KEPUTUSAN BUPATI GUNUNGKIDULgunungkidulkab.go.id/pustaka/perbup-sop_kecamatan_2009l.pdf · hukum...

26
BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATALAKSANA PELAYANAN UMUM SATU PINTU DI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna serta menjamin adanya kepastian hukum bagi masyarakat dipandang perlu diatur mekanisme dan alur Pelayanan Umum Satu Pintu di Kecamatan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tatalaksana Pelayanan Umum Satu Pintu di Kecamatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Transcript of KEPUTUSAN BUPATI GUNUNGKIDULgunungkidulkab.go.id/pustaka/perbup-sop_kecamatan_2009l.pdf · hukum...

BUPATI GUNUNGKIDUL

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL

NOMOR 5 TAHUN 2010

TENTANG

TATALAKSANA PELAYANAN UMUM SATU PINTU DI KECAMATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GUNUNGKIDUL,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih

berdaya guna dan berhasil guna serta menjamin adanya kepastian

hukum bagi masyarakat dipandang perlu diatur mekanisme dan alur

Pelayanan Umum Satu Pintu di Kecamatan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tatalaksana Pelayanan

Umum Satu Pintu di Kecamatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa

Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor

44);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4674);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 130);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai

Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor : 12, 13, 14, dan 15

dari hal Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa

Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor

59);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4736);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 158, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4741);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826);

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang

Persyaratan Dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan

Sipil;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 11 Tahun 2000

tentang Retribusi IMB (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2008 Nomor 01 Seri E);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 12 Tahun 2000

tentang Retribusi Ijin Gangguan (Lembaran Daerah Kabupaten

Gunungkidul Tahun 2008 Nomor 01 Seri E) ;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18 Tahun 2000

tentang Retribusi Penggantian Biaya untuk KTP dan Akta Catatan

Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008 Nomor

01 Seri E);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 3 Tahun 2003

tentang Usaha Pariwisata (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2008 Nomor 01 Seri E);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 4 Tahun 2003

tentang Retribusi Ijin Usaha Pariwsata (Lembaran Daerah Kabupaten

Gunungkidul Tahun 2008 Nomor 01 Seri E);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 5 Tahun 2003

tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil

(Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008 Nomor 01

Seri E);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten

Gunungkidul Tahun 2008 Nomor 01 Seri E);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 14 Tahun 2008

tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas

Kecamatan (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008

Nomor 05 Seri D);

22. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Pelimpahan Sebagian Wewenang Kepala Daerah Dalam Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Kepada Camat

(Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2007 Nomor

Seri );

23. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 206 Tahun 2008 tentang Uraian

Tugas Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun

2008 Nomor 173 Seri D);

24. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 9 Tahun 2009 tentang

Kewenangan Penandatanganan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu

Keluarga (Berita Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009 Nomor

Seri );

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATALAKSANA

PELAYANAN UMUM SATU PINTU DI KECAMATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Bagian Kesatu

Pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Gunungkidul.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintah daerah.

3. Bupati adalah Bupati Gunungkidul.

4. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul.

5. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Gunungkidul.

6. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja

kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan

pemerintah dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan

menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

7. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah kabupaten.

8. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bagian Kedua

Maksud dan Tujuan

Pasal 2

(1). Tatalaksana Pelayanan Umum Satu Pintu dimaksudkan untuk memberikan pedoman

operasional penyelenggaraan Unit Pelayanan Umum Satu Pintu di Kecamatan .

(2). Tatalaksana Pelayanan Umum Satu Pintu bertujuan untuk menjamin standarisasi pelayanan

umum di kecamatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik yang

berdayaguna dan berhasilguna.

Bagian Ketiga

Pasal 3

Pelayanan Umum Satu Pintu berasaskan :

a. Keterbukaan, yaitu bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang

membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti;

b. Kesederhanaan, yaitu prosedur pelayanan tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah

dilaksanakan;

c. Kepastian, yaitu pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang

telah ditentukan;

d. Keadilan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status

masyarakat yang dilayani;

e. Keamanan, yaitu proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian

hukum

f. Kenyamanan, yaitu lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang

nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah sehat serta dilengkapi fasilitas pendukung

pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.

g. Perilaku Petugas, yaitu pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun , ramah

serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.

