Pengoperasian Dapat menghidupkan dan

mematikan dengan benar sesuai prosedur

Menghidupkan dan mematikan ATC automation system sesuai prosedur.

20 ATC Auttomation Manual Book,

b. Penggunaan alat ukur dan tools

Dapat menggunakan logic analyzer , tools software

Melakukan pengukuran dan mendeteksi semua signal-signal dan parameter pada ATC Automation system.

16 ATC Auttomation Manual Book, Test Instrument Manual

c. Pemeliharaan Pencegahan Dapat melakukan penye-telan & penyelarasan para-meter dengan benar

Melakukan Penyetelan & Penyelarasan pada semua modul.

20 ATC Auttomation Manual Book

d. Trouble shooting Dapat melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan pada Hardware dan Software

Melakukan perbaikan pada setiap kerusakan Software dan modul Hardware.

20 ATC Auttomation Manual Book

e. Analisis sistem peralatan ATC Automation System.

Dapat menganalisa penyebab dari kerusakan

Membuat analisa kerusakan yang terjadi pada saat pelaksanaan trouble shooting

24 ATC Auttomation Manual Book

6 Ujian/Evaluasi a. Teori Memahami seluruh

pelajaran yang diajarkan Melaksanakan ujian tertulis untuk menjawab soal-soal yang diberikan

8

b. Praktek Dapat melakukan pengope-rasian dan trouble shooting dengan benar

Melaksanakan praktek langsung pada peralatan ATC Automation System

32

Page 198: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIKDIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING AIR TRAFFIC CONTROL AUTOMATION

SYSTEM

KODE ATC AUTO-A/KPP

220 Jam Pelajaran

Teori : 96 Jam Praktek : 124 Jam

I

II III

IV

PENDAHULUAN Fasilitas ATC Automation System (ATC AUTO) adalah fasilitas penunjang keselamatan penerbangan yang memproses pengolahan data penerbangan, data radar dan data lainnya yang digunakan pada sistim pemanduan lalu-lintas udara yang sebagian atau seluruh kegiatannya dilakukan oleh komputer dan hasilnya digunakan oleh Pemandu lalu-lintas udara ( ATC ) dalam proses pengambilan keputusan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan, PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang sertifikat kecakapan memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas ATC Automation System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating ATC AUTO, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan terampil dalam melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATC Automation System, serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal adalah Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATC Automation System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 199: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V KURIKULUM RADAR ATC AS

Jam Pelajaran No MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTEK

1 Teori umum 24 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2 Teknik peralatan 16 a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram

3 Prosedur Pengoperasian 32 4 Pemeliharaan 16 a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5 Praktek 92 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan Pencegahan d. Trouble shooting

6 Ujian/Evaluasi 8 32 a. Teori b. Praktek

JUMLAH JAM PELAJARAN

96

124

Page 200: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RADAR ATC AS

MATA PELAJARAN JAMPEL No ( TOPIK ) TUJUAN POKOK BAHASAN T P PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAN

1 Teori umum peralatan ATC Automation

a. Fungsi Memahami kegunaan dari sistem ATC Automation System dan bagian-bagiannya

Penjelasan tentang kegunaan ATC Automation System dan kegunaan masing-masing bagian .

4 ATC Auttomation Manual Book,

b. Teori penunjang Memahami teori digital dan kegunaannya serta Sistem Komunikasi Data dan Perangkatnya.

- Review Mikroprosesor , Komunikasi Data, Networking, Protokol/Interface. - Review Sistem Operasi

8

8

Electronics & Digital , Data Comm., Fundamental of The unix System

c. Dokumen terkait Memahami aturan – aturan ICAO dan dokumen lain-nya.

Peraturan ICAO dan buku-buku manual.

4 ICAO Doc. Annex 10 SKEP DJU No.

2 Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan ATC

Automation System Memahami sistem arsitektur, interkoneksi antar subsistem dan software

− Capability of System − Safety features of System − System Architecture: − Subsystem of ATC Automation − Software of ATC Automation

2 2 2

2 4

ATC Auttomation Manual Book,

Page 201: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

b. Blok diagram ATC Auto-mation System.

Memahami interkoneksi antar subsistem pada ATC Automation, cara kerja masing-masing subsistem dan sistim manajemen ATC Automation.

− Communication Network Subsystem

− FDP Subsystem − RDP Subsystem − Workstation Subsystem − Sony Monitor − Flight Strip Printer − Hi-bright Monitor − GPS Time Source Component − Instalation Procedure − Fundamental of The Unix

System − HP Open View Network

Node Manager − HP UX System

administration for Series 700 − System Overview − ATC Automation architecture − Theory of Operation − System Monitoring and

Control − Procedure : System

maintenance and Control

1

2 2 2 1 1 1 2 1

4

4

2 2 2 2

1 2

− 3 Prosedur Pengoperasian ATC

Automation System Memahami cara menghi-dupkan dan mematikan ATC Automation System secara Hardware dan Software

Cara menghidupkan dan mematikan ATC Automation System secara hardware dan Software

12

4 Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan Memahami pelaksanaan

pemeliharaan berkala ATC Automation System

Pemeliharaan Berkala 4 SKEP DJU No.

b. Pemeliharaan Perbaikan Memahami prosedur perbaikan Hardware dan Software

Prosedur perbaikan Hardware dan Software

4 ATC Auttomation Manual Book,

Page 202: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

5 Praktek a. Pengoperasian Dapat menghidupkan dan

mematikan dengan benar sesuai prosedur

Menghidupkan dan mematikan ATC automation system sesuai prosedur.

24 ATC Auttomation Manual Book,

b. Penggunaan alat ukur dan tools

Dapat menggunakan logic analyzer , tools software

Melakukan pengukuran dan mendeteksi semua signal-signal dan parameter pada ATC Automation system.

16 ATC Auttomation Manual Book, Test Instrument Manual

c. Pemeliharaan Pencegahan Dapat melakukan penye-telan & penyelarasan para-meter dengan benar

Melakukan Penyetelan & Penyelarasan pada semua modul.

32 ATC Auttomation Manual Book

d. Trouble shooting Dapat melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan pada Hardware dan Software

Melakukan perbaikan pada setiap kerusakan Software dan modul Hardware.

20 ATC Auttomation Manual Book

6 Ujian/Evaluasi a. Teori Memahami seluruh

pelajaran yang diajarkan Melaksanakan ujian tertulis untuk menjawab soal-soal yang diberikan

8

b. Praktek Dapat melakukan pengope-rasian dan trouble shooting dengan benar

Melaksanakan praktek singkat langsung pada peralatan ATC Automatio System

32

Page 203: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

R A T I N G AERODRUME SURFACE DETECTION

EQUIPMENT SYSTEM

Kode : ASDE-A /KPP

280 Jam Pelajaran Teori : 136 Jam Praktek : 164 Jam

I

PENDAHULUAN Aerodrume Serface Detection Eqyuipment (ASDE) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar aerodrume dan ground movement melalui suatu layar tampilan. ASDE ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Aerodrume Serface Detection Eqyuipment (ASDE) wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.

II

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating ASDE, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan ASDE serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya

III

PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

IV

MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ASDE, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 204: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V KURIKULUM ASDE

Jumlah Jam Pelajaran No MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTE

1 Teori umum peralatan ASDE System : ASDE-A/A/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2 Teknik peralatan ASDE System : ASDE-A/A/2 64 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3 Prosedur pengoperasian ASDE System : ASDE-A/A/3 16 4 Pemeliharaan : ASDE-A/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

5 Praktek : ASDE-A/A/5 120 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan ASDE System :

6 Ujian / Evaluasi : ASDE-A/A/6 8 32 a. Teori b. Praktek

T o t a l :

128

152

VI SILABUS ASDE Sedang dalam pengembangan

Page 205: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

R A T I N G AERODRUME SURFACE DETECTION

EQUIPMENT SYSTEM

Kode : ASDE-A /KPP

220 Jam Pelajaran Teori : 96 Jam Praktek : 124 Jam

I

PENDAHULUAN Aerodrume Serface Detection Eqyuipment (ASDE) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar aerodrume dan ground movement melalui suatu layar tampilan. ASDE ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Aerodrume Serface Detection Eqyuipment (ASDE) wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.

II

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating ASDE, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan ASDE serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya

III

PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

IV

MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ASDE, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 206: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V KURIKULUM ASDE

Jumlah Jam Pelajaran No MATA PELAJARAN KODE

TEORI PRAKTE

1 Teori umum peralatan ASDE System : ASDE-A/A/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2 Teknik peralatan ASDE System : ASDE-A/A/2 16 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3 Prosedur pengoperasian ASDE System : ASDE-A/A/3 32 4 Pemeliharaan : ASDE-A/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

5 Praktek : ASDE-A/A/5 92 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan ASDE System :

6 Ujian / Evaluasi : ASDE-A/A/6 8 32 a. Teori b. Praktek

T o t a l :

96

124

VI SILABUS ASDE Sedang dalam pengembangan

Page 207: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING INSTRUMENT LANDING SYSTEM/ RUNWAY VISUAL RANGE (ILS/RVR)

KODE ILS/RVR-A/KPBP

300 Jam Pelajaran Teori : 180 Jam Praktek : 100 Jam

I.

PENDAHULUAN Instrument Landing System ( ILS) adalah peralatan navigasi udara yang berfungsi untuk memberikan sinyal panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan jarak terhadap titik pendaratan dengan presisi kepada pesawat udara yang akan melakukan pendaratan di suatu bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengopersikan dan memelihara fasilitas ILS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan

II.

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ILS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ILS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.

III.

PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ILS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 208: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM

Jam Pelajaran No. Mata Pelajaran Kode

Teori Praktek

1. Teori peralatan Instrument Landing

System (ILS). ILS/RVR -A/A/1 20

a. Fungsi peralatan ILS b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA

2. Teknik peralatan ILS/RVR -A/A/2 96 a. Teori terinci peralatan ILS b. Blok dan circuit diagram ILS c. Kriteria Penempatan Peralatan ILS

3. Prosedur Pengoperasian ILS ILS/RVR -A/A/3 20 4. Pemeliharaan peralatan ILS ILS/RVR -A/A/4 40 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek pada peralatan ILS ILS/RVR -A/A/5 90 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *

6. Ujian/Evaluasi ILS/RVR -A/A/6 4 30 a. Teori b. Praktek Jumlah Jam Pelajaran 180 120

Page 209: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

JAMPEL No. MATA PELAJARAN (TOPIK)

TUJUAN POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Teori peralatan ILS.

a. Fungsi peralatan ILS b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO /

FAA

Agar para peserta mengetahui dan memahami fungsi peralatan ILS dalam menunjang operasi keselamatan penerbangan serta acuan /institusi yang dianut.

- Fungsi dan teori penunjang dalam pengoperasian peralatan ILS.

- Tipe-tipe ILS - Space modulation - DME ILS - RVR

20

- Buku Radio Air Navigation

- ICAO ANNEX 10

2. Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan ILS b. Blok dan Circuit diagram

peralatan ILS c. Kriteria penempatan peralatan

ILS

Agar para peserta mengetahui dan memahami cara kerja secara sistem, penempatan dan cakupan peralatan ILS.

- Blok diagram ILS: - Prinsip kerja ILS: - Besaran dan adjustment

parameter ILS - ILS single/dual Frek - Sitting kriteria: - Patern dan cakupan ILS - Kategori ILS - ILS receiver - DME ILS - RVR

16 16

12 8 8 8 8 8 6 6

- Buku manual peralatan ILS

- ICAO DOC.8071 Vol. II - ICAO ANNEX 10 Vol. I

3. Prosedur pengoperasian

Agar para peserta mampu melaksanakan pengoperasian peralatan ILS dengan benar

- RCMS - RMMC - Pengoperasian ILS dengan

lokal dan remote.

20 - Buku manual peralatan ILS

4. Pemeliharaan Agar para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan ILS dengan benar.

- Pemeliharaan/pengechekan berkala : harian, mingguan, bulanan, tiga bulanan,enam bulanan,tahunan.

- Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik.

- Pelaksanaan ground Check

8

16

16

- ICAO DOC. 8071 Vol. II - Flight Inspection Report

ILS

Page 210: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

JAMPEL No. MATA PELAJARAN (TOPIK)

TUJUAN POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

5. Praktek

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting e. Analisis sistim peralatan

Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan ILS, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada ILS.

- Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada ILS

90 - Buku manual ILS - Buku manual yang terkait

6. Ujian/evaluasi

Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan ILS yang didapatkan selama pelatihan.

- Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan ILS kepada peserta.

4 30 - Buku manual peralatan ILS:

- ICAO DOC.8071 Vol.II - ICAO ANNEX 10 Vol. I

Page 211: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING INSTRUMENT LANDING SYSTEM/ RUNWAY VISUAL RANGE (ILS/RVR)

KODE ILS/RVR-A/KPBP

220 Jam Pelajaran Teori : 120 Jam Praktek : 100 Jam

I.

PENDAHULUAN Instrument Landing System ( ILS) adalah peralatan navigasi udara yang berfungsi untuk memberikan sinyal panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan jarak terhadap titik pendaratan dengan presisi kepada pesawat udara yang akan melakukan pendaratan di suatu bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengopersikan dan memelihara fasilitas ILS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan

II.

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ILS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ILS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.

III.

PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ILS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 212: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM

Jam Pelajaran No. Mata Pelajaran Kode

Teori Praktek

1. Teori peralatan Instrument Landing

System (ILS). ILS/RVR-A/T/1 20

a. Fungsi peralatan ILS b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA

2. Teknik peralatan ILS/RVR -A/T/2 88 a. Teori terinci peralatan ILS b. Blok dan circuit diagram ILS c. Kriteria Penempatan Peralatan ILS

3. Prosedur Pengoperasian ILS ILS/RVR -A/T/3 20 4. Pemeliharaan peralatan ILS ILS/RVR -A/T/4 40 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek pada peralatan ILS ILS/RVR -A/T/5 80 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi ILS/RVR -A/T/6 4 20 a. Teori b. Praktek Jumlah Jam Pelajaran 120 100

Page 213: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

JAMPEL No. MATA PELAJARAN (TOPIK)

TUJUAN POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Teori peralatan ILS.

a. Fungsi peralatan ILS b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO /

FAA

Agar para peserta mengetahui dan memahami fungsi peralatan ILS dalam menunjang operasi keselamatan penerbangan serta acuan /institusi yang dianut.

- Fungsi dan teori penunjang dalam pengoperasian peralatan ILS.

- Tipe-tipe ILS - Space modulation - DME ILS - RVR

20

- Buku Radio Air Navigation

- ICAO ANNEX 10

2. Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan ILS b. Blok diagram peralatan ILS c. Kriteria penempatan peralatan

ILS

Agar para peserta mengetahui dan memahami cara kerja secara sistem, penempatan dan cakupan peralatan ILS.

- Blok diagram ILS: - Prinsip kerja ILS: - Besaran dan adjustment

parameter ILS - ILS single/dual Frek - Sitting kriteria: - Patern dan cakupan ILS - Kategori ILS - ILS receiver - DME ILS - RVR

10 10

8 6 6 8 8 8 4 4

- Buku manual peralatan ILS

- ICAO DOC.8071 Vol. II - ICAO ANNEX 10 Vol. I

3. Prosedur pengoperasian

Agar para peserta mampu melaksanakan pengoperasian peralatan ILS dengan benar

- RCMS - RMMC - Pengoperasian ILS dengan

lokal dan remote.

6 - Buku manual peralatan ILS

4. Pemeliharaan Agar para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan ILS dengan benar.

- Pemeliharaan/pengechekan berkala : harian, mingguan, bulanan, tiga bulanan,enam bulanan,tahunan.

- Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik.

- Pelaksanaan ground Check

6

8

4

- ICAO DOC. 8071 Vol. II - Flight Inspection Report

ILS

Page 214: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

JAMPEL No. MATA PELAJARAN (TOPIK)

TUJUAN POKOK BAHASAN

T P

PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

5. Praktek

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.

Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan ILS, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada ILS.

- Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada ILS

80 - Buku manual ILS - Buku manual yang terkait

6. Ujian/evaluasi

Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan ILS yang didapatkan selama pelatihan.

- Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan ILS kepada peserta.

4 20 - Buku manual peralatan ILS:

- ICAO DOC.8071 Vol.II - ICAO ANNEX 10 Vol. I

Page 215: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING SATTELITE LANDING SYSTEM (DIFFERENTIAL GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

KODE DGPS-A/KPBP

300 Jam Pelajaran Teori : 180 Jam Praktek : 120 Jam

I.

PENDAHULUAN Sattelite Landing System (DGPS) adalah peralatan bantu fasilitas pendaratan berbasis satelit yang berfungsi untuk memberikan sinyal panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan jarak terhadap titik pendaratan dengan presisi kepada pesawat udara yang akan melakukan pendaratan di suatu bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengopersikan dan memelihara fasilitas Sattelite Landing System (DGPS) wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan

II.