BAB II

JENIS PELAYANAN

Pasal 4

Jenis Pelayanan yang diberikan :

a. Pelayanan Kependudukan

b. Legalisasi

c. Dokumen lain/Rekomendasi

Pasal 5

Jenis pelayanan, dasar hukum, persyaratan, biaya, dan waktu pemrosesan adalah sebagaimana

tersebut dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 6

(1) Pembinaan teknis dan pengawasan terhadap pelaksanaan jenis-jenis pelayanan dilaksanakan

oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah teknis.

(2) Pengawasan terhadap proses penyelenggaraan pelayanan umum satu pintu di kecamatan

dilaksanakan oleh aparat pengawasan intern pemerintah sesuai dengan fungsi dan

kewenangannya.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 7

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor

200/KPTS/2001 tentang Penerapan Sistem Pelayanan Umum Satu Pintu di Kecamatan Se-

Kabupaten Gunungkidul dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 8

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan

penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gunungkidul.

Ditetapkan di Wonosari

pada tanggal 27 Februari 2010

BUPATI GUNUNGKIDUL,

ttd.

SUHARTO

Diundangkan di Wonosari

pada tanggal 27 Februari 2010

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN GUNUNGKIDUL,

ttd.

MOHAMAD JOKO SASONO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2010 NOMOR 03 SERI E.

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL

NOMOR 5 TAHUN 2010

TENTANG

TATALAKSANA PELAYANAN UMUM SATU PINTU DI KECAMATAN

I. PROSEDUR PELAYANAN

a. Kartu Tanda Penduduk

1. Pemohon membawa permohonan yang telah ditandangani pemerintah desa dilengkapi

persyaratan yang telah ditentukan

2. Petugas Pelayanan Satu Pintu mengkoreksi / memverifikasi kelengkapan berkas

permohonan. Apabila belum lengkap, dikembalikan kepada pemohon untuk

dilengkapi. Bila permohonan telah benar dan lengkap, kemudian diserahkan kepada

Penanggungjawab Teknis Harian Pelayanan Satu Pintu *).

3. Penanggungjawab Teknis Harian Pelayanan Satu Pintu *) membubuhkan paraf pada

permohonan yang telah benar dan lengkap.

4. Camat **) menandatangani formulir permohonan yang telah diparaf Penanggungjawab

Teknis Harian Pelayanan Satu Pintu.

5. Petugas Pengadministrasi Kependudukan / Operator SIAK Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil memvalidasi permohonan yang telah ditandatangani Camat. Apabila

belum valid, dikembalikan lagi kepada pemohon untuk dikonfirmasi dan dilengkapi

persyaratannya.

6. Apabila berkas permohonan sudah valid, Petugas Pengadministrasi Kependudukan /

Operator SIAK Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan perekaman data

ke Data Base Kependudukan.

7. Petugas Pengadministrasi Kependudukan / Operator SIAK Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil mencetak dan menyetempel dokumen kependudukan, membuat bukti

pembayaran retribusi, mengekspedisi dan menyerahkan dokumen yang sudah jadi

kepada pemohon.

8. Pemohon mengambil dokumen kependudukan yang sudah jadi dan membayar retribusi

kepada Petugas Pelayanan Satu Pintu

Keterangan :

*). Apabila Penanggungjawab Teknis Harian Pelayanan Satu Pintu berhalangan, dapat

dilimpahkan kepada pejabat lain yang ditunjuk Camat.

**). Apabila Camat berhalangan, dapat dilimpahkan kepada Sekretaris Camat , atau

Kepala Seksi yang lain.

b. Kartu Keluarga

1. Pemohon membawa permohonan yang telah ditandangani pemerintah desa dilengkapi

persyaratan yang telah ditentukan

2. Petugas Pelayanan Satu Pintu mengkoreksi / memverifikasi kelengkapan berkas

permohonan. Apabila belum lengkap, dikembalikan kepada pemohon untuk

dilengkapi. Bila permohonan telah benar dan lengkap, kemudian diserahkan kepada

Penanggungjawab Teknis Harian Pelayanan Satu Pintu *).

3. Penanggungjawab Teknis Harian Pelayanan Satu Pintu *) membubuhkan paraf pada

permohonan yang telah benar dan lengkap.

4. Camat **) menandatangani formulir permohonan yang telah diparaf Penanggungjawab

Teknis Harian Pelayanan Satu Pintu.

5. Petugas Pengadministrasi Kependudukan / Operator SIAK Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil memvalidasi permohonan yang telah ditandatangani Camat. Apabila

belum valid, dikembalikan lagi kepada pemohon untuk dikonfirmasi dan dilengkapi

persyaratannya.

6. Apabila berkas permohonan sudah valid, Petugas Pengadministrasi Kependudukan /

Operator SIAK Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan perekaman data

ke Data Base Kependudukan.

7. Petugas Pengadministrasi Kependudukan / Operator SIAK Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil mencetak dan menyetempel dokumen kependudukan, membuat bukti

pembayaran retribusi, mengekspedisi dan menyerahkan dokumen yang sudah jadi

kepada pemohon.

8. Pemohon mengambil dokumen kependudukan yang sudah jadi dan membayar retribusi

kepada Petugas Pelayanan Satu Pintu.

Keterangan :

*). Apabila Penanggungjawab Teknis Harian Pelayanan Satu Pintu berhalangan, dapat

dilimpahkan kepada pejabat lain yang ditunjuk Camat.

**). Apabila Camat berhalangan, dapat dilimpahkan kepada Sekretaris Camat , atau

Kepala Seksi yang lain.

c. Surat Keterangan Pindah Pergi dan Datang

1. Pindah pergi dan datang dalam satu desa dalam wilayah Kabupaten Gunungkidul

a. Penduduk Warga Negara Indonesia yang bermaksud pindah dalam satu Desa

melapor kepada Kepala Desa dengan memenuhi syarat yang ditentukan untuk

mendapatkan Surat Keterangan Pindah.

b. Pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia di Desa dilakukan dengan tata

cara sebagai berikut:

1). Penduduk mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pindah

(Blangko F-1.08);

2). Petugas registrasi mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan

Peristiwa Penting;

3). Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk;

4). Kepala Desa atas nama Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

menerbitkan dan menandatangani Surat Keterangan Pindah Datang;

5). Petugas registrasi mencatat dalam Buku Induk Penduduk dan Buku Mutasi

Penduduk.

c. Surat Keterangan Pindah Datang tersebut digunakan sebagai dasar untuk :

1). proses perubahan KK bagi kepala/anggota keluarga dalam KK yang tidak

pindah;

2). proses penerbitan KK dan KTP dengan alamat baru;

3). perekaman ke dalam database kependudukan.

2. Pindah pergi dan datang antar Desa dalam satu Kecamatan dalam wilayah Kabupaten

Gunungkidul

a. Penduduk Warga Negara Indonesia yang bermaksud pindah antar desa dalam satu

kecamatan melapor kepada Kepala Desa dengan memenuhi syarat sebagaimana

yang telah ditentukan.

b. Pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia di Desa dilakukan dengan tata

cara:

1). Penduduk mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pindah

(Blangko F-1.08);

2). Petugas registrasi mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan

Peristiwa Penting;

3). Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk;

4). Kepala Desa atas nama Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

menerbitkan dan menandatangani Surat Keterangan Pindah;

5). Petugas registrasi mencatat dalam Buku Induk Penduduk dan Buku Mutasi

Penduduk;

c. Surat Keterangan Pindah tersebut kemudian diserahkan kepada penduduk untuk

dilaporkan kepada Kepala Desa tujuan.

d. Surat Keterangan Pindah tersebut digunakan sebagai dasar :

1). proses perubahan KK bagi kepala/anggota keluarga dalam KK yang tidak

pindah;

2). perekaman ke dalam database kependudukan.

e. Penduduk Warga Negara Indonesia yang bermaksud pindah antar desa dalam satu

Kecamatan melaporkan kedatangannya kepada Kepala Desa tempat tujuan dengan

menunjukkan Surat Keterangan Pindah.

f. Pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia di Desa tempat tujuan

dilakukan dengan tata cara:

1). Penduduk mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pindah Datang

untuk mendapatkan Surat Keterangan Pindah Datang;

2). Petugas registrasi mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan

Peristiwa Penting;

3). Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk;

4). Kepala Desa atas nama Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

menerbitkan dan menandatangani Surat Keterangan Pindah Datang.

g. Surat Keterangan Pindah Datang tersebut dipergunakan sebagai dasar :

1). Proses penerbitan KK dan KTP dengan alamat baru

2). Perekaman ke dalam database kependudukan.