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Sattelite Landing System (DGPS) dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Sattelite Landing System (DGPS) serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.

III.

PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Sattelite Landing System (DGPS), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 216: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM

Jam Pelajaran No. Mata Pelajaran Kode

Teori Praktek

1. Teori peralatan Sattelite Landing

System (DGPS). DGPS -A/A/1 20

a. Fungsi peralatan Sattelite Landing System (DGPS)

b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA

2. Teknik peralatan DGPS -A/A/2 96 a. Teori terinci peralatan Sattelite

Landing System (DGPS)

b. Blok dan circuit diagram Sattelite Landing System (DGPS)

c. Kriteria Penempatan Peralatan Sattelite Landing System (DGPS)

3. Prosedur Pengoperasian Sattelite Landing System (DGPS)

DGPS -A/A/3 20

4. Pemeliharaan peralatan Sattelite Landing System (DGPS)

DGPS -A/A/4 40

a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek pada peralatan Sattelite Landing System (DGPS)

DGPS -A/A/5 90

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi DGPS -A/A/6 a. Teori 4 30 b. Praktek Jumlah Jam Pelajaran 180 120

VI. SILABI Silabi sedang dalam pengembangan

Page 217: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING SATTELITE LANDING SYSTEM (DIFFERENTIAL GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

KODE DGPS-A/KPBP

220 Jam Pelajaran Teori : 120 Jam Praktek : 100 Jam

I.

PENDAHULUAN Sattelite Landing System (DGPS) adalah peralatan bantu fasilitas pendaratan berbasis satelit yang berfungsi untuk memberikan sinyal panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan jarak terhadap titik pendaratan dengan presisi kepada pesawat udara yang akan melakukan pendaratan di suatu bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengopersikan dan memelihara fasilitas Sattelite Landing System (DGPS) wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan

II.

MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Sattelite Landing System (DGPS) dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Sattelite Landing System (DGPS) serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.

III.

PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Sattelite Landing System (DGPS), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 218: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM

Jam Pelajaran No. Mata Pelajaran Kode

Teori Praktek

1. Teori peralatan Sattelite Landing

System (DGPS). DGPS -A/T/1 20

a. Fungsi peralatan Sattelite Landing System (DGPS)

b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA

2. Teknik peralatan DGPS -A/T/2 88 a. Teori terinci peralatan Sattelite

Landing System (DGPS)

b. Blok dan circuit diagram Sattelite Landing System (DGPS)

c. Kriteria Penempatan Peralatan Sattelite Landing System (DGPS)

3. Prosedur Pengoperasian Sattelite Landing System (DGPS)

DGPS -A/T/3 20

4. Pemeliharaan peralatan Sattelite Landing System (DGPS)

DGPS -A/T/4 40

a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek pada peralatan Sattelite Landing System (DGPS)

DGPS -A/T/5 80

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi DGPS -A/T/6 4 20 a. Teori b. Praktek Jumlah Jam Pelajaran 120 100

VI. SILABI Silabi sedang dalam pengembangan

Page 219: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

SECURITY EQUIPMENT

KODE SE-A/KPFP

300 Jam Pelajaran Teori : 172 Jam Praktek : 128 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Security Equipment adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan yang digunakan untuk mendeteksi barang yang akan masuk daerah steril di Bandar Udara, untuk menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Security Equipment wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan/keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Security Equipment dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Security Equipment serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

Page 220: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Security Equipment sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan SE-A/A /1 32 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan SE-A/A /2 112 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur Pengoperasian SE-A/A /3 8 4. Pemeliharaan SE-A/A /4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek SE-A/A/5 96 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *

6. Ujian/Evaluasi SE-A/A/6 a. Teori 4 b. Praktek 32 172 128

Page 221: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

• Agar peserta memahami kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan peralatan

• Teori sinar X • Elektro magnetic • Teknik elektronika dan

digital • Sistem pengamanan

Bandara

32 -

− Annex 17 − Manual Book − Ketentuan –

ketentuan mengenai penggunaan radio aktif (BATAN)

2.

Teknik peralatan

a. Teori rinci peralatan

b. Blok dan circuit diagram

c. Rencana instalasi *

• Agar peserta memahami

dan mampu menerapkan prinsip kerja peralatan

X-ray : • Blok diagram • Power Supply system • Conveyor system • Scanning system • X-ray system • Sensor system • Control system • Image generating system • Monitoring system Metal Detector : • Blok diagram • Power Supply system • Detector dan Control

system • Monitoring system

72

20

Page 222: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P Explosive Detector : • Blok diagram • Power Supply system • Detector dan Control

system • Monitoring system

20

3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian X-ray

• Prosedur pengoperasian Metal Detector

• Prosedur pengoperasian Explosive Detector

4

2

2

4. Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

• Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan

• Pemeliharaan berkala • Analisis kerusakan dan

perbaikan peralatan

8 8

5. Praktek a. . Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur

c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem

peralatan *

• Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan

Pelatihan : • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemeliharaan

pencegahan • Trouble shooting • Analisa sistem

peralatan

16 16 16

24 24

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta • Teori • Praktek

4

32

Page 223: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

SECURITY EQUIPMENT

KODE SE-A/KPFP

220 Jam Pelajaran Teori : 140 Jam Praktek : 80 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Security Equipment adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan yang digunakan untuk mendeteksi barang yang akan masuk daerah steril di Bandar Udara, untuk menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Security Equipment wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan/keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Security Equipment dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Security Equipment serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

Page 224: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Security sehingga fasilitas yang dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar dipersyaratkan.

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan SE-A/T/1 32 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan SE-A/T/2 80 a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram

3. Prosedur Pengoperasian SE-A/T/3 8 4. Pemeliharaan SE-A/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek SE-A/T/5 48 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Troble shooting

6. Ujian/Evaluasi SE-A/T/6 a. Teori 4 b. Praktek 32 140 80

Page 225: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

− Agar peserta memahami kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan peralatan

• Teori sinar X • Elektro magnetic • Teknik elektronika dan

digital • Sistem pengamanan

Bandara

32 -

− Annex 17 − Manual Book − Ketentuan –

ketentuan mengenai penggunaan radio aktif (BATAN)

2.

Teknik peralatan

a. Teori rinci peralatan

b. Blok diagram

• Agar peserta memahami

prinsip kerja peralatan

X-ray : • Blok diagram • Power Supply system • Conveyor system • Scanning system • X-ray system • Sensor system • Control system • Image generating system • Monitoring system Metal Detector : • Blok diagram • Power Supply system • Detector dan Control

system • Monitoring system

48

16

Page 226: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P Explosive Detector : • Blok diagram • Power Supply system • Detector dan Control

system • Monitoring system

16

3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian X-ray

• Prosedur pengoperasian Metal Detector

• Prosedur pengoperasian Explosive Detector

4

2

2

4. Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

• Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan

• Pemeliharaan berkala • Perbaikan peralatan

8 8

5. Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat

ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting

• Agar peserta memiliki ketrampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan dan trouble shooting.

Pelatihan • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemelihaaan Pencegahan • Trouble shooting

8 8

16 16

6. Ujian/Evaluasi

a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta • Teori • Praktek

4

32

Page 227: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

INTEGRATED SECURITY SYSTEM

KODE ISS-A/KPFP

300 Jam Pelajaran Teori : 172 Jam Praktek : 88 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Integrated Integrated Security System adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan yang terintegrasi untuk memantau lalu – lintas orang, barang, kendaraan dan pesawat udara di Bandar Udara guna menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Integrated Security System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Integrated Integrated Security System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Integrated Security System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

Page 228: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Integrated Security System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam

Pelajaran

Teori Praktek

1. Teori umum peralatan ISS-A/A/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan ISS-A/A/2 112 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur Pengoperasian ISS-A/A/3 8 4. Pemeliharaan ISS-A/A/4 24 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek ISS-A/A/5 96 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *

6. Ujian/Evaluasi ISS-A/A/6 a. Teori 4 b. Praktek 32

172

128

Page 229: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

• Agar peserta memahami

kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan

peralatan • Teknik elektronika dan

digital • Komunikasi data • Sistem pengamanan

Bandara

4

8

8 4

-

− Annex 17 − Manual Book − Open Sytem

Networking & Data Comm.

− Operating System − Application System

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit

diagram

• Agar peserta memahami prinsip kerja peralaan

CCTV : • Blok diagram • Power Supply systemt • Camera system • Panic button Access Control : • Blok diagram • Sensor • Power supply • Card reader Fencing • Sensor

Central System : • Blok diagram • Power Supply system • Operating System • Application System • Control system

16 8 8 8

8 4 4 4

4

4 4 4 4 8

Page 230: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P • Monitoring system • Recording System • System manager

4 4 8

3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian Integrated Integrated Security System

8

4. Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

• Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan

• Pemeliharaan berkala • Analisis kerusakan dan

perbaikan peralatan

8 16

5. Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat

ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem

peralatan *

• Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan

Pelatihan : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat

ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem

peralatan *

96

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta a. Teori b. Praktek

4

32

Page 231: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

INTEGRATED SECURITY SYSTEM

KODE ISS-A/KPFP

220 Jam Pelajaran Teori : 116 Jam Praktek : 64 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Integrated Security System adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan yang terintegrasi untuk memantau lalu – lintas orang, barang, kendaraan dan pesawat udara di Bandar Udara guna menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Integrated Security System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Integrated Security System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Integrated Security System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dlm melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Integrated Security System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 232: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam

Pelajaran

Teori Praktek

1. Teori umum peralatan ISS-A/T/1 28 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan ISS-A/T/2 70 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur Pengoperasian ISS-A/T/3 8 4. Pemeliharaan ISS-A/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek ISS-A/T/5 32 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi ISS-A/T/6 a. Teori 4 b. Praktek 32

116

64

Page 233: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

• Agar peserta memahami

kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan

peralatan • Teknik elektronika dan

digital • Komunikasi data • Sistem pengamanan

Bandara

4

8

8 8

-

− Annex 17 − Manual Book − Open Sytem

Networking & Data Comm.

− Operating System − Application System

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit

diagram

• Agar peserta memahami prinsip kerja peralaan

CCTV : • Blok diagram • Power Supply systemt • Camera system • Panic button Access Control : • Blok diagram • Sensor • Power supply • Card reader Fencing • Sensor

Central System : • Blok diagram • Power Supply system • Operating System • Application System • Control system

8 2 4 2

8 2 2 2

4

8 4 4 4 4 4

Page 234: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P • Monitoring system • Recording System

4 4

3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian Integrated Security System

8

4. Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

• Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan

• Pemeliharaan berkala • Perbaikan peralatan

8 8

5. Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting

• Agar peserta memiliki keterampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan dan trouble shooting peralatan

• Pelatihan dan pengaturan parameter

32

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta • Materi yang telah diberikan

4

32

Page 235: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

CENTRALIZED INFORMATION SYSTEM

KODE CIS-A/KPFP

300 Jam Pelajaran Teori : 188 Jam Praktek : 112 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Centralized Information System adalah peralatan penunjang operasi Bandar udara yang digunakan untuk mengintegrasikan seluruh informasi penerbangan bagi para pengguna jasa di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Centralized Information System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Centralized Information System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Centralized Information System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Centralized Information System sehingga fasilitas yang dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 236: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan CIS-A/A/1 64 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan CIS-A/A/2 64 32 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi *

3. Prosedur Pengoperasian CIS-A/A/3 24 4. Pemeliharaan CIS-A/A/4 32 a. Pemeliharaan pencegahan

b. Pemeliharaan Perbaikan 5. Praktek CIS-A/A/5 48 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *

6. Ujian/Evaluasi CIS-A/A/6 4 32 a. Teori b. Praktek 188 112

Page 237: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang

• Agar peserta memahami

teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan peralatan • Teknik elektronika dan

digital • Komunikasi Data • Sistem Informasi Bandara

4

16

16 8

-

− Annex 14 − Manual Book − Open System

Networking & Data comm..

− Operating System − Application System

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit

diagram c. Pengembangan

jaringan

• Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan

• Agar peserta mampu merencanakan pengembangan jaringan

• Blok diagram • Power Supply system • Operating System • Application System • Central Processing Unit • Terminal Concentrator Unit • DIRAM • Peripheral • Recording System • Network Planning

8 4 4 4

12 4

8 8 4 8

16

3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian

16

4. Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

perbaikan

• Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan

Pelatihan : • Pemeliharaan berkala • Analisis kerusakan dan

perbaikan peralatan

8

16

5. Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat

ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan

• Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan

Pelatihan : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan

pencegahan d. Trouble shooting

40

Page 238: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P d. Trouble shooting e. Analisis sistem

peralatan *

e. Analisis sistem peralatan *

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Prakterk

Evaluasi kompetensi peserta • Teori • Praktek

4

32

Page 239: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

CENTRALIZED INFORMATION SYSTEM

KODE CIS-A/KPFP

220 Jam Pelajaran Teori : 140 Jam Praktek : 80 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Centralized Information System adalah peralatan penunjang operasi Bandar udara yang digunakan untuk mengintegrasikan seluruh informasi penerbangan bagi para pengguna jasa di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Centralized Information System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Centralized Information System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Centralized Information System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

Page 240: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Centralized Information System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan CIS-A/T/1 48 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan CIS-A/T/2 64 a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram

3. Prosedur Pengoperasian CIS-A/T/3 8 4. Pemeliharaan CIS-A/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek CIS-A/T/5 48 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Troble shooting

6. Ujian/Evaluasi CIS-A/T/6 a. Teori 4 b. Praktek 32 140 80

Page 241: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

• Agar peserta

memahami teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan

peralatan • Teknik elektronika dan

digital • Komunikasi Data • Sistem Informasi

8

16

16 8

-

− Annex 14 − Manual Book − Open System

Networking & Data comm..

− Operating System − Application System

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram

• Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan

• Blok diagram • Power Supply system • Operating System • Application System • Central Processing Unit • Terminal Concentrator

Unit • DIRAM • Peripheral • Recording System

8 4 4 4

16 8

8 8 4

3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian

8

Page 242: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 4. Pemeliharaan

a. Pemeliharaan pencegahan

b. Pemeliharaan Perbaikan

• Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan

• Pemeliharaan berkala • Perbaikan peralatan

8 8

5. Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting

• Agar peserta memiliki keterampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting.

Pelatihan • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemelihaaan Pencegahan • Trouble shooting

48

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta

• Teori • Praktek

4

32

Page 243: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

CLOSED CIRCUIT TELEVISION & ACCESS CONTROL

KODE CCTV & AC-B/KPFP

220 Jam Pelajaran Teori : 120 Jam Praktek : 80 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Closed Circuit Television & Access Control adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan untuk memantau lalu – lintas orang, barang, kendaraan dan pesawat udara di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan CCTV & Access Control wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CCTV & Access Control dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan CCTV & Access Control serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas CCTV & Access Control sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 244: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan CCTV & AC-B/A/1 32 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan CCTV & AC-B/A/2 64 a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram

3. Prosedur Pengoperasian CCTV & AC-B/A/3 16 4. Pemeliharaan CCTV & AC-B/A/4 20 a. Pemeliharaan

pencegahan

b. Pemeliharaan Perbaikan 5. Praktek CCTV & AC-B/A/5 48 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Troble shooting e. Analisis sistem peralatan

*

6. Ujian/Evaluasi CCTV & AC-B/A/6 a. Teori 8 b. Praktek 32 140 80

Page 245: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

• Agar peserta memahami

kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan

peralatan • Teknik elektronika dan

digital • Komunikasi data • Sistem pengamanan

Bandara

8

8

8

8

-

− Annex 17 − Manual Book − Open Sytem Networking

& Data Comm. − Operating System − Application System

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit

diagram

• Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan

CCTV : • Blok diagram • Power Supply system • Camera system • Operating System • Application System • Control system • Monitoring system • Recording System Access Control : • Blok diagram • Sensor • Power supply • Card reader • Operating System • Application System • Control system • Monitoring system

36

28

Page 246: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P 3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami

prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian CCTV & Access Control

16

4. Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

• Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan

• Pemeliharaan berkala • Analisis kerusakan dan

perbaikan peralatan

4 16

5. Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat

ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem

peralatan *

• Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan

Pelatihan • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur

dan penyetelan parameter

• Pemelihaaan Pencegahan • Trouble shooting • Analisis sistem peralatan

*

48

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta • Teori • Praktek

8 32

Page 247: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

CLOSED CIRCUIT TELEVISION & ACCESS CONTROL

KODE CCTV & AC-B/KPFP

150Jam Pelajaran Teori : 88 Jam Praktek : 62 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Closed Circuit Television & Access Control adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan untuk memantau lalu – lintas orang, barang, kendaraan dan pesawat udara di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan CCTV & Access Control wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CCTV & Access Control dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan CCTV & Access Control serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

Page 248: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas CCTV & Access Control System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan..

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan CCTV & AC-B/T/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan CCTV & AC-B/T/2 44 a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram

3. Prosedur Pengoperasian CCTV & AC-B/T/3 8 4. Pemeliharaan CCTV & AC-B/T/4 8 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek CCTV & AC-B/T/5 32 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Troble shooting

6. Ujian/Evaluasi a. Teori CCTV & AC-B/T/6 4 b. Praktek 30 88 62

Page 249: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

• Agar peserta memahami

kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan

peralatan • Komunikasi data • Sistem pengamanan

Bandara

4

8

4

8

-

− Annex 17 − Manual Book − Open Sytem Networking

& Data Comm. − Operating System − Application System

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram

• Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan

CCTV : • Blok diagram • Power Supply system • Camera system • Operating System • Application System • Control system • Monitoring system • Recording System Access Control : • Blok diagram • Sensor • Power supply • Card reader • Operating System • Application System • Control system • Monitoring system

24

20

Page 250: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P 3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami

prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian CCTV & Access Control

8

4. Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

• Agar peserta memahami prosedur perbaikan peralatan

• Pemeliharaan berkala • Perbaikan peralatan

4 4

5. Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting

• Agar peserta memiliki keterampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan dan trouble shooting peralatan.

Pelatihan • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemelihaaan

Pencegahan • Trouble shooting

32

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta • Teori • Praktek

8 30

Page 251: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

INTEGRATED GROUND COMMUNICATION SYSTEM

KODE IGCS-B/KPFP

220 Jam Pelajaran Teori : 144 Jam Praktek : 76 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Integrated Ground Communication System adalah peralatan penunjang operasi Bandar udara yang digunakan untuk mengintegrasikan system komunikasi darat di lingkungan Bandar udara dengan meminimalkan penggunaan frekuensi guna menghindari gangguan terhadap frekuensi penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Integrated Ground Communication System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Integrated Ground Communication System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Integrated Ground Communication System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

Page 252: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Integrated Ground Communication System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan IGCS-B/A/1 40 a. Fungsi b. Teori penunjang

2. Teknik peralatan IGCS-B/A/2 68 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi *

3. Prosedur Pengoperasian IGCS-B/A/3 8 4. Pemeliharaan IGCS-B/A/4 24 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek IGCS-B/A/5 44 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *

6. Ujian/Evaluasi IGCS-B/A/6 a. Teori 4 b. Praktek 32 144 76

Page 253: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang

• Agar peserta memahami

teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan

peralatan • Teknik elektronika

dan digital • Teori pemancar &

Penerima • Teori komunikasi data

4

16

4 16

-

− Manual Book − Transmitter &

Receiver principle − Operating System − Applilcation System − Ketentuan

penyelenggaraan komunikasi radio dari Ditjen Hubud dan Ditjen Postel

2. Teknik peralatan

a. Teori rinci peralatan

b. Blok dan circuit diagram

c. Regrouping

• Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan

• Agar peserta mampu merencanakan pengaturan kelompok komunikasi

• Blok diagram • Operating System • Applilcation System • Power Supply system • System Manager • Base Station • Site Controller • Subscriber • Regrouping Planning

8 4 4 4 8 8

16 8

8

3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian Integrated Ground Communication System

8

4. Pemeliharaan • Agar peserta memahami • Pemeliharaan berkala 8

Page 254: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan

• Analisis kerusakan dan perbaikan peralatan

16

5. Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat

ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem

peralatan *

• Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan

Pelatihan : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat

ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem

peralatan *

48

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta • Teori • Praktek

4

32

Page 255: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

INTEGRATED GROUND COMMUNICATION SYSTEM

KODE IGCS-B/KPFP

150 Jam Pelajaran Teori : 88Jam Praktek : 62 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Integrated Ground Communication System adalah peralatan penunjang operasi Bandar udara yang digunakan untuk mengintegrasikan system komunikasi darat di lingkungan Bandar udara dengan meminimalkan penggunaan frekuensi guna menghindari gangguan terhadap frekuensi penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Integrated Ground Communication System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Integrated Ground Communication System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Integrated Ground Communication System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

Page 256: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Integrated Ground Communication System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan IGCS-B/T/1 20 a. Fungsi b. Teori penunjang

2. Teknik peralatan IGCS-B/T/2 48 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi *

3. Prosedur Pengoperasian IGCS-B/T/3 8 4. Pemeliharaan IGCS-B/T/4 8 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek IGCS-B/T/5 32 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *

6. Ujian/Evaluasi IGCS-B/T/6 a. Teori 4 b. Praktek 30 88 62

Page 257: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang

• Agar peserta memahami

teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan peralatan • Teknik elektronika dan

digital • Teori pemancar & penerima

4 8

8

-

− Manual Book − Transmitter & Receiver

principle − Operating System − Applilcation System − Ketentuan

penyelenggaraan komunikasi radio dari Ditjen Hubud dan Ditjen Postel

2. Teknik peralatan a. Teori rinci

peralatan b. Blok diagram

• Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan

• Blok diagram • Operating System • Applilcation System • Power Supply system • System Manager • Base Station • Site Controller • Subscriber

8 4 4 4 4 8 8 8

3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian Integrated Ground Communication System

8

4.

Pemeliharaan

a. Pemeliharaan pencegahan

• Agar peserta memahami

prosedur pemeliharaan dan

• Pemeliharaan berkala • Perbaikan peralatan

4 4

Page 258: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P pencegahan

b. Pemeliharaan Perbaikan

perbaikan peralatan

5.

Praktek

a. Pengoperasian b. Penggunaan alat

ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting

• Agar peserta memiliki

keterampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan

Pelatihan : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

32

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta a. Teori b. Praktek

4

30

Page 259: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

FLIGHT INFORMATION DISPLAY SYSTEM

KODE FIDS-B/KPFP

220 Jam Pelajaran Teori : 140 Jam Praktek : 80 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Flight Information Display System adalah peralatan penunjang operasi Bandar Udara yang digunakan untuk menampilkan informasi penerbangan bagi para pengguna jasa di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Flight Information Display System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Flight Information Display System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Flight Information Display System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

Page 260: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Flight Information Display System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan FIDS-B/A/1 40 a. Fungsi b. Teori penunjang

2. Teknik peralatan FIDS-B/A/2 64 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi *

3. Prosedur Pengoperasian FIDS-B/A/3 8 4. Pemeliharaan FIDS-B/A/4 24 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek FIDS-B/A/5 56 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *

6. Ujian/Evaluasi FIDS-B/A/6 a. Teori 8 b. Praktek 32 140 80

Page 261: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang

• Agar peserta memahami

teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan

peralatan • Teknik elektronika dan

digital • Komunikasi Data • Sistem Informasi

4

16

16 4

-

− Annex 14 − Manual Book − Open System

Networking & Data comm..

− Operating System − Application System

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit

diagram c. Pengembangan

jaringan

• Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan

• Agar peserta mampu merencanakan pengembangan jaringan

• Blok diagram • Operating System • System Aplikasi • Power Supply system • Central Processing Unit • Interface, protocol • Display monitor (TV,

Dot Matrik, Flap Board dan LED)

• Network Planning

8 4 4 4

16 8

8

8

3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian

8

4. Pemeliharaan • Agar peserta memahami • Pemeliharaan berkala 8

Page 262: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan

• Perbaikan peralatan 16

5. Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem

peralatan *

• Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan

Pelatihan : • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemeliharaan

pencegahan • Trouble shooting • Analisis sistem peralatan

*

48

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta • Teori • Praktek

4

32

Page 263: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

FLIGHT INFORMATION DISPLAY SYSTEM

KODE FIDS-B/KPFP

150 Jam Pelajaran Teori : 88 Jam Praktek : 62 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Flight Information Display System adalah peralatan penunjang operasi Bandar Udara yang digunakan untuk menampilkan informasi penerbangan bagi para pengguna jasa di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Flight Information Display System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Flight Information Display System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Flight Information Display System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

Page 264: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Flight Information Display System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan FIDS-B/T/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang

2. Teknik peralatan FIDS-B/T/2 44 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi *

3. Prosedur Pengoperasian FIDS-B/T/3 8 4. Pemeliharaan FIDS-B/T/4 8 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek FIDS-B/T/5 32 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi FIDS-B/T/6 a. Teori 4 b. Praktek 30 88 62

Page 265: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P 1. Teori umum peralatan

a. Fungsi b. Teori penunjang

• Agar peserta memahami

teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.

• Fungsi / kegunaan

peralatan • Teknik elektronika dan

digital • Komunikasi Data • Sistem Informasi Bandara

4 8

8 4

-

− Annex 14 − Manual Book − Open System

Networking & Data comm..

− Operating System − Application System

2. Teknik peralatan a. Teori penunjang b. Blok diagram

• Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan

• Blok diagram • Operating System • System Aplikasi • Power Supply system • Central Processing Unit • Interface, protocol • Display monitor (TV, Dot

Matrik, Flap Board dan LED)

8 4 4 4 8 8 8

3. Prosedur Pengoperasian • Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan

• Prosedur pengoperasian

8

4. Pemeliharaan a. Pemeliharaan

pencegahan b. Pemeliharaan

Perbaikan

• Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan

• Pemeliharaan berkala • Perbaikan peralatan

4 4

5. Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat

ukur c. Pemelihaaan

Pencegahan

• Agar peserta memiliki keterampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan,dan trouble shooting.

Pelatihan • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemelihaaan Pencegahan

32

Page 266: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P Pencegahan

d. Trouble shooting • Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi

a. Teori b. Praktek

Evaluasi kompetensi peserta a. Teori b. Praktek

4

30

Page 267: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

CHECK IN SYSTEM

KODE CI-B/KPFP

220 Jam Pelajaran Teori : 144 Jam Praktek : 76 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Integrated Ground Communication System adalah peralatan penunjang operasi Bandar udara yang digunakan untuk mengintegrasikan system komunikasi darat di lingkungan Bandar udara dengan meminimalkan penggunaan frekuensi guna menghindari gangguan terhadap frekuensi penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Check In System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Check In System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Check In System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.

Page 268: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Check In System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan CI-B/A/1 40 a. Fungsi b. Teori penunjang

2. Teknik peralatan CI-B/A/2 68 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi *

3. Prosedur Pengoperasian CI-B/A/3 8 4. Pemeliharaan CI-B/A/4 24 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek CI-B/A/5 44 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *

6. Ujian/Evaluasi CI-B/A/6 a. Teori 4 b. Praktek 32 144 76

Page 269: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

(Sedang dalam Pengembangan)

Page 270: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

CHECK IN SYSTEM

KODE CI-B/KPFP

150 Jam Pelajaran Teori : 88 Jam Praktek : 62 Jam

I.

II.

III.

PENDAHULUAN Check In System adalah peralatan penunjang operasi Bandar Udara yang digunakan untuk kelancaran pelayanan check in bagi para pengguna jasa di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Check In System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Check In System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Check In System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik

elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.

Page 271: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

IV.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Check In System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan CI-B/T/1 24 a. Fungsi b. Teori penunjang

2. Teknik peralatan CI-B/T/2 44 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi *

3. Prosedur Pengoperasian CI-B/T/3 8 4. Pemeliharaan CI-B/T/4 8 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek CI-B/T/5 32 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi CI-B/T/6 a. Teori 4 b. Praktek 30 88 62

Page 272: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABI

(Sedang dalam Pengembangan)

Page 273: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLI TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN

KODE

SKP-A/TLP 120 Jam Pelajaran

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil listrik penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi listrik penerbangan dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan yang cukup dalam ilmu listrik dan fasilitas listrik penerbangan dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Sertifikat Kecakapan tingkat ahli. PERSYARATAN : Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik dan mekanikal. MANFAAT YANG DIPEROLEH : Memiliki bukti kecakapan dalam bidang listrik penerbangan tingkat ahli serta kesempatan untuk menempuh Diklat rating.

Page 274: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLI TEKNISI LISTRIK

PENERBANGAN

A. PENGETAHUAN KEUDARAAN

1) Pembinaan Personil Penerbangan : 8 Jam 2) Hukum Penerbangan (Air Law) : 8 Jam 3) Peraturan Penerbangan (Rule of the Air) : 16 Jam 4) Manajemen LLU : 8 Jam 5) Manajemen Pemeliharaan : 8 Jam 48 jam

B. PENGETAHUAN KHUSUS

1) Pengetahuan Teknik Listrik : 8 Jam 2) Teknik Elektronika dan Digital : 12 Jam 3) Pembangkit Tenaga Listrik : 8 Jam 4) Sistem Transmisi dan Distribusi : 12 Jam 5) Alat-Alat Ukur dan Pengukuran : 8 Jam 6) Visual Aids : 16 Jam 7) Peralatan Elektromekanikal : 8 Jam 72 jam

Page 275: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS DIKLAT SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLI TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

A.

1.

PENGETAHUAN KEUDARAAN Pembinaan Personil Penerbangan

− Agar peserta memahami

tugas pokok dan fungsi Ditjen Hubud

− Agar Peserta memahami ketentuan-ketentuan mengenai angka kredit teknisi penerbangan

− Agar Peserta memahami hak dan kewajiban sbg. teknisi penerbangan

− Sturktur Organisasi dan

tata kerja Ditjen Hubud

− Angka Kredit untuk Jabatan Fungsional Tek-nisi Penerbangan.

− Pembinaan pegawai

(PNS/BUMN) − Etika profesi teknisi

8

-

− UU No. 15 Tahun 1992 − PP. No. 3 Tahun 2001 − PP. No. 16 Tahun 1994 − KM. No. 58 Tahun 1991 − KM. PAN No. 100

Tahun 1988 − Skep Dirjen Hubud No.

SKEP/176/VI/2001

2.

Hukum Penerbangan (Air Law)

Agar Perserta mengetahui dan memahami hukum pener-bangan sipil nasional dan internasional

− Konvensi ICAO − Annexes ICAO − Kedaulatan Negara

8

-

− UU No. 15 Tahun 1992 − Annexes : 10, 11, 14 dan

17 − Konvensi ICAO

3.

Peraturan Penerbangan (Rule of the Air)

Agar Perserta memahami peraturan-peraturan yang ber-kaitan dengan penerbangan sipil

− Keselamatan Penerbangan − Keamanan Penerbangan − Angkutan Udara − Kebandarudaraan

16

-

− PP. No. 40 Tahun 1995 − PP. No. 71 Tahun 1996 − PP. No. 3 Tahun 2001

4.

Manajemen LLU

Agar para peserta mengetahui dan memahami konsep optimasi pemanfaatan ruang udara dan pelayanan keselamatan penerbangan

− Organisasi ruang udara − Pelayanan navigasi pener-

bangan − Konsep CNS/ATM

8

-

− ICAO Global Plan − ATS Planning Manual − ATC Master Plan

Indonesia − Konsep Harmonisasi

Page 276: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5.

Manajemen Pemeliharaan

Agar peserta memahami ketentuan-ketentuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

− Kebijakan Sistem

Pemeliharaan − Tujuan Program Pemeli-

haraan − Konsepsi Pemeliharaan − Prosedur Pengoperasian

Peralatan − Prosedur pemeliharaan

Peralatan (Jadual Harian, Mingguan, Bulanan, Tri-wulanan, Semesteran dan Tahunan) dan Peng-kalibrasian

− Tingkat Pemeliharaan − Pemeriksaaan Peralatan

8

-

− Prosedur Pemeliharaan

fasilitas elektronika dan listrik

− Skep Dirjen Hubud No. SKEP/40/II/1998

B.

1.

PENGETAHUAN KHUSUS Pengetahuan Teknik Listrik

Agar peserta memahami dan menerapkan ilmu kelistrikan

− Rangkaian Listrik :

• Hukum Kirchoff • Daya dan Energi • Listrik 1 fasa dan 3

fasa − Bahan-bahan Listrik

8

-

- Joseph A. Edminister,

Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

- Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

Page 277: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

2.

Teknik Elektronika dan Digital

Agar peserta memahami dan dapat menerapkan teknik elektronika dan digital

- Komponen Pasif - Pengatur Tegangan - Saklar Transistor - Thyristor dan Triac - Komparator - Sistem Bilangan - Gerbang Logika dan

Aplikasinya - Flip Flop dan multivi-

brator

12

-

- Wasito, “Teknik Digital” - Wasito, “Vadekum

Elektronika”, Gramedia 2001.

3.

Pembangkit Tenaga Listrik

Agar peserta memahami dan mampu menganalisis cara kerja sistem pembangkit tenaga listrik

- Generator - Solar Cell - Battery Cell - Prime Mover - UPS

8

-

- Drs. Karmon Singa-

lingging, “Pembangkit Listrikk Tenaga Surya” Tarsito 1994

- Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982.

- Manual Book

4.