3. Pindah pergi dan datang antar Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Gunungkidul

a. Penduduk Warga Negara Indonesia yang bermaksud pindah antar kecamatan

dalam wilayah Kabupaten Gunungkidul melapor kepada Kepala Desa dengan

memenuhi syarat sebagaimana yang telah ditentukan

b. Pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia di Desa dilakukan dengan tata cara:

1). Penduduk mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pindah

(Blangko F-1.08);

2). Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk;

3). Petugas registrasi mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan

Peristiwa Penting;

4). Kepala Desa mengetahui dan membubuhkan tanda tangan pada Surat

Pengantar dari RT/RW;

5). Petugas registrasi mencatat dalam Buku Induk Penduduk dan Buku Mutasi

Penduduk;

c. Pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia di kecamatan dilakukan dengan

tata cara:

1). Petugas melakukan verifikasi dan validasi data penduduk;

2). Camat atas nama Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

menerbitkan dan menandatangani Surat Keterangan Pindah;

3). Surat Keterangan Pindah tersebut kemudian diserahkan kepada penduduk

untuk dilaporkan ke daerah tujuan.

d. Surat Keterangan Pindah tersebut digunakan sebagai dasar :

1). Proses perubahan KK bagi kepala/anggota keluarga dalam KK yang tidak

pindah;

2). Perekaman ke dalam database kependudukan.

e. Penduduk Warga Negara Indonesia yang bermaksud pindah antar Kecamatan dalam

wilayah Kabupaten Gunungkidul melaporkan kedatangannya kepada Kepala

Desa di tempat tujuan dengan menunjukkan Surat Keterangan Pindah.

f. Pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia di Desa tempat tujuan dilakukan

dengan tata cara:

1). Penduduk mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pindah Datang

(Blangko F-1.08);

2). Petugas registrasi mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan

Peristiwa Penting;

3). Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk;

4). Kepala Desa menandatangani Formulir Permohonan Pindah Datang

g. Pendaftaran penduduk di kecamatan tempat tujuan dilakukan dengan tata cara:

1). Petugas melakukan verifikasi dan validasi data penduduk;

2). Camat atas nama Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

menerbitkan dan menandatangani Surat Keterangan Pindah Datang.

h. Surat Keterangan Pindah Datang tersebut digunakan sebagai dasar :

1). Proses penerbitan KK dan KTP dengan alamat baru;

2). Perekaman ke dalam database kependudukan.

4. Pindah pergi dan datang antar Kabupaten atau Kota dalam Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dan antar provinsi diluar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

a. Penduduk Warga Negara Indonesia yang bermaksud pindah antar Kabupaten atau

kota dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau antar Provinsi di luar

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melapor kepada Kepala Desa dengan

memenuhi syarat sebagaimana yang telah ditentukan.

b. Pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia di Desa dilakukan dengan tata

cara:

1). Penduduk mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pindah

(Blangko F-1.08);

2). Petugas registrasi mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan

Peristiwa Penting;

3). Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk;

4). Kepala Desa menandatangani Surat Pengantar Pindah antar Kabupaten /

Kota atau antar Provinsi;

5). Petugas registrasi mencatat dalam Buku Induk Penduduk dan Buku Mutasi

Penduduk;

c. Pendaftaran penduduk di Kecamatan dilakukan dengan tata cara:

1). Petugas melakukan verifikasi dan validasi data penduduk;

2). Camat menandatangani Surat Pengantar Pindah antar Kabupaten/Kota atau

antar Provinsi

d. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menerbitkan dan

menandatangani Surat Keterangan Pindah serta menyerahkan kepada penduduk

untuk dilaporkan ke daerah tujuan.

e. Surat Keterangan Pindah tersebut digunakan sebagai dasar :

1). proses perubahan KK bagi kepala/anggota keluarga dalam KK yang tidak

pindah;

2). perekaman ke dalam database kependudukan.

f. Penduduk Warga Negara Indonesia yang bermaksud pindah antar kabupaten

atau kota dalam satu provinsi atau antar provinsi melaporkan kedatangannya

kepada Kepala Desa/Lurah di tempat tujuan dengan menunjukkan Surat

Keterangan Pindah.

d. Legalisasi/ Rekomendasi

1. Pemohon membawa permohonan yang telah ditandatangani dan dilengkapi

persyaratan yang telah ditentukan

2. Petugas Pelayanan Satu Pintu mengoreksi / memverifikasi kelengkapan berkas

permohonan. Apabila belum lengkap, dikembalikan kepada pemohon untuk

dilengkapi. Bila permohonan telah benar dan lengkap, kemudian diserahkan kepada

Penanggungjawab Teknis Harian Pelayanan Satu Pintu untuk diproses lebih lanjut

dan dibuatkan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon.