Sistem Transmisi dan Distribusi

Agar peserta memahami dan mampu menganalisis sistem transmisi dan distribusi di Bandar Udara

- SUTR - SUTM - Ground Cable - Transformator Daya - Panel TM - Panel TR - Panel ACOS - Sistem Proteksi

12

-

- Abdul Kadir, “Transmisi

Tenaga Listrik” UIP 1998.

- Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000

- SEG, Manual Book AMF”

Page 278: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5.

Alat-Alat Ukur dan Pengukuran

Agar peserta memahami dan dapat menggunakan alat-alat ukur dengan benar

- Oscilloscope - Avometer - Amperemeter - Cable Fault Detector - Phase Squence Indicator - Cos phi meter - Frekuensi meter - Earth tester - Harmonic Analizer - Tachometer - Lux meter

8

-

- Dr. Soedjana Sapiie, Dr.

Osamu Nishino, “Pengukuran dan Alat-Alat Ukur Listrik” ,PT. Pradnya Paramita 1979

- Manual Book

6.

Visual Aids

Agar peserta memahami dan mampu menganalisis cara kerja fasilitas visual aids serta kriteria penempatan peralatan

- Approach Light - SQFL - RTIL - PAPI/TVASIS - Runway Light - Threshold Light - Taxiway Light - Signal dan Beacon - Konfigurasi AFL - Power dan control (CCR,

RCD, MC dan SC) - ADGS

16

- Annex. 14 Volume I - JICA, The Seminar on

Aerodrome Airport Lighting System

- Manual Book

Page 279: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

7.

Peralatan Elektromekanikal

Agar peserta memahami dan mampu menganalisis cara kerja fasilitas elektro-mekanikal

- Air Conditioner - Escalator - Elevator - Conveyor - Travelator - Automatic Door

8

-

- Manual Book Elevator

dan Escalator - Manual Book Baggage

Handling System

Page 280: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN

KODE

SKP-T/TLP 120 Jam Pelajaran

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil listrik penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi listrik penerbangan dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan yang cukup dalam ilmu listrik dan fasilitas listrik penerbangan dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Sertifikat Kecakapan tingkat Terampil. PERSYARATAN : Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik Listrik dan Mekanikal. MANFAAT YANG DIPEROLEH : Memiliki bukti kecakapan dalam bidang listrik penerbangan tingkat terampil serta kesempatan untuk menempuh Diklat rating.

Page 281: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL TEKNISI LISTRIK

PENERBANGAN

A. PENGETAHUAN KEUDARAAN

1) Pembinaan Personil Penerbangan : 8 Jam 2) Hukum Penerbangan (Air Law) : 8 Jam 3) Peraturan Penerbangan (Rule of the Air) : 16 Jam 4) Manajemen LLU : 8 Jam 5) Manajemen Pemeliharaan : 8 Jam 48 jam

B. PENGETAHUAN KHUSUS

1) Pengetahuan Teknik Listrik : 8 Jam 2) Teknik Elektronika dan Digital : 12 Jam 3) Pembangkit Tenaga Listrik : 8 Jam 4) Sistem Transmisi dan Distribusi : 12 Jam 5) Alat-Alat Ukur dan Pengukuran : 8 Jam 6) Visual Aids : 16 Jam 7) Peralatan Elektromekanikal : 8 Jam 72 jam

Page 282: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS DIKLAT SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

A.

1.

PENGETAHUAN KEUDARAAN Pembinaan Personil Penerbangan

− Agar peserta memahami

tugas pokok dan fungsi Ditjen Hubud

− Agar Peserta memahami ketentuan-ketentuan mengenai angka kredit teknisi penerbangan

− Agar Peserta memahami hak dan kewajiban sbg. teknisi penerbangan

− Sturktur Organisasi dan

tata kerja Ditjen Hubud

− Angka Kredit untuk Jabatan Fungsional Tek-nisi Penerbangan.

− Pembinaan pegawai

(PNS/BUMN) − Etika profesi teknisi

8

-

− UU No. 15 Tahun 1992 − PP. No. 3 Tahun 2001 − PP. No. 16 Tahun 1994 − KM. No. 58 Tahun 1991 − KM. PAN No. 100

Tahun 1988 − Skep Dirjen Hubud No.

SKEP/176/VI/2001

2.

Hukum Penerbangan (Air Law)

Agar Perserta mengetahui dan memahami hukum pener-bangan sipil nasional dan internasional

− Konvensi ICAO − Annexes ICAO − Kedaulatan Negara

8

-

− UU No. 15 Tahun 1992 − Annexes : 10, 11, 14 dan

17 − Konvensi ICAO

3.

Peraturan Penerbangan (Rule of the Air)

Agar Perserta memahami peraturan-peraturan yang ber-kaitan dengan penerbangan sipil

− Keselamatan Penerbangan − Keamanan Penerbangan − Angkutan Udara − Kebandarudaraan

16

-

− PP. No. 40 Tahun 1995 − PP. No. 71 Tahun 1996 − PP. No. 3 Tahun 2001

4.

Manajemen LLU

Agar para peserta mengetahui dan memahami konsep optimasi pemanfaatan ruang udara dan pelayanan keselamatan penerbangan

− Organisasi ruang udara − Pelayanan navigasi pener-

bangan − Konsep CNS/ATM

8

-

-

− ICAO Global Plan − ATS Planning Manual − ATC Master Plan

Indonesia − Konsep Harmonisasi

Page 283: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5.

Manajemen Pemeliharaan

Agar peserta memahami ketentuan-ketentuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

− Kebijakan Sistem

Pemeliharaan − Tujuan Program Pemeli-

haraan − Konsepsi Pemeliharaan − Prosedur Pengoperasian

Peralatan − Prosedur pemeliharaan

Peralatan (Jadual Harian, Mingguan, Bulanan, Tri-wulanan, Semesteran dan Tahunan) dan Peng-kalibrasian

− Tingkat Pemeliharaan − Pemeriksaaan Peralatan

8

-

− Prosedur Pemeliharaan

fasilitas elektronika dan listrik

− Skep Dirjen Hubud No. SKEP/40/II/1998

B.

1.

PENGETAHUAN KHUSUS Pengetahuan Teknik Listrik

Agar peserta mengetahui dan memahami ilmu dasar kelistrikan

− Rangkaian Listrik :

• Hukum Kirchoff • Daya dan Energi • Listrik 1 fasa dan 3

fasa − Bahan-bahan Listrik

8

-

1. Joseph A. Edminister,

Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

2. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

Page 284: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

2.

Teknik Elektronika dan Digital

Agar peserta mengetahui dan memahami dasar-dasar teknik elektronika dan digital

- Komponen Pasif - Pengatur Tegangan - Saklar Transistor - Thyristor dan Triac - Komparator - Sistem Bilangan - Gerbang Logika dan

Aplikasinya - Flip Flop dan multivi-

brator

12

-

1. Wasito, “Teknik Digital” 2. Wasito, “Vadekum

Elektronika”, Gramedia 2001.

3.

Pembangkit Tenaga Listrik

Agar peserta mengetahui dan memahami cara kerja pembangkit tenaga listrik

- Generator - Solar Cell - Battery Cell - Prime Mover - UPS

8

-

1. Drs. Karmon Singa-

lingging, “Pembangkit Listrikk Tenaga Surya” Tarsito 1994

2. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982.

3. Manual Book

4.

Sistem Transmisi dan Distribusi

Agar peserta mengetahui dan memahami sistem transmisi dan distribusi di Bandar Udara

- SUTR - SUTM - Ground Cable - Transformator Daya - Panel TM - Panel TR - Panel ACOS - Sistem Proteksi

12

-

1. Abdul Kadir, “Transmisi

Tenaga Listrik” UIP 1998.

2. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000

3. SEG, Manual Book AMF”

Page 285: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

5.

Alat-Alat Ukur dan Pengukuran

Agar peserta mengetahui dan memahami cara kerja alat ukur serta dapat melakukan pengukuran dengan benar

- Oscilloscope - Avometer - Amperemeter - Cable Fault Detector - Phase Squence Indicator - Cos phi meter - Frekuensi meter - Earth tester - Harmonic Analizer - Tachometer - Lux meter

8

-

1. Dr. Soedjana Sapiie, Dr.

Osamu Nishino, “Pengukuran dan Alat-Alat Ukur Listrik” ,PT. Pradnya Paramita 1979

2. Manual Book

6.

Visual Aids

Agar peserta mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja visual aids

- Approach Light - SQFL - RTIL - PAPI/TVASIS - Runway Light - Threshold Light - Taxiway Light - Signal dan Beacon - Konfigurasi AFL - Power dan control (CCR,

RCD, MC dan SC) - ADGS

16

1. Annex 14, Volume I 2. JICA, The Seminar on

Aerodrome Airport Lighting System

3. Manual Book

Page 286: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

7.

Peralatan Elektromekanikal

Agar peserta mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja peralatan elektro-mekanikal

- Air Conditioner - Escalator - Elevator - Conveyor - Travelator - Automatic Door

8

-

1. Manual Book Elevator

dan Escalator 2. Manual Book Baggage

Handling System

Page 287: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

AIRFIELD LIGHTINGCONTROL SYSTEM

KODE AFLCS-A/KPBP

272 Jam Pelajaran Teori : 132 Jam Praktek : 140 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Airfield Lighting (AFL) Control System adalah suatu sistem kontrol manajemen yang menggunakan komputer sehingga mampu memantau (memonitoring), mengatur dan merekam kegiatan peralatan airfield lighting system agar dapat bekerja secara tepat guna. Sebagai contoh sistem ini dapat memberikan laporan terjadinya kelainan pada peralatan, yang mencakup nama peralatan, letak peralatan, waktu terjadinya dan bentuk kesalahan yang dapat tercetak pada alarm priter dan terekam dalam kumpulan data pada hard disk. Sistem juga dapat melaporkan peralatan-peralatan yang telah tiba saat nya pemeliharaan berkalanya. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AFL Control System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AFL Control System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AFL Control System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AFL Control System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 288: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AIRFIELD LIGHTING CONTROL SYSTEM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan AFLCS-A/A/1 40 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang

2. Teknik peralatan AFLCS-A/A/2 64 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3. Prosedur Pengoperasian AFLCS-A/A/3 8 4. Pemeliharaan AFLCS-A/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek AFLCS-A/A/5 124 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi AFLCS-A/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 132 140

Page 289: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING AIRFIELD LIGHTING CONTROL SYSTEM

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan AFL Control System

a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

- Pengetahuan Komunikasi data • Dasar dasar

Komputer • Sistem jaringan • Media transmisi. • Protocol/Interface • Operating System

- Programmable Logic Controller

- Modulator Demodulator

- Sensoric actoric - Microprocessor

40

-

1. Wasito S., ”Vadekum

Elektronika”,PT Grame-dia Pustaka Utama, 2001

2. …..

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram c. Rencana Instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan AFL Control System

a. Teori rinci peralatan

- Management Level • Taks of

Management level

• Control Desks • The Monitor in

Controller • Programmable

controller - Interface level - Maintenance Center - Automation level - Remote Control Desk

64

-

1. Siemens, “Manual Book

“SICOMOS”. 2. Honeywell, “Manual

Book Control and Monitoring System”.

3. …….

Page 290: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- Panel Control b. Block dan circuit diagram

AFL Control System c. Rencana Instalasi AFL

Control System

3. Prosedur Pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian AFL Control System secara benar

Prosedur pengoperasian AFL Control System

8

-

1. Siemens, “Manual Book

“SICOMOS”. 2. Honeywell, “Manual

Book Control and Monitoring System”.

3. …….

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan AFL Control System secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

1. Siemens, “Manual Book

“SICOMOS”. 2. Honeywell, “Manual

Book Control and Monitoring System”.

3. …….

5. Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AFL Control System secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur pengoperasian

AFL Control System b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

-

124

1. Siemens, “Manual Book

“SICOMOS”. 2. Honeywell, “Manual

Book Control and Monitoring System”.

3. …….

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 291: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

AIRFIELD LIGHTINGCONTROL SYSTEM

KODE AFLCS-A/KPBP

200 Jam Pelajaran Teori : 100 Jam Praktek : 100 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Airfield Lighting (AFL) Control System adalah suatu sistem kontrol manajemen yang menggunakan komputer sehingga mampu memantau (memonitoring), mengatur dan merekam kegiatan peralatan airfield lighting system agar dapat bekerja secara tepat guna. Sebagai contoh sistem ini dapat memberikan laporan terjadinya kelainan pada peralatan, yang mencakup nama peralatan, letak peralatan, waktu terjadinya dan bentuk kesalahan yang dapat tercetak pada alarm priter dan terekam dalam kumpulan data pada hard disk. Sistem juga dapat melaporkan peralatan-peralatan yang telah tiba saat nya pemeliharaan berkalanya. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AFL Control System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AFL Control System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, trampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AFL Control System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AFL Control System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 292: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AIRFIELD LIGHTING CONTROL SYSTEM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan AFLCS-A/T/1 24 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang

2. Teknik peralatan AFLCS-A/T/2 48 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur Pengoperasian AFLCS-A/T/3 8 4. Pemeliharaan AFLCS-A/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek AFLCS-A/T/5 84 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi AFLCS-A/T/6 4 16 a. Teori b. Praktek 100 100

Page 293: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING AIRFIELD LIGHTING CONTROL SYSTEM

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan AFL Control System

a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

- Pengetahuan Komunikasi data • Dasar dasar

Komputer • Sistem jaringan • Media transmisi. • Protocol/Interface • Operating System

- Programmable Logic Controller

- Modulator Demodulator

- Sensoric actoric - Microprocessor

24

-

1. Wasito S., ”Vadekum

Elektronika”,PT Grame-dia Pustaka Utama, 2001

2. …..

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan AFL Control System

a. Teori rinci peralatan

- Management Level • Taks of

Management level

• Control Desks • The Monitor in

Controller • Programmable

controller - Interface level - Maintenance Center - Automation level - Remote Control Desk

48

-

1. Siemens, “Manual Book

“SICOMOS”. 2. Honeywell, “Manual

Book Control and Monitoring System”.

3. …….

Page 294: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- Panel Control b. Block dan circuit diagram

AFL Control System

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian AFL Control System secara benar

Prosedur pengoperasian AFL Control System

8

-

1. Siemens, “Manual Book

“SICOMOS”. 2. Honeywell, “Manual

Book Control and Monitoring System”.

3. …….

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan AFL Control System secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

1. Siemens, “Manual Book

“SICOMOS”. 2. Honeywell, “Manual

Book Control and Monitoring System”.

3. …….

5. Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AFL Control System secara benar dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian

AFL Control System b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

-

84

1. Siemens, “Manual Book

“SICOMOS”. 2. Honeywell, “Manual

Book Control and Monitoring System”.

3. …….

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 295: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

CCR, SQFL and RTIL

KODE CCRSQFL-A/KPBP

300 Jam Pelajaran Teori : 140 Jam Praktek : 160 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Constant Current Requlator (CCR) adalah suatu peralatan yang digunakan mengontrol suplai arus tetap pada peralatan Approach light, PAPI/VASI System, Runway light, Threshold Light dan Taxiway light. Dan Sequence Flashing Light (SQFL) adalah lampu-lampu yang dipasang pada tiap barret lampu approach yang menyala secara berkedip (flashing) searah dengan pendaratan pesawat. Sedangkan Runway Threshold Indentification Light (RTIL) adalah berupa 2 unit lampu yang berkedip (flash) terpasang di kedua sisi ujung landasan, yang memberikan petunjuk kepada pesawat posisi ambang batas landasan (threshold). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan CCR, SQFL dan RTIL wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CCR, SQFL dan RTIL dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan CCR, SQFL dan RTIL serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas CCR, SQFL dan RTIL, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 296: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING CCR, SQFL dan RTIL

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan CCRSQFL-A/A/1 48 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan CCRSQFL -A/A/2 56 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3. Prosedur Pengoperasian CCRSQFL -A/A/3 12 4. Pemeliharaan CCRSQFL -A/A/4 20 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek CCRSQFL -A/A/5 144 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi CCRSQFL -A/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 140 160

Page 297: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING CCR, SQFL dan RTIL

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan CCR, SQFL dan RTIL

a. Fungsi peralatan

- CCR - SQFL - RTIL

b. Teori Penunjang : - Rangkaian listrik. - Dasar-dasar

Elektronika - Teori Digtal

c. Dokumen terkait - Annex 14 - Aerodrome Design

Manual Path 4. Visual Aids.

48

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

4. Wasito, “Teknik Digital” 5. Wasito, “Vadekum

Elektronika”, Gramedia 2001.

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan Ciruit diagram c. Rencan Instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan CCR, SQFL dan RTIL

a. Teori rinci peralatan

- Prinsip-prinsip kerja CCR • Moving Coil CCR • Static type CCR • Thyristor CCR

- Prinsip kerja SQFL dan RTIL

- Bagian-bagian penting • CCR, • SQFL • RTIL

b. Block dan circuit diagram - CCR - SQFL - RTIL

c. Rencana Instalasi

56

-

1. Siemens, “Manual Book

AFL”. 2. ADB, “Manual Book

AFL”. 3. Honeywell, “Manual

Book AFL”. 4. …………., “Manual

Book AFL”.

Page 298: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- CCR - SQFL - RTIL

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian CCR, SQFL dan RTIL secara benar

Prosedur pengoperasian - CCR - SQFL - RTIL

12

-

1. Siemens, “Manual Book

AFL”. 2. ADB, “Manual Book

AFL”. 3. Honeywell, “Manual

Book AFL”. 4. …………., “Manual

Book AFL”.

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan CCR, SQFL dan RTIL secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

20

1. Siemens, “Manual Book

AFL”. 2. ADB, “Manual Book

AFL”. 3. Honeywell, “Manual

Book AFL”. 4. …………., “Manual

Book AFL”.

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan CCR, SQFL dan RTIL secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur pengoperasian

CCR, SQFL dan RTIL b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

144

1. Siemens, “Manual Book

AFL”. 2. ADB, “Manual Book

AFL”. 3. Honeywell, “Manual

Book AFL”. 4. …………., “Manual

Book AFL”.

Page 299: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 300: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

CCR, SQFL and RTIL

KODE CCRSQFL-A/KPBP

200 Jam Pelajaran Teori : 88 Jam Praktek : 112 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Constant Current Requlator (CCR) adalah suatu peralatan yang digunakan mengontrol suplai arus tetap pada peralatan Approach light, PAPI/VASI System, Runway light, Threshold Light dan Taxiway light. Dan Sequence Flashing Light (SQFL) adalah lampu-lampu yang dipasang pada tiap barret lampu approach yang menyala secara berkedip (flashing) searah dengan pendaratan pesawat. Sedangkan Runway Threshold Indentification Light (RTIL) adalah berupa 2 unit lampu yang berkedip (flash) terpasang di kedua sisi ujung landasan, yang memberikan petunjuk kepada pesawat posisi ambang batas landasan (threshold). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan CCR, SQFL dan RTIL wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CCR, SQFL dan RTIL dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan CCR, SQFL dan RTIL serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas CCR, SQFL dan RTIL, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 301: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING CCR, SQFL dan RTIL

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan CCRSQFL-A/T/1 16 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan CCRSQFL -A/T/2 44 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur Pengoperasian CCRSQFL -A/T/3 8 4. Pemeliharaan CCRSQFL -A/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek CCRSQFL -A/T/5 96 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi CCRSQFL -A/T/6 4 16 a. Teori b. Praktek 88 112

Page 302: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING CCR, SQFL dan RTIL

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan CCR, SQFL dan RTIL

a. Fungsi peralatan

- CCR - SQFL - RTIL

b. Teori Penunjang : - Rangkaian listrik. - Dasar-dasar

Elektronika - Teori Digtal

c. Dokumen terkait - Annex 14 - Aerodrome Design

Manual Path 4. Visual Aids.

16

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

4. Wasito, “Teknik Digital” 5. Wasito, “Vadekum

Elektronika”, Gramedia 2001.

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan Ciruit diagram

Agar peserta mengetahui dan memaham Teknik peralatan CCR, SQFL dan RTIL

a. Teori rinci peralatan

- Prinsip-prinsip kerja CCR • Moving Coil CCR • Static type CCR • Thyristor CCR

- Prinsip kerja SQFL dan RTIL

- Bagian-bagian penting • CCR, • SQFL • RTIL

b. Block dan circuit diagram - CCR - SQFL - RTIL

44

-

1. Siemens, “Manual Book

AFL”. 2. ADB, “Manual Book

AFL”. 3. Honeywell, “Manual

Book AFL”. 4. …………., “Manual

Book AFL”.

Page 303: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memaham prosedur pengoperasian CCR, SQFL dan RTIL secara benar

Prosedur pengoperasian - CCR - SQFL - RTIL

8

-

1. Siemens, “Manual Book

AFL”. 2. ADB, “Manual Book

AFL”. 3. Honeywell, “Manual

Book AFL”. 4. …………., “Manual

Book AFL”.

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memaham prosedur pemeliharaan CCR, SQFL dan RTIL secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

1. Siemens, “Manual Book

AFL”. 2. ADB, “Manual Book

AFL”. 3. Honeywell, “Manual

Book AFL”. 4. …………., “Manual

Book AFL”.

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian CCR,

SQFL dan RTIL b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memaham pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan CCR, SQFL dan RTIL secara benar, dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian

CCR, SQFL dan RTIL b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

96

1. Siemens, “Manual Book

AFL”. 2. ADB, “Manual Book

AFL”. 3. Honeywell, “Manual

Book AFL”. 4. …………., “Manual

Book AFL”.

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 304: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

AFL CONFIGURATION

KODE AFLCFG-B/KPBP

200Jam Pelajaran Teori : 108 Jam Praktek : 88 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Airfield Lighting (AFL) Configuration adalah sistem konfigurasi pemasangan peralatan Airfield Lighting System. Didalam rating ini menjelaskan sistem konfigurasinya, penjelasan lampu-lampu dari AFL (approach, threshold, runway, taxiway dll.), cara pemasangan dan fungsinya serta sistem pemeliharaan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AFL Configuration wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AFL Configuration dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AFL Configuration serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AFL Configuration, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 305: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AIRFIELD LIGHTING CONFIGURATION

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan AFLCFG-B/A/1 32 a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan AFLCFG-B/A/2 48 a. Teori rinci peralatan b. Layout configurasi c. Rencana instalasi

3. Prosedur Pengoperasian AFLCFG-B/A/3 8 4. Pemeliharaan AFLCFG-B/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek AFLCFG-B/A/5 72 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi AFLCFG-B/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 108 88

Page 306: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING AIRFIELD LIGHTING CONFIGURATION

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan AFL System

a. Fungsi peralatan

- Approach lighting - Runway light - Taxiway light - Threshold light - ……….

b. Teori Penunjang - Rangkaian listrik - Topograpy

c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design

Manual Path 4. Visual Aids.

32

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Layout konfigurasi c. Rencana instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan AFL System

a. Teori rinci peralatan

- Konfigurasi AFL System

- Bagian-bagian penting • Approach

lighting • Runway light • Taxiway light • Threshold light • Stop Way light

b. Layout konfigurasi AFL System - PALS Cat I, II dan III - MALS - SALS - Runway light - Threshold light

48

-

1. Annex 14, “Aerodrome

Design Manual. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Manual Book AFL

Page 307: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- Taxiway light c. Rencana Instalasi AFL

Configuration System

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian AFL System secara benar

Prosedur pengoperasian AFL System

8

-

Manual Book AFL

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan AFL System secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

a. FAA, Maintenance of

Airport Visual and Facilities

b. Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice”

c. Manual Book AFL

5. Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AFL System secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur pengoperasian

AFL System b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

-

72

a. FAA, Maintenance of

Airport Visual and Facilities

b. Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice”

c. Manual Book AFL

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 308: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

AFL CONFIGURATION

KODE AFLCFG-B/KPBP

144 Jam Pelajaran Teori : 76 Jam Praktek : 68 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Airfield Lighting (AFL) Configuration adalah sistem konfigurasi pemasangan peralatan Airfield Lighting System. Didalam rating ini menjelaskan sistem konfigurasinya, penjelasan lampu-lampu dari AFL (approach, threshold, runway, taxiway dll.), cara pemasangan dan fungsinya serta sistem pemeliharaan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AFL Configuration wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AFL Configuration dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AFL Configuration serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AFL Configuration, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 309: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AIRFIELD LIGHTING CONFIGURATION

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan AFLCFG-B/T/1 16 a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan AFLCFG-B/T/2 32 a. Teori rinci peralatan b. Layout configurasi

3. Prosedur Pengoperasian AFLCFG-B/T/3 8 4. Pemeliharaan AFLCFG-B/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek AFLCFG-B/T/5 52 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi AFLCFG-B/T/6 4 16 a. Teori b. Praktek 76 68

Page 310: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING AIRFIELD LIGHTING CONFIGURATION

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan AFL System

a. Fungsi peralatan

- Approach lighting - Runway light - Taxiway light - Threshold light - ……….

b. Teori Penunjang - Rangkaian listrik - Topograpy

c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design

Manual Path 4. Visual Aids.

16

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Layout konfigurasi

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan AFL System

a. Teori rinci peralatan

- Konfigurasi AFL System

- Bagian-bagian penting • Approach

lighting • Runway light • Taxiway light • Threshold light • Stop Way light

b. Layout konfigurasi AFL System - PALS Cat I, II dan III - MALS - SALS - Runway light - Threshold light

32

-

1. Annex 14, “Aerodrome

Design Manual. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Manual Book AFL

Page 311: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- Taxiway light

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian AFL System secara benar

Prosedur pengoperasian AFL System

8

-

Manual Book AFL

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan AFL System secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

a. FAA, Maintenance of

Airport Visual and Facilities

b. Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice”

c. Manual Book AFL

5. Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AFL System secara benar, dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian

AFL System b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

-

52

a. FAA, Maintenance of

Airport Visual and Facilities

b. Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice”

c. Manual Book AFL

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 312: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

PAPI/VASI SYSTEM

KODE PAPVAS-B/KPBP

200 Jam Pelajaran Teori : 108 Jam Praktek : 88 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Fungsi dari VASIS adalah alat bantu pendaratan visual yang memancarkan cahaya dan memberi informasi kepada penerbang mengenai sudut luncur (Glide Slope) yang benar untuk dapat mendaratkan pesawatnya secara benar pula. Secara umum fungsi PAPI sama dengan VASIS namun berbeda konfigurasi serta akurasi sudut pendaratannya. Sesuai dengan rekomendasi ICAO, telah ditetapkan bahwa 2 BAR VASI, 3 BAR VASI, 2 BAR AVASI dan 3 BAR AVASI sudah tidak lagi menjadi standard internasional sesudah tahun 1995, digantikan dengan PAPI atau APAPI sedangkan TVASI atau ATVASI tetap menjadi direkomendasikan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan PAPI/VASI System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating PAPI/VASI System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan PAPI/VASI System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas PAPI/VASI System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 313: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING PAPI/VASI SYSTEM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan PAPVAS-B/A/1 32 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan PAPVAS-B/A/2 48 a. Teori rinci peralatan b. Layout konfigurasi c. Rencana instalasi

3. Prosedur Pengoperasian PAPVAS-B/A/3 8 4. Pemeliharaan PAPVAS-B/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek PAPVAS-B/A/5 72 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi PAPVAS-B/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 108 88

Page 314: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING PAPI/VASI SYSTEM

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan PAPI/VASI System

c. Fungsi peralatan PAPI/

VASI System d. Teori Penunjang

- Rangkaian listrik - Optik - Topografi

c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design

Manual Path 4. Visual Aids.

32

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

4. …..

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Layout konfigurasi c. Rencana instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan PAPI/VASI System

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-bagian peralatan • PAPI System • VASI System

- Penempatan lokasi PAPI System • Runway tanpa

ILS • Runway dengan

ILS - Penempatan lokasi

TVASI System • Runway tanpa

ILS • Runway dengan

ILS - Ground Check

PAPI/VASI System

48

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Manual Book PAPI/VASI System

Page 315: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

b. Layout konfigurasi PAPI/ TVASI System

c. Rencana Instalasi PAPI /TVASI System

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian PAPI/VASI System secara benar

Prosedur pengoperasian PAPI/VASI System

8

-

Manual Book PAPI/VASI System

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan PAPI/VASI System secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan Trouble shooting

16

-

1. FAA, Maintenance of

Airport Visual and Facilities

2. Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice”

3. Manual Book AFL

5. Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan PAPI/VASI System secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur pengoperasian

dan Ground Check : - PAPI System - VASI System

b. Penggunaan alat ukur - Alidade - Clinometer - Theodolite

c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

-

72

1. FAA, Maintenance of

Airport Visual and Facilities

2. Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice”

3. Manual Book AFL

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 316: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

PAPI/VASI SYSTEM

KODE PAPVAS-B/KPBP

144 Jam Pelajaran Teori : 76 Jam Praktek : 68 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Fungsi dari VASIS adalah alat bantu pendaratan visual yang memancarkan cahaya dan memberi informasi kepada penerbang mengenai sudut luncur (Glide Slope) yang benar untuk dapat mendaratkan pesawatnya secara benar pula. Secara umum fungsi PAPI sama dengan VASIS namun berbeda konfigurasi serta akurasi sudut pendaratannya. Sesuai dengan rekomendasi ICAO, telah ditetapkan bahwa 2 BAR VASI, 3 BAR VASI, 2 BAR AVASI dan 3 BAR AVASI sudah tidak lagi menjadi standard internasional sesudah tahun 1995, digantikan dengan PAPI atau APAPI sedangkan TVASI atau ATVASI tetap menjadi direkomendasikan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan PAPI/VASI System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating PAPI/VASI System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan PAPI/VASI System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas PAPI/VASI System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 317: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING PAPI/VASI SYSTEM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan PAPVAS-B/T/1 16 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan PAPVAS-B/T/2 32 a. Teori rinci peralatan b. Layout konfigurasi

3. Prosedur Pengoperasian PAPVAS-B/T/3 8 4. Pemeliharaan PAPVAS-B/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek PAPVAS-B/T/5 52 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi PAPVAS-B/T/6 4 16 a. Teori b. Praktek 76 68

Page 318: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING PAPI/VASI SYSTEM

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan PAPI/VASI System

c. Fungsi peralatan PAPI/

VASI System d. Teori Penunjang

- Rangkaian listrik - Optik - Topografi

c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design

Manual Path 4. Visual Aids.

16

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

4. …..

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Layout konfigurasi

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan PAPI/VASI System

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-bagian peralatan • PAPI System • VASI System

- Penempatan lokasi PAPI System • Runway tanpa

ILS • Runway dengan

ILS - Penempatan lokasi

TVASI System • Runway tanpa

ILS • Runway dengan

ILS - Ground Check

PAPI/VASI System

32

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Manual Book PAPI/VASI System

Page 319: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

b. Layout konfigurasi PAPI/ TVASI System

3. Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian PAPI/VASI System secara benar

Prosedur pengoperasian PAPI/VASI System

8

-

Manual Book PAPI/VASI System

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan PAPI/VASI System secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan Trouble shooting

16

-

1. FAA, Maintenance of

Airport Visual and Facilities

2. Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice”

3. Manual Book AFL

5. Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan PAPI/VASI System secara benar, dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian

dan Ground Check : - PAPI System - VASI System

b. Penggunaan alat ukur - Alidade - Clinometer - Theodolite

c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

-

52

1. FAA, Maintenance of

Airport Visual and Facilities

2. Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice”

3. Manual Book AFL

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 320: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

SIGNALS AND BEACONS

KODE SIGNBEA-C/KPBP

120 Jam Pelajaran Teori : 60 Jam Praktek : 60 Jam

I.

II.

PENDAHULUAN Peralatan signals meliputi : 1. Wind Directional Indicator Light, lampu yang menunjukkan letak wind shock pada area

dekat landasan. 2. Landing Direction Indicator, yaitu lampu penunjuk arah pendaratan berbentuk hurut “T”

yang dapat dikontrol arahnya dengan menggunakan motor. 3. Sirine Warning System, peralatan ini merupakan sirene yang dibunyikan oleh petugas

ATC dari Tower yang berfungsi memberikan peringatan pada para petugas bandara yang bekerja di lapangan bahwa akan ada pesawat yang akan mendarat atau akan melakukan tinggal landas.

Peralatan Beacon meliputi : 1. Rotating Beacon, lampu yang memberikan petunjuk kepada penerbang yang akan

melakukan pendaratan, berupa letak dari bandara yang akan di daratinya dengan isyarat lampu yang memancarkan sinar hijau dan putih dengan intensitas cahaya yang tinggi, sehingga penerbang melihat sinar cahaya yang berputar berwarna hijau dan putih silih berganti menghasilkan cahaya kedip 12 kali per menit.

2. Obstruction Lighting atau tanda bahaya, berupa Obstacle light dan Hazard Beacon. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Signals dan Beacons wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Signals dan Beacons dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Signals dan Beacons serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.

Page 321: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

III.

IV.

PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Signals dan Beacons, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM RATING SIGNALS AND BEACONS

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan SIGNBEA-C/A/1 8 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan SIGNBEA-C/A/2 32 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3. Prosedur Pengoperasian SIGNBEA-C/A/3 8 4. Pemeliharaan SIGNBEA-C/A/4 8 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek SIGNBEA-C/A/5 44 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi SIGNBEA-C/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 60 60

Page 322: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING SIGNALS AND BEACONS

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan Fungsi peralatan Signals and Beacons

a. Fungsi peralatan Signals

and Beacons b. Teori Penunjang

- Rangkaian listrik c. Dokumen terkait

- Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design

Manual Path 4. Visual Aids.