3. Untuk surat keterangan / legalisasi / rekomendasi yang lain yang ada biaya

retribusinya, pemohon membayar di loket yang tersedia.

4. Pemohon datang membawa bukti pembayaran / tanda bukti pengambilan untuk

mengambil surat keterangan / legalisasi / rekomendasi yang lain yang diperlukan di

loket pelayanan.

NO JENIS PELAYANAN DASAR HUKUM KETENTUAN/PERSYARATAN BIAYA WAKTU PENYELESAIAN

1.

Biodata Penduduk

1. Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 37

Tahun 2007 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan;

3. Peraturan Presiden Nomor 25

Tahun 2008 tentang Persyaratan

dan Tata Cara Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil;

1. Ketentuan Umum :

a. Bagi penduduk yang belum pernah mencatatkan

biodatanya dan belum masuk data base kependudukan

sehingga belum mendapatkan Nomor Induk

Kependudukan (NIK) Nasional, untuk mendapatkan

Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk, penduduk

yang bersangkutan wajib melapor kepada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui Kepala

Desa dan Camat untuk dicatatkan biodatanya.

b. Pencatatan biodata penduduk dilakukan untuk

mendapatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK)

melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.

2. Persyaratan Pencatatan Biodata Penduduk.

a. Membawa surat pengantar dari Desa.

b. Menunjukkan dokumen kependudukan yang asli atau

fotocopy yang telah dilegalisir yang dimiliki, antara

lain :

1). Kutipan Akta Kelahiran;

2). Ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar;

3). KK;

4). KTP;

5). Kutipan Akta Perkawinan/Kutipan Akta Nikah atau

Kutipan Akta Perceraian.

II. JENIS PELAYANAN, DASAR HUKUM, KETENTUAN/PERSYARATAN, BIAYA, DAN WAKTU.

2. Kartu Keluarga (KK) 1. Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 37

Tahun 2007 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan;

3. Peraturan Presiden Nomor 25

Tahun 2008 tentang Persyaratan

dan Tata Cara Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil;

4. Peraturan Bupati Gunungkidul

Nomor 9 Tahun 2009 tentang

Kewenangan Penandatanganan

KTP dan KK

1. Ketentuan Umum

a. Setiap keluarga wajib memiliki Kartu Keluarga (KK).

b. Dalam KK dicantumkan data Kepala Keluarga dan

anggota keluarga

c. Anggota keluarga yang tercantum dalam KK adalah

mereka yang secara kemasyarakatan menjadi

tanggungjawab Kepala Keluarga.

d. Setiap Kepala Keluarga wajib melaporkan perubahan

yang terjadi atas dirinya atau anggota keluarganya

kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

melalui Kepala Desa dan Camat untuk diadakan

perubahan pada KK disertai keterangan mengenai sebab

perubahannya.

e. Kartu Keluarga dibuat dalam rangkap 4 yang

ditandatangani Kepala Keluarga dan Kepala Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

f. Masing-masing lembar KK diberikan kepada : Kepala

Keluarga, Kepala Desa, Camat dan RT.

2. Persyaratan Penerbitan Kartu Keluarga /KK :

a. Penerbitan KK baru bagi penduduk, dilaksanakan

setelah memenuhi syarat:

1). Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2). Menunjukkan Kutipan Akta Nikah / Kutipan Akta

Perkawinan yang asli atau fotocopy yang telah

dilegalisir;

3). Menunjukkan keterangan pindah datang bagi

penduduk yang pindah dalam wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

4). Menunjukkan Izin Tinggal Tetap bagi Orang Asing;

5). Menunjukkan Surat Keterangan Datang dari Luar

Negeri bagi WNI yang datang dari Luar Negeri yang

Sesuai Perda Maksimal 14 hari

diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil.

b. Perubahan penambahan anggota keluarga dalam KK

karena kelahiran, dilakukan setelah memenuhi syarat :

1). Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2). Menunjukkan KK lama;

3). Menunjukkan Kutipan Akta Kelahiran yang asli atau

fotocopy yang telah dilegalisir.

c. Perubahan penambahan anggota keluarga dalam KK

karena menumpang kedalam KK bagi Penduduk Warga

Negara Indonesia, dilakukan setelah memenuhi syarat :

1) Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2) Menunjukkan KK yang akan ditumpangi;

3) Menunjukkan Surat Keterangan Pindah Datang bagi

penduduk yang pindah dalam Wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

4) Menunjukkan Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri

bagi WNI yang datang dari Luar Negeri karena pindah.

d. Perubahan penambahan anggota keluarga dalam KK bagi

Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap untuk

menumpang kedalam KK Warga Negara Indonesia atau

Orang Asing, dilakukan setelah memenuhi syarat :

1) Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2) Menunjukkan KK yang akan ditumpangi;

3) Menunjukkan Paspor atau Visa;

4) Menunjukkan Surat Izin Tinggal Tetap;

5) Menunjukkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian bagi

Orang Asing Tinggal Tetap.

e. Perubahan KK karena pengurangan anggota keluarga

yang menumpang dalam KK bagi penduduk , dilakukan

setelah memenuhi syarat :

1) Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2) Menunjukkan KK lama;

3) Menunjukkan Surat Keterangan Kematian, bila

berkurang karena mati;

4) Menunjukkan Surat Keterangan Pindah bila berkurang

karena pindah pergi dalam wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

f. Perubahan KK karena hilang atau rusak bagi penduduk,

dilakukan setelah memenuhi syarat :

1) Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2) Menunjukkan Surat Keterangan Hilang dari Kepala

Desa, bagi KK yang hilang;

3) Menunjukkan KK yang rusak, bagi KK yang rusak;

4) Menunjukkan Dokumen keimigrasi -an bagi Orang

Asing.

3 Kartu Tanda Penduduk (KTP) 1. Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 37

Tahun 2007 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan;

3. Peraturan Presiden Nomor 25

1. Ketentuan Umum

a. Setiap penduduk yang telah berusia 17 tahun atau yang

telah / pernah menikah wajib memiliki KTP.

b. Setiap penduduk hanya memiliki satu KTP.

c. KTP ditandatangani oleh Kepala Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil berdasarkan Kartu Keluarga.

d. Masa berlaku KTP adalah 5 tahun, sepanjang tidak ada

perubahan data dalam jangka waktu tersebut

e. Bagi penduduk WNI yang bertempat tinggal tetap dan

berusia 60 tahun keatas dan memenuhi persyaratan

diberikan KTP dengan masa berlaku seumur hidup.

Sesuai Perda Maksimal 14 hari

Tahun 2008 tentang Persyaratan

dan Tata Cara Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil;

4. Peraturan Bupati Gunungkidul

Nomor 9 Tahun 2009 tentang

Kewenangan Penandatanganan

KTP dan KK

f. KTP dapat diterbitkan karena telah memenuhi syarat,

habis masa berlakunya, hilang, rusak, dan akibat

terjadinya perubahan nama, alamat, tempat tinggal,

agama, status perkawinan, status kewarganegaraan atau

hal lain yang tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

2. Persyaratan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

a. Penerbitan KTP baru bagi penduduk WNI, dilakukan

setelah memenuhi syarat sebagai berikut :

1) Telah berusia 17 (tujuh belas) tahun atau sudah kawin

atau pernah kawin;

2) Surat Permohonan KTP yang ditandatangani Kepala

Desa;

3) Melampirkan :

a) KK yang asli atau fotocopy yang telah dilegalisir;

b) Kutipan Akta Nikah / Akta Perkawinan bagi

penduduk yang belum genap berusia 17 tahun yang

asli atau fotocopy yang telah dilegalisir;

c) Kutipan Akta Kelahiran yang asli atau fotocopy

yang telah dilegalisir.

4) Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri yang

diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil bagi WNI yang datang dari luar negeri karena

pindah.

b. Penerbitan KTP baru bagi Orang Asing yang memiliki

Izin Tinggal Tetap, dilakukan setelah memenuhi syarat :

1) Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2) Telah berusia 17 (tujuh belas) tahun atau sudah kawin

atau pernah kawin;

3) Melampirkan :

a) KK yang asli atau fotocopy yang telah dilegalisir;

b) Kutipan Akta Nikah/Akta Perkawinan bagi

penduduk yang belum genap berusia 17 tahun

yang asli atau fotocopy yang telah dilegalisir;

c) Kutipan Akta Kelahiran yang asli atau fotocopy

yang telah dilegalisir;

d) Paspor/Visa dan Izin Tinggal Tetap.

4). Surat Keterangan Catatan Kepolisian.

c. Penerbitan KTP karena hilang atau rusak bagi

penduduk WNI atau Orang Asing yang memiliki Izin

Tinggal Tetap, dilakukan setelah memenuhi syarat :

1) Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2) Menunjukkan Surat Keterangan Hilang dari Kepolisian,

bagi yang hilang;

3) Menunjukkan KTP yang rusak, bagi yang rusak;

4) Menunjukkan KK asli atau fotocopy yang telah

dilegalisir;

5) Paspor/Visa dan Izin Tinggal Tetap serta Surat

Keterangan Catatan Kepolisian bagi Orang Asing yang

memiliki Izin Tinggal Tetap.

d. Penerbitan KTP karena pindah datang bagi penduduk

WNI atau Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal

Tetap, dilakukan setelah memenuhi syarat berupa:

1) Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2) Surat Keterangan Pindah Datang;

3) Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri yang

diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil bagi WNI yang datang dari luar negeri karena

pindah.

e. Penerbitan KTP karena perpanjangan bagi penduduk

WNI atau Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal

Tetap, dilakukan setelah menunjukkan :

1) Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2) KK asli atau fotocopy yang telah dilegalisir;

3) KTP lama;

4) Paspor / Visa dan Izin Tinggal Tetap serta

Surat Keterangan Catatan Kepolisian bagi Orang

Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap.

f. Penerbitan KTP karena adanya perubahan data bagi

Penduduk WNI atau Orang Asing yang memiliki Izin

Tinggal Tetap, dilakukan setelah menunjukkan :

1) Membawa Surat Pengantar dari Desa;

2) KK asli atau fotocopy yang telah dilegalisir;

3) KTP lama;

4) Surat Keterangan/bukti perubahan.

4. Surat Pindah /Datang 1. Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 37

Tahun 2007 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan;

3. Peraturan Presiden Nomor 25

Tahun 2008 tentang Persyaratan

dan Tata Cara Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil;

1. Ketentuan Umum

a. Perpindahan penduduk Warga Negara Indonesia dalam

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berlaku bagi

mereka yang berdomisili di alamat baru untuk waktu lebih

dari 1 (satu) tahun atau berdasarkan kebutuhan penduduk

yang bersangkutan untuk waktu yang kurang dari 1 (satu)

tahun.

b. Surat Keterangan Pindah berlaku selama 30 (tiga puluh)

hari kerja.

c. Pada saat diserahkan Surat Keterangan Pindah kepada

Penduduk, KTP yang bersangkutan dicabut dan

dimusnahkan oleh Instansi yang menerbitkan Surat

Keterangan Pindah.

d. Surat Keterangan Pindah berlaku sebagai pengganti KTP

Sesuai Perda 1 hari

selama KTP baru belum diterbitkan.

2. Persyaratan Pindah

a. Persyaratan Pindah Pergi Penduduk :

1) Surat pengantar dari Pemerintah Desa

2) Kartu Keluarga Asli.

3) KTP bagi yang sudah memiliki

b. Persyaratan Pindah Datang Penduduk :

1) Surat Keterangan Pindah dari daerah asal yang

ditandatangani Kepala Desa bagi pindah antara

desa dalam satu kecamatan, Camat bagi pindah

antar kecamatan dalam satu kabupaten dan Kepala

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil bagi

yang pindah antar kabupaten, antar provinsi dan

antar negara.

2) Mengajukan permohonan KTP dan KK ditempat

yang baru.

5.

Laporan Kelahiran/Kematian

- Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2006 tentang Administrasi

Kependudukan;

- Perda Kabupaten Gunungkidul

Nomor 18 Tahun 2000 tentang

Retribusi Penggantian Biaya

Untuk KTP dan Akta Catatan

Sipil.

Persyaratan :

1. Surat pengantar dari desa yang berisi keterangan/data

kelahiran/kematian.

2. KK asli.

3. Bila kelahiran/kematian lebih dari 2 bulan (60 hari) perlu

dibuatkan Surat Laporan Kelahiran/Kematian dari Desa

diketahui Camat sebagai syarat mencari Akta

Kelahiran/Kamatian.

Sesuai dengan Peraturan

Daerah.

1 hari

6.

Dispensasi Nikah

Perda Kabupaten Gunungkidul Nomor

18 Tahun 2000 tentang Retribusi

Penggantian Biaya Untuk KTP dan

Persyaratan :

1. Pengantar dari desa.

2. KTP calon suami-istri.

Sesuai dengan

Peraturan Daerah.

2 hari

Akta Catatan Sipil. 3. Blanko N1-N5 yang telah diisi (dari KUA).

4. Akta Cerai/Kematian bagi yang sudah pernah menikah.

7.

Surat Wesel

-

Persyaratan :

1. Surat wesel, yang bersangkutan langsung datang ke

Kantor Pos.

2. KTP.

Tidak dipungut biaya.

1 hari

8.

Taspen

-

Persyaratan :

1. Surat Permohonan diketahui dari Pemerintah Desa dan

Kecamatan.

2. KTP.

Tidak dipungut biaya.

1 hari

9.

Rekomendasi Izin Keramaian

-

Persyaratan :

1. Surat Pengantar dari desa yang berisi keterangan macam

keramaian/kegiatannya

2. Izin Kepolisian Resort untuk tingkat Kabupaten.

3. KTP asli Penanggung Jawab Kegiatan/pemohon izin.

Diatur dengan Peraturan

Daerah.

1 hari

10.

Rekomendasi HO

Perda Kabupaten Gunungkidul Nomor

12 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin

Gangguan.

Persyaratan :

1. Membawa Surat Pernyataan dari Pemerintah Desa dan

diketahui oleh Camat.

2. KTP.

3. Blangko isian dari Dinas Perekonomian yang telah diisi.

4. Peta lokasi.

Sesuai dengan

Peraturan Daerah.

2 hari

11.

Rekomendasi IMB (Izin

Mendirikan Bangunan)

- Undang-Undang Nomor 11 Tahun

2000 tentang Retribusi IMB;

Persyaratan :

1. KTP.

Sesuai dengan Peraturan

Daerah.

2 hari

- Keputusan Bupati Gunungkidul

Nomor 167/188.45/92 tentang

Prosedur dan Syarat Pemberian

IMB di Wilayah Kabupaten

Gunungkidul.

2. Blangko isian dari Dinas Pekerjaan Umum yang telah

diisi.

3. Peta lokasi.

12.

Rekomendasi Surat

Keterangan Catatan Kriminal

(SKCK)

-

Persyaratan :

1. Blangko dari Pemerintah Desa yang telah diisi dan

diketahui Kepala Desa/Pemerintah Desa.

2. Menunjukkan KTP.

Sesuai dengan Peraturan

Daerah.

1 hari

13.

Rekomendasi Keringanan -

Biaya Rumah Sakit

- Biaya Sekolah

-

Persyaratan :

1. Surat Permohonan.

2. Surat Keterangan Tidak Mampu dari Pemerintah Desa.

3. KTP.

Tidak dipungut biaya.

14.

- Pengesahan/Legalisasi

Umum (KTP, KK,

Pelayanan Kredit Bank,

Akta Tanah, Laporan

Kelahiran/Kematian)

- - Surat-surat Keterangan yang

lainnya

Persyaratan :

1. Berkas/surat yang akan dilegalisir beserta aslinya.

Sesuai dengan Peraturan

Daerah.

1 hari

III. ALUR DAN PROSES PELAYANAN UMUM SATU PINTU DI KECAMATAN

Keterangan :

1. Permohonan KK, KTP, Pindah Tempat, Dispensasi Nikah : 1a – 2 – 3 – 4a – 5 – 6a – 7a – 8a

2. Legalisasi KTP, KK, Duplikat Kelahiran, Kematian : 1b – 2 – 3 – 4b – 6b – 7b – 8b

3. Dokumen lain : 1c – 2 – 3 – 4c – 6b –-7b – -8b

Ditetapkan di Wonosari

pada tanggal 27 Februari 2010

BUPATI GUNUNGKIDUL,

ttd.

SUHARTO