8

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 198

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram c. Rencana Instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan peralatan Signals and Beacons

a. Teori rinci peralatan

− Rotating Beacon − Obstruction Lght − Wind Cone − Landing T. − Apron Flood Light − Traffic Light − Sirene

b. Block dan circuit diagram Signal and Beacon

c. Rencana Instalasi Signal and Beacon

32

-

Manual Book

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian Signals and Beacons secara benar

Prosedur pengoperasian Signal and Beacon

8

-

Manual Book

Page 323: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Signals and Beacons secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

8

-

Manual Book

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Signals and Beacons secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur pengoperasian

Signal and Beacon b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

-

44

Manual Book

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 324: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

SIGNALS AND BEACONS

KODE SIGNBEA-C/KPBP

80 Jam Pelajaran Teori : 48 Jam Praktek : 32 Jam

I.

II.

PENDAHULUAN Peralatan signals meliputi : 1. Wind Directional Indicator Light, lampu yang menunjukkan letak wind shock pada area

dekat landasan. 2. Landing Direction Indicator, yaitu lampu penunjuk arah pendaratan berbentuk hurut “T”

yang dapat dikontrol arahnya dengan menggunakan motor. 3. Sirine Warning System, peralatan ini merupakan sirene yang dibunyikan oleh petugas

ATC dari Tower yang berfungsi memberikan peringatan pada para petugas bandara yang bekerja di lapangan bahwa akan ada pesawat yang akan mendarat atau akan melakukan tinggal landas.

Peralatan Beacon meliputi : 1. Rotating Beacon, lampu yang memberikan petunjuk kepada penerbang yang akan

melakukan pendaratan, berupa letak dari bandara yang akan di daratinya dengan isyarat lampu yang memancarkan sinar hijau dan putih dengan intensitas cahaya yang tinggi, sehingga penerbang melihat sinar cahaya yang berputar berwarna hijau dan putih silih berganti menghasilkan cahaya kedip 12 kali per menit.

2. Obstruction Lighting atau tanda bahaya, berupa Obstacle light dan Hazard Beacon. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Signals dan Beacons wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Signals dan Beacons dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Signals dan Beacons serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.

Page 325: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

III.

IV.

PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Signals dan Beacons, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

V. KURIKULUM RATING SIGNALS AND BEACONS

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan SIGNBEA-C/T/1 8 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan SIGNBEA-C/T/2 24 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur Pengoperasian SIGNBEA-C/T/3 4 4. Pemeliharaan SIGNBEA-C/T/4 8 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek SIGNBEA-C/T/5 20 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi SIGNBEA-C/T/6 4 12 a. Teori b. Praktek 48 32

Page 326: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING SIGNALS AND BEACONS

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan Fungsi peralatan Signals and Beacons

a. Fungsi peralatan Signals

and Beacons b. Teori Penunjang

- Rangkaian listrik c. Dokumen terkait

- Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design

Manual Path 4. Visual Aids.

8

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 198

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan peralatan Signals and Beacons

a. Teori rinci peralatan

− Rotating Beacon − Obstruction Lght − Wind Cone − Landing T. − Apron Flood Light − Traffic Light − Sirene

b. Block dan circuit diagram Signal and Beacon

24

-

Manual Book

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian Signals and Beacons secara benar

Prosedur pengoperasian Signal and Beacon

4

-

Manual Book

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan Signals and

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

8

-

Manual Book

Page 327: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

b. Pemeliharaan Perbaikan Beacons secara benar b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

5. Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Signals and Beacons secara benar, dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian

Signal and Beacon b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

-

20

Manual Book

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

12

Page 328: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

POWER CONTROL SYSTEM

KODE PCS-A/KPL&SPPPU

272 Jam Pelajaran Teori : 132 Jam Praktek : 140 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Power Control System adalah suatu sistem kontrol manajemen yang menggunakan komputer sehingga mampu memantau (memonitoring), mengatur dan merekam kegiatan peralatan listrik dan mekanik yang berada dalam gedung agar dapat bekerja secara tepat guna. Sebagai contoh sistem ini dapat memberikan laporan terjadinya kelainan pada peralatan, yang mencakup nama peralatan, letak peralatan, waktu terjadinya dan bentuk kesalahan yang dapat tercetak pada alarm priter dan terekam dalam kumpulan data pada hard disk. Sistem juga dapat melaporkan peralatan-peralatan yang telah tiba saatnya pemeliharaan berkalanya serta dapat mengkontrol secara otomatis untuk menghidupkan dan mematikan genset dan lain-lain. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Power Control System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Power Control System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Power Control System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Power Control System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 329: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING POWER CONTROL SYSTEM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan PCS-A/A/1 40 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan PCS-A/A/2 64 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3. Prosedur pengoperasian PCS-A/A/3 8 4. Pemeliharaan PCS-A/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek PCS-A/A/5 124 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi PCS-A/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 132 140

Page 330: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING POWER CONTROL SYSTEM

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum dalam peralatan PCS

a. Fungsi peralatan PCS b. Teori Penunjang

- Pengetahuan Komunikasi data • Dasar dasar

Komputer • Sistem jaringan • Media transmisi. • Protocol/Interface • Operating System

- Programmable Logic Controller

- Modulator Demodulator

- Sensoric actoric - Microprocessor

40

-

1. Wasito S., ”Vadekum

Elektronika”,PT Grame-dia Pustaka Utama, 2001

2. …. −

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram c. Rencana Instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan PCS

d. Teori Rinci Peralatan

- Management Level • Reloading • Load Shadding • Synchronizing • System Proteksi • Remote Control

Sys. - Mimic panel - Maintenance Center - Automation level

b. Block dan circuit diagram Power Control System

c. Rencana Instalasi Power

64

-

Manual Book

Page 331: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

Control System

3.

Prosedur Pengoperasian a. Prosedur standar

pengoperasian b. Pendeteksi gangguan c. Prosedur pemulihan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian PCS secara benar

d. Prosedur standar

pengoperasian e. Pendeteksi gangguan f. Prosedur pemulihan

8

-

Manual Book

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan PCS secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan -

16

-

Manual Book

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan PCS secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur pengoperasian b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

-

124

Manual Book

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 332: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

POWER CONTROL SYSTEM

KODE PCS-A/KPL&SPPPU

200 Jam Pelajaran Teori : 100 Jam Praktek : 100 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Power Control System adalah suatu sistem kontrol manajemen yang menggunakan komputer sehingga mampu memantau (memonitoring), mengatur dan merekam kegiatan peralatan listrik dan mekanik yang berada dalam gedung agar dapat bekerja secara tepat guna. Sebagai contoh sistem ini dapat memberikan laporan terjadinya kelainan pada peralatan, yang mencakup nama peralatan, letak peralatan, waktu terjadinya dan bentuk kesalahan yang dapat tercetak pada alarm priter dan terekam dalam kumpulan data pada hard disk. Sistem juga dapat melaporkan peralatan-peralatan yang telah tiba saatnya pemeliharaan berkalanya serta dapat mengkontrol secara otomatis untuk menghidupkan dan mematikan genset dan lain-lain. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Power Control System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Power Control System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Power Control System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Power Control System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 333: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING POWER CONTROL SYSTEM

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan PCS-A/T/1 24 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan PCS-A/T/2 48 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur pengoperasian PCS-A/T/3 8 4. Pemeliharaan PCS-A/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek PCS-A/T/5 84 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi PCS-A/T/6 4 16 a. Teori b. Praktek 100 100

Page 334: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING POWER CONTROL SYSTEM

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL

PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P

1.

Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum dalam peralatan PCS

a. Fungsi peralatan PCS b. Teori Penunjang

- Pengetahuan Komunikasi data • Dasar dasar

Komputer • Sistem jaringan • Media transmisi. • Protocol/Interface • Operating System

- Programmable Logic Controller

- Modulator Demodulator

- Sensoric actoric - Microprocessor

24

-

1. Wasito S., ”Vadekum

Elektronika”,PT Grame-dia Pustaka Utama, 2001

2. …. −

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan PCS

c. Teori Rinci Peralatan

- Management Level • Reloading • Load Shadding • Synchronizing • System Proteksi • Remote Control

Sys. - Mimic panel - Maintenance Center - Automation level

b. Block dan circuit diagram Power Control System

48

-

Manual Book

Page 335: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL

PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN

(TOPIK) T P

3. Prosedur Pengoperasian a. Prosedur standar

pengoperasian b. Pendeteksi gangguan c. Prosedur pemulihan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian PCS secara benar

d. Prosedur standar

pengoperasian e. Pendeteksi gangguan f. Prosedur pemulihan

8

-

Manual Book

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan PCS secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan -

16

-

Manual Book

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan PCS secara benar, dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan d. Trouble shooting

-

84

Manual Book

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 336: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

AIRCRAFT DOCKING GUIDANCE SYSTEM

KODE ADGS-A/KPL&SPPPU

272 Jam Pelajaran Teori : 132 Jam Praktek : 140 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Aircraft Docking Guidance System adalah peralatan untuk menuntut pesawat udara yang baru saja mendarat menuju ke satu posisi parkir yang sudah ditetapkan dengan bantuan seperangkat peralatan panduan parkir secara visual. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Aircraft Docking Guidance System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlihan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Aircraft Docking Guidance System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Aircraft Docking Guidance System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Aircraft Docking Guidance System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 337: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING ADGS

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan ADGS-A/A/1 40 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan ADGS-A/A/2 64 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3. Prosedur Pengoperasian ADGS-A/A/3 8 4. Pemeliharaan ADGS-A/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek ADGS-A/A/5 124 a. Pengoperasian b. Kalibrasi c. Penggunaan alat ukur d. Pemelihaaan Pencegahan e. Trouble shooting f. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi ADGS-A/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 132 140

Page 338: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING ADGS

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan ADGS

a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

- Rangkaian Listrik - Teknik elektronika

dan digital - Dasar-dasar komputer - Programmable Logic

Control (PLC) - Micro controller - Sensoric

c. Dokumen terkait - ICAO Annex 14 - Aerodrome manual

Part 4. Visual Aids

40

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

4. Wasito, “Teknik Digital” 5. Wasito, “Vadekum

Elektronika”, Gramedia 2001.

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram c. Rencana instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan ADGS

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-bagian penting ADGS • Sensor • Display • Prosessing data

control • Operation control

unit - Jenis Sensor

• Laser • Loop metal

detector • Camera

- Sistem Kalibrasi

64

-

Manual Book ADGS.

Page 339: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

b. Block dan circuit diagram - Blok sensor - Blok control - Blok Display

c. Rencana instalasi ADGS

3. Prosedur Pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian ADGS secara benar

Prosedur pengoperasian ADGS

8

-

Manual Book ADGS.

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan ADGS secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

Manual Book ADGS.

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Kalibrasi c. Pengunaan alat ukur d. Pemeliharaan pencegahan e. Trouble shooting f. Analisis sistem peralatan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan ADGS secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur pengoperasian

ADGS b. Kalibrasi c. Penggunaan alat ukur d. Pemeliharaan pencegahan e. Trouble shooting f. Analisis sistem peralatan

ADGS

-

124

Manual Book ADGS.

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 340: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

AIRCRAFT DOCKING GUIDANCE SYSTEM

KODE ADGS-A/KPL&SPPPU

200 Jam Pelajaran Teori : 100 Jam Praktek : 100 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Aircraft Docking Guidance System adalah peralatan untuk menuntut pesawat udara yang baru saja mendarat menuju ke satu posisi parkir yang sudah ditetapkan dengan bantuan seperangkat peralatan panduan parkir secara visual. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Aircraft Docking Guidance System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Aircraft Docking Guidance System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Aircraft Docking Guidance System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Aircraft Docking Guidance System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 341: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING ADGS

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan ADGS-A/T/1 24 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan ADGS-A/T/2 48 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur Pengoperasian ADGS-A/T/3 8 4. Pemeliharaan ADGS-A/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek ADGS-A/T/5 84 a. Pengoperasian b. Kalibrasi c. Penggunaan alat ukur d. Pemelihaaan Pencegahan e. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi ADGS-A/T/6 4 16 a. Teori b. Praktek 100 100

Page 342: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING ADGS

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan ADGS

a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

- Rangkaian Listrik - Teknik elektronika

dan digital - Dasar-dasar komputer - Programmable Logic

Control (PLC) - Micro controller - Sensoric

c. Dokumen terkait - ICAO Annex 14 - Aerodrome manual

Part 4. Visual Aids

24

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 4. Visual Aids.

3. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

4. Wasito, “Teknik Digital” 5. Wasito, “Vadekum

Elektronika”, Gramedia 2001.

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan ADGS

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-bagian penting ADGS • Sensor • Display • Prosessing data

control • Operation control

unit - Jenis Sensor

• Laser • Loop metal

detector • Camera

- Sistem Kalibrasi

48

-

Manual Book ADGS.

Page 343: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

b. Block dan circuit diagram - Blok sensor - Blok control - Blok Display

3. Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian ADGS secara benar

Prosedur pengoperasian ADGS

8

-

Manual Book ADGS.

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan ADGS secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

Manual Book ADGS.

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Kalibrasi c. Pengunaan alat ukur d. Pemeliharaan pencegahan e. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan ADGS secara benar dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian

ADGS b. Kalibrasi c. Penggunaan alat ukur d. Pemeliharaan pencegahan e. Trouble shooting

-

84

Manual Book ADGS.

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 344: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

GENSET AND ACOS

KODE G&A-B/KPL&SPPPU

200 Jam Pelajaran Teori : 88 Jam Praktek : 112 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Generator Set (Genset) adalat suatu pembangkit listrik tenaga diesel yang digunakan di Bandar Udara sebagai catu daya cadangan bila terjadi pemadaman aliran listrik PLN. Untuk menghidupan genset dan pengambil-alihan beban secara otomatis dari PLN ke Genset saat terjadi aliran listrik PLN padam atau sebaliknya saat PLN hidup (ON) kembali dan pengambi-alihan beban dari genset ke PLN dan kemudian genset mati secara otomatis, maka dipasang sebuah panel Automatic Changeover Switch (ACOS). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Genset dan ACOS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Genset dan Acos dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kompetensi serta terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Genset dan Acos serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Genset dan Acos, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 345: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING GENSET DAN ACOS

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan G&A-B/A/1 16 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan G&A-B/A/2 40 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3. Prosedur Pengoperasian G&A-B/A/3 12 4. Pemeliharaan G&A-B/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek G&A-B/A/5 96 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi G&A-B/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 88 112

Page 346: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING GENSET DAN ACOS

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan Genset dan ACOS

a. Fungsi peralatan

- Genset - ACOS

b. Teori penunjang - Teknik Tenaga Listrik - Engine - Sistem pengaman - Relay

c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design

Manual Path 5, Electrical System

16

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 5. Electrical System.

3. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

4. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982.

5. ….

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan Genset & ACOS

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-Bagian Peralatan Genset • Engine • Alternator • Panel Genset • Accessories

- Cara kerja : • Genset standby,

main, • Genset Sinkron • No break Genset

- Bagian-Bagian Peralatan ACOS • AMF • Control relay

- Cara kerja ACOS

40

-

1. BBI, “Mekanikal Dasar” 2. BBI, “Mekanikal

overhoule” 3. SEG, Manual Book

AMF” 4. ………

Page 347: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

b. Block dan circuit diagram - Alternator - AVR - ACOS

c. Rencana Instalasi - Perhitungan beban

listrik - Perhitungan panel

ACOS - Perhitungan penga-

man dan pemutus

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian Genset dan ACOS secara benar

a. Prosedur pengoperasian

Genset b. Prosedur pengoperasian

ACOS

12

-

1. BBI, “Mekanikal Dasar” 2. BBI, “Mekanikal

overhoule” 3. SEG, Manual Book

AMF” 4. ………

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Genset dan ACOS secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

1. BBI, “Mekanikal Dasar” 2. BBI, “Mekanikal

overhoule” 3. SEG, Manual Book

AMF” 4. ………

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Genset dan ACOS secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur Pengoperasian

Genset b. Prosedur pengoperasian

ACOS c. Penggunaan alat ukur

- Tachometer - Pressure Gauge - Injector Tester

d. Pemeliharaan pencegahan

-

96

1. BBI, “Mekanikal Dasar” 2. BBI, “Mekanikal

overhoule” 3. SEG, Manual Book

AMF” 4. ………

Page 348: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

e. Trouble shooting f. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 349: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

GENSET AND ACOS

KODE G&A-B/KPL&SPPPU

144 Jam Pelajaran Teori : 76 Jam Praktek : 68 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Generator Set (Genset) adalat suatu pembangkit listrik tenaga diesel yang digunakan di Bandar Udara sebagai catu daya cadangan bila terjadi pemadaman aliran listrik PLN. Untuk menghidupan genset dan pengambil-alihan beban secara otomatis dari PLN ke Genset saat terjadi aliran listrik PLN padam atau sebaliknya saat PLN hidup (ON) kembali dan pengambi-alihan beban dari genset ke PLN dan kemudian genset mati secara otomatis, maka dipasang sebuah panel Automatic Changeover Switch (ACOS). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Genset dan ACOS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Genset dan Acos dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kompetensi serta terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Genset dan Acos serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Genset dan Acos, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 350: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING GENSET DAN ACOS

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan G&A-B/T/1 16 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan G&A-B/T/2 32 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur Pengoperasian G&A-B/T/3 8 4. Pemeliharaan G&A-B/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek G&A-B/T/5 52 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi G&A-B/T/6 4 16 a. Teori b. Praktek 76 68

Page 351: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING GENSET DAN ACOS

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan Genset dan ACOS

a. Fungsi peralatan

- Genset - ACOS

b. Teori penunjang - Teknik Tenaga Listrik - Engine - Sistem pengaman - Relay

c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design

Manual Path 5, Electrical System

16

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 5. Electrical System.

3. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

4. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982.

5. ….

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan Genset & ACOS

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-Bagian Peralatan Genset • Engine • Alternator • Panel Genset • Accessories

- Cara kerja : • Genset standby,

main, • Genset Sinkron • No break Genset

- Bagian-Bagian Peralatan ACOS • AMF • Control relay

- Cara kerja ACOS

32

-

1. BBI, “Mekanikal Dasar” 2. BBI, “Mekanikal

overhoule” 3. SEG, Manual Book

AMF” 4. ………

Page 352: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

b. Block dan circuit diagram - Alternator - AVR - ACOS

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian Genset dan ACOS secara benar

a. Prosedur pengoperasian

Genset b. Prosedur pengoperasian

ACOS

8

-

1. BBI, “Mekanikal Dasar” 2. BBI, “Mekanikal

overhoule” 3. SEG, Manual Book

AMF” 4. ………

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan Genset dan ACOS secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

1. BBI, “Mekanikal Dasar” 2. BBI, “Mekanikal

overhoule” 3. SEG, Manual Book

AMF” 4. ………

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Genset dan ACOS secara benar, dan trouble shooting

a. Prosedur Pengoperasian

Genset b. Prosedur pengoperasian

ACOS c. Penggunaan alat ukur

- Tachometer - Pressure Gauge - Injector Tester

d. Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting

-

52

1. BBI, “Mekanikal Dasar” 2. BBI, “Mekanikal

overhoule” 3. SEG, Manual Book

AMF” 4. ………

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 353: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

TRANSMISSION AND DISTRIBUTION

KODE T&D-B/KPL&SPPPU

200 Jam Pelajaran Teori : 100 Jam Praktek : 100 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Sistem tenaga listrik pada umumnya terdiri dari empat unsur yaitu pembangkit, transmisi, distribusi dan pemakai tenaga listrik. Transmisi digunakan untuk menyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke pusat-pusat beban sedangkan distribusi digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat beban ke masing-masing pemakai tenaga listrik. Di dalam diklat Rating ini menjelaskan peralatan-peralatan transmisi dan distribusi. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Transmission and Distribution wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Transmission and Distribution dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Transmission and Distribution serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Transmission and Distribution, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 354: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TRANSMISSION AND DISTRIBUTION

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan T&D-B/A/1 24 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan T&D-B/A/2 48 a. Teori rinci peralatan b. Klasifikasi c. Rencana instalasi

3. Prosedur Pengoperasian T&D-B/A/3 8 4. Pemeliharaan T&D-B/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek T&D-B/A/5 84 a. Prosedur pengoperasian

b. Penyambungan kabel c. Pencarian gangguan d. Penggunaan alat ukur e. Pengujian relay proteksi f. Wiring panel TM dan TR g. Pemeliharaan h. Trouble shooting i. Analisis sistem jaringan

6. Ujian/Evaluasi T&D-B/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 100 100

Page 355: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING TRANSMISSION AND DISTRIBUTION

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan Trans & Dist.

a. Fungsi peralatan Trans &

Dist. b. Teori Penunjang

- Rangkaian Listrik - Sistem Transmisi - Sistem Distribusi - Komponen Simetris - Gangguan arus bocor - Hubung singkat - Tegangan surja

c. Dokumen terkait - Aerodrome Design

Manual Path 5, Electrical System

24

-

5. Aerodrome Design

Manual Path 5, Electrical System

6. Abdul Kadir, “Transmisi Tenaga Listrik” UIP 1998.

7. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000

8. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

9. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

10. Aris Munanandar, Teknik Tenaga Listrik”.

2. Teknik peralatan a. Teori rinnci peralatan b. Klasifikasi c. Rencana instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan Trans & Dist

a. Teori Rinci Peralatan

- Penghantar - Transformator Daya - Sistem Proteksi - Switchgear - Arrester - Capacitor bank - Panel TR - Panel TM

b. Klasifikasi Trans & Dist. - Networking System - Konfigurasi sistem

48

-

1. Abdul Kadir, “Transmisi

Tenaga Listrik” UIP 1998.

2. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000

3. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

4. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik”

Page 356: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- Transmisi sistem c. Rencana instalasi transmisi

dan distribusi

Penerbait Erlangga, 1984 5. Aris Munanandar,

Teknik Tenaga Listrik”

3.

Prosedur pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian Panel TR/TM dan Transformator daya secara benar

Prosedur pengoperasian - Panel TR - Panel TM - Transformator daya

8

-

Manual book

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Trans & Dist secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

Manual book

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penyambungan kabel c. Pencarian gangguan d. Penggunaan alat ukur e. Pengujian relay proteksi f. Wiring panel TM dan TR g. Pemeliharaan h. Trouble shooting i. Analisis sistem jaringan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Trans & Dist secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur pengoperasian b. Penyambungan kabel c. Pencarian gangguan

- Kebocoran arus - Hubung singkat

d. Penggunaan alat ukur - Megger - Multi meter - Phase sequence - Cable fault detector - Relay detector

e. Pengujian relay proteksi f. Wiring panel TM dan TR g. Pemeliharaan h. Trouble shooting i. Analisis sistem jaringan

-

84

Manual book

Page 357: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 358: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

TRANSMISSION AND DISTRIBUTION

KODE T&D-B/KPL&SPPPU

144 Jam Pelajaran Teori : 76 Jam Praktek : 68 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Sistem tenaga listrik pada umumnya terdiri dari empat unsur yaitu pembangkit, transmisi, distribusi dan pemakai tenaga listrik. Transmisi digunakan untuk menyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke pusat-pusat beban sedangkan distribusi digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat beban ke masing-masing pemakai tenaga listrik. Di dalam diklat Rating ini menjelaskan peralatan-peralatan transmisi dan distribusi. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Transmission and Distribution wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Transmission and Distribution dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Transmission and Distribution serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Transmission and Distribution, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 359: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TRANSMISSION AND DISTRIBUTION

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan T&D-B/A/1 16 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan T&D-B/A/2 32 a. Teori rinci peralatan b. Klasifikasi

3. Prosedur Pengoperasian T&D-B/A/3 8 4. Pemeliharaan T&D-B/A/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek T&D-B/A/5 52 a. Prosedur pengoperasian

b. Penyambungan kabel c. Pencarian gangguan d. Penggunaan alat ukur e. Pengujian relay proteksi f. Wiring panel TM dan TR g. Pemeliharaan h. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi T&D-B/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 76 68

Page 360: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING TRANSMISSION AND DISTRIBUTION

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan Trans & Dist.

a. Fungsi peralatan Trans &

Dist. b. Teori Penunjang

- Rangkaian Listrik - Sistem Transmisi - Sistem Distribusi - Komponen Simetris - Gangguan arus bocor - Hubung singkat - Tegangan surja

c. Dokumen terkait - Aerodrome Design

Manual Path 5, Electrical System

16

-

5. Aerodrome Design

Manual Path 5, Electrical System

6. Abdul Kadir, “Transmisi Tenaga Listrik” UIP 1998.

7. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000

8. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

9. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984

10. Aris Munanandar, Teknik Tenaga Listrik”.

2. Teknik peralatan a. Teori rinnci peralatan b. Klasifikasi

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan Trans & Dist

a. Teori Rinci Peralatan

- Penghantar - Transformator Daya - Sistem Proteksi - Switchgear - Arrester - Capacitor bank - Panel TR - Panel TM

b. Klasifikasi Trans & Dist. - Networking System - Konfigurasi sistem

32

-

1. Abdul Kadir, “Transmisi

Tenaga Listrik” UIP 1998.

2. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000

3. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

4. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik”

Page 361: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- Transmisi sistem

Penerbait Erlangga, 1984 5. Aris Munanandar,

Teknik Tenaga Listrik”

3.

Prosedur pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian Panel TR/TM dan Transformator daya secara benar

Prosedur pengoperasian - Panel TR - Panel TM - Transformator daya

8

-

Manual book

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan Trans & Dist secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

Manual book

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penyambungan kabel c. Pencarian gangguan d. Penggunaan alat ukur e. Pengujian relay proteksi f. Wiring panel TM dan TR g. Pemeliharaan h. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Trans & Dist secara benar, dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian b. Penyambungan kabel c. Pencarian gangguan

- Kebocoran arus - Hubung singkat

d. Penggunaan alat ukur - Megger - Multi meter - Phase sequence - Cable fault detector - Relay detector

e. Pengujian relay proteksi f. Wiring panel TM dan TR g. Pemeliharaan h. Trouble shooting

-

52

Manual book

Page 362: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 363: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY

KODE UPS-B/KPL&SPPPU

200 Jam Pelajaran Teori : 88 Jam Praktek : 112 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Uninterruptible Power Supply (UPS) atau disebut juga sebagai catu daya tak terputus (continuous power sources) adalah sistem catu daya listrik yang dapat memberikan tenaga listrik secara independen dalam jangka waktu tertentu tanpa harus adanya sumber catu daya primer atau sekunder atau sumber catu daya tersebut sedang dalam gangguan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan UPS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating UPS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan UPS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas UPS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 364: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING UNINTERUPTED POWER SUPPLY

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan UPS-B/A/1 24 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan UPS-B/A/2 40 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Klasifikasi d. Rencana instalasi

3. Prosedur pengoperasian UPS-B/A/3 8 4. Pemeliharaan UPS-B/A/4 12 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek UPS-B/A/5 96 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi UPS-B/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 88 112

Page 365: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING UNINTERUPTED POWER SUPPLY

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen teerkait

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan UPS

a. Fungsi peralatan UPS b. Teori Penunjang

- Listrik AC/DC - Diode - Thyristor - Teknik digital

c. Teori Penunjang - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design

Manual Path 5, Electrical System

24

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 5. Electrical System.

3. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

4. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982.

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram c. Klasifikasi d. Rencana Instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan UPS

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-bagian penting UPS • Rectifier • Inverter • Battery • Multivibrator

b. Block dan circuit diagram - Rectifier - Inverter

c. Klasifikasi UPS - UPS Dinamic - UPS Static

d. Rencanaa Instalasi - Perhitungan beban - Penentuan jenis UPS - Backup time - Pemilihan battery

40

-

1. Theraja B.L, “Electrical

Technology, New Delhi1980.

2. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982

3. Manual Book UPS 4. …………

Page 366: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian UPS secara benar

Prosedur pengoperasian UPS

8

-

Manual Book UPS

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan UPS secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

12

-

Manual Book UPS

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan UPS secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur pengoperasian

UPS - Redundance system - Bypass

b. Penggunaan alat ukur - Harmonic analyzer - Hidrometer - Battery checker - Mhometer

c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

96

Manual Book UPS

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 367: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY

KODE UPS-B/KPL&SPPPU

144 Jam Pelajaran Teori : 76 Jam Praktek : 68 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Uninterruptible Power Supply (UPS) atau disebut juga sebagai catu daya tak terputus (continuous power sources) adalah sistem catu daya listrik yang dapat memberikan tenaga listrik secara independen dalam jangka waktu tertentu tanpa harus adanya sumber catu daya primer atau sekunder atau sumber catu daya tersebut sedang dalam gangguan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan UPS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating UPS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan UPS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas UPS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 368: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING UNINTERUPTED POWER SUPPLY

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan UPS-B/A/1 16 a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan UPS-B/A/2 36 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Klasifikasi

3. Prosedur pengoperasian UPS-B/A/3 8 4. Pemeliharaan UPS-B/A/4 12 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek UPS-B/A/5 52 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi UPS-B/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 76 68

Page 369: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING UNINTERUPTED POWER SUPPLY

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen teerkait

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan UPS

a. Fungsi peralatan UPS b. Teori Penunjang

- Listrik AC/DC - Diode - Thyristor - Teknik digital

c. Teori Penunjang - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design

Manual Path 5, Electrical System

16

-

1. Annex 14, “Aerodrome”. 2. Aerodrome Design

Manual (Doc 9157-AN/901)Part 5. Electrical System.

3. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

4. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982.

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram c. Klasifikasi

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan UPS

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-bagian penting UPS • Rectifier • Inverter • Battery • Multivibrator

b. Block dan circuit diagram - Rectifier - Inverter

c. Klasifikasi UPS - UPS Dinamic - UPS Static

d. Rencanaa Instalasi - Perhitungan beban - Penentuan jenis UPS - Backup time - Pemilihan battery

36

-

1. Theraja B.L, “Electrical

Technology, New Delhi1980.

2. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982

3. Manual Book UPS 4. …………

Page 370: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian UPS secara benar

Prosedur pengoperasian UPS

8

-

Manual Book UPS

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan UPS secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

12

-

Manual Book UPS

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan UPS secara benar, dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian

UPS - Redundance system - Bypass

b. Penggunaan alat ukur - Harmonic analyzer - Hidrometer - Battery checker - Mhometer

c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

52

Manual Book UPS

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 371: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

AIR CONDITIONING

KODE AC-B/KPL&SPPPU

200 Jam Pelajaran Teori : 88 Jam Praktek : 112 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Air Conditioning sebagai alat penunjang operasional pelayanan fasilitas penerbangan yang berfungsi mengkondisikan udara ruangan untuk kenyamanan para pengguna jasa di Bandar Udara maupun peralatan yang memerlukan pengaturan suhu udara (temperature), kelembaban (humidity), aliran udara (air motion), kebersihan udara (air cleaning), ventilasi dari udara luar (fresh air ventilation) dan pembuangan udara kotor (exhaust). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Air Conditioning wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Air Conditioning dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Air Conditioning serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Airconditioner, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 372: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AC

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan AC-B/A/1 16 a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang

2. Teknik peralatan AC-B/A/2 40 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3. Prosedur Pengoperasian AC-B/A/3 12 4. Pemeliharaan 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek AC-B/A/4 96 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi AC-B/A/5 4 16 a. Teori b. Praktek 88 112

Page 373: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING AC

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan AC

a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

- Dasar-dasar listrik - Dasar-dasar

elektronika - Teknik digital - Microprocessor - Siklus refrigerasi

16

-

1. Wiranto Arismunandar

dan Heizo Saito, “Penyegaran Udara” Pradnya Paramita Tahun 1995.

2. Handoko K, “Teknik Room Air Conditioner” Tahun ...

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram c. Rencana instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan AC

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-bagian penting AC Windows/Split • Jenis-jenis

kompresor • Kondensor • Evaporator • Pemipaan

- Bagian-bagian penting AC Sentral • Chiller • AHU • FCU • Cooling tower • Motor pompa • Sistem pemipaan • Ducting • Control system

b. Block dan circuit diagram - AC Windows/Spilt

• Electrical control

40

-

1. Wiranto Arismunandar

dan Heizo Saito, “Penyegaran Udara” Pradnya Paramita Tahun 1995.

2. Handoko K, “Teknik Room Air Conditioner” Tahun ...

3. Manual Book AC

Page 374: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- AC Sentral • Closed circuit

system • Open circuit

system • Electrical control • Refrigrant control

c. Rencanaan Instalasi - Perhitungan beban

sederhana - Perhitungan beban

kalor sensible - Perhitungan beban

kalor laten - Menentukan

spesifikasi teknis

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian AC secara benar

a. Prosedur pengoperasian

AC Window/Split b. Prosedur pengoperasian

AC Sentral

12

-

Manual Book AC

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan AC secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

Manual Book AC

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AC secara

a. Prosedur pengoperasian

AC Window/Split b. Prosedur pengoperasian

AC Sentral c. Pengunaan alat ukur

-

96

Manual Book AC

Page 375: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

benar, trouble shooting dan analisis sistem

d. Pemeliharaan pencegahan e. Trouble shooting f. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 376: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

AIR CONDITIONING

KODE AC-B/KPL&SPPPU

144 Jam Pelajaran Teori : 72 Jam Praktek : 72 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Air Conditioning sebagai alat penunjang operasional pelayanan fasilitas penerbangan yang berfungsi mengkondisikan udara ruangan untuk kenyamanan para pengguna jasa di Bandar Udara maupun peralatan yang memerlukan pengaturan suhu udara (temperature), kelembaban (humidity), aliran udara (air motion), kebersihan udara (air cleaning), ventilasi dari udara luar (fresh air ventilation) dan pembuangan udara kotor (exhaust). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Air Conditioning wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Air Conditioning dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Air Conditioning serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Airconditioner, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 377: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING AC

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan AC-B/T/1 16 a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang

2. Teknik peralatan AC-B/T/2 28 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur Pengoperasian AC-B/T/3 8 4. Pemeliharaan 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek AC-B/T/4 56 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi AC-B/T/5 4 16 a. Teori b. Praktek 72 72

Page 378: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING AC

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan AC

a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

- Dasar-dasar listrik - Dasar-dasar

elektronika - Teknik digital - Microprocessor - Siklus refrigerasi

16

-

1. Wiranto Arismunandar

dan Heizo Saito, “Penyegaran Udara” Pradnya Paramita Tahun 1995.

2. Handoko K, “Teknik Room Air Conditioner” Tahun ...

2.

Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan AC

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-bagian penting AC Windows/Split • Jenis-jenis

kompresor • Kondensor • Evaporator • Pemipaan

- Bagian-bagian penting AC Sentral • Chiller • AHU • FCU • Cooling tower • Motor pompa • Sistem pemipaan • Ducting • Control system

b. Block dan circuit diagram - AC Windows/Spilt

• Electrical control

28

-

1. Wiranto Arismunandar

dan Heizo Saito, “Penyegaran Udara” Pradnya Paramita Tahun 1995.

2. Handoko K, “Teknik Room Air Conditioner” Tahun ...

3. Manual Book AC

Page 379: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- AC Sentral • Closed circuit

system • Open circuit

system • Electrical control • Refrigrant control

3. Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian AC secara benar

a. Prosedur pengoperasian

AC Window/Split b. Prosedur pengoperasian

AC Sentral

8

-

Manual Book AC

4.

Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan AC secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

-

Manual Book AC

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AC secara benar dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian

AC Window/Split b. Prosedur pengoperasian

AC Sentral c. Pengunaan alat ukur d. Pemeliharaan pencegahan e. Trouble shooting

-

56

Manual Book AC

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 380: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

TRACTION EQUIPMENTS

KODE TE-B/KPL&SPPPU

220 Jam Pelajaran Teori : 108 Jam Praktek : 112 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Traction Equipment (Elevator, Escalator dan Conveyor) sebagai alat penunjang operasional pelayanan fasilitas penerbangan yang berfungsi memberikan kelancaran dan kenyamanan para pengguna jasa di Terminal Bandar Udara dan gedung operasi keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Traction Equipments wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Traction Equipments dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Traction Equipments serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Traction Equipment (Elevator, Escalator dan Conveyor), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 381: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TRACTION EQUIPMENTS

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan TE-B/A/1 16 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan TE-B/A/2 60 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

3. Prosedur Pengoperasian TE-B/A/3 8 4. Pemeliharaan TE-B/A/4 20 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek TE-B/A/5 96 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi TE-B/A/6 4 16 a. Teori b. Praktek 108 112

Page 382: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING TRACTION EQUIPMENTS

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan Traction Equipment

a. Fungsi Traction Equip. b. Teori Penunjang

- Mesin-mesin listrik - Dasar-dasar hidrolik - Sistem pengaman

• Electrik • Mekanis

c. Dokumen terkait - K-3 Depnaker

16

-

1. Zuhal, “Dasar Tenaga

Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982

2. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

3. Manual Book Elevator dan Escalator

4. Manual Book Baggage Handling System

5. Dokumen K-3 Depnaker

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram c. Rencana instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan Traction Equipment

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-bagian penting Elevator • Sistem Hidrolik • Sistem Elektrik • Komponen-

komponen mekanis

• Komponen-komponen elektrik

- Bagian-bagian penting Escalator/Travaletor • Motor penggerak • Komponen-

komponen mekanis

• Komponen-komponen elektrik

60

-

1. Zuhal, “Dasar Tenaga

Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982

2. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

3. Manual Book Elevator dan Escalator

4. Manual Book Baggage Handling System

5. Festodidactic, Hydroulic” Tahun ….

Page 383: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- Bagian-bagian penting

Conveyor • Jenis-jenis

Conveyor • Motor penggerak • Komponen-

komponen mekanis

• Komponen-komponen elektrik

- Bagian-bagian penting Garbarata • Jenis-jenis

Garbarata • Motor penggerak • Komponen-

komponen mekanis

• Komponen-komponen elektrik

b. Block dan circuit diagram - Elevator

• Electrik control diagram

• Mekanikal control

- Escalator/Travelator • Electrik control

diagram • Mekanikal

control - Conveyor

Page 384: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

• Electrik control diagram

• Mekanikal control

- Garbarata • Electrik control

diagram • Mekanikal

control c. Rencana Instalasi

- Pemilihan Jenis dan model

3.

Prosedur Pengoperasian

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian Traction Equipments secara benar

a. Prosedur pengoperasian

Elevator b. Prosedur pengoperasian

Escalator/Travelator c. Prosedur pengoperasian

Conveyor d. Prosedur pengoperasian

Garbarata

8

1. Manual Book Elevator

dan Escalator 2. Manual Book Baggage

Handling System

4.

Pemeliharaan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Traction Equipments secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

20

1. Manual Book Elevator

dan Escalator 2. Manual Book Baggage

Handling System

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Traction Equipments secara benar,

a. Prosedur pengoperasian

Elevator, Escalator, Conveyor dan Garbarata

b. Prosedur pengoperasian Elevator, Escalator, Conveyor dan Garbarata

96

1. Manual Book Elevator

dan Escalator 2. Manual Book Baggage

Handling System

Page 385: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

e. Analisis sistem peralatan

trouble shooting dan analisis sistem

c. Pengunaan alat ukur d. Pemeliharaan pencegahan e. Trouble shooting f. Analisis sistem peralatan

6. Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 386: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

TRACTION EQUIPMENTS

KODE TE-B/KPL&SPPPU

150 Jam Pelajaran Teori : 80 Jam Praktek : 70 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Traction Equipment (Elevator, Escalator dan Conveyor) sebagai alat penunjang operasional pelayanan fasilitas penerbangan yang berfungsi memberikan kelancaran dan kenyamanan para pengguna jasa di Terminal Bandar Udara dan gedung operasi keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Traction Equipments wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Traction Equipments dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Traction Equipments serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Traction Equipment (Elevator, Escalator dan Conveyor), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 387: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING TRACTION EQUIPMENTS

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Teori umum peralatan TE-B/T/1 12 a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait

2. Teknik peralatan TE-B/T/2 40 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

3. Prosedur Pengoperasian TE-B/T/3 8 4. Pemeliharaan TE-B/T/4 16 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

5. Praktek TE-B/T/5 54 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

6. Ujian/Evaluasi TE-B/T/6 4 16 a. Teori b. Praktek 80 70

Page 388: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING TRACTION EQUIPMENTS

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan Traction Equipment

a. Fungsi Traction Equip. b. Teori Penunjang

- Mesin-mesin listrik - Dasar-dasar hidrolik - Sistem pengaman

• Electrik • Mekanis

c. Dokumen terkait - K-3 Depnaker

12

-

1. Zuhal, “Dasar Tenaga

Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982

2. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

3. Manual Book Elevator dan Escalator

4. Manual Book Baggage Handling System

5. Dokumen K-3 Depnaker

2. Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan Traction Equipment

a. Teori rinci peralatan

- Bagian-bagian penting Elevator • Sistem Hidrolik • Sistem Elektrik • Komponen-

komponen mekanis

• Komponen-komponen elektrik

- Bagian-bagian penting Escalator/Travaletor • Motor penggerak • Komponen-

komponen mekanis

• Komponen-komponen elektrik

40

-

1. Zuhal, “Dasar Tenaga

Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982

2. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.

3. Manual Book Elevator dan Escalator

4. Manual Book Baggage Handling System

5. Festodidactic, Hydroulic” Tahun ….

Page 389: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

- Bagian-bagian penting Conveyor • Jenis-jenis

Conveyor • Motor penggerak • Komponen-

komponen mekanis

• Komponen-komponen elektrik

b. Block dan circuit diagram - Elevator

• Electrik control diagram

• Mekanikal control

- Escalator/Travelator • Electrik control

diagram • Mekanikal

control - Conveyor

• Electrik control diagram

• Mekanikal control

3. Prosedur Pengoperasian

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian Traction Equipments secara benar

a. Prosedur pengoperasian

Elevator b. Prosedur pengoperasian

Escalator/Travelator c. Prosedur pengoperasian

Conveyor

8

1. Manual Book Elevator

dan Escalator 2. Manual Book Baggage

Handling System

Page 390: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

4.

Pemeliharaan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan Traction Equipments secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

16

1. Manual Book Elevator

dan Escalator 2. Manual Book Baggage

Handling System

5.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Traction Equipments secara benar, dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian

Elevator, Escalator dan Conveyor

b. Prosedur pengoperasian Elevator, Escalator dan Conveyor

c. Pengunaan alat ukur d. Pemeliharaan pencegahan e. Trouble shooting

54

1. Manual Book Elevator

dan Escalator 2. Manual Book Baggage

Handling System

6.

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek

4

16

Page 391: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP AHLI

RATING

ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL

KODE EI&SC-C/KPL&SPPPU

120 Jam Pelajaran Teori : 60 Jam Praktek : 60 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Electrical Instalation adalah ilmu instalasi peralatan listrik yang meliputi standar dan peraturan instalasi, pemilihan kabel, penangkal petir dan instalasi penerangan di Bandar udara. Adapun Solar Cell adalah suatu alat pembangkit listrik tenaga surya yang sering digunakan pada daerah-daerah tertentu yang tidak ada jaringan PLN untuk mensuplai beban peralatan navigasi/komunikasi penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Solar Cell dan penanganan instalasi listrik bandara wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Electrical Installation and Solar Cell dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Electrical Installation and Solar Cell serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Solar Cell dan penanganan instalasi listrik bandara, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 392: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Instalasi Listrik EI&SC-C/A/1 24 16 2. Teori umum peralatan Solar Cell EI&SC-C/A/2 8 a. Fungsi b. Teori penunjang

3. Teknik peralatan Solar Cell EI&SC-C/A/3 16 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi

4. Prosedur Pengoperasian Solar Cell EI&SC-C/A/4 2 5. Pemeliharaan Solar Cell EI&SC-C/A/6 6 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

6. Praktek EI&SC-C/A/6 36 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

7. Ujian/Evaluasi EI&SC-C/A/7 4 8 a. Teori b. Praktek 60 60

Page 393: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Instalasi Listrik

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan instalasi listrik dan aplikasinya

a. Standarisasi dan peraturan

instalasi listrik b. Peralatan instalasi listrik c. Kabel Arus kuat d. Penyambungan alat-alat

listrik e. Instalasi gedung, lampu

jalan dan flood light f. Instalasi Penangkal petir

24

16

P. Van. Harten, Ir. E. Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat, Binacipta 1981.

2.

Teori Umum Peralatan Solar Cell a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan Solar Cell

a. Fungsi peralatan Solar

Cell b. Teori Penunjang

- Matahari sebagai sumber energi

- Sel Surya (solar cell)

8

-

1. P. Van. Harten, Ir. E.

Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat, Binacipta 1981.

2. “Lightning Protection System” PT. Interprima Indonesia.

3. Dipl. Ing. Reynaldo Zoro “Petir dan Masalahnya”, PT. Lapi Elpatsindo

3.

Teknik peralatan Solar Cell a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram c. Rencana instalasi

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan Solar Cell

a. Teori rinci peralatan

- Komponen utama pembangkit listrik tenaga surya

- Susunan kerja generator surya

b. Block dan circuit diagram - Inverter dan converter

c. Rencana Instalasi - Pembangkit listrik

tenaga surya untuk

16

-

1. Drs. Karmon

Singalingging, “Pembangkit Listrikk Tenaga Surya” Tarsito 1994

2. Manual Book Solar Cell.

Page 394: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

peralatan Navigasi

4.

Prosedur Pengoperasian Solar Cell

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian Solar Cell secara benar

Prosedur pengoperasian Solar Cell

2

Manual Book Solar Cell.

5.

Pemeliharaan Solar Cell a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Solar Cell secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

6

-

Manual Book Solar Cell

6.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Solar Cell secara benar, trouble shooting dan analisis sistem

a. Prosedur pengoperasian

solar cell b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan

-

36

Manual Book Solar Cell

7.

Ujian/Evaluasi

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

a. Teori b. Praktek

4

8

Page 395: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK

SKP TERAMPIL

RATING

ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL

KODE EI&SC-C/KPL&SPPPU

80 Jam Pelajaran Teori : 32 Jam Praktek : 48 Jam

I.

II.

III.

IV.

PENDAHULUAN Electrical Instalation adalah ilmu instalasi peralatan listrik yang meliputi standar dan peraturan instalasi, pemilihan kabel, penangkal petir dan instalasi penerangan di Bandar udara. Adapun Solar Cell adalah suatu alat pembangkit listrik tenaga surya yang sering digunakan pada daerah-daerah tertentu yang tidak ada jaringan PLN untuk mensuplai beban peralatan navigasi/komunikasi penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Solar Cell dan penanganan instalasi listrik bandara wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Electrical Installation and Solar Cell dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Electrical Installation and Solar Cell serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau

mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan. MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Solar Cell dan penanganan instalasi listrik bandara, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.

Page 396: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

V. KURIKULUM RATING ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL

No. Mata Pelajaran Kode Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek

1. Instalasi Listrik EI&SC-C/T/1 12 16 2. Teori umum peralatan Solar Cell EI&SC-C/T/2 4 a. Fungsi b. Teori penunjang

3. Teknik peralatan Solar Cell EI&SC-C/T/3 6 a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram

4. Prosedur Pengoperasian Solar Cell EI&SC-C/T/4 2 5. Pemeliharaan Solar Cell EI&SC-C/T/6 4 a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan

6. Praktek EI&SC-C/T/6 28 a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting

7. Ujian/Evaluasi EI&SC-C/T/7 4 8 a. Teori b. Praktek 32 48

Page 397: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

VI. SILABUS RATING ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

1.

Instalasi Listrik

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan instalasi listrik dan aplikasinya

a. Standarisasi dan peraturan

instalasi listrik b. Peralatan instalasi listrik c. Kabel Arus kuat d. Penyambungan alat-alat

listrik e. Instalasi gedung, lampu

jalan dan flood light f. Instalasi Penangkal petir

12

16

P. Van. Harten, Ir. E. Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat, Binacipta 1981.

2.

Teori Umum Peralatan Solar Cell a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang

Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan Solar Cell

a. Fungsi peralatan Solar

Cell b. Teori Penunjang

- Matahari sebagai sumber energi

- Sel Surya (solar cell)

4

-

1. P. Van. Harten, Ir. E.

Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat, Binacipta 1981.

2. “Lightning Protection System” PT. Interprima Indonesia.

3. Dipl. Ing. Reynaldo Zoro “Petir dan Masalahnya”, PT. Lapi Elpatsindo

3.

Teknik peralatan Solar Cell a. Teori rinci peralatan b. Block dan circuit diagram

Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan Solar Cell

a. Teori rinci peralatan

- Komponen utama pembangkit listrik tenaga surya

- Susunan kerja generator surya

b. Block dan circuit diagram - Inverter dan converter

6

-

1. Drs. Karmon

Singalingging, “Pembangkit Listrikk Tenaga Surya” Tarsito 1994

2. Manual Book Solar Cell.

Page 398: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA · jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki; d. buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan

No. MATA PELAJARAN TUJUAN POKOK BAHASAN JAMPEL PENGAJAR DAFTAR KEPUSTAKAAN (TOPIK) T P

4.

Prosedur Pengoperasian Solar Cell

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian Solar Cell secara benar

Prosedur pengoperasian Solar Cell

2

Manual Book Solar Cell.

5.

Pemeliharaan Solar Cell a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan

Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan Solar Cell secara benar

a. Pemeliharaan Pencegahan

- Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif

b. Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting

4

-

Manual Book Solar Cell

6.

Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Pengunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Solar Cell secara benar, dan trouble shooting

a. Prosedur pengoperasian

Solar Cell b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting

-

28

Manual Book Solar Cell

7.

Ujian/Evaluasi

Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan

a. Teori b. Praktek

4

8

Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : …………………..2002

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

SOENARYO. Y NIP. 120038217